Selasa, 06 April 2010

Orang Tua Saya Bercerai Waktu Saya Umur 3 Tahun

T = Leo,

Ini saya lagi. Saya masih menyimpan pesan/jawaban anda terhadap pertanyaan saya. Saya membaca kembali dan rasanya saya sudah punya pertanyaan lagi. Saya membaca status-status teman-teman anda, dan rasanya saya sudah mulai memahami pengertian spiritual.

J = That's very good.

T = Leo, saya mengejar spiritual sejak SD.

Sedikit cerita, orang tua saya bercerai waktu saya umur 3 tahun. Beberapa saat kemudian saya ikut nenek kakek. Ketika saya ikut ayah saya dengan perkawinan barunya, saya juga tidak menemukan pengertian orang tua dan kasih sayang karena rumah tangga mereka rapuh juga. Umur 27 tahun saya menikah. Saya pikir semuanya akan selesai tetapi bertambah parah. Enam tahun ini saya sakit, Leo.

J = Saya bisa mengerti anda karena saya juga berasal dari keluarga broken home.

Ada trauma yg berat luar biasa di masa lalu saya, dan semuanya cuma bisa selesai satu demi satu, sedikit demi sedikit. Orang tua itu simbol dari Tuhan di dalam diri kita. Dan kalau Tuhan yg kita kenal secara fisik ternyata kelakuannya seperti Setan, maka tentu saja kita akan mulai berpikir apa yg salah. Tidak ada yg salah sebenarnya karena manusia adalah manusia. Bukan Tuhan maupun Setan. Tuhan dan Setan itu ciptaan manusia saja. Tetapi kelakuan orang-tua yg tidak perduli kepada anak memang seringkali menyebabkan dampak kejiwaan yg negatif. Kita akan skeptis terhadap figur otoritas. Dan ke-skeptis-an itu juga beralasan karena kita tahu bahwa ternyata figur-figur yg seharusnya mengayomi itu ternyata benar-benar tidak mengayomi. Ternyata egois.

Dan ternyata segala ajaran agama itu bohong belaka. Cuma pemanis bibir ketika orang-tua kita bertemu dengan teman-temannya. Kita tahu sendiri pikiran dan perasaan orang tua kita seperti apa. Ternyata ego pria lawan ego wanita. Ternyata budaya lama yg mau dipaksakan oleh kaum pria. Ternyata budaya wanita yg sudah tidak mau dijajah pria lagi. Ternyata sikap memasang tampang ingin dihormati, pedahal tidak pantas dihormati. Ternyata anak cuma menjadi pelengkap penderita. So, I know how you felt. I felt that too.

T = Saya kembali kepada spiritual. Dengan keadaan masa kecil yang kacau, saya mencoba lari ke agama. Saya membaca Upanisad dan buku-buku agama Hindu lainnya. Saya mencari Tuhan di pura-pura sejak kuliah. Intinya saya berusaha tidak rusak karena masa kecil saya.

J = Ada Setan yg "masuk" ke masa kecil anda dan harus anda keluarkan sendiri dengan sadar. Anak yg dibesarkan di dalam keluarga yg tidak harmonis memiliki "Setan" seperti itu. Saya juga. Tanpa sadar saya ternyata merusak diri saya sendiri karena saya merasakan bahwa orang-tua saya tidak mencintai saya. Ternyata mereka seperti kucing dan anjing yg saling menjatuhkan dan bersaingan. Sesekali baik, tetapi kebanyakan sinis dan tidak mau tahu tentang kebutuhan satu sama lain. Saya pikir itu karena orang-tua saya dibesarkan dalam alam budaya masa lalu yg menyepelekan wanita dan membela pria. Ternyata itu belum cukup.

Ternyata ada juga yg namanya penyiksaan anak secara mental dan emosional yg dilakukan oleh orang-tua, walaupun mungkin mereka tidak bermaksud seperti itu. Mungkin mereka akan bilang saya terlalu sensitif. Orang-orang beragama akan bilang saya sensitif dan salah, bahwa sebenarnya orang-tua mencintai saya, dan saya saja yg tidak bisa mengerti. Tetapi saya mengerti, dan saya tahu. Dan saya allergi. Allergi saya ternyata masuk ke dalam alam bawah sadar sehingga saya jadi merusak diri sendiri. Itu psikologi anak. Saya bisa mengerti anak yg merasa sakit terus menerus secara batin sampai dewasa karena saya mengalaminya sendiri.

T = Leo, bisakah saya mencapai keadaan spiritual, Leo pasti mengerti maksud saya, mengingat mental saya yang rusak?

Saya pernah ikut terapi Romy Rafael melalui buku dan keadaan saya secara psikologis disebut sangat berbahaya dan merusak bagi diri sendiri dan lingkungan. gila gak...

J = Jujur saja saya akan bilang di sini bahwa mungkin anda tidak akan bisa mencapai keadaan spiritual menurut pengertian konvensional, yaitu yg model tertib bermanis-manis muka di hadapan semua orang. Anda telah dibesarkan dengan cara berbeda. Cetakannnya sudah beda. Sama seperti saya yg juga telah bisa mendobrak spiritualitas palsu manusia masa lalu karena pengalaman hidup saya sendiri, begitu pula anda.

Spiritualitas anda jenisnya Post Modern, bukan yg model duduk takzim mendengarkan wejangan para ulama itu. Sama saja seperti saya yg sudah tidak bisa lagi bermanis-manis muka kepada para ulama. Saya tahu bukan dari buku melainkan dari pengalaman hidup saya sendiri. Pengalaman pribadi saya di dalam keluarga. Pengalaman pribadi saya bergaul dengan para ulama dari macam-macam agama. Saya keluar masuk lingkungan Protestan, Pantekosta, Katolik, Islam, Konghucu, Hindu, Buddha, Kejawen, dll.

Saya tahu semua belangnya seperti apa. Saya tidak mau jenis spiritual seperti itu. Kalaupun saya memaksakan diri, saya tidak akan bisa berlama-lama. Saya sudah muntah-muntah secara batin, walaupun saya tetap saja bisa bermanis muka kalau terpaksa. Kalau tidak ada masalah apa-apa, saya bisa bermanis muka dengan mereka. Tapi saya tahu bahwa saya bukan mereka. Saya tidak semunafik mereka.

T = Dalam pesan Leo sebelumnya, seolah-olah saya mengartikan punyakah saya niat untuk spiritual? Ya Leo, dan saya sudah melakukannya sejak SD dan belum berhasil. Jadi bagaimana caranya Leo, apa syarat dan langkahnya?

J = Terima saja diri anda apa adanya tanpa perlu mempertanyakan kenapa masa lalu anda seperti itu, kenapa anda lahir di keluarga seperti itu.

Menurut saya anda pernuh kemarahan walaupun mungkin tidak mau mengakuinya, dan selama beberapa tahun terakhir ini anda tanpa sadar berusaha mengeluarkan kemarahan anda dengan cara "merusak" diri sendiri. Saya juga pernah seperti itu dulu, dan saya tidak menyesal.

Kalau saya tidak pernah masuk ke dalam "neraka", saya tidak akan bisa mengangkat begitu banyak orang yg kesakitan di dalam "neraka agama".

Terus terang saya membiarkan pertanyaan anda sampai 5 hari sebelum saya jawab. Ini hari kelima sejak pertanyaan anda sampai ke saya. Selama 5 hari saya diamkan saja. Saya juga memerlukan energi dari dalam diri saya sendiri untuk bisa mengeluarkan apa yg harus saya keluarkan. Saya harap anda bisa meraba dan mengerti apa yg saya maksud di sini.

Kita tidak bisa lagi masuk kotak. Kita sudah keluar dari kotak karena keadaan. Tetapi kita masih harus tetap hidup, bukan? Dan kita harus menciptakan lingkungan kita sendiri, bukan? Lingkungan yg lebih bersih dari kemunafikan. Lingkungan yg tidak lagi membedakan manusia seperti lingkungan dimana kita dibesarkan. Lingkungan yg tidak menekan manusia dengan membedakan orang senior dan yunior, yg tidak membedakan antara ulama dan umat, yg mengakui bahwa semua manusia itu sama saja. Kita manusia biasa, kita semua sama saja, dan spiritualitas kita juga biasa-biasa saja.

Buanglah segala macam mitos dan takhayul bahwa anda harus menjalani syarat-syarat tertentu untuk menjadi orang spiritual. Terimalah segalanya apa adanya. Kalau mau marah, ya marahlah. Putuskan hubungan dengan orang-orang yg anda tidak sukai. Kenallah orang-orang baru yg tidak perduli lagi dengan segala macam ritual. Buang ritual. Jadilah diri sendiri. Enjoy saja.

LUV,

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

Renungan Paskah, 4 April 2010

Friends,

Paskah adalah hari raya terbesar dalam kekristenan. Tanpa ada Paskah tidak akan ada sekte Yahudi yg akhirnya dikenal dengan nama Kristen. Istilah 'kristen' berasal dari kata 'khristos', bahasa Yunani, yg artinya mesias. Kata 'mesias' sendiri berasal dari bahasa Ibrani 'maschiach'. Artinya penyelamat. Penyelamat manusia dari dosa-dosa mereka.

Dosa tidak lain dan tidak bukan adalah rasa bersalah karena kita tidak mampu menembus standard yg ditetapkan Tuhan melalui para ulama. Dari dahulu sampai sekarang begitulah kerja para ulama, yaitu menentukan apa yg halal dan apa yg haram menurut Tuhan, pedahal bukan menurut Tuhan melainkan menurut pendapat para ulama itu sendiri saja.

Dosa bukanlah kriminalitas yg tergantung dari formulasi hukum publik. Dosa adalah rasa bersalah yg tidak nyata, artifisial, misalnya perasaan bersalah karena tidak disunat. Perasaan bersalah karena makan babi. Perasaan bersalah karena berhura-hura pada hari raya Nyepi. Perasaan bersalah karena tidak sholat Jumat. Perasaan bersalah karena tidak masuk gereja pada hari Jumat Agung dan ikut-ikutan ngantri cium kaki patung salib Yesus, dsb.

So, cuma itulah inti dari kekristenan, yaitu upaya menyelamatkan manusia dari dosa mereka. Menyelamatkan manusia dari dosa berarti mengembalikan segalanya kepada pribadi per pribadi untuk menelaah hubungannya langsung dengan Sang Sadar di dalam dirinya. Sang Sadar itu adalah Yesus Kristus sendiri. Pengertian aslinya seperti itu karena Yesus bilang:

"Kalau kamu percaya kepada aku, maka aku hidup di dalam kamu, dan kamu hidup di dalam aku."

"Bapa dan aku adalah satu, aku hidup di dalam bapa, dan bapa hidup di dalam aku."

"Kalau kamu percaya kepada aku, maka bapa dan aku akan hidup di dalam kamu".

Ini psikologi biasa-biasa saja, yg berarti bahwa semua manusia itu adalah manusia bebas. Ada aspek kejiwaan 'orang tua' di dalam diri kita yg disebut sebagai 'bapa' oleh Yesus. Dan ada kejiwaan orang dewasa yg disebut sebagai 'aku', yaitu Yesus sendiri.

Dan ada pula kejiwaan 'anak' yg tidak lain dan tidak bukan ego kita sendiri, yg disebut sebagai 'kamu' oleh Yesus. Ada Bapa, the Tuhan, sang Awloh. Ada sang kakak, Yesus sendiri, orang dewasa par excellence atau kepribadian kita yg dewasa dan bertanggung-jawab. Lalu ada sang 'anak'. Diri kita yg asli, yg dipanggil 'kamu' oleh Yesus,... yaitu diri kita yg spontan, yg bisa dibilang "egois" oleh orang dewasa, yg bisa jatuh sakit ketika dikatakan "berdosa" oleh sang orang-tua dan berbagai figur otoritas lainnya.

Orang-tua di dalam kejiwaan kita itulah yg mendera kita terus sampai saat kita mati. Kita didera dengan perasaan berdosa. Pedahal tidak ada itu dosa. Sang orang-tua juga tidak ada secara fisik, melainkan cuma phantom atawa hantu blao yg ada di sana karena sedari kecil kita disiksa oleh segala macam larangan yg tidak masuk akal oleh orang tua kita, komplit dengan wejangan dan tekanan sehingga kita terbeban berat dan harus minta pertolongan kepada orang dewasa atau mesias, sang penyelamat dari dosa, yg juga ada di dalam kesadaran kita sendiri saja.

Diri kita yg asli adalah sang anak itu, yg selalu enjoy saja, spontan tanpa merasa bersalah. Dan sang anak itu cuma bisa sehat walafiat ketika dia menyatu dengan kedewasaan Yesus yg menawarkan perdamaian dengan 'bapa', yaitu orang tua tidak masuk akal yg tetap bertahan di dalam kesadaran kita walaupun kita telah dewasa dan sanggup kumpul kebo dengan lawan jenis maupun sesama jenis.

Ternyata bapa, orang dewasa dan anak adalah diri kita sendiri. Diri kita sebagai ruh atau yg tak terlihat, diri kita sebagai makhluk sosial yg bisa berinteraksi dengan etis menggunakan semangat kedewasaan Yesus sendiri, dan diri kita sebagai anak yg selalu manja dan tidak mau kalah.

Tetapi janganlah takut dan gentar, saudaraku... karena diri kita sebagai anak akan bisa selalu datang kepada sang dewasa dan sang bapak di dalam dirinya. Bisa datang setiap saat tanpa perlu menyakiti orang lain maupun dirinya sendiri, tanpa perlu membayar biaya ini dan itu, tanpa perlu potong kambing dan menyantuni anak yatim yg tidak lain dan tidak bukan cuma pesan sponsor yg hanya merancukan issue yg sama sekali tidak sensitif ini. Tanpa pula perlu menarik perhatian karena memang tidak ada yg perlu ditarik-tarik. Segalanya sudah ada sejak semula dan akan tetap ada.

Dan prosesnya adalah apa yg disebut oleh kaum gerejawi sebagai 'penebusan dosa'. Dosa itu selalu didaur ulang dalam mekanisme bapa, dewasa dan anak. Itu inti kekristenan yg, sayangnya, telah dimanipulasi sedemikian rupa oleh gereja. Gereja menempatkan dirinya sebagai agen tunggal dari bapa dan orang dewasa. Kita sebagai umat dijadikan 'anak kecil' selama-lamanya yg harus datang kepada institusi agama untuk disatukan kembali dengan aspek 'dewasa' dan aspek 'bapa' yg sebenarnya telah ada di setiap orang dari kita.

Sang bapa dan sang dewasa adalah diri kita juga. Kita yg menentukan kita mau apa dalam hidup ini. Kita yg membuat kesalahan dalam hidup, dan kita pula yg memaafkan diri kita sendiri tanpa perlu berkeluh-kesah dan meminta-minta ampun kepada para ulama yg menempatkan diri mereka sebagai agen tunggal dari Allah ta'alla.

Itulah makna iman Kristen, iman kepada sang Mesias, iman kepada Yeshua ha'masiach, iman kepada sang Imam Mahdi.

Imam Mahdi ini sudah datang secara fisik 2,000 tahun yg lalu kalau kita mau mempercayai mitos-mitos Isa bin Maryam yg dipropagandakan oleh berbagai sekte Nasrani dan Islami sampai saat ini. Dan tentu saja akan datang kembali.

Sang Imam Mahdi akan datang kembali ketika kita menengok ke atas langit dan melihat bahwa di sana itu kosong. Ternyata kosong tidak ada apa-apa. Tentu saja langit akan kosong karena Isa akan datang untuk kedua kalinya sebagai anda. Sebagai saya. Sebagai siapa saja yg mau menerima ke-Isa-an dirinya. Itulah makna second coming. Kedatangan kedua kali dari Isa Al Masih.

Bukan kiamat dan turunnya Nabi Isa dari atas langit untuk menjadi Imam Mahdi bagi orang mukmin, melainkan munculnya kesadaran di satu persatu manusia bahwa dirinya itulah sang Imam Mahdi. Imam Mahdi adalah sang dewasa dalam diri kita yg mendamaikan orang tua dan anak.

Mendamaikan orang tua dan anak artinya membebaskan sang anak dari perasaan berdosa, dan mengajar sang orang tua bahwa dirinya itu cuma phantom atawa hantu blao saja.

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

Renungan Jumat Agung, 2 April 2010

Friends,

Sampai saat ini saya tidak mengerti kenapa perayaan Paskah setiap tahun selalu berubah-ubah tanggalnya. Saya tahu bahwa Paskah selalu jatuh pada hari Minggu, tetapi mengapa tanggalnya selalu berubah-ubah saya tidak tahu dan tidak tertarik untuk mencari tahu. Ada gambaran di bawah sadar saya bahwa Paskah merupakan perayaan keagamaan Yahudi dimana ada puasa dan ritual menggunakan roti tak beragi yg disembunyikan, lalu sang roti tak berdosa itu dimunculkan kembali dan dimakan bersama dengan rasa syukur.

Roti tanpa ragi adalah simbol dari manusia tanpa dosa. Tanpa dosa bukan berarti tidak pernah menyakiti orang lain, melainkan berarti tidak menghakimi. Tidak menghakimi artinya tidak bilang benar atau salah melainkan melakukan apa yg harus dilakukan. Karena tidak menghakimi orang lain, maka orang itu tidak berdosa. Tidak berdosa dalam arti tidak dihakimi oleh hati nuraninya sendiri. Itu pengertian dosa dan tidak berdosa. Jadi bukan soal hukum menghukum yg dilakukan oleh manusia atau Tuhan, melainkan hal perasaan bersalah.

Ketika seorang manusia tidak menghakimi manusia lainnya, maka dia tidak juga menghakimi dirinya sendiri. Dia tidak bilang orang lain bersalah, dan dia tidak juga bilang dirinya bersalah. Tidak ada yg salah. Dan tidak ada yg benar pula. Semuanya kembali ke titik nol. Titik nol itu penebusan dosa. Bukan penebusan oleh Tuhan atau siapapun, melainkan oleh manusianya sendiri saja Dalam penebusan segalanya akan dicuci, didaur ulang, dan muncul kembali putih bersih tanpa noda walaupun tidak pakai Rinso anti noda.

Itulah inti dari kekristenan menurut saya. Secara filsafati, itulah intinya, dan bukan segala macam teori megalomaniak tentang niat luhur menciptakan Kerajaan Allah di atas bumi seperti diuraikan oleh Agustinus dari Hippo yg sangat moralistis. Pedahal segala pengajaran tentang moralitas baik dan benar itu cuma temporal, berlaku untuk masa dan tempat tertentu. Teori bahwa gereja menjadi agen dari Allah untuk mewujudkan Kerajaan Illahi di atas bumi sebelum Yesus datang kembali dari awang-awang merupakan fantasi awal dari gereja Kristen yg, sayangnya, diambil alih oleh Islam dalam bentuk teori rahmatanlil alamin.

Terlalu banyak pemikiran Nasrani yg diambil alih oleh Islam sampai tidak bisa dikenali lagi asal-usulnya. Termasuk di sini tentang Nur Illahi yg menurut Nasrani berada di Isa bin Maryam dan menurut Islam (aliran tertentu) berada di Muhammad bin Abdullah. Pemikiran mana juga tidak asli berasal dari Kristen melainkan copas dari filsafat Yunani Kuno dimana dipostulasikan ada kalimatullah yg awal, yg ada sekarang dan yg akan tetap ada selamanya. Tidak diciptakan dan tidak akan pernah musnah. Pedahal the kalimatulllah itu apa kalau bukan kesadaran manusia? Manusia yg sadar bahwa dirinya sadar. Tidak tahu asalnya dari mana, dan tidak akan pernah tahu akan kemana setelah mati. Saat ini cuma sadar thok. Dan the kesadaran itulah the real kalimatullah.

Adanya di setiap orang tentu saja. Ada di semuanya tanpa perlu mengkultuskan satu pribadi tertentu, be it Jesus of Nazareth or anybody else.

Siddharta Gautama sudah sampai ke pengertian itu. Ketika dia menyadari hal itu, dikatakan bahwa dia mencapai pencerahan. Pencerahan adalah menyadari bahwa dirinya itu Buddha. Dan tentu saja Buddha itu banyak. Buddha itu semua manusia yg pernah hidup, masih hidup dan akan hidup di atas bumi ini. Semuanya Buddha, tetapi lupa. Ketika sang manusia ingat bahwa dirinya itu Buddha, maka dikatakan orang itu memperoleh pencerahan. Cuma itu saja. No more and no less. Dan Buddha adalah kesadaran yg tetap ada itu, the kalimatullah is the Buddha... Dan Kristus pula.

Buddha of course is Kristus yg artinya 'penebus'. Penebus dari segala macam pikiran ini dan itu yg cuma menjadi beban saja. Yesus Kristus cuma gelar saja, dan seharusnya semua manusia yg telah menyadari bahwa dirinya itu penebus bagi dirinya sendiri pantas untuk memakai gelar 'Kristus'. Tidak mau dipakai juga tidak apa-apa, karena itu cuma istilah saja. Istilah yg dipakai untuk menjelaskan tentang kesadaran yg ada di manusia. Yg sadar bahwa dirinya sadar.

Paulus bilang: "Semoga kesadaran Kristus tercipta di dalam kamu".

Dan apa bedanya itu dengan Siddharta Gautama yg mengajarkan bahwa ada tak terhitung Buddha sebelum dia, dan akan ada tak terhitung Buddha yg datang setelah dia? Apa bedanya dengan Dewi Kuan Im yg bersumpah tidak akan masuk Nirvana sebelum semua manusia masuk Nirvana juga?

Cuma tentang kesadaran bukan? Sadar bahwa dirinya sadar. Tanpa menghakimi orang lain. Tanpa menghakimi diri sendiri juga. Enjoy saja apa adanya. Dan melakukan apa yg bisa dilakukan.

Dan itu pulalah ajaran Shri Kreshna kepada Arjuna yg termuat di dalam Bhagavad Gita. Lakukan apa yg bisa dilakukan. Semuanya ada waktunya. Yg bisa dilakukan, ya lakukanlah. Yg tidak bisa, ya tidak usahlah. As simple as that. Tanpa perlu norma ini atau norma itu yg cuma merupakan 'kebisingan' saja. Ajaran agama di luar dari pengertian tentang kesadaran adalah 'kebisingan'. Tidak essensial. Dan yg tidak essensial tentu saja akan lumer, menguap, ketika datang badai dan bencana.

Tidak ada yg bisa bertahan abadi di alam. Bahkan yg seagung Gereja Katolik juga tidak tahan terdera sehingga institusi tertua di dunia ini terpaksa menanggalkan segala macam kedoknya satu demi satu. Agama-agama lainnya juga. Dan itulah makna dari kebangkitan spiritual 2012. Bukan kiamat, melainkan kebangkitan kesadaran di semua orang terlepas dari kotak-kotak agama dan tradisi. Orang akan akhirnya sadar bahwa dirinya itu sadar, dan cuma dirinyalah yg bisa memutuskan apakah akan menjadi manusia yg 'tak berdosa', menjadi Kristus, menjadi Buddha, menjadi Arjuna, menjadi ksatria,... dan ratu bagi dirinya sendiri.

Konsep Pandito Ratu dalam kepercayaan Jawa is also such. No other than you and me, when we realize that we are that. Tat tvam asi. Thou art that.


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

Saya Bukan Perempuan Baik Seperti Dulu Lagi

Friends,

Spiritualitas erat sekali hubungannya dengan seksualitas, bahkan simbolnya pun sama. Kalau celah yg bernama 'seksualitas' sedang terbongkar, maka anda bisa yakin bahwa 'spiritualitas' juga. Kalau anda mau naik kelas, just make a decision to go with it. Kalau mau tinggal kelas cukup diam saja. Kalau mau drop out tinggal berteriak sejadi-jadinya sampai anda sadar sendiri bahwa ternyata anda sudah ditinggalkan oleh semua orang.

Kalau anda melihat gonjang-ganjing terbongkarnya skandal seks dimana-mana, artinya itulah saat yg tepat untuk membuat keputusan spiritual. Ada hubungannya juga dengan konstelasi bintang-bintang di atas langit.

Alam semesta atau makrokosmos bekerja melalui gaya tarik-menarik magnetik antara berbagai unsur di angkasa luar dan dampaknya berupa perubahan berbagai hormon di tubuh manusia. Tanpa perlu perhitungan astronomi atau astrologi, kita bisa tahu kapan ada 'celah' yg pas untuk meningkatkan kesadaran spiritual, yaitu ketika muncul gonjang-ganjing skandal sex. Ini saat yg tepat bagi anda yg terlalu maskulin untuk menginkorporasikan sisi feminin anda yg selama ini tertekan terlalu hebat. Dan begitu pula sebaliknya bagi mereka yg selama ini berpura-pura tidak memiliki sisi maskulin.

Yg namanya 'peningkatan spiritual' tak lain dan tak bukan cuma penyeimbangan saja. Penyelarasan berbagai konstelasi di dalam diri kita sendiri, dan sebenarnya tidak ada hubungannay dengan guru ini atau guru itu. Tidak pula ada hubungannya dengan agama dan aliran spiritual tertentu. Cukup kita sendiri yg menyelaraskan berbagai elemen kita yg selama ini kurang seimbang. Ketika kita menjadi lebih selaras, berarti kita telah mengalami 'peningkatan spiritual'. Very easy, isn't it?

Saya tidak berbicara tentang gairah sex melainkan tentang penyeimbangan kejiwaan manusia. Ada yg kita kenal sebagai sifat maskulin, dan ada yg kita kenal sebagai sifat feminin. Keduanya ada di dalam kejiwaan kita. Nah, kita ini dididik untuk setir kiri atau setir kanan. Untuk maskulin saja atau feminin saja. Akhirnya kita menjadi terlalu maskulin atau terlalu feminin. Kita menjadi terlalu kaku. Semua aspek kehidupan manusia seperti itu polanya. Terlalu 'maskulin' atau terlalu 'feminin'.

Tetapi alam memiliki mekanisme untuk menggerakkan segalanya sehingga naik ke tingkat lebih tinggi. Cara bergeraknya adalah dengan menggoyang kestabilan yg sudah ada selama ini. Dengan menggoyang kestabilan pekerjaan kita, kestabilan agama kita, kestabilan spiritualitas kita, dst... sehingga yg tadinya terlalu kaku akan hancur. Kita akan memunguti yg hancur berkeping-keping itu. Apa yg bisa dipakai akan dipakai lagi, dan apa yg hancur lebur terpaksa dibuang, dan kita 'terpaksa' mengambil dari apa yg bisa diambil dari lawannya. Kalau selama ini terlalu maskulin, maka akhirnya terpaksa mengambil dari yg feminin juga karena ada bagian maskulin yg sudah hancur dan tidak bisa diperbaiki. Kalau selama ini terlalu feminin, maka terpaksa ambil yg maskulin karena ada bagian feminin yg rusak dan terpaksa dibuang. Seperti itu jalan alam semesta.

Tetapi jangan harap ini akan berjalan mulus karena manusia jelas akan protes kepada 'Tuhan'.

Agama akan berontak dan mencari 'kambing hitam'.

Semua organisasi akan mencari 'oknum'.

Pedahal tidak ada yg perlu dicari-cari kesalahannya karena apa yg sudah terjadi memang seharusnya untuk terjadi. Ada yg harus dibuang, dan kalau kita tidak mau membuangnya dengan sukarela, maka alam akan menariknya dari kita dan menghancurkan hal itu. Peningkatan spiritualitas terjadi ketika kita ikhlas dan pasrah menerima apa yg tercabik keluar dari kejiwaan kita / agama kita / organisasi kita / dst... dan dengan penuh kesadaran mengambil alih apa yg tadinya kita anggap 'lawan' untuk akhirnya menjadi bagian dari diri kita yg baru. Inilah yg namanya penyeimbangan, balancing, di titik lebih tinggi. Dan bisa berjalan secara alamiah tanpa perlu guru spiritual ini dan itu. Tanpa perlu bhakti ini dan itu. Walaupun tentu saja tidak semua orang menyadari bahwa dirinya sedang melalui proses peningkatan spriritual yg istilahnya juga bisa bermacam-macam.

Tentu saja yg saya maksud dengan maskulin dan feminin itu adalah thesis dan antithesis kalau mengikuti istilah dari Hegel, seorang filsuf Barat. Thesis bisa berarti apapun. Bisa berarti 'theis, dan antithesis dari theis adalah 'atheis'. Orang theis yg tidak menginkorporasikan atheisme di dalam dirinya akan timpang. Bisa berarti kapitalisme dan sosialisme. Kapitalisme yg murni merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan juga. Kapitalisme baru menjadi manusiawi setelah menginkorporasikan sosialisme ke dalam di dirinya sendiri. So, apa yg kita kenal sebagai 'kapitalisme Barat' saat ini sebenarnya sudah merupakan anak haram jadah dari kapitalisme vulgar dan pemikiran sosialis.

AS, Eropa Barat dan Australia, contohnya, sudah jauh lebih sosialis dibandingkan dengan Indonesia. Kita di Indonesia ini masih mempraktekkan kapitalisme yg kasar. Termasuk kapitalisme negara. Akibatnya asspek sosialis atau kesejahteraan dari kehidupan masyarakat sangatlah terbengkalai. Anak-anak jalanan tidak ada yg urus. Orang gila berkeliaran di jalan-jalan. Perusahaan milik negara menjadi sapi perah manajer mereka sendiri.

Komunisme di Cina juga sudah bukan komunis yg garang itu lagi. Cina sudah menjadi kapitalis. Dan sebagai negara kapitalis, Cina yg Komunis itu bahkan sudah jauh melampaui Indonesia dalam hitungan GNP per kapita. Pedahal Cina tidak perduli dengan agama, negara Cina tidak memakai agama yg dianggap sebagai sumber pembodohan massal. Indonesia yg masih memakai agama justru terpuruk sampai sekarang. Tanpa perlu mencari 'kambing hitam', kita sudah tahu siapa the kambing hitam yg, menurut pengamatan dari jarak dekat, ternyata juga gemar mengorbankan kambing-kambing lainnya, especially ketika hari raya Idul Qurban.

Indonesia ini serba tanggung, dan kemungkinan besar karena tidak berani tegas bilang 'tidak' terhadap rongrongan dari kaum beragama. AS dan negara-negara Barat telah mengambil sikap tegas terhadap organisasi keagamaan sejak dahulu kala. Cina telah mengambil sikap tegas. Indonesia belum, dan mungkin akan mengambil sikap tegas pula dalam waktu dekat ini. Cepat atau lambat itu harus. Harus ada antithesis dari 'Ketuhanan yang Maha Esa', dan antithesis itu adalah sikap pragmatis terhadap tuntutan kaum agama. Bisa dibilang sebagai sikap 'sekuler'. Keagamaan itu antithesisnya adalah sekulerisme. Keduanya bisa ada sekaligus asalkan dibuat batas-batas yg tegas sehingga tidak saling menggerogoti seperti kanker. Indonesia tergerogoti oleh 'kanke' yg disebabkan ketidak-tegasan batas antara keagamaan dan sekulerisme.

Apapun jenis sintesis yg dipilih, yg jelas agama harus masuk kandang. Semua negara-negara yg sekarang kita kenal sebagai masyarakat maju telah memberikan contoh itu. Tanpa agama dimasukkan ke dalam kandang yg terakhir dan sempurna, negara akan tetap terbelakang.

Itu dalam level kenegaraan, dan prinsip seperti di atas bisa diterapkan di semua level. Level pribadi, level pertemanan, level perusahaan, level organisasi, level asosiasi,... sampai ke level hubungan internasional. Ini proses alamiah dari dulu sampai sekarang. Universal. Dan itulah ajaran spiritual yg sebenarnya tanpa tedeng aling-aling, tanpa dibungkus oleh takhayul, tanpa menggunakan simbol-simbol usang.

Dan berikut percakapan hari ini:


+

SAYA BUKAN PEREMPUAN BAIK SEPERTI DULU LAGI


T = Mas Leo, thank you atas notenya ... I love you muuuuaaah deeeh ... :D

J = Mwah MWAH... (especially enak dilakukan terhadap istri orang). Mwah mwah... (again)

T = Sekali lagi ma kasih dah jawab pertanyaan-pertanyaan saya yg agak-agak bodoh itu ya ... maaf juga kalau bahasa saya kacau ... dan Mas Leo bisa mengedit bahasa saya menjadi bahasa yg lebih enak...

J = Terima kasih kembali (sambil tersipu-sipu malu gaya penjahat pemetik bunga).

T = Duh senangnya ada fesbuk jadi pikiran liar saya dapat penyaluran ...

J = Pikiran liar saya juga dapat penyaluran. Bukan pikiran saja melainkan juga perbuatan. Pikiran harus disalurkan melalui perbuatan walaupun yg jenis terakhir harus disensor demi kemaslahatan bersama.

T = Hooree sekarang saya bukan perempuan baik seperti dulu lagi, duh kalau ga ada fesbuk n ga ketemu Mas Leo Cs., bisa-bisa pertanyaan-pertanyaan yg ada di pikiran saya akan membatu n saya bawa sampai mati.

J = Pikiran saya juga akan bisa membatu dan akan saya bawa sampe mati ke dalam Surga. Di Surga pikiran saya yg membantu akan dirampas oleh Malaikat Jibril yg, kita semua tahu, akan menurunkan kembali pikiran itu ke atas bumi dalam bentuk ayat-ayat. Itu memang pekerjaan Jibril dari dulu sampe sekarang: membawa turun pikiran dari dalam Surga ke atas bumi. Sampai di bumi, the pikiran akan disusun menjadi kitab yg diberi judul dan nomor urut. Ayat artinya kalimat-kalimat yg disusun dengan nomor urut. Kalimat biasa saja, walaupun bisa saja menjadi "suci" kalau orangnya mau. Kalau orang mau mensucikan ayat yg dibawa turun oleh Jibril, maka jadilah. Tinggal sebut saja itu 'ayat suci', dan jadilah. As simple as that. Pedahal aslinya cuma pemikiran. Pemikiran seperti yg ada di anda dan di saya.

T = Untuk ukuran lingkungan saya, saya termasuk memiliki pikiran agak tidak lazim Mas, misal: kalau saya mati saya tidak ingin didoakan selama 3 hari, 7 hari, 40 hari sampai 1000 hari. Heran dah jadi mayat koq didoain, kalau mau mendoakan saya ya waktu saya hidup, kalau dah mati ya sama aja boong, ngabis-ngabisin tenaga, waktu dan uang aja ...

J = Saya juga gak mao didoakan setelah saya mati. Pada pihak lain, saya juga tahu bahwa doa adalah komunikasi antara seorang manusia hidup dengan dirinya sendiri. Jadi, orang yg mendoakan orang mati itu sebenarnya cuma berkomunikasi dengan dirinya sendiri saja. Dan, karena saya orangnya sangat baik, akhirnya saya memutuskan 'terserah'. Terserah orang mau mendoakan saya setelah saya mati. It's none of my business. Mereka cuma mendoakan diri mereka sendiri saja bukan? Mereka cuma meyakinkan diri mereka sendiri bahwa orang mati itu 'senang' didoakan. Pedahal orang udah mati gimana mau merasa senang atau tidak senang ya? Yg bisa merasa senang adalah orang hidup. Kalau senangnya mendoakan orang mati, biarkan sajalah. Urusan orangnya sendiri.

T = Saya juga ga mau dikuburkan, tanah kuburan daripada untuk buang bangkai manusia kenapa ga dihibahkan saja untuk rumah orang miskin atau dibuat fasilitas umum, khan lebih berguna dan bermanfaat? Bangkai aja koq dibuatkan istana ...

J = Bangkai dibuatkan istana karena ada orang hidup yg berkelana di jalan-jalan tidak punya tempat berteduh. Ada gelandangan, ada anak terlantar, ada orang gila berkeliaran di jalan-jalan. Ini semua terjadi di Indonesia sampai sekarang, dan mereka inilah yg "membiayai' istana untuk orang-orang mati itu... Well, sebenarnya the istana for orang mati itu juga untuk manusia hidup. Membuat istana untuk orang mati bukan untuk orang mati itu sendiri, tapi untuk orang hidup yg masih memerlukan simbol bahwa manusia tidak mati tetapi tetap hidup. Pedahal kalau manusia benar tidak bisa mati, tanpa dibuatkan istana juga tidak bisa mati. Kesadarannya akan tetap ada. Tetapi, kalau ternyata kesadaran manusia itu habis begitu saja seperti dikatakan oleh orang atheis, maka apapun yg kita lakukan tetap saja tidak pengaruh. Manusia akan mati begitu berhenti bernapas. Dead. Completely.

T = Kalau ada yg membutuhkan mata, jantung atau anggota tubuh saya silahkan ambil, untuk penelitian anak kedokteran juga ga papa, jadi mayat yg bermanfaat gitu looh ... setelah itu saya mau sisa tubuh saya dikremasi n abu saya terserah anak saya mau dibuang kemana, dibuang ke tempat sampah ya ga papa abis dah ga penting siih ...

J = That's very good of you. Seharusnya seperti itulah pemikiran yg logis dan rasional. Tetapi manusia masih membutuhkan simbol-simbol tertentu seperti 'istana orang mati' dan berbagai pernak-perniknya seperti peringatan kematian 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari sampai 1000 hari. Saya sendiri tidak merasa membutuhkan itu semua. Saya tidak merasa perlu didoakan secara maraton ketika saya mati. Emangnya mereka bisa menekan Allah supaya bukain pintu Sorga buat saya?


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

Kita Pria dan Wanita Sekaligus

Friends,

Kali ini ada empat percakapan, kayaknya semuanya pria deh. Yg pertama menuduh saya menulis dengan bahasa gaul sehingga susah dimengerti. Saya protes, saya bilang saya menulis dengan bahasa Jakarta. Yg kedua curhat tentang kesukaannya terhadap wanita di bawah umur, antara 11 sampai 18 tahun, dan menanyakan kepada saya lubang-lubang kesempatan yg terbuka. I have no experience for that, tetapi kalau bilang bahwa yg dulu haram sekarang halal, maka saya is the expert seperti bisa dibaca di percakapan ketiga. Percakapan keempat dengan seorang teman yg very cerewet walaupun nulisnya singkat-singkat saja. Saya bilang kita pria dan wanita sekaligus.


+

PERCAKAPAN 1: SAYA MENULIS DENGAN BAHASA JAKARTA


T = Leo,

Anda mengedit pesan saya dengan baik. Sampai-sampai saya berpikiran mungkin anda seorang editor. Apapun saya yakin anda memiliki kelebihan dan pengetahuan yang saya cari. Saya mohon maaf saya terpaksa menghentikan membaca kumpulan percakapan anda. Saya kelelahan membacanya karena harus mentranslate gaya bahasa gaul anda dan kemudian saya gagal mencari pesan yang ingin anda sampaikan. Leo, mohon berkenan mengajarkan saya untuk membuka mata ketiga.

J = Saya menulis dengan bahasa Jakarta dan bukan bahasa gaul.

Kalau anda tidak bisa menangkap pesan yg ingin disampaikan berarti anda sudah sampai kepada titik nol. Titik nol itu artinya netral, tidak minus dan tidak plus. Dari titik nol itu anda bisa melihat segalanya datang dan pergi saja. Ada emosi datang dan pergi. Ada pemikiran datang dan pergi. Lalu anda bisa lihat niat anda juga datang dan pergi.

Pertanyaannya sekarang, apa yg ingin anda lakukan selanjutnya, bukan? Kalau anda ingin sesuatu, tentu saja harus ada prasyarat. Apakah prasyaratnya lengkap? Kalau lengkap, tentu kemungkinan untuk niat itu berhasil cukup besar. Kalau prasyaratnya tidak lengkap, maka anda harus mengumpulkan prasyaratnya.

Kalau prasyaratnya sudah lengkap, tentu akan ada langkah-langkah yg harus ditempuh. Maukah anda menempuh langkah itu? Kalau anda mau, ya tempuh sajalah. Ambil langkah pertama, langkah kedua, dst.

Itulah yg namanya "mata ketiga", cuma mengamati, mengambil kesimpulan, dan menjalankan keputusan yg anda inginkan. Tanpa perlu meribetkan diri lagi dengan berbagai kepercayaan lama yg ternyata tidak sesuai dengan realita.

Contoh kepercayaan lama yg tidak sesuai dengan realita adalah bayangan anda tentang "mata ketiga". Anda pikir mata ketiga adalah kemampuan melihat sesuatu yg ghaib, pedahal tidak ada hal seperti itu. Segalanya ternyata biasa saja walaupun bisa mengambil bentuk simbol-simbol yg kita kenal sebagai makhluk-makhluk halus.

Para makhluk halus adalah simbol energi yg kita bisa akses dengan kesadaran kita. Bisa kita pakai untuk kehidupan kita. Pedahal mereka adalah bagian dari kesadaran kita. Kalau bentuknya halus dan tidak bisa dilihat oleh mata fisik, mata jelas mereka adanya di dalam pikiran kita saja, bagian dari kita juga. Bagian kita yg non fisik atau tidak berwujud.

Simbol-simbol keagamaan seperti itu sifatnya, dan bukan berarti bahwa memang benar ada yg seperti itu. Betara Kala simbol dari waktu, Betara Wisnu simbol dari emosi, Betara Siwa simbol dari pikiran. Dan pikiran ternyata bisa di-daur ulang. Bisa dibunuh dan dibangkitkan kembali. Simbolnya adalah Siwa Nataraja, Betara Siwa yg menari-nari di atas tengkorak-tengkorak manusia di tengah api yg bernyala-nyala.

Artinya adalah kesadaran manusia itu tetap. Kesadaran itu abadi. Siwa atau kesadaran anda itu abadi.

Nah, itulah essensi dari semua pengajaran agama. Kalau kita mau menelanjangi semua agama dan kepercayaan sampai ke akarnya, maka kita cuma sampai kepada pengertian tentang kesadaran itu. Kesadaran yg asli, yg cuma sadar thok.

Sebagai kesadaran asli anda mau apa sekarang? Itu pertanyaannya bukan? Dan jawabannya akan kembali lagi kepada proses bernalar seperti di atas: membandingkan apa yg ada, memutuskan apa yg realistis dan apa yg tidak realistis, dan mulai menjalankan apa yg menurut anda realistis.

Itu saja. Dan itulah mata ketiga. Sudah terbuka, bukan?


+

PERCAKAPAN 2: DULU HALAL, SEKARANG HARAM


T = Mas Leo, saya ada sedikit tanya.

Kenapa saya menyukai gadis-gadis belia? Mulai dari anak umur11 tahun ampe 18 an. Tapi jangan su'udzon dulu. Saya cuman mengagumi mereka, tidak pernah berprilaku yang aneh-aneh. saya gentleman loh mas.

J = That's good, then what's the problem?

T = Apakah mungkin mereka memberikan saya citra tentang kesucian dan kepolosan yang saya tidak dapat dari wanita-wanita sebaya saya?

J = Itu mungkin saja. Wanita yg sudah melewati usia 18 tahun kan udah pinter bo'ong, kalo 18 taon ke bawah masih bisa di boongin. Well, as a matter of fact you are right, wanita di bawah umur memang menjadi simbol dari kepolosan, keluguan.

T = Salahkah saya?

J = Tentu saja tidak, salahnya dimana?

T = Saya mulai memahami kenapa nabi junjunan saya senang dengan Aisyah yg dinikahi umur 6 tahun dan ditiduri umur 9 tahun. Emang anak perempuan yang masih suci itu benar-benar memberikan citra kepolosan dan kemanjaan yang dirindukan oleh laki-laki dewasa.

J = Itu di masa lalu. Kalau di masa sekarang dan dilakukan di dunia beradab, maka laki-laki seperti itu akan digaruk oleh aparat hukum dengan alasan melakukan tindakan kriminal pelecehan HAM anak. Melakukan hubungan sex dengan anak wanita di bawah umur adalah perbuatan kriminal, apapun alasannya.

T = Tapi saya bukan pedofil loh, saya tidak pernah melakukan yang bertentangan dengan kode moral dan etika.

J = Kode moral dan etika berubah terus. Apa yg dianggap wajar di masa lalu sekarang dianggap kejahatan. Apa yg dianggap kejahatan di masa lalu sekarang dianggap hal yg biasa-biasa saja. Perbuatan lesbian dan homoseksualitas, misalnya, apabila dilakukan antara sesama orang dewasa tanpa paksaan sekarang dianggap sebagai hal yg wajar saja. Perbuatan yg sekarang dianggap pidana atau kriminal adalah hubungan seksual antara manusia dewasa dengan anak di bawah umur.

T = Saya sendiri sudah malas berhubungan serius dengan perempuan. Entah kenapa. Emang dari dulu ga nemuin aja. Gimana menurut Mas Leo solusinya?

J = Solusinya ya enjoy aja. Kalo ternyata tidak suka berhubungan serius dengan perempuan, ya tidak usah berhubungan serius. Gitu aja kok refot?


+

PERCAKAPAN 3: DULU HARAM, SEKARANG HALAL


T = Mas Leo yg saya kasihi,

Saya ingin menanyakan makna mimpi saya yg sampe sekarang masih teringat jelas. Ketika itu saya sedang berada di atas getek kayu di tengah lautan bersama om saya (adik ibu yg bungsu). Om saya ini di kehidupan sekarang adalah sosok yg sering bentrok dengan saya namun apabila tidak ada beliau maka mungkin saya sudah terjerumus ke hal-hal yg tidak saya inginkan (mungkn semacam mentorlah).

J = Ok.

T = Nah, di atas getek itu hanya kami berdua mengenakan pakaian layaknya suku-suku Kepulauan Samoa & Hawaii. Om saya berkata,"kita tunggu sebentar.."

Lalu dia berseru,"nah itu dia udah datang."

Lalu saya menoleh ke belakang ke dalam laut, nampaklah seekot hiu putih yg besar mendekati getek kami.

"Perhatikan!! Liat matanya," kata om saya. Lalu saya perhatikan hiu itu mengitari getek kami.

Tiba-tiba om saya berkata,"sekarang kamu terjun, pelan-pelan."

"Haaaaaaaaaahhh," pikir saya.. tapi anehnya saya menurut saja walaupun takutnya setengah mati.

"Tenang... tenaaaaaaang.... liat terus matanya."

Akhirnya saya turuti saja kata-katanya, dan hiu itu mulai berenang semakin dekat namun tenang. Ketika hiu itu sudah sangat dekat dengan saya tiba-tiba om saya berkata, "pegang!!!"

Lalu saya menyentuhkan tangan saya dari ujung moncongnya sampai ujung badannya sambil dia berenang melewati saya. Suatu perasaan aneh yg bikin mimpi ini terus melekat adalah ketika saya mulai menyentuh hiu tsb seketika itu juga segala rasa takut berubah menjadi rasa cinta seperti rasa cinta saya kepada istri saya. Lalu saya tidak ingat apa-apa lagi.

J = Ok.

T = Mohon petunjuk dari Mas Leo apakah kiranya maksud dari mimpi ini?

J = Maksud dari mimpi itu kan sudah jelas sekali, yaitu apa yg dulu diharamkan oleh om anda ternyata sudah lewat. Menyentuh hiu adalah perbuatan yg tentu saja akan dilarang oleh om anda ketika anda jauh lebih muda dari sekarang. Tetapi alam bawah sadar anda memperlihatkan bahwa apa yg dulu dilarang ternyata sekarang bisa anda lakukan. Malah disarankan. Coba saja buktikan di kehidupan anda sehari-hari. Apakah anda masih takut dengan segala larangan yg dulu itu? Alam bawah sadar anda sendiri bilang tidak usah takut. Ternyata tidak apa-apa. Apa yg tidak baik ketika kita masih muda belum tentu tidak baik ketika umur kita bertambah. Itu inti dari pesan di dalam mimpi anda.


+

PERCAKAPAN 4: KITA PRIA DAN WANITA SEKALIGUS


T = Mas Leo,

Apa arti hakikat ayat ini: masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan isteri-isteri kamu digembirakan?

J = Maksudnya be happy.

T = Simbol dari bidadari apa?

J = Wanita muda dan cantik.

T = Apakah di alam bawah sadar pria ada simbol feminin?

J = Of course ada. Di dalam setiap pria ada "wanita". Simbol saja, dan merupakan bagian dari kesadaran kita sendiri saja. Kita cuma berjenis kelamin secara fisik, sedangkan roh kita tidak berkelamin, atau bisa pula disebut sebagai biseksual. Ada prianya, dan ada pula wanitanya. Adanya di dalam diri kita sendiri. So, spiritually speaking, we are both feminine and masculine. Pria dan wanita sekaligus.

T = Kenapa Nabi Khidir simbolnya warna hijau dan hidupnya di samudra laut?

J = Laut artinya bahasa-bahasa manusia. Komunikasi, pemikiran yg universal. Nabi Khidir itu simbol dari manusia universal.


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

Sex Bebas

T = Mas Leo,

Saya tadi ikut memberikan komentar di statusnya Page Spiritual Indonesia di facebook yg bilang: "Saat ini bukan soal halal haram, para pemuda-pemudi sudah seharusnya dibiarkan menikmati kehidupan sex dengan pasangannya masing-masing, biarkan saja mereka menikmati kehidupan masa muda mereka dan mengenal dunia sex bebas sedini mungkin, itu kan sangat baik untuk perkembangan dan kemajuan kebebasan mereka."

J = Ok.

T = Trus saya balas komen: "Saya adalah penganut sex sehat hanya dengan suami dan saya juga ibu dari seorang putri, dan saya setuju bahwa sex bukanlah sesuatu yg harus ditutupi apalagi diharamkan."

J = Of course.

T = Dunia memang belum siap dengan pernyataan seperti status di atas.

J = Dunia maju sudah seperti itu sejak puluhan tahun lalu, dan status seperti di atas sama sekali tidak akan menghebohkan di sana. Kebalikannya, dunia terbelakang akan heboh sekali seakan-akan langit mau runtuh, dan dunia setengah maju dan setengah terbelakang seperti Indonesia akan bilang "belum siap", pedahal kenyataan nya sudah dipraktekkan. Cuma orang masih munafik untuk mengakuinya.

T = Menurut saya selama ini agamalah yg telah memberangus sex dan mendoktrin manusia dengan mengatakan sex itu jorok atau tabu. Bukankah inti dari kehidupan ini adalah sex (pembuahan)? Semua tumbuhan ada di bumi karena pembuahan dengan berbagai macam caranya, binatang bisa berkembang biak juga karena sex. Dunia akan berakhir bila tak ada sex.

J = Of course.

T = Mungkin maksud agama pada awal mula menakut-nakuti manusia dengan dosa sex supaya manusia primitif tidak mengumbar sex mereka, so agama membuat aturan sex harus dilakukan untuk pasangan menikah. It's oke, bagus pada jamannya, kalau tidak diberi ajaran seperti itu saya juga tidak tahu apa jadinya dunia saat ini.

J = Perkembangan ajaran agama tentang sex ada kaitannya dengan evolusi masyarakat manusia. Masyarakat primitif banyak yg matriarkal, yaitu dominannya kaum ibu yg bisa memilih pria mana yg akan membuahinya. Mitos tentang Dewi Kesuburan berasal dari masa itu, ketika wanita memiliki derajat dan peran lebih besar daripada pria. Tetapi lama-kelamaan kaum pria mengambil alih secara paksa, dan muncullah mitos tentang Allah yg maskulin dan menuntut agar wanita tunduk kepada pria. Semuanya mitos belaka, diciptakan oleh manusia sesuai dengan jamannya.

T = Tapi pada perkembangannya, pada saat manusia sudah semakin pandai dalam berfikir, bertindak dan berperilaku, aturan tentang sex juga dikembalikan ke manusia itu sendiri, KAPAN dia akan melakukan hubungan sex itu. Dan ini tidak mudah, perlu kedewasaan berfikir dalam menyikapi hal ini.

J = Tentu saja. Revolusi sex besar-besaran terjadi di seluruh dunia setelah penemuan sarung k....l yg terakhir dan sempurna atawa yg kita kenal dengan sebutan kondom. Tadinya dosa karena hubungan singkat dan nikmat dengan anak tetangga itu akan bisa menyebabkan kehamilan. Sekarang tidak lagi dosa karena telah ada kondom. Bahkan kakek nenek kita juga sudah menggunakan kondom. Kondom itulah yg membawa perubahan besar-besaran dalam cara manusia berinteraksi as far as sex is concerned. Dan agama tentu saja selalu ketinggalan. Fyi, kondom itu masih termasuk perangkat haram jadah di Gereja Katolik. Haram, dibenci Allah. Tapi tentu saja umat Katolik yg pakai kondom juga tidak terhitung banyaknya. Biarpun diharamkan oleh gereja, tetap saja kondom dipakai. Allah tentu saja memble. Allah is man-made, buatan manusia. Buatan banyak manusia malahan. Allah yg membenci semua alat kontrasepsi including kondom is catholic-made. Allah yg dibuat oleh Gereja Katolik.

T = Kalau sampai orang melakukan free sex atau hamil artinya mereka belum memiliki kesiapan mental dalam menyikapi sex.

J = Karena masyarakatnya masih tabu untuk membicarakan sex dengan jujur. Seingat saya, sampai sekarang saya tidak pernah memperoleh sex education. Baik di sekolah maupun di lembaga agama, tidak pernah ada sex education yg jujur. Semuanya bilang jangan dan jangan. Pedahal di luaran kita tahu bahwa segalanya bisa dan bisa. So, akhirnya, seperti semua orang, saya juga belajar sendiri. Pertama-tama karena ingin tahu, lalu keenakan, lalu akhirnya sadar bahwa kita bisa memilih untuk melakukan atau tidak melakukan tanpa perlu dipenuhi oleh ketakutan lagi.

T = Yg saya bingungkan, daripada membuat segala macam ketabuan tentang sex kenapa agama tidak memberi pendidikan sex sehat dan bertanggung jawab kepada umatnya?

J = Karena agama mau manusia tetap bodoh. Semakin bodoh manusia, maka akan semakin kekallah cengkeraman agama atas kehidupan manusia. Manusia akan merasa bahwa dirinya tidak bisa terlepas dari agama, pedahal bisa saja kalau mau. Selain itu, untuk mengajarkan perilaku sex yg bertanggung-jawab maka agama harus juga menguraikan benang kusut yg dijalin oleh para pembuat agama sejak ribuan tahun yg lalu. Berbagai dongeng harus diuraikan satu persatu, dijelaskan bahwa apa yg dipercayai selama ini sebagai kisah para nabi cuma dongeng belaka. Bukan fakta. Dan itu tidak mudah karena umat beragama sudah sekian lama diberitahu bahwa mereka harus beriman kepada para nabi.

Jadi, untuk menguraikan benang kusut tentang sex yg bertanggung-jawab, agama harus membongkar dirinya sendiri. Dan kalau dirinya terbongkar, orang akan sadar juga bahwa ternyata agama dibuat oleh manusia. Walaupun bicara tentang Tuhan, ternyata segalanya merupakan karangan manusia belaka. Kalau ada manusia yg bisa mengarang agama, maka berarti tiap manusia juga bisa mengajarang agamanya sendiri. Dan memang bisa. Itu kesimpulan yg benar. Tiap orang memang berhak membuat dan mempraktekkan agamanya sendiri. Bisa bercerita tentang Tuhan yg datang kepada dirinya. Bisa bersaksi bahwa ada Malaikat Jibril yg membawa ayat-ayat kepada dirinya. Itu sah saja, dan memang seperti itulah cara menciptakan agama.

Seharusnya kita menerbitkan buku yg berjudul "Bagaimana Menciptakan Agama", itu akan menjadi seri yg pertama. Seri kedua akan berjudul "Bagaimana Merubah Agama". Cara merubah agama juga biasa-biasa saja sebenarnya. Cukup kita akui bahwa ada kesalahan teknis, bahwa ada oknum yg memberikan interpretasi menyimpang, lalu kita akan memberikan interpretasi yg kita anggap lebih benar. Dan of course Tuhan akan dibawa-bawa juga. Kita akan bilang bahwa Tuhan merestui, pedahal the Tuhan tidak akan muncul. Dari dulu sampe sekarang Tuhan tidak pernah muncul, yg muncul adalah manusia-manusia yg menciptakan dan merombak agama.

T = Saya bukan penganut sex bebas Mas, lha wong saya ini seorang ibu koq. Saya setuju dengan sex bebas (dengan pasangan) yg bertanggung jawab dan berpikiran matang.

J = Saya juga bukan penganut sex bebas. Itulah salah kaprah orang Indonesia, dipikirnya bahwa mereka yg nge-sex dengan pasangannya masing-masing menganut sex bebas, pedahal tidak. Sex bebas adalah bebas tanpa aturan, sedangkan sex dengan pasangan masing-masing bukanlah sex bebas melainkan sex yg bertanggung-jawab. Sex yg bertanggung-jawab bisa dilakukan dengan pasangan menikah, bisa juga tidak. Kalaupun orangnya tidak menikah, itu bukan berarti mereka penganut sex bebas. No, they aren't.

T = Saya justru belajar dari suami saya saat kami berdebat saat masih berpacaran tentang masalah ini, waktu itu saya sangat menentang sex bebas. Yg menyadarkan saya adalah suami saya yg mengatakan:

"Ngapain sex diatur-atur, orang sex itu seperti juga napsu-napsu manusia yg lain, seperti juga makan. Sex itu 'dosa' kalo ada yg hamil trus digugurin atau memperkosa. Selama ga ada yg dirugikan dan tidak melanggar hukum ya bebas-bebas aja."

J = Saya lihat suami anda tidak menggunakan istilah "sex bebas". Dan anda waktu itu salah menafsirkan sex tanpa nikah sebagai "sex bebas". Mungkin juga anda masih menafsirkan seperti itu sampai sekarang. Pedahal, sex antara sesama pacar BUKAN sex bebas. Itu sex yg bertanggung-jawab. Saya sendiri terus terang tidak mau menikah dengan orang yg belum pernah berhubungan sex dengan saya. It's impossible. Kalau langsung menikah tanpa pernah dicobain, ntar gimana kalo ternyata gak enak? Repot kan? So, lebih baik dicobain dulu barangnya dan kalau ternyata sesuai dengan selera barulah dibeli. Kalau ternyata isinya tidak sesuai dengan packaging, maka bisa pergi ke toko sebelah. No hurt feelings on both sides. Itu cara yg dewasa dan bertanggung-jawab.

T = Kami sempat bertengkar dan saya mengganggap calon suami saya adalah seorang free sex. Tapi saya sangat tau suami saya adalah salah satu orang yg paling tidak munafik yg pernah saya kenal. Dia selalu mengatakan hitam dan putih, tidak ada abu-abu, tidak ada tedeng aling-aling.

J = Calon suami anda bukan penganut free sex. Melakukan sex dengan pacar sendiri bukanlah free sex. Free sex itu kalau orangnya gonta ganti pasangan tanpa ada commitment. Sex dengan commitment, walaupun tanpa nikah, tidak termasuk free sex.

T = Setelah sekian lama saya membaca beberapa buku seperti The Zahir nya Paulo Coelho dan Dan Brown, tapi saya lupa buku yg 'Angels and Demons' ato buku 'Da Vinci Code' yg membahas tentang sex manusia. Dari situ saya mengerti apa yg dikatakan suami saya benar.

J = Sex is just sex, walaupun yg lebih oke adalah sex with commitment. Itu dibagi lagi dalam beberapa kategori. Ada sex dengan lawan jenis, sex dengan sesama jenis, dan sex dengan kedua jenis. Ini sudah masuk ke pembagian orientasi seksual yg juga merupakan hal biasa-biasa saja. Semuanya begitu normal karena memang ada sejak semula. Orangnya semuanya waras dan tidak sakit, tetapi dibuat sakit oleh agama. Agama bilang bahwa sex sebelum menikah itu "dosa", agama bilang bahwa sex dengan sesama jenis itu "dosa", agama bilang sex dengan kedua jenis itu "dosa". Semuanya tentu saja akan menjadi "dosa" bagi manusia yg masih tetap mau menjadi budak agama. Agama itu memperbudak manusia. Dari jaman dahulu sampai sekarang, semua agama itu cenderung memperbudak manusia. Tentu saja atas nama Tuhan.

T = Tapi abis saya komen di Page Spiritual Indonesia itu n baca komen-komen di bawahnya saya merasa sedih, apakah pikiran saya bejat dengan setuju dengan sex bebas? Saya merasa malu dengan pikiran saya itu dan saya mulai ragu ... apakah saya harus kembali kepada 'agama' saya? ... Bagaimana kalau teryata apa yg orang katakan itu benar dan nanti Tuhan mengutuk saya?

J = Anda bukan setuju dengan sex bebas tetapi sex yg bebas dan bertanggung-jawab. Pada pihak lain, orang-orang itu mengira "sex bebas" adalah bebas sebebas-bebasnya tanpa tanggung-jawab. Promiscuity. Tentu saja yg bebas tanpa aturan main seperti itu tidak disarankan, bahkan di negara-negara maju sekalipun. Sex tanpa kehati-hatian, pake kondom bocor, melakukannya di sembarang tempat, dsb... adalah hal-hal yg sangat diharamkan bahkan oleh mereka yg tinggal di Barat. Bedanya mereka tidak memakai kata "Tuhan" melainkan menggunakan penjelasan yg logis dan rasional. Mereka sudah mengerti bahwa menggunakan kata "Tuhan" apalagi ditambah dengan bumbu-bumbu nasihat keagamaan adalah kebiasaan manusia yg masih terbelakang. Jadi, sex yg bebasn dan bertanggung-jawab adalah norma yg dipakai di dunia Post Modern saat ini.

T = Sebelum ini saya adalah orang yg sangat religius Mas, lahir dari keluarga yg sangat religius juga. Tapi saya mulai pergi dari Tuhan malah saat saya baru 'berbulan madu' dengan Tuhan, dimana saat itu semua permintaan saya dikabulkan, saya bahkan bisa tahu apa mau Tuhan. Tapi setelah saya sangat dekat saya justru menemukan Tuhan dalam bentuk lain, saya menemukan Tuhan lama saya dalam bentuk baru, dan Tuhan lama saya tidak pernah marah terhadap saya dengan Tuhan baru saya. Saat ini saya masih pergi ke rumah ibadat tapi itu hanya untuk baik di mata masyarakat saja. Bagaimana menurut Mas Leo?

J = Menurut saya anda biasa-biasa saja, termasuk jauh lebih oke dibandingkan dengan manusia yg masih terpuruk dalam agama. Tentu saja "Tuhan" anda adalah konsep Tuhan yg ada di dalam pikiran anda. Konsep itu berubah terus sejalan dengan bertambahnya kedewasaan kita secara mental dan emosional. Orang yg mentalnya masih terbelakang selalu memiliki konsep Tuhan yg kejam, yg akan menurunkan bencana kalau keinginannya tidak dituruti. Pedahal apa yg dimengerti sebagai "keinginan Tuhan" itu dimonopoli oleh ulama. Dengan kata lain, orang dewasa yg masih kekanak-kanakan itu akan mengikuti keinginan ulama karena takut. Takut akan datang bencana. Tentu saja akan datang bencana ketika keinginan ulama tidak dituruti. Mereka akan ngamuk-ngamuk seperti orang gila. Sebagian bahkan akan jadi teroris yg kelakuannya kita saksikan di depan mata kita semua.

Tuhan tentu saja tidak akan berkata apapun. Tuhan itu konsep. Kalau konsep tentang Tuhan yg anda anut telah berubah, maka berubahlah Tuhan anda. Konsep berubah, Tuhan berubah. Yg tidak berubah itu adalah kesadaran di diri anda. Anda sadar bahwa anda sadar. Anda sadar bahwa andalah yg menciptakan konsep Tuhan itu. Dan itulah essensi dari spiritualitas manusia, yaitu menyadari bahwa kita sendirilah yg menciptakan konsep Tuhan. Karena kita menyadari itu, makanya kita bisa enjoy aja.

T = Saya bimbang ... Apakah saya harus jalan terus atau minta ampun kepada Tuhan lama saya?

J = Minta ampun aja kalo mao, dijamin the Tuhan gak bakal nongol. Yg bicara hanyalah anda, dan yg jawab anda juga. Anda tanya-jawab dengan diri anda sendiri, walaupun anda diajarkan untuk bilang bahwa anda bertanya-jawab dengan Tuhan. Orang agama bilang itu namanya berdoa. Berdoa is none other than communication with ourselves. Komunikasi dengan diri kita sendiri saja.

Anda jangan bimbang karena rekan yg tulisannya dicatut untuk status di Page Spiritual Indonesia itu adalah seorang wanita muda yg sangat oke. Menurut kabar burung yg bisa dipercaya, dia itu tadinya seorang Kristen yg belajar di sebuah sekolah theologia. Ini sekolah yg mendidik para calon pendeta. Setelah itu dia tobat kepada Allah ta'alla dan masuk Islam. In other words, menjadi mualaf yg terakhir dan sempurna. Tetapi sekarang,... perhatikanlah tulisan lengkapnya di bawah ini. Luar biasa sekali:

" Saat ini bukan soal halal haram, para pemuda-pemudi sudah seharusnya dibiarkan menikmati kehidupan sex dengan pasangannya masing-masing, jangan seperti orang-orang yang sok menjaga ini itu, biarkan saja mereka menikamati kehidupan masa muda mereka dan mengenal dunia sex bebas sedini mungkin, itu kan sangat baik untuk perkembangan dan kemajuan kebebasan mereka....

Dan para orang tua terutama yang sudah mengerti, sebaiknya tidak usahlah kayak orang Semit melarang anak untuk berpakaian dan bergaul bebas dalam kehidupan sex anak-anaknya...

Biarkan saja nanti juga mereka bisa menikmati dengan benar. Kalo perlu sarankan kepada mereka supaya living together dengan pasangannya, ini sangat baik untuk dianjurkan kepada anak-anak muda, dan tentu dengan tujuan agar mereka nantinya kenal betul dengan pasangannya, sebelum mereka melaksanakan kehidupan perkawinan yang sesungguhnya. Janganlah seperti orang yang sok berbicara moral bilang haram segala, apalagi percaya cerita M SAW dan Aisah yang udah jelas-jelas cuma dongeng itu...

Para pemikir spiritual di sini yang sudah memahami arti HAM dan kebebasan, memang sebaiknya tidak cuma asal ngomong saja, segeralah menganjurkan dan memfasilitasi anak untuk melakukan kehidupan sex bebas mereka, ini demi kemajuan mereka... Marilah kita kikis budaya tabu ketimuran yang norak dan kampungan dan bisa dimulai dari anak-anak dan cucu anda di rumah."


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia

Hantu Nona Belanda

Friends,

Berikut dua percakapan hari ini. Yg pertama dengan seorang pria remaja di Pamulang yg, sampai beberapa saat lalu, tinggal bertetangga dengan gembong teroris Dulmatin sebelum beliau ditembak mati oleh aparat keamanan kita. Bisa kita lihat bahwa lingkungan pergaulannya memang aneh sekali. Masa ada hantu Nona Belanda segala? Yg minta di oho oho secara ghoib?... Yg kedua dengan seorang teman di Bali yg secara tidak senonoh menuduh saya sebagai penganut Tantra modern dengan alasan saya bebas nilai. Walaupun mungkin tuduhan itu benar, mana mungkin saya akui hal itu di muka umum karena saya dipantau dengan ketat oleh para Jin Muslim yg berprofesi menteror Jin Non Muslim.


+

PERCAKAPAN 1: HANTU NONA BELANDA


T = Selamat sejahtera Mas Leo!

Udah lama nih ga curhat sama Mas Leo lagi. Heheh

J = Heheh

T = Kali ini saya mau curhat tentang pengalaman teman saya Mas. Pengalaman yang menurut saya sih ‘aneh’ untuk orang-orang normal. Tapi saya engga tau gimana cara jelasinnya ke temen saya ini. Makanya saya pikir saya butuh bantuan dari Mas Leo. Hmm hmmm

J = Hmm hmmm

T = Pengalamannya gini Mas… waktu itu sekitar jam 9 malam, bapaknya teman saya mendengar seperti ada orang yang mengetuk pagar rumahnya. Dan akhirnya, bapaknya temen saya itu keluar dan mencari tau siapa orangnya. Ternyata orangnya itu pergi dan ‘menghilang’. Tapi bapaknya teman saya itu sempet ngeliat wujudnya, katanya terlihat seperti perempuan yang lagi menggendong bayi.

J = Ok.

T = Nah, karena penasaran, akhirnya bapaknya temen saya, nanya ke satpam (yang katanya orang pinter untuk hal-hal yg metafisis). Kata satpam, dia memang ngeliat perempuan dengan baju hitam lagi duduk di depan pagar. Katanya perempuan itu sempet jongkok di depan pagar rumah teman saya itu. Lalu dia jalan dan akhirnya menghilang. Gitu katanya…

J= Ok.

T = Karena teman saya penasaran, akhirnya dia mendatangi teman saya yang lainnya namanya Adit. Semua teman saya pun sudah tau dan sepakat menganggap Adit itu orang pintar (kecuali saya) untuk hal-hal yg ‘aneh’ seperti itu. Lalu, teman saya itu cerita tentang pengalamannya. Dan si Adit pun bilang kalo cewe yg datengin ke rumahnya itu adalah Nona Belanda (hantu mitos yg katanya dari Belanda yg diakui di komplek saya). Kata Adit, Nona Belanda itu minta ‘dikawinin/disempurnakan’ sama temen saya. Nah sesudah itu, akhirnya temen saya dikasih doa yg katanya untuk berkomunikasi sama Nona Belanda itu.

J = Ok.

T = Lalu dia membaca doa yg dikasih itu sehabis solat. Ketika dibacanya doa itu dalam keadaan yg sunyi senyap, dia merasa seperti ada yg memasuki tubuhnya. Tubuhmya itu bergetar. Dia bertanya, “kenapa memasuki tubuhnya?”, tapi Nona Belanda itu bisu. Dia hanya bisa membuat teman saya senyum sendiri, tanpa keinginan temen saya untuk senyum. Terus teman saya bertanya lagi tentang apa yg dia mau, dan kali itu Nona Belanda tidak menjawabnya.

J = Ok.

T = Kemudian akhirnya, dia ditunjukkan di dalam mimpinya tentang sekeluarga dari Belanda (yang salah satunya dia sebut Nona Belanda itu). Di mimpinya, sekeluarga yang dari Belanda itu dibunuh dan si Nona Belanda itu diplester dengan pastik di sekujur tubuhnya (kecuali muka).

J = Ok.

T = Lucunya, waktu teman saya main ke rumah saya dan bercerita kepada saya, saya memintanya agar si Nona Belanda itu menggoda saya (siapa yg ga mau digoda sama Nona Belanda? Aw aw aw). Dia pun sejenak meminta sunyi di kamar saya. Dia seperti bermeditasi dan membaca doa. Badannya pun bergetar (entah disengaja atau tidak). Tapi, setelah selesai bermeditasi, dia bilang katanya “susah kalau lo ga percaya”. Loh, berarti hantu itu ga universal dong? Ga adil!

J = Hm..

T = Nah pertanyaan saya; Apa yang sebenarnya terjadi dengan teman saya?

J = Dia bermain-main dengan imajinasinya saja sehingga sampai terbawa mimpi. Mimpi jenis imajinasi sampai terbawa tidur juga ada. Banyak mimpi "relijius" juga berasal dari terlalu banyak berimajinasi. Memikirkan tentang si nabi terlalu banyak akhirnya akan memperoleh mimpi tentang si nabi yg diidam-idamkan itu. Namanya Nabi Rong = Napsu Birahi Merongrong.

T = Bagaimana cara menafsir mimpi? Karena saya sering sekali kesulitan menafsir mimpi.

J = Mimpi selalu ada kaitannya dengan dunia melek. Kita harus bandingkan apa yg dialami sebelum pergi tidur dengan mimpi yg diperoleh di dalam tidur. Kalau sebelum tidur orangnya mimpi tentang Nona Belanda yg gatel dan pengen di oho oho, maka muncullah si hantu Nona Belanda, ready to be fucked. Tinggal copotin aja plastiknya en after that tinggal digenzot azzah..

T = Dan bagaimana cara menasehati teman saya agar tidak percaya dengan hal-hal yg dianggap mitos itu (termasuk percaya sama Adit)?

J = Ngapain dinasehatin? Biarin aja dia begitu terus sampe kapok sendiri.


+

PERCAKAPAN 2: PENGANUT TANTRA MODERN


T = Leo,

Saya mulai bisa menilai mungkin anda termasuk penganut tantra jenis modern. Karena saya mengenal beberapa orang yang mempelajari tantra. Mereka seperti orang yang menganut nilai bebas nilai. Teman-teman saya itu begitu cerdas dan sukses pula.

J = Tantra jenis modern? I don't know, maybe.

T = Leo, kalau bukan karma lalu apa yang kita jalani saat ini? Saya setuju kita keluar dari konteks agama.

J = Apa yg sedang kita jalani saat ini adalah apa yg kita jalani saat ini. Kalau pakai filsafat, jawabannya juga ada 1001 macam. Ada filsafat eksistensialis sampai nihilis. Kalau pakai sistem kepercayaan, kita memiliki 1001 macam jenis kepercayaan. Bukan hanya dari agama, melainkan dari kepercayaan non agama juga. Ada penjelasan yg berasal dari tradisi, ada penjelasan dari sudut adat istiadat. Ada penjelasan dari berbagai sumber esoterik, baik asli maupun palsu. Semuanya sah saja. Saya sendiri cenderung untuk pakai pengertian bahwa kita adalah "kesadaran yg sedang menikmati bahwa dirinya itu sadar". Sadar bahwa dirinya sadar dan mengalami berbagai macam peristiwa. Makanya saya selalu bilang untuk enjoy aja. Kalau kita tahu bahwa kita adalah "sang sadar", maka tentu kita akan enjoy saja. Enjoy segalanya datang dan pergi. Ngapaiin repot-repot?


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

Saya Berharap Bisa Mengenal Anda Lebih Jauh

T = Mas Leo atau Pak Leo, maaf saya belum baca profil anda.

J = Kok maaf sih? Emangnya anda salah apa sama saya? En my name is Leo aja, pliss..

T = Saya sudah banyak baca tentang pemikiran anda. Sangat jujur dan saya suka. Saya suka karena anda berani keluar dari pakem, bukan untuk mencari sensasi tapi sepertinya memang begitu adanya.

J = Terima kasih, thanks a lot (abis musti bilang apa lagi?)

T = Saya berharap bisa mengenal anda lebih jauh.

J = Sejauh mana nih? (sambil berdebar-debar...)

T = Ebook 'Pelangiku Warna Ungu' sudah saya baca sampai halaman 30. Bahasa anda sangat gaul, sampai saya berusaha memahami cara anda berbahasa (padahal saya belum tua amat, baru 33 tahun).

J = Saya suka sama yg berumur antara 18-33 tahun, hm..

T = Tapi saya memang cukup tua untuk mengenal IT. Saya baru belajar facebook dan email serta mencari apa saja dengan mengetiknya di Google (kayaknya saya jadi ketularan gaul). Saya belum bisa YM, milis, blog. padahal saya ingin berguru dari orang-orang seperti anda.

J = Janganlah berkecil hati saudaraku, karena saya juga baru mengenal IT ketika saya seumuran anda yg rasanya baru kemarin saja tetapi sebenarnya was a long long time ago. Past life kali yeh..

T = Pak (atau Mas). Saya A. Bapak Bali Hindu, ibu Jawa Khatolik. Saya besar di lingkungan Muslim. Saya dibentuk dari banyak budaya dan akhirnya menyimpulkan agama hanya buatan manusia. Makanya saya heran kalau ada orang yang mau mati demi agamanya.

J = Saya juga heran kalau ada orang yg mau mati demi agama.

T = Ini tentang mimpi-mimpi saya, dan saya mohon bantuannya untuk menterjemahkan artinya. Saya mohon bantuannya dan sebelumnya saya haturkan terima kasih.

J = Terima kasih juga sudah mau tanya-tanya, en what the dream was about?

T = Saya awali dengan keadaan saya dan keluarga yang saat ini sedang menjalani karma buruk. Karir saya begitu bagusnya 8 tahun lalu, dan berubah drastis 2 tahun kemudian setelah menikah. Bangkrut dan sakit, tapi masih bertahan.

J = That's not bad at all. Siapa bilang itu "karma buruk"? Anda kan tulis sendiri di atas bahwa semua agama itu buatan manusia? Istilah "karma buruk" itu berasal dari agama, konsep buatan manusia juga. So, buang aja konsep itu. Anda tidak apa-apa bukan? Cuma proses hidup biasa saja bukan? Kenapa harus bilang bahwa itu "karma buruk"?

T = Mohon maaf. Keadaan buruk ini seingat saya diawali mimpi di beri tirta (pasti tahu khan) oleh Sai Baba dan diperintahkan duduk di singgasananya. Mohon maaf, bahkan sampai sekarang saya masih meragukan Sai Baba.

J = Saya juga meragukan Sai Baba dari dahulu. Dan tirta (air suci) yg diberikan oleh figur yg anda ragukan tentu saja memiliki arti tidak baik. Tirta yg diberikan kepada anda itu artinya emosi-emosi dari orang yg terlalu dalam bermain dengan imajinasi keagamaan banyak manusia. Sai Baba itu simbol dari figur seorang manusia yg menggunakan imajinasi relijius dari manusia-manusia lain. Imajinasi ini lalu dia manipulasi sedemikian rupa sehingga orang semakin terpuruk ke dalam permainan fantasi mereka sendiri. Mungkin maksudnya baik, tetapi tentu saja tidak semua orang bisa terima "pembodohan massal" seperti itu. Orang yg logis dan rasional seperti anda dan saya tidak bisa menerima dibodohi seperti itu.

T = Mimpi kedua dengan Sai Baba beberapa tahun lalu saya lupa, sedangkan pada mimpi ketiga saya melihat Sai Baba di kamar kost ketika yang lainnya sedang kebingungan mencari saya. Pada mimpi terakhir sekitar sebulan lalu saya mimpi Sai Baba mengobati saya.

J = Menuirut pendapat saya, Sai Baba telah menjadi simbol dari manusia yg ambivalen bagi anda. Sebenarnya simbol dari diri anda sendiri saja. Simbol dari kesadaran yg sedang berproses di diri anda. Pada satu sisi artinya tidak baik, yaitu seorang manipulator. Pada pihak lain, anda juga masih merasa ada keterkaitan dengan figur ini. Tentu saja ada karena jelas figur ini adalah simbol dari kesadaran anda sendiri. Mungkin juga kaitannya bukan dengan Sai Baba yg kribo, walaupun bisa saja yg kribo itulah yg muncul di mimpi anda. Mungkin alam bawah sadar anda mencoba menuntun anda untuk menelaah kisah hidup dari Sirdhi Sai Baba.

Ini seseorang yg menggabungkan ajaran Islam sufi dan Hinduisme di India masa lalu, dan dianggap sebagai orang suci oleh komunitas Islam dan Hindu. Kemungkinan alam bawah sadar anda ingin menuntun anda untuk menelaah kisah hidupnya yg sebenarnya termasuk cukup normal bagi manusia modern yg mengerti psikologi. Tetapi karena ini di India masa lalu, maka sang manusia akhirnya disucikan dan dianggap bisa membuat berbagai macam mukjijat. Sama saja kasusnya seperti Sai Baba yg kribo itu. Manusia yg terlalu banyak berimajinasi akan menemukan figur yg memenuhi imajinasi mereka. Jadi seperti panci ketemu tutup, klop.

Yg jelas, apa yg anda rasakan sebagai proses hidup keterpurukan dimulai oleh mimpi tentang Sai Baba yg memberikan anda tirta (air suci), dan sebulan lalu diakhiri dengan mimpi tentang Sai Baba yg mengobati anda. So, you have come full circle. Berarti segala macam Sai Baba sudah keluar dari kesadaran anda. Dia memberikan tirta yg bisa saja berarti "racun" bagi anda ketika menjalani hidup, dan terakhir dia menyembuhkan anda dari "racun" yg diberikannya itu. Begitu arti mimpi anda menurut saya. Sai Baba yg muncul di mimpi adalah simbol dari kesadaran anda sendiri yg mau memberikan "cobaan" kepada anda. Anda yg mencobai anda sendiri. Dan ternyata anda lulus. Cuma itu saja artinya.

Pada pihak lain, anda juga masih fifty-fifty. Saya juga. Kita semua fifty-fifty, artinya banyak simbol keagamaan tetap saja bisa masuk ke dalam pikiran kita ketika kita tidur. Dan kita merasa bahwa kita harus mencari artinya melalui konsep-konsep keagamaan juga seperti "karma" dan berbagai konsep lain sejenisnya, baik yg artinya negatif maupun positif. Ini jebakannya.

Jalan keluarnya adalah menjalani hidup sewajarnya tanpa perlu direpotkan dengan berbagai macam konsep yg asalnya dari agama. Agama itu psikologi juga. Tentang bagaimana kita bisa menikmati hidup tanpa dibebani oleh masa lalu dan dirisaukan oleh masa depan. Cuma itu saja intinya. Caranya tentu saja bermacam-macam, dari yg paling complicated sampai yg paling simple. Saya sendiri pakai cara yg paling simple. Paling sederhana. Murah meriah.

Meditasi saja di cakra mata ketiga, dan ikuti saja apa yg muncul di dalam pikiran anda. Ikuti saja petunjuk dari dalam diri anda sendiri tanpa perlu takut ini dan takut itu. Tidak ada itu yg namanya "karma". I assure you that karma is BS, bullshit.


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

Saya Suka Perempuan yg Jantan

T = Dear Leo,

Kali ini saya mau sharing mengenai “feminine energy & the awakening” ya …

J = Boleh aja, please do.

T = Akhir-akhir ini kalau kita perhatiin banyak sekali yang berbicara tentang kebangkitan perempuan dan banyak sekali peristiwa penting yang melibatkan perempuan, seperti munculnya pemimpin perempuan di bidang-bidang yang tadinya nggak pernah dipimpin oleh seorang wanita.

J = Ya, pria makin lama makin menjadi kewanita-wanitaan, dan wanita makin lama makin menjadi kepria-priaan. This is a good sign. Pertanda yg bagus sekali karena artinya kita makin lama makin manusiawi, makin mendekati hakekat diri kita yg sebenarnya, yaitu manusia adalah manusia, dan yg berbeda cuma alat kelaminnya saja. Pria memiliki penis, dan wanita memiliki vagina. Cuma itu saja bedanya, dan di luar itu semua perbedaan yg ada hanyalah artifisial. Dibuat oleh budaya dan dipaksakakan oleh agama dengan alasan Allah menciptakan manusia berbeda. Berbeda sih berbeda, tapi bedanya tidak begitu besar. Our alat kelamin is not that big. Saya punya gak sampe 17 cm, but don't say it to anybody, ok? Jangan bilang-bilang karena ini rahasia antara kita berdua saja.

T = Keberanian perempuan dalam bertindak dan meng klaim hak-haknya - yang dulu hampir mustahil dilakukan. Belum lagi artikel dan beberapa penelitian yang mengemukakan bahwa banyak wanita kini tampil sebagai “bread winner” di keluarganya. Kalau buat saya pribadi ini merupakan sedikit “perwujudan” dari apa yang sudah gencar disuarakan oleh berbagai pihak lebih dari 20 tahun yang lalu, yaitu kebangkitan perempuan.

J = Perjuangan women's liberation sudah dimulai sejak tahun 1960'an di negara-negara Barat. Ini masa ganas-ganasnya wanita mendobrak semua bidang yg tadinya tabu, bahkan di negara-negara kaya dan maju. Tadinya wanita hanya menjadi ibu rumah tangga, sekarang wanita mulai masuk lapangan kerja dan menempati posisi sejajar dengan pria, walaupun banyak bidang mulanya masih diharamkan juga. Akhirnya sedikit demi sedikit haram mengharamkan hilang, dan itupun datangnya tidak mudah. Wanita memang harus menuntut. Harus mengancam dengan cara halus maupun kasar. Kalau pria tidak bisa memberikan kepuasan sebagai suami, maka masih banyak suami orang yg bisa memberikan kepuasan lebih. Dan itu sah saja. Asal dilakukan atas dasar suka sama suka dan sesama orang dewasa, maka semuanya sah saja. And of course, hal ini juga berjalan paralel dengan kondomisasi. God bless the kondoms yg membebaskan para wanita untuk menjadi dirinya sendiri. Bahkan pernikahan pun sudah tidak bisa lagi membelenggu wanita.

Di negara-negara Barat, tingkat perceraian itu berada di ambang sekitar 50 %, satu diantara dua pernikahan akan berakhir dengan perceraian. Dan wanita tidak bisa lagi dipaksa dengan ancaman yg konon berasal dari Allah. No, it doesn't work anymore. Wanita sudah semakin menjadi pria, dan pria semakin menjadi wanita. Kalau dibandingkan dengan pria di negara maju, maka pria Indonesia masih keterlaluan, masih mau dilayani dan dianggap sebagai pemimpin. Pedahal hal itu sudah dijatuhkan dengan hampir sempurna di negara-negara maju. Kalau pria mau menjadi pemimpin dari istirinya, maka si istri bisa menendang alat vital si pria dengan cara astral, yaitu menolak untuk melakukan hubungan intim. Dan suami yg memperkosa istrinya bisa dilaporkan dengan tuduhan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga). So, berhati-hatilah para pria Indonesia sebab cepat atau lambat hal itu akan menimpa anda pula. Memperkosa istri sendiri is haram jadah hukumnya menurut prinsip HAM internasional.

T = Tapi kalau menurut saya, “kebangkitan perempuan” ini bukanlah harus berwujud dalam gender perempuan saja, tetapi lebih kepada energy “perempuan” ( feminin energy) yang sifatnya seperti energi seorang Ibu; cinta tak bersyarat, nurturing, welas asih, dll. Jadi, kita juga bisa bicara mengenai kaum lelaki dengan feminine energy nya. Karena dari apa yang saya pahami, pada dasarnya semua gender manusia selalu punya dua energi yang saling melengkapi (yin/yang). Those energies are like 2 sides of the same coin, they compliment each others. Sayangnya, sejalan dengan berkembangnya peradaban, feminin energy ini ditekan sedemikian rupa. Hampir semua ajaran dan dogma yang selama ini kita kenal memposisikan feminin energy sebagai nomor dua. Dan ujung-ujungnya berimbas pada gender; posisi perempuan di kebelakangkan dan kaum lelaki mengambil alih pimpinan.

J = Ya, hal seperti itu terjadi di semua kebudayaan manusia. Orang Barat juga telah menjajah kaum wanita di masyarakat mereka selama 2,000 tahun. Kelakuannya juga sama, yaitu dengan mengambil ayat-ayat yg asalnya dari Timur Tengah. Agama Nasrani yg mempengaruhi masyarakat Barat itu asalnya dari agama Yahudi yg sangat patriarkal. Allah itu pria, dan Setan itu wanita. Kurang lebih seperti itu kalau diterjemahkan secara "populer". Akibatnya para ulama akan mencaci-maki wanita yg tidak mau menurut kepada suami. Wanita yg mau menjadi diri sendiri akan menjadi sumber makian yg tidak ada habis-habisnya. Pedahal apa salahnya?

Tidak ada. Yg justru salah adalah kepercayaan Timur Tengah itu. Maklumlah asalnya dari kepercayaan rakyat yg mencari nafkah menggembala kambing domba. Mereka lihat satu kambing bandot bisa dipasangkan dengan empat kambing betina. But they were mistaken. Kepercayaan rakyat Timur Tengah masuk ke Indonesia juga melalui agama Nasrani dan Islam. Sangat merendahkan wanita pula, walaupun tentu saja akan disangkal habis-habisan. Kita tidak perlu beradu argumen dengan orang yg keracunan agama Timur Tengah. Kita lihat prakteknya seperti apa, dan bukan argumentasinya. Argumen mereka itu crooked, bengkok. Mereka bahkan tidak mengerti bahwa Allah itu konsep buatan manusia. Bisa dibentuk konsep Allah yg patriarkal, dan bisa pula dibentuk konsep Allah yg bisexual. Allah yg bisexual adalah yg lebih humanis. Lebih sesuai dengan citra manusia. Allah itu merupakan cerminan manusia, dan bukan manusia cerminan Allah. Allah is our own making.

T = Very unfortunate bahwa masyarakat luas mendukung paham yang seperti ini, yang membuat manusia menjadi gak bisa menghargai sisi-sisi femininnya, yang sebetulnya secara alami memang sudah built in. Male energy menjadi dominan dalam peradaban kita, para lelaki merasa sebagai the privileged gender in the society, sementara perempuan ? be the lesser part ….. Bahkan perempuan sendiri harus bergaya seperti lelaki kalau mau dianggap berhasil dalam karir dan pekerjaannya, contoh yang paling nyata adalah “the power suit” – fashion wanita era 80 an yang menggunakan bantalan bahu tebal agar terlihat lebih “kuat dan powerful” seperti bahu lelaki. Banyak perempuan sendiri yang sangat terpengaruh pada male energy ini dan tidak mengakui sisi femininnya sendiri.

J = Menurut saya wanita Indonesia justru harus menambahkan atau membangkitkan energi pria di dalam dirinya. Wanita kita sudah dididik untuk menjadi feminin selama 2,000 tahun lebih. Feminin itu yg tugasnya melayani kepuasan sex laki-laki. Selalu tersenyum ramah, bersifat keibuan atau centil. Menjaga tindak-tanduk. Itu yg perlu dilempar jauh-jauh, at least secara teori, walaupun tentu saja wanita juga tidak perlu melepaskan kefemininan dirinya. Feminitas atau perilaku gemah gemulai yg bisa bikin pria ngaceng itu juga tidak datang begitu saja di wanita. Itu harus dipelajari. Ada trik-nya, yaitu harus merasa tubuhnya memiliki magnet tertentu. Saya tahu dan mengerti karena saya juga mempraktekkan the trick. I am also feminine. Every male has feminine side, tapi baru sebagian saja yg mengakuinya. Saya mungkin termasuk pelopor dengan bilang saya bisexual. Ini yg natural bagi semua orang, biseksualitas, yg artinya kita feminin dan maskulin sekaligus dengan perbedaan cuma di sekitar alat kelamin yg, in my case, not bigger than 17 cm. Awas bilang-bilang !

T = Jika sekarang ada pergeseran nilai seperti yang diutarakan oleh banyak orang, saya rasa memang it’s about time. Kita semua sudah lelah dengan sikap yang mau menang sendiri, egois dan penaklukan yang sering digambarkan sebagai male energy. Kita semua sudah cape dengan ajaran dan dogma yang begitu tidak adil. Kini memang saatnya kita memberdayakan sisi lain yang sudah terlupakan sekian lama; “our feminine energy” yang membuat kita belajar untuk punya sifat welas asih, “nurturing”, saling menghargai dan penuh cinta. Sifat yang tidak hanya milik kaum yang bergender perempuan, tetapi juga sebetulnya dimiliki oleh kaum pria, tetapi menjadi terlupakan akibat pengaruh ajaran dan budaya sekian lama. Bukan berarti male energy itu jelek, tetapi karena yang sekarang terjadi adalah akumulasi cuma dari satu energy aja, tentunya akan terjadi ketidakseimbangan …

J = Keseimbangan akan terjadi apabila semakin banyak pria mengakui dan mengaplikasikan energi kewanitaan yg ada di dirinya. Pria akan semakin lemah lembut dan feminin. Wanita juga akan semakin banyak yg mengakui dan mengaplikasikan energi kepriaan yg ada di dirinya. Wanita akan semakin maskulin, semakin jantan. Saya suka perempuan yg jantan.

T = Kebangkitan feminine energy ini harus dirayakan oleh kita semua; lelaki dan perempuan. Kaum lelaki belajar to embrace your hidden female energy – belajar mengenali dan memiliki sifat yang selama ini dianggap “tidak pantas” dimiliki oleh seorang lelaki. Mempunyai sifat yang welas asih, mengalah, dll tidak akan membuat seorang pria menjadi setengah lelaki, tetapi menurut saya malahan akan membuatnya menjadi manusia yang lengkap. Kita jadi bisa punya keseimbangan yang sehat dalam hidup. Dan sebetulnya it’s a release juga lho buat seorang lelaki, capek kan kalau terus menerus berperan seperti Rambo ?

J = Of course capek. I've learnt myself to let go. Untuk ikhlas dan pasrah diapain aja. Sekali-sekali menjadi pasif is good for myself. But, secara mental dan intelektual... atau bisa dibilang secara spiritual, saya juga tahu bahwa the psyche atau kejiwaan di dalam diri saya memang memiliki keduanya: energi maskulin dan energi feminin sekaligus. Kalau saya terlalu maskulin, maka akan banyak kesalahan saya lakukan. Saya akan marah-marah dan menyalahkan "Setan". Kalau terlalu banyak energi feminin yg saya terapkan, saya juga akan memble, menggunakan perasaan yg tidak perlu. So, segalanya harus seimbang. Dan karena selama ribuan tahun energi pria lah yg telah terlalu banyak dikultivasi oleh umat manusia, maka secara sadar maupun tidak sadar saya akhirnya memberikan porsi lebih kepada energi kewanitaan yg bisa menggoda, bisa berpura-pura jatuh pedahal barangnya berdiri. Bisa menangis pedahal tertawa. Wanita is the other side of the same coin that we have. The coin being our own psyche nothwithstanding our gender or sexual orientation.

T = Sedangkan bagi kaum perempuan hal ini juga bisa membuat kita belajar untuk memberdayakan diri sendiri; belajar untuk “tampil”, berpikir sendiri, mengambil keputusan sendiri dan yang paling penting mengubah mind set bahwa kita mampu dan bisa untuk mengatur hidup kita sendiri. Ajaran dan budaya yang selama ini kita ikuti dengan beribu aturannya (cara berpakaian, cara bersikap, cara berdandan, dll) membuat wanita menjadi robot sosial . Jangan berpikir dan merasa bahwa sejuta aturan itu dibuat karena wanita sangat istimewa, tapi sebetulnya – menurut saya – semua aturan itu malah membuat para perempuan menjadi tertinggal dan bodoh. Bagaimana bisa peraturan yang membuat wanita menjadi tidak lebih dari “hak milik” dianggap sebagai suatu keistimewaan ? Peraturan yang dibuat seolah-olah wanita tidak bisa punya pemikiran sendiri dianggap sebagai suatu “priviledged” ? Pola pikir yang “lucu” deh.

J = Memang lucu, dan lebih lucu lagi karena ada tambahan "diridhoi oleh Allah". Amit-amit deh..

T = Makanya, biarpun suara kebangkitan perempuan semakin keras akhir-akhir ini, tidaklah akan berhasil bila wanitanya sendiri tidak berubah. Mind setnya gak berubah. Bener nggak, Leo ?

J = Of course bener, my darling.


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

Saya Ingin Masuk Neraka Kok Nggak Boleh ?

Friends,

Percakapan pertama menyinggung tentang razia tempat hiburan malam di Jakarta. Yg kedua dengan seorang teman yg bermimpi bertemu dengan saya tapi lalu bertanya tentang teman-teman wanitanya. Itu bikin saya jadi BT sehingga saya menjawab pertanyaan yg ketiga tentang Tuhan dengan asal-asalan aja which is memang sudah sepantasnya.


+

PERCAKAPAN 1: SAYA INGIN MASUK NERAKA KOK NGGAK BOLEH ?


T = Kang Leonardo,

Pada bulan Ramadhan yang lalu, saya naik taksi di Jakarta yang pada waktu itu sedang ada razia di tempat-tempat hiburan malam. Saya ngobrol dengan supir taksi tentang razia itu. Saya tertarik dengan ungkapan supir taksi yang berkata, "Saya ingin masuk Neraka kok nggak boleh, ya pak.."

Dengan ucapan supir taksi seperti itu saya menduga dia hobi keluar-masuk tempat-tempat hiburan malam di Jakarta. Saya sempat termenung, "Iya, ya.. aneh juga rasanya ucapan supir taksi itu.. bisa benar, bisa tidak.." kata saya dalam hati.

J = Hm..

T = Saya ingin penjelasan dari Kang Leonardo, tentang "kebenaran" dan "ketidak-benaran" ungkapan supir taksi itu yang hobi menikmati hiburan malam bersama kupu-kupunya..

J = Kebenaran dan ketidak-benaran ? Menurut saya apa yg diucapkan oleh supir taksi itu merupakan ungkapan biasa-biasa saja dari orang yg sudah melihat terlalu banyak segala macam tindak tanduk manusia dari jarak dekat, telah mendengar percakapan berbagai macam manusia. Mungkin telah ribuan atau puluhan ribu orang yg keluar masuk taksinya. Sama saja seperti saya yg telah bertemu dan bercakap-cakap intens dengan ribuan orang, supir taksi itu cuma akan mengeluarkan ungkapan datar seperti itu.

Dia bilang: mau masuk Neraka kok gak boleh ? Atau, dengan kata lain, dia mempertanyakan: Mengapa negara memaksakan semua orang untuk masuk Surga ?

Mengapa tempat-tempat hiburan harus di-razia dan pengunjungnya dianggap sebagai manusia yg penuh dosa ? Pedahal dia tahu pasti bahwa mereka yg berkunjung ke sana adalah manusia biasa saja, tidak ada bedanya dengan anda dan saya. Dia pasti kenal para wanita penghibur di Jakarta yg memang suka punya supir taksi langganan untuk menjemput mereka setelah selesai tugas menghibur para lelaki hidung belang maupun hidung biasa-biasa aja yg, tentu saja, akan pulang ke rumahnya masing-masing sebagai pria baik-baik.

Supir taksi ini tahu pasti kemunafikan seperti itu. Saya juga tahu. Saya tahu siapa saja pejabat-pejabat yg punya peliharaan tetapi menjaga image sebagai manusia baik-baik. Saya tidak bilang mereka manusia "jahat" (dalam tanda kutip). Tidak, tetapi orang menyangka bahwa seorang pria harus memenuhi kriteria tertentu untuk disebut bersih, dan di luar itu kotor. Wanita itu harus di rumah dan kalau menjajakan diri sebagai pemuas kebutuhan syahwat pria berarti kotor. No, I don't have that kind of stupid opinion.

Menurut saya tidak ada yg bersih maupun kotor, semuanya biasa-biasa saja. Kalau orangnya sudah dewasa, maka dia berhak untuk menyewakan tubuhnya kepada orang lain dengan bayaran tertentu. Namanya body rental. Wanita bisa menyewakan tubuhnya kepada pria. Pria bisa juga menyewakan tubuhnya kepada wanita. Pria juga bisa menyewakan tubuhnya kepada sesama pria. Asal dilakukan atas dasar sukarela dan di antara orang yg sudah sama-sama dewasa, maka itu sudah memenuhi azas kepatutan, dan orangnya tidak perlu di-dzolimi.

Yg perlu ditangani oleh aparat negara adalah tindak pidana kekerasan dan berbagai kriminalitas lainnya. Kalau cuma sewa menyewakan tubuh yg berjalan dengan sempurna tanpa ribut-ribut, untuk apa diganggu gugat ? Mereka itu professional juga, namanya PSK (Pekerja Seks Komersial). Dan mereka merupakan healer atau penyembuh juga bagi Bang Thoyib yg sedang diasingkan oleh istrinya. Daripada coli-coli kebanyakan, lebih baik sekali-sekali jajan atawa menyewa body.

Para PSK juga memberikan pelayanan kepada masyarakat, walaupun saya sendiri tidak terlalu suka. Saya sukanya yg gratis aja.


+

PERCAKAPAN 2: HUBUNGAN SAYA DENGAN TEMAN WANITA SELALU BERAKHIR TIDAK BAIK


T = Mas Leo,

Apa kabar ? Masih ingat saya ? Saya pernah kirim email soal membuka mata ketiga, dan saya sudah baca ebook nya. Yang kedua saya sms minta tolong untuk tante saya yang sudah 3 hari belum juga dipanggil rohnya. Btw, 4 hari yang lalu sudah dipanggil.

J = Ok.

T = Saya nggak tau, kenapa sore ini saya kepengen banget cerita ke Mas Leo. Ini soal mata ketiga. Beberapa hari yang lalu saya pernah mimpi Mas Leo (walau belum pernah ketemu dan saya tidak tahu apa itu benar Mas Leo). Dalam mimpi tsb Mas Leo meminta saya untuk mengembangkan mata ketiga saya, harus pusatkan perhatian saya kepada sebuah pohon. Artinya apa ya mas ?

J = Artinya anda diberikan saran oleh alam bawah sadar anda sendiri untuk fokus kepada visualisasi berbentuk sebuah pohon. So, anda bayangkan saja pohon apa yg bagus untuk anda. Lalu anda pusatkan perhatian anda kepada pohon itu di kala meditasi. Lihat saja semuanya, dari atas sampai bawah. Batangnya, daunnya, akarnya, buahnya, bunganya, semuanya. Itu saja yg anda lakukan sampai anda memperoleh petunjuk berikutnya dari alam bawah sadar anda sendiri. Paling saya cuma bisa bilang bahwa kalau anda sudah bosan visualisasi pohon itu dan berbagai pernak-perniknya, paling anda cuma akan fokus kepada satu titik yg ada di pohon itu. Dan memang seperti itulah seharusnya.

Meditasi itu cuma fokus saja bukan ? Fokus di satu titik. Kalau anda sudah bisa fokus, maka anda akan tahu bahwa segalanya datang dan pergi begitu saja. Segala sensasi datang dan pergi tetapi ternyata kesadaran anda tetap. Kesadaran anda tidak terpengaruh oleh sensasi. Latihannya dengan fokus di satu titik. Bisa menggunakan mantera, dan bisa pula menggunakan visualisasi. Tetapi nampaknya anda disarankan oleh bawah sadar anda untuk menggunakan visualisasi berbentuk pohon. Gunakan saja.

T = Juga mohon saya diterawang untuk masalah yang sedang saya hadapi saat ini. Sepertinya hubungan saya dengan teman teman wanita selalu berakhir tidak baik.

J = Masa sih ? Mungkin itu disebabkan karena anda mengharapkan sesuatu dari hubungan itu, makanya kalau tidak sesuai dengan yg diharapkan maka anda akan bilang itu "tidak baik". Kalau anda tidak mengharapkan apapun, maka tentu saja tidak akan ada hasil yg bisa anda nilai. Anda tidak akan bisa bilang itu hasilnya baik ataupun tidak baik.


+

PERCAKAPAN 3: SAYA TIDAK PAKAI AGAMA DAN BUKAN LINTAS AGAMA


T = Mas Leo,

Mau nanya lagi, biar clear apa paham Mas Leo (lintas agama).

J = Emangnya paham saya lintas agama ? Saya tidak pakai agama dan bukan lintas agama.

T = Kalau gak percaya tuntunan or ajaran agama, berarti Mas Leo tidak percaya kitab suci itu datang dari Tuhan ?

J = Iyalah, kan yg itu sudah saya jawab. Kitab suci itu datang dari percetakan dan dijual di toko buku. Isinya merupakan kata-kata yg pernah diucapkan atau dituliskan oleh manusia. Fyi, manusia itu bentuknya seperti anda dan saya.

T = Apa juga berarti Mas Leo tidak percaya adanya Tuhan?

J = Saya percaya adanya kesadaran yg abadi di tiap orang. Ada karena memang ada. Tidak diciptakan dan tidak bisa musnah. Saya tidak bilang itu "Tuhan" karena kata itu sudah terlalu banyak di-salah kaprahkan. Kata "Tuhan" sudah membawa penderitaan entah ke berapa milyard manusia di muka bumi ini. Lebih baik kita tidak usah berbicara tentang Tuhan lagi, tetapi tentang manusia. Manusia dan kesadarannya yg tetap itu, yg merasakan itu, yg berpikir itu.

T = Kalau percaya bagaimana cara Mas Leo “beribadah/menyembah” ke Tuhan karena hakekat kita hidup itu beribadah kepada Nya dan tata cara beribadah itu ada di kitab-kitab suci tersebut ?

J = Saya tidak pernah lagi beribadah karena menurut saya khotbah yg diberikan oleh para ulama itu very goblok. Pada pihak lain saya juga tidak anti ibadah menurut tata cara agama, dan bisa juga ikut upacara keagamaan lagi di masa depan kalau memang pas waktunya dan bukan karena saya mengkhususkan diri untuk beribadah. Tahap beribadah dalam kehidupan saya sudah lewat. I've gone beyond that.


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

Apakah Para Nabi Benar Pernah Ada ?

Friends,

Kali ini ada dua orang teman yg keterlaluan berani bertanya yg bukan-bukan kepada saya. Yg pertama bertanya 'Apakah para nabi benar pernah ada?". Dan yg kedua bertanya apakah saya percaya ktab suci itu kalam dari Tuhan. Saya bilang 'Sialan, ternyata saya dikibulin'. Kenapa? Baca aja.


+

PERCAKAPAN 1: APAKAH PARA NABI BENAR PERNAH ADA ?


T = Halo Mas Leo..

Kembali lagi saya ingin bertukar pikiran sejenak dengan Mas Leo nih...

J = Boleh aja, like what?

T = Begini mas.. selama ini kan kita sering denger kisah para nabi-nabi... mulai dari nabi A to Z... apakah menurut Mas Leo tokoh nabi-nabi yg di gembar-gemborkan orang selama ini pernah ada barangnya dalam artian apakah benar-benar pernah hidup orangnya pada waktu itu? Karena menurut pemikiran saya, itu seperti cerita fiktif pewayangan saja atau sekedar urban legend story yang gak pernah ada barangnya, seperti Sangkuriang, Malin Kundang, Little Mermaid, Hanoman, Cinderella dsb.

J = Para nabi itu mostly kisah fiktif, asal mulanya merupakan cerita rakyat yg dihapal dan diwariskan turun temurun secara lisan. Jelas kita semua tahu bahwa Adam dan Hawa itu kisah rekaan belaka. Tidak ada Adam dan Hawa secara fisik. Ini cuma simbol dari keadaan kita manusia sebelum kita memasuki akil baliq dan belum berjembut. Setelah the rambut kemaluan muncul artinya mulai muncul the "Setan" berbentuk ular yg menggoda baik Hawa maupun Adam untuk melakukan hubungan seksual yg terakhir dan sempurna. Setelah hubungan dilakukan dan bisa klimaks without kondom, muncullah perasaan berdosa dan kita sadar bahwa telah berbugil ria. Lalu Allah datang dan menggoyang "nurani" kita. Setelah kita mengaku habis melakukan hubungan sex, Allah lalu marah dan mengusir kita keluar dari Taman Firdaus. Itu arti simbolik yg dibungkus dengan nama-nama: Ada Adam, ada Hawa, ada Setan dan ada Allah.

Kisah Kain dan Habil merupakan allegory lain lagi. Kain itu simbol dari mereka yg tidak menyembelih hewan untuk melakukan ritual. Habil itu simbol dari mereka yg potong kambing dan berbagai makhluk bernyawa untuk menyenangkan hati Allah. Ternyata Allah lebih menyukai Habil. Allah membenci Kain. Dengan kata lain, ini pembenaran tradisi Yahudi untuk menyembelih kambing korban. Mereka yg tidak menyembelih hewan korban mulai dikategorikan sebagai keturunan kafir. Pedahal Kain dan Habil tidak pernah benar ada. Gak mungkin lah. Emangnya waktu itu ada perangkat yg bisa bikin film ketika Allah bicara kepada Habil? Tidak ada. Semuanya hanya karangan nenek moyang orang Yahudi yg lalu diwariskan kepada orang Nasrani dan Islam juga.

Nabi Musa tidak pernah terbuktikan ada. Ini tokoh mitos par excellence. Menurut Sigmund Freud, pakar psikoanalisa, Musa itu seorang pelarian pendeta Mesir yg meneruskan kultus monotheisme yg diberangus di Mesir. Dan memang ajaran Musa di dalam kitab taurat itu bukanlah hal baru, melainkan rangkuman dari berbagai hukum yg ada di Timur Tengah masa lalu. Ada hukum-hukum yg berasal dari Mesopotamia, dan ada hukum-hukum yg berasal dari Mesir. Semuanya dirangkum dan disatukan di dalam satu buku yg disebut diberikan oleh "Allah". Pedahal itu semua merupakan buatan para alim ulama Yahudi jauh setelah kejadian. Mungkin benar pernah ada tokoh bernama Musa, tetapi yg kita ketahui hanyalah Musa versi alim ulama. Alim ulama ini mengedit kitab-kitab yg akhirnya kita kenal sebagai kitab yg "ditulis" oleh Musa.

Para raja Israel kemungkinan besar ada. Ini semuanya sejarah dan ditulis di dalam kitab suci yg dikumpulkan sekitar 2,000 tahun lalu. Ada banyak sekali, puluhan kitab yg dikumpulkan selama ribuan tahun oleh orang Yahudi. Sebagian diberikan sanksi agama dan diresmikan sebagai bagian dari "kitab suci". Sebagian lagi tidak. Di masa Kristen, kitab-kitab Yahudi ini ditambah lagi dengan berbagai tulisan. Ada 4 injil, dan ada surat-menyurat yg ditulis oleh Petrus dan Paulus. Total segala kitab-kitab yg disucikan itu mencapai jumlah 50. Inilah Alkitab, isinya 50 kitab terpisah yg disatukan, makanya tebalnya audzubillah.

Nabi-nabi fiktif termasuk di dalamnya. Ada Ayub, ada Yunus yg katanya tiga hari dan tiga malam hidup di dalam perut ikan paus. Ada Yesus yg katanya terangkat bulat-bulat ke dalam Surga (diculik alien kali yeh..).

T = Dan saya juga berpikiran kalo toh ada peninggalan-peninggalan para nabi yg ada di museum-museum Arab sana adalah suatu theatre property pada jaman dulu yg masih tersisa, ada kemungkinan orang Timur Tengah juga main wayang orang atau ketoprakan pada ribuan tahun yang lalu.

J = Setahu saya tidak ada peninggalan para nabi di museum Arab. Museum yg mana? Yg ada adalah peninggalan Nabi Daud dan Sulaiman, yg merupakan lokasi baitullah yg asli di Yerusalem dan sekarang "diduduki" oleh Masjid Umar dan Al Aqsa.

T = Dan juga kalo ada makam nabi-nabi yg ada saat ini juga saya pikir bukan makam dari tokoh asli, tapi kemungkinan juga rekayasa atau dulunya orang tsb seorang aktor theatre yg terkenal memerankan tokoh fiksi dari nabi yg bersangkutan.

J = I don't know. Memang ada makam-makam Yakub dan Rachel di Israel, tetapi setahu saya malahan ini menjadi tempat suci Islam. Lucu juga yah, pedahal Yakub dan Rachel itu kakek dan nenek-moyangnya Yahudi dan bukan Arab.

T = Jadi secara pemikiran pribadi.. saya gak percaya ada manusia seperti nabi-nabi pernah hidup di dunia ini, jadi kesimpulan saya itu dongeng wayang versi Arab yg bermuatan filosofi.

J = Yg versi Arab itu sudah dimodifikasi untuk keperluan politik, aslinya kisah para nabi itu merupakan milik Yahudi. Asli haram dan tidak diridhoi oleh "Allah" yg baru muncul belakangan di tanah Arab. Lalu para nabi Yahudi itu di-Islamkan, including Yesus dan Yahya yg tidak diakui oleh ulama Yahudi sendiri karena "sesat".


+

PERCAKAPAN 2: SIALAN, TERNYATA SAYA DIKIBULIN


T = Mas Leo,

Kalau emang agama itu bikinan manusia, berarti anda tidak percaya akan agama yang merupakan tuntunan hidup dari Tuhan yang disampaikan melalui rosulnya ?

J = Of course not. Itu kan kata para ulama saja. Kalau benar ada agama yg datang dari Tuhan melalui rasulnya, suruh Tuhan bicara langsung sama saya.

T = Berarti anda tidak percaya bahwa kitab suci (Taurat, Zabur, Injil, Al Quran) adalah kalam dari Tuhan?

J = Nggaklah. Saya dulu percaya, tapi sekarang nggak lagi. Sialan, ternyata saya dikibulin.


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

Menjadi Seorang Michael - Kisah Seorang Gay Undercover

Friends,

Berikut sharing dari Michael Hadinoto, moderator dari milis gay 'undercover' terbesar di Indonesia sampai saat ini dengan members lebih dari 10,350 orang . Of course ini baru wacana aja, dan belum realized karena kita masih menunggu kesempatan yg terakhir dan sempurna untuk berbuat yg gimana-gimana gituh. Bagaimana kisahnya? Baca aja.


+

(1) GUE JITAK ELO DEH.. MIKE


T = Maaf bukan narsis. Siapa tahu teman-temen bisa learn something dari tulisan gue.. bahwa hidup sepenuhnya harus bersyukur selalu..

J = Of course.

T = Bagaimana sifat Michael? Hehehe.. gue bandingin dari cara bermain sebuah game yang akhir-akhir ini gue mainkan (lomba) dengan seorang temen baik gue…

J = Gimana?

T = Gue cerita style temen gue Mr Z dulu, bermain di game nobunaga (iron of triangle), dia memilih bermain sebagai Shimazu clan *(small di southern Kyushu), dengan keahlian utama musket weapon (rifle) .. style dia memenangkan game dengan cepat adalah saat awal bermain, dia ally dengan clan kuat sebisa-bisanya dan “mengalah”.. sambil searching his tech, sambil menunggu clannya kuat dari tech unggulan musket weapon.. dia gak pernah berani ekspansi ke castle enemy.. tapi setelah ultimate tech dia search mendapatkan special tech, dia tidak berhenti ekspansi sampai seluruh clan jatuh ke tangannya (tidak berhenti), dan tidak mengampuni sama sekali meski sudah ada advice dengan diplomasi, clan yang “weak” akan surrender, dengan pemikiran hari ini menyerah, besok bisa menjadi hidden enemy lebih baik destroy sampai ke akarnya. Cara dia cepat, dalam 10 tahun bisa unified all Japan dengan small clan..

J = Ok.

T = Nah.. style gue.. hehehehe.. gue memilih pake clan Takeda *(big clan) di Shinano yang terkenal akan kemampuan cavalry dengan didukung banyak penasehat dan jendral bagus. Keunggulan tech cavalry harusnya gue develop sampe matang, baru gue ekspansi.. Tapi gak, gue develop semua tech merata dan gue gak sampai mengemis alliance dengan enemy. Bagi gue, dimusuhi biasa, yang terpenting kita tidak utak utik wilayah mereka. Hehehe. Dan gue banyak diserang musuh. Ini baru makanan gue, saking gue gak alliance dengan mereka, akhirnya muncul koalisi menghancurkan clan gue bersama-sama. Aih stress. But dengan tekun, gue bisa mengatasi musuh gue. Dan setelah itu mereka malah weak dan saat itu gue ganti ekspansi ke wilayah (salah siapa gue diserbu, hiks).. Saat mereka terdesak, gue cenderung minta mereka menyerah, gue gak bunuh mereka, tapi gue ambil hati mereka. Memang sih, banyak yang pura-pura menyerah namun setelah itu mereka rebel. Its ok for me.. eniwei akibatnya untuk unified Jepang, butuh nyaris 20 tahun. Dua lipet dari temen gue. Hahaha. Tapi semua raja dari clan yang lain gak ada yang gue bunuh, menjadi sub ordinate gue..

J = Berarti loe termaksud kategori top yah. Sukanya maen di atas yah?

T = Gue terlahir dari keluarga amat sederhana. Ortu pas. Pap sudah tiada .. so, gue tumbuh tanpa kasih sayang papa. Only almarhum mom gue until gue kuliah. Beliau sering ngomel, aduh Mike, elo ini bandel sekali. Jadi orang gak boleh pede kelewatan. Hahaha. Gue nakal, sering sekali diganggu anak tetangga dan gue selalu berantem (sejak kecil udah narsis kali hiks hiks). Padahal gue diem diem aja (tapi selalu diganggu). Tapi meski gue berantem, setiap ketemu mereka, gue selalu sapa mereka. Sampe mereka kejar gue lagi dan gue dipukuli rame-rame. Dipanggil anak yatim.. hehehe.. paling nangis.. iri melihat mereka punya papa.. gue nggak. Hiks. Gue suka olahraga renang sejak kecil, sepak bola. Mancing .. sampe badan item semua. Wkwkwk.

J = Wow, makin menarik.

T = Hujan-hujanan. Kalau ada truk lewat, naik rame-rame. Dan meski gue sering dipukuli, mereka sayang ama gue. Dan gue pelopor mereka tuh (mereka heran kali ini orang tiap kali udah dipukuli masih aja senyum-senyum) ..

J = Maybe loe termasuk masochistic, enjoy disakiti, hm.. (sambil ngebayangin yg nggak-nggak).

T = Dan gue dianugrahi Tuhan sebuah fisik yang bisa dibilang cakep (narsis mode setengah on).

J = Gw suka sama yg cakep (ini bidikan pertama dari gw).

T = Meski keluarga gue pas-pasan. Gue banyak dikejar cewek dan cowok (aih, sejak SD.. sudah terbina watak ini, hihihi)

J = Oops.. (cemburu mode is ON)

T = Gue tipe meledak-ledak atau ekspresif, cenderung caper (cari perhatian). Soalnya kesepian terus sih. Sampe gue kuliah dan lulus selalu demikian. Banyak cewek yang gue kecewakan… hiks sorry .. (saat itu mom sudah tiada, dan gue sebagai anak tunggal asli sendiri).

J = Aduh kecian..

T = Di Amrik, gue seneng banget ketemu bule bule.. dan gue sering nekat kenalan ama mereka. Meski gue tahu mereka straight.. gue gak pasif.. gue aktif.. gue memulai. Why not? Malu? Gak lah. Batin gue mengapa gue malu yah… menambah teman is ok. Dan good lah..

J = That's good.

T = Gue cepet popular sbg anak Asia yang nekat abis dan narsis. Gue suka pakai baju aneh-aneh.. kalau party di kampus untuk tema-tema serem, gue create something different biarkan mereka mengingat gue. Gue bukan jadi Popeye, tapi jadi kaleng bayamnya.. wkwkwkwk.

J = Nyamnyamnyam..

T = Mike , elo gila! Kata si Edward temen gue suatu waktu.

J = Why?

T = Party gue suka, tapi gue senang menyendiri kalau sudah sampe hingar bingar. Gue mojok sambil mendengarkan music. Dan gue lebih suka melihat mereka sampe gue ditarik. Ayo Mike.. let's dance.. hehehehe. Di party yang “sampe orgy”, gue dating… copot semua baju. Ayokk.. tapi have sex ? no … nafsu? Amat.. tapi gue lebih takut sakit daripada nurutin nafsu gue. Serius.. gue dipegang-pegang gue diem, tapi mulai ada yang nyodorin .. gue tolak.. gue mojok aja. Sambil coli.. (wajar dong, gue terangsang, hehehe).

J = Iyalah (sambil ngebayangin hm..)

T = Kebawa tuh kebiasaan sampe gue tinggal di Jerman dan Singapore.

J = Hm..

T = Gue selalu invited ke banyak private party and yes, mereka selalu terkesan dengan gue. Didaulat sbg mc pernah dan gue stress berat namun akhirnya ketagihan.

J = Ketagihan apa lagi beside that (interogasi mode)?

T = Kalau ada temen curhat, gue selalu mendengarkan dengan seksama. Mereka menangis, eh gue ikut menangis setidaknya meneteskan airmata. Hehehe.

J = Hehehe

T = Mereka always bilang Mike.. gue kangen gak ketemu elo.. tapi kadang kalo ketemu elo, gak kuat narsisnya.. gak ada deh orang kayak elo. Wkwkwk.

J = Wkwkwk.

T = Zhuge sampe deg-degan kalau sudah pergi berdua ama gue. Apalagi yah yang bakal terjadi.. hiks hiks..

J = Apa yg terjadi (ceritain dong)?

T = Kadang gue dianggep ngeselin.. kenapa? Suka lupa ama janji gue.. kadang gue gak inget bukan karena gue gak mau tapi karena bener-bener lupa.. sampe si Billy marah besar ama gue dan gue dijitak keras-keras. Elo yah Mike, keterlaluan. Gue nunggu 2 jam di Sha Tin, eh elo malah asyik renang. Hahaha. Asli gue njengkelin kalo begini. Dan biasanya gue beliin coklat atau traktir makan temen gue .. hehehe.. supaya kesalahan gue ditebus.. hihihi..

J = hihihi..


+

(2) IF I WERE YOU...


T = Gue suka travelling.. gue suka lihat keindahan alam. Kenapa? Disitu gue bisa terharu akan kekuasaan Tuhan. Keagungan ciptaanNya selalu membuat gue meneteskan air mata. Pantai? Gue suka. Surfing, swimming.. dan berlayar !! wow. Nikmatnya.

J = Wow.

T = Memanjat tebing, apalagi.. mendaki gunung.., arus jeram, balap mobil semuanya deh gue suka. Gak tahu sih, adrenalin gue terpacu.

J = Glukgluk (sambil menelan ludah)..

T = Sebenarnya gue sederhana .. karena gue lahir dari keluarga biasa. Hanya profesi menuntut gue untuk lebih banyak learning something new, harus gue pelajari.

J = Hm..

T = Hidup di Jerman mengajarkan gue untuk berpikir logis dan mendayagunakan logika gue lebih dibanding perasaan. Banyak sekali research yang membutuhkan keahlian extra dalam berpikir di luar tempurung gue.

J = Of course.

T = Tetap gue rindu Indonesia. Di malam gue sendiri, gue hanya berpeluk kaki, duduk terdiam memandangi langit. Betapa sendirinya gue. Gue senang sih menikmati semuanya.

J = Hm..

T = Kehidupan gue di London bersama Alexander berjalan baik. Alex heboh, gue heboh tapi terdiam cepat kalau gak mood. Hahaha. Sampe si Alex bilang, bro elo aneh pisan euy, setelah heboh gimana gitu, tiba-tiba sunyi senyap. Ya , biasanya seketika inget anak asuh gue yang bertebaran di panti asuhan sepanjang pulau Jawa. Gue berpikir, kapan yah gue bisa bertemu mereka.

J = Kapan?

T = Hobby gue mengunjungi anak asuh gue di panti asuhan. Gak tahu deh, demen aja. Jangan dikira gue doyan shooping.. gak sama sekali. Baju kebanyakan dikasih oleh perancang busana. Hehehe. Free.. sedangkan waktu luang gue, banyak gue habiskan di panti asuhan atau sekedar nge-gym.

J = Hm.. (semakin tertarik).

T = Billyard gue demen, dance demen tapi tidak terlalu., hehehe

J = hehehe

T = Kadang kalo hujan, gue suka main piano dan gitar. Sendirian.. tapi gue enjoy singing.

J = Singing lagu apa apa (curious-curious)?

T = Gue memang posesif terhadap orang yang gue suka. Tapi gue bakal manjain dia, serve dia dengan sepenuh hati. Bagi gue, orang yang gue cintai adalah yang terpenting, karena gue gak ada siapapun. Sometimes, belum tentu mereka suka .. kebanyakan pingsan kena gue.

J = Emangnya loe apain aja sampe bisa pingsan (again sambil bayangin yg nggak-nggak)?

T = Hehehe. Saat mellow saat gue inget mom and pap.. terutama mom.. gimana gue pengen banget dibelai, disayang lagi, sering gue mimpi sampe gue males bangun.

J = Hm..

T = Temen bagi gue sangat penting. Gue memandang kesetiakawanan adalah number 1. Gue pantang ninggalin temen gue sendirian. Akibatnya gak jarang, gue banyak musuh gak jelas. Hahaha. Membela babi buta. Itulah gue.

J = Ok.

T = If you were me.. if I were you.. hidup manusia gak ada puasnya. Gue sudah pernah melarat, gue sudah pernah sukses. Gue lalui. Ada kepuasan? Semua ada trade offnya. Saat gue melarat, gue punya kasih sayang ibu yang terbesar. Saat gue sukses dan kaya, gue alone. Dengan siapa gue nikmatin? No one, hanya anak asuh gue yang merupakan harta terbesar gue saat ini. Lukisan hidup kita yang warnai.

J = That's good.

T = So…. Bersyukur dengan jenis lukisan elo saat ini, belum tentu lukisan indah memiliki keindahan didalamnya. Yang ada hanyalah saat kita mampu interpretasi isi lukisan melalui hati kita yang mengimani keindahan itu.

J = Of course.

T = Michael hanya ordinary people. Gue termasuk jarang sholat tepat waktu, eniwei temen-temen milis gak henti mengingatkan gue.. Yes, you are my real treasures.

J = Gw malahan gak pernah sholat sama sekali.

T = Gue mencari soul mate gue.

J = Really?

T = Dan gue rasa gue sudah menemukannya di sini.

J = Di mana?

T = Semoga saja Dewa Rajasa mau menerima gue apa adanya..

J = Oops!


+

(3) THE ACTOR


T = Actor. Kata-kata ini mengena sekali di hati gue. Sebenarnya kemarin saat gue baca komentar Icha dan Jamie. Gue tertegun. Hati tercekat. Tiba-tiba mengingat sesuatu. Apa sih yang gue lakukan di hidup real gue ? Fake life? Yes.. di real world, gue harus bergandengan tangan dengan cewek. Gue aktor.. hehehe… Kenapa hidup demikian palsu? Hmm.. Life is not simple. Gue gak bisa seperti Icha dan Jamie yang begitu OPEN. Hanya di virtual world seperti ini, gue bisa apa adanya.

J = Hm..

T = Mungkin bagi temen-temen gue yang mengenal gue di dunia nyata agak kaget dengan hebohnya gue di dunia maya. Coz aslinya, gue gak seheboh ini bahkan amat tertutup. (Gun, ini lead buat elo).

J = Gw juga tertutup, hm..

T = Actor. Peran apa yang gue mainin di dunia nyata? Sebagai seorang yang alim? Orang yang bener-bener memuja heterosexual? Dan termasuk orang yang MUNAFIK? Yes, gue muna. Amat muna.

J = Gw juga muna, then?

T = Di dunia maya, gue bisa menjadi seorang Michael Hadinoto. Sebuah peran yang mengupas real gue. Real diri gue. Apakah itu salah?

J = Of course itu tidak salah, apanya yg salah?

T = Kadang email teman-teman di milis mengetuk hati gue. Is it time for me to open my “cover”? Atau masih harus menjadi actor?

J = Hm..

T = Luapan perasaan gue ke Dewa Rajasa, mungkin gak bisa gue ungkapin di dunia nyata gue. Faktor apa? Munafik yah?

J = Who is Dewa Rajasa?

T = Eniwei, thanks to Jamie and Icha yang terlbih dulu sudah open … at least, elo semua sudah ajarin gue untuk tidak “muna”. Sampai sekarang gue masih nyaman dengan ke “undercoveran” gue. Masih belajar untuk mencoba semakin tidak “muna” dari hari ke hari. The Actor.. that's me in my real life.

J = I am also an actor, in real and virtual life.

T = Gue aktor di kehidupan gue yang sesungguhnya, tiap hari gue berperan sebagai apa saja yang diinginkan orang lain dan disenangi orang…BUT di dunia maya, gue menjadi diri gue sendiri yang bebas meledak dengan memakai topeng seorang Michael Hadinoto.

J = Wow!


+

(4) DEWA RAJASA


T = Mungkin temen-temen semua gak ngerti siapa Dewa Rajasa.

J = Siapa?

T = Gue ceritain dikit tentang Dewa Rajasa. Dia pendiri milis undercover_id tahun 2002. Sekarang milis undercover_id menjadi satu-satunya milis gay discreet terbesar di Indonesia. Usianya konon 32 tahun (saat itu). Postingannya cool dan bener-bener mengugah hati dari gaya bahasanya.

J = Ok.

T = Dewa Rajasa sendiri menggambarkan dirinya seseorang yg sedang confuse akan jati dirinya. Gay tapi undercover. Atau sometimes suka cewek tapi ketertarikan pada pria ada. Cara komentar dan postingan yang cool membuat dirinya jadi pujaan semua member saat itu.

J = Ok.

T = Gue join milis undercover_id sejak 2004. Baru aktif dan membuat heboh dengan postingan gue yang amat narsis di tahun 2008, ketika karir gue sudah di atas. Lama gue suka ama tokoh Dewa Rajasa yang amat 'sakral' bagi banyak kaum gay.

J = Ok.

T = Untuk menarik perhatian dia, gue bener-bener totalitas. Membuat heboh di milis. Terus gue buat banyak tulisan dedicated to Dewa Rajasa. Termasuk blog gue di hardinoto.wordpress.com only for Dewa.

J = Ok.

T = Cinta aneh? Yes bagi banyak orang. Masa iya sih jatuh cinta ama tokoh virtual yg gak jelas. Qiqiqi. Tapi inilah fakta. Kagum dengan tulisan dia bertahun-tahun melahirkan rasa suka.

J = Hm..

T = Sampai akhirnya berpuluh postingan gue launch untuk menarik perhatian Dewa Rajasa termasuk melamar sebagai moderator di milis undercover_id dan ditolak sebanyak 4 kali. Namun gue gak putus asa untuk kesekian kalinya melamar dalam usaha gue deket dengan Dewa Rajasa. (Aneh ya? Tapi itulah yg gue rasakan) apakah cinta gay demikian aneh..? Qiqiqi..

J = Qiqiqi..

T = Akhirnya membuahkan hasil. Di suatu pagi hari tanggal 13 Mei 2009, tiba-tiba bb gue berdering jam 4:30, ada notifications. Dewa Rajasa has changed your membership from member to moderator.

J = Hm..

T = Hah? Gue kaget. Seneng. Girang. Gak tau deh. Padahal semalem sebelumnya gue ada show dan pulang larut. Baru bobok sekitar 3 jam aja. Tapi gak ngantuk. Gue baca email balasan dari Dewa. Dan hmmm, gue resmi menjadi mods mendampingi dia dengan privileges sama seperti owner. Bagaimana bisa dia percaya gue? Don't know why. Kita belum pernah bertemu. Hanya postingan gue aja yg muncul mengenai dirinya.

J = Ok.

T = Di situlah gue mulai terlibat kerja bareng dengan Dewa. Saat itu mod milis ada 5 termasuk gue. Namun hanya 3 yg aktif. 2 pasif. Akhirnya dari 5, bertahan hanya 2 mods. Gue dan Dewa Rajasa. Dengan 4,000 email traffic saat itu. Bener-bener menguras tenaga mengurus milis di tengah kesibukan syuting dan research secara bersamaan.

J = Ok.

T = Gue belum pernah bertemu Dewa. Sampe suatu hari dia menghilang selama sebulan. Gue sendiri handle milis. Dan bener-bener gelap...! Gue gak tahu harus bagaimana. Di situ gue bener-bener diuji apakah bisa tanpa Dewa? Susah... Susah banget! Sampe akhirnya gak ada angin dan hujan dia muncul dengan blackberry. Gue berhasil add pin dia. Dan disitulah gue tahu siapa DIA!

J = Siapa?

T = Setelah sekian lama berinteraksi via bbm. Gue lebih kenal dekat dgn Dewa. Dan di situ gue jauh lebih mencintai dia. Sampe suatu hari gue berencana kopdar dengan Dewa Rajasa. Dan dooorrr!, dia mau! Dia setuju.

J = Ok.

T = Tahu gak sih gimana perasaan gue? Seneng. Lompat-lompat... Kayak orang nerima berkat bejibun dari langit. Inikah cinta?

J = I dunno.

T = Qiqiqi. Sampai hari yg disepakati tiba, gue sudah menunggu dengan penuh harap di suatu tempat sesuai dengan kode yg disepakati. Dan doooorrr! Gue menunggu sampe berjamur, tidak ada yg nongol. Putus asa? Nyaris. 3 jam gue menunggu sambil bengong. Tapi gue gak mau putus asa. Sampe resto sudah nyaris tutup dan gue dipersilahkan pulang. Yes, gue pulang dengan langkah gontai dan gue gak tahu harus bagaimana. Mau nangis kok lebay. Mau gak nangis, kok munafik, gue pengen nangis. Biarin org kira gue lebay.

J = Hm..

T = Pokoknya gue nangis abiezzzzzz.

J = Huhuhu..

T = Saat gue menunggu sopir menjemput gue di lobby, tiba-tiba dari belakang ada yg menepuk bahu gue.. "Michael?"

J = Siapa?

T = Hah? Hah? Seketika gue merasa melayang.. Kenapa? Inikah Dewa? Dia hanya memanggil gue Michael dan menatap gue dengan penuh senyum yg hangat. Hah? Inikah Dewa? Gue hanya bengong dan gue gak sanggup menahan air mata. Lebay banget ya?

J = Maybe.

T = Qiqiqi. Fakta. Memang lebay. Gue gak panggil dia Dewa, pokoknya gue peluk aja dia dengan erat sambil mengatakan 'ade (panggilan dewa), ade, ade...' Dan dia membelai diri gue..

J = Aduh romantisnya..

T = Di situlah diri gue merasakan sesuatu yg berbeda. Yes, dia Dewa Rajasa. Sosoknya begitu sama dengan apa yg ada di milis. Dewasa dan older dari usia yg gue pikir di milis. Tampan? Ah, relatif. Qiqiqi. Gue gak mempermasalahkan itu. Dia hanya menggumam 'michi, elo luar biasa'....

J = You are extraordinary.

T = Itulah awal gue mengenal Dewa Rajasa secara nyata. Dan tepat desember lalu, gue didapuk menjadi owner milis menggantikan Dewa Rajasa yang pensiun.

J = Pensiun dari milis?

T = Gimanapun Dewa Rajasa tokoh fenomenal di dunia gay undercover. Kenapa? Milis undercover_id satu-satunya milis gay yang survive selama bertahun-tahun dengan konsistensi penambahan member dan traffic milis yg luar biasa. Dibandingkan milis gay sejenis yang sudah hidup segan mati tak mau. Seperti milis gaya nusantara yg dipelopori Dede Oetomo yang hingga saat ini sudah mati suri.

J = Really? I don't know about that.

T = Tokoh Dewa Rajasa sudah menjadi 'bapak' gay virtual bagi kita.

J = Huhuhu.. (nangis lebay without air mata, gak tau cemburu atawa apaan nih..)


+

(5) SILENT NIGHT ~ BANGKOK


T = Beberapa hari ini berat buat gue. Kenapa berat?

J = Kenapa?

T = Kangen Dewa.. hiks … asli kangen.. Apalagi selama gue di Bangkok, gue bobok manis di laboratorium robotika disebuah universitas. Maju research untuk sebuah proyek .. kebetulan gue menjadi salah satu dosen pembimbing di sini.. harusnya proyek lancar. Why? Gue test ok. Dan seperti biasa gue percaya diri. Hehehe.

J = Hehehe

T = Penyakit lama brooo.. eniwei., semua berjalan buruk. Hahaha.. failed..

J = Astagfirullah, why? Kenapa begitu?

T = Sewaktu diuji lengan mini robot.. problem dan itu pengaruh terhadap semua hasil.. aih. Gimana yah…

J = Gimana?

T = Tapi lenyap semua kepenatan saat gue duduk di pinggir jendela.., sambil mengetik di bb gue tentang perasaan gue kepada Dewa Rajasa. Ahh indahnya.. sambil mendengar musik.

J = Aihh..

T = Malam ini demikian juga,, alone ditengah tumpukan komponen elektronika dan computer.. Sendiri .. mencoba memahami hari ini.. hari yang sungguh sulit. Kenapa sulit? Meski gue lahir di Surabaya, sometimes kendala bahasa jawa menjadi hal yang paling besar bagi gue. Hahaha. Lagi-lagi malam ini gue approve postingan yang kasar. Itupun baru gue paham setelah dijapri ama member yang baik ama gue..

J = Hm..

T = Gak kalah heboh tadi pagi, seorang Jamie merepotkan gue. Pusing … sarkastik. Dan lebih lagi merepotkan dengan postingan begitu banyak dan memojokkan.. repot reject… dan diprotes..

J = Hm..

T = Hahahaha.. itulah hidup bro.

J = Of course, itulah hidup.

T = Malam ini sunyi sekali., gue beri judul silent nite..

J = Silent night, holy night..

T = Dan malam ini gue bener-bener jauh dari ganteng, cuman pakai kaus tanpa lengan, celana pendek kumal, rambut tidak tertata rapi, mata bengkak kayak panda akibat kurang tidur.… tapi kenapa mahasiswa gue bilang gue tetep sexy.. ? Mereka believe kalo gue ini masih layak jadi model dalam kondisi buruk ini … hahahaha sempet deh narsis mode on.. gak deh bro. tobat . tobat.

J = No problem, the part about panda kurang tidur sounds rather sexy to me. I like it, hm..

T = Mike memang begini. Di dunia milis meski gue memakai maskara tebal bernama Michael Hadinoto, tapi pribadi yang muncul di sini bukan the actor. Tapi asli lhooo…!!! Dear Dewa Rajasa, needing you. Dan lebih lagi, gue benar terus terang apa yang gue tulis berdasar apa yang ada di hati terdalam…

J = Hm..

T = When we cross the sky
We see the river of love
Waiting for us
Now, are you ready?
To surf with me?
To stop the clock and make the world only for us?
The clock.. still…
Waiting…
Silent night here
Always waiting for you
Really love you just the way you are
I knew I found it!!

J = Yeah !!!


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .