Rabu, 16 Desember 2009

Tidak Perlu Pahe

Friends,

Percakapan pertama tentang pengalaman seorang teman yg bermimpi melihat cahaya putih yg dinamakannya suatu agama baru. Dia mau membawa itu ke India. Percakapan kedua tentang awal perjalanan seorang rekan, dari agama ke spiritual. Seperti apa?


+

PERCAKAPAN 1: SAYA BILANG HARUSNYA AGAMA BARU ITU DIBAWA KE INDIA


T = Mas Leo,

Saya mau cerita mimpi-mimpi saya nih. Kira-kira udah beberapa minggu yg lalu.

J = Boleh aja, like what?

T = Sebenarnya mimpi ini panjang Mas Leo, tapi sebagian besar saya sudah lupa.

J = No problem, yg inget aja seperti apa?

T = Ceritanya begini, saya mimpi ada di sebuah bukit gersang berwarna coklat yg terjal, banyak batu-batu yang tajam menjorok dari tanah. Di bukit itu ada jalanan setapak yg spiral panjang dari bawah hingga ke atas bukit tersebut, dan di sepanjang jalan tersebut ada banyak sekali orang-orang memakai jubah putih. Mereka semua memakai tudung kepala sehingga wajahnya tidak kelihatan.

J = Ok, then?

T = Pada saat itu saya ada di puncak bukit bersama seseorang teman yg saya merasa di mimpi itu saya kenal, padahal saya tidak tau itu siapa, dan juga bersama anak laki-laki dari adik ibu saya (dia memakai jubah putih dan saya tidak melihat saya memakai baju apa), dan beberapa orang-orang bertudung yang saya tidak kenal.

J = Ok, then?

T = Posisi kami pada waktu itu berlutut di hadapan cahaya putih. Di puncak itu ada sebuah cahaya putih, cahaya putih itu berbicara, tapi sebagian besar saya sudah lupa. Yang saya ingat ucapan terakhirnya, yaitu 'TUHAN INI LEBIH TINGGI DARI ALLAH, ALLAH SAJA MENYEMBAHNYA'. Dan saya langsung mengatakan di dalam hati saya, 'ini agama baru, the New Religion'.

J = Ok, then?

T = Dan setelah mendengar kata-kata terakhir dari cahaya putih tersebut saudara saya bilang, 'ini mah sesat'.

J = Ok, then?

T = Setelah cahaya putih itu selesai berbicara, bukit itu langsung runtuh mengubur orang-orang yg ada di bawahnya, yg jelas saya selamat, dan saudara saya tidak tau ada di mana.

J = Ok.

T = Saya sendiri tidak tau bagaimana saya selamat, yg saya tau saya langsung berada di sebuah tempat seperti markas, dengan beberapa orang di dalamnya. Saya langsung bertanya kepada seseorang yg sedang di depan monitor, 'Bagaimana keadaan dia?' (maksudnya teman saya yg saya merasa kenal padahal saya tidak kenal). Dia menjawab, 'Parah, tangan dan kakinya buntung'.

J = Ok.

T = Lalu tiba-tiba saya seperti menonton sebuah adegan di mana ada seseorang yang beragama baru tersebut bisa menjadi raksasa dan menginjak-injak sebuah bangunan mirip apartemen. Saya bisa melihat isi ruang tersebut, ada seseorang yang sedang lari-lari menghindari injakan raksasa tersebut.

J = Ok.

T = Dan tiba-tiba setelah itu saya seperti terbangun dari tidur saya, dan di kamar saya ada beberapa orang yang saya tidak kenal bilang kepada saya, 'Mau kita bawa ke mana agama baru ini?' Saya bilang, 'Kita bawa ke India saja'.

J = Ok, then?

T = Setelah saya mau berjalan tiba-tiba tubuh saya penuh kotoran dan lumpur. Saya bergumam, kenapa jadi kotor begini, lalu tiba-tiba bersih kembali setelah saya berjalan ke pintu kamar saya dan membukanya.

J = Ok, then?

T = Di dekat kamar saya ada seseorang, mirip bapak Fauzi Bowo dan Jusuf Kalla, saya tidak jelas yg mana. Tiba-tiba ada yg bertanya kepada dia, 'Apa agama kamu?' Dia bilang, 'agnostik'. Mimpi selesai.

J = Ok.

T = Lalu saya akhirnya benar-benar bangun, pada saat itu saya bingung apa saya masih bermimpi, akhirnya saya tidur lagi... Kira-kira artinya apa ya, Mas Leo?

J = Artinya memang ada agama baru yg menyembah cahaya putih. Cahaya putih itu simbol dari kesadaran manusia, dan memang lebih tinggi daripada Allah yg hanya konsep saja dan tidak bisa berbicara. Cahaya putih itu simbol dari kesadaran yg ada di diri anda dan semua orang. Kalau orangnya belum sadar bahwa cahaya itu ada di dalam dirinya, maka orangnya akan bilang bahwa itu 'sesat'. Pedahal yg sesat adalah yg menyembah bermacam-ragam konsep Tuhan, seperti Allah, dll.

Cahaya putih itu simbol saja, dan kita tidak perlu lagi mengkonsepkannya. Kalau kita mau menguraikannya lagi, maka kita bisa jatuh ke dalam jebakan orang-orang beragama yg tidak puas-puasnya menguraikan siapa itu Allah, apa sifatnya, apa kemauannya, apa kesukaannya, apa kebenciannya. Mengapa Allah menempatkan pria di atas wanita, mengapa Allah menurunkan nabi-nabi, mengapa Allah menurunkan kitab suci, dsb... Tidak akan ada habis-habisnya. Dan jelas itu konsep yg inferior, lebih rendah dibandingkan kesadaran kita yg bisa sadar sesadar-sadarnya. Kita sadar bahwa kita sadar, dan itulah yg tertinggi. Bahkan Allah yg cuma konsep itu saja menyembahnya. Konsep Allah itu lahir dari manusia yg menyembah cahaya putih itu. Artinya, cahaya putih itu memang disembah oleh semuanya, termasuk oleh Allah yg merupakan hasil olah pikir dari manusia yg menyembah si cahaya putih. Dan bukan disembah juga, sebenarnya. Cahaya putih itu memang ada, itu simbol dari kesadaran kita saja. Kita sadar bahwa kita sadar.

Setelah cahaya putih itu berbicara, maka bukit yg anda lihat itu runtuh, dan orang-orang bertudung putih lalu berantakan, ada yg kakinya patah dan lain sebagainya. Anda tidak apa-apa karena anda ternyata cuma melihat saja, tidak ikut berpartisipasi. Nah, orang-orang bertudung putih itu adalah simbol dari orang-orang beragama. Ketika mereka sampai kepada cahaya putih itu, dan mereka mendengar sendiri cahaya putih itu berbicara, maka otomatis segala sesuatu yg mereka tempelkan ke tubuh mereka akan porak poranda. Segala macam ritual ternyata habis tak bersisa. Itu simbol yg dimunculkan dari runtuhnya bukit.

Lalu anda melihat tubuh anda sendiri kotor. Anda tidak tahu kenapa. Tetapi kotoran di tubuh itu rontok dengan sendirinya ketika anda berjalan ke arah pintu. Artinya, perasaan bersalah yg ada di diri anda ternyata cuma illusi saja. Akan otomatis bersih setelah anda mau bergerak menuju ke luar. Pintu itu simbol dari arah menuju ke luar. Bisa dibilang ke luar dari diri sendiri dan menjangkau orang-orang lainnya. Anda juga mendengar orang bertanya-tanya hendak kemana agama baru itu dibawa bukan? Lalu anda mendengar suara yg bilang: 'Ke India'.

Ini juga simbolik. Ke India berarti membawa pemahaman tentang kesadaran yg ada di diri kita kepada mereka yg masih terbutakan oleh segala macam belief systems berlapis-lapis yg ada di anak benua India. India memang tempat asal banyak pemikiran spiritual, tetapi ratusan juta penduduk India tetap saja terbelenggu oleh takhayul bahkan sampai saat ini. Kesadaran mereka tertutup rapat, dan anda yg telah mendengar sendiri suara putih itu berbicara memang harusnya membawa agama baru itu ke India.

Bawa saja.


+

PERCAKAPAN 2: AGAMA ADA UNTUK MANUSIA DAN BUKAN SEBALIKNYA


T = Salam,

Saya ingn bertanya. Sebenarnya saya adalah penganut Katholik sejak kecil. Alkitab adalah petunjuk bagaimana menjalani hidup ini, sebab di sana ada pelajaran, nasehat-nasehat, peringatan dlsb, walaupun banyak juga pertanyaan-pertanyaan yg tak terjawab, yg saya anggap bahwa semua yg terjadi adalah kuasa Tuhan.

J = Ok, then?

T = Akhir-akhir ini saya tertarik dengan hal-hal spiritual, kemudian dengan konsep agnostik yg dikenalkan oleh Bung Leo. Sebagai pemula mungkin terlambat seiring dengan usia tapi saya coba untuk memahami dengan membaca/sharing.

J = Ok, then?

T = Yang saya ingin tanyakan kepada Bung Leo, apa sebenarnya yang terjadi dengan keadaan saya ini?

J = Apa yg anda alami adalah sesuatu yg normal, anda memasuki satu tahap dalam hidup anda di mana secara intuitif anda sadar bahwa apa yg diajarkan oleh agama ternyata hanyalah hal-hal simbolik, dan tidak perlu diikuti secara literal atau harafiah. Kelahiran Yesus yg dirayakan tiap hari Natal, contohnya. Itu simbol dari kelahiran kembali diri kita sendiri bukan? Kelahiran tiap orang dari kita yg masih mau menaruh harapan kepada hidup ini. Masih tetap berharap bahwa kesadaran yg ada di diri kita tetap akan hidup, walaupun kita banyak membuat kesalahan di masa lalu, walaupun kita tahu banyak dari harapan kita mungkin tidak akan menjadi kenyataan. Natal adalah simbol dari kelahiran. Kelahiran Yesus dan kelahiran tiap orang dari kita juga. Artinya begitu sederhana, dan segala ritual keagamaan hanya akan membuatnya menjadi complicated.

Mungkin anda telah sampai kepada pengertian bahwa Yesus berbicara tentang diri kita dan bukan tentang dirinya. Yesus itu anda, saya dan siapa saja yg mau menerima ke-ilahian dirinya. Kita ini semuanya memiliki kesadaran illahi. Baik mengikuti ritual Katolik ataupun tanpa ritual, kita semuanya memiliki kesadaran illahiah. Illahi artinya abadi, tidak diciptakan dan tidak bisa dimusnahkan. Memang tidak bisa dibuktikan kita ada di mana sebelum lahir dan akan ke mana setelah kita mati. Kita cuma bisa tahu bahwa kita illahi, titik. Illahi itu konsep keagamaan. Dan orang agnostik tidak pakai konsep seperti itu.

Agnostik artinya mengakui bahwa kita sadar, kita memiliki kesadaran di sini dan saat ini saja. Dan kita memiliki segala sesuatunya yg memungkinkan kita untuk hidup di dunia ini. Ada panca indra, ada tubuh, ada hormon, ada pikiran, ada perasaan. Ada metabolisme. Ada segala-galanya yg kita ketahui memang ada. Dan ada juga simbol-simbol yg kita gunakan untuk komunikasi. Komunikasi bisa secara verbal dengan kata-kata yg diucapkan dan dituliskan. Bisa juga secara telephatik atau empathik, artinya tidak diucapkan tetapi bisa langsung dipahami. Itu semuanya memang ada, baik kita menggunakan konsep Tuhan ataupun tidak. Baik kita beragama maupun tidak. Dan orang agnostik memilih untuk tidak beragama karena tahu bahwa apa yg diajarkan di agama-agama itu semuanya simbolik belaka.

Yg jelas, kita semuanya berusaha untuk mencapai keseimbangan lahir dan batin. Untuk hidup dan menikmati segalanya yg bisa kita nikmati, mengerjakan apa yg bisa kita kerjakan, dan meninggalkan hal-hal yg bisa merusak diri kita sendiri maupun orang lain. Sederhana sekali bukan? Dan sebenarnya seperti itu pulalah ajaran-ajaran agama apabila manusianya mau sadar. Sayangnya banyak manusia yg tidak sadar bahwa agama itu isinya simbol-simbol belaka, dan yg essensial justru adalah manusianya.

Agama itu ada bagi manusia, dan bukan manusia bagi agama.


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

Selasa, 15 Desember 2009

Saya Ingin Lebih Bebas dan Tak Terikat

Friends,

Tiga percakapan hari ini bertemakan HAM kebebasan beragama (religious freedom) yg berkaitan erat dengan HAM kebebasan berpendapat (free speech). Kita berhak beragama apapun maupun tidak beragama apapun. Dan kita berhak berpendapat apapun. Masa masih belom ngerti sih?


+

PERCAKAPAN 1: SAYA INGIN LEBIH BEBAS DAN TAK TERIKAT


T= Mas Leo,

Bukankah akal pikiran dan panca indera bisa salah juga ya? Itu terbukti dari manusia yang tidak bisa secara pasti memprediksi fenomena alam. Nah, memprediksi kan pake panca indera, pun panca indera bisa salah. Contoh, kayu yang lurus panjang dicemplungkan ke dalam air pasti akan terlihat membengkok bukan? Padahal kayu itu tidak bengkok sama sekali. Dengan begitu, mata kita sudah salah melihat. Kalau dari penglihatan saja sudah salah, apa lagi pikiran yang asalnya dari panca indera itu sendiri?

J = Iyalah, akal pikiran dan panca indera kita bisa salah. Terkadang salahnya gila-gilaan. Kita merasa jatuh cinta abis-abisan, gak taunya ternyata itu cuma gejolak hormon doang. Hormon seks membuat kita mengucapkan janji sehidup semati. Bisa juga komitmen sebelah tangan dan sebelah kaki. Gak taunya sehabis oho oho, the komitmen tetap tinggal komitmen. Bisa juga dipaksakan dengan alasan saya pria baik-baik (saya pernah gitu), dan tidak mau menjilat ludah kembali. Tetapi pemaksaan seperti itu akhirnya cuma akan menyakitkan semua orang, termasuk saya sendiri. I had a bitter experience loving somebody which should not have been loved at all. Mustinya the person dipotong tujuh, begitu kalo mao ikutin petunjuk dari Mpok Thoyibah yg sudah ditinggal pergi oleh Bang Thoyib selama tiga kali puasa dan tiga kali lebaran.

Kemarin dulu saya berbicara dengan seorang wanita yg sudah tekdung tralala dulu sebelum got married 12 years ago. Sekarang anaknya dua orang, suaminya kerja di LN sudah sepuluh taon. Ketemunya cuma 8 bulan sekali. Dan setelah ketemuan mereka gak lagi bisa ML, udah gak napsu. Si suami gak perduli istrinya having fun with somebody else, dan si istri juga gak perduli suaminya ML sama siapa aja. But now the wife wants to get a divorce while the husband kayaknya lebih suka sama status quo.

Saya ajarin the wife untuk ke luar dari pakem, having fun without having to dissolve the marriage. Ngapain menikah lagi demi sepotong surat saja kalau sudah pernah merasakan menikah, sudah punya anak dan, walaupun sekarang sudah tidak ada rasa lagi sama si suami, ternyata ekonomi lancar-lancar aja? Demi ekonomi dan status sosial, pertahankanlah the mahligai rumah tangga, begitu kata saya tanpa malu-malu kucing dan menyebut-nyebut Tuhan.

And, because the husband cuma pulangnya 8 bulan sekali, itupun kalo pulang tidak meminta ML, the husband udah gak doyan, dan the wife juga udah gak napsu, dan karena semuanya baik-baik saja, untuk apa rock the boat?

Please try to be realistic, mbakyu, said I to the bewildered woman. Masih muda juga sih, about 32 years old something. Lagi hot-hotnya tuh, body-nya bahenol, a career woman, dan sekarang punya hubungan di luar nikah dengan suami orang yg sudah pernah kawin cere 3 kali, ala makjan..

Live to the fullest at the moment. Be responsible. Be realistic. Kita bukan anak kecil lagi. Walopun nenek moyang kita orang pelaut, kita udah tinggal di daratan most of the time. Dan bahkan mereka yg kerjanya di atas laut, tetap saja harus menancapkan kaki dan segalanya yg bisa ditancapkan ke atas something solid, begitu kaya saya.

Yg solid itu kalo kita PD. Tidak usah perduli ini itu yg tidak relevan lagi. Suka sama suka is the norm. Abis itu kalo bosen bisa pisah baik-baik. It's very simple, teristimewa kalo gak ada surat menyurat ala KUA atawa pencatatan sipil bagian pernikahan. Gitu aja kok refot, haiyya !!

So, akal pikiran dan panca indera bisa salah karena kita juga dipengaruhi oleh hormon-hormon. Kalau hormon kita sedang seimbang kita bisa waras, dan kalau hormon kita sedang awut-awutan seperti ketika saat seorang wanita memasuki masa menopause, maka yg terjadi adalah error par excellence. Segalanya menjadi serba salah. Si wanita akan mengkritik kiri kanan, tidak pernah puas, pedahal dia cuma terkena delusion, merasa dirinya benar pedahal yg dicari cuma pembebasan dari rasa gak enak di tubuhnya itu. Akal pikiran dipengaruhi bukan hanya oleh panca indera tetapi juga oleh hormon.

Dan siapa bilang perasaan bahagia bagai di langit ketujuh yg dialami oleh sebagian manusia spiritual tidak dipengaruhi oleh hormon? Itu hormon juga. Namanya hormon melatonin yg dihasilkan oleh kelenjar pineal. Kalau kita sering meditasi, apalagi meditasinya di tempat remang-remang walopun belum tentu mesum, maka kelenjar pineal kita akan menghasilkan hormon melatonin segerobak. Akibatnya mata kita akan terlihat seperti orang welas asih, seperti mengantuk all the time, pedahal the person merasa sedang manunggaling kawula lan gusti atawa bersambung rasa dengan Allah.

Kelenjar pineal dikenal sebagai God Spot, artinya tempat Allah. Allah itu ternyata adanya di tengah batok kepala kita sendiri. Kalau kita rajin meditasi, apapun belief system kita, maka cepat atau lambat kita akan merasakan Allah. Aliran Buddhist, Katolik, Karismatik, Kejawen, Hindu, Ahmadiyah, Lia Eden, bahkan kafirin dan kafirat yg sempurna juga mengalaminya.

Itu tidak salah, karena memang seperti itulah harusnya. Spiritualitas itu kultivasi meditasi ketika manusianya bisa merasa manunggaling atau menyatu dengan apa yg dipercayainya. Tetapi ternyata, apaapun yg orang percayai tidak akan berpengaruh ketika orangnya berhasil menyentuh God Spot. Semuanya akan mengalami membludaknya hormon melatoonin dengan akibat munculnya perasaan tenang dan damai.

Setelah ini mungkin orangnya akan berandai-andai menggunakan akal pikirannya. Dia bisa saja sesumbar ada malaikat pelindung yg datang bawa ayat-ayat. Atau ada Dewa yg turun. Atau bertemu Buddha, Yesus,... dan berbagai avatar. Semuanya itu belief system yg bisa saja dipakai untuk menjelaskan fenomena yg ternyata sifatnya fisik itu. Melatonin adanya di dimensi fisik. Kadar hormon melatonin di tubuh kita bisa diukur di lab. Kita bisa juga menelan kapsul melatonin yg bisa dibeli di apotik. Dan setelah itu kita bisa foto aura. Foto aura setelah kita menelan banyak kapsul melatonin akan menghasilkan gambar aura keungu-unguan, artinya orangnya memiliki tingkat spiritual tinggi. Pedahal itu asalnya dari kapsul melatonin, gimana?

Pada pihak lain, hal ini merupakan fenomenon yg sudah diketahui oleh orang-orang pintar di dunia akademik. Yg tidak tahu itu orang-orang sok pintar yg tidak bisa membaca tulisan akademik. Mereka pikir sang pemuka agama atawa gembong spiritual yg diikutinya memang benar bisa nyambung sama Tuhan or Dewa, gak taunya ekspressi tulus menyebalkan dari wajah panutannya itu cuma diakibatkan oleh hormon. Dan karena kultivasi spiritualitas yg menghasilkan hormon melatonin dilakukan oleh semua aliran agama dan spiritual, baik resmi maupun liar, maka gejala ini juga dijumpai dimana-mana. Dijumpai di semua aliran agama dan spiritual. Dari dulu sampai sekarang seperti itulah situasinya.

T = Terus, jika di dunia ini tidak ada kepercayaan (agama) dan mitos-mitosnya, apakah agnostisme dan atheisme akan ada? Sedangkan ilmu pengetahuan dan pemikiran kritis manusia itu berasal dari mitos-mitos agama, bukankah begitu?

J = Jelas bukan. Ilmu pengetahuan dan pemikiran kritis manusia tidak berasal dari mitos agama, melainkan berasal dari penelanjangan mitos agama. Mitos dalam agama, seperti kisah Adam dan Hawa di Taman Firdaus, bisa saja menjadi pemicunya sehingga manusia mulai berpikir apakah benar manusia diciptakan 9,000 tahun yg lalu? Ternyata tidak benar, ternyata kisah Adam dan Hawa cuma isapan jempol saja karena terbukti bahwa ras manusia sudah ada di atas bumi sejak ratusan ribu tahun lalu. Mungkin bentuknya belum seperti sekarang, melainkan setengah nguk nguk (monkey).. But it's better than the isapan jempol tentang Adam dan Hawa. Apalagi kalau diingat ada pembodohan massal yg sempurna di dalam mitos Adam dan Hawa. Dikatakan bahwa Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam, pedahal itu cuma belief system yg ditanamkan kepada manusia masa lalu untuk menempatkan wanita di posisi lebih rendah dibandingkan pria. Agama selalu seperti itu cara kerjanya, membuat dongeng yg lalu diajarkan sebagai kebenaran. Malahan diharuskan ada iman. Iman artinya kita percaya mutlak tanpa boleh mempertanyakannya lagi. Kita diharuskan untuk beriman kepada nabi-nabi yg diawali oleh Adam. Pedahal sang Nabi Adam cuma dongeng doang, gimana?

Berarti iman agama itu dongeng juga dong? Dongeng artinya legenda, sahibul hikayat atawa hikayat yg diceritakan antar sesama sohib atau sahabat. Cerita untuk sahabat. Dengan kata lain, kisah-kisah yg sekarang di-sakralkan bermula dari kisah yg diceritakan kepada sesama sahabat. Tetapi lama-kelamaan dipaksakan untuk dipercayai secara mutlak. Akibatnya manusianya jadi bodoh. Karena manusia jadi bodoh, muncullah keinginan untuk menjadi pintar. Secara diam-diam dipertanyakanlah kisah-kisah agama itu. Kisah penciptaan manusia, kisah ada Jibril datang bawa ayat, dsb... Ternyata akhirnya ditemukan bahwa semuanya hanya karangan saja. Dan bisa dijelaskan bahwa kisah-kisah itu diperlukan bagi social engineering atau rekayasa masyarakat di masa lalu. Perlu penggalangan tenaga manusia, sehingga harus ada kepercayaan yg dipaksakan dengan mutlak.

T = Saya bukan robot, saya bebas seperti anda. Tapi saya lebih-lebih ingin bebas dan tidak terikat aturan yg gak nyata (basa-basi). Hehehehe

J = Hehehehe


+

PERCAKAPAN 2: ISTRI SAYA MIMPI DIPAKSA MASUK ISLAM


T = Dua hari kemarin istri saya mimpi dipaksa masuk Islam dan disuruh pake kerudung, disuruh baca Al Quran, dan saya, istri, saudara kabur ditangkap kabur, ditangkap lagi kabur lagi ampe nggak ade batas, saya mau tanya apa arti mimpi istri saya Bang Leo?


J = Menurut saya itu semacam release perasaan stress saja. Istri anda merasa ada lingkungan yg menekan secara fisik, dan akhirnya memperoleh mimpi tentang kabur-kaburan itu. Ada kemungkinan mimpi semacam itu akan berulang kembali. Mimpi kabur-kaburan yg berulang-ulang. Tetapi kita bisa sugestikan kepada diri kita sendiri untuk tidak kabur dan menghadapi figur mimpi yg menakutkan itu secara langsung. Sebelum tidur, bilang saja kepada diri sendiri bahwa kalau mimpi semacam itu muncul lagi, maka kita akan menghadapinya secara langsung. Face to face. Tidak usah takut. Hadapi saja. Dan setelah itu kita sugestikan, maka mungkin benar mimpi semacam itu akan muncul kembali. Tetapi, kalau kita tidak takut dan malah berniat untuk konfrontir figur yg menakutkan itu secara langsung, maka yg justru akan lari ketakutan adalah figur yg mengejar-ngejar itu. Figur itu akan lari dan mungkin berubah menjadi figur yg bersahabat. Mungkin setelah ada episode baku hantam juga di dalam alam mimpi. Itu bisa saja dan tidak perlu ditakutkan. Coba saja teknik itu.

Dan, of course, tidak ada seorangpun yg berhak mengejar-ngejar dan memaksa anda masuk Islam atau masuk agama apapun. Merupakan HAM anda untuk beragama apapun maupun tidak beragama apapun. Kalau ada yg mau memaksa anda, tendang saja orangnya, tuing !!


+

PERCAKAPAN 3: DAN SAYA DICAP GIMANA GITU


T = Salam Mas Leo,

Pertama-tama kenalkan nama saya Komang, mungkin sudah kenal lewat komentar saya di FB. Terima kasih Karena Mas Leo sudah kick me out dari diskusi FB. Saya mengikuti tulisan-tulisan Mas Leo dan terus terang sangat bagus… Tapi karakter saya memang selalu ingin mengkritik, ini sifat saya. Tidak hanya Mas Leo yg meng-kick me out, saya pernah dicap buruk di miilis Hindu, saya akhirnya ke luar sendiri dari milis itu. Sebabnya karena saya mengatakan bahwa Weda itu bukan wahyu Tuhan, dan saya dicap gimana gitu... semua jadi ribut...

J = Weda memang bukan wahyu Tuhan. Weda merupakan kumpulan tulisan manusia masa lalu. Alkitab dan Al Quran juga bukan wahyu Tuhan, mereka cuma kumpulan tulisan manusia masa lalu. Yg bilang itu wahyu Tuhan adalah manusianya sendiri. Dan kita ikut-ikutan bilang itu wahyu Tuhan, pedahal kita semuanya tahu bahwa kitab-kitab yg disucikan merupakan kumpulan tulisan manusia. Tulisan manusia biasa saja yg tidak ada bedanya dengan anda dan saya. Then?

T = Tapi dalam beberapa hal saya setuju dengan Mas Leo, misalnya mengenai:
• Kebebasan HAM
• Pembodohan oleh ulama, atas nama Tuhan dan janji surga
• Tidak benar mengenai ”Penindasan yang berlatar agama, semisal sistem KASTA”

J = Ok.

T = Awalnya saya menebak Mas Leo tidak percaya Tuhan, tetapi setelah saya amati tulisannya, nyatanya sepertinya tidak sepenuhnya seperti itu. Cuman saya masih rancu karena di satu sisi mas mengatakan Tuhan adalah kata benda abstrak dan merupakan benda mati, di sisi lain mengatakan Tuhan adalah bagian dari kesadaran manusia (mungkin sesuai dengan kondisi dan waktu serta dalam situasi mana kita berbicara dan menempatkan kedua konsep itu). Saya belum sepenuhnya faham posisi Mas Leo tentang Tuhan itu bagaimana. Karena seperti ada pertentangan konsep Mas Leo sendiri, kalau Tuhan merupakan benda mati maka tidak mungkin berada di dalam kesadaran manusia yang hidup.

J = Tuhan yg dibicarakan sampai mulut berbusa adalah Tuhan yg mati, kata benda abstrak. Segala macam sesumbar agama-agama itu merupakan konsep saja, dibuat oleh manusia untuk memperbudak manusia lainnya. Konsep saja. Dan konsep itu selalu mati. Yg hidup itu manusianya. Konsep itu bisa hidup kalau dijalankan oleh manuisa. Pada pihak lain, konsep apapun bisa digunakan oleh manuisa. Kita bisa pakai konsep Tuhan jenis abrakadabra, bisa pakai jenis Tuhan telanjang tanpa noda. Bisa pakai konsep Tuhan berjenggot, bisa pakai konsep Tuhan botak pelontos. Semuanya konsep saja. Konsep itu mati, dan yg hidup adalah manusianya. Manusia yg memakai konsep Tuhan itu.

Manusia itu memiliki kesadaran. Baik percaya kepada konsep Tuhan maupun tidak, setiap manusia memiliki kesadaran, sadar bahwa dirinya sadar. Itulah yg saya sebut "kesadaran Tuhan" (dalam tanda kutip). Sadar bahwa kita sadar. Bahkan, kalau manusianya sudah benar-benar sadar, dia tidak akan mau pakai lagi kata 'Tuhan'. Kata itu sudah terlalu banyak rancunya. Dan dia tahu bahwa baik dia mempercayai konsep Tuhan ataupun tidak, kesadaran di dirinya itu tetap akan ada. Adanya di sini dan saat ini saja.

T = Anyway, I like Mas Leo.

J = I like you too, ehm..


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

Melihat Buddha, Acintya dan Anak Kecil

Friends,

Percakapan pertama tentang mimpi seorang rekan yg melihat Buddha, Acintya dan seorang anak kecil. Percakapan yg kedua tentang perjalanan hidup seorang rekan pria lainnya, dalam bidang material dan spiritual, psikologikal dan seksual. Lengkap dehh..


+

PERCAKAPAN 1: BUDDHA, ACINTYA DAN ANAK KECIL


T = Om swastiastu, Mas Leo.

Saya adalah salah seorang penikmat notes yang dibuat oleh Mas Leo di facebook. Terimakasih mas sudah mau berbagi begitu banyak. Saya ingin berbagi cerita (atau beban?) dari dalam diri saya, saya ingin pendapat Mas Leo ..

J = Ok.

T = Semalam saya bermimpi mengunjungi sebuah tempat (entah reruntuhan candi atau stupa tidak jelas). Yang pasti tempat itu memiliki undakan-undakan di tempat itu. Saya naik sendiri namun di tengah perjalanan saya melihat keluarga saya (beberapa orang), dan beberapa orang lain juga di sana. Bersembahyang, membawa banten, namun ada juga beberapa orang bermeditasi. Namun di tempat yang berbeda-beda. Di tiap undakan selalu saya temukan komposisi ini.

J = Ok.

T = Saya sempat bercakap-cakap mengajak pergi bersama namun mereka selalu menggeleng. Tapi saya tetap melakukan perjalanan naik undakan itu ke atas lagi. Namun saya SENDIRI.

J = Ok.

T = Sampai saya berada di sebuah undakan yang memiliki pintu kayu. Saya masuk ke sana dan menemukan sebuah ruangan memiliki kubah dan di dindingnya saya melihat banyak sekali gambar Buddha dan Acintya (konsep Hindu (yang maha tak terpikirkan). Di sana indah sekali ... di sana hanya ada seorang anak kecil yang tersenyum pada saya. Setelah itu saya berjalan memandangi gambar Budha tersebut. Saya tersenyum lalu terbangun.

J = Ok.

T = Saya memang selama ini selalu merasa tercerahkan dengan konsep Buddha. Namun ini pertama kalinya saya mendapat mimpi yang mengandung unsur Buddha. Pagi ini saya terbangun dengan perasaan yang amat baik. Seperti merasa sesuatu telah terselesaikan, sebenarnya apa perasaan ini saya tidak mengerti.

J = Ok.

T = Saya pernah punya perasaan kuat bahwa saya lahir dengan membawa sebuah tanggung-jawab, Selama 17 tahun saya hidup sudah amat banyak hal nyeleneh yang sempat mampir ke saya Mas Leo.

J = Like what?

T = Saya terlahir dengan sebuah penyakit yang katanya sih disebabkan sesuatu yang magis. Tapi toh saya sangat senang hidup seperti ini. I'm proud of it. Gak tau kenapa saya waktu kelas 5 SD juga pernah dipertemukan dengan salah seorang paranormal Dayak yang katanya mau melindungi saya.

J = Ok.

T = Menjelang SMP saya pernah 'dapat gambar' seseorang yang saya percaya adalah salah seorang dari hidup saya dulu, dan banyak lagi peristiwa aneh lain.

J = Ok.

T = Apakah itu cuma perasaan saya gak tau mas tolong dikasi sedikit pendapat. Mungkin bisa jadi arahan ke pengembaraan saya selanjutnya.. hehe ...

J = Hehe ...

T = Kalo berkenan tolong dideskripsikan apa sih yg saya sedang hadapi sebenarnya?

J = Mimpi anda semalam merupakan pesan dari alam bawah sadar anda bahwa anda telah mencapai ruangan di mana terdapat Buddha dan Acintya. Ruangan ini simbol dari kesadaran anda, dan letaknya memang lebih tinggi dibandingkan dengan kesadaran sanak keluarga anda yg bersembahyang di undakan-undakan di sebelah bawah. Undak-undakan merupakan simbol dari tingkat-tingkat kesadaran. Undakan paling bawah merupakan kesadaran yg paling bawah. Ada undakan tengah atau kesadaran tengah. Dan ada undakan atas atau kesadaran atas. Tentu saja orang-orang yg berada di undakan bawah dan tengah tidak mau mengikuti anda berjalan terus ke arah atas. Mereka sibuk beribadah di tingkat yg mereka rasa nyaman. Tidak ada yg salah dengan bertahan di level bawah. Selama mereka cuma sibuk dengan dirinya sendiri dan tidak mengganggu orang lain, maka apapun yg mereka lakukan merupakan urusan mereka sendiri saja.

Spiritualitas manusia memang seperti itu, ada yg tingkat bawah, menengah dan atas. Tetapi semuanya spiritualitas. Semuanya ada di dalam candi sebagai simbol dari tingkat-tingkat kesadaran manusia. Anda bermimpi menaiki undak-undakan candi, artinya anda masuk ke dalam kesadaran anda sendiri, dan melihat bahwa ternyata ada banyak tingkat kesadaran manusia. Manusia-manusia lainnya anda tinggalkan di undakan yg bawah, dan anda jalan terus saja, naik sendiri ke bagian atas sampai menemukan sebuah ruangan. Ruangan memiliki segi empat, enam sisi, dan delapan sudut. Semuanya simbol dari keutuhan, wholeness.

Di dalam ruangan ini anda menemukan simbol Buddha dan Acintya. Acintya artinya tak terperikan, tak terdefinisikan, undefinable. Buddha artinya sang tercerahkan. Sang sadar. Ternyata anda diperlihatkan bahwa Buddha dan Acintya itu ternyata sama saja. Sama-sama sadar, dan sama-sama tidak bisa didefinisikan. Sadar thok, tanpa definisi. Dan ternyata kesadaran anda memberikan sesuatu yg tidak bisa dan mungkin tidak berani diberikan oleh orang-orang lainnya, yaitu simbol berupa seorang anak kecil. Buddha itu apa? Acintya itu apa? Dan kesadaran anda memberikan jawabannya bahwa Buddha dan Acintya itu adalah anak kecil itu.

Dan anak kecil itu adalah yg ada di dalam diri anda. Anak kecil yg ada di dalam diri anda adalah Buddha dan Acintya.


+

PERCAKAPAN 2: MATERIAL, SPIRITUAL DAN SEKSUAL


T = Mas Leo,

Aku seorang pria, menikah tahun 1992 dan punya 2 anak. Sejak kecil aku tidak dipaksa terikat pada agama, orang tuaku Islam, sekolah dan lingkunganku sampai tamat SMP adalah Katolik. Sejak SMA aku berontak tidak mau jalanin shalat, puasa dlsb. Karena menurutku pengancaman doank isinya.

J = Memang pengancaman doank, then?

T = Sejak 1995 - 2003 kehidupan ekonomi aku sangat baik, sampai pada tahun 2003 itu saya diajak main di bursa komoditi oleh pacar saya. Dan akhirnya pada tahun 2005 aku bangkrut habis dengan meninggalkan hutang kepada para investor sampai saat ini. Semua uangku, pensiun istriku & juga kendaraan sudah terjual. Praktis sejak 2006, aku tidak punya income tetap. Ekonomi keluarga ditanggung oleh mertua & ipar. Sejak itu kehidupanku penuh ketakutan karena dikejar-kejar debt collector. Aku baru bisa tenang sejak Juli 2009. Mulai setup diri untuk berbisnis di bidang elektronik dan baru dapet pinjaman modal untuk bisa mulai. Sejak 3 bulan ini, aku sering gak ngantongin duit bahkan untuk Rp 1,000 pun. Tapi aku kok ya happy-happy aja. Pertanyaan aku: Kenapa bisa seperti itu? Salah di mana akunya?

J = Anda bisa seperti itu karena ada istri anda yg bisa memutuskan untuk memberikan pendapat kepada anda, bisa bilang ya atau tidak, misalnya, tetapi itu tidak dilakukan. Istri anda bisa berbicara panjang lebar tetapi tidak memutuskan apapun tentang apa yg anda lakukan di masa lalu, tetapi nampaknya hal ini akan segera berubah dalam waktu dekat sebab ada yg harus dilakukannya, mungkin berupa kegiatan melobby orang-orang tertentu di organisasi besar (2 of Swords - Queen of Swords - V. the Hierophant).

Kesalahan anda cuma satu, yaitu ingin mengejar materi, walaupun mungkin orang lain melihat anda terutama sebagai orang yg disukai dan terkenal giat bekerja di masa lalu dan cukup berpengalaman untuk memulai usaha baru di masa depan (5 of Wands - Ace of Cups - 5 of Swords).

T = Apakah dengan bisnis elektronik ini aku bisa kaya materi lagi? Dan melunasi hutang-hutang?

J = Kalau mau kaya, anda sudah kaya dari dulu-dulu. Tetapi yg anda kejar bukanlah kekayaan materi melainkan kepuasan, dan kepuasan yg anda harapkan dari materi itu tidak akan pernah datang lagi. Dulu anda bisa stop segalanya dan menikmati kepuasan yg datang dari materi. Tetapi itu tidak anda lakukan. Anda jalan terus saja. Dan kalaupun anda kaya lagi secara materi, anda tidak akan memperoleh kepuasan darinya. Sekali lagi saya melihat seorang wanita mapan di sini, kemungkinan istri anda. Apakah ada kemungkinan saling saingan di sini? Apakah kepuasan anda diperoleh dari memenangkan persaingan dengan istri anda? Bila itu, maka kemungkinan besar anda tidak akan memperolehnya (5 of Pentacles - 4 of Cups - Queen of Pentacles)

Apakah anda akan bisa melunasi hutang-hutang yg berasal dari masa lalu? Tentu saja bisa, jawabannya seratus persen bisa. Ya, anda akan bisa melunasi hutang-hutang. Jalannya memang seperti itu. Jalan saja (VI. the Lovers - X. Wheel of Fortune - Ace of Swords).

T = Jika kurang cocok, bisnis apa yg bisa membuat aku kaya materi lagi?

J = Bisnis yg menggunakan kemampuan anda untuk berangan-angan, berimajinasi, mengeluarkan ide-ide gila. Anda diam saja, dan ide-ide ini bisa muncul dengan sendirinya di kepala anda. Dari menjual ide-ide gila ini anda akhirnya akan bisa masuk ke dalam diri anda dan menemukan kekuatan batin anda di sana (4 of Swords - 7 of Cups - 8 of Cups).

T = Aku memulai kehidupan spiritual pada tahun 2004 (saat mulai seret rejeki). Aku maen ke dukun-dukun dan sampe pasang susuk segala. Tolong dicek ya mas, udah kebuang belum?

J = Belum. Ini bukan soal susuk-menyusuk, tetapi sekali lagi tentang seorang wanita mapan yg sekarang terlihat sensitif dan gundah-gulana. Sekarang sudah tiga orang wanita mapan yg saya lihat dari atas, kemungkinan besar orangnya sama, istri anda? Dan anda memiliki kesempatan untuk merubah sifat hubungan anda. Anda bisa berbalik sehingga apa yg selama ini menjadi beban akhirnya menjadi bukan beban lagi. Kuncinya adalah merubah bentuk hubungan anda dengan wanita ini. Rubah saja (VIII. Strength - Queen of Cups - XIII. Death).

T = Truz saya maen ke makam wali, maen ke ustadz dan mesjid to mesjid dst dst. Truz tahun 2006 mulai kenal the Secret, Quantum Ikhlas (kata hati) yg sempet juga ikut pelatihannya, buku Conversation with God, the Power of Now dan sejenisnya gitu dech. Tapi belum bisa tenang juga. Akhirnya di tahun 2009, aku ikut retret meditasi. Sejak saat itulah aku baru bisa tenang dan bahagia.

J = I'm glad to hear that.

T = Aku banyak berkenalan dengan kelompok spiritual. Apakah aku udah masuk pada track kebenaran/kesadaran?

J = Anda sudah akan mengarah ke track yg benar karena anda tahu sendiri apa bedanya anda yg dulu dan anda yg akan datang (7 of Pentacles - II. the High Priestess - 6 of Swords).

T = Apakah aku bisa memiliki indera spiritual? Seperti terbukanya mata ketiga dan indera-indera spiritual yg lain? Karena aku juga berminat menjadi healer, menolong orang banyak & jadi "dukun" seperti Mas Leo dll (sori aku milih kata dukun bukan sakti).

J = Ya, anda memiliki kesempatan cukup besar untuk menjadi seperti itu setelah anda menyelesaikan apa yg harus anda selesaikan di hadapan mata saat ini (XX. Judgment - 8 of Pentacles - 9 of Wands).

T = Kehidupan aku & istri sangat baik, walau istri agak sulit dibimbing... mungkin karena dia anak pertama & aku juga dinilai belum pantas jadi pemimpinnya. Intinya kami baik-baik saja dan bahagia di 3 bulan ini. Istriku adalah umat Muslim yg kolot dan taat. Nakh untuk kehidupan asmara di luar keluarga, aku tidak pernah jauh dari perempuan. Pernah aku pacaran sama seorang wanita yg sekaligus mitra bisnis satu kantor. Lalu aku pacaran sama seorang wanita yg sudah bersuami dan cuma baru pisah sementara dalam 1 bulan ini. Kenapa aku bilang sementara?

J = Kenapa?

T = Karena ini adalah putus yg ke sekian kali dan kami sadar bahwa kami saling membutuhkan. Tapi untuk kali ini kata putus ke luar dari mulut aku langsung karena jalan kami sudah beda walau aku harus akui bahwa aku mencintai dia. Sebelumnya putus ya karena gak ketemu-ketemu aja, tidak pernah diucapkan. Sulit bagi aku untuk mengatakan ini selingkuh, karena aku kok merasa seperti soul mate aja.

J = Ok.

T = Kenapa aku gak bisa jauh dari perempuan? Pedahal aku juga cinta sama istriku.

J = Kalau saya lihat, anda orangnya diam saja dan perempuan yg menghampiri anda. Mereka memiliki suatu kebutuhan besar, dan tahu anda bisa memberikannya dengan murah hati. Jadi bukan anda yg mencari, tetapi anda yg dicari, semacam itulah. Anda diam saja, dan dihampiri karena anda bisa memberikan apa yg mereka butuhkan (Ace of Pentacles - 7 of Wands - 6 of Pentacles).

T = Apakah dengan pacar yg terakhir aku masih balikan lagi atau emang udah putus selamanya?

J = Masih bisa balikan lagi sesaat, datangnya mendadak, tiba-tiba. Dan setelah itu segalanya kembali tenggelam dalam kesibukan masing-masing (XIV. Temperance - Knight of Swords - 10 of Cups).


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

Saya Adi di Sulawesi Selatan

Friends,

Hari ini cuma ada percakapan dengan seorang teman yg saya panggil Adi, dari Sulawesi Selatan. Percakapannya tentang mimpi satu bulan yg lalu. Seperti apa? Baca aja.


+


T = Saya bermimpi sekitar satu bulan lalu.

J = Ok.

T = Begini ceritanya: saya sholat berjamaah di masjid kampung bersama orang yg saya hormati sebagai makmum.

J = Ok.

T = Setelah salam orang-orang mengerubungi kami, ada yg minta nasehat, ada yg cuman ingin salaman... lama kelamaan jumlahnya bertambah banyak sehingga orang yg saya hormati menjadi tidak nyaman.

J = Ok.

T = Lalu kami meninggalkan ruangan masjid sambil setengah berlari, tapi baju saya ditarik-tarik oleh mereka sampai terlepas dan diambil oleh mereka.

J = Ok.

T = Sampai di pelataran masjid mereka teriak-teriak memanggil dan tidak saya hiraukan.

J = Ok.

T = Sesampai di pagar, saya dihadang oleh seorang pemuda yg berkata: 'Kenapa kamu tingglkan umatmu?'... Kemudian saya jawab: 'Itu umat Muhammad bukan umatku'.

J = Ok.

T = Sambil menoleh ke belakang saya melihat mereka memanggil namaku, tapi tidak saya hiraukan. Sambil bergegas saya menyusul orang yg saya hormati, takut ketinggalan langkahnya, walaupun masih terlihat tapi jauh.

J = Ok.

T = Tiba-tiba dia menghilang, belum hilang kagetku kulihat diriku memakai baju koko & sarung warna hijau tua serta sandal persis apa yg beliau kenakan tadi dan di depan terhampar jalan beraspal layaknya jalan tol yg lebar bersih lengang tapi tidak kulihat ujungnya... Apa arti mimp tsb, Mas Leo?

J = Artinya anda akan memiliki umat. Banyak orang akan membutuhkan anda. Anda akan menjadi orang yg diminta untuk membagikan pengertian anda kepada banyak orang, dan ternyata jalannya tidak susah. Jalannya lapang sekali di hadapan anda, bebas hambatan. Jalan di depan anda itu kosong karena tidak banyak orang yg berperan seperti anda di Indonesia. Yg banyak adalah orang yg ingin meminta anda berkhotbah dan memperlakukan mereka sebagai umat. Mereka tidak tahu harus menengok ke siapa lagi. Dan posisi anda saat ini memungkinkan anda untuk ditunjuk sebagai seorang pembicara. Anda sudah dikenal sebagai diri anda sendiri.

Bicara saja, tulis saja, bagikan saja. Anda harus membalik ke belakang kalau berbicara kepada orang-orang itu. Mereka mengikuti anda, dan bukan anda mengikuti mereka. Cuma itu artinya yg bisa saya lihat. Mungkin ada miripnya dengan mimpi saya pada pada bulan Maret 2006 ketika saya melihat saya turun tangan sendiri menyentuh umat yg sedang berada di sebuah tempat peribadatan. Ada orang yg saya kenal baik sedang berkhotbah di atas mimbar. Dia berkhotbah dengan muka cerah dan bahagia, tetapi saya lihat umatnya itu kesakitan. Dan saya di situ diperlihatkan turun ke tengah umat, menyentuh mereka satu persatu. Itu suatu hal yg tidak pernah saya lakukan sebelumnya, tetapi ternyata akhirnya menjadi kenyataan secara fisik. Sudah tiga tahun terakhir ini saya turun tangan sendiri, galang gulung dengan umat yg bingung dan kesakitan.

Panggilannya bermula dari mimpi lebih dari tiga tahun lalu. Dan saya langsung tahu artinya apa saat itu. Dan saya jalani saja dengan ikhlas sampai saat ini. Banyak yg tersembuhkan dan akhirnya bisa jalan sendiri lagi. Saya tahu saya cuma menjadi medium saja, perantara sesaat ketika manusianya jatuh. Setelah dia bisa bangkit lagii, maka saya akan berganti memegang orang lain. Begitu seterusnya. Untuk anda, barangkali akan sedikit berbeda karena terlihat di mimpi ada yg menarik-narik anda, sedangkan anda tidak mau. Jadi, tunggu saja sampai ada orang yg memaksa anda berbicara. Ketika itu muncul, maka bicaralah. Tulislah. Kalau saya bentuknya adalah orang kesakitan yg muncul di hidup saya. Muncul begitu saja, dan saya akan diam mendengarkannya. Saya bicara sedikit sekali kalau bertemu orang, saya lebih banyak mendengarkan. Dan kalau ternyata seperti itu jenis penyembuhan yg saya berikan, maka jadilah. Saya jalani saja.

Anda akan berbicara di hadapan orang banyak. Bicara saja.


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

Saya Dicky dari Jogjakarta

Friends,

Hari ini cuma ada Dicky dari Jogjakarta.


+

SAYA DICKY DARI JOGJAKARTA


T = Leo, ini saya Dicky yang dari Jogjakarta.

J = Hallo Dicky!

T = Saya mau sharing tentang pengalaman meditasi saya.

J = Boleh aja, gimana?

T = Sekitar 6 hari yang lalu saya melakukan meditasi (saya lakukan setelah pukul 22:00 wib.) Hari pertama saya meditasi dengan niat terhubung dengan kekuatan ILLAHI, di tengah meditasi saya mulai merasakan badan saya terasa sangat ringan sekali, pikiran tiba-tiba plong, lega dan seolah segala beban hidup hilang tiba tiba.

J = That's good, then?

T = Pelahan tapi pasti saya melihat sebongkah cahaya bulat kecil namun pelahan cahaya itu semakin mendekat ke arah saya, semakin jelas semakin membesar dan cahaya itu berwarna putih tapi saya bingung menyebutnya, karna yang saya lihat warnanya putih bening tapi sangat berkilau seperti kristal semakin lama semakin dekat dan semakin besar dan semakin jelas pula bahwa ada warna keungu-unguan melingkari cahaya putih itu, terus cahaya itu masuk ke kepala saya bahkan sangat terasa badan saya seperti dihempas sebuah kekuatan atau apa yang jelas badan saya terasa terhempas, selang berapa detik dari itu muncul lagi cahaya warna yang sama mendekat ke arah saya lagi dan akhirnya cahaya itu masuk ke dada saya, pada saat itu saya hanya bisa pasrah.

J = Arrgh.. (pasrah)

T = Selanjutnya setelah saya selingi satu hari dari meditasi hari pertama tersebut sayapun meditasi kembali dengan niat yang sama, kembali sensasi aneh saya rasakan, yakni, saya merasa badan saya berputar-putar kencang sekali, saya berusaha mengendalikan putaran badan saya dengan pikiran saya tapi itu tidak berhasil dan kembali saya hanya bisa pasrah dan tiba tiba saya merasakan ada sebuah energi yang berputar di sekitar kepala dan leher saya.

J = Then?

T = Kepala saya tiba tiba terasa seolah didongakkan menengadah ke atas dan saya rasakan ada sesuatu yang melingkar (terpasang) di leher dan kepala saya, saya hanya bisa berzikir saat itu dan pasrah atas apa yang sedang terjadi.

J = Arrgh.. (pasrah)

T = Kemudian kembali sensasi plong, damai, tenang, saya rasakan saat itu dan sesudahnya saya meditasi.

J = That's good.

T = Demikian pengalaman meditasi saya yang jujur selama ini belum penah saya merasakanya, sekiranya Leo bisa memberikan wawasan tentang ini dan bila memang apa yang saya alami adalah benar dan bukan merupakan ilusi saya semata.

J = Itu benar, tetapi benarnya secara subyektif. Orang lain tidak bisa merasakan apa yg anda rasakan, dan kalau diceritakan kepada mereka, bisa saja mereka sebut sebagai halusinasi. Halusinasi artinya kita sendirilah yg merasakannya. Kita mengalaminya secara real, nyata dan tidak dibuat-buat. Tetapi apa yg kita rasakan hanyalah ada di dalam pikiran kita saja, sama sekali tidak ada benda fisik yg bergerak. Tidak ada UFO yg mendekat. Tidak ada cahaya datang dan masuk ke dalam kepala dan dada kita.

Tetapi anda merasakannya bukan? Dan rasa itu nyata bagi anda. Nyata, real, dan anda tahu bahwa artinya anda menyambung dengan alam semesta. Energi anda menyambung dengan energi yg ada di alam, di manusia sekitar anda. Itu maknanya, dan muncul secara simbolik dalam wujud cahaya terang yg anda lihat tatkala meditasi itu.

Tidak usah bingung, teruskan saja meditasinya. Kemungkinan besar segala sensasi itu akan berhenti dengan sendirinya ketika anda rutin meditasi terus. Biasanya sensasi aneh-aneh hanya ada pada awal ketika kita mulai rutin meditasi, dan setelah itu tidak akan ada apa-apa lagi.


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

Saya Melakukan Lompatan Gila

Friends,

Kita punya satu teman yg melakukan lompatan gila di percakapan pertama. Percakapan kedua tentang spekulasi kehidupan setelah mati. Dan di percakapan ketiga, ke Surabaya aku 'kan kembali. Cihuy !


+

PERCAKAPAN 1: SAYA MELAKUKAN LOMPATAN GILA


T = Leo saya pengen curhat mimpi lagi (terimakasih).

J = Boleh aja, gimana?

T = Lebih dari seminggu yang lalu, saya bermimpi, mampu melakukan lompatan tinggi, dan aku merasa bangga akan hal itu. Namun, seorang wanita dan beberapa orang pria yang melihat aksiku mengatakan lompatanku belumlah terlalu tinggi, ada seorang pria yang dapat melompat lebih tinggi beberapa meter dariku. Oke, pikirku aku akan membuktikan kepada mereka bahwa aku dapat mengalahkan seorang pria sialan sebelumnya itu.

J = Pria sialan is a good term, then?

T = Aku melihat ada sebuah jembatan penyebrangan di sana, “lihat aku akan melompatinya” kataku kepada wanita dan beberapa orang pria sialan itu.

Aku mengambil jarak, untuk ancang-ancang sekitar 100 meteran dari jembatan penyeberangan yang sangat tinggi itu. Pertamanya aku berlari dengan kencang, sekuat tenaga, bersiap akan melompat ke sana. Namun, di jalanan itu banyak mobil di sana, ada angkutan kota berwarna hijau, dan beberapa mobil pribadi. Awalnya aku tidak menghiraukan mobil-mobil menyebalkan itu. Tapi saat aku melihat mereka akan bertabrakan satu dengan yang lain, lantaran aku berlari di jalan raya itu. Karena aku tak mengharapkan mereka bertabrakan. Maka aku memutuskan untuk berlari di samping jalan raya itu saja. Dengan sedikit perlahan saja. Aku berpikir jaraknya masih jauh, jika aku berlari terlalu kencang, tenagaku akan habis sebelum melakukan lompatan gila itu..

J = Lompatan gila is also a good term, then?

T = Sekitar beberapa meter lagi dari jembatan peyeberangan yang membentang itu, bahkan aku sempat berhenti menunggu jalanan sepi. Baru ketika tidak ada mobil yang melintas dalam jarak dekat. Aku berlari sekuat tenaga mengambil ancang-ancang. Di jalan raya itu, beberapa saat sebelum saya melakukan lompatan. Aku bertemu dengan seorang gadis, yang hendak pergi ke sekolah memakai baju pramuka. Aku memperlambat lariku, dengan maksud untuk menegurnya sejenak.

J = That's nice of you to do that, then?

T = “Lihat jembatan di atas sana” kataku kepada gadis itu, “aku akan melompatinya dan tiba di sana”

“Oh ya?!” kata gadis itu kaget, mendengarnya. Tetapi wajahnya menunjukkan rasa antusiasme yang tinggi. Mungkin dia belum pernah mendengar ada makhluk waras yang ingin melompati jembatan itu. Lantaran jembatan itu terlalu tinggi, mustahil untuk dilompati.

“Ya” kataku, “berikanlah sedikit kekuatan kecantikanmu agar aku dapat berhasil melompat ke atas sana”

Gadis tersebut tidak menjawabnya dia hanya tersenyum malu. Saat ketika jaraknya sudah cukup dekat untuk melakukan lompatan. Aku berlari sekuat tenaga dan langsung melompat setinggi mungkin, membanting tubuhku ke udara.

J = Yeah !!

T = “Ini gila” pikirku, “ini terlalu tinggi aku tidak mampu menggapainya, aku akan mati terjatuh ke bawah sana” Aku kira lompatan yang aku lakukan dengan maksimal tersebut akan berbuah kegagalan, masalahnya jembatan sialan itu terlalu tinggi.

J = Jembatan sialan is also a good term, then?

T = Namun secara mengejutkan aku berhasil menggapai tiangnya. “Ini diluar dugaan”, dengan sedikit usaha aku mengangkat tubuhku ke atas. Dan aku telah berhasil melompati dan berdiri di atas jembatan penyebrangan itu.

J = That's very good.

T = “Yes!! aku berhasil!!” teriakku. Aku berhasil melompat jauh di atas pria sialan yang lompatannya tinggi itu. Aku orang pertama yang berhasil melakukan lompatan gila ini. Aku sangat senang sekali!

J = Saya juga ikut senang, then?

T = Seorang wanita dan beberapa orang pria tadi, bertepuk tangan, begitupun gadis yang memakai pakaian pramuka tadi memberikan aplaus kepadaku. ”Oh gadis memakai baju pramuka itu terpesona melihatkku!” pikirku girang, “Aku berhasil lagi!”

J = Saya juga suka sama anak ABG, then?

T = Beberapa mobil dan angkutan kota yang berada di bawah jembatan itu, berhenti, melihat ada kejadian apa ini? Pada awalnnya mereka tidak tahu, mereka saling bertanya satu sama lainnya. Ada apa ini? Beberapa waktu kemudian mereka baru paham, dan akhirnya memberikan aplaus juga kepadaku. Serta orang-orang yang berada di sekitar sana, baik yang masih di bawah, juga memberikan tepuk tangan meriahnya kepadaku.

J = Plok plok plok... (standing ovation).


+

PERCAKAPAN 2: TANYA HIDUP SETELAH MATI


T = Bung Leo,

Boleh tanya tentang hidup setelah mati?

J = Boleh aja, gimana pertanyaannya?

T = Kita mengenal proses daur ulang. Tanaman tumbuh, berbunga, berbuah, kering. Daun-daun gugur turun ke tanah jadi pupuk, etc. Kehdupan juga bisa diumpamakan sebagai samudra yg menampung segala yg datang, dari sungai dll. Ada gelombang ganas, badai, kadang-kadang tenang (sebagaimana hidap ini) dan pada akhirnya gelombang ini akan mencapai bibir pantai (ibarat akhir perjalanan hidup). Tapi sesudah memecah di tepi pantai gelombang ini kembali pulang bersatu lagi dengn samudra. Ulang dan berulang kembali? Kehidupan dan kemtian tidak merupakan awal dan akhir, tapi merupakan sebuah lingkaran? Mohon tanggapan Bung Leo.

J = Ya, memang seperti itu. Dari apa yg kita amati di alam semesta kita bisa tahu bahwa segalanya ada karena memang ada. Kita bisa bilang bahwa ada yg mati, tetapi sebenarnya tidak mati melainkan hidup kembali dalam bentuk lain. Pohon yg mati akan tetap hidup karena buahnya sudah menjadi pohon baru lagi. Manusia yg mati akan tetap hidup karena anaknya sudah menjadi manusia baru lagi. Kesadaran yg ada di manusia baru itu sama persis dengan kesadaran yg ada di manusia yg telah mati. Kesadaran yg ada di anda sama persis dengan kesadaran yg ada di saya. Yg berbeda cuma memory, ingatan, karena pengalaman hidup kita berbeda-beda. Tetapi memory itu juga tidak hilang, karena kesadaran yg ada di orang lain bisa akses kepada memory itu. Ada yg disebut 'collective memory', memory kolektif di mana segala pengalaman hidup manusia terkumpul, termasuk pengalaman anda dan saya.

Suatu saat anda dan saya akan mati dan, berdasarkan pengamatan terhadap alam semesta, kita tahu bahwa yg namanya kesadaran kita tidak akan hilang. Mungkin kesadarn itu akan diuraikan menjadi komponen-komponennya. Memory akan masuk ke dalam arsip gudang memory kolektif, dan kesadaran sel akan balik lagi terurai menjadi tanah. Tubuh kita tidak ada yg hilang sedikitpun, semuanya terurai kembali menjadi unsur-unsur kimiawinya. Ada yg berubah menjadi energi juga, seperti energi panas dan gerak, tetapi kalau dijumlahkan semuanya tetap saja. Menurut pengertian fisika kuantum, seperti itulah kenyataan dunia ini. Ada materi, ada energi. Materi bisa menjadi energi dan sebaliknya. Tidak ada yg diciptakan dan dimusnahkan. Semuanya abadi, dan yg berubah cuma wujudnya saja.

Yg menjadi pertanyaan bagi kita manusia bukanlah bagaimana tentang tubuh kita yg akan mati membusuk itu. Itu tidak akan menjadi masalah bagi kita. Yg menjadi masalah adalah pertanyaan apakah kesadaran kita juga akan ikut membusuk? Ikut mati seperti tubuh kita? Orang masa lalu dan masa kini memiliki ketakutan bahwa kesadarannya akan ikut menjadi tanah juga setelah mati. Pedahal secara logis kita tahu bahwa kalau kesadaran itu ada, maka harusnya tetap ada bukan? Walaupun fisiknya hancur membusuk, kesadarannya seharusnya tetap saja ada. Atau paling tidak terurai menjadi komponen-komponen kesadaran yg akhirnya akan bisa digunakan lagi untuk membentuk kesadaran lainnya. Bisa dikatakan kesadaran di diri manusia yg akan lahir nanti.

Diri kita sebagai sebagai suatu kepribadian atau personality tidak akan hidup selama-lamanya. Kita semua akan mati. Tetapi kesadaran yg kita tahu ada itu tidak akan mati. Bisa terurai kembali menjadi kesadaran lain. Bisa juga di-convert menjadi energi. Bisa juga di-convert menjadi materi. Bisa saja bukan? Hukum kekekalan massa dan energi mengatakan bahwa massa itu energi, dan energi itu massa. Tidak ada yg akan musnah, dan cuma ada perubahan wujud dari yg satu ke yg lain. Tetapi ada tambahan satu lagi di sini, yaitu elemen kesadaran, consciousness.

Kita sadar bahwa kita sadar, we are conscious of being conscious. Apakah kesadaran kita yg seperti ini akan tetap setelah kita mati? Atau akan berubah? Itu pertanyaan segala abad bukan? Dan saya rasa tidak akan pernah bisa dijawab dengan memuaskan selain penjelasan bahwa kesadaran yg ada pastilah tetap akan ada. Mungkin akan terurai menjadi komponen-komponennya, mungkin akan bergabung dengan komponen-komponen dari kesadaran lainnya. Dan mungkin akan bergabung kembali dalam satu entitas kesadaran baru. Itu hipotesa belaka. Dan kita cuma bisa sampai pada pengertian seperti itu saja apabila tidak mau jatuh dalam jebakan pemikiran keagamaan yg, kita semua tahu, telah terlalu jauh berspekulasi.


+

PERCAKAPAN 3: KE SURABAYA AKU 'KAN KEMBALI


T = Ko Leo, mau tanya-tanya dikit.

J = Boleh aja, what's that?

T = Hidup ini adakah tujuannya? Kalo ada apa tujuannya?

J = Tujuan hidup ditentukan oleh manusianya sendiri. Manusianya maunya apa? Kalau manusianya bertujuan untuk masuk surga, dan dia merasa tahu caranya, maka itulah tujuan hidup untuk manusia itu. Manusia lainnya punya tujuan untuk menjadi orang tua yg baik dan benar bagi anak-anaknya. Dan itulah tujuan hidup bagi manusia kedua itu. Jadi kita tidak bisa pukul rata memaksakan satu tujuan hidup bagi manusia-manusia lainnya. Tiap manusia berhak dan bisa menetapkan apa tujuan hidupnya sendiri, bahkan untuk sama sekali tidak menetapkan tujuan hidup. Tidak punya tujuan hidup juga merupakan tujuan bukan? Tujuan hidupnya adalah hidup tanpa tujuan.

T = Sikap koko terhadap reinkarnasi (dunia ibarat sekolah, nanti kalo belum lulus ya sekolah lagi)?

J = Reinkarnasi mungkin benar ada, mungkin pula tidak. Kita bisa berbicara menggunakan konsep reinkarnasi dengan teman-teman yg percaya kepada reinkarnasi. Dengan teman-teman yg tidak percaya konsep itu, kita bisa menggunakan konsep lainnya. Menurut saya sendiri, reinkarnasi cuma spekulasi belaka, karena tidak pernah bisa dibuktikan secara tuntas dan meyakinkan sampai saat ini bahwa ada reinkarnasi dari satu kehidupan ke kehidupan lainnya. Seperti masuk sekolah di mana kita bisa belajar, jatuh bangun, berbuat kesalahan, melakukan perbaikan, dan akhirnya lulus dan masuk nibbana. Ada juga yg bilang setelah lulus kita akan bablas ke galaksi lain. Itu bisa saja, namanya konsep.

T = Apa ada konsekuensi dari "selain manusia" ketika saya berbuat jahat dan berbuat baik? (contoh yang dari manusia: dipenjara, dipukuli, dipuji, diberi hadiah).

J = Setahu saya konsep jahat dan baik cuma berlaku bagi manusia saja. Yg bilang jahat dan baik itu manusianya sendiri bukan? Hewan tidak mengenal konsep jahat dan baik. Kita mengenal aksi dan konsekwensi. Ada aksi yg kita lakukan, dan ada konsekwensi yg diberikan oleh manusia-manusia lainnya terhadap aksi yg kita lakukan. Konsekwensi itu juga bisa diberikan oleh kita kepada diri kita sendiri. Kita juga manusia bukan? Jadi bisa saja seorang yg merasa berbuat suatu kejahatan akhirnya menghukum dirinya sendiri. Dia bisa lolos dari penjara, tidak ketahuan, tetapi akhirnya dia menghukum dirinya sendiri. Seperti itu ada dan cukup banyak juga. Kita bisa menghukum diri kita sendiri kalau kita merasa apa yg kita lakukan jahat, dan sebaliknya.

T = Kapan ada acara silaturahmi di Surabaya?

J = Belum tahu. Bulan November tahun lalu kita ramai-ramai bikin acara sarasehan di Radio Sonora Surabaya. Sekarang belum ada rencana lagi ke sana. One day we shall. Ke Surabaya aku kan kembali, yeah !!

T = Terimakasih Ko Leo, sukses selalu dalam pekerjaan dan hidup koko :D

J = Terimakasih juga, GBU.


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

Karma dan Meditasi Jawa

Friends,

Percakapan pertama tentang karma dan takdir, percakapan kedua tentang meditasi Jawa. Gambarnya tentang Karma Chameleon atau Karma si Bunglon. Baca aja.


+

PERCAKAPAN 1: KARMA DAN TAKDIR


T = Maz Leo... mo nanya-nanya nich... boleh ya...

J = Boleh aja.

T = Hmmm.. udah ada belum yaah notes Maz Leo tentang Karma? Pingin tau nih, ada orang bilang kalo kehidupan kita sekarang adalah hasil dari karma masa lalu. Nah truz kedudukan kehidupan sekarang gimana tuh, apakah dalam perjalanan ke depan manusia bebas memilih sekaligus menanggung konsekuensi dari pilihannya.. ataukah kehidupan yg sekarang hanya mengikuti alur membayar karma kepada orang lain yang tertunda di masa lalu?

J = Saya tidak percaya kepada konsep karma dan dharma. Konsep karma dan dharma asalnya dari India, dan diciptakan oleh manusia masa lalu untuk mengekalkan perbudakan manusia atas manusia lainnya. Jadi, diceritakan bahwa kalau orangnya kaya dan berkuasa sekarang ini, maka itu adalah hasil dari perbuatan baiknya di masa lalu. Kalau sekarang orangnya miskin dan menderita, maka itu akibat perbuatan buruknya di masa lalu. Itu semua omong kosong belaka yg diciptakan oleh kasta Brahmana di India masa lalu. Brahmana ini kelompok orang yg menempatkan dirinya sendiri dalam jenjang teratas di masyarakat, mereka meninggikan dirinya sendiri, bahkan di atas para penguasa yg ditempatkan dalam kasta ksatria. Kasta ksatria itu golongan kelas dua, kelas satu itu brahmana.

Kenapa demikian? Karena yg menguasai kemampuan tulis menulis di masa lalu adalah orang brahmana. Mereka yg menulis kitab-kitab, dan otomatis ditulislah konsep tentang pengekalan kedudukan sosial mereka yg, konon, bisa berbicara dengan para dewa. Dan orang kebanyakan dikonsepkan harus meminta bantuan para pandita dari kasta brahmana. Jadi, apa bedanya dengan para dukun jaman sekarang? Tidak ada bedanya. Dalam hal menumbuhkan ketergantungan orang, para brahmana itu tidak ada bedanya dengan dukun atau yg sekarang lebih beken dengan sebutan paranormal, pedahal tidak normal.

Kaum brahmana itu yg mendisain bagaimana sesajen harus disiapkan untuk para dewa, bagaimana orang-orang harus berbakti kepada guru-guru spiritual supaya nanti lahir kembali dalam jenjang sosial yg lebih tinggi. Kalau anda miskin, maka kesempatan anda untuk lahir kembali menjadi orang yg lebih kaya terbuka luas. Caranya dengan berbakti kepada seorang atau beberapa orang guru spiritual. Bhakti ini harus dengan penuh perasaan, kata-kata yg sangat halusss... sekali. Dan anda tidak boleh membantah apa yg dikatakan oleh guru spiritual anda walaupun anda tahu itu omong kosong. Guru spiritual adalah brahmana di masa lalu. Tetapi sekarang banyak yg bukan dari kasta itu, tetapi konsepnya sama saja. Intinya, perbudakan manusia oleh manusia.

Anda tidak bisa berpikir bebas di dalam alam pemikiran penuh karma. Anda harus menurut apa kata guru spiritual anda. Anda harus berbakti kepada raja. Anda harus beribadat. Anda harus menyembah apa yg disembah oleh tetangga anda. Anda tidak boleh protes ketika terjadi korupsi aji gile di Bank Century. Anda tidak boleh ikut demo menuntut persamaan hak wanita. Wanita itu kelasnya untuk dipake oleh pria. Wanita harus melayani pria supaya bisa dilahirkan kembali sebagai seorang pria yg kaya raya dan berjabatan tinggi. Siapkah anda untuk mengorbankan diri kepada seorang pria? Di masa lalu, berdasarkan kepercayaan aslinya, bahkan wanita yg ditinggal mati suami harus ikut menceburkan diri ke api pembakaran jenazah suaminya. Itulah yg namanya berbakti.

Jadi, konsep karma adalah pembodohan massal juga. Padahal, kalau mau jujur, kita tidak akan pernah bisa tahu akan ke mana kita setelah mati. Apa benar kita sudah dilahirkan berkali-kali? Bisa benar bisa juga tidak, yg jelas kita tidak tahu. Kalau kita tidak bisa tahu, kenapa harus membuat ajaran yg keterlaluan seperti konsep karma itu? For your information, konsep karma adalah padanan konsep amal ibadah dari Timur Tengah di mana diajarkan bahwa manusia harus beribadah kepada Tuhan dan beramal kepada yayasan-yayasan keagamaan dengan imbalan akan masuk surga. Kalau amal ibadahnya kurang, maka orangnya akan masuk neraka. Tidak ada bedanya dengan konsep karma dharma bukan? Sama-sama perbudakan manusia oleh manusia. Manusia dipaksa untuk percaya dengan iming-iming nirwana / surga, dan ditakut-takuti dengan samsara / neraka.

Pedahal segalanya cuma buatan kaum penguasa. Buatan kaum brahmana di India, dan buatan kaum ulama di Timur Tengah. Sistem seperti itu mengekalkan kebodohan manusia, karena apa yg diajarkan dianggap sebagai "suci" (dalam tanda kutip). Pedahal tidak suci karena kita bisa saja mempertanyakannya. Kita bisa membuangnya juga dan tidak pakai lagi konsep seperti itu. Ketika konsep itu kita buang, akhirnya kita menjadi manusia bebas. Kita akhirnya sadar bahwa kita cuma bisa tahu bahwa kita ada. Adanya di sini dan saat ini saja. Sebelum lahir kita ada di mana, dan setelah mati kita akan pergi ke mana tidak bisa kita tahu.

Dan, seperti kata Siddharta Gautama, tidak ada gunanya untuk spekulasi tentang kehidupan setelah mati. Tidak ada gunanya untuk spekulasi Tuhan itu siapa dan seperti apa. Buddha Gautama tahu bahwa segala macam akidah atau dogma agama itu cuma buat-buatan manusia saja. Makanya Buddha tidak mau membahas hal itu. Dia cuma mengajarkan kita untuk hidup seimbang, apa adanya saja. Seimbang, balanced, tidak ke kiri dan ke kanan. Kalau kita seimbang maka kita akan stabil, tidak mudah jatuh. Tidak menjadi orang fanatik. Tidak menjadi orang yg takut karma. Tidak menjadi ahli surga (emangnya surga ada ahlinya?), etc, etc...

Kita cuma bisa tahu bahwa ada aksi dan konsekwensi. Kalau kita nyolong, maka kita bisa masuk penjara kalo ketangkep basah. Kalo gak ketangkep ya udah. Makanya di negara-negara maju, yg penting itu bukan soal tangkep menangkep maling, melainkan pengawasan. Di Indonesia pengawasan banyak bolongnya sehingga maling berkedok pejabat marak di mana-mana. Setelah kejadian baru orang teriak maling. Pedahal lemarinya sendiri yg tidak terkunci. Ini soal aksi dan konsekwensi saja, dan bukan karma.

T = Nah truzz yang kedua, gimana dengan takdir, utamanya adalah mengenai jodoh dan kematian? Gimana itu, apakah sudah ada ketentuan pasti dan digariskan sejak awal kita lahir di bumi ataukah semuanya kembali lagi pada pilihan individu berbonus konsekuensinya?

J = Takdir yg asli itu cuma ada satu dan berlaku bagi semua orang di segala masa, yaitu cepat atau lambat kita akan mati. Yg lainnya kita cuma bisa bilang "takdir" (dalam tanda kutip). Takdir dalam tanda kutip adalah apa yg telah terjadi. Telah menjadi seorang wamil (wanita hamil). Itu takdir, tetapi tidak bisa dibilang sebagai takdir kalo belom kejadian. Musti dibuktikan dulu apakah bisa hamil gitu lho.

T = Hmmmmm..... ThanKyu yaah Maz ^_^

J = Tengkiu juga udah mao nanya-nanya.


+

PERCAKAPAN 2: TENTANG MEDITASI JAWA


T = Mas Leo,

Saya penasaran pengin ketemu dan ngobrol, di mana ya?

J = Ketemunya nanti saja tanggal 19 Desember 2009 dalam acara copy darat di Cisarua. Daftarnya sama Ika Sari Puspita di No. HP 081808164445. Detail acara bisa dilihat di bagian event di atas wall saya di FB ini. Klik saja event 'Copdar Cisarua, 19 Desember 2009'.

T = Mas Leo, mengenai metode meditasi mungkin Mas Leo sudah tahu semuanya?

J = Tidak semuanya saya tahu. Meditasi jenisnya tidak terhitung, setiap orang bisa menciptakan dan mempraktekkan jenis meditasinya sendiri.

T = Maaf pernah mencoba metode meditasi Jawa belum ya, di mana segala keterbatasan kita dibawa untuk manunggal bulat, menjajagi segala alam dengan kesadaran yang utuh, menelusur asal muasal kehidupan dan kembalinya sang hidup? Mungkin nanti pengalaman kita akan sama setelah dialamkan.

J = Saya belum pernah mendengar ada yg namanya metode meditasi Jawa. Silahkan di-sharing, seperti apa metodenya?

T = Yup, seneng sekali bisa berbagi. Secara historis Jawa pada awal mula kaya akan pemahaman spiritual, mulai animisme dinamisme, dll. Pada prinsipnya manusia Jawa selalu mencari the Highers, sesuatu kekuatan di atas manusia, sehingga akhirnya konsep ke-Tuhanan dicapai dengan mati raga.

J = Ok.

T = Dalam berproses akhirnya disimpulkan ada kekuatatan super di atas kemampuan manusia yang merupakan sumber dari sang hidup (generator dari bola-bola lampu yang berpijar). Untuk mencapainya banyak sekali metodenya, dan dalam berproses ke sana manusia Jawa juga hidup di ranah manusiawi yang keras, sehingga akhirnya ditemukan berbagai ilmu kanuragan (ilmu kesaktian, penerawangan, ramalan atau ilmu hitung asronomi, dan spiritual healing).

J = Ok.

T = Pada prinsipnya itu ada karena mereka berinteraksi dengan lingkungan dan harus adaptasi dengan kerasnya hidup.

J = Ok.

T = Akhirnya setelah menemukan semuanya rupanya sang hidup (Aku) belum puas karena ada satu missing link yang belum terjawab, yaitu besok ketika tiba waktu Ku, bagaimana sang Aku harus mengembalikan Sang hidup? ... That's the starting point how meditasi Jawa menemukan bentuknya yang lugas. Itu prinsip dasar yang harus ada mas.

J = Ok.

T = Orang Jawa tidak mengenal kelenjar prineal, cakra mahkota, dll hingga kundalini. Mereka cuma mengenal rasa, angan-angan, dan sih (kasih/hati terdalam atau stroom yang ada dalam bola lampu yang sama dengan stroomnya generator).

J = Ok.

T = Dan satu lagi... Generator yang menghidupi alam semesta dan yang merencanakan sel DNA manusia hingga amuba, menjaga matahari tetap bersinar, dan pergantian siang malam hingga menjaga sistem makro seluruh planet di semesta raya tidak bertubrukan satu sama lain.

J = Ok.

T = Dalam meditasi Jawa, meski kita sudah pinter, kita mesti tidak menggunakan nalar dan otak kita, berhentilah berfikir sejenak, lepaskan semua konsep sehingga kita bebas merdeka... bodo, goblok, diam, gak usah berteori... just diam lihat diri kita dengan rasa dari ujung rambut hingga ujung kaki... (who am I?)...

J = Ok.

T = Pelan pelan kita buka tempurung yang melingkupi kita, just for a moment aja (dirasakan saja) The Power of Universe... kita simak dan rasakan interaksi kita dengan semesta, siapa tahu kita ketemu dengan yang membuatnya (seandainya ada.. he..he..he)... just flow jangan dipaksa.

J = Ok.

T = Dalam melihat diri kita mesti jujur, gak ada yang ditutup-tutupi... apa adanya, telanjang, polos, bugil.. trus sudah bulat dalam melihat diri, dan berhenti berfikir... (tubuh) yang diwakili rasa dan angan-angan dibulatkan untuk mencapai kebulatan iman diajak menyembah sang sumber hidup dengan ikhlas. Dalam tahap ini semua cakra akan aktif, seluruh ... getaran alam akan masuk dalam fisik dan berbaur menjadi kekuatan yang tidak terkirakan (aktifnya cakra mahkota). Kita mesti sadar lo ya... jangan trance.

J = Ok.

T = Begitu geter itu dilewati dan kita masuk dalam suasana tenang... saat itulah petualangan dimulai... Sang Budhi akan menjemput kita melalui alam-alam, cluster-cluster, yang kita belum kenal hingga kalau diberi rahmat kita masuk ke dalam suasana asal muasal kehidupan... Almighty... God Spot, atau apalah namanya.

J = Ok.

T = Jangan heran di sana nanti karisma kita gak ada artinya...Yang ada cuma karakter kita, dan the goals hidup kita akan terproses. Who knows (tiap orang akan terproses sesuai tugasnya masing-masing), itupun kalau diijinkan

J = Ok. Memang seperti itulah. Itulah meditasi saya juga, apa adanya saja, walaupun saya tidak bilang itu meditasi Jawa. Saya malahan tidak pakai konsep-konsep seperti yg ada di dalam filsafat spiritual Jawa. Saya cuma tahu bahwa spiritualitas Jawa yg asli itu sama dengan spiritualitas Kristen yg asli. Bertahun-tahun yg lalu saya dapat pengertian di mimpi bahwa Kejawen itu Kristen. Kejawen yg sering dikafir-kafirkan oleh orang Kristen fanatik ternyata memiliki essensi pengertian yg sama dengan Kristen yg asli. Kristen yg asli itu cuma mengatakan aku dan Hidup adalah satu. Kesadaran. Kita sadar bahwa kita sadar. Setelah itu kita mau apa merupakan pilihan kita sendiri. Tidak ada salah benar. Tidak ada akidah atau dogma. Tidak ada ibadah. Tidak ada korban dan penyembahan. Kita mau menyembah siapa? Mau menyembah kesadaran kita sendiri?


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .