tag:blogger.com,1999:blog-53485299162822759622023-11-15T07:40:39.774-08:00Spiritual IndonesiaKumpulan percakapan antara ratusan teman di seluruh Indonesia dan mancanegara dengan Leonardo Rimba, dilakukan sejak awal tahun 2007 sampai sekarang. Semuanya pernah diposting di berbagai milis dan di facebook 'Leonardo Rimba'.Leonardo Rimbahttp://www.blogger.com/profile/18308494010848580372noreply@blogger.comBlogger102125tag:blogger.com,1999:blog-5348529916282275962.post-57685090914850243342010-04-06T17:48:00.017-07:002010-04-06T18:03:54.843-07:00Orang Tua Saya Bercerai Waktu Saya Umur 3 TahunT = Leo, <br /><br />Ini saya lagi. Saya masih menyimpan pesan/jawaban anda terhadap pertanyaan saya. Saya membaca kembali dan rasanya saya sudah punya pertanyaan lagi. Saya membaca status-status teman-teman anda, dan rasanya saya sudah mulai memahami pengertian spiritual.<br /><br />J = That's very good. <br /><br />T = Leo, saya mengejar spiritual sejak SD. <br /><br />Sedikit cerita, orang tua saya bercerai waktu saya umur 3 tahun. Beberapa saat kemudian saya ikut nenek kakek. Ketika saya ikut ayah saya dengan perkawinan barunya, saya juga tidak menemukan pengertian orang tua dan kasih sayang karena rumah tangga mereka rapuh juga. Umur 27 tahun saya menikah. Saya pikir semuanya akan selesai tetapi bertambah parah. Enam tahun ini saya sakit, Leo.<br /><br />J = Saya bisa mengerti anda karena saya juga berasal dari keluarga broken home. <br /><br />Ada trauma yg berat luar biasa di masa lalu saya, dan semuanya cuma bisa selesai satu demi satu, sedikit demi sedikit. Orang tua itu simbol dari Tuhan di dalam diri kita. Dan kalau Tuhan yg kita kenal secara fisik ternyata kelakuannya seperti Setan, maka tentu saja kita akan mulai berpikir apa yg salah. Tidak ada yg salah sebenarnya karena manusia adalah manusia. Bukan Tuhan maupun Setan. Tuhan dan Setan itu ciptaan manusia saja. Tetapi kelakuan orang-tua yg tidak perduli kepada anak memang seringkali menyebabkan dampak kejiwaan yg negatif. Kita akan skeptis terhadap figur otoritas. Dan ke-skeptis-an itu juga beralasan karena kita tahu bahwa ternyata figur-figur yg seharusnya mengayomi itu ternyata benar-benar tidak mengayomi. Ternyata egois. <br /><br />Dan ternyata segala ajaran agama itu bohong belaka. Cuma pemanis bibir ketika orang-tua kita bertemu dengan teman-temannya. Kita tahu sendiri pikiran dan perasaan orang tua kita seperti apa. Ternyata ego pria lawan ego wanita. Ternyata budaya lama yg mau dipaksakan oleh kaum pria. Ternyata budaya wanita yg sudah tidak mau dijajah pria lagi. Ternyata sikap memasang tampang ingin dihormati, pedahal tidak pantas dihormati. Ternyata anak cuma menjadi pelengkap penderita. So, I know how you felt. I felt that too.<br /><br />T = Saya kembali kepada spiritual. Dengan keadaan masa kecil yang kacau, saya mencoba lari ke agama. Saya membaca Upanisad dan buku-buku agama Hindu lainnya. Saya mencari Tuhan di pura-pura sejak kuliah. Intinya saya berusaha tidak rusak karena masa kecil saya.<br /><br />J = Ada Setan yg "masuk" ke masa kecil anda dan harus anda keluarkan sendiri dengan sadar. Anak yg dibesarkan di dalam keluarga yg tidak harmonis memiliki "Setan" seperti itu. Saya juga. Tanpa sadar saya ternyata merusak diri saya sendiri karena saya merasakan bahwa orang-tua saya tidak mencintai saya. Ternyata mereka seperti kucing dan anjing yg saling menjatuhkan dan bersaingan. Sesekali baik, tetapi kebanyakan sinis dan tidak mau tahu tentang kebutuhan satu sama lain. Saya pikir itu karena orang-tua saya dibesarkan dalam alam budaya masa lalu yg menyepelekan wanita dan membela pria. Ternyata itu belum cukup. <br /><br />Ternyata ada juga yg namanya penyiksaan anak secara mental dan emosional yg dilakukan oleh orang-tua, walaupun mungkin mereka tidak bermaksud seperti itu. Mungkin mereka akan bilang saya terlalu sensitif. Orang-orang beragama akan bilang saya sensitif dan salah, bahwa sebenarnya orang-tua mencintai saya, dan saya saja yg tidak bisa mengerti. Tetapi saya mengerti, dan saya tahu. Dan saya allergi. Allergi saya ternyata masuk ke dalam alam bawah sadar sehingga saya jadi merusak diri sendiri. Itu psikologi anak. Saya bisa mengerti anak yg merasa sakit terus menerus secara batin sampai dewasa karena saya mengalaminya sendiri.<br /><br />T = Leo, bisakah saya mencapai keadaan spiritual, Leo pasti mengerti maksud saya, mengingat mental saya yang rusak? <br /><br />Saya pernah ikut terapi Romy Rafael melalui buku dan keadaan saya secara psikologis disebut sangat berbahaya dan merusak bagi diri sendiri dan lingkungan. gila gak...<br /><br />J = Jujur saja saya akan bilang di sini bahwa mungkin anda tidak akan bisa mencapai keadaan spiritual menurut pengertian konvensional, yaitu yg model tertib bermanis-manis muka di hadapan semua orang. Anda telah dibesarkan dengan cara berbeda. Cetakannnya sudah beda. Sama seperti saya yg juga telah bisa mendobrak spiritualitas palsu manusia masa lalu karena pengalaman hidup saya sendiri, begitu pula anda. <br /><br />Spiritualitas anda jenisnya Post Modern, bukan yg model duduk takzim mendengarkan wejangan para ulama itu. Sama saja seperti saya yg sudah tidak bisa lagi bermanis-manis muka kepada para ulama. Saya tahu bukan dari buku melainkan dari pengalaman hidup saya sendiri. Pengalaman pribadi saya di dalam keluarga. Pengalaman pribadi saya bergaul dengan para ulama dari macam-macam agama. Saya keluar masuk lingkungan Protestan, Pantekosta, Katolik, Islam, Konghucu, Hindu, Buddha, Kejawen, dll. <br /><br />Saya tahu semua belangnya seperti apa. Saya tidak mau jenis spiritual seperti itu. Kalaupun saya memaksakan diri, saya tidak akan bisa berlama-lama. Saya sudah muntah-muntah secara batin, walaupun saya tetap saja bisa bermanis muka kalau terpaksa. Kalau tidak ada masalah apa-apa, saya bisa bermanis muka dengan mereka. Tapi saya tahu bahwa saya bukan mereka. Saya tidak semunafik mereka.<br /><br />T = Dalam pesan Leo sebelumnya, seolah-olah saya mengartikan punyakah saya niat untuk spiritual? Ya Leo, dan saya sudah melakukannya sejak SD dan belum berhasil. Jadi bagaimana caranya Leo, apa syarat dan langkahnya?<br /><br />J = Terima saja diri anda apa adanya tanpa perlu mempertanyakan kenapa masa lalu anda seperti itu, kenapa anda lahir di keluarga seperti itu. <br /><br />Menurut saya anda pernuh kemarahan walaupun mungkin tidak mau mengakuinya, dan selama beberapa tahun terakhir ini anda tanpa sadar berusaha mengeluarkan kemarahan anda dengan cara "merusak" diri sendiri. Saya juga pernah seperti itu dulu, dan saya tidak menyesal. <br /><br />Kalau saya tidak pernah masuk ke dalam "neraka", saya tidak akan bisa mengangkat begitu banyak orang yg kesakitan di dalam "neraka agama". <br /><br />Terus terang saya membiarkan pertanyaan anda sampai 5 hari sebelum saya jawab. Ini hari kelima sejak pertanyaan anda sampai ke saya. Selama 5 hari saya diamkan saja. Saya juga memerlukan energi dari dalam diri saya sendiri untuk bisa mengeluarkan apa yg harus saya keluarkan. Saya harap anda bisa meraba dan mengerti apa yg saya maksud di sini. <br /><br />Kita tidak bisa lagi masuk kotak. Kita sudah keluar dari kotak karena keadaan. Tetapi kita masih harus tetap hidup, bukan? Dan kita harus menciptakan lingkungan kita sendiri, bukan? Lingkungan yg lebih bersih dari kemunafikan. Lingkungan yg tidak lagi membedakan manusia seperti lingkungan dimana kita dibesarkan. Lingkungan yg tidak menekan manusia dengan membedakan orang senior dan yunior, yg tidak membedakan antara ulama dan umat, yg mengakui bahwa semua manusia itu sama saja. Kita manusia biasa, kita semua sama saja, dan spiritualitas kita juga biasa-biasa saja. <br /><br />Buanglah segala macam mitos dan takhayul bahwa anda harus menjalani syarat-syarat tertentu untuk menjadi orang spiritual. Terimalah segalanya apa adanya. Kalau mau marah, ya marahlah. Putuskan hubungan dengan orang-orang yg anda tidak sukai. Kenallah orang-orang baru yg tidak perduli lagi dengan segala macam ritual. Buang ritual. Jadilah diri sendiri. Enjoy saja.<br /><br />LUV,<br /><br />Leo<br />@ Komunitas Spiritual Indonesia <http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.Leonardo Rimbahttp://www.blogger.com/profile/18308494010848580372noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5348529916282275962.post-57843204786559537952010-04-06T17:48:00.016-07:002010-04-06T18:03:05.052-07:00Renungan Paskah, 4 April 2010Friends,<br /><br />Paskah adalah hari raya terbesar dalam kekristenan. Tanpa ada Paskah tidak akan ada sekte Yahudi yg akhirnya dikenal dengan nama Kristen. Istilah 'kristen' berasal dari kata 'khristos', bahasa Yunani, yg artinya mesias. Kata 'mesias' sendiri berasal dari bahasa Ibrani 'maschiach'. Artinya penyelamat. Penyelamat manusia dari dosa-dosa mereka. <br /><br />Dosa tidak lain dan tidak bukan adalah rasa bersalah karena kita tidak mampu menembus standard yg ditetapkan Tuhan melalui para ulama. Dari dahulu sampai sekarang begitulah kerja para ulama, yaitu menentukan apa yg halal dan apa yg haram menurut Tuhan, pedahal bukan menurut Tuhan melainkan menurut pendapat para ulama itu sendiri saja. <br /><br />Dosa bukanlah kriminalitas yg tergantung dari formulasi hukum publik. Dosa adalah rasa bersalah yg tidak nyata, artifisial, misalnya perasaan bersalah karena tidak disunat. Perasaan bersalah karena makan babi. Perasaan bersalah karena berhura-hura pada hari raya Nyepi. Perasaan bersalah karena tidak sholat Jumat. Perasaan bersalah karena tidak masuk gereja pada hari Jumat Agung dan ikut-ikutan ngantri cium kaki patung salib Yesus, dsb. <br /><br />So, cuma itulah inti dari kekristenan, yaitu upaya menyelamatkan manusia dari dosa mereka. Menyelamatkan manusia dari dosa berarti mengembalikan segalanya kepada pribadi per pribadi untuk menelaah hubungannya langsung dengan Sang Sadar di dalam dirinya. Sang Sadar itu adalah Yesus Kristus sendiri. Pengertian aslinya seperti itu karena Yesus bilang: <br /><br />"Kalau kamu percaya kepada aku, maka aku hidup di dalam kamu, dan kamu hidup di dalam aku."<br /><br />"Bapa dan aku adalah satu, aku hidup di dalam bapa, dan bapa hidup di dalam aku."<br /><br />"Kalau kamu percaya kepada aku, maka bapa dan aku akan hidup di dalam kamu".<br /><br />Ini psikologi biasa-biasa saja, yg berarti bahwa semua manusia itu adalah manusia bebas. Ada aspek kejiwaan 'orang tua' di dalam diri kita yg disebut sebagai 'bapa' oleh Yesus. Dan ada kejiwaan orang dewasa yg disebut sebagai 'aku', yaitu Yesus sendiri. <br /><br />Dan ada pula kejiwaan 'anak' yg tidak lain dan tidak bukan ego kita sendiri, yg disebut sebagai 'kamu' oleh Yesus. Ada Bapa, the Tuhan, sang Awloh. Ada sang kakak, Yesus sendiri, orang dewasa par excellence atau kepribadian kita yg dewasa dan bertanggung-jawab. Lalu ada sang 'anak'. Diri kita yg asli, yg dipanggil 'kamu' oleh Yesus,... yaitu diri kita yg spontan, yg bisa dibilang "egois" oleh orang dewasa, yg bisa jatuh sakit ketika dikatakan "berdosa" oleh sang orang-tua dan berbagai figur otoritas lainnya. <br /><br />Orang-tua di dalam kejiwaan kita itulah yg mendera kita terus sampai saat kita mati. Kita didera dengan perasaan berdosa. Pedahal tidak ada itu dosa. Sang orang-tua juga tidak ada secara fisik, melainkan cuma phantom atawa hantu blao yg ada di sana karena sedari kecil kita disiksa oleh segala macam larangan yg tidak masuk akal oleh orang tua kita, komplit dengan wejangan dan tekanan sehingga kita terbeban berat dan harus minta pertolongan kepada orang dewasa atau mesias, sang penyelamat dari dosa, yg juga ada di dalam kesadaran kita sendiri saja.<br /><br />Diri kita yg asli adalah sang anak itu, yg selalu enjoy saja, spontan tanpa merasa bersalah. Dan sang anak itu cuma bisa sehat walafiat ketika dia menyatu dengan kedewasaan Yesus yg menawarkan perdamaian dengan 'bapa', yaitu orang tua tidak masuk akal yg tetap bertahan di dalam kesadaran kita walaupun kita telah dewasa dan sanggup kumpul kebo dengan lawan jenis maupun sesama jenis.<br /><br />Ternyata bapa, orang dewasa dan anak adalah diri kita sendiri. Diri kita sebagai ruh atau yg tak terlihat, diri kita sebagai makhluk sosial yg bisa berinteraksi dengan etis menggunakan semangat kedewasaan Yesus sendiri, dan diri kita sebagai anak yg selalu manja dan tidak mau kalah. <br /><br />Tetapi janganlah takut dan gentar, saudaraku... karena diri kita sebagai anak akan bisa selalu datang kepada sang dewasa dan sang bapak di dalam dirinya. Bisa datang setiap saat tanpa perlu menyakiti orang lain maupun dirinya sendiri, tanpa perlu membayar biaya ini dan itu, tanpa perlu potong kambing dan menyantuni anak yatim yg tidak lain dan tidak bukan cuma pesan sponsor yg hanya merancukan issue yg sama sekali tidak sensitif ini. Tanpa pula perlu menarik perhatian karena memang tidak ada yg perlu ditarik-tarik. Segalanya sudah ada sejak semula dan akan tetap ada. <br /><br />Dan prosesnya adalah apa yg disebut oleh kaum gerejawi sebagai 'penebusan dosa'. Dosa itu selalu didaur ulang dalam mekanisme bapa, dewasa dan anak. Itu inti kekristenan yg, sayangnya, telah dimanipulasi sedemikian rupa oleh gereja. Gereja menempatkan dirinya sebagai agen tunggal dari bapa dan orang dewasa. Kita sebagai umat dijadikan 'anak kecil' selama-lamanya yg harus datang kepada institusi agama untuk disatukan kembali dengan aspek 'dewasa' dan aspek 'bapa' yg sebenarnya telah ada di setiap orang dari kita. <br /><br />Sang bapa dan sang dewasa adalah diri kita juga. Kita yg menentukan kita mau apa dalam hidup ini. Kita yg membuat kesalahan dalam hidup, dan kita pula yg memaafkan diri kita sendiri tanpa perlu berkeluh-kesah dan meminta-minta ampun kepada para ulama yg menempatkan diri mereka sebagai agen tunggal dari Allah ta'alla.<br /><br />Itulah makna iman Kristen, iman kepada sang Mesias, iman kepada Yeshua ha'masiach, iman kepada sang Imam Mahdi. <br /><br />Imam Mahdi ini sudah datang secara fisik 2,000 tahun yg lalu kalau kita mau mempercayai mitos-mitos Isa bin Maryam yg dipropagandakan oleh berbagai sekte Nasrani dan Islami sampai saat ini. Dan tentu saja akan datang kembali. <br /><br />Sang Imam Mahdi akan datang kembali ketika kita menengok ke atas langit dan melihat bahwa di sana itu kosong. Ternyata kosong tidak ada apa-apa. Tentu saja langit akan kosong karena Isa akan datang untuk kedua kalinya sebagai anda. Sebagai saya. Sebagai siapa saja yg mau menerima ke-Isa-an dirinya. Itulah makna second coming. Kedatangan kedua kali dari Isa Al Masih.<br /><br />Bukan kiamat dan turunnya Nabi Isa dari atas langit untuk menjadi Imam Mahdi bagi orang mukmin, melainkan munculnya kesadaran di satu persatu manusia bahwa dirinya itulah sang Imam Mahdi. Imam Mahdi adalah sang dewasa dalam diri kita yg mendamaikan orang tua dan anak. <br /><br />Mendamaikan orang tua dan anak artinya membebaskan sang anak dari perasaan berdosa, dan mengajar sang orang tua bahwa dirinya itu cuma phantom atawa hantu blao saja.<br /><br />Leo<br />@ Komunitas Spiritual Indonesia <http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.Leonardo Rimbahttp://www.blogger.com/profile/18308494010848580372noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5348529916282275962.post-67672638652135452642010-04-06T17:48:00.015-07:002010-04-06T18:02:05.376-07:00Renungan Jumat Agung, 2 April 2010Friends,<br /><br />Sampai saat ini saya tidak mengerti kenapa perayaan Paskah setiap tahun selalu berubah-ubah tanggalnya. Saya tahu bahwa Paskah selalu jatuh pada hari Minggu, tetapi mengapa tanggalnya selalu berubah-ubah saya tidak tahu dan tidak tertarik untuk mencari tahu. Ada gambaran di bawah sadar saya bahwa Paskah merupakan perayaan keagamaan Yahudi dimana ada puasa dan ritual menggunakan roti tak beragi yg disembunyikan, lalu sang roti tak berdosa itu dimunculkan kembali dan dimakan bersama dengan rasa syukur. <br /><br />Roti tanpa ragi adalah simbol dari manusia tanpa dosa. Tanpa dosa bukan berarti tidak pernah menyakiti orang lain, melainkan berarti tidak menghakimi. Tidak menghakimi artinya tidak bilang benar atau salah melainkan melakukan apa yg harus dilakukan. Karena tidak menghakimi orang lain, maka orang itu tidak berdosa. Tidak berdosa dalam arti tidak dihakimi oleh hati nuraninya sendiri. Itu pengertian dosa dan tidak berdosa. Jadi bukan soal hukum menghukum yg dilakukan oleh manusia atau Tuhan, melainkan hal perasaan bersalah. <br /><br />Ketika seorang manusia tidak menghakimi manusia lainnya, maka dia tidak juga menghakimi dirinya sendiri. Dia tidak bilang orang lain bersalah, dan dia tidak juga bilang dirinya bersalah. Tidak ada yg salah. Dan tidak ada yg benar pula. Semuanya kembali ke titik nol. Titik nol itu penebusan dosa. Bukan penebusan oleh Tuhan atau siapapun, melainkan oleh manusianya sendiri saja Dalam penebusan segalanya akan dicuci, didaur ulang, dan muncul kembali putih bersih tanpa noda walaupun tidak pakai Rinso anti noda.<br /><br />Itulah inti dari kekristenan menurut saya. Secara filsafati, itulah intinya, dan bukan segala macam teori megalomaniak tentang niat luhur menciptakan Kerajaan Allah di atas bumi seperti diuraikan oleh Agustinus dari Hippo yg sangat moralistis. Pedahal segala pengajaran tentang moralitas baik dan benar itu cuma temporal, berlaku untuk masa dan tempat tertentu. Teori bahwa gereja menjadi agen dari Allah untuk mewujudkan Kerajaan Illahi di atas bumi sebelum Yesus datang kembali dari awang-awang merupakan fantasi awal dari gereja Kristen yg, sayangnya, diambil alih oleh Islam dalam bentuk teori rahmatanlil alamin. <br /><br />Terlalu banyak pemikiran Nasrani yg diambil alih oleh Islam sampai tidak bisa dikenali lagi asal-usulnya. Termasuk di sini tentang Nur Illahi yg menurut Nasrani berada di Isa bin Maryam dan menurut Islam (aliran tertentu) berada di Muhammad bin Abdullah. Pemikiran mana juga tidak asli berasal dari Kristen melainkan copas dari filsafat Yunani Kuno dimana dipostulasikan ada kalimatullah yg awal, yg ada sekarang dan yg akan tetap ada selamanya. Tidak diciptakan dan tidak akan pernah musnah. Pedahal the kalimatulllah itu apa kalau bukan kesadaran manusia? Manusia yg sadar bahwa dirinya sadar. Tidak tahu asalnya dari mana, dan tidak akan pernah tahu akan kemana setelah mati. Saat ini cuma sadar thok. Dan the kesadaran itulah the real kalimatullah. <br /><br />Adanya di setiap orang tentu saja. Ada di semuanya tanpa perlu mengkultuskan satu pribadi tertentu, be it Jesus of Nazareth or anybody else.<br /><br />Siddharta Gautama sudah sampai ke pengertian itu. Ketika dia menyadari hal itu, dikatakan bahwa dia mencapai pencerahan. Pencerahan adalah menyadari bahwa dirinya itu Buddha. Dan tentu saja Buddha itu banyak. Buddha itu semua manusia yg pernah hidup, masih hidup dan akan hidup di atas bumi ini. Semuanya Buddha, tetapi lupa. Ketika sang manusia ingat bahwa dirinya itu Buddha, maka dikatakan orang itu memperoleh pencerahan. Cuma itu saja. No more and no less. Dan Buddha adalah kesadaran yg tetap ada itu, the kalimatullah is the Buddha... Dan Kristus pula. <br /><br />Buddha of course is Kristus yg artinya 'penebus'. Penebus dari segala macam pikiran ini dan itu yg cuma menjadi beban saja. Yesus Kristus cuma gelar saja, dan seharusnya semua manusia yg telah menyadari bahwa dirinya itu penebus bagi dirinya sendiri pantas untuk memakai gelar 'Kristus'. Tidak mau dipakai juga tidak apa-apa, karena itu cuma istilah saja. Istilah yg dipakai untuk menjelaskan tentang kesadaran yg ada di manusia. Yg sadar bahwa dirinya sadar.<br /><br />Paulus bilang: "Semoga kesadaran Kristus tercipta di dalam kamu". <br /><br />Dan apa bedanya itu dengan Siddharta Gautama yg mengajarkan bahwa ada tak terhitung Buddha sebelum dia, dan akan ada tak terhitung Buddha yg datang setelah dia? Apa bedanya dengan Dewi Kuan Im yg bersumpah tidak akan masuk Nirvana sebelum semua manusia masuk Nirvana juga? <br /><br />Cuma tentang kesadaran bukan? Sadar bahwa dirinya sadar. Tanpa menghakimi orang lain. Tanpa menghakimi diri sendiri juga. Enjoy saja apa adanya. Dan melakukan apa yg bisa dilakukan. <br /><br />Dan itu pulalah ajaran Shri Kreshna kepada Arjuna yg termuat di dalam Bhagavad Gita. Lakukan apa yg bisa dilakukan. Semuanya ada waktunya. Yg bisa dilakukan, ya lakukanlah. Yg tidak bisa, ya tidak usahlah. As simple as that. Tanpa perlu norma ini atau norma itu yg cuma merupakan 'kebisingan' saja. Ajaran agama di luar dari pengertian tentang kesadaran adalah 'kebisingan'. Tidak essensial. Dan yg tidak essensial tentu saja akan lumer, menguap, ketika datang badai dan bencana. <br /><br />Tidak ada yg bisa bertahan abadi di alam. Bahkan yg seagung Gereja Katolik juga tidak tahan terdera sehingga institusi tertua di dunia ini terpaksa menanggalkan segala macam kedoknya satu demi satu. Agama-agama lainnya juga. Dan itulah makna dari kebangkitan spiritual 2012. Bukan kiamat, melainkan kebangkitan kesadaran di semua orang terlepas dari kotak-kotak agama dan tradisi. Orang akan akhirnya sadar bahwa dirinya itu sadar, dan cuma dirinyalah yg bisa memutuskan apakah akan menjadi manusia yg 'tak berdosa', menjadi Kristus, menjadi Buddha, menjadi Arjuna, menjadi ksatria,... dan ratu bagi dirinya sendiri.<br /><br />Konsep Pandito Ratu dalam kepercayaan Jawa is also such. No other than you and me, when we realize that we are that. Tat tvam asi. Thou art that.<br /><br /><br />+<br /><br />Leo<br />@ Komunitas Spiritual Indonesia <http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.Leonardo Rimbahttp://www.blogger.com/profile/18308494010848580372noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5348529916282275962.post-5073515996400274732010-04-06T17:48:00.014-07:002010-04-06T18:01:25.446-07:00Saya Bukan Perempuan Baik Seperti Dulu LagiFriends,<br /><br />Spiritualitas erat sekali hubungannya dengan seksualitas, bahkan simbolnya pun sama. Kalau celah yg bernama 'seksualitas' sedang terbongkar, maka anda bisa yakin bahwa 'spiritualitas' juga. Kalau anda mau naik kelas, just make a decision to go with it. Kalau mau tinggal kelas cukup diam saja. Kalau mau drop out tinggal berteriak sejadi-jadinya sampai anda sadar sendiri bahwa ternyata anda sudah ditinggalkan oleh semua orang. <br /><br />Kalau anda melihat gonjang-ganjing terbongkarnya skandal seks dimana-mana, artinya itulah saat yg tepat untuk membuat keputusan spiritual. Ada hubungannya juga dengan konstelasi bintang-bintang di atas langit. <br /><br />Alam semesta atau makrokosmos bekerja melalui gaya tarik-menarik magnetik antara berbagai unsur di angkasa luar dan dampaknya berupa perubahan berbagai hormon di tubuh manusia. Tanpa perlu perhitungan astronomi atau astrologi, kita bisa tahu kapan ada 'celah' yg pas untuk meningkatkan kesadaran spiritual, yaitu ketika muncul gonjang-ganjing skandal sex. Ini saat yg tepat bagi anda yg terlalu maskulin untuk menginkorporasikan sisi feminin anda yg selama ini tertekan terlalu hebat. Dan begitu pula sebaliknya bagi mereka yg selama ini berpura-pura tidak memiliki sisi maskulin.<br /><br />Yg namanya 'peningkatan spiritual' tak lain dan tak bukan cuma penyeimbangan saja. Penyelarasan berbagai konstelasi di dalam diri kita sendiri, dan sebenarnya tidak ada hubungannay dengan guru ini atau guru itu. Tidak pula ada hubungannya dengan agama dan aliran spiritual tertentu. Cukup kita sendiri yg menyelaraskan berbagai elemen kita yg selama ini kurang seimbang. Ketika kita menjadi lebih selaras, berarti kita telah mengalami 'peningkatan spiritual'. Very easy, isn't it?<br /><br />Saya tidak berbicara tentang gairah sex melainkan tentang penyeimbangan kejiwaan manusia. Ada yg kita kenal sebagai sifat maskulin, dan ada yg kita kenal sebagai sifat feminin. Keduanya ada di dalam kejiwaan kita. Nah, kita ini dididik untuk setir kiri atau setir kanan. Untuk maskulin saja atau feminin saja. Akhirnya kita menjadi terlalu maskulin atau terlalu feminin. Kita menjadi terlalu kaku. Semua aspek kehidupan manusia seperti itu polanya. Terlalu 'maskulin' atau terlalu 'feminin'. <br /><br />Tetapi alam memiliki mekanisme untuk menggerakkan segalanya sehingga naik ke tingkat lebih tinggi. Cara bergeraknya adalah dengan menggoyang kestabilan yg sudah ada selama ini. Dengan menggoyang kestabilan pekerjaan kita, kestabilan agama kita, kestabilan spiritualitas kita, dst... sehingga yg tadinya terlalu kaku akan hancur. Kita akan memunguti yg hancur berkeping-keping itu. Apa yg bisa dipakai akan dipakai lagi, dan apa yg hancur lebur terpaksa dibuang, dan kita 'terpaksa' mengambil dari apa yg bisa diambil dari lawannya. Kalau selama ini terlalu maskulin, maka akhirnya terpaksa mengambil dari yg feminin juga karena ada bagian maskulin yg sudah hancur dan tidak bisa diperbaiki. Kalau selama ini terlalu feminin, maka terpaksa ambil yg maskulin karena ada bagian feminin yg rusak dan terpaksa dibuang. Seperti itu jalan alam semesta.<br /><br />Tetapi jangan harap ini akan berjalan mulus karena manusia jelas akan protes kepada 'Tuhan'. <br /><br />Agama akan berontak dan mencari 'kambing hitam'.<br /><br />Semua organisasi akan mencari 'oknum'.<br /><br />Pedahal tidak ada yg perlu dicari-cari kesalahannya karena apa yg sudah terjadi memang seharusnya untuk terjadi. Ada yg harus dibuang, dan kalau kita tidak mau membuangnya dengan sukarela, maka alam akan menariknya dari kita dan menghancurkan hal itu. Peningkatan spiritualitas terjadi ketika kita ikhlas dan pasrah menerima apa yg tercabik keluar dari kejiwaan kita / agama kita / organisasi kita / dst... dan dengan penuh kesadaran mengambil alih apa yg tadinya kita anggap 'lawan' untuk akhirnya menjadi bagian dari diri kita yg baru. Inilah yg namanya penyeimbangan, balancing, di titik lebih tinggi. Dan bisa berjalan secara alamiah tanpa perlu guru spiritual ini dan itu. Tanpa perlu bhakti ini dan itu. Walaupun tentu saja tidak semua orang menyadari bahwa dirinya sedang melalui proses peningkatan spriritual yg istilahnya juga bisa bermacam-macam.<br /><br />Tentu saja yg saya maksud dengan maskulin dan feminin itu adalah thesis dan antithesis kalau mengikuti istilah dari Hegel, seorang filsuf Barat. Thesis bisa berarti apapun. Bisa berarti 'theis, dan antithesis dari theis adalah 'atheis'. Orang theis yg tidak menginkorporasikan atheisme di dalam dirinya akan timpang. Bisa berarti kapitalisme dan sosialisme. Kapitalisme yg murni merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan juga. Kapitalisme baru menjadi manusiawi setelah menginkorporasikan sosialisme ke dalam di dirinya sendiri. So, apa yg kita kenal sebagai 'kapitalisme Barat' saat ini sebenarnya sudah merupakan anak haram jadah dari kapitalisme vulgar dan pemikiran sosialis. <br /><br />AS, Eropa Barat dan Australia, contohnya, sudah jauh lebih sosialis dibandingkan dengan Indonesia. Kita di Indonesia ini masih mempraktekkan kapitalisme yg kasar. Termasuk kapitalisme negara. Akibatnya asspek sosialis atau kesejahteraan dari kehidupan masyarakat sangatlah terbengkalai. Anak-anak jalanan tidak ada yg urus. Orang gila berkeliaran di jalan-jalan. Perusahaan milik negara menjadi sapi perah manajer mereka sendiri.<br /><br />Komunisme di Cina juga sudah bukan komunis yg garang itu lagi. Cina sudah menjadi kapitalis. Dan sebagai negara kapitalis, Cina yg Komunis itu bahkan sudah jauh melampaui Indonesia dalam hitungan GNP per kapita. Pedahal Cina tidak perduli dengan agama, negara Cina tidak memakai agama yg dianggap sebagai sumber pembodohan massal. Indonesia yg masih memakai agama justru terpuruk sampai sekarang. Tanpa perlu mencari 'kambing hitam', kita sudah tahu siapa the kambing hitam yg, menurut pengamatan dari jarak dekat, ternyata juga gemar mengorbankan kambing-kambing lainnya, especially ketika hari raya Idul Qurban. <br /><br />Indonesia ini serba tanggung, dan kemungkinan besar karena tidak berani tegas bilang 'tidak' terhadap rongrongan dari kaum beragama. AS dan negara-negara Barat telah mengambil sikap tegas terhadap organisasi keagamaan sejak dahulu kala. Cina telah mengambil sikap tegas. Indonesia belum, dan mungkin akan mengambil sikap tegas pula dalam waktu dekat ini. Cepat atau lambat itu harus. Harus ada antithesis dari 'Ketuhanan yang Maha Esa', dan antithesis itu adalah sikap pragmatis terhadap tuntutan kaum agama. Bisa dibilang sebagai sikap 'sekuler'. Keagamaan itu antithesisnya adalah sekulerisme. Keduanya bisa ada sekaligus asalkan dibuat batas-batas yg tegas sehingga tidak saling menggerogoti seperti kanker. Indonesia tergerogoti oleh 'kanke' yg disebabkan ketidak-tegasan batas antara keagamaan dan sekulerisme. <br /><br />Apapun jenis sintesis yg dipilih, yg jelas agama harus masuk kandang. Semua negara-negara yg sekarang kita kenal sebagai masyarakat maju telah memberikan contoh itu. Tanpa agama dimasukkan ke dalam kandang yg terakhir dan sempurna, negara akan tetap terbelakang.<br /><br />Itu dalam level kenegaraan, dan prinsip seperti di atas bisa diterapkan di semua level. Level pribadi, level pertemanan, level perusahaan, level organisasi, level asosiasi,... sampai ke level hubungan internasional. Ini proses alamiah dari dulu sampai sekarang. Universal. Dan itulah ajaran spiritual yg sebenarnya tanpa tedeng aling-aling, tanpa dibungkus oleh takhayul, tanpa menggunakan simbol-simbol usang.<br /><br />Dan berikut percakapan hari ini:<br /><br /><br />+<br /><br />SAYA BUKAN PEREMPUAN BAIK SEPERTI DULU LAGI<br /><br /><br />T = Mas Leo, thank you atas notenya ... I love you muuuuaaah deeeh ... :D<br /><br />J = Mwah MWAH... (especially enak dilakukan terhadap istri orang). Mwah mwah... (again)<br /><br />T = Sekali lagi ma kasih dah jawab pertanyaan-pertanyaan saya yg agak-agak bodoh itu ya ... maaf juga kalau bahasa saya kacau ... dan Mas Leo bisa mengedit bahasa saya menjadi bahasa yg lebih enak...<br /><br />J = Terima kasih kembali (sambil tersipu-sipu malu gaya penjahat pemetik bunga).<br /><br />T = Duh senangnya ada fesbuk jadi pikiran liar saya dapat penyaluran ...<br /><br />J = Pikiran liar saya juga dapat penyaluran. Bukan pikiran saja melainkan juga perbuatan. Pikiran harus disalurkan melalui perbuatan walaupun yg jenis terakhir harus disensor demi kemaslahatan bersama.<br /><br />T = Hooree sekarang saya bukan perempuan baik seperti dulu lagi, duh kalau ga ada fesbuk n ga ketemu Mas Leo Cs., bisa-bisa pertanyaan-pertanyaan yg ada di pikiran saya akan membatu n saya bawa sampai mati. <br /><br />J = Pikiran saya juga akan bisa membatu dan akan saya bawa sampe mati ke dalam Surga. Di Surga pikiran saya yg membantu akan dirampas oleh Malaikat Jibril yg, kita semua tahu, akan menurunkan kembali pikiran itu ke atas bumi dalam bentuk ayat-ayat. Itu memang pekerjaan Jibril dari dulu sampe sekarang: membawa turun pikiran dari dalam Surga ke atas bumi. Sampai di bumi, the pikiran akan disusun menjadi kitab yg diberi judul dan nomor urut. Ayat artinya kalimat-kalimat yg disusun dengan nomor urut. Kalimat biasa saja, walaupun bisa saja menjadi "suci" kalau orangnya mau. Kalau orang mau mensucikan ayat yg dibawa turun oleh Jibril, maka jadilah. Tinggal sebut saja itu 'ayat suci', dan jadilah. As simple as that. Pedahal aslinya cuma pemikiran. Pemikiran seperti yg ada di anda dan di saya.<br /><br />T = Untuk ukuran lingkungan saya, saya termasuk memiliki pikiran agak tidak lazim Mas, misal: kalau saya mati saya tidak ingin didoakan selama 3 hari, 7 hari, 40 hari sampai 1000 hari. Heran dah jadi mayat koq didoain, kalau mau mendoakan saya ya waktu saya hidup, kalau dah mati ya sama aja boong, ngabis-ngabisin tenaga, waktu dan uang aja ... <br /><br />J = Saya juga gak mao didoakan setelah saya mati. Pada pihak lain, saya juga tahu bahwa doa adalah komunikasi antara seorang manusia hidup dengan dirinya sendiri. Jadi, orang yg mendoakan orang mati itu sebenarnya cuma berkomunikasi dengan dirinya sendiri saja. Dan, karena saya orangnya sangat baik, akhirnya saya memutuskan 'terserah'. Terserah orang mau mendoakan saya setelah saya mati. It's none of my business. Mereka cuma mendoakan diri mereka sendiri saja bukan? Mereka cuma meyakinkan diri mereka sendiri bahwa orang mati itu 'senang' didoakan. Pedahal orang udah mati gimana mau merasa senang atau tidak senang ya? Yg bisa merasa senang adalah orang hidup. Kalau senangnya mendoakan orang mati, biarkan sajalah. Urusan orangnya sendiri.<br /><br />T = Saya juga ga mau dikuburkan, tanah kuburan daripada untuk buang bangkai manusia kenapa ga dihibahkan saja untuk rumah orang miskin atau dibuat fasilitas umum, khan lebih berguna dan bermanfaat? Bangkai aja koq dibuatkan istana ...<br /><br />J = Bangkai dibuatkan istana karena ada orang hidup yg berkelana di jalan-jalan tidak punya tempat berteduh. Ada gelandangan, ada anak terlantar, ada orang gila berkeliaran di jalan-jalan. Ini semua terjadi di Indonesia sampai sekarang, dan mereka inilah yg "membiayai' istana untuk orang-orang mati itu... Well, sebenarnya the istana for orang mati itu juga untuk manusia hidup. Membuat istana untuk orang mati bukan untuk orang mati itu sendiri, tapi untuk orang hidup yg masih memerlukan simbol bahwa manusia tidak mati tetapi tetap hidup. Pedahal kalau manusia benar tidak bisa mati, tanpa dibuatkan istana juga tidak bisa mati. Kesadarannya akan tetap ada. Tetapi, kalau ternyata kesadaran manusia itu habis begitu saja seperti dikatakan oleh orang atheis, maka apapun yg kita lakukan tetap saja tidak pengaruh. Manusia akan mati begitu berhenti bernapas. Dead. Completely. <br /><br />T = Kalau ada yg membutuhkan mata, jantung atau anggota tubuh saya silahkan ambil, untuk penelitian anak kedokteran juga ga papa, jadi mayat yg bermanfaat gitu looh ... setelah itu saya mau sisa tubuh saya dikremasi n abu saya terserah anak saya mau dibuang kemana, dibuang ke tempat sampah ya ga papa abis dah ga penting siih ... <br /><br />J = That's very good of you. Seharusnya seperti itulah pemikiran yg logis dan rasional. Tetapi manusia masih membutuhkan simbol-simbol tertentu seperti 'istana orang mati' dan berbagai pernak-perniknya seperti peringatan kematian 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari sampai 1000 hari. Saya sendiri tidak merasa membutuhkan itu semua. Saya tidak merasa perlu didoakan secara maraton ketika saya mati. Emangnya mereka bisa menekan Allah supaya bukain pintu Sorga buat saya?<br /><br /><br />+<br /><br />Leo <br />@ Komunitas Spiritual Indonesia <http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.Leonardo Rimbahttp://www.blogger.com/profile/18308494010848580372noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5348529916282275962.post-91949093883376637822010-04-06T17:48:00.013-07:002010-04-06T18:00:43.976-07:00Kita Pria dan Wanita SekaligusFriends,<br /><br />Kali ini ada empat percakapan, kayaknya semuanya pria deh. Yg pertama menuduh saya menulis dengan bahasa gaul sehingga susah dimengerti. Saya protes, saya bilang saya menulis dengan bahasa Jakarta. Yg kedua curhat tentang kesukaannya terhadap wanita di bawah umur, antara 11 sampai 18 tahun, dan menanyakan kepada saya lubang-lubang kesempatan yg terbuka. I have no experience for that, tetapi kalau bilang bahwa yg dulu haram sekarang halal, maka saya is the expert seperti bisa dibaca di percakapan ketiga. Percakapan keempat dengan seorang teman yg very cerewet walaupun nulisnya singkat-singkat saja. Saya bilang kita pria dan wanita sekaligus.<br /><br /><br />+<br /><br />PERCAKAPAN 1: SAYA MENULIS DENGAN BAHASA JAKARTA<br /><br /><br />T = Leo, <br /><br />Anda mengedit pesan saya dengan baik. Sampai-sampai saya berpikiran mungkin anda seorang editor. Apapun saya yakin anda memiliki kelebihan dan pengetahuan yang saya cari. Saya mohon maaf saya terpaksa menghentikan membaca kumpulan percakapan anda. Saya kelelahan membacanya karena harus mentranslate gaya bahasa gaul anda dan kemudian saya gagal mencari pesan yang ingin anda sampaikan. Leo, mohon berkenan mengajarkan saya untuk membuka mata ketiga. <br /><br />J = Saya menulis dengan bahasa Jakarta dan bukan bahasa gaul.<br /><br />Kalau anda tidak bisa menangkap pesan yg ingin disampaikan berarti anda sudah sampai kepada titik nol. Titik nol itu artinya netral, tidak minus dan tidak plus. Dari titik nol itu anda bisa melihat segalanya datang dan pergi saja. Ada emosi datang dan pergi. Ada pemikiran datang dan pergi. Lalu anda bisa lihat niat anda juga datang dan pergi.<br /><br />Pertanyaannya sekarang, apa yg ingin anda lakukan selanjutnya, bukan? Kalau anda ingin sesuatu, tentu saja harus ada prasyarat. Apakah prasyaratnya lengkap? Kalau lengkap, tentu kemungkinan untuk niat itu berhasil cukup besar. Kalau prasyaratnya tidak lengkap, maka anda harus mengumpulkan prasyaratnya.<br /><br />Kalau prasyaratnya sudah lengkap, tentu akan ada langkah-langkah yg harus ditempuh. Maukah anda menempuh langkah itu? Kalau anda mau, ya tempuh sajalah. Ambil langkah pertama, langkah kedua, dst.<br /><br />Itulah yg namanya "mata ketiga", cuma mengamati, mengambil kesimpulan, dan menjalankan keputusan yg anda inginkan. Tanpa perlu meribetkan diri lagi dengan berbagai kepercayaan lama yg ternyata tidak sesuai dengan realita.<br /><br />Contoh kepercayaan lama yg tidak sesuai dengan realita adalah bayangan anda tentang "mata ketiga". Anda pikir mata ketiga adalah kemampuan melihat sesuatu yg ghaib, pedahal tidak ada hal seperti itu. Segalanya ternyata biasa saja walaupun bisa mengambil bentuk simbol-simbol yg kita kenal sebagai makhluk-makhluk halus. <br /><br />Para makhluk halus adalah simbol energi yg kita bisa akses dengan kesadaran kita. Bisa kita pakai untuk kehidupan kita. Pedahal mereka adalah bagian dari kesadaran kita. Kalau bentuknya halus dan tidak bisa dilihat oleh mata fisik, mata jelas mereka adanya di dalam pikiran kita saja, bagian dari kita juga. Bagian kita yg non fisik atau tidak berwujud.<br /><br />Simbol-simbol keagamaan seperti itu sifatnya, dan bukan berarti bahwa memang benar ada yg seperti itu. Betara Kala simbol dari waktu, Betara Wisnu simbol dari emosi, Betara Siwa simbol dari pikiran. Dan pikiran ternyata bisa di-daur ulang. Bisa dibunuh dan dibangkitkan kembali. Simbolnya adalah Siwa Nataraja, Betara Siwa yg menari-nari di atas tengkorak-tengkorak manusia di tengah api yg bernyala-nyala.<br /><br />Artinya adalah kesadaran manusia itu tetap. Kesadaran itu abadi. Siwa atau kesadaran anda itu abadi.<br /><br />Nah, itulah essensi dari semua pengajaran agama. Kalau kita mau menelanjangi semua agama dan kepercayaan sampai ke akarnya, maka kita cuma sampai kepada pengertian tentang kesadaran itu. Kesadaran yg asli, yg cuma sadar thok.<br /><br />Sebagai kesadaran asli anda mau apa sekarang? Itu pertanyaannya bukan? Dan jawabannya akan kembali lagi kepada proses bernalar seperti di atas: membandingkan apa yg ada, memutuskan apa yg realistis dan apa yg tidak realistis, dan mulai menjalankan apa yg menurut anda realistis.<br /><br />Itu saja. Dan itulah mata ketiga. Sudah terbuka, bukan?<br /><br /><br />+<br /><br />PERCAKAPAN 2: DULU HALAL, SEKARANG HARAM<br /><br /><br />T = Mas Leo, saya ada sedikit tanya. <br /><br />Kenapa saya menyukai gadis-gadis belia? Mulai dari anak umur11 tahun ampe 18 an. Tapi jangan su'udzon dulu. Saya cuman mengagumi mereka, tidak pernah berprilaku yang aneh-aneh. saya gentleman loh mas.<br /><br />J = That's good, then what's the problem?<br /><br />T = Apakah mungkin mereka memberikan saya citra tentang kesucian dan kepolosan yang saya tidak dapat dari wanita-wanita sebaya saya?<br /><br />J = Itu mungkin saja. Wanita yg sudah melewati usia 18 tahun kan udah pinter bo'ong, kalo 18 taon ke bawah masih bisa di boongin. Well, as a matter of fact you are right, wanita di bawah umur memang menjadi simbol dari kepolosan, keluguan. <br /><br />T = Salahkah saya? <br /><br />J = Tentu saja tidak, salahnya dimana?<br /><br />T = Saya mulai memahami kenapa nabi junjunan saya senang dengan Aisyah yg dinikahi umur 6 tahun dan ditiduri umur 9 tahun. Emang anak perempuan yang masih suci itu benar-benar memberikan citra kepolosan dan kemanjaan yang dirindukan oleh laki-laki dewasa. <br /><br />J = Itu di masa lalu. Kalau di masa sekarang dan dilakukan di dunia beradab, maka laki-laki seperti itu akan digaruk oleh aparat hukum dengan alasan melakukan tindakan kriminal pelecehan HAM anak. Melakukan hubungan sex dengan anak wanita di bawah umur adalah perbuatan kriminal, apapun alasannya. <br /><br />T = Tapi saya bukan pedofil loh, saya tidak pernah melakukan yang bertentangan dengan kode moral dan etika. <br /><br />J = Kode moral dan etika berubah terus. Apa yg dianggap wajar di masa lalu sekarang dianggap kejahatan. Apa yg dianggap kejahatan di masa lalu sekarang dianggap hal yg biasa-biasa saja. Perbuatan lesbian dan homoseksualitas, misalnya, apabila dilakukan antara sesama orang dewasa tanpa paksaan sekarang dianggap sebagai hal yg wajar saja. Perbuatan yg sekarang dianggap pidana atau kriminal adalah hubungan seksual antara manusia dewasa dengan anak di bawah umur.<br /><br />T = Saya sendiri sudah malas berhubungan serius dengan perempuan. Entah kenapa. Emang dari dulu ga nemuin aja. Gimana menurut Mas Leo solusinya?<br /><br />J = Solusinya ya enjoy aja. Kalo ternyata tidak suka berhubungan serius dengan perempuan, ya tidak usah berhubungan serius. Gitu aja kok refot?<br /><br /><br />+<br /><br />PERCAKAPAN 3: DULU HARAM, SEKARANG HALAL <br /><br /><br />T = Mas Leo yg saya kasihi,<br /><br />Saya ingin menanyakan makna mimpi saya yg sampe sekarang masih teringat jelas. Ketika itu saya sedang berada di atas getek kayu di tengah lautan bersama om saya (adik ibu yg bungsu). Om saya ini di kehidupan sekarang adalah sosok yg sering bentrok dengan saya namun apabila tidak ada beliau maka mungkin saya sudah terjerumus ke hal-hal yg tidak saya inginkan (mungkn semacam mentorlah). <br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Nah, di atas getek itu hanya kami berdua mengenakan pakaian layaknya suku-suku Kepulauan Samoa & Hawaii. Om saya berkata,"kita tunggu sebentar.." <br /><br />Lalu dia berseru,"nah itu dia udah datang." <br /><br />Lalu saya menoleh ke belakang ke dalam laut, nampaklah seekot hiu putih yg besar mendekati getek kami. <br /><br />"Perhatikan!! Liat matanya," kata om saya. Lalu saya perhatikan hiu itu mengitari getek kami.<br /><br />Tiba-tiba om saya berkata,"sekarang kamu terjun, pelan-pelan."<br /><br />"Haaaaaaaaaahhh," pikir saya.. tapi anehnya saya menurut saja walaupun takutnya setengah mati.<br /><br />"Tenang... tenaaaaaaang.... liat terus matanya." <br /><br />Akhirnya saya turuti saja kata-katanya, dan hiu itu mulai berenang semakin dekat namun tenang. Ketika hiu itu sudah sangat dekat dengan saya tiba-tiba om saya berkata, "pegang!!!"<br /><br />Lalu saya menyentuhkan tangan saya dari ujung moncongnya sampai ujung badannya sambil dia berenang melewati saya. Suatu perasaan aneh yg bikin mimpi ini terus melekat adalah ketika saya mulai menyentuh hiu tsb seketika itu juga segala rasa takut berubah menjadi rasa cinta seperti rasa cinta saya kepada istri saya. Lalu saya tidak ingat apa-apa lagi.<br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Mohon petunjuk dari Mas Leo apakah kiranya maksud dari mimpi ini?<br /><br />J = Maksud dari mimpi itu kan sudah jelas sekali, yaitu apa yg dulu diharamkan oleh om anda ternyata sudah lewat. Menyentuh hiu adalah perbuatan yg tentu saja akan dilarang oleh om anda ketika anda jauh lebih muda dari sekarang. Tetapi alam bawah sadar anda memperlihatkan bahwa apa yg dulu dilarang ternyata sekarang bisa anda lakukan. Malah disarankan. Coba saja buktikan di kehidupan anda sehari-hari. Apakah anda masih takut dengan segala larangan yg dulu itu? Alam bawah sadar anda sendiri bilang tidak usah takut. Ternyata tidak apa-apa. Apa yg tidak baik ketika kita masih muda belum tentu tidak baik ketika umur kita bertambah. Itu inti dari pesan di dalam mimpi anda.<br /><br /><br />+<br /><br />PERCAKAPAN 4: KITA PRIA DAN WANITA SEKALIGUS<br /><br /><br />T = Mas Leo,<br /><br />Apa arti hakikat ayat ini: masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan isteri-isteri kamu digembirakan?<br /><br />J = Maksudnya be happy.<br /><br />T = Simbol dari bidadari apa?<br /><br />J = Wanita muda dan cantik.<br /><br />T = Apakah di alam bawah sadar pria ada simbol feminin?<br /><br />J = Of course ada. Di dalam setiap pria ada "wanita". Simbol saja, dan merupakan bagian dari kesadaran kita sendiri saja. Kita cuma berjenis kelamin secara fisik, sedangkan roh kita tidak berkelamin, atau bisa pula disebut sebagai biseksual. Ada prianya, dan ada pula wanitanya. Adanya di dalam diri kita sendiri. So, spiritually speaking, we are both feminine and masculine. Pria dan wanita sekaligus.<br /><br />T = Kenapa Nabi Khidir simbolnya warna hijau dan hidupnya di samudra laut?<br /><br />J = Laut artinya bahasa-bahasa manusia. Komunikasi, pemikiran yg universal. Nabi Khidir itu simbol dari manusia universal.<br /><br /><br />+<br /><br />Leo<br />@ Komunitas Spiritual Indonesia <http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.Leonardo Rimbahttp://www.blogger.com/profile/18308494010848580372noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5348529916282275962.post-23445899071122830002010-04-06T17:48:00.012-07:002010-04-06T18:00:00.904-07:00Sex BebasT = Mas Leo, <br /><br />Saya tadi ikut memberikan komentar di statusnya Page Spiritual Indonesia <http://www.facebook.com/pages/Spiritual-Indonesia/173447344700?ref=nf> di facebook yg bilang: "Saat ini bukan soal halal haram, para pemuda-pemudi sudah seharusnya dibiarkan menikmati kehidupan sex dengan pasangannya masing-masing, biarkan saja mereka menikmati kehidupan masa muda mereka dan mengenal dunia sex bebas sedini mungkin, itu kan sangat baik untuk perkembangan dan kemajuan kebebasan mereka."<br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Trus saya balas komen: "Saya adalah penganut sex sehat hanya dengan suami dan saya juga ibu dari seorang putri, dan saya setuju bahwa sex bukanlah sesuatu yg harus ditutupi apalagi diharamkan."<br /><br />J = Of course.<br /><br />T = Dunia memang belum siap dengan pernyataan seperti status di atas. <br /><br />J = Dunia maju sudah seperti itu sejak puluhan tahun lalu, dan status seperti di atas sama sekali tidak akan menghebohkan di sana. Kebalikannya, dunia terbelakang akan heboh sekali seakan-akan langit mau runtuh, dan dunia setengah maju dan setengah terbelakang seperti Indonesia akan bilang "belum siap", pedahal kenyataan nya sudah dipraktekkan. Cuma orang masih munafik untuk mengakuinya.<br /><br />T = Menurut saya selama ini agamalah yg telah memberangus sex dan mendoktrin manusia dengan mengatakan sex itu jorok atau tabu. Bukankah inti dari kehidupan ini adalah sex (pembuahan)? Semua tumbuhan ada di bumi karena pembuahan dengan berbagai macam caranya, binatang bisa berkembang biak juga karena sex. Dunia akan berakhir bila tak ada sex.<br /><br />J = Of course. <br /><br />T = Mungkin maksud agama pada awal mula menakut-nakuti manusia dengan dosa sex supaya manusia primitif tidak mengumbar sex mereka, so agama membuat aturan sex harus dilakukan untuk pasangan menikah. It's oke, bagus pada jamannya, kalau tidak diberi ajaran seperti itu saya juga tidak tahu apa jadinya dunia saat ini.<br /><br />J = Perkembangan ajaran agama tentang sex ada kaitannya dengan evolusi masyarakat manusia. Masyarakat primitif banyak yg matriarkal, yaitu dominannya kaum ibu yg bisa memilih pria mana yg akan membuahinya. Mitos tentang Dewi Kesuburan berasal dari masa itu, ketika wanita memiliki derajat dan peran lebih besar daripada pria. Tetapi lama-kelamaan kaum pria mengambil alih secara paksa, dan muncullah mitos tentang Allah yg maskulin dan menuntut agar wanita tunduk kepada pria. Semuanya mitos belaka, diciptakan oleh manusia sesuai dengan jamannya.<br /><br />T = Tapi pada perkembangannya, pada saat manusia sudah semakin pandai dalam berfikir, bertindak dan berperilaku, aturan tentang sex juga dikembalikan ke manusia itu sendiri, KAPAN dia akan melakukan hubungan sex itu. Dan ini tidak mudah, perlu kedewasaan berfikir dalam menyikapi hal ini.<br /><br />J = Tentu saja. Revolusi sex besar-besaran terjadi di seluruh dunia setelah penemuan sarung k....l yg terakhir dan sempurna atawa yg kita kenal dengan sebutan kondom. Tadinya dosa karena hubungan singkat dan nikmat dengan anak tetangga itu akan bisa menyebabkan kehamilan. Sekarang tidak lagi dosa karena telah ada kondom. Bahkan kakek nenek kita juga sudah menggunakan kondom. Kondom itulah yg membawa perubahan besar-besaran dalam cara manusia berinteraksi as far as sex is concerned. Dan agama tentu saja selalu ketinggalan. Fyi, kondom itu masih termasuk perangkat haram jadah di Gereja Katolik. Haram, dibenci Allah. Tapi tentu saja umat Katolik yg pakai kondom juga tidak terhitung banyaknya. Biarpun diharamkan oleh gereja, tetap saja kondom dipakai. Allah tentu saja memble. Allah is man-made, buatan manusia. Buatan banyak manusia malahan. Allah yg membenci semua alat kontrasepsi including kondom is catholic-made. Allah yg dibuat oleh Gereja Katolik.<br /><br />T = Kalau sampai orang melakukan free sex atau hamil artinya mereka belum memiliki kesiapan mental dalam menyikapi sex.<br /><br />J = Karena masyarakatnya masih tabu untuk membicarakan sex dengan jujur. Seingat saya, sampai sekarang saya tidak pernah memperoleh sex education. Baik di sekolah maupun di lembaga agama, tidak pernah ada sex education yg jujur. Semuanya bilang jangan dan jangan. Pedahal di luaran kita tahu bahwa segalanya bisa dan bisa. So, akhirnya, seperti semua orang, saya juga belajar sendiri. Pertama-tama karena ingin tahu, lalu keenakan, lalu akhirnya sadar bahwa kita bisa memilih untuk melakukan atau tidak melakukan tanpa perlu dipenuhi oleh ketakutan lagi.<br /><br />T = Yg saya bingungkan, daripada membuat segala macam ketabuan tentang sex kenapa agama tidak memberi pendidikan sex sehat dan bertanggung jawab kepada umatnya?<br /><br />J = Karena agama mau manusia tetap bodoh. Semakin bodoh manusia, maka akan semakin kekallah cengkeraman agama atas kehidupan manusia. Manusia akan merasa bahwa dirinya tidak bisa terlepas dari agama, pedahal bisa saja kalau mau. Selain itu, untuk mengajarkan perilaku sex yg bertanggung-jawab maka agama harus juga menguraikan benang kusut yg dijalin oleh para pembuat agama sejak ribuan tahun yg lalu. Berbagai dongeng harus diuraikan satu persatu, dijelaskan bahwa apa yg dipercayai selama ini sebagai kisah para nabi cuma dongeng belaka. Bukan fakta. Dan itu tidak mudah karena umat beragama sudah sekian lama diberitahu bahwa mereka harus beriman kepada para nabi. <br /><br />Jadi, untuk menguraikan benang kusut tentang sex yg bertanggung-jawab, agama harus membongkar dirinya sendiri. Dan kalau dirinya terbongkar, orang akan sadar juga bahwa ternyata agama dibuat oleh manusia. Walaupun bicara tentang Tuhan, ternyata segalanya merupakan karangan manusia belaka. Kalau ada manusia yg bisa mengarang agama, maka berarti tiap manusia juga bisa mengajarang agamanya sendiri. Dan memang bisa. Itu kesimpulan yg benar. Tiap orang memang berhak membuat dan mempraktekkan agamanya sendiri. Bisa bercerita tentang Tuhan yg datang kepada dirinya. Bisa bersaksi bahwa ada Malaikat Jibril yg membawa ayat-ayat kepada dirinya. Itu sah saja, dan memang seperti itulah cara menciptakan agama. <br /><br />Seharusnya kita menerbitkan buku yg berjudul "Bagaimana Menciptakan Agama", itu akan menjadi seri yg pertama. Seri kedua akan berjudul "Bagaimana Merubah Agama". Cara merubah agama juga biasa-biasa saja sebenarnya. Cukup kita akui bahwa ada kesalahan teknis, bahwa ada oknum yg memberikan interpretasi menyimpang, lalu kita akan memberikan interpretasi yg kita anggap lebih benar. Dan of course Tuhan akan dibawa-bawa juga. Kita akan bilang bahwa Tuhan merestui, pedahal the Tuhan tidak akan muncul. Dari dulu sampe sekarang Tuhan tidak pernah muncul, yg muncul adalah manusia-manusia yg menciptakan dan merombak agama.<br /><br />T = Saya bukan penganut sex bebas Mas, lha wong saya ini seorang ibu koq. Saya setuju dengan sex bebas (dengan pasangan) yg bertanggung jawab dan berpikiran matang.<br /><br />J = Saya juga bukan penganut sex bebas. Itulah salah kaprah orang Indonesia, dipikirnya bahwa mereka yg nge-sex dengan pasangannya masing-masing menganut sex bebas, pedahal tidak. Sex bebas adalah bebas tanpa aturan, sedangkan sex dengan pasangan masing-masing bukanlah sex bebas melainkan sex yg bertanggung-jawab. Sex yg bertanggung-jawab bisa dilakukan dengan pasangan menikah, bisa juga tidak. Kalaupun orangnya tidak menikah, itu bukan berarti mereka penganut sex bebas. No, they aren't.<br /><br />T = Saya justru belajar dari suami saya saat kami berdebat saat masih berpacaran tentang masalah ini, waktu itu saya sangat menentang sex bebas. Yg menyadarkan saya adalah suami saya yg mengatakan:<br /><br />"Ngapain sex diatur-atur, orang sex itu seperti juga napsu-napsu manusia yg lain, seperti juga makan. Sex itu 'dosa' kalo ada yg hamil trus digugurin atau memperkosa. Selama ga ada yg dirugikan dan tidak melanggar hukum ya bebas-bebas aja."<br /><br />J = Saya lihat suami anda tidak menggunakan istilah "sex bebas". Dan anda waktu itu salah menafsirkan sex tanpa nikah sebagai "sex bebas". Mungkin juga anda masih menafsirkan seperti itu sampai sekarang. Pedahal, sex antara sesama pacar BUKAN sex bebas. Itu sex yg bertanggung-jawab. Saya sendiri terus terang tidak mau menikah dengan orang yg belum pernah berhubungan sex dengan saya. It's impossible. Kalau langsung menikah tanpa pernah dicobain, ntar gimana kalo ternyata gak enak? Repot kan? So, lebih baik dicobain dulu barangnya dan kalau ternyata sesuai dengan selera barulah dibeli. Kalau ternyata isinya tidak sesuai dengan packaging, maka bisa pergi ke toko sebelah. No hurt feelings on both sides. Itu cara yg dewasa dan bertanggung-jawab.<br /><br />T = Kami sempat bertengkar dan saya mengganggap calon suami saya adalah seorang free sex. Tapi saya sangat tau suami saya adalah salah satu orang yg paling tidak munafik yg pernah saya kenal. Dia selalu mengatakan hitam dan putih, tidak ada abu-abu, tidak ada tedeng aling-aling.<br /><br />J = Calon suami anda bukan penganut free sex. Melakukan sex dengan pacar sendiri bukanlah free sex. Free sex itu kalau orangnya gonta ganti pasangan tanpa ada commitment. Sex dengan commitment, walaupun tanpa nikah, tidak termasuk free sex.<br /><br />T = Setelah sekian lama saya membaca beberapa buku seperti The Zahir nya Paulo Coelho dan Dan Brown, tapi saya lupa buku yg 'Angels and Demons' ato buku 'Da Vinci Code' yg membahas tentang sex manusia. Dari situ saya mengerti apa yg dikatakan suami saya benar.<br /><br />J = Sex is just sex, walaupun yg lebih oke adalah sex with commitment. Itu dibagi lagi dalam beberapa kategori. Ada sex dengan lawan jenis, sex dengan sesama jenis, dan sex dengan kedua jenis. Ini sudah masuk ke pembagian orientasi seksual yg juga merupakan hal biasa-biasa saja. Semuanya begitu normal karena memang ada sejak semula. Orangnya semuanya waras dan tidak sakit, tetapi dibuat sakit oleh agama. Agama bilang bahwa sex sebelum menikah itu "dosa", agama bilang bahwa sex dengan sesama jenis itu "dosa", agama bilang sex dengan kedua jenis itu "dosa". Semuanya tentu saja akan menjadi "dosa" bagi manusia yg masih tetap mau menjadi budak agama. Agama itu memperbudak manusia. Dari jaman dahulu sampai sekarang, semua agama itu cenderung memperbudak manusia. Tentu saja atas nama Tuhan.<br /><br />T = Tapi abis saya komen di Page Spiritual Indonesia itu n baca komen-komen di bawahnya saya merasa sedih, apakah pikiran saya bejat dengan setuju dengan sex bebas? Saya merasa malu dengan pikiran saya itu dan saya mulai ragu ... apakah saya harus kembali kepada 'agama' saya? ... Bagaimana kalau teryata apa yg orang katakan itu benar dan nanti Tuhan mengutuk saya?<br /><br />J = Anda bukan setuju dengan sex bebas tetapi sex yg bebas dan bertanggung-jawab. Pada pihak lain, orang-orang itu mengira "sex bebas" adalah bebas sebebas-bebasnya tanpa tanggung-jawab. Promiscuity. Tentu saja yg bebas tanpa aturan main seperti itu tidak disarankan, bahkan di negara-negara maju sekalipun. Sex tanpa kehati-hatian, pake kondom bocor, melakukannya di sembarang tempat, dsb... adalah hal-hal yg sangat diharamkan bahkan oleh mereka yg tinggal di Barat. Bedanya mereka tidak memakai kata "Tuhan" melainkan menggunakan penjelasan yg logis dan rasional. Mereka sudah mengerti bahwa menggunakan kata "Tuhan" apalagi ditambah dengan bumbu-bumbu nasihat keagamaan adalah kebiasaan manusia yg masih terbelakang. Jadi, sex yg bebasn dan bertanggung-jawab adalah norma yg dipakai di dunia Post Modern saat ini. <br /><br />T = Sebelum ini saya adalah orang yg sangat religius Mas, lahir dari keluarga yg sangat religius juga. Tapi saya mulai pergi dari Tuhan malah saat saya baru 'berbulan madu' dengan Tuhan, dimana saat itu semua permintaan saya dikabulkan, saya bahkan bisa tahu apa mau Tuhan. Tapi setelah saya sangat dekat saya justru menemukan Tuhan dalam bentuk lain, saya menemukan Tuhan lama saya dalam bentuk baru, dan Tuhan lama saya tidak pernah marah terhadap saya dengan Tuhan baru saya. Saat ini saya masih pergi ke rumah ibadat tapi itu hanya untuk baik di mata masyarakat saja. Bagaimana menurut Mas Leo?<br /><br />J = Menurut saya anda biasa-biasa saja, termasuk jauh lebih oke dibandingkan dengan manusia yg masih terpuruk dalam agama. Tentu saja "Tuhan" anda adalah konsep Tuhan yg ada di dalam pikiran anda. Konsep itu berubah terus sejalan dengan bertambahnya kedewasaan kita secara mental dan emosional. Orang yg mentalnya masih terbelakang selalu memiliki konsep Tuhan yg kejam, yg akan menurunkan bencana kalau keinginannya tidak dituruti. Pedahal apa yg dimengerti sebagai "keinginan Tuhan" itu dimonopoli oleh ulama. Dengan kata lain, orang dewasa yg masih kekanak-kanakan itu akan mengikuti keinginan ulama karena takut. Takut akan datang bencana. Tentu saja akan datang bencana ketika keinginan ulama tidak dituruti. Mereka akan ngamuk-ngamuk seperti orang gila. Sebagian bahkan akan jadi teroris yg kelakuannya kita saksikan di depan mata kita semua.<br /><br />Tuhan tentu saja tidak akan berkata apapun. Tuhan itu konsep. Kalau konsep tentang Tuhan yg anda anut telah berubah, maka berubahlah Tuhan anda. Konsep berubah, Tuhan berubah. Yg tidak berubah itu adalah kesadaran di diri anda. Anda sadar bahwa anda sadar. Anda sadar bahwa andalah yg menciptakan konsep Tuhan itu. Dan itulah essensi dari spiritualitas manusia, yaitu menyadari bahwa kita sendirilah yg menciptakan konsep Tuhan. Karena kita menyadari itu, makanya kita bisa enjoy aja.<br /><br />T = Saya bimbang ... Apakah saya harus jalan terus atau minta ampun kepada Tuhan lama saya?<br /><br />J = Minta ampun aja kalo mao, dijamin the Tuhan gak bakal nongol. Yg bicara hanyalah anda, dan yg jawab anda juga. Anda tanya-jawab dengan diri anda sendiri, walaupun anda diajarkan untuk bilang bahwa anda bertanya-jawab dengan Tuhan. Orang agama bilang itu namanya berdoa. Berdoa is none other than communication with ourselves. Komunikasi dengan diri kita sendiri saja.<br /><br />Anda jangan bimbang karena rekan yg tulisannya dicatut untuk status di Page Spiritual Indonesia itu adalah seorang wanita muda yg sangat oke. Menurut kabar burung yg bisa dipercaya, dia itu tadinya seorang Kristen yg belajar di sebuah sekolah theologia. Ini sekolah yg mendidik para calon pendeta. Setelah itu dia tobat kepada Allah ta'alla dan masuk Islam. In other words, menjadi mualaf yg terakhir dan sempurna. Tetapi sekarang,... perhatikanlah tulisan lengkapnya di bawah ini. Luar biasa sekali:<br /><br />" Saat ini bukan soal halal haram, para pemuda-pemudi sudah seharusnya dibiarkan menikmati kehidupan sex dengan pasangannya masing-masing, jangan seperti orang-orang yang sok menjaga ini itu, biarkan saja mereka menikamati kehidupan masa muda mereka dan mengenal dunia sex bebas sedini mungkin, itu kan sangat baik untuk perkembangan dan kemajuan kebebasan mereka.... <br /><br />Dan para orang tua terutama yang sudah mengerti, sebaiknya tidak usahlah kayak orang Semit melarang anak untuk berpakaian dan bergaul bebas dalam kehidupan sex anak-anaknya... <br /><br />Biarkan saja nanti juga mereka bisa menikmati dengan benar. Kalo perlu sarankan kepada mereka supaya living together dengan pasangannya, ini sangat baik untuk dianjurkan kepada anak-anak muda, dan tentu dengan tujuan agar mereka nantinya kenal betul dengan pasangannya, sebelum mereka melaksanakan kehidupan perkawinan yang sesungguhnya. Janganlah seperti orang yang sok berbicara moral bilang haram segala, apalagi percaya cerita M SAW dan Aisah yang udah jelas-jelas cuma dongeng itu...<br /><br />Para pemikir spiritual di sini yang sudah memahami arti HAM dan kebebasan, memang sebaiknya tidak cuma asal ngomong saja, segeralah menganjurkan dan memfasilitasi anak untuk melakukan kehidupan sex bebas mereka, ini demi kemajuan mereka... Marilah kita kikis budaya tabu ketimuran yang norak dan kampungan dan bisa dimulai dari anak-anak dan cucu anda di rumah."<br /><br /><br />+<br /><br />Leo<br />@ Komunitas Spiritual Indonesia <http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>Leonardo Rimbahttp://www.blogger.com/profile/18308494010848580372noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5348529916282275962.post-68509910324923686662010-04-06T17:48:00.011-07:002010-04-06T17:59:16.215-07:00Hantu Nona BelandaFriends,<br /><br />Berikut dua percakapan hari ini. Yg pertama dengan seorang pria remaja di Pamulang yg, sampai beberapa saat lalu, tinggal bertetangga dengan gembong teroris Dulmatin sebelum beliau ditembak mati oleh aparat keamanan kita. Bisa kita lihat bahwa lingkungan pergaulannya memang aneh sekali. Masa ada hantu Nona Belanda segala? Yg minta di oho oho secara ghoib?... Yg kedua dengan seorang teman di Bali yg secara tidak senonoh menuduh saya sebagai penganut Tantra modern dengan alasan saya bebas nilai. Walaupun mungkin tuduhan itu benar, mana mungkin saya akui hal itu di muka umum karena saya dipantau dengan ketat oleh para Jin Muslim yg berprofesi menteror Jin Non Muslim. <br /><br /><br />+<br /><br />PERCAKAPAN 1: HANTU NONA BELANDA<br /><br /><br />T = Selamat sejahtera Mas Leo!<br /><br />Udah lama nih ga curhat sama Mas Leo lagi. Heheh<br /><br />J = Heheh<br /><br />T = Kali ini saya mau curhat tentang pengalaman teman saya Mas. Pengalaman yang menurut saya sih ‘aneh’ untuk orang-orang normal. Tapi saya engga tau gimana cara jelasinnya ke temen saya ini. Makanya saya pikir saya butuh bantuan dari Mas Leo. Hmm hmmm<br /><br />J = Hmm hmmm<br /><br />T = Pengalamannya gini Mas… waktu itu sekitar jam 9 malam, bapaknya teman saya mendengar seperti ada orang yang mengetuk pagar rumahnya. Dan akhirnya, bapaknya temen saya itu keluar dan mencari tau siapa orangnya. Ternyata orangnya itu pergi dan ‘menghilang’. Tapi bapaknya teman saya itu sempet ngeliat wujudnya, katanya terlihat seperti perempuan yang lagi menggendong bayi.<br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Nah, karena penasaran, akhirnya bapaknya temen saya, nanya ke satpam (yang katanya orang pinter untuk hal-hal yg metafisis). Kata satpam, dia memang ngeliat perempuan dengan baju hitam lagi duduk di depan pagar. Katanya perempuan itu sempet jongkok di depan pagar rumah teman saya itu. Lalu dia jalan dan akhirnya menghilang. Gitu katanya…<br /><br />J= Ok.<br /><br />T = Karena teman saya penasaran, akhirnya dia mendatangi teman saya yang lainnya namanya Adit. Semua teman saya pun sudah tau dan sepakat menganggap Adit itu orang pintar (kecuali saya) untuk hal-hal yg ‘aneh’ seperti itu. Lalu, teman saya itu cerita tentang pengalamannya. Dan si Adit pun bilang kalo cewe yg datengin ke rumahnya itu adalah Nona Belanda (hantu mitos yg katanya dari Belanda yg diakui di komplek saya). Kata Adit, Nona Belanda itu minta ‘dikawinin/disempurnakan’ sama temen saya. Nah sesudah itu, akhirnya temen saya dikasih doa yg katanya untuk berkomunikasi sama Nona Belanda itu.<br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Lalu dia membaca doa yg dikasih itu sehabis solat. Ketika dibacanya doa itu dalam keadaan yg sunyi senyap, dia merasa seperti ada yg memasuki tubuhnya. Tubuhmya itu bergetar. Dia bertanya, “kenapa memasuki tubuhnya?”, tapi Nona Belanda itu bisu. Dia hanya bisa membuat teman saya senyum sendiri, tanpa keinginan temen saya untuk senyum. Terus teman saya bertanya lagi tentang apa yg dia mau, dan kali itu Nona Belanda tidak menjawabnya.<br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Kemudian akhirnya, dia ditunjukkan di dalam mimpinya tentang sekeluarga dari Belanda (yang salah satunya dia sebut Nona Belanda itu). Di mimpinya, sekeluarga yang dari Belanda itu dibunuh dan si Nona Belanda itu diplester dengan pastik di sekujur tubuhnya (kecuali muka).<br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Lucunya, waktu teman saya main ke rumah saya dan bercerita kepada saya, saya memintanya agar si Nona Belanda itu menggoda saya (siapa yg ga mau digoda sama Nona Belanda? Aw aw aw). Dia pun sejenak meminta sunyi di kamar saya. Dia seperti bermeditasi dan membaca doa. Badannya pun bergetar (entah disengaja atau tidak). Tapi, setelah selesai bermeditasi, dia bilang katanya “susah kalau lo ga percaya”. Loh, berarti hantu itu ga universal dong? Ga adil!<br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Nah pertanyaan saya; Apa yang sebenarnya terjadi dengan teman saya?<br /><br />J = Dia bermain-main dengan imajinasinya saja sehingga sampai terbawa mimpi. Mimpi jenis imajinasi sampai terbawa tidur juga ada. Banyak mimpi "relijius" juga berasal dari terlalu banyak berimajinasi. Memikirkan tentang si nabi terlalu banyak akhirnya akan memperoleh mimpi tentang si nabi yg diidam-idamkan itu. Namanya Nabi Rong = Napsu Birahi Merongrong. <br /><br />T = Bagaimana cara menafsir mimpi? Karena saya sering sekali kesulitan menafsir mimpi.<br /><br />J = Mimpi selalu ada kaitannya dengan dunia melek. Kita harus bandingkan apa yg dialami sebelum pergi tidur dengan mimpi yg diperoleh di dalam tidur. Kalau sebelum tidur orangnya mimpi tentang Nona Belanda yg gatel dan pengen di oho oho, maka muncullah si hantu Nona Belanda, ready to be fucked. Tinggal copotin aja plastiknya en after that tinggal digenzot azzah..<br /><br />T = Dan bagaimana cara menasehati teman saya agar tidak percaya dengan hal-hal yg dianggap mitos itu (termasuk percaya sama Adit)?<br /><br />J = Ngapain dinasehatin? Biarin aja dia begitu terus sampe kapok sendiri.<br /><br /><br />+<br /><br />PERCAKAPAN 2: PENGANUT TANTRA MODERN <br /><br /><br />T = Leo,<br /><br />Saya mulai bisa menilai mungkin anda termasuk penganut tantra jenis modern. Karena saya mengenal beberapa orang yang mempelajari tantra. Mereka seperti orang yang menganut nilai bebas nilai. Teman-teman saya itu begitu cerdas dan sukses pula.<br /><br />J = Tantra jenis modern? I don't know, maybe.<br /><br />T = Leo, kalau bukan karma lalu apa yang kita jalani saat ini? Saya setuju kita keluar dari konteks agama.<br /><br />J = Apa yg sedang kita jalani saat ini adalah apa yg kita jalani saat ini. Kalau pakai filsafat, jawabannya juga ada 1001 macam. Ada filsafat eksistensialis sampai nihilis. Kalau pakai sistem kepercayaan, kita memiliki 1001 macam jenis kepercayaan. Bukan hanya dari agama, melainkan dari kepercayaan non agama juga. Ada penjelasan yg berasal dari tradisi, ada penjelasan dari sudut adat istiadat. Ada penjelasan dari berbagai sumber esoterik, baik asli maupun palsu. Semuanya sah saja. Saya sendiri cenderung untuk pakai pengertian bahwa kita adalah "kesadaran yg sedang menikmati bahwa dirinya itu sadar". Sadar bahwa dirinya sadar dan mengalami berbagai macam peristiwa. Makanya saya selalu bilang untuk enjoy aja. Kalau kita tahu bahwa kita adalah "sang sadar", maka tentu kita akan enjoy saja. Enjoy segalanya datang dan pergi. Ngapaiin repot-repot?<br /><br /><br />+<br /><br />Leo<br />@ Komunitas Spiritual Indonesia <http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.Leonardo Rimbahttp://www.blogger.com/profile/18308494010848580372noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5348529916282275962.post-10957956961448079802010-04-06T17:48:00.010-07:002010-04-06T17:58:27.233-07:00Saya Berharap Bisa Mengenal Anda Lebih JauhT = Mas Leo atau Pak Leo, maaf saya belum baca profil anda. <br /><br />J = Kok maaf sih? Emangnya anda salah apa sama saya? En my name is Leo aja, pliss..<br /><br />T = Saya sudah banyak baca tentang pemikiran anda. Sangat jujur dan saya suka. Saya suka karena anda berani keluar dari pakem, bukan untuk mencari sensasi tapi sepertinya memang begitu adanya.<br /><br />J = Terima kasih, thanks a lot (abis musti bilang apa lagi?)<br /><br />T = Saya berharap bisa mengenal anda lebih jauh. <br /><br />J = Sejauh mana nih? (sambil berdebar-debar...)<br /><br />T = Ebook 'Pelangiku Warna Ungu' sudah saya baca sampai halaman 30. Bahasa anda sangat gaul, sampai saya berusaha memahami cara anda berbahasa (padahal saya belum tua amat, baru 33 tahun).<br /><br />J = Saya suka sama yg berumur antara 18-33 tahun, hm..<br /><br />T = Tapi saya memang cukup tua untuk mengenal IT. Saya baru belajar facebook dan email serta mencari apa saja dengan mengetiknya di Google (kayaknya saya jadi ketularan gaul). Saya belum bisa YM, milis, blog. padahal saya ingin berguru dari orang-orang seperti anda.<br /><br />J = Janganlah berkecil hati saudaraku, karena saya juga baru mengenal IT ketika saya seumuran anda yg rasanya baru kemarin saja tetapi sebenarnya was a long long time ago. Past life kali yeh..<br /><br />T = Pak (atau Mas). Saya A. Bapak Bali Hindu, ibu Jawa Khatolik. Saya besar di lingkungan Muslim. Saya dibentuk dari banyak budaya dan akhirnya menyimpulkan agama hanya buatan manusia. Makanya saya heran kalau ada orang yang mau mati demi agamanya.<br /><br />J = Saya juga heran kalau ada orang yg mau mati demi agama.<br /><br />T = Ini tentang mimpi-mimpi saya, dan saya mohon bantuannya untuk menterjemahkan artinya. Saya mohon bantuannya dan sebelumnya saya haturkan terima kasih.<br /><br />J = Terima kasih juga sudah mau tanya-tanya, en what the dream was about?<br /><br />T = Saya awali dengan keadaan saya dan keluarga yang saat ini sedang menjalani karma buruk. Karir saya begitu bagusnya 8 tahun lalu, dan berubah drastis 2 tahun kemudian setelah menikah. Bangkrut dan sakit, tapi masih bertahan.<br /><br />J = That's not bad at all. Siapa bilang itu "karma buruk"? Anda kan tulis sendiri di atas bahwa semua agama itu buatan manusia? Istilah "karma buruk" itu berasal dari agama, konsep buatan manusia juga. So, buang aja konsep itu. Anda tidak apa-apa bukan? Cuma proses hidup biasa saja bukan? Kenapa harus bilang bahwa itu "karma buruk"?<br /><br />T = Mohon maaf. Keadaan buruk ini seingat saya diawali mimpi di beri tirta (pasti tahu khan) oleh Sai Baba dan diperintahkan duduk di singgasananya. Mohon maaf, bahkan sampai sekarang saya masih meragukan Sai Baba.<br /><br />J = Saya juga meragukan Sai Baba dari dahulu. Dan tirta (air suci) yg diberikan oleh figur yg anda ragukan tentu saja memiliki arti tidak baik. Tirta yg diberikan kepada anda itu artinya emosi-emosi dari orang yg terlalu dalam bermain dengan imajinasi keagamaan banyak manusia. Sai Baba itu simbol dari figur seorang manusia yg menggunakan imajinasi relijius dari manusia-manusia lain. Imajinasi ini lalu dia manipulasi sedemikian rupa sehingga orang semakin terpuruk ke dalam permainan fantasi mereka sendiri. Mungkin maksudnya baik, tetapi tentu saja tidak semua orang bisa terima "pembodohan massal" seperti itu. Orang yg logis dan rasional seperti anda dan saya tidak bisa menerima dibodohi seperti itu.<br /><br />T = Mimpi kedua dengan Sai Baba beberapa tahun lalu saya lupa, sedangkan pada mimpi ketiga saya melihat Sai Baba di kamar kost ketika yang lainnya sedang kebingungan mencari saya. Pada mimpi terakhir sekitar sebulan lalu saya mimpi Sai Baba mengobati saya.<br /><br />J = Menuirut pendapat saya, Sai Baba telah menjadi simbol dari manusia yg ambivalen bagi anda. Sebenarnya simbol dari diri anda sendiri saja. Simbol dari kesadaran yg sedang berproses di diri anda. Pada satu sisi artinya tidak baik, yaitu seorang manipulator. Pada pihak lain, anda juga masih merasa ada keterkaitan dengan figur ini. Tentu saja ada karena jelas figur ini adalah simbol dari kesadaran anda sendiri. Mungkin juga kaitannya bukan dengan Sai Baba yg kribo, walaupun bisa saja yg kribo itulah yg muncul di mimpi anda. Mungkin alam bawah sadar anda mencoba menuntun anda untuk menelaah kisah hidup dari Sirdhi Sai Baba. <br /><br />Ini seseorang yg menggabungkan ajaran Islam sufi dan Hinduisme di India masa lalu, dan dianggap sebagai orang suci oleh komunitas Islam dan Hindu. Kemungkinan alam bawah sadar anda ingin menuntun anda untuk menelaah kisah hidupnya yg sebenarnya termasuk cukup normal bagi manusia modern yg mengerti psikologi. Tetapi karena ini di India masa lalu, maka sang manusia akhirnya disucikan dan dianggap bisa membuat berbagai macam mukjijat. Sama saja kasusnya seperti Sai Baba yg kribo itu. Manusia yg terlalu banyak berimajinasi akan menemukan figur yg memenuhi imajinasi mereka. Jadi seperti panci ketemu tutup, klop.<br /><br />Yg jelas, apa yg anda rasakan sebagai proses hidup keterpurukan dimulai oleh mimpi tentang Sai Baba yg memberikan anda tirta (air suci), dan sebulan lalu diakhiri dengan mimpi tentang Sai Baba yg mengobati anda. So, you have come full circle. Berarti segala macam Sai Baba sudah keluar dari kesadaran anda. Dia memberikan tirta yg bisa saja berarti "racun" bagi anda ketika menjalani hidup, dan terakhir dia menyembuhkan anda dari "racun" yg diberikannya itu. Begitu arti mimpi anda menurut saya. Sai Baba yg muncul di mimpi adalah simbol dari kesadaran anda sendiri yg mau memberikan "cobaan" kepada anda. Anda yg mencobai anda sendiri. Dan ternyata anda lulus. Cuma itu saja artinya.<br /><br />Pada pihak lain, anda juga masih fifty-fifty. Saya juga. Kita semua fifty-fifty, artinya banyak simbol keagamaan tetap saja bisa masuk ke dalam pikiran kita ketika kita tidur. Dan kita merasa bahwa kita harus mencari artinya melalui konsep-konsep keagamaan juga seperti "karma" dan berbagai konsep lain sejenisnya, baik yg artinya negatif maupun positif. Ini jebakannya.<br /><br />Jalan keluarnya adalah menjalani hidup sewajarnya tanpa perlu direpotkan dengan berbagai macam konsep yg asalnya dari agama. Agama itu psikologi juga. Tentang bagaimana kita bisa menikmati hidup tanpa dibebani oleh masa lalu dan dirisaukan oleh masa depan. Cuma itu saja intinya. Caranya tentu saja bermacam-macam, dari yg paling complicated sampai yg paling simple. Saya sendiri pakai cara yg paling simple. Paling sederhana. Murah meriah.<br /><br />Meditasi saja di cakra mata ketiga, dan ikuti saja apa yg muncul di dalam pikiran anda. Ikuti saja petunjuk dari dalam diri anda sendiri tanpa perlu takut ini dan takut itu. Tidak ada itu yg namanya "karma". I assure you that karma is BS, bullshit. <br /><br /><br />+<br /><br />Leo<br />@ Komunitas Spiritual Indonesia <http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.Leonardo Rimbahttp://www.blogger.com/profile/18308494010848580372noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5348529916282275962.post-70736740958796735232010-04-06T17:48:00.009-07:002010-04-06T17:57:50.066-07:00Saya Suka Perempuan yg JantanT = Dear Leo, <br /><br />Kali ini saya mau sharing mengenai “feminine energy & the awakening” ya … <br /><br />J = Boleh aja, please do.<br /><br />T = Akhir-akhir ini kalau kita perhatiin banyak sekali yang berbicara tentang kebangkitan perempuan dan banyak sekali peristiwa penting yang melibatkan perempuan, seperti munculnya pemimpin perempuan di bidang-bidang yang tadinya nggak pernah dipimpin oleh seorang wanita. <br /><br />J = Ya, pria makin lama makin menjadi kewanita-wanitaan, dan wanita makin lama makin menjadi kepria-priaan. This is a good sign. Pertanda yg bagus sekali karena artinya kita makin lama makin manusiawi, makin mendekati hakekat diri kita yg sebenarnya, yaitu manusia adalah manusia, dan yg berbeda cuma alat kelaminnya saja. Pria memiliki penis, dan wanita memiliki vagina. Cuma itu saja bedanya, dan di luar itu semua perbedaan yg ada hanyalah artifisial. Dibuat oleh budaya dan dipaksakakan oleh agama dengan alasan Allah menciptakan manusia berbeda. Berbeda sih berbeda, tapi bedanya tidak begitu besar. Our alat kelamin is not that big. Saya punya gak sampe 17 cm, but don't say it to anybody, ok? Jangan bilang-bilang karena ini rahasia antara kita berdua saja. <br /><br />T = Keberanian perempuan dalam bertindak dan meng klaim hak-haknya - yang dulu hampir mustahil dilakukan. Belum lagi artikel dan beberapa penelitian yang mengemukakan bahwa banyak wanita kini tampil sebagai “bread winner” di keluarganya. Kalau buat saya pribadi ini merupakan sedikit “perwujudan” dari apa yang sudah gencar disuarakan oleh berbagai pihak lebih dari 20 tahun yang lalu, yaitu kebangkitan perempuan. <br /><br />J = Perjuangan women's liberation sudah dimulai sejak tahun 1960'an di negara-negara Barat. Ini masa ganas-ganasnya wanita mendobrak semua bidang yg tadinya tabu, bahkan di negara-negara kaya dan maju. Tadinya wanita hanya menjadi ibu rumah tangga, sekarang wanita mulai masuk lapangan kerja dan menempati posisi sejajar dengan pria, walaupun banyak bidang mulanya masih diharamkan juga. Akhirnya sedikit demi sedikit haram mengharamkan hilang, dan itupun datangnya tidak mudah. Wanita memang harus menuntut. Harus mengancam dengan cara halus maupun kasar. Kalau pria tidak bisa memberikan kepuasan sebagai suami, maka masih banyak suami orang yg bisa memberikan kepuasan lebih. Dan itu sah saja. Asal dilakukan atas dasar suka sama suka dan sesama orang dewasa, maka semuanya sah saja. And of course, hal ini juga berjalan paralel dengan kondomisasi. God bless the kondoms yg membebaskan para wanita untuk menjadi dirinya sendiri. Bahkan pernikahan pun sudah tidak bisa lagi membelenggu wanita. <br /><br />Di negara-negara Barat, tingkat perceraian itu berada di ambang sekitar 50 %, satu diantara dua pernikahan akan berakhir dengan perceraian. Dan wanita tidak bisa lagi dipaksa dengan ancaman yg konon berasal dari Allah. No, it doesn't work anymore. Wanita sudah semakin menjadi pria, dan pria semakin menjadi wanita. Kalau dibandingkan dengan pria di negara maju, maka pria Indonesia masih keterlaluan, masih mau dilayani dan dianggap sebagai pemimpin. Pedahal hal itu sudah dijatuhkan dengan hampir sempurna di negara-negara maju. Kalau pria mau menjadi pemimpin dari istirinya, maka si istri bisa menendang alat vital si pria dengan cara astral, yaitu menolak untuk melakukan hubungan intim. Dan suami yg memperkosa istrinya bisa dilaporkan dengan tuduhan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga). So, berhati-hatilah para pria Indonesia sebab cepat atau lambat hal itu akan menimpa anda pula. Memperkosa istri sendiri is haram jadah hukumnya menurut prinsip HAM internasional.<br /><br />T = Tapi kalau menurut saya, “kebangkitan perempuan” ini bukanlah harus berwujud dalam gender perempuan saja, tetapi lebih kepada energy “perempuan” ( feminin energy) yang sifatnya seperti energi seorang Ibu; cinta tak bersyarat, nurturing, welas asih, dll. Jadi, kita juga bisa bicara mengenai kaum lelaki dengan feminine energy nya. Karena dari apa yang saya pahami, pada dasarnya semua gender manusia selalu punya dua energi yang saling melengkapi (yin/yang). Those energies are like 2 sides of the same coin, they compliment each others. Sayangnya, sejalan dengan berkembangnya peradaban, feminin energy ini ditekan sedemikian rupa. Hampir semua ajaran dan dogma yang selama ini kita kenal memposisikan feminin energy sebagai nomor dua. Dan ujung-ujungnya berimbas pada gender; posisi perempuan di kebelakangkan dan kaum lelaki mengambil alih pimpinan. <br /><br />J = Ya, hal seperti itu terjadi di semua kebudayaan manusia. Orang Barat juga telah menjajah kaum wanita di masyarakat mereka selama 2,000 tahun. Kelakuannya juga sama, yaitu dengan mengambil ayat-ayat yg asalnya dari Timur Tengah. Agama Nasrani yg mempengaruhi masyarakat Barat itu asalnya dari agama Yahudi yg sangat patriarkal. Allah itu pria, dan Setan itu wanita. Kurang lebih seperti itu kalau diterjemahkan secara "populer". Akibatnya para ulama akan mencaci-maki wanita yg tidak mau menurut kepada suami. Wanita yg mau menjadi diri sendiri akan menjadi sumber makian yg tidak ada habis-habisnya. Pedahal apa salahnya? <br /><br />Tidak ada. Yg justru salah adalah kepercayaan Timur Tengah itu. Maklumlah asalnya dari kepercayaan rakyat yg mencari nafkah menggembala kambing domba. Mereka lihat satu kambing bandot bisa dipasangkan dengan empat kambing betina. But they were mistaken. Kepercayaan rakyat Timur Tengah masuk ke Indonesia juga melalui agama Nasrani dan Islam. Sangat merendahkan wanita pula, walaupun tentu saja akan disangkal habis-habisan. Kita tidak perlu beradu argumen dengan orang yg keracunan agama Timur Tengah. Kita lihat prakteknya seperti apa, dan bukan argumentasinya. Argumen mereka itu crooked, bengkok. Mereka bahkan tidak mengerti bahwa Allah itu konsep buatan manusia. Bisa dibentuk konsep Allah yg patriarkal, dan bisa pula dibentuk konsep Allah yg bisexual. Allah yg bisexual adalah yg lebih humanis. Lebih sesuai dengan citra manusia. Allah itu merupakan cerminan manusia, dan bukan manusia cerminan Allah. Allah is our own making. <br /><br />T = Very unfortunate bahwa masyarakat luas mendukung paham yang seperti ini, yang membuat manusia menjadi gak bisa menghargai sisi-sisi femininnya, yang sebetulnya secara alami memang sudah built in. Male energy menjadi dominan dalam peradaban kita, para lelaki merasa sebagai the privileged gender in the society, sementara perempuan ? be the lesser part ….. Bahkan perempuan sendiri harus bergaya seperti lelaki kalau mau dianggap berhasil dalam karir dan pekerjaannya, contoh yang paling nyata adalah “the power suit” – fashion wanita era 80 an yang menggunakan bantalan bahu tebal agar terlihat lebih “kuat dan powerful” seperti bahu lelaki. Banyak perempuan sendiri yang sangat terpengaruh pada male energy ini dan tidak mengakui sisi femininnya sendiri. <br /><br />J = Menurut saya wanita Indonesia justru harus menambahkan atau membangkitkan energi pria di dalam dirinya. Wanita kita sudah dididik untuk menjadi feminin selama 2,000 tahun lebih. Feminin itu yg tugasnya melayani kepuasan sex laki-laki. Selalu tersenyum ramah, bersifat keibuan atau centil. Menjaga tindak-tanduk. Itu yg perlu dilempar jauh-jauh, at least secara teori, walaupun tentu saja wanita juga tidak perlu melepaskan kefemininan dirinya. Feminitas atau perilaku gemah gemulai yg bisa bikin pria ngaceng itu juga tidak datang begitu saja di wanita. Itu harus dipelajari. Ada trik-nya, yaitu harus merasa tubuhnya memiliki magnet tertentu. Saya tahu dan mengerti karena saya juga mempraktekkan the trick. I am also feminine. Every male has feminine side, tapi baru sebagian saja yg mengakuinya. Saya mungkin termasuk pelopor dengan bilang saya bisexual. Ini yg natural bagi semua orang, biseksualitas, yg artinya kita feminin dan maskulin sekaligus dengan perbedaan cuma di sekitar alat kelamin yg, in my case, not bigger than 17 cm. Awas bilang-bilang !<br /><br />T = Jika sekarang ada pergeseran nilai seperti yang diutarakan oleh banyak orang, saya rasa memang it’s about time. Kita semua sudah lelah dengan sikap yang mau menang sendiri, egois dan penaklukan yang sering digambarkan sebagai male energy. Kita semua sudah cape dengan ajaran dan dogma yang begitu tidak adil. Kini memang saatnya kita memberdayakan sisi lain yang sudah terlupakan sekian lama; “our feminine energy” yang membuat kita belajar untuk punya sifat welas asih, “nurturing”, saling menghargai dan penuh cinta. Sifat yang tidak hanya milik kaum yang bergender perempuan, tetapi juga sebetulnya dimiliki oleh kaum pria, tetapi menjadi terlupakan akibat pengaruh ajaran dan budaya sekian lama. Bukan berarti male energy itu jelek, tetapi karena yang sekarang terjadi adalah akumulasi cuma dari satu energy aja, tentunya akan terjadi ketidakseimbangan … <br /><br />J = Keseimbangan akan terjadi apabila semakin banyak pria mengakui dan mengaplikasikan energi kewanitaan yg ada di dirinya. Pria akan semakin lemah lembut dan feminin. Wanita juga akan semakin banyak yg mengakui dan mengaplikasikan energi kepriaan yg ada di dirinya. Wanita akan semakin maskulin, semakin jantan. Saya suka perempuan yg jantan.<br /><br />T = Kebangkitan feminine energy ini harus dirayakan oleh kita semua; lelaki dan perempuan. Kaum lelaki belajar to embrace your hidden female energy – belajar mengenali dan memiliki sifat yang selama ini dianggap “tidak pantas” dimiliki oleh seorang lelaki. Mempunyai sifat yang welas asih, mengalah, dll tidak akan membuat seorang pria menjadi setengah lelaki, tetapi menurut saya malahan akan membuatnya menjadi manusia yang lengkap. Kita jadi bisa punya keseimbangan yang sehat dalam hidup. Dan sebetulnya it’s a release juga lho buat seorang lelaki, capek kan kalau terus menerus berperan seperti Rambo ? <br /><br />J = Of course capek. I've learnt myself to let go. Untuk ikhlas dan pasrah diapain aja. Sekali-sekali menjadi pasif is good for myself. But, secara mental dan intelektual... atau bisa dibilang secara spiritual, saya juga tahu bahwa the psyche atau kejiwaan di dalam diri saya memang memiliki keduanya: energi maskulin dan energi feminin sekaligus. Kalau saya terlalu maskulin, maka akan banyak kesalahan saya lakukan. Saya akan marah-marah dan menyalahkan "Setan". Kalau terlalu banyak energi feminin yg saya terapkan, saya juga akan memble, menggunakan perasaan yg tidak perlu. So, segalanya harus seimbang. Dan karena selama ribuan tahun energi pria lah yg telah terlalu banyak dikultivasi oleh umat manusia, maka secara sadar maupun tidak sadar saya akhirnya memberikan porsi lebih kepada energi kewanitaan yg bisa menggoda, bisa berpura-pura jatuh pedahal barangnya berdiri. Bisa menangis pedahal tertawa. Wanita is the other side of the same coin that we have. The coin being our own psyche nothwithstanding our gender or sexual orientation.<br /><br />T = Sedangkan bagi kaum perempuan hal ini juga bisa membuat kita belajar untuk memberdayakan diri sendiri; belajar untuk “tampil”, berpikir sendiri, mengambil keputusan sendiri dan yang paling penting mengubah mind set bahwa kita mampu dan bisa untuk mengatur hidup kita sendiri. Ajaran dan budaya yang selama ini kita ikuti dengan beribu aturannya (cara berpakaian, cara bersikap, cara berdandan, dll) membuat wanita menjadi robot sosial . Jangan berpikir dan merasa bahwa sejuta aturan itu dibuat karena wanita sangat istimewa, tapi sebetulnya – menurut saya – semua aturan itu malah membuat para perempuan menjadi tertinggal dan bodoh. Bagaimana bisa peraturan yang membuat wanita menjadi tidak lebih dari “hak milik” dianggap sebagai suatu keistimewaan ? Peraturan yang dibuat seolah-olah wanita tidak bisa punya pemikiran sendiri dianggap sebagai suatu “priviledged” ? Pola pikir yang “lucu” deh.<br /><br />J = Memang lucu, dan lebih lucu lagi karena ada tambahan "diridhoi oleh Allah". Amit-amit deh..<br /><br />T = Makanya, biarpun suara kebangkitan perempuan semakin keras akhir-akhir ini, tidaklah akan berhasil bila wanitanya sendiri tidak berubah. Mind setnya gak berubah. Bener nggak, Leo ?<br /><br />J = Of course bener, my darling.<br /><br /><br />+<br /><br />Leo<br />@ Komunitas Spiritual Indonesia <http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.Leonardo Rimbahttp://www.blogger.com/profile/18308494010848580372noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5348529916282275962.post-60612768401209580542010-04-06T17:48:00.008-07:002010-04-06T17:57:11.661-07:00Saya Ingin Masuk Neraka Kok Nggak Boleh ?Friends,<br /><br />Percakapan pertama menyinggung tentang razia tempat hiburan malam di Jakarta. Yg kedua dengan seorang teman yg bermimpi bertemu dengan saya tapi lalu bertanya tentang teman-teman wanitanya. Itu bikin saya jadi BT sehingga saya menjawab pertanyaan yg ketiga tentang Tuhan dengan asal-asalan aja which is memang sudah sepantasnya.<br /><br /><br />+<br /><br />PERCAKAPAN 1: SAYA INGIN MASUK NERAKA KOK NGGAK BOLEH ?<br /><br /><br />T = Kang Leonardo, <br /><br />Pada bulan Ramadhan yang lalu, saya naik taksi di Jakarta yang pada waktu itu sedang ada razia di tempat-tempat hiburan malam. Saya ngobrol dengan supir taksi tentang razia itu. Saya tertarik dengan ungkapan supir taksi yang berkata, "Saya ingin masuk Neraka kok nggak boleh, ya pak.." <br /><br />Dengan ucapan supir taksi seperti itu saya menduga dia hobi keluar-masuk tempat-tempat hiburan malam di Jakarta. Saya sempat termenung, "Iya, ya.. aneh juga rasanya ucapan supir taksi itu.. bisa benar, bisa tidak.." kata saya dalam hati.<br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Saya ingin penjelasan dari Kang Leonardo, tentang "kebenaran" dan "ketidak-benaran" ungkapan supir taksi itu yang hobi menikmati hiburan malam bersama kupu-kupunya..<br /><br />J = Kebenaran dan ketidak-benaran ? Menurut saya apa yg diucapkan oleh supir taksi itu merupakan ungkapan biasa-biasa saja dari orang yg sudah melihat terlalu banyak segala macam tindak tanduk manusia dari jarak dekat, telah mendengar percakapan berbagai macam manusia. Mungkin telah ribuan atau puluhan ribu orang yg keluar masuk taksinya. Sama saja seperti saya yg telah bertemu dan bercakap-cakap intens dengan ribuan orang, supir taksi itu cuma akan mengeluarkan ungkapan datar seperti itu. <br /><br />Dia bilang: mau masuk Neraka kok gak boleh ? Atau, dengan kata lain, dia mempertanyakan: Mengapa negara memaksakan semua orang untuk masuk Surga ? <br /><br />Mengapa tempat-tempat hiburan harus di-razia dan pengunjungnya dianggap sebagai manusia yg penuh dosa ? Pedahal dia tahu pasti bahwa mereka yg berkunjung ke sana adalah manusia biasa saja, tidak ada bedanya dengan anda dan saya. Dia pasti kenal para wanita penghibur di Jakarta yg memang suka punya supir taksi langganan untuk menjemput mereka setelah selesai tugas menghibur para lelaki hidung belang maupun hidung biasa-biasa aja yg, tentu saja, akan pulang ke rumahnya masing-masing sebagai pria baik-baik.<br /><br />Supir taksi ini tahu pasti kemunafikan seperti itu. Saya juga tahu. Saya tahu siapa saja pejabat-pejabat yg punya peliharaan tetapi menjaga image sebagai manusia baik-baik. Saya tidak bilang mereka manusia "jahat" (dalam tanda kutip). Tidak, tetapi orang menyangka bahwa seorang pria harus memenuhi kriteria tertentu untuk disebut bersih, dan di luar itu kotor. Wanita itu harus di rumah dan kalau menjajakan diri sebagai pemuas kebutuhan syahwat pria berarti kotor. No, I don't have that kind of stupid opinion.<br /><br />Menurut saya tidak ada yg bersih maupun kotor, semuanya biasa-biasa saja. Kalau orangnya sudah dewasa, maka dia berhak untuk menyewakan tubuhnya kepada orang lain dengan bayaran tertentu. Namanya body rental. Wanita bisa menyewakan tubuhnya kepada pria. Pria bisa juga menyewakan tubuhnya kepada wanita. Pria juga bisa menyewakan tubuhnya kepada sesama pria. Asal dilakukan atas dasar sukarela dan di antara orang yg sudah sama-sama dewasa, maka itu sudah memenuhi azas kepatutan, dan orangnya tidak perlu di-dzolimi.<br /><br />Yg perlu ditangani oleh aparat negara adalah tindak pidana kekerasan dan berbagai kriminalitas lainnya. Kalau cuma sewa menyewakan tubuh yg berjalan dengan sempurna tanpa ribut-ribut, untuk apa diganggu gugat ? Mereka itu professional juga, namanya PSK (Pekerja Seks Komersial). Dan mereka merupakan healer atau penyembuh juga bagi Bang Thoyib yg sedang diasingkan oleh istrinya. Daripada coli-coli kebanyakan, lebih baik sekali-sekali jajan atawa menyewa body. <br /><br />Para PSK juga memberikan pelayanan kepada masyarakat, walaupun saya sendiri tidak terlalu suka. Saya sukanya yg gratis aja.<br /><br /><br />+<br /><br />PERCAKAPAN 2: HUBUNGAN SAYA DENGAN TEMAN WANITA SELALU BERAKHIR TIDAK BAIK<br /><br /><br />T = Mas Leo, <br /><br />Apa kabar ? Masih ingat saya ? Saya pernah kirim email soal membuka mata ketiga, dan saya sudah baca ebook nya. Yang kedua saya sms minta tolong untuk tante saya yang sudah 3 hari belum juga dipanggil rohnya. Btw, 4 hari yang lalu sudah dipanggil.<br /><br />J = Ok. <br /><br />T = Saya nggak tau, kenapa sore ini saya kepengen banget cerita ke Mas Leo. Ini soal mata ketiga. Beberapa hari yang lalu saya pernah mimpi Mas Leo (walau belum pernah ketemu dan saya tidak tahu apa itu benar Mas Leo). Dalam mimpi tsb Mas Leo meminta saya untuk mengembangkan mata ketiga saya, harus pusatkan perhatian saya kepada sebuah pohon. Artinya apa ya mas ?<br /><br />J = Artinya anda diberikan saran oleh alam bawah sadar anda sendiri untuk fokus kepada visualisasi berbentuk sebuah pohon. So, anda bayangkan saja pohon apa yg bagus untuk anda. Lalu anda pusatkan perhatian anda kepada pohon itu di kala meditasi. Lihat saja semuanya, dari atas sampai bawah. Batangnya, daunnya, akarnya, buahnya, bunganya, semuanya. Itu saja yg anda lakukan sampai anda memperoleh petunjuk berikutnya dari alam bawah sadar anda sendiri. Paling saya cuma bisa bilang bahwa kalau anda sudah bosan visualisasi pohon itu dan berbagai pernak-perniknya, paling anda cuma akan fokus kepada satu titik yg ada di pohon itu. Dan memang seperti itulah seharusnya. <br /><br />Meditasi itu cuma fokus saja bukan ? Fokus di satu titik. Kalau anda sudah bisa fokus, maka anda akan tahu bahwa segalanya datang dan pergi begitu saja. Segala sensasi datang dan pergi tetapi ternyata kesadaran anda tetap. Kesadaran anda tidak terpengaruh oleh sensasi. Latihannya dengan fokus di satu titik. Bisa menggunakan mantera, dan bisa pula menggunakan visualisasi. Tetapi nampaknya anda disarankan oleh bawah sadar anda untuk menggunakan visualisasi berbentuk pohon. Gunakan saja.<br /><br />T = Juga mohon saya diterawang untuk masalah yang sedang saya hadapi saat ini. Sepertinya hubungan saya dengan teman teman wanita selalu berakhir tidak baik.<br /><br />J = Masa sih ? Mungkin itu disebabkan karena anda mengharapkan sesuatu dari hubungan itu, makanya kalau tidak sesuai dengan yg diharapkan maka anda akan bilang itu "tidak baik". Kalau anda tidak mengharapkan apapun, maka tentu saja tidak akan ada hasil yg bisa anda nilai. Anda tidak akan bisa bilang itu hasilnya baik ataupun tidak baik.<br /><br /><br />+<br /><br />PERCAKAPAN 3: SAYA TIDAK PAKAI AGAMA DAN BUKAN LINTAS AGAMA<br /><br /><br />T = Mas Leo,<br /><br />Mau nanya lagi, biar clear apa paham Mas Leo (lintas agama).<br /><br />J = Emangnya paham saya lintas agama ? Saya tidak pakai agama dan bukan lintas agama.<br /><br />T = Kalau gak percaya tuntunan or ajaran agama, berarti Mas Leo tidak percaya kitab suci itu datang dari Tuhan ?<br /><br />J = Iyalah, kan yg itu sudah saya jawab. Kitab suci itu datang dari percetakan dan dijual di toko buku. Isinya merupakan kata-kata yg pernah diucapkan atau dituliskan oleh manusia. Fyi, manusia itu bentuknya seperti anda dan saya.<br /><br />T = Apa juga berarti Mas Leo tidak percaya adanya Tuhan?<br /><br />J = Saya percaya adanya kesadaran yg abadi di tiap orang. Ada karena memang ada. Tidak diciptakan dan tidak bisa musnah. Saya tidak bilang itu "Tuhan" karena kata itu sudah terlalu banyak di-salah kaprahkan. Kata "Tuhan" sudah membawa penderitaan entah ke berapa milyard manusia di muka bumi ini. Lebih baik kita tidak usah berbicara tentang Tuhan lagi, tetapi tentang manusia. Manusia dan kesadarannya yg tetap itu, yg merasakan itu, yg berpikir itu. <br /><br />T = Kalau percaya bagaimana cara Mas Leo “beribadah/menyembah” ke Tuhan karena hakekat kita hidup itu beribadah kepada Nya dan tata cara beribadah itu ada di kitab-kitab suci tersebut ?<br /><br />J = Saya tidak pernah lagi beribadah karena menurut saya khotbah yg diberikan oleh para ulama itu very goblok. Pada pihak lain saya juga tidak anti ibadah menurut tata cara agama, dan bisa juga ikut upacara keagamaan lagi di masa depan kalau memang pas waktunya dan bukan karena saya mengkhususkan diri untuk beribadah. Tahap beribadah dalam kehidupan saya sudah lewat. I've gone beyond that. <br /><br /><br />+<br /><br />Leo<br />@ Komunitas Spiritual Indonesia <http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.Leonardo Rimbahttp://www.blogger.com/profile/18308494010848580372noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5348529916282275962.post-69852449996684312202010-04-06T17:48:00.007-07:002010-04-06T17:56:30.751-07:00Apakah Para Nabi Benar Pernah Ada ?Friends,<br /><br />Kali ini ada dua orang teman yg keterlaluan berani bertanya yg bukan-bukan kepada saya. Yg pertama bertanya 'Apakah para nabi benar pernah ada?". Dan yg kedua bertanya apakah saya percaya ktab suci itu kalam dari Tuhan. Saya bilang 'Sialan, ternyata saya dikibulin'. Kenapa? Baca aja.<br /><br /><br />+<br /><br />PERCAKAPAN 1: APAKAH PARA NABI BENAR PERNAH ADA ?<br /><br /><br />T = Halo Mas Leo..<br /><br />Kembali lagi saya ingin bertukar pikiran sejenak dengan Mas Leo nih...<br /><br />J = Boleh aja, like what?<br /><br />T = Begini mas.. selama ini kan kita sering denger kisah para nabi-nabi... mulai dari nabi A to Z... apakah menurut Mas Leo tokoh nabi-nabi yg di gembar-gemborkan orang selama ini pernah ada barangnya dalam artian apakah benar-benar pernah hidup orangnya pada waktu itu? Karena menurut pemikiran saya, itu seperti cerita fiktif pewayangan saja atau sekedar urban legend story yang gak pernah ada barangnya, seperti Sangkuriang, Malin Kundang, Little Mermaid, Hanoman, Cinderella dsb.<br /><br />J = Para nabi itu mostly kisah fiktif, asal mulanya merupakan cerita rakyat yg dihapal dan diwariskan turun temurun secara lisan. Jelas kita semua tahu bahwa Adam dan Hawa itu kisah rekaan belaka. Tidak ada Adam dan Hawa secara fisik. Ini cuma simbol dari keadaan kita manusia sebelum kita memasuki akil baliq dan belum berjembut. Setelah the rambut kemaluan muncul artinya mulai muncul the "Setan" berbentuk ular yg menggoda baik Hawa maupun Adam untuk melakukan hubungan seksual yg terakhir dan sempurna. Setelah hubungan dilakukan dan bisa klimaks without kondom, muncullah perasaan berdosa dan kita sadar bahwa telah berbugil ria. Lalu Allah datang dan menggoyang "nurani" kita. Setelah kita mengaku habis melakukan hubungan sex, Allah lalu marah dan mengusir kita keluar dari Taman Firdaus. Itu arti simbolik yg dibungkus dengan nama-nama: Ada Adam, ada Hawa, ada Setan dan ada Allah.<br /><br />Kisah Kain dan Habil merupakan allegory lain lagi. Kain itu simbol dari mereka yg tidak menyembelih hewan untuk melakukan ritual. Habil itu simbol dari mereka yg potong kambing dan berbagai makhluk bernyawa untuk menyenangkan hati Allah. Ternyata Allah lebih menyukai Habil. Allah membenci Kain. Dengan kata lain, ini pembenaran tradisi Yahudi untuk menyembelih kambing korban. Mereka yg tidak menyembelih hewan korban mulai dikategorikan sebagai keturunan kafir. Pedahal Kain dan Habil tidak pernah benar ada. Gak mungkin lah. Emangnya waktu itu ada perangkat yg bisa bikin film ketika Allah bicara kepada Habil? Tidak ada. Semuanya hanya karangan nenek moyang orang Yahudi yg lalu diwariskan kepada orang Nasrani dan Islam juga.<br /><br />Nabi Musa tidak pernah terbuktikan ada. Ini tokoh mitos par excellence. Menurut Sigmund Freud, pakar psikoanalisa, Musa itu seorang pelarian pendeta Mesir yg meneruskan kultus monotheisme yg diberangus di Mesir. Dan memang ajaran Musa di dalam kitab taurat itu bukanlah hal baru, melainkan rangkuman dari berbagai hukum yg ada di Timur Tengah masa lalu. Ada hukum-hukum yg berasal dari Mesopotamia, dan ada hukum-hukum yg berasal dari Mesir. Semuanya dirangkum dan disatukan di dalam satu buku yg disebut diberikan oleh "Allah". Pedahal itu semua merupakan buatan para alim ulama Yahudi jauh setelah kejadian. Mungkin benar pernah ada tokoh bernama Musa, tetapi yg kita ketahui hanyalah Musa versi alim ulama. Alim ulama ini mengedit kitab-kitab yg akhirnya kita kenal sebagai kitab yg "ditulis" oleh Musa. <br /><br />Para raja Israel kemungkinan besar ada. Ini semuanya sejarah dan ditulis di dalam kitab suci yg dikumpulkan sekitar 2,000 tahun lalu. Ada banyak sekali, puluhan kitab yg dikumpulkan selama ribuan tahun oleh orang Yahudi. Sebagian diberikan sanksi agama dan diresmikan sebagai bagian dari "kitab suci". Sebagian lagi tidak. Di masa Kristen, kitab-kitab Yahudi ini ditambah lagi dengan berbagai tulisan. Ada 4 injil, dan ada surat-menyurat yg ditulis oleh Petrus dan Paulus. Total segala kitab-kitab yg disucikan itu mencapai jumlah 50. Inilah Alkitab, isinya 50 kitab terpisah yg disatukan, makanya tebalnya audzubillah. <br /><br />Nabi-nabi fiktif termasuk di dalamnya. Ada Ayub, ada Yunus yg katanya tiga hari dan tiga malam hidup di dalam perut ikan paus. Ada Yesus yg katanya terangkat bulat-bulat ke dalam Surga (diculik alien kali yeh..).<br /><br />T = Dan saya juga berpikiran kalo toh ada peninggalan-peninggalan para nabi yg ada di museum-museum Arab sana adalah suatu theatre property pada jaman dulu yg masih tersisa, ada kemungkinan orang Timur Tengah juga main wayang orang atau ketoprakan pada ribuan tahun yang lalu.<br /><br />J = Setahu saya tidak ada peninggalan para nabi di museum Arab. Museum yg mana? Yg ada adalah peninggalan Nabi Daud dan Sulaiman, yg merupakan lokasi baitullah yg asli di Yerusalem dan sekarang "diduduki" oleh Masjid Umar dan Al Aqsa.<br /><br />T = Dan juga kalo ada makam nabi-nabi yg ada saat ini juga saya pikir bukan makam dari tokoh asli, tapi kemungkinan juga rekayasa atau dulunya orang tsb seorang aktor theatre yg terkenal memerankan tokoh fiksi dari nabi yg bersangkutan.<br /><br />J = I don't know. Memang ada makam-makam Yakub dan Rachel di Israel, tetapi setahu saya malahan ini menjadi tempat suci Islam. Lucu juga yah, pedahal Yakub dan Rachel itu kakek dan nenek-moyangnya Yahudi dan bukan Arab.<br /><br />T = Jadi secara pemikiran pribadi.. saya gak percaya ada manusia seperti nabi-nabi pernah hidup di dunia ini, jadi kesimpulan saya itu dongeng wayang versi Arab yg bermuatan filosofi.<br /><br />J = Yg versi Arab itu sudah dimodifikasi untuk keperluan politik, aslinya kisah para nabi itu merupakan milik Yahudi. Asli haram dan tidak diridhoi oleh "Allah" yg baru muncul belakangan di tanah Arab. Lalu para nabi Yahudi itu di-Islamkan, including Yesus dan Yahya yg tidak diakui oleh ulama Yahudi sendiri karena "sesat". <br /><br /><br />+<br /><br />PERCAKAPAN 2: SIALAN, TERNYATA SAYA DIKIBULIN<br /><br /><br />T = Mas Leo,<br /><br />Kalau emang agama itu bikinan manusia, berarti anda tidak percaya akan agama yang merupakan tuntunan hidup dari Tuhan yang disampaikan melalui rosulnya ?<br /><br />J = Of course not. Itu kan kata para ulama saja. Kalau benar ada agama yg datang dari Tuhan melalui rasulnya, suruh Tuhan bicara langsung sama saya.<br /><br />T = Berarti anda tidak percaya bahwa kitab suci (Taurat, Zabur, Injil, Al Quran) adalah kalam dari Tuhan?<br /><br />J = Nggaklah. Saya dulu percaya, tapi sekarang nggak lagi. Sialan, ternyata saya dikibulin.<br /><br /><br />+<br /><br />Leo<br />@ Komunitas Spiritual Indonesia <http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.Leonardo Rimbahttp://www.blogger.com/profile/18308494010848580372noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5348529916282275962.post-39892344992866722032010-04-06T17:48:00.006-07:002010-04-06T17:55:39.660-07:00Menjadi Seorang Michael - Kisah Seorang Gay UndercoverFriends,<br /><br />Berikut sharing dari Michael Hadinoto, moderator dari milis gay 'undercover' terbesar di Indonesia sampai saat ini dengan members lebih dari 10,350 orang <http://groups.yahoo.com/group/undercover_id/>. Of course ini baru wacana aja, dan belum realized karena kita masih menunggu kesempatan yg terakhir dan sempurna untuk berbuat yg gimana-gimana gituh. Bagaimana kisahnya? Baca aja.<br /><br /><br />+<br /><br />(1) GUE JITAK ELO DEH.. MIKE<br /><br /><br />T = Maaf bukan narsis. Siapa tahu teman-temen bisa learn something dari tulisan gue.. bahwa hidup sepenuhnya harus bersyukur selalu..<br /><br />J = Of course.<br /><br />T = Bagaimana sifat Michael? Hehehe.. gue bandingin dari cara bermain sebuah game yang akhir-akhir ini gue mainkan (lomba) dengan seorang temen baik gue…<br /><br />J = Gimana?<br /><br />T = Gue cerita style temen gue Mr Z dulu, bermain di game nobunaga (iron of triangle), dia memilih bermain sebagai Shimazu clan *(small di southern Kyushu), dengan keahlian utama musket weapon (rifle) .. style dia memenangkan game dengan cepat adalah saat awal bermain, dia ally dengan clan kuat sebisa-bisanya dan “mengalah”.. sambil searching his tech, sambil menunggu clannya kuat dari tech unggulan musket weapon.. dia gak pernah berani ekspansi ke castle enemy.. tapi setelah ultimate tech dia search mendapatkan special tech, dia tidak berhenti ekspansi sampai seluruh clan jatuh ke tangannya (tidak berhenti), dan tidak mengampuni sama sekali meski sudah ada advice dengan diplomasi, clan yang “weak” akan surrender, dengan pemikiran hari ini menyerah, besok bisa menjadi hidden enemy lebih baik destroy sampai ke akarnya. Cara dia cepat, dalam 10 tahun bisa unified all Japan dengan small clan..<br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Nah.. style gue.. hehehehe.. gue memilih pake clan Takeda *(big clan) di Shinano yang terkenal akan kemampuan cavalry dengan didukung banyak penasehat dan jendral bagus. Keunggulan tech cavalry harusnya gue develop sampe matang, baru gue ekspansi.. Tapi gak, gue develop semua tech merata dan gue gak sampai mengemis alliance dengan enemy. Bagi gue, dimusuhi biasa, yang terpenting kita tidak utak utik wilayah mereka. Hehehe. Dan gue banyak diserang musuh. Ini baru makanan gue, saking gue gak alliance dengan mereka, akhirnya muncul koalisi menghancurkan clan gue bersama-sama. Aih stress. But dengan tekun, gue bisa mengatasi musuh gue. Dan setelah itu mereka malah weak dan saat itu gue ganti ekspansi ke wilayah (salah siapa gue diserbu, hiks).. Saat mereka terdesak, gue cenderung minta mereka menyerah, gue gak bunuh mereka, tapi gue ambil hati mereka. Memang sih, banyak yang pura-pura menyerah namun setelah itu mereka rebel. Its ok for me.. eniwei akibatnya untuk unified Jepang, butuh nyaris 20 tahun. Dua lipet dari temen gue. Hahaha. Tapi semua raja dari clan yang lain gak ada yang gue bunuh, menjadi sub ordinate gue..<br /><br />J = Berarti loe termaksud kategori top yah. Sukanya maen di atas yah?<br /><br />T = Gue terlahir dari keluarga amat sederhana. Ortu pas. Pap sudah tiada .. so, gue tumbuh tanpa kasih sayang papa. Only almarhum mom gue until gue kuliah. Beliau sering ngomel, aduh Mike, elo ini bandel sekali. Jadi orang gak boleh pede kelewatan. Hahaha. Gue nakal, sering sekali diganggu anak tetangga dan gue selalu berantem (sejak kecil udah narsis kali hiks hiks). Padahal gue diem diem aja (tapi selalu diganggu). Tapi meski gue berantem, setiap ketemu mereka, gue selalu sapa mereka. Sampe mereka kejar gue lagi dan gue dipukuli rame-rame. Dipanggil anak yatim.. hehehe.. paling nangis.. iri melihat mereka punya papa.. gue nggak. Hiks. Gue suka olahraga renang sejak kecil, sepak bola. Mancing .. sampe badan item semua. Wkwkwk.<br /><br />J = Wow, makin menarik.<br /><br />T = Hujan-hujanan. Kalau ada truk lewat, naik rame-rame. Dan meski gue sering dipukuli, mereka sayang ama gue. Dan gue pelopor mereka tuh (mereka heran kali ini orang tiap kali udah dipukuli masih aja senyum-senyum) ..<br /><br />J = Maybe loe termasuk masochistic, enjoy disakiti, hm.. (sambil ngebayangin yg nggak-nggak).<br /><br />T = Dan gue dianugrahi Tuhan sebuah fisik yang bisa dibilang cakep (narsis mode setengah on).<br /><br />J = Gw suka sama yg cakep (ini bidikan pertama dari gw).<br /><br />T = Meski keluarga gue pas-pasan. Gue banyak dikejar cewek dan cowok (aih, sejak SD.. sudah terbina watak ini, hihihi)<br /><br />J = Oops.. (cemburu mode is ON)<br /><br />T = Gue tipe meledak-ledak atau ekspresif, cenderung caper (cari perhatian). Soalnya kesepian terus sih. Sampe gue kuliah dan lulus selalu demikian. Banyak cewek yang gue kecewakan… hiks sorry .. (saat itu mom sudah tiada, dan gue sebagai anak tunggal asli sendiri).<br /><br />J = Aduh kecian..<br /><br />T = Di Amrik, gue seneng banget ketemu bule bule.. dan gue sering nekat kenalan ama mereka. Meski gue tahu mereka straight.. gue gak pasif.. gue aktif.. gue memulai. Why not? Malu? Gak lah. Batin gue mengapa gue malu yah… menambah teman is ok. Dan good lah..<br /><br />J = That's good.<br /><br />T = Gue cepet popular sbg anak Asia yang nekat abis dan narsis. Gue suka pakai baju aneh-aneh.. kalau party di kampus untuk tema-tema serem, gue create something different biarkan mereka mengingat gue. Gue bukan jadi Popeye, tapi jadi kaleng bayamnya.. wkwkwkwk.<br /><br />J = Nyamnyamnyam..<br /><br />T = Mike , elo gila! Kata si Edward temen gue suatu waktu.<br /><br />J = Why? <br /><br />T = Party gue suka, tapi gue senang menyendiri kalau sudah sampe hingar bingar. Gue mojok sambil mendengarkan music. Dan gue lebih suka melihat mereka sampe gue ditarik. Ayo Mike.. let's dance.. hehehehe. Di party yang “sampe orgy”, gue dating… copot semua baju. Ayokk.. tapi have sex ? no … nafsu? Amat.. tapi gue lebih takut sakit daripada nurutin nafsu gue. Serius.. gue dipegang-pegang gue diem, tapi mulai ada yang nyodorin .. gue tolak.. gue mojok aja. Sambil coli.. (wajar dong, gue terangsang, hehehe).<br /><br />J = Iyalah (sambil ngebayangin hm..) <br /><br />T = Kebawa tuh kebiasaan sampe gue tinggal di Jerman dan Singapore.<br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Gue selalu invited ke banyak private party and yes, mereka selalu terkesan dengan gue. Didaulat sbg mc pernah dan gue stress berat namun akhirnya ketagihan.<br /><br />J = Ketagihan apa lagi beside that (interogasi mode)?<br /><br />T = Kalau ada temen curhat, gue selalu mendengarkan dengan seksama. Mereka menangis, eh gue ikut menangis setidaknya meneteskan airmata. Hehehe.<br /><br />J = Hehehe<br /><br />T = Mereka always bilang Mike.. gue kangen gak ketemu elo.. tapi kadang kalo ketemu elo, gak kuat narsisnya.. gak ada deh orang kayak elo. Wkwkwk.<br /><br />J = Wkwkwk.<br /><br />T = Zhuge sampe deg-degan kalau sudah pergi berdua ama gue. Apalagi yah yang bakal terjadi.. hiks hiks..<br /><br />J = Apa yg terjadi (ceritain dong)? <br /><br />T = Kadang gue dianggep ngeselin.. kenapa? Suka lupa ama janji gue.. kadang gue gak inget bukan karena gue gak mau tapi karena bener-bener lupa.. sampe si Billy marah besar ama gue dan gue dijitak keras-keras. Elo yah Mike, keterlaluan. Gue nunggu 2 jam di Sha Tin, eh elo malah asyik renang. Hahaha. Asli gue njengkelin kalo begini. Dan biasanya gue beliin coklat atau traktir makan temen gue .. hehehe.. supaya kesalahan gue ditebus.. hihihi..<br /><br />J = hihihi..<br /><br /><br />+<br /><br />(2) IF I WERE YOU...<br /><br /><br />T = Gue suka travelling.. gue suka lihat keindahan alam. Kenapa? Disitu gue bisa terharu akan kekuasaan Tuhan. Keagungan ciptaanNya selalu membuat gue meneteskan air mata. Pantai? Gue suka. Surfing, swimming.. dan berlayar !! wow. Nikmatnya.<br /><br />J = Wow.<br /><br />T = Memanjat tebing, apalagi.. mendaki gunung.., arus jeram, balap mobil semuanya deh gue suka. Gak tahu sih, adrenalin gue terpacu.<br /><br />J = Glukgluk (sambil menelan ludah)..<br /><br />T = Sebenarnya gue sederhana .. karena gue lahir dari keluarga biasa. Hanya profesi menuntut gue untuk lebih banyak learning something new, harus gue pelajari.<br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Hidup di Jerman mengajarkan gue untuk berpikir logis dan mendayagunakan logika gue lebih dibanding perasaan. Banyak sekali research yang membutuhkan keahlian extra dalam berpikir di luar tempurung gue.<br /><br />J = Of course.<br /><br />T = Tetap gue rindu Indonesia. Di malam gue sendiri, gue hanya berpeluk kaki, duduk terdiam memandangi langit. Betapa sendirinya gue. Gue senang sih menikmati semuanya.<br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Kehidupan gue di London bersama Alexander berjalan baik. Alex heboh, gue heboh tapi terdiam cepat kalau gak mood. Hahaha. Sampe si Alex bilang, bro elo aneh pisan euy, setelah heboh gimana gitu, tiba-tiba sunyi senyap. Ya , biasanya seketika inget anak asuh gue yang bertebaran di panti asuhan sepanjang pulau Jawa. Gue berpikir, kapan yah gue bisa bertemu mereka.<br /><br />J = Kapan?<br /><br />T = Hobby gue mengunjungi anak asuh gue di panti asuhan. Gak tahu deh, demen aja. Jangan dikira gue doyan shooping.. gak sama sekali. Baju kebanyakan dikasih oleh perancang busana. Hehehe. Free.. sedangkan waktu luang gue, banyak gue habiskan di panti asuhan atau sekedar nge-gym.<br /><br />J = Hm.. (semakin tertarik).<br /><br />T = Billyard gue demen, dance demen tapi tidak terlalu., hehehe<br /><br />J = hehehe<br /><br />T = Kadang kalo hujan, gue suka main piano dan gitar. Sendirian.. tapi gue enjoy singing.<br /><br />J = Singing lagu apa apa (curious-curious)?<br /><br />T = Gue memang posesif terhadap orang yang gue suka. Tapi gue bakal manjain dia, serve dia dengan sepenuh hati. Bagi gue, orang yang gue cintai adalah yang terpenting, karena gue gak ada siapapun. Sometimes, belum tentu mereka suka .. kebanyakan pingsan kena gue.<br /><br />J = Emangnya loe apain aja sampe bisa pingsan (again sambil bayangin yg nggak-nggak)? <br /><br />T = Hehehe. Saat mellow saat gue inget mom and pap.. terutama mom.. gimana gue pengen banget dibelai, disayang lagi, sering gue mimpi sampe gue males bangun.<br /><br />J = Hm.. <br /><br />T = Temen bagi gue sangat penting. Gue memandang kesetiakawanan adalah number 1. Gue pantang ninggalin temen gue sendirian. Akibatnya gak jarang, gue banyak musuh gak jelas. Hahaha. Membela babi buta. Itulah gue.<br /><br />J = Ok. <br /><br />T = If you were me.. if I were you.. hidup manusia gak ada puasnya. Gue sudah pernah melarat, gue sudah pernah sukses. Gue lalui. Ada kepuasan? Semua ada trade offnya. Saat gue melarat, gue punya kasih sayang ibu yang terbesar. Saat gue sukses dan kaya, gue alone. Dengan siapa gue nikmatin? No one, hanya anak asuh gue yang merupakan harta terbesar gue saat ini. Lukisan hidup kita yang warnai.<br /><br />J = That's good.<br /><br />T = So…. Bersyukur dengan jenis lukisan elo saat ini, belum tentu lukisan indah memiliki keindahan didalamnya. Yang ada hanyalah saat kita mampu interpretasi isi lukisan melalui hati kita yang mengimani keindahan itu.<br /><br />J = Of course. <br /><br />T = Michael hanya ordinary people. Gue termasuk jarang sholat tepat waktu, eniwei temen-temen milis gak henti mengingatkan gue.. Yes, you are my real treasures.<br /><br />J = Gw malahan gak pernah sholat sama sekali. <br /><br />T = Gue mencari soul mate gue.<br /><br />J = Really? <br /><br />T = Dan gue rasa gue sudah menemukannya di sini.<br /><br />J = Di mana?<br /><br />T = Semoga saja Dewa Rajasa mau menerima gue apa adanya..<br /><br />J = Oops! <br /><br /><br />+<br /><br />(3) THE ACTOR<br /><br /><br />T = Actor. Kata-kata ini mengena sekali di hati gue. Sebenarnya kemarin saat gue baca komentar Icha dan Jamie. Gue tertegun. Hati tercekat. Tiba-tiba mengingat sesuatu. Apa sih yang gue lakukan di hidup real gue ? Fake life? Yes.. di real world, gue harus bergandengan tangan dengan cewek. Gue aktor.. hehehe… Kenapa hidup demikian palsu? Hmm.. Life is not simple. Gue gak bisa seperti Icha dan Jamie yang begitu OPEN. Hanya di virtual world seperti ini, gue bisa apa adanya.<br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Mungkin bagi temen-temen gue yang mengenal gue di dunia nyata agak kaget dengan hebohnya gue di dunia maya. Coz aslinya, gue gak seheboh ini bahkan amat tertutup. (Gun, ini lead buat elo).<br /><br />J = Gw juga tertutup, hm..<br /><br />T = Actor. Peran apa yang gue mainin di dunia nyata? Sebagai seorang yang alim? Orang yang bener-bener memuja heterosexual? Dan termasuk orang yang MUNAFIK? Yes, gue muna. Amat muna.<br /><br />J = Gw juga muna, then?<br /><br />T = Di dunia maya, gue bisa menjadi seorang Michael Hadinoto. Sebuah peran yang mengupas real gue. Real diri gue. Apakah itu salah?<br /><br />J = Of course itu tidak salah, apanya yg salah?<br /><br />T = Kadang email teman-teman di milis mengetuk hati gue. Is it time for me to open my “cover”? Atau masih harus menjadi actor?<br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Luapan perasaan gue ke Dewa Rajasa, mungkin gak bisa gue ungkapin di dunia nyata gue. Faktor apa? Munafik yah?<br /><br />J = Who is Dewa Rajasa?<br /><br />T = Eniwei, thanks to Jamie and Icha yang terlbih dulu sudah open … at least, elo semua sudah ajarin gue untuk tidak “muna”. Sampai sekarang gue masih nyaman dengan ke “undercoveran” gue. Masih belajar untuk mencoba semakin tidak “muna” dari hari ke hari. The Actor.. that's me in my real life.<br /><br />J = I am also an actor, in real and virtual life.<br /><br />T = Gue aktor di kehidupan gue yang sesungguhnya, tiap hari gue berperan sebagai apa saja yang diinginkan orang lain dan disenangi orang…BUT di dunia maya, gue menjadi diri gue sendiri yang bebas meledak dengan memakai topeng seorang Michael Hadinoto.<br /><br />J = Wow!<br /><br /><br />+<br /><br />(4) DEWA RAJASA<br /><br /><br />T = Mungkin temen-temen semua gak ngerti siapa Dewa Rajasa.<br /><br />J = Siapa?<br /><br />T = Gue ceritain dikit tentang Dewa Rajasa. Dia pendiri milis undercover_id tahun 2002. Sekarang milis undercover_id menjadi satu-satunya milis gay discreet terbesar di Indonesia. Usianya konon 32 tahun (saat itu). Postingannya cool dan bener-bener mengugah hati dari gaya bahasanya.<br /><br />J = Ok. <br /><br />T = Dewa Rajasa sendiri menggambarkan dirinya seseorang yg sedang confuse akan jati dirinya. Gay tapi undercover. Atau sometimes suka cewek tapi ketertarikan pada pria ada. Cara komentar dan postingan yang cool membuat dirinya jadi pujaan semua member saat itu.<br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Gue join milis undercover_id sejak 2004. Baru aktif dan membuat heboh dengan postingan gue yang amat narsis di tahun 2008, ketika karir gue sudah di atas. Lama gue suka ama tokoh Dewa Rajasa yang amat 'sakral' bagi banyak kaum gay.<br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Untuk menarik perhatian dia, gue bener-bener totalitas. Membuat heboh di milis. Terus gue buat banyak tulisan dedicated to Dewa Rajasa. Termasuk blog gue di hardinoto.wordpress.com only for Dewa.<br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Cinta aneh? Yes bagi banyak orang. Masa iya sih jatuh cinta ama tokoh virtual yg gak jelas. Qiqiqi. Tapi inilah fakta. Kagum dengan tulisan dia bertahun-tahun melahirkan rasa suka.<br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Sampai akhirnya berpuluh postingan gue launch untuk menarik perhatian Dewa Rajasa termasuk melamar sebagai moderator di milis undercover_id dan ditolak sebanyak 4 kali. Namun gue gak putus asa untuk kesekian kalinya melamar dalam usaha gue deket dengan Dewa Rajasa. (Aneh ya? Tapi itulah yg gue rasakan) apakah cinta gay demikian aneh..? Qiqiqi..<br /><br />J = Qiqiqi..<br /><br />T = Akhirnya membuahkan hasil. Di suatu pagi hari tanggal 13 Mei 2009, tiba-tiba bb gue berdering jam 4:30, ada notifications. Dewa Rajasa has changed your membership from member to moderator.<br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Hah? Gue kaget. Seneng. Girang. Gak tau deh. Padahal semalem sebelumnya gue ada show dan pulang larut. Baru bobok sekitar 3 jam aja. Tapi gak ngantuk. Gue baca email balasan dari Dewa. Dan hmmm, gue resmi menjadi mods mendampingi dia dengan privileges sama seperti owner. Bagaimana bisa dia percaya gue? Don't know why. Kita belum pernah bertemu. Hanya postingan gue aja yg muncul mengenai dirinya.<br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Di situlah gue mulai terlibat kerja bareng dengan Dewa. Saat itu mod milis ada 5 termasuk gue. Namun hanya 3 yg aktif. 2 pasif. Akhirnya dari 5, bertahan hanya 2 mods. Gue dan Dewa Rajasa. Dengan 4,000 email traffic saat itu. Bener-bener menguras tenaga mengurus milis di tengah kesibukan syuting dan research secara bersamaan. <br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Gue belum pernah bertemu Dewa. Sampe suatu hari dia menghilang selama sebulan. Gue sendiri handle milis. Dan bener-bener gelap...! Gue gak tahu harus bagaimana. Di situ gue bener-bener diuji apakah bisa tanpa Dewa? Susah... Susah banget! Sampe akhirnya gak ada angin dan hujan dia muncul dengan blackberry. Gue berhasil add pin dia. Dan disitulah gue tahu siapa DIA!<br /><br />J = Siapa?<br /><br />T = Setelah sekian lama berinteraksi via bbm. Gue lebih kenal dekat dgn Dewa. Dan di situ gue jauh lebih mencintai dia. Sampe suatu hari gue berencana kopdar dengan Dewa Rajasa. Dan dooorrr!, dia mau! Dia setuju.<br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Tahu gak sih gimana perasaan gue? Seneng. Lompat-lompat... Kayak orang nerima berkat bejibun dari langit. Inikah cinta? <br /><br />J = I dunno.<br /><br />T = Qiqiqi. Sampai hari yg disepakati tiba, gue sudah menunggu dengan penuh harap di suatu tempat sesuai dengan kode yg disepakati. Dan doooorrr! Gue menunggu sampe berjamur, tidak ada yg nongol. Putus asa? Nyaris. 3 jam gue menunggu sambil bengong. Tapi gue gak mau putus asa. Sampe resto sudah nyaris tutup dan gue dipersilahkan pulang. Yes, gue pulang dengan langkah gontai dan gue gak tahu harus bagaimana. Mau nangis kok lebay. Mau gak nangis, kok munafik, gue pengen nangis. Biarin org kira gue lebay.<br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Pokoknya gue nangis abiezzzzzz.<br /><br />J = Huhuhu..<br /><br />T = Saat gue menunggu sopir menjemput gue di lobby, tiba-tiba dari belakang ada yg menepuk bahu gue.. "Michael?"<br /><br />J = Siapa?<br /><br />T = Hah? Hah? Seketika gue merasa melayang.. Kenapa? Inikah Dewa? Dia hanya memanggil gue Michael dan menatap gue dengan penuh senyum yg hangat. Hah? Inikah Dewa? Gue hanya bengong dan gue gak sanggup menahan air mata. Lebay banget ya?<br /><br />J = Maybe.<br /><br />T = Qiqiqi. Fakta. Memang lebay. Gue gak panggil dia Dewa, pokoknya gue peluk aja dia dengan erat sambil mengatakan 'ade (panggilan dewa), ade, ade...' Dan dia membelai diri gue..<br /><br />J = Aduh romantisnya..<br /><br />T = Di situlah diri gue merasakan sesuatu yg berbeda. Yes, dia Dewa Rajasa. Sosoknya begitu sama dengan apa yg ada di milis. Dewasa dan older dari usia yg gue pikir di milis. Tampan? Ah, relatif. Qiqiqi. Gue gak mempermasalahkan itu. Dia hanya menggumam 'michi, elo luar biasa'....<br /><br />J = You are extraordinary.<br /><br />T = Itulah awal gue mengenal Dewa Rajasa secara nyata. Dan tepat desember lalu, gue didapuk menjadi owner milis menggantikan Dewa Rajasa yang pensiun. <br /><br />J = Pensiun dari milis?<br /><br />T = Gimanapun Dewa Rajasa tokoh fenomenal di dunia gay undercover. Kenapa? Milis undercover_id satu-satunya milis gay yang survive selama bertahun-tahun dengan konsistensi penambahan member dan traffic milis yg luar biasa. Dibandingkan milis gay sejenis yang sudah hidup segan mati tak mau. Seperti milis gaya nusantara yg dipelopori Dede Oetomo yang hingga saat ini sudah mati suri.<br /><br />J = Really? I don't know about that.<br /><br />T = Tokoh Dewa Rajasa sudah menjadi 'bapak' gay virtual bagi kita. <br /><br />J = Huhuhu.. (nangis lebay without air mata, gak tau cemburu atawa apaan nih..)<br /><br /><br />+<br /><br />(5) SILENT NIGHT ~ BANGKOK<br /><br /><br />T = Beberapa hari ini berat buat gue. Kenapa berat?<br /><br />J = Kenapa?<br /><br />T = Kangen Dewa.. hiks … asli kangen.. Apalagi selama gue di Bangkok, gue bobok manis di laboratorium robotika disebuah universitas. Maju research untuk sebuah proyek .. kebetulan gue menjadi salah satu dosen pembimbing di sini.. harusnya proyek lancar. Why? Gue test ok. Dan seperti biasa gue percaya diri. Hehehe.<br /><br />J = Hehehe<br /><br />T = Penyakit lama brooo.. eniwei., semua berjalan buruk. Hahaha.. failed..<br /><br />J = Astagfirullah, why? Kenapa begitu?<br /><br />T = Sewaktu diuji lengan mini robot.. problem dan itu pengaruh terhadap semua hasil.. aih. Gimana yah…<br /><br />J = Gimana?<br /><br />T = Tapi lenyap semua kepenatan saat gue duduk di pinggir jendela.., sambil mengetik di bb gue tentang perasaan gue kepada Dewa Rajasa. Ahh indahnya.. sambil mendengar musik.<br /><br />J = Aihh..<br /><br />T = Malam ini demikian juga,, alone ditengah tumpukan komponen elektronika dan computer.. Sendiri .. mencoba memahami hari ini.. hari yang sungguh sulit. Kenapa sulit? Meski gue lahir di Surabaya, sometimes kendala bahasa jawa menjadi hal yang paling besar bagi gue. Hahaha. Lagi-lagi malam ini gue approve postingan yang kasar. Itupun baru gue paham setelah dijapri ama member yang baik ama gue..<br /><br />J = Hm.. <br /><br />T = Gak kalah heboh tadi pagi, seorang Jamie merepotkan gue. Pusing … sarkastik. Dan lebih lagi merepotkan dengan postingan begitu banyak dan memojokkan.. repot reject… dan diprotes..<br /><br />J = Hm.. <br /><br />T = Hahahaha.. itulah hidup bro.<br /><br />J = Of course, itulah hidup.<br /><br />T = Malam ini sunyi sekali., gue beri judul silent nite..<br /><br />J = Silent night, holy night..<br /><br />T = Dan malam ini gue bener-bener jauh dari ganteng, cuman pakai kaus tanpa lengan, celana pendek kumal, rambut tidak tertata rapi, mata bengkak kayak panda akibat kurang tidur.… tapi kenapa mahasiswa gue bilang gue tetep sexy.. ? Mereka believe kalo gue ini masih layak jadi model dalam kondisi buruk ini … hahahaha sempet deh narsis mode on.. gak deh bro. tobat . tobat.<br /><br />J = No problem, the part about panda kurang tidur sounds rather sexy to me. I like it, hm..<br /><br />T = Mike memang begini. Di dunia milis meski gue memakai maskara tebal bernama Michael Hadinoto, tapi pribadi yang muncul di sini bukan the actor. Tapi asli lhooo…!!! Dear Dewa Rajasa, needing you. Dan lebih lagi, gue benar terus terang apa yang gue tulis berdasar apa yang ada di hati terdalam…<br /><br />J = Hm..<br /><br />T = When we cross the sky<br />We see the river of love<br />Waiting for us<br />Now, are you ready?<br />To surf with me?<br />To stop the clock and make the world only for us?<br />The clock.. still…<br />Waiting…<br />Silent night here<br />Always waiting for you<br />Really love you just the way you are<br />I knew I found it!!<br /><br />J = Yeah !!!<br /><br /><br />+<br /><br />Leo<br />@ Komunitas Spiritual Indonesia <http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.Leonardo Rimbahttp://www.blogger.com/profile/18308494010848580372noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5348529916282275962.post-27509884440716670642010-04-06T17:48:00.005-07:002010-04-06T17:54:36.171-07:00Saya 100 % Pure GayFriends,<br /><br />Percakapan pertama dilakukan dengan seorang teman yg bergerak dalam bidang food production, in this case pembuatan baso. Yg kedua dengan seorang teman lainnya yg memperoleh sms ghoib dari seseorang yg telah meninggal. Yg ketiga dengan seorang teman yg mengaku 100% pure gay. Apa dan bagaimana hebohnya? Baca aja..<br /><br /><br />+<br /><br />PERCAKAPAN 1: SAYA BERGERAK DALAM BIDANG FOOD PRODUCTION<br /><br /><br />T = Dear Leo, <br /><br />Ada yang mau saya tanyakan. Menurut anda apakah vegetarian dan tidak melibatkan diri dalam profesi yang melibatkan suatu pembunuhan adalah mutlak untuk seseorang mencapai kesadaran spiritual yang tinggi?<br /><br />J = Tentu saja tidak. Menurut saya menjadi seorang vegetarian sama sekali tidak ada hubungannya dengan belief system apapun kecuali fakta bahwa mengurangi konsumsi daging bisa membuat kita lebih sehat. Konsumsi daging berlebih-lebihan is not healthy. Menurut penelitian di seluruh Indonesia, prosentasi terkena serangan jantung tertinggi ternyata ada di Sumatra Barat. Bisa diduga karena konsumsi daging yg berlebih-lebihan. <br /><br />Saya sendiri bukan seorang vegetarian. Saya jarang makan daging karena rasanya panas, badan jadi berat. Saya lebih suka makan sayur setiap hari, dan makan daging cuma sekali-sekali saja. Tapi itu juga bukan karena saya percaya bahwa menjadi vegetarian akan meningkatkan kesadaran spiritual. Nggaklah. Itu banyak orang yg vegetarian dan tetap saja munafik. Mereka merasa dirinya memiliki spiritualitas tingkat tinggi, antara lain karena telah menjadi vegetarian selama puluhan tahun. Pedahal spiritualitasnya biasa saja. No different than you and me. <br /><br />T = Saya tanyakan ini karena saya seorang yang bergelut dalam bidang food production, dalam hal ini pembuatan baso. Tadinya saya merasa dilematis , namun setelah menimbang-nimbang apa salahnya membuat baso, toh bukan saya yg menyembelih itu sapi, saya beli sudah bangke koq.<br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Siapapun bisa membelinya, bukan saya saja, jadi sapi itu mati bukan atas permintaan saya. Juga, saya melihat tidak mungkin hidup tanpa sama sekali membunuh. Anjing rabies, tikus di rumah, tikus di sawah , tidak mungkin dibiarkan.<br /><br />J = For your information, tikus sawah itu dimakan juga lho. Di Sulawesi Utara tikus sawah dijual sebagai bahan makanan. Bukan tikus rumah which is very jorok, melainkan tikus sawah yg makan padi dan mungkin lebih bersih. Walopun begitu saya gak mao makan tikus. Kalo kalong is ok. Masakan Manado dari kalong is very nice, I like it. Kalong itu sodaranya tikus, by the way. Tikus gede yg bisa terbang namanya kalong. Kalo tikus kecil namanya kampret. Karena kakek saya dari Sulawesi bagian Utara, maka saya juga kenal makanan aneh-aneh seperti kalong. Dan juga RW yg terbuat dari daging doggy. It's also very nice. <br /><br />T = Kehidupan dan kematian adalah fase yang wajar dalam hidup ini. Saya pikir asal niat hati kita tidak didasari oleh dendam, rakus, dan jumawa - biar saya jadi nelayan pun saya akan tetap jalani sebagai nelayan / pembunuh ikan dengan kesadaran bahwa itu adalah darma saya.<br /><br />J = Of course, menjadi nelayan is a good darma. Yesus juga membunuh ikan untuk dimakan. Murid-murid Yesus itu nelayan. Kerjanya menangkap ikan yg tentu saja juga dimakan. Dari dulu sampai sekarang manusia selalu makan ikan. Orang Eskimo malahan makan ikan paus mentah-mentah tanpa dimasak. Ikan mungkin makanan yg paling sehat untuk manusia. Saya punya teman yg setiap hari makan siang dengan ikan sardin. Menurut penelitian, itu makanan manusia yg paling sehat. Yg suka membawa penyakit itu daging hewan darat: sapi, babi dan ayam.<br /><br />T = Bukankah Krisna juga menasehatkan hal yang sama kepada Arjuna?<br /><br />J = Konteksnya agak beda walaupun essensinya sama. Krishna bilang, apapun keraguan yg dirasakan, kalau itu merupakan tugas yg harus dilakukan, ya lakukanlah. Tuing tuing tUING !!!<br /><br />T = Lagian kata membunuh itu bila dipahami dalam spektrum yg lebih luas, kan tidak hanya sekedar menghilangkan nyawa, para koruptor juga pembunuh koq. pembunuh masa depan bangsa, para pembuat makanan yang memakai zat-zat warna untuk kain juga pembunuh konsumernya secara perlahan-lahan. Jadi itu tergantung niatan, manusia bisa mengambil peran sebagi Brahma, Visnu dan Shiva dalam hidup ini, sebagai kreator / komposer, preserver dan recycler, bukankah begitu?<br /><br />J = Ya, bisa begitu walaupun saya tidak berpikir begitu rumit. As far as daging makanan manusia, selama diperoleh dengan cara yg beradab, maka it's ok. Yg penting cara membunuhnya itu lho, harus cepat sehingga tidak terasa sakit. Harus bisa membunuh hewan tanpa menyakiti. Di negara-negara maju sudah cukup banyak LSM yg bergerak dalam bidang advokasi hak-hak binatang. Mereka antara lain mendorong cara-cara membesarkan dan membunuh hewan santapan manusia dengan cara yg beradab, selain membesarkan dan menjaga hewan peliharaan dengan baik, dan juga membiarkan hewan liar yg ada di sekitar kita untuk hidup alamiah di habitatnya sendiri tanpa perlu dibasmi. Di Belanda bahkan ada tempat di mana pengendara mobil harus berjalan perlahan-lahan karena di tempat itu banyak kura-kura menyeberang jalan. Itu salah satu praktek nyata Arjuna di Kurusetra modern, in this case di Belanda. <br /><br /><br />+<br /><br />PERCAKAPAN 2: SAYA MENERIMA SMS JADI-JADIAN<br /><br /><br />T = Leo,<br /><br />Saya mau tanya tentang kejadian yang saya alami beberapa hari lalu. Background ceritanya cukup panjang, singkatnya gini: Sebelum saya nikah dengan istriku, saya ada punya kisah cinta dengan cewek berinisial IR (dia cinta pertamaku di SMP yang kemudian berlanjut lagi setelah kuliah walaupun jarak jauh). Tapi orang tua si IR gak setuju dengan hubungan kita, akhirnya IR ini saya tinggalkan tanpa pesan apapun (jahat juga sih). Jujur saya masih sayang.. sama IR tapi mau gimana lagi?<br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Kejadian itu terjadi pada tahun 2004. Dan Mbak IR baru tau kalau aku merried tahun 2006. Selama itu pun kita gak pernah saling contact. Lalu tahun 2009 kemaren, karena urusan kerjaan Mbak IR, memaksa kita untuk berkomunikasi kembali walaupun by phone or sms. Di situ saya tau Mbak IR sudah bertunangan dengan Mas EP.<br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Tahun 2010, kita ada contact lagi karena adik keponakan saya yang kebetulan kawan satu angkatan di SMP meninggal. Dari situ kita semakin intens berkomunikasi.. seputar kabar kita.. marahan juga kenapa saya ninggalin dia. Yang intinya Mbak IR ini sangat kecewa sama saya. Tapi apa lajur kondisi kita sudah berbeda. Saya sudah punya anak istri.. dan dia sudah punya tunangan yang bentar lagi mau nikah (bulan September 2010).<br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Tapi karena rasa sayangku ke dia belum hilang aku bilang gini: “Kalau nanti kita ada jodoh.. saya akan kembali ke kamu.. dan saya yakin saya ada jodoh dengan kamu.. tapi gak tau kapan.. dan bagaimana kisahnya. Semoga yang terindah.”<br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Akhirnya kita pun mencoba berkomunikasi sebagai layaknya teman. Namun.. beberapa hari yang lalu, 7 harian lah.. saya dapat khabar dari teman Mbak IR dan IR sendiri bahwa tunangan Mbak IR ini meninggal dunia (innalillahi wainailaihi rojiun). Dan singkat cerita saya pun berusaha untuk intens menenangkan dia layaknya orang yang pernah dekat dengannya. Memberi dorongan moral.. baik itu lewat sms maupun telepon (tapi kebanyakan lewat sms saja sih).<br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Nah disela-sela kami sms (waktu kematian Mas EP kurang dari 7 hari), muncul sms dengan pesan berikut “AKU TITIP IR“ dikirim dengan nomer hp Mbak IR. Aku check ke Mbak IR katanya gak ngirim.. Dan SMS yang sama pun saya terima bunyinya sama “AKU TITIP IR”. Akhirnya aku balas aja: “Ya mas Insya ALLAH”. Kemudian dibales lagi: “TERIMA KASIH”<br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Aku pun cerita ke IR bener gak nih kamu gak kirim... Singkat cerita IR gak ngirim, terus IR dan temannya konsultasi ke seorang habib, dan ternyata yang ngirim itu Mas EP. <br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Pertanyaanya: Bagaimana menurut Leo, kejadian apa yang saya alami ini? Terus kenapa titipnya ke saya, padahal orang yang dekat dengan Mbak IR tidak saya saja? Terus konteks titip itu titip bagaimana? Temporary or bagaimana? Sebab ketika saya sms-an lagi dengan Mbak IR yang isinya Mbak IR pingin mencoba hubungan baru lagi dengan salah satu teman cowoknya yang sedikit dia suka (bukan saya yang jelas), sms dengan bunyi “AKU TITIP IR” muncul lagi… hal itu terjadi ketika usia kematian Mas EP 5 hari-an.<br /><br />J = Semua sms yg anda terima itu jelas dari IR. Dia stress berat, dan mungkin mengirim sms itu tanpa merasa sadar. Kalau anda mau bantu, ya bantu sajalah, tanpa perlu meribetkan diri dengan sms jadi-jadian itu.<br /><br /><br />+<br /><br />PERCAKAPAN 3: SAYA 100 % PURE GAY<br /><br /><br />T = Mas Leo, <br /><br />Apa kabar? Senang bergabung dengan milis anda. Bagus.. Dapat banyak pencerahan.<br /><br />J = Tulis aja, tulis semuanya. Actually I would like you to write a testimony about growing up. I would like to publish it in many mailing lists and FB. Growing up to be a gay is very normal, and people should learn about it, hm..<br /><br />T = Hmm,,,, good idea ... <br /><br />J = Aku lebih cenderung ke arah advokasi. Sekarang advokasi HAM Kebebasan Beragama. Dan itu ada kaitannya dengan HAM untuk menentukan life style without persecution. To be an LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender) is a choice, human rights juga. Dan itu agama-agama yg masih persecuting LGBT persons harus diajar adat juga.<br /><br />T = Ya.. Bener.. Kebanyakan kena agama..<br /><br />J = I used to know many gay friends, dulu waktu masih kuliah. Sekarang gak lagi. <br /><br />T = Aduh Mas Leo... I should learn a lot from you...!<br /><br />J = I learn from many friends. Being gay is not that important than being oneself. Gay is good, but should not be an obsession. Being gay is just a sexual orientation. Sama saja seperti being straight or bisexual. We should take it as natural, without being obsessed about it. Kalau obsessed, jadinya bisa "gila" sendiri.<br /><br />T = Eh bener. Ganti-ganti pasangan.<br /><br />J = Kalau mikirin kenapa bisa begitu, lalu panik, lalu nyari ini nyari itu,... jadinya gak keruan juga. I understand the psychology of growing up gay. I thought I was gay, but maybe not. I'm not comfortable among gay people. But I can understand it. Most people are bisexual.<br /><br />T = Nah... Bisexual.. Sepertinya bahasa yg tepat mas..<br /><br />J = I can say I am a bisexual.<br /><br />T = I am 100% pure gay..<br /><br />J = Mayoritas itu aslinya bisexual. Cuma kita di- condition untuk jadi straight. Most people akhirnya jadi straight. Sebagian kecil (maybe 10% ) jadi gay. Dan sebagian lagi (maybe 20% ) tetap bisexual. Yg asexual juga ada, dan mungkin lumayan gede. I believe about 10% of the population is asexual. Asexual itu tidak tertarik ngesex. Bukan berarti impoten, tetapi tidak tertarik untuk berhubungan sex secara fisik. Jadi lebih doyan coli sendirian aja. Maybe I am also asexual.<br /><br />T = Hah? Asexual?<br /><br />J = Kayaknya begitu. Orang asexual bisa orientasinya straight, gay or bi. Asexuality itu kategori yg melintas batas-batas. Makin lama makin banyak orang yg jadi asexual karena ternyata lebih enak juga, maybe. Ini frontier. We deal with human psychology. Nah, yg namanya "komunitas gay" itu begitu penuh dengan stereotype juga. Very full of stereotypes. Sama saja seperti straight. Pedahal kita berada di frontier. Semakin banyak orang realize bisa tertarik dengan sesama jenis. Orang realize bahwa mereka bisa suka sama sejenis juga. Nah, karena aku ini advokasi, tujuannya cuma untuk membantu orang agar menjadi comfortable dengan kecenderungan mereka. Without judgment. Lalu mulai eksplorasi tanpa perlu ter-obsessi.<br /><br /><br />+<br /><br />Leo<br />@ Komunitas Spiritual Indonesia <http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.Leonardo Rimbahttp://www.blogger.com/profile/18308494010848580372noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5348529916282275962.post-68036674667262181742010-04-06T17:48:00.004-07:002010-04-06T17:53:46.597-07:00Anda Mau Surah Anda Saya Jadikan Ayat ?T = Dear Leo,<br /><br />Beberapa waktu yang lalu, saya baca status Leo yang membahas tentang guru spiritual. Dan saya mau cerita aja mengenai beberapa pengalaman teman-teman saya yang juga mempunyai atau pernah mempunyai “Guru Spiritual”. Umumnya yang disebut dengan Guru Spiritual adalah ahli/guru agama; ustad, ustazah, pendeta, pastor, dll yang keahliannya memang membedah urusan agama dan tafsir kitab suci dan pada akhirnya didaulat untuk berbagi pengetahuan tentang agama, syariat, maunya Tuhan dll oleh orang-orang yang merasa bahwa pengetahuannya belum cukup.<br /><br />J = Itu pengertian umum. Orang berpikir bahwa spiritualitas selalu berputar di sekitar agama, pedahal tidak. Malahan seringkali agama keluar jauh dari spiritualitas. Kalau sudah tentang mengajarkan "apa maunya Tuhan" (dalam tanda kutip), maka berarti sudah keluar jauh dari spiritualitas. Sudah jelas apa yg diajarkan itu bohong.<br /><br />Dari mana si guru agama tahu maunya Tuhan? Dari kitab suci? Apakah kitab suci itu dari Tuhan? Of course not. Yg bilang kitab suci itu dari Tuhan adalah orang-orang itu. Sang nabi mengaku memperoleh ayat dari Tuhan melalui Jibril, pedahal ayat-ayat itu asalnya dari otak si nabi saja. Tidak ada bedanya dengan ayat-ayat yg anda keluarkan di dalam surat kepada saya. Surah means surat. Dan kalau surat itu sudah dikasih nomor, maka namanya ayat. Dikasih nomor agar bisa mudah dicari. Anda mau surah anda saya jadikan ayat?<br /><br />T = Karena akhir-akhir ini yang namanya kata “spiritual” tuh membahana banget, akhirnya banyak di antara mereka juga berganti sebutan; dari guru agama menjadi guru spiritual. Banyak di antara para guru itu diangap mampu “memenuhi” apa yang dicari oleh orang-orang yang masuk ke dalam perkumpulan mereka; entah karena nasihatnya tok cer, entah karena mampu memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Guru ini juga dianggap punya pengetahuan “spiritual” yang lebih (al: jalur ke Tuhan yang lebih lurus dan cepat, lebih tahu memahami & mengimplementasikan ayat-ayat kitab suci, dll ), tak heran makanya orang-orang yang mencari ini akhirnya termehek-mehek jatuh cinta dan kagum luar biasa pada sang Guru.<br /><br />J = Biasalah. Manusia spiritual kelas bawah memang seperti itu. Mereka jatuh cintrong kepada sang guru yg lalu dipuja-puji setinggi langit. Pedahal semuanya manusia biasa saja. Orang yg dinabikan juga manusia biasa saja. Bahkan Yesus, Daud, Musa dan para nabi Yahudi itu orang biasa saja. No different than you and me. Mereka juga makan, minum dan bernapas. Kalau tidak bernapas lima menit mereka bakal koit. Namanya dead because kehabisan oksigen. Tanpa berdoa jungkang jungking mereka bisa hidup, tapi tanpa bernapas lima menit mereka bakal dead. Fyi, kalau benar para nabi Yahudi itu ada, so pasti doanya juga jungkang jungking. Sampai sekarang orang Yahudi orthodox yg berdoa di hadapan tembok ratapan di Yerusalem juga seperti itu gayanya. Badannya doyong ke depan dan ke belakang sambil baca doa. Very funny. Tapi ini agama lho, dan bukan spiritualitas, sebab spiritualitas yg asli tidak mensyaratkan postur tubuh. Mau tubuh dibungkus rapet kayak lemper atawa cuma pake underwear doang will not be a problem. Tuhan bukan tukang ngintip, walaupun manusia Timur Tengah masa lalu juga punya kepercayaan aneh yg bilang bahwa ada malaikat yg suka ngintip para wanita makanya rambut wanita harus ditutup. Kepercayaan rakyat belaka. Folklore. Dan folklore itu lalu dilestarikan oleh kaum Nasrani sampai ke Eropa sehingga berjilbablah para wanita Kristen mukminah. Yg rambutnya tergerai artinya jablay, begitu kata mereka. Mereka di sini adalah para ulama Kristen yg waktu itu masih mengaku "guru agama". Bukan mengaku "guru spiritual" seperti lagi mode saat ini di Indonesia.<br /><br />T = Kalau udah pada tahap ini, rasanya apapun permintaan si Guru, pasti akan dengan senang hati dilakukan …. Termasuk sampai permintaan yang enggak masuk akal sama sekali. Baca aja di koran, banyak kan korban pelecehan dan penipuan yang dilakukan oleh “guru spiritual”. Padahal kalau kita lihat (Leo lebih ahli dehhh ... ) orang yang mencari sesuatu di luar dirinya entah namanya spiritualitas atau apapun juga, biasanya orang yang tengah dililit masalah atau orang yang merasa “kosong” dalamnya, dan nggak tau gimana mengatasinya. Pada kondisi yang seperti ini, mereka responsif sekali terhadap apapun atau siapapun yang dianggap mampu menyembuhkan dan menyelesaikan masalah mereka. Dan kalau mereka “merasa” disembuhkan atau tercerahkan, pasti mereka langsung ngintil dan tak terpisahkan dari Gurunya aka penyembuhnya. Singkatnya mereka menciptakan “comfort zone & attachment” dengan si Guru. Nah, menurut saya hubungan yang seperti inilah yang enggak sehat, karena sudah masuk ke kultus individu dan kita akan gampang sekali diperdayakan.<br /><br />J = Exactly. Banyak yg mengaku guru spiritual itu seperti paranormal kelakuannya, mereka memperdaya manusia untuk semakin beriman kepada dirinya. Paranormal itu bekerja berdasarkan kultus individu juga. Semakin pamornya gede, maka semakin gede juga fee-nya. Guru spiritual yg bekerja mengikuti model paranormal akan seperti itu modus operandinya. Mereka akan menyebarkan image seolah-olah mereka orang luar biasa, pedahal biasa-biasa saja. Bahkan Osho dan Krishnamurti yg di-dewakan banyak orang itu tetap manusia biasa saja. Krishnamurti tidak mau di-dewakan, tidak mau mempunyai murid. Tetapi Osho secara aktif maupun pasif melestarikan kultus individu terhadapnya. Orang yg seperti itu jelas manusia spiritual palsu. Spiritual juga, tetapi palsu. Sama saja seperti guru agama yg mengidolakan sang nabi. Agama sih agama, tetapi agama yg palsu. Kenapa palsu? Karena sang nabi itu sendiri, kalau benar nabi asli, pastilah tidak akan mendorong para pengikutnya untuk mendewakan dirinya. Sang manusia pastilah tidak akan minta di-nabikan. Manusia yg minta di-nabikan, atau yg minta diakui sebagai seorang guru spiritual sudah jelas penipu belaka. Motivasinya jelas uang.<br /><br />T = Beberapa teman saya juga mengalami sampai ke tahap ini, memuja-muji gurunya dan bergantung sepenuhnya, hingga tidak ada satupun keputusan – bahkan yang paling sederhanapun –yang tidak dikonsultasikan. Buat saya pribadi, ini sih sama aja dengan pembodohan. Kalau kita sampai bertekuk lutut seperti itu – istilah kerennya Give our power away - apa bedanya Guru Spiritual dengan nabi, agama dan Tuhan ? Apalagi jika sang guru menuntut kesetiaan mutlak dari para muridnya. Wahhh ... ini sih sama aja masuk ke dalam jebakan Batman hehehe. Kalau kita tidak bisa mengembangkan akal sehat, proses berpikir, akhirnya kita akan seperti kerbau dicocok hidungnya ... ikuuuuut aja apa kata gurunya, Enggak punya pikiran sendiri dan nggak bisa ambil keputusan sendiri, kapan kita maju, pintar dan berkembang ? Kalau kita tidak bisa belajar menjadi manusia yang utuh sejati, dimana letak “keguruan“ nya ? Dan yang paling penting, dimana letak pembelajaran spiritualnya ?<br /><br />J = Pembelajaran spiritualnya adalah ketika mereka sadar sesadar-sadarnya bahwa mereka telah terbawa emosi mendewakan sang guru. Pedahal itu manusia biasa saja yg tidak ada bedanya dengan anda dan saya. Walaupun sang guru berbicara demi Allah, atau demi Buddha, atau demi Yesus ataupun Hantu Blao, it won't matter. Cepat atau lambat manusia akan sadar juga bahwa the real guru is within. Guru sejati itu adanya di dalam kesadaran kita sendiri saja. Bukan di sosok manusia lain secara fisik. And that's also the reason mengapa saya tidak mau dianggap sebagai guru. Saya bukan guru. Saya cuma sparing partner untuk ngobrol-ngobrol spiritual ngalor ngidul. Saya belajar banyak sekali dari conversations seperti ini dengan ratusan orang di seluruh dunia. Manusia Indonesia itu ternyata banyak yg pintar. Banyak yg masih goblok, tetapi lebih banyak lagi yg sudah pintar. We are smart people. Keturunan jenius dari Lemuria, hm..<br /><br />T = Saya seneng tuh, sama pendapat Leo bahwa inti spiritualitas adalah sadar diri. Here and Now. Kalau “cuma” ini konsepnya, lantas dimengerti dan dipahami, harusnya orang nggak perlu lari ke apa-apa yang ada di luar dirinya untuk belajar. Orang enggak perlu ke guru spiritual, ngikutin sampai hilang akalnya, karena yang kita perlukan adalah “eling”, serta memahami bahwa semua yang terjadi adalah proses belajar yang dibutuhkan, atau konsekwensi yang harus dijalani. Makanya, saya suka sebel tuh kalau ada orang yang sedikit-sedikit bilang “terserah yang di atas ...” , atau “tanya dulu ya sama guru spiritual saya ......” Lha wong semua ini hidup kita sendiri dan kita yang pilih kok, kita sendiri yang ngerasain enak dan susahnya. Kenapa jadi seolah-olah harus bergantung pada kekuatan lain untuk membuat pilihan ?<br /><br />J = Biarin aja urusan orang. Namanya proses. Mula-mula goblok, lama-lama jadi setengah goblok. Terus melakukan lompatan spiritual menjadi setengah pinter. Kalo udah kejedut habis-habisan barulah the manusia akan melepaskan segala-galanya dan menjadi manusia spiritual yg dewasa. Tanpa ada jatuh bangun mustahil ada pendewasaan spiritual. Bahkan agama-agama yg sekarang sudah menjadi lebih manusiawi telah melewati jatuh bangun habis-habisan. Mereka telah melakukan up-grade terhadap konsep Tuhan. Telah merevisi syariat yg mereka jalani, walaupun masih tetap dibilang "berasal dari Tuhan". Pedahal buatan manusia biasa saja, in this case para ulama.<br /><br />T = Saya sendiri cenderung berpikir bahwa “guru spiritual” yang terbaik adalah hidup kita sendiri. Karena kita belajar dari sumber terpercaya yang sesuai dengan norma, value, latar belakang yang memang milik kita. Kita ketemu langsung dengan “spiritualitas” yang pasti cocok buat kita, karena itu kan hidup yang memang punya kita .. Mengenali diri sendiri, jelek baiknya, memahami dan “accept” semua yang kita miliki, mencintai dan belajar untuk mempercayai diri sendiri adalah inti spiritual yang sebetulnya tidak memerlukan sosok guru yang lain lagi selain hidup kita sendiri. Menurut saya itulah letak kekuatan spiritualitas kita. Acknowledge our power and take it back. Dengan begitu kita meminimalkan resiko untuk dibodohi orang lain, dimanfaatkan oleh orang lain dan kita enggak perlu lapor polisi .......<br /><br />J = Iyalah, ngapain lapor polisi? Kalo suka sama suka ngapain lapor polisi? Pada pihak lain saya juga sudah mulai berhati-hati sekarang. Walaupun saya juga suka dipijat di bagian sensitif, saya tidak akan memintanya. Saya akan tunggu sampai orangnya sendiri yg meminta. I shall let him or her beg to massage my vital part. Kalau dia yg meminta, maka namanya bukan pelecehan seksual. Kalau saya yg meminta, apalagi dengan status saya sebagai seorang "guru", maka namanya penyalah-gunaan jabatan. Jabatan guru bukan untuk minta di-massage anune. Bukan untuk dipuja-puji. Bukan untuk dimuliakan. Guru is just a teacher for one thing. Guru itu banyak. Ada guru nyetir mobil. Ada guru bahasa Inggris. Ada guru memasak. Ada guru make up. Ada guru tari. Semuanya guru, dan semuanya manusia biasa saja. Tidak perlu dilayani, apalagi secara seksual. We do it sexually only with person(s) with whom we really like to do it. Tanpa paiksaan. Tanpa intimidasi. Tanpa perlu bawa-bawa status sebagai guru meditasi, guru spirutual atau guru apapun namanya. Apa bedanya guru spiritual dengan guru masak? Sama-sama guru bukan?<br /><br /><br />Leo<br />@ Komunitas Spiritual Indonesia <http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.Leonardo Rimbahttp://www.blogger.com/profile/18308494010848580372noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5348529916282275962.post-33898935492661138632010-04-06T17:48:00.003-07:002010-04-06T17:52:45.863-07:00Manusia dan Belief SystemT = Dear Leo,<br /><br />Karena saya sudah 'enough' dengan pembicaraan mengenai Konsep Tuhan dan Agama, sekarang saya mau sharing tentang pemikiran saya tentang manusia dan belief systemnya ya … (walaupun saya rasa belief system ini juga erat hubungannya dengan konsep Tuhan dan Agama hiks).<br /><br />J = Memang erat sekali hubungannya. Belief system adalah apa yg kita percayai sebagai "benar" (dalam tanda kutip) walaupun bukti-bukti tidak meyakinkan atau malahan bertolak-belakang. And of course you know that Tuhan itu termasuk bagian dari belief system. Manusia Indonesia banyak yg sok tahu tentang Tuhan karena diajarkan untuk percaya bahwa Tuhan itu pencipta segalanya. Bahwa Tuhan maha tahu segalanya. Bahwa Tuhan harus disembah. Bahwa Tuhan harus dipercaya. Itu semuanya adalah belief system. Walaupun buktinya tidak pernah ada, manusia tetap saja percaya karena di-syaratkan harus ber-iman. Iman artinya pemaksaan diri untuk percaya walaupun bukti-bukti tidak ada. <br /><br />Iman itu bagian dari agama Timur Tengah. Dan ada yg namanya "Pengakuan Iman" (dalam tanda kutip). Pengakuan iman is syahadat, jadi orangnya akan bersaksi seolah-olah dia benar-benar tahu bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan anda adalah utusan Allah. Pedahal itu bohong. Orang itu tidak kenal anda, kenapa dia bisa bersaksi bahwa anda adalah utusan Allah? Tetapi orangnya tetap saja akan bersaksi bohong seperti itu karena diajarkan dan dipaksa, baik dengan cara halus maupun kasar. Agama-agama yg berasal dari Timur Tengah seperti itu cara kerjanya. Ada syahadat yg harus diucapkan, dan di-imani, walaupun tidak ada bukti. Dan menurut saya itulah contoh dari pembodohan massal yg terakhir dan sempuran. Manusia dididik menjadi robot spiritual, menjadi budak agama. Otak tidak digunakan dengan semestinya karena diajarkan bahwa otak manusia terbatas. Pedahal, walaupun terbatas otak manusia tidak segoblok itu. Kita masih bisa berpikir dengan waras asalkan tidak ada intimidasi yg dilakukan oleh para ulama. Intimidasi itu dilakukan dengan menggunakan kekerasan di masa lalu dan bahkan sampai sekarang. Intimidasi secara fisik itu termasuk pelecehan HAM. <br /><br />T = Sudah lama sekali saya tertarik dengan konsep 'kemampuan dan kemultidimensian' manusia; lihat dari bukti-bukti sejarah yang luar biasa, Piramid, Candi Borobodur, dll. Menurut saya, hal ini harusnya membuka mata kita bahwa manusia itu being yang punya kemampuan yang luar biasa. Sayangnya, saya melihat bahwa manusia kok makin lama makin nggak percaya diri ya?<br /><br />J = Manusia bukan makin lama makin nggak percaya diri, melainkan harus pura-pura nggak percaya diri. Ini Indonesia, dan kita masih berada di masa transisi di mana mereka yg percaya diri akan di-label sebagai "sesat" (dalam tanda kutip). Kita harus pasang aksi as well as umbar sensasi bahwa kita mutlak percaya kepada "keterbatasan otak manusia". Persis seperti yg diajarkan oleh ulama konservatif yg jenggotan itu dan para muhrim mereka yg at least kudungan. Pedahal, banyak dari kita sudah tahu bahwa kita bisa mencapai masyarakat yg melaju pesat di alam demokrasi ini juga karena ilmu pengetahuan dan perjuangan oleh para pembela HAM. Agama itu kerjanya cuma menghalangi kemajuan, dengan alasan Allah tidak suka manusia menggunakan otaknya. Pedahal justru segala macam kemelekatan terhadap Allah dan agama-Nya itulah yg menjadi momok bagi masyarakat terbelakang sehingga tetap terbelakang. Negara-negara yg kita kenal sebagai masyarakat kaya dan maju saat ini: Eropa Barat, Amerika Utara, Australia dan Jepang... semuanya telah mencampakkan dengan sempurna segala macam cuci otak yg di-rekayasa oleh para ulama masa lalu. <br /><br />Bukan agama lalu ditindas. Bukan itu, malah sebaliknya. Agama justru diperbolehkan berkiprah sebebas-bebasnya asalkan tidak melakukan intimidasi terhadap umat manusia. Segila apapun agamanya is ok, selama tidak melakukan pengrusakan terhadap fisik maupun harta benda milik orang lain. Dan itu haruslah kita contoh. Kita menuju ke arah sana, walaupun prosesnya tidak mulus. Ulama selalu berteriak dengan caci-makinya, mereka bilang masyarakat menjadi semakin sekuler, semakin "lupa Tuhan" (dalam tanda kutip). Pedahal bukan lupa Tuhan, tetapi cuma menemukan kembali harkat derajat manusia yg bebas merdeka untuk berpikir dan mengambil keputusan tanpa perlu dilecehkan oleh agama dan para ulamanya.<br /><br />T = Saya jadi ingat beberapa pendapat Leo tentang Belief System (BS) . Dan saya setuju tuh, bahwa tampaknya BS yang sekarang ada ini malah mereduksi kita, menarik kita menjauhi esensi sejatinya manusia. Yang sekarang saya rasakan dan amati adalah sebuah BS yang berpendapat bahwa manusia itu kecil, lemah, tak berdaya …. Saya sekarang lagi jatuh cinta jatuh bangun dengan bukunya Lynn McTaggart yang baru 'Intention Experiments'. Buku ini menceritakan tentang 'kekuatan dan kepiawaian' otak manusia dengan intensinya, hingga kita mampu mengubah apapun 'hanya' dengan memberdayakan otak kita. Buat saya, semua yang ditulis dalam buku ini menjadikan saya semakin yakin bahwa BS yang sekarang ada itu juga harus di reintepretasi.<br /><br />J = Sistem kepercayaan adalah belief system lama bahwa ada Allah yg menurunkan ayat-ayat melalui Malaikat Jibril tentu saja sudah usang. Itu belaku untuk manusia masa lalu yg tidak bisa membedakan antara halusinasi dan yg nyata secara fisik. Jibril datang ke banyak orang, fyi, dan menurunkan banyak "ayat" (dalam tanda kutip). Bahkan sampai hari ini. Dan itu tidak perlu membuat manusia lainnya menjadi heboh dan terkagum-kagum. Segalanya biasa saja. Jibril bisa datang ke anda, ke saya dan ke banyak manusia lainnya. Dan ayat-ayat yg diturunkan juga biasa-biasa saja, kata-kata mutiara yg umum maupun sedikit tidak umum. Biasanya pas dengan apa yg sedang kita hadapi. Terkadang the Jibril pakai nama lain, bisa pakai nama "leluhur" (dalam tanda kutip). Istilah 'leluhur' digunakan oleh mereka yg hidup di dalam budaya Jawa. Jadi, leluhur akan mengkomunikasikan sesuatu kepada manusia dengan cara memberikan penglihatan ketika manusianya sedang terpekur. Bisa juga melalui mimpi. Dan segalanya tentu saja bekerja melalui otak manusia. <br /><br />Kalau manusianya tidak memiliki otak fisik alias dead, maka segalanya akan mubazir, even pembicaraan kita saat ini. Yes, otak manusia merupakan salah satu frontier masa kini dan masa depan. Potensinya besar sekali. Kita bisa merubah belief system kita yg sudah OOT (Out of Topic) menjadi sesuai dengan topik which is kehidupan di masa Post Modern ini. Tidak ada gunanya lagi untuk mempertahankan "iman" (dalam tanda kutip). Iman itu cuma perlu untuk manusia yg tidak sekolah. Kita sudah sekolah, banyak dari kita mengantongi ijazah S2 dengan begitu mudahnya, mana bisa disejajarkan dengan para ulama yg melihat masa lalu sebagai "jaman keemasan" (dalam tanda kutip) dan agamanya sebagai yg "terakhir dan sempurna" (dalam tanda kutip juga) ?<br /><br />T = Jadi singkatnya saya lebih tertarik dengan konsep 'super human' – manusia sejati yang sadar bahwa dirinya multi dimensi dan mampu mencipta apapun yang dikehendakinya. Istilah super human itu istilah saya sendiri lho, yang selama ini selalu berpendapat bahwa kita –manusia – itu unlimited, infinite , hanya belum mau mengeksplore kemampuannya karena selalu takut melanggar BS yang mengatakan bahwa kita manusia itu terbatas dan kerdil. Manusia itu sejatinya luar biasa kok, karena mampu menciptakan 'miracles' bagi dirinya sendiri. Hanya saja, manusia terlalu takut dan nggak PD untuk mengklaim bahwa dirinyalah sendiri yang membuat segalanya jadi mungkin , dirinyalah yang bertanggung jawab terhadap semua yang terjadi pada dirinya, sehingga masih perlu menciptakan kekuatan lain untuk dipakai sebagai 'penanggung jawab' atas semua yang terjadi pada dirinya. BS yang seperti inilah yang harus diluruskan.<br /><br />J = BS yg seperti itu artinya Bull Shit. Menurut istilah saya namanya sahibul hikayat atawa kibulan yg diceritakan kepada sesama sohib. Sahibul hikayat itu cerita kibul-kibulan. BS dalam agama-agama seperti itu essensinya. Bull Shit.<br /><br />T = Saat ini hampir semua aliran science, filosofi dan spiritualism bersatu padu untuk mencoba 'meluruskan' BS yang memenjara kita. Mengembalikan kesadaran sejati kita sebagai manusia yang punya kemampuan luar biasa. Dan mustinya kita bisa belajar untuk mencoba berpikir dan melihat dari sisi yang lebih membebaskan ; membebaskan kita dari segala takut, membebaskan kita dari semua pengerdilan dan pembatasan, membebaskan kita dari paham yang merugikan perkembangan kita sebagai manusia. Lihat aja, begitu banyaknya buku yang menceritakan 'kuasa cipta' manusia ; law of attraction, Moses code, Isaiah code dll, itu kan semua buku yang ngajarin bahwa manusia itu bisa menciptakan 'miracle' sendiri tanpa bantuan kekuatan lain.<br /><br />J = Ya, the current frontier is our own mind, kemampuan otak kita. Makanya kita harus maju terus menggunakan otak kita untuk menyebar-luaskan pengertian yg dianggap "sesat" (dalam tanda kutip). Dianggap sesat oleh kaum agama karena jelas akan membuat manusia menjadi tambah pintar. Kita akan bisa secepat mungkin sejajar dengan negara-negara maju dengan menggunakan kemampuan otak kita, walaupun dengan resiko dicaci-maki oleh manusia yg masih keracunan agama. Biarkan saja mereka mencaci-maki. Mereka punya BS memang seperti itu. BS = Bull Shit = sahibul hikayat = ajaran bahwa otak manusia terbatas.<br /><br />T = So, I think sekarang ini bukan saja konsep Tuhan dan Agama yang harus dimaknai ulang, tetapi juga BS dari kita sendiri, yang begitu 'pathetic' dan nggak PD. Kalau enggak, kita tidak akan pernah mencoba untuk bertanggung jawab pada semua perbuatan, pilihan dan pikiran kita sendiri. Bahkan kita tidak akan pernah bisa bertanggung jawab terhadap kemanusiaan kita sendiri. Dan kalau begini, kan kita sendiri yang rugi, kita nggak akan pernah jadi Person In Charge buat hidup kita yang luar biasa indah ini ….<br /><br />J = Of course, segala macam BS akan harus di-daur ulang, termasuk BS yg ada di diri kita sendiri. Dulu saya mengagung-agungkan budaya sendiri, sekarang saya jadi orang internasional. Dulu saya takut tidak berdoa, sekarang saya sama sekali tidak mau lagi berdoa. Dulu saya menunduk saja ketika dinasihati oleh ulama, sekarang ulama yg berani nasihati saya akan saya tinggal jalan saja. BS harus di-daur ulang. Direvisi yg bisa direvisi. Kalau tidak bisa, we have no other choice but dibuang aja. Buang aja, tuing !!<br /><br /><br />+<br /><br />Leo<br />@ Komunitas Spiritual Indonesia <http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.Leonardo Rimbahttp://www.blogger.com/profile/18308494010848580372noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5348529916282275962.post-25538853236476803452010-04-06T17:48:00.002-07:002010-04-06T17:52:00.580-07:00Saya Mengalami Mimpi Kiamat Selama 3 XFriends,<br /><br />Berikut tiga percakapan hari ini. Yg pertama dengan seorang rekan yg mostly sudah oke karena pernah mengalami mimpi kiamat selama 3 x. Untung gak bener-bener kiamat. Yg kedua dengan seorang teman pria lainnya yg terobsessi dengan istri orang selama 8 tahun berturut-turut. Aji gile, apa gak sempoyongan tuh? Pedahal kesempatan untuk melakukan kegiatan serong-menyerong terbuka lebar. Percakapan ketiga dilakukan dengan seorang teman wanita yg mempertanyakan apa bedanya pandangan dan kebenaran. <br /><br /><br />+<br /><br />PERCAKAPAN 1: SAYA MENGALAMI MIMPI KIAMAT SELAMA 3 X<br /><br /><br />T = Mas Leo, <br /><br />Saya ingin bertanya ada apakah dengan diri saya.<br /><br />J = Boleh aja, what's the question?<br /><br />T = Pada tahun 1997 saya mengalami mimpi kiamat selama 3 x... hingga terasa panas demam saat bangun tidur selama beberapa menit (bukan gerah).<br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Setelah kejadian itu saya merasakan jika diri saya jadi pendiam, dan seolah-olah bisa membaca pikiran orang, sering mendengar suara-suara di dalam telinga atau otak saya seakan-akan mengajak tukar pendapat atau saran. Tidak jarang seolah-olah kita seperti bertengkar... Awalnya saya merasa terganggu namun sekarang sudah terbiasa dan bisa sedikit mengendalikan.<br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Kehidupan sosial saya tidak terpengaruh... saya rasa (hanya sedikit pendiam / seakan malas berargumen kalo ga' penting banget -tidak apatis-).<br /><br />J = Ok, then?<br /><br />T = Dan saya sering mengalami berkeringat setengah badan dari ujung kepala sampai telapak kaki hingga mandi keringat namun sisi sebelahnya terasa biasa saja, sejuk (bergantian kanan kiri dengan waktu yang tidak sama). Terasa panas di bagian badan yang berkeringat. Itu masih sering terjadi sampai sekarang. <br /><br />J = Ok, then?<br /><br />T = Dan saya seakan memiliki daya hipnotis pada diri sendiri, apa yang saya angankan dalam waktu dekat atau tidak terlalu lama pasti terjadi.<br /><br />J = Very good. Artinya anda mengalami transformasi diri dimulai dari mimpi kiamat sebanyak tiga kali itu. Dari sudut pandang psikologi anda termasuk orang yg sehat, dari sudut pandang spiritual juga. Anda merasa ada yg berubah, dan anda bisa menyesuaikan diri dengan diri anda yg berubah. Berubah itu suatu hal yg sangat wajar, tetapi tidak semua orang bisa menghadapinya. Kebanyakan orang merasa harus bertahan dengan apa yg dianggap "normal" (dalam tanda kutip). Pedahal apa yg dianggap normal sebenarnya tidak normal setelah melewati kurun waktu tertentu.<br /><br />Memuliakan seorang guru spiritual di atas segala-galanya merupakan hal yg normal di masa lalu, tetapi dianggap sebagai suatu hal yg melecehkan harkat derajat kemanusiaan di masa kini. Yg normal bagi masa Post Modern ini adalah sikap independen, mandiri bahkan di antara berbagai pemikiran. Guru spiritual datang dan pergi tetapi kesadaran yg ada di diri kita tetap. Kita tidak tergantung sama sekali kepada orang-orang spiritual, tidak tergantung kepada agama-agama. <br /><br />Kita cuma menjadi diri sendiri saja. Dan, walaupun tidak bisa menjelaskan dengan kata-kata berbunga-bunga sebagaimana layaknya seorang spiritual yg canggih, saya bisa membaca bahwa anda telah menjadi diri sendiri saja. Anda anggap apa yg telah terjadi merupakan hal yg memang seharusnya terjadi. Anda tidak menyesalkan masa lalu, dan anda tidak juga terlalu terheran-heran akan apa yg terjadi dengan diri anda sekarang. So, jalan terus aja.<br /><br /><br />+<br /><br />PERCAKAPAN 2: SAYA TEROBSESSI ISTRI ORANG SELAMA 8 TAHUN<br /><br /><br />T = Mas Leo, <br /><br />Maaf saya baru email, soalnya saya nggak tiap hari bisa konek internet. Begini ceritanya mas, ini kisah cinta lho mas jangan diketawain.<br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Sekitar 8 tahun yang lalu ketika saya belum menikah, saya datang di kota ini. Tentu saja untuk bekerja. Jauh-jauh dari kota lain. Saat itulah pertama kali saya bertemu dengan T.<br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Hari berikutnya sebuah persaan aneh mulai menyerang saya. Singkat kata saya jatuh cinta sama T. Saya tidak tau apakah dari kecantikanya? atau kebaikannya? Walaupun pada waktu itu ada beberapa wanita lain di sana yg menurut teman saya cantik-cantik. tapi kenapa saya hanya terpesona melihat keselurahan yang ada di diri T. Saat itulah saya melihat sosok wanita sempurna di mata saya. Mulai saat itu sebuah perasaan aneh mengalir di tubuh saya.<br /><br />J = Ok<br /><br />T = Tapi alangkah kecewanya saya ketika tau ternyata dia sudah menikah, dia masih sangat muda. Saya tidak menyangka sama sekali dia sudah menikah. Sudah punya suami. Apa yang mesti saya katakan, saya sudah jatuh cinta. <br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Mas Leo, ada semacam perasaan terhadap dia. Perasaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata yang mengerogoti diri saya terus menerus. Saya tidak bisa menjabarkan bagaimana perasaan tersebut, walau saya mengerti, perasaan itu datang dari enzym yg dihasilkan oleh kelenjar di otak saya. Kelenjar pineal mungkin. <br /><br />J = Mungkin kelenjar sex. Kalau kelenjar sex kita aktif, maka kita bisa terobsessi juga dengan suatu obyek sex tertentu. Obyeknya tetap sebagai simbol dari sesuatu yg ideal di dalam benak kita, dan bisa bertahan karena kelenjar sex yg ada di diri kita terus menerus memproduksi hormon. Hormon sex yg berlebihan plus gambaran ideal di dalam benak kita mengakibatkan obsessi seperti itu. Ada kemungkinan figur tersebut menyimbolkan sesuatu yg tidak pernah anda dapat ketika anda masih kecil. Bisa saja wanita itu memiliki simbol feminin yg tidak bisa anda temui sewaktu anda dibesarkan, tetapi anda percaya bahwa seharusnya anda memperolehnya. Simbol itu tersimpan di bawah sadar anda, dan ketika muncul sesosok figur fisik yg klop dengan bayangan anda, maka hiduplah energi obsessif itu. Bisa juga obsessi itu dimunculkan oleh alam bawah sadar anda sendiri agar anda mulai mencari ke dalam diri anda sendiri. Apakah anda telah menemukan sesuatu yg ditemukan oleh para pejalan spiritual sejati di sepanjang segala abad? Menurut saya anda belum menemukannya, dan anda terus terobsessi dengan wanita ini sebagai suatu bentuk "ajakan" dari alam bawah sadar anda agar anda menggali di sumur yg benar, yaitu kesadaran anda sendiri saja.<br /><br />T = Mas Leo, saya orang yang sangat logis. Selogis ketika saya mempertanyakan tentang Tuhan di agama saya yg tidak bisa saya terima dan akhirnya meninggalkan agama saya. Pindah ke agama lain yg 100% saya tidak percaya juga, untuk birokrasi aja.<br /><br />J = Anda tidak akan pernah menemukan Tuhan di dalam agama apa pun. Agama hanya mengajarkan dogma atau pemikiran manusia yg di-klaim berasal dari Tuhan, pedahal bukan. Tuhan tidak ada di dalam agama. Tuhan hanya ada di dalam kesadaran anda. Kesadaran anda yg sadar thok itu, sadar bahwa dirinya sadar, itulah yg sebenarnya disebut sebagai "Tuhan". Bisa disebut sebagai "Tuhan Kecil" sebagai penyeimbang dari "Tuhan Besar". Tuhan Kecil adalah kesadaran yg ada di tiap orang dari kita tanpa terkecuali, tanpa dibedakan oleh suku, agama, ras, usia, pendidikan, gender dan orientasi seksual. Tuhan Besar adalah alam semesta yg kita tidak bisa ketahui dan mengerti seluruhnya selama kita masih menjadi manusia hidup. Very simple. Tapi yg simple ini lah yg dijadikan lahan oleh para orang angkara murka itu untuk jualan berbagai agama maupun aliran spiritual. Pedahal the Tuhan itu cuma kesadaran anda. Tanpa anda perlu percaya agama dan segala macam Tuhan-nya, kesadaran itu tetap akan ada di diri anda. Ada karena ada. Cuma itu saja. <br /><br />T = Hari-hari mulai berat saya lewati waktu itu. ketika perasaan itu menggangu sekali, tapi semua itu saya lawan demi tidak inginnya saya menggangu rumah tangga orang. Tapi saya yakin dia tau saya suka sama dia, dari sikap saya padanya dan gerak gerik saya. Dia pasti tau.<br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Waktu berlalu. Tiada cara lain yg bisa saya lakukan kecuali berusaha mejauh dari T, tidak bicara denganya dan mencari penggantinya. Saat itu saya berkenalan dengan sesorang sebut saja A, karena kita masih sama-sama single akhirnya kita akrab dan suka jalan-jalan bersama-sama, ini membuat pikiran saya agak jauh dari T walau tidak sepenuhnya. Akhirnya saya menyayanginya, karena kebaikanya yang besar, singkatnya saya menikah dengan A.<br /><br />J = Ok. <br /><br />T = Mas Leo, waktu berlalu, 8 tahun berlalu, saya masih satu kantor dengan T, tapi saya tetap berusaha tidak berhubungan dengannya. Tapi perasaan itu tetap ada terus menerus. Belakangan saya jadi sering bicara lagi dengan T, akhirnya pada suatu saat saya mengantar T pulang ke rumah dan di perjalanan saya katankanlah padanya bahwa saya memang mencintai dia dari 8 tahun yang lalu sampai hari ini. Dia hanya diam.<br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Mas Leo, 8 tahun bukan waktu yang singkat untuk tetap mempertahankan rasa cinta, dulu waktu muda saya pernah berkali-kali punya pacar mas, banyak. Tapi mudah sekali saya melupakannya. <br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Seperti juga saya yang tidak ingin menyakiti istri saya, dia pun juga sepertinya tidak ingin bermasalah dengan keluarganya. Dan dia juga mengenal A, dia bilang ke saya kalo dia tidak ingin menyakiti A yang demikin baiknya. Dan saya pun juga menyayangi istri saya, tapi saya mencintai T.<br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Mas, sampai hari ini T masih tetap baik sama saya, kadang masih suka saya antar pulang.<br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Mas, mohon mencerahannya, tindakan apa yg mesti saya ambil, saya ingin menghilangkan perasaan yg tidak bisa dijelaskan ini. Bagaimana caranya agar saya tidak mencintai dia lagi. 8 tahun itu berat mas. <br /><br />J = Anda bukan mencintai T tetapi terobsessi. T itu simbol dari sesutu yg ideal di dalam benak anda. Kalau anda belum menemukan yg real, maka T akan menjadi substitusi, anda akan terobsessi olehnya. Pedahal yg ingin ditunjukkan oleh alam bawah sadar anda adalah sesuatu yg lain, yg real, the woman within you. Kesadaran di dalam diri seorang pria itu simbolnya memang wanita. The woman within. Itulah yg anda cari, dan bukan seorang wanita secara fisik. Think about that !<br /><br /><br />+<br /><br />PERCAKAPAN 3: SAYA MEMPERTANYAKAN APA BEDANYA PANDANGAN DAN KEBENARAN<br /><br /><br />T = Mas Leo,<br /><br />Its all about konsep right? Jadi setiap orang bisa memiliki kebenarannya sendiri. Kalo saya bilang si A tidak menyukai saya, hal itu benar menurut saya. Tapi kemudian ada yg mengatakan kalo itu hanya pandangan.<br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Berbeda dengan kebenaran, karena kebenaran yg sejati hanya ada satu.<br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Contohnya mereka yg percaya Tuhan merasa benar dengan segala hal yg mereka lakukan untuk mengagungkan Tuhan. Tapi yg tidak percaya, meyakini Tuhan hanya konsep terbesar hasil karya manusia.<br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Nah, pertanyaan saya apa beda antara pandangan dengan kebenaran sejati yg tunggal dan satu-satunya? Walau saya sendiri tidak yakin dengan adanya kebenaran sejati :)) Saya sendiri percaya tiap pilihan yg dianggap benar oleh seseorang adalah kebenaran di saat itu. Dan dapat berubah-ubah karena tidak ada yg "sejati" :))<br /><br />J = Itu udah ngerti sendiri, kenapa harus tanya saya lagi? You know that it is so. Semuanya itu cuma tentang pandangan belaka, konsep belaka. Konsep is konsep dan bukan kebenaran kecuali dijadikan ajaran agama. Kalau dijadikan ajaran agama, maka walaupun asal mulanya cuma pandangan belaka, akhirnya dipaksakan untuk dipercayai dengan membabi-buta. Namanya iman. Iman itu percaya membabi-buta kepada satu pandangan yg telah diberikan sanksi sebagai "kebenaran" (dalam tanda kutip).<br /><br />Pedahal cuma pandangan biasa saja. Bisa relevan di masa lalu dan tidak berlaku lagi di masa sekarang. Pandangan itu datang dan pergi begitu saja, tetapi kesadaran kita tetap. Kebenaran itu adalah kesadaran yg ada di diri anda. Anda sadar bahwa anda sadar. Itu benar. Tanpa perlu iman anda juga tahu itu. Tanpa perlu agama. Tanpa perlu pemaksaan oleh manusia terhadap manusia lain. Tanpa perlu berguru kepada orang spiritual. Tanpa perlu menyanjung-nyanjung ulama dan agama.<br /><br />T = So, the point, what's the difference antara pandangan dan kebenaran?<br /><br />J = Pandangan dan kebenaran menurut pengertian umum itu sama saja essensinya, sama-sama pandangan manusia belaka. Pandangan is pendapat, nothing is the single, universal truth. The real, genuine, universal truth is you yourself. You are the way, the truth and the life.<br /><br />Andalah jalan, kebenaran dan hidup. Ucapkan itu dengan menunjuk diri anda sendiri: I am the way, the truth and the life. Itulah kebenaran sejati. Kebenaran sejati bagi diri anda.<br /><br /><br />+<br /><br />Leo<br />@ Komunitas Spiritual Indonesia <http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.Leonardo Rimbahttp://www.blogger.com/profile/18308494010848580372noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5348529916282275962.post-4153306410532659182010-04-06T17:48:00.001-07:002010-04-06T17:50:54.882-07:00Ketakutan kita akan kata 'Tuhan' rasanya sudah merasuk ke tulang sumsumT = Dear Leo,<br /><br />Kemarin saya baru saja menyelesaikan buku terakhir dari trilogy Conversation with God – Neale Donald Walsch – yang menceritakan tentang Tuhan di mata Tuhan. Saya jadi ingat Leo. Saya sering sekali mengamati pendapat Leo mengenai Tuhan, Ketuhanan serta agama – yang menurut saya bagus banget, tetapi sering sekali menyulut emosi dan caci maki dari orang-orang yang nggak sepaham akan pendapat Leo. Saya pikir sebetulnya yang kita butuhkan adalah open mindedness dan kecerdasan spiritual untuk memaknai ulang pemikiran tentang Tuhan, dan dengan begitu kita bisa memaknai ulang tentang agama. Rasanya enggak mungkin hanya melakukan tafsir ulang terhadap agama (seperti yang dilakukan oleh organisasi tertentu) tanpa juga melakukannya untuk Tuhan. Karena kalau yang kita utak utik itu hanya agamanya, sementara Tuhan tetap dibiarkan sebagai “Yang Maha” - kayaknya kok kita tetap akan ada di jalur dan kotak yang sama.<br /><br />J = Tuhan itu konsep saja, kita bisa buat konsep apapun tentang Tuhan. Mau buat konsep Tuhan yg perlu disembah satu hari lima kali, ataupun mau buat konsep Tuhan yg berada di dalam diri manusia tidak akan menjadi masalah, semuanya konsep saja. Orang-orang yg mencaci-maki itu adalah mereka yg merasa kaget karena ternyata apa yg diajarkan kepada mereka cuma konsep belaka. Mereka pikir seperti itulah Tuhan, pedahal itu cuma konsep Tuhan. Tuhan seperti apa tentu saja akan tergantung dari pemahaman kita masing-masing. Ada berbagai tingkat spiritualitas, dan manusia bebas untuk kultivasi jenis ketuhanan yg seperti apa.<br /><br />Tetapi karena saya sharing dengan berbagai orang dengan berbagai tingkatan, akhirnya saya langsung saja bilang bahwa Tuhan itu konsep, dan yg ada cuma kesadaran. Kesadaran itu ada di tiap orang dari kita. Dan yg namanya kesadaran itu adalah yg sadar thok. Sadar bahwa kita sadar. Kesadaran bukanlah pemikiran, bukanlah pengertian, bukanlah tentang "akhlak". Akhlak dan pengertian itu konsep thok, dan semuanya relatif. Tuhan yg gemar dibicarakan oleh manusia Indonesia itu konsep thok, sifatnya relatif. Tuhan yg ada di dalam agama-agama itu semuanya relatif. Makanya agamanya bisa di-reformasi. Reformasi agama itu otomatis reformasi konsep Tuhan.<br /><br />Walaupun konsep Tuhan direformasi, kesadaran yg ada di manusia tetap saja. Sepintar apapun maupun sebodoh apapun, kesadaran yg ada di dirinya itu tetap sama dengan kesadaran yg ada di orang lain. Yg berbeda adalah jenis kesadaran kedua, yaitu yg kita kenal sebagai pengertian. Kesadaran sebagai pengertian jelas berbeda-beda. Ada pengertian kelas bawah, kelas menengah dan kelas atas. Kesadaran sebagai pengertian kelas bawah memposisikan dirinya sebagai "budak" yg harus mengabdi kepada agama, kepada guru, kepada syariat. Kesadaran sebagai pengertian kelas menengah adalah mereka yg berusaha untuk hidup baik sekaligus melarang orang lain untuk berbuat "jahat". Mereka yg berada di kelas tengah inilah yg paling rajin mencaci-maki karena mereka merasa telah menemukan "kebenaran", pedahal belum.<br /><br />Mereka yg memiliki kesadaran sebagai pengertian tingkat atas adalah mereka yg telah melepaskan segala macam agama dan syariatnya, termasuk telah melepaskan konsep Tuhan dan berbagai akhlaknya yg kita tahu cuma buat-buatan saja. Bukan berarti orangnya ngawur. Orangnya bahkan bisa sangat menghargai dan mengerti tentang HAM, demokrasi, azas privasi dan kepatutan. Tetapi mereka yg telah berada di level pengertian teratas ini tentu saja tidak bisa atau belum bisa dimengerti oleh mereka yg berada di level pengertian bawah dan menengah. Cepat atau lambat semua orang akan mengerti. Tetapi diperlukan waktu, manusia yg masih merangkak di bawah harus dibimbing terus menerus melalui komunikasi yg terbuka dan apa adanya.<br /><br />Komunikasi yg terbuka dan apa adanya inilah yg diharamkan oleh orang spiritual kelas menengah. Mereka pikir itu melecehkan agama, merendahkan Tuhan, tidak berakhlak dan berbagai caci maki lainnya. Pedahal apa yg diuraikan dengan sejelas-jelasnya di dalam buku yg anda baca dan di tulisan-tulisan saya merupakan jalan pencerahan. Seperti itulah caranya, yg manusiawi dan beradab. Melalui komunikasi yg terbuka dan bukan melalui penghambaan manusia bebas kepada seorang manusia lainnya. Bukan melalui perbudakan oleh agama dan tradisi. <br /><br />Orang yg berada di level bawah dan menengah akan selalu dipenuhi ketakutan bahwa segalanya akan menjadi berantakan kalau manusia melepaskan konsep Tuhan dan akhlak yg berasal dari agama. Pedahal itu cuma hasil cuci otak belaka. Manusia dicuci otak untuk berpegang kepada Tuhan seperti diajarkan agama, dan ditakut-takuti bahwa kalau konsep itu dilepaskan, maka manusianya akan sesat. Pedahal manusia tidak akan pernah sesat. Kesadaran yg ada di manusia itu tetap. Baik manusianya beragama maupun tidak, kesadaran yg ada di dirinya itu tetap.<br /><br />Dan saya mengajarkan untuk kultivasi kesadaran yg ada di diri kita itu. Caranya melalui meditasi di cakra mata ketiga. Rasakan saja bahwa kita sadar. Sadar karena sadar. Selalu sadar. Tidak tahu berasal dari mana dan akan pergi ke mana. Tetapi tidak perduli akan semua itu. Cuma sadar bahwa dirinya sadar. Aware. Dan itulah inti dari kultivasi spiritualitas pribadi. Itu essensinya, no more than that.<br /><br />T = Saya hanya ingin sharing sedikit mengenai pendapat saya tentang Tuhan dan Agama. Ketakutan kita akan kata 'Tuhan' rasanya sudah merasuk ke tulang sumsum, mahluk itu bukan lagi menjadi bagian dari kita manusia tetapi sudah menjadi tuan atas manusia. <br /><br />Terbukti banyak banget orang yang bilang "takut pada Tuhan" seolah-olah Tuhan adalah mahluk luar biasa yang setiap saat mengawasi dan galak luar biasa. Padahal kalau kita cermati hampir semua agama –yang merupakan pencerahan dari penemunya (Muhammad untuk Islam, Musa untuk Yahudi, dll)- berkata “The Kingdom of God is in your heart atau Tuhan itu ada lebih dekat dari nadimu “. Bukankah itu merupakan sinyal bahwa Tuhan tak lain dari kesadaran kita sendiri yang tinggi? Bahwa Tuhan bukanlah mahluk maha yang ada di awang-awang? Kalau dia tak lain dari kesadaran kita sendiri, ngapain kita harus takut dan membela mati-matian? Tak ada yang perlu dibela, ditakuti dan juga pasti nggak bakal bisa dibela . <br /><br />J = And that's also the reason why Gus Dur bilang: "Tuhan tidak perlu dibela". Semua orang yg mengerti sudah tahu itu. Saya juga seperti Gus Dur, saya bilang bahwa Tuhan cuma konsep thok, tidak perlu dibela. Yg perlu dibela adalah HAM, hak azasi manusia, yg sampai sekarang selalu dilecehkan oleh negara dan manusia-manusia beragama itu. Negara dan agama bilang manusia harus menurut "ajaran yg benar". Pedahal mana ada ajaran yg benar? Semuanya sama benarnya dan sama salahnya. Tetapi berdasarkan pemahaman ada ajaran yg benar maka negara dan agama telah mendzolimi manusia selama 2,000 tahun terakhir ini. Kita di Indonesia masih dalam tahap ini walaupun sedikit demi sedikit sudah mulai berubah. Sudah banyak juga yg tahu bahwa Tuhan itu konsep thok, bahwa agama dibuat oleh manusia dan tidak jatoh dari atas langit atawa dibawa turun oleh Malekat Jibril pake tambang.<br /><br />T = Takut, marah-marah kalau ada yang gak sependapat mengenai Tuhan dan Agama bukan jalan yang tepat untuk menunjukkan bahwa kita adalah manusia beradab. Mencintai, merawat, mengeksplorasi dan mengembangkan diri kita sendiri adalah jalan yang paling tepat untuk mencapai Tuhan – dalam hal ini adalah kesadaran tinggi kita sendiri. Jika kita sudah bertemu Tuhan seperti itu, ujung-ujungnya agama hanyalah sebagai bahan referensi dari orang lain yang pernah mencapai kesadaran tertinggi itu dan ingin berbagi dengan kita. Dan sebagai bahan sharing dan referensi, kita bisa memilih untuk ikut atau mencari jalan sendiri, karena jaman, situasi, kondisi, value serta culture dari orang tersebut (dalam hal ini adalah seluruh nabi-nabi itu) jauh berbeda dengan kita sekarang ini. <br /><br />J = Of course yg anda tuliskan benar. Pada pihak lain orang juga memiliki HAM untuk berpendapat berbeda, bahkan untuk mencaci-maki ketika mereka mulai sadar bahwa agama yg mereka pegang ternyata akal-akalan belaka. Asal tidak dilakukan di hadapan saya, it's ok. Mereka yg mau mempertontonkan kegoblokan dirinya dengan berkhotbah membawa-bawa Tuhan atau Allah di hadapan saya akan merasakan sendiri konsekwensinya, akan saya tendang keluar tanpa ampun. Semoga mereka bisa berpikir bahwa ternyata Tuhan yg mereka bela tidak bisa membela mereka ketika saya tendang keluar dari note saya atau dari milis spiritual indonesia. Kalau belum sadar juga ya sudah. It's their own lives. Hidup mereka sendiri, bukan urusan saya. <br /><br />T = Saya sendiri berpendapat bahwa saya adalah “God in amnesia” – saya adalah bagian dari energi Tuhan yang hendak mengeksplorasi pengalaman menjadi manusia, yang pada saatnya nanti akan juga memperkaya pengalaman energi Tuhan dan menjadikannya belajar. Dalam hal ini, pengalaman saya akan memperkaya kesadaran tinggi saya sendiri a.k.a Tuhan. Saya belajar untuk berpikir dan bertanggung jawab terhadap apapun keputusan yang saya ambil, belajar memilih, karena hidup is all about pilihan. Dan pada tingkat kesadaran ini, campur tangan agama rasanya sudah tidak dibutuhkan lagi. Saya sanggup membuat aturan bagi hidup saya sendiri yang nyaman dan sesuai dengan lingkungan di mana saya tinggal dan bekerja dan bersosialisasi. Manusia lain juga sanggup kok membuat jutaan norma, value dan aturan yang diikuti oleh kelompoknya sendiri. <br /><br />J = Of course memang seperti itulah adanya. Saya juga seperti itu. Kita cocok dong, kapan ketemuan berduaan aja nih, hm..<br /><br />T = Aturan agama – yang merupakan aturan tambahan (karena tercipta jauh setelah ada kelompok manusia) – sebetulnya sudah tercakup dalam aturan yang dibuat oleh manusia sendiri. Malahan sangsinya lebih nyata dan langsung kerasa: penjara kalau ketahuan dan pengucilan/dibuang dari kelompoknya kalau dianggap mbalelo. <br /><br />J = Artinya agama merupakan produk dari budaya manusia, cuma diberikan hiasan berupa peribahasa seolah-olah ada Tuhan yg menunrunkan ayat-ayat, pedahal tidak ada siapa-siapa selain si manusia itu sendiri saja dan kesadaran yg ada di dirinya. Tetapi cuma manusia tercerahkan saja yg bisa tahu dan mengerti hal itu. Manusia paling tercerahkan akan berbicara tentang hal itu apa adanya saja, tanpa takut, tanpa merasa perlu melindungii Tuhan seolah-olah satwa langka. Tuhan itu bukan satwa langka, tidak perlu dilindungi, apalagi dengan UU.<br /><br />T = Jadi rasanya perdebatan panjang mengenai topik Tuhan dan Agama tidak akan pernah ketemu titik akhirnya, jika kita tidak melakukannya dengan obyektif, open mind dan disertai oleh rasa penasaran yang sehat. Karena Kesadaran kita sangat infinite – sama seperti keberadaan Tuhan (kesadaran tinggi) itu sendiri. Orang yang “takut” akan Tuhan dan Agama adalah semata-mata bentuk eksplorasi kesadaran tinggi individu tersebut yang ingin mengalami rasa “takut” itu. Dan hal ini nggak salah sebenarnya - karena kesadaran tinggi akan selalu memilih apa-apa yang masih diperlukannya. Orang yang “takut” mungkin memang masih perlu takut. Orang yang maunya merdeka dari takut mungkin memang sudah tidak memerlukannya lagi. Yang sebaiknya tidak dilakukan adalah marah-marah dan menganggap kebenarannya absolut, bukan karena dosa tetapi lebih kepada bahwa secara etis (norma sosial) marah-marah dan mencaci maki itu enggak banget deh ....<br /><br />J = You might be right. Yg jelas, mereka yg mencoba mencaci-maki di sini akan bisa merasakan tuing-an saya yg terakhir dan sempurna. Tuing tuing .. !!<br /><br /><br />+<br /><br />Leo<br />@ Komunitas Spiritual Indonesia <http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.Leonardo Rimbahttp://www.blogger.com/profile/18308494010848580372noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5348529916282275962.post-20736190079689732472010-04-06T17:48:00.000-07:002010-04-06T17:49:58.599-07:00Keluarga Saya Ada yg Gila JudiFriends,<br /><br />Kali ini ada lima percakapan. Five conversations. Ada yg tentang gila judi, ada yg tentang ujung dunia dan jumlah langit, ada yg tentang cowok bisex psychopat as well as bispak. Ada homosexual panic yg benernya biasa-biasa saja tanpa perlu begitu-begitu amat. Dan ada juga yg minta tambah digelapkan. Saya kabulkan juga akhirnya.<br /><br /><br />+<br /><br />PERCAKAPAN 1: KELUARGA SAYA ADA YG GILA JUDI<br /><br /><br />T = Mas Leo,<br /><br />Keluarga saya ada yang gila judi yang menyebabkan hidupnya menjadi tidak normal, diantaranya kesulitan ekonomi dan sering kawin cerai karena mantan istri-istrinya tidak tahan melihat suaminya berjudi menghabiskan uang.<br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Bagaimana caranya menghilangkan keinginan judi dalam pikirannya, sehingga dia bisa kembali normal menjadi orang baik tidak berjudi lagi?<br /><br />J = Cuma dia sendiri yg bisa melakukan hal itu. Kalau dia mau berusaha menghilangkan kebiasaan itu, maka ada kemungkinan bisa. Kalau dia tidak mau, maka apapun yg orang lain lakukan tidak akan bisa merubah orang itu. Menurut pengalaman saya, cara terbaik yg bisa dilakukan oleh orang yg berhubungan langsung dengan orang yg gila judi adalah membatasi hubungan sehingga tidak saling merugikan. Kalau seorang wanita tahu bahwa pria itu gila judi, maka wanita itu bisa memutuskan untuk tidak menikah dengannya. Sangat sulit sekali untuk merubah manusia lain yg kecanduan. Jauh lebih mudah untuk memutuskan atau membatasi hubungan. <br /><br /><br />+<br /><br />PERCAKAPAN 2: UJUNG DUNIA DAN TINGKATAN LANGIT<br /><br /><br />T = Mas Leo,<br /><br />Saya ingin bertanya tentang ujung dari dunia. Apa pendapat Mas Leo tentang perkataan seorang guru besar spritual di artikelnya yg pernah saya baca, dia berkata: 'Luas dan tak berujung hingga kecil dan tak terlihat'.<br /><br />J = Menurut saya ujung dari dunia adanya di telapak kaki anda. Ukur saja seluruh dunia dan bahkan alam semesta ini, pasti anda bakal sampai ke ujungnya juga, yaitu telapak kaki anda sendiri.<br /><br />T = Dan ada berapa tingkatan langit menurut Mas Leo?<br /><br />J = Cuma satu saja, dan adanya di atas kepala anda. Apa yg ada di atas kepala anda namanya langit dan saya yaqin hakkul yaqin jumlahnya hanya satu. Hitung saja sendiri.<br /><br /><br />+<br /><br />PERCAKAPAN 3: ANDI COWOK BISEX PSYCHOPAT<br /><br /><br />T = Mas Leo, <br /><br />Aku baru saja menyimak kasus Sally, gadis cantik sang penipu ulung. Dia mirip sekali dengan temanku yg cowok bisex yg kabur gara-gara berurusan dengan polisi itu.<br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Dia sebut saja bernama Andi, dan ternyata membajak ijazah dan menggandakan KTP. Sungguh aneh kepribadiannya. Dia juga suka sekali mendramatisir keadaan, apalagi kalau sedang kesal terhadap seseorang, bisa-bisa 1000 kebaikan yang pernah dilakukan orang tersebut dilupakan begitu saja saking dia kesal, namun setelah rasa kesalnya hilang, apa yang telah dia lakukan seolah angin lalu. Psychopat banget deh Andi itu!<br /><br />J = Ya udah, cowok bisex yg baik-baik masih ada. Makanya laen kali pilih-pilih. If you like having oho oho with cowok bisex, pilihlah yg baik-baik. Good luck!<br /><br /><br />+<br /><br />PERCAKAPAN 4: AKU MERASA SANGAT-SANGAT RINDU <br /><br /><br />T = Mas Leo,<br /><br />Aku sejak bulan Oktober yang lalu kenal seorang teman d facebook dan awalnya kita komunikasi hanya melalui facebook aja, lama-lama kita sering bahas or tukar pikiran tentang sesuatu melalui sms. <br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Habis itu kita lama-lama jarang saling sms lagi dan aku juga cuek n biasa aja, tapi belakangan ini lama-lama aku merasa sangat rindu sama dia, merasa dekat dan suka sama dia, jadi aku pikiran terus tentang dia dan aku juga menyadari hal ini, kok aneh ya bisa seperti ini rasanya padahal kita sama-sama cowok dan aku bukan cinta sejenis, aku juga menyadari bukan cinta, hanya rasa persahabatan yang mendalam tapi sama teman facebook lainya yang aku akrab juga tidak merasakan hal ini. Aku merasa nyaman klau berbicara n sms sama dia, seolah semua hal bisa aku ceritakan ke dia tanpa sungkan. <br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Aku sering sms or call dia, dia selalu menerima call aku n membalas sms aku, aku juga ceritain tentang kebingungan n perasaan ini, dia bisa memahami dan mau mengarti, tapi kata dia, dia tidak merasakan apa-apa alias dia biasa aja. Aku juga berusaha untuk melupakan dan menjauhi dia tapi selalu merasa sangat-sangat rindu sama dia, padahal kita belum pernah ketemu muka. <br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Yang ingin aku tanyakan adalah: apa sebabnya kok bisa hal ini terjadi?<br /><br />J = Bisa aja lah. Manusia kan pada dasarnya bisex, bahkan sampai mati sebagian besar manusia tetap bisex alias bisa merasa jatuh cintrong kepada lawan jenis maupun yg sejenis. Jatoh cintrong is one thing, and melakukan oho oho is another thing. Mereka yg melakukan oho oho dengan sesama jenis namanya gay dan lesbian. Mereka yg cuma jatuh cintrong thok dan tidak melakukan oho oho namanya bisex biasa-biasa saja, like most of us.<br /><br />T = Apakah dia juga merasa begitu or apa yang dipikirkanya?<br /><br />J = I don't know, anda harus komunikasi secara lebih mendalam lagi dengan dia. Saya sendiri mungkin sudah seringkali merasakan hal yg sama, walaupun belum pernah sampai gimana gituh. Bahkan baru tadi malam saya sms-an dengan seorang teman pria yg very ganteng. Dia curhat tentang kejenuhannya dan tanya saya apa yg harus dilakukan. Saya sarankan untuk coli aja en abis gitu bobo zrrr zrrr zrrr.. Saya bilang that was also my method. Eh, tanpa disangka en dinyana the person bales sms saya dan bilang dia dasarnya bisex. Nah lho!<br /><br />T = Apa yang harus aku lakukan dengan hal ini?<br /><br />J = Biasa-biasa aja lah, gak usah panik. Banyak yg merasakan hal yg sama seperti anda.<br /><br />T = Bagaimana aku bisa menghiilangkan rasa ini?<br /><br />J = Rasa itu datang dan pergi. Kalau anda anggap segalanya biasa-biasa saja, maka segalanya akan datang dan pergi. Kalau anda ngotot untuk merasakan atau menghilangkan suatu perasaan, namanya anda ter-obsessi. Kalau ter-obsessi justru akan menjadi-jadi.<br /><br /><br />+<br /><br />PERCAKAPAN 5: SAYA SPIRITUALIS SESAT YG TERAKHIR DAN SEMPURNA<br /><br /><br />T = Mas Leo, salam kenal :D<br /><br />Saya baca notes anda dan saya sungguh-sungguh merasa 'tergelapkan' :D (Some people said kita tercerahkan karena agama yg kita anut) :D But.. u makes me ingin melepas semua embel-embel itu, n just being me :D<br /><br />J = That's good, then?<br /><br />T = Sedari dulu saya selalu merasa muak dengan banyak hal, keluarga saya adalah penganut aliran Buddha Maitreya yg menawarkan nirwana dan holy land semacam yg ada di Kristen. Dan sejak SD saya muak, kenapa segala perbuatan kita harus dihitung-hitung untuk masuk holy land itu, or failed!<br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Beranjak SMP, saya mengenal Buddha Theravada. Awallnya nyaman. Tapi dengan karma! Sekali lagi saya muak. Apa bedanya karma dan hukuman dari 'Tuhan' dalam agama-agama 'langit'?. It's just the same product dengan kemasan beda.<br /><br />J = You are right, karma itu juga cuma konsep saja. Konsep buatan manusia untuk mempertahankan pembodohan massal. Namanya dogma, artinya tidak boleh dipertanyakan karena kalau dipertanyakan maka manusianya akan menjadi pintar. Manusia itu akan tahu dan mengerti bahwa ternyata segalanya cuma hasil pemikiran manusia yg di-dogma-kan. Tidak boleh dipertanyakan dengan ancaman neraka dan sejenisnya, pedahal bisa saja. Dan ternyata kita bisa juga sampai kepada pengertian bahwa hukuman-hukuman yg diancamkan itu juga merupakan konsep saja. Dibuat untuk menakut-nakuti manusia masa lalu yg tidak berani berpikir bagi dirinya sendiri.<br /><br />T = Tapi jika saya menelanjangi diri saya dari agama, saya takut. Takut tidak punya pegangan, takut saat kehilangan arah harus menempuh jalan yg mana.<br /><br />J = Kenapa harus takut? Menurut pendapat saya, anda tidak akan kemana-mana. Saya sendiri tidak memegang apapun, dan ternyata saya tetap biasa-biasa saja karena saya tahu bahwa jalan yg harus saya tempuh adalah yg berada di hadapan saya. Anda juga akan tahu bahwa jalan yg harus anda tempuh adalah yg berada di hadapan anda. Bukan yg jauh, melainkan yg dekat saja, adanya persis di hadapan anda. Di sini dan saat ini saja.<br /><br />T = Tapi saya juga bersyukur mengenal agama Buddha karena sampe hari ini cuma meditasi vipasana saja yg belum membuat saya muak :D<br /><br />J = Vipasana juga cuma konsep saja, seolah-olah berbeda dari yg lain. Pedahal model meditasi seperti itu bisa dijumpai dimana-mana, walaupun tidak disebut dengan nama 'vipasana'.<br /><br />T = Mas, tolong gelapkan diri saya :D Lebih gelap lagi karena saya merasa terlalu tercerahkan oleh belief system yg saya anut. :D<br /><br />J = Sudah saya lakukan di atas, saya spiritualis sesat yg terakhir dan sempurna, hm..<br /><br /><br />+<br /><br />Leo<br />@ Komunitas Spiritual Indonesia <http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>Leonardo Rimbahttp://www.blogger.com/profile/18308494010848580372noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5348529916282275962.post-87601640149474297572010-03-08T16:16:00.002-08:002010-03-08T16:18:53.105-08:00Para Jin Muslim Mengelilingi SayaFriends,<br /><br />Berikut percakapan dengan tiga orang rekan yg berbeda. Yg pertama melibatkan banyak jin muslim. Yg kedua tentang mimpi seorang pria muda yg nampaknya tidak/kurang suka dengan wanita. Yg ketiga tentang kesadaran lagi. <br /><br />Happy Woman's Day! Selamat Hari Wanita to all!<br /><br /><br />+<br /><br />PERCAKAPAN 1: PARA JIN MUSLIM MENGELILINGI SAYA<br /><br /><br />T = Bung Leo, <br /><br />Saya ada kemiripan cerita dengan artikel-artikel yg Bung Leo tuliskan. Singkat cerita: mantan saya dikejar-kejar satu wanita, yg sejak ada wanita ini, saya dan pacar ribut terus, dari mencium kemenyan, mimpi didatangi dukun, ular piton besar ekor, satu berwarna coklat yg lain kehijauan. Tak cuma itu, semua cakra saya juga ditutup dengan pasak besar dari ubun-ubun hingga ke cakra dasar.<br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Setiap malam masuk kiriman ke kamar kost saya yg dulu. Hingga tembok menghilang dan saya bisa lihat tembus keluar (dibuatnya saya agar 1/2 gila).<br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Saya nyaris mati, selama satu tahun tergeletak tiduran saja, karena setiap maghrib saya kesakitan. Sekian tahun saya berdoa, meminta pembelaan dari Allah.<br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Dalam proses tsb, saya bertemu Nabi Isa, Nabi Muhammad, Budha dan Tatmo.<br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Mereka mengajarkan untuk tidak menyerah mendoakan mantan saya, dan meminta pembebasan dan pencelikan mata batinnya, agar dia menjadi orang merdeka.<br /><br />J = Ok, then?<br /><br />T = Singkat cerita, tiga tahun berlalu, dan doa saya dijawab. Segala pasak yg menusuk segala cakra saya dbuka.<br /><br />J = That's good, then?<br /><br />T = Segala makhluk jadi-jadian berhasil dtebas dengan pedang sinar yg pernah diberikan seorang PANDETA Budha kuno.<br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Oh yach, demi kselamatan jiwa saya, Nabi Muhammad dan Siti Fatimah memberikan tugas ke jendral perangnya untuk mengawal saya kemana pun, agar cewek ini tidak berhasil melukai saya. Sang jendral dengan para jin muslim mengelilingi saya.<br /><br />J = Ok. <br /><br />T = Dan Nabi Muhammad menangis dan meminta maaf atas kejahatan yg menimpa saya yg dlakukan oleh cewek ini (muslim). Dan Nabi mengakui saya tak hanya sebagai muslim, melainkan mukmin (pedahal saya kristen).<br /><br />J = That's good, then?<br /><br />T = Dan juga saya bertemu Khamid Jumadludin Kubro yg mengembalikan/mengawal kesadaran mantan saya ke saya (kotak putih berisi suara dan kesadaran mantan saya).<br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Nah, masalahnya adalah cewek gila ini muncul dan meminta belas kasih agar merelakan mantan saya agar hidup dengan ybs. Namun, mantan saya tidak mau, bahkan mulai membenci cewek ini yg menghalalkan segala cara. Dan mantan saya sadar akan semua akal jahat cewek ini.<br /><br />J = Ok, then?<br /><br />T = Mantan mulai mengabaikan cewek ini. Namun karena saya trauma dengan segala serangan-serangan, saya hingga terus mimpi buruk selama satu minggu ini. Selalu isinya cewek ini kembali meneror saya. Ingatan serangan-serangan di kost saya, teror ketika saya dengan mantan saya, flash back ke saya.<br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Saya jadi bingung, apakah saya menemui mantan saya atau tidak. Setiap hati sedih, mantan saya mengetahui dari batin dan mengontak saya.<br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Mohon petunjuk. Apakah cewek ini mulai lagi menyerang saya secara halus? Namun, karena pelet, susuk, dll sudah dicopot oleh Nabi Muhammad sendiri sebagaimana janjinya kepada saya, haruskah saya takut untuk memegang janji Nabi Muhammad dan Nabi Isa?<br /><br />J = Of course anda tidak usah takut. Anda jalan terus saja tanpa harus memikirkan masa lalu. Masa lalu is masa lalu, dan kita hidup di masa kini. Now. Saat ini. Detik ini. <br /><br />Anda menguraikan segalanya menggunakan simbol-simbol yg akrab dengan diri anda, dan itu semua valid, sah saja. Dan terlihat bahwa anda telah melewati gonjang-ganjing emosional dalam cinta segi tiga itu. Sekarang anda mau apa? Mau tenang atau mau kembali kalut lagi? Kalau anda mau tenang, anda bisa tenang. Kalau anda masih mau paranoid, maka sampai kapan pun anda akan tetap paranoid. So, the solution depends on you, anda mau yg mana?<br /><br />Kalau suatu saat anda resah dan gelisah, cukup ambil garam dapur, campurkan dengan air hangat, dan pakailah untuk mandi. Garam itu NaCl, fungsinya melarutkan segala kotoran dan menetralkan yg terlalu serong. Berbuat serong is ok, tetapi terlalu serong is hurting. Jadi mending mandi air garam saja dan bobo lagi, zrr zrr zrr..<br /><br /><br />+<br /><br />PERCAKAPAN 2: YOU KILL YOUR OWN INTUITION<br /><br /><br />T = Mas Leo, <br /><br />Saya percaya kalo mimpi adalah ilmiah yg mirip mekanisme defensif alam bawah sadar terhadap hal yg belum tercapai dalam alam sadar. <br /><br />J = Maybe.<br /><br />T = Yg saya ingin tanyakan adalah tadi malam saya mimpi menjadi prajurit biasa yg menombak seorang ratu bertopeng berjubah ungu di atas tandunya ketika ia dan pasukannya mendobrak masuk benteng istana kerajaanku. Tampak wajah kaget pengawalnya tatkala aku ngambil ancang-ancang menombak dan ia berteriak, "Lindungi Ratu!". Tapi Sang Ratu sudah terlanjur kutombak dari punggung tembus ke ulu hati.<br /><br />J = Karena anda seorang pria muda, maka mimpi dengan simbol ratu berjubah ungu itu bisa diartikan sebagai simbol dari intuisi-intuisi yg muncul ketika anda sadar. Ketika anda melek, anda mungkin sering mengalami deja vu dan semacamnya, sering bisa merasa tahu sesuatu pedahal tidak ada yg memberi-tahu, tetapi anda berusaha untuk mengabaikan hal-hal seperti itu, anda bekerja mengikuti prosedur biasa saja. Dan anda tetap bertahan untuk tidak mau mengakui bahwa anda bisa tahu tanpa diberitahu. Anda pikir hal itu tidak mungkin. Tetapi alam bawah sadar anda memperlihatkan bahwa hal itu mungkin, simbolnya adalah ratu berjubah ungu itu, tetapi anda meniadakannya. Intuisi yg muncul di diri anda selama ini telah anda bunuh. Yiou kill your own intuition. Menurut saya begitu artinya.<br /><br /><br />+<br /><br />PERCAKAPAN 3: MASIH TENTANG KESADARAN<br /><br /><br />T = Mas Leo,<br /><br />Seharusnya siapa yg mengendalikan kesadaran kita? Terus apakah kesadaran, hati, pikiran, keinginan dan emosi sesuatu yg terpisah atau semuanya sesuatu yg menyatu? Mas, sebenarnya siapa yg mengendalikan gerak pikiran?<br /><br />J = Yg mengendalikan mungkin kesadaran yg sadar thok itu. Yg bisa melihat segalanya datang dan pergi. Bukan pikiran yg mengendalikan kesadaran. Tapi kesadaran yg mengendalikan pikiran. <br /><br />T = Kenapa kesadaran pada tiap orang bisa berbeda-beda? Apa yg menyebabkanya? Apa tidak sebaliknya justru akal pikiran yg mempengaruhi kesadaran?<br /><br />J = Yg berbeda itu pemahaman. Ada bermacam-macam arti kesadaran, dan yg anda lihat berbeda-beda itu kesadaran dalam arti sebagai pemahaman, understanding, comprehension, thoughts, pemikiran. Yg tetap sama di semua orang adalah kesadaran yg sadar saja. Sadar bahwa dirinya sadar. Cuma itu saja. Dan itu ada di semua orang tanpa kecuali. Dan itulah yg saya maksud sebagai kesadaran. Awareness. Sadar bahwa dirinya sadar thok. Yg berbeda itu pemahaman. Ada bermacam-macam arti kesadaran, dan yg anda lihat berbeda-beda itu kesadaran dalam arti sebagai pemahaman, understanding, comprehension, thoughts, pemikiran... Kalau mau, ada latihannya juga, dan tekniknya banyak.<br /><br />T = Latihannya gimana? Saya mau belajar.<br /><br />J = Latihannya meditasi biasa saja, dan jalanin hidup biasa-biasa saja.<br /><br />T = Mas, kenapa kesadaran yg sadar thok bisa hilang seperti pada kasus orang tidur, kesurupan, pingsan, amnesia, koma, gila, dibius dan dihipnotis. Kemana perginya kesadaran yg sadar thok itu? <br /><br />J = Kesadarannya tetap ada tetapi tidak fokus ke dimensi ruang dan waktu ini. Kesadaran yg sadar thok adanya di dimensi nir ruang dan waktu, tidak terbatas pada yg fisik. Tetap saja sadar, walaupun secara fisik orangnya terlihat pingsan.<br /><br />T = Dan untuk kasus kesurupan kenapa kesadaranya bisa berganti dengan yg lain?<br /><br />J = Yg lain itu bagian dari kesadaran orang itu sendiri juga. Kesadarannya yg normal "pindah" ke bagian lain, dan kesadaran yg aneh-aneh itu sekarang menempati apa yg biasanya ditempati oleh kesadaran yg normal. Bisa juga dilihat seperti membalikkan telapak tangan. Kalau biasanya telapak tangannya menghadap ke atas, sekarang menghadap ke bawah. Tangannya tetap saja milik orang yg sama dan bukan tangan orang lain. Cuma dibalik saja. <br /><br /><br />+<br /><br />Leo<br />@ Komunitas Spiritual Indonesia <http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.Leonardo Rimbahttp://www.blogger.com/profile/18308494010848580372noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5348529916282275962.post-26534661174692351392010-03-08T16:16:00.001-08:002010-03-08T16:16:45.980-08:00Bertanya Tentang Pengalaman Saya Terbang Seperti MuhammadFriends,<br /><br />Teman kita yg satu ini usianya baru 17 tahun saja, tapi ternyata sudah bisa terbang-terbang ke langit ketujuh seperti Muhammad. Seperti apa kisahnya? Baca aja.<br /><br />+<br /><br />BERTANYA TENTANG PENGALAMAN SAYA TERBANG SEPERTI MUHAMMAD<br /><br /><br />T = Mas Leo, bolehkah saya bercerita tentang pengalaman mimpi saya?<br /><br />J = Boleh aja, dipersilahken.<br /><br />T = Kemarin siang, saya mimpi, kakak saya membangunkan saya yang sedang tertidur (tidur di dalam mimpi -- waktu dan keadaan kamar seperti tidur yg asli).<br /><br />Dia membangunkan saya sambil berkata, "Dek, bangun Dek. Ibu meninggal" secara berulang-ulang. <br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Kemudian di mimpi saya itu, saya terbangun dan lalu menanyakan lagi ke kakak saya, "kenapa Mas?". <br /><br />"Ibu meninggal" jawabnya sambil berjalan menuju kamar mandi dengan telanjang badan dan memegang handuk ungu yg biasa dipakainya dalam sehari-hari.<br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Merasa ada yg aneh, saya jalan mengikuti terus kakak saya menuju kamar mandi. Anehnya, ketika saya mengikutinya, kakak saya melewati Ibu saya (berstelan & berjilbab ungu) yg terlihat sedang ngobrol dengan temannya (saya tidak kenal dan tidak pernah melihat sebelumnya). Tapi justru saya tidak menghiraukan Ibu saya dan terus mengikuti kakak saya ke arah kamar mandi karena penasaran dengan kata-katanya itu.<br /><br />J = Ok.<br /><br />T = Ketika dekat kamar mandi, kakak saya masuk ke kamar mandi. Nah, ketika itu saya mulai menyadari kalau saya sedang bermimpi (karena terdengar suara tv di ruang tamu). Tapi saya tidak bangun. Saya berusaha tetap mengikuti mimpi saya.<br /><br />J = Sadar di alam mimpi merupakan kejadian yg cukup umum juga, then what happened?<br /><br />T = Kemudian, di mimpi saya, ketika kakak saya di dalam kamar mandi, saya seperti diangkat dan tebang ke atas dengan kecepatan tinggi tanpa sayap layaknya Muhammad ke langit ke tujuh. Saya terbang tinggi ke atas dengan cepat. Lalu turun dengan kecepatan yg agak pelan dan mengurang. Kemudian saya terbang ke atas lagi dengan kecepatan awal.<br /><br />J = Ternyata biasa saja bukan? Ternyata anda bisa terbang seperti Muhammad. Semua orang bisa mengalami hal seperti itu tanpa perlu mengaku sebagai nabi yg ditunjuk Allah ta'alla. Hanya orang megalomaniak saja yg akan mengaku menjadi nabi terakhir gara-gara pengalaman "terbang" (dalam tanda kutip) dan mendengar ayat-ayat. Pedahal banyak yg mengalaminya. <br /><br />T = Sesudah itu, tidak ada gambaran apa-apa lagi. Saya sengaja bangun dari tidur saya. Lalu langsung menulis mimpi-mimpi saya.<br /><br />J = That's good. Memang harusnya seperti itu untuk catatan anda sendiri.<br /><br />T = Sadar saat di dalam mimpi itu adalah pengalaman saya pertama kali. Memang akhir-akhir ini saya sedang asik membicarakan sleep paralysis dan lucid dream dengan teman saya yg sering ngerasa ketindihan jin saat tertidur. Tapi saya malah tidak pernah ketindihan jin. Termasuk di mimpi saya yg menarik itu.<br /><br />J = Tidak ada jin maupun Jibril. Yg ada cuma diri anda sendiri dengan tubuh fisik anda dan kesadaran anda. Kalau sudah bicara tentang jin dan Jibril artinya sudah mau melakukan upaya pembodohan. Mau membohongi orang lain supaya diakui sebagai nabi. Selayaknya kita menjauhi hal itu karena kita sudah hidup di abad 21 M, ini masa Paska Modern di mana cuma orang yg ditakdirkan menjadi goblok saja yg akan tetap bertahan bahwa hanya Muhammad yg bisa "terbang" (dalam tanda kutip). Pedahal semua orang bisa walaupun pada umumnya tidak menyadarinya selain tidak berminat untuk mengaku sebagai nabi karena kalau mengaku sebagai nabi akan dikejar-kejar, persis seperti nasib Muhammad yg dikejar-kejar orang Qurais.<br /><br />T = Sebelum saya tidur, saya sempat konsentrasi pada tengah jarak antara alis mata. Tapi saya melakukannya dengan tiduran, bukan duduk seperti umumnya.<br /><br />J = No problem, sama aja. Artinya anda fokus di cakra mata ketiga, di pusat kesadaran anda.<br /><br />T = Pertanyaan saya, menurut Mas Leo, pengalaman saya itu sebenernya gambaran ketika tidur (mimpi) atau gambaran meditasi?<br /><br />J = Pengalaman anda sebenarnya cuma gambaran yg memperlihatkan bahwa anda selalu sadar. Walaupun melek ataupun tidur anda tetap akan bisa sadar. Namanya sadar bahwa anda sadar. Segala pengalaman itu datang dan pergi, tetapi anda tetap saja sadar. Ada pengalaman ketika anda melek, dan ada pengalaman ketika anda tidur, tetapi anda yg mengalami tetap sama. Yg mengalami itu anda yg sadar. Sadar bahwa anda sadar.<br /><br />T = Lalu, artinya apa ya Mas?<br /><br />J = Artinya anda sudah sadar bahwa kesadaran anda itu tetap dan tidak terpengaruh oleh dimensi ruang dan waktu. Anda melek ataupun tidur, tetap saja anda sadar. Dan ternyata tidak ada jin dan Jibril. Yg ada cuma pikiran anda saja. Anda masuk ke dalam pikiran anda sendiri saja. Of course tidak ada "Tuhan" (dalam tanda kutip), baik yg namanya Allah ta'alla, Sanghyang Widi, Sanghyang Adi Buddha, Sanghyang Yesus maupun Sanghyang Ini-Itu. Semua tokoh-tokoh keagamaan itu merupakan figments dari imajinasi anda saja. <br /><br />Kalau anda masih mau berimajinasi tentang jin dan malaikat, contohnya, maka mereka bisa muncullah. Untungnya anda sudah bisa melepaskan diri dari pembodohan massal yg dicekokkan kepada diri anda semenjak lahir. Walaupun baru berusia 17 tahun, ternyata anda jauh lebih oke dibandingkan para ulama gaek yg walaupun sudah tua bangka tidak mengerti dan sadar juga bahwa segalanya cuma permainan pikiran kita saja. Tuhan yg disebut Allah itu cuma konsep saja. Tuhan yg disebut Sanghyang Adi Buddha, Sanghyang Widi, Sanghyang Yesus dan Sanghyang Ini-Itu juga cuma konsep saja. <br /><br />Yg asli dan tetap ada ternyata cuma kesadaran kita saja. Itu tetap ada dan tidak terpengaruh oleh agama yg kita anut. Mau atheis kek, mau beragama apapun kek, mau free sex kek, semua kesadaran itu ada. Ada di diri kita. Dan itu tetap, ada selama-lamanya.<br /><br />Yeah !!<br /><br /><br />+<br /><br />Leo<br />@ Komunitas Spiritual Indonesia <http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>Leonardo Rimbahttp://www.blogger.com/profile/18308494010848580372noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5348529916282275962.post-30531653451773654982010-02-19T16:08:00.000-08:002010-02-19T16:09:24.764-08:00Saya Kenal Cowok Bule di Chat RoomFriends,<br /><br />Teman wanita di percakapan pertama merasa anunya gimana gitu kalo sedang on dengan seorang cowok bule yg dikenalnya di chat room. Teman di percakapan kedua bilang Ibnu Sina kafir. Saya iyakan, memang kafir.<br /><br /><br />+<br /><br />PERCAKAPAN 1: SAYA KENAL COWOK BULE DI CHAT ROOM<br /><br /><br />T = Mas Leo, apa kabar? <br /><br />Ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan, soalnya saya bingung mau kemana lagi saya bertanya, dan ini mengenai diri saya. Maaf yah baru kenal tapi udah mulai tanya-tanya gitu deh... hehehe... <br /><br />J = Hehehe...<br /><br />T = Ini mengenai diri saya yang selalu merasa ragu-ragu terhadap banyak hal dalam hidup saya. Saya tau keragu-raguan adalah hal yang buruk. Tahun lalu sampai sekarang saya kenal dengan seorang cowok dari chat room, sekarang dia kerja untuk proyek di Jepang. Sejak kenal dekat dengan dia, saya merasa senang dan bahagia. Sampai suatu saat kalau dia nggak OL sehari aja rasanya kayak ada yang ilang. Karena dengan banyak ngobrol sama dia, saya banyak belajar dari dia dari mulai harus selalu open untuk apapun, dan dia juga sering sharing masalah sex, maklum bule hihihi... <br /><br />J = Hihihi...<br /><br />T = Tapi lumayan juga. Nah di masa itu kalo kita lagi gak OL, saya sering banget ngerasa kalo dia tuh sering berbicara di hati saya, dan saya merasa kalo setiap saya balik bicara dengan dia saya merasa ada sesuatu yang menarik/menonjok tepat di rahim saya. Dan hanya kalo saya mikirin dia. Terus kalo saya lagi ngebatin dia, dia muncul OL. <br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Semenjak kenal sama dia, saya jadi merasa lebih peka terhadap apapun. Saya sadar dan bisa merasakan emosi setiap orang di sekitar saya, bahkan saya bisa merasakan apa yg mereka pikirkan dengan mudahnya. <br /><br />J = Ok, then?<br /><br />T = Suatu saat dia sering mengajak saya bertengkar dan saya hanya pasrah saja. Karena mungkin kita jauh, dan saya belum pernah ketemu sama dia, dia marah dengan bahasa kasar, tapi sejak Januari kemarin dia berubah drastis, jadi baik lagi, padahal aku kira dia akan bener-bener ninggalin aku. Emang karena dia aku belajar jadi jujur atas perasaanku sendiri. Udah gak malu bilang cinta, sayang, or whatever lah..<br /><br />J = Ok, then?<br /><br />T = Yang ingin aku tanyain adalah apa yang terjadi sama diri aku? Dulu aku rajin meditasi di mata ketiga, sekarang udah jarang. Karena aku ngerasa segala sesuatunya udah jadi simple, bahkan aku baca kartu tarot pun jadi mudah simple aja muncul di kepala aku. Tapi aku gak bisa baca masalah pribadiku sendiri. Dan aku banyak belajar dari banyak kejadian di sekitar aku dan kejadian di dunia juga. Aku atheis sekarang, tapi aku gak bilang sama siapapun, males juga aku gak butuh lagi nonsense kayak gitu. Dan kenapa kalo mikirin tu cowok kok rasanya di bagian rahim aku kayak ditarik-tarik ke dalam/ditonjok yah? Terus aku ingin tau mas, apa tu cowok serius sama aku? Dia beberapa kali ngajak aku merit, padahal kita belum pernah ketemu, hihihi... <br /><br />J = Hihihi...<br /><br />T = Nah jeleknya aku, keragu-raguan besar selalu muncul dalam pikiran aku, jadi kepikiran terus, dan aku takut dia sebenernya gak serius sama aku. Biasa kalo cewek pasti gak bisa cuek, mikir terus, aku gak bisa tau seberapa serius dia sama aku, dan apakah yang aku rasakan sama dengan yang ia rasakan?<br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Padahal sehari tanpa dia sepi banget, dan gak semangat, aku ngearasain banyak pelajaran dari dia, walaupun dia tempramental abis. Pokoknya sejak nemuin dia di chat troom aku ngerasa hidup aku tu lebih berenergi, mengingat sebelumnya aku merasa down, karena masalah besar menimpa keluargaku. Dan sekarang dia mulai jarang OL, gak intens lagi kayak dulu. Tapi kalo keseringan OL aku juga bosen, aku ini pembosan berat...:) <br /><br />J = Sama, aku juga pembosan berat, then?<br /><br />T = Apakah kalo kita mencintai seseorang kita bisa rasakan dia juga berbicara sama kita? Kalo hanya lewat chatting apa memang benar ada energi yang kita rasakan? Terkadang aku meyakini semua itu, tapi kadang ragu juga dateng. Dan keragu-raguan tidak hanya datang pada satu masalah, sampai ke bos aku pun aku ngerasa ragu banget, apa keraguan itu mengarahkan kenyataan yang benar atau yang salah? Soalnya sangat mengganggu sekali.<br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Maaf banget mas, suratnya panjang banget, mudah-mudahan Mas Leo bisa kasih pendapat tentang yang terjadi sama diri aku, sounds ridiculous, I don't even recognize what really happens to myself...:)<br /><br />J = Menurut saya anda very lonely as well as merasa kering secara seksual, ceile.. Saya juga begitu makanya saya gampang jatuh cinta. Tetapi jatuh cinta di dunia maya is mostly illusional, kecuali anda mau realistis bahwa cinta is cinta, nothing more is required gitu lho. Kalo mao diwujudkan juga bisa, tapi anda harus menerapkan ilmu gombal. Rayulah si cowok bule supaya datang dan membuktikan kejantanannya. Kalo cuma ngomong doang maka anda akan berpaling kepada pria lain yg akan dengan senang hati mengantri di hadapan anda. Fyi, pria itu senang menjadi 'korban' pelecehan seksual yg dilakukan oleh wanita-wanita kesepian. And that's also the reason that I have been promoting myself. I write it plainly that I am available, siapa cepat dia dapat. Tetapi tidak untuk selamanya of course karena saya berprinsip cinta tidak mengikat. Kalo harus diikat saya akan lari sambil nyanyi lagu 'kejarlah daku kau kutangkap'.. HAP!<br /><br /><br />+<br /><br />PERCAKAPAN 2: GAK HERAN KALO IBNU SINA DICAP KAPIR<br /><br /><br />T = Hello Mas Leo,<br /><br />Saya udah bolak balik bolak baca note notes anda dan ebook-ebook anda. For the first time, saya ingin bertanya ke anda :)<br /><br />J = Boleh aja, what's the question?<br /><br />T = Saya yakin sepenuhnya sampai saat ini, bahwa Tuhan, agama dan tetek bengeknya sebenarnya hanyalah konsep ciptaan manusia. Saya juga pernah baca tulisannya Ibnu Sina yang bernada sama. Gak heran kalo Ibnu Sina di cap KAPIR... sama ulama-ulama sesudahnya.<br /><br />J = Memang kapir, then?<br /><br />T = TAPI Mas Leo, saya tidak sepaham dengan anda JIKA malapetaka, kesengsaraan dan keberuntungan itu adalah kejadian acak. Ilmu-ilmu fisika menunjukkan kita adanya keteraturan, Untuk itulah saya percaya dengan adanya hukum sebab-akibat alias aksi reaksi. Dan secara tidak langsung saya menyenangi konsep reinkarnasi.<br /><br />J = That's good, then?<br /><br />T = Dengan demikian saya berpikir bahwa hidup di dunia ini untuk belajar. Kalo belum bisa belajar ya tinggal kelas, belajar lagi, reinkarnasi lagi. Seterusnya hingga kita mengerti. Dan terus belajar. Hingga akhirnya kita mengerti kesatuan. Dan berusaha semaksimal mungkin untuk berbuat baik dengan siapa saja, dan apa aja. Gak membuang sampah sembarangan karena sudah sadar. Gak ngesex sama istri orang karena sadar itu menyakitin hati suaminya, dll. Agak beda sama pendapat Bang Leo, yang kita hidup ya hidup aja. Mau ini itu terserah. Pikir saya hampa sekali hidup seperti itu mas ? Jadi bukan manusia lagi. Dan saya pikir kalo prinsip itu yg dipegang, terus gimana prinsip-prinsip kemanusiaan? Ada orang minta tolong gak ditolong, seperti itu kah?<br /><br />J = Tentu saja tidak. Kalau ada orang minta tolong dan anda mampu dan mau menolong, maka tolonglah. Kalau anda mampu dan tidak mau, maka tidak usah tolonglah. Menolong orang juga merupakan pilihan. Anda mau atau tidak mau. Orang-orang beragama itu walaupun diajarkan untuk menolong orang lain banyak yg memilih untuk tidak menolong walaupun mampu. Dan itu hak mereka. Banyak yg bukan menolong malahan menjerumuskan manusia menjadi budak agama. Banyak yg melestarikan pembodohan massal. Banyak yg menghancurkan tempat peribadatan orang lain. Pedahal semua manusia memiliki HAM yg sama. Memiliki hak dan kewajiban yg sama di depan hukum. Tetapi banyak sekali diskriminasi yg dilakukan oleh orang beragama walaupun ajaran agamanya mengajarkan sebaliknya. <br /><br />Prinsip-prinsip kemanusiaan hanya bisa diperjuangkan melalui jalur hukum. Harus ada hukum yg tegas bilang bahwa kelakuan jahilliyah is kelakuan jahilliyah walaupun disebut sebagai syariat agama. Kalau masih mau menempatkan dirinya sendiri lebih tinggi dari orang atau kelompok lain, maka jelas itu kelakuan yg tidak produktif sekaligus mencoreng-moreng orang atau kelompoknya sendiri. Dan itu bisa saja dilakukan asalkan segalanya masih tetap di dalam lingkup hidup orang atau kelompok itu. Tetapi kalau sudah dibawa keluar dari lingkungan pribadi, maka artinya sudah mulai berindikasi pelecehan HAM. Pelecehan HAM juga merupakan pilihan, by the way. Manusia berhak untuk melakukan pelecehan HAM maupun tidak.<br /><br />Tetapi orang lain akan memberikan tanggapan. Ada tanggapan terhadap apa yg kita lakukan, sehingga kita akhirnya akan belajar untuk menjadi dewasa. Dewasa itu artinya menjadi diri sendiri saja tanpa merasa perlu memaksakan diri untuk berbuat baik. Kalau memaksakan diri untuk berbuat "baik" (dalam tanda kutip), maka biasanya terjadi arogansi. Terjadi pembodohan massal yg bawa-bawa Tuhan, pedahal cuma pemikiran belaka. And you know yourself that pemikiran keagamaan itu semuanya buat-buatan. Untuk apa ikut yg begituan? Lebih baik jadi diri anda sendiri saja. Do whatever you want to do, if permitted by the circumstances. It's your own life.<br /><br /><br />+<br /><br />Leo<br />@ Komunitas Spiritual Indonesia <http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.Leonardo Rimbahttp://www.blogger.com/profile/18308494010848580372noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5348529916282275962.post-61240722040114527232010-02-19T16:06:00.000-08:002010-02-19T16:07:21.512-08:00Spiritual Tanpa RitualTeman-teman,<br /><br />Simbol bentuknya bermacam-macam, bisa berupa burung maupun non-burung seperti bisa dibaca di percakapan pertama. Ritual atau upacara keagamaan juga berisikan simbol-simbol semata, bisa dilakukan kalau mau. Bisa juga tidak kalau merasa sudah tidak cocok lagi seperti bisa dibaca di percakapan kedua. <br /><br /><br />+<br /><br />PERCAKAPAN 1: AL-KISAH MIMPI SAYA<br /><br /><br />T = Sebulan yang lalu saya mimpi bertemu Leonardo Rimba. Tidak hanya Gus Leo yang ada, tapi di situ ada teman saya yang lain; Nevi. <br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Gus Leo kasih burung kecil sama saya. Saya rawat burung itu. Burung itu kabur. Saya kejar. Sampai dapat.<br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Sampai dapat Sang Burung, Gus Leo menjadi pergi ke mana, entah.<br /><br />J = Sang Burung yg bentuknya kecil itu simbol dari saya sendiri. Saya memang zinah zinah merpati, suka kabur-kaburan, tapi kalau sudah tertangkap bisa nurut juga, coba aja.<br /><br /><br />+<br /><br />PERCAKAPAN 2: SPIRITUAL TANPA RITUAL <br /><br /><br />T = Mas Leo, udah tiga malam anak saya nangis, sampe akhirnya tadi jam 2 dini hari saya ajak ke balian (dukun di Bali). Katanya anak saya dimasuki roh jahat, setelah diobati langsung sembuh.<br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Sebenarnya saya udah jengkel karena keluarga saya kayaknya udah menjadi target operasi, saya ingin sekali saya menghajar orang yang tidak bertanggung-jawab itu tapi gimana caranya wong dia tak tampak dan lagi aku belum punya kewaskitaan untuk menghadapinya.<br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Bagaimana caranya menggunakan intuisi untuk menangkal atau menyembuhkan penyakit semacam itu?<br /><br />J = Menurut saya ada "penyakit" tertentu di Bali yg obatnya dipahami oleh balian di sana. Kalau sudah ada balian yg cocok, ya sudah, ke sana saja. Saya sendiri tidak pakai pengertian dari balian, tetapi kalau mau pakai pengertian seperti itu juga tidak dilarang, yg penting bisa sembuh.<br /><br />T = Memang ada balian yg cocok, beliau selalu siap menolong bila diperlukan walaupun tengah malam.<br /><br />J = That's good.<br /><br />T = Btw, seorang jero mangku (penjaga pura di Bali) meramalkan saya bahwa di umur 30 tahun saya harus ngayah (mungkin jadi balian) untuk umat manusia.<br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Di rumah saya konon juga akan bersemayam beberapa dewa. Namun saya masih mengabaikan hal itu, saya belum percaya itu akan terjadi. <br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Kalau dari pandangan Mas Leo, apakah itu mungkin / akan terjadi pada saya? Sedangkan saya sungguh tidak tau apa-apa apalagi agama.<br /><br />J = Menurut saya itu mungkin sekali terjadi, lihat saja nanti.<br /><br />T = Lalu apakah kepahitan hidup yg saya alami selama ini adalah ujian menuju tingkatan spiritual yg lebih tinggi?<br /><br />J = Kurang lebih seperti itu.<br /><br />T = Membuka mata ketiga apa harus dengan meditasi? <br /><br />J = Tidak harus. Semua orang lahir dengan mata ketiga yg terbuka, tetapi kita semua diajarkan untuk percaya agama. Kalau kita percaya agama, maka mata ketiga kita tertutup. Ketika kita sadar bahwa agama membohongi kita, maka mata ketiga kita terbuka. As simple as that.<br /><br />T = Dan pastinya mata ketiga saya masih tertutup banyak dosa hehehe.. benar gak?<br /><br />J = Bener sekali. Kalau anda masih percaya dosa maka mata ketiga anda masih tertutup rapat.<br /><br />T = Sebenarnya saya lebih tertarik dengan spiritual tanpa ritual, yg simpel aja, kalo pendekatan agama kan agak ribet dan makan biaya, ada gak ya yg kayak gitu?<br /><br />J = Tentu saja ada. Saya praktisi spiritual tanpa ritual, tanpa agama, tanpa ribet dan tanpa makan biaya. <br /><br /><br />+<br /><br />Leo<br />@ Komunitas Spiritual Indonesia <http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.Leonardo Rimbahttp://www.blogger.com/profile/18308494010848580372noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5348529916282275962.post-1143645903067262422010-02-19T16:04:00.000-08:002010-02-19T16:06:11.171-08:00Temanku (Pacar?) Selalu Kangen Seperti DuluFriends,<br /><br />Berikut tanya-jawab dengan seorang rekan pria yg memiliki sex appeal sangat tinggi sehingga selalu digemari oleh bini orang dari dulu sampe sekarang. Bagaimana tanya-jawabnya, silahkan disimak yg berikut ini. Enjoy!<br /><br /><br />+<br /><br />TEMANKU (PACAR?) SELALU KANGEN SEPERTI DULU<br /><br /><br />T = Apa kabar Mas Leo? Aku mo nanya lagi nich, boleh ya...<br /><br />J = Boleh aja.<br /><br />T = Cerita 1:<br /><br />Temanku (pacar?) bernama Sri Slingkuwati (nama samaran), yang pernah aku ceritain ke Mas Leo, sekarang ini deket lagi ama aku dan dia selalu kangen seperti dulu. Walaupun dia dengan gagah berani udah bilang ke saya bahwa dia sedang berusaha mencintai suaminya dan sudah 'choose' untuk mengabdi karena untuk nebus salah-salahnya yg dulu & merasa berhutang budi, tapi dia juga gak mau pisah ama aku.<br /><br />J = That's good, then?<br /><br />T = Truz yg lucunya dia sempet merasa dipelet ama suaminya agar tidak macam-macam. Karena setiap kali kita bermesraan... 'voltage' dia bisa hilang mendadak mas, karena dia seperti melihat muka suaminya nongol di depan dia gitu. Nakh yang ingin aku tanyakan untuk kasus ini: Menurut Mas Leo, apa bener dia dipelet?<br /><br />J = Nggak lah. Bukan dipelet melainkan perasaan berdosa saja. Dia merasa berdosa bercinta dengan orang lain yg bukan suaminya sehingga the 'voltage' bisa turun mendadak ketika sedang begituan. Please bersabarlah karena perasaan berdosa perlu waktu untuk dihilangkan dengan sempurna. Kalau the 'voltage' turun masih bisa dinaikkan lagi, caranya perlahan-lahan. Lama-lama juga dia sadar sendiri bahwa tidak ada pelet memelet di dalam hal ini melainkan cuma serong menyerong berdasarkan azas suka sama suka saja.<br /><br />T = Cinta itu memangnya bisa diusahakan ya mas? Dari tidak mencintai ntar setelah diusahakan... jadi mencintai?<br /><br />J = Of course cinta bisa diusahakan, namanya usaha bercinta. Jaman dulu ada yg namanya dari mata turun ke hati. Ada juga yg bilang asam di gunung garam di laut, bertemunya di belanga juga. Berarti ada sesuatu yg diusahakan di sini. Usaha itu dilakukan oleh kita yg merekayasa rasa suka. Kalau jaman dulu dari mata turun ke hati, maka jaman sekarang bisa dari kantong turun ke hati. Bisa juga dari cara main turun ke hati. Macam-macamlah. Hati is the perangkat untuk merasakan, dan cara menginduksi perasaan itu ada 1001 macam. Semuanya sah dan halal saja.<br /><br />T = Cerita 2:<br /><br />Ini kejadian yang menimpa aku sekitar 2 minggu lalu mas. Waktu itu aku pulang ke rumah abiz antar anak sekolah (pagi-pagi jam 7-an). Pas di simpang waktu aku mau muter arah - kecepatan rendah (udah kasih lampu sein), mendadak ada motor honda tiger dengan kecepatan tinggi yg nabrak aku dan aku sadar karena terasa di tangan kanan aku. Yang anehnya adalah aku gak apa-apa, gak jatuh dlsb. Tapi yg nabrak aku jatuh luka parah, motornya rusak parah, lampu depan pecah, ban depan bengkok, jadi seperti orang nabrak tembok gitu mas. Pertanyaanku: Kok bisa seperti itu ya mas? Ampe tukang rokok yg lihat kejadian dan juga bantu nolong "korban" bareng aku mandang-mandang heran & berulangkali nanya: 'bapak kok gak kenapa-napa sich?' Ya aku jawab, mana saya tahu...<br /><br />J = Hal seperti itu bisa saja terjadi kalau gelombang otak kita berada di level rendah. Kemungkinan anda saat itu berada di gelombang otak rendah sekali, gelombang otak delta atau gelombang otak deep meditation. Kalau kita berada di gelombang otak itu, segala yg terjadi akan seperti angin yg datang dan pergi begitu saja, dan tidak bisa benar-benar mengenai kita, bahkan yg fisik sekalipun. Hal ini susah dimengerti kecuali oleh mereka yg pernah mengalaminya sendiri. Saya pernah mengalaminya sehingga bisa tahu bahwa hal tersebut mungkin saja. Kejadiannya waktu itu di pagi buta sekali, dan saya habis meditasi semalaman. Jadi gelombang otak saya jelas ada di Delta, gelombang otak tidur lelap atau deep meditation. Saya naik motor dan duduk di belakang. Pada saat mendekati lampu merah, motor melambat karena akan berhenti.<br /><br />Tiba-tiba dari arah belakang datang motor lain dengan kecepatan tinggi. Saya sadar itu suara motor lain dan,.. eh tiba-tiba saya merasa seperti ada yg menabrak dari belakang, tidak keras, dan saya sama sekali tidak merasa kaget. Kan gelombang otak rendah, jadi tidak bisa merasa kaget. Malah saya bingung karena tiba-tiba melihat ada motor lain yg terbalik-balik di sebelah motor saya. Aneh saja karena jalanan kan sepi sekali, jalanan begitu luas dan tidak ada kendaraan lain kok itu motor tiba-tiba bisa terguling-guling. Ternyata motor itu sempat menyentuh motor yg saya naiki dan setelah itu mungkin banting setir sehingga terbalik. Saya sampai kasihan melihat dua orang yg naik motor itu, tapi anehnya saya sama sekali tidak schock, rasanya biasa-biasa saja. Itulah gelombang otak meditatif di mana segalanya bisa datang dan kita tidak akan merasa kaget.<br /><br />T = Cerita 3:<br /><br />Beberapa hari yang lalu aku pernah mimpi gini mas... aku seperti melihat aku yang sedang mimpi... hanya beberapa saat aja sich, truz aku bangun (dalam mimpi tsb) dan me-reject apa yg kulihat walau aku sendiri merasa senang karena akhirnya aku bisa melihat dengan 'Mata Ketiga'. Kenapa ya mas? Apa artinya mas?<br /><br />J = Artinya ya itulah. You know what it means, bahwa kita bisa melihat diri kita yg sedang tidur dan bermimpi. Melihatnya juga di dalam mimpi. Jadi seperti bermimpi di dalam mimpi. Saya juga pernah seperti itu, mungkin sampai sekarang juga. Gak usah di-reject karena lama-lama pengalaman seperti itu akan terasa biasa saja. Tidur dan bermimpi, dan tetap sadar bahwa itu ada di alam mimpi. Sama saja seperti kita melek dan beraktifitas, dan sadar bahwa kita berada di alam melek.<br /><br /><br />+<br /><br />Leo<br />@ Komunitas Spiritual Indonesia <http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.Leonardo Rimbahttp://www.blogger.com/profile/18308494010848580372noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5348529916282275962.post-680928702611667992010-02-19T16:03:00.000-08:002010-02-19T16:04:32.895-08:00Aura Saya Dibuka Secara SupranaturalFriends,<br /><br />Berikut tanya-jawab dengan dua orang rekan pria yg berbeda. Yg pertama auranya belum terbuka, yg kedua sudah karena pernah dibukakan secara supranatural oleh seorang paranormal. <br /><br /><br />+<br /><br />PERCAKAPAN 1: KEMANAKAH ROH SAAT MENINGGALKAN JASAD?<br /><br /><br />T = Jika Tuhan itu dianggap tidak ada secara rasional, --tanpa meretas Syekh Lemah Abang 'Tuhan Itu Saya' dan 'Saya Itu Tuhan', atau dikenal dengan nama Manunggaling Kaula Gusti, ada beberapa alasan rasional yang saya pengen tahu jawabannya dari Mas Leo.<br /><br />J = Boleh aja, what are those?<br /><br />T = Apa yang membedakan antara roh dan nafas dalam frame rasionalitas dalam jasad manusia atau hewan?<br /><br />J = Sebagai manusia kita cuma bisa tahu bahwa kita bernapas selagi kita hidup. Kalau tidak bernapas lagi, namanya mati. Roh itu istilah yg kita gunakan untuk merujuk bagian dari diri kita yg non fisik. Pikiran kita non fisik, perasaan kita non fisik, kesadaran kita non fisik. Semuanya itu bisa disebut sebagai roh. Anda tidak bisa menunjuk pikiran anda yg mana bukan? Anda tidak bisa menunjuk perasaan anda yg mana, tetapi anda tahu bahwa itu ada. Karena ada tetapi tidak bisa ditunjukkan secara fisik, maka kategorinya masuk 'roh' atau non fisik. <br /><br />Tentu saja saya bisa melihat hewan bernapas. Kalau hewannya bernapas maka artinya hidup, kalau tidak bernapas maka artinya mati. Saya tidak bisa tahu apakah hewan punya pikiran dan perasaan seperti manusia, walaupun manusia termasuk jenis hewan juga. Tubun manusia ini hewan, mungkin hewan yg paling tinggi tingkat evolusinya. Dan kita bisa berkomunikasi menggunakan simbol-simbol berupa bahasa. Simbol-simbol itu adalah simbol thok, menunjukkan hal lain yg konseptual. Konseptual artinya tidak ada secara fisik tetapi cuma ada di dalam alam pikiran kita saja. Dalam pengertian seperti itu, segala macam konsep termasuk juga dalam kategori 'roh'. Artinya non fisik.<br /><br />T = Kemanakah roh saat meninggalkan jasad?<br /><br />J = Saya tidak tahu, saya tidak pernah meninggalkan jasad saya, walaupun pernah juga saya merasa ke luar dari tubuh saya dan berjalan-jalan. Tetapi ketika saya sadar bahwa saya berjalan di luar tubuh, maka saat itu saya balik kembali. Tetapi hal seperti ini bisa juga dibilang sebagai permainan pikiran kita saja. Kita masuk ke dalam pikiran kita dan merasakan berada di luar tubuh. Pedahal kita tidak kemana-mana. Kita tetap ada di dalam ruang lingkup pikiran kita sendiri saja yg memang tidak terbatas seperti dialami oleh kita semua ketika bermimpi dan merasa pergi ke berbagai tempat yg sebenarnya cuma ada di dalam alam pikiran kita saja.<br /><br />T = Diciptakan dari apakah roh atau nafas itu dari sisi rasionalitas?<br /><br />J = Menurut saya, roh tidak sama dengan napas. Napas adalah yg ke luar dan masuk melalui hidung kita. Ketika seorang bayi manusia lahir, maka bayi itu mulai bernapas untuk pertama-kalinya. Lalu bayi itu bertumbuh menjadi manusia yg makin lama makin besar, dewasa, tua dan mati. Ketika manusia mati, napasnya berhenti. Dari apa diciptakan kita tidak bisa tahu. Kita cuma bisa tahu bahwa kalau pria dan wanita having sex without condom, maka ada kemungkinan akan terjadi kehamilan. Hamil dan melahirkan bayi yg mulai bernapas. <br /><br />Roh adalah bagian dari diri kita yg tidak terlihat. Pikiran kita roh karena kita tidak bisa melihat pikiran kita berjalan-jalan secara fisik. Emosi kita roh karena kita tidak bisa melihat emosi kita. Pikiran dan emosi itu datang dan pergi. Berganti-ganti. Pikiran bisa berubah dari yg paling goblok sampai yg paling pintar. Manusia masih bisa belajar dan berubah pikiran. Kalau tadinya bisa dibohongi oleh ulama, maka sekarang tidak bisa lagi, walaupun jalannya tidak lurus melainkan zigzag. Terbanting-banting. Jungkir balik. Jungkir balik secara fisik bisa terlihat. Itu ada karena dilakukan oleh tubuh manusia. Tetapi pikiran yg berubah tetap saja bersifat roh, non fisik. Tidak bisa terlihat. <br /><br />T = Pertanyaan itu saya ibaratkan baterei yang bisa menggerakan motor semisal mobil-mobilan. Baterei ada karbon dll yang sejenis yang berisi tenaga. Tapi baterei fisiknya berwujud tapi tenaganya tak berwujud namun bisa dilihat gerakannya...<br /><br />J = Saya cuma membedakan manusia menjadi fisik dan non fisik. Yg non fisik itu bagian yg tak terlihat dari diri kita, terutama pikiran dan perasaan. Pikiran dan perasaan itu datang dan pergi, tetapi ada bagian yg tetap, yg sadar thok. Sadar tanpa bilang benar atau salah. Tanpa merasa gembira atau sedih. Tanpa merasa takut ataupun berani. Ini sadar yg sadar thok. Itu tetap. Semua tradisi agama dan kepercayaan bisa mencapai pengertian tentang kesadaran yg tetap itu, tetapi biasanya hal itu dikaburkan dengan sengaja oleh para ulama yg bermaksud menggalang tenaga dan uang dari manusia yg dijadikan umat. Pedahal semua manusia paling jauh cuma bisa kultivasi kesadaran sejati itu. Yg cuma sadar bahwa dirinya sadar. Tanpa memikirkan lagi kemana roh setelah meninggalkan jasad, dsb. Kalau masih memikirkan itu namanya belum sadar. <br /><br /><br />+<br /><br />PERCAKAPAN 2: AURA SAYA DIBUKA SECARA SUPRANATURAL<br /><br /><br />T = Assalammualaikum (semoga gak salah penulisannya) Mas Leo. Tuhan dan Setan sama-sama memberkati kita! <br /><br />J = Amin.<br /><br />T = Saya mau bertanya dan sedikit bercerita nih. Boleh kan? Hehe<br /><br />J = Boleh aja, dipersilahken.<br /><br />T = Saya adalah seorang remaja SMA berumur 17 tahun. Sudah mempunyai KTP dan dipaksa/terpaksa mengisi 'ISLAM' di kolom agama. Saya mulai gak jadi sekedar pengikut yang ngangguk-ngangguk sejak masa-masa awal SMA. Dan sejak saat itu juga saya membaca-baca buku-buku filsafat, teologi, paham-paham, dan hal-hal yang menyangkut dengan apa yang disebut dengan 'Allah'. Saya terlahir sebagai anak dari orang tua yang sangat 'beragama'. Bahkan bukan cuma sekedar beragama, tapi bisa disebut puritan/fundamentalis (tidak ekstrim). Setiap cara hidup keluarga saya (tidak termasuk saya), dilakukan dengan mengikuti ajaran Al-Quran dan Hadits. Belum lama ini, saya dipaksa/terpaksa pindah rumah ke suatu komplek di daerah Pamulang yang isinya adalah orang-orang seperti orang tua saya. Karena saya adalah seorang anak yang belum punya penghasilan dan masih menggantungkan hidup kepada orang tua, maka saya terpaksa mematuhinya saja setelah pusing memikirkan bagaimana caranya berontak. Alhasil, sekarang saya pindah ke tempat yang disebut temen saya sebagai 'Riyadh-nya Indonesia', dimana aturan agama sangat ketat bagi jemaah-jemaah pengajian satu aliran di komplek baru saya ini. Tidak ada yang merokok di sini (kecuali saya), tidak ada perempuan yang rambutnya kelihatan di sini, dll. Kehidupan di sini, sangat beda dengan kehidupan saya di komplek saya sebelumnya. Sekarang saya cenderung lebih memilih menutup diri dan menyimpang daripada mengikuti arus semua warga di sini yang hampir setiap harinya teriak-teriakan (ceramah) macam Hitler berpidato. Bagaimana tanggapan Mas Leo?<br /><br />J = Biasa-biasa aja. It's one of a lifetime experience, pengalaman sekali seumur hidup yg tidak akan berulang kembali. Anda bisa mengamati secara dekat bagaimana manusia bisa menciptakan aturan yg kemudian dipakainya sendiri. Agama adalah domain pribadi. Dan apapun yg orang mau lakukan dengan hidupnya sendiri merupakan urusan orang itu, bukan urusan anda.<br /><br />T = Lalu, setiap saya sedang melakukan sesuatu, entah itu makan, nongkrong, nonton TV, dll, saya sering sekali merasa hampa/ tidak hidup/ tidak memiliki roh (semoga gak salah menjelaskan, karena perasaan itu sangat absurd) namun hidup dan mendadak melamun jika perasaan itu datang. Menurut Mas Leo, apa yang menyebabkan saya seperti itu? Tolong jelaskan secara ilmiah ya Mas?<br /><br />J = Perasaan kosong adalah yg dicari oleh pejalan spiritual yg bermula dari keduniawian. Tadinya bergelimang dalam agama, menjerit-jerit sejadi-jadinya kepada Allah, lalu korupsi dengan niat untuk amal supaya setelah mati masuk Sorga. Tetapi pikirannya tetap saja tidak tenang. Akhirnya orang itu banting setir ke aliran spiritual dan tertipu oleh berbagai guru yg sifatnya seperti pagar makan tanaman. Orang itu dijanjikan bisa sakti, ternyata tetap biasa-biasa saja, dan jiwanya tetap tidak merasa tenang. Tetap gelisah, apalagi sekarang sudah mulai dilirik oleh KPK berkaitan dengan korupsinya yg hampir terbongkar. Nah, orang seperti ini masih belum bisa masuk dalam kekosongan. Kekosongan itu adalah rasa ketika kita mengamati segalanya datang dan pergi tanpa ada rasa terikat. Itu pengalaman spiritual yg tertinggi sebenarnya, bahkan tanpa niat untuk menyebarkan welas asih blah blah blah... yg tingkatnya masih di sebelah bawah lagi. Welas asih itu termasuk syariat, sedangkan kosong itu sudah melewati syariat. Kosong tetapi isi. Hampa tetapi ada. Sadar bahwa kita sadar. Saya juga begitu.<br /><br />T = Pengalaman selanjutnya, saya pernah memasuki suatu tempat pertunjukan di daerah Pamulang, namanya Wahana Misteri. Di sana terdapat pajangan-pajangan pesugihan melalui hewan-hewan yang mengalami kelainan (Contohnya: kura-kura berkepala ular, kura-kura berkepala burung, dll), pesugihan dengan patung atau apalah saya juga tidak tau yang katanya tidak boleh difoto (karena di dalamnya ada jin yang jika diambil fotonya, maka kameranya bisa rusak), dan manusia-manusia luar biasa (manusia terpendek, manusia yang digorok lehernya dengan teknik debus, dan manusia kura-kura). Saya ngobrol dengan si manusia kura-kuranya. Menurut saya, dia bukan kura-kura, melainkan dia hanya terlahir dengan ketidaksempurnaan/ kelainan saja. Tapi, kata si kakek kura-kura itu, dia terlahir cacat seperti itu karena dia dikutuk gara-gara ayahnya membunuh seekor kura-kura saking kesalnya tidak dapat ikan satupun waktu sedang memancing. Sehingga istri si ayah itu, yang waktu itu sedang hamil si kakek kura-kura, dikutuk sama penjaga danau (tempat ayahnya mancing). Bagaimana menurut Mas Leo?<br /><br />J = Banyak bohongnya. Trik dan kebohongan semacam itu cuma laku untuk masyarakat yg kurang berpendidikan. Orang berpendidikan tentu saja akan membawa segala macam makhluk aneh-aneh itu ke laboratorium untuk diperiksa dan ditelanjangi kebohongannya. Sama saja seperti saya yg menelanjangi kebohongan praktek-praktek agama. Tetapi orang yg kurang berpendidikan tidak berani. Tidak berani karena dibilang ada jin. Apa bedanya jin dengan Allah? Sama-sama berguna untuk menakut-nakuti orang saja bukan? Pedahal cuma trik, buat-buatan. Untuk menangguk uang dari masyarakat. Tapi bagi kita yg mengerti, hal-hal seperti agama dan sirkus kura-kura tentu saja tidak menarik. Kita tahu kita dibohongi, untuk apa dilayani. Biarkanlah orang bodoh saling membodohi. It's none of our business.<br /><br />T = Dan, dalam tempat itu juga, saya menemani teman saya untuk mencoba memasuki suatu ruangan yang berembel-embel 'SUPRANATURAL' dengan sejumlah biaya pembayaran. Di dalamnya, teman saya ngobrol-ngobrol dan tanya jawab (mengenai percintaan/ karir/ keuangan) dengan si ahli supranatural tersebut. Saya kira, tidak ada yang spesial dalam jawaban sang ahli tersebut, karena jawabannya sangat masuk akal dikarenakan semua manusia mengalaminya. Kemudian, teman saya dibukakan auranya, lalu saya juga meminta dibukakan auranya. Saya disuruh merem, dan dia komat-kamit sambil bergaya ala dukun, kemudian memutar badan saya, lalu dia mengoleskan minyak wangi di daerah tulang leher saya bagian belakang. Yang saya rasakan adalah sedikit perih di bagian leher saya, seperti tertusuk-tusuk sedikit. Mulai saat itu, saya memikirkan apa yang ada dalam kandungan yang ada dalam minyak wangi yang dipakai dukun tersebut. Tapi tidak mendapatkan jawabannya karena saya tidak banyak mengerti kimia. Hehehehe<br /><br />J = Hehehehe<br /><br />T = Lalu, setelah saya dan teman saya dibukakan auranya, teman saya dikasih benda putih kecil seukuran flashdisk yang dibalut kain putih (mungkin serupa jimat). Teman saya menerimanya, namun saya menolaknya. Kemudian sang dukun bertanya kepada saya dengan tatapan aneh, 'kenapa gak mau?'. Saya menjawab, 'Gpp, kata orang tua saya, keyakinan cukup di dalam hati dan tak bisa diibaratkan'. Bagaimana tanggapan Mas Leo tentang pengalaman saya itu?<br /><br />J = Biasa-biasa aja. Maybe itu juga pengalaman sekali seumur hidup. It's good that you enjoy aja. Memang harusnya begitu karena kalo dianggap serius ntar kita jadi kayak orang bego, pedahal gak bego-bego amat. At least we know that si paranormal cuma action doang dengan berbagai trik-nya. Lucu juga yah..<br /><br />T = Dan kalo boleh tau, aura saya warna apa? Dan artinya apa? Bagaimana pendapat Mas Leo tentang saya?<br /><br />J = Aura itu kan impressi saja, kesan yg muncul di pikiran dan perasaan. Kesan saya tentang anda is very sexy. Auranya hitam legam. Saya suka yg hitam legam. Hitam manis, hm.. <br /><br />T = Pertanyaan saya yang terakhir, saya mempunyai teman yang bisa menghentikan hujan. Katanya sih dengan tenaga dalam. Dia menghentikan hujan dengan memindahakan langit seperti pawang hujan lainnya, bagaimana fenomena ini bisa terjadi? Tolong jelaskan secara ilmiah ya. Saya tidak menemukan jawabannya setelah menanya Mbah Google : (<br /><br />J = Kita tahu ada ilmu memindahkan hujan di Indonesia, tapi saya belum pernah melihat dengan mata kepala saya sendiri. Saya juga tidak tahu cara bekerjanya, kalau benar ilmu seperti itu bisa bekerja. Cuma, saya pikir, kalau benar ada harusnya ilmu memindahkan hujan diekspor saja, bisa menghasilkan devisa. Tapi, sekali lagi, tentu saja ilmu beginian mostly bohong-bohongan juga. Kita tahu bahwa hujan di Indonesia jarang berlangsung lama. Rata-rata setengah jam juga kelar. Dan anda juga bisa jadi pawang hujan yg kayak begini. Hujan sudah turun, dan anda tinggal bilang 'tunggu 20 menit'. After 20 minutes the rain stops, dan anda dapet duit. Lumayan kan?<br /><br />T = Maaf kalo bawel, namanya juga pengen tau. Mungkin kebawelan saya juga membuktikan kalo saya sekarang benar-benar sadar (sooty). Hehehehehheheheh<br /><br />J = Hehehehehheheheh<br /><br />T = Tuhan dan Setan memberkati!<br /><br />J = Amin.<br /><br /><br />+<br /><br />Leo<br />@ Komunitas Spiritual Indonesia <http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.Leonardo Rimbahttp://www.blogger.com/profile/18308494010848580372noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5348529916282275962.post-46178425053422792712010-02-09T19:11:00.000-08:002010-02-09T19:12:16.644-08:00Saya Melihat Wanita Jalang Ehem-ehemnya Suami SayaTeman-teman,<br /><br />Mungkin anda tidak berani terus terang untuk berpikir, berbicara dan menuliskan bahwa agama merupakan bagian dari budaya. Kebudayaan adalah apa yg manusia lakukan dengan kehidupannya, termasuk penggunaan simbol-simbol material dan non material. Dan kebudayaan selalu berubah seusai dengan perkembangan teknologi. Teknologi juga bagian dari kebudayaan manusia. Sebenarnya segala perubahan itu akan berjalan secara alamiah. Kalau sudah tidak cocok, maka tinggal dibuang dan diganti dengan yg lebih cocok. Tetapi untuk membuang agama membawa konflik karena ada orang-orang yg berkepentingan dengan agama yg akan dibuang itu. Yg berkepentingan itu namanya ulama. Mereka akan kehilangan pengikut dan sumbangan. Makanya mereka mengeluarkan segala macam fatwa seolah-olah merekalah interpretor dari kemauan Tuhan. Pedahal sudah banyak orang yg tahu bahwa Tuhan yg dikhotbahkan oleh para ulama itu merupakan hasil imajinasi mereka sendiri saja.<br /><br />Kalau ulama bisa berimajinasi dan khotbah tentang Tuhan, maka setiap manusia juga bisa. Dan itulah paradigma baru yg telah tiba saat ini. Kita bisa bilang apa saja tentang Tuhan dan itu termasuk HAM. Namanya HAM Kebebasan Beragama dan HAM Kebebasan Berbicara. Merupakan HAM kita untuk berpendapat apa saja tentang Tuhan. Dan HAM yg kita miliki sama persis dengan HAM yg dimiliki oleh para ulama. Mereka bisa berpendapat tentang Tuhan, kita juga bisa. Tingkatnya sama. Tetapi tentu saja para ulama itu akan mencak-mencak mempertahankan kedudukan mereka sebagai corong satu-satunya bagi "Tuhan" (dalam tanda kutip). Secara tidak tahu malu semua ulama dalam semua agama selalu berkelakuan seperti itu. Dan cara menghadapinya cuma satu, yaitu bicara saja terus terang di depan si ulama bahwa apa yg diucapkannya itu cuma merupakan hasil imajinasinya saja. Cuma pendapat belaka. Bilang saja seperti itu.<br /><br />Ilmu pengetahuan juga bagian dari kebudayaan. Teknologi itu bagian dari kebudayaan. Ada teknologi lama yg kita buang, dan teknologi baru yg kita pakai. Ada sistem kepercayaan lama yg kita buang karena dibuatnya ketika teknologi kita masih rendah. Dan ada sistem kepercayaan baru yg kita pakai sekarang ini karena teknologi kita sudah begitu maju. Menciptakan dan memakai sistem kepercayaan dan teknologi merupakan hal yg normal saja. Semuanya bergulir berganti. Tetapi ada orang yg bilang bahwa kita harus pakai terus kepercayaan yg diciptakan ketika nenek moyang kita masih naik onta, pedahal sekarang kita sudah naik mobil. Yg bejad itu mereka yg mau tetap pakai kepercayaan kedaluwarsa. Semakin bejad kepercayaannya, maka semakin lantanglah teriakannya. Itu semacam teriakan kesakitan dari orang yg tidak mau berubah. Tidak mau belajar bahwa ini abad ke-21 M. Abad facebook dan bukan abad Jibril gitu lho.<br /><br />Saya melihat ketiga agama samawi (Yahudi, Nasrani, Islam) sebagai hasil kejeniusan otak Yahudi yg memformulasikan semua konsep ketuhanan dan menyatukannya dalam satu figur yg disebut Yehovah Elohim (dalam bahasa Arab disebut Allah, dalam bahasa Inggris disebut God). Monotheisme yg ketat diajarkan oleh Yudaisme, tetapi Yudaisme tidak bisa berkembang karena terlalu etno-sentris. Ke Eropah, Yudaisme berkembang dalam samarannya sebagai agama Nasrani. Dan ini cuma bisa berhasil setelah Yudaisme dikawinkan dengan berbagai konsep kafir dan pemikiran filsafat dari Eropah. Ke Arabia dan Asia Selatan yg politheistik, Yudaisme berkembang dalam samarannya sebagai agama Islam. Ada pula wilayah remang-remang di mana terjadi sinthesis habis-habisan antara Yudaisme, Nasrani dan Islam. Wilayah inilah yg sekarang kita kenal sebagai wilayah bulan sabit di Timur Tengah. Di wilayah itu, Nasrani tetap ada dari dahulu sampai sekarang. Yudaisme juga tetap ada. Dan Islam yg datang paling akhir telah meng-inkorporasikan juga ajaran-ajaran kemanusiaan dari Yudaisme dan Kristen di wilayah ini. So, Islam di Timur Tengah yg sekarang dikenal merupakan hasil gabungan dari agama-agama itu (Yudaisme, Nasrani, Islam), walaupun namanya tetap Islam.<br /><br />Yg sangat disayangkan, apa yg dimengerti sebagai Islam sekarang ini adalah apa yg dikenal di dalam Yudaisme dan Nasrani ratusan tahun lalu. Dulu pengertian seperti itu dianggap lebih beradab, lebih manusiawi, tetapi sekarang sudah terbukti ketinggalan jaman. Ketinggalan jaman ratusan tahun dibandingkan dengan Nasrani yg sekarang telah berkembang begitu pesat dalam berbagai samaran barunya lagi seperti Humanisme, Liberalisme, Kapitalisme, Marxisme, Sosialisme, Welfare Statisme, Environmentalisme, Human Rights Movement, Feminisme dan berbagai isme-isme Post Modern lainnya yg, jujur aja, merupakan hasil dari pemikiran Nasrani yg sudah dibontang-banting habis-habisan sehingga melahirkan essensi yg lebih manusiawi lagi. Dan kalau diurutkan, semuanya berasal dari pemikiran Yahudi. Namanya pemikiran Yudeo-Kristen. Karena yg Yudeo itu yg lebih tua, maka kita bisa bilang bahwa semuanya merupakan hasil olah pikir Yahudi yg memang tidak terhitung jasanya dari dahulu sampai sekarang.<br /><br /><br />Berikut tiga percakapan hari ini:<br /><br /><br />+<br /><br />PERCAKAPAN 1: SAYA MENGAKSES MEMORY KOLEKTIF DARI EROPA KUNO<br /><br /><br />T = Maaf saya mau tanya arti mimpi. Mimpi ini adalah salah satu yg saya yakini punya makna. Di mimpi itu saya lihat di langit ada beberapa benda terbakar jatuh ke bumi. Saya lihat dari atas bukit gersang berbatu yg mengelilingi sebuah kota. Kota itu dikelilingi bukit. Di samping depan saya juga ada seorang bermajah Mongol yg ikut mengamati meteor itu jatuh. Dan satu lagi saya juga mimpi.ada sebuah gereja tua yg sudah rusak di situ. Penjaganya/pendeta bilang 'das dames/das demer (gak tau ejaannya soalnya cuma denger) terkubur di sini.<br /><br />J = Kemungkinan anda akses memory kolektif tentang pengepungan sebuah kota di Eropa abad pertengahan oleh orang Mongol. Meteor yg anda lihat kemungkinan merupakan lontaran batu dan minyak panas dari benteng kota itu. Gereja yg hancur itu bernama Des Dames de la Mer. Dari namanya kita bisa tahu bahwa kota itu terletak di pinggir laut. Des Dames artinya Para Wanita Suci dan de la Mer artinya di pinggir laut. Gedung gereja yg didedikasikan kepada para wanita suci dan didirikan di kota pinggir laut. Cuma itu saja artinya menurut saya.<br /><br />+<br /><br />PERCAKAPAN 2: SAYA MELIHAT WANITA JALANG EHEM-EHEMNYA SUAMI SAYA<br /><br /><br />T = Halo Mas Leo,<br /><br />Mm..cerita ini bagaimana menurut Mas Leo, adakah arti di balik mimpi ini, atau hanya sebuah mimpi dari pengalaman yang mengendap dalam memori saya?<br /><br />J = Seperti apa mimpinya?<br /><br />T = Dua minggu lalu saya mimpi menjadi pembunuh tampa perasaan.. wuuuidih keren yah kayaknya he he he.. Begini mas Leo yang tekasih dan di muliakan umatmu.. bllink blink.. Di dalam mimpi itu saya melihat ehem ehemnya suami berjoged di depan saya, dengan mata blink blink plarak plirik merendahkan, sedikit senyum sinis di sudut bibirnya yang ranum basah basah minta dikepret air raksa hue hue he he.. (Cool man.. Cool.. ga pake rasa asbun ajah nulisnya).<br /><br />J = Hm, then?<br /><br />T = Saat itu saya memandang polah tingkah si wanita jalang penuh pesona eksotik itu dengan wajah dingin lempeng tanpa ekpresi.<br /><br />J = Gut gut, then?<br /><br />T = Wanita jalang nan eksotik itu tetap meliuk-liukan badannya di hadapan saya dan di seberang sana ada suami saya sedang berdiri, tapi tidak memperhatikan wanita itu. Wanita itu sambil berlenggak-lenggok memperlihatkan kemolekannya dan kemenangannya atas pemilikan hak orang lain dengan bangganya, sambil tetap melihat kepada saya dengan lirikan matanya yang tersenyum sinis merendahkan, sedikitpun tak bergeser pandangannya.. (wuuuiiidih apa ga pegel yah) he he..<br /><br />J = Hm, then?<br /><br />T = Saya menanggapi tontonan seru itu dengan wajah dingin tanpa perasaan apapun, hanya sedikit terbersit 'sape lage neh, stok baru apa kambuhan'.. (Kayak narapidana kambuhan gitu deh).<br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Entah bagaimana tiba-tiba datang ular sebesar ular anaconda, meliuk-liuk di depan saya, dalam kesadaran penuh di dalam mimpi itu saya melihat ular tersebut adalah wanita jalang nan eksotik tersebut.<br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Memang dalam mimpi itu saya sepenuhnya sadar seperti tidak dalam mimpi.. hanya berbeda alam saja, alam mimpi settingnya mudah diganti sesuai cerita yang akan disampaikan.<br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Ular tadi mulai membelit diri saya, mulai menyerang karena tidak puas dengan sikap saya yang diam saja sebagai penonton, menonton ulahnya meliuk-liuk di depan saya.<br /><br />J = Ok, then?<br /><br />T = Ketika ular mulai menyerang, saya pun bereaksi mempertahankan diri, terus menerus diserang saya pun mulai merasa lelah dengan ulah ular itu, saya katakan 'gimana sih ganggu orang tidur ajah, Jangan ganggu saya'. Sambil membentak saya tusuk ular itu dengan pisau yang entah dari mana sudah ada di tangan saya, saya tusuk sampai tangan saya masuk ke dalam badan ular itu.<br /><br />J = Ok, then?<br /><br />T = Setelah mati ular tersebut menghilang, dan tinggal si wanita jalang nan eksotik dengan wajah celingukan lihat kiri kanan seperti mencari perlindungan memelas, wajah cantiknya melorot tinggal wajah memelas.. tapi herannya masih ajah jojogedan edan.. he he..<br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Tanpa basa basi tetap dengan wajah dingin, saya menatap wanita itu dingin tanpa perasaan dan saya tinggal tidur kembali, hanya satu kalimat sempat terlontar: 'Jangan ganngu, saya mau tidur lagi'. He He.. waktu bangun saat itu jam 4:15. Semua kejadian masih terasa baru aja, dan badan saya pararegel alias pegel pegel, padahal saya gak ikut joged he he he... Begitulah Mas Leo terkasih segala umat, cerita saya itu..<br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Mm.. menurut Mas Leo bagaimana? Mimpikah saya? BerIlusi dalam hayal imajinasi?<br /><br />J = Menurut saya si wanita jalang itu sudah kehilangan auranya karena anda sudah membunuh si "ular" yg membuat suami anda termehek-mehek. Kalau ularnya gak ada berarti si wanita jalang sudah tidak bisa membuat suami anda merasa gatel. Kalo gak ada rasa gatel lagi berarti the end of the relationship haram jadah itu sudah dekat. Tapi of course ini masih berupa praduga tidak bersalah. Anda masih harus mengamati dengan cermat apakah suami anda masih suka garuk-garuk. Kalau sudah tidak suka garuk-garuk berarti penyakit gatel-gatelnya sudah sembuh dan dia sudah tidak doyan wanita jalang lagi. In other words, dia mulai tobat untuk menjadi seorang suami baik-baik, tapi gak janji yee..<br /><br /><br />+<br /><br />PERCAKAPAN 3: SAYA DIBILANG 'KOTOR' OLEH GURU MEDITASI SAYA<br /><br /><br />T = Terima kasih Mas Leo atas kiriman ebook-nya yg langsung saya baca walau belum semua.<br /><br />J = Terima kasih juga. Dan untuk teman-teman yg berminat, silahkan baca pengantar ebook itu di link berikut <http://www.facebook.com/leonardo.rimba?v=app_2347471856&ref=profile#!/note.php?note_id=320271679497>.<br /><br />T = Saya salut dengan tulisan-tulisan itu, memberikan pencerahan bagi banyak umat (baca orang..hehehe). Saya setuju banget dengan beberapa pernyataan Mas Leo, seperti tidak ada surga, itu buatan manusia, pembodohan dari guru, pendeta agama. Dan ngapain nyari Tuhan ke gunung, ke goa-goa, padahal Tuhan ada dalam diri kita... Wah, ini baru pendidikan yg benar. Mestinya tulisan-tulisan Mas Leo ini dibaca dan diajarkan juga di pesantren-pesantren terutama yg aliran keras.<br /><br />J = Tapi nanti pesantrennya jadi gak laku dan ulamanya jadi orang pengangguran gimana?<br /><br />T = Karena saya pada pandangan pertama udah kepincut dengan tulisan Anda, maka saya ingin ajukan pertanyaan-pertanyaan, sbb: Waktu kecil SD, saya mudah jatuh sakit, saya sering mimpi di kejar hantu, dan saya berlari tapi susah banget, kayak lari di tempat, pernah juga sering mimpi terbang tapi dengan sekuat tenaga tubuh ini melayang tapi gak bisa tinggi-tinggi.<br /><br />J = Hm..<br /><br />T = Saat umur 20-an di bawah 30 tahun, saya kalu bermimpi biasanya terjadi, bahkan sering saya pasangkan nomor togel, dan sering jitu dan dapat hadiah (heheheh..), namun semakin dewasa semakin tidak tepat lagi mimpi-mimpiku itu. Apakah gejala ini menunjukkan bahwa diriku ini semakin 'kotor'?<br /><br />J = Gak juga. Kalo gak tepat lagi berarti sudah waktunya untuk stop main tebak-tebakan. Menurut saya hikmahnya cuma itu saja. Berarti sudah ada kegiatan yg lebih bermanfaat yg bisa anda lakukan dibandingkan dengan tebak-tebakan nomor togel.<br /><br />T = Saya pernah ikut latihan meditasi yg gurunya datang dari India di Taman Mini Indonesia Indah, kata guru itu yg orang Bali yg lama tinggal di India, katanya cakra-cakraku kering. Apa benar kalo semakin dewasa, semakin banyak tahu otak kita (udah gak sepolos saat kecil, saat remaja) sudah terkontaminasi, suka marah-marah, dll, akan menambah 'dosa', dan kitapun jadi 'kotor' akibatnya semakin tumpul indra keenam atau instuisi ato apapun namanya?<br /><br />J = Bisa dibilang begitu. Kalau anda masih anak kecil, maka anda akan bilang terus terang bahwa guru meditasi itu ngibul kepada anda. Sebagai anak kecil yg masih bersih dan indra keenamnya kinclong punya, maka anda akan ngomong apa adanya saja. Kalau anda dibohongin, anda akan bilang anda dibohongin. Tetapi, karena anda sudah dewasa sekarang, maka anda ragu-ragu untuk bilang di depan guru meditasi anda itu bahwa ucapannya itu bullshit.<br /><br />T = Kalo benar menjadi 'kotor' gimana caranya membersihkan? Apakah cukup dengan meditasi tiap hari?<br /><br />J = Menurut saya tidak ada yg menjadi kotor dan menjadi bersih. Anda biasa-biasa saja dari dahulu, tetapi tidak sespontan ketika anda masih kecil. Cara membersihkannya cuma satu, yaitu kembali kepada sifat spontan anda. Kalau anda merasa ditipu oleh guru meditasi itu, bilang saja di muka orangnya bahwa anda tidak suka ditipu. Segala kepercayaan untuk membersihkan diri dengan meditasi isinya sebagian besar cuma penipuan belaka. Anda ditipu untuk percaya bahwa anda "kotor" (dalam tanda kutip), lalu anda akan dikerjain habis-habisan sampai anda tobat dan drop out seperti Siddharta Gautama.<br /><br />Setelah anda tobat mencari "kesucian" (dalam tanda kutip), barulah anda memiliki kesempatan untuk sadar bahwa ternyata anda tidak apa-apa. Siddharta Gautama mengalami itu. Dia tobat menjadi pertapa dan menjalani lakon menyiksa diri yg tidak membawa faedah apapun. Lalu dia capek dan tertidur di bawah pohon Bodhi. Ketika dia bangun dia sadar bahwa ternyata kesadarannya itu tetap saja. Dari dia lahir sampai saat itu ternyata dia sadar bahwa dia sadar. Dan pengertian seperti itu akhirnya membuat Siddharta Gautama disebut sebagai Buddha. Buddha itu orang yg sadar bahwa dirinya itu sadar. As simple as that.<br /><br /><br />+<br /><br />LeoLeonardo Rimbahttp://www.blogger.com/profile/18308494010848580372noreply@blogger.com0