Selasa, 09 Februari 2010

Saya Melihat Wanita Jalang Ehem-ehemnya Suami Saya

Teman-teman,

Mungkin anda tidak berani terus terang untuk berpikir, berbicara dan menuliskan bahwa agama merupakan bagian dari budaya. Kebudayaan adalah apa yg manusia lakukan dengan kehidupannya, termasuk penggunaan simbol-simbol material dan non material. Dan kebudayaan selalu berubah seusai dengan perkembangan teknologi. Teknologi juga bagian dari kebudayaan manusia. Sebenarnya segala perubahan itu akan berjalan secara alamiah. Kalau sudah tidak cocok, maka tinggal dibuang dan diganti dengan yg lebih cocok. Tetapi untuk membuang agama membawa konflik karena ada orang-orang yg berkepentingan dengan agama yg akan dibuang itu. Yg berkepentingan itu namanya ulama. Mereka akan kehilangan pengikut dan sumbangan. Makanya mereka mengeluarkan segala macam fatwa seolah-olah merekalah interpretor dari kemauan Tuhan. Pedahal sudah banyak orang yg tahu bahwa Tuhan yg dikhotbahkan oleh para ulama itu merupakan hasil imajinasi mereka sendiri saja.

Kalau ulama bisa berimajinasi dan khotbah tentang Tuhan, maka setiap manusia juga bisa. Dan itulah paradigma baru yg telah tiba saat ini. Kita bisa bilang apa saja tentang Tuhan dan itu termasuk HAM. Namanya HAM Kebebasan Beragama dan HAM Kebebasan Berbicara. Merupakan HAM kita untuk berpendapat apa saja tentang Tuhan. Dan HAM yg kita miliki sama persis dengan HAM yg dimiliki oleh para ulama. Mereka bisa berpendapat tentang Tuhan, kita juga bisa. Tingkatnya sama. Tetapi tentu saja para ulama itu akan mencak-mencak mempertahankan kedudukan mereka sebagai corong satu-satunya bagi "Tuhan" (dalam tanda kutip). Secara tidak tahu malu semua ulama dalam semua agama selalu berkelakuan seperti itu. Dan cara menghadapinya cuma satu, yaitu bicara saja terus terang di depan si ulama bahwa apa yg diucapkannya itu cuma merupakan hasil imajinasinya saja. Cuma pendapat belaka. Bilang saja seperti itu.

Ilmu pengetahuan juga bagian dari kebudayaan. Teknologi itu bagian dari kebudayaan. Ada teknologi lama yg kita buang, dan teknologi baru yg kita pakai. Ada sistem kepercayaan lama yg kita buang karena dibuatnya ketika teknologi kita masih rendah. Dan ada sistem kepercayaan baru yg kita pakai sekarang ini karena teknologi kita sudah begitu maju. Menciptakan dan memakai sistem kepercayaan dan teknologi merupakan hal yg normal saja. Semuanya bergulir berganti. Tetapi ada orang yg bilang bahwa kita harus pakai terus kepercayaan yg diciptakan ketika nenek moyang kita masih naik onta, pedahal sekarang kita sudah naik mobil. Yg bejad itu mereka yg mau tetap pakai kepercayaan kedaluwarsa. Semakin bejad kepercayaannya, maka semakin lantanglah teriakannya. Itu semacam teriakan kesakitan dari orang yg tidak mau berubah. Tidak mau belajar bahwa ini abad ke-21 M. Abad facebook dan bukan abad Jibril gitu lho.

Saya melihat ketiga agama samawi (Yahudi, Nasrani, Islam) sebagai hasil kejeniusan otak Yahudi yg memformulasikan semua konsep ketuhanan dan menyatukannya dalam satu figur yg disebut Yehovah Elohim (dalam bahasa Arab disebut Allah, dalam bahasa Inggris disebut God). Monotheisme yg ketat diajarkan oleh Yudaisme, tetapi Yudaisme tidak bisa berkembang karena terlalu etno-sentris. Ke Eropah, Yudaisme berkembang dalam samarannya sebagai agama Nasrani. Dan ini cuma bisa berhasil setelah Yudaisme dikawinkan dengan berbagai konsep kafir dan pemikiran filsafat dari Eropah. Ke Arabia dan Asia Selatan yg politheistik, Yudaisme berkembang dalam samarannya sebagai agama Islam. Ada pula wilayah remang-remang di mana terjadi sinthesis habis-habisan antara Yudaisme, Nasrani dan Islam. Wilayah inilah yg sekarang kita kenal sebagai wilayah bulan sabit di Timur Tengah. Di wilayah itu, Nasrani tetap ada dari dahulu sampai sekarang. Yudaisme juga tetap ada. Dan Islam yg datang paling akhir telah meng-inkorporasikan juga ajaran-ajaran kemanusiaan dari Yudaisme dan Kristen di wilayah ini. So, Islam di Timur Tengah yg sekarang dikenal merupakan hasil gabungan dari agama-agama itu (Yudaisme, Nasrani, Islam), walaupun namanya tetap Islam.

Yg sangat disayangkan, apa yg dimengerti sebagai Islam sekarang ini adalah apa yg dikenal di dalam Yudaisme dan Nasrani ratusan tahun lalu. Dulu pengertian seperti itu dianggap lebih beradab, lebih manusiawi, tetapi sekarang sudah terbukti ketinggalan jaman. Ketinggalan jaman ratusan tahun dibandingkan dengan Nasrani yg sekarang telah berkembang begitu pesat dalam berbagai samaran barunya lagi seperti Humanisme, Liberalisme, Kapitalisme, Marxisme, Sosialisme, Welfare Statisme, Environmentalisme, Human Rights Movement, Feminisme dan berbagai isme-isme Post Modern lainnya yg, jujur aja, merupakan hasil dari pemikiran Nasrani yg sudah dibontang-banting habis-habisan sehingga melahirkan essensi yg lebih manusiawi lagi. Dan kalau diurutkan, semuanya berasal dari pemikiran Yahudi. Namanya pemikiran Yudeo-Kristen. Karena yg Yudeo itu yg lebih tua, maka kita bisa bilang bahwa semuanya merupakan hasil olah pikir Yahudi yg memang tidak terhitung jasanya dari dahulu sampai sekarang.


Berikut tiga percakapan hari ini:


+

PERCAKAPAN 1: SAYA MENGAKSES MEMORY KOLEKTIF DARI EROPA KUNO


T = Maaf saya mau tanya arti mimpi. Mimpi ini adalah salah satu yg saya yakini punya makna. Di mimpi itu saya lihat di langit ada beberapa benda terbakar jatuh ke bumi. Saya lihat dari atas bukit gersang berbatu yg mengelilingi sebuah kota. Kota itu dikelilingi bukit. Di samping depan saya juga ada seorang bermajah Mongol yg ikut mengamati meteor itu jatuh. Dan satu lagi saya juga mimpi.ada sebuah gereja tua yg sudah rusak di situ. Penjaganya/pendeta bilang 'das dames/das demer (gak tau ejaannya soalnya cuma denger) terkubur di sini.

J = Kemungkinan anda akses memory kolektif tentang pengepungan sebuah kota di Eropa abad pertengahan oleh orang Mongol. Meteor yg anda lihat kemungkinan merupakan lontaran batu dan minyak panas dari benteng kota itu. Gereja yg hancur itu bernama Des Dames de la Mer. Dari namanya kita bisa tahu bahwa kota itu terletak di pinggir laut. Des Dames artinya Para Wanita Suci dan de la Mer artinya di pinggir laut. Gedung gereja yg didedikasikan kepada para wanita suci dan didirikan di kota pinggir laut. Cuma itu saja artinya menurut saya.

+

PERCAKAPAN 2: SAYA MELIHAT WANITA JALANG EHEM-EHEMNYA SUAMI SAYA


T = Halo Mas Leo,

Mm..cerita ini bagaimana menurut Mas Leo, adakah arti di balik mimpi ini, atau hanya sebuah mimpi dari pengalaman yang mengendap dalam memori saya?

J = Seperti apa mimpinya?

T = Dua minggu lalu saya mimpi menjadi pembunuh tampa perasaan.. wuuuidih keren yah kayaknya he he he.. Begini mas Leo yang tekasih dan di muliakan umatmu.. bllink blink.. Di dalam mimpi itu saya melihat ehem ehemnya suami berjoged di depan saya, dengan mata blink blink plarak plirik merendahkan, sedikit senyum sinis di sudut bibirnya yang ranum basah basah minta dikepret air raksa hue hue he he.. (Cool man.. Cool.. ga pake rasa asbun ajah nulisnya).

J = Hm, then?

T = Saat itu saya memandang polah tingkah si wanita jalang penuh pesona eksotik itu dengan wajah dingin lempeng tanpa ekpresi.

J = Gut gut, then?

T = Wanita jalang nan eksotik itu tetap meliuk-liukan badannya di hadapan saya dan di seberang sana ada suami saya sedang berdiri, tapi tidak memperhatikan wanita itu. Wanita itu sambil berlenggak-lenggok memperlihatkan kemolekannya dan kemenangannya atas pemilikan hak orang lain dengan bangganya, sambil tetap melihat kepada saya dengan lirikan matanya yang tersenyum sinis merendahkan, sedikitpun tak bergeser pandangannya.. (wuuuiiidih apa ga pegel yah) he he..

J = Hm, then?

T = Saya menanggapi tontonan seru itu dengan wajah dingin tanpa perasaan apapun, hanya sedikit terbersit 'sape lage neh, stok baru apa kambuhan'.. (Kayak narapidana kambuhan gitu deh).

J = Hm..

T = Entah bagaimana tiba-tiba datang ular sebesar ular anaconda, meliuk-liuk di depan saya, dalam kesadaran penuh di dalam mimpi itu saya melihat ular tersebut adalah wanita jalang nan eksotik tersebut.

J = Hm..

T = Memang dalam mimpi itu saya sepenuhnya sadar seperti tidak dalam mimpi.. hanya berbeda alam saja, alam mimpi settingnya mudah diganti sesuai cerita yang akan disampaikan.

J = Hm..

T = Ular tadi mulai membelit diri saya, mulai menyerang karena tidak puas dengan sikap saya yang diam saja sebagai penonton, menonton ulahnya meliuk-liuk di depan saya.

J = Ok, then?

T = Ketika ular mulai menyerang, saya pun bereaksi mempertahankan diri, terus menerus diserang saya pun mulai merasa lelah dengan ulah ular itu, saya katakan 'gimana sih ganggu orang tidur ajah, Jangan ganggu saya'. Sambil membentak saya tusuk ular itu dengan pisau yang entah dari mana sudah ada di tangan saya, saya tusuk sampai tangan saya masuk ke dalam badan ular itu.

J = Ok, then?

T = Setelah mati ular tersebut menghilang, dan tinggal si wanita jalang nan eksotik dengan wajah celingukan lihat kiri kanan seperti mencari perlindungan memelas, wajah cantiknya melorot tinggal wajah memelas.. tapi herannya masih ajah jojogedan edan.. he he..

J = Hm..

T = Tanpa basa basi tetap dengan wajah dingin, saya menatap wanita itu dingin tanpa perasaan dan saya tinggal tidur kembali, hanya satu kalimat sempat terlontar: 'Jangan ganngu, saya mau tidur lagi'. He He.. waktu bangun saat itu jam 4:15. Semua kejadian masih terasa baru aja, dan badan saya pararegel alias pegel pegel, padahal saya gak ikut joged he he he... Begitulah Mas Leo terkasih segala umat, cerita saya itu..

J = Hm..

T = Mm.. menurut Mas Leo bagaimana? Mimpikah saya? BerIlusi dalam hayal imajinasi?

J = Menurut saya si wanita jalang itu sudah kehilangan auranya karena anda sudah membunuh si "ular" yg membuat suami anda termehek-mehek. Kalau ularnya gak ada berarti si wanita jalang sudah tidak bisa membuat suami anda merasa gatel. Kalo gak ada rasa gatel lagi berarti the end of the relationship haram jadah itu sudah dekat. Tapi of course ini masih berupa praduga tidak bersalah. Anda masih harus mengamati dengan cermat apakah suami anda masih suka garuk-garuk. Kalau sudah tidak suka garuk-garuk berarti penyakit gatel-gatelnya sudah sembuh dan dia sudah tidak doyan wanita jalang lagi. In other words, dia mulai tobat untuk menjadi seorang suami baik-baik, tapi gak janji yee..


+

PERCAKAPAN 3: SAYA DIBILANG 'KOTOR' OLEH GURU MEDITASI SAYA


T = Terima kasih Mas Leo atas kiriman ebook-nya yg langsung saya baca walau belum semua.

J = Terima kasih juga. Dan untuk teman-teman yg berminat, silahkan baca pengantar ebook itu di link berikut .

T = Saya salut dengan tulisan-tulisan itu, memberikan pencerahan bagi banyak umat (baca orang..hehehe). Saya setuju banget dengan beberapa pernyataan Mas Leo, seperti tidak ada surga, itu buatan manusia, pembodohan dari guru, pendeta agama. Dan ngapain nyari Tuhan ke gunung, ke goa-goa, padahal Tuhan ada dalam diri kita... Wah, ini baru pendidikan yg benar. Mestinya tulisan-tulisan Mas Leo ini dibaca dan diajarkan juga di pesantren-pesantren terutama yg aliran keras.

J = Tapi nanti pesantrennya jadi gak laku dan ulamanya jadi orang pengangguran gimana?

T = Karena saya pada pandangan pertama udah kepincut dengan tulisan Anda, maka saya ingin ajukan pertanyaan-pertanyaan, sbb: Waktu kecil SD, saya mudah jatuh sakit, saya sering mimpi di kejar hantu, dan saya berlari tapi susah banget, kayak lari di tempat, pernah juga sering mimpi terbang tapi dengan sekuat tenaga tubuh ini melayang tapi gak bisa tinggi-tinggi.

J = Hm..

T = Saat umur 20-an di bawah 30 tahun, saya kalu bermimpi biasanya terjadi, bahkan sering saya pasangkan nomor togel, dan sering jitu dan dapat hadiah (heheheh..), namun semakin dewasa semakin tidak tepat lagi mimpi-mimpiku itu. Apakah gejala ini menunjukkan bahwa diriku ini semakin 'kotor'?

J = Gak juga. Kalo gak tepat lagi berarti sudah waktunya untuk stop main tebak-tebakan. Menurut saya hikmahnya cuma itu saja. Berarti sudah ada kegiatan yg lebih bermanfaat yg bisa anda lakukan dibandingkan dengan tebak-tebakan nomor togel.

T = Saya pernah ikut latihan meditasi yg gurunya datang dari India di Taman Mini Indonesia Indah, kata guru itu yg orang Bali yg lama tinggal di India, katanya cakra-cakraku kering. Apa benar kalo semakin dewasa, semakin banyak tahu otak kita (udah gak sepolos saat kecil, saat remaja) sudah terkontaminasi, suka marah-marah, dll, akan menambah 'dosa', dan kitapun jadi 'kotor' akibatnya semakin tumpul indra keenam atau instuisi ato apapun namanya?

J = Bisa dibilang begitu. Kalau anda masih anak kecil, maka anda akan bilang terus terang bahwa guru meditasi itu ngibul kepada anda. Sebagai anak kecil yg masih bersih dan indra keenamnya kinclong punya, maka anda akan ngomong apa adanya saja. Kalau anda dibohongin, anda akan bilang anda dibohongin. Tetapi, karena anda sudah dewasa sekarang, maka anda ragu-ragu untuk bilang di depan guru meditasi anda itu bahwa ucapannya itu bullshit.

T = Kalo benar menjadi 'kotor' gimana caranya membersihkan? Apakah cukup dengan meditasi tiap hari?

J = Menurut saya tidak ada yg menjadi kotor dan menjadi bersih. Anda biasa-biasa saja dari dahulu, tetapi tidak sespontan ketika anda masih kecil. Cara membersihkannya cuma satu, yaitu kembali kepada sifat spontan anda. Kalau anda merasa ditipu oleh guru meditasi itu, bilang saja di muka orangnya bahwa anda tidak suka ditipu. Segala kepercayaan untuk membersihkan diri dengan meditasi isinya sebagian besar cuma penipuan belaka. Anda ditipu untuk percaya bahwa anda "kotor" (dalam tanda kutip), lalu anda akan dikerjain habis-habisan sampai anda tobat dan drop out seperti Siddharta Gautama.

Setelah anda tobat mencari "kesucian" (dalam tanda kutip), barulah anda memiliki kesempatan untuk sadar bahwa ternyata anda tidak apa-apa. Siddharta Gautama mengalami itu. Dia tobat menjadi pertapa dan menjalani lakon menyiksa diri yg tidak membawa faedah apapun. Lalu dia capek dan tertidur di bawah pohon Bodhi. Ketika dia bangun dia sadar bahwa ternyata kesadarannya itu tetap saja. Dari dia lahir sampai saat itu ternyata dia sadar bahwa dia sadar. Dan pengertian seperti itu akhirnya membuat Siddharta Gautama disebut sebagai Buddha. Buddha itu orang yg sadar bahwa dirinya itu sadar. As simple as that.


+

Leo

Minggu, 07 Februari 2010

EBOOK: KEBEBASAN BERAGAMA ADALAH HAM KITA
Oleh: Leonardo Rimba dan Teman-teman


+

PENGANTAR

Kebebasan beragama adalah Hak Azasi Manusia (HAM) yg tidak bisa ditawar lagi, dan sejak tahun 1965 HAM kita untuk bebas memilih agama apa saja maupun untuk tidak beragama apa saja, maupun untuk berpendapat tentang agama telah diinjak-injak dengan sempurna oleh negara. UU No. 1 Tahun 1965 yg melindungi agama-agama seolah-olah satwa langka telah dijadikan dasar untuk memberangus HAM Kebebasan Beragama. Di masa Rezim Suharto, setiap agama memperoleh jatah untuk menunjuk aliran sesat yg kemudian akan diberangus dan dilarang oleh negara. Pedahal Indonesia ini bukan negara agama, dan agama merupakan urusan individu masing-masing tanpa negara berhak ikut campur. Tetapi di Indonesia yg terjadi adalah pemutar-balikkan azas itu, negara Indonesia turut campur menentukan agama apa saja yg bisa dianut oleh warganegara, dan bahkan ikut menentukan aliran apa yg benar dan sesat di dalam agama-agama. Ini pembodohan massal yg sempurna.

Dan itulah alasannya mengapa Gus Dur mendukung langkah berbagai LSM pembela HAM untuk mengajukan judicial review terhadap UU No. 1 Tahun 1965 yg melestarikan pembodohan massal ini. Berdasarkan UU itu, kita WNI diajarkan untuk tidak bersikap kritis terhadap agama karena agama adalah "suci" (dalam tanda kutip). Pedahal tidak ada yg suci soal agama. Semua agama itu ciptaan manusia belaka, walaupun di-klaim ada ayat-ayat yg diturunkan oleh Tuhan melalui Jibril dari atas langit. Dan untuk mengucapkan hal itu dengan lantang akan dianggap mencemarkan agama. Pedahal itu bukan pencemaran agama melainkan HAM, namanya HAM Kebebasan Berbicara. HAM Kebebasan Beragama dan HAM Kebebasan Berbicara tidak dapat dipisahkan. Merupakan HAM bagi tiap warganegara untuk menganut ataupun tidak menganut agama apa saja, dan merupakan HAM bagi tiap warganegara untuk berpendapat tentang agama. Semuanya berada di dalam domain pribadi masing-masing. Negara tidak berhak untuk campur tangan.

Campur tangan oleh negara akan melestarikan keterpurukan bangsa ini sehiingga tidak bisa lepas dari tempurung yg dipasangkan oleh para pemimpin agama (tertentu). Semakin bodoh umat, maka akan semakin senanglah para pemimpin agama, dengan pertimbangan banyaknya sumbangan uang yg masuk ke dalam kantong-kantong organisasi keagamaan. Itu pertimbangan utamanya. Pertimbangan lainnya tentu saja kepentingan Rezim Suharto sendiri yg didukung oleh para pemimpin agama ini, yg memperoleh jatahnya masing-masing untuk menunjuk aliran "sesat" (dalam tanda kutip). Pedahal tidak ada ajaran yg sesat maupun benar. Semuanya belief systems, sistem kepercayaan yg bisa dipakai oleh manusianya sendiri. Semuanya berada di dalam domain pribadi. Negara tidak berhak mengatur agama apa yg bisa dan tidak bisa dianut oleh warganegara. Negara tidak berhak untuk menentukan agama resmi dan agama liar. Negara tidak berhak untuk diskriminasi warganegara berdasarkan agamanya. Negara tidak berhak menentukan ajaran agama yg benar dan yg sesat. Apalagi Indonesia telah meratifikasi Konvensi PBB tentang HAM.

Artinya negara Indonesia telah berjanji untuk menghormati HAM seluruh warganegara, dan janji itu diucapkan di muka dunia internasional. Tetapi prakteknya masih bolong-bolong, dan UU No. 1 Tahun 1965 ini merupakan batu sandungan terbesar yg perlu disingkirkan demi kemajuan bangsa. Sampai kapan mau terpuruk dalam tempurung, mungkin begitu pikir Bapak Bangsa Gus Dur ketika mendukung judicial review itu. Cepat atau lambat semua warganegara Indonesia akan menjadi dewasa juga, akan bisa berpikir bagi dirinya sendiri, dan akan tahu bahwa agama merupakan domain pribadi. Tidak perlu ada UU yg melestarikan agama sebagai satwa langka. Itu pembodohan massal belaka.

Agama tidak berarti spiritualitas. Agama adalah institusi yg mengajarkan pemikiran manusia seolah-olah datangnya dari Tuhan, pedahal cuma pemikiran manusia belaka, dan tidak ada seorangpun yg bisa tahu apa yg dimaksud oleh Tuhan. Dan itulah tema utama dari 66 percakapan berikut yg dilakukan dengan puluhan teman di seluruh Indonesia dan mancanegara dari pertengahan Oktober 2009 sampai dengan akhir Januari 2010. Semuanya pernah diposting di facebook.


+

DAFTAR ISI:

1. Emangnya Miyabi doang yg bisa ditelanjangin?
2. Melihat Kitab Suci Terbang
3. Dikejar Macan, Roh Jahat dan Pernikahan
4. Sejak Manusia Mulai Bisa Berpikir
5. Saya Ini Gadis Biasa-biasa Saja
6. Saya Mau Buang Keyakinan Saya
7. Apa bedanya jadi orang atheist?
8. Nabi Wanita Bersepatu Hak Tinggi
9. Kamu Seorang Homo
10. Tuhan Berkelamin
11. Anda Layak Jadi Miss Indonesia
12. Muncul Nama Sigourney Weaver
13. Tuhan dan Malaikat adalah Space Brothers Kita
14. Maukah kita konfrontir orang-orang yg jualan Tuhan?
15. Saya Berkomunikasi dengan Malaikat
16. Malaikat Baik dan Malaikat Jahat
17. SBY Panen Padi
18. Istilah Kafir dan Anti-Kristus
19. Saya Mengalami Isra Miraj
20. Saya Melihat Penyanyi Opera Peking
21. Saya Bertemu Nabi Khidir
22. Asal-usul Istilah 'Cilaka 13'
23. Agama Mengkhotbahkan Moralitas Palsu
24. Saya Mendukung Festival Meditasi di Bali
25. Saya Mimpi Bertemu Mas Leo
26. Saya Sudah Bisa Meditasi
27. Saya Mimpi Menjadi Yesus
28. Saya Melakukan Hubungan Terlarang
29. Akhirnya Daku Belajar ke Negeri Cina
30. Mawar Kabur sama Laki Orang
31. Amithaba, uhuk uhuk..
32. Robot Spiritual Sama Jeleknya dengan Robot Agama
33. Nyedot Energi Buddha Borobudur
34. Apakah Hajar Aswad benar dari Surga?
35. Gantengan sapa?
36. Kata-kata Mutiara
37. Bagaimana saya biar cepat kaya?
38. Tidak Usah Memaksakan Diri Meditasi Seperti Patung Buddha
39. Karma dan Meditasi Jawa
40. Saya Melakukan Lompatan Gila
41. Saya Dicky dari Yogyakarta
42. Saya Adi di Sulawesi Selatan
43. Melihat Buddha, Acintya dan Anak Kecil
44. Saya Ingin Lebih Bebas dan Tak Terikat
45. Tidak Perlu Pahe
46. Freedom from Dogma
47. Saya Senang dan Sedih Silih Berganti
48. Saya Tidak ke Gereja di Malam Natal
49. Emangnya si Jati Diri itu siapa?
50. Jembatan Darmo Gandul
51. Nabi Penutup dan Sabdo Palon
52. Mata Ketiga dan Perjalanan Spiritualku
53. Memang Konyol Sekali Ternyata
54. Seperti Permainan Jelangkung
55. Saya Penganut Free Sex
56. Meditasi Tanpa Pesan Sponsor
57. Saya Basic-nya Latihan Silat dan Pernafasan
58. Pemenang Piala Bergilir Pluralisme
59. Filsafat, Spiritual, Agama dan Shit, Sampah..
60. Zinah Zinah Merpati
61. Kalimat saya kaku banget, hehe
62. Kenapa sampai sekarang saya belum nikah?
63. Spiritualitas Wanita dan Tantangannya
64. Pendapat Saya tentang Reinkarnasi
65. Kesimpulannya, yg disebut ‘Tuhan’ itu siapa?
66. 12 pertanyaan untuk Leo, sahabatku


+

CARA MEMPEROLEH 'EBOOK: KEBEBASAN BERAGAMA ADALAH HAM KITA':

Kirimkanlah email address anda kepada leonardo_rimba@yahoo.com sehingga bisa saya kirimkan ebook ini langsung ke email address anda.


+

TENTANG LEONARDO RIMBA:

Leo adalah lulusan Universitas Indonesia dan the Pennsylvania State University. Moderator di Milis Spiritual Indonesia http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia. Bersama Audifax, Leo menulis buku Psikologi Tarot (Pinus, 2008). Leo bisa dihubungi di email address , dan di facebook ‘Leonardo Rimba’.