Jumat, 19 Februari 2010

Saya Kenal Cowok Bule di Chat Room

Friends,

Teman wanita di percakapan pertama merasa anunya gimana gitu kalo sedang on dengan seorang cowok bule yg dikenalnya di chat room. Teman di percakapan kedua bilang Ibnu Sina kafir. Saya iyakan, memang kafir.


+

PERCAKAPAN 1: SAYA KENAL COWOK BULE DI CHAT ROOM


T = Mas Leo, apa kabar?

Ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan, soalnya saya bingung mau kemana lagi saya bertanya, dan ini mengenai diri saya. Maaf yah baru kenal tapi udah mulai tanya-tanya gitu deh... hehehe...

J = Hehehe...

T = Ini mengenai diri saya yang selalu merasa ragu-ragu terhadap banyak hal dalam hidup saya. Saya tau keragu-raguan adalah hal yang buruk. Tahun lalu sampai sekarang saya kenal dengan seorang cowok dari chat room, sekarang dia kerja untuk proyek di Jepang. Sejak kenal dekat dengan dia, saya merasa senang dan bahagia. Sampai suatu saat kalau dia nggak OL sehari aja rasanya kayak ada yang ilang. Karena dengan banyak ngobrol sama dia, saya banyak belajar dari dia dari mulai harus selalu open untuk apapun, dan dia juga sering sharing masalah sex, maklum bule hihihi...

J = Hihihi...

T = Tapi lumayan juga. Nah di masa itu kalo kita lagi gak OL, saya sering banget ngerasa kalo dia tuh sering berbicara di hati saya, dan saya merasa kalo setiap saya balik bicara dengan dia saya merasa ada sesuatu yang menarik/menonjok tepat di rahim saya. Dan hanya kalo saya mikirin dia. Terus kalo saya lagi ngebatin dia, dia muncul OL.

J = Hm..

T = Semenjak kenal sama dia, saya jadi merasa lebih peka terhadap apapun. Saya sadar dan bisa merasakan emosi setiap orang di sekitar saya, bahkan saya bisa merasakan apa yg mereka pikirkan dengan mudahnya.

J = Ok, then?

T = Suatu saat dia sering mengajak saya bertengkar dan saya hanya pasrah saja. Karena mungkin kita jauh, dan saya belum pernah ketemu sama dia, dia marah dengan bahasa kasar, tapi sejak Januari kemarin dia berubah drastis, jadi baik lagi, padahal aku kira dia akan bener-bener ninggalin aku. Emang karena dia aku belajar jadi jujur atas perasaanku sendiri. Udah gak malu bilang cinta, sayang, or whatever lah..

J = Ok, then?

T = Yang ingin aku tanyain adalah apa yang terjadi sama diri aku? Dulu aku rajin meditasi di mata ketiga, sekarang udah jarang. Karena aku ngerasa segala sesuatunya udah jadi simple, bahkan aku baca kartu tarot pun jadi mudah simple aja muncul di kepala aku. Tapi aku gak bisa baca masalah pribadiku sendiri. Dan aku banyak belajar dari banyak kejadian di sekitar aku dan kejadian di dunia juga. Aku atheis sekarang, tapi aku gak bilang sama siapapun, males juga aku gak butuh lagi nonsense kayak gitu. Dan kenapa kalo mikirin tu cowok kok rasanya di bagian rahim aku kayak ditarik-tarik ke dalam/ditonjok yah? Terus aku ingin tau mas, apa tu cowok serius sama aku? Dia beberapa kali ngajak aku merit, padahal kita belum pernah ketemu, hihihi...

J = Hihihi...

T = Nah jeleknya aku, keragu-raguan besar selalu muncul dalam pikiran aku, jadi kepikiran terus, dan aku takut dia sebenernya gak serius sama aku. Biasa kalo cewek pasti gak bisa cuek, mikir terus, aku gak bisa tau seberapa serius dia sama aku, dan apakah yang aku rasakan sama dengan yang ia rasakan?

J = Hm..

T = Padahal sehari tanpa dia sepi banget, dan gak semangat, aku ngearasain banyak pelajaran dari dia, walaupun dia tempramental abis. Pokoknya sejak nemuin dia di chat troom aku ngerasa hidup aku tu lebih berenergi, mengingat sebelumnya aku merasa down, karena masalah besar menimpa keluargaku. Dan sekarang dia mulai jarang OL, gak intens lagi kayak dulu. Tapi kalo keseringan OL aku juga bosen, aku ini pembosan berat...:)

J = Sama, aku juga pembosan berat, then?

T = Apakah kalo kita mencintai seseorang kita bisa rasakan dia juga berbicara sama kita? Kalo hanya lewat chatting apa memang benar ada energi yang kita rasakan? Terkadang aku meyakini semua itu, tapi kadang ragu juga dateng. Dan keragu-raguan tidak hanya datang pada satu masalah, sampai ke bos aku pun aku ngerasa ragu banget, apa keraguan itu mengarahkan kenyataan yang benar atau yang salah? Soalnya sangat mengganggu sekali.

J = Hm..

T = Maaf banget mas, suratnya panjang banget, mudah-mudahan Mas Leo bisa kasih pendapat tentang yang terjadi sama diri aku, sounds ridiculous, I don't even recognize what really happens to myself...:)

J = Menurut saya anda very lonely as well as merasa kering secara seksual, ceile.. Saya juga begitu makanya saya gampang jatuh cinta. Tetapi jatuh cinta di dunia maya is mostly illusional, kecuali anda mau realistis bahwa cinta is cinta, nothing more is required gitu lho. Kalo mao diwujudkan juga bisa, tapi anda harus menerapkan ilmu gombal. Rayulah si cowok bule supaya datang dan membuktikan kejantanannya. Kalo cuma ngomong doang maka anda akan berpaling kepada pria lain yg akan dengan senang hati mengantri di hadapan anda. Fyi, pria itu senang menjadi 'korban' pelecehan seksual yg dilakukan oleh wanita-wanita kesepian. And that's also the reason that I have been promoting myself. I write it plainly that I am available, siapa cepat dia dapat. Tetapi tidak untuk selamanya of course karena saya berprinsip cinta tidak mengikat. Kalo harus diikat saya akan lari sambil nyanyi lagu 'kejarlah daku kau kutangkap'.. HAP!


+

PERCAKAPAN 2: GAK HERAN KALO IBNU SINA DICAP KAPIR


T = Hello Mas Leo,

Saya udah bolak balik bolak baca note notes anda dan ebook-ebook anda. For the first time, saya ingin bertanya ke anda :)

J = Boleh aja, what's the question?

T = Saya yakin sepenuhnya sampai saat ini, bahwa Tuhan, agama dan tetek bengeknya sebenarnya hanyalah konsep ciptaan manusia. Saya juga pernah baca tulisannya Ibnu Sina yang bernada sama. Gak heran kalo Ibnu Sina di cap KAPIR... sama ulama-ulama sesudahnya.

J = Memang kapir, then?

T = TAPI Mas Leo, saya tidak sepaham dengan anda JIKA malapetaka, kesengsaraan dan keberuntungan itu adalah kejadian acak. Ilmu-ilmu fisika menunjukkan kita adanya keteraturan, Untuk itulah saya percaya dengan adanya hukum sebab-akibat alias aksi reaksi. Dan secara tidak langsung saya menyenangi konsep reinkarnasi.

J = That's good, then?

T = Dengan demikian saya berpikir bahwa hidup di dunia ini untuk belajar. Kalo belum bisa belajar ya tinggal kelas, belajar lagi, reinkarnasi lagi. Seterusnya hingga kita mengerti. Dan terus belajar. Hingga akhirnya kita mengerti kesatuan. Dan berusaha semaksimal mungkin untuk berbuat baik dengan siapa saja, dan apa aja. Gak membuang sampah sembarangan karena sudah sadar. Gak ngesex sama istri orang karena sadar itu menyakitin hati suaminya, dll. Agak beda sama pendapat Bang Leo, yang kita hidup ya hidup aja. Mau ini itu terserah. Pikir saya hampa sekali hidup seperti itu mas ? Jadi bukan manusia lagi. Dan saya pikir kalo prinsip itu yg dipegang, terus gimana prinsip-prinsip kemanusiaan? Ada orang minta tolong gak ditolong, seperti itu kah?

J = Tentu saja tidak. Kalau ada orang minta tolong dan anda mampu dan mau menolong, maka tolonglah. Kalau anda mampu dan tidak mau, maka tidak usah tolonglah. Menolong orang juga merupakan pilihan. Anda mau atau tidak mau. Orang-orang beragama itu walaupun diajarkan untuk menolong orang lain banyak yg memilih untuk tidak menolong walaupun mampu. Dan itu hak mereka. Banyak yg bukan menolong malahan menjerumuskan manusia menjadi budak agama. Banyak yg melestarikan pembodohan massal. Banyak yg menghancurkan tempat peribadatan orang lain. Pedahal semua manusia memiliki HAM yg sama. Memiliki hak dan kewajiban yg sama di depan hukum. Tetapi banyak sekali diskriminasi yg dilakukan oleh orang beragama walaupun ajaran agamanya mengajarkan sebaliknya.

Prinsip-prinsip kemanusiaan hanya bisa diperjuangkan melalui jalur hukum. Harus ada hukum yg tegas bilang bahwa kelakuan jahilliyah is kelakuan jahilliyah walaupun disebut sebagai syariat agama. Kalau masih mau menempatkan dirinya sendiri lebih tinggi dari orang atau kelompok lain, maka jelas itu kelakuan yg tidak produktif sekaligus mencoreng-moreng orang atau kelompoknya sendiri. Dan itu bisa saja dilakukan asalkan segalanya masih tetap di dalam lingkup hidup orang atau kelompok itu. Tetapi kalau sudah dibawa keluar dari lingkungan pribadi, maka artinya sudah mulai berindikasi pelecehan HAM. Pelecehan HAM juga merupakan pilihan, by the way. Manusia berhak untuk melakukan pelecehan HAM maupun tidak.

Tetapi orang lain akan memberikan tanggapan. Ada tanggapan terhadap apa yg kita lakukan, sehingga kita akhirnya akan belajar untuk menjadi dewasa. Dewasa itu artinya menjadi diri sendiri saja tanpa merasa perlu memaksakan diri untuk berbuat baik. Kalau memaksakan diri untuk berbuat "baik" (dalam tanda kutip), maka biasanya terjadi arogansi. Terjadi pembodohan massal yg bawa-bawa Tuhan, pedahal cuma pemikiran belaka. And you know yourself that pemikiran keagamaan itu semuanya buat-buatan. Untuk apa ikut yg begituan? Lebih baik jadi diri anda sendiri saja. Do whatever you want to do, if permitted by the circumstances. It's your own life.


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

Spiritual Tanpa Ritual

Teman-teman,

Simbol bentuknya bermacam-macam, bisa berupa burung maupun non-burung seperti bisa dibaca di percakapan pertama. Ritual atau upacara keagamaan juga berisikan simbol-simbol semata, bisa dilakukan kalau mau. Bisa juga tidak kalau merasa sudah tidak cocok lagi seperti bisa dibaca di percakapan kedua.


+

PERCAKAPAN 1: AL-KISAH MIMPI SAYA


T = Sebulan yang lalu saya mimpi bertemu Leonardo Rimba. Tidak hanya Gus Leo yang ada, tapi di situ ada teman saya yang lain; Nevi.

J = Hm..

T = Gus Leo kasih burung kecil sama saya. Saya rawat burung itu. Burung itu kabur. Saya kejar. Sampai dapat.

J = Hm..

T = Sampai dapat Sang Burung, Gus Leo menjadi pergi ke mana, entah.

J = Sang Burung yg bentuknya kecil itu simbol dari saya sendiri. Saya memang zinah zinah merpati, suka kabur-kaburan, tapi kalau sudah tertangkap bisa nurut juga, coba aja.


+

PERCAKAPAN 2: SPIRITUAL TANPA RITUAL


T = Mas Leo, udah tiga malam anak saya nangis, sampe akhirnya tadi jam 2 dini hari saya ajak ke balian (dukun di Bali). Katanya anak saya dimasuki roh jahat, setelah diobati langsung sembuh.

J = Hm..

T = Sebenarnya saya udah jengkel karena keluarga saya kayaknya udah menjadi target operasi, saya ingin sekali saya menghajar orang yang tidak bertanggung-jawab itu tapi gimana caranya wong dia tak tampak dan lagi aku belum punya kewaskitaan untuk menghadapinya.

J = Hm..

T = Bagaimana caranya menggunakan intuisi untuk menangkal atau menyembuhkan penyakit semacam itu?

J = Menurut saya ada "penyakit" tertentu di Bali yg obatnya dipahami oleh balian di sana. Kalau sudah ada balian yg cocok, ya sudah, ke sana saja. Saya sendiri tidak pakai pengertian dari balian, tetapi kalau mau pakai pengertian seperti itu juga tidak dilarang, yg penting bisa sembuh.

T = Memang ada balian yg cocok, beliau selalu siap menolong bila diperlukan walaupun tengah malam.

J = That's good.

T = Btw, seorang jero mangku (penjaga pura di Bali) meramalkan saya bahwa di umur 30 tahun saya harus ngayah (mungkin jadi balian) untuk umat manusia.

J = Hm..

T = Di rumah saya konon juga akan bersemayam beberapa dewa. Namun saya masih mengabaikan hal itu, saya belum percaya itu akan terjadi.

J = Hm..

T = Kalau dari pandangan Mas Leo, apakah itu mungkin / akan terjadi pada saya? Sedangkan saya sungguh tidak tau apa-apa apalagi agama.

J = Menurut saya itu mungkin sekali terjadi, lihat saja nanti.

T = Lalu apakah kepahitan hidup yg saya alami selama ini adalah ujian menuju tingkatan spiritual yg lebih tinggi?

J = Kurang lebih seperti itu.

T = Membuka mata ketiga apa harus dengan meditasi?

J = Tidak harus. Semua orang lahir dengan mata ketiga yg terbuka, tetapi kita semua diajarkan untuk percaya agama. Kalau kita percaya agama, maka mata ketiga kita tertutup. Ketika kita sadar bahwa agama membohongi kita, maka mata ketiga kita terbuka. As simple as that.

T = Dan pastinya mata ketiga saya masih tertutup banyak dosa hehehe.. benar gak?

J = Bener sekali. Kalau anda masih percaya dosa maka mata ketiga anda masih tertutup rapat.

T = Sebenarnya saya lebih tertarik dengan spiritual tanpa ritual, yg simpel aja, kalo pendekatan agama kan agak ribet dan makan biaya, ada gak ya yg kayak gitu?

J = Tentu saja ada. Saya praktisi spiritual tanpa ritual, tanpa agama, tanpa ribet dan tanpa makan biaya.


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

Temanku (Pacar?) Selalu Kangen Seperti Dulu

Friends,

Berikut tanya-jawab dengan seorang rekan pria yg memiliki sex appeal sangat tinggi sehingga selalu digemari oleh bini orang dari dulu sampe sekarang. Bagaimana tanya-jawabnya, silahkan disimak yg berikut ini. Enjoy!


+

TEMANKU (PACAR?) SELALU KANGEN SEPERTI DULU


T = Apa kabar Mas Leo? Aku mo nanya lagi nich, boleh ya...

J = Boleh aja.

T = Cerita 1:

Temanku (pacar?) bernama Sri Slingkuwati (nama samaran), yang pernah aku ceritain ke Mas Leo, sekarang ini deket lagi ama aku dan dia selalu kangen seperti dulu. Walaupun dia dengan gagah berani udah bilang ke saya bahwa dia sedang berusaha mencintai suaminya dan sudah 'choose' untuk mengabdi karena untuk nebus salah-salahnya yg dulu & merasa berhutang budi, tapi dia juga gak mau pisah ama aku.

J = That's good, then?

T = Truz yg lucunya dia sempet merasa dipelet ama suaminya agar tidak macam-macam. Karena setiap kali kita bermesraan... 'voltage' dia bisa hilang mendadak mas, karena dia seperti melihat muka suaminya nongol di depan dia gitu. Nakh yang ingin aku tanyakan untuk kasus ini: Menurut Mas Leo, apa bener dia dipelet?

J = Nggak lah. Bukan dipelet melainkan perasaan berdosa saja. Dia merasa berdosa bercinta dengan orang lain yg bukan suaminya sehingga the 'voltage' bisa turun mendadak ketika sedang begituan. Please bersabarlah karena perasaan berdosa perlu waktu untuk dihilangkan dengan sempurna. Kalau the 'voltage' turun masih bisa dinaikkan lagi, caranya perlahan-lahan. Lama-lama juga dia sadar sendiri bahwa tidak ada pelet memelet di dalam hal ini melainkan cuma serong menyerong berdasarkan azas suka sama suka saja.

T = Cinta itu memangnya bisa diusahakan ya mas? Dari tidak mencintai ntar setelah diusahakan... jadi mencintai?

J = Of course cinta bisa diusahakan, namanya usaha bercinta. Jaman dulu ada yg namanya dari mata turun ke hati. Ada juga yg bilang asam di gunung garam di laut, bertemunya di belanga juga. Berarti ada sesuatu yg diusahakan di sini. Usaha itu dilakukan oleh kita yg merekayasa rasa suka. Kalau jaman dulu dari mata turun ke hati, maka jaman sekarang bisa dari kantong turun ke hati. Bisa juga dari cara main turun ke hati. Macam-macamlah. Hati is the perangkat untuk merasakan, dan cara menginduksi perasaan itu ada 1001 macam. Semuanya sah dan halal saja.

T = Cerita 2:

Ini kejadian yang menimpa aku sekitar 2 minggu lalu mas. Waktu itu aku pulang ke rumah abiz antar anak sekolah (pagi-pagi jam 7-an). Pas di simpang waktu aku mau muter arah - kecepatan rendah (udah kasih lampu sein), mendadak ada motor honda tiger dengan kecepatan tinggi yg nabrak aku dan aku sadar karena terasa di tangan kanan aku. Yang anehnya adalah aku gak apa-apa, gak jatuh dlsb. Tapi yg nabrak aku jatuh luka parah, motornya rusak parah, lampu depan pecah, ban depan bengkok, jadi seperti orang nabrak tembok gitu mas. Pertanyaanku: Kok bisa seperti itu ya mas? Ampe tukang rokok yg lihat kejadian dan juga bantu nolong "korban" bareng aku mandang-mandang heran & berulangkali nanya: 'bapak kok gak kenapa-napa sich?' Ya aku jawab, mana saya tahu...

J = Hal seperti itu bisa saja terjadi kalau gelombang otak kita berada di level rendah. Kemungkinan anda saat itu berada di gelombang otak rendah sekali, gelombang otak delta atau gelombang otak deep meditation. Kalau kita berada di gelombang otak itu, segala yg terjadi akan seperti angin yg datang dan pergi begitu saja, dan tidak bisa benar-benar mengenai kita, bahkan yg fisik sekalipun. Hal ini susah dimengerti kecuali oleh mereka yg pernah mengalaminya sendiri. Saya pernah mengalaminya sehingga bisa tahu bahwa hal tersebut mungkin saja. Kejadiannya waktu itu di pagi buta sekali, dan saya habis meditasi semalaman. Jadi gelombang otak saya jelas ada di Delta, gelombang otak tidur lelap atau deep meditation. Saya naik motor dan duduk di belakang. Pada saat mendekati lampu merah, motor melambat karena akan berhenti.

Tiba-tiba dari arah belakang datang motor lain dengan kecepatan tinggi. Saya sadar itu suara motor lain dan,.. eh tiba-tiba saya merasa seperti ada yg menabrak dari belakang, tidak keras, dan saya sama sekali tidak merasa kaget. Kan gelombang otak rendah, jadi tidak bisa merasa kaget. Malah saya bingung karena tiba-tiba melihat ada motor lain yg terbalik-balik di sebelah motor saya. Aneh saja karena jalanan kan sepi sekali, jalanan begitu luas dan tidak ada kendaraan lain kok itu motor tiba-tiba bisa terguling-guling. Ternyata motor itu sempat menyentuh motor yg saya naiki dan setelah itu mungkin banting setir sehingga terbalik. Saya sampai kasihan melihat dua orang yg naik motor itu, tapi anehnya saya sama sekali tidak schock, rasanya biasa-biasa saja. Itulah gelombang otak meditatif di mana segalanya bisa datang dan kita tidak akan merasa kaget.

T = Cerita 3:

Beberapa hari yang lalu aku pernah mimpi gini mas... aku seperti melihat aku yang sedang mimpi... hanya beberapa saat aja sich, truz aku bangun (dalam mimpi tsb) dan me-reject apa yg kulihat walau aku sendiri merasa senang karena akhirnya aku bisa melihat dengan 'Mata Ketiga'. Kenapa ya mas? Apa artinya mas?

J = Artinya ya itulah. You know what it means, bahwa kita bisa melihat diri kita yg sedang tidur dan bermimpi. Melihatnya juga di dalam mimpi. Jadi seperti bermimpi di dalam mimpi. Saya juga pernah seperti itu, mungkin sampai sekarang juga. Gak usah di-reject karena lama-lama pengalaman seperti itu akan terasa biasa saja. Tidur dan bermimpi, dan tetap sadar bahwa itu ada di alam mimpi. Sama saja seperti kita melek dan beraktifitas, dan sadar bahwa kita berada di alam melek.


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

Aura Saya Dibuka Secara Supranatural

Friends,

Berikut tanya-jawab dengan dua orang rekan pria yg berbeda. Yg pertama auranya belum terbuka, yg kedua sudah karena pernah dibukakan secara supranatural oleh seorang paranormal.


+

PERCAKAPAN 1: KEMANAKAH ROH SAAT MENINGGALKAN JASAD?


T = Jika Tuhan itu dianggap tidak ada secara rasional, --tanpa meretas Syekh Lemah Abang 'Tuhan Itu Saya' dan 'Saya Itu Tuhan', atau dikenal dengan nama Manunggaling Kaula Gusti, ada beberapa alasan rasional yang saya pengen tahu jawabannya dari Mas Leo.

J = Boleh aja, what are those?

T = Apa yang membedakan antara roh dan nafas dalam frame rasionalitas dalam jasad manusia atau hewan?

J = Sebagai manusia kita cuma bisa tahu bahwa kita bernapas selagi kita hidup. Kalau tidak bernapas lagi, namanya mati. Roh itu istilah yg kita gunakan untuk merujuk bagian dari diri kita yg non fisik. Pikiran kita non fisik, perasaan kita non fisik, kesadaran kita non fisik. Semuanya itu bisa disebut sebagai roh. Anda tidak bisa menunjuk pikiran anda yg mana bukan? Anda tidak bisa menunjuk perasaan anda yg mana, tetapi anda tahu bahwa itu ada. Karena ada tetapi tidak bisa ditunjukkan secara fisik, maka kategorinya masuk 'roh' atau non fisik.

Tentu saja saya bisa melihat hewan bernapas. Kalau hewannya bernapas maka artinya hidup, kalau tidak bernapas maka artinya mati. Saya tidak bisa tahu apakah hewan punya pikiran dan perasaan seperti manusia, walaupun manusia termasuk jenis hewan juga. Tubun manusia ini hewan, mungkin hewan yg paling tinggi tingkat evolusinya. Dan kita bisa berkomunikasi menggunakan simbol-simbol berupa bahasa. Simbol-simbol itu adalah simbol thok, menunjukkan hal lain yg konseptual. Konseptual artinya tidak ada secara fisik tetapi cuma ada di dalam alam pikiran kita saja. Dalam pengertian seperti itu, segala macam konsep termasuk juga dalam kategori 'roh'. Artinya non fisik.

T = Kemanakah roh saat meninggalkan jasad?

J = Saya tidak tahu, saya tidak pernah meninggalkan jasad saya, walaupun pernah juga saya merasa ke luar dari tubuh saya dan berjalan-jalan. Tetapi ketika saya sadar bahwa saya berjalan di luar tubuh, maka saat itu saya balik kembali. Tetapi hal seperti ini bisa juga dibilang sebagai permainan pikiran kita saja. Kita masuk ke dalam pikiran kita dan merasakan berada di luar tubuh. Pedahal kita tidak kemana-mana. Kita tetap ada di dalam ruang lingkup pikiran kita sendiri saja yg memang tidak terbatas seperti dialami oleh kita semua ketika bermimpi dan merasa pergi ke berbagai tempat yg sebenarnya cuma ada di dalam alam pikiran kita saja.

T = Diciptakan dari apakah roh atau nafas itu dari sisi rasionalitas?

J = Menurut saya, roh tidak sama dengan napas. Napas adalah yg ke luar dan masuk melalui hidung kita. Ketika seorang bayi manusia lahir, maka bayi itu mulai bernapas untuk pertama-kalinya. Lalu bayi itu bertumbuh menjadi manusia yg makin lama makin besar, dewasa, tua dan mati. Ketika manusia mati, napasnya berhenti. Dari apa diciptakan kita tidak bisa tahu. Kita cuma bisa tahu bahwa kalau pria dan wanita having sex without condom, maka ada kemungkinan akan terjadi kehamilan. Hamil dan melahirkan bayi yg mulai bernapas.

Roh adalah bagian dari diri kita yg tidak terlihat. Pikiran kita roh karena kita tidak bisa melihat pikiran kita berjalan-jalan secara fisik. Emosi kita roh karena kita tidak bisa melihat emosi kita. Pikiran dan emosi itu datang dan pergi. Berganti-ganti. Pikiran bisa berubah dari yg paling goblok sampai yg paling pintar. Manusia masih bisa belajar dan berubah pikiran. Kalau tadinya bisa dibohongi oleh ulama, maka sekarang tidak bisa lagi, walaupun jalannya tidak lurus melainkan zigzag. Terbanting-banting. Jungkir balik. Jungkir balik secara fisik bisa terlihat. Itu ada karena dilakukan oleh tubuh manusia. Tetapi pikiran yg berubah tetap saja bersifat roh, non fisik. Tidak bisa terlihat.

T = Pertanyaan itu saya ibaratkan baterei yang bisa menggerakan motor semisal mobil-mobilan. Baterei ada karbon dll yang sejenis yang berisi tenaga. Tapi baterei fisiknya berwujud tapi tenaganya tak berwujud namun bisa dilihat gerakannya...

J = Saya cuma membedakan manusia menjadi fisik dan non fisik. Yg non fisik itu bagian yg tak terlihat dari diri kita, terutama pikiran dan perasaan. Pikiran dan perasaan itu datang dan pergi, tetapi ada bagian yg tetap, yg sadar thok. Sadar tanpa bilang benar atau salah. Tanpa merasa gembira atau sedih. Tanpa merasa takut ataupun berani. Ini sadar yg sadar thok. Itu tetap. Semua tradisi agama dan kepercayaan bisa mencapai pengertian tentang kesadaran yg tetap itu, tetapi biasanya hal itu dikaburkan dengan sengaja oleh para ulama yg bermaksud menggalang tenaga dan uang dari manusia yg dijadikan umat. Pedahal semua manusia paling jauh cuma bisa kultivasi kesadaran sejati itu. Yg cuma sadar bahwa dirinya sadar. Tanpa memikirkan lagi kemana roh setelah meninggalkan jasad, dsb. Kalau masih memikirkan itu namanya belum sadar.


+

PERCAKAPAN 2: AURA SAYA DIBUKA SECARA SUPRANATURAL


T = Assalammualaikum (semoga gak salah penulisannya) Mas Leo. Tuhan dan Setan sama-sama memberkati kita!

J = Amin.

T = Saya mau bertanya dan sedikit bercerita nih. Boleh kan? Hehe

J = Boleh aja, dipersilahken.

T = Saya adalah seorang remaja SMA berumur 17 tahun. Sudah mempunyai KTP dan dipaksa/terpaksa mengisi 'ISLAM' di kolom agama. Saya mulai gak jadi sekedar pengikut yang ngangguk-ngangguk sejak masa-masa awal SMA. Dan sejak saat itu juga saya membaca-baca buku-buku filsafat, teologi, paham-paham, dan hal-hal yang menyangkut dengan apa yang disebut dengan 'Allah'. Saya terlahir sebagai anak dari orang tua yang sangat 'beragama'. Bahkan bukan cuma sekedar beragama, tapi bisa disebut puritan/fundamentalis (tidak ekstrim). Setiap cara hidup keluarga saya (tidak termasuk saya), dilakukan dengan mengikuti ajaran Al-Quran dan Hadits. Belum lama ini, saya dipaksa/terpaksa pindah rumah ke suatu komplek di daerah Pamulang yang isinya adalah orang-orang seperti orang tua saya. Karena saya adalah seorang anak yang belum punya penghasilan dan masih menggantungkan hidup kepada orang tua, maka saya terpaksa mematuhinya saja setelah pusing memikirkan bagaimana caranya berontak. Alhasil, sekarang saya pindah ke tempat yang disebut temen saya sebagai 'Riyadh-nya Indonesia', dimana aturan agama sangat ketat bagi jemaah-jemaah pengajian satu aliran di komplek baru saya ini. Tidak ada yang merokok di sini (kecuali saya), tidak ada perempuan yang rambutnya kelihatan di sini, dll. Kehidupan di sini, sangat beda dengan kehidupan saya di komplek saya sebelumnya. Sekarang saya cenderung lebih memilih menutup diri dan menyimpang daripada mengikuti arus semua warga di sini yang hampir setiap harinya teriak-teriakan (ceramah) macam Hitler berpidato. Bagaimana tanggapan Mas Leo?

J = Biasa-biasa aja. It's one of a lifetime experience, pengalaman sekali seumur hidup yg tidak akan berulang kembali. Anda bisa mengamati secara dekat bagaimana manusia bisa menciptakan aturan yg kemudian dipakainya sendiri. Agama adalah domain pribadi. Dan apapun yg orang mau lakukan dengan hidupnya sendiri merupakan urusan orang itu, bukan urusan anda.

T = Lalu, setiap saya sedang melakukan sesuatu, entah itu makan, nongkrong, nonton TV, dll, saya sering sekali merasa hampa/ tidak hidup/ tidak memiliki roh (semoga gak salah menjelaskan, karena perasaan itu sangat absurd) namun hidup dan mendadak melamun jika perasaan itu datang. Menurut Mas Leo, apa yang menyebabkan saya seperti itu? Tolong jelaskan secara ilmiah ya Mas?

J = Perasaan kosong adalah yg dicari oleh pejalan spiritual yg bermula dari keduniawian. Tadinya bergelimang dalam agama, menjerit-jerit sejadi-jadinya kepada Allah, lalu korupsi dengan niat untuk amal supaya setelah mati masuk Sorga. Tetapi pikirannya tetap saja tidak tenang. Akhirnya orang itu banting setir ke aliran spiritual dan tertipu oleh berbagai guru yg sifatnya seperti pagar makan tanaman. Orang itu dijanjikan bisa sakti, ternyata tetap biasa-biasa saja, dan jiwanya tetap tidak merasa tenang. Tetap gelisah, apalagi sekarang sudah mulai dilirik oleh KPK berkaitan dengan korupsinya yg hampir terbongkar. Nah, orang seperti ini masih belum bisa masuk dalam kekosongan. Kekosongan itu adalah rasa ketika kita mengamati segalanya datang dan pergi tanpa ada rasa terikat. Itu pengalaman spiritual yg tertinggi sebenarnya, bahkan tanpa niat untuk menyebarkan welas asih blah blah blah... yg tingkatnya masih di sebelah bawah lagi. Welas asih itu termasuk syariat, sedangkan kosong itu sudah melewati syariat. Kosong tetapi isi. Hampa tetapi ada. Sadar bahwa kita sadar. Saya juga begitu.

T = Pengalaman selanjutnya, saya pernah memasuki suatu tempat pertunjukan di daerah Pamulang, namanya Wahana Misteri. Di sana terdapat pajangan-pajangan pesugihan melalui hewan-hewan yang mengalami kelainan (Contohnya: kura-kura berkepala ular, kura-kura berkepala burung, dll), pesugihan dengan patung atau apalah saya juga tidak tau yang katanya tidak boleh difoto (karena di dalamnya ada jin yang jika diambil fotonya, maka kameranya bisa rusak), dan manusia-manusia luar biasa (manusia terpendek, manusia yang digorok lehernya dengan teknik debus, dan manusia kura-kura). Saya ngobrol dengan si manusia kura-kuranya. Menurut saya, dia bukan kura-kura, melainkan dia hanya terlahir dengan ketidaksempurnaan/ kelainan saja. Tapi, kata si kakek kura-kura itu, dia terlahir cacat seperti itu karena dia dikutuk gara-gara ayahnya membunuh seekor kura-kura saking kesalnya tidak dapat ikan satupun waktu sedang memancing. Sehingga istri si ayah itu, yang waktu itu sedang hamil si kakek kura-kura, dikutuk sama penjaga danau (tempat ayahnya mancing). Bagaimana menurut Mas Leo?

J = Banyak bohongnya. Trik dan kebohongan semacam itu cuma laku untuk masyarakat yg kurang berpendidikan. Orang berpendidikan tentu saja akan membawa segala macam makhluk aneh-aneh itu ke laboratorium untuk diperiksa dan ditelanjangi kebohongannya. Sama saja seperti saya yg menelanjangi kebohongan praktek-praktek agama. Tetapi orang yg kurang berpendidikan tidak berani. Tidak berani karena dibilang ada jin. Apa bedanya jin dengan Allah? Sama-sama berguna untuk menakut-nakuti orang saja bukan? Pedahal cuma trik, buat-buatan. Untuk menangguk uang dari masyarakat. Tapi bagi kita yg mengerti, hal-hal seperti agama dan sirkus kura-kura tentu saja tidak menarik. Kita tahu kita dibohongi, untuk apa dilayani. Biarkanlah orang bodoh saling membodohi. It's none of our business.

T = Dan, dalam tempat itu juga, saya menemani teman saya untuk mencoba memasuki suatu ruangan yang berembel-embel 'SUPRANATURAL' dengan sejumlah biaya pembayaran. Di dalamnya, teman saya ngobrol-ngobrol dan tanya jawab (mengenai percintaan/ karir/ keuangan) dengan si ahli supranatural tersebut. Saya kira, tidak ada yang spesial dalam jawaban sang ahli tersebut, karena jawabannya sangat masuk akal dikarenakan semua manusia mengalaminya. Kemudian, teman saya dibukakan auranya, lalu saya juga meminta dibukakan auranya. Saya disuruh merem, dan dia komat-kamit sambil bergaya ala dukun, kemudian memutar badan saya, lalu dia mengoleskan minyak wangi di daerah tulang leher saya bagian belakang. Yang saya rasakan adalah sedikit perih di bagian leher saya, seperti tertusuk-tusuk sedikit. Mulai saat itu, saya memikirkan apa yang ada dalam kandungan yang ada dalam minyak wangi yang dipakai dukun tersebut. Tapi tidak mendapatkan jawabannya karena saya tidak banyak mengerti kimia. Hehehehe

J = Hehehehe

T = Lalu, setelah saya dan teman saya dibukakan auranya, teman saya dikasih benda putih kecil seukuran flashdisk yang dibalut kain putih (mungkin serupa jimat). Teman saya menerimanya, namun saya menolaknya. Kemudian sang dukun bertanya kepada saya dengan tatapan aneh, 'kenapa gak mau?'. Saya menjawab, 'Gpp, kata orang tua saya, keyakinan cukup di dalam hati dan tak bisa diibaratkan'. Bagaimana tanggapan Mas Leo tentang pengalaman saya itu?

J = Biasa-biasa aja. Maybe itu juga pengalaman sekali seumur hidup. It's good that you enjoy aja. Memang harusnya begitu karena kalo dianggap serius ntar kita jadi kayak orang bego, pedahal gak bego-bego amat. At least we know that si paranormal cuma action doang dengan berbagai trik-nya. Lucu juga yah..

T = Dan kalo boleh tau, aura saya warna apa? Dan artinya apa? Bagaimana pendapat Mas Leo tentang saya?

J = Aura itu kan impressi saja, kesan yg muncul di pikiran dan perasaan. Kesan saya tentang anda is very sexy. Auranya hitam legam. Saya suka yg hitam legam. Hitam manis, hm..

T = Pertanyaan saya yang terakhir, saya mempunyai teman yang bisa menghentikan hujan. Katanya sih dengan tenaga dalam. Dia menghentikan hujan dengan memindahakan langit seperti pawang hujan lainnya, bagaimana fenomena ini bisa terjadi? Tolong jelaskan secara ilmiah ya. Saya tidak menemukan jawabannya setelah menanya Mbah Google : (

J = Kita tahu ada ilmu memindahkan hujan di Indonesia, tapi saya belum pernah melihat dengan mata kepala saya sendiri. Saya juga tidak tahu cara bekerjanya, kalau benar ilmu seperti itu bisa bekerja. Cuma, saya pikir, kalau benar ada harusnya ilmu memindahkan hujan diekspor saja, bisa menghasilkan devisa. Tapi, sekali lagi, tentu saja ilmu beginian mostly bohong-bohongan juga. Kita tahu bahwa hujan di Indonesia jarang berlangsung lama. Rata-rata setengah jam juga kelar. Dan anda juga bisa jadi pawang hujan yg kayak begini. Hujan sudah turun, dan anda tinggal bilang 'tunggu 20 menit'. After 20 minutes the rain stops, dan anda dapet duit. Lumayan kan?

T = Maaf kalo bawel, namanya juga pengen tau. Mungkin kebawelan saya juga membuktikan kalo saya sekarang benar-benar sadar (sooty). Hehehehehheheheh

J = Hehehehehheheheh

T = Tuhan dan Setan memberkati!

J = Amin.


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .