Selasa, 06 April 2010

Saya Ingin Masuk Neraka Kok Nggak Boleh ?

Friends,

Percakapan pertama menyinggung tentang razia tempat hiburan malam di Jakarta. Yg kedua dengan seorang teman yg bermimpi bertemu dengan saya tapi lalu bertanya tentang teman-teman wanitanya. Itu bikin saya jadi BT sehingga saya menjawab pertanyaan yg ketiga tentang Tuhan dengan asal-asalan aja which is memang sudah sepantasnya.


+

PERCAKAPAN 1: SAYA INGIN MASUK NERAKA KOK NGGAK BOLEH ?


T = Kang Leonardo,

Pada bulan Ramadhan yang lalu, saya naik taksi di Jakarta yang pada waktu itu sedang ada razia di tempat-tempat hiburan malam. Saya ngobrol dengan supir taksi tentang razia itu. Saya tertarik dengan ungkapan supir taksi yang berkata, "Saya ingin masuk Neraka kok nggak boleh, ya pak.."

Dengan ucapan supir taksi seperti itu saya menduga dia hobi keluar-masuk tempat-tempat hiburan malam di Jakarta. Saya sempat termenung, "Iya, ya.. aneh juga rasanya ucapan supir taksi itu.. bisa benar, bisa tidak.." kata saya dalam hati.

J = Hm..

T = Saya ingin penjelasan dari Kang Leonardo, tentang "kebenaran" dan "ketidak-benaran" ungkapan supir taksi itu yang hobi menikmati hiburan malam bersama kupu-kupunya..

J = Kebenaran dan ketidak-benaran ? Menurut saya apa yg diucapkan oleh supir taksi itu merupakan ungkapan biasa-biasa saja dari orang yg sudah melihat terlalu banyak segala macam tindak tanduk manusia dari jarak dekat, telah mendengar percakapan berbagai macam manusia. Mungkin telah ribuan atau puluhan ribu orang yg keluar masuk taksinya. Sama saja seperti saya yg telah bertemu dan bercakap-cakap intens dengan ribuan orang, supir taksi itu cuma akan mengeluarkan ungkapan datar seperti itu.

Dia bilang: mau masuk Neraka kok gak boleh ? Atau, dengan kata lain, dia mempertanyakan: Mengapa negara memaksakan semua orang untuk masuk Surga ?

Mengapa tempat-tempat hiburan harus di-razia dan pengunjungnya dianggap sebagai manusia yg penuh dosa ? Pedahal dia tahu pasti bahwa mereka yg berkunjung ke sana adalah manusia biasa saja, tidak ada bedanya dengan anda dan saya. Dia pasti kenal para wanita penghibur di Jakarta yg memang suka punya supir taksi langganan untuk menjemput mereka setelah selesai tugas menghibur para lelaki hidung belang maupun hidung biasa-biasa aja yg, tentu saja, akan pulang ke rumahnya masing-masing sebagai pria baik-baik.

Supir taksi ini tahu pasti kemunafikan seperti itu. Saya juga tahu. Saya tahu siapa saja pejabat-pejabat yg punya peliharaan tetapi menjaga image sebagai manusia baik-baik. Saya tidak bilang mereka manusia "jahat" (dalam tanda kutip). Tidak, tetapi orang menyangka bahwa seorang pria harus memenuhi kriteria tertentu untuk disebut bersih, dan di luar itu kotor. Wanita itu harus di rumah dan kalau menjajakan diri sebagai pemuas kebutuhan syahwat pria berarti kotor. No, I don't have that kind of stupid opinion.

Menurut saya tidak ada yg bersih maupun kotor, semuanya biasa-biasa saja. Kalau orangnya sudah dewasa, maka dia berhak untuk menyewakan tubuhnya kepada orang lain dengan bayaran tertentu. Namanya body rental. Wanita bisa menyewakan tubuhnya kepada pria. Pria bisa juga menyewakan tubuhnya kepada wanita. Pria juga bisa menyewakan tubuhnya kepada sesama pria. Asal dilakukan atas dasar sukarela dan di antara orang yg sudah sama-sama dewasa, maka itu sudah memenuhi azas kepatutan, dan orangnya tidak perlu di-dzolimi.

Yg perlu ditangani oleh aparat negara adalah tindak pidana kekerasan dan berbagai kriminalitas lainnya. Kalau cuma sewa menyewakan tubuh yg berjalan dengan sempurna tanpa ribut-ribut, untuk apa diganggu gugat ? Mereka itu professional juga, namanya PSK (Pekerja Seks Komersial). Dan mereka merupakan healer atau penyembuh juga bagi Bang Thoyib yg sedang diasingkan oleh istrinya. Daripada coli-coli kebanyakan, lebih baik sekali-sekali jajan atawa menyewa body.

Para PSK juga memberikan pelayanan kepada masyarakat, walaupun saya sendiri tidak terlalu suka. Saya sukanya yg gratis aja.


+

PERCAKAPAN 2: HUBUNGAN SAYA DENGAN TEMAN WANITA SELALU BERAKHIR TIDAK BAIK


T = Mas Leo,

Apa kabar ? Masih ingat saya ? Saya pernah kirim email soal membuka mata ketiga, dan saya sudah baca ebook nya. Yang kedua saya sms minta tolong untuk tante saya yang sudah 3 hari belum juga dipanggil rohnya. Btw, 4 hari yang lalu sudah dipanggil.

J = Ok.

T = Saya nggak tau, kenapa sore ini saya kepengen banget cerita ke Mas Leo. Ini soal mata ketiga. Beberapa hari yang lalu saya pernah mimpi Mas Leo (walau belum pernah ketemu dan saya tidak tahu apa itu benar Mas Leo). Dalam mimpi tsb Mas Leo meminta saya untuk mengembangkan mata ketiga saya, harus pusatkan perhatian saya kepada sebuah pohon. Artinya apa ya mas ?

J = Artinya anda diberikan saran oleh alam bawah sadar anda sendiri untuk fokus kepada visualisasi berbentuk sebuah pohon. So, anda bayangkan saja pohon apa yg bagus untuk anda. Lalu anda pusatkan perhatian anda kepada pohon itu di kala meditasi. Lihat saja semuanya, dari atas sampai bawah. Batangnya, daunnya, akarnya, buahnya, bunganya, semuanya. Itu saja yg anda lakukan sampai anda memperoleh petunjuk berikutnya dari alam bawah sadar anda sendiri. Paling saya cuma bisa bilang bahwa kalau anda sudah bosan visualisasi pohon itu dan berbagai pernak-perniknya, paling anda cuma akan fokus kepada satu titik yg ada di pohon itu. Dan memang seperti itulah seharusnya.

Meditasi itu cuma fokus saja bukan ? Fokus di satu titik. Kalau anda sudah bisa fokus, maka anda akan tahu bahwa segalanya datang dan pergi begitu saja. Segala sensasi datang dan pergi tetapi ternyata kesadaran anda tetap. Kesadaran anda tidak terpengaruh oleh sensasi. Latihannya dengan fokus di satu titik. Bisa menggunakan mantera, dan bisa pula menggunakan visualisasi. Tetapi nampaknya anda disarankan oleh bawah sadar anda untuk menggunakan visualisasi berbentuk pohon. Gunakan saja.

T = Juga mohon saya diterawang untuk masalah yang sedang saya hadapi saat ini. Sepertinya hubungan saya dengan teman teman wanita selalu berakhir tidak baik.

J = Masa sih ? Mungkin itu disebabkan karena anda mengharapkan sesuatu dari hubungan itu, makanya kalau tidak sesuai dengan yg diharapkan maka anda akan bilang itu "tidak baik". Kalau anda tidak mengharapkan apapun, maka tentu saja tidak akan ada hasil yg bisa anda nilai. Anda tidak akan bisa bilang itu hasilnya baik ataupun tidak baik.


+

PERCAKAPAN 3: SAYA TIDAK PAKAI AGAMA DAN BUKAN LINTAS AGAMA


T = Mas Leo,

Mau nanya lagi, biar clear apa paham Mas Leo (lintas agama).

J = Emangnya paham saya lintas agama ? Saya tidak pakai agama dan bukan lintas agama.

T = Kalau gak percaya tuntunan or ajaran agama, berarti Mas Leo tidak percaya kitab suci itu datang dari Tuhan ?

J = Iyalah, kan yg itu sudah saya jawab. Kitab suci itu datang dari percetakan dan dijual di toko buku. Isinya merupakan kata-kata yg pernah diucapkan atau dituliskan oleh manusia. Fyi, manusia itu bentuknya seperti anda dan saya.

T = Apa juga berarti Mas Leo tidak percaya adanya Tuhan?

J = Saya percaya adanya kesadaran yg abadi di tiap orang. Ada karena memang ada. Tidak diciptakan dan tidak bisa musnah. Saya tidak bilang itu "Tuhan" karena kata itu sudah terlalu banyak di-salah kaprahkan. Kata "Tuhan" sudah membawa penderitaan entah ke berapa milyard manusia di muka bumi ini. Lebih baik kita tidak usah berbicara tentang Tuhan lagi, tetapi tentang manusia. Manusia dan kesadarannya yg tetap itu, yg merasakan itu, yg berpikir itu.

T = Kalau percaya bagaimana cara Mas Leo “beribadah/menyembah” ke Tuhan karena hakekat kita hidup itu beribadah kepada Nya dan tata cara beribadah itu ada di kitab-kitab suci tersebut ?

J = Saya tidak pernah lagi beribadah karena menurut saya khotbah yg diberikan oleh para ulama itu very goblok. Pada pihak lain saya juga tidak anti ibadah menurut tata cara agama, dan bisa juga ikut upacara keagamaan lagi di masa depan kalau memang pas waktunya dan bukan karena saya mengkhususkan diri untuk beribadah. Tahap beribadah dalam kehidupan saya sudah lewat. I've gone beyond that.


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar