Jumat, 19 Februari 2010

Aura Saya Dibuka Secara Supranatural

Friends,

Berikut tanya-jawab dengan dua orang rekan pria yg berbeda. Yg pertama auranya belum terbuka, yg kedua sudah karena pernah dibukakan secara supranatural oleh seorang paranormal.


+

PERCAKAPAN 1: KEMANAKAH ROH SAAT MENINGGALKAN JASAD?


T = Jika Tuhan itu dianggap tidak ada secara rasional, --tanpa meretas Syekh Lemah Abang 'Tuhan Itu Saya' dan 'Saya Itu Tuhan', atau dikenal dengan nama Manunggaling Kaula Gusti, ada beberapa alasan rasional yang saya pengen tahu jawabannya dari Mas Leo.

J = Boleh aja, what are those?

T = Apa yang membedakan antara roh dan nafas dalam frame rasionalitas dalam jasad manusia atau hewan?

J = Sebagai manusia kita cuma bisa tahu bahwa kita bernapas selagi kita hidup. Kalau tidak bernapas lagi, namanya mati. Roh itu istilah yg kita gunakan untuk merujuk bagian dari diri kita yg non fisik. Pikiran kita non fisik, perasaan kita non fisik, kesadaran kita non fisik. Semuanya itu bisa disebut sebagai roh. Anda tidak bisa menunjuk pikiran anda yg mana bukan? Anda tidak bisa menunjuk perasaan anda yg mana, tetapi anda tahu bahwa itu ada. Karena ada tetapi tidak bisa ditunjukkan secara fisik, maka kategorinya masuk 'roh' atau non fisik.

Tentu saja saya bisa melihat hewan bernapas. Kalau hewannya bernapas maka artinya hidup, kalau tidak bernapas maka artinya mati. Saya tidak bisa tahu apakah hewan punya pikiran dan perasaan seperti manusia, walaupun manusia termasuk jenis hewan juga. Tubun manusia ini hewan, mungkin hewan yg paling tinggi tingkat evolusinya. Dan kita bisa berkomunikasi menggunakan simbol-simbol berupa bahasa. Simbol-simbol itu adalah simbol thok, menunjukkan hal lain yg konseptual. Konseptual artinya tidak ada secara fisik tetapi cuma ada di dalam alam pikiran kita saja. Dalam pengertian seperti itu, segala macam konsep termasuk juga dalam kategori 'roh'. Artinya non fisik.

T = Kemanakah roh saat meninggalkan jasad?

J = Saya tidak tahu, saya tidak pernah meninggalkan jasad saya, walaupun pernah juga saya merasa ke luar dari tubuh saya dan berjalan-jalan. Tetapi ketika saya sadar bahwa saya berjalan di luar tubuh, maka saat itu saya balik kembali. Tetapi hal seperti ini bisa juga dibilang sebagai permainan pikiran kita saja. Kita masuk ke dalam pikiran kita dan merasakan berada di luar tubuh. Pedahal kita tidak kemana-mana. Kita tetap ada di dalam ruang lingkup pikiran kita sendiri saja yg memang tidak terbatas seperti dialami oleh kita semua ketika bermimpi dan merasa pergi ke berbagai tempat yg sebenarnya cuma ada di dalam alam pikiran kita saja.

T = Diciptakan dari apakah roh atau nafas itu dari sisi rasionalitas?

J = Menurut saya, roh tidak sama dengan napas. Napas adalah yg ke luar dan masuk melalui hidung kita. Ketika seorang bayi manusia lahir, maka bayi itu mulai bernapas untuk pertama-kalinya. Lalu bayi itu bertumbuh menjadi manusia yg makin lama makin besar, dewasa, tua dan mati. Ketika manusia mati, napasnya berhenti. Dari apa diciptakan kita tidak bisa tahu. Kita cuma bisa tahu bahwa kalau pria dan wanita having sex without condom, maka ada kemungkinan akan terjadi kehamilan. Hamil dan melahirkan bayi yg mulai bernapas.

Roh adalah bagian dari diri kita yg tidak terlihat. Pikiran kita roh karena kita tidak bisa melihat pikiran kita berjalan-jalan secara fisik. Emosi kita roh karena kita tidak bisa melihat emosi kita. Pikiran dan emosi itu datang dan pergi. Berganti-ganti. Pikiran bisa berubah dari yg paling goblok sampai yg paling pintar. Manusia masih bisa belajar dan berubah pikiran. Kalau tadinya bisa dibohongi oleh ulama, maka sekarang tidak bisa lagi, walaupun jalannya tidak lurus melainkan zigzag. Terbanting-banting. Jungkir balik. Jungkir balik secara fisik bisa terlihat. Itu ada karena dilakukan oleh tubuh manusia. Tetapi pikiran yg berubah tetap saja bersifat roh, non fisik. Tidak bisa terlihat.

T = Pertanyaan itu saya ibaratkan baterei yang bisa menggerakan motor semisal mobil-mobilan. Baterei ada karbon dll yang sejenis yang berisi tenaga. Tapi baterei fisiknya berwujud tapi tenaganya tak berwujud namun bisa dilihat gerakannya...

J = Saya cuma membedakan manusia menjadi fisik dan non fisik. Yg non fisik itu bagian yg tak terlihat dari diri kita, terutama pikiran dan perasaan. Pikiran dan perasaan itu datang dan pergi, tetapi ada bagian yg tetap, yg sadar thok. Sadar tanpa bilang benar atau salah. Tanpa merasa gembira atau sedih. Tanpa merasa takut ataupun berani. Ini sadar yg sadar thok. Itu tetap. Semua tradisi agama dan kepercayaan bisa mencapai pengertian tentang kesadaran yg tetap itu, tetapi biasanya hal itu dikaburkan dengan sengaja oleh para ulama yg bermaksud menggalang tenaga dan uang dari manusia yg dijadikan umat. Pedahal semua manusia paling jauh cuma bisa kultivasi kesadaran sejati itu. Yg cuma sadar bahwa dirinya sadar. Tanpa memikirkan lagi kemana roh setelah meninggalkan jasad, dsb. Kalau masih memikirkan itu namanya belum sadar.


+

PERCAKAPAN 2: AURA SAYA DIBUKA SECARA SUPRANATURAL


T = Assalammualaikum (semoga gak salah penulisannya) Mas Leo. Tuhan dan Setan sama-sama memberkati kita!

J = Amin.

T = Saya mau bertanya dan sedikit bercerita nih. Boleh kan? Hehe

J = Boleh aja, dipersilahken.

T = Saya adalah seorang remaja SMA berumur 17 tahun. Sudah mempunyai KTP dan dipaksa/terpaksa mengisi 'ISLAM' di kolom agama. Saya mulai gak jadi sekedar pengikut yang ngangguk-ngangguk sejak masa-masa awal SMA. Dan sejak saat itu juga saya membaca-baca buku-buku filsafat, teologi, paham-paham, dan hal-hal yang menyangkut dengan apa yang disebut dengan 'Allah'. Saya terlahir sebagai anak dari orang tua yang sangat 'beragama'. Bahkan bukan cuma sekedar beragama, tapi bisa disebut puritan/fundamentalis (tidak ekstrim). Setiap cara hidup keluarga saya (tidak termasuk saya), dilakukan dengan mengikuti ajaran Al-Quran dan Hadits. Belum lama ini, saya dipaksa/terpaksa pindah rumah ke suatu komplek di daerah Pamulang yang isinya adalah orang-orang seperti orang tua saya. Karena saya adalah seorang anak yang belum punya penghasilan dan masih menggantungkan hidup kepada orang tua, maka saya terpaksa mematuhinya saja setelah pusing memikirkan bagaimana caranya berontak. Alhasil, sekarang saya pindah ke tempat yang disebut temen saya sebagai 'Riyadh-nya Indonesia', dimana aturan agama sangat ketat bagi jemaah-jemaah pengajian satu aliran di komplek baru saya ini. Tidak ada yang merokok di sini (kecuali saya), tidak ada perempuan yang rambutnya kelihatan di sini, dll. Kehidupan di sini, sangat beda dengan kehidupan saya di komplek saya sebelumnya. Sekarang saya cenderung lebih memilih menutup diri dan menyimpang daripada mengikuti arus semua warga di sini yang hampir setiap harinya teriak-teriakan (ceramah) macam Hitler berpidato. Bagaimana tanggapan Mas Leo?

J = Biasa-biasa aja. It's one of a lifetime experience, pengalaman sekali seumur hidup yg tidak akan berulang kembali. Anda bisa mengamati secara dekat bagaimana manusia bisa menciptakan aturan yg kemudian dipakainya sendiri. Agama adalah domain pribadi. Dan apapun yg orang mau lakukan dengan hidupnya sendiri merupakan urusan orang itu, bukan urusan anda.

T = Lalu, setiap saya sedang melakukan sesuatu, entah itu makan, nongkrong, nonton TV, dll, saya sering sekali merasa hampa/ tidak hidup/ tidak memiliki roh (semoga gak salah menjelaskan, karena perasaan itu sangat absurd) namun hidup dan mendadak melamun jika perasaan itu datang. Menurut Mas Leo, apa yang menyebabkan saya seperti itu? Tolong jelaskan secara ilmiah ya Mas?

J = Perasaan kosong adalah yg dicari oleh pejalan spiritual yg bermula dari keduniawian. Tadinya bergelimang dalam agama, menjerit-jerit sejadi-jadinya kepada Allah, lalu korupsi dengan niat untuk amal supaya setelah mati masuk Sorga. Tetapi pikirannya tetap saja tidak tenang. Akhirnya orang itu banting setir ke aliran spiritual dan tertipu oleh berbagai guru yg sifatnya seperti pagar makan tanaman. Orang itu dijanjikan bisa sakti, ternyata tetap biasa-biasa saja, dan jiwanya tetap tidak merasa tenang. Tetap gelisah, apalagi sekarang sudah mulai dilirik oleh KPK berkaitan dengan korupsinya yg hampir terbongkar. Nah, orang seperti ini masih belum bisa masuk dalam kekosongan. Kekosongan itu adalah rasa ketika kita mengamati segalanya datang dan pergi tanpa ada rasa terikat. Itu pengalaman spiritual yg tertinggi sebenarnya, bahkan tanpa niat untuk menyebarkan welas asih blah blah blah... yg tingkatnya masih di sebelah bawah lagi. Welas asih itu termasuk syariat, sedangkan kosong itu sudah melewati syariat. Kosong tetapi isi. Hampa tetapi ada. Sadar bahwa kita sadar. Saya juga begitu.

T = Pengalaman selanjutnya, saya pernah memasuki suatu tempat pertunjukan di daerah Pamulang, namanya Wahana Misteri. Di sana terdapat pajangan-pajangan pesugihan melalui hewan-hewan yang mengalami kelainan (Contohnya: kura-kura berkepala ular, kura-kura berkepala burung, dll), pesugihan dengan patung atau apalah saya juga tidak tau yang katanya tidak boleh difoto (karena di dalamnya ada jin yang jika diambil fotonya, maka kameranya bisa rusak), dan manusia-manusia luar biasa (manusia terpendek, manusia yang digorok lehernya dengan teknik debus, dan manusia kura-kura). Saya ngobrol dengan si manusia kura-kuranya. Menurut saya, dia bukan kura-kura, melainkan dia hanya terlahir dengan ketidaksempurnaan/ kelainan saja. Tapi, kata si kakek kura-kura itu, dia terlahir cacat seperti itu karena dia dikutuk gara-gara ayahnya membunuh seekor kura-kura saking kesalnya tidak dapat ikan satupun waktu sedang memancing. Sehingga istri si ayah itu, yang waktu itu sedang hamil si kakek kura-kura, dikutuk sama penjaga danau (tempat ayahnya mancing). Bagaimana menurut Mas Leo?

J = Banyak bohongnya. Trik dan kebohongan semacam itu cuma laku untuk masyarakat yg kurang berpendidikan. Orang berpendidikan tentu saja akan membawa segala macam makhluk aneh-aneh itu ke laboratorium untuk diperiksa dan ditelanjangi kebohongannya. Sama saja seperti saya yg menelanjangi kebohongan praktek-praktek agama. Tetapi orang yg kurang berpendidikan tidak berani. Tidak berani karena dibilang ada jin. Apa bedanya jin dengan Allah? Sama-sama berguna untuk menakut-nakuti orang saja bukan? Pedahal cuma trik, buat-buatan. Untuk menangguk uang dari masyarakat. Tapi bagi kita yg mengerti, hal-hal seperti agama dan sirkus kura-kura tentu saja tidak menarik. Kita tahu kita dibohongi, untuk apa dilayani. Biarkanlah orang bodoh saling membodohi. It's none of our business.

T = Dan, dalam tempat itu juga, saya menemani teman saya untuk mencoba memasuki suatu ruangan yang berembel-embel 'SUPRANATURAL' dengan sejumlah biaya pembayaran. Di dalamnya, teman saya ngobrol-ngobrol dan tanya jawab (mengenai percintaan/ karir/ keuangan) dengan si ahli supranatural tersebut. Saya kira, tidak ada yang spesial dalam jawaban sang ahli tersebut, karena jawabannya sangat masuk akal dikarenakan semua manusia mengalaminya. Kemudian, teman saya dibukakan auranya, lalu saya juga meminta dibukakan auranya. Saya disuruh merem, dan dia komat-kamit sambil bergaya ala dukun, kemudian memutar badan saya, lalu dia mengoleskan minyak wangi di daerah tulang leher saya bagian belakang. Yang saya rasakan adalah sedikit perih di bagian leher saya, seperti tertusuk-tusuk sedikit. Mulai saat itu, saya memikirkan apa yang ada dalam kandungan yang ada dalam minyak wangi yang dipakai dukun tersebut. Tapi tidak mendapatkan jawabannya karena saya tidak banyak mengerti kimia. Hehehehe

J = Hehehehe

T = Lalu, setelah saya dan teman saya dibukakan auranya, teman saya dikasih benda putih kecil seukuran flashdisk yang dibalut kain putih (mungkin serupa jimat). Teman saya menerimanya, namun saya menolaknya. Kemudian sang dukun bertanya kepada saya dengan tatapan aneh, 'kenapa gak mau?'. Saya menjawab, 'Gpp, kata orang tua saya, keyakinan cukup di dalam hati dan tak bisa diibaratkan'. Bagaimana tanggapan Mas Leo tentang pengalaman saya itu?

J = Biasa-biasa aja. Maybe itu juga pengalaman sekali seumur hidup. It's good that you enjoy aja. Memang harusnya begitu karena kalo dianggap serius ntar kita jadi kayak orang bego, pedahal gak bego-bego amat. At least we know that si paranormal cuma action doang dengan berbagai trik-nya. Lucu juga yah..

T = Dan kalo boleh tau, aura saya warna apa? Dan artinya apa? Bagaimana pendapat Mas Leo tentang saya?

J = Aura itu kan impressi saja, kesan yg muncul di pikiran dan perasaan. Kesan saya tentang anda is very sexy. Auranya hitam legam. Saya suka yg hitam legam. Hitam manis, hm..

T = Pertanyaan saya yang terakhir, saya mempunyai teman yang bisa menghentikan hujan. Katanya sih dengan tenaga dalam. Dia menghentikan hujan dengan memindahakan langit seperti pawang hujan lainnya, bagaimana fenomena ini bisa terjadi? Tolong jelaskan secara ilmiah ya. Saya tidak menemukan jawabannya setelah menanya Mbah Google : (

J = Kita tahu ada ilmu memindahkan hujan di Indonesia, tapi saya belum pernah melihat dengan mata kepala saya sendiri. Saya juga tidak tahu cara bekerjanya, kalau benar ilmu seperti itu bisa bekerja. Cuma, saya pikir, kalau benar ada harusnya ilmu memindahkan hujan diekspor saja, bisa menghasilkan devisa. Tapi, sekali lagi, tentu saja ilmu beginian mostly bohong-bohongan juga. Kita tahu bahwa hujan di Indonesia jarang berlangsung lama. Rata-rata setengah jam juga kelar. Dan anda juga bisa jadi pawang hujan yg kayak begini. Hujan sudah turun, dan anda tinggal bilang 'tunggu 20 menit'. After 20 minutes the rain stops, dan anda dapet duit. Lumayan kan?

T = Maaf kalo bawel, namanya juga pengen tau. Mungkin kebawelan saya juga membuktikan kalo saya sekarang benar-benar sadar (sooty). Hehehehehheheheh

J = Hehehehehheheheh

T = Tuhan dan Setan memberkati!

J = Amin.


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar