Selasa, 15 Desember 2009

Saya Ingin Lebih Bebas dan Tak Terikat

Friends,

Tiga percakapan hari ini bertemakan HAM kebebasan beragama (religious freedom) yg berkaitan erat dengan HAM kebebasan berpendapat (free speech). Kita berhak beragama apapun maupun tidak beragama apapun. Dan kita berhak berpendapat apapun. Masa masih belom ngerti sih?


+

PERCAKAPAN 1: SAYA INGIN LEBIH BEBAS DAN TAK TERIKAT


T= Mas Leo,

Bukankah akal pikiran dan panca indera bisa salah juga ya? Itu terbukti dari manusia yang tidak bisa secara pasti memprediksi fenomena alam. Nah, memprediksi kan pake panca indera, pun panca indera bisa salah. Contoh, kayu yang lurus panjang dicemplungkan ke dalam air pasti akan terlihat membengkok bukan? Padahal kayu itu tidak bengkok sama sekali. Dengan begitu, mata kita sudah salah melihat. Kalau dari penglihatan saja sudah salah, apa lagi pikiran yang asalnya dari panca indera itu sendiri?

J = Iyalah, akal pikiran dan panca indera kita bisa salah. Terkadang salahnya gila-gilaan. Kita merasa jatuh cinta abis-abisan, gak taunya ternyata itu cuma gejolak hormon doang. Hormon seks membuat kita mengucapkan janji sehidup semati. Bisa juga komitmen sebelah tangan dan sebelah kaki. Gak taunya sehabis oho oho, the komitmen tetap tinggal komitmen. Bisa juga dipaksakan dengan alasan saya pria baik-baik (saya pernah gitu), dan tidak mau menjilat ludah kembali. Tetapi pemaksaan seperti itu akhirnya cuma akan menyakitkan semua orang, termasuk saya sendiri. I had a bitter experience loving somebody which should not have been loved at all. Mustinya the person dipotong tujuh, begitu kalo mao ikutin petunjuk dari Mpok Thoyibah yg sudah ditinggal pergi oleh Bang Thoyib selama tiga kali puasa dan tiga kali lebaran.

Kemarin dulu saya berbicara dengan seorang wanita yg sudah tekdung tralala dulu sebelum got married 12 years ago. Sekarang anaknya dua orang, suaminya kerja di LN sudah sepuluh taon. Ketemunya cuma 8 bulan sekali. Dan setelah ketemuan mereka gak lagi bisa ML, udah gak napsu. Si suami gak perduli istrinya having fun with somebody else, dan si istri juga gak perduli suaminya ML sama siapa aja. But now the wife wants to get a divorce while the husband kayaknya lebih suka sama status quo.

Saya ajarin the wife untuk ke luar dari pakem, having fun without having to dissolve the marriage. Ngapain menikah lagi demi sepotong surat saja kalau sudah pernah merasakan menikah, sudah punya anak dan, walaupun sekarang sudah tidak ada rasa lagi sama si suami, ternyata ekonomi lancar-lancar aja? Demi ekonomi dan status sosial, pertahankanlah the mahligai rumah tangga, begitu kata saya tanpa malu-malu kucing dan menyebut-nyebut Tuhan.

And, because the husband cuma pulangnya 8 bulan sekali, itupun kalo pulang tidak meminta ML, the husband udah gak doyan, dan the wife juga udah gak napsu, dan karena semuanya baik-baik saja, untuk apa rock the boat?

Please try to be realistic, mbakyu, said I to the bewildered woman. Masih muda juga sih, about 32 years old something. Lagi hot-hotnya tuh, body-nya bahenol, a career woman, dan sekarang punya hubungan di luar nikah dengan suami orang yg sudah pernah kawin cere 3 kali, ala makjan..

Live to the fullest at the moment. Be responsible. Be realistic. Kita bukan anak kecil lagi. Walopun nenek moyang kita orang pelaut, kita udah tinggal di daratan most of the time. Dan bahkan mereka yg kerjanya di atas laut, tetap saja harus menancapkan kaki dan segalanya yg bisa ditancapkan ke atas something solid, begitu kaya saya.

Yg solid itu kalo kita PD. Tidak usah perduli ini itu yg tidak relevan lagi. Suka sama suka is the norm. Abis itu kalo bosen bisa pisah baik-baik. It's very simple, teristimewa kalo gak ada surat menyurat ala KUA atawa pencatatan sipil bagian pernikahan. Gitu aja kok refot, haiyya !!

So, akal pikiran dan panca indera bisa salah karena kita juga dipengaruhi oleh hormon-hormon. Kalau hormon kita sedang seimbang kita bisa waras, dan kalau hormon kita sedang awut-awutan seperti ketika saat seorang wanita memasuki masa menopause, maka yg terjadi adalah error par excellence. Segalanya menjadi serba salah. Si wanita akan mengkritik kiri kanan, tidak pernah puas, pedahal dia cuma terkena delusion, merasa dirinya benar pedahal yg dicari cuma pembebasan dari rasa gak enak di tubuhnya itu. Akal pikiran dipengaruhi bukan hanya oleh panca indera tetapi juga oleh hormon.

Dan siapa bilang perasaan bahagia bagai di langit ketujuh yg dialami oleh sebagian manusia spiritual tidak dipengaruhi oleh hormon? Itu hormon juga. Namanya hormon melatonin yg dihasilkan oleh kelenjar pineal. Kalau kita sering meditasi, apalagi meditasinya di tempat remang-remang walopun belum tentu mesum, maka kelenjar pineal kita akan menghasilkan hormon melatonin segerobak. Akibatnya mata kita akan terlihat seperti orang welas asih, seperti mengantuk all the time, pedahal the person merasa sedang manunggaling kawula lan gusti atawa bersambung rasa dengan Allah.

Kelenjar pineal dikenal sebagai God Spot, artinya tempat Allah. Allah itu ternyata adanya di tengah batok kepala kita sendiri. Kalau kita rajin meditasi, apapun belief system kita, maka cepat atau lambat kita akan merasakan Allah. Aliran Buddhist, Katolik, Karismatik, Kejawen, Hindu, Ahmadiyah, Lia Eden, bahkan kafirin dan kafirat yg sempurna juga mengalaminya.

Itu tidak salah, karena memang seperti itulah harusnya. Spiritualitas itu kultivasi meditasi ketika manusianya bisa merasa manunggaling atau menyatu dengan apa yg dipercayainya. Tetapi ternyata, apaapun yg orang percayai tidak akan berpengaruh ketika orangnya berhasil menyentuh God Spot. Semuanya akan mengalami membludaknya hormon melatoonin dengan akibat munculnya perasaan tenang dan damai.

Setelah ini mungkin orangnya akan berandai-andai menggunakan akal pikirannya. Dia bisa saja sesumbar ada malaikat pelindung yg datang bawa ayat-ayat. Atau ada Dewa yg turun. Atau bertemu Buddha, Yesus,... dan berbagai avatar. Semuanya itu belief system yg bisa saja dipakai untuk menjelaskan fenomena yg ternyata sifatnya fisik itu. Melatonin adanya di dimensi fisik. Kadar hormon melatonin di tubuh kita bisa diukur di lab. Kita bisa juga menelan kapsul melatonin yg bisa dibeli di apotik. Dan setelah itu kita bisa foto aura. Foto aura setelah kita menelan banyak kapsul melatonin akan menghasilkan gambar aura keungu-unguan, artinya orangnya memiliki tingkat spiritual tinggi. Pedahal itu asalnya dari kapsul melatonin, gimana?

Pada pihak lain, hal ini merupakan fenomenon yg sudah diketahui oleh orang-orang pintar di dunia akademik. Yg tidak tahu itu orang-orang sok pintar yg tidak bisa membaca tulisan akademik. Mereka pikir sang pemuka agama atawa gembong spiritual yg diikutinya memang benar bisa nyambung sama Tuhan or Dewa, gak taunya ekspressi tulus menyebalkan dari wajah panutannya itu cuma diakibatkan oleh hormon. Dan karena kultivasi spiritualitas yg menghasilkan hormon melatonin dilakukan oleh semua aliran agama dan spiritual, baik resmi maupun liar, maka gejala ini juga dijumpai dimana-mana. Dijumpai di semua aliran agama dan spiritual. Dari dulu sampai sekarang seperti itulah situasinya.

T = Terus, jika di dunia ini tidak ada kepercayaan (agama) dan mitos-mitosnya, apakah agnostisme dan atheisme akan ada? Sedangkan ilmu pengetahuan dan pemikiran kritis manusia itu berasal dari mitos-mitos agama, bukankah begitu?

J = Jelas bukan. Ilmu pengetahuan dan pemikiran kritis manusia tidak berasal dari mitos agama, melainkan berasal dari penelanjangan mitos agama. Mitos dalam agama, seperti kisah Adam dan Hawa di Taman Firdaus, bisa saja menjadi pemicunya sehingga manusia mulai berpikir apakah benar manusia diciptakan 9,000 tahun yg lalu? Ternyata tidak benar, ternyata kisah Adam dan Hawa cuma isapan jempol saja karena terbukti bahwa ras manusia sudah ada di atas bumi sejak ratusan ribu tahun lalu. Mungkin bentuknya belum seperti sekarang, melainkan setengah nguk nguk (monkey).. But it's better than the isapan jempol tentang Adam dan Hawa. Apalagi kalau diingat ada pembodohan massal yg sempurna di dalam mitos Adam dan Hawa. Dikatakan bahwa Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam, pedahal itu cuma belief system yg ditanamkan kepada manusia masa lalu untuk menempatkan wanita di posisi lebih rendah dibandingkan pria. Agama selalu seperti itu cara kerjanya, membuat dongeng yg lalu diajarkan sebagai kebenaran. Malahan diharuskan ada iman. Iman artinya kita percaya mutlak tanpa boleh mempertanyakannya lagi. Kita diharuskan untuk beriman kepada nabi-nabi yg diawali oleh Adam. Pedahal sang Nabi Adam cuma dongeng doang, gimana?

Berarti iman agama itu dongeng juga dong? Dongeng artinya legenda, sahibul hikayat atawa hikayat yg diceritakan antar sesama sohib atau sahabat. Cerita untuk sahabat. Dengan kata lain, kisah-kisah yg sekarang di-sakralkan bermula dari kisah yg diceritakan kepada sesama sahabat. Tetapi lama-kelamaan dipaksakan untuk dipercayai secara mutlak. Akibatnya manusianya jadi bodoh. Karena manusia jadi bodoh, muncullah keinginan untuk menjadi pintar. Secara diam-diam dipertanyakanlah kisah-kisah agama itu. Kisah penciptaan manusia, kisah ada Jibril datang bawa ayat, dsb... Ternyata akhirnya ditemukan bahwa semuanya hanya karangan saja. Dan bisa dijelaskan bahwa kisah-kisah itu diperlukan bagi social engineering atau rekayasa masyarakat di masa lalu. Perlu penggalangan tenaga manusia, sehingga harus ada kepercayaan yg dipaksakan dengan mutlak.

T = Saya bukan robot, saya bebas seperti anda. Tapi saya lebih-lebih ingin bebas dan tidak terikat aturan yg gak nyata (basa-basi). Hehehehe

J = Hehehehe


+

PERCAKAPAN 2: ISTRI SAYA MIMPI DIPAKSA MASUK ISLAM


T = Dua hari kemarin istri saya mimpi dipaksa masuk Islam dan disuruh pake kerudung, disuruh baca Al Quran, dan saya, istri, saudara kabur ditangkap kabur, ditangkap lagi kabur lagi ampe nggak ade batas, saya mau tanya apa arti mimpi istri saya Bang Leo?


J = Menurut saya itu semacam release perasaan stress saja. Istri anda merasa ada lingkungan yg menekan secara fisik, dan akhirnya memperoleh mimpi tentang kabur-kaburan itu. Ada kemungkinan mimpi semacam itu akan berulang kembali. Mimpi kabur-kaburan yg berulang-ulang. Tetapi kita bisa sugestikan kepada diri kita sendiri untuk tidak kabur dan menghadapi figur mimpi yg menakutkan itu secara langsung. Sebelum tidur, bilang saja kepada diri sendiri bahwa kalau mimpi semacam itu muncul lagi, maka kita akan menghadapinya secara langsung. Face to face. Tidak usah takut. Hadapi saja. Dan setelah itu kita sugestikan, maka mungkin benar mimpi semacam itu akan muncul kembali. Tetapi, kalau kita tidak takut dan malah berniat untuk konfrontir figur yg menakutkan itu secara langsung, maka yg justru akan lari ketakutan adalah figur yg mengejar-ngejar itu. Figur itu akan lari dan mungkin berubah menjadi figur yg bersahabat. Mungkin setelah ada episode baku hantam juga di dalam alam mimpi. Itu bisa saja dan tidak perlu ditakutkan. Coba saja teknik itu.

Dan, of course, tidak ada seorangpun yg berhak mengejar-ngejar dan memaksa anda masuk Islam atau masuk agama apapun. Merupakan HAM anda untuk beragama apapun maupun tidak beragama apapun. Kalau ada yg mau memaksa anda, tendang saja orangnya, tuing !!


+

PERCAKAPAN 3: DAN SAYA DICAP GIMANA GITU


T = Salam Mas Leo,

Pertama-tama kenalkan nama saya Komang, mungkin sudah kenal lewat komentar saya di FB. Terima kasih Karena Mas Leo sudah kick me out dari diskusi FB. Saya mengikuti tulisan-tulisan Mas Leo dan terus terang sangat bagus… Tapi karakter saya memang selalu ingin mengkritik, ini sifat saya. Tidak hanya Mas Leo yg meng-kick me out, saya pernah dicap buruk di miilis Hindu, saya akhirnya ke luar sendiri dari milis itu. Sebabnya karena saya mengatakan bahwa Weda itu bukan wahyu Tuhan, dan saya dicap gimana gitu... semua jadi ribut...

J = Weda memang bukan wahyu Tuhan. Weda merupakan kumpulan tulisan manusia masa lalu. Alkitab dan Al Quran juga bukan wahyu Tuhan, mereka cuma kumpulan tulisan manusia masa lalu. Yg bilang itu wahyu Tuhan adalah manusianya sendiri. Dan kita ikut-ikutan bilang itu wahyu Tuhan, pedahal kita semuanya tahu bahwa kitab-kitab yg disucikan merupakan kumpulan tulisan manusia. Tulisan manusia biasa saja yg tidak ada bedanya dengan anda dan saya. Then?

T = Tapi dalam beberapa hal saya setuju dengan Mas Leo, misalnya mengenai:
• Kebebasan HAM
• Pembodohan oleh ulama, atas nama Tuhan dan janji surga
• Tidak benar mengenai ”Penindasan yang berlatar agama, semisal sistem KASTA”

J = Ok.

T = Awalnya saya menebak Mas Leo tidak percaya Tuhan, tetapi setelah saya amati tulisannya, nyatanya sepertinya tidak sepenuhnya seperti itu. Cuman saya masih rancu karena di satu sisi mas mengatakan Tuhan adalah kata benda abstrak dan merupakan benda mati, di sisi lain mengatakan Tuhan adalah bagian dari kesadaran manusia (mungkin sesuai dengan kondisi dan waktu serta dalam situasi mana kita berbicara dan menempatkan kedua konsep itu). Saya belum sepenuhnya faham posisi Mas Leo tentang Tuhan itu bagaimana. Karena seperti ada pertentangan konsep Mas Leo sendiri, kalau Tuhan merupakan benda mati maka tidak mungkin berada di dalam kesadaran manusia yang hidup.

J = Tuhan yg dibicarakan sampai mulut berbusa adalah Tuhan yg mati, kata benda abstrak. Segala macam sesumbar agama-agama itu merupakan konsep saja, dibuat oleh manusia untuk memperbudak manusia lainnya. Konsep saja. Dan konsep itu selalu mati. Yg hidup itu manusianya. Konsep itu bisa hidup kalau dijalankan oleh manuisa. Pada pihak lain, konsep apapun bisa digunakan oleh manuisa. Kita bisa pakai konsep Tuhan jenis abrakadabra, bisa pakai jenis Tuhan telanjang tanpa noda. Bisa pakai konsep Tuhan berjenggot, bisa pakai konsep Tuhan botak pelontos. Semuanya konsep saja. Konsep itu mati, dan yg hidup adalah manusianya. Manusia yg memakai konsep Tuhan itu.

Manusia itu memiliki kesadaran. Baik percaya kepada konsep Tuhan maupun tidak, setiap manusia memiliki kesadaran, sadar bahwa dirinya sadar. Itulah yg saya sebut "kesadaran Tuhan" (dalam tanda kutip). Sadar bahwa kita sadar. Bahkan, kalau manusianya sudah benar-benar sadar, dia tidak akan mau pakai lagi kata 'Tuhan'. Kata itu sudah terlalu banyak rancunya. Dan dia tahu bahwa baik dia mempercayai konsep Tuhan ataupun tidak, kesadaran di dirinya itu tetap akan ada. Adanya di sini dan saat ini saja.

T = Anyway, I like Mas Leo.

J = I like you too, ehm..


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

1 komentar:

  1. KEPERCAYAAN keuangan & pinjaman adalah sebuah organisasi uang yang dibuat untuk kesejahteraan orang-orang dalam situasi sulit, Ex-pejabat menggunakan sumber ini menyentuh kehidupan orang-orang membutuhkan keuangan perlu membeli rumah mereka sendiri, membayar tagihan (rumah sakit, sekolah, pajak e.t.c.) Memberi mereka cukup ruang untuk membayar kembali dengan bunga sangat rendah 2% dengan agunan. Kami berikan pinjaman dari $1000 di atas orang-orang yang membutuhkan untuk kita di sini untuk melayani dan keberhasilan Anda adalah tujuan kami...
    Anda dapat menghubungi kami melalui email di Trustfinances.loan@gmail.com, di bawah the Ketua dari Madam Christine Russell

    BalasHapus