Selasa, 06 April 2010

Orang Tua Saya Bercerai Waktu Saya Umur 3 Tahun

T = Leo,

Ini saya lagi. Saya masih menyimpan pesan/jawaban anda terhadap pertanyaan saya. Saya membaca kembali dan rasanya saya sudah punya pertanyaan lagi. Saya membaca status-status teman-teman anda, dan rasanya saya sudah mulai memahami pengertian spiritual.

J = That's very good.

T = Leo, saya mengejar spiritual sejak SD.

Sedikit cerita, orang tua saya bercerai waktu saya umur 3 tahun. Beberapa saat kemudian saya ikut nenek kakek. Ketika saya ikut ayah saya dengan perkawinan barunya, saya juga tidak menemukan pengertian orang tua dan kasih sayang karena rumah tangga mereka rapuh juga. Umur 27 tahun saya menikah. Saya pikir semuanya akan selesai tetapi bertambah parah. Enam tahun ini saya sakit, Leo.

J = Saya bisa mengerti anda karena saya juga berasal dari keluarga broken home.

Ada trauma yg berat luar biasa di masa lalu saya, dan semuanya cuma bisa selesai satu demi satu, sedikit demi sedikit. Orang tua itu simbol dari Tuhan di dalam diri kita. Dan kalau Tuhan yg kita kenal secara fisik ternyata kelakuannya seperti Setan, maka tentu saja kita akan mulai berpikir apa yg salah. Tidak ada yg salah sebenarnya karena manusia adalah manusia. Bukan Tuhan maupun Setan. Tuhan dan Setan itu ciptaan manusia saja. Tetapi kelakuan orang-tua yg tidak perduli kepada anak memang seringkali menyebabkan dampak kejiwaan yg negatif. Kita akan skeptis terhadap figur otoritas. Dan ke-skeptis-an itu juga beralasan karena kita tahu bahwa ternyata figur-figur yg seharusnya mengayomi itu ternyata benar-benar tidak mengayomi. Ternyata egois.

Dan ternyata segala ajaran agama itu bohong belaka. Cuma pemanis bibir ketika orang-tua kita bertemu dengan teman-temannya. Kita tahu sendiri pikiran dan perasaan orang tua kita seperti apa. Ternyata ego pria lawan ego wanita. Ternyata budaya lama yg mau dipaksakan oleh kaum pria. Ternyata budaya wanita yg sudah tidak mau dijajah pria lagi. Ternyata sikap memasang tampang ingin dihormati, pedahal tidak pantas dihormati. Ternyata anak cuma menjadi pelengkap penderita. So, I know how you felt. I felt that too.

T = Saya kembali kepada spiritual. Dengan keadaan masa kecil yang kacau, saya mencoba lari ke agama. Saya membaca Upanisad dan buku-buku agama Hindu lainnya. Saya mencari Tuhan di pura-pura sejak kuliah. Intinya saya berusaha tidak rusak karena masa kecil saya.

J = Ada Setan yg "masuk" ke masa kecil anda dan harus anda keluarkan sendiri dengan sadar. Anak yg dibesarkan di dalam keluarga yg tidak harmonis memiliki "Setan" seperti itu. Saya juga. Tanpa sadar saya ternyata merusak diri saya sendiri karena saya merasakan bahwa orang-tua saya tidak mencintai saya. Ternyata mereka seperti kucing dan anjing yg saling menjatuhkan dan bersaingan. Sesekali baik, tetapi kebanyakan sinis dan tidak mau tahu tentang kebutuhan satu sama lain. Saya pikir itu karena orang-tua saya dibesarkan dalam alam budaya masa lalu yg menyepelekan wanita dan membela pria. Ternyata itu belum cukup.

Ternyata ada juga yg namanya penyiksaan anak secara mental dan emosional yg dilakukan oleh orang-tua, walaupun mungkin mereka tidak bermaksud seperti itu. Mungkin mereka akan bilang saya terlalu sensitif. Orang-orang beragama akan bilang saya sensitif dan salah, bahwa sebenarnya orang-tua mencintai saya, dan saya saja yg tidak bisa mengerti. Tetapi saya mengerti, dan saya tahu. Dan saya allergi. Allergi saya ternyata masuk ke dalam alam bawah sadar sehingga saya jadi merusak diri sendiri. Itu psikologi anak. Saya bisa mengerti anak yg merasa sakit terus menerus secara batin sampai dewasa karena saya mengalaminya sendiri.

T = Leo, bisakah saya mencapai keadaan spiritual, Leo pasti mengerti maksud saya, mengingat mental saya yang rusak?

Saya pernah ikut terapi Romy Rafael melalui buku dan keadaan saya secara psikologis disebut sangat berbahaya dan merusak bagi diri sendiri dan lingkungan. gila gak...

J = Jujur saja saya akan bilang di sini bahwa mungkin anda tidak akan bisa mencapai keadaan spiritual menurut pengertian konvensional, yaitu yg model tertib bermanis-manis muka di hadapan semua orang. Anda telah dibesarkan dengan cara berbeda. Cetakannnya sudah beda. Sama seperti saya yg juga telah bisa mendobrak spiritualitas palsu manusia masa lalu karena pengalaman hidup saya sendiri, begitu pula anda.

Spiritualitas anda jenisnya Post Modern, bukan yg model duduk takzim mendengarkan wejangan para ulama itu. Sama saja seperti saya yg sudah tidak bisa lagi bermanis-manis muka kepada para ulama. Saya tahu bukan dari buku melainkan dari pengalaman hidup saya sendiri. Pengalaman pribadi saya di dalam keluarga. Pengalaman pribadi saya bergaul dengan para ulama dari macam-macam agama. Saya keluar masuk lingkungan Protestan, Pantekosta, Katolik, Islam, Konghucu, Hindu, Buddha, Kejawen, dll.

Saya tahu semua belangnya seperti apa. Saya tidak mau jenis spiritual seperti itu. Kalaupun saya memaksakan diri, saya tidak akan bisa berlama-lama. Saya sudah muntah-muntah secara batin, walaupun saya tetap saja bisa bermanis muka kalau terpaksa. Kalau tidak ada masalah apa-apa, saya bisa bermanis muka dengan mereka. Tapi saya tahu bahwa saya bukan mereka. Saya tidak semunafik mereka.

T = Dalam pesan Leo sebelumnya, seolah-olah saya mengartikan punyakah saya niat untuk spiritual? Ya Leo, dan saya sudah melakukannya sejak SD dan belum berhasil. Jadi bagaimana caranya Leo, apa syarat dan langkahnya?

J = Terima saja diri anda apa adanya tanpa perlu mempertanyakan kenapa masa lalu anda seperti itu, kenapa anda lahir di keluarga seperti itu.

Menurut saya anda pernuh kemarahan walaupun mungkin tidak mau mengakuinya, dan selama beberapa tahun terakhir ini anda tanpa sadar berusaha mengeluarkan kemarahan anda dengan cara "merusak" diri sendiri. Saya juga pernah seperti itu dulu, dan saya tidak menyesal.

Kalau saya tidak pernah masuk ke dalam "neraka", saya tidak akan bisa mengangkat begitu banyak orang yg kesakitan di dalam "neraka agama".

Terus terang saya membiarkan pertanyaan anda sampai 5 hari sebelum saya jawab. Ini hari kelima sejak pertanyaan anda sampai ke saya. Selama 5 hari saya diamkan saja. Saya juga memerlukan energi dari dalam diri saya sendiri untuk bisa mengeluarkan apa yg harus saya keluarkan. Saya harap anda bisa meraba dan mengerti apa yg saya maksud di sini.

Kita tidak bisa lagi masuk kotak. Kita sudah keluar dari kotak karena keadaan. Tetapi kita masih harus tetap hidup, bukan? Dan kita harus menciptakan lingkungan kita sendiri, bukan? Lingkungan yg lebih bersih dari kemunafikan. Lingkungan yg tidak lagi membedakan manusia seperti lingkungan dimana kita dibesarkan. Lingkungan yg tidak menekan manusia dengan membedakan orang senior dan yunior, yg tidak membedakan antara ulama dan umat, yg mengakui bahwa semua manusia itu sama saja. Kita manusia biasa, kita semua sama saja, dan spiritualitas kita juga biasa-biasa saja.

Buanglah segala macam mitos dan takhayul bahwa anda harus menjalani syarat-syarat tertentu untuk menjadi orang spiritual. Terimalah segalanya apa adanya. Kalau mau marah, ya marahlah. Putuskan hubungan dengan orang-orang yg anda tidak sukai. Kenallah orang-orang baru yg tidak perduli lagi dengan segala macam ritual. Buang ritual. Jadilah diri sendiri. Enjoy saja.

LUV,

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

1 komentar:

  1. Membantu mengatasi semua masalah mulai masalah yang sepele sampai masalah santet menyantet, dengan ghaib terberat, dll. Mulai cek di tubuh ada jin yang nempel atau tidak, healing, sinkronisasi qorin, sinkronisasi jiwa raga, sinkronisasi past life, membuang ghaib jahat, dll. Ikhlasnya saya: Saya membantu Anda, karena saya dulu pernah di posisi Anda (Dulu, Butuh Bantuan juga).

    Untuk deteksi awal dan janjian, silahkan hubungi tandem saya Mbak Rien: istposted@gmail.com.

    Per Oktober 2019:

    Untuk deteksi awal dan janjian hari/ tempat silahkan hubungi tandem saya Mbak Rien: istposted@gmail.com.

    Kenapa di kami bisa gratis termasuk sewa tempatnya? Karena sudah banyak yang berhasil kami bantu dan sekarang menjadi donatur tetap. Selain itu, kami lebih suka balasan pahalanya di akhirat. Masih ingin zonk dengan bayar jutaan rupiah? Silahkan tanya Mbak Rien tentang ini. Sudah jauh, mahal, ternyata dukunnya gak bisa apa2.

    Target jangka pendek ini adalah menyelamatkan peredaran uang puluhan juta per hari dan kehilangan waktu antri bulanan dari dukun abal2.

    Mau bilang ybs khodam malaikat? Udah disamplui kalau ilmunya dipakai bisnis. Ini khodamnya jin islam arab. Cuman, ybs gak tahu dan nganggapnya malaikat.

    jongkojoyosudrajat@blogspot.com

    BalasHapus