Sabtu, 28 November 2009

Nyedot Energi Buddha Borobudur

Friends,

Berikut percakapan dengan dua orang rekan wanita. Yg pertama sudah OD atawa overdosis, tidak bisa tertolong lagi karena sudah berada di neitherland, yaitu dunia ghoib di mana ke-Indonesia-an kita cuma tersisa di kulit belaka, sedangkan isi kepala, dada dan berbagai jeroan lainnya telah beralih menjadi bule dengan sempurna. Saya bilang gafafa... Yg kedua seorang teman wanita yg berhasrat menjadi Buddha dengan cara sedot-sedotan. Saya bilang saya juga suka nyedot. Kenapa dan mengapa? Baca aja.


+

PERCAKAPAN 1: AKU NYETIRIN BULE GANTENG


T = Dear Mas Leo,

Mau tanya arti mimpi dunk, boleh ga?

J = Boleh aja, gimana mimpinya?

T = Ada 3 mimpi, gpp yak?

J = Gafafa...

T = Pertama: Aku nyetirin satu bule ganteng yg abis klaar kasih lecture di salah satu program kantor. Hal ini ga biasa banget ya, karena bukan tugasku jadi driver.

J = Ok, then?

T = Si bule ini duduk di kananku, aneh lah setir mobilku kog ada di kiri. Mendadak bule berpakaian pant suit lengkap dasi ini, ganti baju, and the next thing I know dia udah pakai short and T-Shirt layaknya seorang tourist. Dan secara tiba-tiba pula he stares at me, raises his right hand in front of my face. Aku sempet lihat dia memegang sebuah diamond. Dalam seperkian detik, dia sudah menanamkan diamond tsb di antara mataku.

J = Artinya anda diberikan satu solusi oleh alam bawah sadar anda sendiri. Mungkin akibat seringnya anda membayangkan hal-hal mustahil. Ternyata sekarang tidak mustahil lagi karena ternyata anda bisa menyetir si bule ini. Artinya, anda yg akan membawa dia ke satu tujuan yg anda sendiri tahu bernuansa kekiri-kirian alias aliran "sesat" (dalam tanda kutip). Anda tahu bahwa itu sesat, tapi walaupun agak heran, anda jalan terus saja membawa si bule ini yg secara fisik memang konservatif sekali.

Tetapi jangan salah sangka, karena bule konservatif ini bisa berganti rupa menjadi seorang pria hidung belang dalam hitungan detik saja. Alam bawah sadar anda memperlhatkan metamorfose si bule ganteng ini dari pakaian jas lengkap ke T-shirt dan celana pendek. Setelah metamorfose itu sempurna dilakukan, maka giliran dia untuk "menghipnotis" anda (dalam tanda kutip). Ada sesuatu yg dikeluarkannya, dipegang dengan tangan kanan, dan ditaruh di antara kedua mata. Ini semacam peranti lunak untuk meluluh lantakkan wanita-wanita yg sudah ikhlas dan pasrah digituin. Sisanya is off the record karen anda sudah terhipnotis dan alam bawah sadar anda menyensornya.

T = Diamond itu tertanam persis di atas pangkal hidung. Begitu tertanam, rasanya wih gimana gitu. Seperti ada energi yg sangat besar masuk. I was scared at first, tapi akhirnya aku tried to accept, terus kebangun ngos-ngosan, capede.

J = Itulah yg namanya mata ketiga juga. Bukan mata ketiga yg jenis halus, melainkan mata ketiga yg berhubungan dengan birahi. Nilainya sama, bukan lebih rendah dibandingkan dengan yg model liat-liatan aja. Model bule itu straight to the point, bisa membuat orang mabuk kepayang secara kilat, dan setelah jebrat jebret selesailah sudah, sehingga bisa meneruskan lecture berikutnya. Energinya memang gede. Bule itu tidak pernah bilang bismillah, tapi energinya gede. You felt that yourself.

T = Waktu kebangun jam 3 pagi, sehari sebelumnya aku baru mendarat di Yogya untuk urusan pekerjaan. Ada niat untuk nyekar makam keluarga besar juga, for the first time ever.

J = Mimpi anda ada hubungannya juga dengan niat nyekar ke makam keluarga itu. Ternyata keluarga besar anda bukanlah orang munafik yg bergaya sok Arabia, melainkan jujur apa adanya saja. Tidak ada perbedaan antara wanita dan pria. Kayaknya begitu (sok tau mode is ON). Dan at least ada nuansa bule juga. Dan anda seakan berkenalan kembali dengan peninggalan masa lalu itu, yg benernya bisa dijumpai sehari-hari saat ini. Bule dulu sama saja dengan bule sekarang. Bisa ganti baju dalam sekejap, jebrat-jebret membuka mata ketiga... Yg letaknya di tengah selalu bisa disebut sebagai "mata ketiga", walopun ada yg di atas, tengah dan bawah.

T = Mimpi kedua: Aku mimpi ini habis aku pulang dari Yogya. Aku tu suka banget sama yang namanya batik. In the dream I was putting on one of my favorite batik outfits. Tiba-tiba robek. Aku ganti, sobek, ganti lagi, sobek lagi. Sampai semua batikku cuma numpuk sobek semua, I have no batiks left.

J = Oh, My God! You are already beyond limit. Tidak ada peran apapun yg pas untuk anda saat ini. Peran tradisional tidak mempan diterapkan pada anda. Bahkan peran tradisional yg sudah dimodifikasi juga sudah tidak bisa muat. You are yourself already, tidak ada peran baku apapun yg bisa anda kenakan, walaupun anda suka sekali itu. Pakaian adalah simbol dari peran, role playing. You can't play anything but yourself.

Sekarang mending anda jadi diri sendiri aja. Orang lain mau bilang anda pake baju kek, telanjang kek, so what gitu lho. You don't care about roles, do you?

T = Mimpi ketiga: My lil man came to me and asked if he could play outside The weather was different, kinda cloudy and cold, just like in the winter (we don't have winter here, right?) I said ok, you may *putting on his jumper*.

He ran down the apartment (we lived in an apartment in that dream). Then I watched him went out the building thru my favorite window. He ran out to the left direction of the apartment. After that I looked straight at the old torn down house just across the road. Suddenly the house became alive and angry. Spurted out a lot of water from the centre of the earth. The next thing I knew, there was this huge flood. All water came out from that house, flowing heavily to my right direction, sweeping all things, dead and alive. It almost reached my window, but apparently I was safe, as the water flowed by very fast.

J = Ok, then?

T = Then I remembered that my boy was playing outside. I rushed down in tears, calling out his name. Suddenly he appeared in front of me, all dry, safe and sound. I woke up, still crying. What a dream!

J = Yes, what a dream! Sekali lagi mimpi ini memperlihatkan bahwa anda sudah tidak sama dengan orang-orang lain. Rumah tua di seberang jalan itu simbol dari budaya masa lalu yg marah-marah dengan penuh emosi. Bagusnya, emosi itu terlempar ke arah masa lalu juga. Kanan itu arah masa lalu.

Your "little man", is he your kid? Kalau ya, berarti dia sama sekali tidak terpengaruh dengan apapun yg anda alami. Dia bahkan tidak tahu bahwa anda menyaksikan budaya kita carut marut dan melontarkan caci maki yg untungnya semuanya dialirkan ke masa lalu. You shall not be affected by all.

Anda jadi bule aja. Walaupun kita orang Indonesia, kita bisa jadi bule in spirit. Saya sendiri sudah jadi bule dari kapan-kapan, dan sudah membule-kan banyak teman lainnya. Mereka tidak menyadari bahwa walopun rambutnya item dan masih suka bilang insyaallah dan alhamdulilah, ternyata isi kepalanya sudah berganti. Itulah kehebatan dunia post modern ini, kita sudah tidak lagi mempan di-intimidasi oleh orang-orang yg jualan Tuhan dan berbagai reinkarnasinya.

Gafafa... jadi bule aja.


+

PERCAKAPAN 2: NYEDOT ENERGI BUDDHA BOROBUDUR


T = Why mediitation is important in spiritual path? As we know that consciousness stands still.

J = We are conscious of being conscious. Stands still? Maybe. Then?

T = When I take the energy in Borobudur, I questioned myself. Why was I doing that? Why did I want to take the energy from that place? Why was this energy so important to me? Was I trapped in my own delusion?... I felt the energy was purer than that of any other place, and that’s why I was so desirous to take it. Grab it.. Logika 2-3-6-5-4.

J = Logika 2-3.6-5-4 artinya afa?

Plis jelasin deh, I am not that deep into spiritual path. What I know is, tempat-tempat begituan memang diisikan berbagai energi oleh orang masa lalu yg sakti mandra guna. Tetapi orang jaman sekarang lebih sakti lagi karena kita bisa motret Borobudur dan menyedot energinya dengan menggunakan foto.

Sedot aja, tanpa perlu datang langsung ke lokasi. Dan itu bisa dilakukan karena kita cuma bermain dengan pikiran kita saja. Kita berpikir bahwa kita menyedut anune Buddha di Borobudur, gak taunya kita cuma mengkonsepsikan suatu bentuk energi yg kita anggap lebih murni. Konsepnya di dalam pikiran kita sendiri, dan akhirnya, gubrak!

Terciptalah the energy, rasanya sarr serr sarr serr... dan itu bukanlah dari anune Buddha, melainkan dari anune seorang bule yg kebetulan lagi lewat di sana dan jeprat jepret. Bulenya kurang oke, maka kita alihkan perhatian kita ke bule lainnya. Kalo taste anda bukan bule juga gafafa...

Pria Jepang juga oke karena orang Jepang tidak naik haji, tidak suka potong kambing. Orang Jepang banyak makan ikan yg lebih healthy. Empat sehat lima sempurna tidak pake daging kambing. Pake tahu tempe dan telor (ayam or bebek). Nyamnyamnyam...

Kalo masih mao maen sedot-sedotan juga gafafa, saya sendiri gak suka disedot. Saya lebih enjoy menyedot, syuuuppp... But plis jangan Buddha borobudur lah, I prefer genuine human. Aargghh...


+

Leo

@ Komunitas Spiritual Indonesia .

Jumat, 27 November 2009

Robot Spiritual Sama Jeleknya dengan Robot Agama

Friends,

Berikut tiga percakapan dengan tiga orang rekan pria yg berbeda. Yg pertama merasa jidatnya cenut-cenut ketika saya mengirimkan tulisan ke wall-nya di facebook. Yg kedua tentang teknik meditasi. Dan yg ketiga tentang menggunakan mata ketiga atau batin. Baca aja.


+

PERCAKAPAN 1: CENUT-CENUT, CENUT CENUT...


T = Ketika membuka FB pagi ini, langsung kepala saya merasa berat.

Lebih ke arah lelah, seperti sehabis melakukan perjalanan jauh. Dan itu baru saya sadari sekarang. Mas Leo ngirim tulisan ke wall saya. Seperti merasa saya dan Mas Leo feel beyond. Pantesan juga kening saya dari tadi cenut-cenut.

J = Cenut-cenut, cenut-cenut...

T = Langsung saja. Saya tahu, Mas Leo tahu. Ada dua tarikan dalam diri saya. Terkadang saya menganalogikan diri saya ada tarikan, angel and demon. Tapi saya sadari bahwa saya harus bisa mengendalikan ini. Karena terkadang sang demon mau dengan sengaja memberikan apa yang saya minta, dan ketika saya tolak, saya tahu ada harga yang harus dibayar disitu. Sehabis saya menolak, saya seperti disiksa. Karena kepanasan (seringnya waktu pagi) saya pasang AC, 16 celcius, saya masih keringatan, bahkan cenderung merasa terbakar plus diinjak-injak. Kesakitan.

J = Hm...

T = Sebelumnya juga sering saya meditasi, untuk ketenangan. Namun ketika meditasi merasa selalu juga dibakar. Dan efeknya sekarang adalah daya tahan tubuh saya sering ngedrop. Tapi sering juga saya kedatangan seseorang, dan selama setahun ini saya tidak sadar siapa yang selama ini datang. Saya baru tahu sebulan ini, orang itu sangat mirip Jiddu Krishnamurti. Saya sering mengobrol dengan dia. walaupun saya merasa selalu gagal naik tingkat di setiap pembicaraan kami.

J = Jarang orang bisa mengerti Jiddu Krishnamurti. Dipikirnya Krishnamurti mengajarkan moral seperti jangan oho oho sama bini orang, dsb... pedahal Krishnamurti cuma mengajarkan menjadi diri sendiri saja. Lepaskanlah segala persepsi yg ditanamkan oleh budaya dan agama, maka anda akan menjadi diri sendiri, melihat segala sesuatunya dengan fresh, segar dan apa adanya saja. Itu Krishnamurti, tetapi apa ada yg mengerti dia di Indonesia?

T = Yang jadi pertanyaan, saya sering ragu sendiri dengan pengalaman saya ini? Benarkah apa yang saya rasakan?

J = Tentu saja apa yg anda rasakan benar. Anda merasa sendiri bahwa diri anda ada dua, dan anda berusaha untuk menekan salah satu bagian dari diri anda, dengan akibat anda menjadi tidak seimbang. Anda bilang yg satu namanya angel, dan yg satunya lagi namanya demon. Tapi apakah benar mereka itu iblis dan malaikat? Itu cuma kata pikiran anda saja bukan? Dan dari mana pikiran anda bisa memperoleh ide tentang angel dan demon itu kalau bukan dari pendidikan yg anda terima sedari kecil? Anda dididik untuk menjadi orang yg sesuai dengan cetakan budaya dan agama. Dan akhirnya anda berusaha agar tidak terpengaruh oleh apa yg anda anggap sebagai hal "negatif" (dalam tanda kutip).

T = Apakah artinya?

J = Artinya anda sudah sampai pada satu titik jenuh di mana harus dilakukan lompatan quantum (ceile)... Lompat aja tanpa harus meribetkan diri tentang positif dan negatif. Semuanya persepsi saja bukan? Jiddu Krishnamurti sudah mengajarkan hal itu sejak puluhan tahun yg lalu bahwa yg namanya hati nurani kita itu palsu. Palsu karena segalanya dibentuk oleh persepsi. Dan persepsi itu ditanamkan oleh orang tua kita. Oleh budaya kita. Turun temurun seperti itu tanpa memberikan kita kesempatan sama sekali untuk memilah-milah dan memilih yg mana yg mau kita pakai.

T = Yang terakhir, apa yang harus saya lakukan?

J = Jadilah diri anda sendiri saja. Segala tarikan yg anda bilang dari demon dan angel itu cuma berasal dari diri anda sendiri bukan? Tidak ada yg baik maupun jelek kalau anda mau jujur dan melepaskan diri dari jeratan persepsi agama dan budaya.... Tidak ada yg positif maupun negatif. Semuanya netral saja.

Sampai saat ini, ketika anda menekan salah satu bagian dari diri anda dengan alasan itu "negatif", maka anda akan merasakan diri anda kehilangan keseimbangan. Sama saja seperti ketika anda harus marah karena ada orang fanatik berkhotbah di hadapan anda tanpa kenal malu. Harusnya anda marah dan mengusir orang itu dari hadapan anda. Tetapi anda diam saja, anda senyum-senyum saja karena anda menganggap diri anda memiliki spiritualitas kelas tinggi sehingga tidak boleh marah.

Tentu saja akhirnya anda akan sakit sendiri karena anda telah hidup menyalahi hukum alam semesta sekaligus kepatutan HAM dalam bermasyarakat. Alam semesta bilang bahwa kalau muncul perasaan marah, maka marah itu harus dikeluarkan. Setelah dikeluarkan, maka diri kita akan seimbang lagi. Kalau tidak dikeluarkan, maka marah itu akan memakan diri kita sendiri sehingga akhirnya kita jadi sakit.

Tetapi untuk mengeluarkan marah ada azas kepatutan HAM. Kita tidak bisa merusak harta benda orang lain. Kita tidak bisa menyakiti orang lain secara fisik. Tetapi kita bisa mengusir orang lain dari hadapan kita. Usir saja. Kalau mau pakai kata-kata saya: tendang saja pantatnya, tuing !

Semuanya itu proses, dan kita tidak bisa berhenti di tempat. Kita harus berjalan terus dengan lakon asli dan bukan teori-teori saja. Banyak orang di FB ini cuma berteori saja, statusnya penuh dengan kata-kata mutiara. Tetapi ternyata orangnya sendiri tetap saja jatuh bangun dan tidak mengerti mengapa... Dan hal itu bagian dari proses juga. Orangnya harus merasakan sendiri sakitnya menjadi orang spiritual munafik baru akhirnya mau melepaskan segalanya dan menjadi diri sendiri saja.

For your information, spiritualitas tingkat tinggi itu adalah yg sudah tidak perduli lagi dengan kata "spiritual", walaupun terkadang dipakai juga sebagai pengenal, tetapi kebanyakan cuma untuk lucu-lucuan saja. Jiddu Krishnamurti itu orang spiritual sejati yg tidak perduli dengan segala macam ajaran omong kosong dari agama-agama. Selama bertahun-tahun Krishnamurti melakukan hubungan sex gelap dengan istri sahabat baiknya sendiri, dan itu sah saja, normal saja, dan sama sekali tidak menyalahi azas kepatutan HAM. Krishnamurti sama gatelnya dengan istri sahabatnya itu. Dan jadilah mereka berdua melakukan hubungan gelap yg didasari oleh azas suka sama suka tanpa ada pemaksaan dari pihak manapun.

Mungkin Krishnamurti frekwensinya sama seperti saya. Menurut kesaksian banyak orang, kalau Krishnamurti bicara maka pendengarnya akan merasa blank, seperti memasuki frekwensi samadhi. Dan yg anda bilang cenut-cenut itu apa lagi kalau bukan frekwensi samadhi?

T = Terima kasih Mas Leo, aduh kok, masih berat ya kepala saya...

J = Cenut cenut, cenut cenut...


+

PERCAKAPAN 2: DI TENGAH BATOK KEPALA


T = Mas Leo,

Mau tanya lagi nih. Saya lagi nyoba nulis mimpi saya lagi nih, katanya nulis mimipi semacem membuat jalur jalan menuju kesadaran yang lebih tinggi...

J = Hm...

T = Semalem juga nyoba meditasi kelenjar pineal yang Mas Leo ajarkan, hasilnya pegel juga, akhirnya tidur juga, paginya mimpi, tapi mimpinya mimpi basah, saya lagi maen sama dua perempuan, saya pegang itunya, ndak tahan, keluar deh.

J = Arrgghh...

T = Kalo mimpi gini ada artinya ndak sih Mas Leo, padahal sebelum tidur saya ndak mikir atau menghayal ke arah sana.

J = Artinya sperma anda sudah kebanyakan dan musti dikeluarin. Karena gak dikeluarin pake tangan, akhirnya spermanya ke luar sendiri melalui mimpi basah, arrgghh...

T = Untuk meditasi kelenjar pineal: Mas Leo pernah bilang buka mata sedikit kemudian melihat ujung hidung, ada juga yang melihat 45 derajat ke atas, yang sip yang mana ya?

J = Yg sip itu yg buka mata sedikit tanpa perduli ujung hidung, terus rasakan kesadaran anda yg adanya persis di tengah batok kepala. Itu yg paling gampang dan paling enak, tanpa perlu lagi ribetin ujung hidung dan sudut 45 derajat.

T = Sebetulnya perhatian kita ke titik antara dua alis atau ke tengah batok kepala atau ke arah/melihat 45 derajat ke atas atau ke ujung hidung ya?

J = Sebenarnya ke tengah batok kepala saja. Tetapi untuk menjelaskannya susah sekali, makanya saya pakai beberapa cara, yaitu dengan bilang fokus di titik antara kedua alis mata yg tidak lain dan tidak bukan merupakan sudut 45 derajat. Sudut 45 derajat ke arah atas itu artinya titik antara kedua alis mata. Ujung hidung diliatin aja sampe bosen, dan setelah itu lupakan. Yg penting mata tidak tertutup seluruhnya, melainkan terbuka sedikit. Masih bisa ngintip-ngintip gitu lho.

T = Kalo meditasi saat kegiatan sehari-hari bagaimana bentuknya ya?

J = Bentuknya fokus kepada sesuatu, misalnya dengan mengulang-ulangi mantra yg biasa kita pakai. Itu saja diulangi sepanjang perjalanan, walaupun mata tetap terbuka lebar.


+

PERCAKAPAN 3: SUDAH LAMA MENCARI SAYA


T = Mas Leo,

Sudah lama saya mencari-cari tentang anda, bahkan waktu saya jalan-jalan ke Jakarta saya berharap kalo tiba-tiba bisa ketemu Mas Leo.

J = Gimana caranya bisa tiba-tiba ketemu saya?

T = Well, ada yg ingin saya pertanyakan, gini Mas Leo waktu kecil saya sering sekali melihat hal-hal yg tak bisa dilihat oleh orang lain, yg orang biasa menyebutnya hantulah atau roh halus.

J = Ok.

T = Pada awalnya saya tak tau atau menganggap biasa tapi seiring berjalan waktu akhirnya saya mengerti bahwa saya bisa melihat dunia lain tapi makin beranjak dewasa kemampuan itu hilang, hanya saja saya masih bisa merasakan seperti kelebatan-kelebatan cahaya. Terkadang suatu waktu saya bisa menebak sesuatu tetapi itu datang begitu saja.

J = Ok.

T = Dulu bahkan saya bisa merasakan seseorang sedang berbohong atau yg berkaitan dengan perasaan seseorang dalam hatinya. Saya tidak tau itu benar apa tidak tapi alam bawah sadar saya yg menginformasikan seperti itu, tapi sekarang kemampuan-kemampuan saya seakan memudar.

J = Ok.

T = Apakah saya bisa membuka mata ketiga saya lagi?

J = Bisa aja kalo mau.

T = Apa yg harus saya lakukan coz somehow I really want that abilty back.

J = Trust yourself. Impressi yg muncul di diri anda itu benar, bahkan sampai saat ini. Kalau anda menekan impressi yg muncul itu, jadinya akan tidak keruan, dan anda akan bingung. Anda akan tergantung dari pendapat orang yg sebenarnya tidak tahu apa-apa. Pada pihak lain, kalau anda percaya pada diri anda sendiri, anda tidak akan terombang-ambing. Anda bisa langsung merasakan orang lain, walaupun kemungkinan besar cuma tahu saja, dan bukan seperti melihat hantu-hantu. Anda akan tahu orang itu berbohong atau tidak. Anda akan tahu apa yg sebenarnya ingin diungkapkannya.

Anda akan tahu bahwa ada orang yg mau belajar dari anda, walaupun orangnya bersikap seperti mengajari anda. Anda akan tahu bahwa ternyata apa yg orang lakukan cuma sebatas kebiasaan saja... Sembahyang karena kebiasaan, misalnya, pedahal orangnya tidak percaya sembahyang itu kepada siapa dan untuk apa. Things like that.

Dan "mata ketiga" seperti itu mudah sekali mempraktekkanya. Namanya mempercayai apa yg dikatakan oleh batin anda. Batin itu mata ketiga, yg memunculkan intuisi. Intuisi itu yg muncul begitu saja tanpa kita pikirkan.

Bisa dilatih juga melalui meditasi. Asal tidak terjebak dengan segala macam kata-kata mutiara yg suka disebarkan oleh orang-orang spiritual. Banyak orang spiritual kelakuannya sudah seperti orang beragama juga. Banyak haram dan halal. Pedahal bullshits, omong kosong, dan bukan menjadikan manusia semakin spiritual atau batiniah, melainkan membuat manusia jadi robot.

Robot spiritual sama jeleknya dengan robot agama.


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

Selasa, 24 November 2009

Amithaba, uhuk uhuk...

Friends,

Percakapan berikut tentang metode meditasi samantha atau pembersihan batin yg dilakukan oleh seorang teman tanpa melalui bimbingan seorang guru. Menurut teori, pasangan samantha adalah vipasanna. Menurut saya, cocoknya kedua metode meditasi itu dikawinkan saja sehingga praktisinya akhirnya akan bebas menjadi diri sendiri saja tanpa perlu repot mikirin keduanya lagi. Begini ceritanya.


+

T = Mas Leo.

Saya X, pria 32 tahun, di Jakarta. Saya telah mengikuti milis SI selama lima hari ini, dan saya sangat tertarik dengan posting-posting Mas Leo yang BLAK-BLAKan dan apa adanya, juga tentang mata ketiga yg mungkin baru saya kenal.

J = Ok.

T = Saya lebih mau mengenal agama kira-kira pada umur 26 tahun, dan akhirnya saya lebih condong ke Buddhist (karena ortu Kong Hu Cu), walaupun saya SMP dan SMA-nya di sekolah Katolik.

J = Ok.

T = Pengetahuan tentang spiritual saya memang masih sangat dangkal, makanya setelah membaca posting-posting dari Mas Leo tentang mata ketiga dan elemen-elemen yg ada di dalam diri manusia, saya ingin mohon petunjuk dari Mas Leo.

J = Boleh aja, what's that?

T = Kalau saya itu termasuk elemen apa yah, Mas Leo?

J = Mungkin elemen api yg dalamnya air. Anda pernah merasakan tidak bisa jalan terus ketika di usia pertengahan 20-an, lalu banting setir dan menjadi Buddhist. Itu ciri elemen api yg bisa banting setir ke kiri dan ke kanan. Anda masih bisa banting setir lagi sekarang kalau situasi mengharuskannya. Pada pihak lain, elemen air yg ada di diri anda mungkin tidak terlihat oleh orang lain. Orang lain melihat anda seperti tidak berperasaan, pedahal sangat bermain perasaan. Sama seperti saya juga, uhuk uhuk...

T = Saya biasa di rumah meditasi samantha pake obyek pernapasan (saya belajar dari buku-buku meditasi theravada), dan meditasi samantha itu menurut teori buku-buku meditasi cuma menekan kekotoran batin kita aja, tidak bisa menghilangkan kekotoran batin kita.

J = Hm...

T = Memang setelah meditasi pikiran itu tenang banget, tapi setelah 6-8 jam pikiran kacau lagi.

J = Hm...

T = Menurut teori buku-buku meditasi, kita harus vipasanna untuk bisa melihat segala sesuatu itu apa adanya, tapi mesti ada guru pembimbingnya (makanya saya tidak berani).

J = Hm...

T = Apakah bisa dengan meditasi pernapasan kita membuka mata ketiga kita? Mohon bimbingannya, Mas?

J = Mata ketiga kan cuma istilah saja. Sejak lahir mata ketiga kita sudah terbuka dan bisa melihat apa adanya saja, tetapi kita digoblok-goblokin oleh orang yg jualan Tuhan dan agama. Katanya harus meditasi vipasanna, katanya harus ada guru. Pedahal, kalau bertemu dengan guru meditasi vipasanna yg gila agama, maka mata ketiga atau batin anda akan semakin tertutup oleh prasangka.

Anda akan takut makan daging. Anda akan takut melihat gambar porno. Anda akan takut merasa marah. Anda akan menyalahkan diri sendiri ketika sedih. Anda akan berpatokan kepada akidah atau aturan yg dibuat oleh agama atau guru anda, dan ujung-ujungnya adalah menjadi robot hidup. Agama-agama itu semuanya tanpa kecuali selalu mau membuat manusia menjadi robot hidup.

Ada yg mengiming-imingi Surga, dan ada yg mengiming-imingi Nirvana. Sama saja. Sorga itu konsep Arab, dan Nirvana itu konsep India. Konsep-konsep saja, yg dibuat agar manusia mau masuk dalam kotak-kotak. Ada kotak yg bernama kaum awam, dan ada kotak yg bernama kaum "ahli Surga". Ada pula kotak yg bernama "Sangha". Pedahal kita semua tidak ada bedanya. Semuanya manusia biasa saja, yg kalau lapar harus makan, kalau haus harus minum. Kalau lelah harus tidur.

Batin itu kemampuan melihat apa adanya saja tanpa dipengaruhi oleh rasa curiga bahwa yg ini halal dan yg itu haram. Kalau sudah ada halal dan haram maka mata batin anda akan tertutup. Kalau sudah ada aturan bahwa vipasanna mutlak, maka batin anda akan tertutup bahkan sejak sebelum mengikuti vipasanna.

Kalau anda percaya bahwa meditasi samantha akan menekan kekotoran batin anda, maka seperti itulah yg akan anda alami. Anda akan merasakan diri anda "kotor" (dalam tanda kutip), pedahal yg anda rasakan cuma hal biasa saja. Keresahan biasa saja yg diakibatkan karena sewaktu kecil anda terlalu banyak ditekan sekaligus dibiarkan begitu saja. Ada perasaan tidak keruan ketika kita dewasa yg segalanya bisa ditelusuri dari masa kanak-kanak yg kurang atau bahkan tidak bahagia.

Tetapi kita tidak dapat kembali ke masa kanak-kanak bukan? Paling kita bisa belajar untuk menerima bahwa ada bagian dari diri kita yg tidak terpuaskan di masa kanak-kanak, dan kalau bisa kita akan memuaskannya. Kalau tidak bisa, maka kita akan membiarkannya dengan pengertian bahwa masa lalu adalah masa lalu. Ada sesuatu yg hilang, dan ternyata yg hilang itu membantu kita agar menjadi manusia seperti sekarang ini. Kalau saya tidak disepelekan, misalnya, maka saya tidak akan bisa menjadi manusia yg bisa membantu banyak orang lain. Itu salah satu contoh saja.

T = Karena Mas Leo selalu memberi petunjuk kepada orang-orang berdasarkan kesadaran orang itu masing-masing, mohon Mas Leo bisa memberikan saya petunjuk dan bimbingan guna perkembangan spiritual saya?

J = Be yourself. Kalau anda tidak percaya apa yg dituliskan oleh buku-buku itu, anda tidak perlu memaksakan diri untuk percaya. Walaupun saya juga memegang simbol berbentuk Buddha, saya sendiri tidak mau mengikuti segala akidah yg dipaksakan oleh aliran-aliran Buddhist. Akidah itu buatan manusia belaka, dibuat oleh manusia yg tidak ada bedanya dengan anda dan saya. Kalau saya mau mengikuti segala macam syariat Buddha, maka saya tidak akan bisa seperti sekarang ini. Saya tidak akan bisa membantu banyak orang. Saya cuma akan ada di belakang pintu biara dan komat-kamit amithaba... Maybe seperti di film-film silat Mandarin.

Amithaba, amithaba,...

T = Trims karena saya udah diterima sebagai teman di facebook, senang bisa berkenalan dengan Mas Leo. Semoga Mas Leo berbahagia, semoga semua mahluk berbahagia.

J = Amithaba, uhuk uhuk...


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .