Sabtu, 31 Oktober 2009

Ebook 'Mencari Tuhan dalam Kesadaran'

“MATA KETIGA, SIMBOL, DAN INTERPRETASINYA”


+++

DAFTAR ISI

Sepatah Kata tentang Simbol dan Interpretasinya (Oleh Audifax)

Kata Pengantar

I. PENGERTIAN TENTANG SIMBOL

1. Antara Berbagi Tuhan dan Berbagi Pacar
2. Sabtu Kemarin Aq Jalan-jalan ke Laut….
3. Karunia Roh Kudus
4. Merasa Mimpi tapi Melek
5. Masing-masing Diri yang Tahu Jawabannya
6. You are Invited by Prabu Siliwangi
7. Tapi, Bunglon yang Baek, Lho!
8. Beda antara Mimpi Bunga Tidur dan Mimpi Petunjuk
9. Apakah Bisa Mimpi Memengaruhi Kehidupan Nyata?
10. Pengalaman Spiritual itu Sifatnya Universal
11. Tentang Ibrahim, Adam, dan Setan
12. Itu, Kan, yang Namanya Deja Vu
13. Sadar tapi Melayang....
14. Manfaat Past Lives
15. Dimensi Ruang dan Waktu itu Ilusi
16. Sering Mimpi dan Banyak Episode dalam Satu Malam
17. Antara Hantu dan Jin
18. Tergantung Munculnya di Mimpi Siapa
19. Mikir dan Gak Mikir
20. Mirip dengan Mimpi juga Benernya
21. Tentang Penglihatan dalam Meditasi
22. Apakah Aku Bisa?
23. Spiritualitas itu Rasional
24. Aku Mau Tanya mengenai Ilmu Terawangan
25. Petunjuk Mimpi
26. Bagaimana Melihat Nur Muhammad?
27. Kok, Saya Sangat Tertarik dengan Suku Indian
28. Biarkan Orang yang Tersinggung Mengurus Dirinya Sendiri
29. Channeling Itu Apa, Ya, Pak?
30. Saya Ingin Tanya tentang Rogo Sukma
31. Saya Sangat Interest terhadap Metafisika
32. Khadam, Oh, Khadam....
33. Mau Tanya Soal Sedulur Papat Kelima Pancer

II. INTERPRETASI SIMBOL DALAM MIMPI

1. Mimpi Sembahyang di Kota Medan
2. Mimpi Kehilangan Sepatu dan Telat Ujian
3. Mimpi Dapet Ikan Mati
4. Kalo Mimpi Hamil?
5. Mimpi Lihat Gerhana Bulan
6. Kandang Ayam Saya Isinya Macan Betina
7. Saya, Kok, Mimpi Diritualin Pake Kembang?
8. She Turns to be a Black Horse yang Cantik.
9. Ngalor-Ngidul Soal Mimpi dan Interpretasinya
10. Saya Sering Mimpi tentang Salat
11. Mimpi Dikasih Bendel sama Soeharto
12. Seorang Teman Perempuan Mimpi Anak Saya Meninggal
13. Mimpi Berpamitan dari Tempat Kerja Sekarang
14. Saya Tidak Pernah Tahu Siapa Itu Sayidin Ali
15. Susi Tanya Mimpi Juga, Dunk!
16. Saya Beberapa Kali Mimpi Menggendong Bayi
17. Mimpi tentang Tiga Bidang Padang Rumput
18. God Himself dan God Herself
19. Mimpi Bertemu dengan Almarhum Ayah
20. Mimpi Bercumbu dengan Temen yang Sudah Meninggal
21. Mimpi Menaklukkan Puncak Gunung
22. Itu Pilihan Hidup Mereka Sendiri, Kan?
23. Aku Sering Mimpi Almarhum Ayah/Ibu
24. Your Own Feelings Itu Sekarang seperti Mawar Putih
25. Aku Selalu Dikejar dan Diciumin Teman Kelas
26. Aku Mimpi, Pakdheku Meninggal
27. Temanku Mimpi Ijab Kabul
28. Aku Semalam Mimpi Dicium Hantu
29. Tiap Orang Punya Malaikat Pelindung
30. Arab, Kan, Bukan Cuma Mekah Aja
31. Mimpi Diri Sendiri Meninggal Artinya Apa, Ya?
32. Tadi Malam Mimpi Aneh, Sir....
33. That's Your Own Future Self
34. Mimpi Hadir di Salat Jum’at

III. INTERPRETASI SIMBOL DALAM PENGLIHATAN

1. Nasihat Makhluk Halus
2. Selama Hidupku Tak Pernah Se-PD Ini
3. Penglihatan Tengkorak Terbakar di dalam Meditasi
4. Malem-malem Numpang Tanya, Donk :P
5. Melihat Ribuan Orang Ketika dalam Meditasi
6. Enjoy Aja Kalo Melihat Something Muncul di Langit
7. Panah Pasopati sebagai Simbol Pribadi
8. Simbol Mata Ketiga
9. Bagaimanakah Manusia Itu?
10. Gw Dibilang sebagai Anak Berkat
11. Sedulur Papat di Empat Gunung
12. Makhluk Aneh
13. Tapi, Kenapa Saya Selalu Melihat Dua Jalan?
14. Ada Apa dengan Cakra Ajna Saya?
15. You are the Strongest Person Around
16. Nabi Ibrahim itu Simbol dari Iman
17. Aku Melihat Gambar Hati Kudus Yesus di Kamarku
18. Itu Sekarang Ternyata Laku Keras
19. Aku Tidak Ada, Gejala Apa Ini?
20. We Just Know, Itu yang Namanya Empati
21. Saya Mengalami Time Travel Lagi
22. Leo, Higher Spirit itu Apa, Sih?
23. Kalau Meditasi Suka Lihat Yesus, Lotus Putih, Lumba-Lumba
24. Kalo Kembalinya itu Gimana, Tuh?
25. Sampai Jumpa di Bintang!
26. Lantas, Siapakah “Saya” yang Lain itu?
27. Jin yang Ngikut Kamu Suka Marah Juga, Gak?

IV. JACKY CHEN DAN MATA KETIGA

1. Mata Ketiga dan Aplikasinya
2. Pengalaman Hidup
3. OOBE (Out of Body Experience) dan Lucid Dream
4. Kiat-Kiat Meditasi
5. Gelombang Otak dan Energi
6. Life is a Process
7. Intuisi dan Naluri
8. Meditasi dan Hantu-Hantu
9. Pengertian Kemampuan Psychic
10. Prasyarat Kemampuan Psychic
11. Peningkatan Kesadaran Batin
12. Simbol dari Bangkitnya Kundalini

(Tentang Penulis)


+++

KATA PENGANTAR


Apakah mata ketiga itu? Apakah Simbol itu? Dan bagaimanakah cara interpretasi simbol yang muncul di kesadaran manusia hidup itu? Tiga pertanyaan mendasar itu akan dicoba dijawab dalam 106 (seratus enam) percakapan yang menjadi isi dari buku ini. Semua percakapan itu dilakukan antara bulan Maret 2007 sampai dengan Maret 2008 melalui Yahoo Messenger dan e-mail. Memang melalui internet; baik pertanyaan, jawaban, dan bahkan sirkulasi semua dilakukan melalui internet. Yang ditanyakan, itulah yang dijawab. Bertanya juga apa adanya saja, dan dijawab apa adanya juga. Semuanya berjalan apa adanya saja, tanpa dibuat-buat, tanpa rekayasa. Dan itu bisa terlihat dengan jelas dalam gaya bahasa yang digunakan. Bahasa sehari-hari saja yang mudah dimengerti dan dicerna oleh siapa pun yang memahami bahasa Indonesia.

Bagian pertama berisikan tanya-jawab seputar pengertian tentang simbol. Bagian kedua tentang interpretasi simbol yang muncul dalam mimpi. Bagian ketiga tentang simbol yang muncul dalam penglihatan. Prinsip-prinsip interpretasi selalu sama, baik simbol itu muncul dalam mimpi maupun penglihatan, dan itu bisa ditelusuri dengan mudah di dalam tanya-jawab yang ada. Bagian ketiga merupakan satu sampel bagaimana suatu tanya-jawab tentang mata ketiga, simbol, dan interpretasinya itu berjalan dalam “real time”. Ada 12 (dua belas) tanya-jawab antara Jacky Chen (mahasiswa di Jakarta, 20 tahun) dan saya. Dan pembaca akan bisa melihat bahwa Jacky sedikit demi sedikit akhirnya memahami apa yang dinamakan mata ketiga itu, apa hubungannya dengan kehidupan kita sebagai insan spiritual, dan bagaimana menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari secara apa adanya saja. Untuk Jacky Chen dan rekan-rekan lainnya yang telah dengan begitu antusiasnya memilih untuk bertanya-jawab dengan saya selama kurun waktu setahun terakhir buku ini dipersembahkan. I love you all!

L.R.
Maret 2008


+++


I. PENGERTIAN TENTANG SIMBOL


+++

1. ANTARA BERBAGI TUHAN DAN BERBAGI PACAR

J = John
L = Leo


J = Kalau ada film “berbagi suami”, ini ujungnya akan jadi film berikutnya (yang) adalah “berbagi Tuhan”. Bagaimana kalau yang Islam menyembah Tuhan orang Katholik, atau orang Katholik nyembah Tuhannya orang Hindu, yang Kristen nyembah Buddha, dst.?

Setiap agama pasti mengatakan bahwa Tuhannya adalah tunggal - pencipta alam semesta yang maha kuasa dan maha adil. Setiap cara penciptaan alam semesta hanya benar apa yang mereka tahu dari Tuhannya.

Tuhan mereka punya surga dan negara … neraka menurut pemahaman masing-masing pemeluk agama dibuat untuk orang jahat dan ... pemeluk agama selain mereka.

Pemahamanku nggak perlu begitu, bahwa apa yang setiap pemeluk tahu dari Tuhan masing-masing itu benar adanya. Setiap alam semesta memiliki Tuhan yang tunggal menciptakan sesuai dengan karakter mereka sendiri dan membuat kriteria surga sendiri-sendiri. Jadi nggak perlu berebutan Tuhan siapa dan surga yang mana. Masing-masing dicipta dengan Tuhan masing-masing dan memiliki kriteria surga sendiri-sendiri. Pengikut Yesus nggak akan pergi ke surga Tuhannya orang Hindu, pengikut Maria nggak perlu kuatir dibawa ke surga Sakyamuni Buddha; begitu agama dan aliran-aliran lain nggak akan tertukar.

Seyogyanya setiap pengikut agama atau aliran apa pun berlaku baginya apa yang diperintahkan padanya agar masuk kriteria surga masing-masing Tuhannya. Itulah fungsinya baiat, itulah fungsinya syahadat, dsb.

Alam semesta ini begitu luas ... mahaluas. Buddha, Tao, Dewa, Shen di atas mereka masih ada banyak lagi yang tidak lagi mengurus manusia tapi mengurus Buddha, Tao, Dewa, Shen di bawah mereka. Begitu seterusnya ... sampai di mana? Tentu saja tak ada fa yang mengatakan ini karena setiap tingkat Buddha, Tao, Dewa, Shen tak dapat melihat tingkat di atasnya sehingga menganggap merekalah yang tertinggi.

L = Mending berbagi pacar daripada berbagi Tuhan, alasannya:
1. Tuhan gak bisa dibagi.
2. Pacar bisa dibagi, maksudnya giliran, gituh.

Aku, tuh, gak mudheng, asli, gimana caranya berbagi Tuhan. Wong tunggal dan ada di mana-mana, kok, dibagi. Kalo pacar, kan, jelas bisa dibagi, semacam time sharing, gituh....

Tuhan itu gak mengenal time sharing karena adanya di dimensi no time (eternity).

Pacar itu bisa dibagi pake time sharing karena adanya di dimensi waktu (ada past, present, future); as well as di dimensi ruang (ada body-nya, ini yang penting, kan?).

The question now is pacar siapa yang mao dibagi, dan baginya gimana, gituh, apa musti openly atau quietly. Musti ada metodenya, gituh.

Talking about sharing God, aku itu bener-bener gak ngerti, apa bisa? Aku ini mengikuti macam-macam ritual dari macam-macam agama dan aliran kepercayaan, kok, rasanya biasa-biasa saja, God yang aku temui itu tetap saja the One and the same God.

Waktu aku sembahyang di Pura Besakih di depan tiga padmasana yang diperuntukkan untuk Brahma, Wishnu, dan Shiva, rasanya itu sama persis seperti ketika berdoa di dalam gereja Katholik. Waktu aku wiridan pake Al Fatihah, rasanya sama saja seperti berdoa Bapa Kami. Waktu meditasi di vihara, rasanya sama saja seperti ketika meditasi di candi-candi. No difference at all.

Maybe temen-temen yang lain punya pengalaman about sharing God. Mungkin ada yang rasanya beda karena aku sendiri merasakan bahwa berdoa dengan cara berbeda-beda itu nyampe juga ke God yang sama. Rasanya juga sama. So, what's the problem?

Kalo berbagi pacar, aku, tuh, memang belom pernah, so maybe I can do that. Maybe I can't. Gak bisa ngomong karena memang belom pernah dijalanin.

Tetapi, kita mungkin akan bertanya juga kenapa pengalaman mati suri dari penganut agama yang berbeda itu ternyata berbeda-beda; apakah nirwana dan stasiun menuju surga itu banyak versi, atau surga itu memang berbeda untuk masing-masing penganut agama?

Nah, jawabannya jelas beda-beda, karena yang muncul di kesadaran (consciousness) manusia itu kan simbol-simbol saja. Simbol-simbol itu merupakan bahasa untuk mengomunikasikan sesuatu yang berada beyond bahasa. Tanpa adanya simbol-simbol itu, kesadaran kita tidak bisa menerjemahkan pengalaman batin ketika mati suri itu.

So, orang yang percaya kepada Buddha akan merasa bertemu dengan Buddha Gautama ketika orang itu mengalami mati suri. Yang percaya kepada Yesus akan merasa bertemu dengan sinar putih penuh kasih yang dipercayainya sebagai Yesus Kristus. Lalu ada yang bisa bertemu dengan Dewa Ganesha; ini bagi yang percaya pada Ganesha. Lalu ada yang bisa ketemu Eyang Semar; ini bagi yang percaya pada Semar. Lalu ada yang bisa ketemu Bunda Maria; ini bagi yang percaya pada Bunda Maria.

Tetapi, orang-orang itu tidak menyadari, bahwa yang muncul di kesadaran mereka ketika mati suri itu hanyalah simbol-simbol belaka untuk mengomunikasikan sesuatu yang adanya di balik simbol-simbol itu.

Sesuatu itu adalah yang hakiki (esensial). Bisa dibilang "God". Tetapi God (Allah) itu juga tidak
jelas seperti apa. Untuk mendeskripsikannya kita masih memerlukan bahasa. Nah, simbol-simbol itu adalah bahasa. Dan bahasa itu hanyalah medium (perantara).

Perantara untuk komunikasi antara kesadaran kita dengan sesuatu yang adanya di luar kesadaran kita. Sesuatu yang bisa kita lihat tetapi tidak ada padanannya di dimensi fisik dan waktu ini. Maka digunakanlah simbol-simbol itu. Simbol-simbol itu sendiri dipilih oleh kesadaran yang ada di diri kita secara otomatis. Apa yang kita percayai (belief system yang kita pegang) akan menentukan simbol apa yang akan muncul di kesadaran kita.

Yang dikomunikasikan adalah hal-hal yang esensial (hakiki), something like the Source of all lives (sumber dari segala hidup). Tetapi simbol yang muncul bisa berbeda-beda tergantung dari belief system orangnya.

Maksudnya agar orangnya itu bisa mengerti apa yang dikomunikasikan itu. Kalau orangnya itu sudah mengerti bahwa yang muncul itu simbol-simbol saja, maka simbol-simbol itu akan berubah lagi. Akan menjadi lebih abstrak, seperti tidak ada hubungannya sama sekali dengan yang ada di dunia ini.

Could you follow what I mean here? Jadi, kita gak perlu terjebak dalam permainan simbol-simbol belaka. Alam pikiran manusia itu bekerja dengan simbol-simbol, dengan bahasa. Simbol/bahasa itu cuma perantara/medium saja. Dan bukan sesuatu yang dikomunikasikan itu.

Sesuatu yang dikomunikasikan itu, ya, sama saja. Secara esensial, sesuatu yang dikomunikasikan kepada semua manusia itu sama saja, cuma simbol-simbol yang digunakan (yang muncul di kesadaran manusianya) itu memang beda-beda, tergantung belief system dari manusianya. That's my secret actually, hmmm hmmm hmmm....

Ada yang bilang kalau aku bisa "membaca" mimpi atau penglihatan atau whatever. Sebenarnya gak begitu. Aku ini cuma membaca simbol-simbol yang muncul di kesadaran orang-orang itu.

Dan aku mengartikan simbol-simbol itu. Dan tidak memperlakukan simbol-simbol itu sebagai hal yang hakiki. Gak gitulah. Itu jebakannya. Jebakan segala agama dan aliran kepercayaan adalah memperlakukan simbol sebagai hal yang hakiki. Padahal tidak demikian. Simbol is simbol only, dan the real God itu beyond simbol.


+++

2. SABTU KEMAREN AQ JALAN-JALAN KE LAUT….

H = Henny
L = Leo


H = Mas Leo, Sabtu kemaren aq jalan-jalan ke laut, di pelabuhan ... quite refreshing karena probably qu terinspirasi dengan mimpiqu ... dan kayak ada feeling "hello sea, we are brothers".. well, I don't know ... seems that it's a part of me ... can't tell ... but I am really glad to see it ... like orang kangen.

Berhubung di deket-deket situ ada vihara juga, then aq masuk sekedar liat-liat ... ada gambar-gambar n patung Buddha. Aq tanya-tanya ma anak asuh di situ yang kebetulan sebagai guide-nya…. Deg-degan saat melihat the Buddha. Then aq tanya mimpiqu ma biksuni di situ.

Jawabnya: "Mimpi itu, kan, bunga tidur. Jangan terlalu dipikirkan.. Mungkin dahulunya Anda orang Buddha.... Asal perasaan Anda saat itu bagus, berarti itu mimpi yang bagus."

Lagian juga ngapain si Buddha datengin aq ... I don't understand? Aq seorang muslim, does not he know that?

L = Of course not. The Buddha does not care about religions. Buddha bilang, mao agama Buddha kek, mao Islam kek, mao Kristen kek, mao Atheis kek ... I don't care, begitu kata the Buddha (in my imagination). Yang penting semua orang itu in the end menjadi Buddha juga, hmmm hmmm hmmm.... Masuk nibbana (nirvana) juga, hmmm hmmm hmmm.... Maksudnya moksha dan gak musti mondar-mandir ke mayapada ini which is judulnya cappe dehh!!!

H = The horsie ... doesn't want to think about it ... ya, ya, kodrat ... kodrat ... harus diterima ... begitu saja koq repot ... heeewww!

L = Ya ya ya ... terima aja apa yang dateng. Aku juga suka mimpi macem-macem. Strange and cute semuanya campur dan blending nicely. Semalam aku mimpi masuk ke kamar seorang cewek yang cantiikkk banget, tapi aku lihat dia pake banyak susuk berlian. Aduh, dosa apa aku sampe dikasih liat susuk-susuk berlian yang nempel (bener-bener nempel) di wajah seorang perempuan? Udah cantik, kok, masih pake susuk? But, I just enjoyed it. Namanya juga mimpi, anggep aja nonton pilem … ya, gak? Ya, gak?

H = Aq koq pingin nyebur ke laut ... dan sleeping di dalem situ … zzz….

L = Asyiiikk ... aku juga mao, ah ... mao ketemu sleeping beauty, ah....


+++

3. KARUNIA ROH KUDUS

A = Alex
L = Leo


A = Di Alkitab itu ada mata ketiga, aku lupa ayatnya, udah karatan. Kira-kira ... dan mereka memandang Tuhan dengan "single eye".

L = Di Injil Matius, kayaknya. Be your eye single.

A = Right, that one.

L = Hmmm ... setahu aku, cuma perkataan Yesus itu di Injil, tentang mata tunggal. Itu mata ketiga, mata batin. Nah, Yesus itu pakai pendekatan mata ketiga. Dari mata ketiga itu muncul segala karunia roh kudus. Roh kudus itu adanya di mata ketiga.

Empat puluh hari murid-murid berdoa di upper room di Yerusalem menunggu roh rudus datang. Dan ketika roh kudus datang, apa yang tampak? Empat puluh orang itu dipenuhi oleh roh kudus. Dan di dahi mereka tampak seperti cahaya. Seperti ada cahaya di dahi mereka. Nah, itu, kan, mata ketiga pure and simple.

Lalu Petrus bisa langsung ngomong. Langsung khotbah. Itu semuanya intuisi yang datangnya dari mata ketiga. Kuncinya cuma ikhlas dan pasrah. Menjadi diri sendiri saja, apa adanya saja. Itu Kristen "Karismatik" yang asli. Tanpa perpuluhan. Just that.

Tanpa perpuluhan. Tanpa dogma. Cukup dengan ikhlas dan pasrah saja. Dan memang akan dipenuhi oleh roh kudus. Roh kudus itu energies, datangnya dari mata ketiga. Bisa juga dibilang sebagai personality. Ya, personality juga karena itu our own higher self.

Roh kudus itu diri kita sendiri yang lebih tinggi. Kalau di Katholik, bisa juga dibilang sebagai malaikat pelindung. Sama saja semuanya. Dan tanpa dogma. Tanpa perpuluhan. Cukup ikhlas dan pasrah saja.

Kata-kata "terima Yesus" is istilah saja. Maksudnya itu ikhlas dan pasrah. Ikhlas dan pasrah itu artinya "menerima Yesus". Menerima diri kita sendiri yang lebih tinggi. Mengakui keterbatasan kita, dan memasrahkan segalanya itu artinya menyerahkan hidup kita itu ke tangan Yesus.

Jesus is a symbol. Simbol dari diri kita sendiri yang lebih tinggi. Kita ikhlas, kita pasrah ... maka roh kudus itu akan "turun" dan "hidup" di diri kita. Roh kudus itu turun dan hidup di dalam diri kita kan cuma kata-kata saja. Maksudnya itu sama dengan terbukanya mata ketiga. Mata batin kita terbuka sehingga roh kudus bisa tinggal di sana.

Lalu manunggaling kawula Gusti. Manunggal itu artinya roh Kudus hidup di batin kita. Dan batin itu di mata ketiga, dan bukan di hati (bukan di dada). Bukan di dada, melainkan di kelenjar pineal, di tengah batok kepala.

Makanya dahi murid-murid (cakra mata ketiga /ajna) itu terlihat bercahaya pada hari pantekosta yang pertama. Ketika roh kudus turun, dahi para murid itu memiliki "api". Terlihat seperti api di dahi mereka yang dipenuhi oleh roh kudus. Itu mata ketiga.


+++

4. MERASA MIMPI TAPI MELEK

B = Budi
L = Leo


B = Mas Leo, saya mau cerita dan ingin ianya-tanya perihal teman saya, katakanlah namanya X. Teman saya itu sudah 3 kali seperti mengalami hilang ingatan. Bukan gila, tetapi dia tidak ingat apa yang telah dia lakukan dan dia bicarakan sebelumnya, dan sadarnya pun tiba tiba. Kejadian terakhir, dia bisa tidak ingat apa yang telah dia lakukan selama 2 hari.

Nah si X ini setelah saya tanya, besoknya dia cerita bahwa semalam dia bermimpi tentang naik mobil, dan mobil itu mengalami kempes ban, kemudian mogok. Terus naik perahu tapi di lautan es. Dan terakhir dia melihat seseorang sedang dikafani tetapi mulut si mayat ditempel ke bantal. Gak jelas apakah itu laki atau perempuan.

Kira kira apa ya artinya? Apa yang terjadi dengan temen saya itu. Tolong, ya, Mas, soalnya saya cukup kuatir melihat teman saya itu.

L = Well, kesadaran teman Anda itu "masuk" ke "dimensi lain" dan mengalami kejadian-kejadian seperti yang diceritakannya kepada Anda. Jadi, dia merasa sedang bermimpi (naik mobil, naik perahu, melihat orang dikafani, dsb.), padahal secara fisik dia itu tidak tidur. Jadi tetap saja melek dan maybe terlihat seperti orang yang bengong-bengong saja, ketika diajak bicara, tidak bisa menjawab.

Dan ketika orang itu Anda tanya, dia juga tidak langsung memberikan jawaban, tetapi menunggu keesokan harinya untuk memberikan jawaban tentang apa yang dialaminya kepada Anda. Ternyata, penjelasan orang itu adalah dia mengalami "mimpi"; walaupun orang-orang lain melihat dia itu tidak tidur, dan melek saja.

Ketika dia sedang "mimpi" dalam keadaan melek, dia itu memang tidak sadar. Apa yang dilakukan dan dikatakannya pada saat itu tidak disadarinya. Yang disadarinya itu adalah apa yang dialaminya di "dimensi lain" itu, yaitu pengalaman mimpinya itu. Jadi, dia itu sebenarnya sedang tidur dan bermimpi, makanya orang-orang yang melihatnya itu bingung karena dia itu seperti tidak mengenali segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Jadi, seperti robot saja, semacam melakukan hal-hal dengan spontan saja tanpa kesadaran. Kesadaran (consciousness) dia itu sedang berada di alam mimpi. So, teman Anda si X itu ternyata sudah mengalami hal ini sebanyak 3 kali.

Menurut saya, itu penjelasannya. Dan itu bukan merupakan suatu kelainan. Itu semacam bakat bawaan. Jadi, memang ada orang yang psychic (memiliki kemampuan psikis), dan kadang-kadang kemampuannya itu muncul begitu saja sehingga orang-orang lain bingung. Seharusnya dia bisa mengontrol kemampuannya itu, dan masuk ke dalam alam mimpi dalam keadaan melek ketika
dia itu sedang sendiri sehingga tidak merepotkan orang lain yang tidak mengerti. Coba saja terangkan kepada orang yang bersangkutan. Terangkan bahwa sebaiknya dia melakukan hal itu ketika sedang sendiri (saat dia berdoa, meditasi, wirid, dan semacamnya). Dan terangkan juga bahwa sebenarnya dia itu bisa mengontrol kapan dia mau masuk dan keluar dari keadaan
itu yang bisa juga disebut sebagai trance.


+++

5. MASING-MASING DIRI YANG TAHU JAWABANNYA

B = Bambang
L = Leo


B = Tolong berikan "pemahaman" kamu tentang hal ini. Benarkah pemahaman aku ini?

Dalam topik pembicaraan plus-minus minggu ini, ada tentang lahir, ada tentang jodoh, ada maut ... kelihataannya rezeki yang belum di bicarakan.

Rahasia alam mengenai lahir, rezeki, pertemuan/jodoh, maut ... menjadikan kedewasaan spiritual, (menahan diri), diuji, karena setelah mengerti dan tahu tentang 4 hal ini ... ada sesuatu X yang menahan untuk nggak ngomong ... itu batasan dalam hal ini, sebab dalam hal "tau", ada kita terbataskan dalam ruang dan waktu juga ... dan di dalam empat hal itu, dia berubah-ubah. So ... "masing masing diri yang tau jawabannya".

L = Ya, memang begitu. Ada orang-orang yang tidak mengerti tentang lahir, rezeki, jodoh, dan maut. Mereka itu mengikuti apa yang dijejalkan ke otak mereka oleh para ustad/pastur/pendeta/pedanda/bhikku/kyai ... whoever. Ada penjelasan-penjelasan dari sudut agama/kepercayaan/tradisi, dan itu diikuti oleh mereka tanpa berpikir.

Menurut saya, it's oke-oke saja. Itu HAM juga. Untuk menerima apa yang dicekokkan oleh segala pemuka ini atau itu juga merupakan HAM. Biar saja, itu hak orang. Asalkan tidak menginjak-injak hak orang lain, ya biar saja. Itu, kan, urusan pribadi dari orang per orang. Bahkan kalau dia bilang dia itu mau ngumpulin bonus supaya dapet tiket ke surga, ya biar saja. Itu HAM orang untuk percaya hal-hal seperti itu.

Tapi, ada orang-orang lainnya yang bisa eling dan mengerti tentang lahir/hidup/mati. Dan pemahamannya itu memang beda dengan pemahaman "standard" seperti yang jelas bisa kita denger tiap-tiap Jum’at siang (loudspeakernya itu gede banget) dari pinggir-pinggir jalan. Itu standard. Dan pemahaman standard itu memang buat orang-orang kebanyakan (the men and women in the streets).

Nah, orang-orang yang eling itu ya biasanya memang diam-diam saja. Udah tahu sendiri. Dan gak mau ribut-ribut mengadu argumen dengan orang-orang yang lagi salat Jum’at demi ngumpulin bonus supaya bisa masuk surga. Biarin aja mereka begitu, hmmm hmmm hmmm.... Tapi orang-orang yang eling itu gak mau mengungkapkan apa yang sebenarnya dipercayainya tentang lahir/hidup/mati.

Nah, sikap seperti itu is also oke-oke saja. Gak usah merasa risih kalau melihat orang-orang yang keblinger dan ngomong still yakin tentang hal-hal yang jatuh dalam bentuk gelondongan dari langit (for instance, kitab suci mereka). Biarin aja, itu HAM juga.

Tapi kita ketawa aja. We know level mereka itu belom nyampe. Asal mereka itu masih sebatas cuap-cuap saja, biarin aja. Tapi kalo udah melakukan pengrusakan, seperti yang dilakukan terhadap masjid-masjid Ahmadiyah itu, kita musti ngomong juga. Bilang aja: lu gila!!!


+++

6. YOU ARE INVITED BY PRABU SILIWANGI

M = Martha
L = Leo


M = Dear Pak/Mas/Om/De/Ko or is it just plain Leo ... I visited Gunung Salak twice, bukan kakinya tapi gunungnya, udah hampir atas, deh.

Agak aneh n panjang, deh … ceritanya, nih, why I happen to end up visiting dat place der. Anyway, to shorten the story, kayaknya memang ada jodoh, karena dalam sehari (within 3 hours period), kok, bisa-bisanya i get indication dari 3 different people, dat made me curious n kepengen buanget cari tau wat is in dat mountain, dats 1 of the main reason i finally ikut ke Uyut's place, to check it out (he he he); but upon arrival, de place was not quite exactly like wat i had seen, or imagined, or felt... whatever-lah... in my mind's eye. Sampe-sampe i pikir apakah i salah lihat, ya, or salah tempat?

I just felt a strong pull to explore n to find out aja wats going on in Gn. Salak, kayaknya ada something good waiting for me, padahal i have never in my life menginjak or even kepengen go to Gn. Salak, or hear anything any special attractions about dat place. I went der mengikuti my feelings seperti wen i went to Yogya n end up in 2 candi exotic itu. I used to think Gn. Salak was a dumb boring mountain dat is not a popular subject/visitation amongst my friends.

So ... after Uyut's place, i decided to follow up on the other 2 offers/directions to explore more on
Gunung Salak. And ternyata, oh my Goodness, i can't believe it, wen i went der it was so much more beautiful than i had expected n dreamed of. Especially the Pura Parahyangan Agung (I have never been interested to enter any pura at all, even Candi Cetha/Sukuh pun juga gak sengaja; eh, apakah candi = pura i have no idea ... wats the difference btw?). Dis Pura had such a strong magnetic pull the minute I heard about it from my friend yang out-of-the-blue nawarin, I can't stop thinking about it, I just knew I have to be der somehow, by hook or by crook; i even pestered everyone around me who knows just any bit of information about Gunung Salak. I made up my mind dat nothing n no story is going to stop me from going up Gunungnya, gak puas cuman cium kaki gunung doang!

The energy of the whole place, the surrounding mountain slopes, the Pura, is fantastic! The
mountains look so majestic n awesome, especially viewed from the Pura above. Kalo di Pura dalam nya, jauh lebih tranquil and serene daripada Candi Cetha. Kalo scenery, ya, kalah panjang dengan scenery Gunung Lawu (Wat was dat gunung's name near Candi Cetha, btw???). Tapi kalo masalah energy, wah, tidak kalah, deh, dengan dat Gunung watever dat was (he he, i just recently check the name of dat mountain range, i think it must be Lawu, m i right or wrong?)

The person I met di Gn. Salak, is the guy yang mengawali the start n building n pemindahan of
"itu"... (well u know wat ... whatever-lah i dont wanna spit it out ... itu, kan, myth ala history n yet ... also the real truth ... actually) ke Gunung Salak dari ... some place, i also dont wanna say it-lah, u ask urself ok. Seems dat dia yang initiate berdirinya Pura lebih 20 years ago along with few others (atas wangsit ... i can accept dat wholeheartedly, truly, but ... dunno, ya, yang lain ... terserah ... i dont really care).

Yang lebih interesting lagi, dis guy, begitu ketemu, start rattling about Prabu Siliwangi. I had quite a difficult time listening to his story n trying to capture his Sundanese accent, especially, kan, in my life, i never studied or read or heard about Prabu Siliwangi, the 1st time i know/see those words is when Mas Aji said, “welcome to Prabu Siliwangi land” in his email, seemed to sound at dat time like a special message, not just simply extending some kind of welcome, deh.

Then, tau-taunya at malam-malam itu Mas Aji, kan, buaaawel bener n berpidato pajang lebar tentang Prabu Siliwangi, bikin i tambah penasaran aja. Waktu i tanya kanan-kiri, people keep saying … oh, itu prince or pangeran or soldier or hero or dongeng or history ... sebel, deh, pada gak jelas, tuh....

Well, after bicara muter-muter with this guy in Gunung Salak, finally, deh ... i managed to figure out who in the universe is dis Prabu Siliwangi yang disebut-sebut melulu. Gila, deh, ngomong, kok, mesti pake muter-muter, yah, bikin lebih complicated, kenapa tidak straight to the point aja, blak-blakan. Then ... to my further amazement, he then rattle on some more tentang lintas agama. I said, what???!!! Eh, how come i keep hearing same pointers berturut-turut tentang few different things.
Is der some special co-incidental or "acidental" arrangements made here?

Again, dat word "lintas agama" first came into my dictionary only when i saw ur postingan tentang lintas agama just the week before I went to meet this guy (I didnt really read ur postingan but i guess from the words itself, so please dont talk to me about lintas-lintasan cos its not my favorite subject). Kata dia gini, nih, “itu Pura dibangun dengan tujuan memperkenalkan lintas agama pada awalnya” (well in actual reality, kan, tidak or belum tentu bisa executed as such, apalagi visitors/fans pura n pemangkunya is orang Hindu, using ritual n condongnya Hindu aja). I masih gak ngerti, ya, cos i have no idea of Pura history whatsoever, deh ... kenapa, ya, kok, dia bilang itu pura yang sekarang already well known overseas n visited by people from mancanegara yang pay homage, is considered the biggest pura in the whole world. Biggest in terms of wat persisnya i gak ngerti, deh (energy, size, or ziarahan?), ... tapi itu i anggap is just still speculation, who cares, yang penting i have the privilege to know such a wonderful place by special "co-incidence".

Ok ... now to summarize the point of this whole story, i just would like to inform you bahwa, grup Spiritual-Indonesia, yang terdiri dari bermacam-macam background agama, warna, n pemikiran, dengan tujuan to become a perfect "one" ... one day ... udah i tanyain n dikasih lampu hijau untuk mengadakan acara meditasi bersama semalam suntuk (ngerumpi, sih, i suspect) di Pura Parahyangan Agung (ooops, hope i spelled the name correctly, deh...).

But Prabu Siliwangi bukan di situ, yah, jangan kecewa kalo gak nongol ntar, he he he … dia, kan, kerjanya ngumpet melulu di daerah yang lebih atas lagi, kecuali Anda bisa unjukin "karcis masuk warna bersih", atau udah dapet undangan VIP dalam mimpi, ha ha ha ha.

Di luar pintu-pintu, di atas juga, ada bale pidato ... or tepatnya bale ngerumpi n mejeng yang bisa memuat 150 orang (katanya, yah … i, kan, gak ukur jadi tak menjamin apa-apa kalo ternyata sesak sempit-sempitan). Terletak pada ketinggian 1200 meter DPL (setinggi tugu/kebun teh di bawah puncak pass), pasti lumayan dingin kalo musim kemarau (sekarang ya gak begitu dingin), n kebetulan sekarang sering hujan jadi kalo meditasi di alam terbuka, ya, mesti pake jas hujan/payung or resiko masuk angin kecuali yang punya ilmu antiflu. Makan bawa/atur sendiri kagak ada resto n
gak ada EO. Memang, sih, banyak penduduk yang takut melewati pura, but dats just because mereka telah saling menakut-nakuti diri sendiri dengan berbagai macam dongeng yang nggak-nggaklah, asal bunyi aja.... Tapi kita, kan, gak perlu percaya hal tersebut, karena whatever we believe to be true, will be our limitation.

Angker, magic, serem, is just human words used to describe wat is unknown n unpredictable. But once known n understood, we will embrace it gratefully n gladfully. Kalo perlu i kenalin dulu.

L = Dear Mbak Martha, Thanks for so beautiful a sharing tentang pengalaman Anda mengunjungi Pura Parahyangan Agung di Gunung Salak. Saya sendiri baru pertama kali ini mendengar tentang pura itu. What a wonderful experience visiting that place! I am also glad to hear that we could gather and meditate there. Well, milis SI nampaknya akan meneruskan tradisi kumpul-kumpul dan meditasi bersama setiap bulan from now on. Untuk bulan Februari ini, sudah diusulkan di Bogor. So, maybe kita akan bisa kumpul-kumpul ngerumpi dan meditasi bareng di Pura Parahyangan Agung di Gunung Salak untuk kesempatan bulan Maret 2008. Biarkan saja teman-teman yang memutuskan sendiri. You'll be the coordinator, ok? When the forum agrees to go there, you could be the coordinator. We'll see....

Tentang Pendekatan lintas agama, hmmm hmmm hmmm ... itu, kan, apa yang kita lakukan selama ini. That's what I have been doing so far, cuma begitu saja. Lintas agama means treating all religions or even non religions on equal footing. Pengertiannya, agama-agama itu hanyalah metode-metode belaka bagi manusia untuk bisa mengakses suatu esensi yang ada di tiap diri manusia. Metode-metode untuk bisa konek dengan God/Allah/Tuhan/Sang Hyang Widi/Gusti/Yesus/ Buddha/ Shiva/whomever.... Cuma itu saja. Agama-agama memang menggunakan berbagai macam simbol agar metode yang diterapkannya bisa dimengerti oleh para praktisinya; tetapi kita tahu bahwa simbol is just simbol, dan ada realitas yang esensial di belakang simbol-simbol itu. So, pendekatan lintas agama tidak mau terjebak dengan salah-kaprah selama ini yang memperlakukan simbol-simbol sebagai hal yang esensial. Kita tahu bahwa yang esensial itu adanya di balik simbol-simbol itu. Simbol-simbol itu sendiri cuma alat/vehicle/means ... untuk mengomunikasikan yang esensial/hakiki itu. So, kita akhirnya akan menghargai pengalaman spiritual dari tiap orang. pengalaman spiritual (spiritual experience) itu sifatnya universal, setiap manusia mengalaminya, walaupun dengan simbol-simbol yang berbeda tergantung dari background religi/tradisi orang yang bersangkutan. Tetapi, esensi dari pengalaman itu tetap saja sama, walaupun simbol-simbol yang digunakan berbeda-beda.


+++

7. TAPI, BUNGLON YANG BAEK, LHO!

I = Ikhsan
L = Leo


I = Leo, kamu pernah bilang punya ilmu “bunglon”, ajarin ama kita-kita, donk. Ilmu itu hebat sekali, ya, ama SD kayak SD, ama universitas kayak universitas ama S2 kayak S2. Trus gimana, ya, nyetel, tuh, kulit. Gue, kan, kalau udah SMU malessssss ngomong ama yang SD, sombongnya keluar, kok, bego kali ini anak.... Trus kalau ketemu yang universitas, gue bengongggggg. Kali gw tunggu proof dulu, ya, baru bisa jadi “bunglon” atau gue kirim menyan dulu ama kamu. Ajariiiinnn, donk....

L = Hmmm hmmm hmmm.... lha, itu, kan, ilmu bunglon. Loe, kan, cuma ngomong begitu sama gw aja, kan? Sama orang laen loe ngomong pake style laen lagi. Itu, kan, kayak bunglon juga, hmmm hmmm hmmm....

As a matter of fact, aku ini membaca orang lain dari dalam diri aku sendiri. Aku ini, kan, bertemu dengan banyak sekali orang dari macam-macam background. Nah, waktu ketemu itu aku tidak tahu seperti apa background orang-orang itu. Dan tidak ada waktu untuk menyelidiki, so satu-satunya cara adalah mengandalkan intuisi. Intuisi itu muncul sendiri dari dalam diri aku. Seperti berkelebat sesuatu di dalam kepala. Bisa juga dibilang seperti membaca orang. Nah, membaca orang itu bukan berarti kita merogoh-rogoh sukma orang itu. Gak boleh itu, itu namanya pornografi. Wong sukma orang kok dirogoh-rogoh!

Nah, karena kita tidak merogoh-rogoh, kita bisa mengilik-ngilik orang dengan guyon-guyon. Nah, karena kita guyon-guyon, secara sepintas lalu kelihatan seperti bunglon. Untuk orang tertentu, aku guyon cara begini. Untuk orang lain lagi, aku guyon cara begitu. Tanpa direkayasa, tanpa dipikirin. Spontan saja.

Dan itu semuanya dilakukan dengan dasar tanpa pamrih. Tanpa ada maksud apa-apa. Tanpa pretensi apa-apa. Aku itu, kan, cuma ingin membantu orang-orang yang bertanya kepada aku. Aku percaya, kalau orang bertanya kepada aku, maka aku sudah diberikan jawabannya oleh orang itu pula. So, aku itu tinggal membaca saja jawabannya dari dalam diri aku. Dan karena yang bertanya itu orangnya beda-beda (everybody is unique), maka cara menjawab itu juga berbeda-beda. Aku akan melihat cara menjawab itu dari dalam diri aku sendiri (namanya intuisi). Dan aku tinggal jalanin saja. Dan itu yang kelihatan kayak "bunglon". And that's ilmu bunglon in a nutshell.
Tanpa menghakimi, tanpa menilai orang itu baik atau buruk. Ngomong saja, apa adanya saja, jadi bunglon saja. Tapi bunglon yang baek, lho!


+++

8. BEDA ANTARA MIMPI BUNGA TIDUR DAN MIMPI PETUNJUK

A = Astrid
L = Leo


A = Salam kenal, saya Astrid. Saya perhatikan, banyak obrolan tentang mimpi di milis Spiritual-Indonesia, jadi pengen ikutan nanya tentang mimpi-mimpi saya. Mimpi-mimpi ini terjadi udah agak lama, tapi saya masih penasaran. Beberapa kali, saya bermimpi yang ada hubungannya dengan kehidupan nyata. Pernah bermimpi, teman laki-laki di masa lalu saya datang dan mengatakan bahwa dia menyesal, sambil menangis. Sekitar 2 hari kemudian, saya mengalami kejadian serupa di kehidupan nyata. Pernah juga, saya dekat dengan teman laki-laki yang lain dan merasa tidak sreg untuk menjalin hubungan khusus. Tak berapa lama kemudian saya bermimpi dan melihat sifat-sifat buruknya dalam mimpi itu. Pada kehidupan nyata, beberapa hari kemudian dia mengakui sifat-sifat buruk tersebut pada saya. Lain waktu, saya bermimpi kalau seorang teman yang bekerja di pulau terpencil datang. Dan nyatanya, dia memang datang. Ada juga mimpi-mimpi yang lain. Saya sempat terheran-heran memikirkan mimpi-mimpi tersebut. Saya menyadari mimpi-mimpi tersebut sebagai petunjuk setelah ada kejadian di kehidupan nyata. Tapi tetap saja saya tidak bisa membedakan antara mimpi yang sekadar bunga tidur dan mimpi petunjuk. Belakangan saya justru tidak pernah mengalami mimpi petunjuk itu lagi. Kenapa, ya? Bisakah dijelaskan? Adakah pengaruh kondisi psikis saya (waktu itu) dengan mimpi-mimpi petunjuk itu?

L = Dear Mbak Astrid, apa yang Anda alami merupakan pengalaman normal, dalam arti, banyak orang yang mengalami hal-hal seperti itu. Saya sendiri juga mengalami, dan itu berjalan terus-menerus bahkan sampai saat ini. Kalau saya akan bertemu dengan seseorang hari ini, malam sebelumnya saya merasa telah ada sesuatu yang dipertukarkan dengan orang tertentu. Yang muncul bisa literal (apa adanya), bisa pula simbolik (berbentuk simbol-simbol yang harus diartikan kembali). Nah, hal-hal seperti itu, kan, wajar-wajar saja, dan saya sendiri tidak terheran-heran ketika bertemu dengan orang pertama kali dan serasa sudah pernah bertemu sebelumnya. Atau, ketika apa yang saya sudah merasa sebagai firasat akhirnya menjadi kenyataan di realitas fisik. Nah, istilahnya itu, kan, "firasat". Tetapi kata "firasat" itu sendiri agak gimana gituh. Saya sendiri menggunakan kata intuisi, artinya kita bisa tahu sesuatu tanpa melalui panca indra, tanpa menyelidiki, tapi langsung tahu begitu saja. Tahunya itu bisa melalui mimpi, bisa juga muncul begitu saja ketika kita dalam keadaan tidak tidur.... Lalu, untuk memertahankan sikap eling lan waspada sehingga bisa terus menerus menerima intuisi yang datangnya dari mata batin atau mata ketiga itu bagaimana? Begitu, kan, pertanyaan Anda yang terakhir itu? Jawab saya adalah, ya melalui doa. Jalankan saja doa yang rutin, apabila Anda berdoa secara rutin. Doa, wirid, meditasi, all these work. Semuanya ini membantu kita agar eling lan waspada.


+++

9. APAKAH BISA MIMPI MEMENGARUHI KEHIDUPAN NYATA?

I = Indah
L = Leo


I = Hai Mas Leo, ketemu lagi. Ingat nggak, Mas, beberapa hari lalu aku pernah bertanya tentang mimpi mendaki puncak gunung. Dan menurut Mas Leo, ini berarti mengenai beratnya masalah yang kami (aku dan kekasihku) akan hadapi, meskipun masalah tersebut sekarang tidak seberat dulu lagi dan kami dapat melewatinya (menurut Mas Leo). Wah, bikin seneng hatiku, nich, dengernya ... he he he. Mas, mungkin nggak, sich, mimpi bisa memengarohi kehidupan nyata?

L = Well, yang namanya "mimpi" dan "kehidupan nyata" itu memang sambung-menyambung. Yang kita mimpikan itu merupakan refleksi (pantulan) dari kehidupan nyata. Dan kehidupan nyata ini merupakan refleksi (pantulan) dari yang kita mimpikan. Of course, ada hubungannya. Baik mimpi maupun kehidupan nyata sama-sama realita.

Cuma, yang satu itu kita sebut sebagai realita mimpi, dan yang ini kita sebut sebagai realita kehidupan nyata. Padahal sama-sama realita. Realita itu artinya real atau nyata. Buat jiwa kita, gak ada bedanya pengalaman itu dialami di dunia mimpi atau di dunia fisik. Cuma, pikiran rasional kita itu membedakan antara mimpi dan nonmimpi. Padahal, jiwa kita itu tidak membedakan. Yang dialami di mimpi sama realistisnya dengan yang dialami di dunia nonmimpi. Sama-sama pengalaman bagi jiwa.

I = Tetapi yang membuat aku bingung sekarang ini adalah justru masalahnya menjadi semakin kompleks dengan sakit parahnya kekasihku, aku jadi bingung untuk bersikap. Padahal aku sudah rela menerima dia apa adanya, tetapi sikapnya selalu sulit aku tebak. Bisa tolong diteropong, Mas, kira-kira bagaimana hubungan kami? Dan bagaimana dengan bisnis baru yang akan aku rintis, karena ada beberapa teman yang mengajak bermitra tetapi aku masih bingung menentukan pilihan mitra dan jenis usaha yang sebaiknya segera direalisasikan. Makasih, ya, Mas Leo, sori ... ngerepotin lagi, nich, he he he ... jangan kapok, ya, he he he….

L = Begini, Mbak, yang aku lihat in your dream itu, Anda bisa menjadi diri Anda sekarang ini karena masalah yang dihadapi oleh pacar Anda itu. Jadi, sakitnya pacar Anda itu membuat Anda menjadi setegar sekarang. So, kalau pacar itu semakin lama semakin impossible, itu justru membuat Anda semakin tegar dan siap menghadapi apa pun, termasuk bisnis. Itu yang aku lihat.

Jadi, memang masalah-masalah yang kita hadapi di dunia fisik (nonmimpi) itu seperti "tantangan-tantangan" yang kita pilih sendiri, baik secara sadar maupun secara tidak sadar. Tetapi, alam bawah sadar (subconscious) kita itu tahu dan mengerti bahwa kita itu memang menerima masalah itu dengan maksud agar kita itu bisa menjadi diri kita yang lebih oke (misalnya: lebih tegar, lebih dewasa, lebih independen, dsb...). Jadi seperti memilih mata kuliah. Mau ambil kuliah yang mana, nih. Nah, di kuliah itu kita akan diajarkan teori dan praktik.

Life is like that. Hidup memang seperti itu, Mbak. Jadi, gak usah heran kalau melihat ada orang yang mau-maunya itu bertahan terus dengan orang yang impossible. Wong itu pilihan dia, kok. Jiwa yang ada di diri orang itu dengan sengaja memilih tantangan itu. Dengan kata lain, itu sekolah dan mata kuliah yang diambilnya sendiri. Nanti ada yang namanya "ujian-ujian". Dan kalo ujian udah jelas maunya lulus, kan? That's my answer for you. Semoga bisa ditangkap maksudnya.


+++

10. PENGALAMAN SPIRITUAL ITU SIFATNYA UNIVERSAL

H = Henny
L = Leo


H = Salam, nama saya Henny, saya udah liat-liat milis SI (httapi://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia). Selama ini saya ingin mencari "tempat" yang pas untuk "diri" saya ... udah liat-liat ke milis laen tapi kelihatannya ini yang paling cocok ... he he he….

Hampir 2 tahun ini saya menjadi murid seorang guru, saya sangat menghormati beliau dengan rasa terima kasih yang sangat, tak bisa saya ungkapkan.

Dalam perjalanan tahun pertama, saya mengalami mimpi ... yah mebi soal "my past life", ato tepatnya, "jati diri saya yang dulu". Dan saat saya menbaca di milis ini tentang MK3 (mebi mereka maksudkan mata ketiga, pikir saya), lalu saya jadi ingat mimpi saya tahun lalu:

Saat itu saya melihat diri saya, di sebuah pinggiran kolam renang yang jernih airnya. Kolam renang itu berwarna biru. Saya mengamati 2 orang yang sedang intens berinteraksi, layaknya seorang guru dan murid. Guru itu yang memberikan wejangan ternyata amat mirip dengan saya, cuman tata rambutnya yang berbeda (agak ngebob, sedang saya ini rambutnya segi). Orang itu duduk bersila ala lotus, sedang seorang lainnya duduk menyamping di bawahnya. Saya amati, ada sesuatu di dahi si guru. Saya amati terus, dan bentuknya seperti mata ... mata yang lebih besar dari mata biasa. Saya senang melihatnya, saya amati terus ... berwarna kuning dan pinggiran mata itu biru ... bersinar tapi tak menyilaukan.

Saya dekati kedua orang itu, mencoba mencuri-curi apa yang sedang mereka bicarakan ... tapi saya tak bisa mendengar. Saya akhirnya duduk di pinggir kolam dan memainkan kaki saya di kolam itu. Akhir dari mimpi itu, saya yang sedang tidur mendengar jelas di telinga saya, ada suara berkata "untuk apa, sih, hidup ini ?"… dan saya terbangun....

Terjemahan dari mimpi saya itu mebi seperti ini (menurut pemahaman saya): saya-4 melihat saya-3 yang sedang melihat saya-2 sedang diajari oleh saya-1. Tak lain "pemahaman spiritual bermula dari diri sendiri yang harus menggali ke dalam" ... karena fokusnya adalah saya. Saya yang mana? Yang di dalam mustinya....

Saya bukan orang intelek di dunia spiritual dan saya tidak suka membaca. Tapi saya sangat ingin tahu, sebenarnya "what is really goin on" dan "what is this all about". Jadi saya berharap ada yang bisa membantu untuk menjawabnya. Matur nuwun sanget....

L = Dear Mbak Henny, to the point aja, yah, you've got it right. Memang seperti itu pemahamannya. Kok bisa tahu, yah, hmmm hmmm hmmm ... intuisi itu memang begitu kerjanya, bisa langsung tahu.

Kalo tentang mata ketiga yang warnanya kuning dan biru, hmmm hmmm hmmm ... ada yang nyambung, nih, sama aku. Kalau aku melihatnya di mimpi beberapa tahun lalu. Yang aku lihat, mata sebelah kanan itu warnanya kuning. Dan mata sebelah kiri itu warnanya biru. So, kalo disatuin dan ada di dahi, berarti warnanya emang kuning en biru, hmmm hmmm hmmm....

Dan mimpi itu memang teringat kembali kemarin. Udah lama gak pernah inget, kok, tiba-tiba inget lagi kemarin siang. Rupanya bakal ada yang nulis tentang mata ketiga yang warnanya kuning en biru itu, yah, hmmm hmmm hmmm....

My last comment for you: enjoy aja, yah, aku juga orang aneh. Rasanya kepengen aja nulis kayak begitu. Maybe it has something for you, that's it.

H = Syukurlah, akhirnya ada yang bisa mengkonfirmasi tentang apa yang saya alami ... kalo roh itu entity-nya sama ... maka seharusnya apa yang dialami roh yang satu pastinya juga bisa dialami yang laen….

Dan memang saya memikirkannya untuk memunculkan masalah MK3, nie, dari kemaren (n nembus ke Mas Leo), soalnya, nie, yang paling mengusik diriqu ... tapi masih takut juga kalo orang beranggapan saya "aneh" dan kalo saya men-sharingkan hal ini sama orang yang gak ngeh, pastinya saya dianggap mengada-ada and gila. Karena di sini mostly orangnya berbicara tentang
potensi roh/spirit, saya mencoba memberanikan diri....

L = Mbak Henny, hmmm hmmm hmmm ... terus terang aja, aku ini, kok, merasa sampeyan itu mirip banget sama aku, hmmm hmmm hmmm.... Mirip dalam arti rather cuex en gak pedulian gituh, hmmm hmmm hmmm.... Plis jangan ditafsirin out of context, yah, soale yang mirip sama aku, kan, jarang-jarang, nih … so, boleh dunk kalo sedikit ehem ehem, hmmm hmmm hmmm.... And this is a woman, eh ... which is the more wonderful, hmmm hmmm hmmm.... (lagi keluar gombalnya, nih, maklum udah weekend, nih).

Makanya pengalaman spiritual itu sifatnya universal, dan gak bisa dipatok mati seperti dalam ajaran-ajaran agama. Kalo di agama ada yang namanya naek Bouraq, contohnya. Nah, aku, kan, kalo OOBE bukan naek Bouraq tapi naek Garuda, for instance. Yang penting sampe, kan, hmmm hmmm hmmm....

Semakin gila semakin oke? Maybe itu kata Mamang yang di Padepokan Majelis Leluhur di Gunung Salak. Aku sendiri jarang pake istilah "gila". Kalo istilah tergila-gila atau digila-gilain maybe boleh juga dipake. Artinya, kan, sayaaangg bangettt ... something like that. Walaupun akhirnya jadi obsession juga. Terobsessi, nih, ye, that's the judul.

Sampe gak bisa tidur, nih, ye, sampe gak bisa OOBE, nih, ye ... Eh, pas OOBE maonya ketemu die aja, nih, ye, padahal dienye juga lagi sibuk gak tau lagi ngapain, hmmm hmmm hmmm.... Maklum sama-sama orang Jakarta, very busy, even kalo OOBE itu busy-busy juga. Musti appointment dulu, ceritanya, hmmm hmmm hmmm....

Well, in my opinion you are memang udah berani. Tanpa perlu memberanikan diri, emang udah berani dari dulu, hmmm hmmm hmmm.... That's good, aku juga gitu, berani-beraniin aja, ntar juga ada yang suka, nih, hmmm hmmm hmmm....

Aku aja gak ada yang bimbing. Aku ini judulnya membimbing diri sendiri, so will you be membimbing diri sendiri, hmmm hmmm hmmm.... Kalo pake istilah "bimbingan" ntar jadinya kayak bimbingan belajar, ntar dikirain mao ikut ujian masuk PTN ato, even, mao ujian akhir ... cappe dehh!

Aku cuma mao nambahin kalo I was impressed by your own vision about mata ketiga yang berwarna kuning dengan selaput biru. Terus terang, sampe hari ini, belum pernah ada yang
ngomong sama aku kalo pernah ngeliat yang seperti itu. Aku sendiri ngeliat kalo mata kanan itu warnanya memang kuning, dan mata kiri itu warnanya biru. So, kalo digabung memang jadinya kuning en biru.

Ceritanya waktu itu aku mimpi. Aku mimpi jadi anak kecil yang nakal. Pokoknya lucu, deh. Nah, di mimpi itu ceritanya aku masuk ke dalam satu gedung, semacam temple. Aku gak masuk ke temple itu dari pintu depan, tapi dari pintu samping. Jadi aku seperti lari-larian masuk ke temple itu, dan langsung sampe belakang.

Dari bagian belakang temple itu (tapi aku belum tahu kalau itu temple), aku lihat ada patung gede banget. Patung itu bentuknya seperti kepala orang. Jadi, ada kepala orang yang gede banget, dan gak ada badannya. Jadi, kepala tok. Tingginya sekitar lima meter mungkin. Lalu aku naek-naek aja dari bagian belakang patung itu. Aku manjet-mamjet, pokoknya nakal, deh, hmmm hmmm hmmm....

Terus aku iseng-iseng pergi ke bagian depan patung itu, maksudnya pengen liat mukanya kayak apa (di situ ceritanya aku sendirian aja, gak ada orang lain). Ternyata mukanya itu kurus-tirus (inget seperti muka Firaun Akhenaten). Terus aku lihat matanya. Yang sebelah kanan itu warnanya kuning, dan yang sebelah kiri warnanya biru.

Waktu menyadari mata patung itu berbeda warna, rasanya seperti badan aku itu kesetrum. Jadi, di mimpi itu aku merasa gimana gituh ... kayak ada listrik yang masuk gituh.

Terus, di mimpi itu aku merasa seperti tertarik ke arah mata patung itu yang bagian kanan. Mendekat, dan mendekat. Terus aku melongok ke dalam matanya yang warnanya kuning itu. Thengggg..... rasanya seperti itu. Blank aja. Blank asli, gak ada apa-apa tapi memang nyetrum. Terus aku bangon.

In my interpretation, bagian kanan itu yang (maskulin), dan bagian kiri itu yin (feminin). Dan
warna maskulin itu memang kuning viz a viz warna feminin yang biru. Jadi, bagian tubuh kita yang sebelah kanan itu maskulin, dan yang sebelah kiri itu feminin. Nah, ternyata mata ketiga itu both maskulin dan feminin. Ternyata mata ketiga itu keduanya sekaligus. Bukan maskulin atau feminin saja tetapi maskulin dan feminin at the same time. And I got it from your testimony yesterday. Begitu, lho.

H = Yaah, gitulah, Mas, aq memang lebih banyak cueknya ketimbang care-nya.... I mean for people who do not have direct connections with me ... and you got me right. Mebi, qt memang banyak miripnya, yak. I cud sense it too. (probably, but I dont know ... he he he). I do not have the root in Buddhism soalnya kalo orang ngebahas Buddhism, kecenderungan jadi pusing ... lebih suka kalo ngomongin Hinduism ... lebih nyambung ... mebi karena aq pernah mimpi liat diriqu jadi murid yogi lagi nurunin bukit ... kurus, pake baju kaya Gandhi tapi pake sorban putih gitu, n bertelanjang dada, item karena kepanasan, ga pake sandal lagi. And I so love Yoga and anything about India….

Kenapa, ya, orang ribut soal past live? Yang penting, kan, present live, jalani peran sebaik-baiknya di chapter nie. Kalo pemahaman ga sampe, malah jadi blunder forever.… Liat yang dulu diri nie jadi orang yang keren-keren … eits, mak, saat nie cuman jadi kayak gini ... pa gak stress, tuu? But enjoy aja lagi….

You have an interesting dream…. Baguslah mimpinya Mas Leo, tampilannya masih anak kecil, anak kecil, kan, emang nakal dan pingin tahu ... n masih innocent … jadi gak bisa disalahin kalo manjat-manjat, kan, gitu ... he he…. Kalo wajah tirus gitu … pu back to Moses time ... maksudnya kamu diperlihatkan di zaman itu tok … di mana kedua mata itu belum disempurnakan (dipersatukan) … see ... mustinya ada kelanjutan dari ilmu itu.

And when u enterin the yellow light, yang dirasain adem, damai, lupa ma diri sendiri, nyeessss gitu … n no worry, gitu gak, sie? Nyetrum, karena itu energi ... energi yang dasyat, tu, nyetrum, lho! ( mebi).

Ya, begitulah, Mas Leo, I need someone from another country, another community, so I cud know how far I have made in this journey.… And it feels good, knowing someone feels the same ... U know, like finding someone who matches…. O ya, kalo punya uang tuk naek Bouraq, why not? Bouraq ma Garuda murahan mana sie? Maklum gak pernah naek pesawat ... pernah ke Jakarta naeknya cuman pake kereta ekonomi kelas 3, murah, lho, 36.500 rupiah ... hi hi hi….


+++

11. TENTANG IBRAHIM, ADAM, DAN SETAN

T = Tony
L = Leo


T = Mas Leo, saya sebenarnya masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan agama,
yang telah saya tanyakan kepada pemuka agama (Islam, Kristen) tetapi tidak ada yang memberikan jawaban yang netral. Barangkali Mas Leo dapat membantu saya karena saya lihat Mas Leo telah memelajari Injil dan Al Quran.

Pertanyaan saya adalah: 1. Menurut Islam, Ibrahim disuruh tuhan menyembelih Ismail (anaknya) sedangkan menurut Kristen, Ibrahim disuruh tuhan menyembelih Ishak (anaknya juga), yang manakah yang benar?

L = Begini, Mas, menurut saya, yang asli itu versi pertama which is versi Yahudi. Jadi, bukan versi Kristen maupun Islam, tetapi versi Yahudi yang terdapat di dalam kitab Taurat Musa. So... Taurat Musa itu sebenarnya terdiri dari 5 (lima) buku, dan buku yang pertama dinamakan Genesis (atau Kejadian). Kisah Ibrahim mempersembahkan Ishak itu ada di dalam Kitab Genesis. Dan itu versi Yahudi yang sudah ada ribuan tahun sebelum adanya Al Quran. Itu yang asli.

Tetapi, Ismail itu, kan, nenek moyang orang Arab … so, jadilah Ismail sebagai superstar di dalam Al Quran. So, di dalam Al Quran yang dipersembahkan oleh Ibrahim itu Ismail, dan bukan Ishak; walaupun itu bertentangan dengan versi asli (versi Yahudi). Menurut saya begitu penjelasannya. So, even kitab suci itu tidak ada yang perfect. Kita harus mengakui bahwa semua yang namanya kitab "suci" itu adalah kitab yang disucikan. Disucikan oleh orang yang mau mensucikan kitab itu. Padahal kitab-kitab suci itu, ya, kitab-kitab biasa saja. Karena ada yang mau menyebutnya suci, maka jadilah kitab suci. Itu pendapat saya.

Ishak itu nenek moyang orang Yahudi, dan Ismail itu nenek moyang orang Arab. Musa itu sendiri orang Yahudi. Semua nabi-nabi itu orang Yahudi. Tetapi kita, kan, tahu bahwa Al Quran itu semacam "agama Yahudi" yang dibungkus secara "spesial" untuk orang-orang Arab ... so, maybe kalau bisa semuanya diarabkan, terlebih lagi kisah Ibrahim karena itu menyangkut silsilah nenek moyang dari mereka yang keturunan Arab.

Menurut saya yang penting bukan siapa yang diikat untuk disembelih itu. Yang penting itu arti simbolik dari kepatuhan (obedience). Nah, Nabi Ibrahim itu, kan, digelari “Bapa Orang Beriman”. Iman dia itu apa? Iman Ibrahim itu adalah iman yang ikhlas dan pasrah. Jadi, ketika dia "disuruh" untuk mengorbankan anaknya, ya, dia itu patuh. Patuh dengan ikhlas dan pasrah. Dan kepatuhannya itu dilandasi oleh iman. Iman bahwa kalau ikhlas dan pasrah, maka God pasti akan bisa membangkitkan kembali orang yang telah disembelih dan mati. Dan akhirnya memang benar, manusia yang hendak dikorbankan itu akhirnya tidak mati. Akhirnya hidup juga. Dan itu semua berkat iman yang ikhlas dan pasrah. Kalau bisa menangkap esensi itu, kita gak akan meributkan lagi tentang siapa yang benernya hendak dikorbankan oleh Ibrahim. Yang penting pengertianya itu, pengertian tentang iman.

T = Pertanyaan 2. Malaikat, setan (iblis), dan manusia (Adam) sama-sama makhluk Tuhan. Adam punya salah lalu dibuang ke bumi, setan punya salah lalu dikutuk Tuhan dan akan masuk neraka. Cucu Adam banyak yang jadi orang baik bahkan banyak yang jadi orang suci dan jadi nabi … bagaimana kalau cucu setan juga meniru (berpikir) seperti cucu-cucu Adam dan mereka ingin
juga jadi setan-setan yang baik, ingin juga jadi setan suci, menjadi ulama, pendeta, pastur, dan ngajari teman- temannya supaya jadi setan yang baik? Apakah cucu-cucu setan itu juga tetap dimasukkan ke neraka? (anggap neraka ada).

L = Menurut saya, kisah Adam, malaikat, dan setan-setan itu sebenarnya simbolik belaka dan bukan faktual. Mereka itu melambangkan hal-hal yang susah untuk dijelaskan. Too deep for human mind to grasp. So, untuk menjelaskan asal-usul adanya kebaikan versus kejahatan di bumi ini, digunakanlah kisah Adam dan Hawa. Lalu ada malaikat-malaikat baik dan malaikat-malaikat buruk (setan). Nabi Musa menggunakan kisah itu sebagai suatu "narasi" agar manusia-manusia berusaha untuk menjadi baik dan menjauhi kejahatan. Tetapi, kalau mau dikaji secara mendalam, bahkan kisah Adam dan Hawa itu bukan orisinal ditulis oleh Nabi Musa. Di Timur Tengah itu sudah ada agama-agama besar sebelum Nabi Musa menulis Tauratnya. Dan agama-agama purba di Timur Tengah itu sudah memiliki kisah "Adam dan Hawa", komplit dengan malaikat baik dan malaikat jahatnya. So, ternyata Nabi Musa itu nyontek juga. Gak apa-apalah, yang penting kita bisa menangkap pesannya.


+++

12. ITU, KAN, YANG NAMANYA DEJA VU

A = Alex
L = Leo


A = Malam, Pak Leo (nggak enak panggil Leo saja, atau aku khusus panggil Anda Lim saja gimana? kayaknya Rimba itu waktu aku baca enaknya Lim, gitu).

L = Hmmm hmmm hmmm....

A = Aku punya pengalaman sbb.: Suatu hari aku ke Semarang ke tempat saudara (BB), dan dia jemput aku di airport, karena dia baru pindah rumah jadi, ya, dijemput. Di tengah perjalanan, entah di mana itu, aku sepertinya sudah pernah ke situ ... dan aku bilang ke BB, rumah kamu belok kanan, kiri, dst., nanti ada ini ada itu dsb., terus ada kali, terus ada rumah antik (model kuno), rumah kamu masuk di gang itu dst. BB bilang, ya. Aku bingung juga, kok, betul ... aku enjoy di lingkungan itu.

BB bilang, kamu mungkin duluuuuu pernah di sini (dia penganut Buddha, aku penganut ?). Di samping jalan itu ada kuburan kuno, (Belanda, dsb.).... Ini gejala apa, yaaaaaaa, benarkah ini salah satu dari past life?

L = Well, begini, Mas. Itu, kan, yang namanya deja vu. Jadi rasanya seperti sudah pernah mengalami. Seperti sudah pernah ke sana, tapi bukan di dalam kehidupan fisik. Jadinya seperti pernah mengunjungi di dalam mimpi atau ketika OOBE (out of body experience). Bisa juga menggunakan pengertian past life (kehidupan sebelumnya). Jadi, seperti pernah hidup di masa lalu
(sebelum kehidupan sekarang), dan di masa lalu itu you have known very well lokasi itu. Bisa juga pakai teori collective memory. Jadi, seperti Anda masuk ke dalam memory yang ada di dalam diri saudara Anda itu. Jadi, Anda bisa membaca memory dia tentang tempat tinggalnya dari dalam memory (pikiran) Anda sendiri.

A = Kalau kita hubungkan dengan konsep "tidak terikat/ tidak terbatas ruang dan waktu", bukankah
kekekalan saja yang ada, sehingga ga ada lagi yang harus kita bicarakan? Mungkin "diam" lebih menjawab semua yang "ada"?

L = Hmmm hmmm hmmm ... more or less like that. Menurut aku Anda memang psychic, jadi memang bisa tahu sendiri tanpa dikasih tahu. Banyak yang mengalami hal-hal seperti itu. Terkadang rasanya sudah kenal lama, padahal baru kenal. Terkadang rasanya sudah pernah ke suatu tempat yang baru dikunjungi, padahal baru pernah sekali itu ke sana. Macam-macam manifestasinya, tapi semuanya berasal dari prinsip universal bahwa pikiran kita itu tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Kita bisa akses memory "masa lalu", bahkan memory yang dimiliki oleh orang lain. Dan kita membacanya dari dalam pikiran kita sendiri. I do that all the time, too.

Btw, you were right in "feeling" about my name. I was born Leonardo Lim. Aku masih pegang surat keterangan dari rumah sakit bersalin ketika aku dilahirkan. Di situ, tertulis nama bayi yang baru lahir itu Leonardo Lim.


+++

13. SADAR TAPI MELAYANG....

I = Ira
L = Leo


I = Waduh, terus kalau 4 Elemen itu sama banyaknya di diri saya, dampaknya itu apa, ta, Mas? Padahal saya ini orangnya cepat sekali emosi, tapi kadang langsung tenang tiba-tiba, itu juga pengaruh elemen-elemen itu, ya? Trus maksud dari lebih seimbang dari kebanyakan orang itu apa, ya?

L = Lebih seimbang dari kebanyakan orang, ya, artinya just that. You have already experienced it. Kalo bisa marah dan bisa hilang lagi marahnya dengan cepat, kan, artinya lebih seimbang. Dan memang lebih seimbang dari kebanyakan orang. Kebanyakan orang itu tidak bisa seperti itu. Kebanyakan orang itu menahan marah. Harusnya sudah marah dari dahulu, tapi ditahan terus sampai sekarang, akibatnya sakit sendiri. Atau, harusnya sudah lupa tentang sesuatu hal di masa lalu, tapi masih keinget terus, dan gak bisa dilupain. Nah, itu kan artinya juga kurang seimbang.

Kalo kita bisa live at the moment all the time, itu artinya lebih seimbang. Kalo harus marah, ya, marahlah. Tapi habis itu sudah, finished. Itu berarti lebih seimbang.

I = Trus, elemen itu gunanya untuk apa? Apa menyelaraskan pikiran dengan alam?

L = Buat saya, pengertian 4 elemen dasar itu (udara, air, api, tanah) cuma alat bantu saja untuk
menjelaskan kecenderungan-kecenderungan berbeda yang ada di pribadi tiap manusia. Ada yang dominannya api (tindakan fisik), ada yang dominannya air (perasaan), ada yang domninannya udara (pemikiran), dan ada yang dominannya tanah (hal-hal praktis). Setiap elemen itu ada di diri kita, cuma memang ada yang dominan. Pada akhirnya kita semua akan seimbang, dalam arti semua elemen itu akan berimbang, gak ada yang lebih dominan.

Tapi untuk menuju ke sana memerlukan proses juga. Dan proses itu bisa dipercepat, antara lain, dengan mengambil sikap ikhlas dan pasrah, termasuk ikhlas dan pasrah dalam menjadi diri sendiri. Walaupun harus kejedat-kejedut, ya, dijalani sajalah karena, in the end, kita akan seimbang juga.

I = Kalau masalah diam/meneng ae, itu biasa saya lakukan, dari situ kadang juga muncul pop up, cuman kadang kalau diam aja, takut kesambet, padahal sering kesambet.

L = Gak usah takut kesambet. Emangnya anak kecil bisa ditakut-takutin? Kalo kesambet juga, paling kesambet sama diri sendiri, emangnya sama siapa?

I = O ya, saya juga sering ini, Mas, diam-diam gitu, yah diam, saya ambil kertas n bolpen, trus nulis-nulis gitu gak jelas, tapi saya sadar saya nulis, setelah selesai, saya baca, kayaknya pesan gitu.

L = Hmmm hmmm hmmm ... it's very natural. Banyak juga yang bisa seperti itu, namanya automatic writing.

I = Kejadian, pernah saya diam tiba-tiba, trus nulis kaya itu, 10 lembar kertas binder, capek, tapi sebelum nulis itu, ada yang "menyuruh" saya menelpon teman saya, saya telepon, trus saya mulai berbicara dan menulis, teman saya di seberang nangis, tapi saya gak tau apa yang saya tulis, tapi saya sadar.

L = Hmmm hmmm hmmm....

I = Hampir 30 menitan, waktu itu saya telepon di wartel, dan biaya yang habis, hanya Rp. 284,00 (panggilan 3 menit pertama), padahal jelas-jelas saya telepon 1/2 jam, dan yang jaga wartel sampe ketakutan, setelah itu saya lemas gak karu-karuan....

L = Hmmm hmmm hmmm....

I = Setelah saya rekap, ternyata itu pesan buat teman saya, dan si "pengirim" adalah kekasihnya yang meninggal, bingung, tapi kok temen saya bisa nangis, dan saya gak paham tulisan itu.

L = Hmmm hmmm hmmm....

I = Bisa dijelaskan juga gak, yah? ini juga namanya intuisikah?

L = Well, itu semacam intuisi juga, tapi intuisi yang jenis mediumship. Jadi Anda menjadi semacam medium untuk menyampaikan pesan dari seseorang ke orang lainnya. Gak apa-apa, diteruskan aja kalau datang secara spontan. It's good ... I'm glad you did share.


+++

14. MANFAAT PAST LIVES

M = Martha
L = Leo


M = Menanggapi komentar Anda tentang manfaat past lives, dan melihat komentar dari teman-teman tentang pro dan kontranya, ada yang sarankan cari tau, ada yang sarankan ikhlas menerima aja, saya ingin menambah sedikit masukan lagi….

Menurut saya pasti bisa ada manfaatnya "mengintip" ke kehidupan masa lalu, asalkan tujuan kita melihat-lihat adalah ikhlas untuk tujuan terapi/healing, dan bukan cuman iseng-iseng menanggapi ego kita yang mau tau aja.

Kalo hanya iseng aja tujuan kita, Tuhan Maha Sempurna akan menjodohkan kita dengan "lawan" yang kita cari, dalam bentuk orang-orang yang "kurang mengerti bertanggung jawab", yang tujuannya mungkin komersial aja, menjual jasa diagnosa past lives, atau mereka hanya ingin pamer-pamer di depan Anda agar Anda dapat menyadari "kemampuan" keparanormalan mereka.

Paranormal yang bijaksana n mature, pasti akan tau apa, kapan, n kepada siapa, dan bagaimana dia boleh/perlu menyampaikan info past lives tersebut., bukan asal nyerocos, sehingga bukannya memberi kasih, pengertian n healing kepada Anda, malahan membuat keribetan, stress, semakin penasaran perasaan orang, sehingga dapat dianggap menganiaya our peace of mind.

Tapi … paranormal-paranormal tersebut tidak bisa kita salahkan juga, karena hukumnya adalah like attracts like, jadi they need each other to exist (paranormal & victim) n semuanya terjadi secara sempurna, sehingga akhirnya bisa dibilang ga ada yang bikin acak-acakan hidup kita, gara-gara ngintip past life, melainkan kita sendiri karena iseng.

Berhubung kita hidup di dunia di mana sebagai human being kita punya misi mencapai polarity perfection sebelum kita lulus untuk "go home" (use whatever words u want to call it), maka segala sesuatu di dunia kita ini mempunyai sisi sebelahnya, sisi-sisi yang perlu dimasukkan juga in all of our past, present, and future lifes, agar kita akhirnya menjadi balance n whole, sempurna, all. Tidak mungkin kita bisa mengerti, memahami yang namanya baik dan bermanfaat, tanpa mengalami yang namanya buruk dan problem. Tidak mungkin bisa menjadi Tuhan, tanpa menyadari dan memaafkan kemanusiaannya terlebih dahulu.

Jadi kalo ada exist past life problem maker, ya, pasti bisa juga kita temukan past life healer-nya. Jadi selain bisa bertemu dengan lebih banyak masalah karena mengetahui kehidupan lalu kita, juga bisa bertemu dengan solusi n banyak sekali penyembuhan-penyembuhan, yang kadang bisa bersifat
instant & permanent! Lebih mantap lagi apabila Anda melihat sendiri kejadian-kejadian di past life Anda daripada hanya dikasih tahu oleh orang lain yang interpretasi n penyampaiannya berbeda dengan yang di-intended, sehingga menimbulkan persepsi yang kurang tepat.

Misalnya:

1. Seseorang yang telah menikah tetapi mempunyai "fatal attraction" terhadap orang lain yang bukan suami/ istrinya, tentunya akan sangat menderita, karena dia tidak mengerti kenapa, ya, dia bisa jadi seperti itu, bahkan dia bisa merasa bersalah karena agama bilang itu udah pasti salah n dosa, n orang-orang munafik yang tak mengerti menghujat n pasti sarankan untuk segera bertobat segala macam, dan hidupnya bisa terobrak-abrik karena pikirannya tidak berhenti memikirkan nasib dirinya n si dia. Tetapi apabila dia dapat melihat semua kejadian-kejadian masa lampau yang sampai akhirnya membuahkan "nasib" tersebut in this life time, maka dia bisa mulai lebih pasrah n menerima keadaannya sekarang yang terlihat sepertinya masih tetap tidak mau menyatukan dengan yang dia sukai tersebut, karena ada pelajaran-pelajaran tertentu yang dia belum sadari. Dan karena itu, dia bisa lebih memaafkan dirinya karena masih ada humane "attachment" dalam dirinya terhadap orang tersebut. Dan karena dia sudah lebih aware bahwa memang telah direncanakan "divine plan" yang mengatur all of an individual's life lessons, yang tidak lain adalah soul-nya sendiri, maka dia dapat mengurangi "kebodohan" atau ignorance-nya supaya dia tidak perlu berkali kali repeat the lessons, dan dia bisa akhirnya stop menunggu kekasihnya, yang telah dia cari, kejar, n tunggu sepanjang beberapa kali past lives. Dan kekasih tersebut. telah meninggalkan, atau menduakan, atau meng-ignore dia berkali-kali. Mungkin bisa membuat dia sadar, buat apa jadi bodoh mencintai orang yang tidak pantas dicintai atau tidak bisa appreciate cinta. (ini sebenarnya bukan cinta tapi belenggu yang dibikin sendiri, tapi berkedok cinta selama ratusan tahun)

2. Atau, misalnya … seseorang yang takut n sangat tersiksa karena telah ditinggalkan oleh orang-orang yang dia kasihi, karena kematian, dapat menyadari apabila melihat ke past life-nya bahwa dia telah sering berulangkali dalam beberapa kali kehidupan lalunya, berpisah, dan bertemu/ berjodoh lagi dengan orang-orang yang dia sayangi. Orang tersebut dapat juga akhirnya melepaskan "attachment"-nya terhadap orang-orang yang dia tangisi karena awalnya dia kira telah pergi selamanya, tidak pernah akan ketemu lagi, eh, gak taunya cuman berpisah sebentar aja. Past life terapi, kan, bisa membawa harapan yang indah dalam hal ini, karena sekarang kita bisa yakin bahwa kita pasti bertemu lagi.

3. Seseorang anak gadis yang sering dianiaya secara mental oleh ibu kandungnya sendiri, karena ibunya merasa iri terhadap perhatian ayahnya kepada anak gadisnya, mungkin si anak bisa membenci ibunya dan menangisi nasib sialnya, dan mungkin tumbuh menjadi seseorang yang juga tidak menyukai dirinya sendiri, sesuai dengann "ajaran" sang ibu. Dalam past life terapi, apabila anak gadis tersebut melihat n memahami kejadian-kejadian masa lampau di mana ibunya adalah ex-musuh, atau ex rival, pernah mejadi istri tua, sedangkan si anak gadis pernah sebagai istri muda dari seseorang lelaki yang kebetulan adalah bapaknya di kehidupan sekarang, maka dia akan bisa lebih memaafkan kekezaman ibunya yang berdasarkan perasaan iri, bersaing, n takut kehilangan suami di suatu masa yang lampau. Setelah terapi past life, mungkin akan lebih mudah bagi gadis tersebut. merasakan compassion untuk her ignorant mother, dan bahkan lebih sayang terhadap ibunya karena dia sendiri juga telah ingat dan menyadari apa yang dia telah perbuat terhadap ibunya di kehidupan lalu.

Kasus-kasus ini bukanlah fantasy atau nyontek teori buku, ya, tapi adalah true life experiences dari orang-orang yang kukenal secara pribadi.

Kalo niat mau mengerti in problems yang berasal dari our past lives, sebaiknya jangan terlalu banyak asal-asalan tanya ke kanan-kiri, terutama kepada orang-orang yang kurang bertanggung jawab (ya, orang-orang tersebut sama juga manusia yang sama-sama tidak sadar, bahwa mereka diberi anugerah bisa melihat orang lain punya past lives tetapi bersamaan dengan anugerah tersebut. mereka juga mempunyai lessons untuk belajar kapan boleh bocorin data, n kapan mesti diam melawan ego n tdtidak menganiaya orang lain secara spiritual … kalo ada hal tersebut. yang namanya penganiayaan spiritual…??? He he he.

Dan kalo ada yang mengatakan bahwa mencari n mengingat-ingat kembali tentang past lives kita, akan membawa ketherikatan, dan bahkan lebih mumet lagi karena menjadi terlalu pintar alias semakin nge-block aja, ya, saya sangat setuju sekali, karena kita hanya melihatnya dengan sisi masculine intelligence (logic, bukti), mereka adalah yang aliran nanya-nanya, coba metode ini-itu, mencari-cari terus ke kanan kiri di mana aja. Akan tetapi apabila kita try to seek the truth, tidak lupa di combine juga sisi feminine wisdom (intuition), yang dmiliki oleh semua orang baik paranormal maupun normal-normal saja, maka kita akan mendapatkan release & realization.

Bukan berarti lantas feminine wisdom (intution) is better!!!

Sebab kalo hanya menggunakan feminine wisdom tok, yaitu yang aliran iklas -pasrah-nrima-apa adanya, sebagai manusia biasa, dalam contoh 3 kasus di atas, ttidak mudah kasih tau orang-orang yang menderita tersebut. uuntuk menerima apa adanya, mungkin bisa makan waktu lama sembuhnya…. Bisa-bisa mereka berkata "Enak aja suruh pasrah! Elu yang belum ngerasain sakit gue gampang aja sok-sokan suruh pasrah"! He he he he.

So, yang mana, dong, yang bener … cari tau atau tidak, nih? Ngejar atau pasrah, nih? Atau dua-duanya dipake? Apa ga jadi bingung, tuh? Ya, terserah, deh, yang mana enaknya n cocok buat masing-masing individu. Anda harus memilih sendiri, ga usah ikutan orang lain.

Karena sebenarnya ga ada yang better method!!! Semua juga oke!

Ibaratnya mau lari pake kaki kiri doang, pasti bisa, pake sistem loncat-loncat aja. Kalo maunya yang kanan aja, bisa juga, tuh. Kalo pake both legs, ya, beautiful! Izinkan saya menutup surat ini dengan mengucapkan syukur kalo ada yang percaya, dan syukur juga kalo ada yang tidak percaya dan tidak setuju….

L = Hmmm hmmm hmmm ... What a beautiful sharing! Maybe saya juga harus begitu, yah, gak boleh ngarepin si dia, yah, hmmm hmmm hmmm.... Biarpun saya merasa kalo dia itu sama saya pernah oho oho dipast life, tapi karena di kehidupan sekarang udah gimana, gituhm ... ya,
mustinya saya pasrah aja, yah. Pasrah aja, deh, apa yang terjadi terjadilah, hmmm hmmm hmmm....


+++

15. DIMENSI RUANG DAN WAKTU ITU ILUSI

S = Samuel
L = Leo


S = Halo Mas, saya Samuel, saya mo nanya-nanya, ni … boleh, ya?

L = Boleh aja, Samuel.

S = Apa itu Tuhan?

L = Tuhan is something that you call "Tuhan".

S = So, what the real thing is?

L = The real thing is you, the one who perceive. You are real, and the only real thing.

S = Lalu apa itu agama?

L = Agama itu hasil karya manusia untuk memberikan arti bagi kehidupannya. Segala pemikiran, pergulatan batin, dsb. masuk dalam apa yang disebut sebagai "agama". Dan itu memang bisa banyak dan gak perlu dibatasi. Wong bisa dibuat setiap saat dan dirombak setiap saat. As simple as that.

S = Apa itu hidup?

L = Hidup is what we experience right now. Di sini, saat ini. Here and now.

S = Dan manusia?

L = Manusia is yourself. You are right now is manusia.

S = Lalu apakah alam semesta itu?

L = Alam Semesta itu makrokosmos, jagad gede. Diri kita sendiri itu mikrokosmos, jagad cilik. Alam semesta adalah diri kita dalam replika lebih besar.

S = Apa yang terjadi setelah kematian?

L = Gak tau, belom pernah mati, hmmm hmmm hmmm.... Well, menurut aku kematian itu semacam transisi saja. Kita itu, kan, aslinya roh. Nah, sekarang kita ini adalah roh yang memiliki tubuh fisik. Setelah kita mati, berarti kita tidak lagi memiliki tubuh fisik. Tapi roh kita tetap sama. Sama aja, cuma gak punya badan fisik aja, hmmm hmmm hmmm.... Kurang lebih gitu. Detilnya musti nunggu mati dulu, hmmm hmmm hmmm....

S = What about “konsep ruang dan waktu”?

L = Dimensi ruang dan dimensi waktu bisa kita alami sebagai real karena kita memiliki tubuh fisik. Ada jaringan-jaringan di otak kita yang memungkinkan kita untuk melihat di dimensi ruang melalui panca indra (pendengaran, penglihatan, penciuman, peraba, pencicip). Kalau panca indra itu tidak ada seperti ketika kita udah dead (atau belum lahir), maka kita tidak melihat dimensi ruang seperti sekarang ini. Kita akan melihat apa adanya aja which is different. Berbeda banget dengan yang kita lihat dengan panca indra. Nah, karena kita masih memiliki tubuh fisik, seperti inilah dimensi ruang itu tampak ke diri kita. Bahkan, ketika kita bermimpi, yang kita alami itu diterjemahkan ke dalam sensasi-sensasi menurut pengertian panca indra. Jadi kita bisa "melihat", bisa "mencium", bisa "mendengar", dsb. di dalam mimpi karena kalau tidak diterjemahkan ke dalam simbol-simbol sesuai dengan pengertian fisik, maka akan susah sekali untuk mengertinya, hmmm hmmm hmmm....

Nah, kalau dimensi waktu itu bisa kita rasakan sebagai "waktu" karena kita memiliki denyut jantung. Tanpa ada denyut jantung (tek, tek, tek, tek....), maka yang namanya "waktu" itu akan kita rasakan sebagai satu saja. T = 1. Tunggal. Esa. Semuanya itu happening at once. Like a big bang, happening at once. Tetapi kita masih memiliki tubuh fisik, kan? So, kita masih merasakan "waktu" itu sebagai berjalan dari past ke present dan ke future. Kalau gak ada tubuh fisik, kalau kita roh semata, semuanya itu gak ada. Gak ada lagi past dan present dan future. Semuanya itu terjadi pada saat bersamaan.

Makanya dibilang dimensi ruang dan waktu itu ilusi. Kenapa "ilusi"? Karena cuma bisa dirasakan ketika kita memiliki tubuh fisik saja. Ketika kita tidak lagi memiliki tubuh fisik, yang namanya ruang dan waktu itu tidak ada lagi. Cuma maya saja, ilusi.


+++

16. SERING MIMPI DAN BANYAK EPISODE DALAM SATU MALAM

A = Aris
L = Leo


A = Selamat siang, Pak Leo! Aku pernah mimpi, ceritanya lagi belajar atau mencari ilmu. Ada sekelompok orang gitu, tiba-tiba, kok, sudah ada di rumah sakit. Nah, ada orang di kelompok itu yang bisa melihat sesuatu, terus dia bilang kalau mau belajar ilmu itu ada pada seorang pastor di Solo. Orang itu sudah muncul pula di mimpi yang berbeda. Mimpi yang lain dengan tema yang beda pula. Saat itu aku mencari salah seorang masterku tapi dicuekkin oleh masterku itu. Ternyata di situ ada dia.

Iya, Pak Leo, akhir-akhir ini sering banget mimpi, kadang-kadang banyak episode mimpi dalam 1 malam, siang juga sering. Bangun tidur rasanya capek dan malas untuk bangun. Kalu mimpi di kampung ketemu saudara atau keluarga, terus aku telpon ke sana sepertinya lagi ada sesuatu di kampung. Walaupun mereka gak cerita secara detail, alurnya aku bisa menangkap.

L = Dear Mas Aris, thanks for sharing, hmmm hmmm hmmm.... Lha, orang yang sama itu, yang muncul di mimpi sampeyan yang berbeda, don't you know that he's your own sedulur? Nah, kita kan ada pengertian sedulur papat. Dan sedulur itu kalau muncul di mimpi akan nampak seperti seseorang yang mendampingi kita terus. Kita mimpi merasa ada di suatu tempat dalam suatu situasi tertentu, dan dia ada di sana. Terus, kita mimpi ada di tempat lain, dan orang yang sama ada di sana. Hmmm hmmm hmmm ... sudah jelas itu sedulur dhewe. Dalam pengertian Katholik, namanya malaikat pelindung. Dan memang selalu ada di mana pun kita berada. Dan kalau sering mimpi dengan banyak episode itu ... well, aku juga mengalami. Setiap hari mimpi, dan episode-episode itu macam-macam dalam semalam. Kalau mau ketemu orang, bahkan sebelum ketemu orangnya aku sudah tahu orangnya akan seperti apa. Bahkan, sebelum menjawb pertanyaan-pertanyaan, aku sudah tahu akan seperti apa pertanyaan-pertanyaannya, dan akan seperti apa jawaban-jawaban yang aku berikan. Sering conversations di YM itu muncul sendiri di mimpi aku bahkan sebelum the actual conversations. So what, segalanya itu nyambung, kan? Dan itu satu lagi bukti bahwa kesadaran (consciousness) kita itu tidak dibatasi oleh dimensi ruang dan waktu. Ada dimensi-dimensi lain di mana kesadaran kita juga berada dalam saat yang sam. Kesadaran kita itu multidimensional.


+++

17. ANTARA HANTU DAN JIN

S = Satrio
L = Leo


S = Happy New Year, Mas!

L = Happy New Year juga, Mas Satrio!

S = Mas, aku mo nanya dulu, nih, pertanyaan ini belom bisa saya jawab dari dulu. Kalo roh orang mati bisa jadi hantu gak, sih, Mas?

L = Hmmm hmmm hmmm ... "hantu" itu, kan, istilah dalam bahasa Indonesia saja. Dalam bahasa Inggris, "hantu" itu disebut sebagai "ghost". Nah, "ghost" itu artinya juga roh. Jadi, zaman dulu itu semua roh itu disebut sebagai "ghosts", baik itu roh manusia maupun roh-roh lainnya. So, dalam alkitab versi King James, abad ke 16, semua roh-roh manusia itu disebut sebagai "ghosts". Lalu, apakah artinya roh-roh manusia itu "hantu"?

Hmmm hmmm hmmm ... tentu saja bukan. So, di sini ada perkembangan arti kata. Kalau dulu "ghosts" itu berarti roh. Sekarang "ghosts" itu diartikan sebagai "hantu". So, hantu itu apa? Hantu itu berarti roh yang suka "menghantui".

Ada istilah "haunted" (dihantui) dalam bahasa Inggris. Misalnya, istilah "haunted house", artinya rumah yang berhantu. Hmmm hmmm hmmm.... Lalu, hantunya sendiri itu siapa? Well, kalau menurut aku itu energi negatif. Bisa sisa-sisa emosi dari orang-orang yang pernah tinggal di rumah itu di masa lalu dan ... karena melekat pada keduniawian akhirnya berputar-putar saja di lokasi itu. Tapi, tentang apakah itu roh manusia is another thing.

Roh manusia itu, kan, kesadaran (consciousness), dan seharusnya tidak berputar-putar di lokasi di bumi ini setelah manusianya meninggal. Tetapi, memang ada bagian dari kesadaran manusia yang pernah hidup di tempat tertentu dan masih ada di tempat itu sebagai energi-energi negatif. That's my answer.

Kalo orangnya terlalu naluriah ... terlalu egois, terlalu mau benar sendiri, maunya menjatuhkan semua orang lain ... ya, jelas bisa jadi hantu. Masih hidup saja kelakuannya sudah seperti hantu, apalagi kalau sudah mati. Ya, gak? Ya, gak?

S = Trus, bedanya apa sama jin?

L = Sama-sama gak keliatan. Hantu itu gak keliatan pake mata fisik, dan jin juga gak keliatan. Sama-sama gak keliatan. Well, sama-sama punya kepribadian juga. Hantu itu benernya pengertiannya juga sudah berubah. Kalo suka nonton pilem kartun di tipi, hmmm hmmm hmmm ... bisa liat kalo ada hantu baek dan ada hantu jahat, hmmm hmmm hmmm ... Nah, "jin" itu kan yang datengnya dari negara-negara Arab. Kalo sampe di Barat namanya "genie" (istilah bahasa Inggris yang asal katanya dari "jin" di bahasa Arab). Nah, pengertian "jin" di Barat justru agak beda dengan yang kita pahami di sini. Di Barat, yang namanya "jin" itu bisa disuruh apa aja. Jadi semacam jin yang ada di kisah Lampu Aladdin.

Well... so, pengertian-pengertian hantu, jin, dan semacamnya itu, kan, berbeda-beda juga tergantung dari budaya di mana istilah itu berada. Kalau di Jawa, malah ada yang namanya "dhemit". Terus ada yang namanya "gendruwo". Ada juga "kuntilanak". Macem-macemlah. Lalu, mereka itu masuk golongan hantu atau jin atau apa? Well, yang jelas itu istilah-istilah saja. Secara esensial, mereka itu energi-energi. Kalau berpengaruh jelek, maka kita bilang sebagai energi negatif. Kalau bisa berpengaruh baik, kita sebut sebagai energi positif. Nah, menggunakan istilah "energi" itu kan juga merupakan pilihan. Artinya kita membebaskan diri dari takhayul dan cara pandang zaman dahulu yang sangat membatasi ruang gerak dan ruang berpikir kita.

S = Apa roh orang mati yang gentayangan bisa ketemu sama jin? Atau sebaliknya beda dimensi juga sama jin?

L = Hmmm hmmm hmmm.... Ngapain dipikirin, sih? Yang kita tahu dimensi itu tidak terbatas. Kesadaran kita bisa masuk ke berbagai lapisan dimensi, dan "merasa" bertemu dengan macam-macam. Itu saja yang dipikirin, kalo mao. Pikirin aja kesadaran kita dan kemampuannya untuk masuk ke berbagai dimensi yang benernya juga ada di dalam kesadaran kita sendiri. Kita bilang kita "keluar tubuh" (OOBE, lucid dream), tetapi sebenarnya kita masuk ke dalam kesadaran kita sendiri. Our own consciousness. Dan dimensinya itu memang berlapis-lapis. Maybe tak terbatas.


+++

18. TERGANTUNG MUNCULNYA DI MIMPI SIAPA

D = Dito
L = Leo


D = Pak Leo, bisakah diposting soal tafsir-tafsir mimpi? Terima kasih.

L = Bisa, Mas, tapi pertanyaannya apa? Mimpinya apa? Kalau chatting di Yahoo Messenger dan ada yang bertanya tentang mimpinya, aku langsung menafsirkan mimpinya saat itu juga (seperti dimuat di posting berikut). Mimpi dan penglihatan (dikala meneng/meditasi) itu prinsip penafsirannya sama saja. Ada simbol-simbol yang muncul di kesadaran manusianya
(consciousness) dan harus diberikan penafsiran sesuai dengan background budaya dan kepercayaan orangnya.

Jadi gak hantam kromo seperti primbon-primbon itu. Juga gak seperti di dream dictionaries di mana orang bisa bingung karena ada multiple meanings.

Nah, teknik aku itu bisa disebut individual interpretation. I have to have "direct contact" with the person, lalu orangnya cerita (tulis) sendiri. Lalu artinya itu muncul di kepala aku; muncul begitu saja. Jadi seperti ada kilatan-kilatan arti yang langsung masuk even tanpa aku tahu latar belakang hidup dari orangnya itu. Hmmm hmmm hmmm.... So, kalau ada yang mau ditafsirkan mimpinya, silakan tulis saja ke saya. Pasti dijawab, deh....

Dream interpretation itu bagian dari interpretasi simbol-simbol. Nah, segala agama-agama itu, kan, isinya simbol-simbol belaka untuk mengomunikasikan pengertian-pengertian yang ada di dalam kerohanian (spiritualitas) manusia. Pengertian-pengertian itu adalah hakikat/esensi. Dan itu yang dikomunikasikan oleh diri kita sendiri yang lebih tinggi (higher self) kepada kesadaran sehari-hari kita (our consciousness) .

Nah, ribetnya, orang-orang itu, kan, menganggap simbol-simbol atau atribut-atribut itu sebagai yang hakiki, dan yang esensi/ hakikat sendiri akhirnya tidak tersentuh. Malah tidak diperhatikan, malah dibuang begitu saja. Orang-orang yang tidak terbutakan batinnya itu selalu melihat simbol/atribut sebagai hakikat. Di situlah masalahnya. Nah, pendekatan lintas agama yang aku gunakan itu melihat ada paralel antara simbol-simbol/atribut-ribut yang digunakan oleh semua agama/kepercayaan itu.

Nah, karena kita bisa melihat yang paralel, dan kita bisa melihat bahwa yang esensial di tiap
agama/kepercayaan itu ternyata sama saja, padha wae, akhirnya kita bisa menerima semuanya. Bisa swithch dengan mudah dari vocabulary yang dipakai oleh satu kelompok ke vocabulary yang dipakai oleh kelompok lainnya. Bukannya bunglon, tetapi memang bisa. I do that all the time.

D = Pak Leo, kalau bisa, sih, rangkumannya saja, yang selama ini Anda pahami. Dari A sampai Z. Misal, mimpi memeluk kucing, mimpi kecebur kali, dll. Soalnya kalau tanya jawab seperti itu, kan, kasus per kasus.

L = Hmmm hmmm hmmm.... Walah, walah … ntar gak laku dipanggil TV lagi, nih, kalo udah ada bukunya.

Kalo mimpi memeluk kucing, dan yang mimpi itu an unmarried man... hmmm, artinya orangnya romantis. Kepengen "meong"... hmmm hmmm hmmm ... meong meong auuw auuw miauw miauw ... something like that.

Kalo mimpi kecebur kali, dan yang mimpi itu somebody like you, artinya udah kepalang basah. Mao dibilang apa kek, so what? Gitu, lho, artinya. Maunya Anda itu netral, tapi ternyata gak netral juga. Anda mau merasa netral tapi dipaksa oleh alam bawah sadar di diri Anda (subconscious mind) untuk menerima fakta bahwa you are part of the game. Termasuk pemain juga. So, simbol-simbol yang muncul di mimpi itu artinya beda-beda, tergantung munculnya di mimpi siapa.


+++

19. MIKIR DAN GA MIKIR

P = Pungky
L = Leo


P = Mas, bisa bantuin ngeliat elemen dasar mamaku? Aku mo masuk, tapi susah karena belom dapetin feel-nya. Btw, kok, menurut aku elemen cuman ada dua, Mas, ya, mikir dan ga mikir, bukannya malah empat yang api, air, udara, tanah, tu?

L = Well, semua elemen (udara, air, api, aanah) itu ada di setiap orang. Yang berbeda cuma mixing saja, yang dominan di saat ini yang mana; dan bahkan yang dominan itu berubah juga karena pada akhirnya semua elemen di tiap manusia yang eling dan mau berubah itu akan seimbang juga. Akan balanced. Dan kalau balanced, semua elemen itu akan memiliki perbandingan yang kurang-lebih sama.

Kalo mao pake pengertian "mikir dan ga mikir" itu juga bener. Kalo kita ketemu orang, kita bisa tahu kalo orang itu bertindak dengan "mikir" atau bertindak dengan "ga mikir". Kalo mikir itu artinya ada yang bisa diurutkan. Karena A, maka B. Karena ada B, maka C .... dan karena ada C, maka diambillah tindakan X, dan bukan tindakan Y.

Nah, kalo "ga mikir", kan, artinya orang itu tidak menjelaskan alasan-alasannya, malah mungkin tidak menyadari alasan-alasannya secara verbal, tetapi tiba-tiba bisa saja langsung mengambil tindakan X. Dia merasa tahu harus bertindak X, dan bukan Y. Alasan-alasannya dia sendiri tidak atau belum menyadari. Yang dia tahu, dia harus mengambil tindakan X. Itu saja.

Nah, itu artinya ada intuisi. Yang "ga mikir" bisa mengambil tindakan berdasarkan intuisi (langsung tahu tanpa melalui panca indra). Tetapi, bisa juga mengambil tindakan berdasarkan naluri semata (dorongan-dorongan hewani seperti memertahankan diri, lapar, haus, sex). Intuisi dan naluri itu ada di setiap orang. Yang membedakannya itu cuma satu, yaitu kepentingan pribadi. Kalau tindakan "ga mikir" yang spontan itu dilakukan berdasarkan kepentingan-kepentingan pribadi (ego) semata, maka itu naluri. Tetapi, kalau tindakan-tindakan spontan dan "ga mikir" itu didorong oleh kepentingan-kepentingan bersama (nilai-nilai luhur, nilai-nilai kebajikan, saling membantu, dsb....), maka itu adalah intuisi.

Dan kalau menggunakan batin, Anda bisa langsung tahu kalau tindakan spontan "ga mikir" itu didasarkan pada intuisi di orang itu, atau nalurinya. Gampang bedainnya. Anda cukup diam saja, dan coba rasakan. Kalau ada rasa "tarikan ke bawah"... rasanya seperti menyesak di dada dan tubuh bagian bawah, maka itu jelas naluri orang itu yang berperan. Tetapi, kalau ada "tarikan ke atas", rasanya seperti tertarik untuk hening, untuk ikhlas dan pasrah, maka tindakan X yang diambil secara spontan "ga mikir" oleh orang itu ternyata didasarkan pada intuisinya. Sesuatu yang muncul dari mata ketiga.


+++

20. MIRIP DENGAN MIMPI JUGA BENERNYA....

A = Andri
L = Leo


A = Selamat sore, Pak Leo, lagi pada dibahas penglihatan dalam meditasi, ya?

L = Ya, aku baru posting tentang penglihatan dalam meditasi. Mirip dengan mimpi juga benernya, simbol-simbol saja, dan bisa diartikan juga kalau mau.

A = Aku juga nggak habis mengerti, simbol meditasi yang aku dapat kemarin di Gunung Salak begitu.

L = Hmmm hmmm hmmm ... liat apa, Mas?

A = Sebenarnya itu pengulangan dari penglihatanku yang dulu, sekitar tahun ’92-an, simbol Allah dan jubah putih itu. Yang dulu jelas banget, lafal Allahnya sampai menyala.

Kalau dulu jubahnya ada di samping aku, kalau kemarin melayang menuju aku yang lagi duduk di samping makamnya Uyut.

L = Artinya peran sampeyan, semacam peran sebagai "ulama", mengajar banyak orang. Ilmu ketuhanan disimbolkan dengan kata Allah itu, peran sebagai "ulama" disimbolkan oleh jubah putih itu.

Itu pilihan, Mas, sampeyan gak dipaksa. Kalau mau bisa diterima dan dijalankan. Kalau gak mau, ya, lihat saja. Kemungkinan simbol-simbol itu akan muncul terus berkali-kali sampai sampeyan mengambil keputusan. Itu pilihan yang ditawarkan.

A = Sepertinya arahnya begitu.

L = Ya, memang sering simbol-simbol itu jelas sekali. Kita seperti membaca buku terbuka dengan gambar-gambar di dalamnya. Bukunya terbuka di halaman berapa, dan ada gambar apa. Seperti membaca buku saja, seperti mengartikan gambar-gambar yang ada di buku.

A = Cuman yang masih belum jelas yang muncul saat meditasi di pinggir kali di atas itu pemunculan wajah perempuan, mirip dengan seorang teman yang ada di situ. Aku lagi coba ngontak dia, barangkali dia punya sesuatu yang bisa disampaikan ke saya.

L = Hmmm... kalau "wajah perempuan", arti umumnya adalah simbol dari roh feminin di dalam diri kita sendiri. Jadi seolah melihat diri kita yang feminin.

Tapi, memang bisa juga ada maksud spesifiknya ... Ya, seperti penyampaian pesan khusus tentang orang yang wajahnya muncul di penglihatan itu. Memang lebih baik ditanya saja langsung ke orangnya.


+++

21. TENTANG PENGLIHATAN DALAM MEDITASI

M = Mohan
L = Leo


M = Pak Leo, saya ingin sedikit bertanya, beberapa hari yang lalu, ketika sedang meditasi saya melihat gelombang air yang sangat besar, tetapi air tersebut bersatu dengan api, sehingga saya melihat api didalam air dan air didalam api, saya melihat burung-burung yang sangat besar sekali sedang terbang di atas gelombang air api tersebut, mereka mengeluarkan suara-suara yang sangat melengking sangat ribut sekali, kira-kira yang saya lihat itu apa, ya, Pak?

L = Simbol-simbol saja, simbol-simbol dari elemen-elemen alam semesta. Elemen-elemen dalam bentuk yang mendekati aslinya which is energi-energi. Air sudah jelas elemen air. Lalu ada elemen api. Nah, air dan api itu bergulung-gulung, jadi air ada di dalam api, dan api di dalam air.

Hmmm hmmm hmmm ... artinya very clear. Itu, kan, simbol dari yin/yang. Nah, yin/yang itu simbolnya, kan, air dan api yang saling bergulung. Hmmm hmmm hmmm ... positif dan negatif. Positif ada di dalam negatif, dan negatif ada di dalam positif. Selalu bergerak terus seperti itu dan tidak pernah berhenti. Bagaimana mau berhenti? Itu, kan, alam semesta. Ada positif, maka ada negatif. Di dalam positif ada negatif, dan di dalam negatif ada positif.

Lalu burung-burung yang berterbangan itu adalah simbol dari elemen udara. Hmmm hmmm hmmm ... burung, kan, adanya di udara, dan itu memang simbol dari elemen udara. Simbol dari mata ketiga juga.

Nah, Anda di situ melihat semuanya itu ... Hmmm hmmm hmmm ... ada air dan api yang saling berpelukan tanpa henti, lalu ada burung-burung which is elemen udara.

Yang kurang di situ adalah elemen tanah. Dan itu diperlihatkan oleh diri Anda sendiri. Anda, kan, melihat tiga elemen di sana, yang tidak terlihat itu berarti diri Anda sendiri. So, alam bawah sadar di diri Anda itu seakan memerlihatkan bahwa Anda sekarang memiliki elemen tanah yang kuat. Nah, elemen tanah itu artinya produktivitas, hal-hal praktis, hal-hal konkret, hasil-hasil nyata. Termasuk dalam elemen tanah adalah segala praktik-praktik penyembuhan yang menggunakan diri Anda sendiri sebagai medium.

Caranya tentu saja terserah Anda sendiri. Saya cuma bisa mengatakan bahwa di diri Anda itu telah ada the "seeds" of whatever you'd like to perform. Kalau mau langsung ke penyembuhan, jalankan saja. You have the ability already. Itu jelas terlihat melalui penglihatan itu. Hmmm hmmm hmmm....

M = Sejak itu, jika saya meditasi telinga kiri saya selalu mendengar suara "tik tik tik....". Suara itu
sepertinya dihasilkan oleh telinga kiri saya, kira-kira kenapa, ya, Pak? Malamnya saya juga bermimpi saya menindik kedua telinga saya, kira-kira artinya apa, ya, Pak?

L = Well, suara "tik tik tik... " seperti simbol dari waktu. Jadi kayaknya Anda itu "didorong" oleh sesuatu untuk melaksanakan suatu hal. Dorongan itu tentu saja berasal dari diri sendiri (bisa dibilang higher self). Biar saja suara "tik tik" itu, saya rasa itu cuma beberapa saat saja, dan nanti akan hilang. Tetapi, ada kemungkinan suara itu akan muncul lagi ketika Anda "diingatkan" bahwa akan ada sesuatu yang perlu dilakukan. Hmmm hmmm hmmm....

Kalau bermimpi menindik kedua telinga Anda, itu juga simbol yang sangat jelas. Hmmm hmmm hmmm.... Yang menindik kedua telinga itu, kan, kaum perempuan. And you are a man to be sure. So, kenapa di mimpi itu Anda menindik kedua telinga Anda? Karena Anda diberikan petunjuk dari alam bawah sadar Anda sendiri (or your own higher self) agar Anda mulai meng-inkorporasikan
nilai-nilai feminin di dalam kehidupan Anda agar Anda bisa lebih produktif. Agar bisa memanfaatkan energi-energi alam semesta yang telah datang langsung di penglihatan dalam meditasi itu.

So, akhirnya Anda, toh, diberikan petunjuk jelas juga tentang bagaimana menjadi produktif (elemen tanah). Hmmm hmmm hmmm ... caranya adalah dengan mengadopsi nilai-nilai yang sampai selama ini dianggap sebagai nilai-nilai feminin (sabar, menerima, melayani, memaafkan, dsb.).

Memang sering saya katakan juga bahwa tujuan meditasi (tapa) itu adalah keadaan hening atau samadhi (atau nge-blank) yang artinya tidak mikir apa-apa, tidak lihat apa-apa. But, on the other hand, terkadang memang kita memeroleh penglihatan. Dan penglihatan-penglihatan yang muncul
itu ada artinya. Simbol-simbol saja, dan karena simbol-simbol bisa diartikan. Sama saja seperti simbol-simbol yang muncul di dalam mimpi.

Kalo gak muncul penglihatan gimana? Ya gak gimana-gimana, ya, tetap meditasi aja. Aku sendiri gak pernah nungguin munculnya penglihatan kalau lagi meditasi. Diem aja, gak merasa apa-apa, gak liat apa-apa. Hening aja, nge-blank aja. Dan itu tetap saja namanya meditasi.

Jadi, penglihatan itu bonus. Sama saja seperti mimpi yang muncul di kala kita lelap tertidur. Tetapi, kalau tidak muncul penglihatan bukan berarti meditasinya itu jadi gak jalan, hmmm hmmm hmmm.... Gak begitu. Meditasi itu always valid, ada ataupun tidak ada penglihatan.


+++

22. APAKAH AKU BISA?

G = Gito
L = Leo


G = Mas Leo, dari tulisan-tulisan Mas Leo rasanya, hal-hal itu yang aku pelajari dari guruku sebelumnya yaitu seorang habib. Namun aku tidak tekun, lama gak berlatih. Apakah aku masih bisa berlatih lagi. Karena aku merasa banyak berbuat salah. Bagaimana cara memulainya agar bisa masuk dalam dunia yang lain itu?

L = Hmmm hmmm hmmm ... aku, kok, merasa semacam tarekat Qadiriyah, ya? Hmmm hmmm hmmm ... tentu saja bisa berlatih lagi. Caranya, kan, wirid saja. Menjadi diri sendiri saja. Apa adanya saja.... Hmmm hmmm hmmm ... kalau tentang banyak berbuat salah, siapa, sih, yang tidak berbuat salah? Nabi-nabi juga banyak berbuat salah. Nabi Sulaiman itu seorang raja yang represif dengan pajak yang gila-gilaan. Nabi Daud yang bapaknya Nabi Sulaiman itu lebih heboh lagi ... pernah ngembat bini orang yang akhirnya melahirkan seorang anak yang menjadi Nabi Sulaiman itu. Hmmm hmmm hmmm.... Nabi Isa itu pernah nyumpahin orang. Nabi Yahya maki-maki orang.
Nabi Musa memimpin penyembelihan ribuan orang. Hmmm hmmm hmmm ... apakah itu bukan salah? Ya, salahlah.... Tapi, kan, ada yang namanya konteks.

Kalau dilihat secara mutlak memang salah. Tapi kalau dilihat konteksnya, itu yang terbaik di antara yang terburuk. Hmmm hmmm hmmm ... bukannya saya itu apologetik, tapi kita harus realistis pula. Terkadang harus menendang untuk berjalan maju ke muka. Bagaimana kita bisa melangkah ke depan kalau kita tidak menendang ke belakang? Kaki kanan kita melangkah ke depan, dan kaki kiri kita menendang ke belakang. Dan bergantian seperti itu terus. Dan memang hanya seperti itu caranya. Hmmm hmmm hmmm....

Cara memulainya kembali is simply, mulai saja. Anda bahkan tidak pernah meninggalkannya. Anda bilang itu "dunia lain". Saya bilang itu bukan dunia lain. Itu dunia kita juga. Dunia multidimensional yang semata merupakan kepanjangan dari dimensi fisik dan waktu. Dimensi itu berlapis-lapis, dan yang kita lihat dalam keadaan terjaga itu cuma salah satunya. So, gak ada dunia "lain". Semuanya itu dunia-dunia yang memang telah ada. Dunia-dunia di mana roh kita yang juga multidimensional ini berada.


+++

23. SPIRITUALITAS ITU RASIONAL

A = Achdiat
L = Leo


A = Salam. Kapan muncul di TransTV, Om?

L = Udah barusan.

A = Waduh, telat....

L = Ya udah, gak apa-apa.... Lebih lengkap yang aku posting. Di TV itu diambil tentang prediksi bencana doang. Tentang politik dan ekonomi gak dikeluarin. So, yang aku posting kemarin itu ternyata lebih lengkap.

A = Oke. I saw the same thing....

L = Ya, kita lihat saja. Ora et labora. Berdoa dan bekerja.

A = Tugas kita hanya "tidak membikin bencana" aja, kan, Bos?

L = Hmmm ... something like that and more. Nah, yang more itu, kan, harus dicari sendiri. Untuk tiap orang itu berbeda.

A = Mulai publish, ya, Bos?

L = Well, aku, kan, posting tiap hari ke puluhan milis, isinya apa aja, conversations ngalor ngidul.

A = Publish di media komersial kayak tv n radio maksudnya....

L = Well, kadang-kadang memang aku diminta untuk wawancara oleh TV dan radio. Pernah juga oleh majalah, koran, dan kantor berita Antara. Itu cuma kadang-kadang saja. Kalo diminta, aku, sih, ok saja. Sebelum ini, terakhir aku muncul di TV Trans7 di acara Asal Usul, beberapa bulan lalu. Nah, yang tadi itu di TransTV.

A = Asyik juga kayaknya ... pengen juga tantangan kayak gitu.

L = Nanti malam, aku diminta oleh Star Radio (107,3 FM) buat jawab pertanyaan-pertanyaan langsung dari pendengar. Aku di sana dari jam 21:30 - 24:00 WIB. Langsung di stasiun radio.

A = Itu, kan, gelombang Jakarta ... saya di Solo, Om….

L = Ya udah, gak apa-apa. Waktu di Solo, beberapa bulan lalu, aku juga live di Metta FM. Satu jam penuh cuap-cuap langsung dari studio Metta FM. Hmmm hmmm hmmm....

A = Wah, laris, nich....

L = Hmmm hmmm hmmm....

A = Om, bisa nggak kira-kira, membentuk metodologi pengajaran spiritual, dengan metodologi pendidikan modern?

L = Bisa aja, why not? Coba aja, susun secara sistematis. Tetapi memang harus banyakan praktiknya. Spiritualitas itu praktik nyata, dan bukan teori-teori thok.

A = Apakah bisa memecahkan problem rasionalitas gaya berpikir modern, sedangkan spiritual tidak sepenuhnya rasional?

L = Spiritualitas itu rasional karena menerima segala yang ada sebagai fakta. Malah lebih rasional daripada pengertian rasionalitas di aliran materialistik di mana yang diterima secara fakta hanyalah yang bisa diukur melalui alat-alat laboratorium.

Kalo gak bisa diukur, maka dianggap tidak ada, padahal ada. Dan cara seperti sebenarnya tidak rasional. Yang rasional itu yang mau menerima segala fenomena sebagai fakta. Terima saja, akui saja. Itu lebih rasional. Dan tidak usah takut.

A = Sebagaimana memecahkan masalah bahwa obyektivitas adalah segalanya....

L = Objektivitas itu bukan segalanya. Paling banyak, yang namanya obyektivitas fisik itu cuma 50%. Nah, yang namanya subyektivitas itu paling tidak 50% juga. Kalau aku itu, kan, menerima keduanya, obyektivitas dan subyektivitas. Karena menerima keduanya maka kita akan lebih seimbang (balanced).

A = So, bagaimana memecah masalah cara berpikir orang bahwa obyektivitas adalah segalanya? Bagaimana mengajarkan pada orang tentang apa yang kita rasakan (dalam pengalaman spiritual) karana mayoritas dalam pengajaran spiritual standarnya adalah perasaan, padahal mana ada perasaan yang standar?

L = Hmmm ... memang orangnya itu harus merasakan sendiri. Harus dibimbing satu per satu. Harus diberikan pengertian bahwa spiritual experience itu universal. Setiap orang mengalami.

Perasaan itu tidak standar memang, tetapi pengalaman-pengalaman itu mirip. Paralel. Nah, aku, kan, menekankan yang paralel itu. Jadinya kita bisa nyambung.

A = Yup, tapi bagaimana sang pengajar bisa membenarkan kebenaran/ketepatan pengalaman spiritual muridnya?

L = Hmmm harus bisa konek juga. Si pengajar harus menggunakan intuisi yang datangnya dari "mata ketiga" atau "mata batin".

A = Penerapannya dalam pendidikan modern?

L = Begini lho, aku, kan, ke mana-mana mengajarkan orang untuk menerima mata ketiga. Meditasi di mata ketiga. Dan itu bisa langsung dirasakan. Orang-orang itu akhirnya benar-benar mengalami spiritual experience yang bisa mereka mengerti. Ketakutan sedikit demi sedikit hilang.
Pengertian sedikit demi sedikit muncul. Dan datangnya dari dalam diri sendiri.

Memang aku itu "membimbing", tetapi orang-orang itu masuk ke dalam diri mereka sendiri. Aku memberikan dorongan. Dan mereka akhirnya menyadari bahwa yang aku ajarkan ke mana-mana itu memang benar. Banyak yang sharing itu mereka yang merasa terbantu setelah bercakap-cakap dengan aku selama beberapa bulan. Ada yang dua bulan saja sudah terlihat beda sekali. Sangat beda. Bisa dibaca dari postingan-postingan aku. Bisa ditelusuri teknik aku "mengajar". Ada benang merahnya juga. Hmmm hmmm hmmm.... Kita mengajar tanpa terlihat mengajar. Terlihat seperti guyon-guyon, tetapi benernya mengajar. Tetapi kalau dibilang secara tegas bahwa aku itu "mengajar", aku justru jadi merasa risih sendiri. Aku melihat semuanya sebagai teman. I call all my friends.


+++

24. AKU MAU TANYA MENGENAI ILMU TERAWANGAN

E = Endro
L = Leo


E = Halo Pak Leo! Aku Endro, Pak. Aku mau tanya, boleh?

L = Boleh aja, Endro.

E = Aku mau tanya mengenai ilmu terawangan. Beberapa orang dapat menerawang ke alam gaib, bahkan berkomunikasi dengan makluk gaib.... Bagaimana agar kita dapat memiliki ilmu seperti itu? Apa bisa ditransfer seperti yang dukun lakukan? Saya ingin sekali dapat menerawang, melihat alam gaib dengan mata jasmani saya. Apa Pak Leo punya solusi? Atau pencerahan untuk masalah ini?

L = Hmmm hmmm hmmm ... tergantung elemennya, Mas.

E = Maksudnya gimana, Pak Leo? Saya tidak mengerti. Kalau saya elemennya apa, Pak Leo? Apa Pak Leo bisa melihatnya?

L = Kalau dengan mata fisik, aku juga gak bisa melihat yang "aneh-aneh".

E = Apakah jika elemennya tidak sesuai, tidak dapat melihat alam gaib? Bagaimana dengan ditransfer seperti paranormal banyak lakukan? Apa dapat?

L = Aku, kan, mostly elemen api. You're mostly elemen api juga, jadi memang gak bisa melihat dengan mata fisik, tapi bisa merasakan. Dan bisa banyak melihat melalui mimpi.

E = Oh, gitu, Pak Leo ... kalau yang bisa melihat, elemennya apa? Apa tidak bisa diusahakan, misalnya dibukakan dengan cara supranatural?

L = Kalo segala bualan paranormal itu, gak usah didengerin. Namanya juga "paranormal", orangnya
itu gak normal. Banyak ngibulnya.

E = Saya mendengar di internet, ada klinik gaib katanya dengan uang 9 juta dapat menjadi paranormal…. Apa itu juga bualan belaka?

L = Ya, bualan belaka. Penipuan belaka. Kalau mau lebih jelas tentang intuisi, bacain aja postingan-postingan aku sebelumnya. Aku ini mendorong orang untuk masuk ke dalam diri sendiri melalui mata ketiga (mata batin). Setiap orang itu bisa, tapi jenis yang terlihat itu beda-beda, tergantung elemen orang. Aku ini gak pernah ngibul. I tell the truth.

E = Oh ya, Pak Leo, terakhir saya ingin tanya mengenai CD metafisika yang banyak beredar di internet, bolehkah saya mendengarkannya? Apakah tidak menganggu saya?

L = Kalau itu oke aja. Coba aja, buat meditasi, kan? Kalo itu memang ok. Boleh aja, itu ok, untuk simulasi gelombang otak meditatif.

E = Apakah hasilnya akan terlihat? Apa hanya sensasi belaka?

L = Hasilnya akan terlihat setelah dijalankan beberapa saat. Coba saja. Tapi harus rutin.

E = Ada yang bilang sama saya, kalau tidak kuat, dapat menjadi gila? Apa itu benar? Saya jadi agak takut....

L = Gak apa-apa. Coba aja. Aku belom pernah tahu ada orang yang jadi gila karena pake CD itu. Yang jadi gila gara-gara ngikutin paranormal itu ada.

E = Iya, Pak Leo, thx untuk informasinya....


+++

25. PETUNJUK MIMPI

N = Nina
L = Leo


N = Dulu saya tidak pernah memikirkan mimpi-mimpi saya, tapi makin lama saya baru menyadari bahwa apa yang saya impikan selalu terjadi. Seperti misalnya, saya mimpi berantem dengan suami saya, besoknya tanpa saya sadari saya memang berantem dengan suami saya. Yaaa, berantem biasa, sih, tidak sampai serius. Seperti masalah anak-anak saya, pekerjaan, dan lainnya.

L = Ok, that's better actually. Sampeyan ini memeroleh penglihatan di mimpi dalam arti literal (harafiah). Seperti itu yang terlihat, dan jadinya seperti itu. Gak semua orang memiliki karunia semacam itu. So, karunia (bakat, gift, talenta) itu berbeda-beda. Ada yang bisa memeroleh petunjuk secara lengkap dan utuh melalui mimpi; seperti itu yang terlihat dan seperti itulah yang terjadi. Hmmm hmmm hmmm....

The question is, Dear Mbak N, apakah kalau sampeyan itu sudah tahu bahwa ada kemungkinan yang terlihat di mimpi itu bisa menjadi kenyataan di dimensi ruang dan waktu (ketika kesadaran kita itu sedang terjaga atau tidak tidur), terus lalu diam saja dan menjalaninya sehingga apa yang terlihat di mimpi itu akhirnya menjadi kenyataan, atau sampeyan juga sudah tahu bahwa apa yang terlihat di mimpi itu baru merupakan probabilita saja, jadi kalau mimpi itu ternyata terlihat jelek, berarti itu warning (peringatan) agar bisa melakukan sesuatu secara sadar sehingga yang jelek itu tidak terjadi, dan yang terjadi akhirnya yang tidak terlalu jelek. Hmmm hmmm hmmm ... something like that.

Ada yang sharing dengan aku beberapa minggu yang lalu melalui Yahoo Messenger, kayaknya Mas Anto di Semarang, atau mungkin somebody else (gak bisa inget semuanya aku, soale terlalu banyak, sih) ... begini, de'e itu sharing bahwa dirinya pernah memeroleh mimpi mengenai suatu hubungan pribadi. Nah, dia itu memeroleh mimpi yang katanya "jelek". So, karena dia
tahu itu jelek, dia lalu melakukan perbaikan dalam hubungan antar pribadi yang memang nyata-nyata dijalaninya di dunia non-mimpi. Akhirnya, apa yang terlihat berakhir jelek di mimpi itu gak jadi. Yang jadi malahan gak jelek. Lalu dia bertanya kepada aku: "Apakah itu salah?"

Tentu saja tidak salah, jawab aku. Mimpi itu, kan, ada macam-macam jenisnya. Ada mimpi yang cuma release hormon saja (seperti mimpi didatangi ular oleh perempuan-perempuan yang belum menikah which is very clear artinya apa, hmmm hmmm hmmm...). Ada pula mimpi yang release stress, seperti mimpi gamparin temen kerja yang keterlaluan egoisnya, hmmm hmmm hmmm....

Ada pula mimpi yang memerlihatkan probabilita (kemungkinan kejadian masa depan) yang juga bersifat memberikan peringatan (warning). Nah, mimpi yang bersifat memberikan peringatan memang bisa memberikan gambaran yang jelek. Tetapi itu, kan, cuma peringatan saja. Kalau peringatan yang muncul di mimpi itu tidak ditanggapi, ya, jadinya jelek, tapi kalau ditanggapi
dan diberikan respons yang semestinya, ya, jadinya gak seperti itu. Jadinya malahan bisa bagus. Hmmm hmmm hmmm....

So, kalau ada sesuatu yang jelek terlihat di mimpi, please, lakukanlah sesuatu sebisa Anda. Itu akan
mengubah apa yang terlihat jelek menjadi tidak terlalu jelek. You have the power to do so. Itu bukan takdir. Takdir gak seperti itu. Yang muncul itu cuma berupa peringatan agar diri kita bisa berubah menjadi manusia yang lebih okay, sehingga segalanya berakhir dengan lebih baik. Hmmm hmmm hmmm....

Ada pula mimpi yang isinya pesan-pesan Ilahiah. Nah, inilah yang terkadang membuat orang menjadi salah kaprah. Pesan-pesan dari kesadaran tinggi yang sebenarnya berada di diri manusia itu terkadang disalahartikan seolah-olah manusianya ditunjuk menjadi "nabi" dan harus petantang-petenteng. Well, menurut aku sendiri tiap orang itu "nabi" (apabila laki-laki) atau "nabiah" (apabila perempuan). Kata "nabi", kan, artinya orang yang bernubuah. Dan bernubuah berarti mengatakan sesuatu tentang masa depan yang akhirnya akan menjadi kenyataan. Musa disebut nabi karena dia bernubuat. Daud menjadi nabi karena bernubuat. Nah, kita juga bisa bernubuat. Kita mengucapkan sesuatu hal yang akan terjadi di masa depan, dan itu menjadi kenyataan. We do that constantly, dan kita bernubuat. Itu okay saja. Dan itu very normal. Everybody is a prophet (nabi) or prophetess (nabiah), makanya aku always bilang, please hati-hati kalau ngomong karena apa yang kita ucapkan bisa menjadi kenyataan. Hmmm hmmm hmmm....

N = Makin lama saya semakin jelas bahwa saya ditunjukkan penglihatan saya melalui mimpi.
Awal-awalnya saya suka takut, bahkan sering jadi tidak bisa tidur nyenyak, tapi banyak yang mengatakan itu sebuah karunia. Banyak yang mengatakan kalau saya sebenarnya punya kekuatan indra ke 6 tapi baru melalui mimpi. Sebenarnya untuk bisa memertajam kekuatan itu bisa, tapi saya tidak tahu bagaimana caranya.

L = Caranya, ya, be yourself. Menjadi diri sendiri saja, ikhlas dan pasrah saja. Jalani saja, apa adanya saja. Kalau mau pakai doa, ya doalah. Kalau mau pakai meditasi, ya meditasilah. Kalau mau novena, ya novenalah. Dan semuanya itu praktik, Mbak. Well, maybe ada teorinya, tapi aku, kan, agak risih dengan teori. Aku ini ke mana-mana bilang, please jalanin aja karena memang harusnya begitu. Only that. Yang akan mengajar sampeyan itu adanya di dalam diri sendiri. The guru sejati is within you. Hmmm hmmm hmmm....

N = Saya ingin bisa mengasah penglihatan ini tapi tidak melalui mimpi. Mungkin bisa dengan kasat mata, tapi ini hanya untuk saya sendiri bukan untuk orang lain. Jadi alangkah bagusnya, jika penglihatan yang biasanya muncul di mimpi itu bisa saya lihat dengan kasat mata, jadi hanya untuk pegangan saya saja.

L = Hmmm hmmm hmmm ... ya, udah jalanin aja. Nanti akan muncul lagi, banyak lagi. Maybe juga bener-bener kasat mata. And when that comes, please sharing lagi, yah.

N = Iya, saya justru menyadarinya kalau segala sesuatu sudah terjadi, biasanya saya baru ingat kalau sebelumnya sudah ditunjukkan dalam mimpi. Contohnya: teman anak saya meninggal. Saya mimpi ada orang bawa keranda melewati saya dan anak saya. Ternyata sehari setelah saya mimpi, anak saya ditelpon temannya kalau temannya ada yang meninggal. Waktu saya ada masalah dengan orang kantor, sebelumnya saya mimpi orang tersebut marah-marah di telpon dengan saya. Awalnya tidak saya pikirin mimpi itu, tapi setelah benar-benar kejadian orang tersebut. membuat masalah dengan saya, saya baru menyadarinya.

Tapi memang kalau petunjuk mimpi itu saya ungkapkan ke orang lain, sering tidak terjadi. Seperti saya mimpi bertemu si A, kemudian pas bangun saya cerita dengan suami saya kalau mimpi ketemu si A, tapi pada kenyataannya tidak ketemu. Tapi kalau saya mimpi bertemu dengan si B dan saya diam saya, tidak saya ceritakan ke suami, besoknya saya benar-benar ketemu si B.

L = Hmmm hmmm hmmm ... berarti that was a lesson for you to continue dan dilihat apa bener harusnya begitu. So, kalau ada yang terlihat "jelek" di mimpi, please ngomong saja sehingga yang jelek itu tidak terjadi. Dan kalau yang terlihat itu "bagus", please diam saja agar yang bagus itu terjadi. Hmmm hmmm hmmm ... menurut pengalaman aku sendiri memang mungkin benar harus begitu. Artinya, kalau ada sesuatu yang terlihat di mimpi itu kita pikir jelek, seharusnya kita bicara saja agar yang jelek itu ditangani, sehingga akhirnya yang menjadi realita itu bukannya jelek, melainkan bagus. On the other hand, kalau yang terlihat di mimpi itu kita rasa bagus, mbok ya diam saja agar yang bagus itu berjalan dengan mulus sehingga terrealisasikan di dimensi ifsik dan waktu ini. Begitukan seharusnya?

Kalau kita berbicara bahwa kita melihat sesuatu yang jelek di mimpi, berarti kita release energi negatif yang terkumpul sehingga akhirnya menjadi netral dan tidak meledak menjadi sesuatu yang negatif. Kalau kita mimpi melihat sesuatu yang bagus di mimpi, kita dia saja dan berdoa agar yang bagus itu menjadi kenyataan. Artinya, ada energi positif yang telah terkumpul, dan kita pupuk terus dengan doa sehingga akhirnya akan terwujud di dimensi fisik dan waktu ini ketika saatnya telah tiba. Dan akan muncul begitu saja, seolah-olah tanpa usaha, tanpa ngotot dan ngoyo, walaupun kita sebenarnya "tahu" bahwa kita telah mendoakannya terus-menerus, bahwa kita telah melihatnya di dalam mimpi, dan bahwa kita "tahu" bahwa cepat atau lambat hal yang kita lihat bagus di mimpi itu akan terwujud juga.

N = Jujur saja kalau petunjuk mimpi itu bagus atau tidak, saya juga bingung. Saya sering baca primbon juga; katanya kalau mimpi tidur di hotel itu sebenarnya petunjuk jelek.

L = Hmmm ... please, tutup semua buku primbon itu. Kalau mau dengar aku, gak usah baca primbon, wong kita bisa langsung tahu sendiri arti dari mimpi berdasarkan intuisi yang datang begitu saja di mata ketiga atau mata batin yang ada di diri kita sendiri itu. Ngapain tergantung pada primbon, kalau kita memiliki yang lebih afdol daripada segala macam primbon itu. Primbon itu, kan, isinya interpretasi berdasarkan mereka yang hidup di masa lalu dan memiliki cara pandang (belief system) yang jelas berbeda dengan cara pandang yang kita miliki sekarang. Sekolahnya saja berbeda, istilah yang digunakan berbeda... lha, kok, ini manusia zaman pascamodern masih mau consult sama primbon? Hmmm hmmm hmmm ... itu pendapat aku. So, please trust yourself. Pengertian yang muncul di diri Anda sendiri itu lebih akurat dan pas dibandingkan segala primbon.

Kalau aku bilang, mimpi tidur di hotel itu bisa berarti bagus, jelek, atau netral, tergantung apa
yang kita pahami tentang "hotel". Kalau kita berpendapat bahwa hotel itu suatu tempat mesum, maka kalau kita bermimpi tidur di hotel, itu akan berarti jelek. Kalau kita percaya bahwa hotel itu suatu tempat di mana kita bisa menikmati liburan mewah ke luar negeri, maka mimpi tidur di hotel itu berarti baik. Kalau kita berpikir bahwa hotel is cuma tempat bermalam kalau sedang dinas keluar kota, maka mimpi tidur di hotel akan berarti netral. So, the meaning of the dream depends on our own belief system. Dan prinsip seperti yang aku tuliskan sekarang ini tidak dimengerti oleh orang-orang yang menyusun primbon-primbon itu. So, again, we'd better not use primbon but our own intuition yang munculnya dari mata ketiga atau batin kita sendiri.

N = Nah, arti dari mimpi-mimpi itu yang kadang saya belum bisa mengartikan. Saya kalau tengah malam jam 24.00 memang seringnya doa tengah malam, tapi bukan novena (saya melakukan doa novena tiap pagi). Dulu saya sering melakukan meditasi, tapi akhir-akhir ini kurang bisa konsentrasi. Karena mungkin adanya pengaruh ada masalah di kantor, jadi memengaruhi konsentrasi saya. Pernah juga saya mimpi akan dibabtis, tapi dalam perjalanan akan dibabtis itu banyak kendala, akhirnya di mimpi itu saya telat untuk dibabtis. Saya tidak tahu artinya apa itu.

L = Well, you'll learn to interprete your own dreams. Setelah ini sampeyan akan bisa mengartikan mimpi-mimpi sendiri. Contohnya, mimpi akan dibaptis itu, kan, artinya sangat jelas. Artinya ada kesalahan-kesalahan yang akan dicuci habis, diikhlaskan, dipasrahkan, dimaafkan, dibablaskan. Lalu, kok, ternyata telat? Berarti Anda itu diperlihatkan oleh alam bawah sadar bahwa terlalu sibuk dengan segala pernak pernik keduniawian sehingga lupa untuk mengikhlaskan segalanya itu. Jadi, ada hal-hal yang harusnya sudah bablas secara emosional (disimbolkan oleh ritual baptis which is pencucian energi-energi negatif melalui air suci) ternyata sampai saat ini masih terbawa-bawa terus. Ya wis, diikhlaskan saja, Mbak, gak perlu "dibaptis" lagi. Asal sudah disadari dan diterima oleh kesadaran (awareness) yang ada di diri kita bahwa segala emosi-emosi yang memberatkan itu ternyata gak ada gunanya, itu sudah cukup. Kita ikhlaskan, maka pergilah mereka. Itu baptis, simbol dari pencucian segala "dosa" (emosi-emosi negatif). Hmmm hmmm hmmm....

N = Nah, itulah yang kadang membuat penasaran saya, saya hanya bisa berdoa kalau memang itu petunjuk baik, puji Tuhan; tapi kalau itu bukan petunjuk baik agar dijauhkan dari kehidupanku. Karena ada yang bilang, kalau mimpi dibabtis itu akan meninggal.

L = Gak usah didengerin. Baptis itu artinya pencucian dari dosa-dosa. Itu juga simbol ikhlas dan pasrah. Kita ikhlaskan segala yang telah terjadi dalam diri kita, maka dosa-dosa kita diampuni. Kita diampuni karena kita mengampuni, mengikhlaskan segalanya. Hmmm hmmm hmmm.... Dan berarti pasrah juga karena baptis itu aslinya berupa ritual di mana orang yang dibaptis itu
ditenggelamkan ke dalam sungai. Itu Yohanes Pembaptis yang berkhotbah agar orang-orang bertobat atas segala kedegilannya. Dan mereka yang mau bertobat (mau ikhlas) pada berbaris di pinggir Sungai Yordan. Dan Yohanes (Nabi Yahya, AS) akan membaptis mereka satu per satu. Yohanes memegang mereka satu per satu, dan menenggelamkannya. Segalanya tenggelam, lenyap di bawah air sungai. Setelah itu dia akan berkata, dosamu sudah lenyap, bersamaan dengan lenyapnya kotoran yang melekat di tubuhmu. Kau lihat, tubuhmu telah bersih direndam di air sungai. Tubuhmu bersih, hatimu bersih, jiwamu bersih ... jangan berbuat dosa lagi. Hmmm hmmm hmmm.... Itu Santo Yohanes Pembaptis, pendahulu Yesus.

Aku juga mau sharing sekalian di sini, waktu aku kelas 3 SMU, dan masih bener-bener gak tau apa-apa, aku tiba-tiba mendengar suara tanpa ada orang yang berbicara. Waktu itu aku lagi sendirian, sedang tidur-tiduran di dalam kamar. Tiba-tiba, aku mendengar suara yang berkata "inilah anakku yang kukasihi, hormatilah akan dia!". My goodness, aku takut setengah mati. Suara itu begitu jelas di telinga aku, tapi aku sendirian di dalam kamar itu. Kemudian baru aku cari sendiri dan ternyata
itu adalah kata-kata yang "didengar" oleh Yohanes Pembaptis waktu membaptis Yesus (Nabi Isa) di Sungai Yordan. Injil mencatatnya bahwa Yohanes Pembaptis bersaksi mendengar suara dengan kata-kata itu walaupun orang-orang lain cuma mendengar seperti suara gemuruh halilintar di udara. So, I knew that John the Baptist really heard god’s voice bahkan tanpa ada orang lain yang ikut mendengarnya. I experienced the same.

N = Herannya, sudah 3 kali ini saya mimpi akan diajak almarhumah ibu saya dan almarhum kakak ipar saya pergi, tapi di mimpi itu saya menunda-nunda untuk pergi. Herannya, kenapa sering sekali saya mimpi seperti itu. Makanya selalu sebelum tidur, saya mohon ampun kepada Tuhan.

L = Hmmm hmmm hmmm ... kalau aku merasa sampeyan ini mempunyai misi dalam hidup. Mimpi itu kebanyakan isinya simbol-simbol saja, mbak. So, kita harus mengartikan mimpi itu. Simbol itu harus diartikan kembali. Kalau aku boleh sarankan, the next time you dream about that again, ikuti saja. Ikuti saja ke mana akan diajak oleh almarhumah ibu dan almarhum kakak ipar Anda. Aku melihat bahwa mereka memiliki misi dalam hidup ini yang akan diteruskan oleh Anda. Nanti Anda akan mengerti sendiri misi itu apa. So, jangan takut, ya, mbak. Diikuti saja, you'll understand about it later.

N = Pak Leo, apakah dengan meditasi bisa memertajam penglihatan kita? Dalam arti, selama ini saya masih kurang memahami arti mimpi itu dan biasanya baru memahami kalau sudah ada kejadian. Apakah dengan meditasi itu bisa memertajam penglihatan saya untuk bisa lebih memahami arti mimpi itu?

L = Definitely so, Mbak. Memang benar begitu. So, diteruskanlah meditasinya, novenanya, doanya. Yang penting kita bisa konek langsung dengan yang Ilahi. Itu saja dijalani dan gak usah memusingkan tentang metode. Metode itu ada banyak, dan itu semuanya ok saja. Kalau ada ketulusan, segalanya itu ok saja. Kita semua akan sampai ke sana juga. All of us. Semua dari
kita tanpa ada kecualinya.


+++

26. BAGAIMANA MELIHAT NUR MUHAMMAD

M = Makhmun
L = Leo


M = Assalamu'alaikum wr. wb. Salam kenal, Pak Leo!

L = Wa’alaikum salam, salam kenal lagi!

M = Saya Makhmun, 30 tahun, mengenal ID Anda dari mailing list. Saya searching mengenai
MK3 tadi, terus lihat bahasan di situ, boleh tanya?

L = Boleh aja.

M = Apakah Nur Muhammad penyaksiannya juga melalui kelenjar pineal yang Bapak sebutkan sebagai kepala roh?

L = Ya. Semua penglihatan batin (rohaniah) selalu melewati mata ketiga (mata batin). Istilahnya macam-macam, tapi pengertiannya sama saja.

M = Cuman saya bingung antara peranan yang di dada ama di pineal? Yang mana pusatnya ?

L = Pusatnya di pineal, Mas. Tetapi, memang bentuknya seperti "melingkar" begitu, dan ujung bawahnya ada di dada. Menurut aku, sebenarnya lebih tepat kalau dikatakan di dalam jantung. Ada satu titik di jantung di mana ujung bawah dari mata batin dan mata ketiga itu terletak. Dan ujung atas terletak di pinial itu. Kemudian ada lagi yang terasa di fisik berupa "cenut-cenut" di titik antara kedua alis mata itu. Jadi, ada tempat secara fisik yang benernya susah dirasakan; yang terasa di fisik malah cenut-cenut di antara kedua alis mata itu. Benernya menurut aku lebih mudah untuk merasakan mata batin itu secara langsung apabila kita abaikan segala sensasi di fisik itu.

Rasakan saja secara batin. Rasakan saja aliran energi batin itu yang masuk dari tengah kepala dan mengalir ke bawah. Itu bukan energi fisik, melainkan energi roh. Semacam kekuatan batin gitu, jadi gak pas benar kalau dibilang sebagai prana dan semacamnya, walaupun biasanya memang membawa juga prana itu. Yang pokok adalah yang batin itu, dan dari yang batin itu lalu muncullah yang prana. Nah, yang fisil itu adalah turunan berikutnya.

M = Boleh saya diberitahu praktik melihat Nur Muhammad melalui kelenjar pineal?

L = Dirasakan saja, Mas. Diniatkan saja. Rileks saja, gak usah tegang. Nanti juga akan tahu sendiri. Nur Muhammad itu, kan, istilah saja. Apa bedanya dengan istilah lain yang pengertiannya sama. Dicoba saja, nanti juga akan tahu sendiri.

M = Apakah Energi itu mengalir terus-menerus tanpa orang melatihnya atau mengenal istilah-istilah kebatinan ato belajar spiritual? Cukup diniatkan?

L = Nur Muhammad itu kekuatan batin kalau menurut aku. Kemampuan untuk menjadi seorang nabi. Nah, nabi itu kenapa disebut nabi? Karena bernubuat, kan? Nubuat itu datangnya dari kilatan-kilatan yang muncul di mata batin. Langsung dikeluarkan begitu saja. Nur itu sendiri tidak terlihat, kalau menurut aku. Nur itu sudah menyatu dengan Nur yang ada di diri kita sendiri. Ketika roh kita menyatu dengan roh yang atas, maka kita memiliki kemampuan batin untuk mengucapkan nubuat. Itu jalan para nabi. Dan itu jalan spiritual. Everybody can do that, kalau mau.

Energi dari mata ketiga akan mengalir terus-menerus kalau orangnya menggunakannya terus menerus juga. Kalau mata batin itu dipakai, tentu saja segala efeknya akan berjalan otomatis. Dan itu tanpa perlu orangnya menguasai segala istilah-istilah spiritual. Istilah kan bisa berbeda-beda, yang penting pengertiannya dan yang lebih penting lagi adalah praktiknya. Kalau mengerti segala istilah spiritual tapi gak dipraktikkin buat apa? Sama aja boong, kan ?

M = Iya, Pak Leo, thanks....

L = You're welcome. Sampe nanti, yah, bay bay!

M = Ok, Pak!


+++

27. KOK, SAYA SANGAT TERTARIK DENGAN SUKU INDIAN

A = Ardi
L = Leo


A = Halo Mas Leo, selamat malam! Mas, saya pernah baca-baca buku kita, kan, ada higher self. Nah, katanya kita ada spirit guide juga, ya, Mas?

L = Ya, memang ada, istilahnya macam-macam; bisa disebut sebagai spirit guide, bisa disebut sebagai guardian angel (malaikat pelindung), bisa disebut sebagai jin, bisa disebut sebagai dewa/dewi. What's in a name? Yang penting, kan, esensi itu. Dan esensinya, menurut aku, adalah pengertian bahwa mereka itu adalah bagian dari diri kita juga.

We are part of one another. Itu salah satu pengertiannya. Kita adalah bagian dari satu bagian dari satu sama lain. You are part of me, and I'm part of you. Together, we are part of god. God lives in us, itu juga salah satu pengertiannya. Kalau God tidak hidup di dalam kita, bagaimana kita mencapai God (nibbana, Buddha, ...)? Kita cuma bisa mencapai apa yang sudah ada di diri kita, kan?

Nothing is created, and nothing is destroyed. Itu juga pengertiannya. Whatever will be, has already happened. And everything happening will always be happening. Worlds without end. Itu juga pengertiannya, kan? Kalo gak begitu, mana bisa God itu eternal. Abadi. Yang abadi, kan, selalu abadi, kan? Kalo pencipta itu abadi, dan menciptanya out of nothing, berarti ciptaannya juga abadi, kan?

Dan karena out of nothing berarti diciptakannya out of God, kan? Dan karena out of God yang abadi, maka ciptaan pun abadi, kan? We are eternal. Kita itu abadi, gak bisa di-destroyed. Semuanya itu disebut maya, karena memang ada bentuk-bentuk yang berubah. Tetapi yang esensi itu baka. Gak berubah.

A = I see. Hmmm yang mau saya nanya, ya, Mas … kok, saya sangat tertarik dengan suku Indian; kalau lihat potret and lukisan tentang suku Indian yang di Amerika itu saya sangat tergugah hati saya, kenapa begitu, ya, Mas?

L = Coba rasakan apa yang Anda rasa tentang orang-orang Indian di Amerika itu. Ada pengertian-pengertian yang bisa diambil dari sana dan diterapkan di kehidupan ini.

A = Menghargai alam dan kunci menyatu dengan alam, lebih baek lagi "menyatu dengan alam" itu yang saya "rasakan", Mas. Memang saya sangat menyukai alam; suka lihat awan, pohon, batuan, pokoknya yang serba nature saya cinta sekali, Mas. Kalau besok ada rumah, saya mau dekat dengan alam. Apa itu sebabnya, ya, Mas???

L = Ya, mereka memang begitu. Dan berarti itu implikasinya.

A = Jadi itu simbol juga, ya, Mas???

L = Ya, simbol, kan, selalu memiliki pengertian. Dan simbol selalu memiliki kekuatan. Nah, pengertian dan kekuatan itu bisa diambil kalau mau. Ambilnya juga dari dalam diri. Rasakan saja conection dengan simbol itu, dan tarik pengertian serta kekuatannya untuk digunakan di kehidupan sehari-hari.

A = Hmmm … pas saya lihat lukisan seorang laki-laki dengan orang Indian dan dengan judul “be a tree” saya sangat suka. Dan setelah itu saya semakin ngerti alam memang gak jauh tetapi saya sangat "marah" sama manusia yang merusak ekosistem, "marah and benci" kadang-kadang, Mas, sama orang merusak pohon seenak-enaknya mereka. Gara-gara merekalah cuaca aja sekarang gak bisa prediksi musim, dan mulai kacau Indonesia dan alamnya and cuacanya juga.

L = Ya, itulah, pengrusakan alam oleh manusia. Itu tema Indonesia saat ini. Keterlaluan memang. Amerika Serikat dan negara-gara maju itu melindungi alamnya sendiri. Kita di sini malah merusak alam. Keterlaluan itu.

A = Gak ada pohon besok mau hirup oksigen dari mana, ya??? Mau makan dari mana, ya??? Mau makan daging, kan, kerbaunya makan rumpuuuuuuuuuuuuuut Jugaaaaaaaaaaa, ya, kan??? Memang aneh manusia, kalau merusak terus, ya, merasakan penderitaan bersama. Semoga manusia disadarkan, bukan hanya iman mereka aja, kalau perlu otaknya juga. Kadang-kadang dah pintar gara-gara uang suap, eh lulus, deh, koruptor.

L = Memang begitu. Manusia, kan, gak sendirian. Kita, kan, bermasyarakat. Gak bisa jalan sendiri, always jalan sama-sama. Gak bisa egois-egois, semua itu saling memengaruhi. Saling ada interdependensi. Saling ketergantungan satu dan yang lain.

A = Ya, moga-moga aja, Mas. Saya prihatin lihat hutan sekarang. Sedih kadang-kadang kalau lihat orang nebang itu terasa pilu, hewan-hewan yang lari gak karuan menyelamatin dirinya; coba manusia jadi hewan and hewan jadi manusia, dan manusia di posisi hewan. Gimana, ya, rasanya kalau "rumah" kita dihancurin sama orang asing … sakit hati gak, sich??? Manusia sekarang rada-rada ego mikir diri sendiri mereka, gak mikir kondisi kalau mereka di pihak korban. Uang segala-galanya. Eh, kebanyakan ngomong, ya, saya, Mas? Sorry, ya, spontan aja, seperti saya lepaskan beban.

L = No problem, memang musti begitu. We have to speak out. Yang penting udah ngomong. Kalo musti terjadi sesuatu, yang penting udah ngomong.

A = Yup, bener, Mas. Gue suka banget gaya Loe. Sep, deh!

L = Mao didengerin, gak mao di dengerin, terserah. Yang penting udah ngomong. Alam tahu kita udah ngomong.

A = Kalau saya jadi alam, wajar aja saya kasih gempa and banjir and tsunami sama manusia. Manusia egois, kan, wong (alam) disiksa. Manusia mau aja menyiksa but kalau disiksa karena perbuatan cape … dech!

L = Sure, emangnya gak boleh? Aku juga bakal gitu, emangnya gw apaan digituin?

A = Yup! Yup! Harusnya manusia "bener-bener sadar gak ngaji terus muji Allah terus-terusan, eh, pas habis puasa lakukan lage perbuatan kotornya, jadi selama puasa cuci dosa, ya, Mas, sama zikir-puasa-salat". Enak, ya, gw tahun ini lakukan dosa, suka-suka gw taon besok, kan, ada bulan suci.
Jadi puasa bener, gak ada batal, moga-moga dosa dicuci. Kalau tahan lapar, haus, nafsu selama jam tersebut, why not, ya?

L = Itulah, ngeliatnya aja cape, emangnya pada gak cape, yah, tiap taon begitu lagi, begitu lagi?

A = Itulah gali lobang tutup lobang, eh, nyelam ke lumpur lompat ke air bersih, lompat ke lumpur lage, gak abis-abisnya, lompat sampai ajal menjemput. Kayak Mas bilang, emangnya Tuhan bisa disogok sama amal and ibadah? 100%, no! Itulah kadang-kadang saya kesel kalau orang yang hanya salat karena kewajiban takut masuk neraka, di luar jam salat bejatnya kambuh, saya
bilang jujur aja. Wah, hari ini saya melepaskan gundah di hatiku, abis ini mau meditasi dan lebih lega sikit, abis ngomel-ngomel kebodohan manusia sekarang.

L = Biarin ajah, urusan orangnyalah, kalo musti digebuk sama malaikat digebuk lah. Ntar, kan, di akhirat pada bawa catatan amal ibadahlah. Kalo Tuhan mao salah hitung, catatan bakal dikeluarkanlah. Lihat Tuhan, masa amal ibadahku mao didiskon? Emangnya kayak negeriku Indonesia yang inflasi ke mana-mana sehingga duit makin lama makin gak ada harganya? Masa amal ibadahku kena inflasi juga? Aku pyotes aku pyotes! Gitu, critanya. Tapi itu nanti, my friend. Itu nanti di alam barzah, critanya.

A = Hahahahaha, bener-bener ada diskonnya ntar amal ibadah, dah, banyak dikasih voucher, bisa diuangkan untuk "menghapus" dosa.

L = So, ... enjoy azzah, nothing is perfect in this world. Not even us, termasuk diri kita sendiri juga. Have a good sleep then, enjoy ... we'll talk again later, bay bay!

A = Oce, deh, thanks, ya, Mas. Saya pun bukan manusia sempurna, masih penuh nafsu dunia, thanks, ya, see u!


+++

28. BIARKAN ORANG YANG TERSINGGUNG MENGURUS DIRINYA SENDIRI

B = Bakrie
L = Leo


B = Pak Leo, met pagiii! Pa khabarnya, Pak ... Pak Leo, aku ingin menanyakan gimana caranya menggunakan MK3 untuk penyeleksian sifat or karakter orang yang berlainan jenis, apakah cocok apa tidak? Dan segala embel-embelnya dari kedua manusia yang berlainan jenis?

L = Sama aja, kita, kan, langsung tahu apa yang kita ingin tahu dari orang itu. Jenis kelamin gak pengaruh, sama aja. Terkadang malahan bisa kita lihat bahwa ada perempuan yang lebih laki-laki daripada laki-laki. Dan ada juga laki-laki yang lebih perempuan daripada perempuan.

B = Maksudku ada teman yang ingin tahu teman perempuannya.

L = Itu, kan, teman perempuannya sendiri, dia kan bisa merasakan sendiri, kenapa harus minta bantuan orang lain? Kalo mao coba, tekniknya begini: biarkan teman laki-laki sampeyan itu bicara terus tentang teman perempuannya itu ... gak usah dipotong, didengarkan saja. Trus, dia akan mengucapkan apa yang dipikirnya tentang perempuan itu, trus dia akan mengungkapkan apa yang ingin diketahuinya tentang perempuan itu. Setelah, itu Anda langsung bicara saja. Impresi yang Anda rasakan ketika teman itu berbicara, katakana langsung. Katakan saja apa yang Anda rasakan saat itu. Spontan, tanpa berpikir. Itu caranya.

Kalau ternyata pendapat orang itu tentang teman perempuannya ternyata salah, katakanlah. Kalau pendapat teman Anda itu tentang teman perempuannya ternyata benar, katakanlah juga. Dan itu semua didasarkan pada intuisi, pada kilatan-kilatan pengertian (impresi) yang masuk begitu saja di dalam pikiran Anda ketika teman Anda itu berbicara. That's my method. Aku selalu begitu. Spontan saja, apa adanya saja, gak usah takut-takut berbicara. Tapi, kalau gak ditanya, aku gak mao ngomong biarpun muncul sesuatu dari mata ketiga. Biasanya aku diam saja, kecuali orangnya sendiri bertanya. Ngapain usil, ya, gak?

B = Ooohh, begitu, ya, Pak? Aku, sih, dah pernah mengalami hal seperti ini, bahkan temanku itu ingin tahu teman perempuannya hanya dengan memberikan namanya saja....

L = So, you know already how it works, kenapa masih nanya lageeh?

B = Tapi kenapa, ya, Pak Leo, untuk sesuatu hal yang sengaja ditanyakan, aku agak sulit memberikan jawaban dengan cepat?

L = Perlu latihan. Perlu membiasakan diri untuk langsung jawab. Aku, kalau orang bicara, langsung memberikan tanggapan. Dan tanggapan itu datangnya dari intuisi yang berasal dari mata ketiga. Dia mao terima atau gak mao terima, yang penting aku bicara. Kan konteksnya adalah percakapan. Nah, kalau konteksnya itu percakapan, berarti dua arah atau timbal balik. Tanpa ditanya pun Anda berhak untuk mengungkapkan apa yang Anda pikir atau rasakan. Tanpa ditanya itu bisa, dan itu spontan.

Tetapi, kalau secara straight to the point ditanya, itu juga bisa. Tekniknysa sama aja, kok, ucapkan saja apa yang ada di kepala. Gak usah mikir. Gak usah takut salah. Ucapkan saja. Mungkin Anda takut orang merasa kecewa, takut orang merasa tersinggung. Gak perlu begitu. Kalau mau kecewa atau tersinggung itu hak orang. Dan itu urusan orang. Kita cuma bisa melakukan apa yang bisa kita lakukan. Kalau ucapan kita membuat orang lain itu tersinggung, masalahnya bukan di kita, tetapi di orang lain itu.

Ada belief system ... apa yang dinilainya baik dan buruk, apa yang dipercayainya. Dan itu selalu bersifat personal. Karena dia memiliki belief system itu, maka dia berhak untuk merasa tersinggung. Tetapi, apakah itu urusan kita jelas bukan. It's none of our business. Siapa yang tersinggung? Orang itu bisa tersinggung karena dia memang mau tersinggung. Dan itu urusan dia sendiri. Gak usah peduli dengan argumen ketersinggungan. Kalau mau urusin orang-orang yang tersinggung, gak bakal ada habisnya. Semua orang bisa bilang tersinggung.

Lha, yang tersinggung siapa, kok, musti gw yang direpotin? Biarkan orang yang tersinggung mengurus dirinya sendiri. Itu pengalaman aku. Orang-orang fanatik itu aja gak peduli kita tersinggung atau tidak, sekarang mereka mau protes kalau tersinggung gara-gara tulisan aku. Ngapain gw peduli sama mereka? Could you follow me?

B = Waahhh, ini benar-benar yahuuuddd: i can understand, Sir, pelajaran yang amat berharga, susah dicari di toko buku. Terima kasih, Pak Leo!

L = You're welcome. Have a nice day, bay bay!

B = Tuhan memberkati Pak Leo selalu. Amin.


+++

29. CHANNELING, TU, APA, YA, PAK?

C = Charles
L = Leo


C = Hello, Pak!

L = Halo lagi, Mas Charles!

C = Waduh, masi inget nama saya? Jadi tersanjung, hehehe…. Pak, sibuk ga?

L = Lumayan, why?

C = Pengen nanya efek setelah pembukaan mata ke-3, koq, saya tidak merasakan apa-apa, ya? Apa ada yang salah dengan saya, Pak?

L = Gak salah, aku juga gak merasakan apa-apa.

C = Ohhh, gitu, ya? Hmm, Pak, pengen nanya attune gitu, yang katanya kaya channeling ... hmm channeling. Channeling, tu, apa, ya, Pak?

L = Channeling, kan, mediumship. Jadi ada yang "masuk" ke orang dan berbicara. Seperti kemasukan personality lain. Itu channeling.

C = Bahaya ga, seh, Pak?

L = Bukan bahaya gak bahaya, tapi menurut aku yang muncul di channeling itu kebanyakan higher self. Diri sendiri yang lebih tinggi. Bisa juga other personality. Kepribadian lain dari oang itu sendiri. Kalo muncul yang total beda aku belum pernah lihat. Biasanya, aku bisa lihat di orang yang "kemasukan" itu, bahwa sebenarnya yang "masuk" itu kepribadian orang itu sendiri yang sedikit beda.

Misalnya, orangnya itu banyak menderita, trus kalo lagi kemasukan keluarnya si "eyang" yang ceritanya bisa galak dan beda dari kepribadian sehari-hari dari orang itu. Begitu menurut pengalaman aku.

C = Hmm, gitu? Soalnya kakek aku bisa, kayanya.

L = Well, nenek buyut aku juga begitu. Ceritanya, waktu usia setengah baya, nenek buyut aku itu sakit keras. Sakit sampai hampir mati, tapi sembuh sendiri. Setelah sembuh, eh, ternyata ada "roh" yang masuk. Zaman dulu namanya "anak bayang". Jadi, nenek buyut aku dibilang punya "anak bayang" yang ngomongnya kayak anak kecil. Kalo ada orang sakit yang dateng dan minta bantuan, nenek buyut itu akan duduk di kursi goyang en kipas-kipas. Lalu, muncullah "anak bayang" itu yang lalu ngoceh segala macem. Menurut cerita, banyak yang terbantu dengan cara itu.

C = Hmm ... kakek aku, she, katanya kemasukan ... hmmm, something like dewa?

L = Ya, bisa gitu. Ada yang katanya kemasukan Kwan Im, Kwan Kong ... whoever. Tapi aku gak pernah denger orang yang kemasukan Giam Lo Ong (Dewa Kematian). Ceyeeeeemmmm!!!

C = Hehe ... you know it. Kenapa serem, Pak?

L = Lha, itu yang jemput oyangoyang mati sehingga musti disogok pake buah semangka. Seyeeeeemmm....

C = Wew ... dia ga seserem itu, deh, perasaann. Hehe.… Seriously, sebenernya apa dewa itu exist?

L = Well, dewa itu simbol, Mas. Pengertiannya ada, energinya ada, personalitynya ada. Sebagai entity juga ada. Tapi aku melihatnya sebagai emanasi. Sama seperti kita manusia juga emanasi. Emanasi dari yang tunggal itu.

C = Ngomong-ngomong napa di kepala jedut-jedut, ya, Pak?

L = Kepala jedut-jedut musti dipijit-pijit, pake minyak angin aja.

C = Bisa ga kita ketmu dia, Pak ?

L = Hm ... ketemu boleh aja, kapan?

C = Wew? Ketemu sapa, neh?

L = Ketemu dewa. Musti janjian dulu.

C = Wkwkwk ... ini serius ato beneran, seh?

L = Well, pake niat aja. Bisa ketemu kalo memang ada maksud yang perlu dijalankan. Kalo gak ada maksudnya, dan cuma buat maen-maen aja, biasanya gak ada apa-apa. Coba aja, dikonekin aja.

C = Dikonekinnya gimana, Pak?

L = Pake niat aja.

C = Konekin ma dewa bersangkutan? Nanti ketemunya gimana, tu?

L = You have to experience that yourself en, nanti bisa cerita lagi ke aku. Udah dulu, ya, I have to sign out now.

C = Ok, thx!

L = You're welcome. Bay bay!

C = Bye!


+++

30. SAYA INGIN TANYA TENTANG ROGO SUKMO

M = Mardi
L = Leo


M = Malam, Mas Leo!

L = Malam juga, Mas!

M = O ya, Mas, apa bisa dilanjutkan yang kemarin dulu?

L = Bisa aja, silakan.

M = Ganti topik, nih. Saya ingin tanya tentang rogo sukmo. Bagaimana melatihnya.

L = Waduh, aku ini gak menguasai ilmu "rogo sukmo". Menurut pengertian aku, itu namanya "telepati" which is kontak batin yang dilakukan antara orang-orang yang bisa melakukannya. Rogo skan istilah Jawa, istilah Baratnya, telepati. Komunikasi jarak jauh melalui empati. Jadi, cukup dirasakan "diri" orang yang akan Anda ajak berkomunikasi itu. Dirasakannya di dalam diri Anda sendiri. Lalu Anda berbicara kepada "orang itu" yang ada di dalam diri Anda sendiri. Itu saja.

Jadi, bukan merogo-rogo sukmo milik orang lain, tetapi berkomunikasi dengan batin orang lain itu melalui diri kita sendiri. We are part of one another. Itu landasannya hingga kita bisa berkomunikasi dengan orang lain melalui diri kita sendiri. I do that all the times.

M = O....

L = Jadi, bukannya kita membayangkan bahwa diri kita "keluar" dari tubuh dan menghampiri tubuh orang lain itu, melainkan batin kita masuk ke dalam diri kita sendiri dan menjumpai batin orang itu di sana. Itu empati. I can feel what you feel from within me, bukan karena aku jalan-jalan ke sana.

I can communicate with you telepathically, dengan berbicara kepada batin Anda lewat batin aku di sini, saat ini, dan bukan merogo-rogo sukmo di sana. Dan itu adalah prinsip telepati. Telepati yang empatik juga sebenarnya, dan bukan telepati menurut pengertian tradisional.

M = Kalau begitu akan saya coba, tapi dengan Mas Leo dulu, deh, saya akan coba komunikasi dengan Mas Leo ... Mas, saat ini yang saya rasakan adalah tarikan dan tekanan di MK3 saya, dan ada aliran energi di ubun-ubun serta wajah saya, kadang seperti menusuk, kenapa bisa demikian, Mas?

L = Possibly because you feel me. Kan, katanya mao coba sama aku dulu.

M = Ooo….

L = You are a good receiver. Bisa menerima impresi dari orang lain. You are good at it. Tapi untuk mengirim impresi agar bisa dirasakan oleh orang lain, memang perlu dilatih lebih lanjut. Itu pendapat aku.

M = Itu yang ingin saya latih, Mas.

L = Please go on, latihlah.

M = Cara latihnya gimana, Mas?

L = Hm ... cara melatihnya dengan konsentrasi di mata ketiga. Lalu keluarkan segala impresi yang muncul di sana ketika menghadapi situasi-situasi. Situasi ada macam-macam, dan impresi-impresi itu muncul terus-menerus di mata ketiga. Keluarkan saja. Keluarkan dengan kata-kata, tanpa takut-takut, tanpa ragu-ragu. Cuma itu cara melatihnya.

Nanti, lama-kelamaan, tanpa dikeluarkan dengan kata-kata ... komunikasi itu akan bisa berjalan. Tahu-tahu telah bisa mengirim sinyal-sinyal telepatik.

M = O ya, Mas, apa MK3 saya masih banyak kotorannya? Berapa persen kebersihannya?

L = Hmmm ... aku gak terlalu concern dengan istilah "kebersihan" dan semacamnya itu. Itu akan
berjalan sendiri. Kalau dipakai, berarti ada yang terasa "salah", dan ada yang terasa "benar". Kalau
salah dan jatuh, pasti sakit. Kalau benar dan jalan terus, pasti diingat dan diulangi.

Nah, proses "pembesihan" itu adalah ketika kita menemukan "kesalahan" dan jatuh. Itu sakit, dan benar-benar sakit. Itu proses pembersihan. Can you follow me?

M = Ya.

L = Jadi gak bisa dibersihkan seperti disikat dengan semacam energi ... well, bisa juga benernya, tetapi yang bersih cuma energi thok, sedangkan mata ketiga, kan, batin. Itu roh, dan bukan energi thok. Energi cuma side effect dari mata ketiga ... yang sejatinya adalah roh itu. Jadi, pembersihannya melalui jatuh bangun dalam kehidupan nyata. Well, if you have no more question I'll sign out now. Talk to you later again, ya.

M = Thank's a lot, Mas Leo....

L = You're welcome. Bye!


+++

31. SAYA SANGAT INTEREST TERHADAP METAFISIKA

C = Charlie
L = Leo


C = Siang, Pak Leo....

L = Siang, Mas, anything I can do for you?

C = Mungkin kalau Pak Leo ada waktu luang, saya ingin sekali ngobrol. Menarik banget semua yang dibicarakan di milis....

L = Hmmm ... silakan, Mas!

C = Saya sangat interest terhadap metafisika dan sejenisnya, tapi bingung gimana cara belajar dan
mengetahui tentang itu lebih dalam.

L = Mulai dari yang paling simple aja. Doa, for instance.

C = Doa?

L = Semua metafisika sumbernya dan akhirnya adalah doa. Semua menggunakan diri sendiri dan sikap (attitude) yang ada di diri sendiri. Berdasarkan itu muncul banyak teori, tapi teori-teori itu, kan, harus dijalankan untuk mencapai hasil. Dan menjalankannya always dengan diri sendiri. So, makanya aku always bilang jadilah diri sendiri. Kalo jadi diri sendiri aja gak mao, gimana mao belajar segala macem yang katanya spiritual itu. Spiritualitas is about us being ourselves.

Doa, that's it. Doa adalah berbicara dengan diri sendiri. Itu udah jelas. Kalau diteorikan bahwa doa berbicara dengan Tuhan, it is a speculation, another thing. Yang jelas, itu komunikasi dengan diri sendiri. And, after that, komunikasi dengan Tuhan sebagai bagian dari diri sendiri.

C = Ow ... semua berawal dari diri sendiri, i see, tapi nyaris terlupakan oleh banyak orang, ya, termasuk saya. Mungkin Pak Leo bisa sharing ketika Pak Leo masih baru mengenal/belajar hal ini?

L = Hm ... gak usah repot-repot nyari knowledengane tentang ini atau itu, semuanya itu memang ngomong about ourselves, diri kita sendiri. Ya kita yang inilah, yang menulis kata-kata ini, yang melotot di depan layar monitor ini, at this moment. Di sini. Saat ini. Always like that. Here and Now. There is no other place but here, and there's no other time but now. Itu inti dari metafisika, kan?

C = Hmm ... mirip sekali dengan apa yang selalu orang tekankan akan "kesadaran", ya?

L = Memang sama saja, di mana-mana inti dari ilmu ketuhanan itu sama saja. Istilahnya bisa berlainan, tetapi intinya sama saja. Bahkan, karena bersifat universal, segala prinsip-prinsip "metafisika" itu juga berlaku bagi orang-orang ateis. Biar gak percaya agama, tidak menjadi masalah. Agama bukan penentu agar seseorang menjadi spiritual. Bahkan, mengaku menjadi spiritual juga bukan penentu.

C = Nah, itu salah satu yang selalu mengganjal dalam pikiran saya ... universal dan agama....

L = Semua manusia itu spiritual by virtue of having spirits, itu pengertian aku. Bahkan manusia yang paling naluriah seperti hewan-hewan liar itu pun sebenarnya spiritual juga. Kan rohnya ada, gak bisa hilang. Paling "menghilang" kalau misalnya sedang bablas ke dimensi hewan atau dimensi antah berantah (bisa dikatakan sebagai hilang ingatan), tetapi sebenarnya rohnya itu tetap ada. Bagaimana roh manusia bisa hilang atau mati, kan, sama dengan roh Tuhan?

C = Ya. Saya melihat spiritual, tidak terikat akan agama, namun memiliki konsep yang universal, bahkan terlihat sebagai sebuah poros tengah.

L = Yes, you understand that already. You have started on your way. You are already in the middle of it now.

C = Tapi masih banyak hal yang cukup mengganjal di pikiran saya; mulai dari teori penciptaan,
makhluk-makhluk, dimensi, power, prana, dan istilah-istilah yang cukup asing lainnya.

L = Nanti juga ngerti ndiri dikit-dikit.... You have to develop your own understanding. Boleh aja baca tulisan orang lain, but you have to develop your own understanding about various metaphysical issues. Kalo gak gitu bisa pusing sendiri sebab even di metafisika, alirannya itu gak keitung juga. Buanyak banget, dan pemikirannya beda-beda.

Makanya banyak orang yang ikut-ikutan bingung. Supaya gak bingung, you have to develop your own views about those issues. Boleh aja memang, gak ada yang larang. Nah, kalo bisa punya pengertian sendiri, kan, akhirnya bisa mengerti juga bahwa pada dasarnya semua aliran itu memiliki cara pandang yang kurang lebih sama. Istilah-istilah bisa beda, tapi cara pandangnya sama, Itu
universalisme.

C = Yup! Wah, berat juga, ya, membahas tentang metafisika.... Sebenarnya ruang lingkup metafisika itu sendiri bagaimana? Hal-hal gaib? Alam bawah sadar? Alam semesta? Or everything? Semua yang pernah terbuat/terlahir, pernah muncul, dan exist, apakah termasuk ruang lingkup metafisika?

L = Kurang lebih seperti itu, kalau ada hubungannya dengan alam semesta dan dimensi "ketuhanan", maka itu termasuk metafisika.... Aku harus sign out dulu sekarang. Sampai nanti, ya? Bay bay!!

C = Bye!

L = Wah, luar biasa sekali gambarnya itu. Itu Shiva Nataraja. Simbol dari pergerakan spirit manusia. Yin dan yang. Shiva Nataraja. You have to become like Shiva Nataraja, one day you will. I know one day you will. Bye now!


+++

32. KHADAM, OH, KHADAM....

A = Andy
L = Leo


A = Siang, Pak, masih sibukkah?

L = Lumayan, Mas, mao ilmu apa?

A = Ilmu apa aja, deh.

L = Hm ... sampeyan kerja di bidang apa?

A = Aku chemist di power plant, kalo panjenengan?

L = Aku, kan, doekoen online. Hmm….

A = Mau cerita, nih, Pak, boleh gak?

L = Intuisinya itu jalan, lho, tapi terlalu banyak berdiam diri. Boleh cerita, please do!

A = Ya, memang dari dulu banyak diam, Pak. Aku kemaren baru att reiki tibetan, tapi badan aku rasanya panas, persis waktu aku att reiki usui master dulu.

L = Then?

A = Sekarang uda gak pa-pa, sih, baru 3 hari kemaren aku mulai gak panas, aku coba aja pasrah.

L = Hm ... chemistry, yah. Body chemistry. Kalo ketemu orang, berasa di badan. You read people from your body. Coba, bisa baca aku using your body dari sana?

A = Kan, gak boleh dikeluarin kalo uda baca orang, buat kita sendiri aja.

L = Hm hm hm ... Ilmu dari aku, kan, Ilmu Spontan Gak Kenal Takut. Namanya Ilmu Spontan Ngomong Ceplas Ceplos. Eeeng ingg eeenggg. Dicoba, dunk! Dicoba, dunk!

A = Bisa kasi saran ke aku bagaimana aku bisa lihat wujud khadam dan komunikasi lewat penglihatan dengan jelas, bukan lewat MK3. Bisa kasi teknik komunikasi lewat mimpi karena aku komunikasi lewat MK3 paling sering?

L = Khadam wujudnya gak bisa dipegang, cuma bisa kelihatan kalao kita di level gelombang otak rendah sekali (termasuk tidur lelap). Tetapi, energi khadam itu paling gampang dideteksi. Kan, berasa di telapak tangan itu ... saaarr seerrr saarr serrr.... Itu khadam. Beda-beda rasanya.

Keris-keris kuno itu semuanya ada khadamnya, dan rasanya beda-beda. Rasanya di telapak tangan sampai ke dada dan wajah. Itu langsung terasa di fisik. Kalo komunikasi lewat mata fisik, aku gak bisa. Tapi, kalo melalui mimpi, aku bisa. Muncul di mimpi, lalu komunikasi, biasanya berbentuk simbol-simbol juga.

A = Kalo menurut scan panjenengan ada energy khadam gak di diriku?

L = Udah jelas ada khadam. Yang reiki itu khadamnya seabrek-abrek, tiap lewat satu guru dikasih tambahan khadam. Ya udah, teknik komunikasi udah bisa sendiri. Di mimpi komunikasinya sama aja, ngomong-ngomong di mimpi is komunikasi. Cuma terkadang bentuknya simbol-simbol belaka, gak harus berbentuk seperti orang yang kita kenal secara fisik. Tapi, akhirnya arti dari mimpi akan muncul sendiri dari mata ketiga. Muncul sendiri tanpa dipikirin.

A = Tapi suatu khadam, kan, punya wujud yang paling sering dia tampakkan?

L = Wujud dalam tanda kutip karena "wujud" itu bisa tampil berbeda dalam pandangan orang yang berbeda. Wujud yang "terlihat" itu, kan, simbol saja, dan gak harus terlihat sama setiap waktu.

A = Makanya setiap orang yang scan aku pasti beda omongnya.

L = Lha iya, which is ok-ok aja. Hmm ... hmmm ... hmmm…. I have to sign out soon. Talk to you later yah? Bay bay!

A = Sign out or busy?

L = I have to sign out soon, udah invi duluan. Supaya chemistrynya kerja duluan. Diaduk-aduk dulu, chemical reaction. Gitu, deh! Gitu, deh! Bye now!

A = Huebat tenan ancene panjenengan, ceplas-ceplos langsung lolos!


+++

33. MAU TANYA SOAL SEDULUR PAPAT KELIMA PANCER

S = Samba
L = Leo


S = Selamat siang, Bang Leo.

L = Siang, Samba.

S = Kok, rasanya kemarin waktu Mas Leo muncul di TV Trans-7, tingkah laku pembawa acaranya agak nggak seperti biasanya? Mas, apain dia, hayo?

L = Kalo pembawa acara Trans-7, you know-lah, Mbak Kiki itu lagi nge-blank. Nge-blank berat.
Becanda-canda aja, emang begitu. Memang musti begitu barangkali. Yang penting keluar, gitu aja. Biar aja, emang kenapa? Yang penting energinya itu, kan? Orang-orang pada terbuka, kan?

S = Hmm ... iya, Mas. Mau tanya soal sedulur papat kelima pancer, boleh tahu bagaimana cara
mengaktifkannya?

L = Itu, kan, simbol saja. Udara, Air, Api, Tanah. Dan itu udah ada. Udara itu mata ketiga. Air itu dimensi emosi atau hubungan antar manusia atau belief system, letaknya di dada. Api itu dimensi fisik dan tenaga fisik, letaknya di pusar. Tanah itu dimensi naluri ... aku merasa itu ada kaitannya dengan hormon-hormon tubuh, letaknya di cakra sex.

Kalau pancer is kesadaran atau consciousness yang kita miliki. Bisa juga disebut "aura" kalau mau dikaitkan dengan sesuatu yang bisa "dilihat". So, kalau auranya "butek" berarti kesadarannya lagi butek. Begitu aja, simpel aja.... Semuanya sudah berjalan, kan? Apa lagi?

S = Selama ini Mas, kan, mengaktifkan MK3 atau udara, bagaimana dengan yang lain? Bukankah semuanya harus diseimbangkan?

L = Ya, jalan sendiri. Biasanya semua itu sudah berjalan but the mata ketiga. Jadi aku, kan, yang paling akhir. Setelah itu, semuanya akan bergerak untuk mencari keseimbangan baru. Keseimbangan itu akan berjalan sendiri, otomatis. Memang perlu waktu, perlu dijalanin. Yang penting sudah di "trigger", setelah itu akan bergerak sendiri.

Orang-orang itu bukan kekurangan naluri-naluri atau instinct. Naluri kita itu seabrek-abrek, yang kurang itu intuisi. "Trigger" itu pencetus, pemulai, awal. Kalau pakai naluri saja, orang-orang akan penuh ketakutan, kecurigaan, paranoid. Kalau intuisi, tidak seperti itu. Intuisi itu kebalikannya. Jadi kita harus mengajarkan intuisi, bukan naluri. Naluri gak perlu diajarin udah segudang dan luber ke mana-mana.

Kelakuan yang hantam kanan kiri dan saing-saingan antara sesama teman gak perlu diajarin lagi. Semua orang udah liat buktinya di mana-mana sikap egois seperti itu. Naluri itu gak punya akses energi. Energinya berasal dari mata ketiga, kalau itu dipakai. Kalau mata ketiganya tertutup rapat, dia cuma bisa "nyolong" energi dari orang lain.

Nah, sedulur papat kalimo pancer itu sudah ada di diri kita. Kalau kita mau ikhlas dan pasrah, maka semuanya akan berjalan dengan sendirinya. Ada tubuh fisik (api), ada emosi-emosi (air), ada intuisi (udara), ada naluri (tanah), dan ada kesadaran (roh). Semuanya itu sudah ada di diri kita sendiri. Segala inisiasi atau attunement itu cuma trigger atau pencetus saja. Setelah di-trigger, maka segalanya berjalan sendiri.

Yang jadi masalah adalah kalau orang-orang itu ngotot untuk memertahankan salah satu dimensi saja untuk hidup. Jadinya adalah imbalanced atau tidak seimbang. Contoh, yang memegang intuisi saja dan gak memedulikan dimensi lain dari dirinya juga gak balanced. Itu nanti seperti petapa yang hidup di gua, puluhan tahun bertapa saja. Memang intuisinya kuat, tetapi itu tidak manusiawi juga, kan, masih manusia hidup, kok, puluhan tahun bertapa jadi tinggal kurus kering seperti itu.

Dan yang mementingkan emosi-emosi atau belief system semata juga gak keruan. Emosi-emosi itu kan mengikuti belief system, sedangkan belief system diciptakan oleh masyarakat manusia juga, ada masanya belief system tertentu dipakai. Dan ada masanya dibuang dan diganti dengan yang lebih relevan. Sekarang, misalnya, belief system tentang dominasi laki-laki udah out of date. Yang lebih relevan adalah kesetaraan gender. Tetapi mereka yang masih memegang belief system tentang dominasi laki-laki akan mengalami gonjang-ganjing emosi. Emosinya terbanting-banting karena yang dialaminya itu bertentangan dengan belief system yang dianutnya. Akhirnya orangnya jadi uring-uringan terus. Yang salah siapa? Well, kalau ada seperti itu, coba diurai lagi belief systemnya. Perlu ada penyesuaian supaya orangnya menjadi balanced.

Kalau memegang tubuh fisik saja akhirnya menjadi seperti seorang model. Bodi ok tapi otak gak ok. Gak bagus juga seperti itu.

Yang memegang naluri saja akhirnya menjadi seperti hewan. Sedikit-sedikit takut, sedikit-sedikit parno ... maonya segalanya terjamin. Asal kehidupannya terjamin secara fisik, itu sudah cukup. Persis seperti kucing dan anjing itu. Makan, minum, sex, kawin ... en mati. Itu sudah cukup buat naluri. Tapi kita kan manusia multidimensional.... Lagipula, kalau naluri saja yang dipentingkan, orang, kan, jadinya sikut sana sikut sini. Seperti di hutan di mana saling memangsa. Saling makan, saling rebut sumber makanan. Itu kerjaan hewan liar, dan manusia yang naluriah seperti itu cara kerjanya. Itu juga tidak manusiawi.

Nah, kalau sedulur papat itu, kan, ada di manusianya ... pancernya itu adalah kesadaran (awareness). Yang namanya pencerahan itu terjadi di kesadaran manusia, dan bukan di tubuh fisik. Sebenarnya di dimensi intuisi juga, tapi anggaplah di dimensi intuisi yang lebih tinggi. Itu adalah pancer atau kesadaran. Kalau kesadarannya tinggi, bisa terlihat sebagai aura yang bagus. Kalau kesadarannya jelek, maka auranya butek. Bahkan dari kata-kata yang dipergunakan oleh seseorang, dari energi yang dipancarkan oleh seseorang baik lisan maupun tulisan ... kita otomatis bisa merasakan pancer dari orang itu.

Kesadaran kita itu transparan, dan itu kalau terlihat namanya aura. Could you follow me?

S = Mas, kalau aura saya sekarang bagaimana?

L = Green. Artinya peaceful. Itu, kan, simbol-simbol aja. I don't like to use the term auras, sebenarnya. Terlalu pasaran dan terlalu banyak salah kaprahnya juga. Lebih baik pakai istilah elemen, kesadaran ... awareness ... things like that. Apalagi yang namanya foto aura, udah mahal, gak bener lagi.

S = Kalau elemen saya apakah berubah lagi?

L = Semua elemen di orang ada. You are a water person, tapi makin banyak tanahnya. Itu yang aku lihat. Makin banyak yang pasti-pasti aja. Nanti akhirnya semuanya blended, gak ada yang lebih dominan lagi.

Nah, kalo pake istilah aura, mendingan ngomong cerah en butek aja. Ada yang auranya cerah kalau lagi bisa melihat dan berpikir dengan jelas. Ada yang auranya butek kalo lagi gak keruan, mikir terbulak-balik … semua orang satu dunia punya salah sama dia. Itu orang yang auranya butek. Kesihan, kan? Tapi, kalo kita kasih tau orang itu kalo auranya butek, bukan nanti tambah butek???

S = Iya, Mas.

L = Soale, warna-warna aura itu nonsense, Mas. Itu, kan, kerjaan yang punya bisnis foto aura. Yang difoto kirlian warna auranya indigo, tidak berarti orangnya itu punya kesadaran tinggi. Warna indigo itu warna "konsentrasi". Kalo konsentrasi, dan gelombang otaknya di alpha, gelombang otak tenang. Maka kalau difoto akhirnya terlihat warna indigo.

Tetapi tenangnya itu bisa ngelamun jorok, ngebayangin alat kelamin tumpang tindih ... atau ngebayangin Santa Maria lagi naik ke surga is padha wae. Sama saja. Isi pikirannya apa pun, kalo gelombang otaknya alpha, maka terlihat warna indigo. Jadi, foto aura tidak memerlihatkan tingkat kesadaran spiritual manusia. Gak gitu.

S = Kalau saya sedang konsentrasikan diri saya ke orang, nampak ada bayangan transparan, saya sering melihat itu, saya pikir itu bukan aura, bolehkah saya tanya itu apa, ya, Mas?

L = Bayangan orang yang dibayangkan itu. Itulah yang aku bilang "aura" atau kesadaran atau pancer itu. Dan bukan yang pakai foto Kirlian itu.

S = Saya lihat langsung itu, Mas, nggak pakai membayangkan. Dengan mata terbuka.

L = Ya, itu adalah pancer dari orang itu. Kesadaran dari orang itu. Aura dari orang itu. Dan itu gak berwarna warni segala macem kayak pelangi itu, kan?

S = Hanya transparan yang saya lihat, Mas.

L = Holographic. Itulah aura yang sebenarnya … kesadaran, yang bisa terlihat dari mana-mana, dan bukan terlihat di sekeliling tubuh doang buat difoto. Itu kesadaran kita, dan itu bisa terlihat dari mana pun. Bahkan kita bisa melihat mereka yang pernah hidup di masa lalu. Aku kalau melihat, kan, begitu. Makanya aku paling sebel kalo ditanya tentang "aura". Kita harusnya melihat pancer atau kesadaran orang, dan bukan tebak-tebakan warna aura seperti yang bisa difoto pakai alat Kirlian itu.

S = Bagaimana kita bisa mendeteksi tingkat kesadaran orang dari aura yang transparan itu?

L = Rasakan saja. Rasakan itu dari dalam diri Anda sendiri. Aku, kan, membaca orang lain dari dalam diri aku sendiri. Gimana caranya aku "masuk" ke dalam orang lain?

Kalau aku, wis jelas membaca orang lain dari dalam diri aku sendiri. Dari intuisi kita sendiri. Dengan memakai mata ketiga kita sendiri. Again, mata ketiga. Kenapa kita bisa membaca orang lain dari dalam diri kita sendiri? Karena kita semua berhubungan. You are part of me, and I am part of you. And all of us are part of all that is. And all that is lives in all of us.... Itu landasan pengertiannya, very simple. Dan itu juga yang aku ucapkan di depan kamera TV Trans7.

S = Boleh minta tolong dilihatkan kondisi mata ketigaku sekarang? Apa lagi off?

L = Mata ketiga, kan, on terus. Gak bisa off, gak ada hari libur, baik nasional maupun lokal.

S = He he he, kalau MK3-ku sekarang bagaimana, Mas?

L = Lancar, jalan ... cuek aja. Gak seperti dulu, yah. Dulu banyak curious, pengen tahu. Kalo sekarang banyak terima apa adanya. Memang begitulah, dimensi mata ketiga, kan, memang gak usil. Gak usil. Yang usil itu dimensi naluri. Akhirnya segalanya balanced. Bukan berarti ada yang bagus atau jelek. Tetapi semuanya saling mengimbangi. Selama kita masih manusia hidup, segala dimensi manusiawi itu saling mengimbangi.

Kecuali kita udah tinggal roh doang. Ketika tinggal roh, maka yang bekerja itu dimensi intuisi thok. Jadi, yang dibawa mati itu cuma mata ketiga. Yang lain larut balik ke bumi. Segala tubuh fisik dan hormon-hormon naluri itu di daur ulang di bumi. Yang di bawa ke alam baka cuma mata ketiga saja.

S = Apakah saya udah balanced, ya, Mas? Apakah ada bagian yang belum aktif?

L = You're balanced, cuma jangan manja, ah.

S = Manja seperti apa, Mas?

L = Suka nanya-nanya udah aktif apa belom. Don't ask. Just feel. Feel it and do it. Share it, just like that. In seconds ... just like that. Click click click ... click click click. Just like that.... Now, Samba, take care brother. My prayers are with you. Bye!


+++


II. INTERPRETASI SIMBOL DALAM MIMPI


+++

1. MIMPI SEMBAHYANG DI KOTA MEDAN

I = Iwan
L = Leo


I = Pagi, Pak Leo… Saya mimpi, saya lagi di rumah paman saya di Medan. Di sana saya melakukan sembahyang kepada Dewi Kwan Im dan Dewa Tanah (ini biasa saya lakukan jika sampe di Medan, sebagai terima kasih telah dilindungi).

Pada saat menyalakan dupa yang masing-masing 3 batang … tapi saya hanya menyalakan dupa di altar cuman 2 … kemudian saya tambahin satu lagi ... begitu juga untuk altar Dewa Tanah itu juga 2, padahal saya tahu masing-masing itu mustinya 3 ato 5 untuk Dewa Tanah. Setelah itu, saya melihat di altarnya Dewi Kwan Im ada uang ... ntah kenapa saya mengeluarkan duit saya lagi dari kantong ke altar tersebut., kemudian saya ambil semuanya (termasuk duit yang di altar setelah saya tanya bahwa duit itu punya tante saya), kemudian saya kembalikan duit tersebut. ke altar dan duit saya masukkan kembali ke kantong. Waktu saya sembahyang saya juga melihat teman saya di situ (seorang cewe menunggu saya). Kira-kira apa, ya, artinya, Pak Leo?

L = Thanks for sharing your dream with us, Mas Iwan. Menurut saya, arti dari mimpi itu adalah petunjuk dari alam bawah sadar Anda sendiri bahwa Anda ini sudah tidak lagi merasa nyaman dengan segala ritual itu. Anda itu tidak merasa fasih menjalankannya, dan itu diperlihatkan di dalam mimpi itu. Anda juga tidak merasa yakin apa yang seharusnya Anda lakukan, walaupun Anda tahu tahap-tahap untuk melakukan ritual itu. Nah ... berarti Anda sekarang diberikan pilihan. Apakah Anda mau meneruskan tradisi itu atau Anda ingin melakukan cara lain untuk mengucap syukur. Anda bisa mengucap syukur dengan berdoa biasa saja, dan tidak harus dengan membakar dupa di depan altar Dewi Kwan Im dan Dewa Tanah. Dan Anda juga tidak perlu untuk meributkan tentang ada atau tidak adanya uang di atas altar Dewi Kwan Im (ini juga simbol dari kegamangan jiwa Anda mengenai ritual itu).

Ritual is ritual, dan bisa diteruskan apabila Anda merasa nyaman dengan cara itu. Tetapi, apabila
pengertian Anda telah bertambah dan, apalagi, Anda merasa teman-teman Anda itu sudah tidak sabaran melihat Anda tetap melakukan ritual yang dianggap "old-fashioned" itu (disimbolkan dengan teman cewek yang menunggui Anda) ... maka ritual itu bisa Anda tinggalkan. Carilah cara yang lebih bisa mengena di hati Anda. Coba saja cara lain, dan ketika Anda merasa sreg, alam bawah sadar akan akan kembali bisa memberikan petunjuk dengan memunculkan mimpi lainnya. Seperti apa mimpinya, ya, lihat saja nanti.


+++
2. MIMPI KEHILANGAN SEPATU DAN TELAT UJIAN

T = Theresia
L = Leo


T = Salam kenal, Mas Leo. Setelah membaca tulisan-tulisan Mas Leo, saya lihat Mas Leo banyak membantu menginterpretasikan mimpi. Kalau boleh, saya juga ingin menanyakan makna mimpi saya. Nggak boleh juga nggak papa, lho. Saya jarang bermimpi, tapi ada 2 hal yang sering muncul dalam mimpi saya. Pertama, mimpi kehilangan sepatu. Biasanya mimpinya itu saya sedang berada di tengah keramaian atau di tempat umum dan sedang mau beranjak ke tempat lain, tiba-tiba saya
menyadari bahwa saya tidak memakai sepatu dan saya sama sekali tidak tahu bagaimana sepatunya menghilang dari kaki saya, dan saya tidak berhasil menemukan sepatu saya.

Kedua, mimpi akan menghadapi ujian, tapi selalu ada saja yang membuat saya panik menjelang saya berangkat ke tempat ujian. Entah karena saya nggak punya waktu cukup untuk belajar, nggak ada yang bisa mengantar saya, nggak ada kendaraan, ada masalah di rumah, ataupun sudah hampir terlambat. Bahkan pernah juga kedua hal itu bergabung dalam satu mimpi, saya mau berangkat ujian dan kemudian menyadari saya ternyata tidak memakai sepatu dan sepatunya nggak ketemu.

Sudah cukup lama juga mimpi-mimpi ini tidak pernah muncul lagi, sekitar 1 1/2 atau 2 tahun. Beberapa hari yang lalu saya mimpi lagi, saya sedang di bandara menaiki eskalator bersama beberapa orang teman. Kemudian saya berada di sebuah ruangan di mana banyak sekali orang menunggu sambil duduk atau tiduran di lantai, tanpa ada satu orang pun yang saya kenal. Pada saat saya beranjak dari ruangan itu sambil menarik koper saya, saya dicegat seorang laki-laki yang
memberikan sebuah anting-anting kepada saya sambil mengatakan itu anting-anting saya dan sudah ada di sana selama 9 hari. Saya lihat anting-anting itu memang punya saya dan saya ambil. Ketika mau saya pasang, ternyata kedua anting saya masih ada dan saya lihat anting itu hanya bentuknya saja yang sama dengan anting saya, tapi motifnya berbeda.

Sambil berjalan keluar saya menyadari bahwa saya tidak akan bisa dapat taksi karena ramai sekali
(saya harus naik taksi untuk ke tempat saya naik pesawat, padahal awalnya saya sudah ada di bandara) dan saya menelpon suami saya, dia bilang akan datang dengan taksi. Nggak lama kemudian saya melihat dia dan supir taksi sedang berjalan ke arah saya di antara orang-orang yang begitu banyak.

Saat itu juga saya baru sadar kalau saya tidak memakai sepatu dan saya panik karena pesawat saya jam 12 berangkat, sedangkan saat itu sudah jam 12 kurang beberapa menit.

Maaf, ya, Mas, kalau ceritanya terlalu panjang. Saya jarang sekali bisa mengingat detail mimpi saya, baru sekali ini bisa begitu jelas. Terima kasih banyak….

L = Dear Mbak Theresia, thanks for sharing your dreams with us all. Kalau mimpi kehilangan sepatu, itu artinya Anda nervous tidak akan bisa berjalan. Sepatu itu simbol dari perangkat yang Anda gunakan untuk "berjalan". Nah, benernya Anda itu masih bisa berjalan kalau mau. Bahkan tanpa sepatu juga bisa, kalau mau. Tetapi kelihatannya Anda nervous ketika tidak menemukan sepatu Anda. Jadi, itu adalah "petunjuk" dari alam bawah sadar bahwa Anda juga bisa untuk
berjalan apa adanya, kalau mau. Tanpa harus menunggu mereka yang biasa membantu Anda, Anda bisa langsung jalan terus. Gak usah pake sepatu gak apa-apa. Yang penting jalan, kan?

Kalau mimpi terhalang untuk mengikuti ujian, itu juga pertanda bahwa Anda ini orangnya perfeksionis. Maunya yang serba perfek. Anda takut ketinggalan suatu event yang menurut Anda akan memengaruhi masa depan Anda. So, di sini ada hal "masa depan" yang senantiasa
mengganggu pikiran Anda ketika tidak tidur; dan itu terbawa ke dalam tidur. Dan muncul berupa mimpi seakan-akan tidak akan dapat mengikuti ujian.

Mimpi ketinggalan pesawat juga begitu. Sama saja artinya seperti mimpi akan ketinggalan mengikuti ujian. Nah, ketika Anda mimpi semuanya sekaligus seperti yang Anda tulis di atas itu, berarti, ya, semuanya itu sedang tumplek-blek ke diri Anda. Anda sedang merasa resah dan tidak sabar karena Anda tahu bahwa Anda harus segera berjalan melakukan lompatan yang besar. Pada saat bersamaan, yang biasa membantu Anda itu tidak siap atau tidak ada, lalu Anda meminta bantuan orang lain. Tetapi orang lain itu datangnya juga lambat sekali. Seolah-olah sedang dalam
"slow motion". Seperti film yang diperlambat.

Lalu Anda merasa diri Anda sendiri, seolah-olah Anda adalah orang "aneh" sendiri. Padahal tidak, yang sama anehnya dengan Anda itu juga ada. Maybe cukup banyak juga. Dan itu disimbolkan dengan "anting-anting" yang katanya milik Anda karena mirip sekali. Padahal itu milik orang lain, in this case yang sama "aneh" dengan Anda dalam menghadapi hidup. Very nervous and perfectionis. So, itu artinya.

Kalau Anda mau berubah, please do. Kalau gak mau, ya, gak apa-apa. It's your life, enjoy aja!


+++

3. MIMPI DAPET IKAN MATI

E = Elisa
L = Leo

T = Mas Leo, ini Elisa, masi ingetkah? Hehe, yang mo nanya arti mimpi tapi, kok, lupa mulu mimpi apa, hehe. Kemarin lusa, saya tidur cukup lama (karena mo ikutin saran seorang temen, mo afirmasi biar bisa mimpi past life … hehe), tapi, kok, aneh, yah, saya malah mimpi yang aneh-aneh mulu, biasanya, si, selalu ada adegan kejar-kejaran atau tepatnya saya yang dikejar-kejar, tapi kemarin malam itu saya mimpi pegang ikan seperti ikan hias belang hitam zebra gitu, dan uda mati, dan saya hilangkan sisiknya trus, kok, tahu-tahu ikan itu kembung dan muncratin darahnya ke sebelah kiri hem. Sesudahnya saya lupa cm inget itu ajah karena saya biasanya paling takut pegang yang uda mati, gitu. Jadi keinget, deh, hehe .... apa, ya, artinya? Soalnya ja dikepikiran, ni. Thanks a lot, ya, Mas….

J = Hmmmm hmmm hmmm ... kalo mimpi dapet ikan, artinya itu bakal dapet rezeki. Tapi, kalo mimpi dapet ikan yang udah mati, ya, artinya dapet sesuatu yang gak bisa dipake lagi. Bisa yang gak bisa dipake lagi itu bergerak-gerak juga dan rese juga. Tapi akhirnya, kan, musti dibuang juga. Udah, gak usah dipikirin.

Maybe itu ada hubungannya dengan keinginan Anda untuk melihat "past life" melalui mimpi. Nah, akhirnya, kan, muncul "ikan mati" itu. Artinya, no use-lah.... Buat apa, sih? Kalo mustinya bakal inget past life, ya, akhirnya akan inget juga tanpa perlu ngotot dan ngoyo menyugesti diri sendiri seperti itu. Kalau menyugesti diri sendiri sebelum tidur, yang muncul itu yang mboten-mboten. Bisa dapet ikan mati yang muncratin segala macem terus bikin kotor baju Anda. Nah, baju yang kotor itu simbol juga. Artinya, penampilan Anda itu gimana, gituh. Gara-gara pengen aneh-aneh, akhirnya jadi aneh beneran. Nah, bukannya aku ini anti yang aneh-aneh. Actually I like yang aneh-aneh very much, but plisss let it be natura, dan gak dicari-cari seperti itu. Apa adanya aja. Ntar pasti aneh, deh, hmmm hmmm hmmm....

+++

4. KALO MIMPI HAMIL?

N = Nina
L = Leo


N = Selamat pagi, Mas Leo, salam kenal, saya mo tanya, nich? Arti mimpi kampung kebakaran, tapi sempat dimatikan, apa, Mas Leo, artinya?

L = Artinya, benernya udah mau ngamuk-ngamuk, tapi sempet dibujuk supaya cep diem aja.

N = Mimpi dikejar buaya, baru diselamatkan oleh harimau?

L = Artinya, lari dari satu laki-laki yang gimana gituh sifatnya (very aggessive), terus ketemu satu laki-laki lain yang, walaupun habitatnya itu beda, tapi benernya sifatnya, yah ... bisa kanibal seperti buaya juga, gituh. Pemakan daging juga, gituh.

N = Membuat kesalahan di tempat kerja; kesalahan pertama ga jadi masalah, terus kedua masih bisa
menghindar, terus kesalahan ketiganya saya langsung ditangkap, maksudnya kedua tangan saya langsung dipegang menyilang, saya langsung teriak minta tolong, apa artinya, Mas Leo?

L = Artinya, ya, just that, gak bisa lari lagi. Udah, ngaku salah aja. Gak apa-apa.

N = Kalo mimpi hamil?

L = Nah, itu artinya bagus. Artinya, apa yang selama ini ditekuni (apa pun konteksnya) sedang berjalan untuk mencapai hasil nyata. Terusin aja. Asal gak "keguguran" pasti ada hasilnya. You ought to be careful, though. Be a gut girl, ok!


+++

5. MIMPI LIHAT GERHANA BULAN

P = Prawiro
L = Leo


P = Mas Leo, Senin pagi yang lalu saya mimpi lihat gerhana bulan. Artinya apa, ya? Dalam mimpi itu aku berada di suatu kampung/desa, aku lihat bapakku dan adikku di situ. Bulan belum lagi bundar (atau sudah nggak bundar lagi?) kemakan gerhana pula. Tapi nggak total, sebongkah bulan masih bersinar. Wah, ini bisa sampai subuh baru pulih, kata adikku. Terus bapakku bilang, kita sebaiknya melakukan salat gerhana. Tapi, orang-orang kampung minta maaf, mereka tidak bisa, karena tidak mempuyai fasilitas untuk menyelenggarakan salat itu.

Aku nggak ikut campur, justru mampir ke warung sebelah beli singkong goreng dan tape goreng. Di dinding warung aku lihat kalender tahun 1988, tapi kata yang di situ, sekarang bukan tahun 1988, melainkan 1978 atau 1979. Hm ... aneh! Bunga orang tidur, apa ada artinya, yah? O iya, bapakku sudah meninggal 22 tahun yang lalu.

L = Gerhana bulan, yah? Hmmm ... menurut aku itu artinya mood atau emosi kita yang memang terpengaruh oleh bulan. Jadi bisa bergairah, bisa pula hilang gairah, dan ada kaitannya dengan hormon-hormon yang ada di tubuh kita yang memang terpengaruh oleh pergerakan alam, terutama oleh bulan. Kalau bulan sedang penuh, kita cenderung merasa hidup, bergairah. Kalau bulan sedang berada pada siklusnya yang terendah, ya, kita juga seperti merasa "melayang"; seperti kehilangan
gairah. Padahal kemungkinan besar segalanya itu berjalan biasa-biasa saja, dan yang terjadi cuma pergerakan biasa di alam semesta. Tetapi memang benar, siklus bulan (bulan baru, bulan mengecil, bulan membesar) itu memengaruhi aktivitas kita, tanpa kita sadari dengan jelas tentu saja. Saya pernah baca, bahkan pergerakan buy and sell di bursa saham juga terpengaruh oleh hal-hal itu. So, ternyata hormon-hormon di tubuh kita, yang dipengaruhi oleh pergerakan bulan, juga memengaruhi
pengambilan keputusan which is normal saja. Kita manusia, kan, memang bagian dari alam, so what...!

Your late father, yah … seperti ada di mimpi itu dan menunjukkan bahwa perlu ada yang dilakukan ketika bulan sedang gerhana (hilang). Perlu melakukan salat gerhana. Nah, tetapi alam bawah sadar Anda itu juga ternyata ngeh bahwa almarhum bapak Anda itu adanya di alam nir waktu (disimbolkan oleh tidak sinkronnya tahun-tahun yang diperlihatkan di kalender yang muncul di
mimpi itu). Nah, itu juga simbol tentang keabadian roh manusia. Itu diperlihatkan kepada Anda bahwa seorang manusia yang telah menjadi roh ternyata tetap bisa berkomunikas ... in this case seolah mengatakan bahwa ada yang bisa dilakukan ketika mood (emosi-emosi) kita itu sedang jatuh karena terpengaruh oleh pergerakan di alam semesta. Cara yang bisa dilakukan itu, ya, seperti yang jelas-jelas dikatakannya di mimpi itu which is salat gerhana. Artinya, meminta kepada YME agar "gerhana" itu segera lewat. Agar emosi-emosi yang rasanya seperti menarik diri kita ke bawah sehingga kita merasa "down" akhirnya bisa lewat. Kita cuma bisa minta agar itu lewat, dan bukan fight. Bagaimana mau "fight" gerhana bulan? Gak bisa, kan? We can only pray/expect
that it will pass very soon as it will, in due time.


+++

6. KANDANG AYAM SAYA ISINYA MACAN BETINA

A = Antono
L = Leo


A = Mas Leo, sore ini saya tidur kira-kira antara habis makan siang to 16:00, trus saya mimpi aneh. Kata orang dulu, kalo mimpi siang hari gak ada artinya, but i dun buy it. That's why i wanna ask you. Ceritanya di mimpi itu saya ada lingkungan bule semua (Aussie), trus tiba-tiba di kandang ayam saya (tapi ayamnya gak ada) ada macan betina sedang melahirkan anak-anaknya. Saya sempet lihat juga darah-darah bekas melahirkan. Macan itu sudah masuk ke dalam kandang ayam tersebut. Kok, bingung juga, tuh, macan bisa masuk pintu kandang ayam yang kecil itu. Dalam mimpi itu saya senang sekali sampai teriak ke orang-orang kalo saya punya macan, beranak lagi. Tapi gak tau kenapa, kok, temen-temen saya (bule-bule itu) gak suka saya punya macan. Langsung aja saya terbangun. Boleh tau maknanya, Mas Leo? Thanks.

L = Dear Mas Antono, thanks for your question, hmmm hmmm hmmm.... Kandang ayam, yah? Itu, kan, simbol dari rumah Anda. Rumah Anda sendiri. Ayam, kan, chicks, dan itu artinya girls/women. Nah, yang seharusnya isinya chicks itu di rumah Anda ternyata isinya tiger, macan betina yang juga udah melahirkan anak-anak macan ... serem juga, yah. Kalau Anda sudah married, aku akan mengartikan "macan betina" itu as your wife yang gualak banget sehingga teman-teman Anda yang berpikiran terbuka /modern (disimbolkan oleh bule-bule Aussie di mimpi itu) merasa tidak suka. Nggak sukalah. Perempuan itu chicks kalau menurut bule-bule Aussie itu. Mereka tidak mengatakan itu secara terus terang (karena alasan "politis" kesetaraan gender), tetapi secara batin mereka tetap "percaya" hal itu. So, perempuan itu mustinya cute dan gimana gituh, dan bukan menjadi seperti macan which is very dangerous. Nah, yang memerlihatkan bahwa teman-teman Anda yang berpandangan luas itu ternyata tidak suka kepada istri Anda adalah alam bawah sadar yang ada di diri Anda sendiri. So, you might want to ponder on it. Kalau Anda belum menikah, the macan betina might be your girl friend. Itu simbol saja. So, Anda harus memutuskan sendiri
apakah benar yang diperlihatkan oleh alam bawah sadar Anda itu.


+++

7. SAYA, KOK, MIMPI DIRITUALIN PAKE KEMBANG?

A = Antok
L = Leo


A = Mas, saya, kok, mimpi diritualin pake kembang?

L = Artinya ritual ruwatan, Mas. Berarti gak usah ruwatan fisik lagi. Udah langsung diruwat di dalem mimpi. Mending begitulah, lebih praktis, gratis lagi, hmmm hmmm hmmm....

A = Oh, kirain saya bentar lagi mati, keburu seneng.

L = Ya, aku juga mao. Lebih enak dead than alive, hmmm hmmm hmmm....

Kembang. Mandi air kembang, kan? Tapi ritual dengan kembang itu artinya "dead" and "live". Ada hubungannya dengan "mati". Jadi, yang lama itu diruwat supaya mati, lalu hidup lagi. Seperti itu. Sama saja seperti ritual siraman. Siraman, membersihkan diri dengan air kembang. Bisa untuk penganten, bisa juga untuk siapa saja yang mau.

A = Oh gitu, tapi ini bukan air kembang, tapi kembangnya langsung.

L = Maksudnya, ditaburin kembang begitu?

A = Iya, ditaburin, dan saya disuruh naburin ke badan saya sendiri. Didoain, terus dia bilang, tunggu aja bentar, nanti kerasa efeknya.

L = Pengantin, dong. Yang ditaburin pake kembang itu pengantin. Artinya, ya, mati juga. Mati dan hidup lagi. Pengantin itu, kan, ritual meninggal sebenarnya. Meninggal (mati) sebagai diri lama, terus hidup lagi sebagai diri baru. Ada hubungannya antara mati dan hidup. Kembang itu, kan, simbol dari hidup dan mati. Dari kuncup, lalu merekah, lalu layu, dan mati. Setelah itu kuncup lagi, mekar lagi, layu lagi, dan mati. In the end, gak ada yang mati dan gak ada yang hidup. Kembang is kembang. Selalu ada. Itu maknanya menurut aku. Kembang-kembang itu ada hubungan dengan ritual ruwatan, siraman, pernikahan, dan kematian. Artinya ada yang ditinggalkan, dan ada yang diambil. Diri lama ditinggalkan, dan diri baru dipakai. Itu artinya secara singkat.

A = Hmmmmm, saya disuruh kawin?

L = Bukan disuruh kawin, walaupun boleh juga kalo mau, hmmm hmmm hmmm....

A = Hmmmm … gitu, ya....

L = Kita akan berasa menjadi orang baru, semacam merasa punya identitas baru. Seperti itu. Tapi identitas itu, kan, "lakon" saja. Orangnya sama, tapi identitas atau "lakon" itu beda. Jadi seperti ada yang ditinggalkan di belakang, dan ada sesuatu yang diambil dan dipakai. Peran-peran saja. Perkawinan, kan, peran juga. Lakon juga. Identitas juga. Seperti mengambil alih sesuatu yang "baru" dan yang "lama" dilepaskan. Padahal, basic-nya itu sama saja, gak ada yang berubah. Rohnya itu tetap saja, tapi sebagai manusia memang ada yang berubah, yaitu peran/identitas/lakon itu. Kita, kan, masih manusia hidup, jadi harus menjalani juga tahap-tahap seperti itu.

A = Semoga saya menjadi yang lebih baik. Terus terang saya males untuk kawin.

L = Sama mas, aku juga. Ngapain kawin, enakan sendiri aja, hmmm hmmm hmmm.... Nice talking with you today, I have to sign out now, gak usah dipikirin, aku juga gak mao kawin, maonya keluarin sendiri aja. Happy Valentine!


+++

8. SHE TURNS TO BE A BLACK HORSE YANG CANTIK

H = Henny
L = Leo


H = Mas Leooo, aq ngimpi agak serem dan mimpi indah, nie. Minggu lalu qu ngimpi, agak serem, background-nya gelap ... ntah mebi ga di bumi kale ... like epic movie. Qu dari atas liat ada perempuan cantik, rambut lurus pirang sebahu. Qu bertanya (suaraqu ajah): "what is she doing ?" Lalu ada suara menjawab: "She choose to be a horse" … then qu liat perempuan itu berjalan, kemudian qu liat dia kayak dicencang gitu, kaki dan tanganya dia diikat, menghadap ke atas.... Then I see her transformed; mulai dari bagian bawah, kakinya berubah jadi kaki kuda, her body, her hands, then yang terakhir aq liat bagian wajah/kepala. Saat qu melihat perubahan jadi kepala kuda rasanya ngeri sekali, ga tega liatnya, she turns to be a black horse yang cantik. Qu masih berpikir, mebi itu akan menjadi penggalan dari sebuah epic movie, tapi kelihatannya ga ada adegan seperti itu, saat ini masih kepikiran, nie.

L = Hmmm hmmm hmmm.... Seyem juga, ya, Mbak. Aku rasa itu suatu "pendapat jujur" dari diri Anda sendiri bahwa banyak perempuan-perempuan yang diperlakukan sebagai "kuda" di dalam keluarga mereka (terutama oleh suami mereka). Memang cantik, tetapi "kuda", artinya tinggal dipake aja. Dinaekin aja, ditunggangin aja.

Well, itu, kan, pendapat pribadi dari diri Anda yang maybe gak mau diakuin dalam keadaan melek tetapi muncul sendiri dalam keadaan tidur. Muncul sendiri dalam bentuk mimpi seorang perempuan yang very pretty tapi berubah menjadi seekor kuda hitam yang cantik. Itu banyak, Mbak. Di Indonesia itu banyak. Perempuan-perempuan cantik yang kerjanya menjadi "kuda". Menjadi kuda bagi suami dan anak-anaknya. Tinggal ditunggangi saja, hmmm hmmm hmmm....

Tetapi itu, kan, simbol saja. Simbol dari apa yang Anda lihat di diri perempuan-perempuan itu. Tetapi, apakah perempuan-perempuan itu benar-benar merasa sebagai "kuda", ya, soal lain. Kelihatannya memang banyak perempuan-perempuan cantik yang memang bersedia menjadi kuda. Kasih makan aja yang banyak, beliin aja perhiasan untuk dipakaikan di "kuda" itu (pelana, kacamata kuda, sadel, dsb....) dan berjalanlah kuda-kuda itu dengan bergembira ria. Bisa pergi arisan juga, walopun paling suka jalan-jalan ke mal, makanya gedung-gedung mal bertambah terus di Jakarta. "Kuda-kuda" suka shopping di sana, hmmm hmmm hmmm....

H = This morning aq ngimpi lagi, background-nya laut, laut biru yang ombak putihnya berarak-arak. Qu liat dari atas, pemandangan yang indah sekali. Aq kemudian liat diriku sedang duduk-duduk dengan seorang laki-laki yang ga kukenal. Qu duduk di pinggir lautnya, terus ada suara (suara qu): "Hei lihat! Trus diriqu turn around, dan aq liat sebuah stupa melayang. Then ada cahaya masuk nembus stupanya dari belakang, cahaya kayak pelangi yang berkilau-kilau menembus bagian tengah. So, kelihatan siluet Buddha lagi duduk gitu (kayak di candi Borobudur) … n menjadi cahaya terang dan semakin melebar dan membesar sampai akhirnya nembus ke seluruh stupa. Arti laut itu sendiri apa, ya?

L = Arti laut itu sendiri umat manusia dari segala bangsa. Semua air-air yang ada di darat itu dari mana pun asalnya pasti akan jatuh ke laut, kan? So, laut itu simbol dari seluruh umat manusia dari bermacam-macam bahasa yang tumplek-blek menjadi satu tanpa perbedaan lagi. Segalanya itu sama, gak ada bedanya. Beda ketika masih menjadi air yang ada di darat, tetapi ketika sampai di laut semuanya menjadi sama.

Nah, you were sitting by the sea. Jadi, secara simbolik artinya sedang mengamati seluruh orang,
segala macem orang yang ada di dunia ini. You just sat there with somebody (a man). Nah, a man itu simbol dari your other self. Itu diri Anda sendiri yang satunya lagi. Because you are a woman, your other self is a man, adanya di dalam diri Anda sendiri. Tetapi saat itu ia muncul karena akan ada suatu pengalaman indah which is melihat cahaya yang muncul menembus stupa itu dan memerlihatkan ada seorang Buddha di sana. Artinya, you might experience that again, ketika dalam keadaan melek, ketika bisa duduk berdampingan dengan seorang "laki-laki" yang adanya di dalam diri Anda, dan mengamati dengan tenang dan apa adanya segala manusia-manusia itu (disimbolkan dengan laut). That's the meaning of your dream.

So, dijalanin aja. Gak apa-apa kalo orang bilang that you become like a man. Memang dalemnya itu laki-laki, kok. Secara fisik you are a woman, tetapi dalamnya itu laki-laki, so what? Terima aja, jalanin aja, dan hanya dengan menerima diri sendiri as a whole, maka Anda akan bisa mengalami sendiri apa yang namanya pencerahan itu. Seperti akan ada semacam cahaya yang datang dari belakang tubuh Anda sendiri dan menembus ke dalam kepala Anda sampai depan, lalu seluruh tubuh Anda mengalami sendiri kesatuan dengan alam semesta (bisa juga disebut sebagai cosmic cosciousness). Nah, Anda bisa mengalami itu dalam keadaan melek, one day. You might have to prove it, though.

H = Okey, many thanks. Oya, mebi udah pernah dapet tips yang kayak gini: kalo mo meditasi, dulitkan (kosakata yang bener apa, sie?) beberapa tetes minyak wangi sesuai selera; tanpa alkohol ya, ke bagian dalam hidung, akan membuat otak lebih relax saat menghirup oksigen. Inhale, exhale, lebih ringan n menyenangkan. Biasanya kalo orang-orang dah tua sukanya minyak nyong-nyong or kesturi or jasmine, but sekarang, kan, banyak pilihan. Moga bisa buat meditasinya lebih
indah.

L = Ya ya ya, itu kebiasaan dalam meditasi di kelompok-kelompok Kejawen. Aku seperti itu kalau sedang bersama dengan kelompok Kejawen. Kalau sendiri, sih, biasa-biasa aja soalnya kalo badannya full minyak wangi ntar kalo jalan bisa diikutin, tuh. Bukan sama makhluk-makhluk halus tetapi makhluk-makhluk di dimensi fisik (bisa women bisa men), hmmm hmmm hmmm.... Kalo udah gitu, kan, aku jadi takut sendiri, tuh ... ntar mao diiket-iket lagi, kayak the woman yang di atas itu. Takut, aahhhh....


+++

9. NGALOR NGIDUL SOAL MIMPI DAN INTERPRETASINYA

E = Erif
L = Leo


E = Wah, jangan-jangan iya-ya aku sekarang lagi digoda ama mimpi-mimpi yang singkat (tetep aja mimpinya itu singkat-singkat aja nape, ya....). Thanks, Leo. Koq, udah tahu, ya, aku bisa juga balik dikejar mimpi … hehehe (ya gak aneh, sih, emang duniamu … hehehehe). Aku sharing, ya, serial mimpi-mimpiku itu.

L = Ya, silakan aja.

E = Mimpi tadi malam: aku jalan ama kakakku (cewek) ke arah pasar, ketemu dua cewek, cuman yang aneh cewek yang satu kepalanya pake ditutupin seluruhnya dengan kain kasar tapi transparan jadi berbentuk seperti periuk terbalik (lucu), yang dituntun cewek masih kecil atau mau remaja gitu. Trus pas dia mau masuk ke sebuah toko (lokasi kayak pasar kuno gitu, dan tempat ini rasanya sering muncul di mimpi-mimpiku), perempuan itu seperti gak jadi masuk ke toko mungkin karena aku masuk duluan, trus seperti mau ke toko sebelah, sayang toko sebelah masih tutup.... Trus, eh, tiba-tiba aku sudah berada di rumah ntah lagi ngapain, aku terkejut pas ngelihat cermin sepertinya aku abis dandan pake lipstik merah menyala banget, deh, hehehehe, seperti cewek aku ini hahahaha ... cantik??? Yaaa, namanya juga mimpi, dah ampe di situ trus aku bangun.

L = Good.... Roh manusia itu memang bisexual. Jadi benernya both masculine and feminine. Laki-laki dan perempuan sekaligus. So, gak usah heran kalau di dalam mimpi kita itu melihat diri kita sebagai seorang perempuan atau seorang laki-laki. Kalau kita laki-laki dan melihat diri kita di mimpi sebagai seorang perempuan, kan, bisa kaget-kaget juga, tuh, kalo gak ngerti. Nah, kalo kita ngerti, kan, kita gak kaget lagi. Biasa-biasa aja. Oh, ternyata aku ini, walaupun laki-laki ternyata "pernah" jadi seorang perempuan juga (bagi mereka yang memercayai reinkarnasi). Kalau yang tidak memercayai reinkarnasi ... ya, bisa juga pakai pengertian bahwa roh manusia itu bukan laki-laki maupun perempuan. Roh itu always bisexual. Pokoknya bisek. Bisek = bisa sekali (bisa bener). Pokoknya bisa ajah!

E = Mimpi malam kemaren: gak tahu awalnya gimana ... banyak orang yang mau aku ramalin, aku berada di rumah kayak di kosan gitu ... ntah mimpinya yang keinget cuman segitu doang.

L = Ya udah, artinya di dunia fisik banyak orang yang udah ngantre buat diramalin. Ramalin aja, deh!

E = Mimpi malem kemarennya lagi (29 Januari '08): aku sedang dalam perjalanan ntah apa ama temenku (ntah siapa) rasa-rasanya temenku ini cute, tiba di pekarangan sebuah rumah bernuansa jadul, tempo dulu, ada pilar kecil yang bisa didudukin (tembok gitu) dan kita meletakkan bungkusan koran diiket karet, semacam bekal gitu tapi isinya cacing (???), trus di situ ada orang berkelahi ala WCW gitu dengan cuman pake celana pendek doang keduanya kekar-kekar, temenku itu 1/2 teriak: “Hati hati bungkusannya kesenggol, itu buat bekal nanti kalau bertarung???” Terlambat, dah kesenggol, koq, kedua bungkusan itu jatuh, itu kedua orang berkelahi aja terus, pas terakhir mau bangun yang satu sedang nendang pundak ampe mo terjatuh.

L = Ya udah, enjoy aja, itu semacem film action. Kalo muncul lagi, ya, enjoy aja.

E = Terus malem Seninnya ... apa, ya, ntar aku inget-inget dulu (belum ditulis, sih, jadi, deh, lupa … hehehe).

L = Kalo lupa berarti isinya cuman siaran iklan aja. Gak apa-apa lupa. Mimpi yang important itu yang bisa kita inget terus. Nah, kalo bisa inget terus berarti memang penting buat diinget. Kalo abis bangun terus lupa, ya, ikhlasin aja. Itu mimpi yang bunga tidur. Heran, yah, kok dinamain bunga tidur, kapan nanemnya, yah?

E = Thanks banget, ya, Leo, koq, aq sekarang jadi terobsesi, ni ... hmmmm hmmm hmmm.

L = Well, no comment, deh. Aku juga kadang-kadang ter-obsessi sama orang tertentu. Terus rasanya dia itu gimana, gituh. Tapi orangnya cuek aja. Ya udah, aku juga cuek aja. So what, gitu lho!


+++

10. SAYA SERING MIMPI TENTANG SALAT

D = Dina
L = Leo


D = Hi Mas Leo, apa kabarnya? Begini, Mas, belakangan saya sering mimpi tentang salat. Kalo ga salah kurang lebih sudah 3 kali mimpi salat (baik salat sendirian maupun berjamaah) ... tapi di semua mimpi saya seperti selalu menemukan halangan untuk salat. Contohnya di mimpi pertama, saya datangi mushola kampus ... dari luar tampak megah ... saya niat salat Magrib di dalam mushola itu ... tapi pas sampe di dalam dan siap-siap mulai ... kok, ya, ruangannya gelap, karpetnya bau apek dan kita harus berdesak-desakan. Tapi orang lain di sana seperti ga keberatan dengan keadaan itu. Saya miris aja, kok, tempat ibadah tidak terurus seperti ini.

Di mimpi kedua, saya ingin salat tapi saya ga bisa menemukan mukena lengkap ... yang ada hanya atasannya aja. Di mimpi ketiga, saya berniat berjamaah bersama ibu-ibu dan mbak-mbak di kampung setempat ... niat saya waktu itu hanya salat lalu langsung pergi karena saya gak punya waktu banyak, ternyata pas semua jamaah berkumpul siap-siap salat, ada bapak-bapak (kayaknya
imamnya) malah pidato panjang lebar. Awalnya saya sabar nunggu, tapi si bapak ternyata ga selesai-selesai pidato. Saya cemas sambil ngelirik ibu-ibu di sebelah saya, tanya ke mereka, kok kita ga mulai-mulai salat, ya? Ibu-ibu itu cuma ngangguk sambil senyum miris as if mau ngomong: "Yah, beginilah, maklumin aja ... kita juga benernya ga suka."

Dan si bapak masih ngomong panjang lebar sambil membahas tentang janji masuk surga bagi mereka yang... (saya lupa dia ngomong apa). Saya mulai sebel lalu berdiri dan memaki dia sambil bilang: "Yang bener, dong, Pak! Kapan kita mulai salatnya kalo bapak ngomong terus, lagian ngapain, sih, umbar janji masuk surga? Tuhan aja ga pernah ngejanjiin apa-apa sama umatnya!" Dan saya kaget ternyata para perempuan di belakang saya juga protes ke bapak itu.

Yah, kurang lebih begitu mimpinya, Mas, kenapa, ya? Apa ini karena salat saya kurang khusuk jadinya Tuhan ga mau terima, tapi saya percaya sekali Tuhan tidak seperti itu. Atau, apa karena deep down inside me I don't feel comfortable with all the rituals anymore, ya?

L = Ya, Mbak, definitely, yes. Sampeyan ini sudah gak merasa comfortable lagi dengan segala ritual-ritual, dan khotbah-khotbah kosong itu. Well, di sini aku gak mau berpanjang lebar untuk omongin kejelekan ini atau itu. Kita juga semua tahu, dan gak perlu diulangin lagi di sini. Kita tahu bahwa kebanyakan ritual-ritual itu kosong belaka. Cuma kebiasaan aja, dan maknanya itu habis ditelan waktu. Buat wasting time doang.

So, you know already the hakikat. Hakikatnya itu apa, you have known yourself. Segala ritual itu gak ada artinya lagi kalau sudah menjadi ritual dan khotbah kosong belaka. Udah gak nyambung, hmmm hmmm hmmm....

Dan, believe it or not, beberapa saat sebelum ini aku seperti mengalami suatu day dreaming. Di situ ada kata-kata yang muncul begitu saja di kepala aku, begini bunyinya: "Mukena kek, gak mukena kek, so what?”

Well, I hope you could understand the meaning. That one special phrase is for you, muncul begitu sendiri di kepala aku bahkan sebelum kata-kata yang Anda sampaikan di atas itu sampai kepada aku secara fisik. Sebelum aku membaca kata-kata yang Anda sampaikan itu, jawabannya itu sudah datang. So, mukena kek, gak mukena kek, so what? May you understand the real meaning of mukena di situ, hmmm hmmm hmmm....

D = Satu lagi, ya, Mas, nanyanya.... Barusan, nih, pas tidur siang juga mimpi ga enak. Aku mimpi rumahku dimasukkin roh jahat, dan pas aku mau baca Al Fatihah, eh, tiba-tiba lupa di tengah-tengah. Berkali-kali aku coba baca ulang selalu lupa di tengah. Lalu aku ambil notes yang ada ayat kursinya, tiba-tiba kertasnya tersobek dan berserakan ... dan aku cari berkali-kali, lembaran yang ada tulisan ayat kursinya ga ada di situ alias hilang. Aku takut ... ngerasa ga punya pertahanan lagi, aku lari ke kamar bokap karena di sana biasanya banyak buku doa. Aku ambil buku doanya dan ternyata lembaran- lembarannya nempel jadi satu jadinya aku ga bisa buka sama sekali ... jadilah aku nangis ketakutan.

Pas lagi nangis gitu, dating, nih, si A (mantan pacar) pake kaos putih. Dia ngomong gini sambil ketawa-ketawa: "Kok lo masih di sini, sih? Bukannya harusnya lo udah mati?". Aku makin takut jadi makin nangis trus aku kabur aja ... pas kabur ketemu lagi sama si A, this time dia pake kemeja hitam rapih dan mimiknya juga tenang banget ... bawa Bible pula. Aku meluk dia sambil cerita semuanya dan bilang sama dia kalo tadi dia jahat banget ngomong begitu karena aku takut kalo dia mau aku mati. Si A minta maaf, trus nyuruh aku duduk di samping dia, trus dia bilang: "Yuk, kita berdoa bareng, I pray with my way and you pray with your way, ya."

Aku belum sempet doa apa-apa tiba-tiba dia udah selesai dan dia taro telapak tangan dia di atas kepala aku sambil bilang gini: "Udah, kamu ga usah takut lagi, ya, kamu sudah diberkati."

Pas bangun mataku masih basah ... ternyata nangis beneran. Sori, ya, Mas, pertanyaannya borongan kali ini ... mohon yang ini juga dibantu diperjelas arti mimpinya.

L = Arti mimpi yang kedua ini, kan, juga udah jelas banget Artinya, berdoa pakai Al Fatihah dan Ayat Kursi, maupun berdoa dengan menggunakan Bible (cara Kristen) ... itu sama saja. Kita berdoa kepada Tuhan, dan caranya itu macam-macam, tetapi karena tujuannya sama, ya, sampainya sama. Kalau sikapnya itu ikhlas dan pasrah, dan niatnya itu baik, maka akan sampai ke tujuan yang sama. Metode bisa berlainan, tetapi sampai ke tujuan yang sama. God yang sama.


+++

11. MIMPI DIKASIH BENDEL SAMA SOEHARTO

D = Donny
L = Leo


D = Halo Pak Leo! Pak, setelah membaca tulisan Bapak mimpi ketemu Suharto saya sangat terkesan.

L = Oh, really?

D = Saya seketika iri dan, malam Minggu, sehari sebelum meninggal saya mendapat kesempatan ketemu sama Suharto dalam mimpi. Saya sangat senang. Saya terbangun, saya lihat jam 3-an.

L = Oh really, bagaimana ceritanya?

D = Saya agak lupa, Mas, tapi yang saya ingat, ia dalam mimpi saya terlihat masih sangat muda. Ia dalam suatu kesempatan, dan saya menghampirinya. Ia melihat saya, dan ia memberi sesuatu pada saya, seperti secarik kertas, Mas.

L = Then?

D = Saya terima, setelah itu saya bangun, Mas. Sekarang saya sedang memahaminya.

L = Apa tulisan di kertas itu?

D = Gak ada, Mas, hanya sebendel saja. Ini mungkin wujud harapan saya, agar dapat bertemu dia sebelum ia meninggal, walau dalam mimpi.

L = Ya, something like that. Hmmm hmmm hmmm ... itu ilmunya Soeharto. Kalo mao dipake, bisa. Gak mao dipake, juga bisa.

D = Saya seorang sejarawan, Pak. Kami punya mimpi sebelum meninggal dapat bertemu, untuk mewancarai tentang Peristiwa ‘65. Tapi, hanya dalam mimpi.

L = Ok, in that case. You'll finish that program. Anda akan bisa menyelesaikan riset tentang Peristiwa 1965. Anda sudah dapat berkasnya; jadi tinggal dijalani saja. Nanti akan terbukti, you've got the data from Soeharto. Secara batin, Anda telah dapat akses ke data yang dicari itu. Sekarang tinggal dijalani saja. Nanti akan muncul satu persatu.

D = Saya akan mulai mencari foto-foto dia yang ada dalam mimpi saya. Saya akan cari, saat itu ia di usia berapa, dan sedang jabat apa.

Pak, saya sering merasakan bahwa mimpi adalah informasi. Ya, kalo setingkat nabi disebut wahyu, tapi sayangnya saya sering lupa. Gimana, ya, untuk mengingatnya?

L = Diam saja, gak usah dipikirkan, nanti akan muncul sendiri satu per satu.

D = Pelan-pelan, ya, Pak, kalo memaksa untuk mengingat bias nggak, ya?

L = Susah, Mas, lebih enak kalo pasrah aja, nanti akan ingat sendiri satu per satu ketika saatnya tepat.

D = Iya, Mas, pengalaman saya juga sepertiy itu. Bahkan beberapa waktu saya sering ingat mimpi saya waktu masih kecil.

L = Ya, akan muncul satu per satu. Ketika muncul, langsung ditulis saja. Jadi nanti bisa terkumpul juga dalam bentuk tulisan.

D = Menurut Pak Leo, pengaruh kematian Pak Harto terhadap Indonesia ke depan semakin lebih baik, nggak?

L = Semakin baik, dia itu kan penutup barisan dari generasi ‘45. Generasi 45 boleh bilang semua sudah lewat. Kita yang ada di sini semuanya pasca ‘45. Generasi ‘45 itu tersohor sangat rakus. Dan itu sudah lewat. Sekarang kita melakukan koreksi-koreksi.

D = Ya, hanya orang-orang kecil generasi '45 yang masih ada, tapi kayaknya mereka sudah tidak dianggap bagi Indonesia. Ya, dalam penulisan sejarah saja tulisan tentang sejarah perlawanan terhadap penjajah asing sudah selesai, sekarang harus diganti dengan sejarah transformasi masyarakat Indonesia, tentunya ke arah yang lebih baik. Dan, dalam menulis sejarah seperti ini, peran orang-orang kecil sangat diperlukan.

L = Ya, sejarah akar rumput.

D = Pak, nanti kalo saya ingat satu per satu ijinkan berkomunikasi dengan Bapak, ya?

L = Sure, silakan, Mas. Pakai email lebih enak karena bisa terperinci.

D = Ok Pak, trims, have a nice day!

L = You're welcome, have a nice day, bay bay!


+++

12. TEMAN PEREMPUAN SAYA MIMPI ANAK SAYA MENINGGAL

A = Arman
L = Leo


A = Mas Leo, pa kabar? Langsung aja, nih. Saya punya teman perempuan, yang selama ini bermimpi ada kehadiran saya di tiap-tiap mimpinya, dan bahkan ber-sequel. Kurang lebihnya saya berusaha meng-interpret (seperti anjuran Mas Leo dalam milist-nya), dan tampaknya dia bisa menerima, karena kebetulan, kok, pas dengan keadaan yang beliau alami.

Tapi ada sequel terakhir mimpinya, yang saya gak bisa interpret. Dalam mimpi terakhir, dia datang ke rumah saya (seorang diri), dengan pakaian merah (berkerudung merah juga), trus melihat anak saya yang paling kecil meniggal dunia. Fyi, saya punya 2 anak, yang satu sudah 9 tahun, yang satu lagi 7 bulan. Please help, saya gak bisa interpret-nya.

Hubungan saya dengan teman saya ini boleh dibilang sedang dan lumayan dekat. Dia sering curhat sampai urusan yang paling sakral dan rahasia tentang rumah tangganya. Thanks.

L = Dear Mas Arman, thanks for sharing with us. Menurut saya, mimpi yang dialami oleh teman perempuan Anda itu berhubungan dengan emosi-emosi keperempuanan yang ada di dirinya. Dia bermimpi datang seorang diri ke rumah Anda dengan berpakaian warna merah, kan? Dan di mimpi itu dia melihat bahwa dia "melayat" kematian anak terkecil Anda yang berusia 7 bulan. Bahkan melayatnya itu dengan kerudung merah, kan? Hmmm hmmm hmmm ... itu naluri keperempuanan semata, Mas. Menurut saya begitu, karena ada warna merah yang full itu. Full merah. So, kenapa naluri keperempuananya "melayat" anak terkecil Anda yang "meninggal"? The answer is, dia ingin menjadi "anak terkecil" Anda. So, itu semacam wish fulfillment untuk release emosi-emosi dia yang terhambat di dimensi non-tidur. Secara sadar dia tidak mau akui itu, tetapi alam bawah sadar yang ada di dirinya memunculkan keinginan itu secara "vulagiar". Jadi, seolah-olah dia melihat anak terkecil Anda itu meninggal. Maksudnya, supaya emosi-emosi dia yang terhambat itu bisa tersalurkan. Cuma itu saja. Nah, kalau akhirnya dia bisa menjadi "anak terkecil" Anda secara fisik atau bukan is not my business. You have to decide for it yourself.


+++

13. MIMPI BERPAMITAN DARI TEMPAT KERJA SEKARANG

I = Iwan
L = Leo


I = Dear Mr. Leo, Saya ingin mendapatkan edvise dari Mr. Leo tentang mimpi saya tadi malam. Sebelumnya perkenalkan, nama saya Iwan, lahir th 1966 di Sumatera Utara. Tadi malam saya bermimpi, dalam mimpi itu saya berpamitan dengan seluruh staff di tempat saya kerja, seolah-olah acara perpisahan hari terakhir saya di oranganisasi (saya sekarang bekerja di Palang Merah Amerika) di Banda Aceh. Kemudian setelah pamitan dari tempat kerja yang sekarang, saya pindah ke tempat kos-kosan yang baru. Di tempat kosan ini, saya berada di gedung besar yang isi 1 kamarnya bisa ditempati 4 s.d. 5 orang atau lebih (sangat tidak nyaman). Mohon saran arti dari mimpi saya ini dan apa yang harus saya lakukan? Terima kasih atas advise yang diberikan.

L = Dear Mas Iwan, thanks for sharing with us all. Well, dari mimpi itu saya melihat bahwa Anda itu dipenuhi oleh kekuatiran bahwa kontrak kerja Anda (apabila ada) dengan oranganisasi sekarang itu tidak lagi diperpanjang. Anda tahu bahwa kalau kontrak itu tidak diperpanjang, maka Anda harus kembali seperti Anda dahulu di tempat kerja lama di mana fasilitasnya tidak sebagus di tempat kerja sekarang. Apabila itu benar, maka saya sarankan agar Anda bicara saja dengan pimpinan saat ini. Bicarakan keinginan Anda agar bisa memeroleh karir permanen di tempat kerja sekarang sehingga tidak perlu harus balik kembali seperti dulu, atau mencari tempat kerja baru yang jelas fasilitasnya tidak as okay as di oranganisasi yang asalnya dari Amerika Serikat itu.


+++

14. SAYA TIDAK PERNAH TAHU SIAPA ITU SAYIDIN ALI

R = Ricky
L = Leo


R = Salam kenal, Mas Leo, saya anggota baru di sini. Mas, kalo boleh saya mau nanya tentang arti mimpi saya. Saya pernah mimpi bertemu dengan seorang perempuan yang mengaku sebagai istri saya "zaman dulu". Oleh perempuan ini saya diajak pergi ke satu tempat dan bertemu malaikat maut. Di tempat itu saya dijanjikan akan diberi bayi laki-laki yang katanya juga ini adalah anak saya dulu, jika saya hidup dengan baik. Cuma waktu saya lihat bayi itu berbentuk tengkorak. Lalu saya disuruh keluar lewat sebuah pintu. Ketika saya keluar dari pintu itu di depan saya ada beberapa kuburan dan di depannya ada hutan jati. Lalu ada sebuah rumah tua yang kosong di sampingnya. Ketika saya melihat rumah itu rasanya tidak asing buat saya. Ada perasaan bahwa ini adalah tempat tinggal saya dulu, tapi dalam kenyataannya saya tidak kenal tempat itu.

Nah setelah mimpi itu, beberapa hari kemudian saya mimpi ada di Mekah. Di sekeliling saya penuh dengan orang-orang muslim. Dalam mimpi itu saya lancar berbicara dengan menggunakan bahasa Arab membahas agama, lalu saya dibawa ke sebuah benteng dan dipertemukan dengan Sayidin Ali. Mendengar suaranya yang keras saya kaget sampai bangun. Perlu Mas Leo ketahui saya beragama Katholik, jadi saya tidak pernah tau siapa itu Sayidin Ali.

Sebenarnya saya sering sekali mimpi diiringi seorang keturunan Arab dibelakang saya, terutama jika saya mimpi diserang atau berkelahi, selalu ada yang membantu saya. Mohon pencerahannya, ya, Mas. Terima kasih sebelumnya.

L = Dear Mas Ricky, thanks for sharing, hmmm hmmm hmmm.... Kok heran, sih? Biasa-biasa aja, kok, pengalaman seperti itu. Kita manusia itu, kan, basic-nya roh, dan bukan fisik. Fisik ini cuma sementara aja, kayak Babe Harto yang sekarang udah jadi tanah (asli tanah; tubuh fisik manusia itu tanah thok). Tapi roh manusia itu abadi, tidak bisa mati. Kalo fisik udah jadi tanah, roh bisa tetap hidup, so what? Dan kalo tetap hidup berarti gak bisa mati. Dan kalo gak bisa mati, berarti gak diciptakan. Memang udah ada dari sononya dan akan tetap ada sampai kapanpun.... Di sini kita mungkin harus memakai pengertian reincarnation bahwa manusia itu bisa hidup berulang kali. Pakai saja, gak apa-apa. Asal gak ekstrem, pengertian reinkarnasi itu membantu juga. Membantu menjelaskan kenapa kadang-kadang kita bias merasa sudah pernah mengalami suatu hal, merasa sudah pernah mengunjungi suatu tempat ... merasa memiliki hubungan erat dengan suatu budaya yang benernya secara fisik asing bagi kita. So, you are a Catholic who feel to be close to Arab people. Lalu bisa juga kenal dengan Sayidin Ali, so what? Terima saja, enjoy aja....

Aku juga begitu, kok. Aku ini tidak bisa bahasa Jawa, tetapi kadang-kadang aku bangun tidur dan klayar-kliyer dengan kata-kata bahasa Jawa yang aku gak ngerti keluar begitu saja dari mulut aku. Terus aku musti search di internet buat cari artinya.... Itu contoh yang simple, yang lebih ribet juga ada, tapi untuk apa? Yang penting enjoy aja dan diambil hikmahnya bahwa segalanya itu berhubungan. Gak ada, tuh, yang namanya roh manusia Katholik dan roh manusia Islam. Gak begitu kok. Roh manusia is roh manusia, gak ada agamanya.


+++

15. SUSI TANYA MIMPI JUGA, DUNK!

S = Susi
L = Leo


S = Dear Pak Leo, pengen ngobrol, dunk, Susi sama Bapak. Kapan, ya, Bapak ada waktu? Sebentar aja kali kalo ada kesempatan di YM. Sekarang, Susi ingin tanya sedikit aja. Terima kasih sebelumnya jika Pak Leo sempet baca … :) Susi sering mimpi, n terkadang mimpi tersebut menjadi de javu, kenapa, ya? Belakangan ini mimpi Susi berkaitan dengan job offering di tempat part time. Jadi gini ... Susi, kan, part time juga di salah satu lembaga, n lembaga tersebut menawarkan untuk full time. Tapi Susi belum bisa atau tepatnya gak berani mengiyakan mengingat situasi lembaga yang menawarkan tersebut tidak pasti, meski sebenranya Susi seneng-seneng aja kerja part time di sini. Di sisi lain Susi berat untuk meninggalkan lembaga tetap tempat Susi kerja.

Nah, di mimpi, Susi bicara dengan orang yang menawarkan, dan juga dengan direkturnya yang menanyakan Susi ambil or gak penawaran tersebut. Susi bingung. Apa artinya, ya, Pak? Terima kasih atas pencerahannya, Pak Leo. Susi tunggu. Salam.

L = Dear Susi, thanks for your sharing, hmmm hmmm hmmm ... kenapa heran? Kalo kita berpikir keras ingin untuk berbicara dengan seseorang, maka kita akan benar-benar berbicara dengan seseorang itu secara telepatik. Dan komunikasi telepatik itu akhirnya muncul di mimpi kita. So, artinya memang bener-bener udah ngomong di mimpi. Hal-hal seperti itu termasuk very normal, jadi gak usah heran. Kita memang bisa berkomunikasi tanpa angkat telpon dan tanpa SMS. Bisa komunikasi dengan niat. Dan itu bisa muncul dalam bentuk mimpi. Gak usah bingung lagi, yah, telpon aja langsung orangnya.


+++

16. SAYA BEBERAPA KALI MIMPI MENGGENDONG BAYI

R = Rex
L = Leo

R = Mas, saya beberapa kali mimpi menggendong bayi, apa artinya?

L = Hmmm hmmm hmmm ... that's you. You are a "baby". Arti kedua is you have been given something. Sesuatu yang harus dijaga dan dibesarkan. Semacam karunia atau "ilmu". Ada sesuatu, tapi harus coba-coba juga untuk tahu secara pasti itu "ilmu" apa. Bayi itu artinya selalu bagus. Yang jelas you are a new person now. Arti kedua, tentang karunia itu, harus dicoba juga. Itu healing ability, tapi pastinya untuk healing apa harus dicoba juga.

R = Gimana caranya mencoba?

L = Ya, coba saja kalau ada yang minta bantuan. Coba saja kalau ada yang minta disembuhkan. Nanti akan tahu sendiri untuk apa saja. Just that. Jalani saja, gak usah melankolis-melankolis amat.

R = Ok, kenapa aku diberi ilmu it?

L = Because of your life experience.


+++

17. MIMPI TENTANG TIGA BIDANG PADANG RUMPUT

H = Henidar
L = Leo


H = Dear Moderator Milis Spiritual- Indonesia , saya ingin bertanya arti mimpi teman saya tentang rumput yang dilihat di pelataran candi atau pagoda yang menurut teman saya ada di Filipina tempat dia pernah studi S2 bidang kesehatan. Yang dia ingat dalam mimpinya ada 3 bidang padang rumput yang kecil kerdil hijau dan indah: 1 bidang subur penuh, 1 bidang subur tapi setengah penuh, dan 1 bidang lagi subur dan tidak
penuh. Teman saya seorang dokter berjenis kelamin laki-laki. Biasanya saya bisa menerawang mimpinya dan terjadi, tetapi kali ini tidak. Bisakah saya dibantu untuk membantu jawab pertanyaan teman saya? Terima kasih sebelumnya. Salam.

L = Dear Mbak Henidar, thanks for your question. Begini yang saya dapat: Candi atau pagoda di Filipina itu adalah simbol dari diri dokter laki-laki teman Anda itu beberapa tahun yang lalu, seperti saat ketika dia studi S2 di Filipina itu. Nah, pada saat itu dia merasa melihat 3 kemungkinan alternatif yang bisa dia jalani di masa depannya (yang sekarang berarti saat ini). Alternatif pertama adalah menjalin hubungan pribadi dengan orang-orang yang telah memiliki komitmen penuh secara personal dengan orang tertentu, dan hubungan itu telah berjalan lancar dan produktif; ini disimbolkan dengan padang rumput yang penuh. Alternatif kedua adalah menjalin hubungan pribadi dengan orang yang telah memiliki komitmen setengah penuh dengan orang tertentu lainnya; ini disimbolkan dengan padang rumput yang setengah penuh. Alternatif ketiga adalah menjalin hubungan pribadi dengan orang yang sama sekali tidak memiliki komitmen pribadi dengan orang lain; ini disimbolkan dengan padang rumput yang gersang.

Nah, implikasi dari tiga alternatif itu terlihat jelas bagi diri si dokter laki-laki teman Anda itu. Apabila dia menjalin hubungan dengan orang yang telah memiliki komitmen penuh dengan orang lain, maka diri si dokter itu akan tampak "normal-normal" saja. Dia tidak akan menonjol karena padang rumputnya itu subur dan penuh. Apabila dia menjalin hubungan dengan orang yang memiliki setengah komitmen, si dokter itu akan terlihat agak menonjol, maklumlah padang rumputnya itu setengah penuh dan diri si dokter (disimbolkan oleh candi /pagoda itu) akan lebih terlihat. Nah, dalam alternatif ketiga, apabila dia menjalin hubungan dengan orang yang sama sekali tidak memiliki komitmen dengan orang lain, maka si dokter itu akan benar-benar terlihat secara menonjol. Seperti mencolok mata sekali (disimbolkan oleh candi/pagoda yang berdiri secara kontras di tengah lapangan yang rumputnya subur tapi jarang-jarang itu). Kelihatannya teman Anda itu belum mengambil keputusan tentang alternatif yang akan dijalaninya. Itu saja yang saya lihat, semoga bisa membantu.


+++

18. GOD HIMSELF DAN GOD HERSELF

H = Henny
L = Leo


H = Mas Leo, terinspirasi dari uraian panjang lebarnya tentang God Himself dan God Herself, aq jadi ingat mimpiqu menjelang subuh beberapa bulan yang lalu....

L = Ini komunitas, yah, aliran Nabi Yusuf, As., si tukang mimpi dan tukang artiin mimpi, yah, hmmm hmmm hmmm....

H = Saat ntu aq mimpi melihat Papi di atas suatu panggung, he stands in front of lots of people. Dan
aq di salah satu kerumunan ntu. Tiba-tiba Papi shouts "Siapa di antara kalian yang berasal dari 2 ayah 1 ibu?" lalu muncullah beberapa orang laki-laki dan perempuan naik ke panggung....

L = Ok ... So, 2 ayah dan 1 ibu, then?

H = Kata Babe, itu lambang trinitas berarti, kan, hakikatnya, ya, Dia juga. Pertanyaanqu, nie, di antara ketiga yang ada di Trinitas itu mana yang male dan mana yang female? (maaf sebelumnya kalo aq belum pernah baca soal Trinitas. Mebi kalo ada salah kata, mohon diampuni, yak….)

L = Kalo salah gak ada ampun, aku suka gigit nih.... Kalo salah digigit aja, yah, hmmm hmmm hmmm.... Well, Trinitas, sih, Trinitas tapi bukan Trinitas model Kristen/Katholik orthodox, yah; aku pakai kabalah yang memiliki pengertian-pengertian mirip dengan aliran Kejawen dengan sedulur papat lima pancernya itu.

So, in your dream, you saw many people, laki-laki dan perempuan, yang mengaku lahir dari 2 ayah dan 1 ibu. Nah, itu kan arti simbolik juga. Artinya, manusia-manusia itu lahir dari Trinitas. Trinitas itu simbol dari the One (Lord God Almighty). Tapi, The One itu, kan, tidak bisa didefinisikan, tidak bisa diuraikan, tidak terbatas, tak terperikan. Nah, untuk menjelaskan the One itu, kan, mau gak mau kita harus menggunakan berbagai macam simbol, antara lain simbol Trinitas.

Trinitas sebagai simbol dari the One itu memang terdiri dari dua maskulin dan satu feminin. Kenapa begitu? Karena yang muncul pertama kali itu elemen udara (sifatnya maskulin); setelah elemen udara muncul, barulah muncul elemen air (sifatnya feminin); setelah itu barulah muncul elemen api (sifatnya maskulin).

Nah, itu trinitas: udara, air, dan api. Udara itu maskulin, air itu feminin, dan api itu maskulin. Jadi benar juga kalau dikatakan bahwa Trinitas itu 2 ayah dan 1 ibu. Dua maskulin dan satu feminin. Yang maskulin itu (ayah) elemen udara dan elemen api, dan yang feminine itu (ibu) elemen air. Setelah Trinitas itu turun, barulah jadi para manusia itu yang gendernya bisa laki-laki dan bisa perempuan. Tetapi, secara elemen, semua manusia-manusia itu adalah tanah. Nah, tanah itu sifatnya feminin.

Karena Tanah itu feminin, dan kita sebagai manusia itu basic-nya memang tanah, maka ketika kita menghadap kepada Trinitas (dimensi-dimensi roh yang ada di atas kita), kita harus menengadah ke atas sebagai "feminin". Yang menengadah (menjadi wadah) itu "feminin".

Dan menengadah ke atas itu disimbolkan secara fisik dengan tangan yang benar-benar menengadah ke atas seperti dalam tradisi Yahudi/Arab; atau disimbolkan dengan kedua telapak tangan yang mengatup di depan dada atau di atas kepala seperti dalam tradisi Hindu/Buddha dan Kejawen.

So, memang benar juga kalau dikatakan bahwa manusia-manusia itu lahir dari dua ayah dan satu ibu. Dua ayah itu simbol dari God Himself (elemen udara dan elemen api). Dan satu ibu itu simbol dari God Herself (elemen air). Dan kita menjadi God Themselves (elemen tanah).

H = Apakah ada perbedaan arti antara God Himself dan God Herself?

L = Ada juga, God Himself itu yang pertama (elemen udara), dan God Herself (elemen air) itu yang kedua. Teorinya begitu, hmmm hmmm hmmm....

So, menggunakan pendekatan God Himself dan God Herself itu akhirnya kita akan mengerti bahwa sebagai umat manusia, kita itu memang jelas-jelas tanah (elemen yang sifatnya feminin). Secara rohani (batin/spiritual), kita itu semuanya feminin dalam relasinya dengan dimensi-dimensi roh yang ada di atas kita.

Biarpun gendernya laki-laki atau perempuan, jiwa (roh) kita itu basic-nya selalu bersifat feminin. Makanya orang yang gendernya laki-laki dan menekankan kelakilakiannya itu selalu menemui masalah karena tidak mau mengakui bahwa dirinya itu sebenarnya, secara rohaniah (batin/ spiritual) sebenarnya feminin dalam relasinya dengan dimensi-dimensi roh yang ada di atasnya.

Well, kurang lebih seperti itu pengertiannya. Tapi kita juga bisa mengatakan bahwa jiwa manusia itu both feminine and masculine, yang juga benar. God yang tak terdefinisikan itu kan both masculine dan feminine, so are we all. Kita semua juga begitu, benernya, walaupun secara fisik bisa memiliki gender laki-laki ataupun perempuan.

Jiwa yang bener-bener masculine atau feminine itu cuma isapan jempol belaka. Secara kejiwaan kita itu both, keduanya sekaligus. So, bisexuality itu sebenarnya lebih natural bagi manusia. Nah, spiritualitas manusia itu akan semakin meningkat semakin dia itu bisa menerima bahwa dirinya itu bisexual. So what gitu, lho, memang seperti itu dari sononya....


+++

19. MIMPI BERTEMU DENGAN ALMARHUM AYAH

T = Tia
L = Leo


T = Salam kenal, Mas Leonardo Rimba … gini, Mas, saya mau tanya tentang arti mimpi kakak saya. Kakak saya bermimpi kalo dia diajak ayah saya (sudah meninggal) untuk memagari atau mengelilingi saya dengan kawat berduri. Katanya, kakak saya bermimpi yang sama 2 kali. Kakak saya menafsirkan mimpinya, kalo saya disuruh membuka hati untuk laki-laki lain, karena saat ini saya tengah menjalin hubungan dengan seorang laki-laki yang terpisah jarak, tapi apa hubungannya ??? Apakah ada indikasi ayah saya tidak menyukai pacar saya???

Istrinya (kakak ipar saya) juga bermimpi kalo saya diajak ayah saya ke rumah kakak dan kakak ipar, dan kita berempat ngobrol di kasur yang bagus.

Saya sendiri juga bermimpi kalo saya ngobrol dengan ayah saya dan saya minta dia untuk hidup kembali dan ayah menjawab "Tidak mungkin"; kemudian saya jawab lagi: "Ya sudah, pokoknya saya ditemani" dan ayah saya menjawab: “Ya, dia nanti akan menemanimu (sambil menunjuk arwah ayah saya sendiri yang berdiri terpaku di pojok).

Mohon dibantu, ya, Mas. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan banyak terima kasih....

L = Begini Mbak Tia, saya merasa Anda ini mempunyai hubungan khusus dengan almarhum ayah Anda. Jadi seperti Anda ini dulu memang sangat diproteksi oleh ayah Anda sehingga tidak dapat bebas menjadi diri Anda sendiri. Nah, Anda itu dulu bukan semacam seorang anak "pemberontak" tetapi lebih banyak menuruti kemauan ayah Anda. Sejak ayah Anda meninggal, Anda seperti mencari-cari figur yang bisa mendekati, tetapi tidak ada. Kalaupun ada, figur itu jauh secara fisik (pacar Anda sekarang). Saya sendiri merasa figur yang Anda cari itu tidak bisa didapat sampai sekarang. Anda mungkin merasa bahwa pacar Anda yang jauh itu paling mendekati sosok ideal Anda, tapi orang-orang melihatnya tidak seperti itu. Tapi Anda tidak peduli. Well, ini semacam drama psikologis, Mbak. Jadi ada semacam ikatan-ikatan dari masa lalu yang masih dicoba untuk
diteruskan. Menurut saya, hal-hal semacam perasaan ingin melindungi dsb. ... yang diperlihatkan oleh kakak dan kakak ipar Anda itu termasuk wajar-wajar saja. Mereka merasa "mewarisi" rasa ingin melindungi Anda, seperti yang dulu diperlihatkan oleh almarhum ayah Anda. So, solusinya itu lalu bagaimana? Well, solusinya itu is up to you. Anda itu mau mengikuti "tekanan-tekanan" yang datang dari keluarga, atau mau mengikuti "dorongan-dorongan" yang datang dari dalam diri Anda sendiri. Kalau Anda mau keduanya, tarik-menarik antara keluarga (kakak dan kakak ipar) dan diri Anda akan berlangsung bertahun-tahun.

Kalau Anda "memberontak", kemungkinan Anda akan berhasil dalam hubungan dengan pacar jarak jauh itu. Kemungkinan gagal juga ada. So, memang gak ada solusi yang gampang. Ini, kan, sekali lagi, termasuk drama psikologis. Ada semacam pressure agar Anda tetap menjadi anak penurut, dan ada dorongan dari dalam diri Anda sendiri agar Anda dengan sengaj melanggar apa yang di masa lalu telah Anda turuti. So, dijalani saja. Kalau mau langgar, ya, langgarlah, it's your own life. Kelihatannya harus seperti itu, sebab akan ada pelajaran yang Anda bisa dapat. Kalau menjadi anak penurut, kan, dulu udah pernah, ngapain diterusin?


+++

20. MIMPI BERCUMBU DENGAN TEMAN YANG SUDAH MENINGGAL

D = Dina
L = Leo


D = Halo Mas ... langsung aja, ya, sori banget, nih, bukannya ga usaha tapi daripada keliru.... Sebenernya agak malu juga ceritanya soalnya, ya, begitulah, banyak adegan bercumbu, huehehe.... Jadi tadinya itu aku lihat banyak temen-temen dari masa lalu, ada temen SD, temen di tempat kerja dulu, dan kita semua kayak lagi pergi outing aja. Berkegiatan bersama, ngobrol-ngobrol, pokoknya enjoy banget, deh. Sampe akhirnya di kejauhan aku ngeliat temen lamaku (waktu di mimpi aku ga sadar bahwa dia, tuh, sebenernya udah ga ada). He looks so mature, serene, dan ganteng tentunya, dan tiba-tiba aku, kok, kayaknya jadi kangen gitu sama dia ... jadilah diriku menatap mupeng, huehehehe…. Ternyata dia mendekat dan memeluk.... Waktu dipeluk dia, aku tanya ke dia: "Kamu ke mana aja? Udah lama ga ketemu?" Tapi dia ga jawab apa-apa ... dia ga ngomong apa-apa. Gitu, Mas ... dan berlanjutlah kita berdua sampe akhirnya dia tanya nomor HP aku ... trus waktu aku nulis nomor HP-ku di kertas, dia meluk aku lagi trus terbersitlah di benakku pada saat itu: "Lho, ni anak, kok, cara meluknya sama banget sama si R, ya?" (R ini adalah cowok yang baru aja aku putusin). Dan bangunlah aku tadi pagi dengan pertanyaan: "Mmm ... kok gue ngimpiin si A, ya? Bukannya udah lama meninggal dia?"

Kenapa begitu, ya, Mas? Apakah ini hormonal belaka atau si A minta didoain atau apakah?

L = Well, itu dan kangen-alhormonal (artinya sesuatu yang muncul dari kangen-kangen). You miss your ex-boyfriend, tapi sadar bahwa itu mustahil untuk direalisasikan. Kalo mimpiin ex-boyfriend your subconscious (alam bawah sadar) itu belum bisa menerima karena baru putus. On the other hand, hormon-hormon syeksual itu gak bisa kompromi, apalagi udah mulai deket-deket bulan purnama kayak geneh. So, eng ing eng ... muncullah si A itu (yang udah meninggal) sebagai substitute (pengganti) supaya kangen-kangen dan desakan hormon itu agak sedikit gimana, gituh. Supaya ada something yang di-release, gituh. Supaya gak bikin mumet sepanjang hari, gituh. Nah, kalo udah keluar di mimpi, kan, rasanya plong. Jadi kita bisa lega karena udah merasa dipeluk dan dicium, hmmm hmmm hmmm.... Sama aja, kan, yang penting cowok juga, kan, hmmm hmmm hmmm....


+++

21. MIMPI MENAKLUKKAN PUNCAK GUNUNG

T = Titi
L = Leo


T = Hai Mas Leo, met kenal, ya. Aku tau alamat Mas dari milis. Maaf sebelumnya kalo aku merepotkan, nich. Aku mau tanya tentang mimpiku, mungkin Mas Leo berkenan untuk membantu….

L = Silakan aja, Mbak.

T = Begini, lho, Mas Leo: Aku pernah bermimpi mendaki gunung yang tinggi sekali dengan berpakaian pengantin. Dalam mimpiku itu sepertinya aku mendaki gunung bersama dengan seseorang. Kami mendaki dengan bersusah-payah, dan aku sendiri sambil menangis karena merasa pendakian itu begitu berat dan melelahkan. Tetapi untungnya tangan “seseorang” itu terus memegang dan menarik aku sambil terus menyemangatiku untuk jangan menyerah/berhenti. Dan akhirnya kami berdua sampai di puncak gunung yang tinggi, dan saking tingginya aku bisa merasakan liukan seperti berada di atas pohon tinggi dan angin yang agak kencang. Tetapi, akhirnya aku menangis lega dan merasa begitu takjub setelah melihat pemandangan alam yang begitu indah dari atas puncak gunung. Dan di situlah aku baru tau kalo “seseorang” yang menarik dan terus membantuku mendaki gunung adalah kekasihku yang sekarang sedang sakit.

Apa makna dari mimpi itu, ya, Mas, karena aku tidak bisa melupakan mimpi itu meskipun aku mimpi sudah lama sekali.

L = Artinya, kan, sudah jelas, Mbak. Ada tantangan-tantangan yang berat sekali (disimbolkan oleh gunung yang didaki), dan ada keberhasilan melewati tantangan-tantangan itu (disimbolkan oleh tercapainya puncak gunung). Lalu ada cara-cara pandang baru yang diperoleh setelah berhasil melewati tantangan-tantangan yang berat itu (disimbolkan oleh pemandangan indah dari puncak gunung). Nah, segala tantangan-tantangan dan perjuangan itu ternyata ada hubungannya dengan kekasih Anda. Anda merasa berjalan dengan kekuatan Anda sendiri, tetapi ternyata tidak. Ternyata Anda berdua dengan kekasih Anda. Anda merasa dibantu oleh alam semesta, tapi tidak bisa mengidentifikasi siapa sebenarnya yang menjadi agen dari alam semesta itu. Nah, di mimpi itu diperlihatkan bahwa figur itu adalah kekasih Anda sendiri.

Berdasarkan mimpi Anda itu, saya melihat bahwa Anda dan kekasih Anda tidak akan mengalami hal-hal seberat di masa lalu. Anda telah bersama-sama ketika melewati segala tantangan itu, so nothing is too hard for both of you now. You are in it already.


+++

22. ITU PILIHAN HIDUP MEREKA SENDIRI, KAN?

T = Tommy
L = Leo


T = Mas Leo, semalam saya mimpi di mana ada orang yang lagi sakit dan menurut saya perlu pertolongan, lalu saya coba obati dengan cara yang pernah saya pelajari, tetapi orang yang sakit itu malah tidak mau saya obati, dia tidak mau saya dekati malah ngumpet dan melayang lalu nempel pada plafon rumahnya kayak cecak, tetapi tetap saya obati dari bawah dengan menengadah ke atas karena dia menempel pada plafon. Apa artinya, Mas, ya?

L = Artinya itu simbol dari orang-orang yang sakit tapi tidak merasa dirinya sakit. Jadi, orang-orang semacam itu akan lari ke sana ke mari untuk menghindari orang yang tergerak dan ingin membantunya. Bahkan dia akan menghindari dengan cara-cara yang tidak masuk akal (disimbolkan dengan lari-lari dan menempel pada plafon rumah seperti cicak). Itu simbol saja dari keadaan yang Anda hadapi dalam kehidupan nyata. Secara umum, itulah yang Anda lihat; banyak orang yang sebenarnya sakit tapi tidak ingin disembuhkan. Menurut saya, sakitnya itu jiwa dan bukan fisik sebab orang yang sakitnya fisik tidak bisa lari-lari dan ngumpet-ngumpet. Tetapi orang yang jiwanya sakit akan berperilaku aneh-aneh seperti itu. So, menurut saya biarkan sajalah. Kalau mereka tidak minta bantuan, biarkan sajalah. Itu pilihan hidup mereka sendiri kan?


+++

23. AKU SERING MIMPI ALM. AYAH/IBU

R = Rini
L = Leo

R = Mas Leo, kenapa, ya, akhir-akhir ini aku sering mimpi alm. bapak/ibu saya, bahkan siang hari pun juga. Yang aneh semalam saya mimpinya semrawut banget. Sebelumnya saya mimpi: saya, suami, dan anak saya yang laki seperti di Bali dan sedang melihat pertunjukan (kayak musik, deh, kalau gak salah). Pas ditengah-tengah pertunjukan anakku minta keluar (di mimpi itu anakku seperti masih SD, padahal sudah SMA). Pas di luar, suamiku tetep ngotot masih mau nonton pertunjukan itu, akhirnya aku dan anakku nunggu di luar. Padahal seumur-umur suamiku ini gak suka nonton begituan. Trus bisa nyambung mimpi alm. ibuku, di mimpi itu, almarhumah ngasih uang ke aku tapi, kok, aku ngrasa kurang. Hanya setelah itu gak jelas, anehnya mimpi lagi: alm. bapakku tidur dan di sebelahnya ada anak kecil, tapi gak begitu jelas anak kecilnya. Cuman aku ngliat alm. bapak itu tidur di situ.

L = Hmmm hmmm hmmm....

R = Kenapa, ya, Mas? Dan kenapa, ya, sering sekali aku mimpiin almarhum akhir-akhir ini. Padahal tiap hari aku tetap kirim doa untuk mereka.

L = Because you are becoming mature fast. Mereka itu, your father and mother, kan, simbol-simbol dari kedewasaan. Jadi, Anda memasuki masa yang lebih dewasa, masa di mana figur Anda seharusnya mendekati apa yang telah dilalui oleh alm. ayah/ibu Anda dahulu. Itu yang aku lihat, so kalau Anda tetap ngotot sebagai perempuan dewasa muda, mimpi seperti di atas itu akan muncul terus berulang-kali sampai Anda mengubah konsep diri Anda sendiri sehingga lebih realistis. Dan yang lebih realistis itu ditunjukkan dengan simbol berupa ayah dan ibu Anda. Maskulin dan feminin sekaligus. You might have to reconsider your own self concept from now on. Itu juga proses, perlu waktu juga. Pada akhirnya Anda akan lebih wise, lebih bisa menerima segalanya, lebih bisa memberi. So, please check what kind of traits that your late father and mother used to have. Anda mungkin harus meng-consider juga kemungkinan bagi Anda untuk menginkorporasikan traits
itu ke dalam diri Anda pribadi saat ini.


+++

24. YOUR OWN FEELINGS ITU SEKARANG SEPERTI MAWAR PUTIH

D = Diana
L = Leo


D = Halo Mas Leo, belakangan aku coba untuk interpretasi mimpiku sendiri, pake feeling aja.

L = Good, trus gimana? Bisa nyambung, kan?

D = Bisa, so far bisa karena yang muncul biasanya bukan hal yang baru.

L = Good, I'm glad to hear that.

D = Tapi semalem ada mimpi melihat bunga mawar putih mengalir di sungai dan bertemu dengan mawar putih lainnya, dan sampe sekarang masih belum mudeng.

Kalo mimpinya indah tapi pas bangun perasaannya kurang enak biasanya memang bukan suatu yang baik, dan sebaliknya. Dan waktu mimpi melihat mawar itu rasanya tenang dan adem, tapi kira-kira maknanya apa, ya, Mas?

L = Ayo artiin sendiri.... Hmmm, well, artinya your own feelings itu sekarang seperti mawar putih yang mengalir di sungai. Terus ada somebody yang feeling-nya juga seperti mawar putih mengalir di sungai yang sama. Jadi seperti "senasib" begitu.

D = Sepertinya hal yang baik, memang belakangan masih belajar untuk berpasrah.

L = Kayaknya bisa ketemu juga, tuh. But, liat aja, deh. Jalanin aja, Kalo emangnya musti ketemu, pasti ketemu.

D = Seperti Mas Leo bilang, karena aku elemennya api jadi learning by doing, selama ini yang belum dilakukan cuma, ya, itu tadi ... pasrah.

L = Lha iya, sama kayak aku. Musti kejedut dulu baru kapok, dan gak cuma sekali.

D = Mengenai mimpi yang liat awan nancep itu udah aku kasih tau ke bokap (karena feeling-ku mengatakan bokap berhak tau), dan memang akhirnya kita sekeluarga memutuskan untuk waspada dan giat berdoa buat jaga-jaga aja.... Belakangan ajnaku kedut-kedut ... udah dua hari, kenapa, ya?

L = Gak mao jawab, ah, udah tau jawabannya. Udah tau, kok, masih ditanyain lagi?

D = Iya, deeeh, hueeeheheh. Ok, deh, kalo gitu, thanks, ya, Mas!

L = Sure, take care, bay bay!


+++

25. AKU SELALU DIKEJAR DAN DICIUMIN TEMAN KELAS

M = Meity
L = Leo


M = Sore, Mas, help me, please….

L = Kenapa, Mbak?

M = Mas, kok, menjelang tahun baru dan setelah tahun baru, kok, mimpiku anak celaka dan kehilangan anak terus, sampai tadi pagi temanya itu aja. Sorry, nih, Mas, langsung tembak….

L = Anak siapa yang terlihat di mimpi?

M = Anakku umur 5 tahun, cowok. Waktu tanggal 28 Desember, terlihat di mimpi kayak anakku, tapi masih bayi dan mati kaku menghitam, tapi kayak anak orang lain juga yang karena lupa dikasih susu jadi mati.

Waktu tanggal 31 Desember, mimpi anakku kecebur sungai yang besar; kami ada acara bezuk bayi teman, dan sampai aku menangis, pokoknya sampai memohon di mimpiku agar aku dikasih kesempatan membesarkan anakku. Akhirnya anakku seperti diupacarain kemudian hidup; aku peluk dia sambil nangis sampai bangun….

Waktu tanggal 13 Januari, mimpi seperti di rumah baru ada acara "jagong bayi"; aku pangku anakku tapi, kok, pake rok, kembaran ama aku ... padahal anakku, kan, cowok ... kemudian ada yang nanya, kubilang, dulu pengennya memang anak cewek (padahal tidak, itu hanya di mimpi), kemudian ditanya ari-ari ditaruh di mana? Aku jawab, di depan rumah yang sekarang jadi garasi, terus ibu itu bilang ada hantu perempuan yang suka niup-niup wajah dia. Ibu yang satunya lagi tidur, lalu bangun, dan membenarkan bahwa sekarang pun hantu itu sedang niupin wajahnya....

Kemudian tadi pagi, aku mimpi lihat mayat anak udah kaku di sebuah ruang seperti bangsal rumah sakit; aku pangku salah satu cewek sekitar 2 ato 3 tahun, aku sedih banget, rasanya anakku pun di situ juga. Aku bangun seperti kehilangan, aku, tuh, mau ganti pic anakku, kok, malah tidak bisa, jadi black gitu, biar Mas Leo tau model anakku.

L = Wah, kok aku ini merasa seperti sampeyan itu agak dipaksakan untuk cepat dewasa dibandingkan dengan rata-rata perempuan lain. Jadi, sepertinya Anda ini sudah diberi tugas ini dan itu ketika teman-teman sebaya Anda dulu masih bermain-main. Seperti ada banyak yang menakut-nakuti Anda ketika masih kecil. Tetapi Anda tidak mau mengingat-ingat hal-hal masa lalu itu lagi. Karenanya, memory yang tertekan ke alam bawah sadar itu muncul berbentuk mimpi-mimpi buruk itu.

Paling Anda bisa mengakui (apabila benar yang aku tuliskan tadi) bahwa hal-hal yang relatif "buruk" itu telah terjadi di diri Anda. Tapi itu, kan, masa lalu. Dan Anda, kan, bisa ikhlas.

Nah, again, apabila itu benar, ya, ikhlaskan saja. Say goodbye to your past. Make peace with your past. You are very tough with yourself. Anda harus memanjakan diri Anda sendiri juga. Anda terlalu keras terhadap diri Anda sendiri, bahkan sampai sekarang. Anda gak biasa memanjakan diri sendiri. Nah, "anak kecil" yang ada di dalam jiwa Anda itu merasa merana. Takut, kesepian, dsb....

So, please start memanjakan diri sendiri. Start loving yourself. Gak usah terlalu keras sama diri sendiri. Itu yang aku rasakan.

M = Ooo ... jadi masa lalu, ya, Mas. Syukur, dech, tidak ada hubunganya dengan my son, hanya satu, loh, Mas, semata wayang. Ngeri juga kalo kenapa-apa.

L = Coba rubah gaya hidup selama ini, gak usah begitu tegas terhadap diri sendiri. Di diri kita, kan, ada "anak kecil" juga. The childish part of us still alive even now. Dan itu harus disayang, dong,
harus dimanjakan juga, dong, hmmm hmmm hmmm....

M = Kalo kecewa masa lalu, aku, tuh, ndak tahu kenapa masa kecilku banyak teman lawan jenis yang naksir dan melakukan pelecehan seksual entah nyubit, nyolek, bahkan guru olah ragaku pernah nyium aku ... di SD yang paling parah ... nah aku ngadu ke ortu dicuekin.... Jadi saat TK sampai SD pulang sekolah adalah hal yang aku benci karena selalu dikejar dan diciumin teman kelas; yang menonjol juga kakak kelas yang katanya naksir gitu, dech…. So, aku benci masa TK dan SD-ku....

L = Ya, itulah. Dan itu yang muncul di mimpi. Mimpi itu simbol-simbol belaka. Anak kecil yang muncul in your dream is you, yourself. Itu diri Anda sendiri di kala kecil. Solusinya adalah ikhlaskanlah masa lalu Anda itu. Ikhlaskan saja. Itu, kan, udah lewat, dan gak bisa balik
lagi. Kalau Anda ikhlas, berarti Anda memutuskan rantai dengan masa lalu, dan Anda akan
bebas untuk hidup di masa kini.... Nice talking with you today, I have to sign out now, bay bay!

M = Thank a lot, Mas ... bye ... dee....


+++

26. AKU MIMPI PAKDHEKU MENINGGAL

P = Prawiro
L = Leo


P = Mas Leo, jumpa lagi, Mas. Saya mau ikutan nanya tentang tafsir mimpi, nih. Begini, Mas. Tadi malam saya mimpi, paman, tepatnya pakdhe saya meninggal. Dalam mimpi itu dia pamitan ke saya, dengan muka yang sedih, sambil membungkuk dan bahkan dengan tekuk lutut dia mengulurkan tangan untuk salaman dengan saya. Dan aku seperti tahu, dia mohon diri. Kita nggak bakal ketemu lagi. Habis itu, setelah mundur beberapa langkah, dia terjatuh ke belakang, bagian belakang kepalanya kebentur tanah. Dan orang mengangkatnya ke rumah sebelah. Kita mengelilinginya yang dibaringkan di sebuah tempat tidur. Dibacalah bacaan-bacaan tertentu yang biasa dibaca pada situasi semacam itu. Dan kami tahu, beliau akan meninggal. Saya tidak tahu prosesnya bagaimana, tiba-tiba orang mendapati ia sudah dingin, sudah meninggal. Saya satu-satunya anggota keluarga dia yang terdekat. Waktu itu kita sedang berada di dusun tetangga. Hatiku gemuruh, aku sedikit panik. Akulah yang harus memberitahu keluarganya dan keluargaku bahwa pakdheku meninggal. Aku minta tolong seseorang untuk diantarkan pulang….

Apa, ya, kira-kira artinya? Dalam kehidupan nyata pamanku itu memang sudah sepuh, tapi masih sehat. Terima kasih untuk jawabannya. Salam.


L = Dear Mas Prawiro, Nice to hear from you again, and thanks for sharing your dream with us all. Hmmm hmmm hmmm.... Kalo mimpi ada keluarga dekat yang meninggal, kan, artinya ituumur panjang. Nah, keluarga dekat yang dimimpikan meninggal itu memang biasanya sudah sepuh.
Lalu muncullah mimpi seperti itu. So, artinya yang terlihat itu masih akan terjadi bertahun-tahun
kemudian. Aku sendiri pernah mimpi seperti itu, dan ternyata memang benar yang bersangkutan itu berumur panjang.


+++

27. TEMANKU MIMPI DIA IJAB KABUL

H = Herlina
L = Leo


H = Hi Mas Leo! Mas, aku mo nanya, ni.... Temanku mimpi dia ijab kabul sama cowoknya. Tapi dia gak ngerti, koq, yang jadi orangituua cowoknya itu kakek si cewek ini, yang dah meninggal. Apa artinya, ya? Makasih, ya, Mas Leo.

L = Dear Mbak Herlina, kalau saya lihat ada dua interpretasi yang memungkinkan bagi mimpi itu.
Interpretasi pertama, orangituua si cowok itu udah bener-bener deket sama si cewek (temen Mbak Herlina) sehingga tidak terasa seperti orang lain, melainkan seperti keluarga dekat saja (disimbolkan oleh kakek dari si cewek). Interpretasi kedua adalah si cewek itu mengharapkan agar orangituua si cowok itu udah dead (disimbolkan oleh kakek si cewek yang memang sudah meninggal). So, ada dua arti bagi mimpi itu. Aku sendiri merasa interpretasi pertama lebih kena.


+++

28. AKU SEMALAM MIMPI DICIUM HANTU

H = Herlina
L = Leo


H = Hi Mas Leo, pa kabar? Ga OL, ya? Biasa jam berapa OL? O ya, aku semalam mimpi dicium hantu … hehehe, n rasa dinginnya tu krasa banget. Hantunya emang gak keliatan tapi rasanya aja. Trus aku terjaga n setelah tidur, mimpiku nyambung lagi mash tema yang sama "hantu" hehehe. Tapi kali ini keliatan wujudnya, ya, prempuan kayak si kunti gitu, deh, trus lokasi mimpiku di kamar tidur, aku denger bunyi orang siutin aku dari jendela, eh, pas aku liat jendelanya kebuka sendiri n si kunti pasang aksi dengan wajah super syerem ... aku terjaga lagi. Lanjut tidur, eh, nyambung lagi, ni, mimpi (kayak telenovela aja). Lanjut mimpi aku keluar kamar n langsung ngumpulin keluargaku, dalam mimpi aku ceritain penampakanku barusan, eeh, tiba-tiba dari jendela kamarku kayak ada yang terbang warna putih n … seeet! Tuh, kunti dah nampakin mukanya di jendela ruang tamu. Alhasil semua keluarga lari ketakutan … terjaga lagi ... tidur n nyambung lagi…. Di episode ini aku liat sosok cewek cantik manusia beneran, eeeh, pas aku dekati mau kenalan tiba-tiba berubah lagi jadi si kunti yang tadi (kayaknya si kunti jadi pemeran utama dari episode 1 s.d. akhir, hehehe) ... tamat, deh, mimpiku karena dah pagi…. Maksud mimpiku apa, ya, Mas? And why mimpiku bisa bersambung kayak sinetron, ya? Padahal aku, kan, udah terjaga? O ya, Mas, aku, koq, susah banget konsen untuk meditasi, ya? Aku dah beberapa kali coba tapi gagal maning, hehehe.... Ya, wislah…. Makasih, Mas.

L = Dear Mbak Herlina, thanks for sharing. Aku ini OL gak tentu, suka ngumpet-ngumpet juga (invisible), so ... benernya aku juga bisa kayak hantu, hmmm hmmm hmmm.... Well, menurut aku mimpi hantu-hantuan is very common. Biasa-biasa aja, kok, itu kan simbol dari diri kita sendiri juga, apalagi kalo diri kita, tuh, masih muda banget like yourself, hmmm hmmm hmmm.... Perempuan muda memang suka mimpiin si kunti. Nah, Non Kunti itu, kan, benernya simbol dari perempuan muda yang suka merayu-rayu. Cantik, seksi, en suka merayu-rayu.... It's part of yourself. Biarin aja, lama-lama juga bakal bosen sendiri dia muncul di mimpi. When you get older, such figure will fade away. Akan menghilang sendiri dan tergantikan oleh figur perempuan yang lebih matang. Figur "Srikandi", contohnya. Itu juga simbol dari perempuan, in this case perempuan yang matang. Penuhpercaya diri dan tanggung jawab. En when you get older still, maka akan muncul figur perempuan yang lebih arif wicaksana seperti "Ibu Theresa". Hmmm hmmm hmmm.... Nah, Mother Theresa itu, kan, simbol juga, bisa muncul juga di mimpi kaum hawa sebagai personifikasi dari diri sendiri yang arif wicaksana. Bisa muncul pula dalam bentuk "Kanjeng Ratu", dalam bentuk "Bunda Maria", dalam bentuk "Dewi Kuan Im". Macem-macem, deh, dan itu semuanya personifikasi dari jiwa perempuan. So, bisa dilihat, kan, bahkan jiwa kita itu bergerak naik dari level si Kunti, Srikandi, dan akhirnya menjadi perempuan arif bak Mother Theresa. So, gak usah bingung, Mbak. You are growing up. Biarpun udah punya one son like you do have now, you are still growing up, indeed.

Dan kalo mimpi suka bersambung kayak sinetron, ya, emang begitu. Gak usah dipikirin, enjoy aja. Artinya kesadaran (consciousness) kita itu nyambung terus. Ada kesadaran terjaga dan ada kesadaran tidur. Ternyata kesadaran terjaga dan tidur itu nyambung terus which is memang seharusnya begitu. Wong sama-sama kesadaran, kok, kesadaran kita sendiri, kok. Kita waktu terjaga dan kita waktu tidur itu benernya sama. Gak ada bedanya. Dan kesadaran kita itu benernya gak pernah tidur. We are always aware. Selalu eling. Selalu melek, walaupun secara fisik itu tidur.... Kalo tentang meditasi, hmmm hmmm hmmm ... diterusin aja, yah. Kalo merasa susah
untuk konsentrasi, ya. udah gak usah konsentrasi. Diem aja, enjoy aja. Gak usah konsen, biarkan mengambang aja. Non konsentrasi juga salah satu teknik meditasi untuk mencapai keadaan hening/samadhi.


+++

29. TIAP ORANG PUNYA MALAIKAT PELINDUNG

J = Jacky
L = Leo


J = Eh, Le ... tadi aku mimpi agak aneh gitu....

L = Mimpi apa lagi, nih?

J = Aku mimpi ada yang bukain mata ketigaku (perempuan), trus uda gitu langsung bisa liat yang aneh-aneh ... ada raksasa yang lagi ngumpul di satu tempat, anak kecil yang kepalanya terbalik, banyak, deh … serem-serem ... tapi ada cowok yang dampingin aku dari awal sebelum pembukaan sampe aku bangun dari tidur ... semua hantu pada takut ma dia (cowok itu).... Artinya apa, ya?

L = Artinya, ya, itu. Artinya bisa ngeliat bentuk-bentuk energi yang memang aneh-aneh. Tapi ngeliatnya di mimpi aja, dan bukan waktu lagi melek.

J = Trus yang dampingin aku itu siapa?

L = Angel. Malaikat. Hmmm hmmm hmmm ... kan, emang punya malaikat. Namanya malaikat pelindung (guardian angel). Tiap orang punya malaikat pelindung.

J = Owh ... jadi begitu, ya?

L = Ya, hmmm hmmm hmmm ... Ada cerita-cerita apa akhir-akhir ini yang menarik?

Hmmm ... gw, kan, tiap hari mimpi aneh-aneh. Tapi males nulisnya, terlalu banyak. Semalem gw mimpi di dalem mimpi. Jadi, di mimpi itu gue bener-bener merasa seperti bukan di dalem mimpi. Dan di dalem mimpi itu, gw inget ada mimpinya juga. Mimpi di dalem mimpi. Asyikkk....

Nah, kalo diurutin sampe ke kesadaran melek yang sekarang, berarti udah tiga lapis, tuh. Sekarang, kan, gw sadar lagi ngetik. Terus ada mimpi gw. Terus di dalem mimpi itu gw mimpi lagi. Jadi udah ada tiga lapis kesadaran. Hmm hmmm hmmm.... Dan, so pasti masih ada kesadaran-kesadaran lain lagi di dalam sana.

Kesadaran manusia itu berlapis-lapis, tak terhingga. Kan, ada istilah tujuh lapis langit. Nah, langit itu, kan, simbol kesadaran. Jadi, dari dulu orang-orang sudah tahu bahwa ada 7 lapis kesadaran manusia. Tapi, angka "7" itu, kan, juga simbol saja. Angka "7" itu simbol ketuhanan. So, benernya memang kesadaran kita itu banyak ... dan so pasti lebih dari tujuh.

J = Gimana, sie, cara komunikasi with my guardian angel?

L = Cara komunikasi sama malaikat pelindung, ya, bisik-bisik aja. Bilang I love you. Hmmm hmmm hmmm.... Tiap detik bilang I love you. Ntar dia bilang I love you juga. Hmmm hmmm hmmm.... Ntar kirim SMSan. Blah blah blah ... emang udah I lap yu dari dulu, katanya. Something like that. Coba, deh! Coba, deh!

J = Iya, ntar dicoba....

L = Good, udah ya, gw mao posting dulu, nih, take care, bay bay!


+++

30. ARAB, KAN, BUKAN CUMA MEKAH AJA

T = Tanto
L = Leo


T = Mas, aku semalem mimpi digigit anjing, gak dilepas-lepasin. Aku tusuk pantat anjing, masih gak dilepasin juga

L = Well, ada hubungannya sama perusahaan, yah. The company likes you.

T = Hmmmm... Perusahaan yang mana, ni, ya…. Aku kerja di N*N sama "kerja" di a*s. Aneh kalo tiap habis mimpi langsung coba mengartikan, ni, gara-gara sering baca tulisan Mas Leo. Kemarennya mimpi ssndalku ketuker sebelah, mungkin artinya aku harus nerima tentang perbedaan/kekurangan, ya, padahal menurutku sudah begitu, hmmmm, masih ada yang kurang kali, ya, Mas?

L = Begini, Mas, kalo "anjing" dan muncul di mimpi seorang laki-laki, kemungkinan besar artinya itu teman-teman sepekerjaan. Jadi, mereka itu mau memertahankan sampeyan, bahkan dengan cara "menggigit" segala macem.

T = Iya, ga lepas-lepas, tuh ... hmmmm mungkin yang di perusahaan N networks, Mas.... Iya, saya pengen keluar kalo dapat offer dari agenku kerja di LN ... kemaren gak jadi karena masalah agama di KTAPI.

L = Nah, mungkin jawabnya itu di mimpi salah pake sendal. Ketuker sendal artinya ketuker identitas. Itu aja diberesin.... Jelas itu artinya ketuker identitasnya. Beresin itu, terus dilanjutkan lagi usahanya untuk kerja di LN. Wis, you know what it means.

T = Hmmmm, maksudnya ID apa, ya?

L = Identitas yang di KTAPI katanya jadi masalah. Agama? Itu artinya identitas ketuker. Itu diberesin dulu. Setelah itu baru diteruskan lagi usaha untuk kerja di LN.

T = KTAPI, agama di KTAPI Kristen, harus aku tulis Kedawen kali, ya? Kemaren aku kerja di Arab, Mekah, harus islam.

L = Mas, ganti Islam aja, ora apa-apa. Bisa diurus di kelurahan. Bilang saja la illah ha illallah,
muhammad rasulullah. Kita semua akui itu, apa susahnya, sih? Tuker aja di kelurahan. Kita orang-orang spiritual, kan, gak peduli dengan kolom agama. Mo Kristen kek, mo Islam kek, Hindu kek, Buddha kek ... gak masalah.

T = Hahaha … aneh aja, Mas....

L = Well, itu, kan, salah satu solusi. Kalo mau. Tapi pasti ada solusi lainnya, misalnya dengan ganti perusahaan. Banyak perusahaan-perusahaan Barat di negara-gara Arab mempekerjakan orang-orang Philipina. So, benernya agama itu tidak menjadi masalah untuk kerja di Arab.

T = Aku pengen tak kosongin aja, Mas, anggota DPR ada juga yang kosong kolom KTAPI-nya. Tapi di Mekah harus muslim, aturan negara itulah ... ya biarin, masa aku protes, ya.

L = Ya udah, whatever, yang penting dijalanin. Dari dua mimpi itu aku udah lihat bahwa di perusahaan sekarang ada yang berusaha memertahankan supaya jangan pergi. Kemudian ada kejadian-kejadian kesalahan "identitas" (simbolnya sendal ketuker). So, karena itu muncul di mimpi, berarti masih ada solusi untuk jalan terus. Jalan aja terus ... gak usah ke Mekah. Arab, kan, bukan cuma Mekah aja.


+++

31. MIMPI DIRI SENDIRI MENINGGAL ARTINYA APA, YA?

A = Andy
L = Leo


A = Happy New Year, Mas Leo!

L = Happy New Year juga, hmmm hmmm hmmm....

A = Mudah-mudahan tahun ini lebih baik dari tahun kemarin ... udah gitu keliatan tanggalnya juga, 6 Desember, kenapa, ya? Aneh, deh, jadi keliatannya orang rame bicarain saya yang meninggal, trus nyebut-nyebut tanggal 6 Desember saya meninggal katanya.

L = Tanggal apa 6 Desember? Apa yang terlihat, 6 Desember tahun berapa?

A = Ga tau, no idea, cuma 6 Desember aja.

L = Tahun 2007, udah lewat. Itu, kan, 6 Desember 2007. You have passed it.

A = Saya mimpi, sih, udah di tahun 2008 emang. So kalo 6 Desember 2007, ya, udah lewat, don't know exactly what happened dengan tanggal itu.... Mimpi diri sendiri meninggal artinya apa, ya?

L = Artinya you have a new life.

A = Ending something towards new things?

L = New life saat ini. You already have a new life. Itu artinya. Diri yang dulu sudah mati. Itu benar. Dan yang sekarang masih hidup itu, diri sendiri yang baru. A new life. Kehidupan baru.

A = Oh, I'm glad.

L = Itu artinya. Very clear. Kalo kita mimpi melihat diri kita mati, artinya yang mati itu diri kita yang dulu. Jadi, seperti melewati satu tahap baru. Memasuki tahap kehidupan yang baru.

A = I am glad. That's exactly what I am thinking also.

L = So, you know that already. Hmmm hmmm hmmm....

A = Ending someting old and start a new phase.

L = Ya, itu artinya. For example: ketemu orang-orang baru, pacar-pacar baru, hmmm hmmm hmmm.... Ketemu orang-orang model baru. Gak mao lagi model yang gitu. Itu keluaran lama. Sekarang modelnya lebih panjang en lebih gede. Hmmm hmmm hmmm.... Warna metalik udah passed away. Sekarang warna-warna pastel lebih ok. Something like that. Hmmm hmmm hmmm....


+++

32. TADI MALAM MIMPI ANEH, SIR.....

M = Maria
L = Leo


M = Siang, Sir....

L = Siang juga, Maria

M = Tadi malam mimpi aneh, Sir.....

L = Mimpi apa?

M = Saya sekeluarga pergi dari rumah gitu ... kayaknya semua orang di kompleks saya … semua pada beli bahan makanan, took-toko diserbu orang-orang ... kaya di film-film, hehe ... aneh ... bakal ada apa, gitu…?

L = Hmmm ... banjir. Banjir di mana-mana, jadi bahan makanan menipis, jadi orang-orang pada borong makanan. Itu artinya.

M = Hmmmmmmm….

L = Sekarang juga udah terjadi. Jakarta udah kebanjiran, tapi masih bisa jalan. Kota-kota lain udah
kebanjiran. Aku liat, banjir besar bisa terjadi di bulan Maret 2008. Liat aja, semoga gak bener. Hmmm hmmm hmmm….

M = Wah ... 2 bulan lagi ... tapi biasanya ada binatang terbang gitu ... semua ngungsi....

L = Lha, iya, itu artinya banjir besar, Maria.

M = Hehehe….

L = Kalo banjir besar, semua binatang-binatang itu ngungsi. Termasuk semut-semut pada pindah naek ke atas pohon.

M = Ckckck … iya juga, hehe….

L = Bahkan uler-uler di sawah itu tau kalo mao banjir besar, dan ikut-ikut ngungsi naek ke atas pohon. Hmmm hmmm hmmm....

M = Wah, ntar rumah jadi kaya kebon binatang, donk? Hahaha….

L = Hmmm hmmm hmmm.... Bajing-bajing juga pada naek pohon. Burung-burung gereja itu bisa masuk ke bawah genteng-geteng rumah orang. Tikus-tikus itu bisa naek ke loteng-loteng rumah orang. Hmmm hmmm hmmm....

M = Yang di mimpi saya, mah, burung apa kelelawar, gitu, pada masuk ke bawah genteng, gitu ... banyak pisan, hehehe….

L = Tapi itu, kan, yang terburuk. Kita, kan, masih bisa berupaya supaya gak terjadi. Musti ada usaha, dong. Hmmm hmmm hmmm....

M = Ya, tapi usaha masi keburu, emang?

L = Well, setidaknya bisa buat siap-siap. Siap-siap manajemen bencana jadi gak grasa-grusu. Tapi memang susah, orang Indonesia itu memang susah. Kalo udah kejadian baru teriak-teriak.

M = Hehehe … kerja kebut semalam, hehe. Oh, ya, Sir....

L = Yes?

M = Emang ada, ya, orang mirip Dewi Kuan Im?

L = Ada juga, orangnya pasti baek banget. Ibu Theresa dari Calcutta itu seperti Dewi Kuan Im. Sifatnya itu seperti Dewi Kuan Im, penuh welas asih.

M = Tapi Dewi Kuan Im itu, kan, bahagia tapi Ibu Theresa, mah, sepertinya susah, ya? Hehe….

L = Hmmm ... siapa bilang? Dewi Kuan Im itu banyak sedih karena manusia-manusia itu susah sadarnya. Dewi Kuan Im itu bersumpah gak mau masuk nirwana kalau masih ada manusia yang tertinggal.

M = Serius??? Wow … awesome...!

L = Jadi, Kuan Im itu terus ada di dunia untuk mengajar agar manusia-manusia itu sadar, sehingga bisa masuk nirwana. Dia sudah sumpah tidak akan masuk nirwana kalau masih ada manusia yang tertinggal di dunia. Itu Kuan Im.

Luar biasa sekali. Kuan Im itu seorang Buddha ... tapi dia menolak untuk masuk nirwana sebelum semua manusia itu masuk nirwana juga.

M = Hmm. .. heheheh ... Kalo di zaman sekarang masi mungkin ada?

L = Kuan Im itu dari dulu sampe sekarang tetap ada ... dan sampai nanti juga. Sampai semua manusia itu masuk nirwana.


+++

33. THAT'S YOUR OWN FUTURE SELF

I = Ivan
L = Leo


I = Sebelumnya, Met Tahun Baru 2008, ya. Gimana kabarnya, Pak Leo? Ini mau nanya tadi pagi saya mimpi saya ketemu 2 orang ke kosan saya kalo ga salah (tepatnya agak lupa).... Mereka datang untuk meramal sapa gitu…. Yang pertama namanya ga tau tapi dia yang ngeramal bawa kartu tarot, yang anehnya yang nemenin namanya Pak Leo (nama lengkapnya saya nanya di mimpi itu juga,
Leonardo Rimba), wajahnya mirip sekali dengan Pak Leo (dapat dikatakan sama soalnya liat di tv kemarin bentar). Saya melihat Pak Leo dikelilingi aura warna ungu yang cukup pekat sekali. Kemudian saya ga ingat lagi.... Kira-kira arti mimpi saya ini apa, ya, Pak? Thanx.

L = Dear Mas Ivan, thanks for sharing your dream with us all. Hmmm hmmm hmmm.... So, jadi ada dua orang yang datang ke tempat kos Anda. Yang satu itu "saya", dan satunya lagi namanya "lupa". Yang meramal itu yang namanya "lupa", dan "saya" yang menemani orang itu meramal pakai kartu tarot. Hmmm hmmm hmmm.... Artinya of course very clear. Satu orang yang datang bersama "saya" ke tempat kos Anda itu, yang meramal pakai kartu tarot itu is yourself. Itu diri Anda sendiri di masa depan. Hmmm hmmm hmmm.... So, you'd be able to predict the future. Nah, diri Anda di masa depan itu datang ke diri Anda di saat ini untuk memberitahu Anda bahwa yes, it’s you. Itu Anda di masa depan. Nah, menurut aku, Anda bisa saja menggunakan kartu tarot atau medium apa saja. Medium itu gak masalah sebab kita melihat masa depan melalui mata ketiga (mata batin). Nanti akan muncul intuisi di pikiran kita. Jadi, kita akan langsung tahu harus bicara apa saja. Caranya, ya, bicara saja. Apa yang muncul itu langsung diucapkan saja. Hmmm hmmm hmmm.... Congratulations, selamat yah ... terima saja, yah. That's your own future self coming to show you what you'd be in the very near future.


+++

34. MIMPI HADIR DI SALAT JUM’AT

R = Rony
L = Leo


R = Salam sejahtera, Mas Leo. Saya mau tanya arti mimpi saya. Semalam saya bermimpi hadir di salat Jum'at. Trus, kok, yang ceramah sekumpulan anak muda, tapi bukan ceramah agama seperti umumnya, tapi malah ngelawak. Lucunya lagi mereka menggunakan bahasa Suroboyoan. Kemudian setelah selesai, disambung lagi oleh si Mi'ing (Bagito). Asli, saya gak salah, itu Miing
Bagito beneran. Cuma dianya hanya cengar cengir aja ketika disuruh ngelawak. Dan suasana tetap di salat Jum’at tersebut. Kira-kira artinya apa, ya, Mas?

L = Salam lagi Mas Rony ... hmmm hmmm hmmm. The meaning of your dream is very clear. Anda menganggap bahwa dalam ibadah salat Jum’at itu, ketika saatnya waktu khotbah, yang berkhotbah itu bukan orang yang memiliki kemampuan untuk memberikan khotbah dengan tulus berdasarkan pengalaman spiritual pribadi mereka dan pengetahuan mereka tentang yang Ilahi, melainkan mereka yang sebenarnya masih hijau belaka (disimbolkan dengan orang-orang muda yang melawak dengan gaya Suroboyoan). Nah, di mimpi itu, alam bawah sadar (subconscius mind) yang ada di diri Anda secara terus terang memerlihatkan kepada Anda bahwa memang yang memberikan salat Jum’at dalam alam nyata ini adalah mereka yang sebenarnya masih anak-anak muda, dan bukannya memberikan pelajaran-pelajaran rohani, melainkan hanya melawak dengan gaya Suroboyoan.

What's so strange about it? Mimpi itu, kan, refleksi dari alam kesadaran terjaga (waking consciusness) yang kita alami ketika sedang tidak tidur. Jadi, menurut aku, Anda itu memang tidak memiliki respek terhadap orang-orang yang memberikan khotbah dalam salat Jum’at, tetapi
Anda tidak mau bicara secara terus terang. You are completely convinced bahwa orang-orang yang memberikan khotbah Jum’at itu, walaupun dengan gelar akademik bertumpuk dan kredensial dari mana-mana, sebenarnya hanyalah anak-anak muda yang melawak. Dan melawak dengan gaya Suroboyoan yang, well, mengingatkan aku akan Srimulat. Hmmm hmmm hmmm ... Srimulat itu, kan, dari Surabaya, dan itulah gaya Suroboyoan which is bukan melawak demi melawak, tetapi melawak dengan maksud menghibur.

So, aku juga melihat bahwa Anda itu mengakui bahwa para pengkhotbah salat Jum’at itu juga menghibur. Menghibur ala dagelan Suroboyoan tetap saja menghibur. Melawak walaupun dalam konteks salat Jum’at tetap saja lawakan, dan itu tetap saja menghibur. So, jadi alam bawah sadar Anda itu juga mengakui bahwa ada faedah dari salat Jum’at itu, walaupun secara tidak langsung. Apa yang dikhotbahkan itu tidak menjadi masalah, so says your alam bawah sadar, semuanya itu ok saja. Tetapi intinya itu bukan pelajaran-ajaran rohaniah melainkan hiburan belaka. Lawakan belaka which is not too bad anyway.

Lalu ada Mi'ing dari Group Lawak Bagito. Nah, di mimpi itu si Mi'ing who is a true pelawak diminta untuk tampil ke mimbar dan meneruskan lawakan (baca khotbah Jum’at). Tetapi anehnya si Mi'ing itu bukannya melawak (which is his profession), melainkan cuma cengar cengir saja. So, yang melawak (berkhotbah Jum’at) itu ternyata para orang muda. Dan yang dipanggil untuk
meneruskan lawakan (khotbah Jum’at), ternyata tidak melawak melainkan cuma cengar cengir saja. Artinya itu simbolik juga, Mas. Very much simbolik. Begini: Si Mi'ing itu, kan, aslinya very lucu. Tetapi ketika dia dipanggil untuk melanjutkan lawakan para ahli khotbah di salat Jum’at itu, bukannya kelucuannya yang dikeluarkan, melainkan cuma cengar-cengirnya aja. Seolah-olah bilang: “Gue gak sanggup ngelawak selucu lu orang”. Something like that. Hmmm hmmm hmmm ... jadi ternyata yang pelawak asli itu tidak sanggup untuk melawak selucu para ahli khotbah. Berarti alam bawah sadar Anda itu memerlihatkan bahwa mereka yang memberikan khotbah Jum’at itu ternyata lebih lucu daripada pelawak asli. Hmmm hmmm hmmm ... karena lucu berarti menghibur, kan? Memberikan hiburan dengan gaya Suroboyoan sehingga jemaat yang hadir bisa tertawa dan terhibur. Itu arti dari mimpi Anda.

R = Fyi, saya, nih, dah lama yang namanya gak ngejalanin ritual salat 5 waktu, termasuk Jum’atan itu. saya punya alasan sendiri yaitu kenapa, seh, mau ketemu Tuhan aja kudu diatur tempat dan waktunya. Sampe-sampe, teman-teman saya dah nganggap saya aliran sesatlah, Islam KTP-lah. But, I dun care. Boleh dibilang, saya ini dah jarang sekali melakukan peribadatan.

L = Well, menurut aku, Anda mau salat lima waktu atau tiga waktu atau sama sekali tidak salat is your own choice. Itu pilihan Anda pribadi, dan Anda memang memiliki alasan-alasan pribadi. Kalau Anda berpikir bahwa salat Jum’at itu cuma ritual belaka, yang semata-mata mau ngaturin orang harus bertemu Tuhan kapan dan di mana, dan Anda tidak mau terima pengaturan seperti itu, that's your own choice. Setiap orang memiliki alasan-alasan sendiri kenapa mau menjalani ritual, dan kenapa tidak mau. Ada yang mengikuti salat Jum’at (atau ritual lainnya yang bisa berbeda-beda, tergantung agama dan kepercayaan orang itu) karena takut masuk neraka. Itu ada dan very many. Banyak, kan, Mas, you know that bahwa banyak yang ikut salat Jum’at karena takut masuk neraka. Banyak yang ikut ibadah Minggu di gereja-gereja karena takut masuk neraka. Banyak yang ikut bhakti di pura karena takut kena sengkala, takut celaka, atau takut dimusuhi oleh tetangga sebanjarnya. Alasan itu macam-macam, dan itu HAM (Hak Asasi Manusia) untuk memiliki alasan-alasan yang sangat pribadi itu. Tidak ada yang berhak untuk memaksa orang untuk beribadat, dan tidak ada pula yang bisa memaksa orang untuk tidak beribadat. Kalau mau beribadat, monggo, it's your right. Dan kalau tidak mau beribadat, ya, monggo juga, it's also your right. Hmmm hmmm hmmm....

Alasan orang untuk melakukan peribadatan itu berbeda-beda mas, dan gak usah merasa risih dengan komentar nyinyir dari orang-orang. Mereka mao bilang sampeyan Islam KTP, ya, biar saja. It's their right to say so. Itu juga HAM mereka untuk berpendapat seperti itu. Namanya hak untuk memiliki pendapat dan mengutarakannya. Bahasa Jakartanya: "Biarin aja, kan, punya mulut, mo bilang apaan kek, bukan urusan gue," hmmm hmmm hmmm, things like that.

Kita ini sudah tidak lagi hidup di zaman Jahiliyah di mana para pemuka agama itu bisa merajalela. Zaman Jahiliyah di Eropa itu berlangsung dengan sangat intens-nya ketika para pemuka agama Kristen saling mengompori umatnya untuk membantai umat dari pemuka agama Kristen yang lain. Hmmm hmmm hmmm ... Kristen itu macam-macam juga, kan, Mas. Ada Kristen Katholik, dan ada Kristen Protestan. Nah, ketika terjadi konflik antara Katholik dan Protestan (which is sama-sama Kristen), terjadilah perang selama 30 tahun lebih antara para pengikut dari kedua aliran itu. Dan yang mengompori adalah para pemuka agama. Para pemuka agama Katholik saling adu lidah dengan pemuka agama Protestan. Dan umatnya saling berbunuhan, dan jutaan orang mati sia-sia. Dan itu terekam di sejarah. Hmmm hmmm hmmm ... kalau kita melihat sekarang memang seperti lawakan. Siapa pelawaknya, ya, para pemuka agama itu. Mereka itu pelawak, menghibur dengan khotbah ... tetapi juga membahayakan ketika mereka menyerukan sabilillah kepada para umatnya. Ceritanya, kan, mau membela Allah, dan dibunuhlah manusia-manusia lain. Hmmm hmmm hmmm … tapi "Allah" mana yang dibela? Allah Katholik atau Allah Protestan, that's the question, kan? Sama saja seperti sekarang ini, Allah Islam atau Allah Kristen, atau Illah-Illah lain???

Hmmm hmmm hmmm ... agama-agama itu metode belaka, Mas. Aku ini bukan anti agama. Agama is okay, tetapi itu metode belaka. Yang penting itu esensi dan bukan segala kulit berlapis-lapis which is ritual belaka. Ritual itu bisa bermakna mendalam secara kerohanian apabila dijalani dengan kesungguhan, dengan ikhlas dan pasrah. Tetapi kalau dijalani hanya karena takut masuk neraka atau hanya karena takut dibilang Islam KTP, atau Kristen KTP, atau Katholik KTP, atau Hindu KTP, atau Buddha KTP ... ya, mubazirlah. Jadinya, kan, seperti tari topeng. Tari topeng asli, dan yang berkhotbah di mimbar itu tak lain dan tak bukan memang "pelawak" belaka persis seperti yang terlihat in your dream itu. Mimpi itu, kan, isinya simbol. Anda melihat simbol-simbol di mimpi, dan Anda bertanya kepada aku tentang interpretasinya which I have already given di atas itu. Nah, selanjutnya Anda harus bagaimana is of course up to you. It's your own life. You have to decide yourself. Kalau gak mau salat Jum’at, so what? Tuhan aja gak bisa maksa. Dan kalau mau salat lima waktu terus-menerus tanpa henti, so what? Tuhan aja gak bisa maksa supaya berhenti, hmmm hmmm hmmm....

Aku juga mau sharing, nih, about mimpi juga yang belum pernah aku ceritakan sama siapa-apa. Minggu lalu, aku mimpi menghadiri salat Jum’at. Ada bedug bertalu-talu di bagian depan, dan semua umat sudah duduk bersila berlapis-lapis, lengkap dengan sarung dan pecinya. Tetapi salat Jum’at belum mulai, dan umat masih duduk bersila saja, seperti menunggu aba-aba untuk mulai. Lucunya, aku di situ duduk bersila di bagian paling belakang. Lebih lucu lagi, di bagian paling belakang itu tidak ada orang lain selain aku sendiri, hmmm hmmm hmmm.... Itu, kan, very funny. Seharusnya yang duduk di baris paling belakang itu, kan, banyak orang juga. Tetapi di mimpi itu tidak ada orang lain lagi. Yang ada cuma aku sendiri. So, aku duduk sendiri di bagian paling belakang, sedangkan di depan aku itu ada banyak barisan. Dan itu penuh dengan orang-orang yang siap untuk salat Jum’at. Lalu, aku duduk bersila di situ dan melihat pada kain sarung yang aku kenakan. Aku lihat saja, dan aku pegang-pegang, rasanya very real. Cuma itu saja, lalu mimpinya berakhir. Hmmm hmmm hmmm ... artinya apa? Well, kalau aku artikan itu sebagai simbol dari tut wuri handayani. Mengikuti dari belakang. Kalau ada teman-teman aku yang salat Jum’at, maka aku akan mengikuti dari belakang, secara simbolik.

Sekitar bulan Maret 2007 yang lalu, aku bermimpi yang also very strange. Di mimpi itu aku melihat almarhum ayah tiri aku yang berkhotbah di atas mimbar gereja (dia seorang pendeta Kristen Protestan). Khotbahnya itu begitu fasih dan lancar, tetapi aku melihat umat yang menghadiri kebaktian di gereja itu mengalami kesakitan dan kesedihan. Dan ayah tiri aku itu khotbah saja di atas mimbar, dan tersenyum, dan merasa happy dengan dirinya sendiri. Lalu aku menghampiri umat yang kesakitan itu, dan aku berbicara dengan mereka itu satu per satu. I touched them, I talked with them, I helped heal them. Itu yang aku lihat di mimpi. So, dalam mimpi di masjid itu aku ternyata duduk sendirian paling belakang. Dan dalam mimpi di gereja itu, aku ternyata bukan yang berkhotbah di atas mimbar, melainkan yang turun langsung dan menyentuh umat yang kesakitan itu satu per satu. Mimpi yang kedua itu artinya begitu jelas sehingga tidak memerlukan penafsiran kembali. You know me, I've never preached. Aku ini tidak pernah, dan tidak mau berkhotbah. Aku ini maunya menyentuh umat yang kesakitan, yang ingin bertemu dengan Tuhan, tetapi tidak tahu caranya bagaimana. Dan ini adalah umat Tuhan. Dan itu ada di mana-mana, dan bukan hanya ada di masjid dan di gereja. Semua manusia itu umat Tuhan, dan itu tidak dibedakan oleh agama atau kepercayaannya. Agama atau kepercayaan hanyalah metode belaka, dan itu tidak menyebabkan manusia menjadi manusia yang berbeda. No, it doesn't work like that. Manusia itu tetap saja manusia biasa, apa pun agama atau kepercayaannya.

Sekalian sharing juga, yah, aku ini memang sekarang tidak lagi mengikuti ritual. Dulu aku itu full wirid everyday, sekarang gak lagi. Dulu aku masuk gereja setiap hari Minggu, sekarang tidak lagi. Dulu aku pernah meditasi di vihara, sekarang tidak lagi. Dulu aku pernah sembahyang di pura, sekarang tidak lagi. But ... apakah segala tidak dan tidak itu menyebabkan aku itu kehilangan tiket masuk surga? Hmmm hmmm hmmm … aku rasa bukan seperti itu pemahamannya. Aku merasa bahwa ritual is ok, tapi nonritual is also ok. Jadi, kalau ternyata sudah tidak merasa sreg dengan ritual peribadatan yang hanya merupakan repetisi tanpa esensi, ya, monggo, ditinggalkanlah. Tapi mbok, ya, segala hal yang Anda anggap penting dan perlu itu tetaplah dijalankan. Misalnya, Anda bisa saja menganggap salat Jum’at itu merupakan lawakan belaka, a joke, which is ok for you to hold karena it's your HAM: hak untuk berpendapat dan mengemukakannya....

Tapi, pastilah Anda memiliki at least satu hal yang Anda percayai akan membawa Anda untuk menjadi insan yang spiritual secara esensial. Misalnya, Anda akan memilih untuk meditasi which is also good. So, meditasilah. Atau ... maybe Anda menganggap meditasi itu juga tidak penting, dan Anda merasa bahwa Anda sudah bisa konek dengan yang Ilahi bahkan dengan hanya berdiam diri saja, tanpa melakukan apa pun, even tanpa doa-doa. Nah, apabila seperti itu yang Anda percayai, do it. Lakukanlah.

Yang penting kita itu bisa menjadi diri sendiri. Gak perlu mengikuti segala omongan orang bahwa mutlak harus begini, atau mutlak harus begitu. Untuk apa? Hmmm hmmm hmmm ... pengertian aku sendiri mengatakan bahwa tidak ada yang mutlak. Segalanya itu relatif. Relatif, Mas, relatif ... tergantung. Tergantung apakah Anda memercayainya, tergantung apakah pelakunya benar-benar konsekuen menjalankan agama atau kepercayaannya itu. Tergantung apakah berdasarkan hati nurani atau hanya mengikuti desakan tetangga saja, karena gak mao (merasa malu) dikatain sebagai orang yang beragama di KTP saja. Hmmm hmmm hmmm.... By the way, aku ini juga dibilang agama KTP. And I don’t care. Hidup is hidup gue, ngapain loe orang ributin my business. I'll reply like that. So what, gitu lho!


+++

III. INTERPRETASI SIMBOL DALAM PENGLIHATAN


+++

1. NASIHAT MAKHLUK HALUS

R = Rudy
L = Leo


R = Yth. Mas Leo, terima kasih banyak atas penjelasan yang Mas Leo berikan berkaitan dengan cerita Nabi Adam, Musa, Ibrahim, Ishak, dan Ismail, malaikat. Saya jadi mengerti sekarang bahwa para pemuka agama hanya berlomba mencari umat dengan cara membodohi orang (terutama anak kecil), dan bahkan menipu umatnya sendiri.

Mas Leo, saya mau menanyakan sesuatu yang pernah saya alami pada waktu saya masih SMA (1971). Kejadiannya pada malam hari, setelah saya belajar malam, lalu baca Al Quran. pada waktu berjalan ke tempat tidur, di bawah tempat tidur saya ada suara (suara nenek-nenek) dan terjadi dialog yang cukup lama di mana saya dalam keadaan sadar dan sambil berdiri.

Dia memberikan berbagai informasi, dia ingin menjaga keluarga saya, menasihati saya dan sebagainya. Waktu saya tanya, Anda ini siapa? Dia jawab bahwa dia sama seperti manusia, punya anak dan juga beragama Islam. Dia juga bilang bahwa sewaktu papa saya masih hidup, dia selalu menjaga papa saya. Saya sekarang ingin sekali berhubungan lagi dengan nenek itu atau dengan
keluarganya, bagaimana caranya?

J = Hmmm hmmm hmmm.... Anda merasa bisa berkomunikasi dengan "makhluk halus" yang bercerita tentang dirinya sendiri dan apa yang pernah dan ingin dilakukannya. Walaupun pengalaman Anda terdengar "aneh" bagi sebagian orang yang gimana, gituh ... sebenarnya hal
seperti itu cukup umum. Saya kenal banyak teman yang mengalami pengalaman serupa itu. Kita bisa mengalami komunikasi dengan "makhluk halus" ketika gelombang otak kita turun dan mencapai gelombang otak Alpha, Theta, dan Delta. Itu gelombang-gelombang otak yang frekuensinya rendah, jadi seperti kita sedang tidur tapi, dalam hal ini, melek dan sadar.

Apabila Anda ingin komunikasi lagi dengan "makhluk halus" itu, ya, tentu saja Anda harus berada di gelombang otak rendah itu lagi. Kita bisa menurunkan gelombang otak kita melalui meditasi/wirid/meneng. Tenang saja, diam saja, dan rasakan saja bahwa kita itu bagian dari alam semesta. Ikhlas dan pasrah saja. Ada yang bisa cepat on, ada juga yang memerlukan waktu sekitar 10 menit. Semakin Anda relax, maka semakin cepat Anda on (masuk ke gelombang otak rendah).

Cuma, perlu diingat, bahwa belum tentu Anda akan menemukan "makhluk halus" yang persis sama. Anda sebut itu sebagai "makhluk halus", padahal yang muncul itu cuma semacam simbol saja. Simbol dari suatu energi (dan kepribadian juga, sebenarnya), yang bersifat menjaga dan mengajarkan sesuatu kepada keluarga Anda, dan Anda sendiri. Nah ... itu sifat dari "energi" itu.
Simbol (wujud) yang diambil oleh "energi" itu ketika muncul di kesadaran (awareness) yang Anda miliki bisa berbeda-beda. Saat itu, dia mengambil wujud sebagai seorang nenek tua. Lain kesempatan dia bisa mengambil wujud sebagai suatu sosok "malaikat", misalnya. Bisa juga sebagai seorang tokoh legendaris. Itu memungkinkan karena gelombang otak kita itu berada di frekuensi rendah, selayaknya kita tidur lelap. Jadi, kita bisa seolah-olah mengalami mimpi, tapi tetap melek dan sadar.

So, silakan dicoba saja dan ... apabila sudah bisa komunikasi dengannya please jangan lupa untuk tulis lagi ke saya agar bisa saya sharing dengan teman-teman lainnya di seluruh Indonesia.


+++

2. SELAMA HIDUPKU TAK PERNAH SE-PD INI

B = Budiman
L = Leo


B = Met siang, Pa Leo....

L = Siang, Mas!

B = Pa Leo, aku lagi ngumpulkan kisah-kisahku tentang spiritual, tapi salah satunya aku hendak sharing ke Pa Leo, boleh, kan...?

L = Boleh, silakan saja.

B = Ini suatu kisah yang selama hidupku tak pernah se-PD ini. Kisahnya adalah ... Seorang profesor ahli geogafi (orang bule), lupa namanya ... dia pernah meramalkan banyak hal tentang Indonesia, dan banyak yang terbukti.

L = Hm, then?

B = Profesor itu juga seorang cenayang. Di bulan Desember ia meramalkan bahwa akan ada gempa yang dasyat di Bengkulu, tepatnya tanggal 23 Desember 2007, n temanku yang ada di sana call aku tanggal 19-12-2007 ... temanku namanya Sisca menanyakan ke aku apa iya akan terjadi gempa besar. Aku langsung dapat penglihatan, n langsung kujawab dengan sangat PD-nya; kujawab bahwa gempa itu kemungkinan besar tak kan terjadi.

L = Terus?

B = Tapi kalo beberapa kabupaten mungkin akan ada, tapi kecillll getarannya ... lalu ia ingin membuktikan kata-kataku, hingga tanggal 23 Desember 2007 aku pun memantaunya lewat SCTV. Ternyata apa yang kukatakan benar-benar terbukti, tak terjadi gempa ... hanya di kabupaten lainnya, dan itu pun kecil sekali getarannya....

Lalu Sisca hubungi aku by HP dan bilang bahwa apa yang kukatakan terjadi kebenarannya.... Lalu ia pun ngetes aku lagi. Tanya Sisca padaku” "Mas, bisa ngga aku bertemu dengan Malaikat ...?"

Aku jawab "bisa" dengan syarat harus iklas n pasrah, n mau memaafkan kesalahan orang lain. Dengan segala logikanya ia mencerna kata-kataku. Aku kasih saran agar jangan diolah dengan logika, tapi dengan rasa kasih sayang padaNya. Akhirnya ia mengikuti saranku.

L = Then?

B = Pada tanggal 19 Januari 2008, ia salat tengah malam, dan pas selesai salat ia langsung melihat sosok makhluk berbentuk manusia yang sangat tinggi sekali n bersayap pula. Tubuhnya bercahaya sangat terang n silau, sayapnya terkembang lebar n memegang pedang, tapi Sisca tak dapat melihat wajah makhluk tersebut karena saking silaunya, melebihi silau matahari.

Di saat ia salat tengah malam, akupun berdoa pada Tuhan tentang permohonan kawanku itu, n aku pake bahasa khusus tuk panggil para malaikat, n ternyata permohonan kami dikabulkan. Hingga saat ini malaikat itu masih melindunginya baik pagi siang or malam.

L = That's good.

B = Di waktu pagi hari pun seorang ustadah guru ngaji Sisca melihat sosok tersebut, n sangat silau sekali katanya.

L = Hmmm....

B = Dan satu hal yang kupinta ke Sisca agar jangan sombong, tapi bantulah sesama. Itu saja, Pa Leo, pengalamanku. Bagaimana tanggapan dari Pa Leo?

L = Good, teruskan saja. Maybe your own specialty itu membantu orang-orang untuk bertemu dengan malaikat. Teruskan saja. Kalo ternyata spesialisasinya seperti itu, so what? Harus bantu lebih banyak orang lagi berarti. Bantu orang untuk bertemu dengan angels.

B = Thanks, Pa Leo, dah lama aku memang ingin special dalam hal ini, rasanya teduuuuh banget bagiku tuk Bantu orang-orang yang ingin berjumpa dengan makhluk-makhluk surga, khususnya para malaikat agung.

L = Good, that's your own specialty.


+++

3. PENGLIHATAN TENGKORAK TERBAKAR DI DALAM MEDITASI

M = Mohan
L = Leo


M = Salam Pak Leo, tadi malam saya meditasi dan saya merasa pergi ke Kuil Shiva, saya masuk ke sana dan seorang laki-laki (India) berkata: "Ini dia sudah ditunggu-tunggu baru datang", kemudian dia (laki-laki itu) memegang kepala saya dengan kedua tangannya. Setelah itu, di dalam meditasi itu saya merasa tidak sadar, di dalam tidak sadar di dalam meditasi itu saya melihat seluruh tulang tengkorak saya terbakar. Mohon penjelasan, Pak Leo.... Regards.

L = Dear Mohan, thanks again for sharing your personal experience with us all. Dalam meditasi kita memang bisa memeroleh berbagai penglihatan (visions), dan penglihatan itu selalu mengambil bentuk simbol-simbol. Simbol-simbol yang muncul dalam penglihatan kita selalu mengikuti belief system yang kita percayai. So, because you believe you are a devout Hindu, you received such a vision. Nah, arti dari vision atau penglihatan itu is very clear. You know yourself what it means. I believe you understand what it means. You ought to be able to interprete your own visions/dreams by now. Cuma, mungkin ingin memeroleh a sort of confirmation from me. So, paling saya bisa bilang bahwa artinya itu, ya, itulah ... Just that. Ketika Anda meditasi dengan mendalam (deep meditation) dan mencapai samadhi (disimbolkan dengan keadaan seperti tidak sadar di dalam meditasi), maka Anda akan bisa seperti melihat bahwa tulang tengkorak Anda itu terbakar. Nah, terbakar itu, kan, istilah saja untuk bilang bahwa ada energies yang bekerja di sana. Tengkorak kepala itu simbol dari diri kita secara keseluruhan. Kalau mau dibuat as concise as possible secara fisik, kita itu cuma tengkorak kepala. Dan terbakarnya tengkorak kepala dengan energi prana berarti energi kundalini yang ada di diri Anda itu berjalan dengan very free. Semuanya itu sudah berjalan. Nah, pertanyaannya sekarang, bagaimana Anda akan pakai itu. So, selain meditasi, please begin helping others. Bantu sesuai apa yang Anda rasa bisa Anda bantu. Saya merasa Anda sudah bisa membantu orang-orang lain itu. Lakukanlah, just do it. Just do what you feel you can do.


+++

4. MALEM-MALEM NUMPANG TANYA, DONK :P

N = Nuke
L = Leo


N = Hai, Mas Leo! Gw Nuke, gw tau Mas Leo dari Milis Spiritual-Indonesia, gw terkesan
dengan tulisan n jawaban Mas di milis. So, gw jadi pengen numpang tanya juga :p. Fyi: gw lahir ... 1983. Gw sering memertanyakan apa yang kudu gw lakuin (dalam hidup ini). Trus beberapa saat yang lalu gw dapet gambaran seperti ini: setting-nya seperti di pasar, orang-orang pada ngerumunin gw, and gw sedang bagi-bagi bakpao ke orang-orang tersebut. Menurut Mas, gambaran tadi menyimbolkan apa, ya? Bakpao itu simbol dari apa?

L = Bakpao itu simbol dari apa yang di diri Anda yang disukai oleh orang-orang banyak (disimbolkan oleh "pasar"). Jadi, Anda ini ingin disukai oleh orang-orang banyak, dan agar Anda itu laku (disukai), maka Anda bagikan bakpau (sesuatu di diri Anda) kepada orang-orang banyak itu. Artinya Anda tidak membedakan orang-orang, siapa aja yang mao Anda kasih.

Well, apakah Anda ini di Bandung? Aku, kok, merasa Anda ini gimana gituh.... Bukan aku ini anti something like that, but ... anyway, it's a choice. Kalau Anda mau melakukan itu, so be it. It's your life. Kalau Anda merasa harus "memberikan" apa yang ada di diri Anda dan disukai oleh orang-orang itu, dan Anda merasa bahwa itu "tujuan" hidup Anda, just do it.

Aku ini non-judgemental. Tidak menghakimi. Aku gak pernah bilang bahwa ini bagus dan itu jelek. Nilai-nilai itu harus diputuskan oleh pribadi per pribadi. Apa yang bagus bagi satu orang belum tentu bagus bagi orang lain. Termasuk di sini nilai-nilai yang dikandung dalam agama dan kebiasaan. Kalau mau ikut ajaran-ajaran agama dan kebiasaan, it's a choice. Kalau tidak mau ikut, itu juga namanya choice. Choice itu artinya pilihan. Jadi, ada yang bisa dipilih. Kalau mau memilih yang itu, it's ok. Kalau mau memilih yang lain, it's ok juga. It's your own life.

N = Elemen dominan gw apa, ya? Air dan tanahkah? Gw tu orangnya suka gak tegas, dan susah ambil keputusan. Tapi di saat-sat tertentu bisa berbalik 180 derajat, bisa kekeuhnya (keras kepalanya) minta ampun, dan spontan aja bisa ambil keputusan. Kenapa, ya? Apa yang sebaiknya gw perbaiki?

L = Ya, benar, Anda dominannya elemen tanah dan air. Gak mau mengecewakan orang lain, dan ingin memberikan hal-hal yang bisa dinikmati secara nyata kepada orang-orang lain. You know yourself kenapa begitu. Menurut aku, itu karena Anda ini ingin menunggu sampai saat terakhir. Seperti menunggu agar bener-bener nyata bahwa ini, lho, yang diinginkan oleh orang-orang itu.... Setelah itu nyata, barulah Anda bergerak. Lalu, apa yang harus diperbaiki? Hmmm hmmm hmmm ... kayaknya harus mengurangi sensualitas. Hal-hal sensual itu (dalam arti hal-hal yang bisa dinikmati or enjoy) bisa dikurangi sedikit demi sedikit sehingga segalanya bisa lebih seimbang. Enjoy is ok, tapi kalo kebanyakan enjoy jadinya gak ok.

N = Gimana, ya, cara nemuin "talent" kita yang unik yang pas dengan diri kita? Talent gw apa, ya? Kudu cari sendiri, ya?

L = Lha, kan, udah ketemu bakatnya itu apa. Bakpao tadi apa kalo bukan simbol dari your own talent. So, bakatnya itu adalah memberikan hal-hal konkret kepada orang-orang lain tanpa membedakan siapa orang itu, tanpa pilih kasih. Pokoknya kalo ada yang butuh dan Anda bisa membantu, maka Anda akan membantu. That's your own talent. Memang kudu cari sendiri dan udah dapet sendiri juga. Aku cuma membantu kasih konfirmasi, ya, itu memang bakatnya.

N = Gw akhir-akhir ini ngerasa "kosong" or "lonely" banget ... napa, ya?

L = Nah, itu juga ada hubungannya dengan talent or bakat it. Anda ini, kan, maunya memberi dan memberi, pokoknya selama gw masih bisa ngasih, gw bakal kasih, blah blah blah.... Ujung-ujungnya, kalo itu dikerjain sampe ekstrem banget, kan, akhirnya perasaan seperti merasa gimana, gituh. Rasanya seperti orang-orang itu mao "make" gw aja. Jadi, seperti gw, nih, dipake sama orang itu, terus dipake sama orang ini. Akhirnya, kan, cappe dehh!!! Emangnya gw siapa, kok, pada mao "make" gw, blah blah blah.... Akhirnya memang jadi lonely. Jadi merasa kosong. Tujuannya itu untuk bikin orang-orang pada happy, tapi karena melakukannya dengan ekstrem, akhirnya jadi merasa sia-sia sendiri. Itu penjelasannya. So, you might want to correct your habit. Koreksi aja, kita semua melakukan kesalahan. Nobody is perfect.


+++

5. MELIHAT RIBUAN ORANG KETIKA DALAM MEDITASI

G = Gede
L = Leo


G = Mas Leo, saya kemarin meditasi malam jam 11.00 WITA, di pertengahan meditasi, saya melihat ribuan orang dengan berbagai jenis kelamin datang dari depan saya dan berbaris rapi di sebelah kiri saya, seperti mau adakan upacara bendera, satu pun saya tidak tahu sama wujud orang tersebut. Lalu ada 1 orang yang mendekati saya dan berbisik di telinga kanan saya tapi tidak terdengar suara apa pun, lalu 1 orang lagi mendekat dan duduk di samping kanan saya, diam tanpa bergerak. Menurut Mas Leo, kira-kira apa arti dari kejadian tersebut? Makasih atas penjelasannya.

L = Dear Mas Gede, thanks for sharing your experience. Well, menurut aku itu artinya Anda sedang dalam proses menuju ke keseimbangan yang baru. Mula-mula, kan, datang ribuan orang dan semuanya itu berada di sebelah kiri Anda. Lalu datang satu orang dan duduk di sebelah kanan Anda. Lalu datang satu orang lagi yang juga mengambil tempat di sebelah kanan Anda. Menurut perasaan aku, from now on, yang akan datang setelah ini semuanya itu akan mengambil tempat di sebelah kanan untuk menyeimbangkan yang ribuan di sebelah kiri itu. Jadi, seperti semacam Bhakti Yoga juga. Dalam hal ini, tampaknya seperti telah terjadi penumpukan pengertian-pengertian dan tenaga-tenaga untuk menjalankannya (disimbolkan oleh orang-orang di bagian kiri Anda itu), dan sekarang Anda mulai melakukan penerapan dari pengertian-pengertian yang telah didapat itu (disimbolkan oleh orang-orang yang mulai datang dan mengambil tempat di bagian kanan Anda).


+++

6. ENJOY AJA KALO MELIHAT SOMETHING MUNCUL DI LANGIT

A = Ardi
L = Leo


A = Halo Mas Leo!

L = Halo lagi, Ardi!

A = Gimana kabarnya, Mas?

L = Gut en you?

A = Baek juga, Mas. Oh, ya, Mas ... sorry, belum saya atur jadwal attunement reiki, masih belum ada mood … hmmm, ntah kenapa, ya, Mas … napa males, hehehehe…. Mas, kondisi batin lage gak stabil, nich. Sedih, sich, kucing saya matanya buta sebelah, dan satunya lage kayaknya rabun banget, jalan nabrek-nabrek, apa ini cobaan untuk saya dan sekeluarga (abis kucing saya sangat disayangi oleh satu Keluarga), hmmmmmmmm....

L = Hmmm hmmm hmmm....

A = Mas, tadi saya ada pengalaman agak unik: gini, akhir-akhir ini saya, kan, sering dalam latihan meditasi suka ngundang angels. Nah, pas lagi praktikum di bengkel saya, kan, capek banget karena 2 hari lalu baru donor darah, jadi stamina, ya, kurang kuat seperti biasanya, Mas.

Nah, pas dah ngundang angels saya, kan, lagi kerja. Nah, tiba-tiba terbersit melihat langit … langi, kan, cerah berawan mas. Nah, di salah satu langit saya terdiam pandangan mata saya, Mas, makin saya lihat, eh, ada sinar kuning, lalu membentuk bulatan sinar dan bercahaya kuning emas, kemudian hati saya tenteram pas kerja. Jadi kerja lebih semangat dan senang aja.

L = Good, enjoy aja kalo melihat munculnya something di langit. Banyak yang suka melihat sesuatu di langit akhir-akhir ini. Aku ketawa aja kalo diceritain. Ya, energi-energi itu luar biasa di langit. Enjoy aja....

A = Ya, saya suka banget lihat langit, Mas. Ketawa aja kenapa, Mas???

L = Gak apa-apa, you are elemen udara, emang pantes suka liat langit.

A = Jadi kalau elemen tanah suka lihat bumi, kalau elemen air suka lihat danau atau laut, seperti itukah, Mas?

L = Kurang lebih seperti itu. Dan kalau elemen api itu suka liat action, hmmm hmmm hmmm....


+++

7. PANAH PASOPATI SEBAGAI SIMBOL PRIBADI

N = Nasrudin
L = Leo


N = Dear Mas Leo, saya beberapa hari lalu iseng pengen meditasi di kamar, seperti biasa banyak kilasan-kilasan seperti cahaya putih ke kiri kanan, trus saya iseng niat pengen cari simbol-simbol saya pribadi. Kira-kira 20 menit terlintas di pikiran tentang Pasopati dan anak panah, trus muncul baying-byangnya sekilas…. Sampe sekarang belum ngerti maksudnya apa? Menurut Mas Leo gimana? Terima kasih sebelumnya. Salam damai selalu.

L = Dear Mas Nasrudin, thanks for sharing, hmmm hmmm hmmm.... Panah Pasopati is panahnya Arjuna. Itu panah yang bisa menembus hati perempuan maupun laki-laki, hmmm hmmm hmmm. .. dan memang tempatnya itu di Cakra Ajna (mata ketiga). Panah itu simbol elemen udara juga. Sama seperti pedang ... panah itu simbol dari elemen udara. Dan karena elemen dari mata ketiga itu udara, maka panah itu tempatnya memang di sana. Pedang juga simbol dari mata ketiga ... cuma pedang itu bisa dipakai dengan tangan kanan saja, atau dengan tangan kiri saja. Jadi ... bisa dikeluarkan dengan tenaga fisik (disimbolkan dengan tangan kanan), maupun tenaga batin (disimbolkan dengan tangan kiri). Tetapi yang namanya panah itu tidak bisa dilontarkan hanya dengan tenaga fisik saja maupun tenaga batin saja. Keduanya harus digunakan sekaligus. Jadi, sampeyan harus pakai tenaga fisik dan tenaga batin ketika mengeluarkan segala sesuatu yang muncul di mata ketiga. Hmmm hmmm hmmm ... Pasopati is panah Arjuna ... dan itu untuk merontokkan banyak hati di Medan Kurusetra. Your own Barathayuda itu something like persuading people. Panah aja ... panah aja pake Pasopati. Dan gunakan kedua tangan, kanan dan kiri untuk menarik busurnya.... That's the symbolism.


+++

8. SIMBOL MATA KETIGA

A = Alexander
L = Leo


A = Pak Leo yth., saya langsung minta penafsiran dari Anda atas apa yang saya alami sbb.: hampir setiap kali saya memusatkan kekosongan di antara dua alis mata ... beberapa saat kemudian saya melihat bentuk seperti pedang/pokiam yang kadang-kadang berputar perlahan-lahan dengan suatu sinar yang memancar dari pedang tersebut dan ... kadang-kadang pedang tersebut saya lihat, kalau lagi tegak, seperti salib ... namun lebih sering menunjukkan gambaran pedang yang bercahaya. Mohon penjelasan dari Saudara Leo (ingin aku cocokkan dengan apa yang aku tafsirkan, bukan untuk menguji … tapi untuk lebih menambah wawasan, karena simbol itu sendiri mempunyai arti yang luas). Terima kasih.
L = Hmmm hmmm hmmm.... Don't you know that the sword itu artinya elemen udara? Simbol dari elemen udara itu memang pedang. Dan mata ketiga (cakra Ajna) itu memang elemennya itu udara. Jadi ... ketika Anda memusatkan konsentrasi di titik antara kedua alis dan melihat pedang, maka Anda memang melihat elemen dari cakra Ajna. Itu energi juga. Dan energi yang berasal dari mata ketiga itu memang memiliki sifat seperti udara, bisa mengalir dan bisa juga berputar-putar.

Beberapa tahun lalu saya juga memeroleh penglihatan tentang "pedang". Jadi waktu itu saya sedang tidur, tetapi di dalam tidur itu saya sadar, dan saya melihat pedang yang terhunus. Pedang itu besar sekali, panjang sekali, dan terhunus. Nah, itu, kan, penglihatan yang tidak aneh. Tetapi yang aneh, saya melihat pedang itu tergantung di udara. Tergantung tanpa ada tangan yang pegang. Diam saja di tengah udara. Lalu, arah dari pedang yang tergantung tanpa ada yang pegang itu kea rah bawah. Jadi, gagang pedang itu ada di atas, dan ujung pedang itu mengarah ke bawah. Hmmm hmmm hmmm.... Artinya itu apa, that's the question, kan?

Pertanyaan itu menghantui saya sampai cukup lama juga sampai akhirnya saya mengerti sendiri bahwa yang saya lihat itu merupakan energi sari mata ketiga. Elemen udara. Dan itu adanya memang di kelenjar pineal (cakra Ajna, antara kedua alis mata). Kalau kita konek, kita bisa lihat simbol dari elemen udara yang memang berasal dari cakra Ajna itu. Nah, lalu kenapa arahnya ke bawah, dan bukan ke atas atau ke samping? Hmmm hmmm hmmm ... jawabnya juga mudah saja sekarang. Because energi dari elemen udara (energi mata ketiga) itu memang datang dari atas dan turun ke bawah. Jadi bukan seperti kundalini yang harus dinaikkan dari bawah ke atas dan turun lagi, tetapi memang muncul langsung dari atas dan turun ke bawah (dunia fisik).


+++

9. BAGAIMANAKAH MANUSIA ITU?

I = Indri
L = Leo


I = Sekitar tahun 2000, berdasarkan penerawangan dengan saksi 2 orang temanku, aku melihat perjalanan sampe aku merit. Dengan penasaran aku lihat siapa orangnya…. Tapi yang aku lihat hanya hitam aja, padahal udah di depan mata. Trus aku minta temen aku untuk melihat lebih detil, kata dia cuma elu yang tau. Dan memang aku merasa jodohku, tuh, udah ada fotonya di hati aku. Tinggal disamain aja. Dan Insya Allah kalo aku ketemu orangnya pasti aku akan tahu.

L = Hmmm hmmm hmmm....

I = Beberapa tahun kemudian, tepatnya tanggal 1 Januari 2008 tepatnya di toilet (kaya ngga ada tempat lain aja untuk dapet petunjuk, he he….), aku seperti mendapat petunjuk bahwa teman aku itu "He was my soulmate that I thought, I lost him before … bener, kan, ternyata aku tahu … he he ... walaupun aku ngga liat fotonya di hati aku ini, he he…. Amin, Insya Allah bener. Abis mendapat petunjuk ini aku langsung ingat aku pernah chat sama Mas Leo. Pada waktu chat aku bilang sama Mas Leo kalo aku mo nungguin orang itu. Tapi kata Mas Leo, hal itu jarang terjadi. Dan itu terjadi hanya seperberapa dari berapa orang. Aku agak lupa. Dan kalo itu terjadi kepada aku … wow … how so lucky me … he he…. Tapi belum tau, ya ... pasrah, deh....

L = Hmmm hmmm hmmm.... Ya, memang begitu, Mbak. Yang namanya jodoh takdir itu jarang sekali. Kalau yang namanya "jodoh takdir", biar bagaimanapun pasti terjadi. Biarpun halangannya segede gunung, pasti akan terlampaui juga. Pasti bisa nyampe dan berjodoh (in this case pernikahan). Hmmm hmmm hmmm ... tapi, kan, yang seperti itu is very rare. Yang biasanya ada itu jodoh pilihan. Kalo mao sama cowok yang ini, dan cowok yang ini ternyata mao sama Anda, why not? Begitu, kan?

Nah … itu, kan, artinya pilihan. Kalo mao bisa, dan kalo gak mao, nanti juga akan dateng lagi yang laen. So, mao sama yang ini ok, mao sama yang nanti juga ok.

I = Dan sewaktu di rumah Mas Leo aku dijelaskan sedikit tentang diri manusia. Masa cuma aku dan temen aku aja yang beruntung dengar hal itu. Makanya aku mau berbagi sekarang. Mohon penjelasannya, Mas Leo....

L = Well, tentang hal jodoh menjodoh, penjelasannya seperti di atas tadi. Jadi, gak usah ngotot bener-bener mao nungguin "jodoh" dengan pengertian "takdir" sebab yang namanya jodoh takdir itu tidak semua orang memilikinya. Kebanyakan orang punya jodoh pilihan. Kalo mao milih yang itu, jadilah itu jodohnya. Kalo gak mao, ya, gak apa-apa. Nanti juga ada yang laen. Begitu, lho!

I = Tolong diperjelas kembali tentang hakikat manusia (diri kita sebagai manusia), ada apa dan bagaimana? Lakon-lakon yang dijalani manusia di dunia ini. Pertanyaan ini buat yang belum tahu biar tambah pengetahuannya dan bagi yang sudah tahu mungkin masih ada yang kurang lengkap jadi lengkap, deh … serta yang sudah lengkap tinggal nyamain aja…. And about soulmate (belahan
jiwa), tolong juga dijelaskan sesuai dengan konteks di atas..

L = Well, hakikat manusia itu, kan, roh. Sebagai roh, kita itu hidup selamanya. Roh itu tidak diciptakan … so, memang gak bisa mati. Hmmm hmmm hmmm.... Roh itu hidup selamanya. Dari awal sampai akhir hidup terus, walaupun benernya gak ada yang namanya "awal" dan yang
namanya "akhir". Menurut aku, hakikat dari roh manusia itu sama persis dengan roh Tuhan. Sama-sama roh, kan? Di sana roh, dan di sini (di diri kita) juga roh, apa bedanya? Hmmm hmmm hmmm ... bedanya yang di sana tidak menggunakan tubuh fisik. Dan yang di sini (di diri kita), menggunakan tubuh fisik. Tapi, even tubuh fisik kita itu sementara saja. Sebagai roh, kita sudah ada
bahkan sebelum kita memiliki tubuh fisik. Dan kita akan tetap ada, bahkan setelah kita tidak lagi memiliki tubuh fisik. Something like that-lah, hmmm hmmm hmmm....

Nah, ngomong-ngomong soal "soulmate" maybe cuma yang agak romantis aja, yah, yang bisa kejebak dengan pemikiran semacam itu. Hmmmm hmmm hmmm ... including me (hiks!). Aku, kan, critanya romantis banget, nih, hingga sampe sekarang belom juga married, hmmm hmmm hmmm ... ceyitanya, kan, macih nungguin si soulmate yang som-som banget, nih. Diem aja, nih, gak mao negor duluan, nih. Hmmm hmmm hmmm.... Well, itu, kan, pemikiran yang memang very romantic. Dan kalo mao diikutin bisa jadi perjaka tua en perawan tua. So, kadang-kadang aku juga kasih saran kawin dulu aja. Ngapain ribet-ribet, kawin dulu aja. Eng ing eng.... Daripada nikah dulu baru kawin, mendingan kawin dulu baru nikah, hmmm hmmm hmmm ... walaupun aku sendiri sampe sekarang belom kawin. Kawin aja belom gimana mao nikah, ya, gak? Ya, gak?

Well, paling secara umum aku bisa bilang bahwa di dalam setiap perempuan itu ada laki-laki, dan di dalam setiap laki-laki itu ada perempuan. Roh kita itu both sexes. We are both masculine and feminin, apa pun gender kita, karena secara rohaniah kita itu maskulin dan feminin sekaligus. Menggunakan istilah yang pertama kali digunakan oleh Carl Gustav Jung, di dalam setiap laki-laki
itu ada anima (figur feminin), dan di dalam setiap perempuan itu ada animus (figur maskulin). Nah, figure-figur itu, kan, benernya roh juga, ada energi-energinya juga, dan memang bisa diajak komunikasi. We communicate with the spirit of the opposite sex within us. Dan itu berjalan terus baik kita itu kawin ataupun tidak. Baik kita menikah ataupun tidak, memang selalu ada roh dari the opposite sex di dalam roh kita sendiri.


+++

10. GW DIBILANG SEBAGAI ANAK BERKAT

H = Herlina
L = Leo


H = Hi Mas Leo, gue Herlina. Gw seneng banget baca tulisan-tulisan Mas di milis. Gaya ngomong pun asik gaul abis. O ya, Mas, gue mo nanya tentang gue, ni, boleh, ya? Dari kecil di keluarga gw, gw dibilang sebagai anak berkat (gw Kristen), n beberapa pendeta yang liat gw juga langsung bisa bilang hal yang sama. Sedangkan gw sendiri aja ga tau apa maksudnya, hehehehe.... Tapi sebenarnya ada yang sampe saat ini bikin gw bingung. Waktu gw kelas 3 SD, gw pernah liat ada cahaya di langit yang aneh banget, n sejak itu sampe sekarang seolah dalam diri gw ada suara lain yang selalu ngomong sama gw. Yang gw ga tau, ya, mungkin aja itu hati kecil gw, tapi, koq, bisa setiap detik gw bisa ngomong n curhat, bahkan sering gw juga bisa tau beberapa kejadian yang akan terjadi setelah gw dikasih warning sama suara tadi. Gw juga kadang bisa baca pikiran orang setelah suara tersebut bilang about orang yang ada di depan gw. Sebenernya ini apa, sih, Mas? O ya, gw dah merit n have a son, hub gw sama suami berantem mulu gak pernah akur. Gw juga mo nanya gimana nasib gw n peruntungan gw di tahun ini? N gimana keluarga gw? Thx, ya, Mas, n jangan lupa dibales, ya, kemail gw….

L = Dear Mbak Herlina, Hmmm hmmm hmmm ... thanks for sharing sama kita-kita semua di sini. Hmmm hmmm hmmm ... you wrote that many called you an "anak berkat". Berkat artinya "pemberian". So, your parents felt that you were given by God. Jadi, karena Anda ada orang-orang di
sekeliling Anda merasa diberkati. Diberkati dalam bidang apa saja of course you know yourself. Hmmm hmmm hmmm ... kelihatannya auranya cerah. Gak banyak mikir, apa adanya aja. Elemen api juga, sama kayak saya juga.

Hmmm hmmm hmmm.... Nah, kalo ngeliat ada "cahaya" di langit itu, kan, pertanda saja. Artinya melihat roh. Bisa dibilang roh malaikat. Bisa dibilang roh Tuhan. Bisa dibilang sebagai Kesadaran Tinggi. Namanya bisa disebut macam-macam tetapi, karena aku ini orangnya simple, aku akan menyebutnya sebagai kesadaran tinggi milik Anda sendiri. Karena kita roh yang memiliki tubuh fisik, maka terkadang kita melihat kesadaran tinggi yang ada di diri kita sebagai sesuatu yang "terpisah". Benernya gak terpisah, melainkan menyatu. You are it, and it is you. Hmmm hmmm hmmm.... Trus, kalo suka berantem-antem sama suami, itu wajarlah. Kalo gak berantem, kan, gak seru. Hmmm hmmm hmmm.... Dan itu justru yang membuat hidup menjadi lebih hidup. Coba suami pergi berhari-hari, kan, jadinya BT sendiri, ya, gak? Ya, gak? Hmmm hmmm hmmm.... En kalo tentang peruntungan, please baca postingan aku kemaren dengan subject "2008, Tahun Pilihan-Pilihan dan Tahun Perempuan". Itu berlaku umum, including for you. Kesempatan untuk perempuan akan terbuka luas di tahun ini ... aku benar-benar melihat itu. So, please use the opportunity wisely; pasti beruntung, deh. Coba aja, ya....


+++

11. SEDULUR PAPAT DI EMPAT GUNUNG

D = Daud
L = Leo


D = Salam sejati, Mas Leo. Selamat atas terselenggarakan acara meditasi dan kumpul bersama.
Maaf, tidak bisa ikut bergabung karena kesibukan di padepokan kami.

L = Sure, thanks, it's ok, nanti kumpul-kumpul lagi akhir Januari 2008 di Jakarta Barat.

D = Nah ... boleh, tuh….

L = Boleh, ikut aja, nanti diumumkan setelah liburan Tahun Baru.

D = Ok, thanks.

L = No problem. Padepokan apa, sih? Sharing, dong, di milis.

D = Oh…. Saya di Kejawen.

L = Milis Spiritual-Indonesia itu milis ngerumpi, paling seneng baca sharing. Pengalaman langsung.

D = Gitu, ya….

L = Ya udah, langsung aja, kita, kan, memang campur aduk, segala macem. Gak peduli background orang.

D = Yup!

L = Hmmm hmmm hmmm....

D = Kenapa, nih? Apa yang dirasa? Biasa kalau sudah 3 kali….

L = Well, aku merasa tadi mau ngomong, pemahaman Kejawen aku yang terakhir, hmmm hmmm hmmm.... Ada Sedulur Papat dalam wujud gunung-gunung. Gunung Lawu itu elemen api. Gunung Merapi (yang letaknya persis diseberang G. Lawu) itu elemen air.

D = Iya ... saya sekilas baca yang Anda kirim, tentang gunung terakhir yang belum….

L = Ya, Gunung Agung di Bali itu elemen udara, dan ternyata Gunung Salak di Jabar itu elemen tanah. Jadi, dari arah paling timur itu datang elemen udara, dan itu disimbolkan oleh Gunung Agung di Bali. Di seberang elemen udara itu, di arah paling Barat, memang elemen tanah, dan itu Gunung Salak di Jawa Barat. Gunung Lawu itu elemen api, dan di seberangnya itu elemen air dalam wujud Gunung Merapi.

D = Emm….

L = Hmmm hmmm hmmm ... itu, kan, cuma korespondensi saja. Yang lain mungkin akan menempatkan korespondensi yang berbeda.

D = Iya betul ... perlambang itu bisa bermacam-macam; kadang bisa gambaran dari laut dengan penjuru mata angin.

L = Ya.... Buat sebagian orang-orang Kejawen, Gunung Lawu itu posisi relatifnya dianggap "lebih tinggi" daripada yang lain. Nah, menurut pemahaman aku, Lawu itu "api". Lha, kalau orang-orang kebanyakan itu masih mau naik ke "api" berarti itu masih di tengah, masih main-main di cakra pusar. Itu, kan, tempat kanuragan dan sejenisnya.

D = Cakra Solar Plexus = api?

L = Ya, itu api. Yang di bawahnya sedikit, Tantien, itu juga api.

D = Ok.

L = Yang aku sudah tahu elemennya api itu Gunung Lawu. Gajah Mada itu elemennya air, dan memang memeroleh energi dari Gunung Lawu. Aku gak tahu pasti secara fisik, tapi rasanya semua kerajaan-kerajaan penerus Mojopahit itu ambil "api" dari Gunung Lawu.

Persis di seberang Gunung Lawu itu sudah terlihat Gunung Merapi. Very cute ... lucu sekali. Persis di depannya. So, jadi mudah saja kita tahu kalau Gunung Merapi itu elemennya air, wong persis di depannya.

Nah, Gunung Merapi itu gak mau diam sampai sekarang, bergolak terus, karena emosi (hubungan antar pribadi-pribadi) di bangsa ini bergolak terus. Gak ada tenangnya. Tidak meledak, tapi juga tidak diam. Jadi seperti mendidih terus. Itu perlambang emosi (hubungan antar pribadi-pribadi) di negara ini, terutama dalam bidang politik.

Kalau Gunung Agung itu memang elemen udara. Di situ, kan, ada altar untuk Trimurti (Brahma, Wisnu, Shiva). Dan, it's true, di bagian belakang dan agak ke atas dari altar Trimurti itu ada altar untuk "the Unknown God". Di Bali, simbolnya Rajah Ongkara ... Acynthia, yang tak terperikan. Illimitable, undefinable, infinite. Yang lebih lucu lagi, aku lihat gak ada orang yang ngeriung dan sembahyang di depan altar "Unknown God" itu, semuanya sembahyang di depan altar Trimurti.

D = Emm….

L = Tapi, sebelum sampai ke Pura Besakih untuk sembahyang, aku sudah "dapat" mantra Gayatri. Muncul tiba-tiba di kepala kata "Gayatri". Nah, Gayatri itu pertama kali diucapkan oleh Arjuna (tertulis di Bhagavad Gita). Arjuna itu simbol manusia juga. Manusia yang jatuh bangun untuk "naik" menjadi a complete person. "Aum bhur bhuvah svah, thatsavitur varenyam...". Artinya: hantarlah kami untuk menuju Matahari Sejati yang berada di balik Matahari Material yang kami kenal. Itu arti dari mantra Gayatri. Nah, itu, kan, artinya cakra mata ketiga.... Dengan kata lain, mantra Gayatri itu mengatakan: please, open our true understanding, which is none other than mata ketiga. Nah, karenanya aku berani bilang bahwa Gunung Agung itu simbol dari elemen udara. Mata ketiga itu elemen udara.

D = Iya….

L = Jadi, Jawa dan Bali itu memang menyambung. Tapi kepalanya seakan terpisah dari badannya. Ada Selat Bali di antara Jawa dan Bali. Jadi, itu juga simbol bahwa ada yang gak nyambung antara badan bangsa ini dan kepalanya.

Kalo mau buat srana, harusnya dibikin jembatan fisik antara Jawa dan Bali. Tapi orang Bali gak mau, takut diserbu oleh pendatang dari Jawa. No problem-lah, itu, kan, cuma srana saja. Yang penting, bisa dimengerti dan dijembatani secara batin bahwa badan dan kepala bangsa ini harusnya satu. Harusnya, pemahaman di Jawa dan pemahaman di Bali itu disatukan, baru bisa ada suatu pergerakan batin yang membawa perubahan-perubahan fisik.

D = Yup.

L = Nah, ternyata Gunung Salak di Jawa Barat itu letaknya memang di seberang Gunung Agung. Gunung Agung di Timur, dan Gunung Salak di Barat. Aku sendiri baru ngeh kalau bentuknya itu sama. Persis seperti kerucut. Gunung Agung itu bentuknya kerucut. Gunung Salak itu juga kerucut. Jadi gak berbentuk bongkahan tanpa aturan. Bentuknya memang kerucut (dengan bekas-bekas letusan di puncaknya).

Yang lebih lucu lagi, Bung Karno itu benernya udah tahu. Bung Karno itu paling betah di Istana Batutulis yang bener-bener menghadap ke Gunung Salak. Aku kemarin lewat Istana Batutulis ... ternyata, Masya Allah ... halaman belakang istana itu langsung menghadap ke Gunung Salak. Plong, tanpa halangan sama sekali.

D = Iya, saya sudah pernah ke sana.

L = Ya…. Dan Bung Karno itu elemen udara, simbol dari elemen udara bagi Indonesia yang memang harus muncul duluan. Tapi visi dari Bung Karno itu jauh ke masa depan. Dan visi dari Bung Karno itu elemen tanah. Dan dia merasa harus mengambil "energi" dari Gunung Salak.
Makanya dia bangun rumah (Istana Batutulis) yang halamannya menghadap langsung ke Gunung Salak. Well, aku merasa seperti itu, pengertian-pengertian yang muncul sendiri. Just for inspirations. Untuk inspirasi saja, dan bukan untuk segala yang aneh-aneh. Cuma sekedar percikan-percikan pemahaman yang masuk begitu saja ke dalam kepala, tanpa berusaha berpikir dan merenungkan.

D = Dalam bahasa Jawa itu disebut “tinarbuka”.

L = Tinarbuka? Apa artinya, Mas?

D = Melebihi intuisi; tanpa pengalaman, tanpa belajar, tapi tahu saja.

L = Hmmm hmmm hmmm....

D = Tidak pernah mengalami, tidak pernah dikasih informasi, tapi tahu saja; para yogi dan para suci mendapatkan pengertian luhur dari tinarbuka, hanya istilahnya bisa berbeda dan macam-macam.

L = Ya, macam-macamlah. Banyak yang mengalami penglihatan-penglihatan. Tapi aku, kan, orangnya pragmatik, always bilang "lihat saja". Lihat sajalah, jalani sajalah. Ikhlas dan pasrah sajalah. We'll never get lost in the universe.


+++

12. MAKHLUK ANEH

W = Wisesa
L = Leo


W = Salam, Mas Leo, mau nanya, nih, lagi, moga nggak bosan. Saya sering sekali pada saat kerja sering melihat suatu bayangan kecil di lantai dan berlari (hilang) sangat cepat tapi saya tidak tau bentuk dan rupanya (yah, ukuran seperti tikus). Terkadang dia ada di dekat kaki saya, begitu mata ketiga saya merasakan ada yang mengawasi, langsung saya lihat, tapi mahluk tersebut sangat cepat berlari dan hilang. Mohon pencerahannnyaaa.... Salam.

L = Dear Mas Wisesa, thanks for sharing. Hmmm hmmm hmmm ... yang Anda lihat itu semacam elementals. Energi juga, dan sifatnya memang seperti itu. Ada yang sifatnya seperti api, ada yang seperti udara, ada yang seperti air, dan ada yang seperti tanah. Nah, yang Anda lihat berkelebatan itu sepertinya elementals dari jenis api. Well ... tidak ada maksud jelek. Tapi memang mahluk-makhluk seperti itu suka lucu juga. Suka mengajak bermain-main. Hmmm hmmm hmmm ... tetapi mereka itu, kan, unsur belaka. Unsur-unsur yang tidak memiliki kesadaran. Jadi seperti counterpart dari elemen fisik. Kalau secara fisik kita bisa tahu ada api, air, udara, dan tanah ... maka secara roh ada padanan dari mereka. Yang sifatnya seperti api bisa meloncat-loncat, yang seperti air bisa membuat orang seperti merasa tersiram, yang seperti angin bisa terlihat berkelebat. Dan yang tanah bisa seperti menyentuh tubuh kita. Sebagian orang bisa langsung melihat atau merasakan kehadiran elemen-elemen itu. Itu orang-orang yang sensitif seperti Anda. Ada juga yang tidak bisa merasakan. Dan itu bukan masalah. Saya sendiri tidak bisa merasakan, tapi saya tahu mereka itu ada. Yang penting gak usah takut. Itu, kan, elemen saja, walaupun dalam bentuk nonfisik. Kalau merasa agak risih, ambil garam saja, dan sebarkan di sekitar tempat Anda berada. Itu akan menetralkan tempat itu dari elemen-elemen nonfisik yang suka bercanda-canda itu.


+++

13. TAPI KENAPA SAYA SELALU MELIHAT DUA JALAN?

W = Waluyo
L = Leo


W = Selamat siang, Pak Leo!

L = Siang juga, Mas.

W = Lagi sibuk, neh, Pak?

L = Lumayan, Mas, lagi nulis jawaban.

W = Diskusi kita tempo lalu belum tuntas, Pak, masalah indigo dan cristal child, yang waktu itu menurut Pak Leo kalo tidak salah harus dilihat case by case....

L = Ya, harus case by case. Dan sebaiknya gak pakai istilah itu, pakai saja istilah gifted child. Dan
gifted-nya itu dalam bidang apa.

W = Ooo … I see. Trus masalah aura color?

L = Aura itu, kan, persepsi batin saja, kita merasa seperti apa, dan bukan foto aura, lho. Foto aura
itu nonsense.

W = I see ... saya "lihat" anak saya pancarannya berbeda dengan orang kebanyakan....

L = Hmmm, lihat saja, observasi saja.

W = Apakah Pak Leo memercayai “past life”?

L = So and so.

W = Sometimes saya bisa lihat “past life” seseorang dan hubungannya dengan saya....

L = Banyak juga yang bisa seperti itu, Mas. Mungkin aku juga "bisa", tapi biasanya aku gak terlalu perhatikan. Aku ini lebih memperhatikan tentang hal-hal yang perlu dan bisa dilakukan demi kepentingan bersama, demi kemajuan bersama. That's my concern.

W = Iya betul, Pak ... saya juga tidak terlalu menelusuri lebih dalam ... tapi lumayan untuk lebih memahami seseorang....

L = Ya.

W = Kalo menurut Pak Leo ... kapan atau dalam kondisi yang bagaimana "aku" bisa bersatu dengan "Aku"? Apakah setiap manusia mempunyai pembimbing spiritual?

L = Pembimbing spiritual itu di dalam diri sendiri. Kapan bersatu dengan Aku besar itu di sini dan saat ini. Always di sini dan saat ini. Berarti, kan, itu bisa terjadi setiap saat. Secara potensial bisa terjadi setiap saat, dan secara spiritual itu telah terjadi setiap saat. Selalu terjadi dan tidak pernah tidak. Itu, kan, manunggaling kawula Gusti. Kapan terjadinya? Ya, sekarang ini. Di mana terjadinya? Ya, di sini ini. Selalu begitu. Bukan besok, bukan kemarin. Tetapi, sekarang ini. Waktu itu cuma ada satu. T = 1. Tunggal.

W = Tapi, kenapa saya selalu melihat dua jalan?

L = Memang selalu ada dua jalan. Di atas sana selalu satu. Tetapi di bumi ini, yang satu di atas itu selalu terpecah menjadi dua. You are correct, memang kita selalu melihat dua di bumi ini. Aslinya itu satu di atas sana.

W = Saya "tahu" jalan yang "harus" saya tempuh ... bahkan diperlihatkan! Tapi mengapa selalu ada di persimpangan? Why? Apa tarikan dari badan kasar?

L = Itu the nature (hakikat) dari persepsi kita sebagai manusia hidup. Kita tahu jalan itu satu,
tetapi kita selalu melihat dua. Untuk maju melangkah ke depan, kita harus menendang ke belakang. Selalu seperti itu, itu hakikat dari power (niat, etc.) yang ada di dunia ini. Aslinya itu tunggal, tetapi ketika sampai ke kita menjadi dua.

Nah, kita itu harus mengupayakan agar sisi yang baik itu terlaksana, dan sisi yang buruk itu diminimalkan. Misalnya, untuk menjadi orang yang memiliki spiritualitas … itu, kan, tujuan yang satu. Tetapi, jalan yang kita lihat itu selalu bercabang dua. Keduanya itu ada. Dan itu kita harus terima bahwa kita bisa menjadi lebih spiritual, tetapi bisa juga menjadi lebih amburadul. Power yang membuat kita lebih spiritual itu sama persisi dengan power yang bisa membikin kita
amburadul secara spiritual. This is very hard to explain. Tapi memang mau gak mau kita harus membahas hal ini pula … itu, kan, the problem of evil.

W = Benar sekali, Pak ... apabila power diperbesar tapi jalurnya lagi mampet malah seperti orang syndrom ... lha, kalo power lagi kecil malah jadi melempem ... mungkin perlu semacam sistem kopling dan pedal gas kali, ya, Pak?

L = You got it. Jadi kita harus bisa mem-balance setiap saat. Harus diseimbangkan setiap saat. Itu kuncinya. That's the key. Siapa yang mem-balance the power of God? Ya, kita sendiri. Kita, kan, di "bumi", dan God itu di "surga". Nah, ketika power yang Tunggal turun dari surga ke bumi, merupakan tanggung jawab dari kita untuk mem-balance-nya. Gak bisa nyalahin Tuhan kalo ternyata yang diminta itu dikabulkan dan memiliki dua sisi. Selalu ada dua sisi itu.

Power itu, kan, luar biasa. Power untuk menyerang bisa juga untuk menghancurkan diri sendiri. Dan kita harus bisa mem-balance power itu. Segala tarekat itu makanya memakan waktu puluhan tahun karena memelajari cara-cara untuk balancing the power of God.

W = Btw, about key ... pembimbing spiritual saya selalu meminta saya mengambil kunci itu! Saya bisa melihatnya namun belum mampu untuk menyentuhnya ... katanya kunci itulah yang membuka tabir hakikat/kesejatian diri saya....

L = Bentuknya "kunci", ya? You can see the form as a key. Hmmm hmmm hmmm.... Begini, Mas, kalo terlihat lagi bentuk "kunci" itu, coba saja untuk tidak dipegang atau disentuh. Coba "masuk" ke dalam "kunci" itu. Masuk aja. You become the key. Jadi Anda menjadi kunci itu. Bukannya Anda pegang kunci itu untuk membuka sesuatu. Tetapi Anda sendiri yang menjadi kunci itu. Coba saja nanti visualisasi itu, ketika bentuk "kunci" itu muncul kembali.

W = Pak Leo ... sebenarnya siapa, sih, pembimbing spiritual saya itu? Kadang begitu jelas terdengar (pada kondisi kepasrahan kepada Tuhan sedang tinggi).

L = Pembimbing Spiritual Anda ini, kan, diri Anda sendiri yang lebih tinggi. Aku menyebutnya sebagai malaikat. Nah, malaikat itu, kan, diri kita sendiri yang lebih tinggi, yang lebih dekat kepada Al Khalik.

W = I see ... its really a key!

L = You are the key. You have to become the key. Itu simbol-simbol, Mas. Benar-benar simbol-simbol. Nah, untuk naik ke alam spiritual (alam roh), kita itu menggunakan macam-macam simbol. Kunci itu simbol untuk membuka dunia atas. Sebenarnya tidak ada yang perlu dibuka, karena memang sudah terbuka. Selalu terbuka. Tetapi Anda ingin suatu bentuk untuk "membuka", makanya muncullah simbol "kunci".

Nah, kunci itu bukan untuk dipegang, tetapi untuk menjadi simbol dari diri Anda sendiri. So, you have to become the key. Kalau kunci itu muncul kembali, coba saja untuk "masuk" ke dalam kunci itu. Anda akan menjadi kunci itu sendiri. Setelah itu baru akan membuka macam-macam "pintu" yang ada di sana. Paling cuma itu yang bisa aku tuliskan saat ini.

W = I need a power to read a symbol ... that's a power of God ... the power of love in our heart! Is
that true, Pak Leo?

L = Ya, kunci itu sebenarnya juga simbol untuk membuka hati. Hati itu terkunci, dan bisa terbuka dengan anak kunci. Apabila Anda menjadi "anak kunci", maka Anda akan bisa membuka hati banyak orang untuk bisa merasakan apa yang hakiki. Itu simbolisme dari kunci.

Kunci itu juga simbol dari pintu surga. Surga itu ada pintunya, dan untuk buka pintu itu perlu anak kunci. So, anak kuncinya sudah datang. Dan Anda sendiri yang menjadi anak kunci. Dengan diri Anda sendiri Anda membuka apa yang selama itu tidak bisa dibuka. Itu interpretasi dari penglihatan mengenai anak kunci. That's about you becoming the key. To open doors. Untuk membuka banyak pintu.

Dan anak kunci itu bukan untuk digenggam, melainkan akan berjalan sendiri. You are the key. Nah, segala tarekat itu juga memelajari hal-hal seperti ini, memang menggunakan simbol-simbol juga. Dan simbol kunci merupakan salah satu simbol utama. Pembuka jalan, pembuka pintu, pembuka hati, pembuka segala macam.... Dan itu dilakukan oleh diri kita sendiri. Dan bukan oleh alat macam-macam.

W = It’s the matter of choices … and the choice is yours….

L = You got it. Semuanya itu pilihan-pilihan. Kita mau atau tidak mau. Kalau mau, ya, jalanilah. Kalau gak mau juga gak apa-apa, bahkan Tuhan juga gak bisa memaksa. Itu salah satu pengertian utama juga. Bahkan kalau kita gak mau jalan, kalau kita mau terus di tempat, bahkan Tuhan gak bisa maksa. Semuanya itu pilihan, choice.

W = Nah, satu kata lagi yang familiar buat saya yaitu pembuka....

L = Harus ada yang dibuka. Itu simbol juga. Ada yang tertutup, dan ada yang terbuka. Yang tertutup harus dibuka dengan pembuka. Aslinya itu semuanya terbuka, tetapi ketika turun ke dunia, ada yang tertutup dan ada yang terbuka. Alhasil kita harus membuka juga. Dan membuka itu berarti "merusak", berarti juga "mendobrak". Ada yang dibongkar ... ada yang disingkirkan. Segala kulit itu disingkirkan ketika kita membuka penutup untuk mengambil isi.

Sekali lagi, ada dualisme di situ. Untuk mengambil isi, kita harus membongkar dan membuang kulit. Jadi ada yang “dikorbankan" juga. Dan itu bisa terlihat sebagai "evil", seolah-olah ada yang "jelek" terjadi ketika kita berjalan maju untuk mencapai hakikat.

Tapi itulah dunia, dan gak bisa mencapai hakikat tanpa mau merusak bungkus. Dualisme, atau jalan bercabang, atau power yang berjalan dua arah. Hakikat itu satu, tetapi ketika di dunia bermanifestasi menjadi dua. Dan kita harus berupaya untuk mengambil yang satu while, at the same time, berusaha agar yang merusak itu bisa terkontrol.

W = Pak saya selalu bisa melihat "hakikat" dari sesuatu/kondisi ... apakah itu bagian dari "gifted"... it’s make me more wise than other people....

L = Ya, kemampuan melihat hakikat itu merupakan salah satu manifestasi dari mata ketiga.

W = Apakah bukan dari kekuatan hati, Pak? Or like software dan hardware?

L = Hati itu buntutnya, kepalanya ada di Ajna atau mata ketiga. Pineal dan jantung itu hardware ...
softwarenya itu ada di dimensi lain. Kita itu bergerak dengan power yang berasal dari dimensi lain. Yang di fisik ini cuma manifestasi saja, tapi segala penggeraknya berada di dimensi lain.

W = I see…. Btw, tentang mata ketiga, ada yang bilang sama saya bahwa saya dianugerahi "terompet sulaiman" yaitu di kedua kuping saya, terutama yang kanan, dan memang kalo saya berdzikir/berdoa dengan agak kuat, itu "terasa" secara fisik di kuping saya. Apa itu, Pak Leo?

L = Prana, energi prana. Gak apa-apa.... Kalo aku bilang, dicuekkin aja. Itu, kan, energi penyembuhan. Bisa digunakan untuk membantu penyembuhan orang sakit. Untuk mendoakan orang. Itu saja fungsinya menurut aku.

W = Kalo menurut Pak Leo bagaimana mata ketiga saya? Kadang-kadang kalo lagi pembersihan rasanya seperti jenong ikan louhan?! Haha….

L = Lha iya, ikan louhan itu, kan, simbol dari delapan orang suci di agama Tao. Delapan dewa Tao. Simbol dari makrifatullah. We know that we know, walaupun gak perlu gembar-gembor. Makrifatullah itu biasa-biasa saja, menurut aku. Yang penting kita bisa membantu apa yang kita bisa bantu.

W = Jadi artinya apa, Pak?

L = Artinya memang bisa digunakan. Gunakan saja. Apa yang dirasa harus katakan, ya, katakanlah. Apa yang dirasa harus lakukan, ya, lakukanlah. Dan gak perlu nguthek dengan diri sendiri. Kalo nguthek, malahan ntar jadinya mandeg. Kita harus keluar terus. Apa yang datang, apa yang masuk harus langsung dikeluarkan, dibagikan ... itu caranya agar datang terus.

W = I see ... I see ... saya ngerti maksudnya ... luar biasa ... memang itu yang sering saya hadapi....

L = Good, hmmm hmmm hmmm....

W = Oke, Pak Leo, terima kasih banyak.... It’s time to go.... Semoga Tuhan selalu melindungi kita dan menunjukan jalan yang benar. Thanks a lot, see u....

L = You're welcome, till next time, bay bay!


+++

14. ADA APA DENGAN CAKRA AJNA SAYA?

F = Fernandi
L = Leo


F = Salam Damai, Pak Leo, saya mau tanya, beberapa hari ini, kok, ada sesuatu yang menekan cakra Ajna saya, pertama-tama saya hanya merasakan pada waktu meditasi, lalu hanya pada saat ingin tidur. Tapi, kok, pada saat saya sedang melakukan sesuatu, kok, masih terasa, ya, padahal tidak dalam keadaan meditasi, lho…. Ada apa, ya, Pak? Thx.

L = Dear Mas Fernandi, thanks for sharing. Gak apa-apalah, rasanya seperti bergerak-gerak sendiri, kan, seperti ada kedutan di titik antara kedua alis itu, kan? Emangnya kenapa? Hmmm hmmm hmmm ... aku juga begitu, kok, rasanya memang all the time. Jadi seperti ada yang serrrrr serrrrrr serrrrrr.... Emangnya aku pernah pikirin. I know that the mata ketiga is working, dan kalo working memang begitu sensasinya. Hmmm hmmm hmmm ... tapi lama-lama, kan, akhirnya aku cuek aja. Gak apa-apa, kok, cuekkin aja. Itu, kan, kayak radar aja (kalo ambil analogi dari kisah spionase). Radar yang bisa nimbus-nembus segala dimensi, ciele.... Makanya aku kalo ngomong or nulis ceplas-ceplos aja. Emangnya gw pikirin, that's the story, kan? So, please, be assured that nothing is wrong with you. Banyak yang mengalami, dan bukan cuma Anda dan saya saja. Banyak teman-teman yang juga titik di antara kedua alisnya itu akhirnya berdenyut terus. Nyut nyut nyut nyut ... tapi bukan pusing melainkan radar rohani kita yang bergerak mendeteksi segala yang ada di sekitar kita. Kalau kita perlu memberikan bantuan, maka bantuan itu akan berjalan dengan sendirinya. Tekniknya, ya, muncul sendiri. Rasakan aja musti ngapain. But, please, gak usah nervous. Terus kalo misalnya udah gak merasakan lagi sensasi itu, gak usah dicari-cari lagi. Soalnya, terkadang memang kita bisa tidak merasakan sensasi di Ajna itu (terutama kalau kita sedang kerja fisik). Biar aja, tapi yang penting kita tahu bahwa the mata ketiga is working all the time.


+++

15. YOU ARE THE STRONGEST PERSON AROUND

C = Catherine
L = Leo


C = Hai Mas Leo, apa kabar? Susah, ya, mencarinya...

L = Good, en you?

C = Baik baik aja, saya mau tanya sebelum lebaran. Ketika saya istirahat siang antara tidur dan tidak, saya meniatkan untuk pergi ke mal dan ternyata saya melihat diri saya ada di mal itu sedang mencari yang memang saya inginkan, tapi gak dapat karena sudah habis. Esoknya saya cek langsung datang mal tersebut untuk mencek dan ternyata memang habis, peristiwa apakah itu, Mas Leo?

L = Hmnmm, precognition.... Deja vu. Intuisi juga. Semacam itu.

C = Ooo … gitu, tanya lagi boleh, ya, Mas, bagaimana caranya supaya MK3 saya tambah aktif, dan
elemen saya apa, sih, Mas?

L = You are a fire person, kan. Sekarang udah aktif, ngapain tambah aktif lagi. Ntar kayak api berkobar-kobar. It's ok now. You are very ok.

C = Wah, wah, wah ... api, ya, udah ngerasa, sih, tapi, kok, rada denial, ya? Thank, ya, Mas, atas informasinya. Tapi sampai sejauh ini saya merasa belum bisa menggunakan MK3-ku; tolong, dong, Mas, bantuin aku cara yang pas bisa aku lakukan untuk menggunakannya, mohon arahan dari Mas Leo....

L = Well, actually you are ok. You are mostly elemen api, sama kayak aku ini. Nah, elemen api itu memang biasanya gak melihat yang aneh-aneh. Kita itu langsung merasa … oh, dia itu kayak gini … oh, rasanya saya harus buka buku itu. Oh, kayaknya ada yang gak sreg dengan orang itu. Things like that. Kalaupun "melihat" juga, orang elemen api itu melihatnya di dalam mimpi. Bisa muncul penglihatan-penglihatan dalam mimpi atau dalam keadaan antara tidur dan terjaga. Aku sering seperti itu. Bisa juga mendengar suara-suara. Seperti ada yang berbicara without ada orangnya.

Tapi, kekuatan elemen api berada di tindakan. Kita bisa langsung melaksanakan apa yang kita anggap benar. Kita langsung bisa bilang salah kalau suatu hal kita anggap salah. Bukan berarti kita tahu segalanya. Tapi artinya kita memiliki energi atau tenaga untuk langsung melaksanakan. Orang elemen lainnya gak seperti itu, Mbak.

Orang air itu terlalu pakai perasaan, kalau menurut standard orang elemen api seperti kita. Orang elemen udara itu terlalu bertele-tele kalau menurut standard orang elemen api seperti kita. Dan, orang elemen tanah itu terlalu slow kalau menurut standard orang elemen api seperti kita.

Jadi, tiap elemen itu memang memiliki kecenderungan yang berbeda. Bukan berarti mata ketiganya kurang bekerja, tetapi bekerjanya beda-beda, tergantung kecenderungan yang ada di orangnya masing-masing. Gitu, lho!

C = Ooo … gitu, ya, memang sering, sih, saya rasa seperti itu ... dan apakah MK3 saya bisa untuk
kemaslahatan orang banyak? Kalu bisa dalam bentuk apa, ya, Mas?

L = Bisa untuk langsung membereskan problem. Kalo ada yang stuck, langsung aja diberesin. Itu kelebihannya.

C = Ooo ... itu juga termasuk penerapan MK3, ya, Mas? Kok, aku gak menyadari, ya, selama ini, karena memang yang terjadi sepanjang hidupku kalau ada masalah keluarga semua diserahkan ke aku, jadi kadang kadang aku merasa, kok, kalo urusan masalah urusan gak enak aku yang dicari; tapi kalo urusannya yang seneng seneng kadang aku dilupain ... weleh, weleh, jadi curhat, nih. Sorry, ye....

L = Hmmm, that is so because you are the strongest person around. Spiritually you are the strongest, I can only say that.


+++

16. NABI IBRAHIM ITU SIMBOL DARI IMAN

R = Riza
L = Leo


R = Sore, Pak, ada yang penting, nih!

L = Apaan, tuh, yang penting?

R = Ini saya gak gerti kemarin ada yang "pamit" ke saya setelah salat malam, seorang perempuan pakai kerudung putih serba putih, pertanda apa, yah? Kepala saya juga pusing gak ilang, apa energi negatif di saya begitu kuat, yah ... mohon pencerahannya....

L = Itu, kan, artinya bagus. Artinya masa berkabung udah lewat. Masa manja udah lewat. Kok, jadi pusing-pusing. Sekarang berarti udah ok. Udah gak pake baju putih lagi. Sekarang bisa pake baju apa aja. Hmmm hmmm hmmm, itu artinya … kalo pusing, gara-gara cuaca. Aku juga
merasakan, rasanya rese banget dari semalem. Cuacanya jelek banget.

R = Aku rasain enegi dari Pak Leo sekarang.... Pak, negatif begitu banyak pada saya sebenernya, pas lebaran, saya boleh curhat?

L = Boleh aja.

R = Saya lebaran ke rumah kakak di daerah Banten, di sana bertemu dengan seorang ustad, dan waktu dia liat saya, dia bilang: “Kenapa mukanya, kok, merah sebelah?”, dan dia langsung cari tau diam-diam. Trus saya di rukiyah dari jam 1-6 sore, dan malamnya dibacain Yasin dan baru ketauan energi negatif di saya begitu banyak sampai saya harus salat malam, dan pada saat itu saya liat dalam pandangan mata batin ada yang pamitan, dia bilang: “Saya pulang dulu, ya, Za....”

L = Hmmm, terus? Sekarang udah stabil belom? Aku rasa sekarang udah lebih stabil dari sebelum lebaran. Kan, memang begitu seharusnya.

R = Pak, saya kadang setelah salat malam sering mendapat petunjuk dan bisa terawang orang tanpa sengaja, dan saya penasaran, trus saya cerita ke ustad itu dan disuruh balik untuk membuktikan kebenaran terawangan saya, ternyata benar, dan kemarin malam saya dapat petunjuk tentang Nabi Ibrahim, saya disuruh memelajari tentang itu. Di dalam pandangan mata ke-3 saya, saya berada di masjid, di sana saya bertemu dengan orangituua saya dan seorang ustad yang saya tidak kenal. Apa maksudnya, yah, Om Leo? Pokoknya setelah salat malam saya mendapat petunjuk gaib yang sering membawa saya takut juga, sih....

L = Jangan takut, jalanin aja. Aku always bilang jangan takut. Yang penting sekarang udah lebih stabil, kan?

R = Benar, Pak, tapi sakit kepala itu datangnya masih dari energi negatif.... Apa makna Nabi Ibrahim menurut pandangan Bapak?

L = Nabi Ibrahim itu simbol dari iman. Iman kepada “subhanallah”, kepada Tuhan YME. Iman yang tak tergoyahkan. Itu Nabi Ibrahim, nenek moyang dari seluruh umat beriman. Iman aku asalnya dari Nabi Ibrahim. Iman Nabi Musa asalnya dari iman Nabi Ibrahim. Iman Nabi Daud, asalnya dari Nabi Ibrahim. Semua nabi imannya itu bisa ditelusuri sampai ke Nabi Ibrahim. Yang levelnya lebih tinggi dari Nabi Ibrahim cuma Nabi Isa. Itu maknanya.

R = Benar, Pak, saya serahkan jiwa dan raga saya yang kotor ini untuk jadi lebih baik. Saya kadang rindu saat-saat berserah diri, aku merasa dekat dengan Sang Khalik....

L = Good.

R = Thanx, yah, Pak Leo.... Energi negatif di saya itu begitu kuat, jadi saya kadang-kadang saki t... aduh, semua saya kembalikan ke Sang Khalik. Makasih, Pak Leo, semoga di chat kita lain waktu saya sudah bisa lebih baik. Doakan saya, yah.... Pertempuran batin itu lebih hebat buat saya daripada pertempuran nyata, semoga saya bisa menang dalam pertempuran ini. Saya minta bantuan doa dari semua milis agar bisa menang.... Amin. Bye!

L = Amin. Bye too!


+++

17. AKU MELIHAT GAMBAR HATI KUDUS YESUS DI KAMARKU

G = Gina
L = Leo


G = Hi Leo, salam kenal, ya.... Aku Gina, member Milis Spiritual-Indonesia ... hanya sebagai pembaca tapinya, hehehe…. Leo, boleh minta pendapat kamu, ya? Aku lagi bingung, ni ... tanggal 15 Oktober kemaren aku merasa ada yang “ngebentak” aku untuk cepat-cepat bertindak ato ambil keputusan mo married sama Ardan ato tidak. Jujur ... aku masih ragu untuk melakukan seperti apa yang ada di pikiranku malam itu. Kalo menurut kamu apa yang mesti aku lakukan sekarang?

O ya ... tadi malam aku melihat gambar hati kudus Yesus di kamarku, bercahaya, lho ... dan aku yakin itu bukan mimpi tapi kenapa aku agak takut, ya? Dan aku mencoba untuk tidur lagi bukannya berdoa.... Apakah aku stress, ya? Terima kasih, ya Leo. Salam.

L = Dear Gina, thanks for sharing with us all. Problema memutuskan untuk menikah bukan cuma dihadapi oleh Anda. It's very common. To get married or not to get married is the first question. The second question is dengan siapa. Banyak yang bertanya kepada aku tentang "Jodoh". Well, aku always bilang jodoh itu is pilihan, a choice. Kalau mau, maka jadilah si doi itu jodohnya. Kalau gak mau, maka sooner or later akan datang yang lain. Bukan berarti gak ada yang namanya jodoh takdir. Ada, she, ada, tapi very rarely. Jarang sekali, mungkin cuma 1 di antara 1000. Kebanyakan dari kita cuma memiliki jodoh pilihan. Kalo mau, ya, jadilah. Kalo gak mau, ya, gak apa-apa. Tuhan aja gak maksa, kok. Gitu, kan, critanya. En, tentang penampakan hati kudus Yesus that you saw in your room, I wonder if it means something that special. Bukankah itu suatu hal yang ok aja. You see something in your own heart, in your own mata ketiga ... and you believed that you see something "physically". Menurut aku itu di mata ketiga, dan bukan di fisik. Artinya ... well (ehem) Yesus mau Anda mencontoh dia, something like that. Hati kudus Yesus, kan, always impartial. Gak pernah bedain orang. Siapa aja ok punya. Gitu, menurut aku artinya ... hmmm hmmm hmmm, got it, yah?


+++

18. ITU TERNYATA SEKARANG LAKU KERAS

K = Karya
L = Leo


K = Met pagi, Mas!

L = Pagi, Mas Karya!

K = Sekedar tukar pikiran dan pemahaman universal, tanpa label, tanpa agama.

L = Ya, itu ternyata sekarang laku keras. Padahal dulu buat "jualan" gituan, kan, pada takut-takut. Sekarang, eh, jadi mode baru. Ha ha ha.... Lha, ternyata kita jadi pelopor dagangan baru, namanya universalisme. Ha ha ha....

K = Tul, Mas, faktanya manusia-manusia kitab pada kelabakan.

L = Biar aja, dari dulu juga mereka memang udah pada kelabakan. Cuma pura-pura tenang aja, pura-pura gak ada apa-apa. Biarin aja.

K = Perubahan pemahaman tentang konsep Tuhan sudah mulai nyata hari ini, saat ini dan detik ini.

L = Ya.

K = Bahwa kita sudah tidak bisa lagi mimpi dan menghayal dengan panduan kitab suci dan hadis yang ditulis pada zaman kala benda. Kebetulan ngembara, ketemunya selalu dengan orang-orang seperti sampeyan. Padahal sejak awal bapak yang asli Kejawen sering bilang bahwa kamu harus jadi diri sendiri. Eh, dasar santri gundul … saya, kok, mbalela?

Mas Leo, aku ada mo nanya tentang fenomena, boleh gak? Tapi rasany, kok, sudah ada dalam pikiran saya bahwa akan datang masanya menusia seperti gabah diinteri. Ini, aku melihat bulan kembar terus tenggelam di ufuk, dan tiba-tiba muncul perahu besar yang membawa kelompok
manusia dan aku ada di dalamnya. Dunia berubah jadi gelap dan kelam. Mas, ada apa, yah?

L = Itu simbol perjalanan batin. Mereka yang sudah siap memang akan berangkat pergi. Kita akan pergi ke tempat lain, bukan kembali ke dunia ini lagi. Hanya yang telah siap akan diangkat pergi dengan perahu itu. Pergi ke tempat yang ... yah, katakanlah lebih tinggi dari tempat kita sekarang. Yang belum siap akan tetap di bumi ini, yang nampak gelap gulita itu.

Bulan kembar adalah simbol dari dunia kembar. Maksudnya, ada dunia ini yang akan kita tinggalkan. Dan akan ada dunia nanti ke mana kita akan pergi. Itu simbol dari dua tempat persinggahan.... Ada juga perahu sebagai simbol dari sarana yang akan membawa kita pergi dari dunia ini ke dunia berikutnya. Memang seperti beras yang diinter. Yang jatuh itu adalah manusia yang harus tetap di bumi ini. Yang terpilih akan masuk perahu dan pergi ke dunia berikutnya.

K = Yah, ya ... saya masih ingat tentang pesan Pakdhe saya yang umurnya 115 tahun. Gini, Mas, pesennya: “Le, iki zaman wis peteng ndhedhet (gelap gulita ), ati-ati kowe sing kuat gondhelan Al Fatekah”. Saya maknai, yaahh … kuat gondhelan pada diri sendiri gitu, yah, Mas? Menjadi diri sendiri rasanya akan menumbuhkembangkan untuk mengenal diri. Dengan mengenal diri otomatis akan mengenal tuhannya??? Apa gitu?

L = Kowe sing kuat gondhelan Al Fatekah. Hmmm ... yang kuat itu yang tidak memiliki apa pun. Non attachment. Tidak ada ketherikatan pada apa pun. Itu, kan, Al Fatihah. Ihdinash shiraathal mustaqiim…. Untuk melalui Sirathal Mustaqim ... kuncinya cuma satu: tanpa beban, tanpa membawa apa pun.

Itu, kan, titian serambut dibelah tujuh. Gak bisa bawa apa pun untuk lewat titian itu. Yang bisa lewat itu cuma yang kuat rohani. Yang kuat rohani itu tidak membawa apa pun. Bahkan tidak membawa rambut sendiri. Wong titiannya itu lebarnya serambut dibelah tujuh. Itu interpretasi aku. Tanpa membawa apa pun. Komplit ikhlas dan pasrah. Tanpa membawa bahkan amal dan ibadah. Itu intepretasi aku.

K = Yup! Artinya, kita dating dengan sendiri, tanpa segala atribut baik itu amal, ibadah, ilmu, syariat, bahkan makrifat harus kita tanggalkan untuk menghadap Sang Khalik??

L = Lha, kalo mao bawa amal dan ibadah, ntar di Sirathal Mustaqim bakal jatuh. Jembatan Sirathal
Mustaqim gak kuat buat menahan beban dari orang-orang yang lewat dengan membawa amal dan ibadah.

K = Yah, aku jadi teringat seruan kitab suci yang isinya demikian, Mas: “Wahai jiwa yang tenang masuklah ke dalam bentengku...”. Ternyata kita memang harus masuk kepadaNya seorang diri!!! Gak ada lainnya!!!

L = Ya.

K = Mo kamu Islam kek, Katholik kek, Hindhu kek, Buddha kek, ato gak beragama sama sekali kek, jika jiwanya tenang dan damai ... “mangga”, kata Tuhan.

L = Ya, memang begitulah.

K = Hik! Ternyata banyak manusia beragama ini yang gak paham tentang ajaran kitab sucinya, hingga harus kesandung kesampar dengan pengertian harafiah (tulisan), yah ... yah….

L = Ya, namanya juga manusia musti belajar bahwa segalanya itu simbol-simbol belaka. Masih harus diartikan kembali, dan artinya itu simple sekali.

K = Bener, Mas, sampe kadang pengertian syariat, tarekat, hakikat, dan kakrifat harus di kotak-kotak kayak bungkusan kue donat. Padahal ke empat-empatnya teraplikasi dengan seketika itu juga, loh! Contoh gampangnya, kan, seperti kita memberi makan yang kelaparan itu???

L = Ya.

K = Secara syariat kita dituntut untuk peduli dengan mereka. Secara tarekat harus ada perbuatan berupa keluar duit. Secara hakikatnya, kan, kita sadar jika orang tersebut adalah makhluk Tuhan. Dan Makrifatnya orang tersebut adalah kita juga, yang beda, kan, wadahnya! Gitcu, nggak kira-kira, Mas?

Wah, hamba Allah, ibarat batur, pembantu, dan jongosnya Tuhan, maka tugasnya adalah semata-mata melayani Tuhan, melayani Tuhan sama artinya kita melayani sesama makhlukNya dengan rasa cinta kasih sayang; landasannya adalah pasrah, ikhlas. Walah, nikmat betul rasanya jika kita bisa melakukan dan sadar jika manusia adalah khalifahNya di bumi pertiwi ini. Makmur dah bangsa ini, zakat tersalurkan langsung pada yang berhak. Bukan disimpen terus di lembaga-lembaga agama, yang numpuk sampai milyaran, terus dijadikan simpan pinjam ... wah, ngaco kale.... Sampun, kulo nyuwun pamit rumiyen. Terus berkarya dan semangat demi Nusantara jaya. Bye…. Salam damai penuh kasih.


+++

19. AKU TIDAK ADA, GEJALA APA INI?

I = Irwan
L = Leo


I = Bung Leo, saya sedikit punya pengalaman. Ketika saya lagi duduk santai sambil nonton tv, tiba-tiba saya merasakan "diri" saya tidak ada (hilang), yang saya rasakan pada saat itu adalah Dia Yang Maha Kuasa. Tetapi rasa itu tidak lama, kira-kira cuma 1-2 detik. Saya menganggap pengalaman itu adalah "potensi", bagaimana mengembangkannya? Thx a lot atas penjelasannya.

L = Dear Mas Irwan, sorry to have answered it sooo late. Well, I believe that you know what it means. Yang Anda alami itu apalagi kalau bukan pengalaman yang dikenal sebagai cosmic consciouesness (kesadaran alam semesta)? Terkadang kita mengalami hal itu, seolah-olah diri kita yang kita kenal itu tidak ada. Seolah-olah lenyap. Tidak ada lagi keterpisahan antara diri kita dengan yang ada di "luar" kita. Segalanya ada di dalam. Everything is inside. Ada yang bilang bahwa itu inside the mind of God which we actually are. We are all inside the mind of God.... Cuma, cosmic consciousness memang tidak dialami terus-menerus karena kita masih memiliki tubuh fisik ini, masih memiliki ego yang juga diperlukan untuk menjalankan tubuh fisik ini di dunia materi. So, bagaimana cara mengultivasi cosmic consciousness is actually, menurut aku, ya, meditasi itu. Meditasi dan berbagai variannya seperti doa, tafakur, wirid, and ... even kontemplasi. Anything works as long as it brings us closer to the source. Thanks for sharing, though.


+++

20. WE JUST KNOW, ITU YANG NAMANYA EMPATI

B = Belinda
L = Leo


B = Sore, Mas!

L = Sore juga!

B = Dari kemarin “nyari-nyari”, Mas, lho. Ada yang aku pingin tanya tapi ga tau apa.

L = Kok, gak tau apa yang ingin ditanya?

B = Iya, ga tau karena semakin ke sininya ga tau apa, yah, yang musti ditanya. Aku boleh nggak minta pencerahan? Any kind, deh, Mas. Yang lagi cocok untuk aku sekarang….

L = Udah terlalu cerah, gak perlu lagi. What we need now is raaaiiinnn en mendoeng. Sejukkk.... Kalo cerahnya kayak gini terus ampun, deh! Climatic change is a fact. Kemarin aku dikirimin email dari Seoul, South Korea. Katanya, di sana udah mulai dingin. Di sana dingin udah dating duluan. Padahal mustinya ini, kan, fall. Jadi memang ada perubahan cuaca. Indonesia juga terkena perubahan iklim yang terjadi di seluruh dunia juga. Gak usah diperhatiin, biarin aja. Cuma, kan, panasnya audzubillah.

B = Tadi MK3 aku itu rasanya seperti ada yang meleleh ke muka itu apa, Mas?

L = Nah, kalo yang meleleh ke muka kayak lilin cair itu artinya prana.

B = Prana maksudnya apa, Mas?

L = Aku bilang, she, energi mata ketiga. Tapi itu, kan, maksudnya rada gak jelas. Orang lebih ngerti kalo dibilang prana. Energi untuk penyembuhan. Rasanya seperti air yang menetes-netes di wajah, di ujung hidung, di bibir. Pokoknya rese, deh. Tapi biarin aja, ok aja.

Orang yang latihan kundalini tingkat tinggi (ciele) juga mengalami hal yang sama. Malah seorang pakar kundalini dari Bali, namanya Pak Ngurah Ardika pernah bilang sama aku langsung kalo tetesan di wajah itu bisa diambil (pake tangan kita sendiri) dan diberikan kepada orang sakit (caranya dengan diletakkan di tempat yang sakit). Dan itu bisa menyembuhkan orang sakit.

B = Ow, jadi itu maksudnya orang yang latihan kundalini, aku dah alami, ya, Mas? Ow, I c, Mas, waktu itu pernah aku gerak laku seperti mengambil energi dari muka, kayaknya seperti gumpalan cahaya en ditaro dimasukin ke rahim aku. Kan, aku keguguran terus jadi gerak laku itu seperti lagi diterapi, Mas. Apa iya bener begitu?

L = Ya, aku juga begitu, kayak ada yang keleleran, meleleh ... dibiarin aja. Kalo mao dilapin, gak ada apa-apa di sana. Itu, kan, di dimensi aterik. Dimensi roh. Ada energi roh yang luber keluar. Enjoy aja walopun kadang-kadang rasanya dikit gatel-gatel, apalagi kalo lagi senewen. Ini apaan, seh Muka gw, kok, kayak ada yang menjalar, seh? Biarin aja, soalnya kalo dilihat sama orang yang gak tahu akan tampak seperti dipasang seratus soesoek pemikat hati. So, gak ucah heyan kayo ada yang ngikutin pengen kenayan. Kenayan, dunk!

B = Bah, itu yang suka ngobrol sama aku sapa, ya, Mas? Maksudnya … nah, itu yang suka ngobrol ma aku?

L = Aku gak tahu, yang jelas your other self. Temen ngobrol, banyak yang punya seperti itu. Aku juga ada kali, tapi aku, kan, orangnya cuek. Kalo kita mau interaksi dengan yang di dalam itu memang bisa banyak yang di dapat. Tapi bentuknya, kan, semacam refleksi.

B = Other self, memory dulu apa roh or energy lain, ya, Mas? Kalo temenku bilang sedulur aku, kembaranku. Tapi kadang keliatannya seperti nenek-nenek rambut putih or kakek-kakek gitu. Kadang seperti sufi.

L = Ya, other self itu bisa mempunyai memory yang kita sendiri gak sadar. Dia itu bisa akses memory dari tempat-tempat lain. Dari masa lalu, bahkan ke masa depan. Bisa diajak "interaksi" kalo mao. Aku sendiri gak pernah (as far as I remember). Ya, itu your higher selves (lebih dari satu for sure). Tiap orang ada seperti itu.

B = O ya??? Masa depan bisa kita interaksi? Kok, bisa en gimana caranya, Mas? O ya, en kenapa aku cenderung gerak laku yang kejawa-jawaan, ya? Secara aku bukan Jawa, n badan gerak sendiri aku ikuti aja.

L = Caranya, ya, minta aja. Diniatin that you would like to know about some specific matter in the future. Nanti akan muncul flashes from the future.... Kalo movements, gerak badan, itu ok aja.

B = Ow iya, yah. Tapi kalo jelek males, hehehe…. Padahal itu jadi karena pikiranku yang kemaren-kemarin juga, kan, ya, Mas? Bener ga, ya?

L = Iya kaleeh, gak usah dipikirin. Aku ini, kan, gak suka introspeksi. Ngapain mikirin ini kenapa, itu kenapa, jadinya capek sendiri. Mendingan dijalanin aja, ntar ngerti sendiri, tau sendiri.

B = O ya, kenapa, Mas, kita bisa sayang sama orang lebih dari yang lain, mungkin belum kenal malah. Misalnya, kok, aku bisa ngerti kalo Mas orangnya gimana gitu, perhatian ma orang-orang yang perlu, jadi aku bisa … iiih, kok, ada rasa kasih ke orang itu. Ke bos baruku juga gitu, lho, Mas, tapi ma yang lain mungkin ga gitu banget. Kadang rasanya pengen keluar airmata kalo ngerasa penderitaan orang yang sayang itu juga….

L = That's empathy, dikembangkan aja, itu, kan, termasuk bakat bawaan. Jadi seolah ada yang menuntun untuk melakukan sesuatu. , tuntutan untuk melakukan sesuatu itu, kan, benernya intuisi juga. Datangnya dari mata batin juga.

B = Ow, I c…. Kan, aku kenal bosku baru sebulan n ga pernah ngobrol ma dia, deh. Tau-tau kemarin dia panggil aku n malah curhat. Aku berasa sayang gitu ma dia, dia cewe, kayak adik, deh. Apa dia ada hubungan ma masa lalu aku, Mas? Soalnya perjalanan hidupnya mirip ma aku. Kita sebintang Taurus, tangan kidal, anak tengah, sama-sama kuliah di negara yang sama. Problematika hidup sama hehehe....

L = Mungkin ada hubungan "masa lalu". Tapi, kalo ngomong dalam konteks itu, kan, orang bisa gimana dengernya gitu. So, biasanya aku pakai istilah yang lebih netral which is empathy. Empatik artinya kita bisa merasakan apa yang orang lain rasakan. Tanpa perlu dibicarakan panjang lebar oleh orangnya. We just know, itu yang namanya empati.

B = Trus masa, ngecat rambut bisa barengan en warna yang sama? Kan, ga ada yang kebetulan, ya, Mas?

L = Well, dijalanin aja. Memang gak ada yang kebetulan. Dijalanin aja, ntay ceyita yagi ke aku. Campe nanti, yah, bay bay!

B = Bye and thanks, Mas, untuk hadir dalam hidupku!


+++

21. SAYA MENGALAMI TIME TRAVEL LAGI

I = Ida
L = Leo


I = Siang, Pak Leo!

L = Siang juga, Mbak Ida!

I = Mo Tanya-tanya lagi, niii….

L = Silakan, Mbak.

I = Kemarin setelah ngobrol dengan Pak Leo saya dikasih saran supaya fokus terhadap tujuan hidup saya sendiri. Naahh, ini sudah saya lakukan n saya sekarang sudah fokus. Tetapi beberapa malam yang lalu, sepertinya saya mengalami time travel lagi, dan di situ saya bertemu dengan Kanjeng Ratu Kidul. Dia cantiiiikk sekali dengan rambut panjang yang digerai, menaiki kereta kencana yang berwarna sama dengan bajunya, biru tua. Saya bisa melihat jelas wajahnya padahal itu malam hari, karena seluruh baju n kereta kencana itu ditaburi permata yang gemerlap. Pertanyaan saya adalah saya bertemu dengan siapa, ya?

L = Bertemu dengan simbol perempuan yang independent and very sure of herself. Itu diri Anda sendiri yang lebih tinggi. Your higher self.

I = Ooww ... Maksudnya bagaimana buat saya? Manfaatnya apa? Apa saya termasuk perempuan yang sangat independen sehingga gak butuh pasangan hidup, begitu, ya?

L = Gak berarti begitu. Artinya, yor ideal is an independent woman. Ada pasangan hidup atau tidak bukanlah the issue. Issue pokok adalah menjadi independen.

I = Ohhh, okay, makasih banyak, ya, Pak Leo, jangan bosan, ya, kalo saya banyak bertanya.

L = Sure, you're welcome, bay bay!


+++

22. LEO, HIGHER SPIRIT ITU APA, SIH?

A = Andy
L = Leo


A = Sore Leo, apa kabarmu? Leo, higher spirit itu apa, sih?

L = Roh kita yang lebih tinggi. Diri kita yang lebih tinggi. Bisa dibilang malaikat pelindung. Bisa
dibilang leluhur, whoever. Adanya di dalam diri kita sendiri. Dan sebenarnya, itu roh kita juga.

A = Aq td disuruh scan Pak Beni, aq lihat cahaya putih berbentuk manusia. Trus ada lagi energi lain yang melindunginya, manakah yang disebut higher spirit, apa cahaya itu? Aq ceplas-ceplos aja ngomongnya waktu scan; seperti ilmu yang kamu kasi ke aq dulu.

L = Ya, kurang lebih seperti itu.

A = Nah, kalo yang kamu bilang galak itu berarti higher spiritku itu, ya, yang galak?

L = Nggak, yang galak itu yang lower spirit, yang paling lower. Kalo yang higher justru gak galak. Hm?

A = Nah, sekarang, kok, aq lihat simbol orang duduk wajahnya menunduk seperti orang menyesal. Duduknya di lantai dengan cahaya yang gak begitu terang. Malah bisa dibilang gelap.

L = Nah, siapa, tuh? Jin, ya?

A = Gak tau sapa, tuh, gak jelas wajahnya.

L = Itu jin yang menyesal abis memperkosa jin tetangga. Jadi kepalanya menunduk terus. Ntar kalo
hamil gimana, katanya. Ntar kalo melahirkan anak jin di rumah sakit mana, katanya.

A = Hahahaha....

L = Gak ada rumah sakit bersalin yang mao terima jin melahirkan. Takuttttt....

A = Kalo higher dan lower spirit itu bedanya seperti apa contohnya?

L = Kalo higher itu tenaaannggg.... Kalo lower itu resssaaaahhhh.... Itu bedanya. Kalo higher, gak disogok, ok aja. Kalo yang lower, musti disogok dulu baru cep diem.

Higher is intuition (mata ketiga), lower is instinct (naluri). Tapi, di atas mata ketiga memang masih ada lagi. Masih berlapis-lapis kesadaran yang levelnya lebih tinggi daripada mata ketiga. Lapisan langit, kan, ada tujuh. Langit, kan, simbol dari kesadaran. Dan 7 artinya roh (spiritual). Dan benernya lebih daripada 7 semata. Hundreds of those, menurut aku. Tapi, kan, gak praktis untuk mikirin yang itu.


+++

23. KALAU MEDITASI SUKA LIHAT JESUS, LOTUS PUTIH, LUMBA-LUMBA

I = Inez
L = Leo


I = Halo Mas Leo, salam kenal!

L = Salam kenal juga, Mbak Inez?

I = Mas, hari ini gw kacau banget … di atas kepala kayak ada pusaran energi keras banget.

L = Yang muter-muter itu, kan, di etherik, asalnya dari cakra mahkota, luberan dari mata ketiga. Enjoy aja. Aku juga gitu, tiap hari malahan.

I = Cuma, kok, sakit, yah, Mas Leo; banget, the pain becomes unbearable.

L = Kalo berasa sakit pusing-pusing, minum Paramex aja. Aku gitu, kalo berasa sakit minum obat. Terkadang energi dari tubuh etherik itu memang bisa sedemikian kuatnya sehingga fisik berasa gak enak juga, sakit juga. Solution-cuma satu, minum obat.

I = Alright, aku akan minum obat sakit kepala.... Hmm, pertanyaanku berikutnya agak menyimpang dari MK3, nih, Mas….

L = Sure, what?

I = What happen w/my love life? Kenapa aku sampai sekarang belum ketemu my partner , i know this question is a bit shallow.

L = Aku lihat, you are very independent. Gak tergantung sama orang, which is very good. Kalo orang laen, kan, musti ada tubuh fisik yang bisa dipegang-pegang, kalo gak gitu bisa pusing 7 keliling. You don't depend on such, eventhough kayaknya suka juga ngebayangin something like that. You are different. Itu aja yang aku lihat. Ngapain ikutin orang laen, kayak sinetron-sinetron itu? Cappe dehhh!!!!

I = Perhaps too independent kali, yah, Mas; so people, especially the opposite sex, cannot barely in touch with me? Oh ya, kalau meditasi suka lihat Jesus, lotus putih, lumba-lumba, dan terakhir ada Mahatma Gandhi … is there any hidden message behind penampakan-penampakan itu?

L = Gak ada, itu very clear. You are conected to the source of all. Pake ajah. You are a healer, kan? Pake aja. Jalannya kita itu memang begini, banyak diam sendiri, mengamati sendiri. Untungnya kita masih enjoy life, ya, Mbak. We enjoy lIfe, and we enjoy helping other people.... Nice talking with you. Till we meet again next time. Bay bay!

I = Bay bay, Mas Leo. Thank you for your insight and God bless you!


+++

24. KALO KEMBALINYA ITU GIMANA, TUH?

B = Bayu
L = Leo


B = Sore Mas, mo crita, nih. Tadi saya meditasi sambil tidur, trus ada rasa hangat di badan, trus ke ujung kaki, tapi lama-lama badan kayak kaku, itu gimana, yah? kalo diteruskan apa yang terjadi, tuh?

L = Gak apa-apa, trus gimana? Diterusin, dunk … itu, kan, gate buat OOBE. Bisa Out of Body Experience. Eng ing eng....

B = Apakah bahaya, tuh? Emang sensasinya OOBE kayak gituh, yah?

L = Coba aja dulu. Kalo merasa bahaya, gak usah diterusin. Mula-mula kaget, tapi lama-lama biasa, bisa jalan-jalan ke alam barzakh. Itu awal doang, ntar abis itu … whooosss ... kayak naek pesawat jet. Trus tenannnggg ... seerrrr ... Opps! That's it. Gitu critanya. Cobain aja ndiri.

B = Ke alam-alam atas bisa, dunk, apa hanya di alam dunia aja, tuh?

L = Ke alam lain, biasanya ke alam lain. Kalo ke alam kita bisa juga, tapi jarang. Biasanya ke alam yang beda.

B = Acik, dunk, bica naik pecawat ulang alik gratis!

L = Emang acik, makanya pada ketagihan. Mau yagi, mau yagi! Pokoke lebih ok daripada orgasme, whatever that means. Lebih klimaks daripada klimaks. Gimana mao klimaks, wong gak ada puncaknya. Cemua datarrrrrr ... gak klimaks-klimaks jadinya.

B = OOBE itu masuk ke dalam diri atau keluar diri, tuh? Emang ada bedanya, yah, meditasi duduk dengann tidur, sama-sama bisa OOBE juga?

L = Masuk ke dalam diri. Kita cuma bisa mencapai yang atas kalau kita masuk ke dalam. Semakin dalam, maka semakin atas. Semakin keluar, maka semakin bawah. Makanya yang make naluri-naluri itu makin lama makin kayak hewan azzah. Kanuragan dan ilmu baca data kiri kanan, yang ngeliat reaksi orang, yang paeno sendiri, itu semuanya ilmu naluriah. Dan itu membawa orang untuk menjadi semakin afdol sebagai hewan pemamah biak dan pemangsa sesama…. Tinggalin aja yang naluriah itu, gak usah ditanggapin.

Nah, kalo ilmu ketuhanan itu memang selalu masuk ke dalam diri sendiri. Semakin kita masuk ke dalam, maka kita semakin naik ke atas. Asal mau menjadi diri sendiri, asal mau jujur, mau ikhlas dan pasrah ... semua orang akan bisa. By the way, aku always tiduran kalo OOBE. Enakan tiduranlah, kalo duduk meditasi trus OOBE, kan, parah jadinya, ntar dikirain kemasukan apa, gitu.

B = Kalo kembalinya itu gimana, tuh? Ntar nyasar bisa berabe, dunk.

L = Kembalinya naek pecawat yang cama. Duduk aja, ntay nyampe juga. Tiketnya puyang bayik. Return ticket. Free. Whooossssssss....

B = Holleeee ... berarti film jody foster yang judulnya “The Contact” berarti pengalaman seseorang, dunk, OOBE gituh?

L = Maybe, more or less like that-lah. OOBE is very common anyway. Semua orang ngalamin walaupun maybe gak nyadar.

B = Maksudnya mimpi, gitu?

L = OOBE itu, kan, astral travel atau perjalanan astral, perjalanan roh kita tanpa menggunakan tubuh fisik. Seringkali orang kirain itu mimpi, padahal OOBE. On the other hand, mimpi itu, kan, perjalanan astral juga, benernya. Bedanya, kalo di mimpi kita jarang sadar kalo kita sedang mimpi. Kirain bener-bener ada dan hidup di alam mimpi.

Kalo OOBE, kita sadar kalo sedang berada di alam astral. Kita sadar kalo kita gak menggunakan tubuh fisik. We are fully aware kayo yagi jayan-jayan ke dimensi roh. Asyiiiiikkk....

B = Bisa kita niatkan gak mau ke mana, misalnya ingin ke tempat Tuhan.

L = Bisa aja, tapi gak usah tegang, rileks aja. Mungkin nanti akan diarahkan ke tempat-tempat tertentu agar pengertian-pengertian kita semakin mendalam sedikit demi sedikit. Diikutin aja, nanti akhirnya akan nyampe juga. Gak usah tegang, that's a must. Rileks aja, santai aja. Enjoy aja.

B = Ok, Bos, thanks share-nya, bye!

L = You're welcome. Bay bay!


+++

25. SAMPAI JUMPA DI BINTANG!

S = Samba
L = Leo


S = Akhir-akhir ini banyak gejala aneh, nih!

L = Ya, banyak yang udah liat. Biar aja, mao diapain lagi?

S = Tapi, kok, nggak nyampe sini, ya?

L = Semoga aja gak nyampe.

S = he he he Bang Dino ke mana, ya, Bang, kok, nggak bisa dihubungi?

L = Biar aja, lagi pulang ke bintang.

S = Orang bintang itu maksudnya apa, Bang? Dan bagaimana cara kita mengetahuinya?

L = Maksudnya, ya, gitu, deh, buat lucu-lucuan aja. Kan lucu juga kalo ternyata emang asli orang bintang. Kok, bica tuyun ke bumi, yah? Tuyunnya pake apa? Kalo aku dah jelas pake tangga. Kalo yang laen gak tau, deh, pake parasut kaleeh….

S = Saya sering baca postingan soal ini, tapi belum mengerti?

L = Bagaimana cara kita mengetahuinya? Hmmm … gimana, yah? Pokoknya ada, deh, bisa keliatan, kok. Ada cap "bintang" gitu, lho.

S = Cap "bintang"?

L = Hmmm, pake rasa, donk. Kalo aku jelasinnya sebagai kesadaran tinggi (awareness). Orang yang memiliki kesadaran tinggi adalah "orang bintang". Bintang, kan, "tinggi". "Bintang kecil di langit yang tinggi". Ada lagunya malahan ... So, orang bintang adalah mereka yang memiliki kesadaran tinggi. Memiliki kemanusiaan yang tinggi. Memiliki kerohanian yang tinggi. Pokoknya serba tinggi. "Tinggi, tinggi cekayi...."

Terkadang disebut sebagai sikap eling. Eling itu aware. Eling bahwa hidup di dunia ini cuma sementara … so, mbok, ya, jangan cakar-cakaran kayak meong rebutan tulang ikan. Jangan menggonggong di puluhan milis kayak doggy-doggy yang liyar sekaleehh. Gitu maksudnya.

S = Kok abang bilang dari Sirius? Itu apa?

L = Sirius itu bintang yang very much luar biasa. Baru bisa dilihat oleh teropong di pertengahan abad ke-20. Tetapi, piramid di Mesir itu, ternyata memiliki celah yang khusus dibuat untuk melihat terbitnya Sirius setiap entah berapa puluh tahun sekali. Nah, orang Mesir kuno itu gimana caranya bisa tahu Sirius? Mereka itu, kan, diajarin teknologi oleh sisa-sisa pengungsi dari Atlantis, critanya, kan, gitu. Hypothesa-nya begitu.

S = Kok, bisa tahu dari sana? Apakah ada cara yang bisa saya ikuti untuk mengetahui tentang asal saya?

L = Ha ha ha, gak usahlah … itu, kan, lucu-lucuan aja. Bilang aja dari bintang kecil. Kalo ditanya bintang kecilnya di mana, jawab aja di langit yang tinggi.

S = Oh, jadi itu nggak ada, toh? Saya pikir itu serius?

L = Banyakan itu spekulasi saja, tetapi memang ada juga yang bisa tahu melalui mimpi, penglihatan, macam-macamlah. Tapi gak perlu dicari-cari. Kalau harus tahu, ya, tahulah. Kalau ternyata gak bisa tahu, ya, gak apa-apalah. Yang penting adalah awareness itu, lho. Eling itu, lho. Itu yang penting, yang esensial.

Nih, Samba, aku gak pernah cerita sama siapa-apa.... Waktu aku SMA, dan lagi tidur, tiba-tiba aku mengalami lucid dream. Seperti bermimpi, tapi aku sadar kalau aku ada di dalam mimpi. Dalam mimpi itu, aku terbang ... terbang tinggi melewati pemandangan yang indah-indah. Very beautiful. Aku melihat ke bawah, ke bumi; ada gunung-gunung, laut-laut, pulau-pulau, dan ada pepohonan. Aku lewatin itu terus, terbang terus. Pokoke kayak Superman, terbang ajah.

Nah, pada suatu saat, tiba-tiba aku meluncur turun dan gak bisa naik lagi. Gak bisa terbang lagi. Aku jatuh ke atas puncak pohon. Ada suatu pohon tinggi, dan aku jatuh di situ. Dan gak bisa terbang lagi. Trus aku merasa sedih banget. Sedih karena gak bisa terbang dan musti turun. Akhirnya turunlah aku dari pohon itu. Turun ke bawah, ke bumi. Menginjak bumi. Melihat ke
langit, dan sedih karena gak bisa balik lagi ke sana. Trus aku terbangun. Sampe bangon masih sedih.

Itu waktu aku umur 18 tahun. Masih SMA. Itu semacam penglihatan juga. Tapi gak tau dari "bintang" apa. Yang aku lihat, memang aku terbang, dan terjebak di bumi serta gak bisa terbang balik lagi.

S = he he he, apakah maknanya, Mas?

L = Mungkin artinya simbolik, tapi yang memiliki inklinasi spiritualitas New Age bisa menafsirkan itu secara harafiah bahwa aku asalnya dari "bintang" dan "jatuh" ke bumi. Karena ada misi tertentu. Karena ada tugas tertentu. Memang tugasnya gak enak, tapi mao apa lagi. Kan, disuruh sama yang "Kuasa". Itu penjelasannya.

S = Hmm ... jadi orang yang dari bintang itu beneran, ya?

L = Udah, ah, aku jadi cedih, neh, mao puyang, mao puyang ke bintang. Hu hu hu….

S = Soalnya saya juga merasa sama kayak Mas.

L = Hm, please tell your experience, Samba. Tell it all now. Tulis aja semuanya, in detail.

S = Saya merasa sejak kecil saya berbeda dari teman seumuran saya, saya dahulu sering mengalami yang kata orang deja vu, juga sering dapat penglihatan akan masa depan.... Sepertinya aku juga terbang jauh seperti Mas, tak seperti orang kebanyakan. Kira aku waktu awal kuliah, aku melihat seperti akhir dunia di mana yang tersisa hanya aku, yang lainnya udah nggak ada, aku cari tapi nggak ketemu. Sepertinya asalku juga nggak dari sini, deh? Ini dugaan saja.... Ya, kira-kira begitu,
deh, Mas, ada yang Mas tanyakan? Halo?!

L = Tuyunnya pake apa, neh? Kita pulang, yuk, pulang naek pesawat ulang alik Challenger. Tiketnya ciapa yang beliin, apa mao dibayarin pake APBN?

S = Hm … ngutang aja, he he he…. Ya, itu kisah lalu saya, Mas.

L = Hm, tenang-tenang aja, ntar balik lagi, kok. Kita catu kapay, yah. Duduk di cebeyah aku, ya?

S = Aku cari yang cantik aja, biar adem.

L = Yang cantik-cantik banyak docanya, gak diangkut ke bintang. Bilangin musti banyak-banyak Novena biar bica ikut ke bintang. Biay ketemu Mother Mary.

S = Ya, nggak dong, yang di sebelah saya, kan, nggak, Kencana Wungu, kemarin abis kenalan. Kemarin ia mampir ke rumah, aku ajak kenalan.

L = Hmmm ... masih panjang. Dijalanin aja, ya….

S = Apanya yang masih panjang?

L = Jalannya masih panjang, belom diaspal. Masih tanah, jalan setapak. Orang bintang musti belajar
susah dulu, gak boleh kayak orang Jakarta yang maonya turun dari mobil langsung masuk mal.

S = Apa maksudnya, nih, kurang paham, udah kenalan ama Kencana Wungu?

L = Namanya, kok, Kencana Wungu?

S = Ya, memang itu yang aku dapat, kalau menurut Mas?

L = Energi mata ketiga. Energi mata ketiga.

S = What kind of energy?

L = A mixture of air and water. Gabungan antara udara dan air. Itu yang aku sendiri rasakan saat ini, beberapa jam terakhir. Aku dapat penglihatan bahwa ada gabungan antara udara dan air. Terasa dari puncak kepala sampai dada. Kekuatannya di sana. Untuk penyembuhan segala yang memengaruhi kepala dan dada. Penyembuhan mental dan emosional. Both.

S = Terasa energi di mana? Dalam diri saya?

L = Ya. You and me. This time. Now. Aku udah berasa dari tadi siang, even before talking with you.

S = Tadi siang aku tidur.

L = Then?

S = Memang tadi siang aku minta itu ke gusti, eh, MK3-ku rasanya aneh, sejak tadi siang seperti ini.

L = Ya, itulah. Gak apa-apa, Samba. I feel what you feel. Biasa aja, kok. Emang gitu rasanya. Enak kan?

S = Utamanya aku minta penyembuhan mental.

L = Dari udara akan menyembuhkan Mental. Dari air akan menyembuhkan emosi. Kencono Wungu itu both udara dan air. Udara di sebelah atas, dan air di sebelah bawahnya. Aku lihat seperti itu tadi di "penglihatan".

S = Ada tarikan energi dari MK3 ke cakra seks, membuat aku bisa kendalikan cakra seksku sesuka hati. Baru tadi siang aku bisanya, he he he. Sulit juga, sih, harus konsentrasi penuh.

L = Good, itu juga penting.

S = Kemarin malah dapat aneh-aneh, he he he, kok, MK3-ku rasanya begini, ya, Mas, ngerasain nggak? Rasanya gimana?

L = Gak apa-apa, aku juga gitu, enjoy aja.

S = Rasanya gimana?

L = Rasanya ringan cekayeh.... "Aku ingin, terbang dan menari, jauh tinggi ke tempat kau berada". Talk to you later again, Samba. Bay bay!

S = Bye, sampai jumpa di bintang!


+++

26. LANTAS SIAPAKAH "SAYA" YANG LAIN ITU?

M = Martono
L = Leo


M = Selamat malam, Mas Leo!

L = Malam, dengan siapa, neh?

M = Sebut saja Martono, itu nama di YM, saya baru saja bergabung dengan group ini.

L = Anything I can do for you, Mas?

M = Jadi ada semacam kewajiban buat saya melapor pada si empunya group.

L = Hah?

M = Saya suka bermeditasi, dan saya sudah banyak membaca artikel, dan menurut saya amat sesuai dengan apa yang saya yakini, bahwa hampir 100 persen saya setuju dengann pendapat-pendapat Mas Leo. Saya lahir dari keluarga Jawa muslim yang terbiasa dengan hal-hal yang berbau supranatural. Saya banyak belajar dari eyang dan bapak saya.

L = Then?

M = Ada satu hal yang masih mengganggu pikiran saya jika Mas Leo berkenan menjawab ala Mas Leo. Seringkali saya mengalami perjalanan yang saya tidak sadari ketika saya tidak dalam keadaan meditasi? Mengapa orang lain begitu yakin kalau saya ada di tempat yang berbeda atau merasa bertemu saya padahal saya sedang duduk manis di rumah? Sering sekali…. Bagaimana menurut pendapat Mas Leo? Meskipun saya yakin itu bisa saja terjadi … tapi selalu saja saya meragukan hal itu bisa terjadi....?

Apakah itu terjadi karena saya pernah berpikir untuk mengunjungi seseorang pada saat yang lain? Lantas siapakah "saya" yang lain itu? Masalahnya jadi aneh ketika besoknya dia ketemu saya ... dengan ngototnya dia bilang semalam saya mampir ke rumahnya ngobrol-ngobrollah...???

L = Hm … gak usah dipikirin, Mas. Kesadaran kita bisa "pecah" menjadi lebih dari satu. That's true. Dan terkadang bisa "terlihat" oleh orang lain.

Semuanya itu kesadaran kita sendiri, Mas. Aku pernah melihat kesadaran aku itu paralel. Jadi, seperti ada dua kesadaran yang berbeda. Jalannya beda, mikirnya beda ... dan ada pada saat bersamaan. Jadi, kesadaran aku yang satu berpikir, dan kesadaran aku yang satunya lagi bisa melihat bahwa ada kesadaran aku pertama yang sedang berpikir.

Dan berpikirnya itu beda-beda. Yang di kiri berpikir A. Yang di kanan berpikir B. Lha, lalu aku sendiri ada di antara keduanya. Nah, itu sudah ada tiga kesadaran. Dan terasa, benar-benar terasa. Akhirnya, aku putuskan untuk ambil yang satu saja dan putuskan yang lain. Akhirnya balik kembali menjadi satu.

M = How, Mas Leo?

L = Well, it's very normal. We experience it all the time, and such experiences will only lead us more to become spiritual. Basic-nya kita itu roh, dan roh memang tidak tergantung pada fisik. Yang badani itu sementara, yang kekal itu roh.

M = Maaf, terkadang agak keterlaluan, ketika saya tidur pun "saya" berjalan sendiri ke tempat yang saya gak tahu sebelumnya. Ketika saya terbangun, saya merasa aneh, sepertinya saya habis pergi.... Pernah suatu ketika dalam keadaan tidur putri saya menangis merasa saya tinggalkan pergi, menangis sejadi-jadinya sampai ibunya bingung. Ibunya bilang: "Bapak gak pergi, bapak tidur, itu lihat aja". Dan memang benar saya tidur pada saat itu.

L = Dia melihat roh sampeyan jalan-jalan, itu yang dia lihat.... Talk to you later again, ya, aku harus sign out sekarang. Bay bay!

M = Oke, add me, please, Mas Leo. Thanks ... See you later, Mas Leo!


+++

27. JIN YANG NGIKUT KAMU SUKA MARAH JUGA, GAK?

A = Andy
L = Leo


A = Sore, Leo!

L = Sore, Andy!

A = Uda mandi belum?

L = Belom. Buka puasa jam berapa, bentar lagi, kan?

A = Aku pernah dengar suatu ilmu melihat manusia tapi di balik wujudnya seperti seekor hewan.

L = Banyak lageeh manusia yang kayak gitu, yang di balik wujudnya seperti seekor hewan, tapi demi sopan santun, kan, kita musti "pura-pura" gak tahu. Aku biasanya pura-pura gak melihat. Pura-pura gak tahu, padahal tahu.

A = Aku pernah kenal orang yang mengerti itu. Dia dari sufi Naqshabandiyah.

L = Itu impresi-impresi aja, Andy, bukan bener-bener keliatan seperti hewan. Rasa itu bener, tapi bukan dengan mata fisik. Biasanya terasa di dada, seperti ada yang nyesek gitu. Nyesek di dada. Seperti ketekan. Seperti mao muntah rasanya.

A = Kamu uda buka puasa apa belum, Leo?

L = Udah ... aku, kan, gak puasa. Gak pernah puasa.

A = Hehehe….

L = Kalo puasa juga, tetap minum air dan ngerokok. Jadi puasanya, puasa makan doang. Minum tetap jalan, ngerokok tetap jalan. Suka-suka sendiri.

A = Gak pernah ke gereja, kamu?

L = Gak pernah lagi.

A = Ntar doca, lho. Dimayahin Tuhan, lho. Hehehe….

L = Tiap hari dimarahin cama Tuhan. Anak nakay, anak nakay, katanya ... kenapa gak mao kawin. Mubazir, kata tuhan. Egois, gak mao membahagiakan manucia laen, kata Tuhan. Itunya gak dipake, sayang, kata Tuhan. Hemmm.... Dimarahin terus tiap hari. Tapi aku, kan, anak bandel, cuek azzah.

A = Jin yang ngikut kamu suka marah juga, gak?

L = Marah-marah juga, benernya. Tapi itu, kan, Jin Islam, ngomongnya bahasa Arab, aku gak ngerti. Jadi all the same, cuek azzah.

A = Kamu tinggal ma sapa aja di rumah selain ma jin-jin itu?

L = Sama nyokap. Bedua doang yang manusia. Di luar itu semuanya makhluk-makhluk halus. Haaalluuussssss sekaleeeee.... Verrry fragiiileeeee. Rapuuuhhhh. Haaaaluhhsssss.... Hmmmm??? Udah, ah.

A = Ok Leo, c u, aq mo buka puasa, nih!

L = Selamat buka puasa. Take care. Bay bay! You are in me, and I'm in you. And we are in GGGoodddd…. gitu critanya. Ala sufi. Hm? Bay bay now.

A = Hehehe.... Ok Leo.... Assalamualaikum....

L = Waalaikumsalam. God be with you, brother. God loves you, and so do I.


+++


JACKY CHEN DAN MATA KETIGA

J = Jacky (20 tahun, mahasiswa di Jakarta)
L = Leo


+++

1. MATA KETIGA DAN APLIKASINYA


L = Jacky Chen, dapet mimpi apa?

J = Mimpi apa, yah ... kayak saya ada di suatu tempat ... trus ketemu sama teman-teman saya ... ketemu cewe ... tapi saya gak tau siapa....

L = Oops, ok gak ceweknya?

J = Trus ketemu cowo juga ... tapi gak tau siapa….

L = Ok gak cowoknya? Siapa yang lebih ok?

J = Cowonya bapak-bapak, cewenya seumuran sama saya ... gak bisa dibilang cantik banget, cantik biasa aja....

L = Hm, how do you feel about that cowok? And how do you feel about that cewek?

J = I didn't feel something special ... kaya temen aja….

L = Hm ... just flowing. Seperti air mengalir saja.

J = Masih terasa agak kedutan, nih, di mata….

L = Well, nanti biasa sendiri. Yang penting adalah titik di tengah batok kepala itu, dan bukan kedutan di antara kedua alis mata itu.

J = Ok. Pak, kalo YM-nya ga "appear to be offline" banyak yang masuk, ya?

L = Iya dikerubutin, kayak semut ketemu gula. Cappe dehhh!!!

J = Orang terkenal, sih.... He he…. "Wah, Pak Leo online, nie ... kesempatan....". Pak ... fungsi terbukanya dari semua cakra itu untuk apa, ya?

L = Hm ... cakras itu, kan, konsep abstrak tentang jalur energi di tubuh manusia. Itu saja. Tapi orang akhirnya menjadikan pengertian tentang cakras sebagai suatu belief system, jadi semacam "agama". Itu yang bikin ribet. Padahal cakras are nothing more than konsep abstrak tentang jalannya energi di tubuh manusia. As simple as that.

J = Bisa dibukain nggak, Pak?

L = Bukanya pake apa? Buka sendiri, ah, udah gede!

J = Caranya?

L = Buka sendiri, langsung aja. Kancingnya dibuka satu per satu. Masa mao dibukain, seh?

J = Iya, deh....

L = Hm.... Buka cakras itu seperti membuka kancing baju. No different than that. Bayangkan saja that you open your shirt. Mulai dari kancing yang paling bawah dibuka.

J = Apa harus membayangkan bola energi en warnanya gitu, Pak?

L = Boleh aja kalo mao bayangin.

J = Tapi, Pak ... apakah ajaran-ajaran yang keliatannya kolot ... selalu jelek?

L = Arrkhhhh…. Gak selalu jelek. Kadang-kadang cakep juga. Cuma old fashioned aja. Gak bisa dibawa masuk cafe. Masuknya di goa-goa kayak yang ada di Cirebon itu. Kalo masuk cafÈ, orang jadi kaget. Dikirain ada jin lewat. Well? Intinya sama, Mas. Inti atau esensi ajaran itu sama. Yang universal always sama. Tapi bungkus, kan, harus disesuaikan dengan zaman, dengan taste, dengan cara hidup. Kalo bungkus dengan daun pisang mao dibawa di Zaman Post Modern ini, kan, akhirnya kerepotan sendiri. Mendingan pake bungkus plastik, lebih praktis, gak ribet. Singkatnya kayak gituh.

But ... orang banyak yang gak ngerti, bungkus dikira isi. Kulit dikira esensi. Itu, kan, beda. Beda banget. Seperti bumi dan langit.... Karena manusia yang telah kembali ke fitrahnya sebagai insan yang secara alamiah itu memiliki segala kemampuan naluriah dan rohaniah ... pada akhirnya akan
mampu untuk membedakan apa yang "bungkus" dan apa yang "isi". Gak bakal terbalik-balik lagi seperti banyak dialami oleh kita, bahkan sampai saat ini. Kalo "bungkus" dikira "isi", kan, repot?

Tapi banyak yang tersinggung kalau dikasih tahu bahwa yang dimakannya itu daun pisang yang membungkus nasi liwet dan lauk pauknya. Nasi liwet dan lauk pauknya dibuang, dianggap sampah. Yang dimakan malahan daun pisang pembungkusnya. Astagfirullah alazzim.... Tapi itulah yang terjadi, Adikku.

J = Biasanya pembungkus itu, kan, lebih wah dari isinya ... yang aneh-aneh, kan, di bungkusnya, Pak … he he....

L = That is what has been happening to masyarakat kita.

J = Ngomong-ngomong nasi liwet ... jadi laper….

L = Hm.... Mao makan apa pagi ini? Makan daging, ya? Tanyanya sekarang: daging siapa?

J = Ya, gak tau ... belom banyak yang jual kalo jam segini....

L = Yang gratisan banyak. Minta azzah.

J = Gratis?

L = Hm ... pake mata ketiga, dunk! Rasakan what kind of meat is available at this time of the day.

J =Yah, Pak ... kalo bisa, sih ... udah saya coba….

L = Hm ... werrrrrrr ...weerrrr ...werrrr....

J = Pak, katanya kita bisa mengendalikan mimpi kita. ya?

L = Hm ... yes, coba aja.

J = Iya, Pak suka nyoba-nyoba ... tapi ketiduran en jadi gak sadar ... ya, akhirnya mimpi biasa aja….

L = Tapi, kan, dalam mimpi itu bisa sadar kalau sedang mimpi. Kesadaran kita bisa dibawa ke dalam mimpi. Itu artinya bisa "mengatur" mimpi. You can do that. Udah biasa kayak gitu.

J = Iya, Pak, kadang saya ngreasain itu ... tapi masih ngikutin aja … jadi kayak nonton ... belum bisa jadi sutradaranya..

L = Well, enakan ikutin aja, just flowing. Jadi sutradara capek, musti bikin skenario sendiri. Enakan
jadi pemain. Maenin aja yang ada di depan mata.

J = Tapi, kan, enak, Pak ... kalo di mimpi kita bisa ngapain aja ... gak ada yang nuntut....

L = Ngapain di mimpi, kurang enak. Enakan luar mimpi, di dunia nyata. Itu lebih enak. Kalo ada yang nuntut, tuntut lagi. Bilang: "Kan loe juga yang mao!"

J = Ntar malah jadi ribut en repot, donk, Pak ... O iya, Pak….

L = Hm.

J = Ketakutan dalam diri saya yang mendominasi itu ketakutan yang seperti apa, ya?

L = Lo, kok tanya aku? Itu bukan ketakutan, tetapi sikap wait and see.

J = Ya, siapa tau bapak lebih tau daripada saya....

L = Mao liat-liat dulu... Sikap wait and see is good, asal jangan kelamaan. Kalo nunggunya kelamaan, you have to learn to use the method of "kilik-kilik". Harus memberikan stimulus. Coba belajar bagaimana memberikan stimulus supaya orang bereaksi. Kalo udah di "kilik-kilik" orangnya masih diem aja, mendingan ditinggalin. Artinya udah mati rasa. Cari yang laen, di toko sebelah masih banyak. Well?

J = Kalo ketakutan yang paling saya rasain itu....

L = Takut diapain, seh?

J = Takut kalo disuruh ngomong di hadapan banyak orang..

L = Gak apa-apa.

J = Grogi ... gemetar ... bingung….

L = Hm.... Belajar dari aku cara ngomong di depan orang banyak. Caranya adalah dengan bicara apa adanya. Tapi musti yakin dulu dengan diri sendiri. Yakin bahwa apa yang diucapkan itu memang apa adanya, asli, dan gak dibuat-buat.

J = Nah, itu, Pak ... kalo udah maju ke depan ... lupa semua apa yang mao diomongin....

L = Caranya, Adikku sayang, you have to use that mata ketiga which is beautifully situated inside of your skull. Pakai mata ketiga itu. Gak usah dipikirin apa yang mao diomongin. Pas ditanya, jawab apa adanya yang muncul di kepala.

J = Sip, deh....

L = Jangan lihat ke dalam diri sendiri, tapi lihatlah orang yang mengajak Anda bicara. Kalau berbicara di depan orang banyak juga begitu. Semua orang banyak itu, anggaplah itu cuma satu orang saja. Persis like you are talking with me right now. Satu lawan satu; itu lebih ok. The audience is always one. Orangnya bisa satu atau seribu di depan Anda. Tapi Anda harus
menganggapnya sebagai satu orang. Dengan cara itu kita bisa berkomunikasi dengan lancar, tanpa grogi, tanpa canggung. That's my kiat. Could you follow me?

J = I must try harder, Pak....

L = Jangan try harder. Justru harus gak pake effort. All those talks I made in front of many people, I did without effort. Kalau pake mata ketiga, semuanya wil flow effortlessly. Tanpa usaha, tanpa memaksakan diri, semuanya mengalir apa adanya. Kalo pake usaha malahan akan tersendat-sendat.

J = Ya, kalo seperti itu ... mungkin saya juga bisa, ya, Pak?

L = Of course, Anda bisa. Sama aku aja Anda bisa, kok, kalo mau….

J = Tapi, kan, saya masih dalam tahap yang awal banget tentang mata ketiga ... baru kemaren sore, tau….

L = Well … tapi, kan, bisa pake telepati ambil langsung dari aku. Tarik aja, bayangin that you are myself. Bayangin that you can see things as I see things. Nanti akan dapat pengertian-pengertian aku langsung tanpa harus aku jelaskan lagi. Itu yang namanya "tarik langsung". Aku juga gitu, kok, dari sumber-sumber lain. Kita ini ternyata tukang sadap, yah? Segala macam bisa disadap dari jarak jauh, baik dengan izin maupun tidak. Tapi everything works like that ... well, almost everything.

Malahan, kalo komunikasi telepatik gak jalan, kita ini akan susah sekali. Banyak yang akan tulalit karena gak nyambung. Tulalit ... Tulalit ... Tulalit ... teruusss aja, capek, kan? So?

J = Ya, mesti dicoba, Pak.... Posisi meditasi yang paling ideal yang gimana?

L = Tengkurep. Sambil bayangin orang yang disayang.

J = Gak bisa napas, donk….

L = Bisa, dunk. Napasnya sambil ngos-ngosan tapi enak, bisa fly, bisa merasa kena emosinya walaupun cuma di imajinasi belaka. Itu lebih refreshing daripada duduk sila gak gerak, leher kaku, en stress gak dapet penglihatan. Dapetnya BT doank. Well?

J = Makna inti dari meditasi itu apa, sih?

L = Merasakan bahwa diri kita adalah bagian dari seluruh alam semesta, dan merasakan bahwa roh kita adalah bagian dari roh YME. Cuma itu aja, Mas. So, posisi gak penting, kan?

J = Tiduran juga boleh, donk?

L = Boleh aja, ditidurin juga boleh aja. So what? Yang penting bisa konek, kan? Konek sambil konak juga gak apa-apa, kan? So what?

J = Ya, tapi kalo sambil konak ... yang biasa-biasa malah gak jadi konsen, Pak....

L= Hm … coba, deh … enak, kok. Konsen juga, kok! Coba, dunk! Coba, dunk!

J = Udah sering pake kalo yang begituan, mah....

L = Hmmm ... betul, kan, enak?

J = Tapi kayaknya lebih enak yang asli, deh....

L = Minta, dunk! Minta, dunk!

J = Di Gajah Mada, kan, banyak, Pak....

L = Sebelah mana?

J = Itu yang di jalan-jalan depan diskotik ... biasa banyak yang mangkal….

L = Hm ... I don't know about that. You are more experienced than me, dunk! Ajarin, dunk! Ajarin, dunk!

J = Ajarin apanya?

L = Ajarin nyari ke Gajah Mada di depan diskotik-diskotik itu. Kalo dapet ntar musti diapain?

J = Ya, kalo udah dapet ... selanjutnya terserah Anda ... tergantung berani bayar berapa ... hi hi hi….

L = Hm ... tunjukkin, dunk, praktiknya. Gw musti dibimbing step by step….

J = Lha, kalo praktik, sih, saya belom pernah ... kan, masih cupu ... he he….

L = Apalagi gw masih perjaka. Dosa yang gituan, tau!

J = Lha, emang ... makanya gak pernah....

L = Hm ... hmmm.

J = Hmmmm juga, deh ... hari ini gak pergi-pergi?

L = Hm ... mao makan dulu, neh. Bye now!

J = Met makan ... Bye!


+++

2. PENGALAMAN HIDUP


J = Katanya mao online ntar malem?

L = Ya online ntar malem, sekarang lagi offline.

J = Koq, bisa Yahoo Messenger-an?

L = Ya, bisa aja, kalo mao. Offline, gak keliatan. Tapi sebenernya online, ngumpet-ngumpet kayak hantu, gak keliatan.... Hm, besok mao ketemu gw, yah? Di mana? Ha ha.... Ketemu di internet aja, ya?

J = Di rumah kamu aja, deh….

L = Oops, rumah gw jauh, di Pondok Cabe.

J = Bintaro?

L = Well, bukan, Pondok Cabe itu yang ada Kampus UT (Universitas Terbuka). Ada Lapangan Terbang Pondok Cabe, deket-deket situ.

J = Jakarta mana?

L = Jakarta Selatan, deket Lebak Bulus. Antara Lebak Bulus dan Pamulang.

J = Ow, gak tau deh. He..he..

L = Hm....

J = Yang di milis namanya Lulu, kalo ga salah ... Bapak ngasi tips buat wirid, kan. Kalo orang Kristen tipsnya apa, donk?

L = Doa Bapa Kami.

J = Dibaca pada saat apa, Pak?

L = Setiap saat. Aku setiap saat, kalo lagi blank suka bacain doa, dalam hati aja. Sambil jalan ... sambil nge-blank, sambil liatin cewek cakep, sambil liatin cowok cakep, siapa aja. Whatever I like, I do it, jalan sendiri.

J = I see…. Gak perlu meditasi?

L = Kalo mao meditasi juga bisa, baca Doa Bapa Kami sambil meditasi. Aku always meditasi sambil doa. doanya apa saja yang aku suka. Doa Bapa Kami is always included walaupun kadang-kadang pake Doa Bapa Kami yang versi bahasa Inggris.

J = Oh, gitu.... Mang si Lulu tadinya juga orang biasa-biasa aja, ya?

L = Sampe sekarang juga orang biasa-biasa aja. Emangnya napa?

J = Ya, maksudnya mata ketiganya itu, loh….

L = Mata ketiganya is ok-ok aja, melek, rada belo ... bulet, bercahaya, bersinar, menyejukkan seperti mata orang penuh kasih terhadap sesama manusia. So what?

J = Bagus, donk....

L = Hm.... Emang dari sononya kayak geetuh.

J = Tapi kayaknya dia juga menemui kesulitan dalam mengembangkan kemampuan mata ketiganya itu, deh….

L = Ya, Mas, jatuh bangun, Mas. Kita semua harus jatuh bangun, sakit kejedat-jedut. Semua mengalami itu. Semua orang mengalaminya, kalo gak geetuh gak bakalan mensyukuri adanya campur tangan yang Ilahi di dalam diri kita yang ternyata luar biasa sekali, yang datangnya itu tanpa usaha kita sama sekali. Tanpa susah payah, tetapi cukup dengan ikhlas dan pasrah belaka. Kalau kita tidak jatuh bangun, bagaimana mau mensyukuri segala karunia Ilahi itu kalau akhirnya
datang pula.

Dan pada saat datang, itupun setelah kita jatuh bangun kejedat-jedut dan menyadari bahwa kita tidak layak menerimanya, tetapi Tuhan datang dengan segala keagunganNya dan bilang bahwa: “Yes, I love you. Aku mencintainmu, aku mengasihimu, whoever you are. No matter how big your sin is, I always love you, I never leave you. And from now on, you will never again feel apart from Me. You will always feel that you are part of Me, and I am part of you”. Itulah yang akan dikatakan oleh Bapa kita di surga kepada anak-anakNya di bumi ini yang telah menyerahkan hidup mereka kepadaNya dengan ikhlas dan pasrah.... Very easy, kan? Yes, jatuh bangun dulu. Itu adalah jalan kehidupan di dunia. Jalan manusia yang harus dilewati sebelum kita bertemu dengan koneksi kita yang asli, yaitu jalan ketuhanan, jalan spiritual.

J = Berarti dalam pengembangan mata ketiga gak ada yang instant, ya, Pak?

L = Kita bisa menerimanya dengan instant. Tetapi, untuk bisa menerima dengan instant itu, ada pengalaman batin tertentu yang harus dilewati. Kalau belum ready, kita gak mau menerimanya. Kita pikir kita bisa dapat itu dengan kerja keras, seperti bekerja bagi seorang majikan dan mengharapkan upah.... Tapi, kalau sudah ready, kita akan datang dengan tangan kosong belaka dan bilang: “Ya Tuhan, saya tidak layak. Saya tidak layak Kau bukakan mata batinku. Tetapi Kau bisa kalau Kau mau”. Kita akan datang dengan sikap ikhlas dan pasrah.

Dan Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang itu akan menjulurkan tanganNya kepada Anda, kepada kita, kepada saya ... dan membukakan mata batin kita. Mata ketiga kita. Semudah itu saja. Tapi, itu hanyalah apabila kita telah ready, telah membuktikan dengan segala upaya dan tenaga manusiawi kita bahwa kita ternyata tidak bisa. Dan yang bisa membukakannya hanyalah Sang Pencipta, Sang Khalik Semesta Alam ini.

J = Saya sudah ready belum, Pak?

L = Lho, kan, udah dari kemaren? Kan, udah minta, dan udah dibukain. Apanya lagi yang mao dibukain? Celananya? Buka sendiri, ah, udah gede.

J = He he, berarti mesti lebih pasrah, ya?

L = Hm, pasrah mao diapain aja, ya! Sama Tuhan, bukan sama saya. Geetuh, lho!

J = Wah, kalo itu tergantung....

L = Lho, kok, tergantung? Sama Tuhan, kok, tergantung, berarti conditional, dunk!

J = Ya, kalo sama Tuhan, sih, kita, kan, gak bisa nolak … jadi, ya, trima aja....

L = Hm.... Kalo sama saya bisa nolak, tapi kalo sama Tuhan gak bisa nolak. Hm ... diskriminasi, nih, ye! Well, bukan itu maksudnya, Adikku. Sama Tuhan pun kita bisa nolak. Banyak orang yang nolak intervensi Tuhan dalam hidupnya. Kita bisa menolak bantuan Tuhan. Kita bisa menolak himbauan Tuhan. Dan Tuhan tidak pernah memaksa manusia. Kita manusia punya free will. Dan Tuhan, bahkan Tuhan pun tidak pernah memaksakan kehendakNya. Kalau kita mau nolak, ya wis, gak apa-apa. Resikonya tanggung sendiri.

J = Tapi kayaknya Tuhan agak memaksa Paulus, deh, kalo kata saya....

L = Hm ... well, aku bisa nulis panjang lebar tentang jalan Rasul Paulus hingga menemukan Tuhan dalam perjalanan menuju Damaskus itu.

J = Lain kali aja, deh, Pak diceritainnya, sekarang lagi pusing banget. Tadi saya coba-coba baca tarot, tapi masih fokus sama gambarnya, belum bisa spontan gitu, pak. Komentar, donk!

L = Good, nanti aku ajari tarot, ya! Ajarinnya sambil bisik-bisik, transfer ilmu tarot. Langsung. Sekali ketemu langsung bisa, mao gak?

J = Mau, donk ... siapa yang gak mau dikasih hal baru?

L = Ok, talk to you later, yah? Aku ada tamu, nih. Mao praktik "dukun" dulu. Ngomong lagi ntar malem, yah? Bye! Bye!

J = Ok. Thanx, ya!


+++

3. OOBE (OUT OF BODY EXPERIENCE) DAN LUCID DREAM


J = Le ... kemana aja, Buzz???!!!

L = Baru bangon tidur.

J = Eh, Le ... tadi gw liat cewe cantik, lucu, deh, mukanya....

L = Kok, lucu? Kayak apa?

J = Kayak anak masih kecil, gitu ... tapi kalo gw tebak umurnya 2 ato 3 taun di atas gw ... baby face-lah….

L = Hm, terus suka?

J = Ya, lumayan, sie ... pengen tau namanya siapa en di mana rumahnya ... cuma malu kenalannya…. He he ... Eh, Le ... misalkan, nie, ya ... kalo mata ketiga gw dah terbiasa gw pake ... apa bisa gw terawang, tuh, cewek?

L = Hm, bisa aja, tapi buat apa?

J = Ya, buat tau namanya siapa ... alamatnya di mana ... Ya, kenalan secara ga langsung gitu....

L = Well, kalo niatnya gitu gak bakalan bisa. Musti langsung nanya nama en alamat ke orangnya. Nanya aja apa susahnya, seh? Paling jauh digampar, kalo nanyanya kurang ajar.

J = Ya, gw, kan, orangnya maluan, Le ... ga bisa gitu aja kenalan .. palagi kalo balik liat ke diri gw sendiri ... kayanya gw ga pantes kenalan langsung ma, tuh, cewek….

L = Well, kalo urat kemaluannya masih that big, mendingan dipotong dulu, deh.

J = How?

L = Pake piso, dipotong aja ... sreeeet!

J = Piso yang gmna?

L = Yang tajem, piso sunat juga bisa.

J = Trus urat malu itu di sebelah mana?

L = Di sebelah kemaluan.

J = Serius, nie, gimana caranya….

L = Tanya dukun sunat, dunk! Gw, kan, liat anune cowok laen aja belom pernah.

J = Ah, cape, ah ... Le, menurut loe, gw tipe elemen apa?

L = Api en udara en air juga en tanah juga. Sebenernya lu ini balanced, seimbang, jadi susah untuk dilihat yang mana yang lebih dominan. Bagusan gitu daripada yang terlalu dominan salah satu elemennya.

J = Pantesan aja, ya, Le, gw kurang sensitif kalo ma hal-hal yang menyangkut energi….

L = Sama, gw juga gak sensitif gitu-gitu amat.

J = Tapi kalo sama perasaan orang gw, koq, sensitif, ya, Le?

L = Hm, contohnya apa? Bisa sensitif ama perasaan gw emangnya?

J = Terkadang bisa ... tapi terkadang juga ngga ... tapi biasa kalo ketemu orang langsung gw bisa tapi, ya, itu mungkin cuma pake logika gw doank....

L = Hm, contohnya? Waktu ketemu gw apa yang lu baca?

J = Yang gw baca, sie, loe lagi kecapean….

L = Ha ha ha. Betul. Terus apa lagi?

J = Bosen juga ... tapi gw ga baca serius-serius amat … cuma sekilas doank….

L = Ya, kita belajarnya dari sana. Dengan mengamati, lalu muncul impresi-impresi.

J = Eh, Le ... dengan seiring berjalannya waktu ... elemen seseorang bisa berubah ngga?

L = Elemen dasar orang gak berobah, menurut gw, tapi orang akan belajar untuk meng-inkorporasikan elemen-elemen lainnya ke dalam dirinya sendiri sehingga, bagi orang yang mau belajar terus, akhirnya elemen dirinya akan balanced. Balanced is seimbang. Seimbang antara keempat elemen itu: api, air, udara, tanah.

J = O iya, Le ... si Andri yang bisa baca pikiran orang itu ... apa karena dia elemen udara?

L = Dia itu basic-nya air. Air dan tanah yang dominan di dirinya.

J = Tapi, koq, dia bisa dengar pikiran orang, ya, Le?

L = Tanya sama dia, dunk! Masa nanyanya sama gw?

J = Ya, setidaknya, kan, loe bisa ngasi penjelasan, kan, Le….

L = Well, penjelasannya gini ... tiap orang itu beda-beda. Mata ketiga is mata ketiga ... tapi manifestasinya di tiap orang berbeda-beda. Sama aja kayak pikiran kita, kemampuan mental kita. Semua orang memiliki kemampuan mental (untuk berpikir), tetapi ada orang yang kuat banget berpikirnya dan bisa menggunakan metode tertentu (misalnya hitung-hitungan), dan orang lain
lagi kuat di permainan bahasa ... dan orang lain lagi jago bicara langsung ... yang semuanya berasal dari kemampuan mental itu. Berbeda-beda manifestasi dari kemampuan itu. Nah, mata ketiga kurang lebih seperti itu juga. Manifestasinya berbeda-beda di tiap orang.

J = Le, sebaiknya meditasi sehari berapa lama?

L = Meditasi sehari tergantung orangnya. Ada yang suka 10 menit sehari which is ok for that person. Ada yang suka 30 menit which is ok juga. Gak perlu dipatok mati, ntar malahan bisa jadi ribet sendiri.

J = hmmm, i see ... bisa ngga, sie, kalo mata ketiga kita ingin seperti kayak orang lain?

L = Well, mendingan kita kembangkan sendiri sesuai bakat yang ada di diri kita, gak usah niru-niru orang lain. Sama seperti kemampuan kita yang lain, semuanya akan berkembang sesuai bakat bawaan kita. Kalo ada yang jago bicara di depan umum, dan kita bisanya nulis aja. Well, kita bisa belajar bicara di depan umum tetapi ... basic-nya, bakat kita itu menulis, for instance. Dan, menurut aku, yang paling ok adalah untuk mengembangkan di bagian di mana kita paling merasa sreg.... Di bagian di mana kekuatan kita paling banyak. Itu akan terasa lebih mudah, lebih natural, dan tidak memaksakan diri. Kalau terasa memaksakan diri, malahan nantinya bisa stres. Depresi. Macem-macemlah. Nah, yang korslet-korslet itu, kan, karena pada memaksakan diri. For what?

J = Iya juga, sie ... tapi, kan, kadang-kadang orang ingin memiliki kemampuan yang dimiliki orang laen juga….

L = Hm, pacarin aja orang laennya.

J = Ye ... sembarangan, nie, Le, … ngomong-ngomong tentang kejujuran ... apa kita mesti jujur terus di hadapan orang?

L = Yang penting jujur terhadap diri sendiri dan terhadap YME. Kalau di hadapan orang, itu tergantung situasi, tergantung wisdom (kebijaksanaan) yang diberikan oleh mata ketiga kita saat itu.

J = hmmm ... i see....

L = Wisdom datangnya juga dari mata ketiga. Wisdom is hikmat, ya ... ada yang bilang sebagai hidayah. Jadi, mata ketiga is so full of wisdom also. Gak cuma data mentah seperti range and scale. Range and scale adalah istilah Vincent Liong untuk data-data naluriah. Itu di dimensi naluriah. Wisdom, pada pihak lain, dihasilkan oleh dimensi intuitif. Dan itu biasanya bukanlah data mentah, melainkan sesuatu yang sudah diolah … diolah oleh proses mental kita sendiri, oleh proses emosional kita sendiri, oleh proses peradaban kita sendiri ... oleh segala macam yang complicated itu. Tetapi datangnya ke diri kita sebagai intuisi thok. Datang begitu saja di pikiran kita. Dan biasanya memang itu berbentuk wisdom, bukan data mentah walaupun data mentah juga bisa.

J = Eh, Le ... gw mo cerita tentang mimpi gw yang lumayan aneh, nie ... en baru sekali gw ngalamin….

L = Mimpi apa, seh?

J = Gini, loh ... dulu gw pernah mimpi ... di mimpi itu gw liat orang item ... besar ... mungkin berbulu ... ga jelas gitu ... nah, yang gw liat itu dia menjatuhkan tempat CD, yang gw taruh di sebelah TV ... nah, saat tempat CD itu jatuh, otomatis ada suaranya, donk ... nah, pas tempat CD itu jatuh ke lantai, gw bangun ... dan memang ternyata tempat CD itu beneran jatuh bersamaan dengan gw bangun.... Itu artinya apa, ya?

L = Berarti? Lu bisa ngeliat walaupun lu itu tidur, so what?

J = Nah, yang gw bingung … koq, mimpi itu ga berulang ... gitu, loh....

L = Hm, menurut gw, itu cuma untuk kasih tau kalo lu ini sebenernya memiliki kemampuan psychic itu. Bisa keluar dari tubuh, bisa mengalami OOBE (Out of Body Experience). Nah, yang melihat sesuatu terjadi secara fisik pada saat kita tidur termasuk OOBE. Itu normal-normal aja menurut gw. Gw juga pernah ngalamin. Waktu itu gw tidur di sofa di ruang tamu.... Enak tidurnya. Eh, tiba-tiba gw merasa jalan-jalan ke arah belakang rumah. Gw jalan terus aja, rasanya kayak nge-blank. Pas lagi jalan, gw inget kalo gw benernya tadi lagi tidur. Lho? Kok, bisa jalan padahal lagi tidur di atas sofa? Lalu gw nengok ke arah belakang gw, ke arah sofa, pengen mastiin kalo gw itu emang bener lagi tidur tadi. Brengseknya, pas gw nengok ke arah sofa itu, gw langsung bangon dari kondisi tidur itu. Padahal tadinya udah jalan-jalan ke arah belakang dan ngeliat dengan jelas segalanya seakan gw itu melek bener dan jalan-jalan bener. Tapi karena gw sok tahu, akhirnya jadi mendusin. Sekarang karena pengalaman, kalo gw tiba-tiba merasa jalan-jalan live ... seperti dalam keadaan biasa, padahal saat itu sedang tidur lelap, gw akan enjoy aja. Enak, kok, pengalamannya bisa aneh-aneh, bisa terbang-terbang, dsb.... Enak, kan? Terbang gratis tanpa perlu beli tiket pesawat. Mana pemandangannya enak lagi, bisa zoom in zoom out. Bisa menukik dari atas dan turun ke bawah, bisa melesat ke atas lagi. Persis lagunya si Vina Panduwinata itu: “Burung camar, terbang melayang...”. Tuerbanggg....

J = Trus yang jalan-jalan pas kita tidur itu ... sebenarnya apanya kita, Le?

L = Well, kesadaran kita, consciousness kita.

J = Roh kita, bukan?

L = Bisa juga dibilang gitu. Nah, you understand, kan? Roh itu ternyata bisa ngeliat even tanpa pake mata fisik. Mata fisik merem … tapi, kok, bisa tetep ngeliat. Yang ngeliat itu roh kita, kesadaran kita, consciousness kita ... dan itu gak memerlukan mata fisik. Tanpa mata fisik juga tetap bisa ngeliat. Mata ketiga juga kayak gitu, bisa ngeliat walaupun mata fisik merem. Nah, pertanyaannya, apa hubungan antara roh kita dan mata ketiga? Well, menurut gw, roh kita itu berada di mata ketiga. Roh Tuhan juga di mata ketiga. Mata ketiga is tempat pertemuan antara roh manusia dan roh Tuhan.

Well? Possibly this is too difficult for you at this moment. Kalo gitu ngomongin cewek aja, deh. OK? Lagi ngeliatin foto cewek yang mana sekarang?

J = masih mikirin yang tadi ... kalo gw dah bisa ngeluarin roh, mungkin gw bisa maen ke rumahnya kali, ya…. He he…..

L = Hm.....

J = Eh, Le, bedanya sama lucid dream apa, donk?

L = Lucid dream itu "lokasinya" berbeda. Bisa ada di tempat-tempat aneh. Kalo OOBE, kita bisa tahu kita ada di mana. Biasanya di sekitar tempat kita tidur itu.

J = Bisa jauh-jauh ngga dari tempat kita tidur?

L = Bisa juga, tapi biasanya kita tahu itu di mana. Itu tempat yang ada kaitannya dengan waktu kita tidak tidur. Kalo di lucid dream, kita bisa mengunjungi tempat aneh-aneh yang kita gak tahu ada di mana, bisa di bumi ini, bisa juga di wherever wallahualam ... who knows ... Jacky Chen, udah dulu ya? Gw ngantuk, nih, mao bobo lagi. Bye!

J = Ya, dah ... met bobo, ya, Leo cayang....


+++

4. KIAT-KIAT MEDITASI


J = Le ... beberapa kali meditasi ... koq, gw ngerasa ada perasaan yang neken gitu, ya?

L = Well, neken di dada atau di tenggorokan?

J = Dada, tapi kalo tadi, sie, agak di dagu....

L = Hm, di dagu?

J = Iya....

L = Di dagu artinya lu merasa kurang dibandingkan dengan orang-orang lain. Lu merasa diri kurang. Itu perasaan aja. Bener kurang apa nggak is another thing. One thing for sure, itu cuma perasaan lu aja. Tiap orang punya kelebihan en kekurangan, so gak ada gunanya merasa diri kurang dibandingkan dengan orang lain. Orang yang lu pikir merasa lebih daripada lu juga, sebenarnya, akan merasa diri kurang kalo dia bandingkan dirinya dengan diri lu. Tiap orang punya kelebihan dan kekurangan, jadi gak bakal ada abis-abisnya kalo mao ngebandingin diri kita dengan orang lain.

Lu merasa kurang dari dia dalam hal A, dia sendiri merasa kurang dibandingkan dengan lu dalam hal B. So, dengan kata lain, dalam hal B sebenarnya lu lebih daripada dia. Dan dia cuma lebih daripada lu dalam hal A. Solusinya gimana? Solusinya is to stop ngebandingin diri lu dengan orang-orang laen. Just be yourself. Jadilah diri lu sendiri. Gak usah bandingin diri lu dengan orang laen.

Kalo mao ngebandingin, bandinginlah diri lu sekarang ini dengan diri lu dulu. Apakah lu yang sekarang lebih ok daripada lu yang dulu? Apakah lebih gak ok? Kalo lebih ok sampai segimana ok-nya? Kalo gak ok, kenapa bisa jadi gak ok begitu? Itulah yang dibandingin. Dan bukan ngebandingin diri lu dengan orang laen. Bahkan, kalo lu udah jadi diri lu sendiri ... pada akhirnya lu
gak bakal bandingin diri lu dengan siapa pun. Even not with yourself. Lu bahkan gak bakal bandingin diri lu dengan diri lu di masa lalu. Dan lu juga gak bakal bingung mikirin bakalan jadi kayak apa diri lu di masa depan.

Menjadi diri sendiri is to be yourself at this moment. Saat ini. Detik ini. Dan bukan soal banding
membandingkan. To be yourself is to live at the present. To live now. To breathe now. Dan kalau lu praktikkan itu, lu gak akan merasa tertekan di "dagu" itu yang sebenarnya cuma merupakan simbol saja. Simbol dari perasaan kurang dibandingkan dengan orang-orang lainnya. So, will you stop ngebandingin diri lu dengan orang-orang lain? It's up to you, though. It's your life. You have to decide for yourself.

J = Hmm ... tapi kenapa perasaan itu muncul dengan sendirinya, di saat gw ga memikirkan apa-apa?

L = Kalo gitu lu merasa jablay, dunk! Which is another thing altogether.

J = Apa, seh, apa hubungannya?

L = Pengen dibelai karena jarang dibelai which is very normal, a very normal emotion. So, solusinya, carilah belaian. Kalo dibelai, kan, gak bakal merasa tertekan dan tertunduk-tunduk. Kalo dibelai, kan, bakal enak en merem melek. Hm?

J = Trus kalo yang di dada itu?

L = Artinya ada uneg-uneg, perasaan tidak ditanggapin yang lu telen sendiri. Lu pernah ngomong, tapi omongan lu dianggep angin lalu aja. Dan lu gak puas, tapi lu gak protes karena itu menyangkut orang-orang dengan mana lu punya hubungan pribadi. Bisa nyokap, bisa bokap ... yang jelas orang-orang deket. Bisa juga perasaan kehilangan orang tertentu ... walaupun orangnya masih ada sekarang ini. Dan itu gak bisa lu sampein ke orangnya karena lu merasa bahwa waktu untuk menyampaikan itu udah lewat. Udah gak pantes lagi diomongin.

Tetapi perasaan gak puas itu tetap ada di dada. Solusinya adalah dengan mengikhlaskan apa yang sudah lewat itu. Gak usah mengharapkan agar jarum jam bisa berputar balik sehingga lu bisa melakukan sesuatu yang harusnya lu lakukan tetapi tidak lu lakukan pada saat itu. Itu impossible. Yang mungkin adalah mengikhlaskan segala sesuatu yang telah lewat dalam hubungan lu dengan orang-orang deket itu. Ikhlasin aja. Anggep aja semuanya gak ada. Ambil hikmahnya, dan lupakan. Forangive and forange ... forangive and foranget. Itu yang gw maksud dengan ikhlas. Itu salah satu syarat untuk menerima mata ketiga dengan jelas dan jernih.

J = Ok. I understand now....

L = Satunya lagi adalah pasrah yang berkaitan dengan masa depan. Masa depan, kan, gak tentu, kita cuma dibukakan sebagian-sebagian saja. So, kita musti melangkah satu demi satu menapak masa depan. Kalo kita kuatir, kita akan ribet sendiri, jadi nervous sendiri, jadi tertekan, depressed, stress... gak bisa hidup normal en enjoy life. Mata ketiga juga jadi butek karenanya. Jadi, memang musti ambil sikap pasrah terhadap masa depan. Nah, kalo ikhlas dan pasrah udah diterima sebagai prinsip yang ok punya buat dianut, maka mata ketiga is only a matter of accepting it. Tinggal terima aja, dan plonk!

Langsung terbuka. Langsung bisa melihat jelas apa adanya tanpa segala pernak pernik pertopengan itu yang dipake oleh masyarakat manusia. Kita akan bisa melihat apa adanya dibalik segala kepribadian yang ditampilkan oleh orang-orang itu. Kita akan memeroleh pengertian-pengertian asli (intuisi), dan bukan segala teori-teori rekaan yang kalo bukan palsu setidaknya merupakan rekayasa belaka, buat-buatan belaka, buat nyeneng-nyenengin ego orang semata.

J = Trus kalo dihubungkan dengan cewek yang kemarin gw liat ... di mana gw mengharapkan dia, tapi gw tau hal itu ga mungkin ... apa itu bisa disebut juga dengan ga ikhlas?

L = Well, itu namanya mengkhayal. You have to understand kalo mengkhayal is not reality. Khayalan is khayalan. Masa lu ngarepin cewek yang kagak lu kenal? Kalo bener suka sama dia dari jarak jauh en pengen kenal lebih deket, please start by introducing yourself. Kenalan dulu, dunk! Kenal aja belom, kok, udah ngarepin yang nggak-nggak? Apanya yang mao diikhlasin? Itu, kan, cuma khayalan belaka. Dan khayalan gak perlu diikhlasin segala macem. khayalan cukup diakui bahwa itu khayalan, dan dilupakan. Very easy sebenarnya. Lebih easy daripada harus mengikhlaskan sesuatu yang benar-benar telah dialami dan terjadi, dan melukai hati.

J = Yah, Le ... ketemu laginya aja ga tau kapan, gimana mo kenalan?

L = Well, udah, deh, gw nyerah, deh! Terserah lu, deh!

J = Cup ... cup ... jangan nangis, donk, Le. Back to meditation, tengah batok kepala itu di sebelah mana, sie, Le? Yang ditengah-tengah atas kepala itu?

L = Di dalem tengkorak kepala. Ambil titik antara kedua alis mata, dan tarik garis tegak lurus ke belakang kepala. Lalu ambil titik dari puncak kepala yang paling atas, dan tarik garis tegak lurus ke bawah. Perpotongan kedua garis itu adalah tengah kepala. Kelenjar pineal atau God spot itu kira-kira ada di sana letaknya. Tanpa diukur pake penggaris juga bisa dirasain sendiri. Bisa kerasa, kok!

J = Ow, I see ... gw kalo meditasi, kan, merem ... yang diliat gelap ... nah, gw konsen di keadaan gelap itu ... sama ngga, Le?

L = Hm, jangan diliat gelapnya, tapi dirasain titik di tengah kepala itu.

J = Dirasain ato dibayangin?

L = Dirasain, bukan dibayangin. Sebenernya, kalo mao lebih gampang (menurut gw), matanya jangan ditutup semua. Mata boleh ditutup, tapi buka dikit, dan liatin ujung hidung. Ujung hidung diliatin, sedangkan kesadaran (consciousness) dipusatkan di tengah batok kepala itu. Jadi, ada dua sudut konsentrasi. Mata fisik yang setengah tertutup dan melihat ujung hidung, dan kesadaran yang "merasakan" di tengah kepala. Begitu ... semenit juga udah "fly".


+++

5. GELOMBANG OTAK DAN ENERGI


J = Eh, Le ... sedulur papat limo pancer ... ato apa gitu, artinya apa?

L = Artinya 4 elemen plus roh. Empat elemen terdiri dari udara, api, air, dan tanah. Roh atau cahaya atau pancer sama saja.

J = Hmmmm … gw kira apaan....

L = Hm, kirain apaan?

J = Dikirain ada 4 mahluk yang jagain kita semasa hidup. He he… O iya ... ngomong-ngomong tentang frekuensi mata ketiga....

L = Hm, mata ketiga gak punya frekuensi, yang punya frekuensi itu gelombang otak. Bisa diukur frekuensinya. Yang paling tinggi gelombang beta, di bawah itu ada alpha, theta, dan delta. Gelombang otak di kala meditasi berada di level alpha ke bawah.

J = Trus frekuensi yang biasa orang tarik langsung dari loe, frekuensi yang kayak gimana, Le?

L = Frekuensi alpha ke bawah, seperti ketika orang sedang meditasi. At least ketika gelombang otak berada di level alpha. Kalau di beta gak bisa. Jadi, memang gelombang otak meditatif itu frekuensinya rendah, semakin rendah frekuensinya, semakin dalam meditasinya.

Waktu ngumpul-ngumpul Senin lalu di Cafe S, PIM 2, semuanya yang hadir saat itu berada di frekuensi alpha ke bawah. Inget gak? Banyak yang nge-blank. Bisa ketawa-ketawa, tapi blank. Itulah cirri-ciri gelombang otak alpha ke bawah. Tenang, blank, melayang, tapi alert. Bisa dirasain bedanya, kan? Bisa tahu bedanya dengan level beta, yaitu ketika kita kerja keras pake logika untuk mikir.

J = Inget, tapi kalo soal alpha ke bawahnya, ya, gw ga gitu tau.... Nge-blank itu maksudnya bingung, ga ngerti, ato ga mikir apa-apa?

L = Nge-blank itu istilah gw, artinya kosong, gak mikir apa-apa. Gak ada perasaan apa-apa. Kosong, free.

J = Trus, kalo kita misalkan, nie, mo liat setan ... yang disetel mata ketiganya ato gelombang otaknya?

L = Well, setannya udah kabur duluan kalo dia tau mao diliat. So, foranget it ok? Setan itu cuma istilah aja. Yang bisa kelihatan adalah energi-energi, bisa positif, bisa negatif, dan bisa kelihatan memang kalo frekuensi gelombang otak kita berada di posisi ketika tidur lelap. Jadi, kalo dalam keadaan melek dan gelombang otak kita mencapai gelombang otak tidur lelap, maka kita bisa melihat macem-macem. Persis seperti mimpi. Jadi rasanya seperti melihat ada yang bergerak, bentuk-bentuk aneh, dsb. Tapi, itu, kan, sebetulnya sama saja seperti sedang bermimpi. Cuma mata fisiknya melek.

Kita memang bisa melihat macam-macam energi ketika sedang tidur lelap. Dan itu kita namakan mimpi. Tetapi, ada juga orang yang bisa tetap melek dengan memertahankan gelombang otak tidur lelap. Ada orang-orang tertentu yang bisa itu, dan biasanya itu orang elemen air. Nah, karena gelombang otaknya rendah sekali, maka muncullah bayangan-bayangan itu, aneh-aneh itu ... persis seperti yang dilihat kalo lagi mimpi.... Dan orang yang gak ngerti akan bilang bahwa orang itu liat "setan". Padahal yang terlihat sebenarnya cuma simbol-simbol saja. Simbol-simbol saja seperti yang juga muncul dalam mimpi secara alamiah. Itu penjelasan aku, dan rasanya itu penjelasan yang paling rasional.

J = Jadi wujud setan itu dapat berubah-ubah tergantung siapa yang melihat, gitu?

L = Well, sekali lagi, "setan" itu cuma istilah saja. Istilah yang sering disalahkaprahkan. Let's say that itu adalah "energi" and the answer is: Yes, energi bisa mengambil berbagai macam bentuk, tergantung orang yang melihatnya.

J = Ok. I understand, Le … mank wujud energi itu sendiri yang asli kayak gimana? Berbentuk kaya gas gitu?

L = Energi can take many forms. Which one is yang asli? Well, semuanya asli, tapi bentuknya macem-macem. Contoh: Air - H2O. Air bisa berbentuk 1) Gas. Bisa berbentuk 2) Padat. Bisa berbentuk 3) Cair. Bisa juga gak berbentuk alias cuma molekul-molekul aja, bisa jadi bom malahan, yang namanya bom Hidrogen. Dan itu adalah macam-macam bentuk yang bisa muncul dari satu zat doang yang namanya air. So, yang mana yang asli? Semuanya asli, tapi bentuknya bisa beda-beda, tergantung lingkungan. Can you follow me?

Besi, contoh kedua. Besi yang kita biasa kenal bentuknya padat. Tapi, besi bisa berbentuk cair juga
kalo dipanasin. Besi cair, kalo dipanasin terus akhirnya jadi gas juga. So? Yang mana yang asli?
Semuanya asli.

J = Apa energi bisa kita ajak komunikasi? Kayak yang di TV?

L = Menurut gw, yang di TV itu boong-boongan. Energi bisa disetel, itu jelas. Sama seperti kita bisa menyetel suhu udara. Tapi kalo diajak komunikasi is another thing. Yang bisa diajak komunikasi, menurut gw, bukan energi melainkan roh. Roh itu punya kepribadian, personality, dan itu bisa diajak komunikasi. Roh juga memiliki energi, energi plus personality. Yang di TV itu boong-boongan, rekayasa doang. Aslinya gak seheboh itu.

J = Oh iya, kalo misalkan loe liat acara-acara yang bangetan, apa loe juga bisa liat energi-energi yang di acara tersebut?

L = Gw gak suka liat acara-cara gituan. Kenapa? Karena gw tau itu boong-boongan, capek ngeliatnya. Gw gak suka buang-buang waktu ngeliat acara yang dibuat-buat gituan, nonsense, ngapain diliat?

J = Tapi bisa ngga kita melihat energi di acara TV?

L = Well, energi itu ada di mana-mana, bukan di acara TV aja. Lu liat energi di monitor lu. Lu liat energi di tangan lu. Energi ada di mana-mana.

J = Ya, maksudnya itu ... apakah energi itu bisa terekam di acara TV?

L = Bisa, kalo ada. Tapi selama ini yang gw liat, itu gak ada apa-apanya. Kalopun ada energi negatif, memang bisa kerasa, tapi buat apa. Ngapain diliatin, for what?

J = Ya, kalo orang isenk, kan, suka diliatin.... Loe pernah muncul di TV ga, Le?

L = Pernah berapa kali. Pernah di acara Fenomena di Trans TV.

J = Ada rekamannya ngga?

L = Gak ada. Kalo mao bisa minta ke Trans TV.

J = Masa loe ngga nyimpen buat ndiri?

L = Nggak. Buat apa? Kenang-kenangan?

J = Ya, buat dipinjemin ke gw. He he….

L = Lha, lu, kan, dapet yang asli, langsung ... gratis lagi. Private lagi. Mao apa lagi?

J = Ya, mo liat yang pernah muncul di TV, mank ga bole?

L = Bagusan aslinya. Yang asli bisa dipegang. Yang di TV cuman bisa diliat doang.

J = Iya, deh….

L = Hm. Gw ngantuk, neh, mao tidur dulu. Tidur sendiri lagi. Hu hu hu....

J = Ya, dah, met tidur, ya, Le….


+++

6. LIFE IS A PROCESS


J = Le, kemarin gw coba yang meditasi metode-nya loe itu.... Kerasa fly, sie … tapi, koq, pusing, ya?

L = Kalo pusing minum Paramex aja, setengah tablet.

J = Tapi cuma bentar ... pas brenti pusingnya dah lumayan ilank….

L = Good. Coba lagi, dunk!

J = Iya, ntar kalo mo tidur.... Hari nie ngapain aja, Le?

L = Hari ini bengong-bengong aja, nungguin Jacky Chen pulang seminar.

J = Duh, kacian ... mank ga da yang ngajak pergi?

L = Gak ada, gak laku.

J = Kan, banyak, Le, yang suka datang ke rumah ... cantik-cantik lagi.

L = Gw gak suka cewek cantik.

J = Trus sukanya apa, donk?

L = Sukanya suka suka. Suka-suka aja.

J = Suka-suka apa?

L = Suka-suka yang gw suka. Hem?

J = Apa? Dah makan, Le?

L = Udah tadi sore.

J = Ga makan malam?

L = Ntar makan lagi ... Seminar apa?

J = Seminar Aikido. Yang kemarin gw tanya dah dipikirin belum?

L = Hm. Kemaren tanya apa? Gw gak mikirin apa-apa, gw blank.

J = Ya udah, deh, ga jadi.... He he....

L = Ya, apa, dunk? Sorry, gw lupa, sama sekali gak inget. Gw ingetnya sama Jacky Chen doang, gak inget yang laen.

J = Yang gw tanya gw ini bego ato nggak....

L = Nggak, dunk! Kenapa?

J = Gak papa, sie, he he…. Hari ini pas seminar, cape banget. Besok mesti lanjut lagi ... jam 10-an gitu....

L = Ngapain? Berapa hari seminarnya? Gw aja gak mao ikut Aikido, cuma gituan doank.

J = Ya, latihan gitu ... cuma 2 hari doank. Buat gw itu cuma penyalur hobi doank....

L = Hobi lu apa, seh? Hobi lu beladiri? Ngapain beladiri? Banyak yang belain, kok!

J = Ya, bela diri, maen game, baca buku, en learning something new ... like what i'm doing now….

L = What is something new that you are doing now?

J = The third eye ... gw, kan, belajarnya ma loe, Le....

L = Hm, asal gak error aja. Vincent tadi nelpon gw katanya ada murid gw yang error.... Terus gw bilang: "Biarin aja, life is a process, semuanya proses, harus dijalanin."

J = Error gimana?

L = Error dalam tanda kutip. Maksudnya dapet intuisi beruntun sehingga jadi bingung. Gw, seh, ketawa aja, gak apa-apa, ntar juga biasa sendiri.

J = Contohnya intuisi beruntun itu gimana, Le, maksudnya?

L = Maksudnya masuk pengertian-pengertian baru langsung ke dalam pikiran. Masuknya banyak dan beruntun, dalam waktu singkat. Kalo gak biasa memang bingung.

J = Hm ... mank siapa, sie? Bukan gw, kan?

L = Bukan lu lah. Ada, deh. Gw belom pernah ketemu orangnya, cuma chat aja. Gw, kan, punya murid di mana-mana, ketemunya cuma waktu chat doang. He he, gw, kan, suhu di abad komputer. Jangan disamain sama suhu di Kuil Shao Lin, dunk!

J = Loe pernah berguru ato belajar ma orang laen ngga?

L = Yang ini gw belajar sendiri.

J = Yang "ini", tuh, yang mana?

L = Yang ini is "mata ketiga" yang bikin heboh dunia persilatan itu.

J = Kalo yang laen-laen loe belajar apa aja, Le?

L = Hm ... gw belajar macem-macem, kebanyakan belajar sendiri. Tapi akhirnya gw kembangin metode gw sendiri. Gak ada satu pun dari orang laen yang bisa langsung gw pake, gw musti kembangin sendiri supaya lebih simple, lebih akurat, lebih ok.

J = Contohnya belajar apa, Buzz???!!!

L = Wooow ... ada yang lagi belajar, nih, sama gw, privat. Jacky Chen jangan marah-marah, dunk !

J = Corry, kan, ga tau....

L = Bentar, ya, cayank, gw lagi bantuan dia buka mata ketiganya. Dibukain pake tangan gw sendiri, diusap-usap…. Gak apa-apa, kan? Hmm?

J = Gak papa.... He he....

L = He he.... Gw suruh dia meditasi tiap hari, 30 menit pagi plus 30 menit malamnya.

J = Kenapa dia disuruh meditasi?

L = Karena dia sudah terbiasa meditasi. Pernah ikut kelompok meditasi selama setahun. Dan dia enjoy meditasi. Well, actually gw kasih preskripsi beda-beda, tergantung orangnya. Ada yang umum, dan ada pula yang beda. Tergantung orang per orang. Tergantung apa yang gw liat di orang itu. Kalo orang yang gak enjoy meditasi, dan gak pernah meditasi, ngapain dipaksain, iya, gak? Mata ketiga toh terbuka juga, walaupun orangnya gak meditasi. Tapi kalo terbiasa meditasi dan enjoy it, gw akan kasih saran supaya diteruskan. Ada sesuatu yang akan diperoleh oleh orang ini dari praktik meditasinya itu. Gw liat itu, jadi gw saranin untuk terus meditasi di mata ketiga selama seminggu penuh sebelum kontak gw lagi di YM. Understood?

J = Yup! Kalo gw cocoknya ngapain, Le?

L = Lu cocoknya maen game aja. Hm….

J = Ah, serius, nie....

L = Hm, Jacky Chen, gw lapar, neh, mao makan dulu. Abis makan gw mao tidur lagi sambil mikirin Jacky Chen. Lu maen game aja, yah?

J = Huuu tidur mulu ... baru juga bangun....

L = Mao makan dulu, laper. Boleh gak?

J = Ya dah, met makan, deh, kalo gitu ... masa orang mo makan ga bole….

L = Hm ... Lu tidur, dunk! Jangan kebanyakan begadang, dunk! Musti banyak tidur supaya cepet gede.

J = Iya-iya....

L = Good. Bye!

J = Sayonara!

L = Kok, sayonara? Gak mao, ah! Gak mao, ah!

J = Lha itu, kan, balesan dari good bye....

L = Sun aja, ah! Sun pipi kiri. Sun pipi kanan. Bye bye now! Luv!


+++

7. INTUISI DAN NALURI


J = Le, dari pertama ketemu sampe sekarang, my third eye udah ada perkembangan belom?

L = Hm, third-eye-nya lagi merem melek sekarang.

J = Kenapa, tuh?

L = Biasa, lagi ngantuk sore-sore.

J = Kan, yang gw tanya udah ada perkembangan belom....

L = Hm ... rasanya gimana? Bentuknya segitu-segitu aja. Kalo lu langsung pake, pasti udah ada pengalaman. Nah, pengalaman pribadi itu musti dicerna. Yang namanya "perkembangan" adalah pengalaman pribadi loe sendiri itu. Dan bukan yang gw liat itu.

J = Ajarin, donk, cara makenya....

L = Sama aja kayak pake mata fisik. Lu ngeliat pake mata fisik, otomatis lu dapet impresi-impresi di mata ketiga. As simple as that. Coba rasakan apa yang orang laen rasakan. Coba lu rasain gw sekarang dari sana!

J = Itu bukannya prasangka, Le?

L = Bukan prasangka, tetapi intuisi.

J = Loe lagi seneng ... tapi, ya, gak seneng-seneng amat, biasa aja....

L = Gw lagi mikirin siapa sekarang? Apa yang gw pikirin tentang orang itu? Gimana perasaan gw tentang orang itu? Kenapa gw punya perasaan seperti itu terhadap dia? Gimana tanggapan dia terhadap perasaan gw? Itu contoh-contoh pertanyaan yang bisa loe jawab langsung.

J = Lagi mikirin gw....

L = Hm, trus gimana? Jawaban pertanyaan berikutnya apa? Apa yang gw pikirin tentang orang itu?

J = Apa, ya, lucu kali, ya ... masih cupu....

J = "Kenapa gw punya perasaan seperti itu terhadap dia?" Karena loe bosen sama Vincent....

J = "Gimana tanggapan dia terhadap perasaan gw?" Seneng aja....

L = Hm. terus?

J = Kan, pertanyaannya cuma itu….

L = Ya, bisa dilanjutin. Terserah mao dilanjutin ke mana. Loe bisa nanya sendiri, jawab sendiri.

J = Ow, I see....

L = Good.

J = Misalkan, nie ... kita ngeliat pake third eye ... bisa tau nama orang itu nggak?

L = Bisa aja, tapi lebih sering cirri-cirinya aja. Sifat-sifatnya, dan bukan namanya.

J = Kalo gitu, menurut loe sekarang gw lagi mikirin siapa?

L = Mikirin gw. Mikirin gw bener-bener ketemu cewek cantik apa boong doang.

J = Ya, gitu, deh. Trus….

L = Trus loe gak percaya gw ketemu cewek cantik. Tapi loe ragu.

J = Ya, bener 50:50. He he.... Kalo meditasi konsentrasi di mata ketiga, tuh, maksudnya
memvisualisasikan kelenjar pineal itu, ya, Le?

L = Hm, gak usah visualisasi. Tapi rasain aja. Rasain pusat kesadaran ada di "titik" itu.

J = Gw gak ngerti arti dari kata "rasain". Emank rasanya gimana?

L = Rasanya blank. Tadi pagi gw nulis gini: "Tataplah terus ‘titik’ pusat kesadaran kita yang berada di God spot atau kelenjar pineal itu. Tatap saja terus, gak bakal BT. Ketika kita menatapnya, maka akan terasa seperti ada sesuatu yang terjadi dengan diri kita. Kita merasa ‘blank’. Kosong".

J = Nah, kalo loe bilang tatap ... hasilnya berupa visual, kan?

L = Well, hasilnya adalah "kosong", gak liat apa-apa. Kalo muncul gambar-gambar, itu jarang, walaupun bisa. Biasanya cuma kosong melompong aja, dan rasa "blank".

J = Nah, bukannya tiap kali kita merem pasti blank alias gelap....

L = Emang gelap, tapi "blank" itu adalah rasa kosong. Dan bukan rasa "gelap". Coba rasain ini. Bisa dirasain gak? Rasain aja, gimana rasanya?

J = Rasain apa? Kosong....

L = Loe kuatirin apa, she, sekarang? Kok gak fokus? Loe, kok, gak yakin sama diri lu sendiri. Why? Loe melayang-layang, emosi loe kosong.

J = Ya, bisa. It's hard for me to feel something....

L = Loe maonya diapain, seh?

J = Pengen lebih sensitif....

L = Ya udah, ntar gw pulang ke Jakarta loe ketemu gw, yah? Nginep di rumah gw aja, yah? Ntar langsung kuliah dari tempat gw.

J = Ok. Ya udah, ntar gw atur jadwal. Thanx, loh....

L = Hm ... Murid yang manja.

J = Hmm.... guru yang baik en pengertian....

L = Hm ... tapi gurunya suka kesepian. Suka jalan-jalan gak
keruan sama Vincent Liong.

J = Makanya cepet nikah biar gak kesepian....

L = Nikah sama siapa?

J = Ya, sama yang mau sama loe ... cari, donk.

L = Siapa yang mao sama gw? Gak mao, gak mao. Gw gak
mao sama yang laen.

J = Emanknya maunya sama siapa?

L = Ada, deh.

J = Si Vincent ada di warnet itu juga?

L = Ada, tapi gw gak kasih dia liat ke mari. Ntar jadi nanya-nanya. Gw gak suka ditanya-tanya, kalo urusan privat. Private matter.

J = Ha ha…. Emanknya apa yang mao ditanyain?

L = Dia suka ngorek-ngorek. Gw gak suka dikorek-korek. Emangnya gw lobang, mao dikorek-korek. Kalo Vincent tahu, satu dunia bisa ikut nguping. So, mendingan maen rahasia-rahasiaan aja sama dia.

J = Kan, si Vincent punya third eye juga, kenapa mesti ngorek-ngorek ... kan, bisa tau dengan sendirinya?

L = Loe gak tau? Vincent gak pake mata ketiga. Dia pake naluri. Yang pake mata ketiga itu gw, bukan Vincent. Gw konsentrasi di mata ketiga. Vincent konsentrasi di naluri.

J = Apa hasilnya sama?

L = Gak sama. Vincent spontan secara naluriah untuk melindungi diri, mencari kepuasan fisik, dsb. ... yang semuanya berasal dari dimensi naluri. Gw spontan di dimensi intuisi. Gw bisa langsung tahu ini dan itu; dan tahunya tanpa perlu dikasih tahu, tanpa perlu mencari tahu. Beda, kan?

Gw sama Vincent, kan, kayak yin dan yang. Always like that. Vincent bisa spontan pacaran karena nalurinya kuat. Gw kaku kalo pdkt. Susah pacarin orang. Karena gw kuat di intuisi, bisa baca orang, tapi susah ikutin naluri untuk langsung begitu kayak Vincent.

J = Kalo dia nanya-nanya ke loe, berarti dia gak yakin dengan naluri dia sendiri, donk?

L = Well, naluri, kan, gak bisa kasih jawaban. Naluri cuma bergerak mengikuti stimulus. Prinsipnya cuma untuk melindungi kepentingan diri sendiri. Tapi naluri gak bisa menjawab: ada apa dan kenapa. Jawaban-jawaban itu harus muncul dari dimensi intuisi.

That's the reason why Vincent always asks me. Dia bisa merasa ada sesuatu, tapi gak bisa menjelaskan itu apa, dan kenapa bisa ada seperti itu. Yang bisa kasih jawaban melalui intuisi itu gw, dan bukan dia. Jadinya gw suka capek sama Vincent, dia nanya-nanya terus.

J = Ow, ngerti gw sekarang....

L = Good.

J = Kalo gw lebih kuat di mana Le? Intuisi atau naluri?

L = Lu seimbang. Malah naluri lu lebih ok daripada naluri gw. Gw salah tingkah kalo ngikutin naluri gw, karena naluri gw jarang dipake. Mata ketiga gw bisa kuat banget sampe naluri gw jadi tumpul. Jadinya bisa mati rasa secara naluriah.

J = Kalo intuisi gw, Le?

L = Jalan, tapi loe gak yakin. Gak apa-apa, lama-lama juga biasa. Loe lagi belajar untuk percaya apa yang loe dapet melalui intuisi. Gw bisa merasa kalo intuisi loe itu bener, tapi loe ragu-ragu. Kenapa ragu-ragu, percaya aja. Emang bener, kok!

J = Iya, gw juga ngerasa itu ... pas gw pacaran sama yang terakhir ... intuisi gw jalan banget ... tapi gw gak percaya sama intuisi gw ... rasa cinta en ego gw yang menghalangi gw untuk percaya sama intuisi gw....

L = Hm, sekarang loe udah belajar, kan? Loe sekarang bisa bedain mana yang intuisi dan mana yang prasangka. Lama-lama akan lebih lancar.

J = Hmmm.... I see.

L = Good.

J = Kalo intuisi sama naluri, kan, di masalah perasaan ... ada hubungannya sama logika?

L = Ya, logika adalah metode dalam berpikir. Metode untuk berpikir secara logis. Ada induksi. Ada deduksi. Ada macam-macam metode penalaran ... dan semuanya yang bisa dinalarkan itu dikelompokkan sebagai hal-hal yang logis. Logika adalah metode untuk berpikir secara logis.

Tentu saja logika diperlukan. Kita harus melihat apakah intuisi yang muncul itu ada hubungannya dengan hal yang sedang kita kerjakan. Kita harus melihat posisi kita di mana, dan intuisi itu menutup gap yang mana.

Kita harus berpikir secara logis untuk memutuskan apakah harus berbicara atau menunda berbicara.
Walaupun prinsip utama adalah spontanitas, wisdom tetap diperlukan untuk mengambil keputusan dengan cepat. Dan wisdom itu selalu dapat dijelaskan dengan menggunakan logika. Dapat dijelaskan secara logis. Biasanya itu menyangkut hal menjalankan intuisi pada saat itu juga, atau menundanya sampai pada saat yang lebih tepat.

Kita selalu memiliki kemampuan untuk memutuskan apa yang kita lakukan. Logika selalu digunakan. Walaupun materinya berupa intuisi, logika tetap diperlukan untuk menghubungkan percikan-percikan intuisi itu sehingga menjadi suatu pengertian yang utuh dan logis. Can you follow me?

J = Ok. Ngerti gw sekarang....

L = Hm, murid yang manja dan imoet-imoet.

J = Kalo loe ngeliat “topeng” seseorang, yang loe liat berupa visual ato apa?

L = Hm, gw gak "liat" berupa visual, tapi cuma perasaan aja. Gw kuat di "rasa" itu. Kebanyakan gw merasakan doang, dan bukan melihat. Gw bisa ngerasain loe, even now. Tapi gw gak bisa ngeliat loe. Gw ngerasain loe, en jadinya gw resah sendiri.

J = Ah, gw sendiri gak resah-resah amat, koq, malah loe yang jadi bingung.

L = Hm, iya, karena gw gak biasa pake naluri. Kalo gw baca loe pake mata ketiga, gw bisa gak terpengaruh. Tapi kalo gw baca loe pake naluri, gw akhirnya bisa ikut resah. Gw akhirnya "bergerak" ngikutin arah ke mana loe gerak. Itu adalah "role playing" dalam dimensi naluriah So, kalo maen naluri gw gak PD. Kalo maen intuisi, gak ada yang bisa ngalahin PD gw. He he he....

J = Ada gak orang yang kuat di 2 hal tersebut? Kalo dua hal tersebut digabungin?

L = Well, ada juga, tapi level gw belom sampe ke sana. Gw rasa gw bisa cepet sampe ke sana kalo gw mao turun ke dimensi naluri. Kalo gw mao ikutin naluri gw dan gak malu-malu lagi.

J = Jadinya kayak gimana?

L = Jadinya ok. Ok banget. Gw perlu waktu untuk bisa sampe ke sana. Mungkin dalam 3 bulan ke depan, paling cepet. Hm, loe bantuin, dunk!

J = Bantuin gimana? Orang gw aja masih butuh banyak bantuan dari loe....

L = Bantuin gw supaya gak resah.

J = Ya, loe jangan baca gw pake naluri, donk....

L = Baca loe enakan pake naluri.

J = Ah, itu mah salah loe sendiri, donk...

L = Kok, gw yang disalahin? Ya, udah kalo loe gak mao bantu gw.

J = Iya ... cup ... cup….


+++

8. MEDITASI DAN HANTU-HANTU


J =

L = Jacky Chen? Tidur lagi, yah? Gw baru bangon tidur, mau nulis.

J = Eh, Le, gw dapat mantram gayatri, nie, tapi dinyanyiin....

L = Hm, dari mana?

J = Dari internet

L = Hm, langsung pake aja.

J = Belum lancar, masih ngapalin....

L = Good.

J = “Om bhur bhuvah svah, tat savitur varenyam, bhargo devasya dhimahi, dhiyo yo nah pracodayat”. Itu, kan?

L = That's it.

J = Gw ngerti sekarang apa artinya ngerasain mata ketiga pas meditasi....

L = Hm, kayak apa?

J = Kayak ada tekanan ato sentuhan gitu, benar ngga?

L = Hm, terus?

J = Kadang berdenyut, kadang kerasa berat, kadang kaya disentuh….

L = Hm, itu yang namanya "melayang" atau levitating. Levitation itu artinya simbolik, dan bukan harafiah. Serasa seperti tidak duduk di atas bumi, tetapi seperti melayang di atasnya. Seperti beberapa senti di atas bumi. Cuma orang, kan, suka aneh-aneh. Dibilang bisa melayang beneran.

Mungkin ada yang bisa meditasi sambil melayang beneran, tetapi menurut pengalaman gw, itu artinya simbolik aja. Bisa merasakan seperti melayang di atas bumi dalam keadaan bersila itu. Tetapi sebenarnya masih bersila di atas bumi juga. Gak bergerak malahan.

J = Gw mo nanya, lamanya waktu meditasi memengaruhi hasil ngga?

L = Well, it depends. Ada yang suka meditasi berjam-jam. Ada yang sebentar juga udah cukup. Loe musti coba sendiri. Biasanya orang akan penasaran untuk mencoba macem-macem teknik. Dulu gw pernah coba meditasi berjam-jam setiap hari, lalu pernah coba juga buat stop meditasi sama sekali. Sekarang gw meditasi kalo lagi kepengen aja. Kalo gak kepengen, gak meditasi. Ngapain dipaksain? Tuhan aja gak maksa, kok!

Meditasi itu, kan, for our enjoyment only, dan bukan supaya jadi "waskita" en segala nonsense itu. Kalo kita meditasi, kita kan enjoy karena bisa "konek". Kadang-kadang, bisa juga "konek" sambil "konak". So what? Emangnya kalo meditasi musti jadi orang baek-baek aja? Baek-baek dalam dalam tanda kutip.

To meditate is to be ourselves. Untuk menjadi diri sendiri, dan bukan untuk menjadi orang-orang cetakan yang sebenarnya cuma isapan jempol itu saja. Jempolnya diisep-isep. Kayak anak kecil aja yang suka isep jempol. Ngapain isep jempol? Enakan isep yang laen.

Yang penting bukan jempol, walaupun boleh juga ... asal jangan jempol sendiri aja. Gimanah?

J = Hmmmm....

L = Hmmmmm.

J = Gw masih penasaran ma hal-hal yang psychic gitu, neh….

L = Hm. Kalo masih penasaran, ntar maen liat-liatan aja sama gw. Ntar bisa jadi "psychic" sendiri, deh. Coba aja, deh! Dijamin bisa, deh!

J = Liat-liatan apa maksudnya?

L = Maksudnya loe liat gw, gw liat loe ... dalam jarak 50 cm. Pasti jadi "psychic", pasti bisa liat yang "aneh-aneh". Coba, dunk! Coba, dunk!

J = Ya, yang aneh-aneh itu apa?

L = Liat aja sendiri. Kalo gw udah kasih tau sekarang, ntar gak seru lagi, dunk.

J = Tapi, kan, loe ndiri pernah bilang kalo loe ngga bisa ngeliat, cuma bisa ngerasain.....

L = Well, kadang-kadang ngeliat juga. Tapi gw gak mao iklanin kalo gw bisa ngeliat. Ntar pada ngantre dan minta diliat. Gw, kan, bisa jadi capek. Kalo loe gak apa-apa, gw bisa ngeliat loe, loe bisa ngeliat gw, so what? Namanya maen liat-liatan. Diliatin aja. Ntar juga lumer sendiri. Lumer kayak mentega kena api. Terus didiemin aja, trus ... gak tau lagi. Liat aja, ntar.

J = Gw mo nanya, nie, mungkin pertanyaan konyol buat loe....

L = Gw non judgemental, gak ada yang konyol kecuali kata "konyol" itu sendiri.

J = Loe pernah liat apa yang orang-orang sebut dengan kuntilanak, genderuwo, tuyul, dll. gitu ngga?

L = Pernah, dunk! Pernah, dunk! Di atas genteng rumah gw ada satu, guede banget. Gw liatnya waktu gw lagi OOBE (Out of Body Experience). Dia ada di atas genteng, ketawa-ketawa.... Gede, gendut, pake kancut doang. Ketawa-ketawa sama gw. Gw ada di bawah rumah, ngeliat dia duduk di atas genteng rumah gw, yang di bagian atas teras rumah itu. Cuma buat gw itu gak serem.

Gw ngeliatnya biasa-biasa aja. Dan gw langsung tau kalo dia itu "jin" yang nungguin rumah gw. Jin, dan bukan genderuwo or dhemit. Gw, kan, punya banyak jin. Jin yang ngikutin gw dan bukannya gw panggil. But it's another thing. Jangan ditanyain, yah?

J = Kalo loe dalam keadaan ngga OOBE bisa liat ngga?

L = Bisa juga, kalo lagi meditasi. Biarpun meditasi cuma beberapa menit, kadang-kadang bisa liat juga. Tapi itu, kan, "simbol-simbol" aja. Segala bentuk "jin" yang muncul itu, kan, sebenarnya juga "simbol" saja.

J = Kalau dalam keadaan melek, bisa?

L = Dalam keadaan melek gw, kan, liat loe. Always. Loe ada di mana-mana di depan gw. Dan itu dalam keadaan melek. Why?

J = Ya, kalo mo liat yang aneh-aneh dalam keadaan melek bisa ngga?

L = Bisa aja, gak keitung yang "aneh" bisa gw liat dalam keadaan melek. Di milis-milis itu juga banyak yang "aneh-aneh". Aneh bin ajaib. Ada yang ngomel-ngomel gak keruan. Ada yang pura-pura gila. Ada yang gila bener tapi pura-pura waras. Macem-macem, deh … dan itu yang asli "aneh" menurut gw.

Kalo segala bentuk energi itu bukan hal yang "aneh" sebenarnya. Gak aneh karena mereka memang energi yang tidak memiliki tubuh fisik. Tetapi, orang yang memiliki tubuh fisik dan bisa bernalar tetapi akhirnya menjadi seperti orang "kemasukan" dhemit dst. … itulah yang "aneh". Dan itu gampang dilihat.

J = Gw pernah mimpi serem, tapi paling sering mimpi liat kuntilanak ... itu pas gw masih tinggal di rumah gw yang di Cirebon. Di mimpi gw liat di atas genteng rumah gw ada kuntilanak, pake baju daster putih gitu ... rambutnya panjang, gede, sekitar 2 meter.... Tapi gw ga tau kenyataannya itu beneran ada ato cuma mimpi doank....

L = Di mimpi doing, dunk! Kuntilanak gede di atas genteng rumah loe? Wah, bukan kebetulan, dong. Di atas rumah gw, kan, ada jin yang juga gede banget. Kita jodohin, yuk!

Kuntilanak di atas genteng rumah loe kita jodohin sama jin yang ada di atas genteng rumah gw. Terus, terus pestanya di mana, donk? Dipestain, dunk! Dipestain, dunk!

J = Di rumah loe aja, kan, rumah loe uda kaya sarang setan ... merinding gw.

L = Merindingnya sebelah mana?

J = Ya, cuma istilah doank, ga merinding beneran....

L = Merindingnya sebelah mana? Ngaku, ayo! Ngaku, ayo!

J = Gw heran, kenapa orang-orang takut ngeliat hantu ... tapi gw malah pengen bisa liat yang kayak gitu....

L = No problem, loe, kan, udah liat "hantu" tiap hari. Many hantus appear before you. And you are not interested. Hantu means shadow. Orang-orang yang gak mao jadi dirinya sendiri itu, kan, lagi maen hantu-hantuan. Yang pake macem-macem identitas gak jelas di satu milis psikologi itu, kan, lagi maen hantu-hantuan.

Manusia kok beraspirasi jadi hantu? Tidak sesuai dengan kodratnya. Tapi, again, itu urusan mereka sendiri. Mereka enjoy, ya wis ... gw, seh, buat nonton aja gak interested. Gak ada lucu-lucunya. Yang dibuat-buat itu always gak lucu.

J = Tapi yang gw maksud dengan hantu itu, hantu yang sering ditakuti ma orang-orang....

L = Gini, cayang, nyang namanya "hantu" itu, kan, proyeksi dari pikiran kita sendiri. Kita proyeksikan ketakutan-ketakutan kita keluar dari diri kita. Dan segala "proyeksi" itu memiliki energi. Dan itu bisa akhirnya muncul dalam wujud etherik tertentu, yang akhirnya kita sebut "hantu". Padahal aslinya merupakan proyeksi dari ketakutan-ketakutan kita sendiri.

Kita proyeksikan keluar sehingga bisa kita lihat. Eh, bukannya sadar dan koreksi diri, orangnya malah lari ketakutan. Orang-orang itu ternyata jadi takut sendiri kalau dihadapkan dengan "ciptaan" mereka sendiri. Hantu is ciptaan mereka sendiri. Segala keonaran fisik itu ciptaan mereka sendiri. Segala prasangka SARA itu ciptaan mereka sendiri. Semuanya bermula di pikiran, dan dikipasin sama emosi, sampai akhirnya muncul dalam wujud-wujud tertentu.

Bisa berwujud fisik, bisa pula berwujud etherik. Dan "penciptanya" sendiri akhirnya menjadi takut, dan lari-lari, dan bikin lagi "ciptaan" berikutnya. Begitu gak ada habisnya. Berulang lagi. So what? Tuhan aja gak complain, ngapain gw complain? Iya, gak?

J = Sekarang kalo misalkan gw mengerti apa itu yang dimaksud dengan "koreksi diri" apa gw bisa merubah pandangan gw, agar setiap energi yang gw liat itu wujudnya ga nyeremin? Perempuan cantik misalnya....

L = Well, "koreksi diri" itu cuma istilah gw aja. Artinya: keinginan untuk jujur melihat ke dalam diri sendiri. Kalo loe liat perempuan cantik, jablay, tapi yang loe percaya sebagai kuntilanak, maka itu berarti bahwa dalam alam bawah sadar loe masih ada ketakutan bahwa loe akan "ditelen" sama perempuan. Bahwa loe akan bisa disakiti oleh perempuan, walaupun perempuan itu cantik jelita.

Nah, ketakutan itu lalu muncul dalam mimpi, dan akhirnya loe merasa loe liat kuntilanak dalam mimpi loe. Koreksi itu berarti bahwa loe akuin kalo di diri loe ada ketakutan itu. Ada trauma itu. Cuma that simple.

J = Ya, yah....

L = Nah, kalo ketakutan itu udah loe akuin sendiri. Dan loe mao ambil koreksi,... mau mengoreksi apa yang selama ini loe percaya tentang peran perempuan-perempuan cantik dalam hidup loe,... tentu saja kuntilanak itu gak bakal mampir lagi. Kuntilanak itu bakal pindah ke atas genteng rumah sebelah.

J = Ha ha ha…. Tapi tetapi, kan, yang namanya setan, jin, itu muncul bukan karena pikiran kita, tapi karena mereka ingin berwujud seperti itu ... dan nakut-nakutin orang … ya, kan?

L = Hm, menurut gw justru kebalikannya. Memang ada energi di mana-mana, dan energi bisa mengambil macem-macem bentuk. Dan memang ada "personality" di mana-mana, dan "personality" tidak harus mempunyai bentuk. Personality is kepribadian, dan itu adalah esensi dari roh. Roh selalu mempunyai kepribadian walaupun belum tentu punya wujud fisik.

Nah, yang complicated itu bermula ketika orang mulai merancukan keduanya. Rancu karena kita melihat dan merasakan segala sesuatunya itu dengan pikiran kita, mind kita. Dan pikiran kita itu, walaupun berada di dimensi nonfisik, untuk menyatakan sesuatu agar kita yang masih berwujud fisik ini mengerti, selalu menghadirkan "simbol-simbol".

Dan simbol-simbol yang muncul itu mengambil bentuk serupa, atau mirip, atau gabungan dengan bentuk yang umum kita lihat di dimensi fisik. Campur-campurlah. Seperti campur sari, geetuhlah.

Ada ketakutan kita sendiri, ada ekspektasi kita sendiri, lalu ada energi kuat yang berasal dari
bumi tempat kita pijak, lalu ada ketakutan-ketakutan yang diproyeksikan oleh orang-orang lain di sekitar kita. Semuanya itu campur aduk, dan itu semua ditangkap oleh pikiran atau mind kita. Ditangkap dan diolah oleh alam bawah sadar kita, walaupun secara sadar kita merasa gak menangkap impresi apa-apa.

Nah, segala "tangkepan" itu, ketika udah sampe titik kritis, akhirnya muncul menjadi bentuk-bentuk "jejadian" itu. Kita merasa melihat sesuatu, merasa mendengar sesuatu, merasa ini, merasa itu. Bisa dalam keadaan sadar penuh, walaupun pasti gelombang otaknya alpha ke bawah, dan bisa juga dalam keadaan di bawah sadar alias dalam keadaan tidur atau setengah tidur.

Itulah yang terjadi, dan jangan nyalahin segala kuntilanak en gendruwo en dedhemit itu, karena
sebenarnya semua adalah proyeksi dari diri kita sendiri yang diperkuat en dipertajam en whatever,
oleh energi-energi alam yang ada di sekitar kita. Could you follow me?

J = Kalo 1 wujud energi diliat oleh 10 orang yang berbeda, apakah wujud yang mereka liat juga akan berbeda?

L = Kemungkinan besar berbeda, karena orang melihat dari sudut pandang yang berbeda-beda. Gak ada dua orang yang bisa melihat dari sudut pandang yang persis sama. Itu menurut pengalaman gw.

J = Jadi wujud energi yang sesungguhnya itu seperti apa?

L = Hm, mana gw tau! Mana gw tau! Gw gak nyiptain energi! Gw gak nyiptain energi! Energi emang udah ada waktu gw lahir. Dan akan tetep ada waktu gw mati. Hukum kekekalan energi. Energi = massa x kecepatan pangkat dua. E = MC2. Itu rumusnya, kan? Dari Albert Einstein, kan?

J = Iye....

L = Energi ada karena ada jarak. So, pasti ada hubungannya dengan "hantu-hantu" itu. Hubungannya kayak apa jangan gw lagi, dong, nyang pikirin. Gantian, dunk! Gantian, dunk!

Jacky Chen, gw mao bobo lagee, neh! Bobo, yuk. Bobo, yuk. Gw udah mulai "konek", neh, pengen bobo lagee. Bobo, dunk!

J = Ya dah, met tidur....

L = Loe tidur juga, dunk! Gw gak mao tidur sendiri.

J = Janji loe ngajarin gw liat hantu en segala macemnya ... itu keinginan gw yang dari dulu banget....

L = Ya udah, ntar ketemu gw pasti loe bisa liat hantu. Gw promise. Loe tungguin aja, ya, di bawah rumah gw. Ntar jin penunggu rumah gw bisa nongol. Duduknya di atas genteng rumah. Guede banget. Di atas genteng yang persis di atas teras rumah itu.

J = Jinnya ga galak, kan?

L = Gak galak, suka ketawa. Kalo yang galak itu jin yang ada di dalem kamar gw. Galak banget, suka gigit orang.

J = Yang suka gigit orang, mah, eloe.... Ya dah, thanx, ya ... gw mo tidur....

L = Bye ... Luv!


+++

9. PENGERTIAN KEMAMPUAN PSYCHIC


L = Hm.

J = Alow, gimana tadi ketemuan ma orangnya?

L = Udah tadi. Gw baru bangon tidur. Loe belom tidur? Masih batuk-batuk?

J = Dah mendingan.

L = Jangan pergi-pergi, yah!

J = Iya.

L = Nanti kalo udah sembuh mao ke tempat gw, gak? Kok, diem aja?

J = Gw lagi maen game.

L = Gak bilang happy birthday ke gw? Udah lupa, ya, udah.

J = Kan, loe ndiri yang bilang tiap hari happy birthday.

L = Iya, tiap hari gw birthday. Mana e-book yang loe bilang buat gw? Udah lupa, ya, udah.

J = Ada, kan, gw belum ketemu loe, ntar kalo ketemu gw kasi.

L = "Ntar" kapan? Kapan-kapan kayak lagu Koesplus: "Kapan-kapan kita berjumpa lagi. Kapan-kapan kita bersama lagi. Mungkin lusa, atau di lain hari...." Life is like that, isn't it?

J = Iya kali, tergantung bagaimana loe memandang, mo dibuat susah ato mo dibuat gampang.

L = Lha, gw, kan, ngimbangin doang. Ke mana-mana gw ngimbangin orang. Kalo ngimbangin, berarti tergantung timbangannya. Timbangannya berat atau ringan?

J = Kalo gw, sie, dibuat gampang aja, ngapain dibuat repot?

L = Kalo gampang, jawabannya apa?

J = Nanyanya apa?

L = Maonya apa? Oh, kapan mao ketemu gw?

J = Minggu depan, tapi gw ga janji, ntar dibilang boonk lagi.

L = Ya udah, mungkin gw bisa ketemu loe minggu depan. Tapi ga janji juga, yah?

J = Ya uda....

L = Ya udah.... Ok gak kalo gw bilang gw gak anggep omongan loe serius?

J = Ya, kalo itu mau loe, mank gw bisa ngelarang?

L = Kalo loe sendiri, maonya gw anggep omongan loe itu serius apa nggak? Ini gw lagi belajar, kan. Gw lagi belajar sama loe.

J = Kadang gw bisa serius, kadang gw bisa ngga. Sama kayak loe; kadang loe serius, kadang loe ngga.

L = Hm, kalo sekarang loe lagi serius gak? Gw, seh, sekarang gak tau lagi serius apa nggak.

J = Serius tentang apa?

L = Tentang apa aja, umum-umum aja.

J = Gw biasa aja, ga lagi becanda, ga juga lagi serius, santai aja.

L = Good. Memang mustinya gitu. Gw tadi pulang sampe rumah jam 10 malem. Ngantuk banget di taksi, sampe rumah gw langsung tidur

J = Tadi loe ketemu orang, dia ada problem apa?

L = Problem apa? Pengen kaya. Pengen beli rumah. Orang Surabaya dia itu. Cuma 5 hari di Jakarta. Gw bilang, dalam waktu satu taon dia bisa beli rumah. Gw bilang, dia bakal sukses di kerjanya.

J = Itu, mah, problem semua orang.

L = Hm, problem orang rata-rata memang gitu-gitu aja. Banyak maonya. Gw juga banyak maonya. Dulu.

J = Ya, namanya orang, pasti semua punya ego masing-masing. Sama kayak gw, pengen banget punyapng kemampuan psychic.

L = Itu umum, gw gak heran. Yang loe tanya-tanya itu termasuk umum, gw banyak dapet pertanyaan-pertanyaan kayak gitu. Yang loe kepengen itu termasuk umum. Banyak yang pengen itu dan bilang ke gw.

J = Tapi ga semua mereka bisa menemukan apa yang mereka inginkan, ya, kan?

L = Memang gak semuanya, kenapa?

J = Ya, gak papa, en gw juga ga tau bisa mendapatkan itu ato ngga. Tapi gw harap, sie, bisa.

L = Ya. Kalo gw jadi Tuhan, pasti udah BT banget. Semua orang minta ini, minta itu. Capek ladeninnya.

J = Ha ha, untungnya loe bukan Tuhan.

L = Makanya gw gak mao jadi Tuhan. Gw gak mao jadi tukang proses orderan orang. Ada yang minta kaya. Ada yang minta pinter. Ada yang minta pacar. Ada yang minta cere. Capek. Enakan jadi diri sendiri aja. Gak enak jadi Tuhan.

J = Lho, itu, kan, pekerjaan loe. Kalo loe capek, ya, loe brentilah.

L = Gw bilang, gak enak kalo jadi Tuhan. Mendingan jadi diri sendiri aja, gak usah proses permintaan orang.

J = Ya, itu maksud gw, kalo emank ga enak, brenti.

L = Orang, kan, mintanya ke Tuhan, bukan ke gw. Gw, kan, cuma bantu orang sebisa gw aja, sampe waktu gw kelar di dunia.

J = Kita, nie, manusia, en kita ga tau jalan pemikiran Tuhan. Loe bilang ga enak jadi Tuhan, tapi itu, kan, pemikiran loe.

L = Gw bayangin gw jadi Tuhan. Tuhan, kan, banyak terima permohonan. Banyak terima doa-doa orang yang isinya minta ini minta itu. Jadinya capek.

Tuhan juga banyak terima puji-pujian dari orang. Tuhan dipuji setinggi langit sama orang-orang setiap hari. Dan itu bikin BT. Capek, kan, dipuji-puji terus setiap hari. BT. Kalo gw jadi Tuhan, gw bakal bilang "stop, gw udah capek dipuji terus ribuan taon, gw BT".

J = Ya, itu, kan, menurut loe ga enak. Tuhan, kan, punya kuasa yang tak terbatas.

L = Terus, kalo gw jadi Tuhan, gw juga banyak disembah sama orang setiap hari. Wah, ini yang paling bikin BT.

J = Berentilah memandang segala sesuatu hanya dari sudut pandang kita.

L = Lha, gw, kan, mandang dari sudut pandang Tuhan, bukan dari sudut pandang gw.

J = Ha ha ha ha....

L = Dari sudut pandang Tuhan, ternyata menjadi Tuhan itu gak enak, ya?

J = Yang loe lakuin itu bukan memandang dr sudut pandang Tuhan, tapi mengkondisikan diri loe sebagai Tuhan, tapi jalan pemikiran loe tetep manusia.

L = Hm, lalu jalan pemikiran Tuhan seperti apa? Emangnya Tuhan bisa mikir? Emangnya Tuhan punya otak buat mikir?

J = Ya, mana gw tau, gw bukan Tuhan, koq.

L = Kan, Tuhan gak punya badan. Otak, kan, bagian dari badan. So, berarti Tuhan gak punya otak, kan? Kalo gak punya otak gak bisa mikir, kan?

J = Iya kali….

L = Yang mikir manusia juga, kan? Manusia bilang Tuhan maonya begini, begitu, dst. Dan akhirnya jadilah Tuhan yang maonya begini, begitu, dst. Itu namanya "Tuhan bikinan orang". Nah, pengertian orang tentang Tuhan adalah semacam itu. Semuanya bikinan orang aja. Konsep aja. Teori aja.

Tuhannya sendiri seperti apa? Jawabannya tetap: "Gak tau". We don't know anything about God. Except … except we experience God ourselves.

J = Lha, kalo ga tau, ga perlu memosisikan diri sebagai Tuhan, donk.

L = Seharusnya begitu, tapi, kan, banyak orang yang sok tahu. Bilang Tuhan maonya begini, begitu. Padahal, itu kan buat-buatan aja. Buat-buatan orang yang ngomong itu.

Nabi-nabi ngomong atas nama Tuhan. Tapi, apa itu Tuhan yang "ngomong"? Belom tentu. Bisa ya, bisa juga tidak. Kalaupun ngomong, selalu melalui Tuhan yang ada di diri manusia. Melalui orang yang mengalami Tuhan di dalam dirinya sendiri.

Mengkondisikan diri sebagai Tuhan sama juga benernya. So, foranget all about those talks about God and just be yourself. Jadilah diri loe sendiri. Jadilah diri gw sendiri.

Tapi, kelamaan jadi diri sendiri juga capek. Gw aja udah capek, kepengen cepet-cepet pensiun jadi manusia. Ngapain lama-lama, gitu-gitu aja. Keluar masuk mal aja. Capek. Kalo udah pensiun jadi manusia, akhirnya jadi apa? Jadi roh doang. Bisa jalan-jalan ke sana ke mari gak usah beli tiket. Bisa terbang ke sana ke mari tanpa beli tiket. Enak juga, seh.

Tapi kelamaan begitu juga bosen. So, in the end enaknya apa? Moksha. Nirvana. Nibbana. Which is
Nothingness. Completely nothing. Nobody. No Self. No Me. No You. No God. Nothing. Ultimate nothingness. Nah, yang kayak gitu baru enak karena gak bakal bisa bosen lagi.

Gimana bisa bosen? Kan udah gak ada apa-apa. Diri sendiri juga gak ada. Karena diri gw udah gak ada, berarti gw udah gak bisa bosen lagi, kan? Complete nothingness. No I. No Me. Nobody. Nothing. Nibbana. Mao ikut gak? Loe mao ikut gak ke Nibbana sama gw?

J = Ngga, ah, gw masih mo idup.

L = Hm, tapi ntar nyusul gw, kan? Gw jalan dulu, ntar loe nyusul belakangan, yah? Ntar gw siapin tempat di sebelah gw. Jadi kayak patung, gak bisa mikir, gak bisa ngomong, gak bisa apa-apa. Nothing.

J = Loe gimana, sie. Kalo diri loe uda ga ada, gimana loe bisa nungguin gw? Gimana mo nyiapin tempat? Orang semuanya uda ga ada.

L = Hm, planning, dunk. Kan, sekarang udah ada IT. Information Technology. Jadi udah bisa direkayasa. Namanya: Perjalanan ke Surga. Perhentian Terakhir. Jadi, tinggal pencet aja. Ntar nyampe sendiri. Ke complete nothingness.

J = Mana bisa, sebelum orang mati, ya, ga ada yang tau. Cuma keyakinan setelah mati yang ada.

L = Ya udah, jangan dipikirin. Kalo gw, seh, kayaknya gak kepengen lama-lama di sini. Ngapain lagi? Kalo musti balik lagi ke dunia. Lahir lagi, mati lagi. Lahir lagi, mati lagi. BT. Gw udah capek. Gak mao lahir lagi dan mati lagi. Maonya gak balik-balik lagi ke dunia. Udah bosen. Loe gimana?

J = Gw, sie, pengen cepet-cepet bisa psychic.

L = Udah gitu ngapain?

J = Ga tau, ngapain mesti dipikirin sekarang, jadi psychic aja belum.

L = Jadi psychic rasanya gitu-gitu aja. Bosen. Loe pikir enak bisa langsung tau orang?

J = Ya ga tau, gw kan lom pernah nyoba.

L = Loe bisa langsung tau gw, so what? Loe bisa langsung tau orang laen, so what? Bosen, kan? Gw lagi bosen. Lagi alone. Lagi lonely.

J = Ah, ngga, gw lom bisa sape segitunya, belum bisa liat yang laen-laen.

L = Gw lagi falling down. Down.... Down.... Down.... into nothingness. Fall.... Fall.... Fall... into Nothingness. Semakin gw fall, semakin gw jadi psychic. Tapi semakin gw jadi gak "connect" sama orang laen. Koneknya sama roh2 doang. Secara fisik bisa socialized, bisa ke sana ke mari. Tapi secara emosi, perasaan... gak bisa konek. Loe mao kayak gitu?

J = Itu kan uda resiko orang yang pny kemampuan sprt itu, ada kelebihan ada kekurangan, ky yang loe blagi, ying and yang.

L = Loe mao kayak gw? Memang psychic, tapi emosinya gak konek ke orang laen? Memang psychic, tapi lonely. Very lonely.

J = Gw mau kelebihan kaya yang loe punya, so gw juga mesti terima kelemahan yang loe punya.

L = Well, jalanin aja. Kalo loe mao itu, loe pasti dapet itu. Tapi jalannya berat. Gw sendiri kalo bisa
gak mao.

J = Tapi ga ada yang bisa mastiin kapan.

L = Kapan? I don't know. I only know that it's hard. Sakit. Lonely. Sampe gak bisa berasa sakit lagi. Sampe gak bisa berasa lonely lagi. Sampe balik lagi bisa berasa segala macem. Dan balik lagi jadi gak bisa berasa segala macem. Begitu aja bolak-balik. Sampe akhirnya gak merasa punya badan. Cuma roh doang. Sampe pikiran bisa hilang. Sampe gak mikir. Sampe gak bisa punya perasaan. Apa itu yang loe mao? Gw sendiri udah kayak gitu. Dan gw bosen.

J = Tiap orang mungkin punya jalannya masing-masing.

L = Ya, gw udah lepas mao ini dan mao itu. Segala kemaoan itu dilepas. Loe mao lepasin segala kemaoan itu? Kalo belom dilepasin, gak bakal bisa-bisa. Satu-satu kemaoan loe musti dilepasin. Rasanya kayak dipotong. Kayak dipotong pake piso.

J = Gimana caranya?

L = Buang semua keinginan itu. Pertama, keinginan buat jadi psychic. Itu musti loe buang dulu. Kedua, keinginan buat jadi orang seperti apa pun. Loe musti buang itu. Well, tapi gak ada, kan, orang yang sengaja mao buang itu?

Yang ada, adalah orang yang terpaksa. Terpaksa harus buang. Akhirnya terpaksa jadi psychic. Psychic itu adalah orang terpaksa. Loe gak tau itu? Loe belom tau itu?

J = Buang gimana? Brarti gw mesti brenti meditasi en segala macam latian?

L = Bukan itu maksudnya. Maksudnya, loe tetap bisa ngejalanin semuanya. Tapi, loe buang segala harapan-harapan itu. Jalanin aja, tanpa ngarep ini itu. Jalanin aja walopun loe gak dapet apa-apa. Jalanin aja walopun loe kecewa. Jalanin aja walopun loe sakit, sakit fisik, sakit perasaan. Semuanya dijalanin aja.

J = Emank bisa ada hasilnya?

L = Well, yang gw tau, psychic itu orang yang udah ngalamin "neraka". Menjadi psychic karena udah pernah tinggal di "neraka". Dan tetap menjadi psychic karena tetap tinggal di “neraka”. Neraka di sini artinya tidak merasa apa-apa. Karena terlalu sakit, jadinya gak merasa apa-apa lagi.

J = Gw sering patah hati, tapi koq ga psyhic-psyhic, ya?

L = Itu bukan patah hati beneran. Itu patah hati bohongan. Pacaran aja nggak, gimana bisa patah
hati? Kenal aja nggak, gimana bisa patah hati? Musti betulan, gak bisa boong-boongan doang.

J = Iya kali.

L = Loe mao coba? Bisa rasain gw sekarang?

J = Gmna caranya? Gw ga sensitif.

L = Ya udah, gw mao tidur lagi, dech. Kalo gw tidur gak bangon lagi, berarti gw udah ciao, ya? See you in the next life, ya? We'll be in a better relationship, ya? Tapi gw gak expect macem-macem sebab gw lebih suka gak balik-balik lagi. Lebih enak langsung ke nothingness. Nothing. Aum ... Aum ... Aum ... Nothing.

J = Ok-ok....

L = Bye!


+++

10. PRASYARAT KEMAMPUAN PSYCHIC


J = Masih di situ?

L = Gw baru bangon tidur.

J = Besok ajarin gw semuanya...

L = Semuanya udah gw ajarin.

J = Tapi gw lom bisa.

L = Belom bisa?

J = Iya.

L = Suatu saat, loe bakal bisa.

J = Kapan?

L = Ketika loe perlu, loe bakal bisa.

J = Jadi kalo gw ga perlu ngga bisa?

L = Ya, buat apa? Setahu gw prinsipnya gitu. Kita bisa, kalau kita perlu.

J = Kalo gw pengen setiap saat gimana?

L = Ya gak apa-apa, boleh aja. Gak ada yang larang.

J = Nah, gimana caranya?

L = Caranya belajar dari yang ngajar. Yang ngajar itu ada di dalam diri loe sendiri.

J = Siapa yang ngajar? Gimana cara gw komunikasi ma dia?

L = Tanya ke dalam diri loe sendiri. Jawabannya ada di sana. Gw cuma nunjukkin jalannya. Tapi loe sendiri yang musti jalanin.

J = Tapi gw masih lom ngerti….

L = Kalo waktunya udah sampe, loe bakal ngerti.

J = Ya uda, deh, kalo gitu...

L = Kalo belom ngerti, berarti waktunya belom sampe. Kenapa maksain? Kalo waktunya udah sampe, loe bakal ngerti sendiri tanpa perlu maksain diri buat ngerti. Langsung ngerti. Kalo waktunya belom sampe, biarpun loe ngotot, loe gak bakal ngerti. Jadi, buat apa dipaksain? Itu prinsip ikhlas dan pasrah juga. Bagian dari apa yang gw ajarin juga.

Pasrah berarti gak ngotot. Berarti jalanin apa yang ada. Kalo belom ngerti, ya udah, nanti juga bakal
ngerti. Nah, "nanti juga bakal ngerti" itu sebenarnya juga iman.

Iman berarti percaya dan tahu bahwa sesuatu itu mau gak mau bakal datang, bakal sampe juga. Kalo waktunya udah sampe, maka bakal dateng juga. Itu adalah iman. So, berarti udah ada tiga: ikhlas, pasrah, dan iman.

Karena ada ikhlas, pasrah, dan iman, akhirnya apa? Akhirnya ada syukur. Syukur ini artinya mensyukuri apa yang sudah ada. Apa pun yang terjadi, itu disyukuri. Bersyukur aja. Kenapa bersyukur? Ya mao bersyukur aja. Emangnya gak boleh? Ikhlas, pasrah, iman, syukur. Empat ini.

Tapi, denger-denger, kan, empat masih kurang. Ada empat sehat lima sempurna. Katanya begitu. Well, kurang lebih gitu. Ada 5 unsur dalam filsafat metafisika Cina. Ada 5 unsur dalam filsafat metafisika Nusantara (ini dimuat di Pancasila dengan 5 "Sila" itu). Ada 5 unsur dalam filsafat metafisika Barat (udara, air, api, tanah, dan roh). Ada 5 unsur dalam filsafat metafisika Jawa (disebut: sedulur papat kalimo pancer). Ada 5 indra manusia. Namanya panca indra.

Ada 5 prinsip "jalan spiritual". Tadi udah gw sebut 4 prinsip: ikhlas, pasrah, iman, syukur. Yang terakhir adalah takwa.

Takwa berarti setia menjalani segalanya. Bertakwa adalah setia menjalani apa yang ada. Setia, mengabdi, jujur, apa adanya ... ini semua bagian dari takwa. Dan takwa itu tulus, tanpa pamrih. Takwa karena ingin takwa, tanpa pamrih apa pun.

Nah, berarti udah ada lima prinsip sekarang. Dan itu cukup. Itu aja dijalanin, dan segala yang loe butuh itu bakal dateng sendiri, ketika waktunya sampai, dan kalau loe memang perlu itu. 5 prinsip "jalan spiritual". Ikhlas, pasrah, iman, syukur, takwa.

Itu "ilmu" gw. Dan loe udah dapet itu. Dari situ, kalo loe jalanin, loe bakal dapet pengembangan macem-macem. Ilmu penyembuhan, ilmu pengertian, ilmu menjadi diri sendiri. Segalanya. Dan segalanya itu akan muncul sendiri, datang sendiri ketika saatnya memang sudah sampai.

J = Jadi kalo gw bisa itu semua, gw akan dapetin apa yang gw mau? Kayak yang tadi gw sebutin ke loe? Liat apa yang ga bisa diliat orang, en denger apa yang ga bisa didenger orang laen?

L = Loe bakal tau sendiri. Ya, setahu gw memang akhirnya akan bisa "liat apa yang orang laen gak bisa liat". Dan "denger apa yang orang laen gak bisa denger". Menurut pengalaman gw, dua hal itu otomatis. Loe gak minta juga bakal bisa sendiri. Otomatis.

Gw bisa liat apa yang orang laen gak bisa liat. Gw bisa denger apa yang orang laen gak bisa denger. So what? Kalo ada hubungannya dengan gw, gw pasti akan liat. Kalo ada hubungannya dengan gw, gw pasti denger. So what?

Gw gak minta-minta pengen liat apa yang orang laen gak bisa liat. Itu dateng sendiri. Gw gak minta-minta pengen denger apa yang orang laen gak bisa denger. Itu dateng sendiri. Itu otomatis. Dan itu biasa-biasa aja, menurut gw. Nothing special. Biasa aja, gak pake telor.

J = Loe bilang ke gw kalo gw bisa dapetin apa yang gw mau yang loe omongin itu berdasarkan penglihatan loe ato cuma berdasarkan pengalaman loe selama ini?

L = Berdasarkan pengertian gw. Bukan loe aja, tetapi semua orang akan bisa dapat apa yang mereka butuhkan. Apa yang dibutuhkan akan diperoleh kalau memang dibutuhkan, dan kalau waktunya tepat untuk mereka memerolehnya.

"Seek and you will find". Carilah, maka akan didapati. Cari aja terus. Kalo waktunya ketemu, tentu bakal ketemu.

"Ask, and it will be given unto you". Mintalah, maka akan diberikan. Minta aja, ntar juga dikasih.

Dikasihnya bisa langsung, bisa pula ada waiting period. Tapi semua bakal dikasih, ketika waktunya udah sampe buat dikasih. Menurut gw, dikasihnya itu ketika memang udah diperlukan. Kalo gak perlu, biarpun minta-minta, biasanya belom dikasih. Bakal dikasih ketika waktunya memang udah perlu buat dipake.

J = Kenapa semua orang ga bisa punya indera keenam? Kalo loe bilang semua orang, kenapa ga semua orang bisa punya indra keenam?

L = Indra keenam itu cuma istilah aja. Semua orang punya itu. Tetapi, karena itu merupakan kemampuan halus, orang-orang yang masih muter-muter di fisik dan materi aja, memang susah untuk ngerasa itu. Cepat atau lambat akan merasa juga, akan tahu juga, akan belajar juga. Akhirnya semua orang akan bisa juga. Tapi waktunya memang berbeda, tergantung orangnya mau atau tidak. Tergantung kesiapan orangnya.

Tergantung keikhlasan orangnya. Tergantung kepasrahan orangnya. Dan yang tiga lagi itu: iman, syukur, takwa. Lima prinsip itu, kan, gak semuanya dijalanin oleh semua orang. So, kenapa musti yang "halus" itu datang ke semua orang?

Jalanin dulu yang lima itu: ikhlas, pasrah, iman, syukur, takwa, maka segalanya itu akan menyusul. Otomatis. Langsung. Bahkan tanpa perlu diminta akan bisa melihat yang orang laen gak lihat, akan bisa denger yang orang laen gak denger. Langsung, otomatis, tanpa perlu ngotot, tanpa perlu capek, bingung-bingung... cari ke sana ke mari.

J = Jadi sekarang gw mesti gimana? Jalanin apa adanya? En ga mikirin apa yang gw pengen?

L = Loe tanya loe musti gimana? Itu pertanyaan yang bagus, tapi jangan tanya ke gw. Tanya kepada yang "ada" di dalam diri loe sendiri.

Gw udah kasih apa yang gw bisa kasih. Tetapi, untuk jalannya, loe musti jalan sendiri. Semua orang harus jalan sendiri. Jalan sendiri, dunk! Jalan sendiri, dunk! Kan, punya kaki, jalan sendiri, dunk!

Gw kasih tunjuk jalan yang gw lewatin. Tapi, untuk jalan, loe musti jalan sendiri. Lihat ke depan, lihat ke atas. Lihat yang ada di depan loe itu siapa. Tanya kepada dia yang ada di depan loe itu. Yang ada di atas loe itu siapa. Loe tanya kepada yang ada di atas loe itu.

Dari gw cuma 5 prinsip itu aja: ikhlas, pasrah, iman, syukur, takwa. Dengan itu loe bisa jalan sendiri. Dengan itu loe bisa tanya sendiri. Tanya kepada yang ada di depan loe itu. Tanya kepada yang ada di atas loe itu. Tanya kepada yang ada di dalam loe itu. Dan itu bisa loe lakukan, even right now.

J = Loe ndiri dulu gimana ngejalaninnya? Apa loe dulu juga pernah pengen punya keinginan yang sama kaya gw sekarang?

L = Ya, pernah. A long long time ago. Lalu jatuh bangun. Lalu kejedat-kejedut. Sakit. Capek. Hampir mati. Lalu bangun lagi, jalan lagi. Gak ada yang kasih tahu gw, gw jalan sendiri, belajar sendiri. Loe lebih enak karena gw langsung kasih tahu gak bertele-tele. Just do it, ok?

Kalo mau, jalanin aja, buktiin aja. Cuma itu yang bisa gw tulis saat ini. So, believe me, those are true. Gw kasih tahu loe apa adanya. Gw gak dapet apa-apa dari ngasih tau loe itu, tapi gw tau bahwa gw musti kasih tau. That's my duty. Kewajiban gw cuma kasih tau. Abis itu. loe mao jalanin apa nggak bukan urusan gw.

J = Kenapa orang-orang suka semedi berhari-hari, puasa berhari-hari, untuk mendapatkan apa yang mereka bilang "ilmu kebatinan", kenapa ga ikut seperti yang loe bilang aja? Kan, lebih simpel...?

L = You got the point. Kenapa gak langsung aja? Karena orang gak percaya begitu simpel. Mereka pikir musti bayar "mahal". Karena begitu berharganya, mereka pikir musti kerja "capek". Musti lakon ini, lakon itu.

Padahal, segala yang berharga itu prinsipnya sederhana sekali. Simpel sekali. Apa adanya. Jujur apa adanya. Just give it a try, ok?

Coba jalanin aja, and we can talk about that later. Yes, you could still talk about it with me later.
Jalanin aja, deh!

And now I have to go sleep again. Udah ngantuk. Bobo, dunk! Bobo, dunk! Bobo cendiyi aja.

J = Ok, then....

L = God loves you and so do I. Bye now!

J = Thanx a lot....


+++

11. INTUISI, NALURI, DAN PENINGKATAN KESADARAN BATIN


L = Buzz!!! Yagi ngapain?

J = Lagi chat….

L = Kangen cama gw gak? Gw kangen cama eyu.

J = Biasa aja, koq….

L = Hmmmm … hmmm … hmmm....

J = Napa?

L = Gak apa-apa, biasa-biasa aja. Loe belajar yang rajin, ya, jangan begadang terus.

J = Iya.

L = I care for you. You are always in my heart and mind. Hmmm … hmmm … hmmm.... Frekuensinya udah naek, kan?

J = Siapa?

L = Loe udah naek, kan? Udah naek kelas. Gw naek terus, loe ikut naek, kan? Loe bisa ngerasain orang-orang, kan? Loe udah bisa tahu situasi tanpa ngomong, kan?

J = Wah, ngga tau ... menurut lu ndiri gimana?

L = Yes, yes, yes. Gak perlu bilang gak tau lagi. Bilang aja, yes. Emang udah yes. Bilang yes yes, no no. Kalo bener bilang bener, kalo gak bener bilang gak bener. Gak usah takut takut lagi. Kalo suka bilang suka, kalo gak suka bilang gak suka. Gak usah takut takut lagi. We'll never get lost. We'll never get lost.

J = Ya, gw, sie, lom bisa ngerasain energi yang gimana-gimana ... jadi, yah, ngga tau….

L = Energi cuma satu kategori, di luar energi ada sifat-sifat. Knowledge. Wisdom. Simbol-simbol. Energi cuma satu kategori, di luar energi ada banyak segala macem kategori. Pilihan-pilihan hidup. Ada juga kiat-kiat hidup. Semuanya dateng dari mata ketiga.

Naluri juga bagian dari diri kita ... tapi tempatnya di "bawah", gak boleh dikasih kontrol. Kalo naluri mengontrol diri kita, jadinya seperti hewan liar.

Yang menjadi kepala adalah dimensi mata ketiga or mata batin. Dimensi naluri or instinct itu tempatnya di bawah, dan bukan menjadi kepala. Itu gak boleh terbalik, kalo terbalik orangnya jadi gila. Banyak orang gila yang begitu gara-gara dikontrol oleh nalurinya sendiri.... Kalau naluri mengontrol orang, orangnya jadi gak bisa mengontrol dirinya sendiri. Orangnya merasa seperti digerakkan oleh sesuatu beyond control. Uncontrollable, tidak bisa dikendalikan oleh dirinya sendiri. Itu adalah orang-orang yang naluriah.

J = Leo liat gw yang sekarang gimana?

L = Gw liat loe udah ngerti, tapi loe banyak blank or diem aja. Loe diem aja karena loe masih bandingin apa yang loe ngerti secara intuitif (dari mata ketiga) dan apa yang loe lihat sebagai perkataan-perkataan orang.

Intuisi loe bilang dia itu gila, tapi dari omongannya, dia itu ngaku waras. Contohnya seperti itu. Dan itu banyak.... Menurut gw, sebaiknya loe ikutin intuisi loe aja.

Memang banyak orang yang gak waras tapi ngaku waras. Gak usah dengerinlah. Tinggalin ajalah. Ikutin intuisi loe aja. Knowledge yang loe dapet itu merupakan bagian dari intuisi.

Nah, sekarang bagian naluri. Naluri itu alamiah, wajar aja tertarik ke kiri en tertarik ke kanan. Gw juga begitu, terangsang sama si A, en terangsang sama si B. Gak apa-apa, kan, namanya juga manusia hidup, masih bisa terangsyang. Tapi, apakah itu musti diikutin? Not always, kan?

Kalo gw terangsang, apa lalu gw musti lompat en sikat si A? Gak, kan? Kalo gitu berarti gw naluriah banget, en gak ada bedanya sama doggy-doggy yang lagi kebelet pengen ngesex en ngosok sama doggy punya tetangga sebelah.... Gak gitulah, kita ini, kan, manusia yang civilized. Yang beradab.

Naluri is ok, tapi gak perlu diikutin. Naluri tempatnya di bawah, dan bukan di atas. Kalo dikutin
seolah naluri is above all, hmmm ... liat aja buktinya, you know-lah. Tanpa sebut nama, you know lah. Parah. And that's too small a word to describe.

So, you now have passed the fundamentals. Udah lulus dari kelas dasar, dan masuk kelas intermediate. Di kelas intermediate, loe musti belajar PD. Gak usah takut, ngomong aja. Gak usah takut, bilang aja. Bertindak aja.

Bukan ngikutin naluri which is sinyal-sinyal aja nyang nandain kalo kita terangsang or merasa terancam, tetapi ngikutin intuisi yang bilangin kalo kita itu musti jadi manusia yang bener-bener manusiawi. Membantu orang, ya, membantu orang, dan itu dilakukan apa adanya, dan bukan membanting orang seperti yang dilakukan oleh orang-orang yang tergila-gila dengan naluri.

Kita membantu karena kita merasa perlu membantu. Dan membantunya pun apa adanya saja. Seperlunya saja, gak perlu maksain diri. We do what we can do. And, what we can’t do, we leave it alone.

Gak usah merasa ada kewajiban ini atau kewajiban itu. Kewajiban, seh, kewajiban, tapi kalo gak bisa dilaksanakan, bukan salah kita, dunk!.... Kita hanya wajib melaksanakan apa yang kita bisa lakukan. Kalo gak bisa, berarti memang gak perlu dilakukan saat ini.

You remember, ada prinsip sinkronisitas. Segala sesuatunya itu berhubungan, sinkron, dan ada maknanya. Gak ada yang namanya kebetulan. Semuanya teratur, seperti sambung-menyambung. And that's the reason makanya kita musti ikhlas dan pasrah.

Gak perlu takut. Gak perlu takut gak makan, gak perlu takut gak laku. Kalo orang laen gak mao sama loe, gw masih mao sama loe. Gitu, kan?

Segalanya itu sinkron, makanya ikhlas dan pasrah itu cara yang paling enak, paling gampang. Bukan mao gampangnya sendiri, tapi itu merupakan prinsip universal yang saking gampangnya orang jadi geleng-geleng kepala gak abis-abisnya, gak percaya. Padahal, Buddha dapet pencerahan di bawah pohon boddhi karena nemuin apa? Nemuin ikhlas dan pasrah.

Kalo ikhlas dan pasrah, maka dalam meditasi gak perlu apa-apa. Bahkan bisa tidur aja, ikhlas aja, pasrah aja. Bangon tidur tiba-tiba tercerahkan. Itu Buddha Sakyamuni. One of our teachers.

So, my blessings are with you tonite and the nights following as long as you live on this planet Earth. I care for you. I love you. And you will always be in my heart and mind.... Now I have to sign out, I bid you farewell. Till we meet again. Bay bay!


+++

12. SIMBOL DARI BANGKITNYA KUNDALINI


J = Le, tadi gw mimpi, gw jadi kayak semacam bhiku gitu, trus gw disuruh dateng ke suatu tempat gitu, trus di tempat itu ada bhiku dan bhikuni. Sama bhikuni itu gw disuruh duduk sila, uda gitu kedua tangan gw dipegang en disuruh merem. Pas merem, gw ngerasa getaran-getaran yang gede banget di tubuh gw (gw rasain nyata en bukan di mimpi). Gw gak ngerti itu energi dimasukin ke tubuh gw or dibangkitin di tubuh gw. Maksud dari mimpi itu apa ya, Le?

L = Hmmm hmmm hmmm.... Congratulations, my friend. Itu simbol dari bangkitnya kundalini. Energi kundalini yang ada di loe itu udah bangkit dan berjalan. Hmmm hmmm hmmm.... So, dulu, kan, loe suka nanya sama gw tentang gimana cara ngerasain energi-energi. Nah, sekarang loe udah bisa ngerasain sendiri. Itulah energi-energi. Ada yang bilang itu prana. Ada yang bilang namanya chi. Ada yang nyebut sebagai reiki. Ada juga yang bilang itu khadam. Hmmm hmmm hmmm....

Nah, jalan energi prana itu di tubuh kita, memang paling mudah dijelaskan dengan bagan kundalini, jadi ada cakra-cakra dari cakra dasar sampai cakra mahkota. Kalo semua cakra itu udah terbuka, rasanya memang sar ser sar ser. Sarrrr serrr sarrr serrrr.... So, you have experienced it yourself. Selamet, yah … selamet yah, kundalininya itu udah terbuka. Terbuka sendiri. Banyak yang mengalami hal itu akhir-akhir ini. Banyak yang kundalininya terbuka sendiri, bahkan tanpa pernah ikut segala pelatihan kundalini.

Sekarang, kan, udah mendekati tahun 2012. Semakin dekat ke tahun 2012, akan semakin banyak yang terbuka kundalininya. Dan itu langsung tanpa pake ini dan itu. Asal kita mau, dan kita percaya, dan kita ikhlas dan pasrah, maka kundalini itu akan terbuka dengan sendirinya. Dan energi kita akan berjalan dengan lancar. Hmmm hmmm hmmm....

Nah, yang namanya mata ketiga atau mata batin itu benernya secara fisik ada di kelenjar pineal. Di kelenjar pineal dan kelenjar pituitary itu tempat bercampurnya energi yin dan yang, lalu naik ke atas (cakra mahkota), lalu turun ke bawah lagi. Something like that. And in your dream, energi yin dan yang itu disimbolkan oleh bhiku dan bhikuni. Jadi loe menjadi semacam bhiku (simbol dari energi yang), dan ada seorang bhikuni (simbol dari energi yin) yang menuntun loe sehingga bisa terbuka kundalininya. Dan loe langsung rasain di seluruh badan. Hmmm hmmm hmmm....

Simbol berupa bhiku dan bhikuni itu muncul di mimpi loe karena background loe yang buddhist. Buat yang background-nya Kristen, mungkin akan muncul malaikat. Buat yang background-nya muslim, mungkin akan muncul semacam Nur Ilahi, hmmm hmmm hmmm.... Yang Hindu mungkin akan melihat Ganesha. Yang Kejawen mungkin melihat Semar. Banyak simbol-simbol yang bisa muncul di kesadaran kita, dan kesadaran kita akan memilih yang paling tepat untuk diri kita masing-masing karena tiap orang dari kita itu unik. Tiap orang itu beda pemikirannya, latar belakangnya. Tapi, yang dikomunikasikan oleh kesadaran tinggi di diri kita itu sebenarnya sama. So, apabila energi kundalini itu muncul di diri kita, berarti kita menerima prana seabrek-abrek dari alam semesta. Nah, itu, kan, sama. Prana yang muncul di tiap orang itu sama saja. Yang namanya prana itu sama, walaupun orangnya beda.

Tetapi, simbol-simbol yang muncul di orang-orang itu bisa beda-beda, tergantung dari background orangnya sendiri. Yang muncul itu selalu mengikuti belief system dari orangnya. Yang orangnya memercayai itu apa, itulah yang akan muncul sebagai simbol-simbol. Jadi sampai sekarang gw selalu ulang berkali-kali bahwa simbol is simbol, cuma alat untuk komunikasi belaka. Yang penting itu esensi (hakikat), dan bukan simbol-simbol itu sendiri yang cuma merupakan perangkat untuk mengomunikasikan esensi (hakikat) itu.... Sama saja seperti agama-agama yang menggunakan macam-macam simbol untuk mengomunikasikan esensi (hakikat). Tiap agama itu memiliki simbol-simbol yang khas, memang beda-beda. Tetapi, yang dikomunikasikan oleh simbol-simbol yang berbeda itu tetap esensi (hakikat) yang sama. So, kita gak usah terpengaruh oleh macam-macam simbol yang beda-beda itu. Kita tahu bahwa mereka cuma alat komunikasi untuk merujuk pada hal yang sama. We know that for sure.


+++

(TENTANG PENULIS)


Leonardo Rimba yang biasa dipanggil Leo adalah lulusan Universitas Indonesia dan the Pennsylvania State University, sekarang tinggal di Jakarta. Leo memberikan konseling kepada mereka yang meminta, dan bisa dihubungi di nomor HP: 0818-183-615. E-mail: . Milis Spiritual-Indonesia yang dikelolanya bisa diakses di: . Bersama Audifax, seorang psikolog di Surabaya, Leo menulis buku Psikologi Tarot (Pinus, 2008).

1 komentar: