Minggu, 31 Januari 2010

12 pertanyaan untuk Leo, sahabatku

Friends,

Berikut tanya-jawab antara Aaron dan saya, baca aja kalo tertarik.


+

12 PERTANYAAN UNTUK LEO, SAHABATKU


T = Hai, Leo. Setelah membaca tulisan Anda, ijinkan saya bertanya beberapa pertanyaan di bawah ini. Jika tidak sempat mereply semuanya, bisa dicicil beberapa nomer per note. Hopefully dijawab per nomer ya. Thanks sebelumnya.

J = Hm.. let's see what those questions are.

T = Apa ada istilah hukum sebab akibat dalam pandangan Anda? Entah itu karma, sunatullah, atau yang lain.

J = Saya menyebutnya sebagai aksi dan konsekwensi. Kalau anda mencuri ayam dan tertangkap basah, maka ada kemungkinan anda akan digebukin massa. Dan anda akan memperoleh julukan sebagai maling ayam. Kalau anda tidak tertangkap, maka anda bisa menikmati ayam itu dalam bentuk sajian makanan. Bisa jadi ayam goreng, bisa jadi opor ayam, bisa juga berupa ayam mentah, kalau anda suka. Siapa bilang manusia tidak bisa makan ayam mentah? Waktu saya masih SD, saya pernah nonton orang makan ayam mentah. Ceritanya ini orang datang dari pedalaman Kalimantan, dan ditanggap oleh sekolah. Semua murid diajak ke luar kelas dan menonton orang itu menguliti ular dengan giginya. Lalu ada ayam yg dimakan mentah-mentah.

Bisa juga anda menggunakan ayam hasil curian sebagai komoditi yg dibarter dengan uang. Di sini anda sudah masuk ke dunia komersil. Anda mengkomersilkan kemampuan anda mencuri ayam menjadi bentuk moneter atau uang. Uang itu bentuk moneter, a monetary unit which, in this case, bernama rupiah. Rupiah itu bisa anda tukarkan juga dengan bentuk moneter lainnya seperti USD, Yen, Yuan, Ringgit, dlsb. Dan anda bisa menghasilkan itu semua karena keahlian anda mencuri ayam. Ada aksi ada konsekwensi.

Saya tidak percaya kepada hukum karma. Kalau anda berbuat sesuatu, maka anda mungkin harus menanggung konsekwensinya. Tetapi itu juga tidak selalu, seperti kita lihat di atas dalam kasus maling ayam yg tidak tertangkap. Hukum karma itu cuma bisa berdampak bagi manusia yg meng-internalisasikan prinsip hukum karma di dalam kesadarannya. Kalau orangnya percaya kepada karma, maka akan timbul perasaan berdosa, misalnya. Bukan berdosa di kehidupan mendatang yg tidak akan pernah bisa terbuktikan, melainkan perasaan berdosa di kehidupan sekarang saja. Jadi, manusia yg merasa berdosa karena berprofesi sebagai maling ayam itu mungkin akhirnya akan sakit ayan. Jadi, seperti alam bawah sadarnya memberikan hukuman kepada dirinya sendiri. Ayam dicolong, maka orangnya sakit ayan.

Bagi orang yg tidak menganut kepercayaan tentang karma, kebiasaan nyolong ayam mungkin tidak akan berdampak apapun. Orangnya akan nyolong ayam sewaktu kepepet, ketika tidak punya uang dan lapar. Setelah itu dia ketagihan karena ternyata dia ahli menangkap ayam orang. Dan itu dijalani bertahun-tahun sampai dia bosan sendiri dan berganti profesi. Misalnya, setelah dia diangkat sebagai satpam resmi di sebuah peternakan ayam di propinsi lain. Setelah dia menjadi satpam di peternakan ayam, kebiasannya nyolong ayam tidak diteruskan. Sekarang dia menjaga ayam-ayam. Dan dia bisa menjadi seorang satpam yg baik tanpa merasa berdosa karena masa lalunya yg kelam sebagai seorang maling ayam.

Karma itu belief system. Sistem kepercayaan. Kalau dipercaya, maka berjalanlah. Kalau tidak dipercaya, maka tidak akan berjalan. Dan yg namanya kehidupan mendatang juga cuma asumsi saja. Diasumsikan orangnya akan lahir lagi di masa datang. Tapi apa benar demikian? The answer is, kita tidak akan pernah tahu. Kita tidak akan pernah bisa tahu apakah kita akan lahir kembali di masa datang. Sama saja seperti kita tidak akan pernah tahu apakah benar kita pernah lahir di masa lalu. Ini semua cuma belief system belaka yg maksudnya agar manusia bisa teratur dan tidak saling mencuri ayam milik satu sama lain.

T = Apa penyebab berbagai macam penyakit (kanker, leukemia, jantung, liver, dsb), serta kemalangan hidup (miskin, sakit, kecelakaan, dsb)?

J = Penyebab penyakit fisik bermacam-macam. Ada yg disebabkan oleh virus, bakteri, sistem kekebalan yg lemah. Ada gara-gara jatuh di tangga. Ada gara-gara masuk angin karena kena hujan. Macam-macam penyebabnya. Kanker juga bisa diakibatkan oleh perasaan menderita selama bertahun-tahun. Orangnya merasa tersiksa karena ditinggal oleh sang kumbang setelah menghisap madu. Saya bukan madu, begitu kata sang wanita selama bertahun-tahun, dan dia tidak mau terima kenyataan bahwa dirinya sudah disedot habis-habisan selama beberapa tahun pertama ketika mulai berbunga. Setelah sang kumbang bosan, maka pergilah the kumbang mencari bunga baru. Dan bunga yg mulai melayu menyesali nasibnya habis-habisan. Dan karena menyesali nasibnya, akhirnya tubuhnya menjadi tidak tahan penyakit. Dan masuklah si kanker, baik berupa kanker fisik maupun kanker ghoib alias kantong kering.

Apa yg disebut sebagai "kemalangan hidup" (dalam tanda kutip) tidak akan pernah bisa dijelaskan dengan memuaskan. Dan itulah alasannya sehingga lahir berbagai macam agama dan aliran pemikiran. Semuanya berusaha untuk menjelaskan apa dan mengapa. Mengapa saya lahir miskin dan orang lain lahir kaya? Pemikiran Hindu Buddha aliran baheula mencoba menjelaskan bahwa orang kaya adalah mereka yg sudah menumpuk dharma di kehidupan sebelumnya, dan orang miskin adalah mereka yg masih harus membayar karma jelek. As a result, masyarakat Hindu Buddha masa lalu sangatlah kejam. Mereka yg miskin akan dibiarkan miskin karena mereka sedang "membayar karma". Dan mereka yg miskin akan tetap saja pasrah menerima nasibnya dijajah oleh orang kaya dengan harapan supaya nanti lahir kembali sebagai OKB, orang kaya baru.

Indonesia masa lalu memang menjadi koloni Belanda, tetapi bukan berarti yg menjajah itu Belanda. Dalam banyak hal, Belanda justru membebaskan nenek moyang kita dari penjajahan para penguasa lokal yg berpikir bahwa rakyat miskin memang sudah pantas menjadi miskin karena membayar karma jelek. Di Bali dulu, mereka yg kalah bertaruh sabung ayam melawan raja akan dijual sebagai budak. Dijual kepada Belanda sebagai budak. Di Jakarta ada yg namanya wilayah Kampung Bali. Ini kampung isinya pelarian dari Bali masa lalu, lari karena tidak bisa membayar hutang kepada raja. Daripada dijual sebagai budak, mendingan mereka lari aja ke Batavia dan membuka hutan di pinggir kota. Hutan ini sekarang sudah ada di tengah kota Jakarta. Namanya tetap Kampung Bali sampai sekarang.

Yg namanya kemalangan manusia itu tidak bisa dilihat dari luar, dan kita cuma bisa menjelaskannya dari dalam. Dan dari dalam itupun relatif, karena manusianya memiliki belief system yg berbeda-beda. Mungkin saja manusianya percaya penuh kepada hukum karma sehingga dia bisa menjelaskan kemalangannya dengan menggunakan prinsip hukum karma. Bagi orang yg tidak percaya karma, dia akan menjelaskan kemalangannya berdasarkan pemikiran berbeda, misalnya pemikiran bahwa "Tuhan memberikan cobaan". Kalau Tuhan memberikan cobaan dan manusianya tabah, maka nanti setelah mati akan masuk Sorga. Dan penderitaan di dunia ini tidak seberapa dibandingkan Sorga, begitu jalan pikirannya.

Ada pula yg menggunakan pemikiran eksistensialis, bahwa hidup ini hanyalah eksistensi di sini dan saat ini saja. Kita tidak akan pernah bisa tahu dengan memuaskan kenapa segalanya itu terjadi. Kita bisa menerima bahwa ada randomness (probabilita acak). Muncul tsunami begitu tiba-tiba di Aceh dan menewaskan lebih dari 1 juta orang. Pedahal semuanya yg menjadi korban boleh bilang orang relijius. Percaya penuh kepada Allah. Dan ternyata kepercayaan kepada Allah tidak bisa menyelamatkan orang dari Tsunami. Ternyata segalanya random, terjadi begitu saja tanpa pilih kasih. Baik atheist ataupun beragama, semuanya mati dengan sia-sia. Dan yg bisa kita lakukan hanyalah memberikan pertolongan sebisa kita.

T = Kemana kesadaran kita setelah tubuh ini mati? We both agree that we're immortal, right? But where to?

J = Saya tidak tahu akan ke mana kesadaran saya setelah saya mati. Yg namanya kesadaran cuma sadar thok. Sadar bahwa kita sadar. Aware of being aware. Penyakit datang dan pergi, kemalangan datang dan pergi, tetapi awareness tetap. We are always aware of being aware. Try to get into the awareness, and all those questions will stop. You will only be aware of being aware. That awareness is you, the real you who experience all things. But these all things come and go while your awareness remains. You remain aware of being aware. In my opinion that was the pencerahan that Buddha had. Cuma segitu aja, and no more than that.

Di luar itu, semuanya yg ada hanyalah belief system belaka, kepercayaan bahwa kita akan lahir kembali di kehidupan berikutnya. Kepercayaan bahwa kita akan masuk Neraka atau Sorga. Kepercayaan bahwa kita akan lahir kembali di rasi bintang antah berantah, dlsb... Cuma belief system belaka dan manfaatnya bisa dilihat dalam hidup ini juga. Kalau percaya Sorga, maka orangnya akan mengumpulkan amal ibadah dan tutup mata terhadap orang beragama lain. Tidak perduli sama Haiti yg kena bencana karena mereka bukan Islam, dlsb... Mungkin juga orangnya akan tidak perduli dengan penderitaan wanita di masyarakat Islami karena dirinya percaya Allah sedang memberikan cobaan agar para wanita itu bisa menerima diskriminasi. Menerima diperlakukan berbeda sebagai warganegara kelas dua. Tetapi setelah itu mereka akan masuk Sorga, jadi penderitaan dijajah pria di dunia ini tidak seberapa dibandingkan dengan nikmat Sorga setelah manusianya mati.

Tetapi itu cuma belief system belaka, bukan? Kita tidak bisa tahu pasti akan ada apa setelah kita mati. Buddha tidak bisa tahu kesadarannya akan ke mana setelah dia mati. Dia cuma bisa mengajarkan bahwa manusia itu bisa sadar bahwa dirinya sadar. Sadar di sini dan saat ini saja.

T = Teori monyet menjadi manusia yang Anda kemukakan, saya ingin tahu mengapa sisa-sisa monyet yang ada sejak ribuan bahkan jutaan tahun lalu belum berubah menjadi apa-apa?

J = Saya belum pernah berteori tentang monyet menjadi manusia. Monyet adalah monyet, dan manusia adalah manusia. Memang ada yg mirip manusia, yaitu monyet bonobo, tetapi tetap saja monyet dan bukan manusia. Homo sapiens di satu bumi ini satu species, dan yg berbeda cuma warna kulitnya saja, varietasnya saja. Nenek moyangnya pasti satu, atau paling tidak satu kelompok kecil. Yg jelas itu bukan Adam dan Hawa yg kita tahu cuma mitos belaka. Orang Timur Tengah memiliki mitos penciptaan bumi dan langit oleh Tuhan. Orang Hindu Buddha memiliki mitos berbeda. Di Cina juga ada mitos serupa. Di semua budaya yg terpisah ternyata ada mitos asal usul manusia. Mitos tetap tinggal mitos dan tidak bisa menjadi kenyataan fisik. Kenyataan fisik memperlihatkan bahwa manusia sudah ada sejak, mungkin sejuta tahun yg lalu, walaupun mungkin bentuknya tidak sama persis. Mungkin juga yg ditemukan fosilnya bukan nenek moyang kita, melainkan manusia dari species lain yg sekarang sudah punah. Kita tidak bisa tahu pasti, penelitiannya masih berjalan terus. Dan tentu saja kita bisa berspekulasi bahwa ada ras aliens dari planet lain yg datang dan membudi-dayakan ras manusia. Bisa saja. Tapi itu tetap tidak bisa dibuktikan sampai sekarang, dan akhirnya jatuh dalam kategori belief system juga. Belief system itu dugaan yg dipercaya penuh. Di-imani. Sama seperti kepercayaan tentang Adam yg di-imani dalam agama.

T = Saya beberapa kali membaca tulisan pengalaman OOBE Anda, which was saya duga sebagai Lucid Dream. Menurut saya ada perbedaan jelas antara OOBE/Astral dengan Lucid Dream. Astral adalah keluarnya roh atau kesadaran dari tubuh fisik, dan bisa menjelajah alam fisik/nyata. Sedangkan Lucid adalah 'perjalanan' ke dalam pikiran (which is dunia semu/ilusi). Jadi yang mana yang Anda maksud? Both?

J = Sekali lagi, kita tidak bisa membuktikan bahwa kita benar-benar berjalan di alam "astral" (dalam tanda kutip). Dulu saya membedakan antara OOBE dan lucid dream. OOBE itu berjalan di alam astral, dan lucid dream adalah mimpi yg begitu hidup. Sekarang saya menganggapnya sama saja, yaitu kita masuk ke dalam pikiran kita sendiri saja. Kita masuk ke dalam pikiran kita sendiri (as if kita pernah ke luar dari pikiran kita, which is not). Ada orang yg bisa merasa ke luar dari tubuh fisiknya sendiri dan jalan-jalan. Saya juga pernah. Dan itu bisa kita sebut sebagai "OOBE" (dalam tanda kutip). Jadi, kita bisa melihat tubuh kita sendiri sedang tidur, dsb... Tetapi apakah benar kita ke luar dari tubuh kita? Itu pertanyaan filosofis sekali. Saya cenderung untuk bilang bahwa kita cuma bermain di dalam alam pikiran kita sendiri saja. Semuanya ini alam pikiran, ada alam pikiran sadar dan ada alam pikiran bawah sadar. Selama masih manusia hidup, kita tidak bisa ke luar dari alam pikiran kita. Ada alam pikiran ketika kita melek dan mengalami segalanya secara fisik, dan ada alam pikiran ketika kita tidur dan mengalami segalanya secara "astral". Tetapi semuanya di dalam alam pikiran kita saja, bukan?

T = Apa atheis kenal moralitas dan cinta kasih? Atau hanya hidup sesuai undang-undang yang berlaku di negara bersangkutan?

J = Saya bukan orang atheis, sehingga tidak bisa menjawab itu secara total. Harus orang atheis sendiri yg menjawabnya. Paling jauh saya bisa bilang bahwa moralitas sebagian orang atheis itu jauh lebih manusiawi dibandingkan dengan moralitas kaum beragama. Hak Azasi Manusia banyak diperjuangkan oleh orang-orang atheis di seluruh dunia sedangkan, kita semua tahu, penginjak-injakan HAM justru banyak dilakukan oleh orang-orang beragama. Agama-agama itu semuanya menginjak-injak HAM, untungnya sebagian sudah direformasi seperti berbagai aliran Kristen. Kristen Katolik itu paling dahsyat dalam menginjak-injak HAM, tetapi sekarang sudah tercerahkan. Hindu di Bali dulu mempraktekkan sutee, yaitu ajaran yg mendorong bhakti istri kepada suaminya yg meninggal dengan cara terjun bebas ke atas api pembakaran jenazah suaminya. Yg melarang itu dengan tegas adalah Belanda. Belanda banyak mengajarkan orang Indonesia untuk menjadi lebih beradab. Dan orang Belanda itu terdiri dari segala macam orang, mungkin beragama juga, walaupun agamanya tidak dibawa-bawa. Belanda itu sekuler dari dulu sampai sekarang, dan mereka menekankan praktek nyata memperbaiki apa yg bisa diperbaiki. Itukah moralitas atheis yg anda maksud?

Ataukah piagam HAM dari PBB yg sama sekali tidak membawa-bawa nama Tuhan? Apakah piagam HAM itu merupakan moralitas atheis yg anda maksud? Apabila ya, maka isinya sangatlah bermoral. Demokrasi itu merupakan hasil dari usaha kaum atheis. Kebebasan beragama dan kebebasan berbicara juga. HAM untuk berpolitik dan berserikat juga. Semua HAM itu merupakan moralitas kaum atheis. Jauh lebih mencerahkan dari moralitas agama bukan? Apalagi kalau kita bandingkan dengan belief system Islam tradisional yg sangat melecehkan kaum wanita sampai sekarang.

T = Apa menurut Anda spiritualitas berbanding lurus dengan kesaktian?

J = Kesaktian adalah skill, kemampuan. Kesaktian anda apa? Apakah di bidang software? Apakah di bidang medis? Apakah di bidang teknik listrik? Apakah di bidang seni rupa? Semuanya merupakan kesaktian. Kita semuanya orang sakti, artinya orang yg memiliki skill atau keahlian tertentu. Ada yg kesaktiannya berbicara di depan corong radio sehingga berprofesi sebagai penyiar radio. Ada yg kesaktiannya berjalan di atas cat walk, sehingga menjadi peragawati. Ada yg kesaktiannya bawa mobil gede, sehingga akhirnya berprofesi sebagai sopir truk. Semuanya orang sakti mandraguna... Dan orang spiritual juga. Mereka semuanya orang spiritual, artinya orang yg hidup dan memiliki spirit. Spiri itu roh, tidak terlihatl. Semua manusia memiliki bagian rohani atau spiritual yg tidak terlihat, sehingga semua manusia adalah manusia spiritual. Spiritualitas adalah hal bagaimana si manusia menghayati kesadarannya yg tidak terlihat itu, dan caranya macam-macam. Ada yg mengambil peran dalam agama, ada yg menjadi orang setengah beragama, ada yg memilih untuk ke luar dari agama, ada yg netral. Ada yg mengambil filsafat eksitensialisme sebagai medium bagi olah spiritulitasnya, misalnya. Dan itu semuanya sah saja. Semuanya spiritualitas manusia. Termasuk di sini atheisme. Atheisme itu juga spiritualitas karena manusianya tetap punya spirit, tetap memiliki bagian yg tidak terlihat yg disebut roh. Spiritualitas adalah kerohanian, dan ada di semua orang. Spiritualitas dan kesaktian ada di semua orang, walaupun jenisnya berbeda-beda.

T = Apa arti pembunuhan, perampokan, dan tindakan kriminal lainnya bagi agnostik?

J = Setahu saya hal itu harus ditanyakan sendiri ke orangnya masing-masing. Saya tidak bisa mewakili orang agnostik. Yg saya tahu, pembunuhan adalah pembunuhan. Perampokan adalah perampokan. Dan kriminalitas adalah kriminalitas. Masyarakat harus diatur oleh hukum-hukum yg bisa meminimalkan hal-hal seperti itu. Meminimalkan kriminalitas, dan memperbesar kebebasan manusia untuk melakukan hal-hal yg bermanfaat. Yg bermanfaat adalah kebebasan berbicara, kebebasan beragama, kebebasan menikah tanpa diskriminasi berdasarkan agama, kebebasan berserikat, kebebasan untuk memperoleh informasi tanpa dihalang-halangi. Kesempatan untuk kerja, kesempatan untuk melanjutkan pendidikan. Kebebasan dan kesempatan untuk berkiprah positif harus diperluas, dan hal-hal yg negatif seperti pembodohan massal harus dipersempit. Itu hal yg umum, semua negara maju berusaha untuk memaksimalkan kesempatan dan kebebasan bagi manusia. Yg selalu dipersempit itu adalah kesempatan bagi pembodohan massal, seperti dominasi agama dalam pendidikan.

T = Apa arti menolong dan kebajikan bagi agnostic?

J = Saya tidak tahu, anda harus bertanya sendiri langsung kepada orang agnostic. Yg saya tahu, kita bisa menolong orang lain kalau kita mau. Kalau bisa dan mau, sebab tidak semua orang mau menolong orang lain walaupun bisa. Bencana alam di muka bumi ini terjadi berganti-ganti, tetapi yg maju paling depan memberikan bantuan selalu negara-negara yg mayoritasnya orang sekuler. Negara-negara Barat. Sedangkan negara-negara yg mayoritasnya Islam biasanya tidak terdengar memberikan bantuan. Apakah orang Indonesia ribut memberikan bantuan untuk Haiti yg terkena bencana alam sehingga 100 ribu orang mati sekaligus? Apakah MUI repot mengirimkan dana dan bantuan? Atau at least doa-doa? Tentu saja tidak. Ulama Islam cuma ribut tentang rebonding rambut yg diharamkan, tentang foto pre wedding yg juga diharamkan. Tetapi kalau tentang menolong orang, terlebih lagi yg bukan Islam, maka mereka tutup mulut. Tutup mata, tutup kuping dan tutup mulut. Negara-negara Islam juga begitu. Bukannya tidak bisa membantu, tetapi tidak mau membantu.

T = Anda pernah bilang bahwa setan dan makhluk halus lainnya hanya ada di pikiran, yang berarti hanya ciptaan kita semata. Lalu apa pendapat Anda tentang setan/jin yang bisa memindahkan barang fisik?

J = Saya pernah dengar cerita seperti itu, pernah juga melihat benda yg konon datang sendiri, terbang whosss... Tetapi saya belum pernah melihat dengan mata kepala sendiri ada benda yg datang tiba-tiba, kecuali namanya pesawat udara, pecahan meteor, batu ditimpuk, dll.. yg semuanya bisa ditelusuri siapa yg mengirim atau yg menggerakkan.

T = Lalu apa pendapat Anda tentang santet berupa paku, jarum, dsb yang bisa masuk ke dalam tubuh? Bahkan tahun lalu ada kehebohan seorang wanita dari Kalimantan yang tubuhnya tumbuh kawat (di dalam perut). Apa pandangan Anda tentang ini?

J = Harusnya wanita itu di-rontgen dan diteliti secara ilmiah. Saya pernah baca bahwa wanita itu punya kebiasaan makan kawat. Kalau itu benar, maka harusnya wanita itu disadarkan untuk tobat makan kawat. Kalau dia mau makan kawat terus, maka saya tidak bisa berbuat apa-apa. Saya ada di Jakarta, dan dia ada di Kalimantan. Kenal juga tidak.

T = Kebanyakan aliran spiritual mengatakan pengekangkang nsfsu jasmani berhubungan dengan pengoptimalan potensi kerohanian, tapi tampaknya Anda tak sependapat. Boleh berikan alasannya?

J = Kerohanian yg asli akan muncul setelah manusia jatuh bangun berjalan dari ekstrim ke ekstrim. Siddharta Gautama telah menjalaninya, hidup dari ekstrim ke ekstrim. Pernah hidup mewah di istana, dan pernah menjadi pertapa miskin selama bertahun-tahun juga. Makanya dia bisa bilang bahwa yg paling bagus itu yg biasa-biasa saja. Tidak ekstrim. Bukan penolakan total terhadap napsu tubuh seperti menahan lapar dan haus, atau menahan konak, tetapi yg biasa-biasa saja. Kalau lapar, ya makanlah. Makannya biasa saja, tidak usah berlebih-lebihan. Kalau haus, ya minumlah. Minum juga biasa saja. Kalau konak, ya nge-sex lah. Tidak perlu berlebihan, melainkan biasa-biasa saja.

Pada pihak lain, kalau kita menekankan larangan tidak boleh ini dan tidak boleh itu, maka manusia akan semakin penasaran. Dilarang free sex, akhirnya jadi free sex, malahan free sex yg overdosis atawa berpindah dari satu bunga ke bunga lainnya. Pedahal, kalau dibiarkan apa adanya saja, orang juga tidak akan ekstrim. Orang akan mencoba untuk free sex, dan mungkin akhirnya akan sadar bahwa kehidupan jenis itu bukan untuk dia. Selain itu, kita juga tidak bisa melarang orang untuk melakukan apa yg ingin dilakukannya. Kalau orang senang makan daging, maka itu urusannya, bukan urusan kita. Apakah spiritualitasnya akan terganggu? Belum tentu juga. Kita tidak bisa menentukan bahwa apa yg dilakukan orang dengan hidupnya sendiri akan mengakibatkan spiritualitasnya terpuruk. Yg bisa bilang bahwa dia mengalami peningkatan atau penurunan spiritualitas adalah orangnya sendiri.

So, akhirnya kita semua akan non-judgmental, tidak menghakimi. Segalanya merupakan domain pribadi manusia yg harus memutuskan sendiri apa yg ingin dilakukannya dengan hidupnya sendiri.


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

Kesimpulannya, yg disebut 'Tuhan' itu siapa?

Friends,

Kesimpulannya, yg disebut 'Tuhan' itu siapa? Kalau anda merujuk kepada agama, anda akan dikibuli terus, dibilang Tuhan terakhir kali berkomunikasi dengan manusia ini dan manusia itu. Pedahal yg namanya 'Tuhan' adalah kesadaran anda sendiri. Anda juga bisa mengeluarkan ayat-ayat. Refleksi dari kesadaran anda adalah ayat-ayat yg anda keluarkan. Dan anda bisa bilang itu semua berasal dari 'Tuhan'. Tetapi tentu saja kita tidak segoblok manusia masa lalu yg mengaku ada Jibril datang dan membawa ayat-ayat. Kita akan bilang terus terang, bahwa ini hasil refleksi dari kesadaran kita sendiri saja. As simple as that. Now, it's up to you to get out of the box. Untuk ke luar dari kotak yg dipasangkan oleh pembuat agama demi pelestarian pembodohan massal merupakan pilihan. Anda bisa memilih untuk ke luar, dan anda bisa memilih untuk tetap di dalam.. KOTAK.

At least kita tahu bahwa konsep nirvana dan moksha dalam kepercayaan Hindu Buddha sama musykilnya seperti konsep sorga dalam kepercayaan Timur Tengah. Sama-sama konsep saja, yg tujuannya membentuk manusia menjadi budak agama. Ada syariat Hindu Buddha juga, sama seperti syariat Yahudi, Kristen dan Islam. Sama-sama merupakan hasil pemikiran manusia masa lalu yg dipaksakan kepada manusia masa sekarang. Ada kasta ulama. Dan ada kasta pengikut. Kalau anda menjadi pengikut, maka anda akan diiming-imingi oleh nirvana/sorga, dengan berbagai macam bentuk pemikirannya. Sorga Arab penuh susu onta bukan satu-satunya. Ada juga sorga Islam Liberal, yg mungkin mirip dengan sorga susu onta minus bidadari telanjang. Nirvana ala Buddhisme tidak harus berarti kekosongan abadi, karena ada juga yg namanya 'Pure Land Buddhism' yg tempatnya di Barat, diperuntukkan bagi pengikut Maitreya Buddha. Mungkin yg terakhir ini merupakan tanggapan Buddhisme terhadap ajaran agama-agama Timur Tengah. Pure Land Buddhism itu merupakan konsep. Nirvana merupakan konsep. Sorga merupakan konsep. Anda mau yg mana?

Mau ikut konsep nirvana atau nibbana? Mau masuk Pure Land Buddhism dan hidup selamanya dalam tanah murni whatever, di mana tidak ada lagi "kejahatan" (dalam tanda kutip). Untuk masuk ke tempat-tempat itu anda harus ber-bhakti kepada agama, kepada ulama, kepada bhikku, kepada pedanda, kepada sangha, kepada "ajaran Sang Buddha" (dalam tanda kutip lagi). Semuanya merupakan kemelekatan. Mereka mengkhotbahkan supaya manusia terlepas dari kemelekatan, tetapi mereka sendiri memaksakan kemelekatan. Kemelekatan kepada konsep nibbana. Kemelekatan kepada dharma. Kemelekatan kepada 8 jalan kebenaran. Kemelekatan kepada tri dharma, whatever. Semuanya kemelekatan. Kontradiksi dari apa yg dikhotbahkan. Dan kalau ditelanjangi kontradiksinya, maka akan marah. Sama saja seperti ulama Islam yg ditelanjangi. Bedanya Islam resmi tidak mengajarkan kemelekatan terhadap konsep reinkarnasi, melainkan langsung masuk sorga atau neraka.

So, kalau ada reinkarnasi, apapun yg anda percayai tidak akan menjadi masalah. Reinkarnasi akan tetap ada. Kalau ternyata tidak ada reinkarnasi, maka iman anda terhadap reinkarnasi tidak akan berpengaruh karena tetap saja tidak ada. So, berarti di sini ada iman juga. Iman terhadap reinkarnasi. Dan ini sama membodohinya seperti iman terhadap nabi-nabi dari Nabi Adam sampai the so-called nabi penutup. Pedahal Adam tidak ada. Itu cuma sahibul hikayat saja. Pure Land Buddhism juga cuma sahibul hikayat saja. Semuanya berguna untuk memberikan rasa ketenteraman kepada manusia normal, yg membutuhkan sokongan moral supaya bisa menanggung derita hidup di bawah penguasa yg impossible dan tuntutan agama yg begitu berat. Sokongan itu datang dari penguatan iman bahwa di kehidupan berikutnya si manusia akan bisa lahir kembali dalam tangga sosial yg lebih tinggi. Akan lebih tercerahkan.

Tetapi kalau sudah lebih tercerahkan seperti banyak dari kita di sini, tentu saja kita tidak akan lagi perduli terhadap ajaran reinkarnasi dari agama-agama Hindu Buddha yg mostly isapan jempol belaka, terutama syariatnya tentang karma dan dharma. Karma dan dharma is none other than konsep amal ibadah. Amal ibadah dalam konteks Hindu Buddha. Ujung-ujungnya adalah pembodohan manusia. Cirinya adalah brainwashing, cuci otak. Ada rasa takut yg ditanamkan. Pedahal tidak ada apa-apa. Pedahal kita lahir dan mati begitu saja, apa adanya saja. Dan kita cuma bisa tahu bahwa kita selalu sadar. Sadar bahwa kita sadar. Di sini dan saat ini. Perlu apa lagi?

So, Allah atau Tuhan cuma merupakan medium untuk menghiasi bibir kita. Kita maunya apa, dan kita selipkanlah kata Allah atau Tuhan di sana. Sama saja benernya kalau kita ganti kata Allah dengan Harry Potter, misalnya. Wahai Leo, ingatlah Harry Potter. Kalau kamu bermain dengan wanita yg mencurigakan, maka Harry Potter tidak akan mengajak kamu main bola ajaib lagi. Dan kamu akan bisa DO dari sekolah sihir Dumbledore. Dan kamu akan jadi muggles, sama seperti orang-orang yg rajin ke gereja dan menyembah Yesus. Muggles itu orang yg patut dikasihani, blah blah blah..

Imagination only, isn't it?

Imagination is another term for those things believed in. Kita bisa percaya dan mengulas habis-habisan hasil imajinasi kita karena telah kita beri nama semacam sorga dan neraka, atau nibbana dan samsara. Samsara itu kehidupan ber-reinkarnasi. Lahir dan hidup kembali berulang-ulang, namanya samsara. Dan masuk ke kosa kata bahasa Indonesia sebagai istilah 'sengsara'. Kenapa sengsara? Karena sedang menjalani samsara (reinkarnasi). Siapa yg menjalani samsara? Ya kita semua ini. Kalau kita sudah moksha barulah kita meninggalkan siklus samsara atau siklus reinkarnasi. Begitu teorinya bukan?

Ada konsep-konsep baku yg kalau diplesetkan akan terdeteksi. Pernah saya coba plesetkan konsep nirvana dari khazanah Hindu Buddha, saya samarkan dengan konsep sorga dari Timur Tengah. Ternyata orang yg memahami konsep itu bisa melihatnya. Pelesetan saya ternyata terdeteksi. Tetapi, pada pihak lain, hal itu juga membuktikan bahwa yg kita bicarakan cuma konsep thok. Kalau konsep baku, kita akan tahu apakah yg dibicarakan sudah pas ataukah melenceng. Kalau melenceng, baik asli ataupun dipelencengkan, maka akan bisa terlihat. Dan akan bisa diluruskan lagi. Dan itu membuktikan dengan sempurna bahwa kita cuma bermain dengan konsep belaka. Pemikiran belaka.

Dan bukan berarti bahwa benar ada sorga neraka, bahwa benar ada nirvana dengan berbagai variasinya yg dikenal sebagai macam-macam sorga yg dihuni oleh bermacam-macam Buddha. Yg jelas, kita akhirnya bisa tahu bahwa ternyata konsep-konsep itu diciptakan untuk manusia hidup agar bisa menjalani kehidupannya dengan lebih tenteram. Agar bisa menjawab apa yg merisaukan pikirannya. Untuk memberikan kepastian. Pedahal kita tahu tidak ada yg pasti di dunia ini selain kenyataan bahwa cepat atau lambat kita semua akan mati. Kita tidak tahu pasti apakah benar ada sorga. Kita cuma tahu bahwa ada konsep sorga. Kita tidak tahu pasti apakah benar ada reinkarnasi dengan puncaknya berupa moksha, plus berbagai variasi sorga versi Hindu Buddha. Kita cuma tahu bahwa ada konsep-konsep itu.

Ujung-ujungnya adalah kita akhirnya akan menjadi manusia yg pragmatik. Kita akan lakukan apa yg bisa kita lakukan. Kita akan jalani apa yg kita bisa jalani. Kita akan tinggalkan apa yg bisa kita tinggalkan karena ternyata tidak memuaskan lagi. Banyak yg sudah meninggalkan konsep sorga neraka dari Timur Tengah. Banyak yg sudah meninggalkan konsep moksha dan samsara dari India. Banyak yg akhirnya menjadi orang pragmatik saja. Termasuk saya. Walaupun, tentu saja, saya juga memiliki belief system bahwa ini semua merupakan sebuah permainan. A big game played by, katakanlah ALL THAT IS. All that is can't know itself, it has to experience the ramifications of its imaginations to the fullest. Our consciousness is a spark of ALL THAT IS, albeit looking out from inside out. Each one of us is like that.

Berikut tanya-jawab antara tiga orang teman yg berbeda dengan saya:


+

PERCAKAPAN 1: KALO BERJODOH KITA PASTI KETEMU LAGI


T = Salam Mas Leo, saya tertarik dengan kejujuran anda. Sebelumnya saya membaca tulisan anda tentang rekon, saya mencocokkan dengan pengalaman spiritual saya pribadi, tentang mimpi saya yg tidak biasa, system keyakinan, dan segala kejadian yg saya alami, ternyata sama eh persis, saya menjadi semakin yakin bahwa yg saya alami bukan sesuatu yg aneh, ini adalah kenyataan, bukan klenik atau takhayul atau sejenisnya, it's real, terima kasih Mas Leo, semoga anda tidak kehilangan 'harapan'.. sekali lagi maturnuwun.. Kalo berjodoh kita pasti ketemu lagi.. salam.

J = Amin, walaupun saya tidak bisa ingat pernah bertemu anda di mana. Di email anda dituliskan bahwa nama anda Muhammad, dan there are quite many Muhammads among my friends. Eniwey, it's nice to hear from you. My answer is amin, amin amin ya rabbil alamin, next!


+

PERCAKAPAN 2: TIDAK PERLU HARUS SAKIT JIWA


T = Selamat berjumpa, Mas Leo..

Moga masih ingat dengan saya, mo sharing Mas Leo atas kebuntuan yang dialami oleh saudara saya yang background spiritualnya Kejawen seperti yg udah saya sharing terdahulu, notabene beliau udah sukses sakti mandra guna, saya bilang sukses karena lantaran beliaunya bisa membantu sesama hidup sing nandang susah, bisa calling other person without HP, bisa menyembuhkan orang sakit lantaran diberi something and someone oleh beliau, jangankan sakit biasa sakit gila ajah bisa disepak tanpa ampun olehnya, bisa tau orang sakit wes entek mangsane ato emang bisa go on lagi dll sbg-nya.

J = Ok, then?

T = Sampe suatu hari anak perempuannya nandang "sakit jiwa", aneh bin ajaib beliaunya malah ndak bisa ngobatin anaknya, akhirnya beliaunya mondar mandir ke sana ke sini cari orang sakti-sakti maklum mandra guna udah terlanjur disandangnya... ehehehehehe... wong sakti mandraguna golek tombo anake nang wong sak ngisore juan bikin aku ndomblong mlongo ra geduk genterku... hidup yg aneh... huakkkk... (ini yg bikin salut aku sama beliau orang sakti mandra guna mengakui kekurangannya, di atas langit masih ada langit). Hingga sampai saat ini sudah 2 tahun 4 bulan anaknya belum kunjung pulih juga kesadarannya. Sampai beliau pasrah ngalah dengan pencarian buat kesembuhan anaknya hikss hikss..

J = Ok, then?

T = Dari para sakti pencarian beliau 6 pendekar udah angkat tangan semua dan bilang itu semua karena kualat kesiku bahasa Jawanya atas perbuatan beliau waktu menolong sesama, yg paling menonjol karena keterbukaan beliau memberikan jawapan atas clients yg datang menanyakan keadaan saudaranya sakit Wes entek mangsane ato emang bisa go on lagi umpama wes takdire beliaunya bilang detail sampe harinya bahkan jamnya... edan edann...

J = Ok, then?

T = Anaknya yang sakit itu namanya Anjar Wati, ndak seperti dulu yang sempet bengak bengok di awal sakitnya sekarang adek ini hanya mengurung diri di kamar, tidur-tiduran saja, tetapi soal makan mandi ke belakang mo bobo udah bisa ngomong mesti hanya sepatah dua patah kata, bila diajak bicara banyak mengangguk dan menggelengkan kepala. Satu yang jadi tanda tanya besar bagi beliau dari awal hingga saat ini ketika ditanya namanya adek ini bilang namanya 'Selendang Pelangi' dan Anjar Wati sudah mati gitu jawabnya...

J = Hm..

T = Adakah saran-saran buat kesembuhan dari adikku ini Kang Leo, and coba ditrawangkan kenapa dia bilang 'Selendang Pelangi', kenapa gak selendang yang lain ato memang ada simbul terpendam di sini dari sudut pandang sampean... karena dari para pendekar yang udah didatangi saat ditanyai apa itu 'Selandang Pelangi' hanya mampu bilang itu bukan jimat, bukan perewangan, bukan pula jin ato setan so paling banter hanya bilang 'Selendang Pelangi' is = ghaib / ghoib.

J = Selendang pelangi merupakan simbol dari berbagai atribut berupa agama-agama, tradisi-tradisi, peran-peran yg kita sampirkan di bahu kita. Bisa juga dipakai sebagai kerudung, tetapi itu cuma pelengkap saja, bukan yg mutlak, karena tanpa selendang kita juga bisa hidup, dan hidupnya biasa-biasa saja. Saya sendiri dari dulu sampai sekarang jarang sekali pakai selendang, kecuali ketika berjalan di atas salju. Dan selendang saya terbuat dari bahan wool, warnanya beige, bukan pelangi. Selendang pelangi adalah simbol yg dimunculkan dari dalam alam bawah sadar wanita ini. Selendang pelangi merupakan simbol dari keberagaman, pluralisme, tetapi tetaplah simbol belaka, dan bukan essensi. Yg essensial adalah kesadaran kita. Kita sadar bahwa kita sadar, dan kita tahu bahwa yg paling manusiawi saat ini adalah mengakui keberagaman, kepelangian kita semua. Tetapi kita bukanlah pelangi itu. Pelangi adanya di atas langit, dan kita ada di atas bumi. Kita juga bukan selendang, kita manusia yg mengenakan selendang.

Saya melihat bahwa ada kerancuan di dalam kesadaran wanita ini. Mungkin diakibatkan oleh maraknya segala macam latar belakang yg dibawa oleh orang-orang yg datang kepada ayahnya sendiri yg dibilang sebagai sakti mandraguna. Orang-orang ini adalah pelangi, dan rupanya tidak ada selendang yg dibuat untuk menjelaskan keberadaan orang-orang itu. Jadi, semacam berjalannya segala sesuatu di dalam alam pikiran masing-masing. Yg kejawen tetap kejawen, yg Islam tetap Islam, yg Kristen tetap Kristen, dsb... Dan akhirnya berbenturanlah segalanya tanpa penjelasan. Harusnya ada selendang yg sudah dibuat oleh ayahnya sendiri yg membantu orang-orang itu, tetapi saya rasa ayahnya itu tetap di dalam ke-Kejawen-annya, sehingga terjadilah kekosongan. Kekosongan di alam astral, katakanlah. Nah, kekosongan itu begitu kuatnya secara energi, sehingga wanita ini jiwanya tertarik ke arah itu, untuk mengisinya. Dan diisilah kekosongan energi itu dengan kesadarannya sendiri yg sekarang mengaku bernama 'Selendang Pelangi'.

Itu yg saya lihat. Saya bukan klenik, dan saya rasa penjelasan saya cukup rasional. Kalau ayah dari wanita ini mau, silahkan bawa anaknya ke tempat saya di Jakarta. Saya akan ajak bicara biasa-biasa saja. Itu cara penyembuhan dari saya, bicara saja, bicara biasa-biasa saja. Tetapi kalau tinggalnya jauh dari Jakarta dan tidak mau dibawa ke saya, it's also ok. Mungkin akan ada orang yg mau berbicara dengan wanita itu. Berbicara apa adanya saja, dan menerangkan bahwa apa yg muncul merupakan berbagai belief systems belaka, dan memang cuma fantasi saja. Penyembuhan bisa dilakukan apabila fantasi dilabrak dengan fantasi juga. Fantasi santet dilabrak dengan fantasi bukan santet. Fantasi pelet dilabrak dengan fantasi kemusykilan pelet. Fantasi lawan fantasi. Hasilnya adalah netral.

So, yg terlihat adalah pelangi pelangi alangkah indahmu. Terlau banyak hijau, maka harus ditambah merah. Terlalu banyak merah, maka harus ditambah kuning, dsb... Tetapi pelangi itu tidak harus dibuat selendang dan dibawa kemana-mana.

Itu yg akan saya coba jelaskan. Bahasa saya tentu saja akan berbeda, tergantung dari pengertian yg ada di wanita itu. Saya tahu caranya, tetapi tidak akan efektif dilakukan dari jarak jauh. I have to meet the woman in person. Dan kalau ternyata tidak bisa karena tinggalnya jauh, maka mungkin akan ada orang lain yg mau berbicara, berdialog, dan menerangkan bahwa segalanya itu biasa-biasa saja. Sakti mandraguna cuma bagi orang yg tidak mengerti. Tetapi bagi yg mengerti, segalanya biasa saja. Dan karena biasa saja, tidak perlu dibawa begitu serius sehingga menjadi "sakit jiwa" (dalam tanda kutip).


+

PERCAKAPAN 3: MATA KETIGA DAN CARA MENGGUNAKANNYA


T = Mas Leo, mohon maaf sebelumnya kemaren tanggal 16 Januari 2010 tidak bisa hadir di acara kumpul meditasinya, saya ingin tau elemen dalam diri saya itu apa ya pak? Dan apa sebenarnya yang ada di tangan kanan saya dan kepala saya? Setiap saya kebaktian di gereja saya selalu merasakan ada sesuatu yang bergerak seperti kapas. Apakah saya ada bakat untuk belajar prana dan mata ketiga?

J = Yg rasanya seperti kapas namanya prana, muncul sendiri kalau kita rajin meditasi. Elemen anda terutama api, berbakat untuk melakukan penyembuhan fisik, caranya terserah. Teruskan saja meditasinya, dan lakukan saja apa yg dirasa perlu dilakukan.

T = Tapi saya jarang meditasi & perasaan seperti kapas tersebut sudah ada sejak saya masih SMP dulu. Lama sebelum tau yang namanya meditasi. Dan dulu pernah mengikuti aliran bela diri tenaga dalam tetapi saya tidak yakin kalau saya menguasainya. Bahkan dari terawang seorang teman seperguruan saya dikatakan memiliki pendamping sesosok mahluk yang berwujud kepala seorang wanita dan bertubuh ular yang berada di bahu kiri saya, di bahu kaki kanan ada seekor macan putih yang mendampingi setiap langkah saya, tapi saya tidak yakin akan hal itu dan dia juga menambahkan kalau mata ketiga saya sudah terbuka. Tapi saya tidak merasakannya dan dapat menggunakannya. Apakah mata ketiga saya sudah terbuka? Sangatlah penting jawaban dari pertanyaan tersebut bagi saya. Untuk membuktikan kebenaran dan kalau benar sudah terbuka semoga bisa bermanfaat bagi sesama.

J = Mata ketiga anda sudah terbuka, tetapi anda ragu-ragu. Anda ragu-ragu mungkin karena pernah diberi-tahu bahwa yg namanya mata ketiga adalah kemampuan melihat hantu-hantu, pedahal bukan itu. Kemampuan melihat hantu bahkan sudah ada di sebagian orang sejak lahir, karena memang manusianya sensitif, bisa merasakan energi yg ada di sekitarnya dan, karena orang sensitif itu biasanya mentalnya juga lemah, maka yg dirasakannya itu akan muncul seolah-olah berbentuk fisik. Pedahal secara fisik tidak ada apa-apa. Yg dilihatnya cuma impressi yg muncul di dalam pikirannya saja. Dan itu bukanlah mata ketiga, bukan mata batin. Dan itu bisa kita saksikan dimana-mana. Ada banyak dukun yg mengaku bisa melihat segala macam jin yg katanya ada di tubuh kita. Tetapi apa itu mata ketiga? Tentu saja bukan. The dukuns memang sensitif as well as tidak punya malu untuk mengaku melihat ini itu. Dan akhirnya saya dilihat memiliki 1001 macam jin yg bisa mengirimkan santet dan pelet. Apakah itu mata ketiga? Apakah itu bisa membantu banyak orang?

The answer is no. Kemampuan melihat yg aneh-aneh itu belum tentu juga benar. Ada kemungkinan benar apabila di-interpretasikan dengan pas. Tetapi interpretasi akan berbeda-beda tergantung dari belief system orangnya. Kalau orangnya klenik, maka interpretasinya akan ngawur kemana-mana. Kalau orangnya rasional seperti saya, maka interpretasinya akan lebih pas, karena saya bisa menghubungkan belief system orang dengan apa yg dirasanya dilihatnya. Teman anda melihat ada bentuk-bentuk energi di tubuh anda. Kemungkinan memang anda orangnya berbakat dari lahir, tetapi anda masih saja terpaku pada pengertian mata ketiga seperti dianut oleh umum. Pengertian mata ketiga seperti itu termasuk pembodohan massal juga. Disebarkan oleh manusia yg tidak memiliki background akademik, sehingga pemaparannya terdengar penuh dengan takhayul. Apakah benar ada harimau putih menempel di tubuh anda, misalnya? Tentu saja tidak. Yg terlihat itu cuma bentuk energi saja, simbol saja. Dan itu bukan diperlihatkan oleh mata ketiga.

Mata ketiga atau mata batin adalah yg mampu melihat orang-orang apa adanya saja. Apabila anda bisa melihat bahwa pelatih bela diri anda adalah orang yg penuh dengan ketakutan karena dia berpegang kepada ayat-ayat Al Quran, maka bisa dikatakan bahwa mata ketiga anda telah terbuka. Kalau anda bisa melihat bahwa orang-orang yg datang ke gereja itu cuma mau memperoleh berkah dari Tuhan yg menurut mereka harus dipuja-puji setinggi langit, maka artinya mata ketiga anda telah terbuka. Dan anda bisa menggunakannya dengan cara bilang apa adanya saja kepada orang-orang itu. Kalau anda melihat orang munafik di gereja, katakan saja bahwa dia munafik. Bilang saja bahwa Tuhan yg dinyanyikan lagu 'Nina Bobok' itu cuma hasil imajinasi saja. Itu kegunaan mata ketiga. If you feel you have it, just use it. Bilang saja apa adanya gitu lho..


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

Pendapat Saya tentang Reinkarnasi

Friends,

Berikut tanya jawab antara seorang teman baru dengan saya. Topiknya reinkarnasi. Jelas saya tidak menganut konsep reinkarnasi seperti dipopulerkan oleh budaya Hindu-Buddha di mana di-syariat-kan bahwa manusia harus menebus karma sampai habis-habisan sehingga akhirnya bisa moksha. Moksha artinya tidak lahir kembali ke dunia, masuk ke dalam kesadaran abadi yg bisa juga dibilang sebagai ketidak-sadaran abadi. Moksha. Nibbana. Eternal Unconscius? Ada juga konsep Nirvana di mana dipercaya manusia akan hidup selamanya gemah ripah loh jinawi. Nirvana ini mirip dengan konsep Sorga dari alam pemikiran Timur Tengah. Jadi, selama jutaan tahun the manusia akan menikmati susu unta dan bidadari Sorga. Setelah itu baru moksha. A very good fantasy.

A very good religious teaching juga, karena untuk masuk ke Sorga itu sang manusia harus rela menderita dulu di dunia ini. Tahanlah derita menjadi istri ke 10 dari si bajingan tengik, karena nanti di Sorga si bajingan tengik akan menjadi begundal pemuas napsu anda sebagai Sri Ratu yg terakhir dan sempurna. Itu jalan pikiran manusia primitif yg sehat. Manusia modern yg pikirannya primitif malah lebih heboh lagi, karena pria begundal itu dipercaya tetap akan dapat bidadari Sorga setelah mati, dengan pertimbangan bahwa amal pahalanya banyak. Setiap lebaran the person potong 10 kambing, for instance. Dan wanita istri ke 10, yg termasuk tidak resmi karena cuma dinikahi di bawah tangan, tetap saja akan masuk Sorga dengan memakai pakaian tradisional yg bentuknya seperti seragam ninja, cuma keliatan matanya doang.

Beginilah the conversation:


+

T = Dear Mas Leo,

Saya Aaron. Saya beberapa hari lalu menemukan blog Anda dan membaca e-book Anda dengan tema menyongsong 2012 (part 2).

Saya sudah membaca separuh dari isi artikel tersebut. Sebagian saya setuju, berdasarkan pemahaman dan pengalaman spiritual saya pribadi.

Yang mau saya tanyakan, mengapa Anda tidak menjelaskan tentang hukum karma? Apa penjelasan Anda tentang kondisi bayi-bayi yang terlahir sempurna-cacat, kaya-miskin, pintar-bodoh, dsb?

Dan, teori/konsep Anda juga saya istilahkan sebagai "teori hidup", mengingat kebanyakan Anda hanya membahas soal-soal hidup saja. Bagaimana dengan life after death? Kenapa tidak dijelaskan? Saya kira spiritual seharusnya mencakup kedua aspek tersebut, hidup dan mati.

Saya juga member dari komunitas Kaskus. Anda bisa mencari saya disana jika FB saya jarang aktif. Cari saya disini:

YM saya: .

Saya sebenarnya jarang main FB. Ini saya bela-belain join karena ingin konsultasi dan diskusi dengan Anda saja. :) Not a compliment but true... :)

Salam hangat,
Aaron Spark

J = Dear Aaron,

Berlainan dengan kebiasaan, kali ini saya jawab pertanyaan di dalam note lengkap dengan identitas anda yg full. Saya merasa anda sudah coming out, go public, buka-bukaan di kaskus. Kaskus is a good community. Saya susah sekali masuk ke sana. Nanti saya coba lagi, mungkin dengan email address lain. Many of our friends in FB also join kaskus. Dan yg senior sukanya berbicara dengan bahasa dewa di milis komunitas spiritual indonesia di . Banyak yg lebih senior dari saya, I am a moderator only. Tukang pukul gong, GONG !

Sampai saat ini saya tidak pernah menulis secara terperinci tentang reinkarnasi karena intuisi saya bilang bahwa memang tidak ada yg bisa ditulis selain teori thok. Dan yg namanya teori reinkarnasi sebenarnya merupakan belief system, sistem kepercayaan Hindu Buddha. Kalau kita percaya kepada konsep reinkarnasi, tentu saja kita akan bisa menjelaskan fenomena saat ini sebagai hasil dari perbuatan baik atau jahat di masa lalu. Itu teori yg manis sekali, tetapi apakah benar ada kehidupan masa lalu?

Bagaimana kita bisa tahu bahwa kita pernah hidup sebelumnya? Dan bagaimana kita tahu bahwa kita akan lahir lagi setelah kita mati? Ini semua tidak bisa dibuktikan dengan memuaskan. Memang ada bukti, tetapi itu bukti parsial. Misalnya, seorang anak kecil yg bisa menunjukkan mantan istrinya di kehidupan masa lalu, mantan gundiknya, dan bahkan tempat di mana dia menyembunyikan sesuatu. Tetapi kasus seperti ini jarang sekali. Dan terjadinya di komunitas yg percaya kepada reinkarnasi. Dan sebenarnya hal ini bisa juga dijelaskan sebagai mind tapping atau menyadap memory. Nah, yg mungkin lebih masuk akal adalah femonema menyadap memory ini. Jadi kita bisa menyadap memory apapun yg ada di dalam alam bawah sadar kita. Kita semua terhubung dengan alam bawah sadar kolektif, the collective unconscious kalau mengikuti terminologi dari Carl Gustav Jung.

Seorang yg mengaku dan diakui bisa membaca past lives kemungkinan besar memiliki kemampuan menyadap informasi dari alam bawah sadarnya sendiri, atau dari alam bawah sadar orang yg dibantunya. Orang yg dibantunya bisa merasa bahwa dirinya memang pernah hidup seperti yg dibacakan oleh si pembaca past lives itu. Caranya bermacam-macam. Misalnya, Ann Sinclair, seorang dukun bule di Sanur pernah duduk di hadapan saya. Dia melihat saya dengan tajam, dan akhirnya bilang bahwa di kehidupan masa lalu saya seorang wanita PSK, dan trauma kehidupan lalu itu masih membekas di jiwa saya, sehingga saya memperoleh kesulitan di bidang seksual.

Saya tertawa saja dibacakan seperti itu oleh Ann. Saya tidak merasa melihat apa-apa, tetapi saya tahu bahwa apa yg dibacanya itu "benar" (dalam tanda kutip). I have a stumbling block in sexuality. Tidak bisa enjoy begitu saja. In one hand saya merasa sex itu kotor, tetapi kepengen. Saya sayang sama orang yg jenis kelaminnya salah, tapi kalo fantasi saya membayangkan orang yg jenis kelaminnya pas. Kalo gak gitu susah keluarnya, hm.. Tapi of course saya tidak bilang begitu sama Ann. Saya cuma ketawa aja karena lima tahun yg lalu saya belum seterbuka sekarang. Sekarang juga saya orangnya masih tertutup, dan cuma membuka sedikit demi sedikit kalau bertemu dengan orang yg sreg, hm lagi.. Kebetulan ada orang yg namanya bermula dengan inisial A. Namanya Aaron, a Jewish name. So, it has got to be the time, kata the real identity within me.

Identity, that's a very loaded term, isn't it? Apakah identitas kita? Apakah saya seorang pria? Apakah saya seorang wanita? Apakah saya keduanya sekaligus? Kalau reinkarnasi benar, berarti sama sekali tidak pantas bagi kita untuk mempertahankan identitas sebagai seorang pria ataupun seorang wanita karena kita keduanya sekaligus. Fisik bisa pria ataupun wanita, tetapi jiwa kita ternyata fleksibel. Identitas itu ternyata mengambang. Dan yg namanya kepribadian atau persona ternyata merupakan hasil dari upbringings atawa nurture. Bukan nature, melainkan nurture. Bagaimana seorang manusia dididik oleh lingkungannya untuk menjadi seorang pria dengan ciri-ciri blah blah blah... Atau dididik untuk menjadi seorang wanita dengan ciri-ciri blah blah blah... Pedahal semuanya itu pemaksaan belaka karena kalau dibiarkan apa adanya ternyata kepribadian kita akan terbentuk apa adanya saja, merging dalam kesatuan maskulin dan feminin sekaligus.

Tanpa disadari, ternyata generasi yg lebih muda sudah seperti itu. Sudah tidak sekaku generasi sebelumnya dalam hal identitas seksual. Bisa tertarik kepada sesama dan lawan jenis. Tetapi tetap saja banyak hambatan. Walaupun secara intuitif kita tahu bahwa arahnya adalah pelepasan identitas yg dipaksakan oleh budaya, ternyata jalannya tidak mudah. Banyak sekali tabu yg harus dienyahkan. Dan pelepasan berbagai macam tabu itu merupakan bagian dari, katakanlah, pencerahan universal satu dunia menjelang 2012. Bahkan akan berjalan terus dengan semakin cepat selepas tahun 2012. Kita memerlukan figur spiritual baru. Bukan lagi Buddha dan Yesus seperti 2,000 tahun terakhir ini. Tetapi figur baru yg menggabungkan elemen maskulin dan feminin sekaligus. Pria dan wanita sekaligus. Spiritual dan seksual. Intelektual dan sensitif. Komersial dan sosial. Semuanya dehh..

Itulah yg saya bisa tulis tentang reinkarnasi; so, akhirnya saya akan balik kepada yg konkrit-konkrit saja karena saya merasa bahwa sebenarnya reinkarnasi itu happening at once. Masa lalu masih berlangsung saat ini, dan masa depan sudah berlangsung. Saat ini adalah saat ini, now. Eternal now. Saya adalah anda, dan anda adalah saya. Kesadaran yg ada di anda sama persis dengan kesadaran yg ada di saya, yg berbeda cuma physical surroundings from our births. Segala agama dan tradisi itu cuma tempelan belaka. Ujungnya adalah pengenaan pemahaman baru bahwa kita ternyata satu, hm.. katakanlah satu roh. There is only one spirit. And that one spirit has many manifestations, including you and me. Including all people who have lived before and now have died, including all those people who will be living here on earth. Cuma ada satu kesadaran, dan manifestasi yg tak terkira banyaknya. Bahkan kehidupan dunia saat ini pun bukan cuma satu versi saja. Ada banyak versis parallel.

Ada versi di mana Indonesia sudah menjadi negara super liberal seperti Belanda di tahun 2010 ini. Ada versi di mana terjadi penggoblokan massal yg sempurna dan MUI menjadi penguasa mutlak di seluruh negara. Ada versi di mana Indonesia terpecah-belah menjadi berbagai kerajaan yg menggunakan kepercayaan masa lalu di mana raja merupakan titisan dewa. Versi paralel yg tak terkira banyaknya. Dan mereka semuanya realitas. Tetapi kita bersama secara kolektif ternyata memiliki frekwensi untuk hidup di dalam versi yg ini. Bukan berarti yg lain cuma fantasi, walaupun bisa juga disebut demikian kalau kita anggap yg sekarang sebagai real. Dalam alam batin / spiritual / non fisik... semuanya itu realitas.

Ada realitas umum seperti kehidupan sosial bermasyarakat, dan ada realitas pribadi. Realitas pribadi itu juga macam-macam versinya, paralel. Manusia yg lahir cacat merupakan satu versi, katakanlah versi resmi. Pedahal ada banyak versi dari kehidupannya. Ada versi di mana dia lahir sempurna secara fisik. Ada versi di mana dia melayani orang-orang cacat. Ada versi di mana dia tidak perduli dengan orang cacat. Dan ada versi di mana dia cacat dan dilayani. Semuanya itu paralel dan realitas juga. Semuanya hidup di dalam alam pikiran. Alam pikiran si manusia itu sendiri. Dan juga alam pikiran manusia-manusia lainnya dengan mana dia berinteraksi. Pikiran itu realitas, hal yg nyata, walaupun tidak harus terwujud secara fisik menurut versi kita sekarang.

Tentu saja di versi lainnya itu, segalanya juga "fisik" (dalam tanda kutip), tetapi fisik di realitas paralel memiliki prinsip berbeda dengan fisik di dimensi ruang dan waktu di mana kita tinggal. Dimensi ruang dan waktu cuma berbentuk seperti ini karena kita menghadapinya menggunakan perangkat berupa otak fisik. Kalau struktur otak kita berbeda, tentu saja kita akan melihat dimensi ruang dan waktu dengan rupa beda. Mereka yg memiliki kerusakan otak akan melihat segalanya dengan rupa beda. Bisa melihat segala macam yg tidak ada secara fisik tetapi ADA. Ada karena dia melihatnya dengan perangkat otak yg rusak. Sebenarnya ada atau tidak? ... Sebenarnya memang ada, tetapi adanya di dalam pikiran orang itu saja. Dan pikiran itu real.

Sekarang yg lagi in adalah regresi past live. Jadi seseorang akan dipandu untuk melihat kehidupan masa lalunya di mana terjadi suatu kecelakaan sehingga mengakibatkan "karma" (dalam tanda kutip). Tetapi apakah yg dilihatnya itu betul suatu kehidupan masa lalu yg benar dijalaninya? Menurut saya bisa saja dikatakan benar, tetapi juga bisa dikatakan tidak benar. What's the difference? Yg paling penting orangnya bisa merasa bahwa karena sekarang dia menyadari pernah meninggalkan seorang wanita dalam keadaan tekdung di masa lalu, maka akhirnya para wanita itu juga mempermainkannya di kehidupan kali ini. Wanita akan datang dan pergi dalam kehidupannya, tanpa ada yg bisa nempel dan melekat. Dan itu ternyata diakibatkan oleh ulahnya sendiri yg membuat seorang wanita menjadi tekdung dan, after that, the wanita hamil ditinggalkannya. Dan itu dianggap sebagai karma buruk sehingga efeknya terasa terus sampai kehidupan sekarang. Lalu apa solusinya? Solusinya adalah menerima semua wanita apa adanya, dicintai dan direlakan kalau mereka mau pergi. So, setelah regresi past live itu, akhirnya segalanya berjalan mulus. Wanita tetap akan datang dan pergi tanpa ada lagi trauma dan kesedihan mendalam.

Itu penyembuhan bukan? Dan seperti itulah yg berguna. Konsep praktis yg bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Ada suatu re-enactment, seperti menonton kisah di mana kita bisa melihat apa yg salah dalam hidup kita sekarang. Kalau yg salah itu dimengerti dan kita mau berubah, maka pengalaman dalam kehidupan sekarang juga bisa berubah. Yg berubah itu pengalaman-pengalaman. Kalau tadinya pengalaman hidup membuatnya merasa susah, maka setelah mengalami regresi past live, pengalaman hidup membuatnya semakin ikhlas, semakin menjadi orang yg bisa menerima orang lain. Dan itu bagus bukan? Tetapi bukan berarti bahwa benar ada past live seperti muncul sendiri di dalam kepala si orang yg dihipnotis itu. Bisa saja itu cuma fantasi belaka. Bisa saja cuma sugesti belaka. Tetapi, sebagai manusia POST modern, kita bisa menerima fenomena itu. Saya sendiri berpegang kepada azas utilitas. Kalau ada gunanya, kalau orangnya bisa merasa sembuh. So be it.

Pada pihak lain, saya juga percaya bahwa apapun yg dimunculkan oleh alam pikiran kita ketika diregressi merupakan versi yg valid dari kesadaran kita juga. Kenapa? Karena kesadaran yg hidup di dalam semua manusia adalah sama. Yg sadar di dalam anda persis sama seperti yg sadar di dalam saya. Jadi, kalau saya di-regres dan ternyata melihat saya menjadi anda di masa anda berusia 2 tahun, misalnya, maka hal itu tetap saja valid bagi saya. Apa bedanya? Yg ada di anda tetap saya juga bukan?

Malah, kalau mau bicara secara filosofis, maka cuma ada SATU kesadaran. Dan kesadaran itu melihat dari begitu banyak mata. Living or dead in our terms. Parallel in innumerable dimensions. All are happening at once. NOW.


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

Spiritualitas Wanita dan Tantangannya

Friends,

Berikut sharings dari dua orang rekan wanita. Yg pertama seorang janda, sangat cantik dan sexy, dan gairah seksualnya begitu gede sehingga berniat memperkosa pria. Saya bilang perkosa aja, urusan belakangan. Yg kedua merasa terpanggil untuk menekuni bidang penyembuhan. Memang bakatnya untuk menjadi dukun, tapi masih merasa takut atau malu. Saya bilang gak usah takut dan malu-malu. Untuk menjadi real women memang perlu menanggalkan malu. Malu hanyalah bagi wanita yg masih mau hidup di bawah tempurung, biasanya berbentuk agama dan tradisi. Kalau mau jadi wanita oke, maka harus siap tidak kenal malu. Mengapa harus begitu? Baca aja.


+

PERCAKAPAN 1: SAYA MAU MEMPERKOSA SEORANG PRIA


T = Mas Leo,

Saya mau tanya nieh, sama yg berhubungan dengan comment Mas Leo di notenya Mas Leo sendiri, yg berjudul 'Zinah Zinah Merpati'.

J = Boleh aja, gimana pertanyaannya?

T = Di comment itu Mas Leo bilang bahwa kalau orang yg masih muda sering/rajin meditasi/wirid, maka birahinya makin meninggi, masak sieh?

J = Iyalah, saya sendiri kan masih muda, jadi bisa ngomong based on my own experience gitu lho.

T = Saya dulu sering wirid, kok malah dulu itu biasa-biasa aja.

J = Kalo wiridnya cuma asal komat-kamit, memang rasanya biasa-biasa aja. Mungkin lebih dari 90 % orang sampai sekarang wirid komat-kamit thok, dan memang tidak ada efeknya selain capek, dan lalu tidur. Kebanyakan ustad/ustadzah tidak tahu di mana harus menempatkan fokus wirid. Mereka cuma kasih tahu amalannya apa, dan harus diulang berapa kali. Itu saja diulang-ulang, ribuan kali, setiap hari, dilakukan sampai bertahun-tahun. Dan hasilnya nihil. Manusianya tetap saja tidak tercerahkan walaupun telah mencapai usia tua bangka. Masih penuh ketakutan. Takut masuk neraka. Takut dosa. Takut sama ulama. Takut dicela sama tetangga.

Ada juga yg secara kebetulan bisa menemukan cakra jantung atau cakra hati. Jadi fokusnya ketika meditasi atau wirid ditempatkan di dada. As a result, orangnya akan penuh welas asih. Gampang kasihan sama orang, kalau bicara sering nyebut nama Tuhan. Sesudah itu orangnya akan berusaha untuk ikhlas dan pasrah. Ini posisi yg paling enak sebagai example bagi orang yg sudah tercuci-otaknya oleh agama. Orang yg menjadi suri teladan di dalam berbagai agama itu adalah mereka yg berada di cakra jantung. Ini adalah orang-orang baik yg suka ngomong tentang Tuhan, tidak mau menyakiti orang lain, sekaligus goblok.

Ada juga orang yg meditasi atau wirid di cakra solar plexus. Biasanya yg nyampe ke sini adalah mereka yg pernah mengikuti latihan pencak silat. Memang diajarkan seperti itu, dan hasil akhirnya adalah orang yg sok tahu. Merasa agamanya paling benar, dan semuanya salah. Aliran pencak silatnya paling murni, dan yang lain palsu. Orang-orang kanuragan ini terkadang mengaku sebagai orang spiritual juga, dan spiritual jenis beginian adalah spiritual kacangan. Banyak takutnya, dan mengandalkan ancaman untuk memaksakan pengertian mereka. Mereka takut dan, sebagai kompensasinya, mereka menakut-nakuti orang lain.

Meditasi atau wirid di cakra mata ketiga akan membebaskan manusia dari keterbatasan di atas. Orangnya akan bisa merasakan kesadarannya itu tetap. Sadar bahwa dia sadar. Dia akan bisa melihat bahwa emosi datang dan emosi pergi, pikiran datang dan pikiran pergi, agama datang dan agama pergi, napsu sex datang dan napsu sex pergi. Yg terakhir ini memang akan menjadi kencang juga karena cakra mata ketiga adalah tempat bersatunya ida dan pingala, energi feminin dan energi maskulin, yin dan yang. Bersatu dan akhirnya menyebar kembali ke seluruh tubuh. Segalanya menjadi kuat, termasuk kuat kepengen mengesyex as well as diesyex.

T = Malahan sekarang, setelah saya gak pernah wirid, dan jarang meditasi, malahan justru sekarang inilah birahi saya gak keruan, apalagi kalau liat cowok yg cakep, wuih, kalau saya keseringan liat tuh orang satu, bisa-bisa saya berniat memperkosanya, wuak kak kak...., oleh sebab itu, saya langsung berusaha menghindar secepatnya dari terlalu intens memandang orang tersebut, daripada nanti saya masuk koran, he he he...

J = Of course that is very possible because you knew already about the frekwensi meditasi di cakra mata ketiga. Kalau sudah pernah langsung bertemu saya, bahkan bertahun-tahun yg lalu, the frekwensi yg saya tularkan so pasti akan menempel dengan sempurna. The virus gatel-gatel menjangkau banyak kalangan dengan cara itu. Bisa kontak langsung dengan saya secara fisik, bisa juga lewat tulisan, hm..

Spiritualitas wanita merupakan aspek yg sangat terlupakan. Banyak orang yg mengaku spiritual menempatkan wanita di posisi kelas dua, dan pria di posisi kelas satu. Tentu saja itu cuma prejudice, prasangka, yg dibawa oleh agama dan tradisi. Pedahal wanita dan pria tidak ada bedanya dalam hal spiritualitas. Dari pengalaman saya, wanita malahan jauh lebih kuat dibandingkan pria. Batin pria umumnya rapuh, cengeng. Merasa mau masuk sorga di dunia ini juga yg biasanya berbentuk lobang. Dan the lobang memiliki wajah. Wajah seorang wanita. Yg jauh lebih kuat dibandingkan banyak pria yg merasa mau masuk neraka saja kalau the wanita tidak mengijinkan the sorga dimasuki. Masuknya di sini dan saat ini saja, kata pria itu dengan mengiba-iba ala buaya. Mau moksha kali yeh.. Eniwey, spiritualitas wanita memang layak untuk dikedepankan. Waktunya sudah sampai.

So, para wanita jangan takut gak laku sama pria because yg ngantri akan selalu banyak. Pria terkenal suka menanam jagung di kebun orang, walopun kebonnya sendiri meranggas tak terurus. Trik-nya adalah berikan green light yg terakhir dan sempurna. Pokoknya sinyal lampu itu harus bener-bener ijooo sekaleh. I am green for you. I need you, tanamlah jagung di kebunku, hu hu hu... Dan dengan mantera ajaib itu maka akan mengantrilah banyak pria, baik yg masih lajang ataupun sudah jadi laki orang. It's very easy.

Cuma the problem is, wanita kebanyakan matre. Bukan lihat kemampuan sang pria menanam jagung, melainkan kantongnya. Kantongnya bawa berapa duit gobang because itu duit bolong-bolong bisa dibelanjain di Pasar Senggol. Belikan daku kain dan baju karena aku sayang sama kamu, kata Mpok Mineh kepada Bang Thoyib. Of course apa yg diminta oleh si Mineh mungkin dibeliin juga, up to a point, karena setelah itu Bang Thoyib akan berkelana lagi ke seluruh Indonesia mengingat skenarionya menuliskan 3X puasa dan 3X ramadhan tidak pulang ke rumah.

Ngapain Bang Thoyib berkelana keliling Indonesia? The answer is, untuk berbuat baik kepada sesama atawa menanam jagung di kebun kita. Kita is yg namanya cinta. Cinta sesaat. After that bukan menjadi kita lagi, karena si abang udah terbang. Terbang naik burungnya sendiri sambil nyanyi: 'Cangkul cangkul cangkul yang dalam, tanahnya longgar jagung kutanam...' In other words, janjian dulu aja kalo mao memperkosa the pria, sebab kemungkinan besar orangnya juga sudah ready buat menanam jagung di kebun kita.


+

PERCAKAPAN 2: SAYA MERASA TAKUT DENGAN YG BARU


T = Mas Leo,

Saya salah sastu fans yg sering sekali mengikuti uraian Mas Leo. Bolehkah saya mendapatkana penjelasan Mas Leo tentang apa yg terjadi dengan saya dan siapa diri saya ini sebenarnya, karena seringkali saya mendapatkan gambaran melalui mimpi tentang sesuatu hal yang akan terjadi pada orang-orang di sekitar saya, dan kalau mimpi saya suka menangis di antara alam sadar atau tidak sadar, lalu kalau saya mengurut orang yang sakit selalu bersuara seperti saya masuk angin dan besar kecilnya suara itu tergantung bagian tubuh yang sakit tersebut, lalu saya suka merasa takut, tidak nyaman dlsb apabila dekat orang atau berada di suatu tempat yg baru.

J = Apa yg anda alami normal saja. Mereka yg memiliki bakat spiritual memang seperti itu. Istilah umumnya adalah orang yg sensitif, bisa merasakan apa yg ada di sekitar anda. Suka muncul gambaran melalui mimpi, bisa merasakan tangisan-tangisan orang lain walaupun tidak tahu itu siapa, bisa membantu penyembuhan orang lain dengan mengeluarkan bunyi-bunyian dari mulut anda. Ann Sinclair, seorang dukun bule yg sekarang tinggal di Sanur, Bali, juga punya kebiasaan itu. Dia akan mengeluarkan bunyi-bunyian ketika membantu penyembuhan orang lain. Metodenya dengan cara meditasi berhadapan. Anda ternyata caranya dengan memegang tubuh orang. Dan anda tidak takut untuk memegang tubuh orang. Ternyata anda cuma takut kepada tempat baru, yg bisa diperbaiki dengan pengertian bahwa tidak akan ada apapun yg bisa menyakiti anda kalau anda tidak mengijinkannya. Yg anda lihat hanyalah impressi saja, cuma lewat begitu saja. So, tidak perlu takutlah.

T = Saya sungguh kurang faham apa yang terjadi dan apa yang harus saya lakukan. Tiba-tiba saya suka bersikap atau berkata-kata di luar kebiasaan saya. Pokoknya banyak sekali hal aneh yang saya alami dan tidak mengerti, apakah arti semua itu, Mas, dan kenapa saya seperti ini?

J = Artinya anda adalah orang yg sensitif, dan bisa merasakan apa yg terjadi di sekeliling anda. Dengan kata lain, anda menyambung secara telephatik dengan orang-orang lainnya. Bisa juga dikatakan anda menyadap informasi dari orang lain sehingga mengeluarkan kata-kata yg anda tidak mengerti. Kita bisa pakai istilah 'collective memory bank', bank memory kolektif yg bisa diakses oleh semua orang kalau mau. Carl Gustav Jung bilang namanya 'collective unconscious' dengan mana semua manusia terhubung. Tetapi ini susah dibuktikan, dan kita cuma bisa melihat hasil akhirnya saja. Bisa tiba-tiba muncul inspirasi, bisa tiba-tiba mengerti suatu hal walaupun anda tidak diberi tahu.

Paling saya cuma menyarankan agar anda rutin meditasi atau wirid. Jangan fokus di dada, melainkan di titik antara kedua alis mata. Bisa juga dengan cara merasakan kesadaran anda ada di tengah batok kepala. Rasakan saja bahwa anda sadar. Sadar karena memang sadar. Itulah yg namanya kultivasi kesadaran, no more than that.

Tapi dari kultivasi kesadaran itu, akhirnya akan muncul berbagai pengertian. Anda akan tahu bahwa anda tahu. Dan anda tidak perlu takut walaupun tetangga anda bilang bahwa anda telah jadi kafir. Fyi, semua pengertian tingkat tinggi akan dilabel kafir oleh mereka yg masih terjebak dalam kotak-kotak agama. Kotak-kotak agama itu adanya di cakra-cakra bawah. Biasanya di cakra jantung ke bawah. Orangnya akan berputar-putar di sana saja, dan paling jauh akan mencapai pengertian 'takut kepada Allah'.

Pedahal orang yg telah mencapai cakra mata ketiga akan mengerti bahwa Allah itu cuma konsep saja. Suatu istilah yg kita berikan kepada prinsip-prinsip pergerakan alam semesta, baik fisik maupun psikis. Kita ini manusia fisik dan psikis sekaligus. Badan dan jiwa. Materi dan non materi. Dan kita merupakan bagian dari alam semesta. Alam semesta juga merupakan bagian dari kesadaran kita yg independen. Kita sadar bahwa kita sadar bahkan independen dari alam semesta. Kita cuma sadar thok.

Tidak ada yg perlu ditakutkan. Kita tahu bahwa kita sadar, dan segalanya datang dan pergi saja. Kesadaran kita tetap, walaupun kita tidak akan pernah tahu dari mana asal kesadaran kita, dan akan ke mana kesadaran itu setelah kita mati. Kita cuma tahu bahwa kita sadar di sini dan saat ini. Dan akhirnya kita akan enjoy saja. Kita lakukan apa yg bisa kita lakukan, dan kita terima apa yg tidak bisa kita lakukan.

Itulah essensi dari spiritualitas. Di luar itu semuanya cuma tetek bengek belaka, yg biasanya dipaksakan oleh tradisi dan agama dengan alasan ada Allah. Pedahal yg ada adalah kesadaran kita saja, dan kesadaran kita menciptakan konsep yg kita namakan si Allah. Kalau anda sudah bisa meraba apa yg saya tuliskan ini, dan anda mau bertekun meditasi atau wirid di cakra mata ketiga, maka akan banyak lagi pengertian muncul langsung kepada anda. Tidak melalui saya, melainkan langsung kepada diri anda.


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

Kenapa sampai sekarang saya belum nikah?

Friends,

Berikut ini sharing dari seorang rekan pria, lahir tahun 1986, dan sampai sekarang belum menikah. Berikut kisah perjalanan hidupnya yg, berlainan dengan kebiasaan, tidak akan saya komentari. Silahkan rekan-rekan yg lebih berpengalaman memberikan masukan. Harus pakai amalan apa, puasa apa, apa harus mandi kembang, apa harus diruwat, dll...


+

KENAPA SAMPAI SEKARANG SAYA BELUM NIKAH?


Sebelumnya terima kasih sekali lho Mas Leo mengijinkan saya berkonsultasi dengan sampeyan di Facebook...

Perkenalkan mas, biar gak kayak hantu ^.^ , nama saya Priyo Singlo (Ed. artinya pria single). Jenis Kelamin laki-laki, tanggal lahir ... 1986, waktu tepatnya pukul 00.30 dini hari. Masih muda mas.

Sampeyan khan dukun online.. sapa tahu butuh weton juga, saya tambahin weton juga deh, weton saya kliwon mas, dan saya mau share masalah asmara.. mungkin bisa ditinjau dari sisi spiritual. Langsung saja yo mas..

Begini mas kisah cinta saya :

Cerita cinta saya ini dimulai sejak saya kelas 3 SMU, saya jatuh cinta dengan adik kelas 1, hingga sampai saat ini saya masih menanti senyumannya kembali di hadapan mata saya.

Pada awalnya saya hanya iseng-iseng saja. Dimulai dari sebuah SMS yang saya kirimkan. Hingga akhirnya saya menjadi sangat begitu dekat dengannya. Saya juga heran, kenapa saya bisa-bisanya masuk dalam rumahnya, bertemu adik-adiknya, bersenda-gurau di atas genteng rumahnya, menjelajahi isi kamarnya, bahkan parahnya melempar celana dalam ayahnya menjadi bahan gurauan kami berempat, saya dia dan dua adik kecilnya (namanya Ivan dan Vira). Sampai suatu hari, akhirnya saya diusir juga oleh ibunya. Ibunya marah ke saya, karena Ivan sama Vira tidak mau mandi sore akibat keenakan bermain dan bersenda-gurau bersama kami.

Oh bila teringat kenangan itu, saya tertawa, betapa bodoh dan lugunya saya. Maklum saya masih pertama kali mengenal teman wanita, begitu juga dengan dia. Kami sama-sama belum dewasa, belum tahu batas, layaknya anak kecil yang sok dewasa.

Sosok bidadari yang berhasil membuat hidup saya penuh cahaya itu bernama Putri Elok Jelita (Ed.: nama samaran), entah kenapa ketika saya memandang matanya, saya begitu merasa bahwa dia adalah soulmate saya mas. Herannya hingga sampai saat ini saya begitu yakin dia adalah calon pendamping hidup saya.

Saya sempat beberapa kali berniat untuk melupakannya, sudah beberapa kali saya mencoba untuk jatuh cinta kepada wanita lain. Namun ketika satu demi satu wanita ini mendekat, tidak pernah ada perasaan cinta sampai merasuk ke dalam kalbu. Kenapa saya tidak juga merasakan jatuh cinta?

Akhirnya saya berhasil menghubunginya kembali, saya ngotot menghubunginya. Ketika itu saya disuruhnya ke rumahnya. Saya sangat begitu senangnya, dengan semangat cinta membara datang dengan berkendara motor ngebut menuju sana, sesampainya di sana. Oh betapa dingin perasaan saya saat itu, rumahnya kosong melompong, tampak tidak terurus dengan lumut dan debu di pekarangan dan pagar rumahnya.

"Kamu dimana, aku sudah di depan" saat itu saya menelponnya heran bertanya-tanya.

"Iya cariin ada orangnya nggak?" jawabnya

"Gak ada kamu di mana? aku kangen" bujukku ala rayuan gombal seperti biasanya

"Mas aku sudah ga di situ", hati saya benar-benar beku, mata saya berair mas. Tapi gak sampai jatuh kok. saya kaget ternyata dia pindah kota dan melanjutkan pendidikannya di Jakarta, sedangkan saya masih melanjutkan kuliah di Surabaya. Dan dia bilang "mas lupain aku ya"

Saya berusaha menghubunginya, namun nomornya sudah tidak lagi aktif hingga sampai saya merasa berhasil melupakannya mas. Sialnya ketika Idul Fitri 2006 tiba-tiba dia mengirim SMS mohon maaf lahir batin, saya tahu gaya bahasa dan tata penulisan karakter SMS-nya, saya telepon dia. Namun dia masih belum ingin bicara.

Setahun yang lalu saya berhasil menghubunginya dan mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya tepat jam kurang lebih 00.00 pada tanggal ... 2008. Saya agak gagap pada mulanya, jantung saya berdegup dengan begitu sangat kencangnya. Saya berusaha untuk mengendalikan suara saya sebisanya, agar tidak terlihat gugup. Ohh Tuhan, betapa luar biasanya, saya merasa hidup lagi. Saya berbahagia sepanjang hari.

Lambat laun saya menelponnya setiap hari, semakin hari terasa kami semakin dekat kembali, namun ada sesuatu yang mengguncang di hati, dia bercerita tentang pacar barunya di Jakarta. Saya berusaha sebisa mungkin tidak bersedih, ataupun cemburu, saya sudah biasa dibuatnya mati hati dengan penantian selama tiga tahun.

Saya semakin terbiasa dengan perasaan ini. Perasaan yang sakit, dan mengganggu rutinitas saya sepanjang hari.

Jadi saya berusaha bersikap sebijak dan senetral mungkin, sebisa mungkin memendam perasaan ini di hadapannya. Sampai akhirnya dia minta pendapat kepada saya, dia jengkel dengan pacarnya, dia muak dengan sikap childish pacarnya, dia merasa selalu menjadi ibu pengasuh bagi pacarnya. Saya bingung ketika itu, hati saya jelas berkata "lebih baik kamu putuskan pacarmu daripada kamu jadi babysitter", Saya ingin berterus terang seperti itu, namun pesan SMS saya berkata lain

"Kalau kamu cinta sama dia, cobalah kamu terima dia apa adanya, seiring berjalannya waktu dia pasti akan berubah."

Dua hari setelah saya kirim SMS itu, dia tiba-tiba meminta saya untuk tidak menghubungi dia lagi. Karena pacarnya melarangnya. Saya heran, saya sudah bersikap sebiasa dan senetral mungkin tapi kenapa dia malah menjauh. Apalagi bila pacarnya sudah mulai menyuruhnya untuk SMS saya, agar tidak menghubungi dia lagi. saya merasa aneh, saya sudah mampu untuk mengendalikan diri dan hati saya untuk bersikap sebiasa mungkin. Namun kenapa dia malah pergi dan tidak ingin menerima telpon atau SMS dari saya.

Kini tahun kelima, saya masih menantinya sepanjang hari...

Sekian sepotong novel kehidupan saya, paling tidak dengan iseng saya mencoba share dengan seseorang seperti anda yang jago MK3, selain lebih lega, siapa tahu ada kemiripan kisah dengan peran yang bisa menerawang.. sampe sekarang kok belum nikah.. ya mungkin ada saran dari mas.. just cuap-cuap sekata dua kata kek.. wakakakak


+

That's all friends, silahkan diberikan kiat-kiatnya bagaimana menemukan jodoh yg terakhir dan sempurna untuk pertama-kalinya. Mungkin ada teman yg sudah berkali-kali menemukan soulmate, dan ternyata ada masa expiry. Soulmate pertama expired. Lalu soulmate kedua. Soulmate ketiga. Dan sekarang sedang mengambil ancang-ancang untuk melahap soulmate seri empat. Itu bisa saja, dan banyak juga. The problem is, jarang yg tahu kiat-kiatnya. Silahkan disharing saja di sini.

Ada juga yg memiliki ilmu menjadi lajang tanpa harus menjadi jalang. Lajang sih lajang, tapi gak gitu-gitu amat, katanya. Jalang sih jalang, tapi gak di depan mata orang. Something like that. Dan itu ada amalannya juga. Musti dibagi bagaimana cara mempertahankan kestabilan lahir batin selama menunggu si soulmate terakhir yg sekarang masih dalam dekapan wanita atau pria lain, bagaimana supaya pelet yg kita lontarkan tepat pada sasaran, dsb...

Monggo, dipersilahken..


Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

Kalimat saya kaku banget, hehe

Friends,

Berikut tanya-jawab dengan seorang teman yg bilang: 'kalimat saya kaku banget, hehe'. Tapi itu saya abaikan saja karena saya lebih kaku lagi. Kalimat saya tidak bisa bergerak-gerak sendiri. Kaku.


+

KALIMAT SAYA KAKU BANGET, HEHE


T = Salam kenal Bang Leo,

Terima kasih sudah confirmed. Langsung saja, saya terkesan dengan notes dan wawasan Bang Leo tentang pluralisme.

J = Really? (menjawab sambil tersipu-sipu malu mode is ON).

T = Jika agama saya warisan, maka keyakinan saya adalah sebuah pencarian. Saya percaya ada hal-hal yg disebut rahasia Tuhan, dan kita sebagai manusia tidak perlu mengetahuinya.

J = Tuhan is a term, istilah untuk merujuk kepada sesuatu yg kita tidak mengerti. Buat orang yg tinggal di ujung alam semesta, kita manusia bumi adalah Tuhan. At least malaikat. Buat kita, mereka yg ada di sana disebut aliens berperadaban tinggi. Pedahal belum tentu. Jadi akhirnya cuma main proyeksi saja. Saling memproyeksikan imajinasi masing-masing. Dulu orang Eropa tidak bisa mencapai Cina, dan mereka mengkhayal bahwa Cina adalah negeri makmur yg penuh tukang sulap. Makanya Marco Polo yg berhasil sampai ke Cina dianggap sebagai seorang penemu ulung, berhasil mencapai Cathay (Cina), pedahal waktu itu jalan ke sana diblokir habis-habisan oleh orang Arab.

Buat orang Cina, semua bangsa lain itu barbar, tidak beradab. Cina itu negeri tengah yg paling beradab, bahkan dibandingkan dengan India di mana pernah lahir Buddha. Timur Tengah is nothing buat orang Cina tradisional karena itu gurun pasir, dan menyembah dewa dewi yg tidak jelas. Dewa dewi Cina itu selalu jelas, duduknya teratur di dalam kelenteng, dan selalu diberikan korban kue dan makanan sebanyak lima rupa. Tidak perlu kurban kambing karena so jelas itu untuk setan-setan gentayangan, begitu kata orang yg mengidap xenophobia. Kata xenophobia asalnya dari kata 'cina', karena ini wilayah yg merasa diri berbudaya paling tinggi dan tempat lain barbar, termasuk orang-orang bule yg gubrak gabruk itu. Jawa juga barbar, tempatnya di ujung dunia paling Selatan kalau dilihat dari arah pusat budaya Cina di Beijing.

On the other hand, yg di Jawa juga melihat dirinya berbudaya paling tinggi. At first selalu curiga dengan yg datang dari luar, walaupun pada akhirnya diterima juga setelah ditelanjangin habis-habisan. Diambil essensinya, dan dibuang kulit-kulitnya. Keunikan Jawa dibandingkan budaya lainnya adalah kemampuannya untuk melakukan sintesa atau penggabungan. Untuk menggabungkan harus mengerti apa itu essensi, apa itu kulit. Kulit dibuang, dan essensi digabungkan. Terkadang proses ini disebut sebagai penggalian. Gali menggali is the specialty of those living in Java, termasuk saya, hm..

T = Kadang saya ingin menggali itu, tapi takut terjerumus ke jalan yg salah karena keterbatasan akal saya.

J = Janganlah kamu takut, saudaraku, karena paling jauh kita akan tersesat masuk ke dalam hutan rimba belantara yg tidak lagi memiliki satwa langka karena semuanya sudah habis ditembakin oleh nenek moyang kita yg bikin sawah demi mencari sesuap nasi.

T = Terimakasih atas masukannya yg mungkin membantu Bang, (btw kalimat saya kaku banget, hehe).

J = Eitt.. jangan bilang terima kasih dulu karena itu baru pembukaannya. Saya akan menuliskan kata-kata yg sangat tidak kaku, sbb:

Fyi, yg namanya manunggaling kawula lan gusti juga tidak berarti manusianya lalu jadi kayak malaikat. It's impossible, apalagi kalo manusianya masih muda, because the cakra sex masih menggebu-gebu dan bahkan, kalau orangnya rajin meditasi (wirid), kemungkinan besar malahan birahinya makin gede. Dan manunggaling with the gusti itu akan ditafsirkan sebagai manunggaling dengan sesama manusia, most possibly secara seksual yg bisa saja dilakukan asal ada dasar suka sama suka. The nabis di jaman dahulu seperti itu. Our leluhur seperti itu pula, terutama yg dari kalangan priyayi. Dan itu bisa dilakukan saat ini, walaupun paradigma sudah berubah.

Sekarang tidak bisa lagi comot bini orang. Tidak bisa lagi mengumpulkan janda-janda (atau duda-duda) untuk dibuat sebagai permainan sex. Sekarang harus ada kecocokan karena kita sudah termasuk orang intelek, dan bukan klenik. Istilah manunggaling maybe tetap dipakai. Bisa juga pinjam istilah dari Hindu seperti reinkarnasi atawa moksha untuk justifikasi bahwa kita sudah pernah bertemu sebelumnya di kehidupan masa lalu. Dulu gairah itu tidak kesampaian, tetapi sekarang kesempatan terbuka lebar. Lebar bukan hanya untuk zinah zinah merpati seperti di masa lalu. Tetapi zinah zinah asli di belakang pintu tertutup. And it's halal. Completely halal.

Yg haram jadah itu yg menyebarkan ajaran agama bahwa manusia dari jenis wanita merupakan makhluk kelas dua. Mungkin secara verbal wanita tetap dipuja-puji atau dilindungi, tetapi prakteknya dilecehkan. Kepercayaan Timur Tengah sangat melecehkan wanita walaupun bukan berarti mereka tidak bisa masuk ke frekwensi manunggaling. Banyak yg manunggaling sampai dengan empat lapis. Menurut alkisah, the manunggalings bisa dilakukan sampai empat dengan syarat yg diajak manunggaling tidak saling cemburu karena digilir manunggalingnya. Tentu saja yg ini manunggaling dalam segi fisik ala kambing bandhot. Dan itu agak disgusting buat kaum intelektual kecuali yg mata ketiganya sudah benar-benar tertutup dan yaqin haqqul yaqin bahwa the agama jatoh gedebuk dari atas langit.

Buat orang yg terbuka batinnya, hal-hal seperti itu bisa dihindari dengan berbuat jujur apa adanya saja. Kalo gatel bilang gatel, dan ajaklah the partner untuk berbuat itu. Kalo suka sama suka, dan the other person sudah cukup umur, maka jadilah. Istilahnya freedom of sexual choice. Kebebasan memilih partner sexual. Itu HAM juga. Bisa dari jenis kelamin sama, bisa berbeda. Dan itu sah saja, tanpa mengurangi ke-aziban the person yg memang sudah manunggaling dengan dirinya sendiri, baik dinamakan Allah ataupun tidak. Dan itulah arti dari dualitas. Menerima bahwa manusia memang seperti itu selama masih berbentuk fisik. Kita bukan malaikat, kita bukan robot syariat. Biarpun jungkang jungking sehari 100 kali, tetap saja kita memiliki tangan kiri dan tangan kanan.

Tetapi kita dipaksa untuk bilang tidak ada tangan selain tangan kanan. Itu penggoblokan massal, bukan? Dualitas yg ditolak dengan paksa adalah penggoblokan massal, baik dalam aspek agama, maupun salon-menyalon. Kalo belom tau, baca aja berita bahwa bahkan urusan salon-menyalon pun sudah di-CALO-i juga oleh para ulama. Rebonding rambut dinyatakan haram. Seharusnya haram untuk ulama itu sendiri bukan? Dan orang tidak perlu ikut-ikutan walaupun the ulamas bawa-bawa nama Allah yg tidak lain dan tidak bukan cuma arah mata angin. Allah arahnya agak ke kiri. Agak menyerong. Dan kita tahu ada 1001 arah mata angin. Walaupun kiblatnya tidak mengarah ke Allah, ternyata kita tetap bisa hidup.

Kalau bisa mengerti itu, artinya kita telah bisa mengerti dan menerima dualitas yg akan tetap ada selama kita masih menjadi manusia hidup. Dan itulah yg normal, yg sehat walafiat. Kebalikannya, yg bilang bahwa tidak arah lain selain arah agak serong, dan arah agak serong itu namanya Allah... is the sick persons. Manusia sakit.


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

Zinah Zinah Merpati

Friends,

Walau saya masih dalam keadaan shock berat karena the other person yg saya jawab kemarin pertanyaannya ternyata telah having a date with another person, tetapi saya memaksakan diri untuk menjawab juga pertanyaan dari rekan yg lain hari ini. Jenis kelaminnya tidak jelas. The person not even tell me who his or her name is. Dan karena waktu dalam acara Meditasi Tanpa Pesan Sponsor (MTPS) hari Sabtu lalu saya memperoleh masukan berupa mantera zinah zinah merpati, maka bisalah kita sebut namanya sebagai si zinah zinah merpati. Seperti apa kesaksiannya? Baca aja.


+

ZINAH ZINAH MERPATI


T = Salam kenal Mas Leo,

Bolehkah saya minta pendapat Mas Leo mengenai mimpi yang kualami 10 tahun yang lalu? Kebetulan lagi teringat kembali dan saya belum mengerti artinya.

J = Boleh aja, mimpi apa? (judes mode is ON)

T = Mimpinya: Saya bertamu/berkunjung ke rumah teman saya, dan yang keluar menemui saya adalah seorang laki-laki yang mengenakan pakaian Jawa (pakai blankon, sarung) atau keraton. Ia mempersilahkan saya masuk, dan saya bercakap-cakap dengannya sambil menunggu teman saya yang lagi dipanggilkan. Percakapannya saya tidak ingat. Ingatnya sampai pada saat orang tersebut mau membukakan saya, dengan berkata kurang lebih: 'Maukah saya bukakan?'

J = It's very interesting. Buka-bukaan is always very interesting, then?

T = Saya tidak terlalu mengerti apa yang dimaksud 'membukakan' tersebut. tapi dalam mimpi itu saya mengiyakan (ya mau). Orang tersebut lalu menyuruh saya duduk bersila di lantai, kemudian dia duduk bersila juga di belakangku dengan kedua tangannya menyentuh tubuhku (seperti orang menyalurkan tenaga, bukan bercanda nih mas..).

J = Saya juga suka disentuh dari arah belakang, then?

T = Orang tersebut konsentrasi berusaha dengan sekuatnya. Saya sendiri tidak merasakan apa-apa. Seingat saya sampai 3 kali dia mencobanya tapi tidak berhasil. Orang tersebut tampak heran, tapi dia menyuruh saya menunggu sebentar. Orang itu lalu masuk ke dalam rumah dan tak lama kemudian dia kembali dengan seorang lelaki yang juga mengenakan pakaian adat Jawa (keraton).

J = Then what happened?

T = Kedua orang itu lalu menempelkan kedua tangannya pada tubuhku. Yang satu di belakang saya, yang satu lagi di depan saya dengan posisi duduk bersila. Kedua orang tersebut tampaknya sekuat tenaga mencoba sampai 3 kali tapi tidak berhasil juga.

J = Kesian deh loe, then?

T = Akhirnya ia berkata tidak dapat membukakan aku, sepertinya aku sering berada di dunia kematian katanya. Sampai di situ saya terbangun.

J = Ohlala, the mimpi artinya anda orang yg telah terbuka kalau menggunakan istilah dari mereka. Kalau sudah terbuka, apanya lagi yg mau dibuka? Dan itu diperlihatkan melalui simbol di dalam mimpi itu. Anda itu memang sudah terbuka, nyambung, tidak bisa diapa-apakan lagi.

T = Saya masih kurang mengerti dengan maksud 'sudah terbuka' itu Mas Leo. Bisakah Mas Leo menjelaskannya lebih mendalam?

J = It depends, kalo dalemnya enak bisa aja (serious mode is ON).

T = Dalam mimpi itu baru saya teringat ada yang tertinggal (maaf kelupaan). Orang tersebut selain minta maaf tidak dapat membukakan juga mengatakan saya ini tersegel atau terkunci. Apa maksudnya ya? Juga apa yang dimaksudkan orang itu saya sering berada di dunia kematian?

J = Mimpi itu merupakan refleksi dari alam kesadaran kita sendiri. Jadi sebenarnya yg berinteraksi adalah bagian dari kesadaran anda yg satu dengan bagian dari kesadaran anda yg lain. Dari apa yg terlihat di mimpi, saya bisa menyimpulkan bahwa alam bawah sadar anda ingin memberi-tahukan kepada alam sadar anda (alam melek), bahwa anda ini memang sudah berada di titik tengah. Titik tengah itu antara kehidupan dan kematian. Antara sadar dan tidak sadar.

Full sadar dan full tidak sadar. 1 dan 0. Keduanya sekaligus. Dan itulah yg namanya kesadaran manusia hidup. Memang tidak bisa dibuka lagi karena memang sudah terbuka. Terbuka sekaligus tertutup. Titik tengah. Keseimbangan. Dan itulah sebenarnya yg dicari oleh para pejalan spiritual sejati. Cuma banyak yg tidak mengerti kalau sudah sampai seperti apa cirinya. Banyak orang yg memang sudah seperti itu sejak lahir, tetapi dibuat bingung oleh berbagai ajaran agama dan spiritual. Pedahal tidak perlu apapun kita memang sudah selalu berada di titik itu saja.

T = Kembali lagi saya ingin bertanya kepada mas, semoga Mas Leo tidak bosan.

J = It depends, kalo rasanya enak pasti gak bosan (tambah serious mode is ON).

T = Saya memberanikan bertanya sebab saya sudah membaca artikel-artikel yg ditulis oleh mas, dan juga tanya jawab mas dengan yang lainnya. Apalagi pengetahuan mas mengenai bermacam-macam religion sangat luas serta berpikiran terbuka. Tidak banyak individu yang seperti Mas Leo apalagi di Indonesia.

J = Terima kasih (diucapkan dengan wajah berona semu merah atawa tersipu-sipu malu,..)

T = Ini mengenai mimpi saya lebih kurang lebih satu atau dua tahun lalu. Mimpi ini membuat saya terkesan, jadi saya selalu ingat.

J = Hm..

T = Sebenarnya yang ini dapat dikatakan mimpi dapat juga tidak. Saya sadar bahwa saya melihat gambaran itu seperti kita melihat film, tapi tidak terang, dalam artian seperti nonton film yang kondisinya gelap, cuma terlihat sosoknya dan cuma beberapa benda saja yang terlihat cukup jelas. Saya katakan bukan juga mimpi karena saya sadar waktu melihat gambaran tersebut. Jika saya ingin bangun maka saya tinggal membuka mata saja. Tetapi karena penasaran saya ingin tahu gambaran yang saya lihat itu saya tidak membuka mata.

J = Hm.. saya juga suka seperti itu kadang-kadang. Jadi kita melihat ke dalam alam pikiran kita sendiri saja. Rupanya anda ini ahli menerawang. Terawangan yg asli seperti itulah, antara melek dan tidur, kondisi tegang tapi rileks. Kalo full tegang akan melek, dan kalo full rileks akan tertidur. Dan yg ini namanya tegang dan rileks sekaligus. Dalam kondisi itu seringkali saya melihat bentuk tertentu. Biasanya tanya-jawab seperti yg kita lakukan saat ini. Kadang kata per kata. Tetapi tentu saja saya tidak ingat semuanya karena percakapan toh banyak sekali. Yg saya ingat adalah frekwensinya,, frekwensi di mana saya bisa masuk ke dalam pikiran saya dan melihat segalanya seperti menonton layar film. Then?

T = Dalam gambaran tersebut tiba-tiba saya berada dalam kondisi berlutut dan mulut saya terbuka.

J = Oh, my God!

T = Kedua tangan saya membuka lebar ke samping. Walaupun sosok yang berlutut itu terlihat gelap, tetapi saya yakin itu adalah sosok saya. Di hadapan saya ada sesosok perempuan yang cuma saya dapat melihat bentuk badannya saja, tidak dapat melihat wajah atau pakaiannya karena gelap. Saya merasa mengenal perempuan itu dari sosoknya tetapi tidak tahu siapa dia.

J = Siapa yah?

T = Perempuan itu berdiri dan memegang pedang panjang. Pedang itu di masukkan ke dalam mulut saya. Saya tidak melawan bahkan terlihat pasrah saja. Pedang panjang itu dimasukkan sampai semuanya habis masuk ke dalam badan saya dari mulut saya yang terbuka itu termasuk gagangnya. Saya tidak merasakan sakit saat pedang tersebut dimasukkan.

J = Hm..

T = Sebagian pedang itu terlihat jelas oleh saya, kalau tidak salah berwarna kuning seperti tembaga dan mengkilap. Di badan pedang itu terdapat huruf-huruf yang aneh yang tidak dapat saya kenali. Yang jelas bukan huruf abjad, huruf Arab, huruf Mandarin, huruf Jepang, huruf Korea, huruf Thailand, huruf Rusia, huruf Jawa. Mungkin saperti huruf Sangsekerta atau India kuno, tetapi sayapun tidak yakin.

J = Hm..

T = Semua badan pedang itu bertuliskan huruf aneh tersebut. Setelah pedang itu habis masuk, gambaran yang saya lihat itu habis juga. Apa artinya gambaran ini ya Mas Leo?

J = Maknanya simbolik, jadi seperti anda ingin menelan habis semua pengetahuan yg ada, katakanlah hikmah dari "masa lalu" (dalam tanda kutip). Orang yg memakai pengertian reinkarnasi bisa bilang bahwa anda yg sekarang merupakan reinkarnasi dari manusia yg gimana gituh.. Sakti mandraguna di masa lalu, dan karena terlibat dalam perbuatan zinah zinah merpati akhirnya terdampar kembali di dunia ini.

Saya tidak suka pakai istilah reinkarnasi karena cuma akan membuat penggoblokan massal saja. Saya akan pakai pengertian di sini dan saat ini saja, yaitu diri anda sebagai manusia yg berbakat secara spiritual, dan secara intuitif tahu bahwa di dalam diri anda ada seorang "wanita" (dalam tanda kutip juga).

Anda tidak bilang jenis kelamin anda laki-laki atau perempuan. Tetapi rasanya laki-laki. Kalau tebakan saya betul, berarti anda adalah orang yg selalu haus untuk menerima masukan dari dalam alam bawah sadar anda. Tetapi yg muncul selalu berupa pengertian matang, tanpa ada penjelasan asal usulnya. Misalnya, anda langsung tahu bahwa agama itu cuma rekayasa belaka. Darimana anda bisa tahu? Anda tidak bisa menjawabnya. Anda cuma bisa bilang bahwa anda tahu. Anda tahu karena anda tahu. Full Stop. Titik.

Itu ciri dari manusia yg dominan di elemen tanah. Anda ini menurut saya dominannya di elemen itu. Cirinya slow but sure. Konkrit. Tidak di awang-awang. Tetapi anda masih suka memaksakan diri untuk memperoleh kata-kata yg mungkin anda harapkan bisa anda keluarkan melalui mulut anda dengan fasih. Maka muncullah penglihatan disodok oleh pedang panjang itu.

Pedang merupakan simbol dari ilmu pengetahuan. Di sini bisa dikatakan pengetahuan dari leluhur. Ajaran luhur dari masa lalu. Dan itu sudah masuk ke dalam diri anda saat ini. Anda sudah disodok oleh the pedang panjang bukan? Berarti sekarang anda tinggal buka mulut saja. Tinggal ucapkan saja. Walaupun anda tidak mengerti apa yg anda ucapkan, ucapkan saja.

IQRO, bacalah dan ucapkanlah!


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia

Filsafat, Spiritual, Agama dan Shit, Sampah..

Friends,

Berikut tanya-jawab dengan seorang rekan yg saya rasa bisa menggetarkan cakra tertentu di tubuh saya. Kali ini isinya jujur tanpa tedeng aling-aling. Akhirnya, akhirnya..


+

FILSAFAT, SPIRITUAL, AGAMA DAN SHIT, SAMPAH..


T = Mas Leo,

Kemarin aku ikut kuliah umum tentang hermeneutika dan filsafat kecurigaan di Komunitas Salihara.

J = Hermeneutika adalah ilmu tentang penafsiran. Bagaimana kita menafsirkan teks, bagaimana menafsirkan ayat-ayat kitab biasa dan ayat-ayat dari kitab yg disucikan, bagaimana menafsirkan tulisan propaganda partai politik, bagaimana menafsirkan tulisan orang yg jualan Tuhan dan KPR Syariah, bagaimana menafsirkan khotbah orang beragama, bagaimana menafsirkan tulisan ilmiah, bagaimana menafsirkan kata-kata biasa-biasa saja.

T = Sembari mendengarkan ceramah the lecturer, terutama di bagian tentang teks punya logikanya sendiri, yg bisa dianalisis lewat strukturalisme entah Greimass atau Propp, dan ada ideologi yg bermain di dalamnya (well, dulu di bangku kuliah sih udah belajar, and kemarin itu semacam refreshing otak n bagaimana ideologi itu beroperasi menjadi tampak lebih kentara), aku membandingkan filsafat dengan spiritualitas.

J = Spiritualitas bisa didefinisikan bermacam-macam, dan latar belakangnya juga filsafat. Filsafat artinya pemikiran. Pemikiran tentang segala macam. Dan di jaman dulu, pemikiran tentang kehidupan batin manusia namanya filsafat metafisika. Metafisika itu berandai-andai tentang Tuhan. Bagaimana Tuhan menciptakan langit dan bumi dan segala isinya, etc, dan mengapa Tuhan tidak menyahut walaupun dipanggil dengan sejuta loudspeaker mesjid, misalnya. Lalu the filsuf akan memberikan jawaban yg terakhir dan sempurna. Jawaban itu datang dari pikiran si filsuf sendiri. Filsuf tentang Tuhan bisa disebut sebagai metaphysician. Filsuf metafisika.

Di Kristen, filsuf demikian disebut sebagai teolog. Dan pemikirannya disebut sebagai teologi, artinya ilmu tentang Tuhan. Datangnya dari mana the ilmu? Ya dari pikiran si filsuf sendiri. Tetapi kemudian gereja mengambil alih pemikiran si filsuf dan dijadikan ajaran agama dengan alasan datangnya dari Tuhan. Pedahal itu datang dari pemikiran si filsuf itu sendiri. Tanpa diduga, ternyata ada juga orang-orang yg tahu asal-usul ajaran agama dan mempertanyakannya. Tetapi orang yg mempertanyakan itu akhirnya di-ban, mulutnya dibungkam. Buku-bukunya dibreidel. Fyi, gereja Katolik Roma itu paling rajin membreidel buku orang yg berlawanan dengan kata-kata Tuhan sesuai dengan yg diridhoi oleh gereja. Di jaman dulu orang-orang yg bukunya dibreidel bisa menikmati hukum syariat Katolik berupa kehormatan untuk dipanggang hidup-hidup menjadi sate, namanya sate orang. Udah gitu the sate dikubur tanpa upacara, kurang lebih sama dengan kelakuan Taliban jaman sekarang.

Tetapi gereja Katolik Roma sekarang sudah tobat. Sudah habis-habisan berperang dengan kelompok pembangkang yg sekarang dikenal sebagai gereja Protestan. Dan gereja-gereja Protestan juga sudah tobat, tidak lagi fanatik dan menginjak-injak HAM kaum wanita dan minoritas. Ayat-ayat yg dulu mereka tafsirkan sebagai berasal dari Tuhan sekarang sudah terbuktikan merupakan hasil pemikiran manusia di jaman dahulu. Ada manusia yg dikenal sebagai Musa, Daud, Sulaiman. Ada yg namanya Yesus, dan ternyata kata-kata yg terkumpul atas nama mereka di dalam Alkitab itu semuanya hanyalah berupa hasil pemikiran. Filsafat juga sebenarnya. Walaupun menggunakan kata Tuhan, ternyata semuanya pemikiran manusia belaka. Filsafat belaka.

Kalau dibilang filsfafat, orang yg masih gila Tuhan akan menganggap enteng. Filsafat itu pemikiran manusia belaka, begitu pikir mereka. Pedahal segala macam ajaran agama itu apa kalau bukan filsafat juga? Cuma ajaran agama memiliki kelebihan yg terakhir dan sempurna, yaitu tanpa tahu malu bilang ada Tuhan yg menurunkan ayat-ayat. Dan ada syariat atau syarat-syarat supaya masuk Sorga. Lalu ada diskriminasi manusia menjadi orang mukmin dan orang kafir. Kalo mukmin berarti satu kelompok, dan kalo kafir berarti musuh. Pedahal itu semuanya filsafat thok, pemikiran. Filsafat itu berubah terus, tetapi kalau sudah dijadikan agama akhirnya mati. Dan manusia-manusia yg masih waras otaknya akan berusaha untuk membujuk dengan berbagai macam 'permen' supaya manusia yg gila Tuhan itu sadar diri.

Spiritualitas juga begitu, isinya pemikiran belaka, filsafat juga. Ada spiritualitas berdasarkan aliran Sufi. Ada spiritualitas Kristen. Ada spiritualitas Buddhist. Spiritualitas humanis. Spirituatlitas agnostic. Spiritualitas atheist. Isinya pemikiran belaka. Mereka berpikir bahwa kalau mencari Tuhan harus berputar-putar seperti gasing, contohnya. Dan itu sah saja seperti dilakukan oleh sebagian orang Sufi. Ada yg bilang spiritualitas berarti vegetarian atau anti makan babi dan binatang lainnya seperti yg dipraktekkan oleh sebagian orang Buddhist. Dan itu sah saja. Sebagian orang Hindu mempraktekkan brahmachary atau pantang melakukan hubungan sex, baik dengan manusia sejenis maupun berlawanan jenis. Dan itu oke pula. Yg humanis menekankan kerja bakti sosial. Yg agnostik menekankan universalitas. Dan yg atheist menekankan ilmu pengetahuan. Semuanya spiritualitas.

T = Aku jadi berpikir bahwa spiritualitas itu omong kosong belaka. The-so-called spirit itu adanya di mana? Penglihatan, hasil terawangan, intuisi, insight, dan bahkan wisdom yg dialami oleh spiritualis itu cuman lapisan kesadaran sebenarnya, lapisan yg terkuak lebih dalam. Memang itu semua terjadi/muncul seakan-akan secara spontan. Dan menurutku banyak spiritualis terjebak di sini, merasa telah "semakin dekat" menuju the-so-called source atau Tuhan atau the unknown (istilah J Krishnamurti).

J = Banyak orang yg mengaku spiritualis itu cuma menipu diri mereka sendiri saja. Mereka merasa telah dekat kepada the source, pedahal kalau benar ada the source, maka kita tidak akan lebih dekat atau lebih jauh. Kita cuma akan segitu-gitu aja. The source itu apa? Napas kita? Kita selalu bernapas bukan? Dari lahir sampai sekarang, dan bahkan sampai mati kita tidak akan lebih dekat dan lebih jauh dari napas kita. Ada pula yg namanya intuisi, dan itu sesuatu yg spontan datang dari alam bawah sada kita. Psikologi juga tahu yg namanya intuisi, dan itu ada di semua orang kalau manusianya mau berjalan di jalan yg biasa-biasa saja, tanpa memasukkan diri ke dalam kotak-kotak. Kotak-kotak itu adalah yg memakai segala macam definisi, biasanya dari agama-agama. Ada definisi manusia yg tercerahkan dan manusia yg butek. Mungkin definisi itu berguna juga karena kita memang bisa lihat bahwa manusia yg memegang agama biasanya otaknya butek, tidak jalan. Atau paling jauh jalan di tempat saja karena the person ingin masuk Sorga dan memperoleh tempat yg layak di sisi Allah SWT. Pedahal kita tahu bahwa Allah SWT itu merupakan hasil pemikiran. Hasil olah daya pikir manusia yg sekarang kita kenal sebagai aktifitas berfilsafat. Tetapi kata filsafat belum dikenal di masa lalu. Dulu orang menyebutnya sebagai bernubuah. Dan manusianya disebut nabi... Lebih gila lagi adalah orang-orang tertentu yg me-nabikan manusia tertentu dengan maksud untuk merebut kekuasaan. Manusia yg di-nabikan itu pedahal tidak ada bedanya dengan anda dan saya, cuma seorang manusia yg berpikir dan mengucapkan kata-kata. Kata-kata biasa saja malahan. Cuma ditambahkan pemanis rasa seolah-olah yg berbicara itu Allah.

T = Krishnamurti (sebagaimana terbaca di buku kehidupan yg ditulisnya) dan semua guru spiritual bakal bilang bahwa kita harus meninggalkan konsep-konsep, pengetahuan-pengetahuan sebelumnya yg kita miliki agar dapat menyelami kebenaran, keheningan, atau Tuhan.

J = Konsep juga sebenarnya. Kita memang harus meninggalkan semuanya supaya bisa mengenal siapa diri kita sendiri. Kita harus meninggalkan doa-doa yg menjerit-jerit 'Oh, Tuhan'. Harus meninggalkan kebiasaan menuruti kata orang. Kata orang kalau sholat maka pahala kita bertambah. Kata orang kalau ke gereja tiap minggu maka akan masuk Sorga. Kata orang kalau meditasi maka bisa tenang seperti patung Buddha. Itu semua kata orang, dan harus ditinggalkan kalau manusianya mau menemukan siapa itu "Tuhan". Kata Tuhan harus selalu ditulis dengan tanda kutip karena itu cuma konsep thok. Orang Malaysia yg gila Tuhan itu tidak tahu bahwa mereka cuma memperebutkan konsep yg namanya Allah. Allah itu konsep thok. Hasil pemikiran. Hasil kegiatan berfilsafat. Dan memang harus ditinggalkan kalau manusianya mau menemukan dirinya sendiri.

T = Sedangkan para filsuf, kalo yg kemarin sih filsuf-filsuf hermeneutika macam Paul Ricoeur, justru tidak menegasikan konsepsi/pengetahuan yg kita miliki sebelumnya.

J = Mereka tidak menegasikan karena mereka tahu bahwa mereka bergerak di alam pemikiran, dan tidak ada satupun konsep begituan yg mereka pegang. Karena mereka tidak pegang satupun, maka mereka tidak merasa ada kebutuhan untuk menegasikan. Mereka bisa melihat makna atau essensi dari hal-hal yg disimbolkan.

T = Satu keunggulan utama dari filsafat adalah dia selalu bisa mengelaborasi modus operandi dan cara beroperasi entah itu ideologi, atau kebenaran itu sendiri! Dia selalu bisa melihat logika yg tersembunyi di balik kebenaran. Sedangkan spiritualis bisanya cuman menerima penglihatan/wisdom/intuisi begitu aja.

J = Spiritualis aliran ketinggalan jaman memang punya banyak salah kaprah. Mereka memuja-muji Krishnamurti dan Osho, tanpa tahu message yg diberikan oleh Krishnamurti dan Osho. Krishnamurti dan Osho itu tidak perduli dengan segala macam keharaman ini dan itu yg dipraktekkan oleh orang-orang spiritualis keblinger yg masih cukup banyak dijumpai di Indonesia, misalnya. The spiritualists merasa diri orang spiritual kelas tinggi, pedahal menurut pendapat saya mereka kelas teri. Kelas teri itu adalah spiritualis yg mengajarkan tutup mulut. Tutup mulut karena merasa dirinya sudah SO high. Terlalu tinggi dan suci bagi dunia ini. Pedahal itu penipuan diri sendiri saja karena kita bisa tahu betapa sombongnya si spiritualis itu mengajarkan bagaimana manusia harus menghilangkan kemelekatan terhadap the kontols... pedahal gimana mao hilang? Such burung pelatuk memang nempel di selangkangan kita kaum pria, dan kita mao pake ataupun tidak merupakan HAM yg ada di diri kita, apabila dilakukan dengan dasar suka sama suka. Dan kegiatan esex-mengesex, baik dengan muhrimnya maupun dengan muhrim orang, sama sekali tidak ada hubungannya dengan tingkat spiritualitas orang.

Tingkat spiritualtias juga konsep yg amburadul. Memang ada orang yg pengertiannya lebih komprehensif, dan ada yg cetek. Yg cetek itu yg pakai banyak syariat. Yg merasa sudah jadi orang baik karena sering meditasi di pura. Sering baca Bhagavad Gita dan Alkitab. Bacanya berganti-ganti sebagai bukti bahwa orangnya sudah universal. Dan itu disohorkannya di facebook. Tetapi so jelas bagi orang yg punya mata bahwa orang jenis begituan adalah orang spiritual kelas pemula. Cetek. Dangkal. Cupat. Salah kaprah. Orang spiritual dewasa itu akan seperti Krishnamurti dan Osho yg tidak perduli dengan segala macam label benar dan salah, mereka sudah ke luar dari kotak-kotak. Mereka sadar bahwa mereka sadar, dan mereka menjadi dirinya sendiri saja. Makanya saya juga sudah jebretkan tanpa sungkan bahwa Krishnamurti dan Osho itu penganut free sex. Their kontols digunakan untuk nge-sex. Krishnamurti malahan nge-sex dengan bini orang, dan itu sah saja. Yg gatel was the bini orang, dan itu dilakukan atas dasar suka sama suka, hm..

T = Menurutku, pada suatu masa kelak, filsafat dan spiritual akan bertemu. Akan tiba pada suatu titik di mana filsafat semakin pintar untuk selalu bisa mengelaborasi atau menguraikan the so called penglihatan/wisdom/intuisi. Dan bila itu terjadi, spiritualitas akan masuk tong sampah.

J = Para filsuf itu juga menggunakan intuisi, sebenarnya, walaupun mereka tidak menyebutnya sebagai intuisi. Di masa lalu filsafat itu disebut juga wisdom atau kebijaksanaan. Kenapa disebut wisdom? Karena pemikiran yg dikeluarkan tidak menggunakan kata-kata seolah-olah itu dari Tuhan. Yg menggunakan kata-kata seolah dari Tuhan akhirnya bisa diakui sebagai ayat-ayat, tetapi isinya jelas banyak yg sampah. Ayat-ayat itu banyak sampahnya, tetapi orang yg masih butek spiritualitasnya tidak berani bilang itu ayat-ayat sampah. Saya berani. Saya bisa tunjuk ayat-ayat sampah yg ada di kitab-kitab yg disucikan oleh berbagai agama itu. Tunjuk saja. Tidak apa-apa kok, memang sampah kok.

T = Ternyata gak perlu meditasi bisa juga, pikir orang. Ternyata the so called spirit itu gak jelas adanya. Ternyata kesadaran tinggi atau kesadaran roh atau pencerahan itu bukan sesuatu yg ilahi, bukan sesuatu yg transendental. The unknown, satori, Tuhan, roh kehidupan, sang asal etc adalah klenik belaka, alias, sesuatu yg bisa dijelaskan secara runut dan gamblang.

J = Memang bisa dijelaskan secara rasional. Dan ternyata segalanya itu biasa-biasa saja. The Tuhan, pencerahan, satori, sang asal, semuanya ada di sini dan saat ini saja. That is your own kesadaran. Anda sadar. Saya sadar. Dan itulah ITU. That is IT. Mau disebut sebagai kesadaran Tuhan, kesadaran Buddha, kesadaran Kristus, atau tidak disebut dengan apapun is ok saja. Dan memang tidak perlu meditasi dengan kaki bersila seperti patung Buddha. Meditasi is a term thok, the practice bermacam-macam jenisnya, dan bahkan bisa disebut bukan dengan istilah meditasi. Kita semuanya meditator kalau kita mau sadar bahwa kita sadar. Para filsuf itu meditasi juga kok, walaupun mereka tidak sebut dengan istilah meditasi. Kalau ucapan atau tulisannya bisa masuk ke dalam hati dan pikiran manusia seperti pedang yg ditancapkan, maka artinya mereka mempergunakan frekwensi dari apa yg saya sebut sebagai mata ketiga. Banyak dari para filsuf itu menggunakannya. Nietszche menggunakan itu. Sartre juga. Dan bahkan Karl Marx dan orang-orang atheist itu.

T = Tapi aku belum baca filsafat metafisika sih (I take that metafisika is similar to spiritual). Aku belum tau kenapa disebut metafisika. Aku belum tau kenapa disebut "meta", walaupun aku menduga the so called meta itu ya hal biasa aja atau bukan sesuatu yg transendental.

J = Transendental itu konsep thok. Kalau merujuk kepada Tuhan maka disebut transendental, pedahal semuanya pemikiran biasa saja. Metafisika itu pemikiran biasa saja yg merujuk kepada Tuhan. Kenapa Tuhan ada blah blah blah... Dan saya jawab, Tuhan ada karena diadakan. Yg mengadakan Tuhan is the manusia sendiri. Para pemikir metafisika, para manusia yg sekarang di-nabikan. Para ustads, pastors. bhikkus, pedandas, dan banyak orang spiritual salah kaprah itu. Pedahal tidak ada yg transenden selain kita sendiri yg mau bikin diri kita tranced atawa kemasukan roh. Pedahal tidak ada yg masuk, yg ada cuma frekwensi gelombang otak rendah sehingga manusianya bisa mengeluarkan kata-kata tanpa rem. The kata-kata dikumpulkan dan akhirnya jadi ayat-ayat yg kalau mau jujur juga banyak sampahnya. Shit, sampah..


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .