Jumat, 27 November 2009

Robot Spiritual Sama Jeleknya dengan Robot Agama

Friends,

Berikut tiga percakapan dengan tiga orang rekan pria yg berbeda. Yg pertama merasa jidatnya cenut-cenut ketika saya mengirimkan tulisan ke wall-nya di facebook. Yg kedua tentang teknik meditasi. Dan yg ketiga tentang menggunakan mata ketiga atau batin. Baca aja.


+

PERCAKAPAN 1: CENUT-CENUT, CENUT CENUT...


T = Ketika membuka FB pagi ini, langsung kepala saya merasa berat.

Lebih ke arah lelah, seperti sehabis melakukan perjalanan jauh. Dan itu baru saya sadari sekarang. Mas Leo ngirim tulisan ke wall saya. Seperti merasa saya dan Mas Leo feel beyond. Pantesan juga kening saya dari tadi cenut-cenut.

J = Cenut-cenut, cenut-cenut...

T = Langsung saja. Saya tahu, Mas Leo tahu. Ada dua tarikan dalam diri saya. Terkadang saya menganalogikan diri saya ada tarikan, angel and demon. Tapi saya sadari bahwa saya harus bisa mengendalikan ini. Karena terkadang sang demon mau dengan sengaja memberikan apa yang saya minta, dan ketika saya tolak, saya tahu ada harga yang harus dibayar disitu. Sehabis saya menolak, saya seperti disiksa. Karena kepanasan (seringnya waktu pagi) saya pasang AC, 16 celcius, saya masih keringatan, bahkan cenderung merasa terbakar plus diinjak-injak. Kesakitan.

J = Hm...

T = Sebelumnya juga sering saya meditasi, untuk ketenangan. Namun ketika meditasi merasa selalu juga dibakar. Dan efeknya sekarang adalah daya tahan tubuh saya sering ngedrop. Tapi sering juga saya kedatangan seseorang, dan selama setahun ini saya tidak sadar siapa yang selama ini datang. Saya baru tahu sebulan ini, orang itu sangat mirip Jiddu Krishnamurti. Saya sering mengobrol dengan dia. walaupun saya merasa selalu gagal naik tingkat di setiap pembicaraan kami.

J = Jarang orang bisa mengerti Jiddu Krishnamurti. Dipikirnya Krishnamurti mengajarkan moral seperti jangan oho oho sama bini orang, dsb... pedahal Krishnamurti cuma mengajarkan menjadi diri sendiri saja. Lepaskanlah segala persepsi yg ditanamkan oleh budaya dan agama, maka anda akan menjadi diri sendiri, melihat segala sesuatunya dengan fresh, segar dan apa adanya saja. Itu Krishnamurti, tetapi apa ada yg mengerti dia di Indonesia?

T = Yang jadi pertanyaan, saya sering ragu sendiri dengan pengalaman saya ini? Benarkah apa yang saya rasakan?

J = Tentu saja apa yg anda rasakan benar. Anda merasa sendiri bahwa diri anda ada dua, dan anda berusaha untuk menekan salah satu bagian dari diri anda, dengan akibat anda menjadi tidak seimbang. Anda bilang yg satu namanya angel, dan yg satunya lagi namanya demon. Tapi apakah benar mereka itu iblis dan malaikat? Itu cuma kata pikiran anda saja bukan? Dan dari mana pikiran anda bisa memperoleh ide tentang angel dan demon itu kalau bukan dari pendidikan yg anda terima sedari kecil? Anda dididik untuk menjadi orang yg sesuai dengan cetakan budaya dan agama. Dan akhirnya anda berusaha agar tidak terpengaruh oleh apa yg anda anggap sebagai hal "negatif" (dalam tanda kutip).

T = Apakah artinya?

J = Artinya anda sudah sampai pada satu titik jenuh di mana harus dilakukan lompatan quantum (ceile)... Lompat aja tanpa harus meribetkan diri tentang positif dan negatif. Semuanya persepsi saja bukan? Jiddu Krishnamurti sudah mengajarkan hal itu sejak puluhan tahun yg lalu bahwa yg namanya hati nurani kita itu palsu. Palsu karena segalanya dibentuk oleh persepsi. Dan persepsi itu ditanamkan oleh orang tua kita. Oleh budaya kita. Turun temurun seperti itu tanpa memberikan kita kesempatan sama sekali untuk memilah-milah dan memilih yg mana yg mau kita pakai.

T = Yang terakhir, apa yang harus saya lakukan?

J = Jadilah diri anda sendiri saja. Segala tarikan yg anda bilang dari demon dan angel itu cuma berasal dari diri anda sendiri bukan? Tidak ada yg baik maupun jelek kalau anda mau jujur dan melepaskan diri dari jeratan persepsi agama dan budaya.... Tidak ada yg positif maupun negatif. Semuanya netral saja.

Sampai saat ini, ketika anda menekan salah satu bagian dari diri anda dengan alasan itu "negatif", maka anda akan merasakan diri anda kehilangan keseimbangan. Sama saja seperti ketika anda harus marah karena ada orang fanatik berkhotbah di hadapan anda tanpa kenal malu. Harusnya anda marah dan mengusir orang itu dari hadapan anda. Tetapi anda diam saja, anda senyum-senyum saja karena anda menganggap diri anda memiliki spiritualitas kelas tinggi sehingga tidak boleh marah.

Tentu saja akhirnya anda akan sakit sendiri karena anda telah hidup menyalahi hukum alam semesta sekaligus kepatutan HAM dalam bermasyarakat. Alam semesta bilang bahwa kalau muncul perasaan marah, maka marah itu harus dikeluarkan. Setelah dikeluarkan, maka diri kita akan seimbang lagi. Kalau tidak dikeluarkan, maka marah itu akan memakan diri kita sendiri sehingga akhirnya kita jadi sakit.

Tetapi untuk mengeluarkan marah ada azas kepatutan HAM. Kita tidak bisa merusak harta benda orang lain. Kita tidak bisa menyakiti orang lain secara fisik. Tetapi kita bisa mengusir orang lain dari hadapan kita. Usir saja. Kalau mau pakai kata-kata saya: tendang saja pantatnya, tuing !

Semuanya itu proses, dan kita tidak bisa berhenti di tempat. Kita harus berjalan terus dengan lakon asli dan bukan teori-teori saja. Banyak orang di FB ini cuma berteori saja, statusnya penuh dengan kata-kata mutiara. Tetapi ternyata orangnya sendiri tetap saja jatuh bangun dan tidak mengerti mengapa... Dan hal itu bagian dari proses juga. Orangnya harus merasakan sendiri sakitnya menjadi orang spiritual munafik baru akhirnya mau melepaskan segalanya dan menjadi diri sendiri saja.

For your information, spiritualitas tingkat tinggi itu adalah yg sudah tidak perduli lagi dengan kata "spiritual", walaupun terkadang dipakai juga sebagai pengenal, tetapi kebanyakan cuma untuk lucu-lucuan saja. Jiddu Krishnamurti itu orang spiritual sejati yg tidak perduli dengan segala macam ajaran omong kosong dari agama-agama. Selama bertahun-tahun Krishnamurti melakukan hubungan sex gelap dengan istri sahabat baiknya sendiri, dan itu sah saja, normal saja, dan sama sekali tidak menyalahi azas kepatutan HAM. Krishnamurti sama gatelnya dengan istri sahabatnya itu. Dan jadilah mereka berdua melakukan hubungan gelap yg didasari oleh azas suka sama suka tanpa ada pemaksaan dari pihak manapun.

Mungkin Krishnamurti frekwensinya sama seperti saya. Menurut kesaksian banyak orang, kalau Krishnamurti bicara maka pendengarnya akan merasa blank, seperti memasuki frekwensi samadhi. Dan yg anda bilang cenut-cenut itu apa lagi kalau bukan frekwensi samadhi?

T = Terima kasih Mas Leo, aduh kok, masih berat ya kepala saya...

J = Cenut cenut, cenut cenut...


+

PERCAKAPAN 2: DI TENGAH BATOK KEPALA


T = Mas Leo,

Mau tanya lagi nih. Saya lagi nyoba nulis mimpi saya lagi nih, katanya nulis mimipi semacem membuat jalur jalan menuju kesadaran yang lebih tinggi...

J = Hm...

T = Semalem juga nyoba meditasi kelenjar pineal yang Mas Leo ajarkan, hasilnya pegel juga, akhirnya tidur juga, paginya mimpi, tapi mimpinya mimpi basah, saya lagi maen sama dua perempuan, saya pegang itunya, ndak tahan, keluar deh.

J = Arrgghh...

T = Kalo mimpi gini ada artinya ndak sih Mas Leo, padahal sebelum tidur saya ndak mikir atau menghayal ke arah sana.

J = Artinya sperma anda sudah kebanyakan dan musti dikeluarin. Karena gak dikeluarin pake tangan, akhirnya spermanya ke luar sendiri melalui mimpi basah, arrgghh...

T = Untuk meditasi kelenjar pineal: Mas Leo pernah bilang buka mata sedikit kemudian melihat ujung hidung, ada juga yang melihat 45 derajat ke atas, yang sip yang mana ya?

J = Yg sip itu yg buka mata sedikit tanpa perduli ujung hidung, terus rasakan kesadaran anda yg adanya persis di tengah batok kepala. Itu yg paling gampang dan paling enak, tanpa perlu lagi ribetin ujung hidung dan sudut 45 derajat.

T = Sebetulnya perhatian kita ke titik antara dua alis atau ke tengah batok kepala atau ke arah/melihat 45 derajat ke atas atau ke ujung hidung ya?

J = Sebenarnya ke tengah batok kepala saja. Tetapi untuk menjelaskannya susah sekali, makanya saya pakai beberapa cara, yaitu dengan bilang fokus di titik antara kedua alis mata yg tidak lain dan tidak bukan merupakan sudut 45 derajat. Sudut 45 derajat ke arah atas itu artinya titik antara kedua alis mata. Ujung hidung diliatin aja sampe bosen, dan setelah itu lupakan. Yg penting mata tidak tertutup seluruhnya, melainkan terbuka sedikit. Masih bisa ngintip-ngintip gitu lho.

T = Kalo meditasi saat kegiatan sehari-hari bagaimana bentuknya ya?

J = Bentuknya fokus kepada sesuatu, misalnya dengan mengulang-ulangi mantra yg biasa kita pakai. Itu saja diulangi sepanjang perjalanan, walaupun mata tetap terbuka lebar.


+

PERCAKAPAN 3: SUDAH LAMA MENCARI SAYA


T = Mas Leo,

Sudah lama saya mencari-cari tentang anda, bahkan waktu saya jalan-jalan ke Jakarta saya berharap kalo tiba-tiba bisa ketemu Mas Leo.

J = Gimana caranya bisa tiba-tiba ketemu saya?

T = Well, ada yg ingin saya pertanyakan, gini Mas Leo waktu kecil saya sering sekali melihat hal-hal yg tak bisa dilihat oleh orang lain, yg orang biasa menyebutnya hantulah atau roh halus.

J = Ok.

T = Pada awalnya saya tak tau atau menganggap biasa tapi seiring berjalan waktu akhirnya saya mengerti bahwa saya bisa melihat dunia lain tapi makin beranjak dewasa kemampuan itu hilang, hanya saja saya masih bisa merasakan seperti kelebatan-kelebatan cahaya. Terkadang suatu waktu saya bisa menebak sesuatu tetapi itu datang begitu saja.

J = Ok.

T = Dulu bahkan saya bisa merasakan seseorang sedang berbohong atau yg berkaitan dengan perasaan seseorang dalam hatinya. Saya tidak tau itu benar apa tidak tapi alam bawah sadar saya yg menginformasikan seperti itu, tapi sekarang kemampuan-kemampuan saya seakan memudar.

J = Ok.

T = Apakah saya bisa membuka mata ketiga saya lagi?

J = Bisa aja kalo mau.

T = Apa yg harus saya lakukan coz somehow I really want that abilty back.

J = Trust yourself. Impressi yg muncul di diri anda itu benar, bahkan sampai saat ini. Kalau anda menekan impressi yg muncul itu, jadinya akan tidak keruan, dan anda akan bingung. Anda akan tergantung dari pendapat orang yg sebenarnya tidak tahu apa-apa. Pada pihak lain, kalau anda percaya pada diri anda sendiri, anda tidak akan terombang-ambing. Anda bisa langsung merasakan orang lain, walaupun kemungkinan besar cuma tahu saja, dan bukan seperti melihat hantu-hantu. Anda akan tahu orang itu berbohong atau tidak. Anda akan tahu apa yg sebenarnya ingin diungkapkannya.

Anda akan tahu bahwa ada orang yg mau belajar dari anda, walaupun orangnya bersikap seperti mengajari anda. Anda akan tahu bahwa ternyata apa yg orang lakukan cuma sebatas kebiasaan saja... Sembahyang karena kebiasaan, misalnya, pedahal orangnya tidak percaya sembahyang itu kepada siapa dan untuk apa. Things like that.

Dan "mata ketiga" seperti itu mudah sekali mempraktekkanya. Namanya mempercayai apa yg dikatakan oleh batin anda. Batin itu mata ketiga, yg memunculkan intuisi. Intuisi itu yg muncul begitu saja tanpa kita pikirkan.

Bisa dilatih juga melalui meditasi. Asal tidak terjebak dengan segala macam kata-kata mutiara yg suka disebarkan oleh orang-orang spiritual. Banyak orang spiritual kelakuannya sudah seperti orang beragama juga. Banyak haram dan halal. Pedahal bullshits, omong kosong, dan bukan menjadikan manusia semakin spiritual atau batiniah, melainkan membuat manusia jadi robot.

Robot spiritual sama jeleknya dengan robot agama.


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar