Sabtu, 31 Oktober 2009

Ebook 'Menyongsong 2012' (Part 1)

KATA PENGANTAR


Berikut kumpulan notes yg pernah saya posting di facebook dan berbagai milis dari tanggal 1 April 2009 s/d 12 Oktober 2009. Total ada 145 postings berisikan percakapan antara berbagai teman di seluruh Indonesia dan mancanegara dengan saya. Teman bertanya dan saya menjawab. Terkadang jawabannya panjang lebar, terkadang pendek-pendek, depending on my mood dan something in me which is sooo... unpredictable.

Intuition is always unpredictable. Datangnya seperti tsunami, seperti gempa bumi. Tidak ada lalu bisa ada. Setelah itu tidak ada lagi. Dan itulah yg namanya intuisi. Tiap orang dari kita memiliki intuisi. Asal mau masuk ke dalam diri melalui meditasi, dan juga mau menjadi diri sendiri saja meninggalkan segala macam dogma yg sudah tidak laku lagi bahkan di Sorga, maka intuisi anda akan berkembang. Seperti layar. Namanya layar terkembang, seperti judul sebuah roman di masa lalu.

Sailing the boat while singing: que sera sera, whatever will be will be, the future's not ours to see, que sera sera... Kita berlayar menyongsong 2012 ketika banyak orang bilang akan ada kiamat dan kita bilang tidak. Kiamat kita sudah lewat ketika kita memutuskan menjadi diri sendiri saja. So, kiamat ternyata datang satu persatu ke diri kita. Ketika kita memilih menjadi diri sendiri saja, maka kiamatlah si manusia lama, dan lahirlah manusia baru. Ada peran Imam Mahdi juga who is none other than your own conscience. Nurani anda sendiri. Bukan orang lain, bukan nabi, tetapi nurani yg ada di diri anda sendiri saja. Isn't that great?

Ebook 'Menyongsong 2012' ini bisa langsung anda peroleh di mailbox anda apabila anda join milis Spiritual Indonesia di . Apabila anda sudah menjadi member, maka anda bisa download ebook ini dari bagian files di milis yg sama. Bisa juga meminta langsung dari saya apabila anda mau mengirimkan email address anda kepada saya di .

Seperti tiga ebooks sebelumnya yg berjudul: 'Pelangiku Warna Ungu'; 'Mata Ketiga, Simbol dan Interpretasinya'; dan, 'Mencari Tuhan dalam Kesadaran', ebook ini juga dipersembahkan kepada semua rekan-rekan yg telah begitu antusiasnya membagi pengalaman spiritual pribadi mereka kepada saya. Kita belajar dari pengalaman satu sama lain bukan?. I learnt from you, even though some of you might have thought that you learnt from me. I, from all people, am the one who have learnt the most (jujur, jujur...)


Leo
Jakarta/ 14 Oktober 2009

(Leonardo Rimba adalah lulusan Universitas Indonesia dan the Pennsylvania State University. Bersama Audifax, Leo menulis buku 'Psikologi Tarot' (Pinus, 2008). Buku berikutnya yg akan segera terbit berjudul 'Tarot dan Psikologi Simbol', juga ditulis bersama Audifax. Bersama Gede Jayadi Pramana Kusuma, Leo sedang mengerjakan buku dan kartu 'Tarot Bali'.)


+++

DAFTAR ISI:


1. Namanya Pluralisme dan Itu Haram
2. Indonesia ini bukan Islam, kita negara plural
3. Sehingga terjadilah affair...
4. Boleh Aja, Nggak Haram
5. Gereja Gay dan Lesbian
6. Dia Itu Seorang Avatar yg Sedang Menyamar
7. Paskah yg Jatuh pada Hari Ini merupakan Simbol
8. Sekulerisme Solusinya
9. Wacana Spiritualitas dan Gender
10. Langkah Kedua dan Ketiga
11. Hujat Itu Ternyata Memang Menyejukkan
12. Reinkarnasi dari Ibu Kita Kartini
13. Frekwensinya itu Frekwensi Buddha
14. Jalan Syariat, Tarekat dan Makrifat
15. Aku lagi jatuh cinta sama diriku sendiri
16. Om adalah Simbol Tuhan
17. Narcissus Optimalitus
18. Saya Dulu a Bad Girl
19. Berita Pagi dari Karang Tumaritis
20. Allah is another name for Aten
21. Idih, kecil kecil udah makrifat
22. Saya Sudah Mulai Tidak Mempercayai Agama
23. Otaknya itu lebih dipake gitu lho!
24. Isa dan Flu Babi
25. Saya Suka Sekali Sesuatu yang Berbau Mistik dan Magis
26. Kita Tidak Lagi Naik Unta Gitu Lho!
27. Haruskah Saya Bercerai Darinya?
28. Lompatan Quantum
29. Konsep Allah Tidak Relevan Lagi
30. Seorang Pria Idaman
31. Ibu, PSK Itu Apa?
32. Aku Juga Lagi Hanged
33. Rasanya a 24 Years Old Kid
34. Isa Masih Ada Bersama Kita
35. Jibril Sudah Cappe Bilang Iqro
36. Pengalaman Pas Ngumpul Sama Pa' Chodjim
37. Wejangan Resi Budianthika
38. Bagaimana Mengontrol Penampakan?
39. Untuk Menjadi Diri Sendiri Saja Masih Dihalangi
40. Rahasia Kebijaksanaan Nabi Sulaiman
41. Komunitas Gifted People di Semarang
42. Transformasi Diri
43. Sorong Ke Kiri, Sorong Ke Kanan, Tralalalalalalalalalala...
44. Melihat Ular Sexy
45. Mas, Saya Mau Meditasi
46. Antara Sunan Ampel dan Jakarta
47. Nyari Boy Friend Ganteng
48. Pernah Dong
49. Apakah Cinta Juga Konsep Saja?
50. Tiga Wanita Bingung
51. Mengungsi ke Ruang Biru
52. Ave Maria
53. Apa Bener Mas Leo Bisa Melihat Hantu?
54. SALOME
55. ESQ dan NLP juga tidak mempan
56. Akan Bisa Pregnant
57. Allah Ta'alla
58. A Delivery Boy from Heaven
59. Seperti Diinjak Gajah
60. Apa Bener Menurut Allah?
61. SBY Menihilkan Kebenaran?
62. Indomie Seleraku, SBY Pilihanku
63. Tanya-jawab Seputar Leo Rimba
64. The Drama Queen
65. Allah dan Kelas Menengah Bawah
66. Saya Sering Sedih Karena Hal Itu
67. Ditonton Orang Tertentu Saja
68. Orbs Itu Apa Sih?
69. Teror Bom Lagi, Mas Leo
70. Haram, Dibenci Allah
71. Jiwa Mereka Sakit
72. Daripada Masuk Neraka
73. Kalau Gak Bodoh Kamu Kafir!
74. Tidak Mencari Allah Lagi
75. Huwal Awwalu wal Akhiru
76. Anda Sangat Waras
77. Be Natural, Be Atheist
78. Suka Gelisah Sendiri
79. GANDRUNG
80. Woman Juga Simbol Emosi
81. Selamat Jalan, Mas Willy!
82. The Real God
83. Simbol Kesadaran Kita
84. Isro Mikraj
85. MUI Akan Rugi
86. Karena Bujuk Rayu Syaiton
87. Budaya Kesurupan Massal
88. My Papi, Kyai Rahmat
89. Not Even Disebut Jalan
90. Indonesia Bangsa Budak (Re: 17 Agustus 2009)
91. Selamat Berpluralisme!
92. Kemerdekaan Spiritual
93. Compang-Camping
94. Ada Iblis dan Jin
95. Allah Berubah Pikiran
96. Have a Nice Phony Ramadhan!
97. Budak Berdasi
98. Burung Onta
99. Kesepian dan Solusinya
100. The True Neraka
101. Tuhan Belajar Menjadi Manusia
102. Kalo Allah Ga Ikut Campur
103. Kekerasan dalam Rumah Tangga
104. Coli dan Relaksasi
105. ROSO
106. Tuhan as a Big Hole
107. Salah dan Bahagia
108. Layangan Putus Benangnya Panjang
109. Jahiliyah Deh Loe, Indonesia!
110. Om Shanti Om
111. Allah Seperti Boneka di Tangan Kita
112. Tidak Ada Lagi Nuansa Magis Itu
113. Si Om Sudah Makrifatullah
114. Saya Dulu Seorang Muslim
115. Bajakan yg Terakhir dan Sempurna
116. Memang Murtad
117. Amaterasu Omikami
118. Ritual dan Santet
119. Tuhan Tergantung Kita
120. Langit Terbelah di Semarang
121. Spiritualitas dan Agama
122. Habis Lebaran Jadi Setan Lagi
123. Konthol Bimo
124. Soul Mate
125. Metatron dan Alam Semesta
126. Orgasme Spiritual
127. Wanita Amazon
128. Be a Brilliant Woman!
129. Allah Minta Korban Manusia
130: Wanita Anti Poligami
131. NEHI NEHI...
132. Agama sebagai Folklore atau Cerita Rakyat
133. Cara Jadi Happy atawa Mimpi Pura Besakih
134. Dewa Thoth
135. Mao Belanja Tuhan
136. Sun Go Kong vs. Biksu Gundul
137. Hikmah dari Tiga Phase Mimpi Spiritual
138. Jaringan Islam Liberal
139. Gempa Sumbar dan QS 17:16
140. Sekarang Jangan Bilang Itu "Kota Hantu"
141. Sepatu Baru, Peran Baru...
142. Dari Paham Atheisme sampai ke Gerbang Alam Semesta
143. Nyi Roro Kidul
144. Gempa Padang, Lalat Ijo dan Blacky
145. Kebebasan Beragama di Indonesia


+++

NOTE: 1. Namanya Pluralisme dan Itu Haram


T = Salam,

Perkenalkan, saya X, tinggal di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Orang Dayak.

Saya anggota pasif di milis Mudika Katolik. Maksudnya nggak pernah ikutan kasih komentar atau informasi untuk milis.

Saya sering baca surat Bang Leo (saya panggil Abang saja ya, insting saya mengatakan Anda lebih tua dari saya), dan saya sangat tertarik dengan pembahasan di dalamnya.

Saya mencoba men-download e-book yang ditawarkan namun saya sudah bukan anggota milis Spiritual Indonesia lagi. Dulu sempat mendaftar, namun beberapa waktu lalu saya mundur dari milis tsb. Saya sering bingung dengan pembicaraan dalam milis. Karena menurut saya berbeda esensinya dengan yang seringkali Bang Leo tulis.

Karena itu, kalau boleh saya minta tolong agar dikirimkan saja ke alamat e-mail saya ini. Kebetulan juga saya bukan anggota facebook. Saya menduga dalam e-book tersebut, esensi pemikiran yang telah Bang Leo uraikan dalam surat-surat yang ada sebelumnya, dan sempat saya baca, dapat lebih saya pahami. Karena jujur, pemikiran Abang merupakan hal baru bagi saya.

Ke depan, saya berharap pula agar Bang Leo kiranya bisa berdiskusi via e-mail dengan saya mengenai isi buku tersebut. Trims sebelumnya!

J = Terima kasih juga untuk Rekan X dari Kabupaten Pulang Pisau, Propinsi Kalimantan Tengah. Ebook "Mencari Tuhan dalam Kesadaran" sudah saya kirimkan. Silahkan tulis apa saja, tanya apa saja dan, kalau saya tahu, akan saya jawab.

Ada pertanyaan yg saya tahu bisa saya jawab, dan ada pula yg saya tidak tahu. Kalau saya tidak tahu akan saya bilang bahwa saya tidak tahu. Kalau saya tahu, saya akan bilang saya tahu dan saya jawab, walaupun terkadang juga tidak secara langsung, melainkan muter-muter dulu supaya orang yg membaca tidak terlalu schocked.

Schocked artinya terkejut.

Terkejut ketika menyadari bahwa apa yg selama ini dipercayai ternyata aslinya tidak seperti itu. Ternyata kita dibawa ke arah kanan, sedangkan kita maunya ke arah kiri. Atau kita dibawa ke arah kiri, pedahal kita maunya ke arah kanan.

Dan mereka yg membawa itu akan bersumpah demi Tuhan bahwa mereka membawa kita ke arah kanan, pedahal kita sekarang sudah tahu bahwa kita dibawa ke arah kiri. Lha?

Cuma hal seperti itu saja yg bisa disharing, dan terkadang dengan cara guyon-guyon juga. Milis SI itu banyak sharing dengan cara guyon-guyon. Banyak yg belajar dengan cara itu.

Saya sendiri tidak pernah memaksakan cara berpikir saya. Setiap orang bebas untuk mengutarakan pendapatnya sendiri, namanya pluralisme dan itu haram.

Pluralisme itu mengakui adanya perbedaan pandangan, cara berpikir dan berperilaku. Perbedaan itu merupakan sesuatu yg sah dan diterima apa adanya saja, tanpa ada pihak yg berusaha untuk bilang benar atau salah.

Dan MUI bilang bahwa pluralisme itu haram.

Haram? Artinya akan berdosa buat orang percaya kepada Allah untuk berbeda pendapat dengan para ulama itu. Harusnya orang-orang mengikuti ucapan ulama MUI supaya masuk sorga. Kalau mau berbeda dan menganut pluralisme, namanya haram dan, mungkin maksudnya, akan masuk neraka.

Kalau di-haram-kan dan tetap dilakukan juga, artinya orangnya pasrah masuk neraka. Pedahal neraka yg jenis ini adalah neraka ala MUI. Sorganya juga sorga MUI. Sorga dan neraka MUI adanya di jidat para ulama itu saja, dan bukan di jidat orang lain.

Gereka Katolik juga seperti itu kelakuannya, dulu.

Dulu gereja bisa mengucilkan orang. Dan orang yg dikucilkan oleh gereja diharapkan akan masuk neraka. Pedahal sorga dan neraka itu buatan gereja doang. Gereja yg mensohorkan ajaran seperti itu, dan menggunakannya untuk mengontrol pikiran orang lain.

MUI sekarang sama seperti Gereja Katolik jaman dulu.

Sekarang juga Gereja Katolik relatif masih bersifat otoriter, masih bilang bahwa memakai kondom itu haram.

Untungnya orang tidak perduli lagi ajaran resmi dari Gereja Katolik.

Mao haram kek, mao halal kek, yg penting tidak hamil. Asal enak dan tidak hamil artinya halal. Plus, of course, suka sama suka. Plus sudah cukup umur. Kalau sudah cukup umur dan suka sama suka, bisa saja kita melakukan negosiasi untuk menggunakan kondom dengan orang tertentu, baik berlawanan jenis maupun sejenis, di siang hari ataupun pada waktu malam hari.

Saat ini di Amerika Serikat yg meributkan pluralisme itu kelompok Kristen fanatik, dan mengatas-namakan bangsa juga. Jadi, seolah-oleh AS itu Kristen, pedahal tidak. Di Indonesia, yg meributkan pluralisme itu MUI, dan mengatas-namakan bangsa juga. Jadi, seolah-olah Indonesia ini Islam, pedahal tidak.

Akhirnya kita bisa melihat ada benang merah keterkaitan antara mereka yg meributkan pluralisme atau perbedaan cara berpikir, bertindak, dan gaya hidup.

Siapa yg tidak toleran di sini? Kelompok agama yg fanatik.

Tujuannya apa? Untuk mengontrol cara berpikir manusia lainnya.

Islam non toleran di Indonesia itu perilakunya sama saja seperti Kristen non toleran di Amerika Serikat. Sama saja seperti kelakuan Gereja Katolik di Eropa masa lalu.

Pertanyaan saya: Mengapa mereka tidak merger saja? Seharusnya agama-agama yg fanatik dan non toleran itu merger atau bergabung saja. Apa bedanya?


+++

NOTE 2: Indonesia ini bukan Islam, kita negara plural


T = Salam kenal,

Tiap hari email sampean (maaf manggilnya sampean) masuk ke inbox saya. Saya tergabung di grup agnostic yahoo. Jadi dapat email dari sampean mengenai "Tuhan dan kesadaran tertinggi"; terasa klop dengan rasa keingin-tahuan saya mengenai kepercayaan terhadap Tuhan. Meskipun dari uraian sampean masih ada yg tidak "benar-benar klop" dengan jalan pikiran saya, tapi paling tidak bisa memberikan sedikit "pencerahan versi baru" mengenai apa yg disebutnya sebagai Tuhan. Yaitu "Tuhan versi Bung Leo".

Untuk itu tolong kirimi saya ebook "Mencari Tuhan dalam Kesadaran". Terima kasih.

NB: Kalu Bapak (sekarang manggilnya Bapak, maaf...) berkenan, sebenarnya saya ingin lebih mengenal Bapak. Karena saya sekarang lagi bingung dan merasa "tersesat" dan butuh "pencerahan". Saya Muslim dan sekarang kerja di Arab Saudi. Thanks a lot.

J = Ebook "Mencari Tuhan dalam Kesadaran" sudah saya kirim ke email anda, thanks for your interest.

And, apakah itu yg ingin lebih dikenal tentang diri saya?

You could read my postings almost every day, dan mostly the postings are about obrolan ngalor ngidul tentang segala macam: dari tafsir mimpi, penglihatan, cara semedi, mata ketiga, malaikat, hantu, setan, pemikiran keagamaan, konsep Allah, politik Indonesia, MUI, dan berbagai tetek bengek lainnya yg semuanya merupakan hal keduniawian belaka. Walaupun ada banyak bahasan tentang Tuhan or Allah, semuanya ini bersifat keduniawian.

Keduniawian artinya menyangkut dengan dunia.

Dunia adalah alam di mana kita hidup, alam fisik dan segala macam pemikiran itu. Ada pula yg namanya alam kerohanian, yaitu yg berhubungan dengan roh. Roh itu yg tidak terlihat. Pikiran kita roh karena pikiran kita tidak terlihat, walaupun bisa juga terdeteksi oleh alat canggih. Yg terdeteksi itu gelombang otak kita. Bisa berada di level Beta, yaitu ketika kita melek dan konsentrasi melakukan pekerjaan fisik. Bisa berada di level Alpha, yaitu ketika kita klayar kliyer. Bisa juga berada di level Theta dan Delta, seperti waktu kita tidur lelap.

Menurut pendapat saya, anda tidak tersesat, tersesat apanya?

Anda bergabung dengan milis agnostic dan merasa memperoleh banyak pencerahan atau pengertian baru, termasuk dari postingan saya, mengapa bingung? Mungkin anda bingung karena anda mengaku sebagai Muslim dan berhasil memperoleh begitu banyak pencerahan dari mereka yg mengaku agnostic seperti saya. Dari orang-orang beragama anda tidak memperoleh sesuatu yg baru, melainkan kemunafikan belaka? Dan, apakah harus saya kemukakan juga, tanpa niat menghina, bahwa orang-orang beragama itu semuanya berselaput kemunafikan.

Arab Saudi merupakan salah satu negara yg paling munafik di dunia, dari jenis agama, dalam hal ini agama Islam aliran Wahabi. Cina juga salah satu negara yg paling munafik di dunia, dari jenis ideologi, dalam hal ini ideologi Komunis.

Arab Saudi dan Cina sama-sama tidak menghargai Hak Azasi Manusia (HAM). Tidak ada penghormatan terhadap HAM kebebasan beragama dan kebebasan berpendapat di Arab Saudi dan Cina.

Bedanya cuma satu, yaitu Arab Saudi mengatas-namakan Islam, dan Cina mengatas-namakan Komunisme. Dalam prakteknya sama saja, ada pelecehan dan penyiksaan terhadap mereka yg menuntut dihargai HAM-nya di Arab Saudi dan Cina.

Dan, walaupun Arab Saudi itu membawa-bawa nama Allah, kita juga tahu bahwa Allah di situ adalah Allah yg dibuat oleh penguasa dan ulama Arab Saudi. Allah itu konsep sekaligus pengalaman pribadi.

Kalau anda membicarakan Allah yg tidak suka wanita mempertontonkan aurat walaupun memperbolehkan pria untuk menikah sampai empat kali, maka anda membicarakan Allah sebagai konsep.

Sebagai suatu konsep, Allah bisa jadi apa saja. Bisa jadi Allah yg tidak menghargai HAM seperti di Arab Saudi. Bisa juga menjadi Allah yg sangat menghormati HAM seperti di Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnnya.

Ada juga Allah yg merupakan bagian dari kesadaran di dalam diri kita, yg lebih dekat kepada kesadaran kita dibandingkan dengan urat leher kita sendiri.

Ini adalah Allah yg asli, yg adanya di dalam setiap manusia, tanpa membedakan Muslim maupun bukan. Kalau Allah itu ada, maka pastilah ada di setiap manusia, tanpa membedakan agamanya bukan?

Kalau ternyata Allah itu membedakan manusia menurut agamanya, maka so jelas itu Allah yg buatan manusia belaka. Kalau anda bertemu dengan ulama yg bilang bahwa Allah menurunkan Islam untuk membawa rahmatan lil alamin, maka so jelas itu adalah Allah yg dikonsepkan oleh ulama itu, dalam hal ini ulama Islam.

Kalau anda bertemu dengan ulama dari agama lain yg bilang bahwa Yesus adalah Allah yg datang untuk menyelamatkan semua manusia dari neraka, maka so jelas anda berbicara tentang Allah yg dikonsepkan. Konsep saja, dan bukan realita.

Realita adalah yg real, nyata, dan adanya di dalam kesadaran di diri anda, baik anda mengaku beragama, agnostic, maupun atheist.

Kalau Allah itu benar ada, maka apapun label yg anda kenakan kepada diri anda, maka Allah tetap akan ada. Dan adanya juga di dalam kesadaran di diri anda sendiri saja. Bukan di Mekkah. Bukan di Yerusalem. Bukan di New York City, bukan di Monas, melainkan di dalam kesadaran anda sendiri saja.

Arab Saudi itu negara Arab moderat, sekutu dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat yg sangat menghormati HAM. Tetapi Arab Saudi sendiri tidak menghormati HAM warganegaranya, terutama yg dari jenis kelamin wanita. Wanita cuma sedikit lebih baik dari sekedar barang belaka di Arab Saudi.

Apakah Arab Saudi berperi-kemanusiaan? Menurut saya tidak. Yg lebih islami itu adalah negara-negara Barat yg sangat menghormati HAM, dan yg tidak islami itu adalah Arab Saudi, apabila kita menafsirkan "islami" sebagai tata cara hidup yg beradab, demokratis, dan menghargai HAM.

Tetapi para ulama Arab Saudi akan berargumen bahwa mereka menerapkan segala macam pelecehan HAM demi Surga. Demi Surga maka relalah warganegara diinjak-injak HAM-nya.

Pedahal bukan demi Surga yg cuma merupakan konsep juga, melainkan demi kekuasaan. Demi kekuasaan para ulama itu yg bekerjasama dengan Dinasti Al Saud. Banyak polisi rahasia di Arab Saudi yg mengontrol apa yg dipikirkan dan diucapkan oleh warganegara sehinga semuanya hidup dalam ketakutan. Kalau sudah bicara tentang agama, maka orang Arab Saudi akan tutup mulut, haram.

Apa yg anda bingungkan?

Segala macam perilaku manusia adalah hal yg bisa dianalisa. Semuanya wajar saja dalam konteks kepentingan. Ada kepentingan para ulama, dan ada kepentingan para penguasa. Dan rakyat dijadikan kambing congek dengan imbalan tunjangan yg berlebih-lebihan.

Sistem represif seperti di Arab Saudi cuma bisa bertahan selama negara masih mampu untuk "menyogok" rakyatnya dengan uang dari petrodollar. Kalau minyak habis, maka akan habislah sistem itu.

Kita di Indonesia lain lagi.

Asal mulanya kita merupakan suku-suku bangsa yg terpisah-pisah, masing-masing memiliki adat dan kebiasaan sendiri-sendiri, bahasa sendiri-sendiri. Indonesia tidak pernah menjadi satu negara yg utuh sebelum Belanda datang. Yg menyatukan Indonesia itu Belanda, dan bukan Majapahit.

Berlainan dengan sesumbar sebagian ulama di Indonesia bahkan sampai saat ini, Belanda tidak tertarik untuk eksport agama ke Hindia Belanda (nama Indonesia sewaktu masih menjadi koloni Belanda). Belanda itu negara sekuler, negara pedagang, dan sama sekali tidak tertarik untuk menyebarkan agama dari aliran apapun.

Di Belanda ada kelompok-kelompok Katolik dan Protestan yg tertarik untuk menyebarkan agama, dan merekalah yg turun gunung ke kampung-kampung di Nusantara untuk meng-Kristen-kan suku-suku Indonesia yg relatif masih primitif saat itu. Mereka masuk ke Maluku Selatan, Sulawesi Utara, Flores, Timor, Kalimantan, Papua. Yg tidak tembus itu suku-suku Batak sampai akhirnya datang misionaris dari Jerman, namanya Nommensen. Nommensen inilah yg berhasil meng-Kristen-kan masyarakat tribal Batak.

Pemeluk Nasrani terbesar di Indonesia berasal dari etnik Jawa yg, secara tradisional, tidak terlalu mempersoalkan agama orang. Ada thesis dari Clifford Geertz tentang masyarakat Jawa yg terdiri dari Abangan, Santri, dan Priyayi. Itu penelitian yg dilakukan sebelum Soeharto kudeta di tahun 1965.

Tetapi Abangan, Santri, dan Priyayi bukan agama melainkan orientasi semata. Abangan itu masyarakat Jawa yg relatif berada di garis bawah dalam struktur sosial, dan kepercayaannya kepada leluhur. Banyak dari mereka yg abangan akhirnya memeluk Nasrani, terutama Katolik, setelah Komunis diberangus habis oleh Soeharto. Santri di Jawa adalah santri yg toleran, yg wanitanya cuma berkerudung dan bukan berjilbab. Priyayi adalah mereka yg ningrat, kelas atas dalam masyarakat Jawa.

Yg menjadi "wilayah" Nasrani itu Sulawesi Utara, Papua, pedalaman Kalimantan, Nusa Tenggara bagian Timur, dan sebagian Sumatra Utara. Itu kalau mau disebutkan "wilayah" yg berhasil di-Kristen-kan oleh missi dan zending dari Belanda dan negara-negara Barat lainnya, yg sebenarnya juga tidak berhubungan dengan pemerintah kolonial Belanda. Gereja-gereja di Indonesia ada yg memiliki induk asal di Belanda, di Ingris, di Jerman, bahkan di Amerika Serikat. Tetapi ketika umat pribumi telah bisa independen, ya sudah, tidak ada penjajahan secara material dan spiritual sama sekali.

Semua komunitas di Indonesia boleh dibilang pro Kemerdekaan.

Ada kelompok-kelompok agama (Islam, Nasrani, Buddha, Hindu, Konghucu, dsb), ada kelompok non agama (Komunis), ada kelompok intelektual sosialis, ada kelompok spiritual (yg dulu disebut sebagai kepercayaan). Indonesia ini plural dari asal, dan sama sekali tidak ada penjajahan atas nama agama seperti yg mau dipaksakan oleh sebagian kelompok Islam fanatik dan non toleran akhir-akhir ini.

MUI?

MUI itu dibentuk oleh Rezim Soeharto untuk mengontrol umat Islam. Soeharto itu anti Komunis, dan otoriter ekstrim kanan. Bekerjanya melalui lembaga-lembaga agama, lembaga-lembaga agama digunakan untuk mengontrol rakyat agar penurut dan tetap bodoh. Soehartolah yg memaksakan warganegara untuk beragama salah satu dari lima agama "resmi", pedahal jumlah agama di dunia ini ratusan. Soehartolah yg memaksakan bahwa hanya orang seagama saja yg bisa menikah. UU Perkawinan No. 1 tahun 1974 merupakan produk Soeharto yg masih diterapkan sampai saat ini, pedahal jelas melanggar HAM.

Sampai jaman Soekarno, Indonesia tidak pernah memaksakan warganegara untuk menganut agama tertentu. Belanda tidak pernah memaksakan penduduk Indonesia untuk beragama. Indonesia di jaman Soekarno juga tidak.

Yg memaksakan penduduk Indonesia untuk beragama adalah Soeharto. Kenapa dipaksakan? Karena Soeharti itu rezim otoriter ekstrim kanan, bekerjanya melalui lembaga-lembaga agama. Lembaga-lembaga agama digunakan untuk mengontrol rakyat. Mudah dimengerti bukan?

Tidak ada kebebasan beragama di Indonesia di era Soeharto yg memberikan "hadiah" kepada tiap agama "resmi" untuk menunjuk aliran sesat versi mereka masing-masing yg lalu diberangus oleh negara.

Walaupun era Soeharto sudah berlalu, kelihatannya saat ini ada kelompok Islam tertentu yg ingin merongrong pluralisme Indonesia dengan menggunakan kekuasaan negara supaya kelompoknya sendiri yg menjadi warganegara kelas satu, dan kelompok lain menjadi warganegara kelas kambing. Ada kemungkinan MUI bertujuan seperti itu, pedahal siapa sih MUI?

MUI dibentuk oleh negara, oleh Soeharto. Kalau ternyata MUI mengacak-acak pluralisme Indonesia yg sudah ada sejak semula, sebaiknya MUI dibubarkan saja. Saya sepakat dengan Gus Dur yg pernah bilang supaya MUI dibubarkan saja.

Indonesia ini bukan Islam, kita negara plural.


+++

NOTE 3: Sehingga terjadilah affair...


T = Apa kabar Mas Leo,

Dulu saya pernah sekali ato dua kali konsultasi, kalo nggak salah tentang tarot.

Terus lama nggak muncul, nah beberapa hari ini tau-tau kepingin sekali baca-baca di milis Spiritual-Indonesia. Dan muncul keberanian untuk minta tolong ama Mas Leo.

Mas, sekarang saya dalam kondisi yg sangat bimbang, dan merasa kehidupan yg saya jalankan sekarang benar-benar jauh dari diri saya yg dulu. Saya merasa sudah benar-benar di luar jalur kebenaran, kesucian dan agama.

J = Really?

T = Saya akan cerita dari awal...

Saya sudah 15 taon menjalanin perkawinan dan selama itu saya selalu pegang prinsip SETIA dan menjaga kesucian perkawinan dari pihak saya sendiri, meskipun saya tau apa yg dilakukan oleh suami di luar.

Bahkan pada saat anak saya mau ultah ke dua taon, ada wanita yg datang ke saya dan bilang punya anak dari suami saya dan waktu itu berumur satu taon, jadi hanya beda satu taon dengan anak saya.

Dan apapun yg suami lakukan di luar saya tau, dia banyak affair di luar, saya tetap setia menjalanin pernikahan saya.

Sampe kira-kira Juni 2007 seorang teman lama (SMA) yg dulu pernah naksir tiba-tiba muncul.

Akhir kata saya jadi berbunga-bunga, tiba-tiba muncul perasaan khusus padanya, nggak tau karena GR ato keganjenan.

Sehingga terjadilah affair...

J = Affairs are very common nowadays.

Saya banyak berjumpa dengan wanita-wanita professional di Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia yg terus terang bilang kepada saya bahwa mereka memiliki affairs.

Ada wanita bersuami yg memiliki affair dengan suami orang sampai memiliki anak. Ada wanita janda yg memiliki affair dengan suami orang dan kalau berkencan di Singapore, pokoknya asik deh. Ada yg kencannya di Hong Kong. Ini kalau the women beruntung memperoleh gebetan pria mapan.

Ada juga wanita yg nasibnya gimana gituh, atawa maybe memang suka daon muda, sehingga kalo berkencan cukup di motel saja. The woman yg bayarin karena the brondong belum memiliki penghasilan cukup, istilahnya "mokodo: tanpa perlu diperjelas lagi.

Dan, terus terang saja, jilbab is also no guarantee that selingkuh tidak akan dilakukan. Saya tahu ada wanita-wanita berjilbab yg selingkuh dengan suami orang.

Tapi itu urusan mereka masing-masing dan bukan urusan saya.

Saya tidak bilang selingkuh salah atau benar, dosa atau tidak dosa. Saya tidak pernah menghakimi orang lain. Kalau orang mau selingkuh, ya selingkuhlah, itu hidup mereka sendiri.

Prinsip yg saya pegang cuma dua, yaitu mbok ya segala macam perselingkuhan itu dilakukan suka sama suka. So pasti iyalah, mana ada selingkuh yg pake pemaksaan sih, ya gak?

Prinsip kedua, mbok ya kalau mau selingkuh dilakukan dengan pria atau wanita yg sudah masuk usia dewasa. At least sudah 17 tahun ke atas. Kalau selingkuh dengan anak di bawah umur nanti bisa diuber sama Kak Seto dari Komisi Perlindungan Anak. Anak kecil kok diajak ML, begitu katanya.

T = Dan sejak pertemuan pertama setelah pisah 20 taon, saya benar-benar nggak bisa lepas dari dia, nggak tau kenapa.

L = You know the reason, of course. Rasanya enak, dan kalo enak emang jadi ketagihan. Dan kalo ketagihan so pasti gak mao lepas, nempel terus.

T = Apakah memang saya yg lagi kasmaran ato gimana, sampe saya benar-benar strees karena berjauhan, nggak ada nafsu makan, sulit tidur.

J = Namanya jatuh cinta. Jatuh cinta berjuta rasanya, including stress, gak napsu makan, maonya mikirin si dia terus, etc.

T = Dan kondisi tersebut benar-benar sangat merusak kondisi saya, kerjaan korat karit, anak nggak keurus, suami dicuekin.

J = Kalau yg ini sudah overdosis. Jatuh cinta lagi is very common, banyak yg mengalami. Saya sendiri bisa jatoh cinta berkali-kali, dan tiap kali rasanya gimana gituh, gak enak makan gak enak tidur, dan maonya mikirin si dia saja.

Tapi kalau sudah sampai membuat kerjaan jadi kocar kacir, anak dan suami sampai nggak keurus, artinya anda sudah overdosis. Sudah terlalu emosional, musti diseimbangkan sedikit.

T = Saya heboh dengan perasaan jatuh cinta. Padahal dulu SMA sampai dengan kuliah saya selalu menolak dia.

J = Dulu anda menolak dia, dan sekarang anda tergila-gila sama dia, sampai terlibat affair yg gimana gituh. Ini juga bukan sesuatu yg aneh. Banyak yg mengalami and you do not need to feel guilty. You are not alone in this kind of experience.

T = Saya nggak tau emang kena pelet ato emang saya yg lagi puber kedua.

J = Bukan pelet, mbak. Puber kedua mungkin saja, walaupun setahu saya yg terkena puber kedua itu pria saja. Atau, jaman sekarang wanita juga kena puber kedua kali yah?

T = Akhirnya, karena tidak dapat mengusai diri, saya ke paranormal sana sini demi memikat dia.

J = Idih, ngapain ke paranormal segala, mendingan ke saya saja.

T = Bermula dari sini saya berkenalan dengan seorang paranormal. Beliau membuka aura saya, membantu memikat teman saya, dan pernah diberi apa saya nggak tau namanya.

Setelah itu saya dicoba dibacok dengan pisau tapi nggak luka, terakhir beliau memberi saya semacam jimat kecil nggak tau isinya apa yg katanya dapat membantu pekerjaan saya lancar.

J = Itu trik-trik biasa dari seorang paranormal. Paranormal bekerja dengan menggunakan trik, ada macam-macam trik-nya, then?

T = Awalnya saya tidak tau apa-apa tentang semua itu. Setelah saya baca buku-buku Tony Daud, seorang dukun santet yg sekarang jadi pendeta, saya jadi benar-benar takut dengan apa yg sudah saya lakukan.

J = Gak usah takut, gak ada apa-apa.

T = Mas Leo, apakah benar ada / ditempelkan Jin pada tubuh saya ?

J = Tidak ada, mbak. Paranormal itu cuma melakukan suatu trik saja. Tidak ada sesuatupun yg ditempelkan di tubuh anda. Anda tetap diri anda sendiri saja dari dulu sampai sekarang.

T = Inilah yg saya maksudkan bahwa saya dalam persimpangan.

Di satu sisi saya takut sekali dengan akibat-akibat dari apa yg sudah saya lakukan dan benar-benar ingin kembali pada diri saya yang dulu.

J = Kalau anda ingin kembali menjadi diri anda yg dulu seperti sebelum terjadi affair ini, ya kembalilah. Anda tetap saja diri anda sendiri, dan bukan orang lain, walaupun jelas sekarang sudah bertambah pengalaman. Sudah pernah selingkuh dan enjoy, dan jatuh bangun juga. Yg berharga adalah pengalaman itu, tidak bisa dibeli dengan uang.

T = Meskipun dulupun saya bukan orang yg agamais, tapi saya selalu pegang prinsip hidup yg setia, nrima dan nggak yg aneh-aneh. Saya ingin lepas dari semua keterikatan itu.

J = Kalau anda ingin lepas dari affair yg nikmat itu, ya lepaskan sajalah. Anda ini manusia bebas, dan tidak ada yg bisa mengikat anda kecuali anda mengikat diri anda sendiri.

T = Tapi di satu sisi saya benar-benar sedih bila harus pisah dengan teman saya tersebut, keduniawian saya masih begitu kuat dan takut melepaskan.

J = Kalau anda takut melepaskan hubungan TTM dengan pria lain itu, ya tidak usah dilepaskan, dipertahankan saja.

Yg bisa melepaskan dan mempertahankan hubungan itu cuma anda sendiri. Anda yg memulai, dan anda sendiri yg bisa meneruskan ataupun stop. Kalau mau diteruskan, ya teruskan sajalah. Kalau tidak mau, stop saja.

Kalau masih ragu-ragu, wait and see saja. Wait and see artinya tetap mempertahankan hubungan dan, pada saat yg bersamaan, anda menyelesaikan segala macam pergulatan batin di diri anda sendiri.

Ketika anda telah merasa kuat secara batin, anda akan bisa memutuskan apakah akan melanjutkan hubungan itu terus atau memutuskannya.

Ini bukan soal salah atau benar, bukan dosa atau tidak dosa, melainkan soal pilihan. It's your own life, anda sendirilah yg harus memutuskan apa yg harus anda perbuat dengan hidup anda.

Kalau anda bercita-cita ingin mempertahankan "kesucian" pernikahan anda walaupun suami anda suka jajan di luar, ya pertahankanlah.

Kalau anda ingin juga jajan di luar, ya jajanlah. Banyak yg seperti itu, dan oke-oke saja.

So, segalanya itu tergantung dari anda sendiri.

Kita ini sudah bukan anak kecil lagi, dan sudah tidak bisa ditakut-takuti lagi oleh nilai-nilai agama. Nilai-nilai agama dibuat sebagai suatu ideal. Idealnya itu suami dan istri saling setia.

Kalau suami tidak setia, apakah istri harus tetap setia? Itu pertanyaan moral kan?

Jawabannya akan tergantung dari manusianya sendiri. Saya tidak pernah menjadi seperti ulama-ulama yg memberikan nasihat muluk-muluk kepada sesama manusia. Saya tidak pernah menakut-nakuti orang dengan neraka maupun mengiming-imingi orang dengan sorga. Tidaklah. Kita bukan anak kecil lagi.

Paling jauh saya akan bilang bahwa it's your life, and you have to choose what you would like to do with your own life.

Anda ini manusia bebas, dan anda sendirilah yg harus memutuskan apa yg anda akan lakukan dengan hidup anda sendiri.

T = Mas, tolong bantu beri saya pencerahan supaya saya benar--benar dapat melihat kehidupan ini dari sisi yg lebih baik. Apa yang harus saya lakukan...... ???

J = Anda bisa melakukan apa yg anda pikir bisa anda lakukan.

Anda bisa memutuskan total hubungan gelap itu, dan anda bisa meneruskannya juga. Anda bisa bilang akan meneruskan untuk jangka waktu tertentu, say tiga bulan, dan setelah itu anda akan stop.

Mungkin setelah itu anda akan bertemu dengan pria lain lagi yg bisa membuat anda jatuh cinta lagi dan membuat affair lagi. Bisa saja, mengapa tidak?

Hidup ini isinya pilihan-pilihan. Anda ini manusia bebas, dan anda bisa memilih.

Good luck!


+++

NOTE 4: Boleh Aja, Nggak Haram


T = Dear Om Leo,

Gw mau curhat lagi neh Om, bolehkan?

J = Boleh aja, nggak haram.

T = Oke, nah gw kan lagi nulis buku neh om. Tadi malem selesainya sekitar jam 1. Gw sempat meditasi juga abis itu sekitar setengah jam. Nah teyus gw tidur tuh.

Nah ini dia yang pingin gw curhatkan, mengenai mimpi gw ini Om. Gw mimpi, di dunia entah berantalah gw ga tahu di mana itu, yang pasti ada raksasa menyerang negeri itu. Semua rumah dan desa di sana hancur berantakan.

J = Mimpi berisikan simbol-simbol belaka. Dan so pasti negeri antah berantah yg anda lihat di dalam mimpi itu namanya Indonesia. Raksasa adalah simbol dari perubahan. Ada perubahan yg menerjang the country, semuanya kena gak kecuali. Raksasa itu butho dalam bahasa Jawa. Butho itu buta, artinya tidak melihat, tidak pandang bulu. Bulunya panjang kek, pendek kek gak bakal jadi masalah, kata the butho. Yg penting bulunya item.

T = Tapi anehnya sebagian orang ada yang ga sadar, akibat dari tanah itu keluar kopi, mereka asik minum kopi, dan saya juga termasuk salah satunya.

J = Kopi adalah simbol dari kenikmatan, nikmat nih ye! So, orang-orang Indonesia ini banyak yg sedang menghirup nikmat Allah berupa minuman kopi. Kopi membuat kita santai, enjoy, melek sambil kliyar kliyer. You are one of those yg menikmati kopi, yg enjoy tanpa menyadari bahwa ada perubahan besar sedang melanda Indonesia.

Perubahan itu disimbolkan oleh the giant, in this case the giant yg raksasa dan bukan supermarket yg discount terus tiap hari itu. Maybe the raksasa di sini juga bisa kasih discount kalo diminta, then?

T = Tetapi, kemudian saya sadar setelah mendengar jeritan wanita dan anak-anak minta tolong. Baru saya tahu saat itu kondisi rupanya sedang gawat.

J = Gawat karena ada teriakan kaum wanita dan anak-anak. Iyalah, sembako murah is langka sekarang, dan banyak wanita berteriak melihat nilai gaji suaminya makin lama makin berkurang. Gimana gak gawat, ya gak?

T = Saya melihat ada seorang kesatria yang juga bertubuh besar, sebatas pinggangnya raksasa itu, sedang bertempur dengannya. Saya lihat kesatria itu udah hampir koit, kalah bertarung dengan raksasa itu.

J = Ksatria itu simbol dari pemerintah NKRI. Walopun banyak dari PNS di negeri ini yg korup, secara global kita masih melihat pemerintah NKRI sebagai seorang ksatria. Ksatria yg gimana gituh, terkadang tampil malu-malu, pedahal tidak kenal malu juga. Bohongin rakyat kok malu-malu, ya gak? Pedahal rakyatnya kan udah tahu dibohongin dan, maybe, memang juga doyan dibohongin.

T = Terus entah saya dapat ide dari mana, kopi yang ada di gelas saya itu saya bakar, eh ternyata terbakar kaya bensin dan saya lemparkan ke raksasa itu. Kena kakinya - maklum untuk ukuran orang biasa, saya cuma batas mata kakinya.

J = Kena?

T = Raksasa itu roboh dan koit.

J = Syukur alhamdulilah, itu berkat rahmat Allah juga.

Allah yg ada di dalam kesadaran anda ternyata bisa merobohkan raksasa itu. Kalo Allah yg ada di dalam buku-buku pelajaran agama so pasti gak bisalah. Allah yg konsep doang bisanya cuma buat diperdebatkan saja, tidak bisa dipake buat nimpuk raksasa. Kalo bisa dipake buat nimpuk raksasa dengan medium kopi, en mengakibatkan the raksasa jadi koit, namanya itu Allah yg asli. Allah yg asli bisa dirasakan di dalam kesadaran kita kalau kita meditasi rutin setiap hari, at least 30 menit di pagi hari en 30 menit di malam hari sebelum bobo. Dijamin cespleng, then?

T = Semua penduduk bergembira atas kematian raksasa itu. Pemimpin negeri entah berantah itu memberi hadiah emas yang banyak kepada kesatria itu.

J = Pemimpin di sini adalah simbol dari sistem kapitalis dunia internasional. Ketika pemerintah NKRI bisa menghadapi perubahan global dengan sukses, maka sistem kapitalis dunia akan memberikan hadiah berupa penghargaan yg, maybe, akan berupa tambahan utang-utang baru lagi. Biasanya begitu.

T = Saya diam saja melihat, tak berkomen apa pun, karena yang melihat saya melempar raksasa itu hanya kesatria itu. Terus pas pulangnya kesatria itu memberikan saya sedikit coklat, sebagai imbalan terimakasih. Ya, saya terima saja, wong namanya rezeki. Saya diam tak berkomentar apa-apa mengenai perihal tersebut.

J = Coklat simbol juga, mirip dengan kopi yg muncul dari dalam tanah dan diminum bareng di awal mimpi. Kopi itu simbol dari hasil bumi, yg bisa langsung dinikmati, tinggal diseduh saja. Coklat lebih ribet karena harus diolah dulu di dalam pabrik modern, as well as lebih sophisticated atawa canggih.

Artinya, setelah Indonesia berhasil menghadapi perubahan global yg sekarang sedang melanda ini, anda akan memperoleh berkah juga, mungkin dalam bentuk materi. Dan so pasti ini artinya adalah penghasilan sendiri. Penghasilan sendiri yg diperoleh karena ikut berpartisipasi menimpuk kaki raksasa.

Raksasanya warna apa sih? Kalau dalam kepercayaan Jawa, raksasa itu warnanya ijo, julukannya butho ijo. Ijo bisa berarti ijo duit atawa ijo agama. Dua-duanya ijo, dua-duanya raksasa, dan dua-duanya suka membuat manusia lupa daratan juga, merasa sudah punya tiket ke sorga sehingga tidak perduli pada Hak Azas Manusia (HAM). Kelakuan mereka yg terkena waham (delusion) oleh butho ijo, baik dari jenis duit ataupun agama itu sama saja.

Butho ijo dari jenis duit is para kapitalis, dan butho ijo dari jenis agama is para ulama. Mereka sama-sama tidak perduli pada HAM kecuali kalau kita berteriak keras di kupingnya. Teriak saja karena butho ijo yg dari jenis kapitalis dan jenis ulama memang budheg, then?

T = Terus saya melihat-lihat keadaan di pos pengungsian. Saya melihat banyak sekali anak-anak yang terluka dan terlantar tapi setidaknya mereka masih memiliki sanak saudara. Tetapi hanya ada satu gadis kecil yang menangis, bercerita bahwa semua keluarganya tewas akibat kejadian itu. Dia sekarang sebatang kara.

Orang-orang yang mendengar ceritanya itu semua menangis, kecuali saya. Tapi anehnya tak ada orang yang mau mengadopsi itu anak, walaupun ia nangis menjerit...! Saya kasihan melihat anak itu, walau saya tak menangis sedikit pun, maka anak itu saya adopsi.

J = Anak kecil itu juga simbol, simbol dari suatu ide yg tidak memiliki manusia untuk menjalankannya. Banyak ide-ide terlantar di Indonesia ini, yg tidak bisa bertumbuh karena tidak ada manusia yg mau memelihara dan mengembangkannya.

Anda mengadopsi anak kecil itu, artinya anda memungut suatu ide yg tidak dipegang oleh orang lainnya di Indonesia. Orang tahu bahwa ada ide semacam itu yg kalau dipelihara akan tumbuh besar dan menghasilkan banyak ide-ide baru lagi. Tetapi orang cuma menonton saja, dan tidak mau mengambilnya. Anda mengambilnya, artinya andalah orang yg akan mengembangkan ide itu sehingga menjadi dewasa dan produktif.

T = Tetapi ibu dan keluarga saya, termasuk istri (karena dalam mimpi itu saya telah beristri), marah kepada saya karena telah mengadopsi itu anak. Saya tidak perduli, karena saya pikir siapa yang akan membantu anak itu jika bukan saya. Kasihan dia kan masih kecil. Dan saya tak tahu kenapa orang membencinya padahal dia anak yang lucu dan cantik.

J = Artinya, nanti anda akan mendapat tentangan dari orang-orang dekat karena anda menghidupi dan mengembangkan ide itu. Memang akan membutuhkan biaya dan tenaga, tapi anda jalan terus saja.

T = Saya hidupi anak itu. Dan mulai saat itu anehnya rezeki saya lancar, hingga akhirnya saya menjadi orang nomor satu dihormati di negeri itu, kaya raya. Dan mimpi ini berakhir ketika saya mengantarkan anak itu kepelaminan pernikahannya saat usianya genap 20 tahun.

J = Artinya, dengan ide itu anda akan dapat hidup, bisa memperoleh nafkah.

Saya bahkan melihat bahwa anda akan menjadi orang yg paling menguasai ide itu di Indonesia. Anak itu simbol dari ide yg orang-orang tahu ada, tetapi tidak ada yg mau memegang dan mengembangkannya.

Tetapi anda mau. Dan anda akan menjadi orang yg paling menguasainya di seluruh Indonesia kelak. Dan anda akan bisa hidup dari ide itu. Dan anda akan mengembangkannya terus sampai ide itu menjadi matang dan siap untuk berjalan sendiri.

Pernikahan anak itu dalam usia 20 tahun juga merupakan simbol. Itu simbol ketika the idea telah menjadi matang dan siap untuk dinikahkan dengan ide lainnya lagi.

Pernikahan itu simbol dari penggabungan, dalam hal ini penggabungan ide-ide. Ketika ide-ide digabungkan terjadilah sinkronisitas kreatif sehingga akan menghasilkan ide-ide baru.

Selalu seperti itu jalannya. Ada satu ide yg diambil dan dikembangkan sampai matang, dan setelah matang dikawinkan, dan akhirnya membuahkan ide-ide lebih baru lagi.

T = Oke Om, sudah banyak tuh saya curhat, kaya cerpen aja.

J = Maybe akan seperti cerbung atawa cerita bersambung. Mimpi yg itu sifatnya profetik, tentang sesuatu yg akan terjadi di masa depan. Anda sendirilah yg harus membuktikannya dalam kehidupan anda sendiri.

T = Mimpi ini masih kepikiran sama saya sampai sekarang. Pusing.

J = Gak usah dipikirin, gak usah pusing, dijalanin aja. Kalau memang harus seperti itu jalannya, pasti akan sampai ke sana juga.

T = Mana masih mikirin penolakan dari para dosen mengenai skripsi saya yang telah saya ganti judulnya.

Skripsi saya sekarang berjudul ANALISIS FRAMING PADA AL QURAN: MEMBONGKAR IDEOLOGI DI BALIK ISRA MIRAJ.

J = That's a good topic, then?

T = Kata dosen jangan bikin sesuatu yang kontroversial kalau mau lulus ujian proposalnya.

Padahal ketika saya bilang latar belakang dan saya memiliki sejumlah teori dari fisika hingga sejarah kebudayaan mereka tak berkomentar, hanya satu komentar dosen saya: Jangan jadi guru yang CERDAS TAPI ATHEIS, HIDUP TAPI TIDAK BERMAKNA.

J = Dosen itu benar, jangan bikin topik yg kontroversial, tapi yg biasa-biasa saja supaya cepat lulus dan bisa mengembangkan ide anda itu.

"Analisis Framing Pada Al Quran Membongkar Ideologi di Balik Isra Miraj" adalah anak kecil yg ditolak oleh semua orang dan akan anda adopsi. Ini ide yg anda bisa kembangkan, dan anda bisa menjadi orang nomor satu yg paling menguasainya di Indonesia, dan anda akan mengembangkannya terus selama 20 tahun sampai akhirnya bisa dikawinkan dengan ide lainnya dan menghasilkan ide-ide baru.

T = Tetapi saya tetap menduga AL QURAN itu merupakan HASIL KONSTRUKSI MANUSIA. Entahlah aku juga pusing.

J = Of course Al Quran itu merupakan hasil konstruksi manusia. Semua kitab-kitab yg disucikan dari agama apapun merupakan hasil konstruksi manusia, memangnya ada yg jatoh gedebuk dari atas langit? So, tidak usah pusing, kembangkan saja terus ide itu. Kembangkan sendiri setelah anda lulus skripsi. Tapi untuk skripsi, ambillah yg lebih sederhana sehingga bisa cepat lulus dan dapat nilai bagus.

You know what, mungkin sampai saat ini saya orang yg paling cepat menulis skripsi di FISIP UI, dari bertemu judul skripsi sampai selesai ujian dan dapat nilai "A" cuma butuh waktu satu setengah bulan.

Waktu itu saya pusing mau tulis apa, sama sekali belum riset apapun. Karena sudah tidak bisa berpikir lagi, akhirnya saya bilang sama seorang teman: "Kasih gw judul skripsi, gw bakal buat yg itu." Dia kasih judul "Faktor-faktor Pendorong Proklamasi Negara Palestina Merdeka". Dan dari pertama kali menemukan judul, membuat proposal, sidang skripsi, sampai perbaikan terakhir, cuma memerlukan waktu satu setengah bulan saja.

T = Oke, terimakasih Om, ntar aku boleh curhat lagi ya...

J = Boleh aja, nggak haram.


+++

NOTE 5: Gereja Gay dan Lesbian


T = Dear Mas Leo,

Mas Leo pernah bilang:

"So, si Bunglon ini pernah juga jadi seorang asian american, banyak deh pengalamannya, termasuk nyasar ke dalem gay bar and gay disco (seyyyeeemmmm euyyyy...). En, karena namanya orang dari kampung, waktu di AS saya juga pengen masuk ke tempat-tempat yang so pasti gak ada di Indonesia. So, masuklah juga saya ke gay church. Nah, pengalaman-pengalaman seperti itu very much enlightening... Tapi itu cerita buat special time nanti, gak tau kapan."

So, cerita donk, cerita pengalaman yg enlightening seperti apa sih? *penasaran >_<*
(terutama tentang gay church, seperti apa sih, apa bedanya ama gereja-gereja umumnya?)

J = Well, aku cuma pernah masuk sekali ke gay church waktu di Atlanta, negara bagian Georgia, AS.

Waktu itu bulan Desember, dingin banget, dan aku baru sampe di AS, gak kenal seorangpun di sana. Tapi karena memang dasarnya anak nakal, ya usil juga pengen tau. Soalnya di AS itu aneh banget. Buka koran isinya kebanyakan iklan, dan iklannya itu yang kolom personal penuh dengan 4 kategori:

1. Men seeking Women
2. Women seeking Men
3. Men seeking Men
4. Women seeking Women

Nah, aku kan schocked berat. Di Indonesia kan even sampe saat ini, namanya tuh gimanah kalo sampe ketauan sama tetangga dan keluarga kalo seseorang itu ternyata gay or lesbian.

Tapi, menurut penelitian ternyata jumlahnya itu sebanding. So, benernya yang giney dan lines itu jumlahnya sama besar sama yang straight. So, berarti di Indonesia itu banyak pemaksaan dong, begitu pikir aku. Kalo aslinya orang-orang itu mayoritasnya bisex, maka memang secara logis ya bisa saja. Tergantung taste saja, maonya yang mana.

Di AS, aku melihat di banyak formulir information itu ada penjelasan gede-gede bahwa: "Lembaga ini mempraktekkan non diskriminasi terhadap latar belakang agama, etnik, kebangsaan, usia, jenis kelamin, cacat tubuh dan sexual orientation."

Nah, sexual orientation itu kan banyak dan bukan cuma straight saja. Ada yang gay, ada yang lesbian, ada yang biseksual, terus ada juga yang a-sexual (gak doyan di-esek-esek, doyannya nonton bokep doang, maybe).

Lalu aku eksperimen pengen dateng juga ke suatu gay church. Dateng aja sendiri. Namanya Metropolitan Community Churches. Ini Gereja Gay dan Lesbian di AS; membersnya kebanyakan gay dan lesbian walaupun yang straight juga ada.

Pada hari minggu sore yang dingin banget itu, aku masuk dan duduk di bagian paling belakang (ngumpet-ngumpet, maklum orang dari kampung). Tapi mata aku ngeliatin semuanya yang duduk di depan aku. Ternyata mereka duduknya itu berpasang-pasangan (cowok sama cowok, dan cewek sama cewek). Banyakan pasangan cowok daripada cewek.

Tapi aku kan norak banget. Orang-orang pelukan di gereja kan biasa. Tapi itu kan kalo suami istri, tapi ini laki sama laki. Serem juga. Tapi aku pake ekspresi cuek beybeh, pedahal di dada rasanya gimana gituh ngeliatnya. Dag dug dag dug...

Aku tuh mikir jangan-jangan ntar ada yang duduk di sebelah aku terus mao ajak aku peluk-pelukan juga gituh. Bukannya aku anti dipeluk sama pria. It's ok with me. Tapi, kalo baru kenal terus dipeluk kan gimana rasanya gituh. Gimana kesannya gituh. Emangnya gw cowok apaan gituh, etc.

Ternyata kecurigaan aku itu tidak terbukti. Ternyata aku didiamkan saja duduk sendirian di belakang itu.

Nah, kemudian yang memimpin kebaktian di gereja itu seorang pendeta wanita yang oke banget. Sexy boo... Biarpun lesbian ternyata sexy abiesss... Gw tuh suka juga ternyata.

Khotbah deh dia, pokoknya agak maskulin gituh. Gak klemar klemer tapi agak maskulin. Dan wanita yang agak maskulin memang rasanya beda gituh. Lebih oke daripada yang cengangas cengenges gituh.

Aku perhatikan waktu dia baca dari kitab suci setiap kali ada kata "he" (kata ganti orang ketiga untuk pria) di ayat yang dia baca, selalu dia tambahkan "she" (kata ganti orang ketiga untuk wanita). Jadi all inclusive. Kitab Suci Kristen (Perjanjian Baru) itu kan juga gender bias, tapi mereka itu langsung aja masukin "she" setiap kali di Perjanjian Baru ditulis "he".

And it was a new experience for me. Kitab Suci yang gender bias itu langsung aja dikoreksi saat itu juga. Mereka ternyata sudah mempraktekkan itu sejak lama. Jadi, segala allusions tentang diskriminasi terhadap wanita dan segalanya itu sudah langsung dikoreksi.

Mereka itu kan fully aware of human rights. Memang di garda depan dalam hal Hak Azasi Manusia (HAM), bukan saja tentang Kesetaraan Gender dan Kesetaraan Orientasi Seksual, tetapi juga dalam hal-hal lainnya, terutama lingkungan hidup.

Lalu, yang benar-benar mengharukan, ternyata pada akhir kebaktian, semua yang hadir itu pada maju ke depan dan diberkati. Jadi, para pasangan itu maju berdua. Sambil pelukan maju berdua. Dan di depan mimbar mereka itu lalu dipeluk oleh pendeta wanita itu (yang masih muda banget benernya, about 25 years old barangkali).

Dipeluknya sekaligus. Jadi, pasangan itu dipeluk sepasang-sepasang. Kalo dilihat jadi kayak ada orang peluk-pelukan bertiga gituh.

Bukan dipeluk oleh pendeta wanita itu saja, tetapi oleh semua yang duduk di depan. Yang duduk di bagian depan ada sekitar 5 atau 6 orang (para sesepuh di gereja itu). Dan para sesepuh gereja itu turut memeluk semua umat yang datang berpasang-pasangan ke depan itu.

So, jadinya pesta peluk-pelukan. Dan please note, orang Amerika itu kalo meluk bener-bener meluk. Peluk kasih sayang.

Dan aku, yang dateng sendiri, mao gak mao kan musti juga dateng ke depan dan dipeluk-peluk juga. So, dengan meringis majulah aku, sendirian aja, dan dipeluk juga sama pendeta lesbian itu dan para sesepuh gereja gay di situ.

Udah, itu aja pengalamannya. Dan, bener itu pengalaman pertama dan terakhir sampe saat ini. Itu juga karena aku gak tau kalo bakal dipeluk-peluk waktu akhir kebaktian. Kalo aku tau begitu sebelumnya, aku juga gak bakal dateng. Malu booo... maju ke depan sendirian.

Dikirain gw gak laku kali, pedahal belom tau aja dienye.


+++

NOTE 6: Dia Itu Seorang Avatar yg Sedang Menyamar


T = Salam,

Saya kecewa sekali memperhatikan milis Spiritual-Indonesia yang sekarang menjadi ajang hujat menghujat, terutama menghujat Islam, Muhammad dan Allah swt. Selama ini saya hanya membaca apa yang muncul dan mencoba menahan diri sambil mengambil pengetahuan dari para anggota SI.

J = Menurut saya selama ini segalanya biasa-biasa saja, tidak ada hujat menghujat. Yg ada cuma bermacam-ragam pendapat belaka. Yg namanya hujat menghujat adalah caci maki. Kita di sini sama sekali tidak mencaci maki orang. Kita bebas berpendapat apa saja, tentang apapun. Dan pendapat kita bukan caci maki, bukan hujatan.

Bisa dilihat bedanya?

T = Pertama saya memperkenalkan diri dahulu, muncul posting dari K yang mengumumkan bahwa saya adalah penantang keras terhadap Kristen di milis debat-religious.

J = I have no problem with that. Anda mau menentang apapun kek, mau mendukung apapun kek, it's your own opinion, pendapat anda pribadi. Apa hubungannya sama saya dan teman-teman lainnya?

T = Saya tidak memberi reaksi apapun sebab saya yakin milis spiritual-indonesia ini adalah milis yang adem. Ternyata saya salah karena saya membaca ada "jawangarab" dan "si muhammad" dan sebagainya. Kemana sopan santun anda semua?

J = Milis Spiritual-Indonesia memang adem ayem dari dahulu sampai sekarang, we enjoy ourselves, kita bebas beropini apa saja, berdiskusi apa saja. Ternyata anda sendirilah yg merasa kebakaran jenggot. Berarti masalahnya ada di anda sendiri dan bukan di orang lain.

Maybe ada yg menyebut dirinya Jawangarab atau si Muhammad which is boleh-boleh saja, tidak haram. Dan segalanya masih dalam batas sopan santun karena kita tidak pernah memaki-maki orang lain.

Kalau ada yg minta diajarin, ya diajarinlah. Tapi diajarinnya juga dengan gaya biasa-biasa saja karena kita bukan ulama. Kita tidak perlu pasang image sebagai orang yg paling tahu tentang dunia dan akhirat seperti kelakuan para ulama itu.

T = Sang penulis yang orang Bali tidak pernah berani menulis keling Bali, India Bali - dan lain-lain. Bahkan dia merasa agamanya yang pantang makan daging sapi itu adalah agama asli Indonesia, bukan impor dari India atau Cina.

J = Biarin aja, itu urusan orangnya sendiri, kenapa anda yg jadi kebakaran jenggot?

T = Begitu juga moderatornya mengembangkan cara meramal dengan kartu impor.

J = Yeee... suka-suka orang dong. Gue ngeramal pake kartu impor kek, pake kartu lokal kek, atawa gak pake apa-apa kek is my own business. Allah aja meridhoi saya dengan sepenuh hatinya, begitu menurut terawangan saya via Jibril, then?

T = Atau ada pula budaya kuning yang membawa Falun Gong, atau apalah namanya.

J = The person namanya J, dan dia itu seorang avatar yg sedang menyamar.

T = Saudara-saudara memang bebas menulis atau bebas bertingkah-laku dan bebas berbicara. Bung jangan lupa bahwa kebebasan anda berhenti pada saat berhadapan dengan kebebasan orang lain. Ini jangan lupa bung.

J = HAM Kebebasan Berbicara adalah bebas berbicara apa adanya saja. Kita bebas berpendapat apa saja dan mengutarakannya. Yg tidak boleh itu adalah memaki-maki dan diskriminasi orang lain.

Kalau saya diskriminasi anda, membedakan perlakuan terhadap anda, maka artinya saya melecehkan HAM anda. Tetapi saya memperlakukan anda sama seperti yg lain. Anda bebas berpendapat apa saja.

Mungkin anda perlu belajar lagi tentang pengertian HAM Kebebasan Berbicara (Free Speech) sebab yg anda mengerti itu bukan HAM Kebebasan Berbicara melainkan cara berpikir orang beragama.

Ulama-ulama maunya tidak dibantah.

Karena orang merasa ulama tidak boleh dibantah, akibatnya terjadilah pembodohan massal yg masih marak di Indonesia. Pedahal kita bisa membantah para ulama, kalau mau. Bantah saja, bilang saja bahwa kitab suci yg mereka jadikan acuan itu merupakan hasil olah pikiran manusia biasa yg tidak ada bedanya dengan anda dan saya.

Saya jamin anda akan dimaki-maki oleh para ulama itu kalau anda berbicara jujur apa adanya bahwa kitab suci mereka merupakan hasil pikiran manusia belaka, pedahal memang hasil pikiran manusia belaka, keluar dari dalam pikiran manusia biasa seperti anda dan saya.

T = Anda boleh memainkan lagu gamelan Bali ketika anda sendiri, tapi kalau tetangga anda hadir, dan sukanya dangdut, maka anda harus mengecilkan suara musik anda.

J = Anda terbalik. Kalau anda suka dangdut, tidak usah pergi ke tetangga anda yg memainkan gamelan Bali. Biarkan saja tetangga anda memainkan gamelan Bali di rumahnya sendiri. Kalau suara gamelan Bali itu sampai ke rumah anda, barulah anda berhak menegur dan minta dikecilkan. Tetapi kalau rumah anda jauh, dan anda tidak suka gamelan Bali, cara yg beradab itu adalah untuk tidak usah datang.

Anda datang saja ke warung remang-remang yg selalu mengumandangkan lagu dangdut. Anda bebas melakukannya. Atau, anda putar saja lagu dangdut di dalam kamar anda sendiri. Anda bebas tanpa ada yg akan menegur anda kecuali anda memutarnya terlalu keras sehingga suara dangdut itu mengganggu tetangga sebelah rumah anda.

T = Jadi saudara-saudara berhentilah hujat menghujat, sebab orang lain bisa menyerang sang penghujat dengan tulisan dan hujatan yang mematikan.

J = Ini bukan hujat menghujat melainkan pendapat, opini. Anda tentu saja bisa berpendapat bahwa itu "hujat menghujat", tetapi itu pendapat pribadi saja. Saya tidak berpendapat itu hujat menghujat.

Yg tidak sopan di sini adalah mengeluarkan "ancaman" seperti yg anda tulis di atas. Memangnya anda siapa sampai mengancam orang lain? Anda merasa diri anda lebih tinggi dari orang lain? Anda merasa bahwa keyakinan anda harus dihormati oleh orang lain?

Keyakinan anda adalah keyakinan anda sendiri, dan tidak ada hubungannya dengan orang lain. Orang mau menghormati ataupun tidak menghormati keyakinan anda bukanlah masalah. Orang lain bisa berpendapat keyakinan anda itu omong kosong, itu bisa saja. Tetapi tidak berarti bahwa anda dilecehkan. Anda tidak berkurang suatu apapun ketika orang lain berpendapat bahwa keyakinan anda itu omong kosong. Anda tidak dihargai lebin tinggi ataupun lebih rendah. Harganya sama.

T = Jangan mentang-mentang Mas Leo menulis tentang copy paste al Quran, lalau semua ikut bicara walaupun anda belum baca al-Quran atau terjemahannya dari Juz 1 sampai Juz 30.

J = Saya tidak menulis tentang copy paste Al Quran, tidak tahu siapa yg memulai thread itu, dan tidak tertarik untuk diskusi dengan thread itu. Saya juga tidak suka juz, yg saya suka juice.

T = Saudara jangan mengambil acuan tentang Jesus dari Al Quran, sebab Quran tidak mengenal Jesus. Tidak ada nama Jesus dalam Quran. Al Quran hanya mengenal Isa Al-Masih, Rasulullah, putera Siti Maryam binti Imran.

J = Orang mau ambil acuan dari manapun merupakan urusan orang, kenapa anda yg jadi kebakaran jenggot? So, anda adalah orang yg tidak mengerti tentang HAM Kebebasan Berbicara. Anda pikir yg namanya kebebasan berbicara adalah mengikuti kemauan anda sendiri, orang akan bebas bicara selama sejalan dengan pemikiran anda sendiri.

Pedahal, apapun pendapat orang merupakan urusan orang itu, dan tidak ada hubungannya dengan anda. Pendapat anda juga tidak ada hubungannya dengan saya. Cuma, saya sedikit mengerti tentang HAM Kebebasan Berbicara sehingga bisa membantu anda untuk meluruskan cara berpikir anda itu.

T = Saran saya semoga posting ini menjadi perhatian bagi saudara-saudara.

J = Saya sudah bilang bahwa anda berhak untuk berpendapat apa saja, termasuk segala macam tuntutan tidak masuk akal dari anda supaya semua orang mengikuti jalan pikiran anda. Tetapi cuma itu saja. No more than that. Pendapat anda bahwa semua orang harus mengikuti jalan pikiran anda yg berdasarkan Al Quran tidak akan menyebabkan orang-orang mengikuti anda.

Emangnya lu siape?

T = Baik Bung Leo, kalau yang mucul di milis SI sampai hari ini adalah biasa-biasa saja dan bukan hujat menghujat, maka saya akan mengikuti irama ini. Kali ini saya akan bertanya siapa sebenarnya yang menulis Perjanjian Lama? Musa kah atau siapa?

(Kejadian 34:5-8) "Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan firman TUHAN. Dan dikuburkan-Nyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini. Musa berumur seratus dua puluh tahun, ketika ia mati; matanya belum kabur dan kekuatannya belum hilang. Orang Israel menangisi Musa di dataran Moab tiga puluh hari lamanya. Maka berakhirlah hari-hari tangis perkabungan karena Musa itu."

Tolong jawab, siapapun saudara, sebab Musa sudah mati dan tidak jelas siapa yang menulis kabar matinya.

J = Semua kitab-kitab suci itu ditulis oleh manusia biasa-biasa saja. Mau oleh Musa kek, oleh Muso kek, so what gitu lho!

Kalau anda sudah bisa menerima satu prinsip itu bahwa semua kitab suci itu merupakan buatan manusia biasa, maka anda akan bisa melihat berbagai macam perspektif. Kalau anda masih nguthek di situ saja, masih mengharapkan Allah untuk menurunkan satu kitab suci yg akan membawa rahmatan lil alamin bagi seluruh umat manusia, maka anda tidak akan maju-maju.

Anda akan jalan di tempat saja sebagai orang yg "ahli" Al Quran, atau ahli menelanjangi Al Kitab.

Tapi apa gunanya?

Semua kitab-kitab suci itu telanjang, kita semua tahu secara intuitif bahwa segalanya adalah buatan manusia belaka.

Cuma, ada sebagian orang yg mau petantang petenteng dan bilang Al Quran itu dari Allah dan yg lain dari Setan. Saya bilang semuanya buatan manusia belaka. Tanpa perlu diperdebatkan lagi, kita semua sudah tahu bahwa semua kitab itu buatan manusia, termasuk Al Kitab dan Al Quran.

Cukup mengerti bukan?

Ini milis spiritual dan bukan milis agama. Penekanannya adalah spiritualitas dan bukan memuji agama satu dan menjelekkan agama lainnya. Semua agama itu ada bagusnya dan ada jeleknya, dan paling jauh akhirnya akan menjadi netral.

Contoh: Segala argumen dengan membawa nama Allah itu merupakan hasil pemikiran manusia, dan mungkin cocok pada masanya. Tetapi ketika jaman telah berubah dan masih mau dipaksakan terus, akhirnya terjadilah stagnasi dalam pemikiran. Apa yg tadinya dikira sebagai salah, ternyata tidak salah. Tadinya dikira bahwa manusia tidak bisa menjadi gay, lesbian, biseksual, dsb. Ternyata sekarang bisa, dan biasa-biasa saja walaupun orang agama yg konservatif tetap bilang itu "dosa".

Dosa itu apa? Dosa tidak lain dan tidak bukan merupakan konsep saja. Konsep yg dibuat di suatu masa tertentu, dan berlaku pada masa tertentu juga. Kalau dulu menjadi gay dan lesbian itu dosa, maka sekarang sudah banyak juga yg sadar bahwa dosa di situ cuma konsep saja, walaupun membawa-bawa argumen tentang Allah dan "kodrat".

Agama itu isinya mitos-mitos belaka.

Ada yg di-mitos-kan. Ada Isra Miraj, ada kenaikan ke Sorga, ada nirwana, ada neraka. Semuanya mitos-mitos belaka, dan kalau mau dibongkar habis-habisan juga bisa. Dan kita akan menemukan bahwa semua agama itu penuh dengan koreng.

Hindu di India penuh dengan takhayul. Buddha di Thailand juga penuh takhayul. Islam di Indonesia juga, walaupun mungkin tidak terlalu kentara karena kita sudah terlalu biasa. Kristen di Eropa juga agama takhayul. Komunis juga percaya takhayul, bilang bahwa masyarakat kapitalis bakalan runtuh. Gak taunya yg runtuh itu Komunis sendiri.

Menurut saya segala macam perdebatan tentang agama tidak ada gunanya.

Yg ada gunanya adalah lelucon tentang agama-agama karena semua agama itu memiliki kelucuan yg tidak ada habis-habisnya. Ada yg bilang Allah rumahnya di Mekkah, dan kalo kita datang ke sana jadi tamu Allah. Kalo di sini, Allah yg jadi tamu kita, dan maybe harus dijamu dengan dipotong kambing karena Allah haram makan babi, etc.

Kita membuat lelucon tentang kelakuan orang-orang agamis bukan berarti kita memandang rendah orang. Kita semua sederajat, tidak berbeda sedikitpun. Yg kita jadikan bahan guyonan itu adalah belief system orang yg ternyata, kalau dilihat secara mendalam, penuh dengan kontradiksi.

Katanya mau membawa rahmatan lil alamin, gak taunya pelecehan HAM wanita dimana-mana. Katanya mau mencerdaskan manusia, ternyata yg terjadi adalah pembodohan massal dengan cara memberangus kebebasan berbicara, etc.

Sistem agama yg paling runyam di dunia saat ini adalah Islam karena masih mau memaksakan diri sebagai agama terakhir dan sempurna yg jatuh gedebuk dari atas langit. Kita jujur saja, dan terus terang yg paling banyak saya bantu itu yg memiliki background Islam dan sudah berada pada titik perbatasan di mana harus memutuskan apakah akan tetap menjadi robot syariat dan semacamnya, ataukah mau menjadi diri sendiri saja.

Spiritualitas itu tentang hal menjadi diri sendiri saja.

Bicara saja apa adanya. Bicara dari dalam diri sendiri saja tanpa harus mengutip segala macam ayat-ayat itu. Anda bisa membuat ayat-ayat sendiri, kenapa harus mengutip ayat yg diucapkan ribuan tahun lalu, walaupun ayat itu mengaku berasal dari Allah?

Allah adanya di dalam kesadaran anda sendiri.

Anda bisa berbicara dengan kesadaran anda sendiri dan tidak menjadi seperti radio rusak yg mengulang-ulang segala macam ajaran agama yg tidak relevan lagi.

Kita sudah bukan anak kecil lagi, dan kita tidak tertarik dengan segala macam bahasan tentang agama. Kita tidak perlu diberitahu yg mana yg salah dan benar karena kita tahu bahwa kita bisa memilih. Ini hidup kita sendiri, dan kita bisa memilih apa yg mau kita lakukan dengan hidup kita sendiri tanpa perlu dikhotbahi oleh orang-orang agama.

Milis Spiritual-Indonesia tidak tertarik untuk debat agama, kita ini tertarik untuk guyon-guyon tentang agama-agama yg kelucuannya tidak ada habis-habisnya.


+++

NOTE 7: Paskah yg Jatuh pada Hari Ini merupakan Simbol


T = Seru juga wacana yg anda mainkan. Permainan logika yg tiada habisnya dengan segala pergolakan yg ada.

J = So, anda sudah bisa melihat essensi dari apa yg saya bawakan?

T = Sebelumnya memang saya pernah bertukar pkiran di milis Spiritual-Indonesia. Tapi karena dasarnya saya orangnya gampang bosan, lalu vakum muncul. Hm...

J = Hm juga...

T = Pernah juga berkirim email ke anda, dibalas, tapi kemudian terputus.

J = Apaikah waktu itu ada orang ketiga?

T = Saya juga dalam kapabilitas belajar.

Untuk saat ini saya study di Psikologi UB semester 4. Dan mulai mencari realita yg hilang, setelah tersadar pada salah satu MK (mata kuliah) yg mengguncang rohani, MK FILSAFAT MANUSIA. Mata pkiran saya terbuka terhadap dunia baru. Ya sedikit klise memang.

J = Congratulation!

Biar sedikit masih lebih oke dibandingkan dengan mereka yg khotbah agama-agama di notes saya, complete dengan ayat dari Al Quran atau Al Kitab. Dikirain kita orang bodoh kali, gak tau kalo segala macem ayat itu cuma pemikiran manusia saja walopun diiklankan ada Jibril yg dateng bawa itu ayat sebagai sabda dari Allah yg adanya di langit ketujuh. Pedahal Jibril dan Allah hanyalah figments of our own imaginations, proyeksi dari pikiran kita saja.

Apapun yg kita katakan tentang makhluk-makhluk gaib yg memberikan hukum, wejangan, peribahasa, syariat, ridho, laknat, anything sebenarnya diri kita sendiri yg mengatakan. Kita proyeksikan segala sesuatunya itu ke figur tertentu, bisa juga dinamakan Allah atau Yahveh, yg lalu kita sembah-sembah sambil jungkang-jungking. Pedahal the Allah atau Yahveh merupakan ciptaan kita sendiri saja.

Yg saya tulis merupakan hal biasa saja, saya pikir banyak dari kita juga sudah tahu, terutama yg belajar ilmu-ilmu sosial seperti anda. Tetapi, rupanya banyak juga yg baru ngeh bahwa yg dipelajari itu bukan asal teori melainkan pengamatan dari fenomena keagamaan yg ada. Jadi bukan asal ngecap seperti sering dilakukan oleh para ulama.

Teori ilmu sosial dibuat berdasarkan riset dan pengamatan. Kita sudah tahu bahwa semua agama itu dibuat oleh manusia, dan berubah juga. Agama yg sekarang sudah mending dibandingkan agama seratus tahun lalu, tetapi masih kurang mending dibandingkan dengan mereka yg sudah universal.

Kalau sudah universal artinya kita tidak lagi mempersoalkan apakah yg bicara itu Allah atau Yahveh karena kita tahu bahwa Allah dan Yahveh cuma istilah saja, simbol saja, yg digunakan untuk merujuk kesadaran kita sendiri. Bisa juga dibilang sebagai kesadaran tinggi (higher self).

Sebagai orang universal kita tidak lagi terjebak dalam simbol-simbol yg dipakai oleh agama-agama itu.. Paskah yg jatuh pada hari ini merupakan simbol, contohnya. In this case, simbol dari kebangkitan manusia. Hari ini dua ribu sekian tahun yg lalu Yesus bangkit dari dalam kubur, hidup lagi. Nah, karena Yesus hidup lagi artinya manusia yg percaya Yesus juga hidup lagi. As simple as that.

Manusia yg menggunakan simbol berbeda akan bisa juga mencapai pengertian sama. Pengertian itu essensi, dan di sini bisa disebut sebagai essensi tentang kehidupan di diri manusia yg tidak bisa mati, tidak bisa diinjak-injak oleh kebathilan agama.

Yesus itu mati oleh kebathilan kaum agama. Dan kaum agama yg ada sekarang masih berusaha untuk mematikan berbagai gerakan kebangkitan spiritual.

Kaum agama bisa sesumbar bahwa 2012 merupakan tahun kebangkitan spiritual, tetapi mereka berharap bahwa kebangkitan spiritual itu adanya di agama mereka. Yg Islam fanatik mungkin berharap bahwa kelompok mereka akan semakin spiritual, semakin taat beragama. Yg Kristen fanatik mungkin juga berharap seperti itu.

Kenyataannya tidak demikian karena kebangkitan spiritual 2012 adanya di luar agama-agama.

Kita tidak lagi akan berpegang kepada agama yg jualan doktrin haram dan halal. Manual belaka. Dan mengikuti manual agama bukan spiritualitas, itu robot. Spiritualitas adalah hal berani menjadi diri sendiri, berani face to face dengan Allah yg adanya di dalam kesadaran kita sendiri.

Bukan Allah di dalam kitab-kitab suci yg paling jauh cuma bisa digunakan sebagai referensi saja, melainkah Allah yg hidup di dalam kesadaran kita.

Allah di dalam kitab suci adalah Allah yg mati, konsep doang. Tetapi Allah yg ada di dalam kesadaran kita adalah Allah yg hidup. Kita bagian dari Allah, dan Allah bagian dari kita. Dan itu terlepas dari agama-agama.

T = Hm, saya agak absurd dengan istilah real self dan bagaimana mewujudkn dunia imaji sebagai telaah yg berhasil ke dunia?

J = Real self tergantung dari definisi anda sendiri.

Apa yg anda definisikan sebagai real self? Berikan saja definisinya dan gunakan saja. Saya sendiri tidak pakai istilah itu, yg saya pakai istilah "menjadi diri sendiri". Diri sendiri seperti apa juga ditentukan oleh orangnya sendiri, oleh anda sendiri.

Bagaimana mewujudkan dunia imaji sebagai telaah yg berhasil ke dunia? Bagaimana mewujudkan pemikiran anda dalam praktek maksud anda? Bila maksudnya seperti itu, the answer is: ya wujudkan saja. Bagaimana mewujudkannya? Ya wujudkan saja.

Kalau anda merasa sudah siap dan mau meninggalkan segala macam omong kosong yg ditanamkan kepada diri anda sejak masa kanak-kanak, ya tinggalkan sajalah.

Anda bisa menggunakan imaji baru yg lebih oke, yg anda dapatkan dari belajar di sekolah dan belajar sendiri. Anda tidak perlu harus menjadi seperti beo mengulangi apa yg diucapkan oleh orang tua dan guru agama anda. You are a free person, you can do many things as you like. Lakukan saja.

Tidak usah perduli dengan segala macam khotbah dari orang-orang agama itu.

Mereka pakai manual, dan kita tidak. Mereka pikir mereka ngajarin kita, pedahal kita tahu mereka yg sebenarnya sedang belajar dari kita. Dan mereka merasa pusing-pusing, dan akhirnya memaki-maki. Pedahal yg dimaki-maki oleh mereka adalah diri mereka sendiri juga.

Mereka belum bisa melihat apa yg kita lihat dan patut dikasihani, sebenarnya. Makanya saya sering diamkan saja orang-orang yg memaki di notes saya. Saya tahu mereka ikut belajar, belajar dengan cara mereka sendiri which is oke saja with me.

T = Kalau berkenan, saya ingin berdiskusi dengan anda.

J = Sekarang juga sudah.

T = Thanks.

J = Thanks juga.


+++

NOTE 8: Sekulerisme Solusinya


T = Saya tidak mengira message saya bakal masuk ke notes anda secepat itu. Dalam artian kemaren itu cuma uji coba & saya bukan type orang yg berani untuk mengeksiskan sesuatu.

J = Saya juga tidak mengira secepat itu karena yg menentukan bukanlah saya, melainkan sesuatu yg munculnya di dalam kesadaran saya. Namanya intuisi, muncul begitu saja, berebet... Yg ini duluan, begitu katanya.

Saya juga bukan type orang yg berani untuk mengeksiskan sesuatu.

Kalau tidak eksis, maka saya tidak akan berpura-pura untuk di-eksiskan seperti kelakuan orang-orang yg mau memaksakan eksistensi sesuatu seperti Allah dan sejenisnya, sebab saya juga tahu bahwa kalau sesuatu itu eksis, maka tanpa kita berusaha untuk memaksakan, semua orang juga akan tahu sendiri.

Kalau Allah eksis, dan kita bilang semua orang ciptaan Allah, maka tanpa perlu kita syiar agama maka semua orang juga akan tahu sendiri. Tetapi, kalau ternyata kita melihat bahwa Allah itu harus diperkenalkan, lengkap dengan syariat-Nya, maka kita akan bisa menyimpulkan dengan mudah bahwa segalanya itu konsep saja, pemikiran saja.

Apalagi kalau the Allah harus disembah-sembah dan dipuja-puji setinggi langit ketujuh, dan harus dipaksakan penerapan keinginan-Nya seperti Syariat Islam dan syariat dari agama-agama lainnya yg baru bisa berjalan kalau dibuat menjadi hukum positif, dengan segala macam denda dan sebagainya.

Wanita yg berjalan tanpa kerudung di Aceh akan didenda, pedahal apa salahnya?

Karena tidak berjalan sesuai dengan perintah Allah, yaitu at least harus berkerudung. Nah, Allah yg jenis seperti itu adalah Allah jadi-jadian, buatan manusia belaka. Kalau itu Allah yg asli, maka segalanya akan berjalan otomatis tanpa segala macam pemaksaan, tanpa perlu bilang yg mana benar dan yg mana salah, tanpa perlu bilang Allah meridhoi wanita berkerudung dan benci wanita yg tidak.

Ini prinsip yg sederhana sekali tapi tampaknya masih tidak mengerti oleh banyak orang di Indonesia. Saking sederhananya sampai orang tidak sadar bahwa segala macam yg kita pertahankan tentang Allah itu cuma konsep saja, pemikiran saja, karena orang akan bisa pula mengajukan argumen sebaliknya, atas nama Allah juga, dan akan sama validnya, sama sah-nya.

Sama validnya untuk bilang Allah benci wanita tidak berkerudung dan Allah benci wanita yg berkerudung. Allah itu cuma a convenient term to use, dan yg menentukan adalah kita sendiri. Kita mau yg mana, dan itulah yg kita sebutkan, plus kita tambahkan kata Allah meridhoi atau melaknati. Very easy.

Menjadi ulama itu very easy, caranya tinggal khotbah apa saja, dan tinggal ambil nama Allah dan tempel di sana. You know yourself that it works that way.

T = Menjawab pertanyaan tentang orang ketiga... Saya pikir tidak ada campur tangan sama sekali karena saya memiliki inisiatif dalam diri/self.

J = Iyalah, orang ketiga juga cuma istilah saja, yg biasanya digunakan dalam tabloid murahan untuk konsumsi ibu-ibu rumah tangga dan mereka yg berpendidikan terbatas. Kita yg mengerti tidak akan menggunakan istilah itu, yg kita gunakan adalah istilah PIL dan WIL. Pria idaman lain atau wanita idaman lain. Siapa yg mengidamkan? Ya, kita juga. Kita mengidamkan another man or another woman, dan tidak di-posisikan seperti ada intrusi yg tidak dikehendaki.

Kita yg mau sendiri, or partner kita yg mau sendiri. Namanya suka sama suka.

Walaupun sudah berpasang-pasangan, kalau ternyata sukanya sama orang lain, ya bisa saja. Prinsip suka sama suka is unversal, berlaku di segala tempat dan waktu. Kalau kita mau menolak dorongan dari dalam diri untuk main suka-sukaan dengan PIL atau WIL, ya tolaklah. Kalau mau terima, ya terimalah. Ini hidup kita sendiri and nobody else's. Not even Allah's.

T = Memang sejujurnya saya adalah orang yg sangat berani untuk mencoba, tapa lebih pada taraf wacana.

J = It's your life. Taraf wacana adalah preamble, pembukaan. Sama saja seperti UUD '45, hidup kita juga memiliki pembukaan.

Pembukaan adalah wacana, dan wacana artinya konsep, pemikiran. Kita pikirkan dulu apa yg akan kita lakukan dalam hidup ini, dan ternyata banyak. Kemungkinan-kemungkinan itu banyak, walaupun dasarnya tetap saja Pancasila. Pancasila bisa diterapkan dengan berbagai macam wacana, bahkan termasuk Komunisme juga. Siapa bilang Komunis tidak Pancasilais?

Komunisme ataupun Atheisme jelas kompatibel dengan Pancasila. Sila pertama itu 'Ketuhanan yg Maha Esa', dan itu universal. Tuhan bisa diisikan dengan nama apapun yg ingin anda pilih. Bisa Tuhan dari Arab, bisa Tuhan dari Barat, bisa Tuhan dari Atheisme which is masyarakat tanpa kelas, etc.

Seharusnya wacana Pancasilais yg terbuka terhadap berbagai aliran pemikiran itu dikembangkan selebar-lebarnya. Sudah waktunya bagi kita untuk membuang habis segala macam pembodohan massal yg dijejalkan kepada kita semasa Rejim Soeharto.

Kejaksaan Agung di masa Soeharto memiliki daftar buku-buku 'black list', buku-buku terlarang yg akan menghantar anda ke penjara prodeo apabila anda membaca dan menyebarkannya. Itu pembodohan massal, karena semakin anda bodoh maka Soeharto akan semakin senang. Semakin anda bodoh maka para ulama akan semakin senang.

Dan ulama juga bekerjanya sama seperti Rejim Soeharto, which is dengan bilang haram halal. Ada yg haram dan ada yg halal. Pluralisme itu haram kata MUI, dan anda akan masuk neraka kalau anda terlibat pluralisme which is menerima dan meng-inkorporasikan berbagai pemikiran berbeda ke dalam diri anda. Itu haram, kata MUI.

Saya bilang, pluralisme jelas haram bagi MUI karena akan bikin anda jadi orang pinter.

Anda akan mengerti bahwa segalanya itu merupakan pemikiran saja, dan ternyata banyak orang yg jujur dan mau berbicara atau menulis apa adanya saja. Dan ternyata mereka yg menerima pluralisme dan sekulerisme itu lebih oke, lebih menghargai HAM, lebih terbuka pemikirannya apabila dibandingkan dengan orang yg bilang pluralisme itu haram.

Mengharamkan pluralisme seperti dilakukan oleh MUI itu sendiri juga sebenarnya merupakan suatu kelakuan yg tidak logis. Kita semua sudah plural, sudah sekuler, dan bahkan kita sudah sekuler dan plural sejak awal.

T = Saya lebih tertarik untuk bermain di permukaan (collatory point), kerena saya sadar penerimaan tidak secepat itu dibenarkan. Dan tahu sendiri saya masih terlalu muda untuk mengambil keputusan yg saya sendiri masih belum merasa matang untuk itu. Seperti pengalaman, pendalaman lebih lanjut, like that...

J = No problem, anda akan bisa berjalan sesuai dengan kecepatan yg anda inginkan. Bermain di permukaan artinya berbicara dengan mengambang. Kalau berbicara secara to the point seperti saya artinya tidak bermain di permukaan, melainkan sudah masuk ke dalam lubang, which is oke aja selama itu namanya lubang kenikmatan, eh?

T = Maaf juga kalo bahasa saya kacau dan kurang anda mengerti. Saya juga bingung bagaimana penempatannya. Di kampus sempat sebal juga coz banyak yg bilang taraf berbicara saya yg terlalu tinggi, ilmiah, kadang filsafatlah, jadi cuma kalangan tertentu yg paham.. Jadi ya lebih enjoy berdiskusi dengan dosen yg pluralis yg bisa menerima perbedaan yg ada, gitu. Kadang merasa jadi mahasiswi yg cerdas gitu, hehe...

J = Saya bisa mengerti bahasa anda. You are smart, cuma masih berbicara secara umum, dan tidak berani to the point seperti saya. Saya kan sudah mencontohkan, to the point saja, bilang saja bahwa segalanya itu merupakan wacana dan isinya simbol-simbol belaka.

Agama itu wacana, isinya simbol, dan essensi dari simbol adanya di luar simbol itu sendiri. Kalau kita terjebak dalam simbol seperti kerudung dan sebagainya, maka artinya kita masih kelas pemula. Tetapi sayangnya, mereka yg kelas pemula mengira dirinya sudah advanced, dan mengkhotbahi semua orang untuk ikut syariat dari Allah. Pedahal mereka tidak mengerti bahwa syariat itu wacana saja, pemikiran saja, ada simbol-simbol yg digunakan, dan essensinya berada di luar simbol-simbol itu.

Essensi dari syariat adalah menjadi diri sendiri dan memahami Allah yg asli yg adanya di dalam kesadaran kita sendiri. Kalau kita terima fakta itu, maka kita akan bisa berjalan dengan nyaman apapun yg orang lain bilang atau lakukan. Orang mau teriak-teriak allahuakbar juga tidak akan berpengaruh, pedahal kita tidak ikut berteriak allahuakbar. Kita tahu bahwa Allah yg adanya di dalam kesadaran kita sendiri tidak perlu diteriaki. Mereka yg berteriak-teriak itu, bahkan sampai 5 kali sehari melalui corong mesjid, adalah orang yg masih berada dalam tahap pemula. Mereka pikir semakin keras teriakannya maka akan semakin didengar oleh Allah.

T = Hm, by the way kenapa masuk ke wacana Paskah, koq anda langsung mendogmatisasikan ke arah itu. Kenapa tidak universal?

J = Kemarin kan hari Minggu Paskah, sehingga pas untuk mengambil Paskah sebagai contoh dari suatu konsep yg diwacanakan, yaitu konsep tentang kelahiran, kematian, dan kelahiran kembali. Itu bukan dogma melainkan archetype (type agung). Ada archetype kelahiran kembali di dalam kesadaran setiap manusia. Di Islam, Idul Qurban termasuk archetype ini juga.

Paskah adalah Idul Qurban versi Nasrani yg tidak lagi memakai hewan sembelihan. Segala macam kurban sembelihan itu diwacanakan akan membersihkan dosa-dosa manusia yg memberati diri sehingga manusianya akan bisa lahir kembali, hidup kembali dengan kesadaran yg bersih. Itu essensi dari Idul Qurban, dan essensi dari Paskah juga.

Dan saya berbicara tentang essensi di situ, bukan tentang dogma-dogma. Dogma itu yg ditanamkan oleh kaum Nasrani tentang Paskah, yg katanya cuma satu-satunya jalan supaya manusia masuk Sorga. Dogma itu tentang tetek bengek Idul Qurban dalam Islam. Tetapi, kalau kita sudah bisa menangkap essensinya, maka kita tidak perlu lagi berkutat dalam segala macam haleluyah di perayaan Paskah, maupun repot dengan korban sembelihan di Idul Qurban.

Kita mengerti, dan kita menerima essensi dari kelahiran kembali itu di dalam kesadaran di diri kita masing-masing. Apa yg telah lewat, ya lewatlah. Apa yg akan terjadi, ya terjadilah. Ikhlas dan pasrah. Itu essensinya. Dan itu universal.

T = Saya sendiri konteks Paskah tidak mengetahui secara mendalam. Dan anda sendiri, saya rasa, tidak tahu saya masuk dalam kapasitas yg mana, iya kan?

J = Anda tidak perlu mengetahui konteks Paskah secara mendalam karena isinya cuma berbagai macam pemikiran saja, sedangkan yg penting itu bukanlah segala macam pemikiran keagamaannya, melainkan essensinya. Kalau kita mau masuk dalam pemahaman mendalam, jadinya akan seperti ulama-ulama itu, mereka bilang mereka "mendalam", tetapi apanya yg dalam?

Kalau semakin dalam memuja muji pemikiran mereka sendiri, mungkin ya. Semakin dalam memuja muji Allah buatan mereka sendiri, mungkin ya. Contohnya adalah MUI yg sudah mengharamkan pluralisme tanpa menggunakan otak mereka secara wajar. Pedahal kalau otaknya digunakan secara wajar, mereka akan dengan mudah mengerti bahwa kita semua sejak awal sudah sekuler dan plural. Agama-agama itu datang belakangan, diciptakan dan bukan jatoh gedebuk dalam bentuk gelondongan dari atas langit.

T = Kalo masalah omong kosong yg ditanamkan sejak masa kanak-kanak, saya rasa dulu penuh dengan tanda tanya karena saya sendiri waktu kecil absurd.

J = Menyadari bahwa anda absurd merupakan suatu nilai lebih di sini. Kita semuanya memang absurd, tetapi cuma orang yg tercerahkan saja yg bisa bilang bahwa kita absurd. Mereka yg masih jungkang jungking dalam Goa Plato tidak pernah tahu bahwa diri mereka absurd, mereka pikir mereka berada dalam lindungan Allah, gak taunya di dalam Goa Plato, dan untuk berjalan ke luar itu mudah saja, which is keluar saja. Tapi mereka bilang Allah bilang haram untuk ke luar goa. Pedahal Allah yg bilang haram untuk ke luar goa itu cuma konsep saja, wacana saja. Wacana dari mereka saja.

T = Nilai (values) baru didapat saat kelas 1 SD. Itupun tidak langsung dari ortu. Saya banyak bertanya kepada mereka tapi tidak memuaskan, gitu...

J = Pengalaman yg cukup umum. Kalau kita bersikap kritis dari kecil, kita akan sudah tahu dari kapan-kapan bahwa segala jawaban yg diberikan oleh orang tua kita tidak memuaskan. Kalau kita tidak kritis, atau kalau memang inteligentsia kita terbatas or IQ jongkok, maka biarpun sampe jenggotan seperti Abu Bakar Baasyir juga tetap saja tidak akan mengerti.

T = Kalo soal khotbah, guru agama pas SMA udah menyerah waktu itu. Tapi ya demi nilai, tetep aja diikuti sesuai nilai (values) yg sudah ada waku itu.

J = Good, nice to hear your sharing. Cerita lagi dong, yg spesifik, berikut contoh-contoh about belief systems yg tidak masuk akal tetapi tetap dipaksakan oleh orang tua dan guru-guru agama anda. Kita akan bisa membahasnya, tidak haram.


+++

NOTE 9: Wacana Spiritualitas dan Gender


T = Bang, buat notes tentang wacana poligami, agama,dan gender dong. Lagi butuh banyak referensi nih. Makasih banyak ya bang.

J = Kalo butuh referensi tentang wacana spiritualitas dan gender, mungkin tulisan saya yg berikut paling pas. Bikinnya juga paling lama, berminggu-minggu, karena saya harus mengumpulkan polling pendapat dari banyak orang dan hasilnya, whether you like it or not, seperti inilah:

+

Judul: Manusia Spiritual Post Modern
Oleh: Leonardo Rimba
Dipresentasikan dalam Seminar "Spiritualitas bagi Manusia Modern",
di Radio Sonora, Surabaya, 15 November 2008.

Post Modernisme memang cuma istilah saja, karena yg menentukan adalah paradigma yg dipakai. Kalau paradigma yg dipakai adalah kesetaraan gender, maka era-nya adalah post modern. Kalau paradigma yg dipakai adalah pria sebagai "kepala rumah tangga", maka berarti itu masih di era modern.

Di era post modern, kepala rumah tangga bukan pria semata, melainkan siapa saja yg mau dan bisa. Banyak rumah tangga di era post modern memiliki dua kepala. Manusianya ada dua, maka kepalanya ada dua. Manusia dua orang yg mengepalai rumah tangga itu bisa berjenis kelamin pria dan wanita, bisa juga pria dan pria, dan bisa juga wanita dan wanita.

Segalanya bisa saja, dan eksplorasi hal seperti itu merupakan sebagian tantangan yg dihadapi oleh mereka yg telah hidup di era post modern.

Pertanyaannya sekarang, apakah Indonesia ini post modern atau modern ? ... The question could be asked in general, but the answer has got to be specific, karena kita akan menjawab: tergantung.

Tergantung manusianya sendiri.

Kalau masih mau mengharapkan segalanya itu ditentukan oleh role playing dengan mengikuti paradigma modern, maka artinya kita masih hidup di era modern. Kalau mau mengikuti role playing dengan paradigma post modern, maka jadilah post modern. Post modernitas ditentukan oleh kemauan. Kalau manusianya mau, maka jadilah itu.

Kalau mau menikah, ya menikahlah. Kalau tidak mau, ya tidak usahlah.

Dan itu berlaku bagi semua, baik pria maupun wanita.

Di era modern, yg namanya pilihan merupakan sesuatu yg merupakan kemewahan karena semua orang akan bilang bahwa kita ditentukan. Segala pilihan di era modern itu ditentukan. Cara berpakaian ditentukan, cara berbicara ditentukan, bahkan cara berpikir juga ditentukan.

Tetapi post modern membalikkan paradigma itu dengan mengatakan bahwa segalanya itu adalah pilihan.

Kalau seorang wanita merasa harus menikah, dan ternyata setelah menikah merasa bahwa pilihannya itu salah, akhirnya si wanita akan bisa berbalik peran dan menjadi "pria", dalam tanda kutip.

Artinya, secara simbolik menjalani peran sebagai seorang pria, atau menjadi maskulin. Menjadi seorang single parent adalah perbuatan yg sangat maskulin, contohnya.

Banyak wanita yg single parent, sebagai ibu sekaligus ayah bagi anak-anaknya. Feminin sekaligus maskulin walaupun, menurut saya sendiri, single parenthood itu lebih banyak maskulinitasnya.

Pada pihak lain, banyak pula pria yg ternyata manja, mencari kasih sayang kemana-mana, dari satu wanita ke wanita lainnya tanpa memperdulikan tanggung-jawab. Nah, kelakuan seperti itu lebih banyak sifat feminin-nya walaupun manusianya itu sendiri straight dalam orientasi seksualnya.

Walaupun 100% straight, kelakuan yg mencari tempat curahan hati dari satu wanita ke wanita lainnya merupakan sifat yg feminin.

So, maskulinitas dan femininitas disini bukan merupakan sesuatu yg positif maupun negatif, segalanya itu netral dan cuma merupakan kecenderungan saja.

Kalau cenderung untuk mandiri dan assertive, maka artinya lebih banyak maskulinnya. Kalau cenderung cengeng dan mencari perhatian, maka cenderung feminin.

Nah, kalau pengertian jujur seperti itu yg kita pakai, maka akan tampaklah bahwa banyak wanita yg lebih maskulin daripada pria. Dan banyak pula pria yg lebih feminin daripada wanita.

Lalu akhirnya bagaimana ?

Akhirnya ya dijalani saja. Kalau seorang wanita enjoy untuk bersifat maskulin, ya jalani sajalah. There is nothing wrong about that. Bahkan, sebenarnya hal seperti itu sudah ada sejak jaman dahulu kala.

Dari dahulu banyak wanita yg lebih mandiri daripada pria, tetapi tidak diakui atau bahkan ditekan oleh lingkungannya.

Sekarang juga masih.

Banyak wanita mandiri akan ditekan dengan segala macam cara oleh lingkungannya. Dan itu normal saja. Lingkungan sekitar selalu akan merasa terancam oleh kemandirian seorang wanita. Dan lingkungan yg terancam seperti itu menandakan bahwa itu adalah lingkungan "modern".

Kalau wanitanya itu mau tunduk terhadap desakan lingkungan yg berargumen segala macam, yg intinya bahwa wanita harus menerima "kodrat" blah blah blah... artinya wanita itu masih hidup dalam lingkungan "modern" pula.

Kalau si wanita tidak mau menerima segala macam argumen berdasarkan "kodrat", dalam tanda kutip, yg notebene merupakan ideologi bagi pria dan untuk pria dengan cara mengorbankan wanita, maka si wanita akan jalan terus saja. Dia akan bilang so what gitu lho !

Dan wanita yg seperti itu sudah cukup banyak di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, dll.

Lalu, apakah sebenarnya kita sudah masuk era post modern ?

Sebenarnya sudah, tetapi tidak sekaligus. Era itu berganti melalui suatu proses, ada yg berjalan. Ada yg sudah masuk, dan ada yg masih tertinggal. Ada yg tertinggal sedikit, dan ada yg tertinggal banyak. Dan itu sah saja, normal saja. Kenapa harus memaksakan diri ?

Kalau diri sendiri merasa sudah berada di era post modern, ya jalan saja. Mengapa kita harus mengkhotbahi orang lain yg masih harus berkutat dengan perjuangan gender, war of the sexes blah blah blah yg sebenarnya tidak perlu. Tinggalkan saja, and live your own lives.

Terakhir, apakah benar bahwa segala persepsi dan perilaku merupakan spiritualitas juga ? Sure, of course. Memangnya spiritualitas itu apa menurut anda ?

Spiritualitas itu bukan agama, melainkan hal bagaimana kita menjalani hidup kita masing-masing.

Segala sesuatu yg berkaitan dengan kesadaran kita sebagai manusia, jatuh bangun kehidupan kita sebagai manusia, dan rasa koneksitas kita dengan sesuatu yg kita anggap sebagai Allah (God in many of His/Her names) merupakan spiritualitas.

Dan spiritualitas tidak harus berkaitan dengan agama.

Kalau mau dikaitkan, tentu saja bisa. Kalau mau tidak dikaitkan juga bisa. Kalau mau dilepaskan total dari agama juga bisa.

Inilah era post modern dimana spiritualitas bisa dilepaskan dari agama.

Di era modern, kebanyakan orang belum berani untuk melepaskan spiritualitas dari agama karena takut akan kehilangan arah. Ternyata kita sekarang telah membuktikan sendiri bahwa spiritualitas itu bisa (dan maybe harus) dilepaskan dari agama.

Post modernitas itu memiliki paradigma berupa 'pilihan (choice)'.

Banyak pilihan diberikan kepada kita, dan hal memilih merupakan ruang kelas bagi kita untuk belajar menjadi manusia seutuhnya. Kalaupun harus utuh melalui jatuh bangun, ya jatuh bangunlah. Bilang aja so what gitu lho!

Dalam tulisan ini saya mengambil contoh yg paling nyata dari spiritualitas post modern yg, ternyata, merupakan issue tentang seksualitas.

Pandangan dan praktek manusia tentang seksualitas memperlihatkan sejauh mana manusianya itu berada dalam kontinuum modern - post modern.

Kita sudah tahu bahwa akhirnya akan terjadi kesetaraan gender secara penuh dalam era post modern, tetapi segalanya itu proses, dan tidak terjadi secara bersamaan. Ada yg sudah sampai, dan ada yg masih berjalan ke arah sana dengan 1001 macam alasan.

Tidak ada yg benar atau salah disini, melainkan pilihan. Tergantung manusianya sendiri mau yg mana. Dan hal memilih dan menjalani itu termasuk dalam spiritualitas dan, kalau mau, bisa juga dilepaskan secara total dari agama dan tradisi karena sebenarnya hal ini merupakan domain pribadi.

Di era post modern tetap masih ada bermacam ragam pegangan yg merupakan pilihan bagi manusianya sendiri, termasuk agama.

Tetapi, kalau di masa lalu agama berhak memaksakan pendapatnya, maka di era post modern tidak akan ada lagi pemaksaan.

Kalau mau beragama tertentu, itu sah saja. Kalau mau mengikuti syariat tertentu, itu juga sah saja. Kalau tidak mau mengikuti suatu agamapun, itu juga bisa dilakukan. Agama sebagai pegangan merupakan domain pribadi, dan bukan merupakan patokan untuk memaksakan pendapat kepada orang lain.

Malahan, bisa saja pegangan itu diikuti sampai suatu saat oleh seseorang, dan bisa juga pegangan itu akhirnya dibuang saja setelah dicoba dan ternyata tidak membawa hasil. So, segalanya itu merupakan pilihan pribadi. Itu essensi dari spiritualitas di era post modern.

Tantangannya adalah menjalani segala pilihan yg tersedia tanpa perlu berkeluh-kesah. We are mature individuals now and no longer kids as we used to be in the modern era.

Sebagian dari kita sudah masuk ke era post modern dimana orang bisa memiliki pendapat apa saja. Tetapi hal seperti ini masih termasuk susah diterima, sebab agama di Indonesia masih mengandalkan pada pemaksaan.

Jadi, ada lembaga yg merasa berhak menentukan apa isi dari agama itu. Apa yg menjadi ajaran agama, dan apa yg tidak. Misalnya, MUI bilang bahwa Ahmadiyah itu bukan Islam, dsb. Ada juga yg menuntut agar Ahmadiyah dibubarkan karena dibilang sesat, dsb.

Nah, cara pandang seperti itu termasuk cara pandang "modern". Cara pandang "modern" masih mengandalkan pada pemaksaan pendapat.

Pada pihak lain, cara pandang post modern bisa menerima segala perbedaan pendapat. Misalnya, ada seorang professor wanita di UIN, Jakarta, yg bilang bahwa homoseksualitas itu sesuai dengan Al Quran. Lalu, apakah si professor itu harus digebukin ?

Kalau menurut Islam yg umum, maka si professor itu dikatakan sesat. Kalau menurut spiritualitas post modern, maka pendapat si professor itu biasa saja. Perbedaan pendapat yg dikemukakan oleh si professor itu malahan sangat dihargai. Dia memperoleh penghargaan dimana-mana sebagai seorang Muslim yg menghormati HAM sebagai anti-thesis dari Muslim tradisional yg diposisikan sebagai penginjak-injak HAM.

Dan penghargaan terhadap si professor UIN itu sah saja, valid saja, walaupun mereka yg tradisional tetap saja tidak bisa menutup mulut mereka untuk mencaci maki si professor sampai sekarang.

Nah, itulah beda antara modern dan post modern. Di masyarakat "modern", kebanyakan orang masih berpegang pada yg dianggapnya sebagai pikiran maju karena bisa toleran terhadap eksistensi orang lain yg berbeda, dengan syarat blah blah blah... Ada syarat-syarat tertentu.

Tapi post modernitas itu berjalan jauh lebih maju lagi dengan bisa menerima segala pendapat manusia lain. Cuma pendapat saja kok, ngapain diributin ? Yg namanya pemaksaan pendapat tidak akan terjadi di masyarakat post modern.

Di Indonesia sendiri masih terjadi pemaksaan pendapat.

Anda sendiri masih bisa memaksakan pendapat; anda bisa bilang bahwa orang lain tidak bisa memiliki pendapat bahwa Islam itu A, B, C, dsb karena menurut anda, Islam itu cuma ada satu, dan ditentukan isinya oleh lembaga yg resmi.

Di masyarakat post modern, segala argumen seperti itu tidak berlaku lagi karena semua orang tahu bahwa segalanya itu cuma pendapat belaka. Pendapat is opini pribadi, dan itu bukan dogma.

Kalau orang mau mendogmakan pendapatnya sendiri, maka itu hak orang itu sendiri. Kalau orang yg berbeda mau buat dogma yg lain, maka hal itu merupakan hak orang lain itu sendiri juga.

Bahkan orang akan berhak membuat agama apapun walaupun perlu melihat dulu hak cipta. Kalau ada hak cipta yg sudah terdaftar, berarti harus menggunakan nama lain.

Post modern artinya kita bisa menerima bahwa segala pendapat itu merupakan domain pribadi. Merupakan HAM untuk berpendapat apa saja, termasuk dalam hal spiritual.

Saya ini menerima berbagai pendapat berbeda karena, menurut pendapat saya, semua pendapat itu valid saja, dan berlaku bagi orangnya sendiri. So, anda bisa berpendapat A, dan orang lain bisa berpendapat B, dan sebagainya, dan itu semua sah saja.

Saya selalu berpendapat bahwa apapun yg dipercayai oleh seseorang merupakan urusan orang itu sendiri. Dengan kata lain, saya itu selalu non judgmental (tidak menghakimi). Saya tidak akan bilang bahwa ini salah atau itu benar. Istilah yg saya pakai adalah valid atau sah. Sah bagi manusianya sendiri, tetapi belum tentu sah bagi orang lain.

Kalau orangnya mau menganggap bahwa apa yg dipercayainya itu sebagai "kebenaran", so be it. Malah saya akan memberikan tambahan berupa alternatif yg terbuka bagi diri orang itu di jalur yg dipilih oleh orang itu sendiri.

Kalau orangnya itu akhirnya berubah, maka saya akan bilang bahwa itu valid juga. Segalanya itu valid, tergantung dari orangnya sendiri.

Prinsip dasarnya adalah pilihan, kalau mau maka bisa dipilih, termasuk menanggung segala macam konsekwensinya. Kalau tidak mau, maka masih ada pilihan lain.

Saya bisa memberikan pilihan lain sebagai saran belaka, kalau orangnya mau maka bisa diambillah salah satu pilihan lain itu. Kalau orangnya tidak mau, maka tidak akan ada pemaksaan.

Segalanya itu merupakan pilihan dengan tujuan kesehatan jiwa.

Kalau orangnya merasa dirinya sehat, maka dia bisa jalan terus saja tanpa berubah, dan saya juga tidak akan berusaha untuk merubah orang walaupun menurut saya dia itu sebenarnya hypocrite.

Hipokrisi atau kemunafikan itu marak sekali di Indonesia, tetapi itupun merupakan pilihan.

Kalau orangnya merasa nyaman dengan situasi hipokrisi yg dijalaninya, maka saya tidak akan memberikan solusi apapun.

Kesehatan jiwa itu penting lho. Termasuk disini adalah jatuh bangun dalam perjalanan seseorang sehingga bisa juga jatuh menjadi "gila" (dalam tanda kutip). Setelah "gila" akhirnya menjadi "waras", dan begitu berulang kali.

Nah, saya sendiri tidak menghakimi orang lain. Kalau orang mau menjadi "gila", maka itu urusan orang itu sendiri. Kalau mau "waras", maka itu juga urusan orang itu sendiri. Dan semuanya itu termasuk yg namanya spiritualitas post modern karena kita ini tidak menghakimi manusia.

Spiritualitas modern itu masih menghakimi orang dengan mengatakan suatu hal sebagai "benar" dan hal lainnya sebagai "salah".

Dalam spiritualitas post modern, yg namanya "benar" atau "salah" itu relatif, tergantung orangnya sendiri. Kalau orang merasa "benar", maka benarlah dia. Kalau orang merasa "salah", maka salahlah dia.

Dan segala penetapan "benar" atau "salah" itu berada di domain pribadi, dan bukan berada di segala macam institusi keagamaan.

Kalau masih mau mengandalkan institusi keagamaan sebagai penentu kebenaran atau kesalahan, maka hal itu bisa dilakukan juga, kalau orangnya mau. Yg menentukan tetap manusianya sendiri.

Kalau orangnya tidak mau menerima definisi "benar" dan "salah" yg diberikan oleh institusi keagamaan (bisa juga berasal dari institusi tradisi), maka orang itu bisa saja jalan terus sendiri. It's his or her own life.

Dan itulah essensi dari spiritualitas post modern. Kita menentukan sendiri apa yg kita anggap benar dan salah demi kesehatan jiwa kita sendiri.

Saya ini punya prinsip bahwa kalau tidak ditanya maka saya tidak akan bicara. Saya bisa tahu bahwa seseorang itu sebenarnya "sakit" jiwanya, tapi kalau saya tidak ditanya, maka saya akan diam saja. It's his or her own privacy.

Kalau ditanya, maka saya akan menjawab. Dan saya akan menjawab sesuai dengan belief system dari orang itu sendiri.

Kalau orangnya ternyata menggunakan belief system dari suatu tradisi tertentu, maka saya akan memberikan solusi yg sesuai dengan belief system orang itu sendiri. Tidak ada panacea disini.

Panacea itu obat yg bisa mengobati segala macam penyakit, dan secara praktis yg seperti itu tidak ada. Karena kita mengikuti belief system manusianya sendiri, maka solusi bagi satu orang tidak otomatis akan merupakan solusi bagi orang lainnya, walaupun situasinya itu mirip. Jadi, perlu ada adjustments atau penyesuaian juga.

Yg paling penting itu kesehatan jiwa. Dan itu tidak gampang lho. Kalau orangnya sudah merasa comfortable dengan keadaannya sendiri, maka biarlah orang itu terus berjalan, apapun yg dipercayainya.

kalau orangnya merasa "sakit" dan meminta bantuan, barulah kita bisa masuk dengan menggunakan belief system dari orang itu sendiri.

Kalau ternyata ada belief system yg sudah tidak sesuai tapi masih tetap dipaksakan, maka kita juga bisa sedikit demi sedikit memandu si manusia itu untuk bisa melihat dengan jelas. Kita akan bisa menjelaskan bahwa segalanya itu pilihan, dan masih ada alternatif lainnya yg bisa diambil, kalau orang itu mau.

Selanjutnya segalanya akan tergantung dari orang itu sendiri, yg harus memutuskan sendiri. Kita tidak bisa memilihkan dan memutuskan sesuatu untuk orang lain. Orang itu sendirilah yg harus memutuskan dan menjalaninya sendiri.

Lalu apa sih arti dari spiritualitas itu sendiri ?

In my humble opinion, yg namanya spiritualitas itu tidak lain dan tidak bukan merupakan istilah saja.

Jaman dahulu namanya 'kebatinan'. Spirit = Batin = Roh. So, bisa juga disebut sebagai 'kerohanian'. Rohani = Batin = Spirit. Kerohanian = Kebatinan = Spiritualitas.

Itu cuma gothak gathik secara umum saja tanpa berusaha untuk meribetkan diri dengan segala macam definisi dan pemilah-milahan dengan tujuan tertentu yg, biasanya, untuk membela suatu macam tradisi (agama) dan mendiskreditkan tradisi (agama) yg berbeda.

Menurut saya sendiri tidak ada gunanya untuk berputar-putar di sekitar definisi dan peristilahan yg tidak akan membawa kita kemana-mana, melainkan cuma mumet belaka tanpa tahu sebenarnya apa itu kepalanya dan apa buntutnya.

So, saya ini selalu berpendapat bahwa apapun kepercayaan manusia itu selalu valid bagi manusianya sendiri. Saya tidak akan bilang bahwa agama atau tradisi A itu "benar", dan agama atau tradisi B itu "salah".

Salah dan benar merupakan persepsi saja, cara pandang belaka dan, kalau sudah melibatkan institusi agama dan tradisi, maka bisa juga bersifat politik.

Politik itu rekayasa, ada hal-hal yg diputar-balikkan demi menggalang suara masyarakat untuk memilih atau tidak memilih suatu institusi. Dan kalau sudah bersifat rekayasa maka artinya bukan spiritualitas melainkan cakar-cakaran belaka.

Semua berteriak bahwa agamanya atau tradisinya yg paling benar, semua merasa dirinya itu nomor satu. Dan, secara guyonan, sering saya bilang bahwa kalau sudah seperti itu namanya 'jualan kecap'.

Semua merek kecap itu bilang bahwa kecapnya nomor satu. So, tidak ada bedanya dengan agama atau tradisi yg mengiklankan diri sebagai yg paling benar dan nomor satu. Itu sindrom kecap, dan itu bukan spiritualitas.

Spiritualitas post modern itu merupakan nama lain dari spiritualitas plural atau majemuk. Kenapa plural ? Karena kita ini memiliki banyak ragam penghayatan spiritualitas manusia dan semuanya itu valid.

Ada yg namanya ritual, ada yg namanya tradisi, ada yg namanya kitab yg disucikan, dan kita bisa mengambil dari tradisi apapun tanpa harus merasa risih.

Saya sendiri selalu meditasi dengan menggunakan doa-doa yg berasal dari bermacam tradisi agama. Meditasi itu doa juga, walaupun bisa dengan postur bersila. Bahasa Indonesia-nya itu tapa. Meditasi itu tapa, dan itu doa juga walaupun biasanya tidak berisikan segala macam permohonan.

Kalau mau memohon, ya bisa saja. Kalau tidak mau, ya bisa juga. Segalanya itu bisa.

Kalau mau meditasi, ya meditasi sajalah dengan menggunakan doa apa saja. Pilih doa yg disukai untuk meditasi, dan setelah itu meditasi saja.

Kalau tidak mau pakai doa juga bisa. Kita diam saja, dengan sikap ikhlas dan pasrah, dan konsentrasi di titik antara kedua alis mata, yg biasa disebut sebagai cakra mata ketiga atau ajna.

Apa yg lalu muncul di dalam kesadaran atau consciousness di diri kita merupakan intuisi.

Kita akan merasa bahwa jalan yg kita ambil sudah benar atau masih harus diperbaiki. Kita akan merasa bahwa mereka yg memperjuangkan HAM (Hak Azasi Manusia) itu ternyata benar, walaupun sering dicaci-maki oleh mereka yg merasa 'kebakaran jenggot' karena praktek mereka ternyata dinilai sudah tidak sesuai dengan jaman.

Kita akan merasa bahwa sebenarnya wanita memiliki kemampuan yg paling tidak setara dengan pria, dan bahwa sudah tidak pantas kalau kita sebagai masyarakat tetap meneruskan praktek lama mendudukkan wanita sebagai 'pelayan pria'.

Dan semua pengertian itu akan muncul sendiri di batin / roh / spirit / kesadaran / consciousness yg ada di diri kita.

Nah, segala hal yg muncul itu bisa disebut sebagai intuisi. Bisa pula disebut sebagai hikmat. Dan semuanya itu bisa kita terima saja.

Kalau kemudian kita mau berubah, maka kita bisa berubah. Kalau kita tidak mau berubah, maka tidak usah berubahlah.

Tidak ada pemaksaan disini. Segalanya itu merupakan pilihan. Pilihan berarti memilih dan menanggung segala konsekwensinya.

Kalau kita memilih menjadi diri sendiri saja, maka segala konsekwensinya kita juga yg akan tanggung. Kalau kita memilih untuk kompromi dengan lingkungan yg masih berpegang pada tradisi, maka konsekwensinya juga kita yg akan tanggung.

Inti dari segalanya itu adalah pilihan sebagai ant-ithesis dari pemaksaan.

Tidak ada pemaksaan dalam era post modern, segalanya itu merupakan pilihan.

Kalaupun orangnya itu complain bahwa dirinya tidak bisa memilih, melainkan harus mengikuti, itupun merupakan pilihan. Mengikuti tuntutan lingkungan termasuk pilihan juga.

Sebagai illustrasi, anda bisa saja berpendapat bahwa orang perlu mengikuti apa yg diajarkan oleh institusi agama atau tradisi tertentu. Tetapi ada orang lain yg tidak berpendapat seperti itu So, akhirnya segalanya itu valid saja.

Jadi, apa yg anda bilang tidak bisa itu merupakan suatu hal yg valid. Valid bagi siapa ? Ya, bagi anda sendiri dong. Itu essensi dari spiritualitas post modern menurut saya.

Jadi, kita masih bisa bilang "halal" dan "haram" disini. Tetapi, segala kehalalan dan keharaman itu berlaku bagi diri kita sendiri dan bukan bagi orang lain.

Kita bisa saja mencoba untuk memaksakan pendapat kita kepada orang lain, tetapi orang lain juga bisa bilang "no thankyou".

Barangkali akan ada juga yg mau berdebat panjang lebar dengan anda ketika anda berusaha untuk memaksakan pendapat anda.

Saya sendiri akan selalu menyarankan orang untuk jalan terus saja. Apapun yg orang lain katakan selalu berlaku bagi orang itu sendiri, termasuk segala macam kehalalan dan keharamannya.

Walaupun orang itu ngotot bahwa kita harus begini atau begitu, sebenarnya hal ngotot mengotot itu cuma berlaku bagi diri orang itu sendiri dan bukan bagi orang lain.

So, akhirnya kalau kita bertemu dengan orang yg ngotot memaksakan pendapatnya, kita cukup bilang "no thankyou".

Jalan saja, tinggalkan saja orang itu dengan pendapatnya sendiri yg valid bagi orang itu sendiri. Itu yg namanya spiritualitas plural.

Spiritualitas plural itu artinya kita mengakui bahwa tiap orang berhak untuk kultivasi apapun yg dipercayainya. Yg valid itu hak bagi manusia untuk kultivasi apapun yg dipercayainya, termasuk bilang halal dan haram.

Tetapi, apakah hal haram dan halal itu "benar" atau "salah" is another thing. Disini kita tidak mempersoalkan tentang hal "benar" atau "salah" yg selalu relatif. Relatiflah, tergantung orangnya sendiri.

Kalau orangnya itu bilang halal, maka halallah itu. Kalau orangnya bilang haram, maka haramlah itu.

Tetapi, apa yg halal buat orang lain belum tentu merupakan hal yg halal bagi kita. Apa yg orang lain bilang haram, belum tentu merupakan hal yg haram bagi kita.

Post modernitas bisa menerima pluralisme dalam spiritualitas.

Pluralisme itu perbedaan pendapat, dan segalanya itu bisa diterima dengan baik-baik saja. Kalaupun pemaksaan pendapat tidak bisa dihindari, kita juga sudah tahu cara menghadapinya, yaitu ditinggal saja.

Tinggalkan saja segala macam orang yg mau memaksakan pendapatnya kepada kita karena kita juga tahu bahwa mereka tidak akan bisa berbuat apapun.

Apapun yg kita lakukan dengan hidup kita merupakan pilihan bagi kita. Kita yg mengambil keputusan, dan kita juga yg menerima segala konsekwensinya.

Di masa "modern" masih ada pemaksaan tentang hal yg "benar" dan yg "salah". Di masa Post modern, segalanya itu diterima sebagai hal yg relatif.

Kita sudah lebih dewasa daripada manusia di masa lalu yg masih membutuhkan pegangan tertentu yg menentukan "benar" ataupun "salah".

Di masa post modern, kita juga masih bisa berpatokan kepada agama / tradisi tertentu. Itu bisa dan sah saja. Tetapi, kalau kita mau meninggalkan agama / tradisi, maka itu juga bisa dilakukan.

Segalanya tergantung dari diri kita sendiri.

Di masa "modern", kita mungkin akan merasa terpaksa karena ada orang tertentu yg memaksa dengan segala cara supaya kita masuk dalam satu kategori tertentu yg bisa diatur. Kalau kita dimasukkan dalam kategori A, maka blah blah blah... Kalau kita dimasukkan ke dalam kategori B, maka blah blah blah...

Tetapi, di masa post modern, kita memiliki kesempatan untuk bilang "no thankyou".

Bilang saja terima kasih kepada mereka yg menawarkan dengan setengah memaksa. Bilang saja bahwa kita tidak tertarik untuk mengikuti segala penalaran mereka karena kita memiliki pengertian tersendiri, yg kita jalani dengan aman-aman saja, dan kita merasa bahagia dengan pilihan itu.

Spiritualitas itu bukan catatan di kelurahan, jadi tentu saja anda akan bingung kalau ingin menemukan kategori seperti tertera di dalam KTP.

Kenyataan menunjukkan bahwa dalam era post modern yg namanya spiritualitas itu ditentukan oleh manusianya sendiri.

Walaupun anda tidak menggunakan mata ketiga, apapun yg anda percayai dan katakan itu sah saja.

Inilah paradigma bagi spiritualitas di era post modern yg, sekali lagi, bukan catatan di kelurahan sehingga, kalaupun anda masih bingung anda tidak akan kena sanksi apapun. Segalanya itu oke saja, baik-baik saja.

Spiritualitas di era post modern adalah pengertian bahwa segalanya itu merupakan pilihan.

Ada banyak tantangan yg, antara lain berasal dari orang yg masih bingung dan mau memaksakan pendapatnya agar manusia lain "tertib" masuk dalam kategori agama yg ada.

Pedahal, banyak dari kita sudah merasa gerah dengan segala macam ajaran maupun praktek di dalam agama yg ada sehingga akhirnya kita membuat "agama" sendiri saja.

Di dalam era "modern", membuat agama sendiri dibilang sebagai sesat. Dalam era post modern, segala sesuatunya itu dimungkinkan. Kita bisa tailor-made membuat apapun yg kita percayai, dan kita sendiri yg menjalaninya.

Kita bertanggung-jawab terhadap apapun yg kita percayai dan jalani yg, sebenarnya, lebih jujur daripada membeo segala ucapan orang lain yg jelas sudah tidak relevan dengan apa yg kita butuhkan.

Manusia itu bergerak semakin lama semakin menjadi insan yg rohaniah atau spiritual.

Bergeraknya itu bukan ke arah agama institusional, tetapi ke dalam praktek menghayati spiritualitas masing-masing. Kultivasi spiritualitas itu bermacam ragam prakteknya, dan segalanya itu valid walaupun orang-orang yg masih mau berpegang kepada agama "resmi" akan merasa seperti kebakaran jenggot.

Tidak ada yg asli benar ataupun salah disini, semuanya itu relatif.

Kalaupun ada yg memaksakan pendapatnya, maka kita juga berhak untuk curiga bahwa ada motif tertentu di sana, yg sebenarnya merupakan urusan dari orang itu sendiri.

Secara praktis, kita ini tidak bisa mengurusi orang lain. So, paling jauh kita cuma bisa bilang "no thankyou" untuk segala pemaksaan pendapat. Kita jalan sendiri saja untuk kultivasi spiritualitas kita masing-masing di era post modern ini. Bisa juga kita sharing dengan mereka yg memiliki pandangan serupa.

Kita tidak akan berusaha untuk memaksakan pendapat kita kepada orang lain, dan kita juga tidak akan menanggapi segala pemaksaan pendapat itu. Spiritualitas kok dipaksakan?

Pendapat apapun yg anda yakini tentang spiritualitas itu tidak salah. Teruskan saja. You are entitled to that opinion. Itu pendapat anda yg sah / valid dan berlaku bagi diri anda sendiri. Itu merupakan salah satu alternatif, kalau mau diambil ya bisa saja and vice versa.

Kalau suatu saat anda mau berubah, ya berubah saja. Kalau ternyata anda mau tetap memegang pendapat itu, ya pegang saja.

Itulah essensi dari spiritualitas post modern, yaitu kita menentukan jenis spiritualitas apa yg akan kita kultivasikan. Kita menjadi diri sendiri saja tanpa perlu ikut-ikutan orang lain. Kalau mau ikut-ikutan juga boleh, it's one of the choices.

Tapi kalau tidak mau ikut-ikutan, dan mau membuat suatu sinthesis sendiri juga bisa.

So, apapun yg anda pahami dan praktekkan, yakinlah bahwa anda itu tidak salah. Selama anda bisa merasa sehat secara psikologis atau spiritual (whatever that means), ya jalan saja dengan pendapat anda itu. It's your own life and nobody else's !

Kurang lebih seperti itulah prinsip universalitas yg diterapkan dalam era post modern.

Kita menjadi orang universal artinya kita bisa menerima orang lain apa adanya saja, tanpa mengharapkan untuk dihormati blah blah blah seperti biasanya dituntut oleh orang yg mengikuti tradisi tertentu.

Opini yg merasa ingin dihormati itu cuma pendapat belaka, dan pendapat selalu didasarkan pada persepsi atau sudut pandang. Memandangnya dari sudut mana, maka jadilah sudut pandang atau persepsi itu.

Kalau ternyata sudut pandangnya itu sempit karena di depan matanya banyak balok kayu, maka akibatnya orangnya akan merasa kebakaran jenggot. Pedahal, balok kayu itu adanya di mata orang itu sendiri.

Saya bilang please look out from your eyes fresh without any prejudice, tanpa segala macam prasangka. Sebagian orang bisa untuk melakukan hal itu, sebagian lagi cukup bisa, dan sebagian lagi tidak bisa. Lalu saya akan bagaimana ?

Saya akan biasa saja. Wong itu urusan orangnya sendiri kok.

Kalau orangnya bisa melihat jelas, ya syukur alhamdulilah. Kalau orangnya ternyata tidak bisa melihat jelas, ya syukur alhamdulilah juga. So what gitu lho!

Tidak ada salah ataupun benar disini, melainkan pilihan.

Ada orang yg mau bertahan pada satu pegangan sehingga sedikit-sedikit merasa tersinggung. Kalau orang tersinggung, maka itu merupakan masalah di orang itu sendiri. Pegangannya terlalu gede sehingga gede tersinggung juga. Kalau tidak memegang apapun seperti saya, apa yg bisa disinggung?

Kesimpulan saya: spiritualitas di era post modern adalah pilihan yg terbuka.

Apapun bisa untuk dipilih dan dijalani oleh manusianya tanpa kita perlu merasa risih atas pilihan yg diambil oleh orang lain. Spiritualitas adalah urusan pribadi dari setiap manusia, dan bukan untuk diperdebatkan kebenaran atau ketidak-benarannya.

Malah, saya sendiri bilang bahwa segala yg dipercayai manusia itu valid atau sah saja, karena berlaku bagi dirinya sendiri.

Dalam era post modern banyak juga terjadi re-introduksi nilai tradisional yg dikaji kembali dan diberikan pemahaman baru.

Gerakan New Age yg muncul di Barat dan sekarang sudah makin marak juga di Indonesia sebenarnya bukan membawakan sesuatu yg baru, melainkan lama.

Segala spiritualitas yg dianggap eksotik di Barat dianggap sebagai bagian dari New Age, pedahal di tempat aslinya mereka semua merupakan hal yg lama. Sebenarnya harusnya disebut sebagai Old Age tetapi, bukannya disebut Old Age malahan disebut kebalikannya, yaitu New Age.

Jadi, spiritualitas "Old Age" akhirnya di re-introduksi dan di beri nama baru sebagai "New Age".

Pemahaman spiritual yg berasal dari Indonesia seperti Kejawen dalam berbagai alirannya akhirnya dianggap sebagai bagian dari spiritualitas "New Age" oleh mereka yg tinggal di Barat.

Kita sendiri sampai sekarang tidak menganggap kepercayaan tradisional Indonesia sebagai "New Age" atau bagian dari spiritualitas post modern. Tetapi di Barat ternyata kepercayaan tradisional Indonesia dianggap termasuk sebagai spiritualitas post modern.

Spiritualitas post modern bisa juga berarti hal-hal yg berasal dari tradisi non Judeo-Christian.

Aliran-aliran kepercayaan dari India, Cina, Jepang, Indonesia, dll dianggap New Age karena bukan merupakan bagian dari tradisi Judeo-Christian. Dianggap "new" juga karena diasumsikan bahwa kepercayaan asli dari Asia itu bersifat toleran sebagai anti-thesis dari tradisi Judeo-Christian yg tidak toleran.

Spiritualitas post modern itu sangat toleran. Manusia bisa dan berhak percaya apapun yg ingin dipercayainya.

Tradisi Judeo-Christian tidak seperti itu. Aslinya tradisi Judeo-Christian itu sangat tidak toleran terhadap perbedaan pendapat. Tetapi bagi mereka yg sudah hidup di masa post modern, era Judeo-Christian sudah berlalu.

Sekarang sudah masuk era post modern dimana yg menjadi paradigma adalah toleransi.

Kita bisa toleran terhadap apapun yg mau dipercayai dan dipraktekkan oleh orang lain. Segalanya itu valid bagi manusianya sendiri.


+++

NOTE 10: Langkah Kedua dan Ketiga


I. SAYA PUNYA BANYAK PERTANYAAN TENTANG HIDUP


T = Saya punya banyak pertanyaan tentang hidup. Yg pertama adalah hidup ini harus bagaimana, jawabnya adalah untuk mencintai alam semesta, selalu berusaha menyingkirkan kesombongan, agar 'frekuensi' kita mendekat pada Tuhan.

Pertanyaan kedua adalah mengapa harus ada 'orang yg teraniaya di dunia ini' misalnya remaja yg mati tertembak dalam perang, balita yg mati kelaparan. Apa mereka bisa memilih ketika hidup di mana dan kapan ? Jawaban ulama paling 'begitulah dunia' atau 'untuk kamu tolong' atau 'supaya kamu bersyukur'.

Maksud saya adalah, kalau dulu tidak ada alam semesta, dan konon kelak juga tidak ada alam semesta, so, buat apa alam semesta? Misalkan saja ini sudah kiamat, adanya tinggal surga dan neraka, so, begitukah saja?

Yang di neraka kesakitan, yg di surga tentram dan mungkin saja karena begitu tentramnya, maka tidak ada lagi perbincangan semacam ini. Semuanya kembali sunyi. Kembali tidak ada?

J = Thanks for sharing. Kita bisa menggunakan cara berpikir dari agama-agama, bahwa harus "berbuat baik", dsb. Nanti ada surga dan neraka, dsb.

Kita juga bisa tidak menggunakan apa-apa. Atau, kita bisa juga menggunakan pemikiran kita sendiri saja. Apa yg kita mengerti, itulah yg kita gunakan.

Pengertian saya sendiri jarang saya tuliskan. Saya percaya bahwa hanya ada satu kesadaran, God. Dan God adanya di sini dan saat ini saja.

Jadi, S = 1. Space = 1.

Dan T = 1. Time = 1.

Dan C = 1. Consciousness = 1.

Tetapi karena cuma ada satu consciousness di S = T = 1, jadinya kan bt. The consciousness tidak bisa mengalami dirinya sendiri.

Akhirnya consciousness yg satu ini menciptakan C = 2. Kesadaran kedua yg sebenarnya merupakan perluasan dari dirinya sendiri.

Kesadaran pertama dan kesadaran kedua akhirnya menciptakan kesadaran ketiga dan keempat, yg merupakan perluasan dari diri mereka.

Dan begitu seterusnya.

Akhirnya jadi banyaklah kesadaran itu, lengkap dengan sadar bahwa ada banyak tempat, dan ada banyak waktu.

Lalu muncullah segala macam sistem kepercayaan, tradisi, agama, ideologi, lengkap dengan sistem rewards and punishments yg, antara lain, berupa konsep sorga dan neraka, konsep reinkarnasi dan moksa.

Semuanya pemikiran saja yg dilahirkan oleh kesadaran yg satu itu, yg sekarang sudah ada banyak tak terhingga.

Mereka yg kultivasi spiritualitas bisa mencapai pengertian seperti saya, bahwa cuma ada satu kesadaran, dan cuma ada satu tempat, dan cuma ada satu waktu.

Tetapi kalau kita memegang pengertian yg sangat simple itu, akhirnya kita tidak ingin apa-apa lagi, kita akan ingin balik kembali saja, menyatu dengan sumber segala sumber.

Kebanyakan orang akhirnya mencari posisi yg paling enak buat mereka. Ada yg menjual agama, ada yg menjual ideologi, ada yg mencari harta, jabatan, ketenaran, seks, anything. Segalanya itu oke saja, dan bisa saja dilakukan oleh manusianya, kalau mau.

Tentu saja kita juga akan menjumpai banyak manusia yg klaim bahwa agama mereka merupakan "yg paling akhir dan sempurna", datang lengkap dengan segala macam pemikiran tentang Tuhan dan bagaimana manusia harus hidup supaya masuk surga.

Lalu, apakah kita harus memakai juga agama yg terakhir dan sempurna itu?

Kalau mau pakai, ya pakailah. Kalau mau tidak pakai, ya tidak usahlah. Kalau mau pakai merek agama lain, ya pakailah. Kalau mau bikin agama baru, ya bikinlah.

Cuma itu saja.

Sedangkan kalau kita diam saja, meditasi dan mencapai samadhi, kita akan tahu bahwa segalanya itu merupakan rekayasa belaka, pencaharian sensasi oleh kesadaran yg pertama. Kesadaran pertama adalah God, yg menciptakan banyak kesadaran lainnya, other Gods.

Lalu God yg pertama bilang kepada satu kesadaran tertentu bahwa plis khotbahkanlah bahwa hanya ada satu God dan yg lain Setan.

Pedahal segalanya cuma berasal dari satu God yg pertama itu, yg membelah dirinya sendiri untuk mencari sensasi karena the original God itu kesepian, tidak bisa mengalami dirinya sendiri tanpa mengambil jarak. Jarak antara dirinya dengan dirinya sendiri juga yg sekarang dikenal sebagai "ciptaan".

(Illustrasi): Langkah kedua disimbolkan oleh two of wands. Dalam kartu Tarot Bali ini terlihat seorang punggawa yg baru melangkah, baru dua tumbak yg ada di pikirannya. Tumbak adalah simbol dari energi fisik, usaha. Dan dia merasa bahwa segalanya santai saja, tenang saja. Pedahal masih banyak yg bisa dilakukannya, masih ada 80% proses yg belum dilaluinya.


+

II. PENCERAHAN ITU CUKUP DENGAN BERKATA: I KNOW

T = Mas Leo, terkadang saya bingung kalo lagi mempelajari spiritual, soalnya terkadang bentrok dengan keyakinan, terkadang ingin melepaskan agama tapi terkadang ingin banyak mempelajarinya juga.

Hakikatnya tau bahwa semua agama menuju kepada yg satu, jadi saya mempelajari semua agama, terkadang bingung tapi terkadang malah menjadi tenang.

Mas Leo, saya harus bersikap gimana?

J = Ya, tidak bagaimana-bagaimana. Kalau anda mau mempelajari agama-agama, ya pelajarilah. Saya dulu mempelajari semua agama, sekarang juga masih. Dan saya tahu bahwa semua agama itu merupakan hasil pemikiran manusia.

Cuma, agama-agama ada jeleknya juga, yaitu memaksakan pengertian mereka sebagai "kebenaran" dengan klaim yg bukan-bukan, pedahal segalanya sebenarnya berada di dalam kesadaran pelaku agama itu sendiri.

Kalau ada Malaikat Jibril yg datang, maka the malaikat datang ke dalam kesadaran orangnya, dan merupakan figment dari his or her own imagination saja, dan tidak perlu di-dogmakan. Sekarang juga masih banyak orang yg didatangi oleh Malaikat Jibril.

Lia Eden klaim didatangi oleh Jibril. Anda juga bisa klaim seperti itu.

Ada yg merasa bertemu Yesus. Ada yg merasa bertemu Nyai Roro Kidul. Segalanya itu simbol belaka, dan merupakan figments dari imajinasi di kesadaran kita saja.

Setelah kita lebih dewasa secara spiritual, segala macam simbol itu tidak akan datang lagi. Kita akan diam saja, samadhi saja, dan tidak melihat atau merasakan apapun juga. Yg kita rasakan cuma kesadaran saja, pure consciousness.

Kesadaran kita adalah God consciousness, kesadaran yg sama seperti yg ada di semua orang, dan di sesuatu yg kita sebut sebagai Tuhan atau Allah.

Tuhan atau Allah cuma konsep saja. Dewa dewi cuma konsep saja. Yg asli itu cuma kesadaran, dan itu memang selalu ada di diri anda. Anda selalu merasa diri anda sadar. Mungkin memory kesadaran anda terbatas, tidak tahu ada apa sebelum anda lahir. Tetapi anda itu selalu sadar. Anda sadar bahwa anda ada, cuma itu saja.

Anda ada karena anda ada. You are because you are.

Itulah pengertian tertinggi dari kultivasi spiritual di aliran apapun. Agama-agama yg jujur mungkin bisa juga menghasilkan kesimpulan seperti itu oleh para praktisinya yg sudah mapan. Tetapi, karena agama-agama itu selalu mencari pengikut demi uang dan jabatan, akhirnya pengertian tertinggi akan disembunyikan sejadi-jadinya.

Inti dari segalanya adalah kesadaran bahwa kita sadar, cuma itu saja.

Di luar itu semuanya spekulasi belaka. Permainan pikiran yg mungkin bisa menyebabkan orang bergairah hidup karena ada skenario yg harus dijalani. Ada koalisi, konflik, rekonsiliasi, dan ada lompatan quantum juga ketika kita bersama-sama meninggalkan ajaran usang dan menciptakan agama baru.

Agama adalah sesuatu yg komunal sekaligus personal. Kalau didebatkan bersama sifatnya komunal. Kalau dikontemplasikan sendiri, sifatnya personal. Yg komunal isinya konsep-konsep saja, dan yg benar-benar berfaedah bagi manusia adalah yg personal itu.

It's hard to explain but those who experience it will know. I hope you will know.

Bilang saja bahwa anda tahu, anda mengerti. Itu sudah cukup. Sidharta Gautama yg menjadi Buddha mengerti bahwa yg namanya pencerahan itu cuma cukup dengan berkata: I know.

I know, saya tahu.

T = O iya, Mas Leo punya trick tips buat meditasi chakra? Dengan visualisasi atau mantra-mantra agar lebih konsen? Soalnya saya baru meditasi pada chakra muladara, svadistana, manipura, soalnya saya masih teenage dan cakra-cakra tersebut bagus buat anak muda. Jadi cakra-cakra anahata ke atas jarang dilakukan.

J = Masih teenage yah, saya sukanya sama yg teenage (tapi apa hubungannya yah?)

Saya tidak pakai visualisasi dalam meditasi, melainkan langsung konsen di titik antara kedua alis mata. Namanya meditasi di cakra mata ketiga or cakra ajna.

Karena saya lagi dalam proses membuat Tarot Bali yg saat ini baru jadi enam biji, maka saya akan memberikan mantra yg saya dapat di Bali langsung dari para dewata, namanya Mantra Gayatri, dan begini bunyinya:

Aum bhur bhuvah svaha
Thatsavitur varenyam
Bhargho dhevasha dhimahi
Dhiyoyonach prachodayat
Om...

Itu saja digunakan, kalau mau, dan dijamin anda akan cepat mengerti segala macam yg selama ini anda pertanyakan. Cukup konsen di titik antara kedua alis mata sambil mengucapkan mantra itu berulang-ulang di dalam hati, bisa 30 menit setiap kali meditasi. Kalau mau, mata anda tidak perlu dipejamkan semuanya, tetapi dibuka sedikit. Buka sedikit dan lihat ujung hidung saja.

Setelah beberapa saat meditasi dengan teknik ini, anda akan sedikit demi sedikit mengerti bahwa agama-agama itu cuma metode belaka, dan kita bisa juga jalan terus saja menjadi diri sendiri tanpa perlu dibebani dengan konstruksi atau cara berpikir keagamaan yg seringkali bukannya membantu malahan membuat hidup menjadi lebih ribet while beauty is simple, very simple.

Yg beautiful itu yg simple. Semakin simple, semakin beautiful.

(Illustrasi): Langkah ketiga disimbolkan oleh three of wands. Dalam kartu Tarot Bali ini terlihat seorang punggawa yg telah menghabiskan 30% dari energinya, dan tidak sabar untuk menanti kembalinya investasi dari usahanya. Tentu saja apa yg ditunggunya tidak akan datang saat ini, masih ada 70% lagi tenaga yg tersisa di dirinya. Dan itu harus dihabiskan semuanya sebelum apa yg diharapkannya membuahkan hasil nyata. Tiga tumbak yg terlihat itu menyimbolkan sepertiga energi fisik yg dihabiskan oleh the punggawa. The punggawa himself or herself adalah simbol dari diri kita, ourselves.


+++

NOTE 11: Hujat Itu Ternyata Memang Menyejukkan


1. KITA ADALAH PUSAT DUNIA?


T = Mas Leo bagaimana pendapat mas mengenai negara Indonesia ini. Yang dalam perjalanan saya banyak dibilang sebagai central dunia tanah nyawa. Baik pelakon maupun sutradara adanya di Indonesia. Semua berawal dari tanah Indonesia.

J = Sebagai suatu narasi tentu saja bisa dibilang bahwa kita adalah "pusat dunia". Baik pelakon maupun sutradara adanya di Indonesia, and that's you yourself, diri anda sendiri. Anda ada di Indonesia kan? Dan anda adalah pelakon maupun sutradara bagi hidup anda sendiri. Dan artinya benar, bahwa semua berawal dari tanah Indonesia.

Tapi kalau mau dibilang sebagai sejarah obyektif, maka akan terlalu megalomaniak untuk klaim bahwa Jawa adalah pusat dunia secara fisik.

Secara batin, Jawa sering disebut sebagai "Pulau Nyawa", dan itu benar saja, dan artinya simbolik. Itu nyawa anda, di Pulau Jawa sebagai simbol dari tubuh anda.

Indonesia merupakan komunitas imajiner yg disatukan oleh Belanda. Bukan oleh Majapahit yg cuma memiliki trading partners dengan berbagai kota di kawasan Nusantara, tetapi dengan megalomaniaknya meng-klaim bahwa trading partners ini adalah "mancanegara" atau wilayah jajahan. Jajahan Majapahit, pedahal bukan.

Yg pernah menjajah Indonesia secara real cuma Belanda. Tetapi jajahan itupun berarti dalam tanda kutip, karena yg membawa Hindia Belanda menjadi beradab itu Belanda. Ketika Belanda masuk, Hindia Belanda (Nusantara) masih sangat terbelakang, suku-suku bangsa yg hidup tidak terlalu berbeda dengan hewan mamalia lainnya. Dan Belanda yg mengajari suku-suku bangsa di Indonesia untuk menjadi beradab.


+

2. MUHAMMAD TIDAK BERMORAL?


T = Kalau dibilang Muhammad tidak bermoral karena menyetubuhi sebelas istrinya setiap hari bukan melecehkan karena buktinya ada ditulis di Hadis, bacaan wajib umat Islam.

J = Saya tidak percaya ada orang yg kuat fucking his 11 wives setiap malam. Kalau satu istri di-fucked satu kali, berarti 11 kali orgasme dalam semalam. It's impossible.

Kemungkinan hadis itu palsu, dan dibuat di masa orang masih mengagungkan keperkasaan pria. Semakin perkasa semakin agung, begitu pikir manusia masa lalu.

Pedahal kita sekarang tahu bahwa yg penting kasih sayang, dan bukan banyaknya sperma yg dicipratkan.

Kita sekarang juga tahu bahwa jenis kelamin tidak perlu menjadi masalah, sehingga boleh saja laki sama laki fucking with each other, gak ada yg larang asal suka sama suka dan sudah 17 taon ke atas.

In Muhammad's case, kalopun benar dia fucking with his 11 wives every night, kemungkinan besar istri-istri itu tidak mengalami orgasme karena waktunya sedemikian singkat.

Bayangkan aja, dalam semalam 11 wanita. Lagipula, mana bisa ada emotional closeness? Itu kelakuan manusia yg sangat naluriah, mementingkan ejakulasi dirinya sendiri saja.

Tapi kalaupun benar Muhammad fucked his 11 wives every night, so what gitu lho! It's none of my business.

Muhammad tidak sendirian dalam deretan lelaki hypersex di sini. Raja Daud istrinya juga banyak. Raja Sulaiman lebih banyak lagi.

Daud malahan selingkuh dengan istri orang lain. Istri orang ini akhirnya melahirkan Sulaiman.

Sulaiman punya harem dari ratusan kampung, mungkin juga ada yg diimport dari Bali, who knows.

Dan di dalam Islam, gelar Daud dan Sulaiman cuma AS, allaihisalam, sedikit di bawah Muhammad yg SAW, sallalahualaihiwassalam.

Dan hal pemberian gelar cukup normal juga, karena di Indonesia DPR/MPR juga memberikan gelar kepada HM Suharto sebagai "bapak pembangunan nasional".

SAW itu semacam gelar "bapak pembangunan nasional" bagi bangsa Arab.

Sekian analisa saya untuk pagi ini.


+

3. SEJAK KAPAN SAYA JADI PROMOTOR TINJU?


T = Biar jelas boss, promotor tinju lain ama wasit lho, kalau wasit berhak menyatakan salah satu sudah KO, atau menghentikan pertandingan, karena mungkin salah satu petinju sudah terjadi pendarahan berat. Tapi kalau promotor tinju lihat di VVIP sambil senyum-senyum. Bener gak boss?

J = Sejak kapan saya jadi promotor tinju?

Saya cuma bilang bahwa sebagian dari kita masih susah membedakan antara HAM Kebebasan Berbicara (Freedom of Speech) dan maki-makian.

Freedom of Speech artinya kita bebas berpendapat apa saja, sama sekali tidak dibatasi, dan apa yg kita ungkapkan merupakan pendapat belaka, opini belaka.

Maki-makian lain lagi, dan termasuk bad manners, kelakuan yg tidak pantas. Memaki orang tidak sama dengan mengemukakan pendapat.

Berpendapat bahwa sesuatu itu jelek merupakan opini belaka, pendapat belaka. Dan itu jelas berbeda dengan memaki-maki orang lain dengan mengatakan bahwa dia itu jelek, lebih rendah dari manusia lain, dsb.

Contoh: Saya berpendapat bahwa PKS itu partai munafik, menipu orang dengan bilang sebagai "partai Islam berwawasan kebangsaan", pedahal dari tindakannya jelas tidak ada wawasan kebangsaan.

Tetapi saya tidak memaki-maki anggota PKS atau mereka yg memilih PKS dengan bilang: dasar antek Arab! otak udang! babi kurap! kutu anjing! kontol buntung! pelacur!

Anggota PKS dan para pendukungnya memiliki derajat yg sama, tidak lebih dan tidak kurang, dari kita yg ada di sini. Walaupun saya melihat bahwa otak mereka ada di dengkul, saya tidak memaki mereka sebagai manusia berotak dengkul dengan alasan yg sangat jelas, yaitu bahwa otak adanya di kepala dan bukan di dengkul.

Saya belajar praktek Kebebasan Berbicara ketika saya tinggal di AS. Kita memang bebas berbicara apa saja, tetapi kita juga memiliki azas kepatutan. Kita patut berpendapat berbeda, tetapi tidak patut untuk memaki orang lain.

Tidak pantas untuk meninggikan diri sendiri dan merendahkan orang lain. Well, kalau mau dilakukan bisa saja, but it's bad manners. Kelakuan yg tidak sopan, uncivilized.


+

4. HUJAT ITU TERNYATA MEMANG MENYEJUKKAN


T = Hujat/hujah adalah tradisi ilmiah. Bahkan pada masa intelektual Islam sebelum kaum Wahabbi berkuasa, para imam/ulama yang berbeda madzab tak jarang saling mengunjungi untuk melakukan debat publik maupun debat privat. Tradisi ini dimatikan ketika trah Wahabbi berkuasa dan membakar kitab-kitab ilmiah karena dianggap bid'ah.

Pengertian hujat/hujah menjadi bermuatan negatif karena kita orang indonesia memang gemar memakai istilah asing tanpa menelisik dahulu makna aslinya.

Ini ada lagunya (laku kanak-kanak):

Hujat hujat lagi
Basah basah lagi
Katak nyanyi riang
Bersahut-sahutan

Lihat semuanya basah
Tersiram hujat...

See? Jadi hujat itu ternyata memang menyejukkan, walau bisa juga membuat banjir dan bendungan jebol.

J = Saya sendiri dari dahulu sudah tahu bahwa Al Quran itu copy paste dari kitab-kitab Yahudi dan Kristen, baik dari yg resmi maupun yg tidak resmi.

Dan saya juga tahu bahwa Malaikat Jibril yg muncul di Goa Hira itu cuma proyeksi saja, bisa muncul di anda dan siapapun saja.

It's very normal untuk bernubuah, dan selalu menggunakan apa yg kita pelajari sebelumnya.

Kalau dulu orangnya mempelajari isi kitab-kitab Yahudi dan Kristen, maka ketika stress berat orangnya bisa ngelindur dan mengucapkan ayat-ayat yg dulu dipelajarinya itu.

Lebih masuk akal lagi karena dipelajarinya melalui mengaji, dihapalkan dan bukan ditulis. Semua ini penjelasan yg rasional, dan bukan hujat menghujat.

Kita akan menghujat orang ketika kita jingkrak-jingkrak dan berteriak: Hancurkan Israel, Basmi Yahudi, dsb.

Kalau cuma menuliskan fakta apa adanya saja, itu bukan menghujat. Bilang Yesus cuma manusia dan bukan Tuhan juga tidak termasuk menghujat. Bilang Muhammad cuma manusia dan bukan nabi juga tidak termasuk menghujat. Semuanya pendapat biasa-biasa saja.

Kesimpulannya, kita bisa beragama atau tidak beragama apa saja, dan kita bisa berpendapat apa saja, tentang diri kita sendiri maupun tentang diri orang lain. Yg kita tidak bisa lakukan adalah membatasi apa yg menjadi HAM orang lain. Kita tidak bisa memaksa orang lain untuk menghormati keyakinan kita.

Apa yg kita yakini bisa merupakan halusinasi bagi orang lain, dan apa yg orang lain yakini bisa saja merupakan halusinasi bagi kita. Bisa saja kita semuanya berhalusinasi which might be closer to the truth.


+

5. DIDATANGI 'UTUSAN' GEREJA MORMON


T = Mas Leo, beberapa minggu ini, dua orang 'utusan' gereja Mormon sering datang ke tempat kerja saya. Tampaknya mereka berbeda dengan orang Nasrani pada umumnya. Bagaimana pandangan Mas Leo tentang mereka, tentang Tuhan yang hidup, tantang nabi-nabi mereka? Mohon pencerahan!

J = Mormon memiliki pandangan tersendiri which is oke saja. Kita semua bisa memiliki pandangan sendiri, namanya HAM Kebebasan Beragama dan HAM Kebebasan Berbicara. Kalau suka, bisa diikuti. Kalau tidak suka, tidak usah. Saya sendiri tidak bilang mereka benar atau salah.

Agama-agama itu tidak ada yg benar dan salah dalam hal kepercayaan karena orang mau percaya apapun merupakan HAM yg ada di orang. Paling jauh kita bisa evaluasi dampak dari kepercayaan orang.

Kalau percaya model A, orangnya akan jadi seperti apa. Kalau percaya model B, akan jadi seperti apa. Dan semuanya itu psikologikal, bisa dijelaskan dari sudut pandang psikologi.

T = Kalau begitu, secara psikologikal, gimana sih mereka itu?

J = Secara psikologikal, artinya belief system orang akan mempengaruhi perilakunya.

Mereka yg percaya amal ibadah seperti di Islam, akan mati-matian jungkang jungking dan memaksakan diri ke Mekkah dengan tujuan supaya masuk sorga. Kalau puasa kurang, maka akan bersusah payah untuk ditebus, dan sebagainya.

Mereka adalah orang yg "terbelenggu", tidak bisa melihat essensi dari spiritualitas.

Ada juga belief system kebatinan Jawa yg tidak perduli dengan amal ibadah, karena percaya bahwa roh kita selalu satu dengan yg Illahi. Akibatnya orangnya akan tenang saja, tidak ngotot dan ngoyo. Tidak akan perduli dengan segala macam seruan untuk "bela agama" yg cuma permainan anak kecil saja baginya.

Mereka adalah orang yg "bebas" secara spiritual.

itu yg saya maksud bahwa apa yg orang percayai akan berpengaruh secara psikologikal bagi jiwanya, dan terlihat dari perilaku orangnya secara fisik.

Mormon adalah aliran Kristen yg cukup aneh. Perilaku mereka bagus walaupun termasuk fanatik juga. Dan orang fanatik memang bikin eneg, makanya Mormon di AS tidak terlalu disukai orang lain.

Mormon asalnya dari AS, ada nabinya juga yg namanya Joseph Smith. Dulu orang-orang Mormon dikejar-kejar, di-diskriminasi, sampai harus mengungsi ke negara bagian Utah.

Sekarang tidak ada lagi diskriminasi, mau percaya apapun merupakan urusan orang. Cuma, kalau menghadapi missionaris memang menyebalkan. Misionaris itu pen-dakwah, orang yg menyebarkan agama. Indonesia dari dulu menjadi lahan bagi Mormon untuk mencari pengikut, dan mungkin mereka pernah juga dilabeli sebagai "aliran sesat" di Indonesia.

Kasusnya mungkin mirip dengan Saksi Yehovah yg juga pernah dicap secara legal sebagai "aliran sesat" oleh Departemen Agama di masa Suharto. Tetapi sekarang masa Reformasi, dan segala macam penginjak-injakan HAM Kebebasan Beragama sudah tidak ada lagi. Kita sekarang bebas beragama apapun ataupun tidak beragama apapun.

Kalau anda suka menjadi Mormon, ya jadilah. Kalau tidak suka, bilang saja anda tidak tertarik.


+++

NOTE 12: Reinkarnasi dari Ibu Kita Kartini


T = Bung Leo, menyambung bahasan kemarin, Bung Leo sering menuliskan kalau Bung Leo sudah mendapatkan pencerahan. yang ingin aku tanyakan, siapa yang memberikan pencerahan itu dan pencerahan seperti apa yang Bung Leo dapatkan? Apakah berupa petunjuk, hidayah, ilham, wahyu ato apa?

J = Saya tidak pernah menulis kalau saya sudah mendapatkan pencerahan. Yg menulis meminta pencerahan adalah rekan-rekan yg bertanya kepada saya, dan terkadang saya bilang bahwa sekarang sudah siang, terang benderang dan rasanya panas, dan tidak perlu lagi tambahan pencerahan.

Paling jauh saya menggunakan kata pencerahan untuk merujuk kepada Sidharta Gautama yg memperoleh pencerahan ketika bangun tidur di bawah pohon Bodhi. Sidharta adalah orang yg ngotot dan ngoyo mencoba berbagai tarekat dan sempat bertahun-tahun menjadi pertapa tanpa mengerti apa itu yg namanya kesadaran. Akhirnya karena terlalu capek mau menjadi orang suci, Sidharta jatuh tertidur di bawah pohon Bodhi. Ketika bangun dia "melilhat" sesuatu di dalam pikirannya.

Apa yg Sidharta lihat itulah yg kita sebut sebagai pencerahan.

Dan Sidharta disebut sebagai seorang yg memperoleh pencerahan, seorang Bodhisatva atau Buddha yg berada di dunia. Bodhisatva adalah Buddha yg berada di dunia untuk membantu manusia-manusia lainnya agar tercerahkan juga, agar bisa melihat realita apa adanya saja.

T = Satu hal lagi soal agama. Ketika nanti Bung Leo sudah habis masa kontraknya di dunia (meninggal), Bung Leo ingin dikuburkan dengan cara apa? Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Yahudi, atau binatang? Secara binatang kan tidak beragama. Jadi kalau mati, binatang cuma digeletakin begitu aja atau jadi makanan predator.

J = Apakah anda pikir anda bukan binatang?

Menurut saya anda itu termasuk binatang juga, termasuk keluarga binatang mamalia dari species homo sapiens. Homo sapiens adalah binatang yg bisa berpikir, tetapi seringkali pikirannya itu membuat dirinya menjadi ribet sendiri seperti anda.

Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Yahudi, Komunis, Atheis, dsb merupakan produk dari pemikiran binatang yg namanya homo sapiens itu. Isinya simbol-simbol belaka, dan essensinya ada di luar simbol-simbol itu.

Kalau anda berpikir bahwa segala macam simbol-simbol agama adalah realita, maka anda jelas keliru. Anda belum memperoleh pencerahan.

Kalau anda sudah bisa melihat bahwa simbol adalah simbol, dan realita adanya di luar simbol, dan bahwa kesadaran anda itu abadi, dan tidak perlu tergantung dari berbagai macam simbol, maka bisalah dikatakan bahwa telah ada sedikit pencerahan yg anda dapatkan.

Kata "pencerahan" yg saya gunakan di sini berarti "pengertian".

Pencerahan kecil yg berarti "pengertian" bisa sedikit demi sedikit kita kumpulkan dalam hidup ini dan, kalau beruntung, kita bisa juga sekali-sekali memperoleh pencerahan besar, pengertian besar, di mana terjadi lompatan kuantum dalam pemahaman kita.

Kita semuanya hewan memamah biak, species kita namanya homo sapiens, yg juga memiliki berbagai varietas. Varietas homo sapiens namanya ras. Ada banyak ras manusia, ras Eropa, ras Melayu, ras Afrika, ras Cina, ras Indian, dll, tetapi semuanya masih satu species. Species homo sapiens.

Cuma, ada jenis homo sapiens tertentu yg merasa dirinya lebih tinggi daripada homo sapiens lainnya karena beragama tertentu. Pedahal yg namanya agama itu cuma pemikiran belaka, pemikiran yg dilahirkan oleh kesadaran manusia, dan isinya simbol-simbol belaka.

Yg essensial adalah kesadaran di diri anda, dan bukan pemikiran itu yg bisa dibuang setiap saat, dan dibuat kembali. Kita bisa de-konstruk dan re-konstruk pemikiran kita.

Berikut adalah tanya-jawab dengan seorang rekan wanita yg lahir pada tanggal 21 April, hari ini, dan saya sebut sebagai reinkarnasi dari Ibu Kita Kartini.

Mungkin anda akan bisa melihat sesuatu di dalam percakapan itu yg orang lain tidak bisa lihat. Apa yg anda lihat namanya pencerahan.

+

T = Dear Mas Leo,

Nama saya I, banyak yang ingin saya tanyakan, hanya saja saya tidak pandai merangkai kata kata menjadi kalimat yang enak dibaca. Mas Leo, yang saya ingin tanyakan banyak sekali, hanya saya masih bingung harus memulai dari mana dulu pertanyaan yang akan saya ajukan.

Pertanyaan awal dulu saja ya Mas Leo, begini: Saya pernah mimpi, mimpi ini terjadi beberapa tahun yang lalu, hanya sampai sekarang masih mencari jawab dari mimpi saya ini.

Saya bermimpi saya berada di suatu ruang yang kosong dan sangat terang bersih, semuanya terang putih bersih, hanya hening sepiiii sekali.

Ada rasa pedih bingung sedih dan ingin diraih dalam pelukan hangat untuk membuat saya tenang, saat itu saya menguatkan hati untuk berani tetap diam dan mengamati saya berada di mana. Ternyata saya berada di sebuah kuburan dan hanya satu kuburan yang saya ada di atasnya; bukan berdiri ternyata, tetapi saya duduk silo dan yang saya duduki adalah sebuah batu nisan berbentuk AL Quran besar, terbuat dari batu yang diukir menjadi sebuah Quran yang terbuka, serta ada tulisan Arabnya sama seperti aslinya.

Saya duduk silo dengan gagahnya sambil melihat ke sekeliling. Ternyata sepi sunyi hening tetapi sangat terang putih bersih, gak ada rasa takut, hanya merasa sepi pedih sedih teramat sedih.

Lalu saya dihadapkan pada suatu pilihan lagi setelah sketsa kuburan tadi. Ini terjadi masih dalam mimpi yang sama.

Di hadapan saya yang sedang duduk silo di atas kuburan berbatu Quran terbuka, saya dihadapkan pilihan memasuki sebuah kotak hitam pekat sampai badan sendiripun gak kelihatan.

Waktu saya masuk ke dalam ternyata sebuah hutan yang gelaaaaaap sekali, saat itu saya merasa gamang ketakutan mencari-cari orang lain, dan saat itu juga saya memilih duduk silo di atas batu nisan Qur'an.

Setelah saya memilih, tiba-tiba semuanya berakhir, dan saya tidak mimpi apa-apa lagi sampai bangun subuh. Saya selalu subuh bangunnya.

Begitulah Mas Leo cerita dari pertanyaan saya. Mohon Mas Leo berkenan menjawabnya, saya ucapkan banyak banyak terimakasih. Salam,

J = Dear I, thanks for sharing your dream with all of us.

Anda itu bermimpi berada di suatu ruangan yg full putih bersih, dan tidak ada seorangpun di sana, kecuali diri anda sendiri. Ruangan itu bersih, lengang, sepiiii sekaleh.

Nah, yg anda lihat pertama itu merupakan simbol dari pikiran anda sendiri yg hening. Ruangan itu bersisi empat, artinya Kesatuan alam semesta yg terdiri dari 4 unsur: udara, air, api, dan tanah. Ketika keempat unsur alam semesta itu berada dalam keseimbangan, maka kita akan melihatnya; dan melihatnya bisa melalui mimpi di kala tidur atau penglihatan di kala sedang tidak tidur.

Yg anda lihat pertama kali itu adalah apa yg anda akan alami terakhir di dunia nyata.

So, mimpi itu terkadang tersusun secara terbalik, yaitu apa yg anda lihat pertama ternyata bisa terbukti sebagai apa yg anda akan alami terakhir di dunia nyata. So, kita bisa melakukan interpretasi bahwa apa yg anda lihat pertama itu sebagai apa yg anda akan alami nanti kelak di kehidupan anda kali ini, yaitu duduk diam dan mengamati bahwa segalanya itu bening, putih, dan bersih, dan tidak ada siapa-siapa lagi di sana selain anda sendiri.

Anda sadar bahwa anda sadar. You were aware that you were aware. Eling bahwa anda itu ada. Itulah yg anda akan alami kelak setelah segala jatuh bangun di dunia ini selesai, dan selesainya pada waktu yg pas. Segalanya itu pas, jadi seperti mengikuti suatu skenario.

Ada awal, pertengahan, dan akhir. Dan di dunia ini kita cuma bisa bilang bahwa pada akhirnya anda akan sampai pada kesadaran yg fully aware bahwa anda ada karena anda itu ada. Just that.

Kesadaran seperti itu bisa disebut sebagai kesadaran kosmik (cosmic consciousness), bisa juga disebut sebagai kesadaran Illahi (Divine consciousness). Bisa juga disebut sebagai manunggaling kawula lan Gusti, bisa juga disebut sebagai union with God. Bisa disebut sebagai kesadaran Kristus (Christ consciousness), bisa disebut sebagai Kesadaran Buddha (Buddha Consciousness), bisa pula disebut sebagai Makrifatullah.

Di mimpi itu, lalu anda sadar bahwa anda ternyata duduk bersila di atas sebuah batu nisan yg berbentuk Al Quran terbuka. Anda duduk bersila saja di atas Al Quran itu. Nah, ini adalah simbol bahwa sebelum anda mengalami kesadaran Kosmik itu, jalan yg anda lalui adalah melalui disiplin Islami, mungkin semacam tarekat juga, walaupun tidak harus jelas merupakan tarekat dari aliran tertentu, yg menggunakan dalil-dalil Al Quran sebagai pegangan.

Tetapi akhirnya Al Quran itu anda duduki saja, dan duduknya secara bersila.

Bersila adalah gaya Jawa. Jadi, sebelum anda melihat bahwa segala sesuatunya itu ternyata kosong, anda akan sudah duduk bersila di atas Al Quran yang telah membatu. Bagi kesadaran anda, Al Quran itu ternyata cuma nisan saja. Nisan artinya pertanda atau simbol.

Pertanda apa? Pertanda bahwa ada manusia yg pernah hidup. Tetapi manusia itu telah mati, dan sebagai pertanda atau nisan dari manusia yg telah mati itu, ternyata ada sebuah Al Quran terbuka. Dan anda duduk bersila di atasnya.

Tetapi anda itu tidak mati.

Nisan itu merupakan simbol dari diri anda yg telah mati, tetapi ternyata kesadaran yg ada di diri anda itu hidup. Ternyata anda itu tidak mati, melainkan hidup. Dan anda itu bisa hidup bahkan tanpa harus membaca dan komat kamit tentang isi dari Al Quran itu yg ternyata hanya sebuah batu.

Bentuknya hanyalah batu nisan saja. Dan kita semua tahu, bahwa batu nisan tidak berarti apapun, hanya pertanda saja. Hanya menandakan bahwa ada manusia yg meninggal dan dikuburkan di tempat itu. Just that.

So, artinya adalah, kesadaran di diri anda itu tahu bahwa Al Quran itu ternyata hanya benda mati, tidak lebih dan tidak kurang.

Lalu yg hidup itu apa ? Yg hidup adalah kesadaran di diri anda itu.

Nah, ini adalah tahap terakhir sebelum anda mencapai kesadaran kosmik yg secara berurutan muncul pertama kali di mimpi anda.

Di mimpi anda, anda merasa seperti diberikan pilihan untuk masuk ke dalam lorong gelap yg tidak jelas bentuk dan maksudnya. Anda sempat masuk juga, tetapi akhirnya anda balik kembali untuk duduk di atas nisan berbentuk Al Quran itu.

Artinya apa? Artinya, bahwa pada saat pertama ketika anda memulai perjalanan spiritual, anda akan dihadapkan pada pilihan untuk keluar dari kesadaran yg merupakan hak anda sebagai ruh. Kalau mau, anda bisa masuk ke dalam belantara hitam pekat itu, dan anda bahkan akan mencoba juga untuk masuk kesana, tetapi anda ternyata tidak suka, dan akhirnya anda balik kembali ke tempat anda duduk bersila di atas batu nisan berbentuk Al Quran itu.

So, apa yg anda lihat di mimpi itu semuanya merupakan simbol perjalanan spiritual yg akan anda hadapi di kehidupan kali ini. Saya sebut sebagai kehidupan kali ini bukan karena saya mengajarkan reinkarnasi. No, it doesn't work like that. Anda bisa saja percaya kepada reinkarnasi, dan bisa juga tidak percaya, it's your own choice, dan menurut saya tidak terlalu penting.

Yg penting itu adalah fakta yg terlihat di dalam mimpi anda sendiri itu bahwa di kehidupan anda saat ini anda akan mengalami semua hal yg terlihat di mimpi itu. Detil tentu saja akan menyusul belakangan dalam kehidupan sehari-hari, yg bisa berjalan tahunan, belasan tahun, bahkan puluhan tahun, sampai anda tuntas menelurusi segala pilihan-pilihan yg terbuka bagi hidup anda.

Kita cuma bisa tahu bahwa pada akhirnya anda akan sadar bahwa anda itu sadar, dan bahwa ternyata tidak ada lainnya selain kesadaran yg ada di diri anda itu. You are alone, looking out of yourself, and there would be no other consciousness but your own.

Isn't it God? Bukankah itu yg namanya Kesadaran Illahi? There is no other consciousness but God's, and that God is looking out of your own very eyes. Melihat keluar dari mata anda sendiri.

That's God's consciousness / cosmic consciousness / makrifatullah.

You are a God in amnesia, anda adalah bagian yg tak terpisahkan dari kesadaran Illahi yg sering kita sebut sebagai "Allah". Bisa juga disebut sebagai cosmic consciousness.

So, there is no god but God. Tidak ada yg lain selain Allah. You are a part of Allah.

When you look out from your very eyes, Allah also looks out from his/ her/ its very eyes. You are Allah incarnated. We are Allah incarnated. We know that to be sure deep within our own consciousness.

Tapi dunia ini penuh manipulasi dan rekayasa, banyak yg mencoba meyakinkan kita bahwa Allah ada di awang-awang, dan kita ada di bumi untuk mengumpulkan pahala melalui amal ibadah. That's the great lie. The truth is very simple, however. We are all Allah incarnated. Dan tidak perlu segala amal ibadah demi mengumpulkan pahala. Bagaimana mungkin bagian dari kesadaran Illahi mengumpulkkan pahala?

We are always a part of All That Is or Allah. When we fully realize that, it is called Makrifatullah.


+++

NOTE 13: Frekwensinya itu Frekwensi Buddha


Teman-teman,

Sampai saat ini yg saya kenal sendiri pernah berjalan-jalan ke dimensi lain cuma satu orang, sebut saja namanya Mas X yg ikut datang dalam copy darat Milis Spiritual-Indonesia yg pertama di Jakarta, akhir November 2007. Mas X bawaannya kalem sekali, dan frekwensinya itu frekwensi Buddha. Kalau duduk di sebelahnya anda akan langsung mencapai level samadhi.

Menurut cerita, Mas X ini dari kecil suka menggunakan mantera-mantera berbahasa Jawa dan Arab. Something like kalimosodo dan berbagai lafal Arab Jawa lainnya. Lalu, suatu saat, sepulang dari kantor dia diajak untuk mampir di sebuah warung makan oleh tiga orang berpakaian gamis putih; gamis adalah pakaian pria Arab yg panjangnya sampai ke tumit. Setelah itu Mas X tidak ingat apa-apa lagi, hilang selama satu bulan penuh. Keluarganya mencari-cari kesana kemari, tapi tidak ketemu.

Satu bulan setelah itu Mas X balik kembali ke rumahnya dengan naik taxi, mengenakan pakaian yg sama yg dikenakannya ketika menghilang satu bulan sebelumnya, dan dengan gigi yg biasa saja, seperti baru pulang kantor, tidak seperti orang yg kelayapan satu bulan penuh tanpa berita.

Waktu baru sampai di rumah, Mas X masih bisa melihat segala macam makhluk halus, masih linglung, tetapi lama-kelamaan biasa lagi. Mungkin harusnya Mas X diperiksa gelombang otaknya, sebab kalau kita duduk di sebelahnya, kita akan langsung berasa bahwa frekwensi gelombang otaknya itu berbeda.

Mungkin kasus-kasus seperti inilah yg dialami oleh Prabu Joyoboyo dari Kerajaan Kediri yg konon langsung hilang begitu saja. Nabi Elia dari Israel juga bablas begitu saja. Yesus atau Nabi Isa AS juga hilang begitu saja. Hilang, bablas ke dimensi lain?

Mungkin juga mereka yg mengaku diculik UFO itu sebenarnya hilang ke dimensi lain. Tapi dimensi lain itu apa kalau bukan gelombang otak kita yg berubah sehingga kita tidak terlihat lagi di dimensi ruang dan waktu ini?

Hipothesa saya bilang bahwa dimensi lain itu cuma gelombang otak kita sendiri. Kita bisa jalan-jalan ke dimensi lain kalau gelombang otak kita berubah. Ada yg berbakat, dan ada yg tidak. Jadi tidak usah dipaksakan kalau anda memang tidak berbakat.

Berikut penuturan Mas X yg dituliskannya seolah-olah kisah orang lain. Judulnya: "Lanang, Ia Tak Pernah Tahu Jawabnya". Source:

Mungkin Mas X sudah tidak tune in lagi ke milis Spiritual-Indonesia karena terlalu bising baginya. Di tulisan berikut kita bisa melihat tahap-tahap meditasinya, cirinya seperti apa saja. Kisah tentang jalan-jalan ke dimensi lain tidak disebutkan secara terperinci di tulisan itu, tetapi saya tahu karena diceritakan sendiri oleh orangnya secara lisan.


+

LANANG, IA TAK PERNAH TAHU JAWABNYA...


Ini adalah uneg-uneg hati seorang sahabat, "Lanang" begitu saya memanggilnya, yang kemudian saya tuangkan dalam rangkaian kalimat yang sekiranya dapat menjadi sebuah bacaan sederhana bagi siapa saja, ini hanyalah penggalan sebuah pengalaman hidup dan fenomena spiritual yang dirasakan olehnya.

Konon Lanang biasa dan sering melakukan "perjalanan ke dimensi lain" yang dalam bahasa kerennya disebut astral travel, out of body experience, rogo sukmo, atau nama-nama lain sejenis.

Lanang sahabat saya ini tidak terlalu paham dengan nama-nama itu dan sedikitpun ia tak pernah punya keinginan untuk sejauh itu. Tujuan awalnya cuma ingin merasakan keheningan, berbicara pada hatinya dan meninggalkan pikiran-pikiran sumpek yang mendera hidupnya.

Lanang hanya menjalani apa yang ia tahu tentang meditasi dengan dzikir dari seseorang yang ia hormati, sedikit belajar, bertanya dan membaca agar ia punya referensi dan tahu tentang apa yang ia lakukan selama ini menurut bahasa kekiniannya.

Lanang sendiri tidak pernah menyadari kapan awal mula ia mulai menyebrang ke dimensi yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya; ia cuma tahu dalam meditasi yang ia lakukan selama ini, ia temukan hal indah yang tak terbayangkan seperti nafas yang demikian teratur, perlahan dengan jeda yg panjang di antara tarikan dan hembusan nafas, detak jantung yang berangsur menjadi perlahan sampai tahapan ekstase yang amat membuat ia ketagihan.

Bahkan ia pernah amat sangat ketakutan ketika suatu saat nafas dan detak jantungnya serasa terhenti seketika. Astagfirullah, Allohuakbar... Lanang mengira saat itu ia telah mati, semua terasa kosong tak ada apa-apa dan siapa-siapa, tak tahu di mana, amat membingungkan. Serta merta ia memohon ampun istighfar berulang-ulang, dan ia tersadar kembali. Alhamdulillah…

Dalam kesempatan meditasi berikutnya ia mulai merasakan sensasi aneh ketika tubuhnya jadi terasa amat ringan, ada sesuatu yg seolah-olah akan terlepas dan tercerabut dari tubuhnya... entah ia tak tahu itu apa.

Ia cuma merasakan suhu tubuhnya memanas, butir-butir peluh mengalir di sekujur tubuh, perih serasa tersayat ketika peluhnya luruh mengaliri permukaan kulit, tapi ia berusaha mengabaikan rasa itu. Tapi kepalanya berdenyut-denyut. Kejadian itu terus berulang pada meditasi berikutnya dan ketika ia terus berusaha mengabaikan hal itu kepalanya kembali berdenyut hebat dan ia yakin hal itu akan hilang suatu saat, dan benar firasatnya hal itu tidak lagi terjadi di sesi-sesi selanjutnya, namun muncul hal lain yang juga membuat ia menjadi ketakutan setengah mati: ia melihat dirinya tengah duduk bermeditasi…

Kembali ia panik dan berpikir ia telah mati, ia berusaha menenangkan diri sedapat mungkin. Ia berusaha menyebut namaNya sebisanya meskipun terbata-bata. Astaghfirullah… Subhanallah... sekali lagi ia berusaha yakinkan hatinya bahwa Tuhan Maha Menjaga dan takdir serta kematian adalah MilikNya.

Lanang terkadang tersenyum sendiri ketika mengingat pengalaman pertamanya itu.

Selanjutnya ia mulai terbiasa dan pasrahkan segalanya pada Sang Khalik pemilik hidup dan ia baik-baik saja…

Menurut asumsi Lanang itu adalah ketenangan dan kesunyian hakiki yang tak mungkin ia tolak kedatangannya. Di sana tak ada beban, semua mengalir tanpa diminta, tanpa perintah, itu saja sudah nikmat luar biasa baginya, dan tanpa ia sadari proses lain tengah berjalan ke depan jauh dari sekedar yang ia inginkan.

Saya juga pernah mendengar kisahnya dari orang lain tentang pengalaman perjalanan aneh yang tak disadarinya namun telah mengubah persepsinya tentang meditasi mendalam dan membuat ia memahami kebesaran Tuhan dengan ragam fenomena mahluk ciptaanNya, dimensi ruang dan waktu yang diciptakan dan banyak hal lain dalam genggaman kekuasanNya. Maha Suci Tuhan semesta alam... Subhanallah.

Ada yang mengherankan dan masih jadi sebuah pertanyaan dalam dirinya adalah mengapa terkadang ia tidak menyadari kalau ia "melakukan perjalanan" ketika ia tidur, bahkan berkunjung ke suatu tempat atau datang kepada seseorang atau lebih pada waktu yang sama secara bergantian tanpa diawali meditasi seperti yang biasa ia lakukan dengan sengaja atau jika memang ia inginkan tapi selalu saja ada satu kesamaan dasar dari keduanya yaitu "ia sadar dan bisa mengingat apa yg telah ia lakukan".

Lanang mengakui terkadang ia tak bisa menuju ke tempat atau seorang yang ia inginkan dan ia berusaha tidak kecewa serta meyakini jika hal itu terjadi berarti ia tidak dijinkan olehNya, ia menyadari manusia penuh keterbatasan, bahwa Tuhan Maha Tahu apa yang terbaik buat mahlukNya, atau selalu berprasangka baik kalau Tuhan melindungi dari sesuatu yg kurang baik buatnya.

Tuhan pemilik semesta alam dan isinya, semua adalah milikNya termasuk jiwa dan roh kita, Tuhan berhak melakukan apa saja pada ciptaanNya.

Lanang pernah bertanya pada beberapa orang yang mumpuni dalam hal itu, jawabannya adalah itu terjadi karena dipicu oleh ingatan akan "sesuatu", bisa saja ingatan akan suatu tempat, peristiwa, seseorang, saudara, teman, kerabat bahkan orang-orang yang baru saja ia kenal hari ini atau sejam yang lalu, selebihnya itu merupakan "hadiah" dari Tuhan agar kita mau lebih bersyukur atas nikmat hidup yang tak terhingga.

Ia juga tak pernah tahu bagaimana ia bisa berkomunikasi dengan mereka yg tak kasat mata, bagaimana ia kehilangan rasa takut manusiawinya saat itu. Bagaimana ada orang lain yang menyatakan kalau ia didampingi "mereka yang tak kasat mata", bagaimana ia merasa nyaman-nyaman saja berdampingan dengan mereka, bagaimana ia bisa terhubung dengan orang-orang yang ia pikirkan, bagaimana ia bisa menghampiri mereka, bagaimana ia bisa dirasakan kehadirannya, bagaimana ia bisa menyentuh benda apapun yang ia mau ketika berada disana, bagaimana ia bisa mempengaruhi suhu ruangan, bagaimana ia menimbulkan bau khusus disekitar org yg terhubung, dan fenomena lain yang membuat ia bingung?

Lantas pertanyaannya, dari mana ia tahu semua itu?

Lanang mendengar pengakuan dari beberapa orang yang konon "berilmu" atau mereka yang memang sudah dikenal atau tidak sengaja bertemu di suatu tempat, padahal ia tidak mengenal siapa mereka sebelumnya, atau fenomena itu muncul saat melakukan meditasi bersama-sama di satu tempat atau berbeda tempat dengan janji atau bahkan tanpa meditasi sekalipun.

Segala sesuatunya berjalan tanpa ia minta... Aneh, ini sungguh aneh buatnya!

Belum lagi hal-hal aneh yang ia alami satu demi satu, pengalaman demi pengalaman, tapi ia tak tahu harus apa, merasa terbebani atau bersyukur, ia hanya ingin berbagi tapi terkadang ada hal yang memang tak boleh ia ceritakan; entah siapa yang mengatakan tapi hatinya berkata begitu.

Pengalaman ini akan jadi bahan tertawaan kalau saja ia bercerita pada mereka yang amat mengedepankan pemikiran logika dan modern science.

Entahlah, Lanang sahabat saya ini terkadang berpikir lurus-lurus saja, tak ada yg tak mungkin jika Tuhan menghendaki. Ia jalani apa adanya tanpa berusaha mencari tahu apa dan bagaimana itu bisa terjadi, apa misi hidupnya.

Semuanya ia pasrahkan padaNya, ia syukuri sebagai suatu anugerah. Ia tak pernah merasa bahwa ia bisa lakukan itu, ia merasa biasa-biasa saja sama seperti yang manusia lainnya, semua mengalir dan terjadi begitu saja, ia hanya meyakini semua terjadi karena kehendakNya.

Lanang tak pernah tahu jawabannya...

+

Dan Mas W, seorang yg disinyalir menganut Atheisme dan terkenal sangat sok tahu ikut menanggapi tulisan saya di bagian awal, sbb:

He he he, masne memang oye... Contonya dalam pencarian UFO ini, orang dari SETI bilang belum ketemu, belum ada bukti konkret obyektive, tapi banyak pilot, astronout, kosmonot yang "melihat" penampakan UFO.

Akhirnya DR. Rick Strassman mencari UFO tidak keluar kemana-mana, tapi mencari di gelombang otak manusia-nya sendiri. Dan dia simpulkan, itu gejala namanya psychedelics. UFO sementara disimpulkan oleh DR. Rick Strassman berada di otak manusianya sendiri... :)

+

Sampai saat ini saya sendiri tetap berpendapat bahwa mungkin saja manusia bisa hilang bablas ke dimensi lain sehingga tidak telihat lagi di dimensi ruang dan waktu ini. Tetapi bablasnya lewat kesadaran kita sendiri ketika gelombang otak kita berobah. Gelombang otak kita berobah sedikit saja, kita sudah akan bisa melihat penampakan berbeda. Ada yg namanya malaikat, jin, nabi, Buddhas, dan segala macam makhluk yg sebenarnya merupakan bagian dari kesadaran kita sendiri saja.

Kesadaran kita masuk ke dalam kesadaran kita sendiri saja.


+++

NOTE 14: Jalan Syariat, Tarekat dan Makrifat


T = Salam,

To the point, kalau memang menurut anda bahwa Allah / Tuhan atau whatever is that itu adalah hasil dari kesadaran kita, artinya menurut anda bahwa Tuhan itu secara Dzat tidak ada, secara materi tidak ada, is that correct?

J = Menurut saya, segala macam pembahasan tentang Allah / Tuhan adalah hasil dari pemikiran manusia. Asmaul Husna itu hasil pemikiran manusia yg mengkonsepsikan bahwa ada asma-asma Allah.

Allah / Tuhan yg asli ada, dan adanya di dalam kesadaran anda, kesadaran saya, dan kesadaran semua manusia. Dan Allah yg asli ini bukanlah Allah yg dikonsepkan, melainkan cuma bisa dirasakan saja.

Anda tahu bahwa Allah ada, dan adanya di dalam kesadaran anda. Ini adalah Allah yg lebih dekat kepada kesadaran anda dibandingkan dengan urat leher anda sendiri.

T = Jadi yang menciptakan alam semesta ini beserta isinya dan semua hukum yang mengikatnya itu siapa, karena menurut anda Tuhan itu hanya sekedar konsep, artinya Tuhan itu tidak ada dalam "sosok". Kalau itu cuma konsep berarti tidak berwujud, kalau tidak berwujud berarti tidak bisa menciptakan sesuatu. Tapi kenyataannya alam semesta ini beserta isinya ada. Tolong anda jelaskan kenapa Tuhan yg hanya cuma konsep (hasil pemikiran manusia) tapi bisa menciptakan alam semesta ini beserta isinya dan segala hukum yg mengikat atas segala hal.

J = Alam semesta beserta segala isinya telah ada terlebih dahulu sebelum ada konsep tentang Tuhan. Manusia berevolusi dari jenis monyet-monyetan yg tinggal di dalam goa sampai akhirnya menjadi manusia metroseksual yg tinggal di kota metropolitan Jakarta Raya. Segalanya itu proses.

Kita sekarang tahu ada Teori Evolusi, ada Teori Bing Bang, dan berbagai teori dari ilmu pengetahuan untuk menjelaskan asal usul alam semesta dan evolusinya. Tetapi ini semua teori yg relatif baru. Walaupun lebih bersifat ilmiah, ini teori-teori baru.

Teori lama tentang alam semesta diberikan oleh agama-agama. Dalam tradisi Samawi, teori penciptaan manusia di Taman Firdaus ditulis oleh Nabi Musa AS. Jadi, Tuhan menciptakan Adam sebagai pria pertama, lalu Hawa sebagai wanita pertama diciptakan dari tulang rusuk Adam. Ini teori saja dan jelas tidak ilmiah. Teori penciptaan manusia di Taman Firdaus cuma sahibul hikayat atau mitos belaka.

Ada juga teori penciptaan alam semesta dalam waktu enam hari saja oleh Allah. Teori ini juga ditulis oleh Nabi Musa AS. Kita sekarang tahu bahwa alam semesta tidak tercipta seperti itu, tetapi teori sahibul hikayat dari Musa AS cukup memadai untuk manusia masa lalu yg bahkan mengimaninya.

Kita sekarang menganggap kisah-kisah penciptaan alam semesta oleh Allah yg termuat di kitab suci sebagai mitos belaka. Yg kita pakai adalah teori yg lebih ilmiah seperti Teori Big Bang, Teori Evolusi, dsb.

Allah yg asli itu ada, dan adanya bukanlah di konsep-konsep tentang Allah yg tidak lain dan tidak bukan merupakan hasil pemikiran manusia di masa lalu. Allah yg asli itu hidup di kesadaran anda sendiri. Bisa juga dibilang bahwa Allah adalah proyeksi dari kesadaran anda sendiri. In the end, yg ada cuma kesadaran anda sendiri saja. But, so what gitu lho!

Ada juga kalangan tertentu di Indonesia yg percaya bahwa dalam waktu kurang dari 10 tahun ke depan akan muncul utusan Allah sekelas rosul.

Menurut saya, apabila prediksi itu benar, maka orang yg akan muncul kemungkinan besar asalnya dari luar agama-agama, dengan pertimbangan sbb:

1. Kalau anda percaya Tuhan ada, maka Tuhan akan tetap akan ada, dan tidak tergantung dari agama.
2. Tuhan yg cuma eksis kalau orang beragama bukanlah Tuhan, melainkan konsep saja.
3. Agama seringkali tidak mengajarkan manusia untuk menemukan Tuhan, melainkan menjadi robot syariat belaka demi kepentingan golongan tertentu.
4. Manual dari semua agama atau syariat, kalau dijalankan sampai tuntas, tidak akan menghantar manusia sampai menemukan Tuhan.

Dalam Islam, ada yg namanya jalan syariat, tarekat, dan makrifat. Dan, walaupun banyak orang bilang bahwa jalannya itu seperti anak tangga berurutan dari syariat naik ke tarekat dan akhirnya makrifat, saya sendiri, berdasarkan pengalaman dan intuisi, akhirnya mengerti bahwa jalan syariat itu ada batasnya. Dan batasnya itu menjadi robot syariat. Untuk keluar dari syariat perlu membebaskan diri dan masuk jalan tarekat. Tarekat artinya pemikiran bebas.

Jalan tarekat ada batasnya juga, pemikiran demi pemikiran hanya akan sampai pada kesimpulan bahwa apapun bisa kita konsepkan, dan valid bagi kita sendiri, walaupun tidak harus valid bagi orang lain. Jalan tarekat itu jalan buntu juga, berputar di situ saja. Untuk keluar dari jalan tarekat harus lompat lagi dan masuk jalan makrifat.

Jalan makrifat adalah menjadi diri sendiri saja, mengikuti intuisi yg muncul dari dalam diri sendiri tanpa takut dikucilkan, tanpa takut dipandang rendah oleh orang lain. Jalan makrifat adalah jalan nabi-nabi. Nabi Muhammad mengikuti jalan makrifat, Nabi Musa juga, Nabi Isa juga. Makanya kisah hidup mereka begitu aneh.

Syariat harus ditinggalkan, dan lompat masuk tarekat. Setelah itu tuntas harus lompat lagi, masuk makrifat. Dan mereka yg sudah berada di jalan makrifat memang sangat susah untuk diikuti jalan pikirannya oleh mereka yg levelnya masih "bawah".

Honestly, I hate to talk about "makrifat", tetapi dalam konteks pemikiran Indonesia mau gak mau harus digunakan juga. Mau gak mau kita harus akui bahwa ada level "bawah" dan ada level "atas". Itu istilah yg selama ini saya hindari untuk gunakan, tetapi mungkin mulai harus digunakan juga karena semakin kita jujur maka orang akan semakin terbantu. Kalau ada yg kita sembunyikan, maka kita tidak bisa membantu sepenuhnya.

Kalau kita sudah mengeluarkan semuanya dan ternyata orang masih belum terbantu juga, ya sudah. Kita cuma bisa membantu sebatas kemampuan kita saja, and no more than that. We are still human.

Walaupun Tuhan adanya di dalam kesadaran kita, we are still human.


+++

NOTE 15: Aku lagi jatuh cinta sama diriku sendiri


T = Leo, aku lagi jatuh cinta sama diriku sendiri, bukan aku, tapi Aku.

Kemaren malem aku nemuin sesuatu, or should I say remember, sesuatu 'masuk' ke dalem diriku, dan yang masuk itu Aku sendiri, masuk dan nyambung, kayak lingga dan yoni he he he he he he he indah sekali.

J = Thanks for sharing, I'll bet it's beautiful. It should have been really beautiful indeed, karena yg masuk itu bukan orang lain melainkan diri anda sendiri saja.

Of course yg muncul itu simbol belaka.

Biasanya kalau kita mengalami illuminasi atau pengalaman yg sangat gimana gituh, maka yg muncul simbolnya sesuatu yg berbeda dari kita. Bisa muncul simbol seorang pria atau seorang wanita.

Terkadang saya memiliki pengalaman spontan ketika tertidur, yaitu seperti ada seorang pria yg memasukkan his thing to my mouth. Rasanya seperti keselek gituh, tapi enak juga. Most of the times, wajahnya tidak jelas. Mungkin sebenarnya I did that myself, jadi saya sendiri yg memasukkan barang saya ke dalam mulut saya sendiri.

Your experience might be more neutral sexually, lebih netral karena konotasi seksualnya lebih datar. Yg saya alami tidaklah datar, melainkan jelas sekali ada yg masuk, dan itu barang pria lain yg, sejak saat ini, akan saya tafsirkan sebagai barang saya sendiri.

Terkadang ada juga mimpi tentang wanita yg meminta dimasuki. Terkadang saya berhasil masuk, dan terkadang ketika sedang berusaha masuk akhirnya terbangun. Terbangun karena terlalu bernapsu, maybe. So, the trick is to keep the motion constant. Jangan terlalu bernapsu dan jangan terlalu cuek. Harus konstan.

Spiritualitas kita ini aneh sekali, simbol dari union with God itu adalah lingga yoni, alat kelamin wanita dan pria. Dan di situ juga tidak jelas siapa yg jadi wanita dan siapa yg jadi pria.

Kita cuma tahu bahwa roh kita memiliki sifat pria dan wanita sekaligus, maskulin dan feminin sekaligus, dengan dampak yg sangat jelas, yaitu kita bisa tertarik kepada lawan jenis maupun dengan yg sejenis, walaupun fisik kita tetap saja, kalau tidak pria ya wanita. Yg hermaphrodite juga ada, memiliki dua kelamin sekaligus, tetapi jarang sekali. Most of us are either male or female.

Yg jelas, roh kita male dan female sekaligus. Ada yg fisiknya pria tetapi roh-nya lebih banyak sifat femininnya. Ada yg fisik-nya wanita, tetapi sifat roh-nya lebih banyak maskulinnya which is also ok, tidak haram.

Surely, it was a very nice way to experience "Aku" (besar) menyatu dengan "aku" (kecil).

Do you really mean that you had sex with yourself, by the way? How come? Masuknya dari sebelah mana? The answer is not really important, though. Maybe itu semacam pengalaman romantis making love with ourselves. Kita bermimpi bercumbu rayu, tetapi bercumbu rayu dengan diri kita sendiri saja.

Dan itu simbol dari manunggaling kawula gusti, union with God, which is none other than we uniting with the greater "We". I uniting with the greater " I". A mystical union.

"There is none other from the beginning until the end, it's only me," begitu kata Jalaluddin Rumi.

Iyalah, God is a part of you, and you are a part of God. And because God is within the consciousness of everybody, it would also mean that you are a part of me, and I am a part of you. Spiritually speaking, seperti itu pengertiannya.

T = Btw, tanggal 26 free ngga? Let's meet up if ur free, if not then another day.

J = I shall be free for you, kapan lagi?


+++

NOTE 16: Om adalah Simbol Tuhan


Saya dulu suka bilang: "Ngapain mikirin Tuhan, Tuhan aja gak mikirin kita kok!" And that was as honest as I could be.

Yg namanya aliran dalam agama tidak terhitung banyaknya, dan masing-masing klaim sebagai paling benar sendiri. Kristen Protestan memiliki, mungkin, puluhan ribu denominasi. Denominasi itu semacam pemerintahan gereja yg terpusat. Satu denominasi bisa membawahi ribuan gereja di puluhan negara.

Nah, puluhan ribu denominasi Kristen Protestan itu mau diapain? Ya tidak diapa-apain.

Islam juga memiliki, mungkin, jutaan ulama. Setiap ulama memiliki cara berpikir sendiri, dan berhak mengeluarkan fatwa. Fatwa itu sahih, dan berlaku bagi si ulama sendiri dan orang yg mau mengikuti dia. Bisa dihitung berapa banyak pendapat?

Hindu juga begitu, ribuan aliran. Hindu Bali termasuk kecil kalau dibandingkan dengan Hindu di India di mana segala macam bisa masuk.

Buddha memiliki ribuan organisasi dengan nama dan pemikiran berbeda. Ada Buddha Srilanka, Buddha Tibet, Buddha Jepang, Buddha Cina. Saya juga bisa klaim bahwa saya sharing ajaran Buddha. Bisa saja. Biarpun liar, itu bisa saja dilakukan.

Belum lagi segala macam agama-agama aneh yg mungkin belum pernah kita dengar seperti Zoroastrianisme, Paganisme, macam-macam.

Makanya saya lebih suka sharing pengalaman spiritualitas pribadi, bagaimana kita akhirnya mengerti bahwa segala macam agama dan tradisi itu isinya cuma simbol-simbol saja, dan yg penting adalah kultivasi spiritualitas di diri kita masing-masing.

Biasanya saya memasukkan semua tradisi dan agama itu dalam satu kategori, yaitu kategori budaya. Budaya artinya buatan manusia. Karena buatan belaka, artinya kita bisa memperbaiki apa yg ada sekarang. Perbaiki saja, robah saja, dan terapkan sendiri. We can make and remake our religions right now.

Segala agama-agama itu isinya dogma-dogma yg sebenarnya juga mungkin sudah tidak dipercayai lagi oleh orang yg mengaku sebagai penganutnya. Siapa yg percaya Allah bikin manusia di Taman Firdaus? Siapa yg percaya alam semesta diciptakan Allah dalam 6 hari saja? Pedahal kisah seperti itu merupakan bagian dari iman di masa lalu. Dan mungkin juga bagian dari iman di masa kini bagi agama tertentu. But so what gitu lho!

Yg bilang segala mitos itu bagian dari iman adalah para pemimpin agama, sedangkan banyak dari orang-orang yg mengaku menganut agama sendiri sudah tidak perduli lagi dengan mitos-mitos yg, konon, harus diimani itu. Siapa yg percaya Isra Miraj benar-benar terjadi secara fisik? Mao percaya boleh, tidak mao percaya juga tidak apa-apa.

Yg penting adalah spiritualitas di diri kita. Bagaimana kita akhirnya bisa menerima bahwa kesadaran kita itu abadi, bahwa yg namanya Allah atau Tuhan cuma proyeksi dari kesadaran kita saja. Spiritualitas adalah kultivasi kesadaran di diri kita masing-masing.

+

Dalam Hinduisme, Shakti pasangan Shiva sering diartikan sebagai energi. Memang seperti itu konsep populernya. Itu pengertian umum. Shakti itu "sakti" dalam Bahasa Indonesia; kata bendanya menjadi "kesaktian", or "kesakten" dalam Bahasa Jawa. Kesaktian adalah energi, that's true.

But I am here talking about Shakti, Shiva's consort, yg sering digambarkan sedang ML dengan Shiva. I am deliberating on the essence of it in relation to meditation.

Nah, Shiva yg sedang fucking dengan Shakti adalah simbol dari manunggaling kawula lan gusti atau union with God. Secara abstrak, hubungan kelamin antara Shakti dan Shiva digambarkan dengan Lingga Yoni. Lingga simbol dari Shiva, dan Yoni simbol dari Shakti. Ternyata, Lingga Yoni itu bentuknya bukan Lingga yg masuk ke dalam Yoni, melainkan Lingga yg berdiri di atas Yoni.

Dengan kata lain, manunggaling kawula lan gusti itu bukan soal masuk memasukkan alat kelamin, melainkan gabungan antara kedua kecenderungan manusia, feminin dan maskulin. Feminin itu tubuh bagian bawah, cakra sex. Shakti juga simbol dari cakra sex. Dan maskulin itu tubuh bagian atas, cakra mata ketiga. Shiva adalah simbol dari kesadaran manusia atau cakra mata ketiga.

Thus, Lingga Yoni adalah union dari kultivasi kedua cakra itu, yg tetap terpisah menjadi dirinya sendiri tapi menyatu dalam aktifitas ML yg goyang-goyang terus tapi tidak pernah mencapai klimaks. Itulah manunggaling kawula lan gusti di mana kesadaran kita menyatu dengan naluri kita, di mana kita sadar bahwa kita sadar. Tentu saja tidak ada Allah di sana karena Allah memang konsep doang.

Shiva adalah simbol dari kesadaran kita sendiri saja. Ketika kita sadar bahwa kita sadar, maka kita dikatakan manunggaling kawula lan gusti atau menyatu dengan kesadaran "tinggi". Pedahal tidak tinggi maupun rendah. Kita tetap sebegini saja tapi, maybe, ada juga yg berubah, yaitu pengertian.

Kita mengerti bahwa kita adalah itu. Tat Tvam Asi. You are that.

+

Di dalam Islam, Nur Muhammad merupakan konsep adaptasi dari pemikiran Yunani, dan dipakai di kalangan Sufi saja. Islam syariat tidak mengenal Nur Muhammad. Nur Muhammad ini essensinya sama dengan pengertian Firman dalam Perjanjian Baru di Kristen, yg juga meminjam dari pemikiran Yunani.

Yesus itu inkarnasi dari "Firman Allah". Firman Allah adalah Allah. Muhammad adalah inkarnasi dari "Nur Muhammad". Nur Muhammad adalah proyeksi dari Allah. Yesus inkarnasi Allah. Muhammad inkarnasi Allah. Semua manusia inkarnasi Allah, termasuk anda dan saya. Begitu pengertiannya secara hakekat atau essensi.

Kalau mau mengikuti jalur pemikiran keagamaan, yg juga banyaknya tidak terhitung, maka anda tidak akan pernah sampai kepada hakekat atau pengertian tentang essensi, anda hanya akan berputar disitu-situ saja. Untuk mencapai hakekat atau pengertian tentang essensi, maka mau tidak mau kita harus mem-bypass dan memangkas banyak hal yg tidak perlu.

Nur Muhammad itu Kristus yg selalu ada bersama Allah. Itu yg saya sebut sebagai kesadaran "tinggi" yg ada di diri anda, saya, dan siapa saja. Tetapi untuk memberikan pengertian yg sangat simple inipun tidak mudah, karena mereka yg merasa sudah bersusah payah puluhan tahun mengumpulkan amal ibadah akan merasa rugi, selain ada kepentingan tertentu, biasanya berasal dari kalangan institusi keagamaan, yg mau tetap menyembunyikan pengertian hakekat agar tidak sampai ke khalayak banyak. Atau, mungkin juga mereka sendiri tidak mengerti?

Yg jelas, kesadaran yg ada di anda itu memang sama persis dengan kesadaran yg ada di saya dan di siapa saja. Itu juga kesadaran yg sama yg ada di Yesus dan di Muhammad, di semua orang yg di-nabikan, di semua orang yg dicap kriminal, maupun di semua orang yg dianggap tercerahkan.

Itu Nur Muhammad, kesadaran Kristus, kesadaran Buddha, manunggaling kawula lan gusti, dan banyak istilah lainnya lagi yg semuanya bermakna sama.


+++

NOTE 17: Narcissus Optimalitus


"Kalo bukan karena engkau (ya Muhammad) aku takkan ciptakan alam jagad ini."

(Hadist Qudsi)

In my opinion, ini Muhammad sebagai simbol dari kesadaran yg ada di anda, di saya, dan di siapa saja, tanpa membedakan suku, agama, golongan, usia, jenis kelamin dan orientasi seksual. Ini Nur Muhammad, Logos (Bahasa Yunani), Firman Allah, dan Bahkan Allah sendiri.

Dikonsepkan bahwa Allah memproyeksikan sesuatu dari dirinya sendiri, dan di Kristen apa yg diproyeksikan itu disebut sebagai Firman Allah. Firman merupakan terjemahan dari kata "Logos" yg disebut bulat-bulat seperti itu di dalam Perjanjian Baru yg memang ditulis dengan menggunakan Bahasa Yunani. Ditulis juga bahwa Firman Allah itu Allah sendiri, dan secara fisik menjadi Yesus. Yesus yg ini simbol dari semua manusia.

Secara konseptual atau teologis, Yesus sebagai Kristus adalah Firman Allah atau Logos, yg pertama kali diciptakan oleh Allah sendiri.

Di Hadist disebutkan bahwa Muhammad adalah yg pertama kali diciptakan oleh Allah. Berarti ini Muhammad sebagai Nur, dan bukan Muhammad sebagai nabi.

So, Nur Muhammad = Kristus = Logos = Firman Allah = Allah.

Nah, pengertian inilah yg dari kemarin saya tulis berulang-ulang, dan bahkan sampai dikumpulkan dalam note bersubject: "Om adalah Simbol Tuhan". Muhammad dalam pengertian di Hadis itu adalah Nur Muhammad, dan merupakan kesadaran yg ada di diri setiap orang.

Ini konsep Yunani pure and simple, yg bilang bahwa ada Logos, dan segalanya tercipta melalui Logos itu. Kristen mengambil alih konsep itu. Dan Islam juga mengambil alihnya berabad-abad kemudian. Essensi atau hakekat pengertian dari segalanya itu sama, yaitu bahwa kesadaran yg ada di manusia itu abadi. Ada karena ada. Di Yunani disebut Logos, di Kristen disebut Kristus, dan di Islam disebut Nur Muhammad.

Nur Muhammad itu tidak relevan kalau hanya dihubungkan dengan orang tertentu saja. Nur Muhammad itu konsep tentang kesadaran asal, yg ada karena ada, dan adanya di semua orang tanpa memperdulikan orangnya beragama ataupun tidak.

+

And suddenly a message came from Europe, sbb:

"Prabowo dipinang dari segala arah... he he setelah melihat bibit... bebet... bobot... (?) SBY mungkin harus koalisi dengan PKS dan mengambil wakil presiden dari PKS, atau juga dari PAN. Mega-Prabowo, JK-Prabowo, SBY-Prabowo, selain SBY-PKS/PAN. Akankah gambaran Mas Leo menjadi kenyataan?"

+

Yg langsung saya jawab saja, sbb:

Kita lihat saja sebab saya juga sedang sibuk mengerahkan berbagai jins dan dhemits untuk mempengaruhi para elit politik NKRI untuk bersepakat. Udah jelas dua orang itu harus dipasangin, the Prabowo yg "wanita". Whoever be the president or vice president gak jadi soal, yg penting harus maju berdua.

+

Dan percakapan yg dilakukan di ruang terbuka itu mengundang komentar lainnya, this time from Bali, sbb:

"Oalah, Mas Leo sudah meramalkankah kalau Prabowo menjadi gadis idaman? Dipinang para Capres dari berbagai penjuru? Jika Prabowo jadi manten, haruskah dia membersihkan diri terdahulu dari kasus-kasus praduga sebelumnya? Bahwa dia terlibat dengan kerusuhan 1998? Bukankah itu akan mempengaruhi kredibiltas Indonesia di mata dunia? Ini hanya pemikiran saja. Kalau dia bagus dan berhasil membangun Indonesia, ya apa salahnya kan?"


+

Jawab saya: Ya benar, saya sudah meramalkan bahwa Prabowo yg "wanita" akan menjadi the next Indonesian president, dan ramalan itu sudah sampai ke telinga yg bersangkutan plus entah berapa ribu telinga lainnya lagi, baik bentuknya fisik maupun ghoib, karena prediksi itu has been made public months ago, at the end of Ramadhan. Saat ini saya sedang mengkontak Nyai Roro Kidul untuk turun tangan unjuk gigi dan yoni kepada bangsa Indonesia because she is actually the Shakti alias power yg menggerakkan suku-suku bangsa yg tempat tinggalnya berbatasan dengan Samudra Hindia.

Untuk prediksi itu menjadi kenyataan diperlukan juga berbagai jenis manusia yg mau berganti orientasi. Kalau selama ini terlalu maskulin maka harus pakai selaput feminin, en vice versa, dan itu tidak haram. This is my suggestion to Prabowo, mbok ya bisa memperlihatkan his feminine side gitu lho.

Itu srono-nya. Srono is sarana or medium. Prabowo has got to be more "feminine", dan harus didampingi oleh a real feminine figure which most probably is Mbak Mega yg merupakan kawan lama dari the great Nyai from Segoro Kidul.

+

Dan pagi ini, setelah putus asa menunggu jawaban dari alam semesta yg maha luas ini, tiba-tiba muncul puisi yg sangat indah di hadapan saya, munculnya begitu saja, dan begini bunyinya:

"The beauty is but in our eyes
The meaning is but in our mind
The truth is but in our soul
The answer is but in our heart

Oh what a world of illusions
Blind led by the blind

Awake though still asleep
Alive though still dead

Lets take off all our clothes
Lets get naked
Like Adam and Eve
Where I can see yours
and you can see mine

Burn all the shirts and dresses
The pants and the skirts
The golds and jewels
That has so long covered us

Playground of fantasy
Ah.. just playing roles here
Then what?
Then let us all die
Don't be afraid to die
Because in dying we are born"

+

Wow, jadi malu sendiri bacanya, said I to myself, because emang itu yg dimaoin sama Shiva. Shiva likes to have goyang-goyang with Shakti, but it's a symbol of course, perlambang bahwa hidup means bergoyang. Kalo masih goyang artinya masih hidup, dan itu yg enak. Ada energinya, pokoknya rasanya gimana gituh.

Above Shiva fucking with Shakti is another symbol which means nothingness, nibbana, where all of lives come from, whether masculine, feminine, or partly masculine and feminine like most of us. Masculine is the one penetrating, and feminine is the one sucking, for lack of a better word. But actually each can change roles, as you say in those words, that truth is in the one holding it.

Beauty is also in the eyes of the beholder. So, biarpun orang laen bilang jelek kalo gue suka so what gitu lho! Pedahal emang gak jelek, and maybe itu yg paling oke among all the bidadaris in heaven on earth because mukanya emang kayak Shiva.

Dan Shiva mukanya kayak Shakti, contoh narcissus optimalitus.


+++

NOTE 18: Saya Dulu a Bad Girl


I. SAYA DULU A BAD GIRL


T = Saya kembali...

Melalui pergulatan panjang yang setidaknya telah mampu saya minimalisir, dengan mengabaikan hal-hal di luar self, fokus pada unity of self and consciousness as my deeply knowing there, dan memilah-milah belief system yg cocok dengan diri.

Hanyalah konsep ketuhanan yg absurd yang dipertahankan secara bodoh oleh umat yang mengikuti tatanan yg sudah berlaku secara dogmatis dan bukan sebagai manusia yg mengkaji segala sesuatunya dari sudut creative point.

Misal tentang ketuhanan yg dipaksakan lingkungan, padalah secara real diri kita sendiri yang akan menjalani. Pada awalnya saya memang mengikuti, tapi apalah itu. Toh sekarang sudah ada kebebasan berpendapat untuk mengemukakan menurut intuisi diri kita sendiri. Kita sendiri yang akan merasa nyaman atau tidak.

J = Thanks for sharing. Banyak yg sudah mengalami hal itu, dan kita semuanya belajar. We transform ourselves along the way.

T = Iya, dan cukup kompleks untuk seorang beginner, in my opinion.

Saat ini, saya kembali labil dalam dunia saya. Saya merasa menjadi seseorang yg autis. Saya ingin reject lingkungan, tapi lingkungan telah membuat persepsi berupa pengharapan yg tinggi pada sosok AKU.

Hal yg bertolak belakang mencuatkan bagian yg ter-represi dan saya belum siap karenanya, yg membuat saya benci dengan rasa keingin-tahuan saya yg tinggi. Inilah hal-hal yg sekarang ingin saya pupus. Gara-gara rasa ingin tahu yg tinggi membuat saya terjerumus pada kemelut, dan saya membenci karena tidak bisa mengabaikannya. Dengan landasan diri saya bahwa jika belum mendapatkan jawaban maka saya kalah. I'm a looser.

It's a stupid way of my conceptualizing it.

J = Of course, it's a stupid way of conceptualizing it. Tidak ada kalah dan menang di sini melainkan soal cepat atau lambat saja. Ada yg lebih cepat sampai, dan ada yg lebih lambat, tapi semuanya akan sampai juga, baik di kehidupan sekarang ataupun di kehidupan berikutnya, itupun kalau benar ada kehidupan berikutnya. Kalau tidak ada juga tidak apa-apa, berarti memang cuma seperti itulah kesanggupannya. Biarin aja, urusan orang.

T = Saat ini saya membuat anggapan yg bertentangan dalam diri berupa me as self adalah subyek seperti anak-anak lain, bahkan tidak hidup. Layaknya menyebar dalam kerumunan yg terbuang! Manusia yg fluctuating. Seperti itu. Tidak tahu bagaimana tanggapan anda?

J = Tanggapan saya, you are more like a boy than a girl. Biasanya yg sifatnya seperti itu pria yg sedang growing up. Dulu saya begitu dan, maybe, sekarang juga masih begitu.

Wanita yg normal dalam masyarakat kita akan ikhlas dan pasrah diapain aja, diomongin gak boleh begini begitu sama teman cowok, terus bilang iya, tapi di belakang hidung orang tua tetap saja melakukan hal yg dilarang itu, which is oke-oke saja, in my own opinion.

Tetapi sifat memberontak yg intense seperti itu biasanya cuma milik pria. Wanita dididik untuk menerima segalanya dengan pasrah karena Allah akan membawa anda ke neraka kalau anda tidak menurut kepada orang tua dan agama, which is completely nonsense, but itu yg dipakai sampai saat ini dan, kalau anda bilang itu nonsense mungkin orang tua anda akan mengurut dada dan memanggil ulama untuk menasihati anda yg, kalau ulamanya datang, mendingan ditinggal aja dan bilang anda tidak ada waktu. Bilang aja lagi busy.

So what gitu lho, ngapain dipikirin. Biarpun you are more a boy than a girl, biarin aja.

Saya dulu a bad girl, lalu jadi a good girl. Akhirnya saya jadi capek sendiri. Dan sekarang saya ganti-ganti peran dari bad girl-good girl menjadi bad boy-good boy. Sekarang juga masih seperti itu.

T = Different ideas of gender which turn paradigm nearly around. Very complicated, really.

J = Siapa bilang complicated? Turning paradigm around is very easy apabila anda mau menjalani apa adanya saja. Kalau dipikirkan terlebih dahulu, jadinya complicated. Kalau dijalani dulu dan dipikir belakangan, jadinya simple.

Actually, yg namanya paradigma selalu bermula dari praktek dan bukan teori. Gender yg saling bersilang dan melahirkan gender-gender baru itu dimulai oleh praktek sarung menyarung. Ketika dimulai masih gamang, masih suka molos sendiri. Ternyata makin lama makin afdol, dan berubahlah paradigma.

Kalau dulu sarung dipakai untuk sembahyang doang, sekarang sarung juga dipake buat bobo bareng and other activities as well karena ternyata sifatnya hieginis.

Saya bukan aktivis gender, dan cuma simpatisan saja, tetapi itu juga bukan berarti bahwa saya akan selalu seperti ini. Kalau Allah SWT menetapkan dari Sorga bahwa saya harus terjun jadi aktivis gender juga, ya terjunlah. Dengan bebas, of course. Sikapnya ikhlas dan pasrah which means apa yg terjadi terjadilah. Que sera sera, whatever will be will be.

Anda berada di titik peralihan paradigma, honey (ceile, madu kali yeh). Ada paradigma yg berontak dan mau kabur-kaburan dari diri anda. Saya ini diakui juga sebagai paranormal, so trawang menrawang is my specialty walopun saya suka liat langsung aja dengan mata fisik. And it's very apparent that you would be one of those wanita oke di Indonesia masa depan.

Wanita sejajar dengan pria, dan bahkan terkadang duduk dan goyang di atas. Ibu Kartini tidak pakai jilbab melainkan pakai konde saja, blah blah blah... Dan ini belum seberapa, masih banyak pameo dan kiat-kiat yg super oke akan datang pada anda dan tinggal diucapkan saja.

Ucapkan saja, praktekkan saja, masa harus kalah sama satu psikolog wanita jebolan UGM yg sekarang very happy karena sudah berstatus "single" walaupun resminya masih terikat pernikahan? Walaupun sudah masuk masa PMS, the person is very happy, apalagi kemarin sudah ada yg menyebarkan rumor bahwa ada yg legit-legit di dirinya (lapis legit maksudnya).

Perubahan paradigma merupakan HAM yg ada di diri kita. Kalau siap, ya berubahlah. Tidak usah dipikirkan, tapi dijalani sajalah.

Kalau tidak mau berubah, kita akan dead. Dan manusia yg dead akan berteriak bahwa manusia lain itu "gila". Pedahal dia sendiri yg gila, gila karena mau bertahan di paradigma lama yg sudah tidak berlaku lagi. Indonesia bahkan sudah memiliki paradigma baru saat ini. Sebagian sudah melihat dan berpikir dari paradigma baru. Sebagian lagi masih terpaku pada paradigma lama.

Ini paradigma baru itu: We are no different than those people living in Western countries. Kita tidak ada bedanya dengan mereka. Secara essensial, kita ini sama. Yg berbeda cuma cara ekspresi saja, tetapi paradigma kesetaraan gender sudah kita camkan. Tinggal tunggu tanggal mainnya saja.


+

II. KITA SEMUA BERTRANSFORMASI, MERUBAH DIRI KITA SENDIRI


T = Halo Bung Leo, saya member pasif spiritual indonesia sejak 2008 dan mengikuti berbagai diskusi, termasuk sudah download ebook mata ketiga. Kalau boleh mohon diberikan pencerahan soal elemen semesta dan keterwakilannya dalam sifat-sifat atau perilaku manusia. Kalau semesta sebagai makrokosmos dan manusia sebagai mikrokosmos, berarti jejak semesta mesti terwakili sepenuhnya di manusia.

J = Mikrokosmos adalah jagad cilik atau tubuh kita sendiri. Makrokosmos adalah jagad gede atau alam semesta. Ada empat elemen alam semesta: udara, air, api, tanah, dan itu juga empat elemen yg ada di tubuh manusia.

Kalau ditafsirkan secara filsafati, udara adalah ide, air adalah emosi, api adalah gerakan fisik, dan tanah adalah sekresi hormon, terutama hormon seksual. Semuanya ada di tubuh manusia, walaupun penjelasannya juga akan berbeda, tergantung dari aliran pemikirannya.

Empat elemen ada di filsafat Barat, dan di Jawa dikenal sebagai Sadulur Papat. Pengertiannya macam-macam. Kita bisa saja membuat pengertian tersendiri tentang empat elemen, itu bisa saja dan tidak ada yg larang. Inti dari segalanya adalah bahwa kita melihat segala sesuatu dari konsep yg kita ciptakan sendiri. Konsep berasal dari pengamatan yg dikumpulkan.

Ternyata apa yg kita amati dan konsepkan itu berubah terus. So, akhirnya konsep kita juga berubah terus. We transform ourselves, merubah diri kita. Apa yg dulu kita mengerti ternyata tidak sesuai dengan pengamatan terakhir, dan akhirnya kita merobah pemikiran kita. Begitu terus menerus.

T = Thanks Bung Leo, saya memang ingin mengetahui pengertian filsafatnya. Dan kalau ternyata boleh buat sendiri pengertiannya, saya senang sekali. To be honest, saya sedang menulis buku motivasi dengan judul "the Real You is the Real Success" dan tesis dasarnya adalah bahwa sebenarnya tujuan tertinggi dari kehidupan adalah menjadi diri sendiri. Semua makluk nampaknya telah sukses menjadi diri mereka karenanya memberi kontribusi maksimal bagi kehidupan: energi, kearifan, dan semangat bertumbuh, dan dengan itu semuanya lalu selalu berbagi. Manusialah yang belum kenal diri sehingga berkompetisi tiada akhirnya, karena kehilangan orientasi, yaitu keinginan untuk menjadi sesuatu yang lain. Sesuatu yang bukan dirinya. Tanggapan Bung Leo? Pasti akan memperkaya pemahaman saya. Btw, saya orang awam tetapi juga ikut di psikologi transformatif, biar bisa dicerahkan, makanya masih pasif deh.

J = Saya juga orang awam, dan sampai saat ini masih setengah pasif, baik di milis spiritual indonesia maupun di milis psikologi transformatif. Setengah pasif artinya mostly diam saja. Kalau ditanya baru saya jawab, itupun jawabnya asal-asal saja dengan alasan saya orang awam dan bukan spesialis. Yg spesialis adalah mereka yg berkhotbah manusia harus begini atau begitu supaya masuk sorga dan tidak masuk neraka. Saya gak pernah khotbah, dan yg saya bilang cuma be yourself.

Jadilah diri anda sendiri. Kalau suka, ya jalanilah. Kalau tidak suka, ya tinggalkanlah. We shall lose nothing in this world. Dan tidak perlu jualan segala macam konsep-konsep kedaluwarsa tentang bagaimana cara hidup yg benar. Benar itu always relative, tergantung dari mana melihatnya. Kalau ada benar yg mutlak, maka dunia ini sudah stop. Ternyata dunia masih berputar terus, dan berarti apa yg saya bilang itu benar, bahwa segalanya itu relatif.

Kita semua bertransformasi, merubah diri kita sendiri. Cuma itu yg konstan.

T = Tapi pertanyaannya, ujung transformasi di mana? Menjadi diri sejati? Tetapi apa itu diri sejati? Bagaimana kalau diri sejati itu adalah namaste, amithaba, fitrah, image of god, makluk cahaya, itu kan mungkin memberi arah untuk tidak terjebak menyalahkan orang lain? Sebab nampaknya kita hanya perlu "mencuatkan" unsur spiritual dalam diri masing-masing... Hm.... kadang bingung sendiri deh.

J = Janganlah resah dan bingung, saudaraku, sebab Allah akan memberikan hikmatnya padamu. Itu kalau anda percaya Allah. Kalau tidak percaya juga tidak apa-apa sebab Allah is konsep doang. Sama saja seperti apa yg anda sebutkan, including the istilah aneh-aneh seperti amithaba, makhluk cahaya, blah blah blah...

Ujung transformasi adalah di sini dan saat ini, here and now, memangnya ada di mana lagi? There is no other time but now, and there is no other place but here. Real time and place itu namanya sekarang dan saat ini. Di manapun anda berada, anda akan selalu berada di titik now, sekarang. Dan nama tempatnya itu selalu here, di sini.

Kita cuma bisa safely conclude bahwa essensi dari kehidupan manusia secara komunal adalah perubahan. Berubah dari manusia goa menjadi manusia yg hidup di gubuk, dari manusia gubuk menjadi manusia gedongan, dari manusia gedongan menjadi manusia apartemen. Tapi ada yg sama di sini, yaitu the manusia. Manusianya sama, tetapi lingkungan fisiknya berubah. Dan lingkungan fisik yg berubah itu otomatis membawa perubahan cara berpikir.

Kalau tadinya mengira Allah adanya di Sorga, sekarang ternyata sudah sadar bahwa itu cuma konsep doang yg dibuat oleh manusia yg profesinya menggembalakan kambing dan tinggal di kemah-kemah di padang rumput gersang di Timur Tengah. Ada juga Amithaba Buddha yg menjanjikan Nirvana kepada mereka yg percaya kepadanya. Ini adalah Tuhan bagi manusia yg takut mati. Kalau takut mati, percaya sajalah kepada Amithaba Buddha, dijamin kalau mati pasti masuk Nirvana.

Ada juga Allah yg suka menyiksa manusia, dan Allah model ini diciptakan oleh masyarakat yg sangat takut kepada alam bawah sadar mereka sendiri yg secara simbolik diwakili oleh kaum wanita. Wanita harus ditekan habis karena wanita menyadarkan mereka bahwa konsep mereka tidak realistis. Wanita membawa mereka untuk bisa melihat sekilas bahwa Allah itu bukan Dzat yg perlu disembah dan ditakuti, bahwa Allah itu cuma kesadaran kita sendiri saja.

Karena Allah adalah kesadaran kita sendiri saja, walaupun kita masih manusia biasa kita juga bisa membuat berbagai ciptaan. Buktinya berjibun dan tidak perlu disebut di sini. Apa yg kita mau percayai, jadilah itu kenyataan. Kalau mau percaya bahwa harus menjadi Buddha, ya jadilah. Kalau mau percaya harus menjadi manusia mukmin yg menjalankan syariat, ya jadilah. Kalau mau buang segala macam syariat dan menjadi diri sendiri saja, ya jadilah.

Kita bisa menjadi apa saja, tergantung dari pengertian dan niat yg muncul di diri kita. Itu essensi dari transformasi diri yg mutlak kalau kita mau survive. Bahkan sebenarnya kita sudah ber-transformasi sejak nenek moyang kita tinggal di goa dan tidak mengenal istilah transformasi. Dan ternyata bisa tuh, bahkan tanpa perlu berpikir ujungnya ada di mana. Ujungnya itu tidak ada karena pangkalnya juga tidak ada. We are because we are. Kita ada karena kita ada.


+++

NOTE 19: Berita Pagi dari Karang Tumaritis


Tuhan ada karena anda sadar bahwa anda ada. Anda tidak tahu kenapa anda ada, yg anda tahu bahwa anda ada karena anda ada, just that. Karena anda sadar bahwa anda ada, maka anda mencari tahu apa yg membuat anda jadi ada.

Secara fisik ya orang tua yg membuat anda, melalui proses persenggamaan 17 tahun ke atas, kecuali bagi Syech Puji dan sejenisnya yg doyan dengan anak perempuan pre menstruasi because rasanya sepet, yg juga cuma asumsi saya saja karena saya sendiri belom pernah nyobain dan tidak mao karena takut akan dihukum oleh Tuhan yg saya sebut Allah. Pedahal Allah itu cuma suatu kata bantu saja untuk menyebutkan bahwa saya ada yg menciptakan.

Orang tua menciptakan secara fisik, tetapi jelas bukan menciptakan kesadaran. Saya sadar bahwa saya sadar muncul begitu saja, dan itu bukan dari orang tua kita. Kesadaran kita memang ada karena kita ada.

Siapakah kau? Jawab: Aku adalah aku.

Itu jawaban yg diberikan oleh Allah kepada Nabi Musa. Dan itulah jawaban asli yg harusnya diberikan oleh kita yg bertanya kepada diri kita sendiri.

Siapakah aku? Jawab: Aku adalah aku.

Sebagian orang yg memiliki latar belakang Kejawen ternyata di hati kecilnya tetap penasaran, masih ingin mencari tempat yg katanya ada Semar. Nah, in my opinion tempat Semar adalah di Cakra Ajna atau Cakra Mata Ketiga. Semar adalah simbol dari kesadaran "tinggi" di diri manusia, sama saja seperti Shiva, Kristus, Nur Muhammad, dan Buddha.

Karang Tumaritis sebagai desa tempat domisili Semar adalah simbol dari tubuh kita sendiri, dan lurahnya adalah kesadaran kita, yg melihat segalanya dari Cakra Mata Ketiga. Tempat Semar di Cakra Mata Ketiga. Tempat Shiva juga. Tempat Kristus juga. Tempat Nur Muhammad juga. Dan tempat kesadaran Buddha juga.

So, Semar = Shiva = Kristus = Nur Muhammad = Kesadaran Buddha.

Semar digunakan oleh mereka yg memiliki background Kejawen. Shiva digunakan oleh mereka yg ber-background Hindu. Kristus oleh yg ber-background Kristuen. Nur Muhammad oleh yg ber-background Islam. Sangat sederhana bukan?

Truth = Beauty is always simple.

Contoh: Presiden RI masa depan adalah yg memiliki visi tentang Indonesia. Visi berarti gambaran tentang apa yg ingin dibawanya bagi Indonesia. Visi itu fungsi dari Cakra Mata Ketiga, Mata Shiva, Semar, Nur Muhammad, Kristus, kesadaran Buddha.

Dan pagi ini saya cuma memperoleh "bisikan" bahwa SBY tidak memiliki visi tentang Indonesia masa depan. Cuma itu saja. Kalau mau mendetail, begini tanya jawabnya:

T = Kenapa SBY bisa tidak terpilih lagi sebagai presiden?
J = Karena SBY tidak memiliki visi.

SBY cuma birokrat belaka, tidak beda dengan PNS biasa yg duduk di belakang meja. So, yg bisa maju adalah seseorang yg memiliki visi. Visi itu diberikan oleh Semar yg adanya di dalam kesadaran. Caranya dengan mengucapkan saja apa visinya. Komunikasi adalah fungsi dari Cakra Mata Ketiga, Mata Shiva atau Semar. Makanya segala visi itu harus dikomunikasikan sejelas mungkin. Biarpun norak, harus dikomunikasikan. Punakawan dan Semar adalah simbol dari kelas bawah. Cara bicaranya gaya ngoko, tetapi orang tetap mendengarkan dan bisa mengerti. Dan SBY is too priyayi untuk menjalani peran Semar as well as tidak punya visi karena dia cuma cari selamat dirinya sendiri saja.

Mencari keselamatan diri sendiri saja adalah fungsi dari naluri, dan itu lawan dari cakra mata ketiga. Bisa juga dibilang sebagai pelengkap. So, SBY berperan sebagai pelengkap. Kalau sudah dijalani berarti bisa diabaikan. Sekarang giliran visi untuk berbicara dan bekerja. Dan yg punya visi itu manusia yg sadar bahwa ada Semar di dalam kesadaran dirinya sendiri. Bukan di dada, melainkan di Cakra Ajna, itu tempat Semar.

Sekian berita pagi dari Karang Tumaritis.

T = Maaf, kalau e-mail yg saya kirimkan jadi bersambung seperti ini. Dari tadi (setelah saya membalas surat Abang), saya terus membaca posting-posting yang masuk ke milis. Membaca mengenai tafsir mimpi, politik, gelombang otak, dll. Entah mengapa, saya jadi merasa pertanyaan saya sebelumnya tidak relevan lagi. Seolah-olah saya telah menemukan jawabnya. Walaupun saya belum bisa merumuskan dalam kata-kata. Terutama setelah saya membaca mengenai simbol dan pemaknaannya.

Hanya saja pertanyaannya kemudian berubah. Bila Allah yang dikonsepkan dalam agama-agama itu adalah bentuk olah pikir terus bagamana caranya kita menemukan Allah yang menjadi asal pemikiran itu? Atau memang Allah itu tak tersentuh?

Memang Abang sudah menjelaskan bahwa melalui kesadaran kita bisa merasakan Allah. Tapi bagaimana caranya? Meditasikah? Sampai sekarang saya belum mengerti meditasi itu yang bagaimana. Boleh jelaskan/ajari saya?

J = Karena latar belakang anda Dayak Katolik, maka saya akan memberikan Doa Bapa Kami sebagai alat bantu untuk meditasi. Caranya dengan diam saja, mata setengah tertutup, dan fokus di titik antara kedua alis mata. Lalu ucapkan saja doanya. Doa is mantera, sama saja, cuma alat bantu agar pikiran anda tidak jalan-jalan kemana-mana.

T = Terus, saya mulai mengerti mengenai Allah yang ada di diri manusia. Dalam kesadaran manusia. Saya pernah bertengkar urusan itu dengan teman kuliah dulu. Masalahnya dia mengatakan bahwa nenek moyang kami dulu tidak akan diselamatkan karena tidak mengenal Kristus. Saya bantah karena saya percaya bahwa orang Dayak juga telah mengenal Tuhan, hanya saja namanya bukan Yesus, Nur Muhammad, atau Buddha. Dan kalau Kristus itu Tuhan, maka kami juga sudah mengenal Kristus/Tuhan. Entahlah, pas atau tidak secara teologi, saya kurang paham.

Sekarang baru saya nemu konsep kesadaran dalam diri manusia itu. Jadi setiap orang berpotensi untuk merasakan hadirat Tuhan Allah itu sendiri. Nah, sampai sini pemikiran saya, saya kembali lagi ke pertanyaan di atas, bagaimana caranya? Bila konsep-konsep yang ditawarkan oleh agama-agama itu tidak mampu mengantarkan kita?

T = Caranya dengan diam saja, ikhlas dan pasrah. Ikhlas artinya kita merelakan apa yg telah terjadi, dan pasrah artinya kita mempasrahkan apa yg akan terjadi di masa depan. Akhirnya anda akan menyadari bahwa kesadaran anda itu cuma ada di sini dan saat ini saja. Selalu di sini dan saat ini saja. You are one with God already, and that's as simple as I could say it.

Anda bisa merasakan ataupun tidak bisa merasakan is not the point. The point is, your consciousness is God's consciousness. Apa yg anda sebut Allah merupakan proyeksi dari kesadaran anda. Yg asli ada itu kesadaran anda sendiri, dan bukan Allah itu. Bagaimana mungkin anda tidak bisa merasakan bahwa anda sadar? Anda sadar, dan kesadaran andalah yg menciptakan segala impressi itu, termasuk impressi yg dikondisikan oleh berbagai macam konsep, termasuk konsep Allah.

Yesus mengajarkan doa begini: Bapa kami yg ada di surga, dimuliakanlah namamu, datanglah kerajaanmu, jadilah kehendakmu di atas bumi seperti di dalam surga, berilah kami rejeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami seperti kamipun mengampuni yg bersalah kepada kami, dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yg jahat, amin.

Doa itu saja anda ulangi, 30 menit setiap kali duduk, dan dua kali setiap hari, pagi dan malam. Lalu anda akan tahu sendiri jawaban dari apa yg anda tanyakan. Kalau jawabannya belum muncul juga, ya anda teruskanlah meditasinya: 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, etc. Meditasi is a life long process, proses yg berjalan seumur hidup. Anda akan mulai meditasi hari ini, dan anda akan meditasi terus sampai hari terakhir hidup anda di dunia ini. Meditasi adalah doa, merasakan bahwa kita satu dengan kesadaran yg kita sebut Allah. Cuma itu saja.

T = Ebook "Mencari Tuhan dalam Kesadaran" sudah saya terima dan tersimpan dalam harddisk. Ternyata panjang sekali sehingga sampai sekarang saja belum habis saya baca. Memang banyak hal yang membuat saya terkejut dalam tulisan-tulisan tersebut. Karena itu cukup memakan waktu untuk membacanya sampai habis.

Kali ini singkat saja pertanyaan saya. Siapa yang kemudian punya tanggung jawab untuk merumuskan tentang nilai-nilai? Saya pikir hukum saja tidak cukup. Ada terlalu banyak hal yang relatif yang tidak mampu diatur oleh hukum.

J = Anda sendirilah yg punya tanggung jawab untuk merumuskan nilai-nilai pribadi anda. Kalau ternyata menurut nilai pribadi anda agama-agama itu tidak bisa lagi memberikan jawaban yg jujur dan anda ingin menjadi orang jujur, maka anda akan bisa memutuskan apakah akan tetap mengikuti agama atau meninggalkannya. Itu nilai bukan? Nilai adalah sesuatu yg anda anggap lebih baik dibandingkan dengan pilihan lainnya.

Ada orang yg merasa harus menjaga perasaan orang lain dan tidak mau berbicara jujur karena takut orang lain akan merasa terluka hatinya. Itu nilai juga, dan berlaku bagi orangnya sendiri. Ada juga orang seperti saya yg selalu berbicara apa adanya saja, walaupun saya juga melihat dengan siapa saya berbicara. Kalau orangnya cukup kuat, maka saya akan berbicara apa adanya saja. Kalau orangnya masih lemah, maka saya akan menahan bicara saya.

Nilai-nilai pribadi dirumuskan oleh anda sendiri. It's your own life and nobody else's.

Tetapi ada juga nilai-nilai kemasyarakatan yg ditentukan oleh kita bersama, dan cara menentukannya melalui proses demokratis. Kita berembug mengemukakan apa yg baik dan tidak baik menurut kita. Kalau berbicara di tempat umum, ya bicara sajalah. Apa yg anda pikir baik, ya ucapkanlah. Apa yg anda pikir tidak baik, ya ucapkan pulalah. Kita tidak perlu takut orang lain akan tersinggung karena kita berbicara apa adanya saja, namanya HAM Kebebasan Berpendapat.

Dan, menurut pengalaman saya, cara berbicara dengan transparan dan terbuka di tempat umum merupakan cara paling efektif walaupun tidak dapat dihindari pula akan ada sebagian orang yg memaki-maki karena merasa belief system mereka ternyata cuma merupakan isapan jempol belaka yg patutnya sudah harus ditinggalkan tapi masih tetap terus mereka pegang.

Tidak usah takut berbicara atau menulis. Bicara saja, tulis saja. Anda akan belajar sendiri, dan mengerti sendiri. Caranya dengan menjadi diri anda sendiri saja, bicara saja, tulis saja, dan akhirnya anda akan menemukan nilai-nilai mana yg akan bisa anda pakai terus, dan nilai-nilai mana yg akan anda buang karena ternyata isinya penipuan belaka.

Banyak dogma dari agama-agama itu isinya penipuan belaka. Bisa digunakan untuk menipu manusia masa lalu, tetapi tidak bisa lagi digunakan untuk menipu kita yg sudah jauh lebih maju dalam tingkat evolusi. Kita sudah jauh lebih tercerahkan dibandingkan dengan mereka yg membuat agama-agama itu.


+++

NOTE 20: Allah is another name for Aten


Apakah nenek moyang kita mempunyai komitmen untuk bersatu? Bersatu dalam komunitas apa? Majapahit? Sriwijaya? Semuanya nonsense, dan mungkin rekayasa dari Muhammad Yamin, sejarawan yg tergila-gila dengan budaya Jawa.

Indonesia modern merupakan komitmen dari para pemuda yg memutuskan hubungan dengan kelakuan nenek moyang kita yg semuanya berperang demi etnik sukunya belaka. Bukan demi agama, melainkan demi etnik suku. Diponegoro bukan pahlawan nasional, melainkan pahlawan Jawa. Sisingamangaraja bukan pahlawan nasional, melainkan pahlawan Batak. Teuku Umar bukan pahlawan nasional, dia pahlawan Aceh. Semua gelar pahlawan nasional pra-1945 adalah rekayasa belaka, mitos, buatan.

Indonesia modern disatukan oleh Belanda. Yg menyatukan Indonesia adalah Belanda, yg mengajarkan Indonesia untuk beradab itu Belanda. Yg mengajarkan nasionalisme adalah Belanda, melalui program pendidikannya. Jepang juga berjasa, yg terlihat dari tradisi upacara bendera kita. Itu upacara gaya Jepang, very solemn and militaristic.

Indonesia is an imagined community, it is still being made now.

+

Ngasih konseling ke orang tekniknya macam-macam. Ke orang gak logis kita kasih konseling yg logis, logical thinking is mostly used here. Tapi kalau ketemu orang yg sangat logis, terkadang kita harus membuyarkan logikanya itu, sehingga orangnya bisa kembali ke titik 0 (nol) dan melihat segala sesuatunya fresh.

Kalau orang tidak logis, kita jadi logis. Kalau orang logis, kita perlihatkan bahwa logikanya itu cuma salah satu sudut pandang saja. There are innumerable ways to view things. Asumsinya: in order to survive we have to transform ourselves. Bagaimanapun caranya, we have to transform ourselves, berubah. Kalau tidak mau berubah jadi dead.

Tapi kalau orangnya sendiri yg mau dead, ya sudah. It's his or her own decision. Semuanya pilihan, choice. Nothing is predetermined.

Ning nang ning gung... Ning nang ning gung...

Adam and Eve tiap malem minggu makan buah terlarang. Hari minggu berdoa minta ampun. Dan hari Senin ditendang ke luar Taman Firdaus. Always like that from the beginning until now. We social scientists call it 'ritual'. In this case courtship ritual which may or may not involve desire or what we normally call 'love'.

My last opinion states that Adam and Hawa lebih baik bertemu untuk copulating saja. Setelah itu jalan sendiri-sendiri karena temperamennya beda. The problem is, siapa yg mao jadi Adam, dan siapa yg mao jadi Hawa because these two are interchangeable, bisa dipertukarkan karena tulang rusuk mereka bagian bawah sama-sama tidak ada.

Apakah Hawa yg diambil dari tulang rusuk Adam atawa sebaliknya? Bisa saja Adam yg diambil dari tulang rusuk Hawa, dan Allah ternyata bukan bapak jenggot melainkan emak-emak yg pake konde but not jilbab.

Mother God, Mother God, why have you created me, teriak Adam yg dijajah oleh Hawa di Taman Firdaus.

Because I like it, kata Hawa sambil ngeloyor, biarpun gak ditanya. Allah is a woman, makanya saya posisinya lebih daripada kamu yg cuma laki-laki, apalagi kamu dibuat dari tulang rusuk saya.

Udah udah, kata Allah the Mother God. Turun sana ke bumi, dan ajarkanlah semua wanita untuk bukan pake konde saja tapi pake jillbab juga.

+

Tapi sebenarnya topik yg paling menarik buat saya adalah khotbah yg bilang bahwa Musa dikasih Taurat, Daud dikasih Zabur, dan Isa dikasih Injil.

Pedahal Musa tidak dikasih buku yg namanya Taurat, Musa menulis sendiri bukunya. Daud tidak dikasih Zabur, melainkan menggubah bait-bait lagu yg dinyanyikannya. Kemungkinan besar Daud buta huruf dan bait-bait lagu itu harus dituliskan oleh orang lain. Isa tidak diberikan Injil. Injil merupakan kisah tentang Isa dan ditulis oleh orang lain. Injil resmi terdiri dari 4 buku, dan yg menulis orang-orang lain. Ada Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Ini yg resmi.

Ada injil tidak resmi juga seperti "the Gospel according to the Egyptians". Nah, kisah tentang Isa yg mengutuk anak-anak kecil menjadi kambing dan membuat burung dari tanah liat berasal dari injil tidak resmi ini. "The Gospel according to the Egyptians" merupakan sumber dari surah Al Maryam di Al Quran. Biarpun tidak resmi, injil yg itu menjadi sumber Al Quran. Al Quran sumbernya banyak.

+

There are levels of consciousness. Even the smallest atom is aware of itself. We are composed of innumerable atoms, each of which being aware of itself. I read the Tao of Physics by Fritjof Capra, but found it ordinary. If quantum physics is true, what's implied? I only know that consciousness is all in all. Focus may change, but consciousness remains.

Intuitively I could say that quantum physics would try to show that matter is energy is consciousness. Einstein proved that accelerated matter is energy. Possibly quantum physics wants to say that accelerated energy is consciousness. The thing is, we have no machine to detect such. What constitute consciousness would also be a problem. Levels of consciousness is a known fact, but what's the practical purpose? To raise human understanding?

Yg penting kita tahu dari quantum physics bahwa kita ada karena kita ada. Kalau kita tidak ada, maka segala alam semesta ini akan lenyap. Tanpa ada yg mengamati, apa yg akan diamati? Tanpa ada Tuhan yg melihat, apa yg akan dilihat?

Dan Tuhan yg melihat itu bisa melihat dari mata anda, mata saya, dan mata siapa saja. Tanpa ada mata Tuhan yg melihat itu, maka segalanya tidak akan ada. Kita ada karena kita ada. Dan segalanya itu ada karena kita ada. Kalau kita tidak ada, maka segalanya juga tidak akan ada. Very simple.

+

Quantum physics menjelaskan secara ilmiah apa yg sudah diketahui oleh orang-orang spiritual dari berbagai aliran sejak ribuan tahun lalu, yg menggunakan berbagai macam cerita untuk mewariskan apa yg mereka telah pahami.

Di tradisi Samawi (Yahudi, Nasrani, Islam), pengertian ketuhanan yg maha esa mulai diberikan oleh Musa, seorang tokoh mitologis yg dipercayai memberikan hukum Taurat kepada bangsa Yahudi. Yg kurang dketahui umum adalah kenyataan bahwa Musa jugalah yg menuliskan mitos penciptaan manusia di Taman Firdaus, mitos penciptaan alam semesta dalam waktu enam hari oleh Allah, dan mitos air bah di mana cuma Nuh dan kerabatnya yg selamat. Semuanya ini dituliskan oleh Musa, termasuk kisah pengembaraan Ibrahim dan anak keturunannya.

Tetapi siapakah Musa sendiri?

Sigmund Freud berpendapat bahwa Musa adalah seorang pendeta Mesir yg melarikan diri karena kultus monotheisme Dewa Aten yg baru dimulai di Mesir oleh Akhenaten diberangus oleh orde lama. Akhenaten adalah firaun Mesir di abad 14 SM yg tanpa diduga dan dinyana tiba-tiba mempopulerkan kultus Aten, Dewa Matahari, sebagai pencipta dan pemelihara segalanya. Aten sudah ada sejak semula di Mesir, tetapi Amenhotep IV yg lalu mengganti namanya sendiri menjadi Akhenaten, artinya 'efektif bagi Aten', memperoleh inspirasi untuk menaikkan dewa yg satu ini menjadi dewa tertinggi.

Dan hebohlah satu Mesir.

Akhenaten terkenal dengan permaisurinya yg sangat cantik bernama Nefertiti, dan segala bentuk seni budaya berkembang di masa pemerintahannya yg singkat. Akhenaten akhirnya mati terbunuh, dan kultus dewa tertinggi itu diberangus habis, orde lama kembali berkuasa.

Menurut Freud, Musa adalah seorang pelarian pendeta kultus Aten yg lalu memimpin keturunan orang Ibrani di Mesir untuk ke luar negeri itu dan masuk ke Kanaan. Yg dibawa oleh Musa adalah kultus ketuhanan yg maha esa. Ada satu dewa tertinggi, pencipta dan pemelihara. Kalau di Mesir namanya Aten, maka bagi orang Ibrani dicarikanlah nama baru, yaitu JHVH (Jehovah).

Musa adalah Moshe dalam bahasa Mesir, dan artinya 'anak'. Suatu nama yg pas bagi seorang tokoh mitologis, walaupun tentu saja ada figur asli di belakangnya, yg menurut Freud adalah seorang pendeta kultus Aten. Dari kultus Dewa Matahari atau Aten di Mesir, menjadi agama Torat, Yudaisme, Nasrani, Islam, dan berbagai turunannya, sudah ada berapa puluh generasi?

Akhenaten dan Musa hidup di abad 14 SM, dan kita di abad 21 M. Sudah ada 3,500 tahun. Ini masa yg sangat singkat, bahkan untuk syiar segala macam ide yg relatif baru seperti Allah dan berbagai asma-Nya. Allah dan berbagai asma-Nya tidak lain dan tidak bukan merupakan Aten dan berbagai atributnya. Aten disimbolkan oleh bulatan matahari, artinya sumber yg memberikan hidup dan menumbuhkan, kesadaran abadi. Matahari cuma simbol saja dari Aten yg lalu menjadi Jehovah dalam Yudaisme, Kristus dalam Nasrani, dan Allah dalam Islam.

Semuanya simbol saja, karena essensinya adalah bahwa kita sadar karena kita sadar, dan segalanya itu ada karena kita ada. Karena kita melihat, maka yg kita lihat itu ada. Kalau tidak ada kita yg melihat, maka alam semesta ini tak ada. Kita adalah kesadaran di anda, di saya, dan di siapa saja. Dan itu pula inti dari quantum physics. Itu yg utama, dan segala macam sahibul hikayat Adam dan Hawa di Taman Firdaus cuma pelengkap saja, teori yg dibuat agar manusia bisa berjalan terus tanpa resah sampai ada teori baru yg lebih memadai seperti teori Big Bang, Evolusi, bahkan teori Quantum Physics itu sendiri.

Pembelajaran, semuanya pembelajaran. Termasuk di sini pembelajaran tentang nasionalisme yg mulanya bersifat kesukuan, lalu nasional dan nanti akan internasional juga. Ternyata kita akan jadi unversal juga. Ternyata monotheisme kita asalnya dari Akhenaten, di Mesir. Ternyata kita semua pewaris dari ujung tombak kesadaran tinggi di Mesir kuno yg diberangus di tempatnya sendiri tapi berhasil ke luar dengan selamat melalui kepiawaian seorang Musa.

Shall we not say alhamdulilah after this? Allah is another name for Aten, too.


+++

NOTE 21: Idih, kecil kecil udah makrifat


Teman-teman,

Berhubung dukun copy darat kita yg biasa Nona Ika sedang sibuk penataran bahasa lelembut, maka posisinya diserah-terimakan kepada Nona Hera untuk menjajaki kemungkinan kumpul-kumpul lagi dalam waktu dekat di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Mungkin bisa diadakan sekitar akhir minggu keempat di bulan Mei, atau akhir minggu pertama di bulan Juni. Ini akan menjadi sarasehan kita yg ke 15 sejak November 2007.

Tidak dipungut bayaran selain iuran makan malam Rp 25,000.- /orang (yg juga gak pernah naek dari dulu). Semua diundang, boleh bawa anak, istri, suami, dll. Boleh bawa pacar tetap ataupun pacar sementara. Mao bawa pacar orang juga tidak dilarang. Tidak ada yg haram di sini karena kita tidak menggunakan syariat. Kita semua sudah makrifat, walaupun sebagian masih merasa belum yakin benar karena masih takut dikatain sama Nona Made.

Idih, kecil kecil udah makrifat, kata Nona Made.

Biarin, kata saya, biar masih kecil barangnya gede.

+

Dan dari seberang sana yg saya tidak tahu di mana muncullah pemberitaan berikut ke mailbox saya, dari seorang nona manis juga kayaknya, begini tulisnya:

T = Halo Om Leo,

Aku kemarin akhirnya bicara pada ibuku bahwa aku agnostik, karena dia curiga aku gak sholat-sholat.

Susah sekali menjelaskan pada seseorang yang hanya berpikir di ruang itu saja: membantah perintah Al Qur'an ya menakutkan. Seolah-olah dia sudah lain sekali melihat sosokku. Ibuku besar di kultur pesantren dan jauh dari progresif, tunduk pada apa yang diulang-ulang oleh pendakwah-pendakwah dan juga dipraktekkan oleh mayoritas.

Dia tidak bisa mentolerir yang berbeda, meskipun sudah kubilang jalan menuju Tuhan sebanyak manusia itu sendiri.

Apa tips Om Leo untuk melewati fase selanjutnya bagi kami?

J = Tips selanjutnya adalah jalani saja apa adanya. Anda kan udah makrifat, ngapain meladenin mereka yg masih berkutat pada syariat. Level kita berbeda gitu lho!

+

Ada pula pertanyaan berikut:

T = Selamat siang Mas Leo,

Perkenalkan, nama saya A dari Bali. Saya sering membaca artikel ato pembahasan ato tanya jawab yang sering Mas Leo tulis di milis. Saya ingin bertanya ke Mas Leo karena saya juga senang meditasi selesai sembahyang.

Gimana caranya agar seluruh cakra yang ada di tubuh bersih, terbuka dan aktif dengan baik karena untuk mencapai sempurna kayaknya susah.

J = Kalau tinggal di Bali, ada teknik yg namanya melukat. Saya tahu ada orang yg melukat hampir tiap hari di Tampak Siring. Mungkin bisa dilakukan seminggu sekali saja, kalau mau. Ini soal pikiran saja bukan? Kalau anda berpikir cakra anda kotor, maka kotorlah.

Kalau anda tidak memikirkannya lagi, maka tidak akan jadi masalah. Yg penting anda mandi tiap hari gitu lho. Bisa juga mandi dengan air garam. Campur garam biasa dengan air mandi, dan mandi saja. Bisa juga dengan mandi di laut which is lebih ok.

T = Gimana caranya agar mata ketiga dan pendengaran jarak jauh cepat aktif, dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan mungkin ada latihan latihan yang dilakukan..

J = Mata ketiga cuma istilah saja. Kalau anda bisa memperoleh pengertian tanpa berpikir, maka artinya mata ketiga anda terbuka. Mata ketiga itu mata Shiva, mata batin, dan bekerjanya melalui pengertian. Tidak semua orang bisa memperoleh penglihatan atau pendengaran "gaib". Dan yg bisa, tidak selalu harus mengalaminya. Yg selalu ada itu pengertian yg muncul begitu saja di dalam pikiran anda. Namanya intuisi.

T = Waktu ini saya mengalami hal mengagetkan, setelah selesai sembahyang seperti biasanya saya menyempatkan diri untuk melakukan meditasi. Beberapa menit kemudian saya merasakan tubuh saya agak dingin di pundak dan sepertinya saya akan mengalami kesurupan, karena kepala sudah mulai agak dingin dan seperti gelisah, karena saya takut akan terjadi hal hal yang saya tidak tahu nantinya, saya menyelesaikan meditasi dengan lebih cepat dan tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Tuhan atas bimbingannya. Mohon bantuannya Mas Leo, mungkin ada masukan buat saya ke depannya.

J = Lain kali tidak usah takut, tidak akan apa-apa. Tidak akan bisa kesurupan, kesurupan apa?

+

Dan terakhir yg berikut:

T = Assalamu’alaikum Wr. Wb.,

Salam sejahtera untuk Mas Leo, semoga tetap sehat, damai selalu. Salam jumpa kembali untuk yang kedua kali. Mohon maaf bila ini kurang berkenan. Sejak bergabung di milis, saya banyak membaca tulisan–tulisan Mas Leo tapi saya termasuk pasif karena kurang berani cuap–cuap di milis seperti yang lain. Kalau boleh saya bilang saya seperti murid dan guru di milis spiritual Mas Leo meski sedikit malu–malu tapi sebenarnya banyak uneg–uneg yang setiap saat bisa meledak. Sepertinya ada dorongan untuk harus kontak/silaturahmi lagi walau lewat email tapi saya yakin ini cukup mewakili semuanya.

J = Wow, then?

T = Dari tulisan–tulisan Mas Leo dan postingan chatting dengan rekan–rekan yang dibukukan, saya baca semua hingga tuntas dan saya banyak belajar di sana. Saya anggap buku itu mewakili Mas Leo untuk membimbing saya. Spiritual saya sedikit terbuka dan terus terang ritual–ritual wajib dari belief system yang saya anut jadi berkurang, jadi sepi ritual alis bolong–bolong. Saya belajar membuka diri untuk menjadi diri saya sendiri namun butuh waktu supaya tidak terkesan ANEH dan NYELENEH di mata lingkungan sosial dan keluarga saya.

J = That's very wise of you.

Saya sendiri tidak melakukan ritual apapun apabila yg dimaksud adalah ibadah, kecuali menjawab pertanyaan dari berbagai rekan setiap pagi. Menjawab pertanyaan tidak termasuk hitungan amal ibadah, melainkan kesukaan belaka. Saya suka menjawab kalau ditanya, dan banyak rekan suka bertanya dan sharing kepada saya, as simple as that.

Seingat saya, saya malahan tidak memiliki lagi belief system berupa amal ibadah yg insyaallah akan menghantarkan saya ke tempat yg layak di sisi Allah SWT. Itu belief system masa lalu, dan tidak perlu lagi diikuti.

Kalau mau beramal, ya beramallah. Kalau mau ibadah, ya ibadahlah. Beramal dan beribadah gunanya untuk kita sendiri saja. We feel good about ourselves when we give alms, memberikan amal. Artinya kita bersyukur dengan membagi rejeki dengan mereka yg kekurangan. Cuma itu saja artinya.

Ibadah artinya kita berniat untuk enjoy kesadaran kita sendiri yg kita sebut sebagai Tuhan. Ada berbagai ragam jenis ibadah agama dan tradisi yg bisa saja dilakukan kalau mau. Intinya adalah kita meresapi bahwa kesadaran kita itu tunggal, tidak terpecah dengan segala macam tarikan-tarikan.

Ada yg namanya wirid, novena, meditasi, berbagai jenis tapa Jawa seperti kumkum, dsb. Semuanya itu jenis ibadah, artinya kita enjoy kesadaran kita sendiri. Kalaupun ada yg kita sembah, yg kita sembah adalah kesadaran kita sendiri saja. Allah adalah kesadaran tinggi di diri kita, menyembahnya juga di dalam diri kita sendiri saja. Kita menyembah diri kita sendiri, yg rasanya juga jadi lucu sendiri.

Akhirnya kita akan ikhlaskan saja segalanya dan tidak lagi pakai istilah ibadah. Ibadah kepada siapa? Untuk apa? Menyembah? Menyembah apa?

Kalau menyembah konsep yg kita ciptakan sendiri tentang Tuhan, bukankah itu artinya kita menjadi orang yg sangat narcis? Kita mengagumi dan menyembah konsep ciptaan kita sendiri? Astagfirullah alazzim.

T = Beberapa pertanyaan saya adalah: Saya pria Jawa tulen di Semarang umur 37 th bershio tikus. Apa elemen saya ? bagaimana saya menyikapi elemen – elemen yang lain supaya selaras dengan elemen pada diri saya sehingga selaras dengan kehidupan spiritual saya ?

J = Elemen anda mostly tanah, orangnya sabar dan tidak tergesa-gesa. Tidak emosional dan tidak ekspresif juga. Orang tanah bisa berteman baik dengan orang yg elemennya air, yaitu orang yg sensitif, perasa, bermain perasaan. Nanti jadinya tanah air, yg kalau terlalu lengket akhirnya nempel terus dan tidak bergerak.

Perlu ada campuran dengan orang dari elemen api juga. Orang api adalah yg selalu tergesa-gesa, bertindak dahulu berpikir belakangan, yg terkadang terasa bodoh tapi seringkali dibutuhkan, daripada tidak ada yg bergerak.

Elemen tanah perlu campuran dengan elemen udara juga, yaitu mereka yg memiliki ide-ide baru, bersifat komunikatif, berani memutuskan.

Semua elemen ini ada di diri anda, tetapi anda terutama elemen tanah sekarang ini. Kalau anda mau menggabungkan elemen-elemen lainnya, maka anda akan seimbang. Seimbang artinya keempat elemen itu, udara, air, api, tanah, akan berada di diri anda sendiri secara sama banyak.

+

Dan yg terakhir:

T = Om Leo makasi ya ebooknya,

Mas kalo bisa buat tulisan yang menjelaskan konsep ikhlas. Ha.. ha.. lucu si aku nanya tentang sesuatu yg selalu dijelasin ulama-ulama dan kyai-kyaiku dari SD sama orang agnostik kayak Om Leo. Cuma pengen tau konsep ikhlas dari berbagai sudut pandang aja si om.

J = Ikhlas artinya EGP, emang gue pikirin.

Nona Ika yg ada di paragraf pertama adalah seorang anak indigo yg hampir saja dirawat oleh seorang psikiater anak yg beken di seluruh tanah air. Untung ketemu aku pada saat yg tepat dua tahun yg lalu sehingga akhirnya sekarang menjadi anak makrifat saja. Makrifat artinya menjadi diri sendiri saja, enjoy saja, ikhlas saja. EGP, emang gue pikirin gitu lho.


+++

NOTE 22: Saya Sudah Mulai Tidak Mempercayai Agama


T = Saya senang sekali membaca tulisan Mas Leo. Jelas dan gamblang! Ternyata monotheisme yang pertama kita kenal ini berakar pinak dari Akhenaten? Padahal selama ini didengungkan orang-orang bahwa monotheisme itu di exclusive berasal dari Musa?

Sering saya mendengar bahwa hanya monotheisme yang berasal dari Musa yang paling benar. Bahkan untuk mendukung pemikiran tersebut, orang-orang Islam menuliskan bahwa hanya boleh menikah dengan orang-orang yang berasal dari agama monotheisme, creation of MUSA, yaitu "Judaisme (Jewish), Kristen dan Islam"

Benar juga ya, bahwa pada zaman Akhenaten telah tercipta monotheisme, dengan menyembah dewa matahari. Berarti salah kaprah inipun sebenarnya cukup menjelaskan, bahwa monotheisme yang selama ini sering menjadi suatu factor perseteruan yang tak berujung diantara sesama manusia ini terutama dikalangan "Judaisme, kristen dan islam" sebenarnya tidaklah perlu?

Kabarnya pada zaman agama "Aten" pun para penyembah Tuhan itu saling berseteru satu sama lain, bahkan saling bunuh hanya demi mempertahankan suatu "Kebenaran" yang diyakini mereka.

Pertanyaan saya, bagaimana bisa umat manusia ini setelah ribuan tahun masih saja belum belajar untuk mengerti? Bahwa sebenarnya masalah "Kepercayaan" ini seharusnya tidak perlu menjadi faktor perseteruan? Mohon petromaknya.

J = Ini pendapat saya:

1. Semua kitab-kitab Timur Tengah yg disucikan itu buatan manusia belaka, sehingga bisa dimaklumi kalau ada kesimpang-siuran, apalagi ada kepentingan tertentu yg bermain. Peristiwa 30 September 1965, misalnya, bisa dipandang sebagai "Kudeta PKI", tetapi bisa juga dipandang sebagai "Kudeta Suharto", tergantung dari mana anda memandangnya. Begitu pula dengan kisah dalam kitab-kitab Samawi, ada yg pro Yahudi, dan ada yg pro Arab. Kalau pro Yahudi, dikisahkan bahwa Ibrahim mengorbankan Ishak karena Ishak adalah nenek moyang Yahudi. Yg pro Arab bilang bahwa Ibrahim mengorbankan Ismail, which is very much understandable as Ismail is nenek moyang Arab.

2. Ada orang yg bilang dan percaya bahwa isi dari kitab-kitab Taurat, Zabur, Injil dan Al Quran itu merupakan perkataan Tuhan / Allah / Jehovah / Elohim. Boleh saja, namanya HAM Kebebasan Beragama. Orang mau percaya atau tidak mau percaya apapun merupakan urusan orang, and it has got nothing to do with us.

3. Kita semua sudah tahu bahwa Al Quran merupakan copy paste dari kitab-kitab yg disucikan oleh kaum Yahudi dan Nasrani, sehingga tidak perlu dibicarakan panjang lebar lagi. Jibril yg disebutkan membawa message dari Allah ternyata cuma proyeksi dari kesadaran manusia belaka, dan manusianya kemudian di-nabikan. Pedahal Jibril bisa muncul di siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Jibril juga muncul di depan Lia Eden, seorang wanita Indonesia, yg harusnya ajarannya diberikan label agama yg terakhir dan sempurna, karena jelas itu yg paling akhir dibandingkan dengan penampilan Jibril sebelumnya.

4. Spiritualitas manusia tidak tergantung dari agama-agama yg, walaupun banyak jeleknya, ada juga baiknya. Kalau merujuk kepada agama, saya selalu bilang bahwa agama ada sisi baik dan buruknya, dan akan tergantung dari kita manusia untuk memilah-milah. Agama itu produk budaya, dan bisa dipakai kalau orang mau. Kalau tidak suka, maka bisa ditinggalkan tanpa manusianya kehilangan apapun. Dengan kata lain, kalau kita mau tendang segala macam kitab-kitab dari Timur Tengah itu, kita tetap akan hidup biasa-biasa saja. No difference at all. Banyak yg lahir, hidup, dan mati tanpa agama-agama Timur Tengah, dan terbukti ternyata tidak kekurangan sesuatu apapun.

5. Hampir semua manusia Indonesia cuma beragama di kulitnya saja alias tempelan. Mengaku beragama, dan tahu ada ajaran ini dan itu di agama yg diakui dipeluknya. Tetapi, deep in the hearts, jauh di dalam hatinya yg tidak bisa dilihat oleh orang lain, dan mungkin bahkan orangnya sendiri tidak mau mengakuinya, adalah kenyataan bahwa kita ternyata tidak perduli pada agama-agama. Alam bawah sadar kita tahu bahwa segala macam agama itu rekayasa saja.

6. Alam, nature, adalah yg asli, dan itu yg dihindari habis-habisan oleh agama-agama Timur Tengah. Kalau mau kembali ke alam, kita akan merasakan kesatuan antara kesadaran kita dengan segalanya. Tidak akan ada egoisme, tidak akan ada pemaksaan, tidak akan ada diskriminasi, tidak akan ada penghambaan wanita, dan tidak akan ada pen-Tuhanan segala macam kisah sahibul hikayat. Tetapi hal itu justru yg dihindari karena di masa lalu manusia memang mau "menaklukkan alam". Untuk menaklukkan alam, perlulah agama yg patriarkal, perlu Tuhan yg maskulin, perlu haram dan halal. So, semuanya dalam agama itu merupakan produk budaya belaka, sesuai dengan jamannya.

7. Banyak manusia sudah sadar sehingga akhirnya berkesimpulan bahwa menjadi manusia spiritual adalah menjadi diri sendiri saja. Tidak perlu jungkang jungking memuja muji Allah atau apapun nama-Nya, yg ternyata cuma merupakan produk imajinasi manusia di masa lalu, yg hendak maju menaklukkan alam sekitarnya. Dulu naik onta, sekarang naik jet. Dulu kirim berita pakai Jin Kastubi, sekarang pakai SMS. Dulu manusia memuja Dewi Bulan di Ka'bah yg, menurut sebagian orang, akhirnya dinaikkan statusnya sebagai Tuhan dari seluruh semesta alam dan disebut Allah.

+

Another question and answer:


T = Salam Bung Leo,

Tanya nih, saya sudah mulai tidak mempercayai agama, karena dari beberapa agama hanya mengunggulkan jalannya sendiri, bahkan mengajarkan kekerasan, tetapi masih mempercayai adanya Tuhan, karena bagaimanapun pikiran saya masih susah konek / menerima bahwa Tuhan adalah aku atau diriku sendiri, masih belum mudeng bilamana Tuhan itu tidak ada.

J = Good, boleh bilang hampir semua dari kita, di dalam hati kecil kita, sudah tidak lagi mempercayai apa yg disohorkan oleh agama-agama, tapi kita tetap bisa menerima bahwa Tuhan ada. It's ok, though. Bilang bahwa Tuhan ada sudah cukup bagi sebagian besar dari kita.

Kalau anda memiliki kecenderungan untuk berfilsafat, maka anda akan bisa juga menelusuri asal muasal konsep Tuhan yg tidak lain dan tidak bukan merupakan proyeksi dari pemikiran manusia belaka. Ada konsep-konsep tentang Tuhan yg berubah secara perlahan-lahan sesuai dengan meningkatnya kesadaran manusia. Manusia berpikir bahwa ada Tuhan yg menciptakan manusia, pedahal Tuhan yg menciptakan manusia itu merupakan konsep belaka. Itu konsep yg dibuat oleh manusia yg berpikir. Konsep tentang Tuhan juga bermacam-macam, selalu berubah-ubah sesuai dengan meningkatnya kesadaran manusia, dan manusianya bisa mengalami sendiri "bertemu" dengan Tuhan atau at least dengan malaikat yg katanya membawa pesan dari Tuhan. Pedahal segalanya itu merupakan proyeksi dari pikiran si manusia itu sendiri.

T = Bagaimana pula dengan makhluk gaib: jin, setan, hantu, apakah mereka memang ada di dunia ini, karena satu dari mereka ada berarti mereka memang makhluk Tuhan selain manusia juga. Mengenai orang yang bisa melihat makhluk halus apakah itu riel ?

J = Makhluk gaib bisa merupakan energi-energi dengan frekwensi tertentu yg tertangkap oleh gelombang otak kita. Ada orang yg sensitif sehingga bisa menangkap frekwensi dari energi tertentu. Orang lain tidak bisa merasakan, tetapi orang ini bisa. Orang lain yg bisa merasakan hal serupa belum tentu melihat hal yg sama. Rasanya ada, tetapi simbol yg muncul di pikiran orang bisa berbeda karena ini cuma soal merasakan sesuatu yg tidak memiliki bentuk fisik.

Yg tidak memiliki bentuk fisik itu bisa saja merupakan emosi negatif dari orang lain, yg begitu kuatnya sehingga bisa menjadi "makhluk" sendiri. Makhluk-makhluk berupa luapan emosi manusia ini bisa dijumpai dimana-mana. Dan tentu saja sifatnya seperti hantu. Hantu itu ghost dalam Bahasa Inggris. Ghost artinya spirit, roh. Roh adalah sesuatu yg tidak memiliki bentuk fisik. Pikiran kita juga roh karena tidak memiliki bentuk fisik. Pikiran yg ditambahi dengan emosi bisa menjadi makhluk gaib juga, dan bisa terasakan atau terlihat oleh mereka yg sensitif.

Kalau kita mau, kita juga bisa "masuk" ke tempat-tempat tertentu dan merasakan ada energi apa di sana. Misalnya, beberapa malam terakhir ini saya mencoba "masuk" ke dalam ka'bah pada saat sebelum tidur. Saya bayangkan bahwa saya tidur di dalam ruangan kosong di dalam ka'bah. Dan rasanya memang sarr serr sarr serr, energinya kuat sekali di sana, dan kalau saya teruskan saya bisa mengalami OOBE (out of body experience). Akhirnya saya stop, dan saya tidur biasa saja.

Ada berbagai teknik untuk akses energi dari tempat-tempat tertentu yg bahkan tidak membutuhkan kehadiran anda secara fisik. Anda bisa akses energi dari dalam ka'bah, dari Candi Borobudur, dari berbagai tempat yg disucikan. Banyak energi yg terkumpul di sana karena jutaan orang memproyeksikan pikiran mereka ke sana. Bukan tempat itu sendiri yg memiliki energi, tetapi orang-orang itu. Dan kita bisa menggunakan titik fokus dari orang-orang itu untuk mengambil energinya.

Energi itu sifatnya netral, bisa digunakan oleh siapa saja.

T = Bagaimana pula dengan nasib. Kadang ada keberuntungan, asalnya dari mana, menurut agama itulah takdir, menurut teman Buddha itulah karma. Lalu kalau konsep yang ketiadaan Tuhan, bisa dijelaskan bagaimana?

J = Hidup adalah pilihan, ada berbagai pilihan yg bisa diambil. Kita mau atau tidak. Kalau mau ada konsekwensinya, dan kalau tidak mau ada pula konsekwensinya. Yg namanya "takdir" adalah hal yg telah menjadi kenyataan. Kalau masih merupakan probabilita di masa depan, maka itu bukan takdir, melainkan pilihan. Setelah dipilih dan ada konsekwensinya, maka itulah takdir.

Konsep ketiadaan Tuhan ?

Buddha itu agama yg tidak memiliki konsep Tuhan, yg ada hanyalah pengertian bahwa semua manusia memiliki potensi untuk menjadi Buddha. You are a Buddha in the making gitu lho. Dan Buddha banyak alirannya juga. Ada Buddha Mahayana yg ribet dengan ritual dan konsep karma dan dharma. Harus berbuat baik sebanyak mungkin supaya karma habis dan akhirnya masuk Nirvana. Ketika anda masuk Nirvana anda telah menjadi Buddha, dan tidak perlu lagi lahir kembali ke dunia ini yg penuh dengan dukha. Semua orang memiliki kesempatan yg sama untuk menjadi Buddha, so segalanya itu merupakan pilihan.

Tidak ada konsep Tuhan di dalam agama Buddha, yg ada hanyalah kesadaran di mana-mana. Ada kesadaran di diri anda, di diri saya, di diri siapa saja, dan semua kesadaran ini adalah kesadaran yg bisa menjadi kesadaran Buddha. Kesadaran Buddha adalah yg melihat bahwa segala sesuatu di dunia ini ternyata hanyalah permainan pikiran belaka. Apa yg kita lihat jelek ternyata tidak jelek, dan apa yg kita lihat bagus ternyata tidak bagus. Ternyata kita termakan oleh sugesti sinetron cengeng sehingga akhirnya kita menuntut dipacarin oleh orang yg posesif. Kalau tidak posesif namanya tidak cinta blah blah blah... Tapi apakah itu riel? Tentu saja tidak, itu kan versi sinetron.

Dan Buddha mengerti bahwa segalanya itu dukha, useless. Atau, kalau mengikuti kata-kata Nabi Sulaiman: chasing after the wind, mengejar angin belaka.

T = Dan terakhir .... mas konsep mengenai surga dan neraka, apakah memang ada karena hampir setiap agama mengakui adanya alam tersebut?

T = Konsep tentang surga dan neraka memang ada. Ada konsepnya, dibuat di masa dan tempat tertentu. Ini permainan pikiran saja, konsep-konsep saja. Kalau anda mau percaya bahwa anda akan masuk surga dengan mengumpulkan amal ibadah, ya jalani sajalah, it's your right. Tapi orang lain yg tidak mau menerima konsep itu juga akan bisa berjalan dengan tenang tanpa terpengaruh. Segalanya itu pilihan. Yg tidak baik itu kalau kita memaksakan konsep kita tentang surga dan neraka kepada orang lain. It's not good manners. Orang-orang yg fanatik beragama itu suka memaksakan konsep mereka kepada orang lain, dan itu kelakuan yg tidak pada tempatnya karena orang akan bisa memutuskan sendiri apa yg mau dipercayainya.

Tentu saja konsep itu ada. Yg ada konsepnya itu, dan bukan surga dan neraka itu sendiri. Konsep itu riel, bisa dirasakan sebagai "realita" di dalam kesadaran orang yg mempercayainya. Istilah Psikologinya "delusion". Delusi atau waham adalah sesuatu yg menghinggapi diri seseroang sehingga orangnya "deluded" atau ter-delusi. Percaya mutlak kepada surga dan neraka termasuk suatu penyakit kejiwaan juga sehingga orangnya akan bertahan mati-matian dengan pendapatnya, pedahal kalau mau jujur, sebenarnya orang itu sendiri yg full of rasa takut, takut masuk neraka. Pedahal neraka itu cuma konsep doang yg ada di pikirannya. Can you follow me?

T = Demikian pertanyan saya. Semoga Bung Leo mau memberikan penjelasan, maaf kalau saya baru, apakah pertanyaan tersebut pernah diulas atau belum. Semoga Bung Leo tidak bosan.

J = Pertama panggil "bung", terus panggil "mas", terus panggil "bung" lagi, maonya apa sih? Panggil saya Leo saja, it's ok with me karena masih single, still available (iklan, iklan).


+++

NOTE 23: Otaknya itu lebih dipake gitu lho!


PERCAKAPAN 1: KENAPA MEMILIH ATHEIS SEBAGAI JALAN HIDUP ANDA?


T = Mas Leo, kenapa memilih atheis sebagai jalan hidup anda?

J = Sejak kapan saya bilang memilih atheis sebagai jalan hidup saya? Sampai saat ini, label yg saya pakai adalah "agnostic" karena saya menempatkan diri di antara mereka yg mengaku sebagai theis atau orang beragama, dan mereka yg mengaku sebagai atheis atau tidak beragama.

Sebenarnya ini cuma soal istilah saja, dan saya tidak perduli sama sekali. Saya bilang "agnostic" karena saya tidak suka ditanya apa agama saya. Orang Indonesia ini sok tahu, kalau kita bilang agama A, maka lalu akan muncul stereotype: oh kamu pasti begini dan begini blah blah blah...

Kalau kita bilang agama B, maka stereotype yg muncul beda lagi. Pasti kamu begitu dan begitu blah blah blah...

Dan kelakuan yg sangat umum dari anggota masyarakat Indonesia ini sangat memuakkan bagi saya. Kenapa manusia harus ditentukan oleh agamanya? Manusia adalah manusia, dan agama apapun tidak harus membedakan manusia.

T = Bukankah kita tidak bisa memilih kapan dan di mana kita mati?

J = Secara umum, common sense bilang seperti itu. Kita cuma tahu bahwa kita mulai sadar pada umur tertentu ketika kita kecil. Saya sendiri paling jauh cuma ingat mulai sadar ketika saya usia 5 tahun. Sebelum itu saya tidak ingat apa-apa, maybe masih ada di Surga bersama Allah.

T = Apakah anda yakin kehidupan setelah kematian ini anda akan menemui kehidupan yang baik?

J = Saya tidak pernah memikirkan hal itu, untuk apa? Apakah kalau anda beragama tertentu anda akan memperoleh kehidupan yg baik setelah anda mati? Setahu saya, dari apa yg saya pelajari di berbagai agama-agama itu, baik Islam, Kristen, Hindu dan Buddha, yg namanya kehidupan setelah kematian merupakan teori belaka.

Diteorikan ada kehidupan setelah kematian, dan kalau anda mengikuti ajaran agama tertentu itu, maka anda akan memperoleh kehidupan lebih baik. Ada yg pakai istilah Sorga, ada yg pakai istilah Nirvana. Yg orang tidak tahu adalah bahwa segala konsep Sorga Neraka dan Nirvana Samsara itupun ber-evolusi. Karena semuanya pemikiran belaka, kita bisa menelusuri asal muasalnya. Siapa yg mula-mula membuat teori itu, dsb.

T = Saya yakin, tidak ada kebaikan pada atheis baik di dunia maupun setelahnya.

J = Anda bisa saja berpendapat demikian, namanya HAM Kebebasan Berbicara. Anda memilih jalan beragama tertentu, dan itu namanya HAM Kebebasan Beragama. As simple as that.

Yg tidak boleh adalah membedakan perlakuan terhadap manusia lain berdasarkan agamanya. Diskriminasi itu SARA. Jadi, dalam kehidupan kemasyarakatan, setiap orang memiliki HAM yg sama, dan tidak bisa di-diskriminasi karena beragama ataupun tidak beragama.


+

PERCAKAPAN 2: OTAKNYA ITU LEBIH DIPAKE GITU LHO!


T = Selama ini yg selalu saya baca adalah pendapat anda mengenai bellief system dan hakekat Tuhan.

Sekarang saya ingin mencoba mengutarakan apa yg ada di otak saya mengenai belief system dan Tuhan versi saya. Pada akhirnya nanti saya minta pendapat anda Bung Leo mengenai pendapat saya tsb.

Kalau versi saya mengenai hal tsb di atas itu berbeda dengan pendapat anda Bung Leo, juga berbeda dengan ajaran-ajaran agama yg ada. Jadi mohon maaf kalau di sana sini ada kesalahan atau bisa dikatakan saya ini sekedar sharing pendapat mengenai sesuatu hal dengan Bung Leo.

Kalau menurut saya, hakekat Tuhan itu ada, artinya secara wujud/materi itu ada - berbeda dengan pendapat anda yg menyatakan bahwa Tuhan itu hanyalah sekedar prinsip hasil dari olah pikir kesadaran tertinggi manusia (artinya secara fisik Tuhan tidak ada).

Kemudian Tuhan menciptakan alam semesta raya ini beserta isinya dan juga menciptakan system hukum yg mengikat atas segala hal, artinya seluruh apa yg ada di alam semesta ini terikat oleh suatu system hukum seperti hukum gravitasi, dll.

Setelah itu Tuhan "lepas tangan", tidak lagi campur tangan dengan apa yg terjadi di alam semesta ini, termasuk kejadian-kejadian yg terjadi di planet bumi. Jadi seluruh kejadian yg terjadi di alam semesta raya ini, itu tidak terlepas dari hukum-hukum yg dibuat oleh Tuhan sedang bekerja - berbeda dengan ajaran agama yg menyatakan bahwa Tuhan masih "campur tangan" dengan dunia ini, seperti kalu ada bencana alam, kemudian penganut agama tertentu mengatakan bahwa Tuhan murka makanya mengirim bencana kepada manusia dalam bentuk bencana alam.

Dalam "teori" saya itu tidak seperti itu. Seluruh bencana alam itu tidak ada kaitannya dengan Tuhan, tapi bencana alam itu terjadi karena sesuai dengan hukum yg mengikatnya memang itu harus terjadi.

Sedangkan manusia dibekali dengan otak/akal sehat sebagai alat untuk menjalani kehidupan ini. Dengan otaknya manusia ditantang untuk bisa tetap mempertahankan ekistensinya di dunia ini. Manusia bebas mau mewarnai apa dunia ini. Mau ijo merah atau hitam Tuhan tidak campur tangan lagi.

Tentu saja dengan segala akibat yg mungkin akan timbul harus ditanggung oleh manusia sebagai konsekwensi dari diberikannya akal sehat oleh Tuhan. Manusia diberi akal sehat oleh Tuhan sebagai penyeimbang dalam mewarnai kehidupan ini... Kalau terlalu merah konsekwensinya begini, kalau terlalu hitam akibatnya begitu, dst-nya.

Demikian Bung Leo pendapat saya mengenai Tuhan dan belief system. Dan selanjutnya saya minta pendapat anda mengenai hal tsb di atas karena sampai sekarang saya masih bingung.

Di satu sisi saya harus beragama, tapi disisi lain saya tidak bisa mempercayai agama-agama yg ada 100% karena ajaran agama yg ada tidak rasional bagi saya.

J = Thanks for sharing.

Menurut saya apa yg anda tuliskan itu sangat reasonable, dan lebih masuk akal dibandingkan dengan penjelasan agama-agama yg, kita semua tahu, seringkali membuat manusia bukan bertambah pintar malahan bertambah bodoh.

Kalau menggunakan cara berpikir agamis, seharusnya tsunami di Aceh itu ditelusuri juga sebagai akibat dari pemberlakuan syariat Islam. Tsunami itu muncul cuma berselang beberapa bulan setelah syariat Islam diterapkan. Harusnya, mereka yg suka membawa-bawa Allah jujur saja bahwa tsunami di Aceh itu muncul karena Allah tidak berkenan dengan pemberlakuan syariat Islam. Logikanya seperti itu. Tetapi ternyata semua bungkam.

Jadi, jalan pikiran orang-orang agamis itu selektif, pilih-pilih. Kalau menguntungkan untuk bilang bahwa Allah meridhoi, ya mereka akan bilang seperti itu. Tetapi, kalau jelas bilang bahwa Allah tidak meridhoi sehingga datang tsunami, dan akhirnya menjadi boomerang bagi diri mereka sendiri, akhirnya mereka tutup mulut saja. Munafik sekali bukan? Dan itu cukup dimaklumi. Semua agama memiliki kemunafikan seperti itu.

Belief system anda bahwa Allah ada sebagai asal yg menciptakan segalanya umumnya disebut dengan istilah Deism. Di Barat namanya adalah Deism, dan orang-orang yg mengaku sebagai deist jelas lebih oke daripada orang-orang beragama pada umumnya yg bernalar dengan stereotypes belaka.

Otaknya itu lebih dipake gitu lho!


+++

NOTE 24: Isa dan Flu Babi


PERCAKAPAN 1: ISA DAN FLU BABI


T = Ass wr wb Pak Ustadz,

Kata temen saya, di akhir zaman Isa akan datang kedua kali.

Tanda-tandanya, selain menghancurkan Salib, Isa juga akan membunuh babi.

Nah fenomena flu babi sekarang ditafsirkan doi sebagai "membunuh babi" itu. Setujukah Pak Ustadz?

J = Setuju.

Saya setuju seratus persen bahwa teman anda berhak menafsirkan fenomenon flu babi sebagai ciri-ciri bahwa Isa sudah datang.

Nabi Isa adalah imam mahdi yg akan membawa semua orang mukmin masuk Sorga dan menghancurkan segala macam kesesatan Kristen, Hindu, Buddha, dan berbagai berhala Kejawen as well as dewa dewi Shinto. Termasuk di sini orang-orang Ahmadiyah, Yahudi, Lia Eden dan mereka yg tidak percaya kepada Allah dan nabi-Nya.

Isa membunuh babi dan menghancurkan Salib adalah penafsiran terakhir dari kalangan Muslim tertentu yg patut diacungi jempol karena menganut kebebasan berpikir dan berpendapat. Saya senang sekali mendengar bahwa ada orang yg sudah berpikir dengan sebebas-bebasnya seperti itu.

Namanya HAM Kebebasan Berbicara (Free Speech) yg harus dikultivasikan demi kemajuan bangsa dan negara ini.

Setiap orang memang seharusnya bebas berpikir, bebas melakukan interpretasi apapun, dan bebas juga mengekspresikannya. Dan kita tidak perlu harus merasa kebakaran jenggot karenanya.

Ada yg merasa harus berjenggot, bila pria, dan itu juga sah saja. Alasannya supaya tidak menjadi orang munafik yg dibenci Allah. Dan alasan itu juga sah saja, walaupun mereka biasanya akan merasa kebakaran jenggot dan memaki-maki kalau ada orang lain yg tidak sependapat dengan mereka.

Tapi kita juga sah saja untuk meninggalkan mereka berfantasi ria dengan segala macam Allah dan nabi-Nya itu.

Ciri-ciri masyarakat maju adalah kebebasan berpikir dan mengekspresikannya, baik dengan ucapan maupun tulisan. Toleransi maksimum. Kita bisa mentolerir pendapat apa saja asalkan cuma sebatas wacana belaka.

Yg tidak bisa ditolerir adalah tindakan kriminal seperti perusakan harta benda milik orang lain seperti dilakukan oleh FPI dan organisasi sejenisnya.

Isa dan flu babi adalah wacana yg sangat menggairahkan bagi saya, setidaknya itu lebih oke daripada wacana tradisional seperti Muhammad fetishism.

I am fed up of Muhammad fetishism di milis Spiritual Indonesia. Ada yg nge-fans berat sama Muhammad sampe di-diskusiin apakah Muhammad disunat blah blah blah...

Kenapa gak sekalian aja nulis apakah Muhammad pake celana dalem, apakah Muhammad orang Arab, apakah Muhammad homo, apakah Muhammad manusia jadi-jadian, dsb.

Mereka yg terkena waham fetishism itu perlu menghadap Audifax dengan takzim. Audifax is my co-author yg baru saja menulis tentang logotherapy.

For your information, logotherapy dikembangkan oleh Dr. Victor Frankl yg pernah masuk kamp konsentrasi Nazi Jerman pada Perang Dunia II, dan bisa bertahan hidup karena ada sesuatu yg dipegangnya terus di luar barangnya sendiri.

Katakanlah itu logos, dan maybe bentuknya Muhammad yg disunat. Atau Musa yg disunat. Atau Bunda Maria yg disunat, who cares?

Logos itu imaji belaka, rekayasa juga, yg penting fungsinya itu lho, ya gak ?


+

PERCAKAPAN 2: ORANG YG MENGANGKAT DIRINYA SENDIRI SEBAGAI INDIGO


T = Salam,

Saya selalu menganggap forum Spiritual Indonesia sebagai forum yang serius dan sudah agak selektif tetapi ternyata masih juga terjebak oleh orang-orang yang hanya main-main saja dan mengaku atau mengangkat dirinya sendiri sebagai indigo yang menganggap dapat menulis apa saja semaunya dan tidak bermutu.

J = Anda merasa terjebak karena anda menanggapi dengan penuh keseriusan.

Sudah jelas orang yg mengangkat dirinya sendiri sebagai indigo adalah orang yg memiliki suatu penyakit kejiwaan. Orang yg sehat jasmani dan rohani tidak akan menyebut dirinya sebagai indigo atau sebagai apapun.

T = Mengingat bahwa Mas Leo adalah orang yang berpandangan yang luas dan selalu berpedoman pada HAM dalam forum terbuka ini, maka itu sah-sah saja.

J = Iyalah, sah saja. Setidaknya hal itu akan menjadi salah satu sample bahwa ada orang dari jenis itu. Banyak jenis manusia di milis Spiritual Indonesia, dan di facebook juga. Mungkin malahan jenisnya lebih bervariasi daripada bisa dijumpai kalau kita berbicara tatap muka.

T = Saya hanya hanya ingin mengingatkan kawan-kawan yang juga serius untuk juga bersikap lebih selektif dalam menjawab atau berkomentar. Kecuali memang punya banyak waktu terluang dan ikut iseng-iseng dalam milis ini. Bukankah semuanya bebas Mas Leo?

J = Itu seruan yg juga bermanfaat.

Saya juga mengharapkan agar yg lain bisa lebih selektif dalam menjawab atau berkomentar. Komentar yg kita berikan mencerminkan siapa diri kita. Kalau isi otaknya sampah, ya keluarnya tulisan sampah. Dan kalau sampah yg dikeluarkan, untuk apa ditanggapi?

Saya sendiri melihat dengan sudut pandang positif.

Milis Spiritual Indonesia adalah ajang sharing dan pembelajaran. Kita bisa belajar dari satu sama lain, bahkan dengan cuma mengamati bahwa ternyata ada orang yg masih terjebak dalam egonya yg kegedean, ada juga orang yg merasa tidak bisa hidup kalau ada orang lain yg berpendapat beda, dsb.

Tapi akhirnya semuanya belajar bahwa pendapat apapun, interpretasi apapun, sikap apapun adalah sah.

Sah bagi orangnya sendiri saja, as simple as that.


+++

NOTE 25: Saya Suka Sekali Sesuatu yang Berbau Mistik dan Magis


T = Saya suka sekali sesuatu yang berbau mistik dan magis.

Mungkin kalo bahasa sekarang, suatu tempat atau benda yang mempunyai aura yang kuat. Di kampung saya, atau mungkin di Bali secara keseluruhan, setiap desa mempunyai simbol pelindung desanya masing-masing. Ada yang berbentuk topeng rangda dan barong, arca, jempana, dll. Tergantung si pembuatnya (tentunya dipercaya dapet wangsit ato semacamnya).

Nah, simbol-simbol ini diisi spirit oleh mangku atau mungkin pedanda, yang penting kepala keagamaan. Spirit inilah yang kelak dipercaya menjaga ruang lingkup desa.

Beberapa tahun terakhir, mungkin sekitar lima tahun belakangan, saya suka sekali meditasi di pura. Jenis puranya itu bernama pura dalem.

Pura dalem ini, letaknya selalu di sebelah selatan desa dan selalu dempetan dengan kuburan. Sebagai info, pura ini dipercaya sebagai tempat ber-istananya Bethari Durgha, atau istrinya si Siwa himself.

Kalo pulang ke Bali, hampir tiga hari sekali saya ke pura itu untuk sekedar memusatkan pikiran atau bengong sambil celingak celinguk kanan kiri. Nyaman. Gelap.

Suatu ketika, kebetulan saya bersama sepupu saya datang lagi ke pura itu. Baru masuk, tiba-tiba dia "kerauhan" alias trans. Tertawa dan menari layaknya tarian rangda yang biasanya.

Saya hanya heran. Duduk bersila sambil ngeliat fenomena itu. Suka, seneng, takut, merinding, ngeri, bangga, semuanya jadi satu. Beberapa saat, sepupu saya slesei menunaikan tugasnya setelah di-remote sama sesuatu yang tidak diketahui tersebut. Duduk bersila di samping saya. Ngos-ngosan.

Rasa ingin tau saya besar sekali. Apa itu? Siapa itu? Saya mulai bertanya.

T: Itu sapa?

J: Oh itu bhatara yang menjaga desa ini.

T: Kok tau?

J: Ya ga tau, kayanya sih begitu.

T: Boleh ga kalo gue tanya-tanya melalui lo?

J: Kata beliau boleh.

T: Siapa dia? Ngapain ada di sini, Kenapa bisa ada? Dari mana?

Dia diem sebentar, bertanya.

J: Oh katanya dia adalah Bethari Lingsir, simbol ibu, pelindung, pengayom. Mengapa ada di sini, karena kalian manusia yang meminta dan membuat aku ada di sini. Aku berasal dari Tuhan itself, percikan terkecilnya.

Saya mulai bertanya lagi. Saya selalu terusik dengan konsep reinkarnasi.

T: Reinkarnasi itu ada ga sih? Kalo ada kok setiap tempat berbeda? Contoh, di India orang bisa jadi kambing, atau dari babi ke manusia, tergantung karmanya. Kalo di Bali, orang hanya be-reinkarnasi ke manusia juga. Nah kalo yang lain bahkan gak ada reinkarnasi. Yang bener yang mana?

Kembali terdiam.

J: Semua ide adalah manusia yang membuat. Kepercayaan dan keyakinan adalah inti dari semuanya. Jika manusia berkeyakinan seperti di India, maka itu yang terjadi. Kalo tidak percaya, itu juga yang terjadi. Jadi tergantung pikiran manusia. Semua itu flexible.

Kaget juga dengernya. Saya bertanya jawab hampir menghabiskan dua dupa. Dan banyak kejadian seperti itu setelahnya.

Mungkin cerita ini tidak menarik. Saya juga tidak pandai untuk menulis, namun saya ingin mencoba share dengan Mas Leo.

T = Siapa bilang tidak menarik? It's very interesting.

Yg anda alami adalah hal yg cukup biasa bagi saya dan banyak teman-teman lainnya yg biasa main beginian. Ada energi-energi tertentu yg bisa dipanggil dan diisikan ke benda atau tempat tertentu.

Dan, tatkala ada orang yg cukup sensitif untuk berkomunikasi, maka energi itu bisa juga masuk dan menggerakkan tubuh orang itu, seperti yg dialami oleh sepupu anda yg menari seolah-olah kemasukan Rangda. Tetapi yg masuk ternyata Bethari Lingsir.

Semuanya itu simbol-simbol saja, dan adanya di dalam pikiran manusia. Kita bisa menciptakan simbol apapun di dalam pikiran kita, dan bisa kita carikan padanannya secara fisik. Lalu kita alirkan kekuatan pikiran kita untuk mengisinya. Selalu begitu caranya di semua agama dan aliran kepercayaan.

Konsep yg digunakan bisa berbeda-beda.

Konsep-konsep itu antara lain: Sorga dan Neraka, Reinkarnasi, Amal dan Ibadah, sifat-sifat Tuhan, dsb. Di Bali, konsep yg dipakai bisa Shiva dan berbagai manifestasinya.

Reinkarnasi juga cuma konsep belaka.

Kalau percaya bisa reinkarnasi menjadi kambing, maka ber-reinkarnasilah orangnya menjadi kambing. Tapi itu cuma di alam pikiran saja bukan? Cuma sementara saja sebab cepat atau lambat kesadaran kita akan kembali kepada yg asal, yaitu yg diam saja, yg mengamati saja, kesadaran Tuhan.

Kalau percaya Sorga Neraka, maka orangnya bisa mengalami illusi masuk Sorga atau Neraka ketika meninggal. Tapi itu juga cuma sementara saja sampai illusi itu habis sendiri.

Di atas kesadaran Tuhan ada yg kita sebut sebagai Nibbana, kekosongan abadi, yg tidak bisa diuraikan. Kita semuanya selalu tersambung dengan yg itu. Tapi tidak bisa dan tidak perlu dibicarakan, untuk apa?

T = Tapi suatu saat, kalo Mas Leo mau merasakan indahnya semedi ketika gelap dan tenang, saya dengan senang hati mengajak Mas Leo untuk datang ke kampung saya hehehe...

J = Thanks a lot, I'd be glad too.

Saya cuma mau menambahkan di dalam sharing ini bahwa kebanyakan orang tidak bisa mengartikan simbol yg muncul. Dikiranya yg muncul itu asli, pedahal cuma simbol saja.

Bahkan para nabi dari Timur Tengah juga tidak tahu bahwa Jibril yg muncul di depannya itu cuma proyeksi dari dalam pikirannya sendiri.

Dia merasa bahwa itu benar-benar Jibril, pedahal cuma simbol belaka. Simbol dari adanya pesan yg menunggu untuk diucapkan.

Pesan itu datangnya dari alam bawah sadar si nabi sendiri yg sudah mengolah berbagai macam ayat sebelumnya, dan akhirnya sekarang siap untuk diucapkan begitu saja. Bahkan diucapkannya dengan kata "Kami" atau "Aku", seolah-olah yg berbicara itu Allah.

Pedahal segalanya itu merupakan pesan dari dalam alam bawah sadar si nabi sendiri. Allah di situ adalah Allah yg dikonsepkan oleh si nabi. Konsep doang, no more than that.

Nah, kita sekarang sudah banyak yg tercerahkan dan mengerti bahwa segala macam ayat-ayat dari kitab suci itu sifatnya seperti itu, hasil ngelindur doang yg, maybe, ada gunanya untuk masa lalu di mana mereka muncul, tetapi jelas sudah tidak relevan lagi untuk masa sekarang.

Kita sudah terlalu pintar untuk hal-hal begituan.


+++

NOTE 26: Kita Tidak Lagi Naik Unta Gitu Lho!


PERCAKAPAN 1: CERAI AJA, EMANGNYA GW CEWEK APAAN?


T = Nama gw X, gw muallaf, tahun 2000 merrid sama orang Padang Sunda, dulunya gw Hindu.

Anak gw dua cowok, lima tahun gw RT sama Y (ex suami). Saat gw nikah sampe umur lima tahun gw dikaruniai dua anak cowok, dengan gw bahagia banget seolah-olah RT gw sakinah, walao hidup kami serba berkecukupan.

Semenjak muallaf hidup gw tenang bahagia, shalat lima waktu, belajar ngaji, karna suami gw menurut gw seorang imam yg kuat.

Menjelang memasuki pernikahan kami yg kelima, bulan April 2005 mulai aneh kelakuan suami gw, gw selidiki ternyata dia selingkuh sama cewek SPG. Di sanalah hancur gw, anak-anak korban, pedahal selama lima tahun gw mengabdi n berusaha jadi istri yg melayani suami dengan baik.

Sampai suami gw tanpa sepengetahuan gw dia ke pengadilan agama dan gw benar-benar gak siap, sampai akhirnya gw gawe en gw tegas kalo gw siap hadepin fakta hidup ini walo berat buat gw.

Lima bulan dari April gw divorced dari dia, en anak-anak ikut gw, jujur berat buat gw tanggung semua, ditinggal suami en anak-anak ikut gw juga.

Dari 2005 sampe 2008 hidup gw berantakan, dugem sama temen-teman, hura-hura, shalat bolong-bolong, ngaji udah lupa, dll, sampe 2007 gw kenal cowok yang bikin gw sadar kalo status gw janda ada anak dua, dari situ gw sadar (dulu tiap pergi sama temen-temen gw selalu anggap gw single mungkin karna penampilan gw yg gak kelihatan kalo gw udah merrid).

Nama cowok itu Z dia lahir 1975, dia care banget ke gw en anak-anak, gw kenalin dia ke bokap gw, bokap mati-matian gak setuju sama dia. Katanya itu cowok akan manfaatin gw, tapi gw sama dia tetep yakinin bokap gw, sampe suatu hari gw sama dia MBA, itu hal bodoh yg gw lakuin sama dia.

Dia gk akui janin gw, sampe akhirnya gw pergi dengan penuh kekecewaan, entah apa yg terjadi dia tiba-tiba akui janin ini, en kita merrid.

Ternyata pernikahan gw sekarang bukan bahagia tapi malapetaka buat gw, apalagi sekarang ada baby cewek, gw gak sanggup.

Dia gak pernah jadi imam gw dalam shalat, pedahal semenjak divorced dulu, gw pengen banget punya seorang imam yg bimbing gw shalat, ngaji dll dalam agama Islam.

Suami gw sekarang egois, gak pernah nafkahi gw, mukul kalo marah, gw bertahan karena kasian bonyok gw en anak-anak gw, malu gw status janda dua kali.

Padahal dalam lubuk hati gw menyesal menikah en kenal dengan Z, semenjak kenal sama dia sampe sekarang, gw gak punya apa-apa, semua gw jual buat dia, tapi dia sia-siakan gw, gak pernah dia hargai pengorbanan gw selama ini, sedih banget gw.

Tiap hari gw berdoa buat dia berubah, tapi gak pernah dijawab sama Allah, apa salah gw, apa Allah menghukum gw, apa yg gw harus lakuin sekarang.

Jujur gw putus asa, pengen lari gw dari masalah, tapi gw mikir anak-anak gw, gw akuin kalo ex gw lah yg the best buat gw, gw shalat, nangis minta petunjuk, tapi gw ngerasa Allah kasih gw kebahagiaan sesaat, saat bahagia sebentar, eh Allah rebut lagi, itu yg gw rasakan sekarang.

J = Thanks for sharing.

Allah di situ cuma bayangan anda saja bukan? Anda bisa berpikir apapun tentang Allah, dan Allah akan diam saja. Anda bilang Allah memberikan kebahagiaan dan merebutnya kembali is ok. Anda bilang bahwa Allah sekarang memberikan anda pilihan juga ok.

Menurut saya, anda memiliki pilihan untuk tetap bertahan terus atau cerai. Kalau anda mau bertahan terus dengan kondisi sekarang, tidak akan ada orang lain yg bisa membantu anda. Kalau anda memilih untuk cerai, maka masa depan anda masih panjang. Masih bisa get married lagi sama orang yg lebih ok gitu lho.

Cerai aja, emangnya gw cewek apaan?


+

PERCAKAPAN 2: KITA TIDAK LAGI NAIK UNTA GITU LHO!


T = Kenapa ya om, masih aja ada orang yang fanatik sama orang zaman dahulu seperti Muhammad, Yesus, Buddha and the others.

Padahal zaman udah maju, dan mereka yang fanatik tentunya lebih pintar dibanding para nabi-nabi tersebut secara kita manusia modern yang tak lagi naik unta kalau jalan jauh.

Terkadang mereka bilang pendapat kita tidak ada dasar ilmunya, katanya kalau keluarkan pendapat mesti belajar agama seperti ulama. Padahal nabi-nabi itu katanya ummi alias tak pernah dengar taurat sama injil.

Padahal yang keluar dari mulut nabi tersebut pesan alam bawah sadar mereka. Tapi mereka tetap aja percaya sama syari'at bikinan ulama dan ngingkarin alam bawah sadar mereka alias Higher Self. Sebenarnya kita yang kafir apa mereka sih? Aneh.

J = Orang-orang fanatik itu memiliki semacam gangguan kejiwaan juga. Istilahnya adalah delusion (waham). Jadi merasa sudah menemukan kebenaran, pedahal itu cuma konsep-konsep doang.

Kita bisa belajar juga dari mereka yg terjangkit oleh delusion dan merasa diri lebih tinggi atau lebih baik daripada manusia lainnya karena menganut agama tertentu.

Ada orang jenis seperti itu, dan saya bukan merendahkan, melainkan cuma berpendapat saja, bahwa jenis orang seperti itu termasuk spiritualitas kelas bawah.

Semakin tinggi spiritualitas kita, maka kita akan semakin universal. Semakin rendah spiritualitas kita, maka kita akan seperti orang-orang fanatik itu yg merasa tidak bisa hidup tanpa agama.

Agama di sini bisa agama apapun, dan bukan cuma Islam saja. Agama-agama itu semuanya jualan.

Jualan kok ngotot ya ?


+

PERCAKAPAN 3: TIDAK ADA HARAM DAN HALAL DI SINI


T = Mas Leo mohon tanya,

Yang bikin kita hidup dan bernapas berpikir juga, trus juga kadang punya ingin ini itu macem-macem itu apaan seh, apa roh apa energi ato apaan seh kok kita bisa hidup, moga-moga berkenan menjawab yg jawabane tidak bikin saya malah tambah binun, mohon pencerahan soale aku mikir kok nggak nemu-nemu ya.

J = Pertanyaan anda adalah apa yg ditanyakan oleh berbagai aliran filsafat itu.

Di jaman dahulu, nenek-moyang kita bisa mengasumsikan bahwa ada dewa dewi yg menciptakan manusia berikut segala macam gairahnya. Ada gairah untuk makan, minum, sex, bercerai, kawin lagi, dsb.

Dewa dewi itu simbol saja. Menurut saya, dewi bulan itu simbol dari emosi manusia. Tapi ada masyarakat tertentu seperti di Arab masa lalu di mana bulan dianggap maskulin, bukan dewi melainkan dewa bulan. Suku Quraish di Jazirah Arabia memiliki 360 dewa dewi, satu dewa or dewi untuk setiap hari dalam setahun. Dan dewa yg tertinggi adalah dewa bulan, karena mereka menggunakan penanggalan berdasarkan rotasi bulan.

Menurut sebagian kalangan, dewa bulan dari Arab itu lalu dinaikkan statusnya sebagai Tuhan dari seluruh semesta alam dan disebut Allah. The rest is history.

Filsafat Yunani mengasumsikan ada berbagai macam emanasi dari ide yg utama, katakanlah Tuhan. Dari Tuhan yg pertama itu lalu muncul Tuhan kedua, Tuhan ketiga, dan berbagai macam Tuhan, tak terhingga. Anda dan saya termasuk salah satu Tuhan di situ. Pemikiran filsafat Yunani mempengaruhi pemikiran keagamaan Yahudi, Nasrani dan Islam juga. Pengertian dasarnya, kita ada karena kita ada, dan kita merupakan bagian dari keseluruhan itu, tak terpisahkan.

Kalau dewa dewi Hindu, mereka merupakan simbol-simbol dari berbagai macam pembelajaran. Dewa Shiva adalah simbol dari kesadaran manusia. Shakti pasangan Shiva adalah simbol dari energi manusia. Ganesha adalah simbol dari kebijakan yg di sini dilihat sebagai turunan dari kesadaran. Ketika kesadaran utama tidak bisa menghalau kebathilan, maka turunannya berupa kebijakan ternyata dapat. Kebijakan itu Ganesha.

Di Jawa, berbagai mitologi menyimbolkan hal-hal yg sama. Begitu pula di Bali dan berbagai komunitas etnik lainnya di Indonesia. Mitologi merupakan penjelasan dengan bentuk narasi yg menggunakan berbagai macam simbol. Kisah para nabi juga merupakan bagian dari mitologi karena ada simbol yg digunakan, dan ada hikmah yg bisa juga diambil dan diterapkan oleh mereka yg percaya.

Kalau anda mempelajari Psikologi (Ilmu Jiwa), maka penjelasannya tentu akan sedikit berbeda. Psikologi juga memiliki berbagai aliran, dan saya biasanya memakai pengertian dari Carl Gustav Jung yg melihat bahwa segalanya itu merupakan simbol belaka yg asalnya dari Collective Unconscious dengan mana semua manusia hidup maupun yg pernah hidup selalu terhubung.

Sigmund Freud berbeda lagi, dia berkesimpulan bahwa segala apapun yg dilakukan oleh manusia merupakan manifestasi dari impulse yg ditekan sejak masa kanak-kanak. Untuk menjadi manusia sehat jasmani dan rohani, maka impulse yg tertekan itu harus dikeluarkan dan tidak perlu disublimasikan dalam bentuk agama yg takut pada seksualitas wanita, misalnya.

Seksualitas itu netral, dan kalau ditekan maka akan muncul menjadi fenomena sosial berupa diskriminasi terhadap jenis kelamin tertentu seperti terjadi di masyarakat relijius yg masih terbelakang di masa lalu, dan bahkan sampai saat ini juga.

Kalau tentang dorongan-dorongan hormonal, tentu saja kita semua sudah mengerti. Hormon seks kita bisa naik dan kita akan merasa jatuh cinta dan tidak bisa hidup tanpa dia. Pedahal yg naik itu cuma produksi homon seks saja, dan kalau dikeluarkan sendiri atau berdua akan bisa melegakan sesaat, sampai muncul lagi gairah berikutnya.

Dan semuanya ini berasal dari kesadaran kita saja. Kalau kita tidak sadar, kalau kita tidak ada, maka semuanya itu tidak akan ada. Jadi, bukan segala macam agama itu yg datang duluan atau harus didahulukan seperti kehendak para ulama itu, melainkan diri kita sendirilah yg merupakan asal muasal dari segala macam teori itu, baik yg berasal dari agama, tradisi maupun ilmu pengetahuan.

Diri kita dan berbagai dorongannya yg memunculkan berbagai macam penjelasan, baik dari agama dan ilmu pengetahuan.

Sekarang sebagian orang telah bisa melepaskan diri dari penjelasan keagamaan yg sudah kedaluwarsa dan dengan senang hati beralih kepada penjelasan ilmu pengetahuan: biologi, psikologi, kedokteran, sosiologi, anthropologi. Ada macam-macam cabang ilmu pengetahuan yg semuanya berkembang terus.

Berlainan dengan agama, tidak ada haram dan halal di sini.


+++

NOTE 27: Haruskah Saya Bercerai Darinya?


PERCAKAPAN 1: HARUSKAH SAYA BERCERAI DARINYA?


T = I really need your help, please...

Help me please with ur energy, ur light, ur mata batin or everything. I really need ur help.

J = Silahkan tulis saja, mbak.

T = Begini,

Hampir dua tahun yg lalu saya bertemu dengan seorang pria. Dia menikahi saya dan setuju kalau dia tidak akan menduakan saya dengan siapapun.

Singkat cerita, kemudian saya hamil. Pada saat kehamilan saya sembilan bulan, dia kemudian kembali pada istri yang sudah diceraikannya talak dua.

Saya berusaha menahan segala perasaan sakit yang mendera. Dibohongi dan dikhianati. Setelah saya tidak lagi memilki karier. Kini saya tergantung padanya hampir 100%.

Meskipun saya sekarang sedang kembali berjuang untuk mengembalikan kepercayaan diri saya yang ambrol total.

Karena kembali pada istri pertamanya, pernikahannya dengan saya secara hukum negara batal demi hukum (UU perkawinan). Dengan dalih inilah istrinya merasa berhak melakukan teror fisik maupun non fisik.

Saya amat merasakannya, Mas Leo. Energi negatif yang dikirimkan istrinya luar biasa. Dengan zikir dan doa, alhamdulillah dapat teratasi, meski sering ambrol juga.

Mas Leo, jika Mas Leo punya energi yg dapat dibagi kepada saya untuk melawan ini semua please help me. I'm really hurt.

Saya sekarang ini sedang membangun usaha kembali. Saya tidak ingin ini rusak dan jatuh lagi.

J = Amin, saya bantu dari sini saja.

T = O ya Mas Leo, apakah menurut Mas Leo saya pasti berhasil melalui semua ini, bagaimana Mas Leo melihat saya sesungguhnya. Diri saya di mata Mas Leo?

J = You are ok, very much ok (fatal attraction withheld, banyak yg ikut baca soalnya).

T = Menjadi diri sendiri itu tidak mudah seperti kata kata diucapkan ya. Dalam proses menjadi diri sendiri itu pilihan pilihan yang harus kita pilih. Komplit dengan segala konsekuensinya.

Saya sedang merasa di persimpangan, Mas Leo. Ada fear di sana, takut salah memilih. Tapi kalo tanya ke hati yang paling dalam, saya tahu apa yang saya mau. Kasih aku tips dong mas, supaya nggak salah pilih.

J = Supaya nggak salah pilih ya tidak usah memilih, diam saja sampai situasi berubah dengan sendirinya. Saya sendiri tidak pernah bilang salah atau benar di sini. Istilah yg saya pakai adalah "pilihan". Bahkan tidak memilih merupakan suatu pilihan.

Kalau anda tidak memilih dan diam saja, anda tahu konsekwensinya yg akan anda tanggung sendiri. Kalau anda memilih untuk bertindak, maka anda juga akan tahu konsekwensinya, yg akan anda tanggung sendiri pula. Apa bedanya?

Cuma sekedar perhitungan untung rugi bukan?

Menjadi diri sendiri adalah memilih sesuai dengan apa yg dikatakan oleh diri anda sendiri. Bukan kata ulama, bukan kata orang tua anda, bukan kata teman anda, tetapi kata diri anda sendiri. Yg akan menanggung konsekwensi dari pilihan yg anda buat adalah diri anda sendiri, makanya anda perlu mendengarkan diri anda sendiri dan bukan orang lain, bukan pula Allah yg biasanya cuma fantasi saja.

Sudah tidak terhitung banyaknya orang yg sharing kepada saya bahwa mereka merasa salah mengambil keputusan, pedahal keputusannya itu diambil setelah shalat istiqarah. Setelah, konon, mendapat petunjuk dari Allah.

Ternyata segalanya bisa berantakan juga. Biarpun mulanya Allah bilang go on, akhirnya berantakan juga, siapa yg salah?

Menurut saya tidak ada yg salah di sini karena life is like that. Hidup memang penuh ketidak-pastian. Terkadang kita merasa Allah memberi petunjuk, terkadang kita merasa Allah jauh, pedahal segala rasa tentang Allah itu cuma fantasi kita belaka, yg juga tidak dilarang. Malahan berdialog dengan Allah disarankan juga oleh orang-orang agamis itu, walaupun jelas yg diajak berdialog adalah diri sendiri saja.

Allah di situ adalah "partner" kita berdialog. Pedahal kita cuma berdialog dengan diri kita sendiri saja, dengan kesadaran kita sendiri saja. Dan tentu saja kita bisa melakukan pilihan yg tidak tepat karena akhirnya bisa terbukti juga bahwa pilihan alternatif yg tidak kita ambil ternyata akan lebih menguntungkan bagi kita.

Tapi so what gitu lho! Life is like that. Apakah yg pasti di dunia ini selain bahwa cepat atau lambat kita semua akan mati?

T = Mas Leo, mohon bantuan atas pertanyaan yg muncul di benak saya, haruskah saya bercerai darinya?

J = Kalau anda merasa harus bercerai, ya bercerailah. You are a free person, able to decide for yourself.


+

PERCAKAPAN 2: FANTASI TENTANG MENCARI GURU MURSYID


T = Selamat malam Mas Leo,

Kalau yg saya pernah dengar bahwa manusia mencari Tuhan ibarat air pancuran berusaha mencapai tangki air sebagai sumbernya, dan itu tidak pernah tercapai karena adanya gravitasi bumi.

Apakah itu yg dimaksud dalam Alkitab bahwa petunjuk dari Tuhan Yesus yg mengatakan: Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu?

Kalau itu yg dimaksud berarti manusia mesti aktif menyadari keberadaan Tuhan dalam dirinya, maka Dia akan menyatakan diri-Nya kepada yg mencari-Nya, begitukah?

J = Thanks for your question.

Ya, memang seperti itu artinya, kurang lebih.

Yesus mengajarkan kesatuan antara kesadaran di dalam manusia dengan apa yg disebut sebagai Tuhan.

Yesus bilang: aku hidup di dalam kamu, dan kamu hidup di dalam aku; bapa hidup di dalam aku, dan aku hidup di dalam bapa.

Artinya, Tuhan hidup di dalam kesadaran manusia.

Very straightforward bukan?

Karena Tuhan adanya di dalam kesadaran manusia, maka apapun yg kita mau bilang tentang Tuhan akan oke saja. Tuhan akan diam saja karena Tuhan cuma istilah.

Yg ada cuma kesadaran kita. Kita sadar bahwa kita sadar.

Kalau kita mau mencari-cari Tuhan di dalam kesadaran kita sendiri, itu juga gak bakal ketemu. Kita cuma akan sampai pada pengertian bahwa kita sadar.

Cuma itu saja.

Di luar itu semuanya fantasi tentang mencari guru mursyid, mencari air kehidupan, mencari air comberan, etc.

Pedahal yg dicari tidak ada.

Yg ada cuma kesadaran kita saja.

T = Terimakasih masukannya.

Ada lagi yg mau saya tanyakan, sbb:

Lalu kalau soal Holy Spirit yg disebut Yesus sebagai Penolong itu bagaimana pengertiannya, Mas?

Waktu Yesus bertemu dengan wanita Samaria maka disebutkan oleh Yesus bahwa dia akan menemukan "air kehidupan" yang tidak akan pernah kering.

Air di sini saya artikan sebagai karya Roh Kudus di dalam diri kita sehingga kita mendapatkan kepuasan (dipuaskan) karena sebagai manusia yg selalu haus untuk mencari Tuhan.

Karena menurut saya seseorang baru akan merasa puas kalau sudah menemukan dan kenal Tuhannya secara pribadi, seperti dalam kisah Nabi Ayub.

J = Menurut pengertian saya, Roh Kudus itu energi yg asalnya dari dalam batin kita sendiri. Bisa dikatakan sebagai frekwensi mata ketiga dan berbagai istilah lainnya.

Mengenal dan menjumpai Tuhan di dalam diri kita sendiri adalah mengakui fakta bahwa kesadaran yg ada di diri kita dan Tuhan ternyata sama.

Kita sadar bahwa kita sadar, dan kita tidak akan kemana-mana. Cuma itu saja.

Di Jawa namanya manunggaling kawula gusti. Al Hallaj bilang ana al haq. Yesus bilang, bapa dan aku adalah satu.

You are Jesus incarnated as everybody is.

Kalau anda bisa menerima itu, maka Roh Kudus akan memancar ke luar dari kesadaran anda. Anda akan merasa hidup, bergairah, dan bisa menyembuhkan orang lain juga.

Roh Kudus itu energi.

Bisa disimbolkan sebagai "air kehidupan". Bisa disimbolkan sebagai "api", bisa disimbolkan sebagai "angin".


+++

NOTE 28: Lompatan Quantum


T = Saya mendapat kabar bahwa semua rombongan dari keluarga RKB akan mengunjungi kota saya di Canada, saya heran... lhooo kok gak ada berita sebelumnya mereka mau datang ? Saya jelas aja panik walau kunjungan mereka tidak bertujuan untuk bertemu saya, lalu saya terburu-buru memasuki ruang pertemuan di sebuah hotel yg bentuknya sangat asing di kota saya, di sana tampak Audy, Pak Anwari, Pak Danar, Bud, pokoknya semua orang yg pernah saya jumpai.

J = Hmmm...

T = Yg menyolok sekali adalah sosok Mbak Angel yg memakai pakaian serba merah, rambut hitam lurus dan tidak mau sama sekali menatap saya, semua serba aneh, tak ada satupun yg seperti pernah mengenal saya.

J = Mbak Angel merupakan simbol dari diri anda sendiri sebagai seorang wanita oke yg memiliki elemen api. Mbak Angel di situ berperan sebagai suatu "cermin" bagi anda. Ketika anda melihat seseorang yg anda kenali sebagai Mbak Angel, sebenarnya anda ditunjukkan oleh alam bawah sadar anda sendiri tentang diri anda.

It's you yourself, kata bawah sadar anda.

Tetapi karena pikiran kita bekerja melalui simbol-simbol, akhirnya dimunculkanlah simbol yg paling mendekati kepribadian anda, yaitu seorang wanita juga yg secara temperamen sangat mirip dengan anda which, in this case, is Mbak Angel.

Pakaian serba merah adalah simbol dari elemen api, orangnya action oriented. Gebrak dulu mikir belakangan. Tapi Mbak Angel di dalam mimpi itu tidak mau menatap anda. Artinya, alam bawah sadar anda seolah ingin mengatakan bahwa anda memiliki kesulitan untuk mengakui bahwa anda tidak terlalu menyukai kepribadian anda yg very much action oriented itu.

Diri anda yg action oriented dalam kehidupan sehari-hari seolah-olah tidak perduli dengan diri anda yg bagian dalam, yg rentan terhadap berbagai emosi. Itu interpretasi yg tergamblang yg bisa saya berikan dari episode bagian ini.

T = Lalu saya ke luar hotel dalam suasana malam yg gelap, dari semak-semak muncul puluhan orang yg secara telepathy mengatakan kepada saya bahwa mereka adalah aliens (mahluk-makhluk luar planet), mereka mahluk-makhluk yg sangat dingin dan kejam, menghamburkan meteor ke arah hotel. Saya menjerit jerit karena semua member RKB ada di dalam gedung yg dibakar itu, entah bagaimana saya pun akhirnya terkepung oleh mahluk ini.

Saya ketakutan setengah mati, namun salah satu mahluk ini berkata (pakai bahasa Inggris), " Jangan bunuh dia, dia salah satu dari kita..."

J = Episode ini seolah merupakan eksplorasi dari salah satu probabilita yg bisa anda jalani dalam hidup sehari-hari, yaitu ke luar dari apa yg selama ini menjadi rutinitas.

Rutinitas anda sehari-hari adalah pekerjaan kantor, pekerjaan rumah tangga, dan sharings dengan members RKB. Semuanya itu mixed di dalam kesadaran anda, tetapi alam bawah sadar anda seolah ingin mengatakan bahwa you are more than that.

Jadi anda ke luar dari hotel itu, hotel being a symbol of a meeting place, be it real or virtual, yg benernya sama aja. You are in front of me right now, for instance; and for our consciousness, it makes no difference whether you are in front of me physically or psychically.

Justru yg psychic itu yg lebih oke, energinya gede banget, dan bisa membantu banyak dari kita untuk membuat hidup menjadi lebih hidup. Bahkan bisa membuat barang milik kita pribadi yg tadinya kurang hidup menjadi lebih hidup juga. The keyword is energy. Tapi energy thok tidak memuaskan kita, sehingga harus diimbangi dengan emosi pula.

Emosi yg kebanyakan tidak memuaskan pula sehingga kita mencari dan mencari terus, walaupun caranya dengan menghadirkan simbol berupa aliens. Aliens itu simbol dari diri kita sendiri yg kita tidak ketahui.

Dan di sini anda berjumpa face to face dengan aliens, simbol dari your other self.

T = Lalu saya pun diteliti mereka, saya menahan nafas karena mahluk ini tidak bernafas, kalau saya lepaskan nafas saya mereka akan langsung membunuh saya, saya sampe sesak sekali, akhirnya mereka percaya saya bukan manusia tetapi alien seperti mereka, setelah saya selamat baru saya melepaskan nafas panjang.

Dalam mimpi ini ceritanya semua yg ada dalam hotel tidak selamat, hanya Mbak Angel yg tau-tau sudah ada di sisi saya, saya mencoba berkomunikasi tapi Mbak Angel ini sepertinya mahluk alien juga, cuman menatap saya dingin dan gak ada kesan ramah seperti di milis.

J = Artinya, alam bawah sadar anda memperlihatkan bahwa, apapun yg akan terjadi dengan diri anda, baik berupa menumpuknya tugas kantor, tugas rumah tangga, maupun haha hihi dengan teman-teman di milis RKB, in the end anda hanya akan berdua saja dengan diri anda sendiri, yg disimbolkan sebagai "Mbak Angel".

Tatapan matanya dingin sekali. Iyalah, wong that was only you yourself. Masa musti harus bermain basa basi or anything with ourselves, gak perlu kan?

T = Saya takut sekali, saya akhirnya mencoba berlari tapi di mana-mana alien menghadang saya, dan sulit sekali menghindar dari Mbak Angel.

J = You would never be able to run from yourself. Terima saja bahwa anda memang memiliki kepribadian lainnya. Walaupun energetik dan berelemen api di luar, tetapi dingin dan menakutkan di dalamnya. Begitu dinginnya sampai kesadaran anda sendiri berusaha untuk tidak mau menerima fakta itu.

But so what gitu lho! Everybody has multiple personalities. As long as we could accept them gracefully, we can be healthy. Kalau kita tidak mau mengakui keberadaan personalities kita yg berbeda-beda itu, kita akan bisa sakit juga, dari gejala neurotic ringan bahkan sampai psychotic.

Everybody is neurotic to some degree. Kalo gak neurotic gak sexy gitu lho!

T = Saya lari pontang panting sambil menjerit-jerit, lalu tubuh saya seperti di guncang-guncang: "sssssshhhh shhhhh... are you havin a bad dream, honey ?" kata suami saya membangunkan.

Saya membuka mata, ohh shit! Tubuh saya masih gemetaran, jam sudah menunjukkan pukul 5 pagi, saya ke kamar mandi membasuh muka mencoba menghalau bayangan yg seram itu, tapi enggak berhasil, lalu ngelonjor di sofa.

Bayangan-bayangan itu masih gentayangan di pelupuk mata, lalu pergi mandi dan siap-siap pergi kerja, seharian di tempat kerja saya termenung terus, mimpi buruk itu gak bisa lepas dari ingatan saya.... Its been a long loooong day!

Leo, apa arti mimpi buruk saya itu?

J = Artinya sudah saya berikan di bagian atas. You have another personality inside you, a very cool and detached person, very much different from your usual self. Terima saja itu, she is part of yourself also.

Kalau anda terima, maka diri anda yg di dalam itu akan menjadi sumber energi pula. Bisa muncul ke permukaan dan mengubah anda sehingga menjadi seorang wanita yg lebih cool. Pokoknya dinginnn... sekaleh.

Everybody has to transform himself or herself, namanya self transformation, transformasi diri. You have been given a clue to where you would be going to, should you choose to transform yourself. Of course, it's spiritual. Namanya spiritual growth.

Spiritual growth terutama bekerja ketika kita menginkorporasikan bagian-bagian dari kepribadian kita yg selama ini terabaikan. Kalau kita selama ini berusaha untuk menjadi orang yg dipuji masyarakat karena selalu berusaha untuk conform dengan norma-norma umum, maka spiritual growth akan bisa berasal dari "penyimpangan" tertentu dari pola yg selama ini kita pakai.

Kalau berasal dari keluarga fanatik beragama, maka kita bisa end up dengan menjadi orang liberal. Liberalisme juga bukan berarti akhir dari segalanya. Bisa saja akhirnya kita menjadi netral, tidak ke kiri maupun ke kanan. Tidak fanatik maupun liberal. Kalau berasal dari keluarga liberal, kita juga bisa end up menjadi orang yg fanatik beragama. Tetapi itupun tidak harus berarti final selama kita masih bernapas. Bisa saja akhirnya kita end up menjadi orang yg netral juga.

Akhir dari semua perjalanan yg berasal dari ujung manapun akan kurang lebih sama, yaitu di titik netralitas. Kalau temparemennya api atau action oriented, akhirnya akan meng-inkorporasikan elemen air alias sifat melankolis. Akhirnya jadi seimbang juga.

Keseimbangan is the end of nature, sampai akhirnya ada lompatan quantum yg, tidak ada hujan dan tidak ada angin bisa membuat kita menjadi alien. Alien adalah kepribadian aneh yg kita sendiri tidak kenal, belum pernah muncul sehingga kita menjadi goncang.

Tetapi janganlah takut karena kalau tidak ada goncangan tidak akan ada juga lompatan quantum. Lompatan quantum is lompatan yg dilakukan juga walaupun kita bertahan untuk tidak melompat.

Sometimes we do that individually. Sometimes communally and even en masse.


+++

NOTE 29: Konsep Allah Tidak Relevan Lagi


PERCAKAPAN 1: BIMA DEWA RUCI


T = Saya jadi inget kisah Bima yang mencari air kehidupan lalu ketemu Dewa Ruci. Disebutkan bahwa air hidup itu tak ada di laut, tak ada di dasar samudera atau di mana-mana.

Kalau nggak salah inget, ketika Dewa Ruci minta Bima untuk masuk ke dalam dirinya, Bima ragu. Lha wong si Dewa Ruci itu kecil mungil.

Eh, tapi si Bima yang segede gajah itu 'ketelen' sama Dewa yang kecil. Di dalam kekerdilan, sang Besar itu melihat alam semesta yang jauuuuh dan tak terbatas lagi besarnya.

Lalu diperintahkan kepada Bima untuk kembali. Sebab, air kehidupan tak akan ditemukan di manapun. Kecuali ia kembali.

Kembali ke asalnya. Kembali ke dirinya. Kembali ke akarnya. Di kisah itu, diceritakan... kembali menemui sanak keluarganya.

Kalau Ia sudah ditemukan, saya yakin jiwa bisa merasakannya. Rasa hanya bisa ditangkap rasa. Roh hanya bisa bersatu oleh roh. Ucapan kita tak akan cukup menggambarkannya.

J = Iyalah, memang begitu narasinya.

Bima simbol dari diri kita, simbol dari tubuh fisik kita yg bergerak berdasarkan naluri. Manusia naluriah juga bisa menjadi manusia spiritual dengan meng-inkorporasikan Dewa Ruci, simbol dari Tuhan yg adanya di dalam diri manusia.

Dewa Ruci adalah simbol dari Tuhan yg berbentuk "air" atau emosi-emosi. Ketika kita masuk ke dalam emosi kita, maka kita akan merasakan bahwa ternyata segalanya itu kosong. Air itu cuma substansi saja, dan tidak bertepi.

Yg ada ternyata cuma kesadaran kita saja. Air bisa datang dan pergi, tetapi kesadaran kita tetap. Kesadaran bisa juga disebut jiwa atau roh. Ternyata jiwa atau roh kita tetap, tidak kemana-mana. Tetap sama saja sebelum ataupun sesudah bertemu dengan Dewa Ruci.

Dewa Ruci cuma simbol saja, istilah saja. Tidak ada bedanya dengan istilah Tuhan atau Allah yg gunanya sebagai "pegangan". Kita bisa berteriak-teriak kepada Allah dan berusaha untuk menyatu dengan Allah. Pedahal kita cuma berteriak-teriak kepada kesadaran kita sendiri saja, dan cuma ingin menyatu dengan kesadaran kita sendiri juga.

Ternyata sebelum dan sesudah berteriak-teriak kita tetap sadar. Sadar bahwa kita sadar, tidak ada yg berbeda.

Yg akhirnya tersisa cuma pengertian bahwa setelah puas berteriak-teriak: Allah, Allah,... ternyata kesadaran kita tidak berubah secara dahsyat, walaupun iklannya seperti itu dimana-mana.

Ternyata kita cuma sadar bahwa kita sadar. Dari dulu juga seperti itu, dan ternyata itulah yg abadi, no more than that.


+

PERCAKAPAN 2: SHALAT ISTIQARAH ITU APA?


T = Mas Leo,

Cukup gamblang penjelasan sejarah perkembangan yang anda tulis ringkas di bawah ini.

J = Saya menulis apa yah? Ok, yg ini:

"Kita sudah mual-mual kebanyakan dosis Muhammad, sehingga bisa juga diseimbangkan dengan sedikit sentuhan sejarah bagaimana missi dan zending gagal untuk mengkristenkan suku-suku Batak sampai datang Nommensen, penginjil dari Jerman.

Saya cuma tahu bahwa suku-suku Batak aslinya beragama Hindu, yg dibuktikan dengan nama-nama berbau Hindu seperti Sinulingga, Sisingamangaraja, dsb.

Karena Nommensen, akhirnya gereja-gereja Batak berafiliasi dengan gereja-gereja Protestan di Jerman yg alirannya Lutheran. Gereja-gereja Protestan di Minahasa, Maluku, dan Jawa kebanyakan beraliran Calvinis karena induk asalnya dari Belanda.

Di masa Bung Karno, pernah masuk bantuan dari gereja-gereja Jerman untuk gereja-gereja Batak, tetapi bantuan itu masuk berupa mobil VW, yg lalu dijual dengan profit. Itu ulah Pioala Panggabean, seorang konglomerat Orde Lama.

Di masa Suharto, HKBP pernah bentrok habis-habisan secara internal sampai minta bantuan pemerintah segala macam. Saya waktu itu masih kecil, tapi saya pikir, malu-maluin sekali. Sangat memalukan kalau ada organisasi keagamaan yg konflik internal lalu meminta bantuan pemerintah untuk mendukung salah satu kelompok.

Di Jakarta sekarang, maybe mayoritas supir mikrolet itu dari Medan. Maybe mayoritas litigation lawyers juga orang Batak. Ini fenomena yg menarik.

Beberapa tahun terakhir ini wabah karismatik juga sempat melanda komunitas Kristen Batak yg biasanya tidak fanatik. Mungkin secara umum orang Batak sampai sekarang tidak fanatik, cuma kalau terkena pengaruh karismatik kan cukup jelas gejalanya gitu lho, suka teriak-teriak Yesus Yesus juga..."

T = Banyak sekali orang-orang agamis yang lebih suka meneriakkan tokoh idolanya, tapi mereka lupa atau tidak sadar akan kelakuannya sendiri.

Bukankah lebih penting mempraktekkan tindakan/kelakuan dari si tokoh idolanya yang paling tepat dan pas untuk masa kini daripada meneriakkan tokoh idolanya, yang terkadang menurut saya sih agak berlebihan sehingga nama tokoh yang 'mulia' itu diobral menjadi kayak jualan di pasar malam aja. Bagaimana menurut Mas Leo?

J = Iyalah, kita semua sudah tahu itu.

Saya pernah tulis bahwa semua agama itu jualan Tuhan, jualan nabi, jualan kitab suci, jualan dogma, jualan syariat, jualan sorga. Segala macam yg bisa dijual akan dijual. Konsep-konsep saja semuanya, yg dipertahankan dan dibela dengan ngotot.

Itu saja sudah bukti bahwa agama dan pernak-perniknya merupakan hasil buatan manusia, karena kalau asli pastilah semua orang akan mengikuti, tanpa perlu ada yg berdakwah dan sumpah kerak keruk bahwa kitab sucinya berasal dari Allah.

Pedahal Allah itu cuma kisah belaka, tidak berbeda dengan kisah Bima Dewa Ruci, complete dengan dialog antara manusia dengan si Allah yg sebenarnya merupakan bagian dari kesadaran si manusia sendiri.

Dalam kisah Bima Dewa Ruci, Bima berdialog dengan Dewa Ruci yg merupakan bagian dari kesadarannya sendiri.

Dalam kisah-kisah Timur Tengah, sang nabi berdialog dengan Allah yg juga merupakan bagian dari kesadarannya sendiri saja.

Kita juga bisa berdialog dengan Allah yg adanya di dalam kesadaran kita sendiri saja.

Memangnya shalat istiqarah itu apa kalau bukan berdialog dengan kesadaran kita sendiri yg kita sebut Allah?


+

PERCAKAPAN 3: KONSEP ALLAH TIDAK RELEVAN LAGI


T = Ada yg mengusik pikiran saya lagi.

If hantu, jin, setan, memedi maupun local gods alias dewa lokal itu hanya trick of imaginations atau buatan dari pikiran, mengapa terkadang dua atau tiga manusia di saat yg bersamaan bisa melihat bentuk yg sama dari wujud mereka? Dan apa mereka bener-bener ada?

J = Penjelasannya macam-macam. Kita bisa bilang bahwa ada manusia-manusia yg bisa "akses" kepada memory yg sama. Memory itu bisa berasal dari energy tertentu di suatu tempat, yg kalau di-akses bisa memberikan data berupa simbol yg sama.

Penjelasan lainnya adalah telepathy, yaitu komunikasi antara manusia tanpa menggunakan kata-kata, melainkan menggunakan "gelombang" pikiran saja. Saya bisa mencoba untuk merasakan apa yg anda rasakan, dan terkadang itu bisa juga. Kalau kita netral tanpa pretensi, kemungkinan untuk bisa melakukan telepathy itu besar sekali. Telepathy itu mengirim dan menerima impressi sekaligus.

Malahan, sebenarnya komunikasi antara manusia selalu dilakukan melalui telepathy. Kita tahu bahwa kita tahu, bahkan sebelum berkomunikasi dengan kata-kata. Telepathy is part of everyday life, walaupun kita tidak membicarakannya dengan istilah seperti itu.

Kita perlu berbicara dengan data konkrit bukan? Sedangkan kalau melalui telepathy, kita hanya akan tahu bahwa kita tahu. Darimana kita tahu tidak bisa kita sebutkan. We just know it.

Bisa juga dikatakan sebagai intuisi. Intuisi ini bisa dilatih juga dengan meditasi. Berbagai lakon spiritual juga bisa memunculkan kekuatan pikiran yg intuitif asalkan orangnya tidak terpatok mati di belief systems. Yg termasuk belief systems adalah dogma-dogma agama yg, konon, tidak boleh dipertanyakan. Dogma-dogma seperti itu akan mematikan kemampuan intuitif kita. Kita cuma akan menjadi robot saja.

Pedahal kalau kita mau bersikap terbuka, maka akan banyak pengertian baru yg diperoleh. Termasuk pengertian bahwa ternyata banyak hal yg kita pertahankan secara mutlak ternyata cuma simbol-simbol saja. Bahkan dewa dewi itu ternyata cuma simbol. Simbol adalah perlambang, konsep saja.

Kalau konsepnya masih relevan, ya masih bisa dipakai. Tetapi sayangnya, banyak yg sudah tidak relevan lagi dan masih terus dipakai dan dipertahankan karena orang takut untuk melepaskannya.

Takut untuk melepaskan kerudung karena katanya Allah akan marah kalau wanita melepas kerudung. Allah marah? Tentu saja tidak. Yg akan marah itu konsep Allah saja. Kita mau konsepkan apapun tentang Allah akan oke saja karena Allah tidak bisa bilang apa-apa. Yg bilang Allah suka dan Allah benci itu kita sendiri saja. Kita sendirilah yg mengkonsepkannya.

T = Satu lagi, mengapa para yogi dapat melakukan hal-hal aneh seperti nyelem sampe 30 menit ato dibekuin di es? Apa yg mereka lakukan sehingga bisa seperti itu?

J = Kekuatan pikiran yg dilatih melalui meditasi.

Kalau anda mau, anda juga akan bisa, tetapi latihannya puluhan tahun. Bukan menggunakan segala macam setan atau dhemits, melainkan kekuatan pikiran kita sendiri, yg bisa kita latih juga kalau kita mau.

Riset bilang bahwa paling banyak hanya 3% dari kapasitas otak manusia yg digunakan. Kalau kita mau menggunakan otak kita tiga kali lipat lebih dari biasanya, tentu hasilnya akan luar biasa, bisa disebut sebagai mukjijat juga kalau digunakan untuk hal aneh-aneh seperti menusukkan kawat ke kulit yg bisa pulih kembali, jalan di atas beling, dan berbagai jenis pertunjukan lainnya, termasuk main silat jadi Sun Go Kong alias Dewa Monyet, why not?

There is no Allah there, karena kalau kita sudah mengerti tentang mekanisme pikiran kita bekerja, we shall do away completely with konsep Allah yg paling jauh irrelevant. Tidak relevan lagi.


+++

NOTE 30: Seorang Pria Idaman


PERCAKAPAN 1: APAKAH MASIH TETAP MEMPREDIKSI PRABOWO?


T = Mas, apa kabar?

Mo nanya nich. Gimana prediksi presiden sekarang, kan kemarin-kemarin memprediksi Prabowo. Apakah masih tetap Prabowo ato masih SBY?

Tapi saya yakin SBY pun masih bagus, buktinya dia menolak wapres dari partai berbasis Islam. Saya yakin Indonesia makin bagus, masyarakat makin mengerti bahwa agama sebaiknya jangan dibawa-bawa ke pemerintahan dan berpolitik, buktinya partai nasionalis masih menang dibanding partai Islamis.

J = Amin.

Menurut bisikan dari Jibril yg datang ke saya secara incognito, Prabowo masih dijagokan oleh Allah. Ini Prabowo yg "wanita" lho, yg sudah saya ramalkan dan prediksikan akan menjadi presiden Indonesia selanjutnya sejak akhir ramadhan tahun lalu.

The "wanita", seperti sudah diduga sebelumnya oleh mereka yg memiliki kemampuan cenayang, akhirnya memunculkan diri sebagai Mbak Mega. Sutralah. Megawati Sukarnoputra alias Prabowo Subianto.


+

PERCAKAPAN 2: BILANG AJA: "NO, THANKYOU"


T = Saya gak tahu dengan siapa lagi kalu mau sharing pendapat yg sedikit sensitip mengenai agama kalu bukan dengan anda Bung Leo, karena anda saya nilai bisa menerima perbedaan pendapat pada hal yg sangat esensial dalam hidup ini, yaitu masalah kepercayaan kepada Tuhan.

J = Alhamdulilah, then?

T = Kalu sharing dengan tetangga sebelah rumah, mungkin gak butuh waktu lama seluruh warga sekampung akan menyerbu dan menghancurkan rumah saya karena dianggap menghina agama mereka. Dan pastinya akan berurusan dengan pihak kepolisian dengan tuduhan menghina agama. Yah, itulah nasib orang -yg menurut saya- sekedar memanfaatkan pemberian Tuhan yg tak ternilai harganya, yaitu akal sehat.

J = Kita sudah masuk era reformasi sekarang di mana diakui adanya HAM Kebebasan Berpendapat dan Kebebasan Beragama.

Apa yg anda ucapkan merupakan pendapat anda pribadi, dan kita bisa berpendapat apa saja. Pendapat kita merupakan domain pribadi dan tidak bisa dihukum. Anda mau percaya Allah ataupun tidak mau percaya Allah merupakan pendapat belaka.

Tetapi, kalau anda percaya Allah dan lalu menghancurkan rumah milik tetangga anda dengan alasan tetangga anda tidak percaya Allah, maka tindakan anda itu kriminal. Termasuk pidana kelas berat, yaitu menghancurkan harta benda milik orang lain sebagaimana layaknya dilakukan oleh FPI dan organisasi Islamis sejenisnya.

Kepolisian tidak bisa memutuskan untuk menuntut anda dengan alasan bahwa kepercayaan anda kepada Allah mengakibatkan anda menjadi orang fanatik yg berniat untuk menghancurkan rumah-rumah ibadat Kristen.

Walaupun anda membenci Kristen dengan alasan Kristen menyembah Allah yg jumlahnya tiga biji, pedahal Allah cuma sebiji, anda tetap tidak bisa dituntut selama anda belum melakukan tindakan kekerasan secara fisik. Itulah alasannya maka mereka yg berkoar-koar ingin menghancurkan Kristen di Indonesia tetap bebas bergentayangan sampai sekarang.

Kalau masih sebatas wacana belaka, maka namanya HAM Kebebasan Berpendapat. Bisa berpendapat bahwa Allah cuma sebiji dan bijinya itu tidak bisa diganggu-gugat. Itu wacana belaka, sah bagi orangnya sendiri.

Tapi tentu saja orang lain juga bebas untuk bilang bahwa Allah ada berbiji-biji, tidak terhitung banyaknya. Kita semua sudah tahu bahwa setiap pria memiliki dua biji, apalagi Allah, ya gak?

T = Dengan akal sehatnya saya selalu mempertanyakan kebenaran dari agama yg saya anut semenjak lahir. BENARKAH AGAMA YG SAYA ANUT SEMENJAK KECIL ITU DATANG DARI TUHAN SANG PENCIPTA ALAM SEMESTA?

Kalau memang benar, kenapa begitu banyak ayat-ayat dalam kitab sucinya yg bertentangan dengan akal sehat? Benarkah ayat-ayat itu datang dari Tuhan?

J = Sudah jelas ayat-ayat itu bukan datang dari Tuhan, walaupun mengaku seperti itu di dalam teks kitab suci.

"Akulah Tuhan yg tidak berbiji, yg akan menghadiahkanmu dengan surga kalau kamu nurut, dan yg akan menjebloskanmu dalam neraka kalau kamu menyembah Tuhan yg bijinya tiga."

Ayat-ayat semacam itu merupakan hasil olah pikir sang manusia yg lalu dinabikan. Setiap manusia berhak mengeluarkan ayat-ayat semacam itu dan, kalau punya pengikut, juga bisa dinabikan. Sangat mudah untuk membuat ayat, dan sangat mudah pula untuk menabikan manusia.

Lia Eden sudah menghasilkan ayat-ayat, dan sudah di-nabi-kan pula. Ahmadiyah memiliki nabi terakhir dan sempurna. Kristen Mormon memiliki nabi terakhir yg namanya Joseph Smith. Tidak terhitung banyaknya agama di dunia ini, karena merupakan HAM yg ada di setiap manusia untuk percaya kepada agama apapun, tidak percaya kepada agama apapun, maupun menciptakan agama sendiri.

T = Kenapa saya yg mempertanyakan ayat-ayat itu? Karena saya beranggapan bahwa Tuhan memberi akal sehat itu untuk dipakai, untuk digunakan. Kalu otak tidak boleh digunakan, lantas KENAPA TUHAN MEMBERI KITA OTAK?

Otak digunakan untuk apapun, termasuk untuk meneliti kebenaran suatu ajaran agama. Kalu suatu ajaran agama banyak yg bertentangan dengan akal sehat, apa saya salah kalu kemudian saya mempertanyakan kebenaran dari ajaran agama itu?

J = Anda tidak salah. Agama-agama itu isinya banyak yg ngawur. Kebenarannya juga ngawur, makanya para pencipta agama itu menghadirkan mekanisme yg meng-haramkan penggunaan otak.

Otak itu diharamkan digunakan dalam agama-agama tertentu, karena kalau digunakan maka kita akan dengan mudah melihat bahwa segalanya itu rekayasa belaka. Bahwa Tuhan di dalam ayat-ayat suci itu ternyata cuma simbol belaka yg digunakan oleh si manusia yg di-nabikan. Tuhan atau Allah itu simbol belaka, pedahal yg berbicara itu si manusia sendiri. Jelas banyak salahnya karena masih manusia biasa.

T = Memang benar otak kita terbatas, tapi otak adalah satu-satunya yg kita punya untuk menilai sesuatu. Kalu memang gak boleh pake otak, lantas pake apa kita dalam menilai sesuatu?

J = Maybe harus pake dengkul. Setahu saya orang-orang agamis itu kalau berpikir pakai dengkul. Bicara saja petantang petenteng seperti orang yg memiliki kebenaran terakhir dan sempurna dari Allah. Pedahal ngawur.

Saya juga tidak luput menjadi sasaran dakwah oleh orang yg merasa memiliki kebenaran Allah. Pedahal saya tahu Allah itu asalnya dari mana, cuma konsep saja yg dibuat oleh manusia di masa lalu, lalu dipoles kiri kanan sesuai dengan jaman. Tapi basic-nya sama, cuma konsep doang.

T = Otak kita memang ada batasnya kalu untuk membuat atau meneliti hal-hal yg mustahil yg bukan faknya manusia, seperti kita manusia disuruh membuat semut atau nyamuk.

Tapi kalu sekedar untuk menilai kebenaran suatu ajaran, apa otak tidak mampu melakukanya? Jelas mampu. Apa susahnya sih menilai bahwa ajaran ini benar atau salah, ajaran ini benar berasal dari Tuhan atau bukan. Jelas otak mampu untuk menilainya.

Saya menulis ini untuk menjawab segolongan orang yg selalu menyudutkan orang-orang seperti saya yg selalu mempertanyakan kebenaran agama yg dianutnya. Mereka selalu menyerang dengan mengatakan "otak kita itu terbatas", "otak kita itu seperti air setetes di samudra yg luas", "orang agnostik itu Tuhannya otak mereka sendiri", "mereka terlalu mendewa-dewakan otaknya", dll.

Saya mau tanya, yg mendewa-dewakan otak itu siapa? Yg mengagung-agungkan otak itu siapa? Saya tidak mendewa-dewakan otak saya, yg saya lakukan cuma satu: SAYA MEMANFAATKAN PEMBERIAN DARI TUHAN YG TAK TERNILAI HARGANYA, YAITU OTAK. TITIK !!! no more no less.

Saya rasa Tuhan tidak sepicik itu, tidak sesempit yg dibayangkan oleh para pemeluk agama. Masa Tuhan akan marah hanya gara-gara saya mempertanyakan kebenaran suatu ajaran agama?

Malah mungkin Tuhan akan "bangga" pada saya yg memanfaatkan pemberianNya, yaitu otak. Dan kalu nantinya saya setelah melakukan observasi kebenaran agama saya, dan menemukan kebenaran yg hakiki, rasanya mustahil saya akan menolak kebenaran itu.

Malah akan tambah iman saya kepada Tuhan sang pencipta alam semesta beserta isinya dan hukum-hukum yg mengikatnya.

J = Iyalah, you are ok, very much ok. Dibandingkan dengan orang-orang yg sudah tercuci otak oleh ajaran agama yg, konon, tidak boleh dipertanyakan, anda jauh lebih ok.

Tapi kita hidup di alam kebebasan. Kita mau percaya Allah yg bikin manusia jadi tambah bego, ataupun percaya kepada Allah yg bikin manusia tambah pinter merupakan HAM yg ada di diri kita.

Saya sendiri percaya Allah yg asli yg adanya di dalam kesadaran kita sendiri. Bukan di kitab suci, bukan di agama, apalagi di dakwah-dakwah pembodohan massal itu. Kita bukan anak kecil lagi, dan kita bisa bilang terus terang bahwa kita tidak tertarik dengan segala macam bualan agama.

Bilang aja, "No, thankyou".


+

PERCAKAPAN 3: SEORANG PRIA IDAMAN


T = Bang Leo, kenalin dong aku sama temen-temen kita yang mau cere itu (nomor kontak/ HP-nya lebih bagus he he he...). Kali-kali aja salah satu dari mereka klop sama aku biar gak cere cere lagi gituloh...

J = Wow, seorang pria idaman rupanya.

Saya tag nama anda di paling atas sehingga wanita-wanita yg sudah mau cere bisa dengan mudah menghubungi anda. Wanita-wanita yg selama ini tidak mau cere dan akhirnya memutuskan untuk cere setelah mengenal anda juga tidak dilarang.


+++

NOTE 31: Ibu, PSK Itu Apa?


T = Yth. Mas Leonardo Rimba,

Perkenalkan saya X. Saya berdomisili di Yogjakarta.

Pada awalnya saya tidak mengenal fenomena indigo. Yang saya tahu adalah kerepotan saya dalam menghadapi anak perempuan saya, Y (7 tahun), sejak balita. Pada mulanya saya menduga, Y mengalami ketidak-seimbangan perkembangan emosi-kognitifnya. Di saat yang lain, saya sempat terpikir bahwa Y adalah anak yang manja (dia anak tunggal dan ayahnya bersikap permissive), sehingga saya perlu bersikap lebih tegas supaya dia tidak manja dan bisa disiplin. Tapi yang terjadi, justru dia melawan saya dan tidak jarang mengamuk. Akhirnya saya memutuskan untuk melepas berbagai aktivitas demi untuk lebih konsen dalam menangani Y.

Ketika saya punya banyak waktu untuk memberikan perhatian dan mencoba untuk memahami Y, sungguh luar biasa perkembangan emosinya bagus. Y mulai dapat mengendalikan amarah, pemalu & tidak PD, ketakutan pada orang yang belum dikenal dengan baik dan pada public area terutama dalam suasana riuh (respon matanya menunjukkan seperti orang yang terancam). Dari sisi kemampuan kognitifnya, Y mengalami perkembangan yang jauh lebih pesat, yang seringkali membuat saya terkejut karena dia seringkali mengalami loncatan kemampuan kognitifnya. Bahkan hal-hal yang belum saya ajarkan, seringkali dia bisa untuk melakukan atau memecahkannya. Dan yang membuat saya sering bertanya dalam hati, karena heran, ketika dia berbicara seringkali substansi yang dibicarakannya jauh di atas usianya, dan kadangkala kalimatnya juga bukan kalimat anak-anak.

J = Saya jadi teringat kepada cerita dari Mbak Z, seorang psikolog yg juga memiliki seorang anak perempuan berusia 7 tahun.

Mbak Z sekarang sedang menggantung status suaminya di awang-awang. Setelah sang suami berhasil dikucilkan olehnya ke wilayah transmigrasi di luar Jawa, Mbak Z sekarang bebas mengembangkan karir sebagai seorang single parent yg, walaupun statusnya istri, tidak pernah diberikan nafkah materi oleh sang suami yg, malahan, konon juga pernah meninggalkannya dan senang berhubungan dengan hal rental merental.

Anak perempuan Mbak Z juga sering dianggap sebagai indigo karena suka cerita melihat berbagai bentuk Om Jin. Menurutnya, Om Jin yg paling sering muncul mirip dengan saya, dan saya diduga keras oleh ibu anak ini sebagai dalang yg mengirimkan segala macam makhluk halus tersebut. Tentu saja saya menolak sejadi-jadinya karena, walaupun bisa saja saya berhubungan dengan wanita yg masih berstatus istri orang, wanita itu jelas bukan Mbak Z.

Suatu saat, anak perempuan Mbak Z yg diyakini sebagai anak indigo itu bertanya kepada ibunya.

"Ibu, PSK itu apa?"

Mbak Z tentu saja kaget dan tidak bisa menjawab.

"PSK itu mainan bapakmu," kata Mbak Z tanpa diucapkan tapi diceritakannya kepada saya saja. Tapi itu dulu waktu kami masih sering berhubungan melalui telpon.

Now, back to your story.

T = Pada saat itu, saya lebih konsen pada pengendalian emosi marah, takut dan pemalunya. Bersamaan dengan itu, saya sering terusik dengan kata “indigo” yang sering tiba-tiba muncul di kepala saya. Mungkin ini semacam insight. Saya baru tahu apa yang dimaksud dengan “indigo”, yaitu ketika ada acara talk show di TV yang menghadirkan Annisa. Sejak itu saya mencoba mencari reference tentang indigo, meski saya sendiri juga tidak tahu kenapa ada dorongan kuat untuk mencari tahu tentang indigo (proses ini juga pernah saya alami ketika saya terusik dengan kata “burnout” yang sering muncul di kepala saya, sehingga mendorong saya untuk mencari tahu “what is burnout?”). Dan setelah saya pelajari, ternyata saya mulai mendapatkan jawaban atas pertanyaan-petanyaan dalam hati saya selama itu. Munculnya kata “indigo” (dan juga “burnout”) di kepala saya, saya yakini sebagai petunjuk dari Tuhan.

J = Ok, then?

T = Setelah saya pelajari beberapa artikel tentang indigo (yang saya peroleh dari internet), ternyata perilaku Y banyak yang cocok dengan karakteristik anak indigo. Tapi saya masih belum berani mengatakan bahwa Y adalah indigo. Oleh karena itu saya ingin bergabung dalam komunitas indigo, atau setidaknya komunitas yang interest pada fenomena indigo sehingga saya dapat sharing dengan mereka. Terlepas Y itu indigo atau tidak, saya sudah terlanjur berminat untuk mempelajari fenomena indigo.

J = That's good. Tentu saja indigo cuma istilah yg banyak salah kaprahnya juga. Indigo itu yg lahir di tahun 1980-an. Kalau usianya masih 7 tahun seperti anak anda, maka sebenarnya sudah masuk generasi anak kristal yg jauh lebih halus pembawaan temperamennya dibandingkan dengan mereka yg lahir di era 1980-an.

T = Kalau saya kaitkan dengan tulisan Mas Rimba mengenai sistem pendidikan bagi anak indigo, saat ini mungkin Y telah mendapatkan sekolah yang mendekati seperti apa yang menjadi harapan Mas Rimba. Sekali lagi, sepertinya Tuhan juga telah mengatur dan mengarahkan saya untuk memasukkan Y ke sekolah tersebut. Puji Tuhan, dalam waktu hanya beberapa bulan masuk sekolah tersebut, Y mengalami perkembangan yang lebih pesat lagi baik kognitif dan emosinya (sekarang Y duduk di kelas 1 SD, dan Y termasuk anak yang pandai). Setelah saya pelajari artikel tentang indigo, saya bisa memahami kenapa Y bisa berkembang dengan pesat aspek kognitif dan emosinya sejak bersekolah di sekolah itu. Memang sekolah tersebut berbeda sistem dan metode pembelajarannya dengan sekolah pada umumnya. Di sekolah tersebut, anak diterima apa adanya mereka dan setiap anak dianggap memiliki kecerdasannya masing-masing (mengacu pada multiple intelligence). Selain itu, porsi untuk stimulasi kognitif, emosi, dan spiritualnya cenderung berjalan seimbang.

J = That's very good.

T = Ternyata, di sekolah itu juga terdapat anak yang, kata para guru, gifted. Anak tersebut sebelumnya sudah berpindah-pindah sekolah dan baru di sekolah ini dia merasa lebih nyaman. Dari info yang saya peroleh dari beberapa guru, saya menduga bahwa anak tersebut adalah anak indigo. Tapi, perilaku anak tersebut (sebut saja “Haris”, saya lupa namanya) berbeda dengan Y. Y masih bisa tampak ‘cool’ dan terkesan tidak ‘aneh’ di antara teman-temannya, bahkan gurunya bilang tidak penah melihat Y marah atau berperilaku kasar. Sementara Haris, bisa berperilaku kasar bahkan beberapa kali berperilaku membahayakan orang lain. Ada kesamaan di antara Y dan Haris yaitu suka bertanya dan menuntut jawaban yang harus masuk akal bagi dirinya. Bedanya, Haris bisa marah dan bersuara kasar kepada siapa saja (termasuk kepada gurunya) jika mendapat jawaban yang tidak bisa diterima oleh akalnya. Sementara Y masih bisa mengendalikan amarah untuk tidak bersuara kasar, meski kalau di rumah kadang bisa ngambek bahkan membentak atau ngamuk.

Dalam artikel indigo disebutkan bahwa lebih dari 90% anak yang saat ini berusia di bawah 12 tahun adalah anak indigo. Dari situ saya berasumsi, bisa jadi ada beberapa anak di sekolah Y yang merupakan anak indigo. Oleh karena itu, saya ingin lebih memperdalam pengetahuan saya tentang anak indigo. Di samping untuk mendapatkan jawaban atas keanehan anak saya, saya ingin berbagi pengetahuan ini kepada pihak sekolah sehingga pihak sekolah dapat memberikan perhatian dan perlakuan yang lebih tepat bagi anak didiknya yang termasuk anak indigo.

J = Saya tidak tahu itu artikel apa, dan diterbitkan di tahun berapa. Istilah indigo sudah banyak disalah-kaprahkan sehingga kita tidak bisa tahu pasti apa yg dimaksud kecuali melihat definisinya. Kalau yg dimaksud indigo adalah anak yg sensitif, maka anak seperti itu ada di setiap generasi. Cuma bedanya, semakin lama anak yg lahir semakin jujur. Kalau di masa sebelumnya seorang anak tidak dianggap sebagai manusia sampai besar, maka di masa kini seorang anak sudah semakin dianggap, sudah diminta pendapatnya bahkan sejak anak itu masih kecil.

Ada revolusi pendidikan karena kita semakin terdidik. Yg semakin terdidik adalah orang-tuanya, sehingga anak-anak semakin diperhatikan dan semakin dianggap. Karena diperhatikan dan dianggap, maka jelas semua anak itu "indigo". Semua anak memulai hidupnya dengan jujur, apalagi kalau lingkungan keluarganya mendukung dan orangtuanya sangat berpendidikan.

Kalau di lingkungan kelas menengah bawah, anak tidak memperoleh apa yg seharusnya menjadi porsi anak. Bukannya perhatian, malahan tekanan demi tekanan akan dihadapi oleh anak yg harus percaya Tuhan. Dan Tuhan orang kelas menengah bawah adalah Tuhan yg sering menggoblok-goblokkan manusia. Selalu bilang kurang ini dan kurang itu, at least kurang berdoa dan kurang beramal.

Nah, indigo sebagai konsep yg berasal dari AS sebenarnya sudah tidak perduli lagi dengan segala macam konsep Tuhan, apalagi amal dan ibadah. Segala macam cuci otak seperti itu jelas menghambat perkembangan anak didik, membuat mereka menjadi kebal terhadap maraknya kemunafikan di lingkungan sekitar, as well as membungkam pertanyaan kritis.

Saya tahu ada anak-anak kritis yg bertanya kepada orang-tuanya, Tuhan agamanya apa? Orang tua yg berpendidikan akan menjawab dengan jujur bahwa Tuhan adalah konsep yg kita ciptakan untuk merujuk kepada sesuatu yg kita sebut sebagai pencipta. Orang tua yg tidak berpendidikan justru akan membikin runyam anaknya sendiri yg kritis itu dengan bilang bahwa Tuhan melarang bertanya. So, it depends more on the parents than the kids to make things work.

Indigo itu cuma istilah saja, dan banyak sekali salah kaprahnya sehingga anak-anak bermasalah juga bisa saja di-label sebagai indigo. Daripada bilang anaknya bermasalah, lebih baik bilang saja anaknya indigo. Lebih ok bukan?

So, secara umum saya tidak suka untuk pakai istilah indigo. Saya cuma tahu bahwa semakin lama anak-anak yg lahir semakin sensitif, semakin cerdas, semakin jujur, dan merupakan kewajiban orang tua untuk bisa mengimbangi anak-anak yg sejak lahir sudah memiliki bawaan untuk menjadi generasi yg lebih baik dibandingkan dengan generasi kita. Cuma itu saja hikmahnya menurut saya.

So, again, it's true that what parents do matter more here. Tanggung jawabnya lebih banyak di orang tua daripada di si anak itu sendiri.

Generasi-generasi sebelumnya biasanya membebankan segalanya kepada si anak yg harus belajar agama, harus menurut, harus bilang ya walaupun hati kecilnya bilang tidak. Akibatnya kita memiliki generasi yg diajar untuk munafik sejak masih kecil. Kalau masih kecil saja sudah munafik, apalagi kalau sudah dewasa? Tapi itulah yg kita dapati sekarang di Indonesia, generasi demi generasi yg dididik untuk menjadi manusia munafik.

Tetapi, sejak era 1980-an telah lahir anak-anak yg tidak bisa lagi ditekan dengan berbagai kekerasan atas nama agama dan Tuhan, tradisi dan kebiasaan. Sebagian masih bisa ditekan dan menjadi anak hasil cetakan yg tidak berani bilang bahwa Tuhan adalah konsep belaka. Tetapi sebagian lagi sudah tidak bisa ditekan oleh orang tua dan masyarakat, dan mereka sekarang menjadi anak berusia sekitar 20 tahunan yg memiliki bawaan untuk berontak terhadap segala-galanya.

Mereka yg lahir di era berikutnya di tahun 1990-an lebih halus bawaannya. Tidak kurang keras kepalanya dibandingkan generasi indigo yg lahir tahun 1980-an, tetapi temperamennya lebih halus. Lebih bisa menerima orang lain apa adanya selama mereka sendiri bisa berjalan tanpa harus ditekan.

Tekan menekan adalah kata kunci di sini. Sejauh mana kita mau menekan anak-anak kita untuk mengikuti jalan pikiran kita? Tetapi nampaknya anda bukan jenis orang tua seperti itu. You care for your kid, termasuk orang tua teladan juga maybe.

T = Saya bersyukur kepada Tuhan karena dapat bertemu dengan Mas Rimba, dengan harapan dapat membantu dan mengarahkan saya untuk lebih memahami fenomena indigo, khususnya untuk mendapatkan jawaban atas diri anak saya. Mungkin Mas Rimba bisa memberikan info dimana saya bisa menjumpai komunitas indigo atau pemerhati indigo di Yogjakarta.

J = Saya cuma tahu komunitas spiritual di berbagai kota, termasuk di Yogyakarta. Setahu saya, pelaku spiritual tidak ada yg memakai istilah indigo selain untuk lucu-lucuan saja. Yg menamakan diri mereka sebagai indigo secara serius pada umumnya adalah mereka yg mengalami kesulitan dengan diri sendiri. Merasa diri sendiri berbeda, dsb.

Saya fwd tulisan ini ke facebook dan berbagai milis sehingga bila ada rekan-rekan lainnya yg merasa dirinya indigo, atau mengetahui adanya komunitas indigo di Yogyakarta bisa juga mengirimkan alamatnya kepada saya melalui email @ , dan alamat itu akan saya sampaikan kepada Mbak X di Yogyakarta.


+++

NOTE 32: Aku Juga Lagi Hanged


T = Mas Leo, Honey..

Kayaknya gak mungkin khaan ya aqu gethoo looh. Aqu gak mau kayak Lia Eden.

Hah hah hah... aqu cuma mo jadi ordinary person.

Ini apa artinya ya, aqu jadi takut.

J = Bola dunia di tangan kanan dan tongkat di tangan kiri merupakan perangkat dari busana kebesaran raja dan ratu di benua Eropa jaman dulu. Dengan bermimpi seperti itu, artinya you are a queen already, bisa menguasai diri sendiri, at least.

Bisa menyembuhkan orang lain juga seperti Ponari.

Bola dunia itu isinya minyak, yg kalau dioleskan di orang sakit bisa sembuh. So, dengan tangan kanan lakonnya menggunakan minyak. Oleskan saja di bagian tubuh orang yg sakit.

Tongkat di tangan kiri gunanya untuk menggebuk. Kalau ada yg sakit, tampar saja dengan tangan kiri, dijamin pasti sembuh.

T = BTW, apa ada ya, orang dikasih pelajaran secara ghaib. Aqu di saat hanged, kayak ngimpi khaan.

John duduk di bawah pohon besar nan rindang, tempatnya asyik, rumput hijau, langit biru, n aqu di depannya kayak anak sekolah di belakang meja duduk bersila.

He is berbicara - bicara intens dan aqu hanya mendengarkan. Tapi dakoe yang liat diriku di sana itu tak bisa mendengar pelajaran apa yang disampaikan.

So, eemmm I don't know apa yang diajarkan John ke aqu.

J = John atawa Nabi Yahya cuma mengajarkan satu hal: "Bertobatlah karena kerajaan Allah sudah dekat."

Cara bertobatnya dengan masuk ke dalam sungai dan dibaptis, blup blup blup.

Bukan atas nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus yg baru muncul belakangan sebagai doktrin trinitas dari Gereja Kristen, melainkan tidak atas nama apa-apa.

Pokoknya udah tobat, blup blup blup...

Kalo tadinya milih PKS, maka sekarang Golput. Artinya udah tobat gitu lho.

T = John gak ngajari suruh tobat, khan aqu udah ditobatkan juga saat aqu hanged di sesi sebelumnya, aqu kan diblupin sama John ke dalam air.

Wah, halusinasi yang terlalu indah. Berarti aqu dibaptis dua kali dunk.

J = Karena sekarang kita tidak lagi mandi di sungai melainkan di kamar mandi, maka artinya kita dibaptis tiap hari dengan air kamar mandi gitu lho.

Dua kali sehari, aku dibaptis lagi,... itu bait lagunya.

T = Hah hah hah...

Udah ah ngomong sama Mas Leo, gak nyambung.

Aqu khan mandinya gak nyemplung ke bak... buuuttt pake ciduk, aliasnya gebyur gebyur gak blup blup..

J = Ya udah, siapa suruh nanya-nanya, aku juga lagi hanged.


+++

NOTE 33: Rasanya a 24 Years Old Kid


T = Selamat Pagi Mas Leo,

Sorry kalu mengganggu. Salam Kenal. Nama saya D di Jakarta, but actualy I'm in Papua now. Aku baru aja join di milisnya mas, finally aku bisa kenalan.

Sudah lama I'm interested dengan konsep 'sedulur papat kelima pancer'. Dan sudah lama pencarian aku untuk bisa develop mata batinku. Sorry ya mas still new nih.

Oya aku mau curhat nih Om Leo boleh ga seh? Aku sedikit concern sama keadaan orang tuaku di Jakarta yg sering sekali di akal-akalin sama orang-orang yang mengaku bisa inilah bisa itulah, seperti punya warisan kerajaan, harta Soekarno, bisa melipat gandakan uang lah bla bla..., and it seems my mother is getting depressed coz the dream seakan makin jauh dan jauh. Mesti gimana ya mas untuk nasehatinnya?

J = Bilang aja semuanya bohong. Semua itu nonsense, omong kosong. Segala macam emas Kediri itu omong kosong doang. Bilang saja, tidak usah bergaul dengan orang-orang seperti itu. Spiritualitas itu kultivasi kesadaran kita sendiri, dan bukan hal-hal semacam itu. Sudah terlalu banyak penipuan berkedok begituan.

T = Tapi mereka masih terus aja penasaran karena percaya bahwa God akan kasih balesan setelah sekian lama mereka sengsara, that's yang aku bisa rasa.

J = Ya, balesan akan diberikan kalau mereka mau ikhlas dan pasrah melepaskan segala fantasi kosong itu. Ikhlas dan pasrah bahwa selama ini telah tertipu. Hikmahnya adalah sekarang tidak bisa tertipu lagi. Cuma itu saja. I can's say more. Semuanya pilihan. Kalau mau stop, ya stop sekarang. Kalau masih mau diteruskan, bisa jadi gak keruan.

T = Aku udah baca-baca e-booknya sedkiti mas dan ternyata ok banget, I learn so much...!

J = I'm glad you did.

T = Mas, kalu aku mau menimbulkan atau meningkatkan kemampuan mata ketigaku kira-kira pantangannya ada ga ya? Maybe like watching porn or sumthin...he he he.. Apa pikiran harus selalu bersih?

J = Gak ada pantangan, porn movies are good for your mata ketiga. Akan menjadi lebih jeli dan bercahaya gitu lho.

T = Is it?

J = Ya, coba aja. Mata ketiga means menjadi diri sendiri saja. Kalau suka nonton bokep, ya nontonlah. Kalo munafik dan menahan diri untuk tidak nonton bokep, pedahal kepengen, yg terjadi malahan tidak maju-maju.

T = Wah bener-bener gak nyangka mas jawabannya. Umumnya kalu aku prefer wirid kejawen itu juga ok kah mas?

J = Wirid kejawen is ok, bahasa Jawa Ngarab.

T = So it's a matter of choices I suppose.

J = Ya, tergantung sukanya pakai apa.

T = Sip banget nih Mas Leo. Aku baru lho punya temen yg blak-blakan kaya gini one in the million. Di Jakarta stay di mana kalu boleh tau mas?

J = Di Pondok Cabe, Jaksel.

T = Mas Leo, kalu kira-kira bisa mas amati atau mungkin lihat ke bathin kalu aku mungkin punya talent atau unsur apa yang kuat dan bisa di develop lagi dan kalu ada weaknessnya juga apa, kalu memang boleh diberitahu or should I find it by my own?

J = Bisa liat sendiri, you know yourself.

T = Yes tenkyu, hehe suka gak penting aku tanya-tanya. Mas, kalu mau curhat pas ada sesuatu bisanya lewat chat aja ya or bole send-send sms?

J = Boleh send sms, boleh kirim email ke , boleh kirim ke facebook "Leonardo Rimba". Aku jarang sekali chat di YM sekarang. Sangat, sangat jarang.

T = Ok, Om Leo sip banget. Aku udah lama gak menyendiri, tiap coba meditasi suka cepet sekali jadi ngantuk, pas tadi malam aku coba untuk do that again aku ada ngerasa beda di kepala ada tanda kaya kedut-kedut, apa aku sudah mulai terbukakah Mas Leo? Aku gak begitu tau seperti apa rasanya, can u share?

J = Ya, memang seperti itu rasanya, teruskan saja. Lama-lama bisa jadi orang sakti mandraguna.

T = Ohh I'm so glad to hear that. Aku sangat iklas bukan untuk apa-apa. Aku bener-bener ingin menyebut the higher self setiap saat di hati ini semampuku.

J = Meditasi memang bukan buat apa-apa melainkan cuma buat enjoy aja. Tapi memang ada juga dampaknya, seperti kemampuan intuisi yg meningkat as well as jadi kebal santet en pelet.

T = Wow, mas awesome juga yah... dampaknya.

T = Sorry ya Mas Leo, I want to know aja deh gw, kalu manfaat batu-batu alam misalnya ruby, safir and the gank memang ada ya? Mungkin untuk healing or something, denger-denger orang katanya dia bisa ikut bertasbih juga, is it true?

J = Mineral di bebatuan itu bisa digunakan untuk healings. Ini soal radiasi dan frekwensi energi. Kalo omongan "bisa ikut bertasbih" is mostly nonsense. Yg "bertasbih" itu pikiran kita sendiri. Jadi, bisa saja kita punya iman untuk memerintahkan batu-batuan itu untuk terus bekerja mengobati orang sakit. Karena kita percaya, maka proses pengobatan itu jalan terus walaupun batunya ditinggal.

T = Jadi bukan karena ada khodam di dalamnya?

J = Khodam itu ada. Khodam is energy. Energy itu netral, bekerja sesuai dengan prinsip hukum alam. Tetapi, pikiran kita bisa mengarahkan energi yg ada untuk bergerak ke arah tertentu. Misalnya, kita ingin agar kristal yg ditaruh bisa membersihkan ruangan yg kotor oleh emosi orang yg berseliweran. Itu bisa saja terlaksana dan kejadian, bukan karena ada batu itu di sana, tetapi karena ada pikiran kita yg memerintahkan.

Kalau batunya ditaruh begitu saja, paling yg terkena dampak cuma satu meter persegi saja, misalnya. Tapi, karena ada pikiran kita yg percaya dan mengarahkan energy di batu itu, maka dampaknya bisa terasakan sampai 50 meter persegi, di satu ruangan besar. Itu bisa saja. Namanya kekuatan pikiran.

Asalnya dari kesadaran yg ada di diri kita. Bisa pakai Tuhan juga kalau mau. Kalau gak mau juga gak apa-apa.

T = Ohh I C mas. Jadi power of mind and soul itu tak tertandingi ya?

J = The power of mind, kekuatan pikiran manusia, boleh bilang hampir tidak terbatas. Pikiran kita itu merupakan bagian dari apa yg kita sebut sebagai Tuhan. We are part of God's mind. We are inside God's dream, and God is inside our dreams. I am you, and you are me. We are part of God, uncreated, eternal. Spiritualitas adalah kultivasi kesadaran yg itu, dan bukan gothak gathik gathuk mencari harta karun. Evolusi manusia has no limit. Yg kita capai saat ini baru sebagian kecil saja.

T = Baik mas, it's so clear sekarang semoga saya bisa menerapkannya.

J = Bisalah, step by step, one by one.

T = Btw, Mas Leo kalu melihat negeri kita ke depannya akankah menjadi lebih baik from now?

J = Akan lebih baik, definitely, walaupun jalannya tidak lurus melainkan zigzag. Tidak ada jalan yg lurus, semuanya zigzag.

T = IC mas.

J = Udah gitu aja, nice meeting you today. Hari ini aku ada acara ketemu Achmad Chodjim dan puluhan teman lainnya. Have a nice holiday, bye bye ! !

T = Matur nuwun sanget ya Mas Leo, see u around, u too have a blast holiday!


+++

NOTE 34: Isa Masih Ada Bersama Kita


T = Mas Leo,

Saya baru baca buku 2012, gimana menurut penglihatan Mas Leo tuh?

J = Kebangkitan spiritual sudah terjadi dimana-mana di seluruh dunia saat ini, we are becoming more universal, more spiritual. In short, more humane. Cuma itu saja hikmahnya.

T = Kira-kira ada korban nggak dari situasi baru itu?

J = Korban? Bukankah kita semua telah menjadi "korban" dari percepatan peningkatan spiritualitas di seluruh dunia yg berlangsung saat ini?

Kemarin saya sampai di rumah hampir pukul 8 malam setelah menghadiri acara silaturahmi dengan Mbah Achmad Chodjim dan sekitar 40 orang rekan spiritual lainnya. Saya langsung tidur tanpa meditasi lagi, dan jam 11 malam lewat saya terbangun. Sambil klayar kliyer minum kopi dan merokok saya coba mengingat mimpi yg baru saya alami.

Mimpi itu bermula dengan kerumunan banyak orang termasuk saya, lalu ada orang-orang yg ingin pergi ke suatu tempat suci. Mereka ternyata naik ke suatu tempat tinggi mengikuti suatu bendera berwarna putih yg ditancapkan di atas bukit batu itu.

Bendera putih itu bermotifkan pria sedang shalat yg terbuat dari kaligrafi Arab. Kita sering melihat kaligrafi pria shalat seperti ini. Tetapi di mimpi itu, kaligrafi itu menjadi motif dari suatu bendera berwarna putih yg sengaja ditancapkan di puncak suatu bukit batu.

Orang-orang naik ke tempat itu, yg walaupun bentuknya jelek tetapi banyak yg mempercayai sebagai suatu tempat suci. Saya juga ikut naik, tetapi saya memiliki keraguan karena kaligrafi berbentuk orang shalat itu hanya ilusi optik saja. Kalau kita memakai kaca mata berbeda, atau memandang dari sudut yg berbeda, maka yg terlihat bukanlah kaligrafi orang shalat melainkan bentuk-bentuk tidak jelas.

Kurang lebih seperti ilusi negara Islam gitu lho!

Anehnya, di mimpi itu saya merasa bahwa orang banyak itu adalah orang Yahudi, dan kami mencari tempat suci Yahudi, dan diberikan petunjuk berupa bendera putih dengan motif orang shalat yg terbuat dari kaligrafi huruf Arab.

Lalu saya melihat ayat-ayat kitab suci Yahudi muncul berurutan di depan saya, dalam Bahasa Indonesia. Ayat-ayat itu terlihat dan terbaca oleh pikiran saya. Saya lupa bunyinya apa, yg saya ingat cuma satu kata: Jezreel.

Apabila anda menguasai kitab-kitab Yahudi, anda tahu bahwa Jezreel itu adalah suatu tempat di Israel di mana dinubuahkan akan terjadi Armageddon atau perang terakhir antara Al Masih dan mereka yg mengikut kebathilan.

Tempat yg dikerubungi oleh orang-orang Yahudi itu saya rasa tidak aman. Saya merasa bahwa akan ada teroris yg meledakkan tempat itu. Ini perasaan saya di dalam mimpi, sehingga akhirnya saya menyeberang jalan.

Saya menyeberang jalan dari tempat itu dan melihat ada banyak orang berkerumun juga. Seperti ada kios-kios atau kamar-kamar yg dipenuhi oleh banyak orang.

Lalu salah seorang yg duduk di situ seperti hilang ingatan dan menembaki orang-orang Yahudi yg berkumpul di atas bukit. Saya lihat saja bahwa ternyata apa yg saya duga menjadi nyata dengan munculnya si pembunuh.

Si pembunuh ini memaki-maki terus, dan akhirnya bisa menemukan juga bahwa saya dan banyak orang lainnya ternyata berada di sebuah kamar kecil. Dia menyuruh kami ke luar dari ruangan itu.

Kami semua ke luar dari ruangan itu, dan saya bahkan sempat membawakan jaket milik si pembunuh itu yg tertinggal di dalam kamar, dan menyerahkannya kepada pemiliknya ketika saya ke luar dari kamar. Si pembunuh itu menunggui kami untuk semuanya ke luar kamar.

Setelah itu kami berjalan beriringan ke arah kiri. Mimpi ini bermula dari arah kanan, naik ke atas bukit, menyeberang jalan, ke luar kamar, dan akhirnya berjalan ke arah kiri yg rasanya seperti berjalan menuju rumah masa kecil saya.

Yg terasa mengganjal bagi saya adalah suatu figur memakai baju putih dan sarung berwarna merah tua. Figur ini mukanya seperti orang Barat, berewokan. Baju putih merupakan hal biasa, tetapi sarung sembahyang berwarna merah tua polos merupakan sesuatu yg janggal.

Figur berbaju putih dan bersarung merah tua itu saya lihat baru saja dibaptis di dalam kamar yg baru kami tinggalkan. Dibaptisnya di dalam suatu bak kecil sehingga harus menekuk lututnya untuk masuk ke dalam bak itu. Ini juga suatu hal yg aneh.

Tapi si figur itu berkata kepada saya bahwa dia sudah pernah membaptis dirinya sendiri sebelumnya. Membaptis diri sendiri kan tidak boleh, pikir saya di dalam mimpi itu, tetapi saya diam saja dan berjalan terus.

Lalu saya terbangun.

Karena salah satu spesialisasi saya adalah interpretasi simbol-simbol yg muncul di dalam mimpi, maka saya langsung urutkan lagi mimpi itu. Dari kerumunan orang yg berada di sebelah kanan, lalu naik ke atas bukit di sebelah kiri, lalu menyeberang jalan dan masuk ke dalam suatu kamar, pembunuh yg membantai orang-orang yg berkumpul di bawah bendera bermotifkan orang shalat, dan terakhir pria brewok yg seperti orang bule itu.

Pria inilah yg merupakan enigma bagi saya.

Dia dibaptis di dalam kamar, tapi menurut pengakuannya dia telah membaptis dirinya sendiri sebelumnya. Lalu sarungnya itu yg berwarna merah tua terasa sangat familiar walaupun kita jelas tidak pernah melihat warna sarung sembahyang yg seperti itu.

Clue bagi saya cuma satu, yaitu nama pria itu A, a young friend that I love and now studying in Australia. Tapi A wajahnya tidak seperti itu.

Kemudian saya tidur lagi, dan bangun menjelang pukul empat pagi dengan pengertian bahwa pria itu adalah Isa Al Masih atau Yesus Kristus. Yesus selalu berpakaian gamis putih, dan berjalan kemana-mana dengan sarung yg berwarna merah tua dan diselempangkan di bahunya.

Ternyata itu Yesus sendiri, dan baru kali inilah saya melihat Yesus di dalam mimpi saya.

Ternyata wajahnya itu berewokan, seperti wajah orang Barat, dan Yesus ternyata tidak berada di kerumunan orang yg mencari tempat suci, melainkan berada bersama-sama dengan banyak manusia lainnya yg mengungsi ke suatu ruangan sempit.

Yesus bahkan dibaptis dengan ikhlas dan pasrah di bak yg sangat sempit di ruangan itu. Dan Yesus juga akhirnya berjalan beriringan bersama manusia lainnya yg berjalan terus ke arah kiri.

Arah kiri itu terlihat seperti menuju rumah masa kecil saya di masa keberagaman lebih dihormati. Di saat orang-orang bisa ikut masuk ke dalam gedung gereja, dan segala macam daging tidak dipertanyakan keharaman atau kehalalannya.

Tempat di atas bukit itu ternyata ilusi belaka, walaupun banyak orang dipancing untuk datang dengan bendera berwarna putih bermotifkan kaligrafi orang shalat, ternyata tempat itu akhirnya dibombardir dengan senapan otomatis oleh seorang teroris.

Segalanya itu simbol belaka.

Tempat di atas bukit itu adalah tujuan orang yg ingin mencari Allah di suatu tempat di bumi ini. Bentuknya seperti Bukit Zion di Yerusalem di mana didirikan Masjidl Al Aqsa. Tetapi tempat itu ternyata ilusi belaka. Saya tahu bahwa tempat itu akan dihancurkan, itu Jezreel, Armageddon.

Al Masih yg dinanti itu ternyata tidak ada di tempat Yahudi. Saya termasuk orang yg lari dari keyahudian di dalam mimpi itu. Keyahudian adalah simbol dari syariat, hukum-hukum yg mengekang manusia.

Tapi Yesus berada di dalam kamar sempit di seberang jalan bersama banyak manusia lainnya. Dan Yesus ternyata menggunakan sarung berwarna merah tua itu seperti kita menggunakan sarung. Kita bisa lihat bajunya yg berwarna putih, dan sarungnya yg berwarna merah tua.

Apa yg terlihat di mimpi memang hanya simbol, dan bisa diartikan seperti saya sekarang mengartikannya. Ada kaitannya juga dengan kejadian sehari-hari.

Seperti sudah saya singgung di atas, sore sampai malam sebelumnya saya menghadiri acara silaturahmi bersama Achmad Chodjim dan puluhan teman lainnya. Selama full separuh acara, saya duduk persis di belakang Achmad Chodjim. Mungkin saya bisa akses memory dari kesempatan silaturahmi dengan banyak rekan spiritual saat itu. Dan yg saya akses berupa simbol-simbol yg artinya sudah saya berikan di atas.

Ada syariat, ada kerumunan orang yg mencari tempat suci di mana diharapkan Al Masih akan datang kembali dan memimpin perang di jalan Allah. Ternyata Isa Al Masih tidak ada di tempat suci itu, di keyahudian, melainkan ada di seberang jalan bersama orang-orang lainnya, ternyata bersempit-sempitan dengan kita semua di suatu ruangan kecil. Dan ternyata Isa Al Masih mengenakan sarung seperti kita mengenakan sarung.

Dan Isa berjalan bersama kita, ke arah kiri, ke masa depan, di mana ada rumah masa kecil saya ketika orang-orang tidak takut masuk gereja, di mana agama tidak menjadi masalah, di mana tidak ada haram dan halal soal makanan.

Yg ada cuma silaturahmi, spiritualitas, aman dan damai. Saya tidak melihat balas membalas di dalam mimpi. Yg terlihat adalah perubahan adegan semata. Memang ada adegan kekerasan ketika tempat yg konon disucikan itu diteror dan ditembaki, tetapi saya tidak melihat orang bergelimpangan mati. Yg saya lihat, justru orang yg menembaki itu akhirnya membiarkan kita semua pergi.

Dan kita semua ke luar dari ruangan sempit itu, berjalan terus ke tempat yg lebih lega. Isa ada di situ. Isa selalu bersama kita.

Kemarin adalah hari kenaikan Isa Al Masih ke dalam Surga yg dirayakan oleh umat Nasrani di seluruh dunia. Islam juga mengakui bahwa Isa AS naik secara utuh ke atas langit. Saya tidak percaya itu. Saya percaya Isa masih ada bersama kita.


+++

NOTE 35: Jibril Sudah Cappe Bilang Iqro


PERCAKAPAN 1: JIBRIL SUDAH CAPPE BILANG IQRO


T = Bung Leo,

Apa kabar? Prediksi capres dari Bung Leo makin mendekati benar. Ada pesan-pesan baru?

J = Belum ada. Jibril sudah cappe bilang iqro, sekarang libur dulu katanya.

T = Saya gagal melangkah ke Senayan karena partai tidak mencapai PT (parliamentary threshold). Akhirnya saya harus merelakan perolehan suara saya untuk satu kursi propinsi yang diduduki mantu ketua partai. Itu kabar pencalegan saya. Kapan kopdar sekitar Surabaya?

J = Kita belum ada rencana untuk kopdar di Surabaya lagi, but I'm glad to hear that you are ok. Banyak caleg gagal yg stressed, and I believe that you are ok now because Jibril visited you, too. The angel is part of our consciousness, always comforting and consoling us to be sane all the time.


+

PERCAKAPAN 2: SESAMA ORANG KAFIR DILARANG SALING MENGKAFIRKAN


T = Selamat jumpa kembali Mas Leo,

Wah luar biasa kita bisa jumpa di tempat sama, dan saya sangat berharap persahabatan ini bisa bermanfaat bagi kita semua, dan jujur secara pribadi saya bisa menerima semua pola berfikirmu yang kritis, akan tetapi mari kita saling menghargai, saling asah, saling asih, dan saling asuh terutama untuk sejating diri kita dan umumnya untuk para sahabat kita.

Mari kita bersama sama melontarkan mutiara-mutiara kata berhikmah kepada mereka yang masih dalam kegelapan di dalam cahaya terang benderang cahaya Ilahi yaitu Tuhan, God, Shang Hyang Hamurba Wisesa, Allah dan apapun namanya, sesuai dengan keyakinan masing masing dan sebagai mana yang telah saya katakan kemaren di sarasehan Pamulang, bahwa agama itu bagi saya adalah sebuah kendaran, silahkan mau pake kendaraan yang mana, yang penting bisa menghantarkan kita kepada tujuan akhir yang SEJATI.

Dan percayalah Mas Leo bahwa saya bukanlah orang yang fanatik buta terhadap agama yang saya anut, saya bisa menerima semua ajaran lintas agama termasuk Kejawen, karena saya sadar bahwa ketika saya lahir ke dunia tidak diberi hak memilih ingin menjadi manusia yang seperti apa, termasuk keluarga yang bagaimana. Ini berarti kita bisa menempuh jalan keselamatan dari mana saja jalannya, sebagai bentuk sifat keadilan dan kasig sayang NYA, makanya saya tidak berani mengatakan si ini, si itu kafir.

J = Thanks for sharing.

Kenapa tidak berani mengatakan si ini atau si itu kafir? Kafir is only a term, artinya orang yg tidak percaya kepada konsep Allah seperti dikembangkan di Timur Tengah. Saya juga tidak percaya konsep Allah dari Timur Tengah, dan saya tidak keberatan dibilang kafir. Memang kafir kok.

Tapi saya juga tahu bahwa hanya orang kafir yg bisa mengkafirkan orang lain. Dan itulah sebabnya Allah melalui Jibril bersabda: "Sesama orang kafir dilarang saling mengkafirkan."


+

PERCAKAPAN 3: SAYA SEMAKIN SERING MELIHAT MAHLUK HALUS


T = Selamat sore Mas Leo,

Saya pernah dinyatakan mati dua kali oleh dokter, yg pertama sekitar dua jam, yg kedua tiga jam. Sebelum saya mengalami kejadian itu kadang saya pernah melihat mahluk halus or apalah namanya seperti yg dikatakan orang. Setelah kematian saya yg pertama dan kedua, saya semakin sering melihat mahluk-mahluk halus dan kadang mereka berkomunikasi.

Ketika saya ke Bali pun saya dapat kejadian yg aneh. Ada seorang paranormal yg mengetahui bahwa saya bisa meramal dan tau penyakit saya, dan menawarkan untuk diajak ke Tampak Siring karena mereka waktu itu sedang mencari sembilan paranoramal yg bisa menanggulangi keadaan buruk yg akan terjadi dengan menawarkan jumlah rupiah yg fantastik asal saya mau datang ke Tampak Siring dan bertemu dengan sesepuh di Tampak Siring biar mereka bisa melihat apakah saya salah satu orang yg termasuk sembilan paranormal yg dicari.

Tapi saya menolak karena ketika saya berbicara dengan wanita tersebut saya melihat dengan sadar ada mahluk aneh berdiri tegak di belakangnya. Apakah yg saya liat halusinasi juga?

J = Yg anda lihat simbol belaka, simbol bahwa apa yg diucapkan oleh wanita itu bohong. Tentu saja makhluk aneh yg anda lihat itu tidak ada secara fisik. Yg ada hanyalah impressi yg terekam di dalam pikiran anda sendiri. Kalau halusinasi didefinisikan sebagai merasa melihat sesuatu yg tidak ada secara fisik, maka jawabannya adalah ya, anda berhalusinasi.

Tetapi saya tidak menggunakan istilah itu. Yg saya lihat adalah anda memperoleh impressi dari dalam kesadaran anda sendiri, namanya intuisi. Intuisi bisa berupa kelebatan di dalam kepala tanpa bentuk, bisa juga berbentuk mahluk tertentu yg rasanya seperti kita bisa lihat, walaupun tentu saja secara fisik tidak ada.

T = Dan ketika saya berwisata bersama teman-teman ke pantai Pangandaran, saya dan beberapa teman duduk di pantai dan bertemu sosok wanita separuh baya yg mengajak kami ngobrol tapi lambat laun wajahnya menjadi amat sangat muda, dan hal itu kami lihat bersama-sama. Apakah itu halusinasi kami saja?

J = Kalau wanita itu ada di depan anda secara fisik, bisa saja anda merasakan bahwa wanita itu wajahnya menjadi amat sangat muda. Untuk pastinya harus dilakukan pemotretan. Saya sarankan agar anda selalu membawa kamera untuk melakukan pemotretan sebelum dan sesudah.

Kalau tidak ada bukti, kita bisa bilang bahwa itu cuma impressi sesaat saja. Bisa saja wanita separuh baya itu akhirnya tampak makin muda bagi anda. Dan bisa saja setelah itu wajahnya menjadi semakin tua lagi. Semuanya impressi saja, dan tidak bisa dibicarakan, kecuali anda memiliki bukti foto yg memperlihatkan bahwa kerut merut di wajah wanita itu menghilang setelah anda berbicara beberapa saat dengannya.

T = Di kematian pertama dan kedua saya mengalami hal yg tidak masuk akal ketika saya dinyatakan mati, apakah itu juga halusinasi?

J = Anda mati suri secara fisik, tetapi kesadaran anda tidak mati sehingga bisa merasakan berada di suatu tempat, melihat berbagai hal, dsb. Tidak ada bedanya dengan anda tidur dan bermimpi bukan?

T = Saya liat Mas Leo punya banyak pengalaman, mohon waktu untuk membantu saya dengan menjelaskan apakah semua yg saya alami itu halusinasi belaka, karna pada dasarnya saya mengalami secara sadar.

J = Tentu saja anda mengalami secara sadar, siapa bilang anda tidak sadar?

Walaupun kita bermimpi, kita sadar bahwa kita sadar. Dan di dalam mimpi itu, kita tidak bilang bahwa kita sedang bermimpi. Kita sebut itu mimpi cuma setelah kita melek.

Sama saja dengan pengalaman mati suri, segalanya itu nyata karena anda sadar walaupun tubuh fisik anda mati suri. Anda tidak disebut berhalusinasi ketika anda sedang mati suri. Tetapi ketika anda bangun dan bercerita tentang pengalaman anda ketika mati suri kepada orang lain, maka barulah anda dikatakan ber "halusinasi".

Halusinasi artinya sesuatu yg cuma ada di dalam pikiran kita saja, dan bukan terjadi secara fisik. Bukan berarti tidak nyata, sebab apa yg anda alami bisa saja sangat nyata, sangat real, cuma tidak terjadi di alam fisik. Just that.


+

PERCAKAPAN 4: PUNCAK RASA IS KLIMAKS OR ORGASME


T = Met pagi Bung,

Mohon tanya, kalo sekelas Dedy Corbuzier, Demian, Romy Rafael, Joe, mungkin Bung Leo, dan yg lainnya juga kan udah bisa bemain-main di alam astral tuh, berarti kan mungkn boleh dibilang udah bisa ngrasaain mati dalam kehidupan atau hidup dalam kematian...

Hmm, seperti Bung Leo dan yg lainnya juga ngomong bahwa setiap orang pun bisa seperti itu, artinya masuk ke dalam hal atau apa sebutannya di mana nggak ada batas lagi, apapun bisa atau bisa apapun.

Gimana tanggapan Bung Leo terhadap hal tersebut, jadi pengin ngerasain juga, ngerasain apa aja atau puncak rasa gitu.

J = Puncak rasa? In my opinion yg namanya puncak rasa is klimaks or orgasme. Yg enak itu waktu naiknya mas, tapi setelah orgasme rasanya biasa-biasa saja.

Siapa bilang nggak ada batas lagi? Batas secara fisik selalu ada karena kita masih makhluk fisik. Yg tidak ada batas selalu berada di dimensi astral. Astral artinya dimensi pikiran belaka. Kita bisa merasakan manunggaling kawula gusti secara astral atau secara pikiran. Bisa ada juga energinya. Tapi secara fisik kita masih terikat dengan tubuh ini sampai saat kita say goodbye to the world. Itu juga kalo nggak reinkarnasi lagi.

Makanya jangan bikin dosa lagi, kata Yesus dan bukan kata saya.


+++

NOTE 36: Pengalaman Pas Ngumpul Sama Pa' Chodjim


PERCAKAPAN 1: PENGALAMAN PAS NGUMPUL SAMA PA' CHODJIM


T = Share di note dunk Om, pengalaman pas ngumpul sama Pa' Chodjim !

J = Pengalaman apa yah, saya kan duduk persis di belakang Achmad Chodjim yg ngasih ceramah tentang sembilan ajaran Syekh Siti Jenar. Ada sekitar 40 orang teman yg berkumpul saat itu, semuanya duduk lesehan dengan rapi, sempit-sempitan. Ada juga yg tidak kebagian tempat di dalam dan terpaksa duduk di teras.

Uraian yg diberikan sangat detil, teratur, sistematis. Achmad Chodjim mengerti Bahasa Jawa dan Bahasa Arab, dan referensinya sangat banyak. Penjelasannya sangat masuk akal, terbuka dan sama sekali tidak dogmatis. Gayanya memang konservatif, tapi gaya bisa deceptive juga.

Saya melihat essensi dan bukan gaya, so secara essensial saya merasa bahwa uraian dari Achmad Chodjim itu tidak berbeda dari pengertian saya selama ini bahwa agama-agama tidak lain dan tidak bukan cuma metode belaka. Metode itu alat, sarana, untuk mencapai keseimbangan dalam kehidupan pribadi dan masyarakat.

Tentu saja kita di sini melihat Syekh Siti Jenar seperti ditafsirkan oleh Achmad Chodjim. Bisa juga disebut sebagai Syekh Achmad Chodjim yg sedang berbicara tentang seorang warga nusantara masa lalu yg bernama Siti Jenar. What's the difference ?

Yg sangat menarik adalah penjelasan gamblang dari Mbah Chodjim bahwa agama adalah alat dari penguasa sejak jaman dahulu kala. Itu benar. Bukan hanya di Jawa, melainkan di semua tempat di muka bumi ini. Dan para penguasa itu menggunakan para ulama untuk memaksakan berjalannya sistem feodalisme di masa lalu. Sampai saat ini bahkan masih ada penguasa yg menggunakan agama dan para ulamanya sebagai alat kekuasaan.

Ada simbiosis mutualisma antara penguasa dan ulama.

Ketika itu terjadi, maka yg rugi adalah masyarakat umum seperti kita semua yg akan menjadi sapi perah belaka, pedahal jelas kita bukan sapi melainkan manusia. Kita manusia yg bisa berpiikir dan menentukan sendiri apa yg kita inginkan dalam hidup.

Penguasa membutuhkan tenaga dan uang dari kita demi kelanggengan kekuasaan mereka. Dan ulama membutuhkan tenaga dan uang dari kita juga untuk melanggengkan kedudukan mereka sebagai ulama. Cocok bukan? Dan ber-simbiosis mutualisma lah mereka.

Tetapi sejak abad pencerahan di Eropa, mulailah ditelanjangi segala kebobrokan dalam simbiosis mutualisma antara penguasa dan ulama. Abad pencerahan di Eropa itu sejaman dengan masa hidup Syekh Siti Jenar di Jawa. Apa yg dicapai di Eropa ternyata bisa dicapai juga oleh manusia nusantara. Banyak manusia yg dipenggal dan dibakar hidup-hidup oleh gereja di Eropa. Kesalahannya kurang lebih sama dengan Syech Siti Jenar, yaitu mereka mencoba menggunakan otak mereka untuk berpikir.

Kalau kita menggunakan otak untuk berpikir, maka simbiosis mutualisma antara penguasa dan ulama akan ambruk. Di Eropa Barat sekarang ini sudah tidak ada lagi penipuan massal atas nama agama. Tetapi di Indonesia masih ada, at least masih diupayakan oleh sebagian ulama. Untungnya banyak dari kita sudah sadar bahwa kita memiliki HAM.

Dan HAM yg dimiliki oleh kita tidak lebih dan tidak kurang daripada HAM yg dimiliki oleh penguasa politik dan ulama. Kalau penguasa dan ulama bisa berbicara, kita juga bisa berbicara. Bicara saja!

Penjelasan tentang paralelisme antara sejarah Eropa Barat dan Syekh Siti Jenar di beberapa alinea di atas bukan dari Achmad Chodjim melainkan dari saya pribadi. Intinya adalah saya melihat dalam penjelasan Achmad Chodjim sesuatu yg paralel dengan pengertian saya selama ini, yaitu bahwa kita manusia di mana-mana memang tidak ada bedanya.

Ada paralelisme dalam pola berpikir manusia di Eropa Barat dan di Jawa 500 tahun lalu. Eropa Barat mengalami Abad Pencerahan, dan kita di Jawa memiliki Syekh Siti Jenar yg walaupun didzolimi oleh para ulama yg berkoalisi dengan penguasa, tetap saja memiliki ribuan pengikut di seluruh nusantara sampai saat ini.

Segala macam simbol yg digunakan oleh agama itu memiliki essensi yg jauh sekali dari pengertian yg mau dipaksakan oleh para ulama, terutama ulama yg berkoalisi dengan penguasa. Kita tahu bahwa sampai sekarang masih ada ulama di Indonesia yg jualan Tuhan agar bisa memperoleh kekuasaan politik. Setelah memperoleh kekuasaan politik, mereka akan membuat segala macam syariat agar menjadi hukum positif dengan alasan Allah yg suruh. Allah yg mana?

Pembodohan massal, pembodohan massal, said Jibril to me secara incognito.

Tuhan itu cuma konsep saja, said Jibril dengan terbuka tanpa malu-malu. Biarpun mungkin ada ulama yg ikut membaca note ini, Jibril tidak malu-malu untuk bilang bahwa Tuhan cuma konsep saja.

Nabi-nabi itu juga manusia biasa saja, tidak ada bedanya dengan anda dan saya.

Dan bahkan diriku sendiri juga cuma simbol belaka, tambah Jibril. Setelah itu Jibril pergi, terbang ke atas langit karena Jibril kan punya sayap.

Penjelasan dari Achmad Chodjim sangat praktis, dan makalahnya yg dibawakan dalam acara kemarin bisa juga di-download sekarang di bagian files di milis spiritual indonesia.

Makalah ini sudah saya mintakan ijinnya untuk di upload dan di share, judulnya "Masih Relevankah Ajaran Syekh Siti Jenar Dewasa Ini?" Klik saja . Lalu klik "files", dan pilih file yg bernama "Syekh Siti Jenar", atau yg bernama "Shekh".

Kalau anda bukan member milis sehingga tidak bisa akses file itu, mungkin anda juga bisa klik link berikut:< http://groups.yahoo.com/group/Spiritual-Indonesia/message/70723>. File termaksud ada di bagian bawah dengan nama "shekh".

T = Om, ada cara biar OOBE lagi ga' om? Kalau OOBE, butuh banyak energi ga' om? Kalau iya, energi apa gituh?

J = Ada berbagai teknik OOBE seperti membayangkan kesadaran kita ke luar dari dalam tubuh, dsb. Butuh banyak energi juga kalau mau dilatih dengan teknik-teknik itu, tapi untuk apa, what's the use gitu lho. Energi yg dibutuhkan adalah rasa ingin tahu, penasaran, pantang menyerah, dan niat ingin menjadi orang sakti mandraguna.

T = By the way, karena Om apa adanya dan udah tampil di publik, Om pernah diteror ga' sama orang-orang fanatik? Seperti yang terjadi sama Lia Eden, Ahmadiyah, dan para pengikutnya gituh?

J = Gak pernah. Saya ini orangnya biasa-biasa saja, kalau ketemu orang juga biasa-biasa saja. Dan orang-orang fanatik itu tidak ada urusannya sama saya. Mereka mau fanatik kek, mao gak fanatik kek, is not my business gitu lho. Saya memang berbicara apa adanya saja, tapi itu juga kalau ditanya. Kalau tidak ada yg bertanya, saya akan diam saja.

Kalau bertemu dengan orang fanatik yg mencoba berdakwah di depan saya, tentu saja akan saya tinggal dengan alasan saya tidak tertarik. Tapi sampai selama ini tidak ada tuh, tidak ada yg berani mempertontonkan kefanatikannya langsung di hadapan saya. Mungkin juga karena saya tidak tertarik untuk berdakwah kepada mereka. Saya tidak merasa memiliki panggilan untuk meluruskan orang fanatik agar kembali ke jalan yg benar.

Melalui emails terkadang ada juga orang yg berusaha menjual Allah dan segala asma-nya kepada saya, biasanya lengkap dengan maki-makian. Emails seperti itu saya koleksi sebagai kenang-kenangan, and that's the reason I know that those fanatics are people with small hearts. Mereka itu manusia yg kerdil secara spiritual. Rajin memaki orang yg tidak sependapat, tetapi tidak berani kalau berhadapan.


+

PERCAKAPAN 2: SAYA INI SEBENARNYA MANUSIA BAGAIMANA YA?


T = Yth Mas Leo,

Mas, saya minta tolong diterawang, pikiran dan perasaan yang ada di dalam diri saya selalu terlibat dalam perdebatan, tindakan yang saya ambil yang berdasarkan perasaan lebih sering kelirunya. Menurut hasil penerawangan Mas Leo, saya ini sebenarnya manusia bagaimana ya?

J = Anda sedang belajar untuk tidak terlalu memperdulikan perasaan anda karena anda tahu bahwa perasaan anda sering keliru. Coba saja untuk tidak terlalu memperdulikan perasaan anda. Be a new person gitu lho, yg tetap saja berjalan walaupun perasaannya tidak keruan.

Akhirnya anda akan terpaksa merubah cara berpikir anda selama ini.

Caranya itu ada dua, merubah cara berpikir anda dahulu lalu mulai berjalan, atau berjalan dahulu dan merubah cara berpikir anda belakangan. Menurut saya, lebih mudah untuk berjalan lebih dahulu dengan mengabaikan perasaan anda. Setelah anda bisa berjalan, walaupun rasanya tidak keruan, akhirnya anda akan lebih mudah untuk merubah cara berpikir anda.

Akhirnya akan bisa berjalan mulus tanpa disiksa oleh perasaan lagi.

T = Di dalam diri manusia selain: 1) perasaan/feeling yang letaknya di hati dan 2) pikiran/akal yang letaknya di otak, di diri manusia itu ada apa lagi selain dua itu? Saya masih bingung.

J = Kesadaran manusia memiliki beberapa komponen. Sigmund Freud bilang ada yg namanya Ego, Id, dan Superego. Ego itu konsep diri kita, Id itu naluri kita, dan Superego merupakan konsep tentang Tuhan, tradisi, ajaran leluhur, blah blah blah... yg kerjanya untuk mengimbangi ego kita selain untuk menteror kita agar tetap menjadi manusia terbelakang.

Manusia yg dewasa adalah yg berhasil untuk menerima segala perubahan yg tidak terelakkan. Kalau konsep Tuhan dari masa lalu ternyata terbukti cuma merupakan rekaan belaka, maka akhirnya ego di dirinya bisa menerima fakta itu. Walaupun mulanya tidak mau terima dan sempat memaki-maki orang lain yg menunjukkan fakta itu, akhirnya si Ego bisa menerima segalanya dan berubah.

Kata kunci di sini adalah transformasi diri, berubah. Kalau anda mau menerima bahwa manusia itu tidak sempurna, maka separuh jalan sudah terlewati. Tidak ada manusia yg sempurna, semua manusia masih harus membentuk dirinya sendiri dengan meng-inkorporasikan fakta-fakta baru.

Tuhan tidak menciptakan manusia secara sempurna. Nabi-nabi bukanlah manusia sempurna, bahkan Tuhan sendiri tidak sempurna karena itu cuma konsep doang. Kalau sudah sempurna maka kita tidak akan perlu membicarakannya lagi bukan?

T = Sewaktu dulu kuliah tingkat 1, sekitaran tahun 1993, saya pernah bermimpi shalat dua rakaat berdua bersama mantan Presiden Soeharto. Kami berdua shalat menggunakan pakaian ihram. Almarhum Pak Harto sebagai imam, saya di belakangnya sebagai makmum. Lalu Presiden Soekarno memperhatikan kami berdua shalat, tapi Pak Karno hanya terlihat dari pinggang ke atas aja. Pak Karno menggunakan jas, tidak pakai baju ihram.

J = Ini simbol saja, artinya anda berusaha untuk menjalani keislaman anda walaupun anda juga sebenarnya telah sadar bahwa keislaman itu juga cuma metode belaka. Tanpa ada orang lain yg memberitahu, secara intuitif anda telah tahu sendiri. Anda tahu bahwa ada orang-orang yg dicaci maki sebagai pembunuh ternyata tetap shalat, dan spiritualitasnya ternyata boleh dibilang lebih tinggi daripada anda. Orang ini disimbolkan oleh mantan Presiden Soeharto.

Lalu anda melihat mantan Presiden Soekarno yg ternyata tidak ikut sembahyang tapi cuma melihat saja. Soekarno adalah lambang dari orang yg pernah didzolimi oleh Soeharto, tetapi di mimpi itu orang yg didzolimi bahkan tidak ikut sembahyang melainkan hanya melihat saja. Ini juga simbolik yg mungkin bisa juga diartikan bahwa Soekarno memiliki spiritualitas lebih tinggi dibandingkan dengan Soeharto.

T = Beberapa hari sebelum mimpi tersebut, saya bermimpi taubat dan bermimpi kedatangan ibu kandung saya dan bapak tiri saya, mereka berdua pada kurus.

J = Ada kemungkinan bahwa kedua orang tua anda ini adalah mereka yg melakukan suatu laku keagamaan tertentu. Alam bawah sadar anda memperlihatkan bahwa walaupun mereka menjalani laku keagamaan, ternyata spiritual mereka tetap saja kurus. Bukan ada penghakiman di sini, melainkan cuma diperlihatkan suatu simbol bahwa laku keagamaan secara fisik bukan berarti otomatis akan menghasilkan spiritualitas yg dewasa dan bermanfaat, bahkan bagi orangnya sendiri.

T = Oh yah pak, saya juga pernah dua kali bermimpi melihat nabi Muhammad SAW di tengah lautan manusia.

J = Artinya, anda tahu secara intuitif bahwa ada orang yg memiliki spiritualitas tinggi dan tidak bisa dikenali secara fisik oleh manusia lainnya. Orangnya ada di tengah lautan manusia. Anda tahu bahwa orang itu ada, tetapi tidak ada yg mengenalinya. Tetapi ternyata orang itu tidak ada bedanya dengan anda dan manusia lainnya, sama-sama berada di tengah lautan manusia. Walaupun anda tahu bahwa itu nabi, ternyata posisinya sama saja seperti anda dan manusia-manusia lainnya.


+++

NOTE 37: Wejangan Resi Budianthika


T = Morning all,

Ada unek di benak yang harus keluar, masalah export import agama. Seperti yang kita setujui bersama, kalau semua mainstream agama adalah imported, dan beberapa aliran kepercayaan dan sects juga adalah imported. Agama di samping multi billions dollar business juga sebagai jalan menuju ke tujuan akhir, sama seperti mobil atau kendaraan yang lain yang kita import dari luar. Tapi sepertinya kita lupa bahwa sebagian dari bangsa Indonesia adalah juga imported dari luar, migrated dari India, Timur jauh, China dll.

Dengan analisa begitu, tidakkah mungkin kalau sebenarnya kita yang menarik agama kita dalam hidup yang dulu ke yang sekarang?

Maybe?

Seperti beberapa kendaraan yang kita import, kita modified sedikit untuk keperluan kita di sini, yang dulunya stir kiri kita pindahkan ke stir kanan, dsb. Beberapa agent pengimportpun memodified concept agama dan Tuhan. Concept yang paling simple misalnya dalam manualnya menambahkan sorga dan neraka, dan yang lain mengubah interior designnya menjadi Tuhan Maha Besar dan Maha Tahu, etc. Yang penting kita sampai ke tujuan akhir, apa bedanya kalau kita memilih macam kendaraan yang kita pilih? Dari Toyota yang sederhana sampai Lamborghini Tertarosa yang biayanya adzubillah, tokh kita sampai ke tujuan, apalagi waktunya sampai ke tujuan irrelevant.

Pilihan kendaraan kita tergantung selera kita masing-masing, tergantung gaya hidup dan biaya kita, juga waktu untuk pemeliharan kendaraan tsb. Pantaskah satu sopir melarang sopir yang lain untuk memilih kendaraan yang lain hanya karena menganggap kendaraan tersebut tidak sesuai dengan kendaraannya, atau bisa merusak kendaraanya, atau juga menjatuhkan harga kendaraan yang dia pilih?

NO!

Sebagai orang yang dididik secara Hindhu Bali (bukan pilihan sendiri), sementara itulah yang saya tau, yang terus dijejalkan sejak kecil saya bahwa: jalan apapun yang kamu pilh dan tempuh, asal tujuanmu untuk AKU akan kuterima sama (Bhagavad Gita).

Sedangkan concept sorga dan neraka, Tuhan Maha Besar dsbnya tidak ada.

Yang sering dijejali adalah: Wyapi Wyapaka (ada dimana mana), Ahimsa (tidak menyakiti apalagi membunuh ), Tat Twam Asi (saya ada pada kamu), Dharma (kebenaran mutlak) dan terpenting di samping tujuan terakhir Moksa atau Nirvana juga.

Tuhan hanya satu, cuma namanya yang sekeranjang tambah satu ember (eko narayana naddwityo asti kaschit). Bagi saya Atheist itu tidak ada, yang ada hanya ignorance, sedangkan si ignorant pun ber Tuhan, hanya concept Tuhannya yang di dalam kotak miliknya.

Kalau kotaknya dibilang jelek atau kuno, wow...

Concept activitas sehari hari manusia Hindhu Bali adalah "Rwa Bhineda" yang maksudnya: "Dua itu satu itu", dua kutub yang saling menarik dan saling mempengaruhi yang akhirnya berbaur menjadi satu, misalnya: Tuhan Maha Besar tapi juga Maha Kecil singkatnya, Lingga dan Yoni atau positive negative, seperti magnet, walaupun kita pisah sekecil kecilnya atau sebesar besarnya masih akan kita temui dua kutub, positive and negative.

Dari sana kita tahu kalau agama sebagai jalan atau kendaraan Dharma berasal dari dua kutub asal... yeeaaap... Export dan Import...

Jadi why does it matter dari mana datangnya agama itu? Semua sama kalau lihatnya dari semua sudut, dua belas di sini, satu lusin di sana... the same.

Perhatian ! Warning ! Achtung ! Attenzionne !

Locket ticket untuk sorga sudah habis (SOLD OUT), ticket untuk neraka tinggal beberapa saja, order sekarang or you'll miss out.

Om shanti shanti shanti Om.

J = Kalau kita mau jujur, memang boleh bilang tidak ada lagi orang Indonesia yang asli. Kita ini semuanya pendatang atau keturunan pendatang. Kalaupun ada yang dibilang asli, aslinya itupun hanya sebatas datang lebih dahulu. Dan sebagai pendatang, nenek moyang kita membawa kepercayaan mereka dari benua Asia: ada yang dari Cina Selatan, ada yang dari India, ada yang dari Arab, dan ada pula yang datang dari Eropa.

Kalau mau pakai istilah keturunan, sebenarnya itu pun bukan keturunan asli. Keturunan Tionghoa, terutama di Pulau Jawa merupakan campuran antara pendatang pria Cina dan wanita Jawa. Dan itu sudah berlangsung ratusan tahun sejak sebelum jaman Majapahit. Berarti yang namanya keturunan Cina di Indonesia itu sebenarnya keturunan pribumi juga, sebab dari pihak ibu boleh bilang semuanya itu keturunan pribumi karena para pria yang datang dari Cina itu tidak membawa wanita. Boleh bilang mereka menikah dengan wanita-wanita pribumi, dan menurunkan golongan yang sekarang dibilang sebagai Suku Tionghoa.

Well, itu juga salah kaprah, sebab yang namanya "Tionghoa" itu pun merupakan istilah yg berasal dari bahasa Hokian (salah satu suku bangsa di Cina yang asalnya dari Propinsi Hokian atau Fujien). Cina itu pun macam-macam sukunya, ada Hokian (yang paling banyak di Indonesia), ada Hakka, ada Tiociu, dsb. Saya sendiri cuma bisa menelurusi silsilah keluarga saya sampai kakek/nenek buyut saya saja. Ada yang orang Hokian, ada yang orang Hakka, ada yang orang Gorontalo dan bahkan ada yang keturunan Arab juga.

Keponakan-keponakan saya yang tinggal di Australia malah lebih parah. In addition to those mentioned above, mereka punya tambahan keturunan Perancis, Belanda, Irlandia, dan Inggris. Yang pria namanya Matthew dan yang wanita namanya Kathleen. Kalo di Indonesia so pasti mereka bisa maen jadi bintang sinetron, maklum tampang Indo always naek daun di sini.

Agama-agama import?

Boleh bilang semuanya import, yang asli paling cuma tradisi selametan saja yang memang ada di seluruh pelosok Indonesia dari jaman dahulu sampai sekarang, walaupun sudah banyak dicampur-adukkan dengan agama-agama juga. Menurut saya, yang asli Indonesia itu cuma tradisi selametan sebab boleh bilang semua orang Indonesia apapun agamanya tetap mengadakan selametan. At least seperti itulah situasinya di Pulau Jawa, apapun agamanya pasti tetap selametan.

Abangan? No religion? So and so. Selametan itu kan cuma mengucap syukur dan mengharap selamat, dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan agama-agama import, dan secara logis itulah yang asli Indonesia.

T = Om Suastyastu,

Seperti nada saya condong menganalisa kalau Bangsa Chinalah yang pertama datang dan mengevolusi tatanan hidup dan kebudayaan bangsa Indonesia, dari wayang, dll.

Yang jelas anda salah satu dari Bali lovers, tau kebudayaan Bali yang paling banyak dipengaruhi dari kebudayaan China seperti Barong Ket (Barongsai), Barong landung yang tampangnya jelas-jelas China, juga uang lobang (coin China) yang dipakai sebagai salah satu alat persembahyangan, hio (dupa harum), malah ada symbol bhatara yang semuanya dibuat dari uang China tersebut yang disebut Bhatara Sedana (bhatara kemakmuran/uang).

Dan banyak lagi contoh link antara Hindhu Bali dengan China seperti di Pura Batur (Kintamani); di sana pura berbaur dengan Koncho dalam satu arena. Di Kuta, Pura Mandala di depannya ada Koncho Syahbandar, dll. Hanya mungkin perbaurannya lebih harmonis jadi membuat Bali as we know now.

Om shanti shanti shanti Om.

J = Bali is unique, tidak bisa digambarkan secara singkat. Secara materi jelas bahwa pengaruh Cina itu kental sekali di budaya Bali. Ya, Tari Barong di Bali itu jelas adaptasi dari Barongsai yang keluar dari kelenteng setiap kali Imlek.

Tari Barong di Bali itu memang mirip sekali dengan Barongsai yang berupa anjing Peking raksasa yang isinya manusia. Anjing itu lalu lompat-lompat, diiringi oleh tambur dan segala macam atraksi. Kalau di Bali, Tari Barong pakai gong (gamelan). Barong Landung itu barong yang akhirnya masuk ke Batavia (Jakarta) melalui orang-orang Bali yang dibawa ke Batavia di jaman Belanda. Di Bali namanya Barong Landung, di Jakarta namanya ondel-ondel. Ondel-ondel itu orang-orangan besar sekali, dan isinya manusia. Dan ondel-ondel itu diarak sepanjang jalan. Di Jakarta namanya ondel-ondel, tetapi banyak orang tidak tahu bahwa asalnya dari Barong Landung di Bali. Mungkin asalnya langsung dari Cina juga walaupun saya tidak pernah tahu jenis ondel-ondel yang dari Cina. Yang jelas, Bali turut mewarnai budaya Betawi "asli" (dalam tanda kutip).

Di tengah kota Jakarta ada daerah yang namanya Kampung Bali. So, yang namanya orang Betawi itu campuran segala macam orang dari seluruh Indonesia plus pekerja yang didatangkan dari Cina oleh Belanda. Kita itu tidak ada yang asli, semuanya campuran.

Tarian Bali banyak dipengaruhi oleh gerak tarian Cina. Saya bahkan membayangkan bahwa Tari Legong itu gerakannya mirip sekali dengan gerakan penari Cina. Saya membandingkan Tari Legong dengan Goyang Karawang dari Jawa Barat yang jelas-jelas memang asalnya dari Cina. Geraknya mirip sekali, cuma musik pengiringnya saja yang beda. Tetapi aksesori kepala, wajah, dan dada dari penari Legong itu mirip sekali dengan penari Goyang Karawang. Dan itu aksesori penari Cina.

Saya juga pernah ke Pura Batur, di sana memang ada pendopo khusus untuk Putri Cina yang konon menikah dengan salah satu raja di Bali. Jadi, di dalam pura itu semuanya biasa saja, tapi ada pendopo khusus di sebelah kiri dalam yang diperuntukkan untuk Putri Cina. Waktu berkunjung ke sana kami sembahyang di tempat yang biasa di depan padmasana untuk Brahma, Wisnu, dan Siwa, lalu jalan-jalan melihat pendopo Putri Cina.

Tempatnya dingin sekali di Kintamani, dengan pemandangan yang agak seram juga melihat bekas-bekas muntahan lahar Gunung Batur. Tapi Danau Batur-nya sendiri is really beautiful. Very beautiful.

Kalau bicara tentang budaya Bali itu tidak ada habis-habisnya karena walaupun dari luar terlihat tertib, sebenarnya masyarakat Bali itu competitive juga. Ada saing-saingan terselubung antar kelompok. Tetapi karena terbiasa untuk disiplin, makanya segalanya bisa berjalan dengan baik. Dari pengamatan selintas saja kita bisa tahu bahwa di seluruh Indonesia, masyarakat yang paling disiplin itu adanya di Bali. Dan semuanya dimulai dari banjar yang barangkali cuma sebesar satu RW kalau di Jawa.

Bali itu sinkretik, mencampurkan segala macam budaya dan tradisi menjadi satu kesatuan yang bisa berjalan harmonis. Majapahit tetap sebagai fokus dimana Bali bisa merujuk ke masa lalu, tetapi di sekitar fokus itu banyak terdapat macam-macam aliran yang bisa berjalan bersamaan. Bahkan pedanda juga memiliki aliran. Ada pedanda Siwa, dan ada pula pedanda Boda (Buddha). So, walaupun dominannya Siwa, sebenarnya Hindu Bali itu bisa juga disebut sebagai Hindu Buddha plus kepercayaan tradisional Indonesia berupa penghormatan kepada leluhur. Setiap keluarga di Bali bisa mengurutkan silsilahnya sampai kepada pendatang pertama dari Majapahit yang dibuatkan pura keluarga tersendiri di seputar pura utama di Besakih. So, Besakih itu merupakan pura terbesar karena disana terdapat ratusan pura keluarga.


+++

NOTE 38: Bagaimana Mengontrol Penampakan?


PERCAKAPAN 1: BAGAIMANA MENGONTROL PENAMPAKAN?


T = Mas Leo,

Nama aku A, pria, 20 tahun, tinggal di Jakarta.

Aku bingung banget, kenapa ya aku gak bisa kontrol kemampuan aku. Kira-kira gimana ya Mas cara kendaliin kekuatan aku ini. Aku mau, kalo aku lagi butuh, kekuatan aku bisa aku pake. Dan kalo aku gak mao pake ya gak ada kejadian apa-apa. Jadi kan aku bisa hemat tenaga gak perlu tiap saat pake kelebihan aku. Kayak lihat penampakan juga, kan jadi bisa aku kontrol.

Yg bikin pusing banget, akhir-akhir ini aku ngerasa kayak gak bisa kenalin diri aku. Aku akhir-akhir ini juga dapat firasat kalo umur aku gak lama lagi. Sebenarnya aku punya teman yg punya bakat kayak aku. Tapi tiap aku tanya sama dia, jawabannya gak pernah jelas, terus dia langsung pergi pedahal pertanyaan aku belom dijawab.

Siapa tau Mas Leo ada solusi untuk masalah aku ini. Atau mungkin Mas Leo tau tempat orang-orang yg berbakat di Jakarta biasa kumpul-kumpul.

J = Thanks for sharing.

Apa yg anda alami sebenarnya bukan hal aneh. Saya banyak bertemu dengan teman-teman yg mengaku bisa melihat segala macam penampakan. Ada yg melihat orang yg diajaknya berbicara tiba-tiba bertanduk, pedahal itu manusia biasa. Mana ada manusia yg bertanduk, ya gak?

Kalau mengikuti bahasa ilmu jiwa modern, mungkin kita bisa bilang bahwa orang itu mengalami halusinasi. Tidak ada apa-apa kok bisa merasa melihat sesuatu. Dan yg melihat itu yakin hakkul yakin bahwa apa yg dilihatnya itu ada, pedahal secara fisik tidak ada.

Saya sendiri menggunakan pendekatan berbeda, jadi tidak langsung mencap seseorang sebagai berhalusinasi. Saya akan bilang bahwa orang itu, yg di sini bisa termasuk anda sendiri, melihat simbol-simbol yg muncul. Apabila sedang berbicara, dan tiba-tiba orang yg anda ajak berbicara itu menjadi bertanduk, maka anda bisa menafsirkan bahwa orang yg anda ajak berbicara itu sifatnya seperti hewan yg siap menanduk siapa saja.

Apa yg kita lihat secara batin (non fisik) memiliki arti simbolik, dan kita cukup mengambil arti simboliknya itu saja. Kita tidak perlu repot ketika melihat ada berbagai macam penampakan, sama saja ketika kita tidak repot waktu melewati permukiman yg berbeda-beda. Jenis kendaraan sudah berbeda ketika kita memasuki perumahan yg berbeda, jenis dan model rumah sudah berbeda, cara orang berpakaian dan berjalan sudah berbeda.

Kalau kita bisa mengontrol apa yg kita lihat secara fisik dan tidak terpengaruh, mengapa kita menjadi tidak bisa mengontrol apa yg kita lihat secara batin? Kita bisa kalau kita mau. Jadi, kalau nanti penampakan itu muncul kembali, anda tidak perlu terpengaruh. Anda artikan sajalah simbol-simbol yg muncul. Semuanya itu simbolik, tidak usah takut dan tidak usah merasa menjadi manusia aneh.

Semua manusia sedikit banyak bisa melihat segala macam penampakan non fisik. Cuma ada yg lebih sensitif, dan ada juga yg tidak terlalu sensitif. Sebagian besar dari kita malahan telah terbiasa untuk mengabaikan segala macam penampakan yg muncul karena kita tahu bahwa mereka adanya di dalam batin saja, di dalam pikiran kita saja, dan bukan di alam fisik.

Ada juga komunitas yg menamakan dirinya "anak-anak indigo" dan mengaku bisa melihat segala macam begituan. Tetapi menurut saya ini komunitas yg tidak sehat, dan isinya mostly anak-anak yg terlalu naluriah, egonya terlalu besar dan selalu mencurigai orang-orang lainnya, selain juga menganggap diri mereka memiliki kelebihan.

Kelebihan apa? Pedahal setahu saya, mereka yg mengaku bisa melihat segala macam begituan adalah orang yg merasa tersiksa. Tersiksa karena tidak bisa memperoleh pengertian bahwa yg dilihatnya itu cuma simbol belaka, dan tidak perlu terlalu diperhatikan.

Kalau diperhatikan terus, anda bisa saja mengalami firasat ini dan itu, seperti merasa akan cepat mati dan sebagainya. Anda akan bisa saja merasa seperti ada orang yg berbicara kepada anda, pedahal orangnya tidak ada, dsb. Dan lama-kelamaan anda akan tidak bisa mengenali diri anda sendiri, seperti yg telah anda akui sendiri kepada saya tadi.

Cara yg sehat adalah dengan mengakui kepada diri anda sendiri bahwa yg anda lihat itu adanya di dalam pikiran anda sendiri. Bukan anda memiliki kelebihan melihat makhluk ghoib, tetapi anda terlalu sensitif sehingga menganggap serius hal-hal yg tidak ada secara fisik dan adanya cuma di dalam pikiran anda sendiri saja.

Kalau anda tidak bisa menerima saran dari saya dan terus mempersoalkan "kelebihan" anda itu, maka mungkin anda harus pergi ke dokter ahli jiwa (psikiater). Psikiater akan bisa memberikan anda obat-obat penenang, selain konseling juga. Tetapi kalau anda bisa tenang dan menerima arti simbolik dari segala apa yg muncul itu, maka anda tidak perlu ke psikiater. Anda tetap dapat menjadi orang normal.


+

PERCAKAPAN 2: DO I ANSWER YOUR QUESTION?


T = Beberapa hari lalu saya mengalamai hal yang luar biasa, dimana putra saya satu-satunya yang sedang berlibur di rumah hampir meninggal karena keracunan.. Dia selamat, baru kembali dari rumah sakit kemaren.

Anehnya, ada hal yang semuanya tampaknya terjadi secara kebetulan. Misalnya kenapa saya bisa tiba-tiba bangun jam 4 pagi dan mendapati anak saya kaku di tempat tidur dengan mulut berbusa-busa dan sulit bernafas? Kenapa saya mampu menggendong dia ke mobil yang berjarak 50 meter dari kamarnya dan membawanya ke rumah sakit? Mengapa saat sampai di rumah sakit yang biasanya hiruk pikuk selama 24 jam, anehnya pada saat itu kosong melompong, sehingga semua dokter yang berjibun itu dengan cepat bisa menanganinya? Mengapa paman yang salah satu direktur rumah sakit kok tidak biasanya berada di rumah sakit?

Anak saya mengatakan, sewaktu sekarat, dia melihat semua kejadian dari mulai dia lahir, masa anak-anak dan sampai dengan saat kejadian saya membersihkan rongga mulut dan pernafasannya? Bahkan dia melihat dirinya sudah meninggal namun berhasil merasa mengkontrol saya melakukan apa yang dia inginkan? Seperti menggendong badannya yang berat sekali padahal saya baru saja di operasi dan masih lemah sekali. Selama proses sekarat yang kejang-kejang dan tidak sadarkan diri, dia merasa, dunia ini dia bisa dia lihat dan kontrol sesuai dengan maunya? Bahkan melihat saya meninggal namun bisa dia hidupkan kembali?

Anehnya, mengapa perasaan saya biasa-biasa saja menghadapi semua hal ini? Tidak ada rasa panik atau takut atau stress? Mohon bantu saya mengartikan phenomena ini Mas.

J = Thanks for sharing.

Apa yg anda alami seperti "pengulangan" dari apa yg anda telah lihat sebelumnya bukan?

Seringkali kita tidur dan ketika kita bangun kita merasa seperti tinggal menjalankan saja apa yg telah kita putuskan sebelumnya, tidak ada rasa kaget-kaget lagi, walaupun secara fisik bisa saja kejadiannya mengagetkan.

Saya sendiri percaya bahwa apa yg saya temui secara fisk setiap hari telah saya temui semalam sebelumnya di dalam tidur saya, sehingga saya tinggal menjalaninya saja. Semuanya sambung menyambung menjadi satu, tanpa perlu ada kepanikan.

Kalau kita bisa ikhlas dan pasrah, maka akan seperti itulah urutannya, yaitu kita telah menjumpai segalanya di dalam tidur kita yg sebenarnya tidak tidur melainkan komunikasi dengan berbagai aspek dari kesadaran kita sendiri, yg akhirnya akan kita temui secara fisik setelah kita bangun.

Tentu saja waktu cuma illusi. Dalam alam keabadian, waktu yg kita kenal secara fisik cuma illusi saja. Waktu yg real itu cuma T = 1, detik ini, saat ini. Past, present, and future are all happening at once, now. Cuma karena kita memiliki tubuh fisik, maka kita masih mengalami masa lalu, masa kini dan masa datang. Kita masih mengalami waktu seperti berjalan.

Ketika kita masuk ke dalam kesadaran kita yg tetap ada, yg abadi, maka kita akan kembali ke T=1, dan bisa melihat past, present and future secara bersamaan. Semuanya sudah terjadi.

Karena kita tahu segalanya sudah terjadi, dan ternyata kita aman-aman saja, maka kita akan ikhlas dan pasrah saja. Ikhlas dan pasrah walaupun kita harus memilih salah satu alternatif yg akan diwujudkan secara fisik, misalnya alternatif X.

Di dalam alam keabadian, ada berbagai macam alternatif tak terhingga, yg masih juga bisa kita pilih kalau kita mau. Ada alternatif Y, alternatif Z, dan seterusnya.

Kalau kita bisa menyatukan kesadaran kita dengan kesadaran yg abadi itu dengan cara tenang saja dan tidak panik, maka kita akan bisa merubah realitas fisik kita. Banyak pilihan yg bisa kita ambil. Yg tadinya tidak mungkin akhirnya menjadi mungkin.

Tapi yg abadi itu tetap saja, kita sebagai kita, God as God.

We are God experiencing many kinds of adventures, makanya kita tidak menghakimi orang lain. Kita cuma memilih apa yg kita mau lakukan dalam hidup ini.

Do I answer your question?


+++

NOTE 39: Untuk Menjadi Diri Sendiri Saja Masih Dihalangi


Teman-teman,

Pertanyaan tentang indigo boleh bilang secara permanen akan muncul di mailbox saya dari waktu ke waktu. Sebegitu hebohnyakah? Kita lihat saja yg pertama, sbb:

T = Mas Leo,

Aku ingin tahu apa sih sebenernya defnisi anak Indigo?

J = Definisi anak indigo tergantung anda sendiri. Anda mau definisikan bagaimana, ya jadilah itu. Saya sendiri tidak suka memakai istilah indigo selain untuk bergurau saja karena menurut pengalaman pribadi saya, mereka yg mengaku sebagai indigo itu ternyata manusia yg memiliki naluri lebih kuat daripada manusia lainnya.

Naluri itu instincts, bawaan dari tubuh fisik. Naluri mengatur rasa lapar, haus, capek, birahi, pertahanan diri, dsb. Kalau lapar maka kita makan. Tetapi ada orang yg selalu merasa lapar terus, ini orang yg nalurinya kuat, lebih khusus lagi dalam hal mengunyah makanan. Ada orang yg selalu merasa haus. Ada orang yg selalu merasa capek. Ada orang yg selalu merasa konak karena naluri sex di dirinya terlalu besar. Ada juga orang yg selalu merasa harus mempertahankan dirinya dari serangan orang lain, semua orang dianggap sebagai berpotensi mengancam keberadaan dirinya.

Pedahal tidak ada soal ancam mengancam itu, dan segalanya cuma ada di dalam pikiran manusia yg terlalu naluriah itu. Istilah psikologinya bermacam-macam, tetapi karena saya bukan seorang psikolog dan cuma konselor biasa-biasa saja, maka saya menggunakan istilah yg juga umum, yaitu naluriah. Kalau nalurinya terlalu besar, maka orang akan mencari alasan apapun untuk mempertahankan keberadaan dirinya.

T = Apakah kmampuan mereka selalu bisa melihat makhluk gaib, membaca pikiran orang, melihat masa depan dan masa lalu, dan bisa mengetahui peristiwa yang terjadi di tempat lain?

J = Nggaklah. Itu isapan jempol belaka. Semua orang itu sedikit banyak bisa membaca pikiran orang lain. Kalau kita memiliki empati, maka kita bisa membaca pikiran orang. Saya sendiri bisa "tahu" orang dari melihat tulisannya saja. Anda juga bisa "tahu" orang hanya dengan menatap matanya. Ini kemampuan biasa-biasa saja.

Kalau melihat masa depan dan masa lalu memang suatu kelebihan tersendiri, tapi yg dilihat itu cuma impressi saja, kesan saja, dan tidak harus selalu persis. Sedangkan untuk mengetahui peristiwa yg terjadi di tempat lain merupakan hal yg sangat umum juga. Kita semua bisa, tinggal angkat telpon saja bukan?

T = Apakah saya termasuk indigo atau cuma mendekati indigo, karena setelah saya browsing di internet tentang anak indigo, banyak kesamaan ciri yang ada pada saya. Apakah itu cuma suatu kebetulan, seperti saya terkadang sangat takut sekali kalo suatu saat nanti saya berpisah dengan ortu saya, paling benci kalo menunggu, gampang sekali bosan, suka melamun, suka menyendiri di kamar, suka memperhatikan orang dengan pandangan yg aneh kata mereka sih, dan juga saya merasa terlalu sensitif dengan sifat-sifat orang, dan terkadang saya juga bisa mengetahui sifat-sifat orang dalam waktu yang singkat, jadi gak perlu mengenal untuk waktu yang lama, bahkan kadang hanya melihat orang tersebut saya sudah tau orang ini seperti apa, mungkin gara-gara itu saya jadi sensitf terhadap sifat-sifat orang, walaupun saya tidak bisa membaca secara langsung tapi saya bisa memahaminya dengan menganalisa dalam waktu yg relatif singkat.

Saya juga susah sekali berkonsentrasi, bahkan sering juga orang yang bilang saya telmi pedahal guru matematika saya dulu bilang kalo saya ini anak pinter, tapi saya gak merasa kalo saya pinter gara-gara saya susah sekali berkonsentrasi kalo sedang diajar di sekolah. Terus pernah ada orang pinter bilang kalo saya sensitf sekali dengan hal-hal yang gaib, terutama di bagian telinga kanan sampai sebagian leher di sebelah kanan, dan saya juga sering mendengar hal-hal yang orang lain tidak bisa mendengarnya, seperti ada benda jatuh suaranya terdengar keras sekali tapi anehnya tidak ada yg mendengar, dan pernah saya mendengar ada orang yang memangil saya dari pekarangan rumah saya saat bermain pedahal gak ada orang sama sekali, bahkan terkadang kalo saya tidur seringkali saya melihat ada penampakan orang-orang yang aneh atau hewan aneh dan saya merasa pada saat itu dalam keadaan setengah sadar.

J = Menurut saya anda biasa-biasa saja. Saya juga sensitif seperti itu, tapi saya tidak pernah menyebut diri saya indigo, untuk apa?. Mo indigo kek, mo gak indigo kek, so what gitu lho!

T = Dulu saya pernah bermimpi, waktu itu adik saya masih kecil, saya bermimpi pada waktu siang adik saya akan berkata begini kepada orang, dan ternyata benar siangnya ternyata adik saya berkata demikian, tapi mungkin cuma sekali saya bermimpi akan kejadian yang benar-bernar terjadi, gak tau kalo ada yang saya udah lupa.

J = That's very common, sangat umum. Semua orang mengalami kejadian seperti itu, namanya precognition, tahu sebelumnya. Bisa juga dibilang deja vu. Kita merasa seperti telah melihat sesuatu sebelum terjadi, dan ternyata benar-benar terjadi. Penjelasanya adalah bahwa pikiran kita bekerja secara telepathik, sambung menyambung dengan pikiran-pikiran yg lain. Ada juga teori yg mengatakan bahwa waktu itu illusi, dan segalanya yg akan terjadi sebenarnya telah terjadi sehingga bisa kita "lihat" juga kalau kita kebetulan masuk ke dalam frekwensi yg sesuai. Ini cukup biasa, dan tidak perlu terlalu dipikirkan.

Dan berikut percakapan dengan rekan yg berbeda:

T = Yth. Mas Leo,

Terima kasih atas balasan surat dari mas dan juga atas sharingnya. Mudah-mudahan ini dapat menjadi awal yang baik untuk diskusi selanjutnya dan saya bisa belajar banyak dari Mas Leo.

Saya jadi merasa “telmi” (telat mikir), masalah anak indigo saja belum paham betul… eee... sudah muncul generasi anak kristal. So, apa perbedaan yang signifikan antara anak indigo dan anak kristal? Apa hanya karena perbedaan temperamen saja, di mana anak kristal lebih tenang? Kenapa disebut anak kristal (kenapa gak disebut anak berlian atau emas, he..he..he) ? Maaf, banyak tanya.

J = Menurut saya istilah anak kristal itu muncul karena peluang bisnis. Psikolog yg menciptakan istilah indigo itu kan sudah panen uang gede-gedean, sehingga akhirnya ada psikolog yg bermata jeli dan melihat another opportunity. Diciptakanlah istilah anak kristal, dan bener aja, panen duit lagi.

Indigo is a big business in the USA, puluhan buku diterbitkan, mungkin ada trainings segala macam, konseling, dan pengalihan label anak bermasalah menjadi anak indigo.

T = Setelah membaca tulisan Mas Leo, jadi terpikir oleh saya jangan-jangan fenomena indigo itu hanya sebuah rekaan manusia yang merasa dituntut untuk selalu berkarya sesuai dengan bidang yang diminati/digeluti, untuk menghasilkan pengetahuan-pengetahuan baru. So, ada sebagian orang yang cermat melihat/mengamati adanya gejala-gejala baru atau kecenderungan perilaku anak-anak yang muncul pada generasi pada saat itu. Kalau tidak salah (ini cuma menurut pikiran saya, yang orang dengan kemampuan rata-rata alias bukan pinter), sebuah asumsi atau teori itu lahir berawal dari pengamatan terhadap suatu keajegan yang membentuk suatu pola tertentu.

J = Ya benar, 100 untuk anda.

T = Sekali lagi, jika saya kaitkan dengan tulisan Mas Leo bahwa telah terjadi perubahan peradaban dalam kehidupan, yang salah satu dampak positifnya adalah perubahan cara pandang terhadap eksistensi dan perlakuan terhadap seorang anak. Perubahan perlakuan tersebutlah yang akhirnya berpengaruh pada perubahan pola perilaku anak, anak-anak tumbuh semakin cerdas, semakin jujur, semakin sensitive, dan lebih bisa berempati.

Perubahan pola perilaku atau kecenderungan perilaku anak-anak pada masa tersebut, kemudian ditangkap/dibaca dengan jeli oleh orang-orang yang berminat pada fenomena yang sedang terjadi tersebut dan kemudian diterjemahkan dalam asumsi/teori, sehingga terlahirlah suatu pengetahuan baru tentang fenomena anak indigo. Hal ini lebih diperkuat lagi dengan kecenderungan aura yang muncul pada anak-anak tersebut berwarna indigo.

J = Ya, memang demikian.

T = Sekali lagi, kalau saya kaitkan dengan tulisan Mas Leo, berarti, fenomena anak indigo sebenarnya adalah fenomena yang wajar saja terjadi, sebagai akibat dari adanya perubahan peradaban tersebut. Kalaupun ada ‘anak indigo’ yang mempunyai perilaku yang aneh-aneh dan membuat orang di sekitarnya menjadi pusing, mungkin saja itu merupakan sebagian dari proses transisi dari peradaban yang lama ke yang baru. Kalau memang demikian, sebenarnya yang mengalami transisi adalah para orang tuanya, dari peradaban yang dibawa oleh generasi yang lebih tua dari si orang tua, menuju peradaban yang lebih baru yaitu masa kehidupan yang sedang dialami oleh generasi para orang tua anak indigo. So pasti, masa transisi atau perubahan tersebut berpengaruh pada pola pikir para orang tua dan pola dalam memperlakukan anak. Setahu saya, masa transisi biasanya masa yang tidak nyaman, biasanya karena aturan mainnya masih dapat berubah-ubah.

J = Iyalah, kita semua sudah tahu itu. Anak-anak kita sudah jauh lebih jujur dibandingkan dengan generasi kita, dan kita haruslah belajar dari anak-anak kita dan bukan memaksakan apa yg diajarkan oleh orang tua kita dahulu kepada generasi di bawah kita. Kita dulu dididik untuk menjadi manusia munafik, sedikit banyak seperti itu. Tantangannya sekarang, akankah kita juga mendidik generasi di bawah kita menjadi manusia munafik? Kalau ya, kapan kita mau maju?

Kemampuan anak Indonesia sebenarnya tidak kalah dengan anak yg dilahirkan di Amerika Serikat, tetapi cara mendidiknya itu beda. Mereka di sana dididik untuk menjadi diri sendiri. Kita di sini, untuk menjadi diri sendiri saja masih dihalangi.

T = Apa yang saya kemukakan tadi, merupakan pikiran sederhana saya, yang notabene bukan orang pinter, dan tanpa memperhatikan ada/tidaknya kemampuan metafisik yang dimiliki anak indigo.

J = Kemampuan metafisik itu cuma istilah saja, kemampuan seperti apa, melihat hantu?

You could let such nonsense go. Kita semua memiliki kemampuan metafisik, there's nothing strange about that. Baik kita pakai istilah indigo ataupun tidak, kita semua memang memiliki kemampuan non fisik, namanya kemampuan empatik, membaca apa yg dirasakan oleh orang lain. We use it all the time. Anda juga menggunakannya, bahkan ketika sedang membaca tulisan ini, ya gak?

T = Kebetulan saya mempunyai teman yang dapat melihat warna aura seseorang. Dia mengatakan bahwa warna aura manusia dapat berubah-ubah, tergantung dari jiwanya. Jika memang demikian, bisa jadi, saat anak lahir tidak memiliki aura warna indigo, tapi setelah mendapat perlakuan yang kondusif untuk terbentuk karakter anak indigo, so auranya berubah menjadi warna indigo.

J = Aura itu impressi saja. Kalau orangnya aktif secara fisik, maka kita memperoleh impressi bahwa warna auranya merah kuning. Kalau orangnya emosional, maka kita akan memperoleh impressi aura berwarna hijau, dsb.

T = Setahun yang lalu, teman saya melihat aura anak saya berwarna biru-kemerahan, kemudian sebulan yang lalu aura anak saya berwarna merah. Saya cek ke teman yang lain, katanya juga merah. Dan teman saya juga mengatakan bahwa anak saya mempunyai instinct yang kuat sehingga tahu apa yang baik untuk dia lakukan dan saya disarankan untuk tidak terlalu mengatur/mendiktenya..

J = Ya, itu benar. Dalam terminologi aura-auraan, begitulah cara penyampaiannya. Anak anda semakin aktif secara fisik sehingga terlihat auranya semakin merah.

T = Saya jadi bingung. Banyak karakter anak saya yang cocok dengan karakter anak indigo, tapi auranya berwarna merah. Tambah bingung lagi, sekarang muncul fenomena anak kristal. Mungkin untuk lebih tenangnya, saya setuju dengan pemikiran Mas Leo bahwa revolusi pendidikan telah membuat para orang tua, guru, dan juga masyarakat menjadi lebih beradab dalam memperlakukan anak sehingga anak bisa tumbuh lebih sensitif, lebih memiliki empati, lebih cerdas, berpikir lebih bijak, dan lebih jujur. Ini terlepas dari urusan warna aura.

J = Anda tidak perlu bingung dengan istilah aura-auraan. Mau aura berwarna indigo kek, mao merah kek, so what gitu lho. You are the parent, and you have to responsibility to follow your child's development, tut wuri handayani. Dan itu tanpa perlu konsultasi tentang warna aura segala macam.

T = Mas Leo mengatakan:

"Generasi-generasi sebelumnya biasanya membebankan segalanya kepada si anak yg harus belajar agama, harus menurut, harus bilang ya walaupun hati kecilnya bilang tidak. Akibatnya kita memiliki generasi yg diajar untuk munafik sejak masih kecil. Kalau masih kecil saja sudah munafik, apalagi kalau sudah dewasa? Tapi itulah yg kita dapati sekarang di Indonesia, generasi demi generasi yg dididik untuk menjadi manusia munafik."

Saya S E T U J U !!

Kalau boleh saya tambahi, sejak kecil seringkali anak diajarkan untuk tidak melihat ke dalam dirinya sendiri. Sehinga setelah dewasa, seringkali melihat suatu kesalahan selalu ditimbulkan oleh situasi atau orang lain alias dirinya tidak pernah salah. Dan juga tidak punya keberanian untuk introspeksi diri sejujur-jujurnya. Nah, orang semacam itu biasanya cuma bikin runyam suasana saja. Setuju, gak?

J = Setuju, kita memang dididik oleh generasi di atas kita yg pendidikannya masih kurang. Untungnya kita sudah lebih maju sekarang.

T = Mas Leo mengatakan:

“Tekan menekan adalah kata kunci di sini. Sejauh mana kita mau menekan anak-anak kita untuk mengikuti jalan pikiran kita? Tetapi nampaknya anda bukan jenis orang tua seperti itu.”

Jujur saja, dulu saya memang agak menekan anak saya, karena saya menaruh harapan yang tinggi pada dia (mungkin ini warisan perlakuan dari bapak saya yang perfectionist dan otoriter). Mungkin juga didukung oleh sikon waktu itu, saya kuliah dan kerja (suami sempat 3 tahun bekerja di luar kota), sehingga semua harus berjalan sesuai dengan rencana dan aturan saya agar semua urusan bisa selesai. Akibatnya, anak saya menjadi korban. Karena itu, saya memutuskan untuk sementara konsen pada anak.

Saya tidak tahu banyak tentang teori psikologi anak, tapi saya meyakini bahwa basic character building manusia terjadi sampai anak usia 10 tahun (ini cuma berdasar naluri saya sebagai seorang ibu). Tentunya Mas Leo jauh lebih mengetahui tentang hal tsb daripada saya. Kalau sekarang saya lebih sabar dan ibarat seperti bermain layang-layang dalam memperlakukan anak saya. Saya belajar untuk longgar hati dan memberi ruang gerak yang lebih luas bagi anak saya untuk menggali potensinya dan mengekspresikan dirinya. Puji Tuhan, sekarang dia menjadi anak yang sering membuat kami terkejut dengan kemajuan-kemajuan yang dibuatnya.

J = That's good.

T = Mas Leo bilang:

“You care for your kid, termasuk orang tua teladan juga maybe".

Ini pujian yang berlebihan, mas. Btw, saya amini saja deh, biar menjadi ortu teladan beneran bukan sekedar ‘maybe’. he..he..he..

J = Amin.

T = Sebelum saya akhiri surat ini, bolehkah saya tahu, Mas Leo saat ini aktif dimana? Apakah sebagai dosen psikologi? Terima kasih banyak atas waktu yang diluangkan untuk sharing dengan saya.

J = Saya memberikan konseling kepada mereka yg meminta walaupun background saya bukan psikologi. Bersama Audifax saya menulis buku "Psikologi Tarot" (Pinus, 2008). Yg memiliki background psikologi itu Audifax, saya kebagian peran cuap-cuap memberikan konseling kepada anak-anak yg mengindigokan diri dan orangtuanya.


+++

NOTE 40: Rahasia Kebijaksanaan Nabi Sulaiman


T = Mas Leo,

Saya ingin ikut menambahkan apa yang pernah saya tahu:

MANUSIA ITU PERCAYA APA YANG INGIN IA PERCAYAI

Ini merupakan sifat dasar manusia yang sekaligus kelemahannya. Jadi ia memangnya INGIN percaya ama yang ini, bukan yang itu, sehingga akhirnya lebih banyak kepada preferensi keinginannya daripada kepercayaannya pada realitas apa adanya.

Saya beri contoh sederhana: jika seseorang memilih suatu agama, maka ia akan cenderung mempelajari agama itu dan hanya di lingkup itu-itu saja; maka ketika ia diberikan informasi lainnya yang berbeda dengan agama yang ia yakini, maka ia akan cenderung tidak mau terima, karena memang INGIN percaya apa yang ia percayai dan INGIN tidak mempercayai agama lainnya.

Terlebih lagi diperparah adanya indoktrinasi oleh pimpinan institusi agamanya dengan ditakut-takuti bahwa ia akan sesat atau terpengaruh imannya kalau membaca pengetahuan agama lainnya; jelas ada ketakutan dari para pimpinan institusinya kalau akan kehilangan pengikut, padahal kalau memang ajarannya tepat, maka seharusnya malahan memberikan inspirasi yang mencerahkan bukan? Bahkan di suatu agama, peraturannya begitu keras dan harus ditaati penuh oleh si pengikutnya, dengan dibumbui ritual wajib yang ketat, amal, pahala, surga, neraka, dll.

Kelemahan di atas juga terjadi pada bidang ilmu lainnya dengan kecenderungan sama. Bagaimana menurut pendapat Mas Leo?

J = Ya, pada umumnya manusia di Indonesia masih seperti itu. Yg memotivasi manusia beragama untuk berperilaku tertentu ternyata rasa takut. Takut kehilangan iman dsb. Pedahal, kalau benar-benar beriman, maka tidak perlu takut, bener gak? Kalau membaca sudut pandang yg berbeda saja sudah takut duluan, maka jelas itu bukan iman melainkan iman-imanan.

T = Saya cukup heran dengan kalimat “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan” yang menurut saya aneh. Belum kenal aja sudah takut, ini suatu indoktrinasi yang menyesatkan. Manusia diajari untuk takut, aneh kan? Bukankah lebih baik diberikan penjelasan disertai inspirasi untuk kesadaran dan meningkatkan kesadarannya sendiri?

Padahal pada penjelasan lainnya dianjurkan supaya kita lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Bagaimana kita bisa mendekatkan diri dengan cara takut? Mengapa harus takut? Kalau kita sadar dan menyadari sepenuhnya siapa dan apa kita ini, maka kita lebih empati lagi dengan rasa syukur dan merasakan kedamaian di dalam hati kita, jadi darimana itu datangnya takut dan apa memang harus takut? Bagaimana pandangan Mas Leo?

J = "The fear of God is the beginning of wisdom" kan kata Nabi Sulaiman, orang yg disohorkan sebagai manusia paling bijak di jamannya. Menurut saya, Sulaiman mau bilang seperti itu is his own business, biarin aja. Dia hidup sekitar 3,000 tahun sebelum kita di mana manusia masih percaya takhayul. Segala sesuatu yg tidak dimengerti akan dianggap sebagai Tuhan, dan sikap takut-takut seperti itu mungkin cocok di jamannya. Kalau sekarang sudah tidak cocok walaupun kata-kata seperti itu masih ada di dalam kitab suci yg digunakan oleh umat Yahudi dan Nasrani.

T = Filipus yang sudah sekian lama bersama Yesus, ternyata tidak tahu siapa ‘Aku’. '’Aku’ yang dimaksud Yesus dalam pernyataan-pernyataannya memang bukan hal yang mudah dijelaskan, sebab di tempat lain Yesus mengatakan: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada." (Yohanes 8:58).

Di bagian lain di Kitab Suci, ditulis bahwa Yesus menyatakan: “Aku dan Bapa adalah satu” (Yohanes 10:30), di bagian lain lagi Yesus mengajarkan berdoa kepada Bapa (Doa Bapa Kami – Matius 6; Lukas 11).

Hm... bukankah akan rumit jika dijelaskan, apa/bagaimana/siapa ‘Aku’ dan ‘Bapa’ yang dimaksud Yesus itu? Sangat besar kemungkinan terjadi beda pemahaman antara orang yang menjelaskan dengan orang yang kepadanya dijelaskan, lebih-lebih jika orang yang menjelaskannya-pun hanya berbekal pengetahuan "tentang". Apalagi yang "tentang" itu-pun dari “katanya”?

Untuk yang di atas ini, bisa saya tambahkan:

Aku adalah saya, saya adalah aku, aku bukan saya dan saya bukan aku, tetapi aku dan saya adalah satu.

Bagi yang menyadarinya, pasti memahami maksud kalimat di atas. Mas Leo kan sering bilang: Aku adalah aku, yang sekarang mungkin bisa dipertajam menjadi seperti kalimat di atas (inilah kelebihannya bahasa Indonesia, bisa ada aku dan saya, yang tidak terdapat pada bahasa lain, sehingga sangat mudah mendeskripsikan informasi esoteris ini).

Jadi tetap diperlukan kesadaran penuh untuk memahami penjelasan-penjelasan atas realitas itu sendiri. Semua yang ada juga merupakan olah pikiran kita sendiri... Mungkin bisa ditambahkan lagi Mas Leo?

J = Yg anda tuliskan adalah interpretasi teologis. Bisa saja anda menjelaskan dengan cara itu. Saya sendiri cenderung untuk percaya bahwa Filipus tahu bahwa ada skenario terselubung dalam penyaliban Yesus. Ada kemungkinan penyaliban itu tidak terjadi secara fisik, dan Yesus tidak mati. Ada juga kemungkinan orang lain yg disalib. Penyaliban di masa penjajahan Romawi di Palestina merupakan hal cukup umum, dilakukan terhadap para pelaku kriminal kelas berat. Bisa saja orang lain yg disalib dan pengikut Yesus mengalami halusinasi seolah-olah Yesus yg disalib, tetapi ada orang seperti Filipus yg tahu bahwa orang yg disalib bukanlah Yesus.

Hal-hal seperti ini tetap terbuka bagi diskusi yg sehat, tanpa perlu ngotot mempertahankan satu pendapat atau pendapat lainnya.

Saya sendiri sampai sekarang tidak pernah percaya Yesus benar-benar terangkat ke Surga seperti burung. It's impossible. Tapi naiknya Yesus ke Surga merupakan bagian dari iman bagi kalangan Nasrani dan Islam. Iman kok nonsense? But it's none of my business gitu lho!

T = Agar kita mengurangi resiko mengerti "tentang" maka ada baiknya kita selalu belajar untuk menerima segala informasi apapun tanpa menilai atau menghakimi bahwa informasi ini begini atau begitu. Pengalaman saya pribadi lebih sering menerima informasi bermacam-macam dan uniknya, info-info ini ada kaitannya antara info yang pernah sebelumnya saya terima beberapa waktu yang lalu.

Jadi saya selalu tidak menyimpulkan terlebih dahulu, saya cenderung membiarkan semua info mengalir masuk ke dalam diri saya dan membiarkan alam semesta yang menyeleksinya sendiri. Kepingan-kepingan info itu akhirnya membentuk seperti jigsaw puzzle yang terangkai, dan itupun tidak lengkap selesai, karena selalu bertambah.

Disinilah saya sadar bahwa kita harus banyak belajar. Bayangkan otak kita sebesar ini ternyata hanya terisi sebesar 10% saja yang artinya masih ada ruang 90% yang belum kita isi. Sayang kan? Pengalaman Mas Leo sendiri bagaimana?

J = Pengalaman saya seperti itu juga. Saya menampung segalanya. Everything is ok with me, tanpa perlu mendogmakan satu pendapat atau pendapat lainnya. Yg jelas, kita semua tahu bahwa agama-agama merupakan buatan manusia. Walaupun dibilang bahwa Allah menurunkan ayat-ayat kitab suci, sebenarnya yg ada cuma ayat-ayat biasa saja, dikeluarkan oleh manusia biasa saja yg tidak ada bedanya antara anda dan saya.

Bedanya, mereka mengaku diberikan ayat oleh Tuhan atau Allah. Kita tidak seperti itu. Kita lebih jujur. Kita bilang bahwa ini pendapat kita sendiri tanpa perlu membawa-bawa nama Allah yg cuma merupakan pemanis bibir saja, dengan bukti bahwa kita mau bilang apapun tentang Allah is ok saja karena Allah tidak akan bisa protes. Yg bisa protes itu manusia yg berkhotbah atas nama Allah. Allah sendiri tetap diam saja dari dulu sampai sekarang.


+++

NOTE 41: Komunitas Gifted People di Semarang


PERCAKAPAN 1: GAYA TARIK MENARIKNYA KUAT TUH !


T = Mas Leo,

Saya ingin bertanya tentang mimpi saya beberapa hari yang lalu. Begini Mas Leo, saya bingung kok mimpinya bisa begitu.

Saya mimpiin temen saya cowo mengirimkan MMS, kirimnya tidak ke HP saya (kenyataannya memang HP saya rada-rada jadul, gak bisa dpake buat MMS hehehe...).

Kirimnya malah ke HP kakak cewe saya yg tinggal satu rumah, dan saya buka MMS itu. Saya tau saja itu dari temen saya itu. Dalam kenyataan, saya tau temen saya ini sedang berlibur.

Nah, saya bingungnya kok bisa saya mimpikan temen saya ini mengirimkan MMS ke saya, memberitahukan ke saya kalo dia tuh mancing dapat 5 ikan (belagu dia Mas Leo, ngomongnya campur Indo en Inggris), terus dia bilang pemandangannya sekeliling cuman "rocks" semua (bahkan dalam mimpi itu saya lihat iyah bener kelihatan karang-karang saja, kelihatannya di pinggir pantai.)

Terus ada kalimat yang saya baca waktu sedang melihat MMS itu, kata "remember" (kata ini yang paling saya ingat saya membacanya). Rasanya dia menuliskan kalimat: "I remember you", entahlah ada kata "still" ato tidak saya lupa.

Di saat membaca tulisan tersebut, dalam mimpi itu saya ngomong dalam hati "gombal"...

Terus dia juga memberitahukan dalam MMS itu kalo temen-temennya semua cowo-cowo, dan warga keturunan semua. Saya dikasih lihat wajah-wajah temennya (setelah bangun tidur saya tidak lagi ingat wajah temen-temennya itu).

Dalam kenyataan, terus terang saya gak pernah mempersoalkan dia bergaul ama siapapun, saya gak masalah mo warga keturunan ato bukan, gak masalah, tapi kok dalam mimpi itu seolah-olah bagi dia saya mempersoalkannya. Aneh...

Dalam MMS yang saya lihat itu, gambarannya agak gak jelas, kadang ada kayak gangguan. Dalam mimpi itu saya sempat berpikir signalnya mungkin jelek hehehehe...

Bahkan temen saya sendiri itupun saya tidak melihatnya dengan jelas, sangat kabur, kadang gambarnya agak-agak gelap, resolusinya kecil hehehehe...

Hanya ketika melihat karang dan teman-temannya gambarnya sangat jelas dan terang. Dalam mimpi itu saya merasa dia terkesan lebih lemah lembut, biasa kenyataannya orangnya iseng konyol terhadap saya.

Oh iyah, mimpinya ini saya dapat ketika udah pagi, Mas Leo.

Ketika itu sekitar jam 6:45, saya sempat kebangun sebentar, bangun dari ranjang, melihat keluar kamar sesaat, terus masuk kamar sambung tidur lagi. Habis itu langsung mimpiiin temen saya itu deh, kalo gak jam 8 pagi ato jam 8.30 pagi saya terbangun dari mimpi itu.

Begitu mimpinya Mas Leo. Yang saya bingungkan, memang saya sedikit pengen tau kemana dia liburan, ngapain, tapi gak terlalu pengen tau banget, tapi kok bisa ke mimpi begini?

Orang ini emang suka isengin saya, tapi gak terlalu saya tanggapin, saya anggap dia gak pernah serius. Yeah saya menilai dia rada-rada buaya darat... :D

Apa maksud mimpi ini yah, Mas Leo?

Kenapa dengan saya, sampai mimpi dia memberitahukan keadaannya? Kok kelihatannya saya pengen tau banget sampe kemimpi dia, memberitahukan keadaan dia, padahal rasanya saya biasa-biasa aja, gak pengen-pengen tau banget kok, biasa aja.

Tau ya udah, gak tau juga masa bodo. Dalam kenyataan saya gak merasa penasaran-penasaran amat pengen tau.

Mas Leo, apakah dia melakukan sesuatu (mungkin namanya "telepati") sehingga saya bisa memimpikan keadaannya? Apakah orang ini kata-katanya dapat dipercaya? (setahu saya telepati itu berhubungan dengan kekuatan pikiran, dan dia memang ada mempelajari hipnotheraphy).

Sampai sekarang saya gak berani menanyakan dan memberitahukan tentang mimpi saya ini ke temen saya itu... hehehe malu Mas Leo... ntar takutnya dia salah paham sama saya.

Oh iya nama saya Yuanita, lahir 1982.

Mas Leo... hehehe bisa minta tolong hehehe jangan dimasukkan forum atau dmanapun... hehehe malu Mas Leo :D Sebelum dan sesudah nya saya ucapkan terima kasih Mas Leo.

J = Telat, udah masuk forum dan dibaca oleh ribuan orang by now, walopun namanya disamarkan. Anyway, that's a very nice dream, very romantic. Menurut saya the pria itu elemennya air, dan sebagai the wanita, you are elemen api. Air dan api saling melengkapi, pokoknya klop.

Bilang aja mimpi itu ke orangnya. Dia mao geer kek, mao gak geer kek, so what gitu lho! Saya merasa anda juga ada feeling sama dia. Gaya tarik menariknya kuat tuh! Magnet kaleh.


+

PERCAKAPAN 2: KOMUNITAS GIFTED PEOPLE DI SEMARANG


T = Halo Mas Rimba,

Perkenalkan saya Pitra. 27 tahun.

Saya telah membaca salah satu thread di salah satu forum yg Mas bimbing, tentang fenomena indigo.

Mas memang benar, bahwa fenomena anak yg berbeda, bukan cuma indigo, ada warna lainnya. Karena indigo hanya kami indikasikan sebagai warna, sedangkan masih ada fenomena crystal, nebula, rainbow, yellow, dll.

Kami menyebutnya sebagai gifted people.

Jadi, indigo termasuk dalam gifted people, tapi tidak semua gifted people adalah indigo.
Antar warna & jenis dalam gifted people ini, saling bekerja sama, yg punya pemikiran untuk membuat dunia menjadi lebih baik.

Tapi, sixth sense dan atau klenik belum tentu gifted people, karena hal ini sangat berbeda sekali. Sedangkan gifted people pasti mempunyai kemampuan sixth sense.

Dr sini, akan banyak penjelasan.

Nah, kebetulan kami berada di Semarang, sudah terkumpul 10 orang, dengan berbagai warna. Mungkin, untuk kasus Ibu X di Yogyakarta itu, kami bisa sedikit membantunya.

Mas Rimba bisa menghubungi saya langsung, lewat alamat email , "Yohana Pitra Edodya" di facebook, atau HP saya 085640793990.

Kami juga sudah punya forum sendiri di dunia maya, tapi masih dalam perbaikan.

Terima kasih Mas. Semoga info ini cukup membantu Mas Rimba & saudara-saudara yg lain.

J = Terima kasih kepada Pitra di Semarang. Nama, email dan nomor HP anda saya cantumkan dalam note ini tanpa di-anonimkan sehingga teman-teman yg tertarik bisa langsung menghubungi anda.

In my opinion you are ok, very much ok. Auranya bersih dan tidak menekan ke arah bawah seperti mereka yg mengaku sebagai indigo.

I really wish you luck, you and your friends !


+++

NOTE 42: Transformasi Diri


PERCAKAPAN 1: TRANSFORMASI DIRI


T = Salam kenal Mas Leo,

Sebelumnya terima kasih karena telah approved facebook saya. Saya tertarik dengan tulisan-tulisan Mas Leo baik itu di facebook, group spiritual indonesia, dan mayapada. Karena tulisan-tulisan mas banyak memberikan pencerahan buat saya.

J = Ehem (gaya tersipu-sipu malu), then?

T = Pada kesempatan ini saya ingin bertanya pada mas:

1) Beberapa hari lalu saya bermimpi sedang menghadiri rapat di kantor, semua yg hadir di rapat itu adalah kepala kantor dan para kepala seksi yg ada di kantor saya dan hanya saya sendiri yg pelaksana, kami semua duduk bersebelahan dan kemungkinan berbentuk lingkaran (agak tidak jelas). Kepala kantor duduk di samping kiri saya dan di sebelah kanan saya adalah salah seorang kepala seksi.

Tapi yg agak aneh saat itu posisi duduk saya agak nyeleneh yaitu duduk dengan kaki kanan saya letakkan di atas lutut kaki kiri saya dan dalam hati saya berkata "kok saya duduk begini ya padahal kan di sebelah saya kepala kantor", lalu saya betulkan posisi duduk saya.

Kira-kira arti mimpi saya itu apa ya Mas Leo?

J = Artinya anda adalah seorang yg sangat self conscious, correct dalam segala hal. Mungkin di alam sadar anda ragu untuk mengakui bahwa anda memiliki kemampuan yg dihargai oleh mereka yg posisi jabatannya lebih tinggi dari anda. Jadi mimpi itu cuima semacam menegaskan bahwa kemampuan anda sebenarnya telah dihargai. Tetapi anda juga terlihat berusaha untuk tampil berbeda ketika anda dihargai oleh orang yg anda anggap posisi jabatannya lebih tinggi daripada anda, seperti diperlihatkan dengan cara merobah gaya duduk di mimpi itu.

T = 2) Ini adalah mimpi ibu saya sekitar satu bulan yg lalu, ibu saya bermimpi saya beserta seluruh keluarga sedang naik haji, dan di dalam mimpi itu ibu saya selalu memegang tangan saya erat-erat, keadaan orang di sekitar semua memakai busana ihram, dan anehnya hanya saya sendiri yang tidak memakai busana ihram, kata ibu saya.

Saya memakai pakaian jubah putih lengkap dengan kain sorban di kepala. Kemudian ibu saya bertanya kepada saya: "Baju ihram-mu mana koq tidak dipakai?"

Lalu saya jawab: "Tadi waktu mau berangkat saya titip di bibi".

"Di mana sekarang bibi?" tanya ibu saya.

Kemudian bibi berada di dekat kami, dan ibu saya bertanya pada bibi, "ihram-nya mana?"

"Ketinggalan di rumah" jawab bibi.

Dan mimpi ibu saya berakhir.

Saya ingin menanyakan arti mimpi ibu saya itu kira-kira apa Mas Leo?

Kok saya ga pake ihram ya?

J = Arti dari mimpi ibu anda ini berkaitan dengan mimpi anda sendiri yg melihat bahwa anda berusaha untuk membetulkan cara duduk anda ketika berada di sebelah atasan.

Di mimpi ibu anda, yg terjadi adalah anda naik haji tanpa memakai baju ihram, dan ibu anda terlihat kerepotan bertanya-tanya, walaupun saat itu anda sudah melakukan perjalanan haji.

Menurut saya, ibu anda adalah seorang yg lebih perfectionist daripada anda sendiri. Anda saat ini sudah termasuk orang perfectionist, mau selalu correct, dan ternyata saya bisa menelusuri bahwa sifat perfectionist anda itu diturunkan dari ibu anda sendiri.

Dalam menghadapi ibu anda, anda mungkin bersikap acuh tak acuh saja, karena anda sudah terbiasa dengan sikapnya terhadap anda dari kecil, yg mau segalanya serba pas. Tetapi, ketika anda menghadapi orang lain, sikap ibu anda yg perfectionist itu anda praktekkan sendiri.

Anda akan menuntut diri anda untuk selalu perfect, tetapi ibu anda kelihatannya tetap saja menganggap anda memiliki kekurangan-kekurangan. Selalu ada saja kekurangannya, walaupun kalau dibandingkan dengan orang lain anda termasuk yg memiliki banyak kelebihan dan tidak kekurangan apapun.

T = Demikian Mas Leo hal-hal yang ingin saya tanyakan, sebenarnya masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan di benak saya yang ingin saya sampaikan. Semoga Mas Leo berkenan, terima kasih Mas Leo. Semoga kesejahteraan selalu beserta Mas Leo.

J = Ehem (sambil tersipu-sipu malu).

You are not lacking anything, tidak kekurangan apapun. Barangkali saya cuma perlu mengatakan bahwa anda bisa sedikit relax. Kadang-kadang perlu ngeyel juga, it won't hurt you. Manusia itu perlu seimbang, balanced. Kalau terlalu banyak ngeyel maka perlu sedikit serius. Kalau terlalu serius maka perlu sedikit ngeyel.

Kita perlu menambahkan sifat yg berlawanan dari diri kita sekarang ini agar kita akhirnya menjadi lebih seimbang. Cara transformasi diri seperti itu, dan bukan bertahan di satu sifat yg ditanamkan dari kecil oleh orang tua kita. Ada kalanya kita harus membuang segala yg diajarkan oleh orang tua kita ketika kita masih kecil. Istilahnya kita memberontak. Tetapi, dari cara memberontak itu akhirnya kita belajar sendiri bahwa manusia dewasa itu berubah terus, belajar terus. Yg tetap adalah perubahan itu.

Kita akan bisa menerima bahwa adalah wajar kalau kita berubah. Kita juga akhirnya akan bisa menerima bahwa adalah wajar juga kalau orang lain berubah. Semuanya berubah: cara berpikir, cara berperilaku, cara berbicara, cara menulis.

Yg tetap itu cuma satu sebenarnya, yaitu kesadaran kita. Spiritually speaking, yg tetap itu cuma kesadaran atau consciousness di diri kita. Di luar itu: tubuh fisik, pemikiran, cara berperilaku, sikap, semuanya bisa berubah. Kalau kita tidak mau berubah kita akan mandeg secara kejiwaan. Kalau kita tidak mau berubah, maka kita akan dipaksa oleh lingkungan yg juga terpaksa berubah.

Kalau kita mau berubah dengan sadar, maka segalanya akan lebih mudah.


+

PERCAKAPAN 2: THEN, WHAT'S THE QUESTION?


T = Apakah hanya akan jadi sebuah pertanyaan biasa dari kata apa dan kah, kata dasar dari apa. Kata apa akan bersinergi dengan kata lain seperti mengapa, kapan, di mana, siapa dan bagaimana.

Semuanya bersumber dari keingin-tahuan manusia yang memiliki pengetahuan yang relatif, semuanya berbau persepsi dan prasangka, termasuk ketuhanan yang mempunyai otoritas sendiri, dan kemampuan manusia sangat-sangat terbatas, hingga untuk memaknai kelahiran, taqdir dan kematian tidak bisa ditafsirkan dengan lurus dan sempurna, tergantung dari kemampuan akal kita untuk mencerna semua pengetahuan yang ada menjadi simpulan-simpulan yang sifatnya relatif pula, maka kita perlu pedoman atau garis dasar yang menghubungkan keberadaan kita d bumi dengan langit.

J = Then, what's the question?

Mungkin saya bisa tangkap sedikit essensi dari apa yg anda maksudkan. Anda menginginkan apa yg anda sebut sebagai "pedoman dasar yg menghubungkan keberadaan kita di bumi dengan langit". The pedoman could be anything, though: ada yg memakai akidah agama, filsafat, ilmu pengatahuan, dsb. Ada pula yg cuma memakai common sense belaka seperti saya sehingga bisa bilang terus terang bahwa we don't necessarily need the pedoman. Ada pedoman or not kita sudah ada di sini.

Kita ada di dunia sebagai manusia tanpa memakai pedoman apapun. Tahu-tahu sudah ada di sini, tahu-tahu bertanya siapa diri kita, dari mana kita, dan mau kemana kita. Lalu kita mengamati segalanya, lalu kita diajari segalanya yg, kalau beruntung, bisa akhirnya kita campakkan sebagai tidak relevan. Kepercayaan dan tradisi manusia yg diajarkan kepada kita ternyata akhirnya kita ketahui juga sebagai buatan out of nothing.

Dari manusia yg tiba-tiba ada di dunia tanpa menyadari dari mana asalnya dan mau kemana perginya akhirnya dibuatlah berbagai pedoman yg diyakini sebagai sesuatu yg berasal dari langit. Ternyata bukan dari langit melainkan dari pikiran kita saja.

Pikiran kita bisa melahirkan konstruksi apapun yg kita inginkan. Kita bisa saja bilang bahwa kita keturunan Dewa Matahari seperti para kaisar Jepang. Itu bisa, tidak ada yg larang. Bisa juga bilang bahwa kita semua anak Allah, seperti dikatakan oleh Yesus. Itu bisa saja. Yg penting sekarang, apa yg bisa kita lakukan dengan pemikiran kita?

Kalau menjadi anak Dewa Matahari dan anak Allah ternyata tidak menyebabkan kita menjadi manusia yg berbeda, maka untuk apa segala kepercayaan seperti itu? Kalau percaya kepada nabi tertentu ternyata tidak menumbuhkan sayap di bahu kita sehingga bisa miraj ke bulan, maka untuk apa kepercayaan itu?

Lalu kita berpikir bahwa segala macam klaim supernatural itu ternyata cuma merupakan alibi saja yg buntut-buntutnya adalah akidah kemasyarakatan. Ternyata iming-iming sebagai anak Allah menuntut kita untuk menjadi hewan perahan. Kita diperah untuk memberikan sumbangan, kita diperah untuk bekerja keras demi kemuliaan Allah, katanya. Pedahal demi kemuliaan orang yg bilang kita anak Allah dan harus kasih sumbangan kepada institusi yg ngotot as well as yakin bahwa kita anak Allah.

Semuanya itu rekayasa saja.

Bumi dan langit memang ada, dan kita bisa cukup menggunakan common sense untuk memutuskan bahwa kita tidak membutuhkan teori atau pedoman apapun. We just be. Kita memang ada, dan kita bisa enjoy saja tanpa perlu pusing datang dari mana dan mau pergi ke mana. Yg pasti kita sudah lahir di sini, dan yg pasti juga, cepat atau lambat kita akan mati. Cuma itu saja, dan in between are many routes to take.

Anda mau transformasi menjadi manusia yg lebih dewasa atau masih mau berkutat di segala macam pedoman? The answer is up to you.


+++

NOTE 43: Sorong Ke Kiri, Sorong Ke Kanan, Tralalalalalalalalalala...


PERCAKAPAN 1: KALAU TIDAK PERLU, KITA TIDAK AKAN TAHU


T = Salam kenal,

Intinya saya mau pengin ketemu untuk mendalami mata ketiga. Walaupun saya seorang dokter dan praktisi esoterisme, saya pengin berguru supaya lebih advanced mata ketiga saya, walaupun selama ini saya juga sering mempraktekkan mata ketiga. Mohon petunjuk.

J = Mata ketiga adalah mata batin, artinya kita melihat simbol-simbol di dalam pikiran kita sendiri saja, tanpa ada bentuknya secara fisik. Ada orang yg sangat berbakat untuk melihat bentuk-bentuk non fisik, dan ada orang yg sangat tidak berbakat. Kalau bakatnya tidak untuk melihat wujud-wujud non fisik, maka apapun yg kita lakukan tidak akan merubah hal itu.

Satu fakta yg sering saya temui adalah bahwa mereka yg memang berbakat melihat hal-hal non fisik biasanya merasa kerepotan sendiri dan tidak ingin melihatnya lagi. Lucunya, mereka yg tidak berbakat justru ingin melihat hal-hal itu.

Kebanyakan dari kita berada di tengah. Jadi terkadang kita bisa merasa melihat sesuatu, pedahal bentuk fisiknya tidak ada. Terkadang kita seperti merasa mendengar sesuatu, pedahal yg bicara tidak ada. Terkadang kita memperoleh pengalaman deja vu, terkadang kita mengalami OOBE (Out of Body Experience), terkadang kita merasa tahu bahwa kita tahu.

Yg jelas, apapun bakat kita, kita selalu akan memperoleh intuisi. Intuisi adalah sesuatu yg muncul begitu saja di dalam pengertian kita. Tanpa kita memikirkannya, tiba-tiba kita tahu harus berbuat sesuatu, harus berbicara kepada seseorang, harus menulis sesuatu. Intuisi adalah salah satu efek dari kultivasi meditasi di cakra mata ketiga. Tetapi bentuknya tidak harus selalu berupa penglihatan.

Intuisi yg paling bermanfaat justru bukanlah yg berupa penglihatan melainkan berupa pengertian jadi saja. Kenapa? Karena yg namanya penglihatan harus selalu di-interpretasikan kembali. Melihat tanduk muncul di atas kepala seseorang menuntut interpretasi. Sedangkan pengertian bahwa orang tertentu itu sifatnya seperti hewan bertanduk merupakan intuisi yg lebih matang dan siap dipakai.

Kultivasi meditasi di cakra mata ketiga tidak selalu merupakan hal yg diinginkan oleh sebagian teman karena ada juga alira-aliran spiritual yg menekankan bagian dada atau cakra jantung. Saya sendiri selalu meditasi di cakra mata ketiga dengan hasil berupa intuisi yg semakin lama semakin tajam walaupun tidak berarti bahwa saya bisa memperoleh berbagai macam penglihatan.

Beberapa kali saya berjumpa dengan teman-teman yg berpraktek sebagai dokter juga. Mereka dokter dan praktisi spiritual juga sehingga terkadang bisa tahu apa yg harus dilakukan ketika ditanya oleh pasiennya. Cuma, mereka juga bingung kenapa tidak selalu tahu jawaban dari apa yg ditanya orang.

Saya jawab, bahwa kalau apa yg ditanyakan itu ada jawabannya, maka kita pasti akan bisa menjawabnya. Kalau ditanya dan kita tidak tahu apa jawabannya, maka bilang saja bahwa kita tidak tahu. As simple as that. Memiliki mata ketiga yg aktif tidak berarti bahwa kita harus selalu tahu segala sesuatu. Yg jelas, kita akan tahu kalau kita harus tahu.

Kita akan tahu apabila orang yg bertanya itu perlu untuk diberi tahu sesuatu oleh kita. Kalau tidak ada hubungannya atau tidak perlu, maka kita tidak akan tahu.


+

PERCAKAPAN 2: BAGAIMANA MENYELARASKAN MATA KETIGA


T = Mas,

Apakah saya boleh bertanya gimana cara mengaktifkan mata ketiga kita, dan menyelaraskan dengan cakra yg lainnya?

J = Menurut saya, cakra mata ketiga kita selalu aktif. Buktinya, kalau ada yg memperhatikan anda dari arah belakang, maka mau tidak mau anda pasti akan menoleh ke belakang. Anda akan merasa ada yg memperhatikan anda dari arah belakang, walaupun mata fisik anda menatap ke arah depan.

Artinya itu apa? Artinya bahwa anda memang bisa melihat tanpa menggunakan mata fisik. Cakra mata ketiga itu adanya di kelenjar pineal, dan pineal itu melihat ke segala arah, bahkan ke arah belakang, dan itupun dengan cara menembus batok kepala.

Menyelaraskan segala-galanya tentu saja dengan meditasi. Meditasi saja dengan fokus di titik antara kedua alis mata. Ikhlas dan pasrah saja, dan fokus di sana. Terkadang rasanya seperti berat, tapi tidak usah takut, teruskan saja. Lama-lama semuanya akan selaras dengan sendirinya. Mudah bukan?


+

PERCAKAPAN 3: ARTINYA UMURNYA SAMA PERSIS


T = Bung Leo,

Aku memang tidak sengaja waktu aku membuka agenda teman kerjaku tukang masak sedang aku antar makanan. Kejadian ini mengagetkan aku. Aku bisa menemukan seseorang dengan data tanggal lahir, bulan dan tahun yg sama. Kira-kira saya kerja dua bulan dan waktu itu iseng ada agenda yg ada di tas muncul kelihatan, dan saya pingin tau isinya apa, dan aku buka halaman pertama nama temanku, lalu tangal lahir dia itulah yg membuatku terkejut. Apa arti kejadian ini Bung Leo?

J = Anda menemukan bahwa anda dan teman anda itu ternyata lahir pada tanggal, bulan dan tahun yg sama. Artinya apa? Artinya anda berdua itu seumur, umurnya sama persis, emangnya apa lagi?


+

PERCAKAPAN 4: SORONG KE KIRI, SORONG KE KANAN, TRALALALALALALALALA LALA...


T = Mas Leo , Honey,

Apa artinya "diserong" ?

J = Diserong artinya bahwa ada yg berjalan miring-miring, maybe di sebelah anda. Serong itu akar katanya mirip dengan sorong. Sorong ke kiri, sorong ke kanan, tralalalalalalalala lala...

T = Apa artinya "bernubuat" ?

J = Bernubuat artinya menceritakan hal yg akan terjadi di masa datang. Kalau anda rajin belajar, maka anda akan naik kelas. Itu artinya bernubuat, menceritakan hal yg akan terjadi di masa datang. Dan bisa terbuktikan pula. Makanya orang yg bernubuat disebut sebagai seorang nabi. Nabi itu orang sakti, bisa bicara tentang hal yg akan terjadi, in this case tidak naik kelas karena malas belajar.


+++

NOTE 44: Melihat Ular Sexy


PERCAKAPAN 1: MELIHAT ULAR SEXY


T = Siang Mas Leo,

Mas, aku mau nanya dong mas. Hari senin kemarin, di kantor pas aku lagi ngerjain sesuatu di PC kira-kira pukul 10:00 an gitu, tau-tau di sebelah kiri aku (jadi di area kepala kiri dan monitor sebelah kiri) ada sesuatu yg berjalan melingkar-lingkar. Bentuknya mirip ular tapi lebih mirip ular animasi kaya di awal film monsters inc yg badannya terdiri dari rangkaian segitiga yg panjang dan berwarna warni.

Mungkin panjangnya kurang lebih satu meter. 'Ular' itu berputar-putar aja di situ, terus aku coba merem, dia tetep ada di 'kegelapan' malah lebih bersinar. Kejadian itu berlangsung mungkin selama 10 menit, sampai akhirnya hilang sendiri.

Enggak ada apa-apa sih mas, cuma karena hal itu baru pertama kali kejadian sama aku, jadi masih kepikiran aja. Mohon pencerahannya.

J = Thanks for your question.

In my opinion, kalau seorang wanita muda mengalami penglihatan berupa ular, maka tak lain dan tak bukan the ular merupakan ular birahi yg dikirimkan oleh satu atau beberapa pria yg kurang kerjaan dan sedang mengkhayal menikmati tubuh anda. Pria itu makhluk yg paling imajinatif, suka membayangkan yg bukan-bukan apalagi kalo lagi BT.

In other words, it's energi birahi pure and simple, walaupun jarang juga yg bisa melihatnya dalam keadaan sadar. Biasanya ular-ular nakal seperti itu cuma akan muncul di mimpi si wanita. Ada yg berambut panjang, dan ada yg berambut pendek. Yg botak plontos jarang ada sekarang karena sudah tidak mode lagi. Yg paling oke adalah ular kribo, pokoknya asik deh!

Itu kemungkinan pertama. Kemungkinan kedua is energi milik anda sendiri pure and simple. Energi itu sebenarnya semuanya sama, tetapi ada yg digunakan untuk ber-birahi ria, dan ada pula yg digunakan untuk kegiatan yg secara spiritual lebih gimana gituh. Kalo buat main ular-ularan memang terasa gede banget tenaganya, dan bisa berjalan melingkar-lingkar, tapi kalo udah cape akan bobo tidak bergerak selama berberapa jam.

Energi yg sifatnya non sexual biasanya memiliki simbol berbeda. Ada yg simbolnya merpati, artinya cinta romantis. Dua-duaan aja walopun tidak ngapa-ngapain, paling jalan-jalan ke mall abis gitu pulang ke rumah sendiri-sendiri. Ada pula energi yg cuma berbentuk cahaya. Ada yg berbentuk bunga, dsb. So, walaupun ada beberapa alternatif interpretasi, the energy ular itu kemungkiinan besar memang sifatnya sexual. Kalo bukan dari orang lain, maka bisa juga dari anda. You created it yourself.


+++

PERCAKAPAN 2: PERTANYAANNYA APA?


T = Ber-ilusi/ imaginasi/ halusinasi tanpa didukung keberadaan kekuatan illahi adalah sebuah permainan ego dalam alam astral yang sangat berbahaya, sangat berbeda halnya dengan intuisi yg pada hakekatnya adalah kekuatan yg hadir dari illahi mendorong diri kita sesuai kharisma yg udah diberikan oleh Tuhan karena kasih-Nya kepada kita.

J = That's true, lalu pertanyaannya apa?


+++

PERCAKAPAN 3: JENIS-JENIS SPIRITUALITAS


T = Banyak orang sibuk mengurusi spiritualitasnya dalam kemewahan tapi di sekelilingnya orang-orang hidup dalam penderitaan, mereka keasyikan mengasah jiwanya tapi kurang peduli pada orang yang ada di sekitarnya.

Saya heran melihat fenomena seperti itu, apakah masuk dalam perjalanan spiritual yang menanjak ataukah hanya sekedar hobby atau kesenangannya saja. Mungkin mereka melakukan itu karena hanya menenangkan pikiran dan jiwanya karena terlalu banyak permasalahan yang dialami setiap hari, minggu, bulan atau tahun, penumpukan masalah yang terjadi sehingga membuat dirinya stress.

Jadi apa yang membedakan antara orang yang melakukan perjalanan spiritual dengan orang yg melakukan hanya sekedar hobby saja, dan atau orang yang mengalami gangguan kejiwaan?

J = Semuanya namanya perjalanan spiritual, walaupun tingkatnya berbeda. Ada yg perjalanan spiritualnya tampak sebagai suatu hobby, ada yg tampak professional. Ada yg gemar membicarakan spiritualitas, dan ada juga yg tidak. Dan berbagai tampak ini dan tampak itu dilakukan oleh manusia biasa-biasa saja. Semua manusia itu manusia biasa, dan memang spiritual. Manusia adalah insan spiritual karena memiliki kesadaran atau spirit yg tidak memiliki bentuk fisik tapi cuma bisa dirasakan saja.

Sebagai manusia spiritual, kita juga bisa stress dan bahkan mengalami gangguan kejiwaan. Saya sendiri berbendapat bahwa sedikit banyak dari kita sudah terhinggapi oleh stress selama bertahun-tahun, dan sedikit banyak kita juga mengalami gangguan kejiwaan dalam taraf ringan.

Lalu bedanya apa? Mungkin bedanya cuma dalam kemampuan untuk menyadari hal itu. Ada yg sadar bahwa dirinya seorang spiritual yg serius, ada yg sadar bahwa dirinya orang yg tidak serius dan cuma hobby saja. Ada yg sadar bahwa dirinya stress dan mengalami gangguan kejiwaan walaupun ringan, dan ada juga yg tidak sadar. Yg paling parah adalah orang yg stress dan mengalami gangguan kejiwaan tingkat berat tapi tidak menyadarinya. Dia tidak sadar tapi orang-orang lain bisa melihatnya.

Yg seperti itu mungkin cukup banyak juga, dan kalau tidak diminta saya tidak akan membantu. Spiritualitas itu domain pribadi, tentang apa yg dipercaya dan tidak dipercaya, tentang bagaimana enjoy hidup dan menjadi diri sendiri saja. Kalau spiritualitasnya ternyata nyungsep dan orangnya jadi stress berat, maka tidak ada orang lain yg bisa membantu orang itu kecuali dirinya sendiri yg memutuskan untuk berubah.


+++

NOTE 45: Mas, Saya Mau Meditasi


PERCAKAPAN 1: MAS, SAYA MAU MEDITASI


T = Mas, saya mau meditasi.

Tapi saya gak tau apa-apa masalah meditasi, caranya gimana, apa yg harus dilakukan. Maaf sama pertanyaan bodoh ini.

J = Caranya merem aja, diem aja, rasakan saja bahwa anda sadar karena anda sadar. Itulah yg namanya meditasi. Emangnya musti gimana lagi?


+

PERCAKAPAN 2: TIDAK ADA YG PERLU DITAKUTKAN


T = Selamat siang Mas Leo,

Saya mau nanya lagi, dalam melakukan meditasi apa boleh dilakukan di tempat tidur sebelum tidur, dan pagi di waktu subuh masih di tempat tidur?

J = Boleh aja, emangnya siapa yg larang? Saya sendiri bertahun-tahun meditasi di tempat tidur, bahkan sampe sekarang. Ini cara meditasi yg paling enak karena kalo ngantuk tinggal langsung tidur aja. Bangon tidur kalo mao meditasi juga tinggal duduk aja.

T = Agar cepat konek dalam meditasi apa yang mesti dilakukan, maksudnya posisinya atau konsentrasinya. Mungkin Mas Leo punya cara atao kiat kiat khusus dalam melakukan meditasi agar lebih kusuk dan cepat konek.

J = Rasakan kesadaran kita berada di tengah batok kepala di kelenjar pineal. Mata dibuka sedikit dan seolah-olah melihat ke arah atas dengan sudut 45 derajat. Kalo ada orang ngeliat dari arah depan, maka orang itu akan sedikit takut karena anda akan terlihat seperti setan dalam posisi seperti ini. Bayangin aja, wajahnya tenang, mata kelihatan agak terbuka tetapi yg kelihatan cuma putihnya saja.

Jacky Chen and other friends bilang kalo saya meditasi matanya kelihatan bagian putihnya aja, which is very normal karena mata saya diarahkan ke atas dengan sudut 45 derajat. Itu juga cuma dikira-kira aja karena gak ada yg jual busur buat ngukur derajat mata kalo meditasi.

T = Saya sering membaca OOBE (out of body experience), kalo nggak salah ngartiin atma yang keluar dari badan kasar pada saat meditasi. Yang jadi pertanyaan saya bagaimana awal atau tanda tanda akan terjadinya OOBE, semisalnya dalam meditasi. Trus kalo mengembalikan atma kita ke badan kasar agar kembali tersadar bagaimana caranya?

J = Mungkin sebagian teman ada yg merasa dan percaya mengalami OOBE pada waktu meditasi. Saya sendiri tidak pernah. OOBE yg saya alami selalu dalam keadaan tidur. Jadi, saya sadar bahwa saya sedang berada di alam tidur, dan saya jalan-jalan keliling rumah saya sendiri. Terkadang ada juga yg temenin. Bertahun-tahun yg lalu, pernah seorang Romo aliran Kejawen datang ke dalam tidur saya, dan saya mengalami OOBE. Saya jalan-jalan keliling rumah saya bersama dia, dan dia mengajarkan hal-hal tertentu kepada saya. Ini terjadi beberapa kali.

Tetapi tentu saja saya tahu bahwa yg muncul itu simbol saja. Mungkin kesadaran dari si Romo berhubungan dengan kesadaran saya, dan akhirnya memunculkan manifestasi berupa sensasi pengalaman OOBE di diri saya. Si Romo sendiri mungkin tidak merasakan apa-apa, dan saya juga tidak pernah cerita tentang hal ini kepadanya sampai saat ini.

Setelah memperoleh pelajaran yg tidak bisa atau sangat susah diucapkan itu, akhirnya saya tidak datang lagi setiap Kamis malam ke rumah si Romo. The lessons have been learnt, dan mungkin cuma saya satu-satunya murid si Romo yg bisa menangkap essensi dari ilmu Jawa itu. Itu juga saya dapatnya melalui OOBE dan tidak langsung diucapkan oleh si Romo.

Pengalaman OOBE dalam tidur akan membekas sekali, dan perlahan-lahan saya akan membuka mata, ingat total akan apa yg baru saja dialami. Saya tidak pakai istilah atma keluar dari tubuh kalau OOBE, jadi saya tidak pernah mikir bagaimana mengembalikannya agar masuk ke dalam tubuh. Saya percaya yg namanya OOBE itu adalah pengalaman yg berada di dimensi lain di mana kesadaran kita juga berada.

Kesadaran kita itu tetap, adanya di banyak dimensi pada saat bersamaan. Selama masih memiliki tubuh fisik, maka kita masih bernapas, tetapi kesadaran kita ada di banyak dimensi pada saat bersamaan. Cuma, fokus normal kita adalah pada kesadaran fisik atau paling jauh pada konsep-konsep abstrak yg semuanya berputar pada manifestasi fisik saja.

Dalam mimpi, ketika fokus kita bisa dikendorkan, maka kita akan bisa mengambil pengertian dari dimensi-dimensi lain di mana kesadaran kita juga berada. Apa yg diambil itu akhirnya diterjemahkan oleh otak fisik kita menjadi pengalaman OOBE.

Jadi, OOBE itu sebenarnya sudah merupakan suatu interpretasi yg dilakukan secara spontan oleh organ otak fisik kita sendiri. Kalau tidak diterjemahkan, maka kita tidak akan mengerti. Penterjemahan itu menggunakan berbagai macam simbol yg kita kenal secara fisik sehingga kita bisa menguraikannya lagi dan mengaplikasikanya dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian tentang mata batin atau mata ketiga saya dapatkan melalui OOBE yg memunculkan simbol berupa seorang Romo Kejawen yg datang mengajak saya berkeliling rumah saya sendiri. Dalam OOBE itu si Romo memegang cakra mata ketiga saya, dia pegang-pegang dan kemudian dia tunjuk suatu obyek.

"Lihat itu !" katanya.

Saya lihat obyek yg ditunjuknya, dan kemudian si Romo memegang cakra mata ketiga saya lagi. Lalu dia bilang lagi: "lihat itu !".

Begitu berulang berkali-kali sampai akhirnya saya mengerti apa yg dimaksud dengan mata ketiga. Ternyata mata ketiga itu cuma mata batin di mana kita bisa melihat obyek yg sama dengan warna yg berbeda. Terkadang warnanya bisa cerah, terkadang bisa redup, pedahal fisik benda itu tetap sama. Yg menyebabkan warna berubah bukanlah benda itu sendiri, melainkan persepsi yg ada di dalam pikiran kita. Itu pengertian mata batin atau mata ketiga yg saya peroleh langsung dari si Romo yg mewarisi ilmu Jawa tingkat tinggi dari Keraton Yogya. Dan pengertian itu juga yg saya bagikan kepada teman-teman lainnya yg bertanya. Cuma itu saja.

T = Saya pingin sekali agar mata ketiga saya bisa terbuka dengan baik, apakah ada latihan khusus atau cara untuk mengaktifkannnya, misalnya setelah mata bathin terbuka apakah energi-energi yang kita liat yang menyerupai segala bentuk mengerikan dan menakutkan dapat kita redam sedemikian rupa agar kita tidak punya rasa takut.

J = Ini sudah saya jawab secara tidak langsung di bagian atas.

Tidak ada latihan khusus bagi saya selain meditasi dengan konsentrasi di kelenjar pineal yg adanya di tengah batok kepala. Mata setengah terpejam dan diarahkan melihat dengan sudut 45 derajat ke atas. Kita seolah-olah menatap ke atas walaupun mata ditutup separuh.

Is it hard for you? Coba saja yah, itu cara kuno sekali yg dipraktekkan oleh para yogis di India. Mata harus dibuka sedikit supaya nggak ngantuk dan bobo.

Segala macam bentuk mengerikan cuma ada di dalam pikiran kita sendiri saja, dan munculnya juga cuma sekilas, itupun kalau muncul. Kalau ada bentuk yg muncul tiba-tiba, saya juga pernah sempat kaget. Karena kaget, saya berhenti meditasi dan mikir itu apaan yg baru muncul di depan mata saya. Namun akhirnya bentuk-bentuk seperti itu tidak muncul lagi sehingga saya berkesimpulan bahwa bentuk segala macam itu cuma muncul ketika kita baru mulai meditasi, setelah periode permulaan itu lewat kita tidak akan melihat apapun lagi.

Yg tetap bisa kita lihat adalah simbol-simbol yg muncul di kala kita tidur. Kita sadar bahwa kita sedang tidur, tetapi kita melihat berbagai macam simbol, dan ini bisa diartikan. Ada artinya kalau mau mempelajari simbol dan berbagai interpretasinya. Jadi, tidak ada yg perlu ditakutkan.


+

PERCAKAPAN 3: SEHARI BISA 3 X KAYAK MINUM OBAT


T = Mas Leo,

Kalau misalnya lagi meditasi kan kerasa ada medan di kedua telapak tangan. Ini tuh apa?

J = Itu namanya prana. Orang Jepang bilang namanya ki. Di Cina namanya chi. Ada yg menyebut sebagai vital energy. Kayak merek vitamin yah.

T = Iya, saya duga demikian. Kalau energinya udah ngumpul saya suka bingung mau diapain, bisa dipake untuk apa aja itu? Tinggal pakai will ya mengarahkannya?

J = Kalo energinya kebanyakan rasanya suka gatel sendiri, kepengen ngesex terus. Daripada horny mendingan dikeluarin aja. Sehari bisa 3 x kayak minum obat.


+++

NOTE 46: Antara Sunan Ampel dan Jakarta


PERCAKAPAN 1: ANTARA SUNAN AMPEL DAN JAKARTA


T = Honey,

Kalu konteks "sorry to say" tuh sebenernya bagaimana ya, aku merasa menyedihkan sebenernya, tetapi di sisi lain aku sie ngerasa kalu orang masih ngomong "sorry to say" tuh agak-agak nge-judge gethoo. Apa aku terlalu sensitive ya?

Banyak orang merasa lebih tahu kebaikan untuk orang lain dan tarik garis lurus gethoo, kalu gak di B berarti salah, kalu di S berarti loe sorry to say.

Apa gimana ya, apa whatever you named me or called me, ya gimana ya, aku lebih banyak comtemplating saat ini, and melihat fenomena gethoo, trus gimana ya kalu if we FEEL ada ketidak-tulusan hati seseorang. Gimana ya, aku masih agak-agak terpengaruh gethoo, semangat jadi kendur gethoo.

Contohnya begini: salah satu jamaah ngundang kita untuk ngaji/wiridan di tempatnya, tetapi aku ngerasa ada pamrih lainnya, biar tempatnya "bersih", alhasil aku mundur teratur.

Gimana cara mengatasi ini ya, dianggap biasa atau … eeemmm.. kalu mengatasi "hati" agak susah ya, susah ga sie?

J = Mengatasi hati memang susah-susah gampang.

On the other hand, kalo soal pamrih-pamrihan is very biasa benernya. So pasti orang yg mengundang untuk ngaji/wiridan di tempatnya mempunyai pamrih, at least buat menyenangkan hati Allah sehingga memberikan berkah berlimpah-limpah dan menjauhkan Syaiton dari kehidupan kita sehingga kita bisa happy all the time.

It's very normal lah.

Kalo jemaah mengundang ngaji/wiridan tanpa pamrih, namanya itu jemaah yg bodoh. Jemaah yg pinter akan memiliki pamrih ketika mengundang anda. Jemaah yg masih single walopun belum tentu masih perjaka, akan mengundang anda karena anda masih single dan diduga keras masih virgin.

Itu maksud terselubung yg bisa diduga dengan mata ketiga alias mata batin. Kalo anda juga ingin menjajaki kemungkinan selanjutnya ya pergi saja. Datangi saja, dan jangan lupa bawa kerudung supaya tetap diduga sebagai gadis baik-baik. Ketika keluar rumah the kerudung dimasukin ke tas aja karena di luar rumah kerudung will not matter. Mo pake kerudung kek, mo gak pake kerudung kek, is none of my business, kata mereka yg lalu lalang dengan sibuknya di jalan raya.

T = Terus saat ini aku lebih menghargai / bersama-sama dengan orang yang berusaha untuk hidup benar dalam pencarian terhadap Tuhan daripada orang yang sudah tercerahkan tapi masih kental dengan ego-ego mereka.

J = That's good, jalanin aja. Emangnya Tuhan musti dicari, by the way?

T = Padahal aku ga ada pengharapan apa-apa lhoo, santai ajah, toh itu hidup mereka, tetapi teteup ajah terpengaruh.

J = Terpengaruh apa? Terpengaruh oleh orang yg memiliki pamrih as well as kental dengan ego mereka?

T = Hhhnnngg, how should I deal with that?

J = Biarin aja, urusan orang gak usah dipikirin.

Orang memiliki pamrih dalam mempraktekkan agama adalah hal yg sangat normal.

Kalau tidak berpamrih dalam beragama hitungannya rugi. Kalo beramal dan ternyata tidak memperoleh imbalan berupa pahala dari Allah namanya mubazir. Harus pinter dong, pakai perhitungan dong. Ngundang orang ngaji/wiridan juga perlu biaya kan? Kalo ternyata Syaiton gak bisa diusir dengan acara ngaji or wiridan itu, namanya adalah membuang energi dengan sia-sia.

Dan ketahuilah bahwa Allah sangat membenci perbuatan yg sia-sia. Kita harus yakin bahwa ngaji/wiridan dengan ngundang jemaah sekampung akan membawa khasiat mengusir segala macam yg jelek-jelek dan membawa yg baik-baik. Kalo gak yakin atawa the ngaji or wiridan tidak membawa hasil yg diharapkan namanya adalah perbuatan sia-sia. Seperti membeli kucing dalam karung. Kirain isinya kucing gak taunya tikus gitu lho.

T = I will have a long long holidays. HOLY DAYS .. hah hah hah :D Dari kemaren pingin banget ke Jakarta. What for, for what, I don't know.

J = Jangan, jangan ke Jakarta.

Saya sendiri masih bertahan di Jakarta karena memiliki pamrih tertentu. Kalau pamrihnya sudah terpenuhi saya akan meninggalkan Jakarta dan living happily ever after somewhere else.

T = Apakah ini termasuk dapat wangsit gethoo. Seperti seorang teman yg dapat perintah ke Sunan Ampel, akhirnya dia pergi kesana, naahh hikmahnya didapet setelah sampai di Sunan Ampel. Is there any similarity?

J = Bisa aja seperti itu.

Kalo merasa harus ke Jakarta, ya datanglah ke Jakarta. But, for your information, Jakarta is not like Sunan Ampel. Tidak ada orang yg wiridan merem melek semalam suntuk di pelataran Monas, for instance.

Kalo mao ngalap berkah seperti di Sunan Ampel juga bisa, tetapi caranya of course berbeda. We have to seduce somebody or let somebody seduce us. Bisa dengan alesan macem-macem. Pertama jalan-jalan ke mall dulu, lalu mampir ke cafe, en after that bilang ini en itu. Tapi harus dengan orang yg ready to depart with his or her berkah gitu lho.


+++

PERCAKAPAN 2: SAYA JUGA MIMPI DILILIT ULAR


T = Mas Leo,

Saya sudah sering baca note Mas yang sayangnya banyak yang terlewat karena kesibukan ini dan itu. Saya boleh kan nanya juga? Siapa tahu Mas ada jawabannya.

Saya mau nanya, mimpi itu sebenarnya apa sih? Apakah ada artinya? Saya waktu kecil (antara 3-5 tahun-an) katanya pernah mimpi kalau badan saya dililit oleh banyak ular sampai saya ngigo jerit-jeritan dan beberapa hari saya sakit panas. Tapi mimpi itu somehow hilang dari memori saya, mama saya yang cerita kalau waktu itu saya ngigau dan teriak-teriak soal dililit ular.

Sampai sekarang saya emang agak phobia sama ular sih, entah itu trauma subconscious atau apalah itu namanya. Makasih ya mas.

J = Mimpi artinya sensasi yg kita alami di dalam pikiran kita saja ketika kita tidur. Ular itu simbol dari energi manusia, sebenarnya. Kalau wanita single mimpi ular, artinya ada energi pria yg mengejar-ngejarnya. Sifatnya sexual. Pada pihak lain, bisa saja wanita single yg bermimpi dikejar ular itu menciptakan sendiri the ular-ular yg mengejarnya. Jadi, secara fisik tidak ada pria yg mengejarnya, tetapi karena saking inginnya wanita itu untuk dililit ular, maka dimunculkanlah banyak ular di dalam mimpinya.

Kalau pria dewasa bermimpi dikejar ular, artinya ada pekerjaan yg harus diselesaikan. Kalau anak kecil bermimpi dikejar ular, maka kemungkinan besar yg mengejarnya itu adalah pertumbuhan tubuhnya sendiri. Tubuh anak kecil berubah dengan cepat, dan sensasi yg dirasakan bisa saja berupa lilitan banyak ular, serrr serrr serrr.. pedahal itu cuma bergeraknya hormon pertumbuhan saja.


+++

PERCAKAPAN 3: BERBAKAT MEMUNCULKAN BAKAT ORANG


T = Mas Leo bisa liat bakat supra seseorang tidak? Aku ada bakat tidak? Mau bisa tapi agak-agak pemalas hahahahhaha *malu**

J = Anda sangat berbakat untuk memunculkan berbagai macam bakat di orang-orang lain.

You are a very fiery person, elemennya api, jadi seringnya melihat macam-macam simbol yg muncul di mimpi. Terkadang muncul intuisi atawa pengertian di dalam pikiran. Munculnya begitu saja. Dan seringkali juga intuisi itu langsung diikuti saja, walaupun mulanya tidak tahu untuk apa.

You are very talented untuk hal-hal yg bersifat intuitif. Istilah intuitif lebih netral daripada "supra". Kalo pake istilah "supra" rasanya seperti vitamin, ntar dikirain jualan obat, pedahal yg dijual cuma konseling sehari-hari biasa saja, gratisan lagi.

Tetapi intuisinya itu lebih berupa dorongan untuk mengerjakan sesuatu tanpa tahu untuk apa. Dan energi yg kuat seperti ini juga, rasanya, telah digunakan oleh orang-orang yg ada di sekitar anda. Tanpa mereka sadari, mereka mengambil energi dari anda untuk mengembangkan bakat mereka sendiri.

And that's the reason that I said, anda sangat berbakat untuk memunculkan bakat-bakat yg ada di orang-orang lainnya.


+++

NOTE 47: Nyari Boy Friend Ganteng


PERCAKAPAN 1: NYARI BOY FRIEND GANTENG


T = Nanya masalah pacar dong mas.

Boy friend saya yang udah jalan 8 tahun akhirnya putus, susah lah masih muda, masih banyak maunya. Pertanyaannya adalah: kapan sih datang sang pengganti ? Feeling saya sih abis Lebaran deket-deket akhir tahun gituh, bener gak mas ?

J = Bener.

T = Trus ganteng gak dia ? Katanya sih ganteng, putih-putih gitu, bener gak mas ?

J = Bener.


+

PERCAKAPAN 2: BAGAIMANA MENGHILANGKAN KEINDIGOAN ?


T = Saya tertarik membaca artikel anda.

Seseorang, dulu, pernah mengatakan bahwa saya indigo. Tapi saya tidak mengerti dan tidak mengacuhkan hal tersebut. Seiring berjalannya waktu saya perlahan-lahan mengerti dengan cara saya sendiri bahwa memang saya berbeda dari anak-anak seusia saya.

Anda benar, sistem pendidikan di Indonesia TIDAK AKAN PERNAH BISA memahami anak indigo. Saya berkali-kali 'dicekal' dan tak jarang dibenci guru-guru saya hanya karena saya mengutarakan pendapat yang berbeda dari yang mereka ajarkan. Guru-guru yang dalam bayangan saya adalah sosok mulia ternyata tidak lebih dari pribadi lemah dan arogan, mereka hanya menyenangi murid penurut. Benar-benar khas Indonesia hahaha...

Saya bukan pemberontak. Saya hanya tidak bisa mengingkari nurani saya dengan mengatakan yang berlawanan dengan itu meski risikonya merugikan saya.

Saya tidak pernah menginginkan lahir indigo. Dan demi kenyamanan saya, bertahun-tahun saya melatih diri saya untuk menyembunyikan hal ini (meski kadang gagal dengan orang-orang tertentu yang mengatakan aura saya tidak bisa disembunyikan). Jadi bisakah keindigoan ini dihilangkan? Jika bisa bagaimana caranya?

J = Caranya mudah saja, yaitu mulai sekarang anda tidak usah perduli lagi dengan istilah indigo. Mo indigo kek, mo gak indigo kek, so what gitu lho!

Kalau mau mengikuti semua definisi tentang indigo, maka saya juga termasuk. Tetapi saya tidak pernah mau menyebut diri saya indigo, untuk apa? Mencari perhatian? Daripada mencari perhatian, lebih baik memberikan perhatian kepada orang lain bukan?

Kalau anda dan saya menyebut diri kita sebagai indigo, fokus kita akan semata pada diri sendiri. We pity ourselves, kita mengasihani diri kita sendiri, seolah-olah kita orang yg terlalu baik untuk dunia ini. Itu bisa saja dilakukan walaupun menurut saya sangat tidak dewasa. Kelakuan yg fokus pada diri sendiri semata bukanlah ciri dari manusia spiritual dewasa, melainkan manusia spiritual kanak-kanak.

Kita bukan kanak-kanak lagi, dan tidak perlu segala macam istilah populer yg akan menjelaskan kenapa diri kita beda. Setiap orang jelas berbeda, dan bukan hanya anda dan saya saja. Setiap orang juga pemberontak, sedikit banyak. Bedanya, orang yg mengaku sebagai indigo seperti anda akan tampil sebagai orang yg sangat naluriah, fokus kepada diri anda sendiri, dan itu bukan sikap yg dewasa.

Cara yg lebih oke adalah menjadi diri sendiri saja. Orang mau bilang anda indigo atau bukan tidak akan menjadi masalah bagi anda. Anda juga tidak akan menyebut diri anda sebagai indigo. Anda cuma akan bilang bahwa anda adalah anda. Cukup paham ?


+

PERCAKAPAN 3: BAGAIMANA MERASAKAN SENSASI MEDITASI LAGI ?


T = Mas Leo,

Menarik sekali jawaban Mas Leo tentang meditasi di Web bali-bali, sorry Mas saya mau curhat dengan Mas Leo tentang meditasi. Yang pertama saya juga ingin mendapatkan penjelasan tentang gerakan-gerakan yang sangat dahsyat sekali ketika saya melakukan meditasi melalui tangan saya bahkan sampai saya terbanting-banting jika saya mau menuruti energy itu, tetapi sebaliknya jika saya mau menenangkan energy yang datang itu, dan energy itu sangat tenang, halus dan bahkan tidak terjadi apa-apa atau menghilang dengan sendirinya. Apa sebenarnya ini mas ?

J = Sensasi saja. Anda merasakan sensasi di dalam pikiran anda, dan anda mengikutinya dengan gerak fisik. Ketika anda berpikir 'dahsyat', maka muncullah energi yg dahsyat dan anda mungkin akan bisa jumpalitan mengikuti bergeraknya energi yg asalnya dari pikiran anda itu. Ketika anda berpikir 'tenang', maka muncullah energi yg tenang. Segalanya dimunculkan oleh pikiran anda sendiri saja.

T = Dari dulu saya berpikir, diapakan sebenarnya energy itu, yang bisa saya jadikan sesuatu yang bersifat positive.

J = Gunakan saja untuk kegiatan sehari-hari. Energi etherik yg kita kumpulkan dalam meditasi rutin gunanya untuk kegiatan sehari-hari saja, dan untuk membantu orang lain juga kalau mau. Ada yg menyebutnya sebagai energi penyembuhan. Penyembuhan ada bermacam-macam, ada penyembuhan mental, emosional, fisik, dsb. Penyembuhan bisa dilakukan terhadap diri sendiri dan orang lain yg meminta. Dan energi yg muncul dari praktek meditasi rutin itu sama saja dengan energi yg dimunculkan dari praktek tapa lainnya. Doa dan wirid termasuk praktek tapa juga. Sayangnya, banyak kalangan keagamaan yg tidak bisa mencapai gelombang otak Alpha ke bawah ketika berdoa dan wirid.

Gelombang otaknya tetap berada di Beta, yaitu gelombang ketika kita melek penuh. Kalau berdoa, wirid, meditasi, dan berbagai laku tapa lainnya dilakukan dengan gelombang otak Beta, maka tidak akan terjadi penumpukan energi etherik. Gelombang otak Beta cuma berputar di sekitar tubuh fisik saja seperti ketika kita melakukan fitness dan berbagai olah tubuh lainnya. Untuk memunculkan energi etherik, gelombang otak kita harus berada di level Alpha ke bawah.

T = Yang kedua pertanyaan saya untuk Mas Leo, dulu saya baru memulai untuk melakukan meditasi saya selalu mendapatkan sesuatu yang menarik dan terlalu luar biasa kebahagiaan yang saya dapatkan, seperti melihat cahaya berbagai bentuk dan warna, mendapatkan petunjuk yang nyata di alam ini, dan terkadang tangan saya langsung bergerak sendiri di kertas, menulis sesuatu seperti gambar naga menunjukkan 8 sumber sesuai mata angin dengan masing-masing sebutan nama itu yang menghuni di masing-masing tempat dan lain-lainnya, sampai saya waktu itu dapat mengetahui orang yang akan datang ke rumah saya.

Tetapi Mas Leo, semua itu sekarang sudah total menghilang, dan lebih extreme seolah-olah saya sama sekali tidak akan mencapai yang itu lagi. Apakah ini mungkin karena ada perasaan jenuh mas ? Terus terang mas saya merasakan sangat luar biasanya dengan keadaan yang pernah saya dapatkan itu dan saya ingin mengembalikan semua itu seperti yang pernah saya alami sekitar 19 tahun yang lalu yang begitu luar biasa sekali.

Memulainya ini mungkin Mas Leo perlu tahu bahwa saya memulai meditasi ini saya diajarkan oleh seorang guru hanya dimohonkan hanya satu kali di hadapan padmasana di sebuah pura dan selanjutnya mereka tidak pernah menuntun saya lagi.

Curhat ini karena sebuah kerinduan yang semakin mendalam sekali untuk bisa lagi terulang kembali dengan masa lalu. Dan jika Mas Leo berkenan, saya mohon petunjuk bagaimana sebaiknya dengan harapan saya ini.

J = Terima kasih atas curhatnya. Saya juga mengalami berbagai hal yg luar biasa bertahun-tahun lalu ketika saya memulai praktek meditasi. Tetapi semuanya itu tidak muncul lagi sekarang. Sekarang semuanya terasa biasa-biasa saja. Ini bukan soal jenuh atau tidak tetapi soal pola pengalaman dalam praktek meditasi. Ketika kita mulai memang akan ada segala macam sensasi yg menurut kita sangat menggembirakan, luar baisa, dsb. Tetapi lama kelamaan segala sensasi itu akan lenyap. Kita tidak akan mengalaminya lagi. Tetapi apakah tingkat kita turun secara spiritual ? Tentu saja tidak.

Ketika kita semakin dewasa secara spiritual, segala macam sensasi itu tidak akan muncul lagi. Kita akan meditasi karena kita mau meditasi, dan bukan untuk merasakan segala macam sensasi itu. Kita juga tidak akan kaget lagi ketika ada kejadian ini atau itu, kita akan jalan biasa-biasa saja. Namanya jalan tengah, tidak ke kiri dan tidak ke kanan. Can you follow me ?


+

PERCAKAPAN 4: BAGAIMANA MENGHILANGKAN SIKAP RAGU ?


T = Salam Mas Leo,

Saya mau tanya Mas, saya ini orangnya ga yakinan dan ragu, meski sudah melihat bukti atau kenyataannya juga masih ga yakin, terhadap diri sendiri juga ga yakin, dan berusaha untuk tetap selalu meyakinkan diri. Saya koq bisa begitu ya Mas ? Mohon nasihat atau petunjuk supaya saya bisa menghilangkan perasaan-perasaan seperti itu.

J = Sama, saya juga seperti itu orangnya.

Orang yg memiliki banyak elemen air akan selalu seperti itu, di dalam diri sendiri selalu merasa ragu dan tidak yakin. Selalu membutuhkan pernyataan kebulatan tekad dari orang-orang di sekeliling supaya bisa merasa aman. Dulu saya parah sekali, tapi lama kelamaan saya belajar juga bahwa ternyata saya dipenjara oleh perasaan saya sendiri. Akhirnya saya berusaha untuk tidak terpengaruh oleh apa yg dikatakan atau dilakukan oleh orang lain, terutama oleh orang yg dekat dengan saya. Prosesnya tahunan, banyak jatuh bangun juga, sampai akhirnya saya bisa tidak perduli terhadap apa yg orang lain katakan atau lakukan.

Yg penting saya tahu apa yg harus saya lakukan, dan saya lakukan saja itu. Perasaan saya akan menyusul belakangan. Kalau perasaan saya masih tertinggal di belakang, saya akan tetap jalan saja karena cepat atau lambat perasaan saya akan menyusul ke depan. Kita tidak bisa hidup dengan mengikuti perasaan saja, kita harus makan dan minum juga. Makan dan minum merupakan tindakan fisik yg tidak perlu didikte oleh perasaan. Kalau lapar kita makan, kalau haus kita minum. Itu saja patokannya.

Perasaan ada juga manfaatnya. Kalau naksir orang tanpa perasaan kan gak enak. Tapi kalo orangnya juga naksir sama saya tetapi saya masih ragu terus kan akhirnya repot juga kayak saya sekarang ini yg masih terus saja bertanya-tanya dia mao gak sih sama gue, etc.

T = Dan kalo boleh tau apakah saya bakat di supra mas ?

J = Supra apa neh ? Supradin ?

T = Kira-kira bidang apa ya ?

J = Bidang pengembangan perasaan di manusia-manusia yg terlalu banyak bergerak sehingga tidak bisa merasakan apa yg ada di hadapannya.

T = Dan bagaimana cara membangkitkannya ?

J = Sekarang suka bangkit sendiri kalau ada yg bergerak-gerak dengan cepat di hadapan anda. You are the person already. Anda memang sudah seperti itu selama ini. You are a healer already, an emotional healer, seorang penyembuh emosi-emosi yg terluka. Anda selalu membantu manusia yg bergerak terlalu cepat tanpa perasaan untuk berhenti sejenak dan merasakan apa yg harusnya dirasakan.

T = Selain itu kira-kira spiritual saya bagaimana mas, mohon nasihatnya supaya bisa meningkatkannya.

J = Supaya bisa meningkat harus mengambil-alih ciri-ciri dari elemen yg bertentangan dengan elemen anda. Anda terlalu banyak elemen air, jadi harus menambahkan sendiri elemen api ke diri anda. Caranya mudah saja, yaitu berjalan saja terus tanpa memperdulikan segala teriakan perasaan anda. Kalau anda harus pergi ke suatu tempat, ya pergilah. Perasaan anda enak atau tidak enak should not matter. Akhirnya anda akan terbiasa sendiri dan tidak lagi menjadi tokoh terpenjara. Perasaan anda akan belajar juga bahwa anda sekarang lebih seimbang, lebih spiritual. Just that.


+++

NOTE 48: Pernah Dong


PERCAKAPAN 1: PERNAH DONG


T = Saya baru sempet baca postingan Leo yg seru ini (judulnya "Antara Gereja Homo dan Gereja Setan"), kalau saya belum pernah ketemu Leo, saya akan membayangkan penulis post ini adalah seorang yg sangat muda usia, energetic (well, hyper would be a better word for that, lol), ceplas ceplos, genit dan pokoknya overexcited deh...

Tapi saya ingat pertemuan pertama di Restaurant Chamoe2 dengan Leo, ternyata Leo lelaki dewasa, looking serious as a heart attack hehehehe, jarang tertawa, sesekali tersenyum kecil... profile yg conservative deh gitu, mimiknya lebih sering serius kalau sedang diskusi, dan ya tentu saja pinter meramal hehehehe...

Menarik sekali bagi saya sendiri kalau membaca tulisan seseorang, saya selalu membayangkan kepribadian si penulisnya, ada seorang author yg saya kenal, dalam tulisan-tulisannya selalu identical dengan kharakter dia sendiri, sangat menarik untuk mengetahui berapa keterlibatan kepribadian seorang penulis dalam tulisan-tulisannya.

Penulis professional seperti May Swan tentunya exceptional, May mampu keluar dari ruang lingkupnya untuk menciptakan berbagai kharakter tokoh dalam tulisannya, ada yg sama sekali bertolak belakang dari kepribadiannya, dan ada yg begitu serupa dengan kepribadian si penulis.

I know statement saya membingungkan hahahahaha,,, saya sendiri bingung gak ngerti maksud saya... (oh well...).

Pengalaman bathin Leo menarik juga, saya pengen tanya Leo, apakah anda pernah tertarik untuk berkencan dengan pria ? Hhmm hmmmm, hahahahahahaha... pertanyaan saya Leo, kenapa ya kebanyakan temen-temen saya ini bisexual ? Apakah karena dorongan sex drive (libido) yg tinggi bagi orang-orang bule atau emang ini sudah part of their liberty hampir 90% temen-temen saya swingin both ways.

Kadang-kadang mereka tidak harus menjadi lesbian untuk ber intimasi, saking sayangnya sama best friend, jadi obssesive, dari obssesive muncul chemistry, lalu bum!! mereka menjadi mesra dan melakukan hubungan intim... puyeng dah, saya sering bener digodain temen-temen cewe saya, kadang-kadang saya di sun di bibir kalau saying bye bye gitu (quick kiss ...bukan french kisses), di Indo kalau saya kiss bibir cewek bisa di gebugin dianggap lesbong hahahaha... Anyway, just a girl talk.

J = Wow, very nice experiences you have in Canada.

The question was, apakah saya pernah berkeinginan untuk berkencan dengan seorang pria? Well, pernah dong.

Kalo udah ada chemistry kan rasanya laen gituh, pokoknya enak deh, nyam nyam nyam... nyam nyam nyam...


+

PERCAKAPAN 2: NGGAK MENURUN


T = Om Leo,

Kalo kita pake dzikir, trus pada suatu hari kita minum alcohol/mabuk, terus energinya akan menurun ga?

J = Enggak.


+

PERCAKAPAN 3: ALFA DAN OMEGA


T = Mas Leo, Honey...

Aku kemaren have dinner sama a friend and his colleagues. Well, saat mau pulang menuju tempat parkir, aku liat palang githuu, bunyinya: GEREJA KRISTUS ALFA OMEGA, tapi gerejanya gak kelihatan, soalnya masuk gang.

Aku jadi remember that once upon a time, ada voice sebutin kata YESU…

Setelah aku browsed ternyata ada kedapatan: YAHWEH YESU IS THE ALPHA AND OMEGA, THE FIRST AND THE LAST.

So, setelah kurasa–rasain, dua kalimat ini berhubungan. Siapa tahu kalu jaman sebelum masehi namanya YAHWEH YESU, terus setelah beberapa peradaban kenabian berselang namanya berubah jadi KRISTUS.

Kalu di era sekarang ini masih ada gereja yang memakai nama itu, berarti ada indikasi bahwa ajaran ALFA OMEGA = CAUSA PRIMA itu masih exist di kalangan umat Kristiani.

J = Alfa dan Omega artinya yg awal dan yg akhir.

Alpha itu huruf pertama dalam abjad Yunani, dan Omega abjad terakhir. Jadi, istilah Alfa dan Omega artinya yg awal dan yg akhir.

T = Adakah gereja agnostic ? (kalo Islam agnostic ada... hah hah hah... ups).

J = Mungkin ada juga. Yg jelas banyak orang-orang yg pergi beribadat di gereja-gereja itu sebenarnya agnostic alias tidak percaya tentang sahibul hikayat tentang Tuhan yg diajarkan oleh gereja mereka. Tapi mereka tetap saja beribadat karena kebiasaan atawa memang kurang kerjaan gitu lho.

T = Apa dakoe yang kuper ya selama ini ? Apa ALPHA/ALFA OMEGA hanya sebuah kata tanpa makna buat kalangan gereja nowadays ?

J = Istilah Alpha Omega ada maknanya juga, sudah pernah diuraikan sampai mulut berbusa selama dua ribu tahun terakhir ini. Kristus sebagai Alfa Omega artinya Kristus sebagai Allah yg kekal abadi, tidak berawal dan tidak berakhir. Tidak dilahirkan dan tidak bisa mati.

Pengertian mirip seperti itu diambil alih oleh kalangan Sufi di Islam, dan diberi nama sebagai Nur Muhammad. Nur Muhammad ada di setiap orang. Roh Kristus juga ada di setiap orang.

Lalu Nur Muhammad dan Kristus itu apa, sebenarnya ? Nothing more than our own spirits gitu lho. Roh kita sendiri saja yg memang tidak dilahirkan dan tidak bisa mati. Roh kita adalah kesadaran kita.

Kita sadar karena kita sadar, cuma itu saja. Dan kita tetap akan sadar saja tanpa perlu masuk Islam, masuk Kristen, atau masuk ini dan itu.


+++

NOTE 49: Apakah Cinta Juga Konsep Saja?


PERCAKAPAN 1: APAKAH CINTA JUGA KONSEP SAJA ?


T = Suatu hari saat saya sedang duduk di halaman perpustakaan dan saya bertanya pada diri saya sendiri, kalau semua yang kita anggap 'real' di dunia ini kreasi dari pikiran manusia, 'arti' yang selama ini kita cari, apakah hanya permainan kita juga?

Ya.

Ternyata arti hidup yang saya dapat dan pelajari, arti cinta, arti persahabatan, arti kebijaksanaan dan arti-arti lainnya, adalah konsep dari pikiran manusia yang terkondisi. Pada momen itu, saya menyadari bahwa hidup ternyata tidak berarti. Namun saya kembali bertanya, apakah hidup ini harus memiliki arti agar saya bisa menjalaninya? Bisa kah saya berdiri, dengan kedua kaki saya sendiri, di dalam hidup yang tidak berarti ini?

Tentu saja bisa.

Entah kenapa, menyadari ketidakberartian semua aspek kehidupan ini, saya malah merasa hidup menjadi sangat berarti sekali. Ketidakberartian yang selama ini saya khawatirkan justru membawa meaningfulness baru bagi saya. Keberartian yang tidak bisa saya jelaskan, tapi saya rasakan, di dalam diri ini suatu hal baru berkobar. Dari ketidakberartian ini, ternyata alam semesta menunjukkan ke hadapan saya: Naked existence. Eksistensi kehidupan telanjang, non-konseptual, tidak bisa diasosiasikan dengan kemampuan linguistik manusia (yang lagi-lagi ciptaan pikiran).

Mungkin ini surga di atas dunia. Tapi kemudian saya terbayang oleh wajah-wajah manusia yang kelaparan, mengemis di pinggir jalan, tidak tahu arah. Mengantri berkilo-kilo meter di tanah gersang untuk air bersih. Tidur tak beratap, kedinginan tak berselimut.

Kita tidak akan meninggalkan mereka, Mas. Kita datang bersama-sama, dan kita juga akan pergi bersama-sama.

J = We are part of one another.

Saya sendiri tidak melihat adanya pengkotak-kotakan manusia karena saya tahu bahwa manusia bisa happy kapan saja dan di mana saja.

Manusia yg kelaparan dan mengemis di pinggir jalan tetap akan ada. Yg tidak kelaparan dan mengemis di pinggir jalan juga tetap akan ada, terutama ketika mendekati dan saat hari raya keagamaan di Indonesia. Itu tradisi yg dipertahankan. Mereka harus mengemis sehingga orang bisa beramal dan mengumpulkan pahala.

Apakah orang yg mengemis happy? Saya rasa mereka happy sebab kalau tidak happy pasti tidak akan mengemis.

Semuanya memang konsep ciptaan pikiran kita saja, bahkan konsep tentang happy dan tidak happy. Konsep kaya dan miskin. Konsep cinta dan benci. Semuanya konsep saja, dibuat oleh pikiran manusia.

Yg mungkin bukan konsep adalah the urge itself, dorongan hormon untuk bercinta itu. Tetapi obyeknya yg dituju jelas adalah konsep. Rasanya seperti ada chemistry, pokoknya suka aja. Kalau dianalisa sebenarnya itupun konsep.

Setelah menyadari semuanya akhirnya kita akan diam saja, enjoy the moment. Tapi hidup kan masih jalan terus. Masih harus bercinta dengan seseorang. Maukah dia? Kalau dia mau lalu apa? Dan kalau dia tidak mau lalu apa?

Kemungkinan-kemungkinan ini yg sebenarnya capai juga kalau dijalani. Tapi kalau tidak djalani, akhirnya mau ngapain aja? Apakah cuma jawabin pertanyaan kayak gini aja tiap hari?

Cinta, I only know that I feel it. Udah ah, jangan keterusan.


+

PERCAKAPAN 2: MIMPI KOK KAYAK FILM ?


T = Om Leo, apa kabar? Lagi sibuk ya? Kok akhir-akhir ini kayaknya nulis notes nya ga se intens dulu lagi? Kenapa ?

J = Karena saya lagi jatuh cinta, jadi maonya mikirin si dia aja.

T = Om, aku pengn cerita mimpi aku tadi pagi, boleh ya?

J = Boleh aja, please do.

T = Tadi pagi kan aku sudah bangun, dan tertidur lagi bentar. Ni ceritanya aku lagi nginep di tempat temen aku, om. Trus mimpinya gini:

Aku gak tahu ntu taun berapa, tapi yg jelas udah modern banget, kita manusia hidup di atas air, peradabannya udah keren banget om. Tapi kita (manusia) gak hidup sendiri. Tapi ada makhluk lain, aku gak tau apa, wujudnya kayak alien-alien gitu lah warna ijo, nah, mereka ntu hidup di air.

Mungkin ceritanya dulu kita hidup rukun. Tapi saat ntu (di mimpi aku) sedang ada perang antara para manusia sama makhluk-makhluk ntu.

Kita manusia ditangkap, trus dibawa ke dalam air, (aku gak tau mereka diapaìn) saat ntu aku sama orang-orang lain, menjauhi daerah-daerah di mana mungkin mereka muncul, karena makhluk-makhluk ntu bakal muncul tiba-tiba dari bawah air, trus nyeret kita ke dalem (serem banget om, aku masih inget dag dig dug nya.)

Awalnya aku ngeliat sahabat aku (di mimpiku, dia berperan jadi pemimpin kelompok manusia). Dia dan beberapa teman lain awalnya dah ditangkap, dan diseret ke dalam laut, tinggal aku dan beberapa manusia lain, nah di saat kita mencoba buat melawan, ternyata sahabat aku ntu muncul lagi dari bawah permukaan, trus nolongin lagi manusia-manusia. Cuma dia sendiri yg selamat dari makhluk-makhluk ntu.

Trus aku dan manusia-manusia lain kan ngelanjutin perang, kita ngelawan dan ngehindar trus, tapi akhrnya aku dan manusia-manusia lain (tidak termasuk sahabat aku) ntu tertangkap, kami digeret ke bawah laut.

Adegan ini ni yg aku inget banget keadaan sama rasanya. Aku dibawa sama makhluk ntu dengan perasaan pasrah tapi juga yakin kalo aku sebenernya bukan manusia yg makhluk-makhluk ntu cari. Aku pejemin mata. Trus aku ngerasa mereka membawa aku, tapi belum begitu dalam, aku buka mata, dan ngeliat ternyata aku dilepas sama makhluk-makhluk ntu, dan di depan aku ada beberapa orang (lebih dari 5 orang) dengan pakaian merah dan putih, mereka berenang ke arah aku, ìngin nolong mungkin ya.

Lalu aku kayaknya pingsan.

Dan begitu aku sadar, ternyata aku udah ada di atas lagi, dengan beberapa manusia lain yg selamat, juga sahabat aku, kita trus berperang.

Tapi aku gak tau gimana akhirnya, cerita aku terputus, dan loncat, di mana aku udah jadi sedikit lebih tua, dan menceritakan tentang perang manusia sama makhluk-makhluk itu ke seorang anak kecil. Setelah itu, aku pergi entah kemana.

Udah gitu cerita mimpi aku pagi ìni om.

Bisa kasih aku beberapa informasi tentang mimpiku ntu ga om? Karna aku sendiri juga gak tau harus menghiraukan mimpi ntu apa gak, yg jelas aku tadi pagi bangun dengan perasaan 'wow, kok kayak film gini?'

J = Emang kayak film, a very nice film. Ada warna-warni hijau, biru, merah dan putih. Yg warna kuning tidak disebutkan, so it's the key. Kuning artinya energi fisik, dan itu adalah diri anda sendiri. Fisik anda sehat, jadi mimpinya melihat segala macam yg seru-seru, enjoy aja.


+

PERCAKAPAN 3: AGNOSTIC ITU APA ?


T = Malam Mas Leo.

Mau tanya apa artinya agnostic. Tks :)). Saya baru ikut milis SI. Jadi masih banyak yg ga mudeng.

J = Tanya langsung aja mbak, tanya di milis. Tidak usah ragu untuk tanya apa saja, sharing apa saja.

T = Tanya sama siapa mas?. Kenapa harus ke milis? Terus caranya bagaimana? Lha wöng saya gaptek, ini juga baru diajarin anak untuk buka internet. Yg di milis kan udah pakar. Kalau sekolah saya ini masih TK. Hick hick hick. . . :(

J = Agnostic cuma istilah saja, biasanya untuk menyebut sikap orang yg tidak percaya kepada segala macam kisah tentang Tuhan seperti diajarkan oleh agama-agama.

Kalau tidak percaya kepada kisah Adam dan Hawa di Taman Firdaus, maka orangnya bisa disebut sebagai seorang agnostic. Artinya orang yg sudah tercerahkan dan mengerti bahwa Adam dan Hawa cuma rekayasa saja. Kalau tidak percaya bahwa Tuhan harus disembah sebanyak lima kali sehari, maka artinya orang itu agnostic.

Secara singkat, orang agnostic adalah orang yg otaknya sudah dipakai dalam hal-hal yg berhubungan dengan ajaran-ajaran agama. Ajaran-ajaran agama yg tidak masuk akal akan ditinggalkannya tanpa merasa berdosa.

Orang beragama akan merasa berdosa ketika tidak berdoa lima kali sehari, atau at least akan merasa tidak menggunakan kesempatan untuk mengumpulkan pahala melalui doa.

Orang agnostic akan bilang bahwa segala syarat supaya manusia berdoa lima kali sehari cuma konsep saja, buatan saja. Bahkan Allah yg katanya menuntut supaya manusia berdoa sehari lima kali juga cuma konsep saja. Segalanya itu konsep saja.

Pahala itu cuma buatan pikiran orang yg menciptakan agama agar manusia bisa diatur seperti kambing yg tidak menggunakan otaknya. Orang-orang beragama banyak yg tidak menggunakan otaknya atau, at least, otaknya dibekukan. Otak yg beku itu akan memaki-maki orang lain yg tidak sependapat. Dikiranya dirinya diridhoi oleh Allah karena menjalani sembahyang lima waktu, pedahal yg dijalaninya itu cuma konsep buatan manusia saja.

Orang agnostic adalah mereka yg sudah bisa melepaskan diri dari penjara buatan manusia itu. Syarat-syarat agama adalah penjara. Allah yg menuntut sembahyang adalah penjara. Kisah Adam dan Hawa yg menempatkan wanita di bawah kaki pria adalah penjara.

So, berbahagialah mereka yg agnostic karena otaknya sudah dipakai untuk berpikir sehingga bisa menjadi manusia yg merdeka.


+++

NOTE 50: Tiga Wanita Bingung


PERCAKAPAN 1: KEBINGUNGAN


T = Dear Bung Leo,

Saya kebingungan dengan diri saya yang akhir-akhir ini tidak punya ambisi lagi. Saya puas dengan beda finansial dari pasangan saya, padahal dulu saya merasa gengsi kalau tidak memiliki yang lebih. Bahkan saya merasa hina kalau ada seseorang memberi sesuatu untuk saya bahkan untuk pemberian yang bernilai hadiah. Tetapi saat ini pemberian berbentuk apapun membuat saya bahagia.

Sebetulnya kebingungan ini muncul karena 'report' dari orang-orang dekat saya yang sangat tahu persis seperti apa saya sampai dengan tahun 2003. Saya bahkan pernah ingin menyepi di padepokan tapi tidak pernah tahu di mana kah ada sebuah padepokan seperti yang ada dalam bayangan.

Memang sejak tahun 2003 saya punya keinginan untuk 'mempersiapkan' rumah masa tua yang bentuknya adalah sebuah padepokan dan ditemani orang-orang yang sepaham dengan saya, binatang-binatang yang saya suka seperti anjing, kucing, burung. Saya membatik dan menulis. Berhubungan dengan dunia luar bisa dengan memanfaatkan IT, canggih kan?

Nah, begitulah impian saya masa tua yang kelihatannya sudah menunjukkan tanda-tanda di saat saya usia 48 tahun sekarang ini. Kenapa saya Bung Leo? Yang terjadi sekarang ini sangat berbalik dengan saya yang dulu. Mohon diterawang ya, tengkyu.

J = Nggak apa-apa kok. Saya juga berbalik total dengan saya yg dulu. I am a few years younger than you, dulu very materialistic dan sekarang very spiritualistic, dalam arti bisa bercakap-cakap dengan hantu-hantu dan sejenisnya.

Apa yg anda alami sangat normal untuk manusia yg mau belajar terus. Mata batin anda terbuka bahkan sejak masih muda, cuma dulu anda masih ingin menapaki apa yg anda anggap sebagai tantangan. Ternyata tantangan itu cuma ada di pikiran anda saja, anda tahu itu sekarang. Saing-saingan ternyata hanya memperebutkan sesuatu yg tidak ada artinya. Anda dulu bisa memperolehnya, dan anda tahu bagaimana rasanya memperoleh sesuatu yg lebih dari orang lain. Sekarang anda tidak memperolehnya, dan anda merasa sama saja, tidak ada bedanya. That's a wisdom that you acquired in this life.

Mau menyepi di padepokan dengan berbagai binatang peliharaan merupakan hal yg cukup umum juga. Cuma, suami tercinta ada di mana gituh, I didn't see him mentioned. Apakah anda akan ke padepokan tanpa suami anda?

Nggak apa-apa sih. That's very normal. Saya tahu banyak teman yg merencanakan masa tua tanpa melibatkan pasangan hidup mereka selama beberapa puluh tahun. Bosen, udah gak ada chemistry lagi, mendingan deketin diri sama Tuhan, walopun benernya hal itu bisa aja dilakukan with or without padepokan. Padepokan is only an excuse, isn't it?

Cuma kenikmatan masa tua yg tenteram dan bahagia tanpa direpotkan dengan segala macam pandangan orang yg dilemparkan tanpa menggunakan otak mereka. Asbun is still the rule in Indonesia.

Saya tidak bisa menerawang, yg saya bisa cuma sharing pengalaman saja. Saya bilang bahwa saya juga sudah berubah 180 derajat dibandingkan dengan saya dua puluh tahun yg lalu. Bedanya cuma saya masih single sampai saat ini, tidak mengalami PMS (pre menopause syndrome), dan sekarang lagi jatoh cinta with somebody yg pantes jadi anak saya. Umurnya 18 taon, very cute.

Am I kebingungan? Nggak lah, bingung apaan?


+

PERCAKAPAN 2: BINGUNG JUGA


T = Bang,

Bisa minta solusi bang?

Aku kok sampai saat ini masih tergantung hubunganku sama suami aku. Kalo aku mau ambil keputusan PISAH menurut Bang Leo, apa keadaannya akan lebih baik bang? Sorry bang, aku bingung.

J = Kalau anda memutuskan pisah dari suami, paling tidak keadaannya tidak akan lebih buruk dari sekarang. Belum tentu keadaannya akan lebih baik, walaupun memiliki kesempatan untuk menjadi lebih baik, dibandingkan dengan situasi anda bersama suami saat ini yg jelas tidak akan membaik.


+

PERCAKAPAN 3: PALING BINGUNG


T = Ingin tau saja,

Menurut tarot saya berada di dunia ini hingga usia berapa? Kenapa sampai usia tersebut? Terus terang sudah lelah psikis. Dibanting terus. Mudah-mudahan mau menjawab.

J = Tarot bilang kita akan berada di dunia sampai Allah puas mencobai kita dengan berbagai macam godaan dan siksaan. Wanita-wanita yg dijajah pria harus benar-benar merasa lelah secara psikis sehingga akhirnya akan berontak sejadi-jadinya dan menjerit-jerit di KUA walaupun sang suami tetap jaga image seolah-olah malaikat yg tidak berdosa.

Wanita yg menjaga image dirinya sebagai wanita baik-baik akan memperoleh cobaan yg paling berat dari Allah, sehingga akan merasakan dibanting terus. Sampai si wanita sadar bahwa semuanya itu berasal dari pikirannya sendiri yg masih ragu-ragu untuk meninggalkan sang suami yg pernah dicintainya dan diduga suka jajan di luar itu barulah siksaan akan berhenti.

Allah bilang di Sorga juga banyak janda-janda, dan tiap janda akan dilayani oleh 72 bidadara Sorga. So, jangan takut. Biarpun menjanda, nanti di Sorga juga akan dapat pahala. Insyaalah, amin.


+++

NOTE 51: Mengungsi ke Ruang Biru


PERCAKAPAN 1: MENGUNGSI KE RUANG BIRU


T = Mumpung kepingin bicara jujur, saya ingin cerita ke Bung Leo.

Sejak pacaran sampai menikah dan sampai dengan saat ini dan mudah-mudahan sampai masa tua saya nanti saya tetap bisa mempertahankan prinsip-prinsip atau ke'diri'an saya.

Sebelum menikah saya minta dia harus punya rumah dulu. Dan, di rumah itu saya harus dibuatkan satu ruangan yang bisa saya manfaatkan untuk merenung dan saya beri nama 'ruang biru' karena biasanya saya ingin menyendiri if I feel blue...

Dan kalau saya punya rumah karena hasil kerja saya, rumah saya itulah yang ditempati. Semuanya terjadi. Satu hal lagi, sejak dulu saya merasa bahwa pernikahan yang saya jalani ini merupakan pembayaran 'hutang janji' masa lalu. Entah lalunya kapan, pokoknya itulah yang ada dalam perasaan saya. Begitu.

J = Thanks for sharing, saya juga kalau menikah nanti mau punya satu ruangan tersendiri di mana saya tidak mau diganggu-gugat. Kalau saya kepengen sex saya akan ke ruangan sebelah, dan kalau sudah puas saya akan balik lagi ke ruangan saya sendiri.

I am a very private and independent person, I could love somebody very dearly, tapi saya juga kebanyakan lebih suka sendiri aja.


+

PERCAKAPAN 2: UJUNGNYA MENERTAWAKAN DIRI SENDIRI


T = Makasih Bung Leo udah approved request saya.

Baca note anda yang terakhir mengenai kebingungan tiga wanita, saya merasa tertohok karena kebingungan yang pertama itu persis seperti yang saya alami saat ini, he.. he.. Tidak berambisi lagi, pengin menyepi, jadi petani, tapi ujung-ujungnya saya menertawakan diri sendiri...

J = Ha ha ha ha ha...


+

PERCAKAPAN 3: SIAPA OLD SOUL YG ASLI?


T = Bagaimana cara membedakan old soul dengan orang yg mengaku-ngaku kalau dirinya old soul yg asli? Bagaimana cara menemukan / mengidentifikasi kalau orang ini punya old soul?

J = Old soul yg asli tidak pernah pakai istilah "old soul". Saya sendiri tidak pernah pakai istilah itu, dan mungkin saya termasuk old soul yg asli, walaupun saya sendiri tidak mau. Saya maunya jadi new soul saja sehingga bisa falling in love sama somebody yg masih muda, jadi saya bisa terus muda juga.


+

PERCAKAPAN 4: MEMBANTU ORANG MENJADI ORANG BAIK


T = Saya R, apakah mata ketiga saya bisa dibukakan?

Agar saya bisa lebih peka?

Terus terang saya sering sekali ditipu sama orang, baik teman maupun mantan-mantan pacar saya. Tolong ajarkan saya atau ditransfer kepada saya, sehingga saya bisa peka dengan keadaan tersebut, dan mengetahui pikiran orang yang jahat terhadap saya, dan bisa mengontrolnya.

J = Kalau anda menulis seperti ini kepada saya artinya mata ketiga atau mata batin anda telah mulai terbukakan. Anda sudah tobat tidak mau ditipu, dan karena anda sudah tobat, maka ketika anda mau ditipu, maka anda akan merasakan ada yg tidak enak.

Kalau ada yg tidak enak, maka tidak perlu dilanjutkan. Itu saja caranya. Kalau anda sudah merasa tidak enak tapi tetap jalan terus saja, maka resikonya anda yg akan tanggung sendiri juga, dan tidak usah complain bahwa mata ketiga atau mata batin anda tidak terbuka.

The thing is, your mata batin always melotot, tetapi anda masih penasaran ingin membuktikan benar atau tidaknya itikad orang lain itu, yg anda sebut statusnya teman atau mantan pacar. Sekarang anda sudah puas kan?

Jadi lain kali dalam kesempatan serupa bilang saja no thankyou. Tidak usah dituruti segala ucapan orang yg bisa memiliki kesempatan untuk menipu anda kalau anda turuti. Kalau anda tidak turuti, maka kesempatan mereka menjadi hilang. Anda bisa membantu mereka untuk menjadi orang baik juga.


+++

NOTE 52: Ave Maria


KEMARIN


T = Mas Leo, Honey…

Aku kemaren diingetin Babe: “Burung bangau jangan sampai masuk ke kumpulan burung gagak“.

Instantly aku mudheng sie kenapa Babe sampai mengingatkan daku seperti itu. Yet, apakah kita sebenernya bisa memilih yang baik-baik saja di dalam hidup ini? Atau apakah kita akan menjadi penakut selama hidup? Apakah kita tidak akan melakukan uji nyali atau uji kebenaran atas statement-statement yang telah didengar atau telah dikonsepkan?

Cara belajar yang berbeda – I am aware enough to see myself different from others. Yes I sense myself that I am not my Papi's favorite student, but I know enough that I am different.

Kenapa aku masuk kawanan burung gagak? Bukan berarti aku mau jadi burung gagak, tapi aku ingin mendengar kicauan burung gagak. Apa yang terjadi di dunia burung gagak...

Gagak adalah pembeda buat bangau. Kehadiran gagak membuat aku exist, so I am able to see clearly bagaimanakah aku – si Bangau.

Agar si Bangau mengetahui perbedaan-perbedaan dirinya maka dia bergaul dengan si Gagak. This is a general meaning, not arti secara khususan loh yaaa…

J = Ya.

T = Anyway, also to let gagak know that there is bangau. Kalu bangau-bangau pada egois ga mau hang out ma gagak, apa yaaa mau jadi kayak pohon tinggi tanpa buah …YO GAK?

(Well dalam konteks reality nya banyak bangau juga yang ber-kamuflase balik lagi jadi gagak. Bangau berbulu gagak… xixixixixi).

J = That's a good alibi that you made, then?

T = Kenapa aku tidak suka membaca buku?

J = Kenapa?

T = Buku isinya cuman konsep-konsep dari minds... huuufffffsss so many many minds out there yang bisa-bisa banjiirrr bandang kalu tak ditampung. But berbanding lurus dengan otak kiri kita yang selalu berpikir complex, jadi pikiran sangatlah banyak lintasan dan “liar“, so buatku capex juga, ga baca buku ajah dah complex, so apalagi baca buku yak!

J = Ya, then?

T = But, honey, how do you deal with so many concepts you read? How do you know the right ones? I wanna see your brain... GLODAX… hiiiii kejamnya daku… maybe yang perlu diliat adalah kapasitas daya tampungnya? (Garuks garuks … hhmmm... IQ kaleee).

J = My brain isinya biasa-biasa aja, no different than other people's brains. Maybe yg beda adalah outputnya. We consume the outputs only.

T = Kenapa aku lebih suka learning dari pada studying?

J = Kenapa?

T = Beda khan yak, even though secara hakekati sama. Sama–sama belajar. Tapi bagi daku studying is so so so boring... hhhnnggg!

J = Ya, studying is boring, many know that too.

T = I do enjoy learning as the source is bervariasi, ada yang live, berwarna–warna, ada yang perlu di rasa-rasain, not just hurufs and black and white color which make me go down to sleep…ZZZzzzz…

J = Zrrrr zrrr zrrr...

T = Honey, aku kayak muntah–muntah gethoo ma dikau... hah hah hah... biar lega need your comment by the way.

Yeah I know, I have so many many things which need to be improved. Well, kita ini mahluk berproses, yang mempunyai wewenang untuk hasil akhir adalah Kami (Tuhan + Alam Semesta). So, aku juga ga mau terlalu tegang untuk mengejar target mendapat posisi alim ulama, surga tingkat ke-7, maqom, or whatever.

Mbuhlah, aku lagi belajar mengendapkan pikiran / mengerucutkan pikiran or bahasa kerennya yaitu: KHUSYU, latihannya adalah sholat ma nyetel TV.

Ada ga yaaa yang kayak daku gethoo. Latihan KHUSYU kalu di tempat yang hening khan ga ada tantangannya... YO GAK? So that’s what I wanna do.

We learn how to concentrate. FOKUS DI TENGAH.

J = Ya, keseimbangan itu adanya di tengah, walaupun di tempat ramai tetap saja seimbang karena kita merasakan yg ada di tengah itu. Bukan atas, bukan bawah, bukan kiri, bukan kanan, apaan itu ayo?

T = Eh, btw, ada fenomena aneh, di saat aku lagi contemplating air, eeh di milis juga topiknya air. Kemarin saat contemplating bintang eeh juga gethoo. So, sebenernya apa yang terjadi? Or like u ever serve to the world a concept that we are actually a vibrational energy?

J = For God's sake yes, we are vibrational energies doang gitu lho.

T = A sea water in a glass is not the ocean. But yes , it is salty water like that in the sea. Do you really want me to go to Jakarta?

J = Jangan ke Jakarta, di Jakarta banyak hantu.


+

HARI INI


T = Mas Leo, Honey…

I feel so connected to the song "Ave Maria" or at least to the song writer, Beyonce. I would love to meet the person who made this song.

Dunno why, I feel so grateful for the song and feel like deja vu or euphoria, or bliss inside me when I listen to it again and again and again and again.

How many centuries apart? How far have we been apart?

Like we could sense our own kind, I feel so alone. When I declare myself a Muslim again, it feels so wrong but I have got friends – family.

But when I declare myself a Christian again, it feels so right inside, but I feel so alone, so alone…

Now, I have to begin my life again. I have found YESU, the First and the Last.

Now see the phrase above “MY LAST MY FIRST“, yang dari awal menjadi akhir, yang akhir kemudian jadi awal. Di situ ada jeda which is called Kebangkitan – Paskah.

Seharusnya kita tahu AWAL dan AKHIR kita. Bukankah begitu? Tetapi karena suatu hal kita tidak mengenali AWAL dan AKHIR kita. Untuk menuju AKHIR ke AWAL harus tahu dulu AWAL ke AKHIR, dan dari situlah kita diharapkan menjadi manusia yang hidup berkelanjutan dengan baik dan benar, menjadi kalifah di bumi ini.

Manusia yang bisa bersaksi atas apa yang dilihat Musa atau burung merpati yang dilihat Isa, akan bisa menconfirm: itulah AWAL dan AKHIRKU, dari situlah aku berawal dan aku akan beralhir seperti DIA juga.

Saat ruh meninggalkan tubuh, di situlah tempat berakhirku, dan kemudian aku dikembalikan lagi ke bumi, dengan baju dan peran yang berbeda lagi.

Hiks hiks hiks … Lagi terhura–hura...

J = It's good, terusin aja. You got it right.

T = Hhnnngg… Mas Leo, lupa mau nanya: AVE MARIA itu apa yaakk?

J = Ave Maria artinya Salam Maria, itu Bahasa Latin. Alkisah, ketika Maria sedang mengandung tanpa berhubungan sex terlebih dahulu, tiba-tiba muncullah Malaikat Jibril di hadapannya.

Jibril lalu bicara: Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu, terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu Yesus.

Perkataan the malaikat tentu saja diucapkan dalam bahasa yg dimengerti oleh Maria, yaitu Bahasa Aram, dan itu terekam di dalam Injil. Ketika Injil diterjemahkan ke Bahasa Latin, ucapannya itu menjadi "Ave Maria". Ave Maria berarti Salam Maria.

Sebenarnya itu cuma assalamualaikum biasa saja. Assalamualaikum Maria. Tetapi sapaan assalamualaikum dari Malaikat Jibril itu lalu dibakukan menjadi doa resmi oleh Gereja Roma Katolik, namanya Doa Salam Maria atau Ave Maria.

T = Do you really want me to go to Jakarta?

J = I dunno, you have to decide about that yourself. Di Jakarta banyak hantu, y'know!


+++

NOTE 53: Apa Bener Mas Leo Bisa Melihat Hantu?


PERCAKAPAN 1: APA BENER BERTEMU JODOH TAHUN INI?


T = Om, boleh ramalin temen saya?

Namanya Y, lahir di Samarinda, September 1982.

Apakah tahun ini dia menemukan jodohnya? Soalnya selama ini dia mengharapkan seseorang yg jauh dan ga ada pastinya. Saya kasihan aja sama dia. Sampe sekarang belum punya cowok, nikah aja gak kepikiran mau nikah kapan, tapi dia masih punya keinginan untuk nikah... hehehe... tolong yah om.

J = Kalo dia mau berubah total, bisa saja dia menemukan jodoh tahun ini. Dia harus melakukan deklarasi sebagai wanita yg available.

Saya aja udah deklarasi sebagai an available single, pedahal saya much older than her, dan sampe saat ini masih perjaka tingting. Orisinil nih. Katanya saya juga bakal ketemu jodoh taon ini juga. I hope it's that person yg selalu kebayang-bayang, tapi orangnya nggak jauh melainkan dekat sekali. Very dekat di hati gitu lho. Mungkin dia juga ngerasa begitu sama saya sehingga berarti jodohnya sudah dekat, sebab yg namanya jodoh cuma buka-bukaan saja bukan?

T = Tapi om, waktu saya tarotin apa ada hubungan spiritual sama Om Leo, keluar kartu Wheel of Fortune.

J = Wheel of Fortune artinya jodoh, keberuntungan, dan lain sebagainya. Tapi pertanyaannya kan apakah ada hubungan spiritual dengan saya.

T = Apa sebelumnya Om Leo pernah kenalan sama temen saya itu buat belajar tarot? Soalnya temen saya itu pernah bilang gitu ke saya... hehehe... tolong yah om.

J = Yg nanya-nanya ke saya kan banyak sekali, she might have been one of those. Orangnya mirip sama saya, idealis dan romantis. Musti berubah juga, tidak boleh terlalu kaku seperti itu. Tidak boleh terlalu romantis karena akan capek sendiri.

Kalau yg ditunggu ternyata cuma bayangan belaka, mending banting setir dan cari orang yg lebih serius. Bilang aja terus terang bahwa she is now available, bisa diajak buat gimana-gimana gituh.

Pasti yg ngantri bakal banyak gitu lho!


+

PERCAKAPAN 2: APA BENER BISA PUNYA AURA SIAL?


T = Pagi mas,

Setelah baca tentang tiga wanita bingung itu, kok aku ikut tertarik juga untuk sekedar bertanya. O ya mas, sejak dapat saran anda untuk tidak takut terjebak mimpi/rep-repan/ketindihan, saya malah tidak pernah alami lagi.

J = That's good.

T = Nah sekarang tuh adikku sedang babak belur mas, di kantor tuh dia difitnah terus bawaannya, dari mencuri uang setelah diaudit ternyata tidak, muncul isu jual diri ampe ada foto nyebar (rekayasa telematika), kemudian saat aku telpon untuk laporin polisi (HP + telpon rumah disadap entah oleh siapa) eh isu itu sirna, tapi ganti topik jadi HP yang dipakai sekarang hasil curian, pokoknya udah berjalan hampir empat bulanan teror, cacian, ancaman, sindiran, tatapan sinis, celetukan, dll.

Ampe adikku berfikir bahwa kelahiran dia itu salah, atau dirinya membawa nasib sial. Memang sejak dulu seringkali masalah menghampiri, akupun juga tidak suka kalo dekat ma dia, walo aku sayang ma adikku ini.

J = Well?

T = Apa bener tuh mas, badan kita bisa menciptakan aura sial, padahal adikku empatinya tinggi, dia suka banget memberi apalagi ditipu orang pura-pura kehabisan ongkos tapi dia tetap aja selalu kasih. Suaminya pun sepertinya kurang care ma adikku ini, agak semena-mena kalau boleh dibilang.

J = Itu bukan aura sial tapi kebiasaan yg kebablasan. Kalau terlalu perduli sama orang, jadinya orang lain akan terlalu sembarangan sama kita.

Adik anda harus belajar untuk tidak perduli sama orang lain, tidak care sama orang lain. Itu cara satu-satunya supaya dia bisa seimbang atau balanced.

Kalau mau terus menerus pakai topeng jadi "orang baik", maka auranya akan tetap saja, akan tetap "sial" (dalam tanda kutip).

She has to change. Kalau dia mau berobah, di sini dan saat ini, maka Allah akan merubah nasibnya menjadi lebih oke luar dalem. Begitu kata Allah melalui Malaikat Jibril yg barusan muncul di depan saya. Tapi sekarang udah pergi lagi, maklum Jibril very busy.


+

PERCAKAPAN 3: APA BENER MAS LEO BISA MELIHAT HANTU?


T = Mas Leo,

Percaya ga kalo orang yg sedang berduka (maksudnya keluarganya ada yg meninggal) tidak boleh melayat orang lain selama 40 hari? Katanya bisa membawa sial kepada kedua keluarga, dalam arti bisa menimbulkan kesialan / paling parah kematian terhadap salah satu pihak.

J = Nggak percaya.

T = Ibu saya baru saja meninggal tanggal 13 juni kemarin. Lalu salah seorang rekan saya juga orang-tuanya meninggal tanggal 20 juni kemarin. Ketika saya mau melayat, rekan kerja saya, teman-teman melarang katanya tidak boleh karena bisa menimbulkan kesialan yg paling parah menimbulkan kematian terhadap salah satu anggota keluarga dari salah satu pihak.

J = Namanya takhayul, superstition, yg walaupun tidak masuk akal tetap saja dipercaya.

T = Mendengar tentang ini, usut punya usut saya baru ingat kalo dua bulan lalu pembantu baru yg kerja di rumah orangtuanya saya ibunya meninggal. Ibu saya sempat ragu mempekerjakan dia karena ibunya pembantu saya belum meninggal 40 hari. Apa iya ibu saya meninggal karena memperkerjakan pembantu yg ibunya baru meninggal? Jadi penuh tanda tanya dalam batin saya...

J = Nggak lah. Nggak ada hubungannya sama sekali.

T = Satu lagi, apa bener Mas Leo bisa melihat hantu?

J = Bener.


+

PERCAKAPAN 4: APA BENER JAWA BARAT PALING GELAP?


T = Mas Leo, Honey,

Bosen ga ma aku yang lagi cerewet?

J = Bosen banget.

T = Kenapa ya Jawa Barat lebih gelap daripada Jawa Tengah dan Jawa Timur, padahal di Jakarta itu banyak orang yang sudah tercerahka juga. Kenapa ya? Prosentasenya lebih besar malah.

Kalu digradasikan:

Jawa Tengah itu warnanya abu–abu, Jateng sendiri dibagi menjadi dua gradasi. Bagian atas itu lebih terang dari yang bawah (DIY dan sekitarnya).

Jawa Timur itu sedikit lebih gelap dari gradasinya Jateng bawah, terus Jabar, hhnnngg gelap kayak warna asep knalpot bensin solar, terus maybe kalu mo lebih dispesifikin lagi bisa, tapi males.

Terus maybe Jateng atas agak terang tuh karena ada Borobudur kale yak, yang kelihatan di situ pengumpul energi positif terbanyak adalah Borobudur, Vihara WG en juga tempat-tempat seperti kedudukan para Sunan di Jateng seperti Kudus gethoo…

Trus kenapa ya, koq cuma Jawa yang terlihat? Saat aku geser ke Sumatera selalu balik ke Pulau Jawa seolah–olah pulau di Nusantara ini selain Pulau Jawa tidak ada.

Aku pernah baca di ramalannya kitab Taurat kalau ga salah, sometime in the year of 2026 bahwa dunia ini hanya dibagi menjadi delapan karisedenan besar, dan Indonesia hanya terdiri dari Pulau Jawa saja. Apa ya ada koneksitasnya?

J = Well, ramalan bisa macam-macam dan yg penting interpretasinya. Apa yg diramalkan tidak sepenting apa yg di-interpretasikan karena kita akan melakukan tindakan sesuai dengan interpretasi kita, dan bukan sesuai dengan apa yg diramalkan itu.

Kenapa Jawa Barat (termasuk Jakarta) terlihat paling gelap dibandingkan dengan bagian lainnya dari Pulau Jawa? Mungkin karena orang di Jawa Barat tidak terlalu memakai otak mereka dibandingkan dengan mereka yg tinggal di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Spiritualitas Jawa Barat jelas paling rendah dibandingkan dengan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di Jawa Barat banyak pengajian segala macam, tapi itu bukan spiritualitas melainkan tradisi belaka.

Jawa Tengah bagian atas paling terang, disusul dengan Yogya, lalu Jawa Timur? Mungkin itu benar karena gradasi spiritualitas di Pulau Jawa memang kurang lebih seperti itu. Jateng bagian bawah agak gelap karena banyak tersaput oleh takhayul dan praktek klenik. Jawa Timur sedikit lebih gelap dari Jateng bagian bawah karena di Jatim banyak pesantren yg tidak mengajarkan spiritualitas yg rasional, melainkan hapal mati segala macam ayat. Tetapi itu masih mending dibandingkan dengan Jawa Barat (termasuk Jakarta) yg mempraktekkan tradisi keagamaan di bibir saja dan otaknya tidak dipakai.

Mungkin benar bahwa secara spiritual Indonesia bisa disimbolkan oleh Pulau Jawa saja. Saya sendiri membagi Indonesia menjadi Jawa dan luar Jawa. Untuk luar Jawa saya ambil Bali. Jadi, kalau saya sudah melakukan napak tilas dari ujung Barat sampai ujung Timur di Pulau Jawa, dan setelah itu singgah di Pulau Bali, maka artinya saya sudah menjejakkan kaki dari Sabang sampai Merauke.

Secara simbolik begitu artinya, at least it was so for me.


+++

NOTE 54: SALOME


PERCAKAPAN 1: KITA BISA PAKAI OTAK KITA


T = Saya rasa Tuhan tidak "sesempit" yg orang picik bayangkan.

J = Tuhan cuma konsep saja. Apapun yg kita mau konsepkan tentang Tuhan, ya jadilah itu. Bisa saja kalau anda mau konsepkan bahwa Tuhan menuntut sembahyang lima waktu dengan iming-iming masuk Sorga. Itu bisa saja.

As a matter of fact, masih banyak orang yg percaya konsep itu.

On the other hand, anda mau konsepkan Tuhan sebagai causa prima thok yg tidak perduli orang mau sembahyang ataupun tidak is also oke saja. Karena segalanya itu konsep, maka kita bebas untuk memilih konsep apa yg kita mau pakai. Semuanya pilihan belaka, dan adanya di domain pribadi.

Yg tidak pantas dilakukan adalah apabila kita memaksakan konsep kita tentang Tuhan kepada orang-orang lain. Itu kelakuan yg tidak beradab dan semua agama pernah dan mungkin masih terjebak dalam kelakuan seperti itu.

Al Islam yg penuh kedamaian dan universal merupakan suatu konsep yg jauh lebih baik daripada Islam yg petantang petenteng mengkafir-kafirkan sesama Muslim, contohnya.

Keduanya konsep saja, tetapi kita bisa pakai otak kita.


+

PERCAKAPAN 2: DIA YG MEMILIH SENDIRI


T = Suami saya lahir Februari 1970, selalu ada masalah dengan bosnya en lingkungan sekitarnya. Selalu disisihkan, tapi tiap ada kerjaan yg berat selalu dilimpahkan ke suami saya, kalo hasilnya baik diakuin oleh bosnya, kalo tidak suami saya terus digencet en dijelek-jelekkan.

Bagaimana solusinya pak, apa yg harus dilakukan oleh suami saya? Apa yg terjadi? Help!

Yg lebih serem kemarin bosnya bilang ke suami saya kalo sodara iparnya akan jadi pimpinannya, pedahal sebelumnya suami saya sudah bilang ke bosnya itu kalo dia en sodaranya itu ga cocok, selain itu sodaranya itu lebih rendah pangkatnya dari suami saya, duh pak bagaimana ini?

J = Tiap orang membutuhkan sesuatu yg "negatif" untuk menyeimbangkan dirinya.

Orang lain melihat penyeimbang itu sebagai hal yg jelek, seperti anda melihat perlakuan terhadap suami anda di kantornya. Tetapi, di dalam hati kecilnya kemungkinan suami anda memang "memilih" diperlakukan seperti itu untuk menyeimbangkan sisi dari dirinya yg satunya lagi.

Bisa saja suami anda merasa dirinya ugal-ugalan dan memerlukan seseorang yg mendisiplinkan dirinya sehingga tetap berada di jalur yg aman. Disiplin itu bisa mengambil bentuk seorang boss yg seperti monster. Kalau tidak ada boss seperti itu, suami anda mungkin tidak percaya bahwa dirinya bisa tetap menjadi manusia yg oke.

Kalau segala motivasi bawah sadar itu sudah disadari, suami anda bisa memutuskan akan meneruskan permainan seperti itu atau tidak? Kalau masih mau, ya teruskanlah. Dia tetap aman saja kok, sebab perlakuan apapun yg diterimanya di kantor tetap akan bisa dilaluinya. Dia sendiri yg memilih untuk diperlakukan seperti itu, maka tentu saja dia akan bisa melaluinya, walaupun mungkin dengan tetap complain di belakang boss.

Tetapi suami anda juga akan bisa memutuskan untuk menghentikan permainan itu, kalau mau. Kalau dia mau tegas terhadap boss-nya, maka perlakuan seperti itu akan stop. Ada juga kemungkinan bahwa dia harus keluar dari kantor itu, yg bisa saja dijalani kalau dia konsekwen mau menjadi manusia baru. Cari saja tempat lain.

Dengan kata lain, suami anda harus menyadari bahwa segalanya itu datang dari dirinya sendiri. Kalau dia mau berubah, maka nasibnya bisa berubah. Kalau dia merasa tidak bisa atau tidak mau berubah, maka dia akan tetap diperlakukan seenaknya. He chooses for it himself.


+

PERCAKAPAN 3: SALOME


T = Ssssttt... Mas Leo, honey... sssttt... bisix bisix yak... soale kemaren aku juga dibisikin... ppsssttt…

Maria ntu selingkuh sama guru mursyidnya… ssssttt…which is Zachary… hhnnngg aku jadi sedih dengernya, tapi… sssttt menurut logika bahwa yang namanya pembuahan itu emang harus ketemu antara ovum ma sperma, if not… hhnggg mungkin aku dah hamil dulu dulu ma dikau, kita dah punya anak banyaks, so kalu distorsi bahwa orang itu bisa punya ovum ma sperma sekaligus, apa ga menyalahi kodrat dan irodah hukum alam.

Kalu berkelamin ganda ada, tapi khan teteup ajah harus dihilangkan salah satunya, YO GAK?

Zadi, btw John ma Isa ntu saudara kandung satu ayah dunk, pantes Maria sayang banget ma John, dan di lukisannya Leonardo da Vinci, kedua bayi ini John dan Isa selalu dilukis bersama–sama dan ada Maria juga di situ.

Bisix–bisix loohh yaa… Bisix–bisix… ssstttt… sssstttt

J = Maria itu sepupu dari Elizabeth yg melahirkan John the Baptist atawa yg di Indonesia lebih dikenal sebagai Nabi Yahya.

Ayah dari John adalah Zachary yg di Indonesia dikenal sebagai Nabi Zakaria. Pokoknya the person itu punya zakar yg digunakan dalam masa tuanya untuk memproduksi seorang keturunan. Cuma satu keturunannya, yaitu Nabi Yahya.

Itu juga umurnya gak lama, sebab Nabi Yahya itu mulutnya jahil, dan dipake buat mengecam Raja Herodes Antipas yg menikahi Herodias.

Haram jadah, kata Nabi Yahya. Herodias itu istri dari saudaramu sendiri, dan menikahi istri dari saudaramu artinya berzinah.

Herodias tidak mau terima, dan berkomplotlah dia dengan anak perempuannya dari perkawinan terdahulu yg bernama Salome.

Salome lalu menari-nari erotis tanpa jilbab di depan Raja Herodes Antipas yg lalu bilang apapun yg dimintanya akan diberikan, bahkan separuh dari kerajaan. Of course Salome lalu mengikuti petunjuk ibunya untuk meminta kepala Nabi Yahya yg lalu dipancung dan ditaroh di atas talam.

Salome is a symbol of a wicked woman, makanya di Indonesia Salome lalu diartikan sebagai "satu lobang rame-rame".

Kalau kasus Isa lahir tanpa ayah namanya Parthenogenesis, suatu kelainan genetik di mana seorang wanita bisa melahirkan tanpa harus having sex terlebih dahulu. Menurut saya itu kurang enak, yg enak kalau harus having sex lebih dahulu.


+

PERCAKAPAN 4: PERTANYAAN ISENG


T = Koq masih ngobrolin agama dan Tuhan sih?

J = Pertanyaan tentang agama dan Tuhan datang dari rekan-rekan seperti anda yg bertanya. Kok masih ngobrolin agama dan Tuhan sih, tanya anda.

Jawab: karena anda sendiri yg bertanya kenapa masih ngobrolin agama dan Tuhan. Saya sendiri sudah bosen dan tidak tertarik karena saya tahu semua itu cuma konsep-konsep buatan manusia belaka. Sayangnya masih ada saja orang seperti anda yg bertanya-tanya.

Mungkin karena kurang percaya bahwa agama dan Tuhan itu memang cuma konsep buatan manusia yah? Kasihan sekali bukan?


+++

NOTE 55: ESQ dan NLP juga tidak mempan


PERCAKAPAN 1: ESQ DAN NLP JUGA TIDAK MEMPAN


T = Bang,

Kalo kita rajin meditasi kan bisa membangkitkan intuisi. Nah, bisa nggak intuisi ini dipakai buat menghipnotis orang misalnya?

J = Intuisi adalah pengertian yg muncul begitu saja di dalam pikiran kita, kita tahu bahwa kita tahu. Walaupun orangnya sumpah kerak keruk, kita akan tahu bahwa dia bohong. Walaupun dia tidak mau bicara, kita akan tahu apa isi pikirannya. Apa yg bisa langsung kita tahu itulah yg dimaksudkan dengan intuisi.

Hipnotis lain lagi, dan jenisnya ada macam-macam. Hipnotis yg dilakukan dengan seijin orangnya namanya hipnotherapi, gunanya untuk penyembuhan berbagai macam penyakit, baik yg asli berasal dari virus maupun dari pikiran orang itu sendiri yg destruktif.

Setahu saya meditasi bukanlah prasyarat mutlak bagi seorang praktisi hipnotherapi. Seorang hipnotherapist cukup melatih kemampuan dirinya untuk rileks dan menurunkan gelombang otaknya sendiri ke level alpha dan theta, yg gunanya untuk menginduksi gelombang otak pasiennya ke gelombang otak yg sama, dan lalu memberikan berbagai macam sugesti yg diharapkan akan bisa membantu penyembuhan.

Penyembuhan total dan langsung merupakan suatu pengecualian, dan sangat wajar bagi teknik hipnotherapi untuk digunakan berulang-ulang sampai hasil yg diinginkan tercapai. Ada juga kemungkinan bahwa hasil yg telah tercapai akhirnya hilang begitu saja karena ternyata sugesti yg diberikan oleh hipnotherapist kalah kuat dengan sugesti yg diberikan oleh si pasien terhadap dirinya sendiri.

Ada yg pernah mencoba untuk melakukan perubahan orientasi seksual dari seorang gay agar menjadi straight. Hasilnya cukup menggembirakan pada awalnya karena si gay itu sudah bisa melirik wanita. Tapi, ketika therapi diteruskan, ternyata efeknya cuma begitu-begitu saja which is cuma melirik doang, dan tidak berlanjut ke arah hubungan sex.

Pada pihak lain, orientasi seksual seseorang itu merupakan hal yg normal saja. Baik straight, gay, bisex, ataupun asexual merupakan orientasi yg normal. Dan usaha untuk mentherapi seseorang agar orientasi seksualnya berubah tentu saja patut dipertanyakan. Apakah ethis untuk merubah seorang pria straight menjadi gay? Kalau itu ternyata tidak ethis, maka merubah pria gay menjadi straight juga tidak ethis, karena kedua orientasi ini sama validnya. Bukan merupakan kelainan jiwa melainkan hal yg normal saja.

Lain halnya kalau orangnya sendiri yg meminta, misalnya ada seorang pria straight sudah bosen having sex with women, dan sekarang ingin nyobain gituan dengan sesama pria. Dia lalu pergi ke seorang hipnotherapist agar dihipnotis menjadi gay. Itu bisa saja, tetapi harus atas permintaan orangnya sendiri. Dan belum tentu berhasil lagi. Maybe paling jauh jadi bisex doang which is suatu kemajuan besar karena bisa having fun with both sexes.

Ada lagi hipnotherapist yg bisa melakukan regressi ke kehidupan masa lalu atau past life. Masalah di kehidupan sekarang bisa "ditelusuri" sebagai berasal dari kehidupan masa lalu. Sayangnya, tidak semua orang bisa diregressi. Kalaupun bisa, apakah benar sesuatu yg dilihat oleh pasien sebagai past life itu benar-benar past life? Yg jelas, kita cuma akan di-regressi ke dalam pikiran kita sendiri, dan yg muncul juga cuma simbol-simbol belaka. Dan belum tentu hipnotherapist bisa mengartikan simbol yg muncul, sehingga bisa saja akhirnya terjadi penumpukan takhayul yg tidak mencerdaskan.

Pada pihak lain, yg secara salah kaprah dikenal sebagai "kejahatan hipnotis" sebenarnya bukanlah hipnotis melainkan gendam. Gendam itu dilatih dengan cara konsentrasi pada cakra solar plexus ke bawah. Orang yg mengumpulkan energi gendam bisa "menghipnotis" korbannya untuk memberikan uang, dsb. Itu gendam dan bukan hipnotis karena yg digunakan adalah tenaga yg kuat sekali dan berasal dari cakra solar plexus ke bawah. Ini energi naluri dan bukan energi intuisi. Naluri seseorang yg kuat tentu saja bisa mempengaruhi orang lain yg pikirannya melayang dan tidak fokus.

Kalau kita rutin meditasi di cakra mata ketiga, kita tidak akan terpengaruh dengan segala macam gendam. Segala macam hipnotherapi juga tidak akan berpengaruh. Segala teknik rekayasan yg menggunakan kombinasi gendam dan hipnotherapi seperti dipraktekkan di berbagai pelatihan ESQ juga tidak akan mempan. Kita juga akan dengan mudah melihat segala macam rekayasa yg dipraktekkan dalam berbagai pelatihan NLP.

Sebaliknya, dengan meditasi rutin di cakra mata ketiga kita akhirnya akan sadar bahwa kita bisa memilih apa yg kita inginkan dalam hidup. Tanpa perlu membuang uang mahal-mahal buat pelatihan begituan yg menggunakan segala macam teknik rekayasa, kita akan tahu dengan sendirinya apa yg sebenarnya kita mau, dan kita akan pilih apa yg kita mau dengan sadar.


+

PERCAKAPAN 2: TUHAN KITA SELALU BERUBAH


T = Mas Leo,

Aku percaya adanya Tuhan. Cuma yg aku tidak percaya adanya species yg berperilaku sebagai Tuhan. Berhak menghukum siapa saja.

J = Species yg berperilaku sebagai Tuhan cuma ada satu di seluruh alam semesta ini, namanya homo sapiens atawa manusia.

T = Kenapa mempersepsikan Tuhan begitu bengis ya. Pedahal Tuhan kami berdua sama.

J = Kalau anda mengatakan bahwa Tuhan dari anda berdua sama, maka kemungkinan besar anda cuma menipu diri anda sendiri. Persepsi Tuhan oleh manusia ada berbagai macam ragamnya, sebanyak jumlah manusia itu sendiri. Tuhan bagi anda adalah Tuhan yg anda persepsikan, dan Tuhan dari orang yg anda sebut sebagai "berperilaku sebagai Tuhan" adalah Tuhan yg lain lagi, yaitu Tuhan yg dia persepsikan.

Tuhan itu banyak, sebanyak manusia yg ada di dunia ini.

T = Kayaknya susah mengubah pola pikir orang ini.

J = Jangan berputus asa, coba saja orang itu diikutkan training ESQ atau NLP, siapa tahu Tuhan kasihan sehingga berkenan mengubah pola pikirnya. Kalau pola pikir dari orang itu berubah, maka Tuhan yg dipercayai olehnya tentu juga akan berubah. Tuhan kita selalu berubah, you know?


+

PERCAKAPAN 3: CARA KERJA PIKIRAN KITA


T = Pagi Mas Leo,

Karena dah bosen dengan tema Tuhan maka saya ingin tanya dengan tema mimpi. Dini hari tadi aku mimpi, rumah ortuku di Ponorogo jadi rumah tua (tapi kayak peninggalan zaman kuno aku melihatnya). Keanehan aku rasakan di pojok barat selatan kok tiba-tiba ada kamar mandi + wc seharusnya itu rumpun pisang (di luar pagar jemuran).

Dalam mimpi saya kloset jongkoknya hitam, kemudian ada seorang ibu-ibu besar sedang membersihkan dan dia ngeluh sangat susah sekali, kemudian saya berfikir akan ngasih dia sekitar 50 ribuan (sambil mikir berapa pantesnya 30 ribu /50 ribu). Tiba-tiba saya kepikiran toilet di luar ini buat apa, apakah untuk tamu? Tapi kan udah ada toilet untuk tamu dengan kloset duduk + lebih bersih... Kemudian aku terbangun mas. Tahu maknanya nggak mas?

J = Secara spesifik saya nggak tahu maknanya. Makna spesifik harus diberikan oleh anda sendiri.

T = Nah, mumpung inget.

Awal Februari lalu pulang dari Aceh (kerja) saya mimpi, awalnya seperti di atas bukit ketemu kakek-kakek dengan rangkaian janur kuning, bicara tidak jelas, kemudian muncul nenek-nenek bawa rangkaian janur hijau menemui kakek itu, bicara tidak jelas berhadapan dekat. Kemudian tiba-tiba berubah di halaman rumah ada harimau sangat besar sekuda gemuk gitu, dalam mimpi saya posisinya ngintip dari kaca di ruang tamu shock liat besarnya. Kemudian harimau itu lari meloncat ke arah timur lompat ke jemuran (lantai 2) saya langsung inget ada anak, kemudian berusaha memanggil anak + si mbak untuk nutup semua pintu.

Si mbak cuek malah megang daun kelapa hijau yg dirangkai (inget yang dipegang si nenek-nenek di bukit), kemudian saya terbangun. Selisih satu hari anak saya sakit, lima hari sehat ganti si mbak yang sakit, tiga hari kemudian sehat.

Apakah ada hubungannya, mimpi dan kenyataan ato dua hal yg berbeda dan tidak terhubung, tapi selama ini kalo saya amatin, jika mimpi nenek tua itu beberapa hari anak saya akan sakit, entah cuman batuk pilek, ato radang tenggrokan, pokoknya yg pake demam lama 3-5 hari.

J = Karena anda sudah percaya ada hubungannya, maka apabila anak anda akan sakit, maka sebelumnya anda mungkin akan bermimpi tentang nenek tua itu. Pikiran kita bisa bekerja seperti itu, dengan simbol-simbol yg artinya kita berikan sendiri. Kalau kita artikan bahwa munculnya nenek tua akan mendahului datangnya sakit, maka besar kemungkinan itulah yg akan terjadi.

Primbon bekerja seperti itu juga, ada simbol-simbol yg sudah dipersiapkan artinya apa. Cuma, tentu saja artinya cuma berlaku bagi orang yg menulis primbon itu sendiri dan mereka yg mengikutinya. Untuk orang lain, simbol yg sama artinya lain lagi.


+++

NOTE 56: Akan Bisa Pregnant


T = Adalah banyak manusia yang tak menyadari bahwa diri mereka tidak tahu. Bagi yang tahu dan ingin kemudian memberi tahu adalah suatu beban berat bagi dirinya. Beban yang harus dipikul saat yang tidak tahu dikasih tahu tapi tak mendengar, tak mau berpikir, tak mau melihat, lalu kemudian bagaimanakah mereka memahami ?

J = Bagaimana ?

T = Penolakan dari yang tidak tahu adalah suatu hal yang sangat membuat dia bersedih. Mengalir air mata dari wajah bersihnya. Wajah yang bersih dan bersinar itu bersedih atas manusia–manusia yang masih tersesat (tidak tahu), tetapi di saat diberi tahu, mereka memalingkan muka dari pengetahuan tentang kebenaran.

J = Hmmm...

T = Apakah ini tugas berat yang harus ditanggungnya itu ? Tak mengharap balasan dari Tuhan, tak mengharapkan kepopuleran atas namanya. Oh tidak... sekali lagi dia tidak menginginkan apa–apa selain ingin membuat manusia–manusia ini menuju terang benderang.

J = Apa tidak silau di tempat terang benderang ?

T = Ketulusan hatinya bisa dirasakan saat kalimat–kalimatnya bergetar dari bibirnya.

J = Wow !

T = Apakah ada yang lebih dari apa yang bisa kau rasakan saat ini ? Melihat segala usahamu berujung kepada kesia–siaan.

J = Hmmm...

T = Tetapi tidak semua, masih ada sebagian sahaja yang mampu mencercap pengetahuan itu.

J = I guess so.

T = Teruskanlah wahai manusia tentang kebodohanmu itu. Inilah mengapa bumi masih terhampar. Masihkah ada simbol yang tidak terpecahkan ? Kenapa manusia begitu bebal ? Begitu menyukai pikiran ?

J = Kenapa ?

T = Pikiran akan sangat menyiksa, sangat menyiksa, inilah berawalnya neraka dunia.

J = Iyalah, makanya saya juga tidak mau mikir. Kalo mikir jadi BT sendiri.

T = Aku hanya bisa ikut merasakan kesedihan dalam dirinya, air matanya mengalir saat dia memandangku dan berkata “Bantulah manusia–manusia yang masih tersesat, bawalah mereka kepada terang .“

J = Ya udah, bawa aja, kalo orangnya mao.

T = Aku belum mampu. Aku tidak mau gegabah. Aku membutuhkan tanda–tanda apakah memang Tuhan Alam Semesta menginginkan aku. Ya Illahi Robbi , You are my first and my last, Heaven on Earth, at Your fingertips my destiny has been written. To Whom I shall give my life.

J = Hmmm...

T = Aku gak tahu koq mau nulis kayak begitu. Aku kasih ke Mas Leo ajah, at least uneq-uneqnya dah tersalurkan. Do you still want me to come to Jakarta ?

J = For God's sake dateng aja, tapi belom tentu bisa ketemu saya karena saya very busy. BUSY.

If you were a boy, you could certainly come to my place and kita bisa bobo bareng. But because you are a woman, kita tidak bisa melakukannya karena memiliki kemungkinan terjadinya kehamilan. Kalo with a boy tidak akan hamil walopun tidak pake kondom. Begitu kata Jibril sambil bisix bisix...


+++

NOTE 57: Allah Ta'alla


PERCAKAPAN 1: ALLOH TA'ALLA


T = Maaf bapak-bapak,

Anda tidak akan bisa mengenal atau mengetahui tentang Tuhan jika anda mengenalinya dengan otak kita saja, tapi kita perlu hati untuk bisa mengenalnya. Otak itu sangat terbatas kemampuannya. Apakah bapak-bapak merasa sudah mampu untuk mengenali Tuhan dengan otak bapak-bapak, coba saya tanya!

J = Jelas otak anda sangat terbatas karena anda tidak bisa melihat bahwa pembaca notes ini yg berasal dari kalangan ibu-ibu juga tidak kurang banyaknya dibandingkan dengan mereka yg bapak-bapak.

Kenapa anda tidak menyapa bapak-bapak dan ibu-ibu? Kenapa anda hanya menyebut bapak-bapak saja dan mengabaikan yg ibu-ibu? Menurut pendapat saya karena anda sengaja membatasi cara kerja otak anda, bahkan untuk hal-hal yg sangat simple seperti itu.

T = Bagaimana alam semesta ini terjadi, semuanya ga akan ada yang tau, itu cuma berdasarkan penelitian dan memberikan kesimpulan yang di kira-kira, karena tetap ga menyaksikannya waktu terjadinya alam semesta ini kan.

J = Siapa yg ngomong tentang terjadinya alam semesta?

T = Coba direnungi lagi tentang keterbatasan otak manusia itu pak, makanya Alloh Ta'alla itu nyuruh kita untuk mengenalnya dengan hati, karena Dia tahu kita ga akan mampu.

J = Otak manusia bukan terbatas melainkan belum digunakan dengan maksimal. Anda sendiri di sini menggunakan kemampuan otak anda di bawah manusia rata-rata. Bapak-bapak yg anda sangka kemampuan otaknya terbatas itu lebih menggunakan otaknya dibandingkan dengan anda.

Kalau anda menggunakan otak anda dengan wajar, maka anda akan mengerti bahwa Alloh Ta'alla yg anda sebutkan itu cuma konsep doang. Itu buatan pikiran kita sendiri. Kita bilang Alloh Ta'alla nyuruh kita begini dan begitu. Pedahal, Alloh Ta'alla yg nyuruh kita begini dan begitu adalah buatan kita sendiri. Fantasi kita sendiri.

T = Hati dengan iman (Yakin).

J = Itu konsep anda sendiri juga yg sangat terbatas. Iman kepada apa? Kepada Alloh Ta'alla yg cuma konsep buatan otak manusia belaka? Anda bermasturbasi saudaraku. Dan tentu saja anda telah mencapai klimaks berkali-kali. Itu cara kerja agama, mencapai klimaks rohani dengan konsep yg diciptakannya sendiri.

T = But it's ok, toh kita akan bertanggung jawab sendiri-sendiri.

J = Sekali lagi, otak anda tidak dipakai di sini. Kita semua bertanggung jawab sendiri-sendiri saat ini dan bukan nanti. Bukan akan, melainkan sekarang. Anda bertanggung-jawab atas apa yg anda alami dalam hidup, yg terjadinya mengikuti apa yg anda percayai. Kalau anda percaya kepada Alloh Ta'alla, maka sikap anda akan seperti ini. Kalau anda tendang Alloh Ta'alla, maka anda akan menjadi manusia yg lebih memakai otaknya. Semuanya itu pilihan.

T = Hati-hati yah hidup ini cuma sebentar kok, jangan sampe nyesel. Kalo tiba-tiba dalam tidur kita, kita bermimpi buruk untuk selamanya.

J = Anda berkhotbah terhadap diri anda sendiri, dan itu sah saja. Anda mau takut ini dan itu merupakan hak yg ada di diri anda. Anda mau bilang Alloh Ta'alla menurunkan kitab suci juga tidak ada yg larang, walaupun saya sendiri akan bilang terus terang bahwa menurut saya Alloh Ta'alla itu juga cuma konsep doang.

Kitab suci yg anda pegang merupakan hasil budaya manusia, hasil otak manusia. Alloh Ta'alla yg anda puji setinggi langit juga merupakan hasil olah pikir otak manusia.

Kalau anda mau pakai otak anda secara lebih wajar, anda akan bisa menangkap apa yg saya maksud. Sekali lagi, otak manusia itu bukannya terbatas, melainkan kurang di daya-gunakan. Banyak manusia masih malas menggunakan otaknya untuk berpikir dan maunya menerima saja apa yg didengarnya tentang Alloh Ta'alla.

Pedahal kita bisa tendang konsep Alloh Ta'alla yg sudah usang dan tidak menghormati kaum wanita itu. Dan kita bisa menciptakan konsep Alloh Ta'alla yg sudah direformasi dan lebih ok. Bisa saja.


+

PERCAKAPAN 2: WANITA MUDA BER-AURA PRIA


T = Maaf,

Kemarin saya mengganggu kesibukan anda dengan menelepon anda. Yaa, waktu itu memang banyak hal yg ingin saya luapkan. Saya berada dalam taraf kebosanan dan tidak mendapatkan jawaban yang berarti.

J = It's ok. Suaranya seperti seorang pria yah dan, for your information, saya bisa merasakan tergetar di cakra sex kalau mendengar wanita muda yg berbicara dengan aura pria.

T = Saya tidak tahu kenapa banyak hal-hal yang keluar dari pemahaman saya, ataukah pemahaman saya yang lepas? I don't think well about it @_@

J = Tidak ada yg lepas, tetapi anda sangat tidak sabar untuk mengerti segalanya dengan sejelas-jelasnya. Pedahal tidak ada yg benar-benar jelas kecuali Alloh Ta'alla, dan itupun bisa sedemikian jelasnya karena memang itu cuma konsep sintetis saja alias hasil godokan berulang-ulang sehingga steril dan bisa digunakan terus menerus untuk menyuntik otak manusia sehingga semakin lama semakin tidak dipakai untuk berpikir.

T = Merasa tidak mendapatkan penerimaan seperti yang saya bayangkan. Nilai-nilai yang telah saya teguhkan tidak mendapatkan tempat sebagaimana mestinya.

J = Tentu saja anda tidak akan mendapatkan penerimaan karena anda menggunakan otak anda untuk berpikir. Anda akan diterima dengan sangat antusias dan terbuka kalau anda tidak menggunakan otak anda dan cuma mengulang-ngulang serum merek Alloh Ta'alla yg telah disuntikkan oleh orang lain ke otak anda. Masa belom tau sih?

T = Seperti pernyataan saya sbb:

*Penerimaan dogmatisme yang diterima secara kasat mata seringkali menimbulkan pertanyaan akan hakikat dari hidup ini. Tapi apakah hidup bisa memberikan nilai jika kita melumat habis apa yang tersurat, bukan yang tersirat? Pertanyaan yang berimajinasi dan menonjok pikir that finally mendeferensiasikan dalam petak-petak derajat manusia, telah sampai atau belum dia pada taraf sempurna as the PERFECT ONE. Di mana setiap kesempurnaan adalah bagian dari imaji, setiap pencapaian adalah dalam persepsi, dan setiap makna dalam terminologi. Bukan masalah bias diversifikasi saja, tapi lebih pada kelanjutan pada Yang Maha Bias, Maha Tawar (Limitasi)*

Another:

*Nuraniku yang lebur hancur dalam resesi kebesaran Absolut. Kemuslahatan yang mencuat untuk kesekian kalinya. Bertabur debu nyiur kasat mata. Cakra rajawali yang membuka dunia baru.*

Bagaimana tanggapan anda? Any reason yet?

J = Sangat pria sekali. Saya suka terangsang sendiri kalau menemui wanita muda yg memiliki aura pria.

T = Oh ya, saya juga sebal dengan UAS saya, masa soal-soal ujian rata-rata menggunakan kemampuan hafalan. Trus apa essensi yang akan kita dapat, bukankan itu adalah pembodohan? Kita hanya menggunakan proses recalling dari struktur memory tanpa membuat pemahaman yang jelas tentang kebenarannya.

Really da*n my final test! Sewaktu protes cuma ditanggapi dosennya bahwa kalau memang ujiannya seperti itu dan dirasanya bahwa menghafal tidak sulit... Aargh!!

J = Aargh!!


+++

NOTE 58: A Delivery Boy from Heaven


PERCAKAPAN 1: KATA SIAPA?


T = Salam kenal Mas Leo,

Trima kasih mas telah menerima permintaan pertemanan saya. Saya baca di sebuah mailing list, menurut Mas Leo karakter dasar seseorang dibagi menjadi 4 elemen, yaitu api, air, tanah dan udara. Menurut Mas Leo, saya termasuk elemen yang mana?

J = Mostly tanah.

T = Apa artinya?

J = Artinya mau yg pasti-pasti saja, tidak mau melakukan hal yg tidak membawa hasil, slow but sure, penuh perhitungan.

T = Dan bagaimana menyeimbangkannya?

J = Menyeimbangkannya dengan cara bicara atau menulis apa adanya saja, komunikasi dengan orang lain. Dengan cara itu akhirnya anda akan bersikap lebih terbuka dan tidak terpaku di satu sudut pandang belaka.

T = Katanya mas bisa tau tanpa melihat wajah seseorang.

J = Kata siapa?


+

PERCAKAPAN 2: PANGGIL LEO SAJA


T = Halo Pak Leo,

Saya sudah baca artikel bapak mengenai mata ke-3 dari yahoo groups. Saya jadi tertarik nih untuk membuka mata ke-3 saya. Tolong kasih tau dong gimana caranya dan apa yang perlu dilakukan untuk membuat mata ke-3 saya tetap aktif. Mohon bantuannya. Thx.

J = Udah terbuka sendiri dari sononya jadi tidak perlu repot-repot lagi seperti yg mutlak harus dilakukan oleh orang-orang yg promosi Alloh Ta'alla dan tetap tidak sadar bahwa Alloh Ta'alla yg dia sohorkan itu cuma merupakan kreasi dari dirinya sendiri saja.

Orang yg sudah tahu tentang hal itu berarti mata ketiganya telah terbuka, tahu bahwa dirinya merupakan bagian dari All That Is atau kesadaran universal yg ada di semua manusia tanpa membedakan latar belakang suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, orientasi seksual, usia dan difabelitas.

Kalau masih fanatik artinya mata ketiganya tertutup rapet, walopun sholat jungkang jungking dan teriak-teriak ya Alloh, orangnya tetap saja memiliki batin atau mata ketiga yg beku. Bekunya mirip dengan es batu, dan mencairkannya mudah saja benernya, yaitu cukup dijemur di bawah sinar matahari.

Setelah dijemur beberapa jam di bawah sinar matahari, orang itu akan berteriak-teriak lagi: ya Alloh, ya Alloh,... begitu teriaknya.

Sampai kapankah cobaan ini akan kau berikan pada diriku yg rajin sholat lima waktu, begitu jeritnya dengan histeris sambil nangis-nangis.

Tapi Alloh Ta'alla tetap akan diam saja karena memang tidak punya mulut.

Akhirnya orang itu akan sadar juga, cepat atau lambat orang itu akan mengerti bahwa yg berbicara itu cuma dirinya sendiri saja. Alloh Ta'alla cuma pelengkap penderita, semacam supplemen yg diberikan agar orang merasa berdialog dengan suatu kesadaran lain. Pedahal yg diajak berdialog itu cuma kesadaran yg ada di dirinya sendiri saja.

Ketika orang itu menyadarinya, kebekuan batinnya itu meleleh, dan mata ketiganya terbuka sehingga bisa melihat segala sesuatu apa adanya saja.

T = Satu lagi nih pak, saya manggilnya bapak atau kakak ya?

J = Panggil Leo saja dan, for your information, saya sukanya sama yg jauh lebih muda dari saya, jenis kelamin gak masalah.


+

PERCAKAPAN 3: ITU TIDAK ANEH


T = Mas Leo,

Saya tetap tidak paham terhadap species itu. Ketaatan beribadah luar biasa. Menurutnya sudah tobat. Tapi perilaku terhadap sesama tetap semena-mena. Ibadahnya untuk apa ya mas? Cuma mau mengambil hati Tuhannya agar memberi surga. Cara berpikir yg aneh.

J = Itu tidak aneh.

Banyak orang di Indonesia masih seperti itu cara berpikirnya. Jadi, Tuhan itu kan tukang ngitung amal dan ibadah. Nanti ditimbang banyakan mana amal ibadah dibandingkan dengan dosa-dosanya.

Untuk mengurangi dosa-dosa, kita bisa nyogok Tuhan melalui amal zariah, sumbangan untuk yatim piatu, panti asuhan, janda-janda, maupun amplop bagi para ulama.

Yg penting kita tahu bahwa amal ibadah kita lebih banyak dari dosa kita sehingga kita akan masuk Sorga.

Saya akan diberikan bidadari atau bidadara bugil sebanyak 72, tergantung orientasi seksual saya sewaktu masuk Sorga.


+

PERCAKAPAN 4: JANGAN DI-SHARE KEMANA-MANA


T = Om Leo,

Mau curhat lagi neh, tapi jangan di-share kemana-mana yah?

J = Artinya harus di-share kemana-mana, then?

T = Gini om, aku ini sering banget dan gampang masuk ke dalam bawah sadar, ada efeknya gak sih om?

J = Ada.

T = Kebetulan, saking gampang masuk ke bawah sadar, karena aku pake kacamata jadi pusing, tapi kalo gak pake kacamata gak pusing, apa aku gak minus yah?

J = Alam bawah sadar anda of course tidak minus. Jadi kalo lagi mao liat yg aneh-aneh, plis kacamata itu dibuka dulu. Saya sendiri selalu buka tutup kacamata, kacamata dipakai untuk melihat yg jauh saja, kalau melihat jarak dekat tidak perlu pakai kacamata karena akan mengganggu pemandangan.

T = Terus juga, saking gampangnya, aku sering ngelihat yg aneh-aneh, inilah, itulah... hmm...

J = Hmmm juga.

T = Trus om, aku sering banget ngelihat sebuah penglihatan di bawah sadarku, aku bingung sendiri, apakah yg aku lihat itu bener ato tidak, soalnya kadang kalo aku cuekin, ternyata ada hubungannya dengan kenyataan, soalnya aku itu orangnya gak yakinan gitu om.

J = Semua yg terlihat di alam bawah sadar memiliki hubungan dengan alam fisik. Cuekin saja, habis mau diapain lagi?

T = Kadang aku teriak sendiri tanpa sebab, tapi sebenernya ada hal yg membuat aku teriak sendiri, karena aku ngeliat dua dimensi sekaligus, pengen teriak rasanya om... hiks hiks...

J = Ngapain teriak-teriak?

Kita ini bukan orang beragama sehingga tidak perlu teriak-teriak kepada Alloh Ta'alla up to five times a day.

Kalau ngeliat dua dimensi sekaligus, kita enjoy aja, kita bisa bandingkan yg mana yg simbolik dan yg mana yg real, walaupun sebenarnya yg kita anggap real atau fisik itu juga simbolik. Segalanya itu simbol belaka, dan yg essensial hanyalah kesadaran kita.

Kita sadar bahwa kita sadar, dan segala impressi itu datang dan pergi. Ternyata cuma imajinasi kita saja, fantasi kita, emosi kita, pemikiran kita. Termasuk di sini yg namanya Alloh Ta'alla dan berbagai sahibul hikayatnya.

Karena kita mengerti segalanya datang dan pergi, dan yg tetap cuma kesadaran kita saja, akhirnya kita akan enjoy saja. Enjoy saja segalanya tanpa bilang haram dan halal, tanpa perlu ngajarin orang supaya jadi orang bener atau tidak bener.

Istilah lainnya adalah non attachment atau ikhlas dan pasrah. Kenapa non attached? Kenapa ikhlas dan pasrah?

Karena kita tahu bahwa kita sadar, memang sadar, memang ada. Cuma itu saja inti dari spiritualitas yg asli menurut saya.

(I had a vision about you this morning, kayaknya saya mulai suka neh, tapi jangan di-share kemana-mana yah?).


+

PERCAKAPAN 5: A DELIVERY BOY FROM HEAVEN


T = What's so special about me? I'm just a delivery boy.

These words, aspirations, are not mine. I open myself and let everything flow through. I exist for you and for humanity. I finished the ride a long long time ago, but I came back to take this ride all over again with others, so that we can go to heaven together.

J = I knew you were a boy from heaven, I only didn't realize that you were a delivery boy. A heavenly delivery boy is an angel, dan biasanya punya messages. Please say something.

T = I think it's because we verbalize things too much.

The moment we feel beauty, feel love. We feel the energy and we know it's real. And that's that.

But then we try to explain it in words. In rationalizations. And it loses its fulness, its wholeness, sacredness.

J = Wow, so shall I keep my mouth shut.

I feel it, and that's it.


+++

NOTE 59: Seperti Diinjak Gajah


PERCAKAPAN 1: SEPERTI DIINJAK GAJAH


T = Mau nanya nih om.

Seperti yang saya baca dari catatan-catatan om, om itu bisa nafsir mimpi ya?

J = Hmmm...

T = Ceritanya gini om, beberapa malam lalu saya mimpi aneh banget. Dalam mimpi saya, saya itu tidur di tempat tidur saya seperti biasa, terus ada cahaya putih, indah dan sangat terang tapi tidak menyilaukan.

Cahaya itu tepat mengenai dada saya, dan saya merasakan kesakitan yang amat sangat, sakit banget, dada seperti diinjak gajah kali.

Sayapun meronta-ronta, dan sampai akhirnya terbangun.

Mimpi itu kelihatan nyata banget, dan sampai sekarang masih terbayang-bayang. Apa arti mimpi saya ya om?

J = Energi yg masuk ke dada, rasanya mula-mula sakit tapi akhirnya tidak berasa lagi.

Menurut saya, anda memperoleh kemampuan penyembuhan luka-luka batin. Kemampuan itu datang begitu saja, katakanlah dari Alam Semesta. Letak energi itu di dada anda, sehingga orang-orang yg memiliki luka-luka batin bisa datang kepada anda, dan anda akan mampu menyembuhkan mereka.

Caranya terserah anda. Mungkin dengan bicara saja, menulis saja, atau cukup dengan melihat saja. Tetapi orang-orang yg memiliki luka batin dan tidak bisa sembuh itu akan merasa terbantu oleh anda.

Menurut saya itu artinya, but you have to give it a try.

Coba saja.


+

PERCAKAPAN 2: NAMANYA KRISIS IDENTITAS


T = Bung Leo,

Yuk ngobrol masalah Pilpres yg tinggal dua hari lagi:

Saya dengar berita, Forum Spiritual Peduli Cirebon - FSPC akan memanggil jin-jin untuk membantu pengamanan Pilpres nanti. Menurut ketua FSPC ada upaya pihak tertentu ingin menggagalkan pemilu atau menggeser SBY sebagai presiden.

Kok saya jadi bingung, katanya negara kita ini masyarakatnya religius dengan populasi terbesar agama Islam, lha kok perbuatan-perbuatannya malah musyrik begini? Lha emang Jin bisa ya jadi "Satpam", kalo gitu apa gunanya polisi dan hansip mengamankan Pemilu?

Tapi, maap, btw Bung Leo katanya bisa liat Jin? Kalo bisa, saya pesen satu donk, yg cantik seperti Diana Pungki, yg sekaligus bisa jadi bodyguard saya :)

J = Pesennya bukan sama saya tapi sama FSPC, Forum Spiritual Peduli Cirebon, yg menurut keterangan anda akan mengerahkan para jin untuk mengamankan pilpres mendatang.

Menurut saya sendiri, yg namanya jin itu tidak ada. Yg ada cuma pikiran kita manusia. Kalau manusianya berpikir bahwa dia mengerahkan jin, ya jadilah itu. Adanya di dalam pikiran manusia itu sendiri juga.

T = Saya baca di koran-koran, sempat pada heboh karena ada istri capres dan cawapres tidak pakai jilbab, atau isunya dulu pernah bukan Islam. Memang kalau benar begitu kenapa sih? Emangnya kalo bukan pake jilbab dan bukan Islam gak boleh jadi pasangan capres di Indonesia ini? Khan semboyan kita katanya Bhinneka Tunggal Ika?

Teman-teman saya di kantor, yg Islam, berjanggut dan celana kutung, serta yg ber-jilbab, juga keliatannya ingin eksklusif sekali dan merasa "kasta"-nya lebih tinggi dari kita-kita yang tidak seperti mereka.

Kenapa ya banyak golongan orang yg ingin 'memisahkan' diri dan 'tampil beda' dari saudara-saudaranya sendiri?

J = Namanya krisis identitas.

Mereka ingin mencari identitas yg dirasanya tidak dimilikinya, sehingga akhirnya merekayasa segala macam prasyarat menjadi manusia yg beridentitas "tinggi" (dalam tanda kutip).

Biarin aja, urusan orang.

It has nothing to do with us. Kita tidak terkena krisis identitas bukan? Kita tidak perduli segala omongan begituan bukan? Orang mau pake jilbab kek, pake bikini kek, tidak akan menjadi masalah bagi saya maupun bagi Alloh Ta'alla.

T = Semburan air bercampur gas dan lumpur di Serang, katanya itu dikenal sebagai lokasi "Kampung Sejuta Kuburan", makam lelulur Banten, termasuk diantaranya makam Ki Buyut Cikerta. Penggalian di atas petilasan leluhur itu, dianggap tanpa permisi, sehingga terjadi fenomena itu.

J = I didn't know that.

T = Wah, kalo gitu, setiap kali mau ngebor minyak dan gas di Indonesia ini, perlu bawa pawang atau paranormal ya? Saya melihat ini sebagai sebuah peluang bisnis, mengingat otak masyarakat Indonesia sebagian besar masih sangat percaya klenik, tahyul, setan, pocong, kuntilanak dkk :)

J = Menurut saya, sebenarnya semua orang yg ngebor minyak dan gas di Indonesia itu sudah pakai paranormal, sayangnya paranormal yg dipakai juga dari jenis jadi-jadian, maklum untuk menghadapi makhluk jadi-jadian juga.


+

PERCAKAPAN 3: UNTUNG NGGAK GILA


T = Saya dulu sangat sukses di usia saya dan lingkungan saya waktu itu.

Tetapi banyak ditipu orang dan temen saya padahal saya ngak pernah nipu orang, sampai saya pusing memikirkannya, untung nggak gila.

Tapi dengan berkembangnya waktu saya betul-betul menghayati hukum karma dan saya percaya renkarnasi sehingga saya mulai sadar arti hidup ini, dan lima tahun ini saya cooling down untuk menenangkan pikiran, dan saya mau mencari formulasi baru bagaiman bisa HIDUP BEBAS, DAMAI, dan MAKMUR materi rohani jasmani DAN BANYAK BERBAGI DENGAN ORANG LAIN.

Mohon petunjuk dan bagaimana mengaktifkan mata ketiga, sebab sampai sekarang belum aktif.

J = Sudah aktif saudaraku. Mata ketiga is mata batin, you have that in yourself already.


+++

NOTE 60: Apa Bener Menurut Allah?


PERCAKAPAN 1: APA BENER MENURUT ALLAH ?


T = Maaf pak !

Bagaimana cara membedakan antara keinginan hati, keyakinan, percaya, iman dan panggilan jiwa menurut ALLAH ?

J = Setahu saya apa yg anda sebutkan itu menurut kita sendiri saja dan bukan menurut Allah, walaupun ada sebagian orang yg meng-klaim bahwa apa yg diucapkannya itu berasal dari Allah.


+

PERCAKAPAN 2: MIMPI MELIHAT DAN METIK JAMBU


T = Leo,

Saya mao tanya lagi. Saya ini elemennya tanah ya?

J = Ya, banyakan tanahnya.

T = Saya beberapa minggu lalu mimpi melihat dan memetik buah jambu, buanyak sekali buahnya bergantungan di pohon, rimbun sekali di halaman rumah, meski di rumahnya ortu, bukan rumah saya. Tapi saya sering ke rumah ortu. Atinya apa ya?

J = Artinya anda tinggal menikmati saja kasih sayang dari orang tua yg memang sudah ada. Jambu itu rimbun sekali dan tinggal dipetik bukan ? Kasih sayang orang tua anda juga begitu, tinggal dinikmati saja kalau mau.

T = Apa ada hubungannya dengan usaha ? Waktu itu saya lagi baru mau rintis usaha.

J = Menurut saya tidak ada hubungannya secara langsung, walaupun bisa saja kalo mao dihubung-hubungin. In all likelihood, karena anda memperoleh dukungan emosional tanpa syarat dari orang tua, maka apapun yg anda lakukan memiliki kemungkinan besar untuk berhasil. Bener gak ?

T = Barusan baca-baca ebooks Leo yg dulu-dulu tentang mata ketiga, mimpi, simbol-simbol, sangat-sangat membantu. Baru baca bentar rasanya sudah nambah banyak pengertian. Terima kasih.

J = Terima kasih juga sudah mau membaca ebooks saya, ehem.


+

PERCAKAPAN 3: SEKARANG KAWIN DULU AJA


T = Pak Leo,

Pertama saya mohon maaf kalo lancang menulis ini semua. Kalo diijinkan saya ingin bercerita dan share tentang hidup saya sejujurnya. Saya lagi bingung selama ini.

J = Hmmm...

T = Saya bisa sedikit membaca orang, meramal juga. Saya ga tau darimana bakat ini, sejak awal saya ga pernah berusaha belajar seperti tarot dsb, terlalu susah buat saya dan sangat muluk-muluk karena secara teori hal tsb sangat susah dipelajari.

J = Hmmm...

T = Meski dasarnya saya sangat menyukai hal-hal yang berbau spiritualitas. Misal membaca garis tangan, meramal dengan tarot juga. Secara tiba-tiba saja saya jadi suka dengan hal spiritualitas ini. Tepatnya baru setahun ini.

J = Hmmm...

T = Akhirnya saya jadi suka mengumpulkan literatur dan juga browse info yang berkaitan dengan dunia spiritual ini termasuk membaca buku bapak yg judulnya "Psikologi Tarot".

J = Hmmm...

T = Sebagai dasar peramalan dulu saya menggunakan kartu remi hingga akhirnya saya memiliki kartu tarot Rider-Waite, yang bahkan saya memiliki kartu tarot pun yang awalnya ga saya rencanakan utk membelinya (karena mahal), kemudian akhirnya saya memilikinya karena saya dikasih oleh saudara saya. Aneh memang tapi ini kenyataannya.

J = Hmmm...

T = Dalam mendalami tarot menurut saya yang sangat sulit adalah berpindah ke gelombang otak alpha dan mungkin theta. Saya sangat susah untuk meditasi dan berpindah ke gelombang otak alpha pak.

Kalo boleh saya ingin tips bermeditasi pak, hehe maap merepotkan.

J = Langsung meditasi aja. Mulai sekarang akan bisa meditasi, turun ke Alpha dan Theta juga.

T = Saya mencintai bakat saya ini dan berniat mempertajam ini semua pak. Namun kadang saya merasa semua ini ga adil, saya bisa melihat masa depan dan bahkan masa lalu orang. Namun kenapa saya ga bisa meramal diri saya sendiri, padahal hati ini gundah, bingung dan ga tenang. Lama-lama saya berpikir apa peramal itu seperti dokter yang tak dapat menyembuhkan sakitnya sendiri. Padahal saya sangat ingin sekali mengetahui meski sedikit tentang masa depan saya. Sejujurnya saya gundah dengan karir saya dan kehidupan asmara saya.

J = Ya, memang biasanya begitu. Kita tidak meramalkan tentang diri kita sendiri, tapi menjalaninya saja. Kita bilang apa yg kita mau, apa yg mungkin, dan kita menjalaninya.

Cuma itu saja, buat apa diramalin lagi ?

T = Saya belum pernah bekerja (meski saya baru lulus kuliah 5 bulan ini), saya belum pernah berpacaran dan menjalin asmara secara normal (hanya long distance selama 3 tahun dan kandas), dan bahkan saya sulit sekali untuk jatuh cinta.

J = Kalo sulit jatuh cinta justru enak dibandingkan saya yg gampang jatuh cinta, banyak capeknya.

T = Kalo ingat itu semua rasanya saya stresssss bgt pak, saya hanya ingin share tentang saya sedikit pak, mohon maap sebesar-besarnya kalo saya lancang untuk tiba-tiba curhat dan cerita ini semua. Karena sejujurnya kedua hal tadi yang saya risaukan selama ini pak, saya takut ga bisa sukses, terlambat menikah juga.

Saya ingin sekali mengetahui sedikit tentang masa depan saya nanti, karena meski saya sendiri bisa tarot tapi saya ga bisa meramal diri saya sendiri, sekali lagi saya minta maap pak kalo terkesan lancang dengan nulis curhat saya ini.

J = Gak usah takut, anda bisa sukses dan tidak terlambat menikah. Sekarang kawin dulu aja.

T = Saya ingin tahu tentang bagaimana karakter saya pak. Elemen apa yg ada di diri saya, karena saya merasa saya berelemen air.

J = Benar, banyakan airnya.

T = Dan apakah saya ini memang punya bakat dan intuisi yang kuat akan hal berbau spiritual ini, misal meramal dsb, karena sampe saat ini saya masih bingung dengan karakter saya ini sendiri.

J = Udah, gak usah bingung lagi, bisa aja kalo mao. Sekarang kawin dulu aja.


+

PERCAKAPAN 3: VALID BAGI MANUSIANYA SENDIRI


T = Segala hal akan kembali kepada yg kuasa.

Mengapa segala di dunia bisa ada dan terjadi. Jelasnya itu semua ada dan terjadi tidak melalui prosesnya sendiri. Dan dunia tidak utuh dengan prosesnya sendiri. Pasti ada yang mengatur yaitu substansi yang memiliki. Hingga kita percaya yang mengatur dan menhendaki itu ialah satu kepemilikan "Sang Tuhan".

J = Iyalah, apapun yg mau anda pikirkan begitulah yg terjadi, namanya sistem kepercayaan atau belief system, dengan berbagai istilah dan penalarannya masing-masing.

Semuanya valid bagi manusianya sendiri.


+++

NOTE 61: SBY Menihilkan Kebenaran?


T = Maaf Mas Leo,

Saya ingin sedikit berbagi tentang kisah mimpi yg sering membuat pikiran saya terasa ganjil sampai sekarang. Saya remaja umur 17 tahun sekarang dan mimpi ini saya dapat sekitar dua tahun yg lalu.

J = Dua tahun lalu ketika anda berusia 15 tahun, mimpinya bagaimana ?

T = Gambaran mimpi itu memperlihatkan saya suatu hal yg tidak biasa, jadi saya melihat berjuta macam orang dari berbagai kalangan datang berkerumun dan menyembah seseorang yg sedang duduk di sebuah altar megah. Saya melihat seolah ia memliki figur tak baik.

J = Apa yg anda lihat di mimpi itu merupakan simbol dari semua hal yg duduk di altar dan disembah. Kalau sudah disembah, maka jelas tidak baik. Dan yg disembah itu adalah agama-agama. Simbolnya berupa orang yg duduk di atas altar megah dan disembah oleh jutaan orang. Dalam realita, yg disembah adalah agama. Semua agama melakukan penyembahan terhadap agama mereka sendiri bukan ?

Bisa juga diartikan sebagai orang-orang yg membabi buta mengikuti seorang pemimpin yg menjagokan suatu ide tertentu, misalnya ide tentang kerakyatan, ide tentang keadilan, dsb. Dan hal itu disembah secara membabi buta oleh jutaan orang karena mereka tidak bisa melepaskan diri.

Jutaan orang itu harus mengikuti arus dan melakukan penyembahan terus menerus, baik terhadap agama maupun ide yg fungsinya seperti agama.

Agama dan ide yg disembah adalah Tuhan bagi jutaan orang itu, walaupun secara formal jelas orang-orang itu akan mengaku menyembah Allah Ta'alla. Allah sendiri bahkan tidak memiliki tempat di atas altar penyembahan itu karena Allah juga cuma merupakan ide belaka. Ide tentang Allah. Dan orang-orang sulit melepaskan diri dari lingkaran setan seperti itu sampai sekarang.

T = Di sisi lain saya melihat terdapat kerumunan orang menanti seorang pemimpin terpilih yg menihilkan kebenaran, orang tepilih tersebut mengenakan pakaian gamis biru tua dan memakai ikat kepala berwarna biru yg sama.

J = Menihilkan kebenaran dilihat dari sisi yg mana ? Kalau dilihat dari sisi agama atau ideologi tertentu, mungkin saja orang itu akan dinilai sebagai menihilkan kebenaran, walaupun bisa juga dibilang sebagai membela kebenaran oleh agama atau ideologi lainnya.

Kalau dilihat dari sisi ide tertentu, misalnya ide kerakyatan, bisa saja pemimpin terpilih itu menihilkan kebenaran tentang kerakyatan. Tetapi, di sisi lain, orang-orang yg memilih pemimpin itu juga tahu bahwa mereka memang harus memilihnya.

Pemimpin itu dipilih karena alam bawah sadar di diri para pemilih tahu bahwa tidak ada yg bisa melepaskan mereka dari lingkaran setan menyembah agama dan ide belaka kecuali ada seorang pemimpin yg mau menihilkan "kebenaran" (dalam tanda kutip).

Menihilkan kebenaran bisa melalui berbagai cara.

Bisa dengan menjanjikan pemerintahan bersih, tetapi ternyata tetap saja tidak bersih, malahan semakin kotor. Bisa dengan menjanjikan masyarakat relijius, tetapi yg terjadi adalah masyarakat sekuler yg tak dapat terbendung. Bisa dengan menjanjikan pendidikan akhlak bercirikan ke Arab-Araban untuk siswa siswi sekolah di Indonesia, tetapi yg terjadi adalah menebalnya pluralisme atau kesetaraan berbagai pandangan hidup anggota masyarakat.

Dan pemimpin itu dipilih karena alam bawah sadar pemilihnya tahu bahwa tidak akan ada yg bisa melepaskan mereka dari lingkaran setan kecuali pemimpin yg bisa berkata A dan bertindak B. Bilang anti korupsi, tetapi ternyata pemerintahannya penuh dengan orang yg korupsi, bahkan di depan matanya sendiri. Dan kejelasan seperti itu akan menihilkan kebenaran bagi jutaan pemilihnya.

Karena kebenaran telah ternihilkan, akhirnya orang akan sadar bahwa apapun yg diucapkan seseorang tidak selalu harus dijadikan pegangan. Bahwa ternyata pemimpin politik bisa saja menjanjikan sesuatu yg kosong tetapi bilang isi.

Bilang ekonomi terkendali, tapi hutang luar negeri bertambah banyak berlipat-lipat dan harus dibayar oleh semua rakyat tanpa kecuali.

Bilang orang miskin dapat bantuan, tetapi itu amal zariah karena fasilitas diberikan kepada para pengusaha yg memberikannya dana kampanye.

Dan segalanya akan menjadi jelas di hadapan para pemilih pemimpin itu, yg di mimpi anda terlihat memakai pakaian gamis dan ikat kepala berwarna biru tua. Biru tua adalah warna SBY.

Secara simbolik, yg anda lihat dengan jelas di mimpi anda dua tahun lalu itu adalah SBY. Dalam konteks Indonesia, biru tua itu simbol dari SBY.

Apakah SBY akan menihilkan kebenaran ? Setahu saya sedikit banyak itu telah terjadi. Bukan akan, melainkan telah terjadi. Dan akan semakin jelas dalam beberapa tahun kemuka.

Tetapi yg memilihnya adalah kita-kita juga bukan ? Alam bawah sadar di diri kita yg membuat kita memilih SBY karena kita ingin melepaskan diri dari segala macam pemberhalaan.

Ketika SBY menihilkan kebenaran dengan bilang A dan ternyata buktinya B, maka mau tidak mau orang akan terpaksa menerima kenyataan bahwa apa yg mereka sembah selama ini hanya ide belaka. Bisa diputar balik. Bisa dinihilkan tanpa orangnya kehilangan apapun.

Akhirnya orang akan sadar bahwa yg penting segalanya berjalan terus, bahwa siapa saja berhak menjalankan apa yg ingin dijalankannya selama tidak mengganggu orang lain. Bahwa sekulerisme telah menjadi fakta. Bahwa pluralisme ada di mana-mana, baik kita pro maupun anti. Bahwa Indonesia telah menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat konsumeris di seluruh dunia yg patokannya cuma:

1. Demokrasi Liberal
2. Perdagangan Bebas
3. Hak Azasi Manusia.

Mungkin cuma SBY yg bisa plintat plintut memenuhi tuntutan orang-orang beragama tetapi sebenarnya menjalankan kebijakannya sendiri untuk semakin mengokohkan ketiga hal di atas di bumi Indonesia. Dan akhirnya para pemilih akan merasa kebenaran mereka dinihilkan.

Mereka sendiri yg ingin kebenarannya dinihilkan bukan ? Alam bawah sadar di diri mereka yg menuntun mereka untuk memilih SBY.

T = Mungkin kalau saya bercerita pada orang lain seolah baginya hal yg tak perlu dipermasalahkan. Apalah artinya mimpi, tapi bagi saya hal ini tidak lumrah.

J = Lumrah saja, segalanya itu simbol saja. Yg penting interpretasinya seperti apa.

Saya sendiri pada akhir Ramadhan tahun lalu memprediksikan bahwa Prabowo yg "wanita" akan terpilih sebagai presiden Indonesia berikutnya.

Saya lihat, kalau diproyeksikan ke depan dari saat itu, maka Prabowo akan terpilih. Walaupun polling pengumpulan pendapat memperlihatkan SBY lebih unggul, prediksi saya tidak saya rubah, bahkan sampai saat ini karena saya ingin menjelaskan tentang hakekat dari proyeksi ke masa depan, bahwa ada banyak sekali dimensi yg harus diperhitungkan.

Kalau saya ambil satu dimensi dan proyeksikan itu ke masa depan, maka terlihat Prabowo yg wanita akan terpilih sebagai presiden. Dimensi yg saya lihat adalah dimensi ideal di mana para pemilih akan mau mengambil resiko untuk mewujudkan ide mereka tentang kerakyatan, nasionalisme, dan finally tentang Satrio Piningit yg tetap masih kental di dalam masyarakat budaya Jawa.

Pada pihak lain, karena alam bawah sadar kita saling terkait, maka komunikasi terus menerus tetap terjadi, antara jutaan pemilih dan para pemimpin itu. Ternyata mayoritas alam bawah sadar pemilih akhirnya memutuskan untuk mengambil jalan yg mungkin paling bisa memberikan mereka pelajaran tentang bagaimana harus berubah.

Kalau Prabowo yg dipilih, maka kebenaran yg dipegang akan tetap dipegang, dan kita tidak akan belajar apapun. Kalau SBY yg dipilih, maka apa yg tadinya kita pertahankan sebagai kebenaran akhirnya akan tergeser dengan sendirinya, akan ternihilkan.

Kita akan pragmatik dan akhirnya bisa menerima bahwa apapun pandangan orang selalu akan valid bagi orangnya sendiri, dan bahwa kita telah masuk dalam jaring-jaring peradaban dunia post modern di mana cuma yg universal saja yg bisa dijalankan melalui kebijakan publik.

Universalitas, Demokrasi Liberal, HAM, Perdagangan Bebas. Liberalisme sebebas-bebasnya dimungkinkan oleh platform SBY walaupun dia tidak mengucapkan hal itu secara eksplisit. SBY seolah-olah konservatif sekali, pedahal dia mendukung integrasi Indonesia dalam jaring-jaring konsumerisme dunia. Itu contoh satu penihilan kebenaran bagi mereka yg mengira memilih seorang pemimpin yg nasionalis, relijius, dan berorientasi pada rakyat kecil.

Saya lihat SBY paling internasionalis, universal, dan bisa menihilkan banyak kebenaran atau belief systems yg sudah tidak relevan lagi bagi masyarakat Indonesia. Tetapi caranya dengan bilang ya kepada tekanan-tekanan kelompok konservatif, tetapi bertindak mengikuti arah bergeraknya pasar. Menuju Pasar Bebas, Liberalisme, HAM.

Ini semua penihilan kebenaran yg akan dialami oleh banyak dari kita.

T = Maaf ya mas, semoga tulisan saya tidak mengganggu.

J = Tidak, tidak mengganggu. Saya suka anak umur 17 taon.


+++

NOTE 62: Indomie Seleraku, SBY Pilihanku


PERCAKAPAN 1: INDOMIE SELERAKU, SBY PILIHANKU


T = Maaf Mas Leo,

Sekali lagi maaf. Anda benar-benar seorang Leonardo Rimba kan ?

J = Benar, ini saya sendiri, why ?

T = Saya suka atas penjelasan jawaban anda, tapi dari awal saya lebih memilih untuk bersikap bijaksana. Bijaksana dalam arti tidak mencoba memilah dan menjustifikasi sebuah individu/ golongan tertentu. Siapapun presiden terpilih, kita lihat proses dan hasil lima tahun mendatang.

J = Untuk SBY kita telah bisa lihat hasilnya di lima tahun terakhir ini, Indonesia telah semakin masuk dalam jaring-jaring perdagangan bebas dunia, wabah konsumerisme yg tidak terbendung, dsb. Saya tidak bilang itu jelek, saya cuma melihat bahwa apa yg dilakukan SBY dalam lima tahun terakhir jelas akan dilanjutkannya, dengan gayanya sendiri tentu saja.

T = Saya bertanya apakah pola pikir anda bersifat liberal atau free concept, pikiran bebas ?

Maaf saya tidak ingin menjustifikasi anda koq. Tadinya saya pikir tentang orang berkenaan biru itu adalah seorang pemimpin yg disebut ratu adil. Saya bisa terima apapun konsep pemikiran setiap orang, tapi yg jelas untuk saya harus dicermati.

J = Saya seorang aktivis spiritual yg mempunyai missi agar semakin lama manusia Indonesia semakin menjadi lebih manusiawi dengan cara menggunakan nalarnya dengan baik dan benar.

Memanusiawikan manusia itu susah karena orang biasanya akan tetap berpegang pada belief systems lama dengan sekuat tenaga walaupun sudah terbukti cuma merupakan penipuan diri sendiri belaka.

Termasuk belief systems lama itu adalah mitos tentang satrio piningit yg disimbolkan oleh Prabowo. Alam bawah sadar orang Indonesia masih akan memilih dia di satu dimensi.

Di dimensi lainnya, ternyata alam bawah sadar manusia Indonesia juga tahu bahwa perubahan sudah tidak terelakkan. Tetapi kita tidak tahu harus bagaimana menerima perubahan itu karena kalau diberikan pilihan dengan terus terang orang akan menolak.

Liberalisme yg menghormati kebebasan berpikir individu itu akan ditolak mentah-mentah oleh mayoritas orang Indonesia kalau dijual sebagai liberalisme. Perdagangan bebas, konsumerisme internasional dan pengertian HAM modern juga akan ditolak.

Akhirnya SBY masuk dengan cara akal-akalan menggunakan iklan Indomie. Dan mayoritas bisa mengaku merasa "tertipu" oleh iklan Indomie itu yg memang tidak berbahaya untuk dipilih.

Memilih Indomie tidak berbahaya, dan itu bisa menenteramkan orang yg dituntun oleh bawah sadarnya untuk memilih SBY. Pedahal kalau secara sadar memilih Liberalisme, mereka akan merasa berdosa.

For your information, Allah itu benci Liberalisme, Pluralisme, dan sebagainya yg muncul karena manusia menggunakan otaknya dengan wajar. Allah itu mencintai manusia yg tidak menggunakan otaknya.

Jadi, pada satu pihak, pemilih SBY bisa merasa dicintai Allah karena mereka tidak menggunakan otaknya sehingga tanpa sadar mengikuti seruan iklan Indomie itu.

Tetapi pada pihak lain, alam bawah sadar mereka juga tahu bahwa perubahan memang tidak terelakkan, dan juga tahu bahwa mereka telah memilih Liberalisme, penguatan konsumerisme dan perdagangan bebas, HAM, kebebasan individu, dsb, yg mungkin sampai saat ini belum bisa tercerna oleh pikiran sadar mereka.

Sebagai seorang aktivis spiritual saya melihat bahwa Liberalisme, kebebasan individu, Pluralisme dan HAM merupakan ciri-ciri masyarakat yg beradab. Tetapi mengajarkannya susah sekali. Untung ada iklan Indomie itu.

Di alam bawah sadar manusia Indonesia, Mega-Prabowo itu simbol yg dekat sekali dengan konsep satrio piningit. SBY tidak pas masuk simbol apapun karena dia itu internasionalis. Dan bahkan bagi kelompok Kejawen tradisional tertentu, SBY itu a non entity. Tidak dianggap memiliki pamor.

Spiritualitas yg asli memang selalu provoke orang untuk melihat kebenaran. Saya sendiri tidak menjagokan salah satu calon presiden dari dulu sampai sekarang. Yg saya jalankan cuma missi agar manusia Indonesia semakin lama semakin beradab, plural, spiritual, manusiawi. Just that.


+

PERCAKAPAN 2: BILAS PAKE SABUN


T = Selamat malem Pak Leo,

Saya kemaren udah coba mandi pake air garam, agak mendingan sih, apa karena sugesti ya ? Saya baca di internet itu bagus buat relaksasi.

J = Mandi air garam memang bagus untuk menetralisir energi negatif. Garam dapur itu NaCl, Natrium Chlorida, sifatnya menetralisir yg terlalu basa atau terlalu asam.

T = Kalo masalah khodam, betul ngga itu sering disimbolkan seperti seorang kakek-kakek ?

J = Maybe.

T = Pak, saya ada masalah pernah bikin tirakat/wirid, cuma agak terpaksa, saya pernah dateng ke ahli hikmah/paranormal, dikasih wiridan padahal saya kondisinya lagi down, banyak emosi-emosi negatif. Akhirnya saya bikin juga tirakat itu karena ngerasa ngga enak sama ahli hikmah itu.

Saya ngerasa khodam/energi yg dihasilkan pada saat itu agak kurang bagus/negatif. Saya fikir khodam tersebut terus hidup sampe sekarang, itulah yang menyebabkan saya berfikir untuk menghilangkannya. Mohon sarannya Pak, terima kasih.

J = Khodam is energy, energi di tubuh kita sendiri. Kalau merasa energi yg ada di kita kurang bagus, solusinya is mandi air garam. Lebih baik lagi mandi di laut.

Jangan lupa bilas pake sabun after that.


+

PERCAKAPAN 3: LAFADZ ALLAH


T = Bang Leo,

Saya sering baca, liat berita di media kalau seringnya muncul tanda Lafadz Allah di berbagai tempat. Misalnya di tembok, di pohon, bahkan di langit saat JK berkampanye. Kata pengikut Muhammad, penampakan itu berarti membawa berkah bagi orang-orang yang ada di dekatnya. Menurut abang sendiri gimana ?

J = Nggak gimana-gimana.


+

PERCAKAPAN 4: TITIT TERBANG


T = Maaf mas,

Apa benar mas yang mengoperasikan group spiritual-indonesia. Kalao benar apa boleh saya menimba ilmunya ?

J = Silahkan join saja mas, itu milis sharing dari kita dan untuk kita.

T = Oke deh kalo gitu, soalnya kita orang ndeso jadi ada yang "ngomongin", akhirnya minder, gak pede gitu. Mas, kalo boleh tau apa makna logo group ini ?

J = Itu logo yg dibuat oleh Mas Jesse Prakasa Rotinsulu, konon berupa burung hong atawa burung phoenix yg tidak pernah bisa mati bener karena ketika dia mau mati karena udah tua, maka dia akan mencari api. Lalu dia menceburkan dirinya ke api itu. Dari kobaran api itu lalu muncullah si burung hong yg baru. Tubuhnya baru. Jadi tidak bisa bener-bener mati, melainkan cuma berganti tubuh saja.

Secara diam-diam dan tanpa diketahui teman-teman lainnya saya telah memberi nama tersendiri untuk logo itu. Saya bilang itu titit terbang. Titit juga nama burung kan ?


+++

NOTE 63: Tanya-jawab Seputar Leo Rimba


TANYA JAWAB SEPUTAR LEO RIMBA


Tanya jawab imajiner berikut ini diposting oleh Habe Proletar (HB), pada tanggal 9 Juli 2009 di Forum Apakabar @ . Subjectnya "Tanya Jawab Seputar Leo Rimba (LR)".


HB = Maaf mas, saya kok bosen bener baca tulisan mas yang maen tanya jawab sendiri mirip orang sakit jiwa, depresi atau lagi kena stress berat, ada apa mas? Lagi semangat ingin bercita cita jadi filsuf?

LR = Pertanyaan yang baik. Sebenarnya saya di sini menulis untuk mengajak orang berpikir, sebagai seorang aktifis milis Spiritual Indonesia gaya kami memang begini.

HB = O gitu mas? Trus sudah berapa orang yang berhasil mas bikin cerdas?

LR = Pertanyaan yang baik. Kecerdasan itu berhubungan dengan tingkat spiritual manusianya. Konsep kecerdasan ada di kedalaman fase spiritual masing masing.

HB = Iya udah berapa jumlah orangnya yang mas bikin dalam tingkatan spiritualnya?

LR = Pertanyaan yang bagus sekali. Jumlah itu cuma sebuah angka angka abstrak. Quantity dalam kesadaran spiritualitas tidak memiliki makna sama sekali. Manusia bisa menemukan shangrila kecerdasaannya asal dia mau membuka pintu spiritualitasnya.

HB = Lu lama lama ngeselin juga ya? Kalau menurut lu mas, si Wiro itu kira kira cerdas tidak?

LR = Excellent question. Seorang pedagang, apalagi pedagang barang tehnologi terkini biasanya memiliki quantum spirit yang di atas rata rata, artinya Wiro bisa cerdas asal.. sekali lagi saya bilang asal dia mau membuka wawasan spiritnya tidak dari cerita silat Cina doangan.

HB = Jadi bisa dibilang Wiro itu cerdas mas?

LR = Another good question, pertanyaan ini sangat filosofis, sulit untuk menjawab cerdas kalau dihubungkan dengan spiritualitas.

HB = Eh jangkrik.. Kalau gua nanya bis jurusan Gambir ke Blok M, gua ngga perlu tau apakah ada trayek kopaja Tanjung Priuk ke Blok M.. gua cuma mau ke Blok M lewat jalan Thamrin, bis no berapa, bilang aja, gitu aja disusah susahin.

LR = Sebuah statement yang wise. Tapi tidak semua orang yang ke Blok M itu dari Gambir. Ada juga yang dari Maruya, ada yang dari Cikini, kini pertanyaannya adalah kenapa kita tidak memberitahu mereka bahwa jika ada seribu jalan ke Roma, ada dua puluh ribu cara kita bisa sampe ke Blok M?

HB = Gua nyerah!!!


+

Dan berikut my usual and real conversations ngalor ngidul with many friends:


+

PERCAKAPAN 1: ANAK KECIL DIBUAT ORANG


T = Leo,

Beberapa waktu lalu anak perempuan sopirnya mama di Surabaya tiba-tiba bangun pagi tidak bisa menggerakkan tangan kakinya. Sudah di check-up lengkap tidak ada gangguan apa-apa.

Menurutku itu dibuat orang (maaf kalo istilahnya salah).

Dan sudah ditanyakan sama bapaknya anak yg sakit itu ke kyai-kyai, katanya memang benar dibikin orang.

Lalu kebetulan didoakan cara Kristen sama seorang temen, dan katanya memang ada lima makhluk lain yg ada di dalam si anak, trus sudah diminta ke luar.

Malamnya si anak sudah bisa maem, sudah enteng katanya. Lalu besoknya kembali memburuk, katanya didatengi lagi en dukunnya kuat, apalagi si ortu anak tidak percaya doa dan tidak terus-terusan doa.

Sampai sekarang tambah parah, kemudian secara medis sudah diberikan suntikan (saya kurang jelas apa), dan tadi pagi sudah bisa gerakin jari-jari tangan. Si anak yg sakit keliatannya usia SD kelas 6-an.

Apakah si anak itu sakit medis atau non medis, atau non medis yg jadi medis? Kasian soalnya sekarang masih di RS dr. Sutomo, Surabaya.

J = Jelas penyakit medis. Banyak penyakit medis tidak bisa langsung terdiagnosa. Kalau tidak bisa langsung terdiagnosa bukan berarti ada yg buat.

Lagian siapa sih yg kurang kerjaan mao dukunin anak kelas 6 SD ? Pelet or santet ? Atawa iseng iseng aja ?

Itu kyai-kyai di Jawa Timur juga enteng banget mulutnya langsung bilang ada dukun yg ngirim segala macem. Itu pendoa Kristen juga sama gendengnya bilang ada lima makhluk aneh segala macam.

Kita mau jadi orang bodoh atau mau jadi pintar ?

Kalau penyakit medis, ya ke dokter lah. Kalau mau berdoa, ya berdoa lah, tanpa perlu kebakaran jenggot dan bilang ada yg ngirim santet, pelet, as well as kemasukan segala macam jin dan sanak saudaranya.


+

PERCAKAPAN 2: KAWIN GAK PERLU DIKASIH MAKAN


T = Pak Leo,

Menyikapi jawaban dari Pak Leo atas pertanyaan saya tempo hari saya sangat senang pak, tapi kenapa inti jawaban Pak Leo koq "kawin saja dulu" terasa aneh menurut saya.

J = Why ?

T = Pengertian kawin dan nikah kan beda toh pak.

J = Jelas memang beda.

T = Lagian saya juga single pak, ga punya pacar, dah lama jomblo n bisa dikata kesepian karena single.

J = Itulah sebabnya saya bilang supaya anda kawin dulu aja supaya tidak kesepian.

T = Lha masa saya kawin dulu sebelum sukses.. mau dikasih maem apa anak orang pak, sedangkan sekarang saya juga belom kerja dan saya juga berasal dari keluarga yg bisa dibilang ga mampu secara finansial.

J = Untuk kawin saja tidak perlu dikasih makan.

T = Pokoknya saya dan keluarga lagi menjalani masa-masa prihatin pak. Saya hanya ingin lebih tau arti kata di balik jawaban Pak Leo "kawin saja dulu" yang jauh sekali dengan kenyataan di hadapan saya.

J = Anda berpikir kawin adalah menikah, pedahal artinya beda jauh. Kawin adalah kawin, dan menikah adalah menikah.

Ada orang yg kawin terus dan tidak pernah menikah, dan ada juga orang yg menikah tapi tidak pernah kawin karena udah sama-sama bosen.

Solusi dari saya adalah kawin dulu aja, nikahnya belakangan kalo udah kerja dan sukses, walaupun orang yg anda ajak kawin belum tentu akhirnya akan anda nikahi karena untuk menikah sangat ribet buat orang Indonesia. Yg simple itu kawin thok, karena cukup suka sama suka saja.

Dan gak perlu dikasih makan.


+

PERCAKAPAN 3: PAHAM GAK SIH ?


T = Om Leo,

Aku sekarang koq bertambah jenuh ya :(

Semua nilai berputar. Sejak diceramahin anda kemaren dan mikirin whatever about the truth bisa dibilang malah sekarang aku masuk titik klimaks. Sampai kondisi badan drop gini, tapi aku tetep ngebuktiin kalo aku tetep kuat.

J = Then ?

T = Yaa, dalam tanda kutip bukan sebagai person yg jatuh mental tapi banyak banget realitasku yg gak sesuai dengan idealitas. Bawaannya jadi apatis.

Kayak gini nih my kutipan:

*Imagine that time as a circle, which circling around its area. Inside, the world replying itself, as much as possible. Directly and all over limitation of the time. It might consist logically & regulatory mindset area... Circling and makes me confused*

Ada masukan/kritik ?

J = Gak ada.

T = Dan bales juga SMS yg kemaren, yaa kalo anda mampu menginterpretasikannya.

J = Gak mampu.

T = Oh ya, tiga bulan yg lalu aku diramal tarot. Katanya bulan ini bakal dapet cowo yg emang udah aku suka dari lama, btw tetep aja gak jelas. Selalu kayak gini, apa ada yg salah ya ? Would u mind to read the spreads ?

J = Gak perlu pake tarot karena cowo itu benernya juga bingung looking at you. Dia udah terangsang dari dulu but doesn't know what he is supposed to do. Langsung suggest saja kepadanya apa yg harus dilakukannya untuk menenteramkan gejolak hormon anda, whatever that means.

Paham gak sih ?


+

PERCAKAPAN 4: I REMEMBER MICHAEL JACKSON


T = Halo Mas Leo,

Sampe sekarang kok saya masih sedih ya atas kematian Michael Jackson, mungkin norak kedengerannya, tapi bagi saya dia itu orang yang sangat baik, lembut, pencinta, kesepian tapi jujur... dan sampe sekarang saya ngga percaya kalo dia itu dituduh phaedopilia, dia mencintai anak-anak dan sangat menyentuh banget, padahal saya juga ngga nge-fans banget meski memang lagu-lagunya bagus.. dia ngga ada seperti ada yang hilang.

J = Michael Jackson seorang yg sangat kesepian karena merasa tidak ada orang lain yg bisa mengerti dirinya. He was an unhappy person.

Menurut saya Michael Jackson memang udah suka mesra-mesraan sama anak kecil semenjak dia masih kecil juga. Kalo kita masih kecil dan maen sayang-sayangan dengan anak kecil juga yg seumuran sama kita, kita tidak akan dituduh paedophilia.

Tetapi kalau kita sudah masuk usia dewasa dan masih suka maen begituan sama anak kecil, namanya adalah paedophilia. Paedophilia artinya orang dewasa yg mencintai anak kecil, dan termasuk kriminal juga, pedahal kalo keduanya masih sama-sama anak kecil bukan kriminal.

Solusinya adalah berbuat begituan dengan anak yg sudah masuk usia dewasa, yg di Indonesia dipatok di usia 17 tahun. Kalo suka sama suka, bisa dilakukan asal the pasangan udah 17 taon ke atas.

I believe Michael Jackson is a prophet. Mungkin di masa depan anak-anak usia 17 tahun ke bawah akan memiliki hak untuk berhubungan sex dengan mereka yg sudah dewasa. Itu mungkin saja.


+

PERCAKAPAN 5: CARA PUASA YG SALAH


T = Pak Leo,

Saya mau nanya apa ada hubungan antara meditasi ato spiritual dengan berpuasa, mohon penjelasannya.

J = Tidak ada hubungan secara langsung. Meditasi adalah merasakan bahwa kita sadar karena kita sadar, cuma itu saja, dan tekniknya ada bermacam-macam, ratusan dan mungkin ribuan.

Spiritual artinya hal-hal yg bersifat rohaniah atawa tidak kelihatan dengan mata fisik. Kesadaran anda itu sifatnya spiritual atau rohaniah karena tidak bisa terlihat walaupun mau diteropong dengan alat apapun. Kita cuma bisa tahu bahwa kita sadar. Anda cuma bisa tahu bahwa anda sadar, anda hidup.

Baik anda meditasi ataupun tidak, anda tetap saja akan bisa sadar bahwa anda sadar. Anda tahu bahwa anda memiliki kesadaran yg hidup walaupun anda tidak meditasi sama sekali.

Puasa adalah salah satu teknik agar kesadaran kita bisa fokus di sini dan saat ini. Here and now. Kalau kekenyangan makan ada orang yg tidak bisa fokus kesadarannya, menjadi terlalu ngantuk, dsb... Untuk orang seperti itu, puasa pastilah bisa membantunya agar menjadi lebih fokus.

Ada juga yg sengaja ingin menaklukkan dirinya yg fisik dengan cara puasa. Jadi, pikiran orang itu meniatkan bahwa apapun yg dirasanya secara fisik berupa lapar dan haus akan ditahannya karena ada hal yg ingin dicapainya. Misalnya ingin agar lulus ujian, ingin naik pangkat, ingin melet orang, dsb.

Dan itu bisa saja dilakukan karena orang itu menggunakan kekuatan pikiran yg ada di dirinya sendiri. Ketika puasanya itu tuntas dan dia merasa lulus, maka alam bawah sadar di dirinya akan menganugerahi hadiah berupa dikabulkannya apa yg sudah diniatkannya sebelumnya.

T = Bagaimana cara berpuasa yang benar ?

J = Emangnya ada cara puasa yg salah ?


+++

NOTE 64: The Drama Queen


PERCAKAPAN 1: SPIRITUALITAS ITU SIFATNYA FEMININ


T = Assalamualaikum wr wb,

Maaf mas ganggu, saya tau Mas Leo sibuk banget, tapi saya mau minta pendapat Mas Leo tentang mimpi saya.

J = Boleh aja, mimpi apa ?

T = Tadi malam saya terjaga dalam bawah sadar saya, saya tau kalo saya sedang bermimpi.

J = That's very good, anda sadar bahwa anda sedang berada di alam mimpi.

T = Di dalam mimpi tsb, saya sedang berjalan sendiri menapaki jalan tanah sempit yg lurus, suasananya saat itu seperti fajar tapi di lain sisi seperti malam.

J = Then ?

T = Saat saya menengok ke atas langit, saya lihat di sebelah kiri saya, matahari di balik gunung sedang terbit, dan di sebelah kanan saya bulan purnama sedang bersinar terang, saya merasa aneh.

Tapi saya tetap berjalan lurus menapaki jalan sempit dan lurus itu menuju ke arah pertengahan antara matahari dan bulan itu, lalu saya terbangun.

Saya minta pendapat Mas Leo tentang simbol-simbol yg mncul d mimpi saya itu, karena saya kurang paham mengenai simbol-simbol itu.

J = Matahari adalah simbol maskulinitas, hal-hal yg berhubungan dengan apa yg kita mengerti sebagai sifat pria, yaitu agresif, egois, tidak berperasaan, memberi.

Bulan adalah simbol femininitas, hal-hal yg kita mengerti sebagai sifat wanita, yaitu pasif, perduli, penuh perasaan, menerima.

Anda melihat bahwa di sebelah kiri anda ada matahari sedang terbit, dan di sebelah kanan anda ada bulan purnama sedang bersinar terang. Fajar dan malam terjadi pada saat yg bersamaan, dan anda tidak berada di fajar maupun malam, anda berada di jalan sempit yg terletak di antara fajar dan malam.

Fajar juga simbol dari maskulinitas, dan malam adalah simbol femininitas. Siang itu sifatnya seperti pria, dan malam sifatnya seperti wanita.

Anda diperlihatkan oleh alam bawah sadar di diri anda sendiri bahwa anda berada di tengah ke dua alam ini, dan anda berjalan terus saja di jalan sempit itu, tidak ke kiri maupun ke kanan.

Artinya, anda diingatkan bahwa kesadaran yg ada di diri anda itu bukanlah maskulin maupun feminin melainkan di antara keduanya. Bisa juga dibilang sebagai maskulin dan feminin sekaligus karena keduanya tetap ada tanpa anda mampu melepaskan yg satu dan masuk secara total ke dalam yg lain.

Ternyata anda tidak bisa lari dari malam dan masuk ke dalam fajar, dan sebaliknya lari dari fajar dan masuk ke dalam malam.

Anda tidak bisa menjadi maskulin saja dan mengenyahkan femininitas yg menjadi bagian dari diri anda juga. Anda juga tidak bisa menjadi feminin saja dan mengenyahkan maskulinitas itu.

Lebih jauh lagi, anda diperlihatkan di mimpi itu bahwa ternyata aspek maskulin dari diri anda yg disimbolkan oleh matahari itu ternyata adanya di sebelah kiri anda, pedahal menurut sebagian besar orang, maskulin itu letaknya di kanan.

Sebagai seorang pria, kalau kita ternyata memiliki aspek maskulin di sebelah kiri, berarti kita memang sudah dari sononya tidak melekat kepada apa yg orang lain mengerti sebagai sifat pria.

Kita bisa saja memaksakan diri untuk menciptakan image sebagai seorang pria "normal", pedahal apa yg orang lain anggap normal itu bagi kita merupakan suatu siksaan. Dengan kata lain, kita tidak terlalu mengagungkan sifat maskulin yg seharusnya kita pegang.

Sebaliknya, yg kita lebih hargai adalah sifat feminin, yg di mimpi anda itu disimbolkan oleh bulan purnama yg adanya di sebelah kanan anda. Sebagai seorang pria yg "normal", harusnya bulan itu adanya di kiri anda, tapi ini malahan adanya di kanan anda.

Artinya anda lebih menghargai sifat-sifat kewanitaan, femininitas, walaupun mungkin anda mencoba menyembunyikannya juga agar orang lain tidak tahu.

Tapi janganlah bersedih hati saudaraku, karena banyak dari kita pria masa kini yg sudah menyadari bahwa ternyata kita memiliki maskulinitas dan femininitas sekaligus. Malahan kalau femininitasnya dominan tidak perlu disembunyikan dan merasa minder lagi.

Ini adalah sifat-sifat bawaan, adanya di alam roh, dan tidak selalu terlihat secara fisik karena para pria yg tampil secara fisik feminin malahan banyak yg sebenarnya sangat maskulin di dalamnya. Pria yg tampilannya maskulin ternyata banyak yg memiliki sifat feminin di dalamnya.

Tidak ada yg perlu diherankan, dan tidak perlu merasa aneh juga. Kita semua memang seperti itu aslinya. Kalau kita bisa menerima, kita akan sehat jasmani dan rohani. Kalau kita masih mau menolak terus, jadinya akan sakit jiwa, seperti mengejar sesuatu yg bukan dirinya sendiri.

Saya sendiri merasa bahwa saya juga lebih banyak memiliki sifat feminin, and I'm glad for that. Spiritualitas itu feminin, for your information. Kalau kita tidak mau menjadi feminin maka kita tidak bisa menjadi spiritual.

Agama-agama itu sifatnya maskulin, pada pihak lain. Agama selalu memaksa bukan ? Memaksa dengan memberikan sanksi bukan ? Itulah sifat maskulin, dan itu bukan spiritualitas.


+

PERCAKAPAN 2: SPEKULASI BELAKA MASUK KATEGORI AGAMA


T = Hello Mas Leo,

Semoga saya tidak ganggu.

J = Tidak ganggu, udah biasa.

T = Saya kadang bertanya kepada diri saya sendiri, apakah setiap manusia pernah berpikir bahwa adakah satu substansi yg memiliki semua ini.

Kita bisa berpikir dan menciptakan sebuah gagasan bagi dri kita sendiri. Mungkin kita punya akal bisa simpulkan Tuhan yg kita kenal hanya sebuah idea atau konsep yg dciptakan oleh manusia sendiri, dan bagi kita itu valid saja. Semua idea yg kita buat bagi kita sendiri valid kalau mau. Hingga manusia bsa menciptakan doktrin-doktrin dan azas dengan akal sampai sekarang hal itu disampulkan dalam agama maupun ideologi.

Dan alam semesta ini, bsa dikatakan kesatuan hal yg terdiri atas kesadaran, spiritual, dan materi-materi duniawi.

Adakah satu substansi yg memiliki itu semua sehingga kita bsa memiliki kesadaran dan menciptakan idea dan materi-materi yg telah ada ?

J = Saya percaya bahwa substansi yg anda maksudkan itu ada. Segalanya ini materi, segalanya ini energi, dan segalanya ini kesadaran.

Kesadaran yg ada di anda sama persis dengan kesadaran yg ada di saya dan ada di siapa saja. Karena kita sadar, akhirnya kita akan bisa percaya apapun yg ingin kita percayai, dan itu memang valid saja. Mau menyembah Dewa Bulan, Dewa Matahari, Dewa Monyet, Allah, dsb merupakan pilihan yg dimiliki oleh tiap orang.

Orang yg sudah tidak mau menyembah Dewa Monyet dan sekarang memilih menjadi atheist juga oke saja, walaupun sang Dewa Monyet sudah mengancam akan menjebloskan orang itu ke neraka, dan menjanjikan surga yg isinya susu dan madu plus 72 bidadari telanjang berbentuk monyet bagi mereka yg masih terus percaya kepadanya, walaupun bukti-bukti menyatakan bahwa Dewa Monyet itu ternyata tidak ada, dan yg ada cuma seorang manusia yg mengaku sebagai nabi as well as dinabikan karena dipercaya mengeluarkan perkataan dari Dewa Monyet.

Pedahal Dewa Monyet itu cuma konsep saja, rekayasa saja, dari manusia yg mendirikan Agama Monyet yg katanya terakhir dan sempurna itu, pedahal setelah Agama Monyet itu muncullah banyak agama-agama lain yg harusnya menggantikan peran terakhir dan sempurna, tapi tidak diakui karena Agama Monyet cuma menyembah agamanya sendiri saja.

Di luar Agama Monyet, Agama Matahari, Agama Bulan, Atheisme, Nasionalisme, dan berbagai variasi dari agama-agama itu, ternyata ada satu hal yg tetap.

Yg tetap itu adalah kesadaran di diri anda yg cuma bisa sadar bahwa anda sadar. Sadarnya di sini dan saat ini saja. Masa lalu adalah memory, dan masa depan adalah proyeksi. Anda tidak bisa hidup di masa lalu dan masa depan. Anda selalu hidup di sini dan saat ini saja.

Anda tahu bahwa anda sadar, dan anda tahu bahwa anda memang sudah seperti itu dari dahulu dan entah sampai kapan nanti. Dan pemahaman seperti itu sudah cukup bukan ? Sebab di luar dari pemahaman yg sangat simple itu semuanya spekulasi belaka dan masuk dalam kategori agama.


+

PERCAKAPAN 3: THE DRAMA QUEEN


T = Mas Leo yang baik,

Sebelumnya makasih udah approved permintaan teman saya.

J = Makasih juga.

T = Mas, saya nanya boleh ya ?

J = Boleh aja.

T = Umm.. elemen dan warna aura saya itu apa sih ? Dan artinya saya itu seperti apa ? Dan terus terang saya bingung dengan diri saya sendiri, yang terlalu terbawa perasaan, sensiitif, aneh kalo kata saya mah.. (The Drama Queen, eh ? Entahlah).

J = Itu anda sudah jawab sendiri, elemennya namanya elemen bingung, warnanya biru merah campur aduk. Solusinya mandi air garam aja tiap hari sampe bosen. Kalo belom bosen artinya belom sembuh. Kalo udah bosen mandi air garam tiap hari artinya sudah sembuh.

You might want to give it a try.


+++

NOTE 65: Allah dan Kelas Menengah Bawah


T = Mas Leo,

Membandingkan membaca tulisan Mas Leo dengan tulisan Danarto rasanya ada kesamaan pemahaman.

Aku kutipkan: 'Kita tidak menjadi Tuhan. Tapi dengan sendirinya kita ini Tuhan."

Itulah masih dalam batas-batas manusiawi. Artinya, kita merupakan kesatuan, satu tubuh, satu jiwa, sederajat. Jadi paham.

J = Ya udah.

Kalo udah paham, ya udah.

T = Baca bukunya Danarto, yaitu "Asmaraloka", inti pemahaman tentang Tuhan sama saja. Cuma kok yg dihujat keras Mas Leo ya ? Karya Danarto malah dibaca banyak orang. Lucu juga.

J = Saya tidak merasa ada hujatan keras, dari siapa ?

Yg ada cuma orang-orang tertentu yg sedang bingung dengan diri mereka sendiri, biasanya karena masih kelilipan debu agama. Nah, orang-orang seperti itu akan memaki-maki, pedahal yg dimaki cuma dirinya sendiri saja.

Mereka itu sedang dalam proses belajar, dan kalau masih belajar, maka kita bisa mengerti. Apapun akan dilakukan oleh orang yg sedang belajar, termasuk terkena stress, memaki-maki, menghujat kiri kanan.

Bisa juga kebingungan dirinya akan bermanifestasi berupa baju model baru yg ketutup rapet dari ujung rambut sampe ujung kaki dengan alasan Tuhan akan membukakan pintu sorga. Lalu bosen, dan ganti lagi dengan baju yg serba terbuka.

Lalu tetangga bikin neraka dunia dengan bilang bahwa orang itu sudah tidak bener karena pakai baju terbuka. Pedahal semuanya bener saja, cuma kebetulan tempat tinggalnya di perkampungan yg berpendidikan agak rendah, sehingga baju terbuka sedikit dianggap gimana gituh.

Tidak terlalu rendah benernya, melainkan tergantung pada SSE (Status Sosial Ekonomi).

Secara sosiologis, mereka yg berada di lapisan SSE bawah itu tidak perduli pada agama-agama, dan secara seksual bahkan termasuk promiscuous alias bisa berhubungan badan atawa kelamin dengan orang yg disukai asal permainannya oke dan tidak menyebabkan ribut-ribut.

Mereka yg berada di lapisan SSE atas juga tidak perduli pada agama-agama yg dianggap hanya merupakan "makanan" kelas bawah. Orang kelas atas memandang seks dengan toleran. Kalo suka sama suka ya udah, dicobain aja, dan tidak perlu ribut-ribut juga.

Nah, yg paling rese itu kelas menengah bawah.

Kelas menengah bawah adalah mereka yg baru saja meninggalkan kelas bawah dan baru merasakan pengakuan sebagai anggota kelas menengah. Misalnya dengan menjadi pegawai negeri, pedahal tadinya petani doang. Atau, baru bisa memiliki kendaraan pribadi, pedahal tadinya naik kendaraan umum or jalan kaki naik turun gunung untuk bisa tamat sekolah.

Kelas menengah bawah adalah mereka yg gampang sekali dibodoh-bodohin oleh orang agama, pokoknya mereka akan terima saja ketika dikasih segala macam kisah bahwa Allah suka sama orang yg taat dan tidak pakai otak, dan kita harus tidak berpikir melainkan menurut saja.

Akibatnya orang-orang kelas menengah bawah ini terjebak dalam sikap keagamaan yg tidak toleran. Gampang teriak kafir, musyrik syirik dan sebagainya.

Kelas menengah bawah ini adalah mereka yg ingin menggunakan tiket agama untuk naik dalam strata sosial ke jenjang menengah atas. Dipikirnya dengan menyembah Allah sepenuh hati mereka akan naik kelas. Bukan di akhirat, melainkan di dunia ini saja.

Begitu penjelasannya secara sosiologis sehingga kita bisa menemukan bahwa mereka yg fanatik itu boleh bilang semuanya berasal dari (SSE) Status Sosial Ekonomi kelas menengah bawah.

Kalau sudah masuk kelas menengah atas, segala omongan tentang Allah suka gini dan suka gitu akan tidak ada lagi. Dianggap sebagai tasteless. No taste.

Tidak sesuai dengan level menengah atas gitu lho !


+++

NOTE 66: Saya Sering Sedih Karena Hal Itu


PERCAKAPAN 1: SAYA JUGA SUDAH BOSAN


T = Dear Bapak Leonardo Rimba,

Salam kenal dari saya, nama saya Made X dari Bali.

Saya tahu email bapak saat browsing ke alamatnya Bapak Putu Ardika (guru sejati Kundalini di Bali).

J = Salam kenal juga.

Saya kenal Pak Putu Ngurah Ardika sejak tahun 2004, sebelum beliau terkenal seperti sekarang. Sampai saat ini sudah tiga kali saya menginap di rumah Pak Ardika ketika saya ke Bali. Saya pertama kali melukat di Tirta Empul dan sembahyang di Pura Besakih juga bersama Pak Ardika dan teman-teman lainnya.

Waktu sedang dalam perjalanan menuju Pura Besakih saya tertidur di dalam mobil, dan tiba-tiba mendengar suara yg bilang "Gayatri". Saat itu saya tidak tahu Gayatri itu apa, dan baru kemudian saya tahu bahwa Gayatri adalah Mantra Gayatri.

Dan itulah asal usulnya mengapa saya menggunakan Mantra Gayatri sampai sekarang. Saya merasa bahwa saya diberikan Mantra Gayatri langsung tanpa saya meminta.

Given by the Gods and Goddesses on Mount Agung ? Wallahualam.

Anyway, kalau semua doa dan mantera yg saya gunakan harus saya buang dan harus saya pilih satu saja yg dipakai, maka saya akan pakai Mantra Gayatri, it's the most beautiful prayer in the world.

Terakhir kami datang ke tempat Pak Ardika beramai-ramai di bulan Januari 2009. Ketika itu Pak Ardika sedang mencalonkan diri untuk menjadi ketua KONI Denpasar, sekarang sudah terpilih, dan pasti makin sibuk saja.

T = Kalau boleh, saya mau menanyakan beberapa hal kepada bapak.

J = Boleh saja, silahkan.

T = Saya senang tentang hal-hal spiritual, saya telah belajar dari beberapa pembimbing, namun yang menjadi kendala bagi saya sering cepat bosan, bagaimana cara mengatasinya dan bagaimana cara belajar spiritual yang benar ?

J = Kalau anda cepat bosan berarti anda cepat belajar. Kalau anda sudah memahami apa yg diajarkan, tentu saja anda akan bosan kalau terus-terusan mempelajarii hal itu saja.

Contoh: ada orang yg melukat di Tirta Empul hampir tiap hari dengan niat untuk membersihkan karma. Mula-mula dia giat sekali selama satu tahun, setelah itu mulai bosan dan jarang datang sampai akhirnya tidak datang sama sekali.

Menurut pendapat saya, kalau orang itu sudah tidak datang lagi untuk melukat ke Tirta Empul karena dia tidak bisa memaksa tubuhnya untuk bergerak ke sana, maka artinya niat orang itu sudah terkabul. Alam bawah sadarnya sendiri telah memperlihatkan bahwa karma yg ingin dibuangnya itu sudah habis, dan karena sudah habis maka untuk apa datang lagi ke Tirta Empul ?

Cara belajar spiritual yg benar ya belajar saja. Kalau anda ingin mempelajari sesuatu, ya pelajarilah tanpa perlu ragu dan takut. Orang lain mungkin sering bilang agar anda tidak belajar yg ini, melainkan belajar yg itu. Tapi anda tidak bisa dikasih tahu bukan ? Anda akhirnya belajar juga walaupun orang lain telah melarang.

Ternyata anda akhirnya mengerti bahwa apa yg dibilang oleh orang lain tidak sepenuhnya benar. Anda membuktikan sendiri bahwa A seperti ini, dan B seperti itu. C seperti yg lain lagi. Dan D model baru. Lalu anda bisa membandingkan semuanya dan akhirnya bisa menemukan titik temu.

Anda sudah tahu titik temu itu, dan ketika anda belajar yg model lain lagi, anda menemukan lagi titik temu itu yg memang akan selalu anda jumpai di aliran apapun anda masuk. Tentu saja anda bosan. Saya saja juga sudah bosan kok.

T = Kalau boleh tahu belajar spiritual yang bagaimana yang cocok buat saya ?

J = Yg menggunakan metode anda sendiri. Anda sudah bisa menciptakan metode sendiri, ciptakan sajalah, dan gunakan sajalah. Anda bahkan bisa mulai mengajarkan metode anda kepada orang-orang lainnya.

Spiritualitas juga berarti teknik, dan yg namanya teknik itu tidak terhingga banyaknya, tergantung kita mau pakai yg mana. Dan kalau kita telah menyelami banyak metode, kita juga akan mampu untuk menciptakan metode kita sendiri, menerapkannya, dan membagikannya kepada yg lain.

Why not ?

Walaupun saya juga sudah bosan, saya tetap menggunakan Mantra Gayatri yg dipercaya bisa mengaktifkan semua cakra di tubuh manusia hidup: Aum bhur bhuvah svaha, thatsavitur varenyam, bhargo dhevasha dhimahi, dhiyoyonach prachodayat, om...

Itu intinya bukan ?


+

PERCAKAPAN 2: MASIH PERCAYA ALLAH TA'ALLA ?


T = Berarti masih percaya Allah Ta'alla donk ?

J = Maybe.

T = Walopun nyindir tapi ada essensi yg mengatakan di hati kecil kalo you need it, even though you've said that it comes from your consciousness.

You DO agree ?

J = Agree.

Allah Ta'alla cuma istilah yg kita pakai untuk merujuk kepada kesadaran yg hidup di dalam kesadaran kita.

Kita sadar bahwa kita sadar, Allah Ta'alla sadar bahwa Do'i sadar.

Apa bedanya ?


+

PERCAKAPAN 3: SAYA SERING SEDIH KARENA HAL ITU


T = Assalamualaikum wr wb,

Saya rasa tulisan saya jumpa lagi pada anda Mas Leo, hehe...

J = Hehe juga...

T = Ehm.. mungkin saya antusias sekali untuk mengirim tulisan saya kepada anda. Karena saya percaya anda. I wish there's no problem for u.

J = No problem, saya suka sama anak umur 17 taon.

T = Sebenarnya saya ingin berbagi sedikit curhat pribadi pada anda, mungkin ini agak terbuka langsung tapi karena saya percaya anda. Jadi, sebagai remaja saya sedang berada dalam kebimbangan sampai saat ini.

J = Bukan anda saja, saya juga sedang dalam kebimbangan sampai saat ini, then ?

T = Saya orang yang agak tertutup dan boleh dibilang kurang bersosialisasi benar. Bahkan saya kurang akrab dengan tetangga saya, paling tidak tegur sapa atau jika ada keperluan saja.

J = You are better than me, saya sendri bahkan tidak bertegur sapa sama sekali dengan tetangga saya karena saya bingung mao omongin apaan, dan saya orangnya tidak bisa basa basi, then ?

T = Namun sampai saat ini saya masih bisa sekolah seperti anak lainnya, walaupun jujurnya teman-teman saya cepat sekali untuk bilang bahwa saya sensitif dan cepat sentimen.

J = Saya suka sama anak umur 17-18 taon yg sensitif dan cepat sentimen. In my opinion that's very cute, then ?

T = Sebab apa yg membuat saya segan bersosialisasi.

J = Sebab apa ?

T = Dari kecil saya sudah bisa merasakan perasaan orang sekitar saya. Seolah empati saya sangat tinggi sekali terhadap lingkungan sekitar, bukannya ingin meninggikan diri saya. Karena itu, hal yang membuat saya tertekan pada batin. Perasaan mereka kontak batin bagi saya.

J = Sama, saya juga begitu dari kecil sampai saat ini. Tapi saya sudah belajar untuk cuek. Saya bilang pada diri saya sendiri bahwa tiap orang punya urusannya sendiri-sendiri, dan walaupun saya bisa merasakan perasaan orang lain kalau saya mau, atau kalau saya membiarkan diri saya untuk melayang tanpa kontrol, saya juga bilang pada diri saya sendiri bahwa saya tidak mau.

Saya tidak akan masuk atau terbawa ke dalam perasaan atau pikiran orang lain kecuali orang itu sendiri yg memintanya dengan cara bertanya langsung kepada saya. Kalau orangnya tidak minta, maka saya akan diam saja.

Walaupun saya bisa "merasakan" apa yg orang lain rasakan, akhirnya yg saya rasakan itu cuma seperti gambar di film saja. Datang dan pergi saja. Seperti pemandangan saja.

Dan memang mereka cuma pemandangan saja, it has nothing to do with us, ya gak ?

T = Saya agak segan pula untuk berada di keramaian layaknya mal atau tempat umum lainnya.

J = Sama, saya juga. Kalau tidak terpaksa sekali saya tidak suka masuk mall, apalagi hari Sabtu dan Minggu di mana banyak orang tumpah ke mall sampe jalan aja susah. Apa enaknya sih jalan-jalan ke mall, ya gak ?

T = Dari kecil juga saya sering merasakan hal aneh, soal mimpi dan kejadian tak biasa.

J = Sama, saya juga.

T = Setelah saya pra remaja, saya menyadari hal lainnya, saya terkadang prediksian terhadap pikiran orang lain. Hal itu terjadi secara tidak sengaja, karena dalam kondisi tertentu saja. Sampai sekarang pun saya tak pernah tau metoda melakukannya dengan sengaja.

J = Melakukannya dengan spontan saja, tanpa dipikirkan. Yg muncul itu namanya intuisi. Diam saja, dan tiba-tiba muncul sendiri, hopla !

T = Kadang saya terbiasa menelaah pola pikir orang lain dan kebiasaan berperasaan.

J = Saya juga begitu kalo lagi suka sama orang tertentu dengan harapan orangnya juga suka sama saya. Ada juga orang-orang tertentu yg suka menelaah pola pikir dan kebiasaan saya berperasaan dan memproyeksikan segala macam ke arah saya.

T = Sejak remaja saya terobsesi menulis, menghasilkan karya tulis, puisi, sajak, dan ceramah. Hal yang saya dapatkan harus saya cermati, baik bagi saya atau tidak.

J = That's good, apanya yg salah ?

T = Saya pernah mencoba menerapkan ilmu kebijaksanaan pada keluarga maupun orang lain. Orang tua saya orang yang fanatik terhadap agama yang dianutnya, kadang saya katakan untuk bijaksana dalam tidak mengkritik negatif keyakinan orang lain, yang ada saya diomeli. Bahkan dikatakan sudah mencoba masuk kesesatan dan sok peramal.

J = Orang tua anda benar, anda sudah mencoba masuk kesesatan.

T = Boleh saya bilang sejujurnya keotoriteran orang tua saya yg tidak demokratis.

J = Biarin aja, anda tidak akan selamanya tinggal bersama mereka bukan ? Anda 17 tahun sekarang, berapa lama lagi anda akan tinggal bersama mereka ? 5 tahun lagi ? 10 tahun lagi ? As fast as you can stand on your own feet, anda bisa say goodbye to them. Bye bye, then ?

T = Pernah saya ingin berusaha keluar dari kurungan bertindak, setiap orang bebas memilih, asal kita tidak mencoba mengakhirkan diri kita pada kenegatifan perilaku dan moral, why not.

J = Sure, why not ?

T = Kesadaran kita menyatu pada alam. Dan tujuan kita juga menjaga keharmonisan alam. Berapa banyak masyarakat sekarang tidak bijaksana dalam mengikuti arus kehidupan.

J = Berapa banyak ?

T = Oh ya, maaf semoga tidak ganggu Mas Leo.

J = Tidak ganggu, saya suka sama anak umur 17 taon.

T = Tulisan saya panjang ya ?

J = Menurut saya yg panjang bukan tulisannya.

T = Ehm, saya ingin meminta pendapat Mas Leo, elemen apa yang saya miiliki ya ? Kalo menurut saya pribadi air yang diseimbangkan oleh angin.

J = Bisa saja.

Air yg diseimbangkan oleh angin adalah air danau atau air laut. Maunya seimbang, tetapi selalu goyang-goyang terus karena angin itu tidak bisa diatur. Kalo lagi gede anginnya (pemikirannya), maka airnya (emosinya) bisa bergolak juga.

Cowok pendiam yg emosinya suka bergolak is rather cute, in my opinion.

T = Oh ya, mas sampai saat ini pun saya tidak tahu jati diri saya.

J = Sama, saya juga tidak tahu jati diri saya sampai sekarang.

T = Mungkin saya hanyalah saya, tak lebih.

J = Iyalah, anda adalah anda, dan saya adalah saya.

T = Hati saya sering bicara pada saya, ada hal dan misi yang harus saya jalankan, apalah maksudnya ? Tak pernah saya temukan. Saya sering sedih karena hal itu.

J = Gak perlu sedih karena sooner or later you'll find your mission in life.

Saya dulu juga suka sedih karena saya very sensitive, tapi lama-lama saya belajar bahwa the best policy is to let things flow. Flowww... flowww... flowww...

Mengalir saja, kayak air.


+++

NOTE 67: Ditonton Orang Tertentu Saja


PERCAKAPAN 1: DITONTON ORANG TERTENTU SAJA


T = Maaf Mas Leo, hehe..

Menurut mas agama sifatnya pemaksaan belaka. Agama kan aturan, adanya aturan dan hukum memang memaksa.

J = Saya tidak bilang agama sifatnya pemaksaan belaka.

Yg saya bilang, agama-agama itu semuanya buatan manusia, sifatnya artifisial atau buatan, makanya harus memaksa. Kalau tidak memaksa maka tidak akan dituruti. Pemaksaan bisa berbentuk macam-macam, termasuk menakut-nakuti orang dengan Neraka, dlsb.

Di jaman dahulu ada agama yg sekaligus memiliki kekuasaan untuk membuat hukum positif, artinya hukum dalam agama itu bisa diterapkan dan ada sanksinya juga kalau orang melanggar. Ada hukum cambuk, hukum potong tangan, hukum rajam, dll.

Di masa sekarang, kita sudah masuk jaman paska modern dan agama-agama sudah ditelanjangi bulat-bulat, sehingga akhirnya orang-orang yg sudah agak tercerahkan memutuskan untuk menendang agama ke kolong ranjang.

Di kolong ranjang itu agama masih bisa berteriak-teriak, as has been done by itself for centuries, bahwa benar Allah Ta'alla yg menurunkan segala macam aturan itu, dan manusia harus mengikutinya dengan membabi-buta, walaupun babi termasuk hewan yg diharamkan juga.

Diharamkan oleh siapa ? Of course oleh Allah Ta'alla yg so jelas sangat usil mengharamkan banyak hal, pedahal Dia itu adanya di dalam Surga dan harusnya tidak ada urusan dengan manusia-manusia yg ada di atas dunia.

Tetapi begitulah yg namanya bisnis agama.

Bisnis ? Ya bisnislah. Agama itu bisnis multi billion dollars, omzetnya gede-gedean. Dan jangan kira bisnis agama tergede itu adanya di Islam.

Bukanlah.

Agama-agama yg omzetnya audzubillah itu adanya di negara-negara maju, terutama Amerika Serikat, dan umumnya pakai label Kristen atau Katolik.

Mereka itu musyrik dan syirik karena menuhankan Yesus atawa Nabi Isa. Pedahal Yesus itu manusia biasa saja, sama persis seperti anda dan saya.

Tapi mereka sudah seperti itu selama ribuan tahun, mengumpulkan duit demi Tuhan Yesus, tapi untungnya sekarang sudah lebih menggunakan otak sehingga sebagian duit digunakan untuk membantu mereka yg menderita di negara-negara terbelakang.

Sebagian lagi digunakan untuk pendidikan sehingga generasi muda tidak terlalu memakai otaknya, dan bisa sedikit mengingat Tuhan yg walaupun menyuruh manusia belajar tetapi tetap tidak menginginkan manusia menjadi terlalu pinter.

Sebagian lagi digunakan untuk membiayai mereka yg dikirimkan untuk membuat tobat manusia-manusia yg masih terjebak dalam kebohongan Islam, Hindu, Buddha dan berbagai kekafiran lainnya. Itu menurut versi mereka, tentu saja.

Islam juga besar omzetnya, tetapi tidak sebesar Kristen dan Katolik, sebab penganut Islam umumnya berada di negara berkembang dan miskin, dan sebagian besar masih suka potong kambing buat nebus dosa mereka as well as menyenangkan hati Allah Ta'alla.

Pedahal Isa AS sudah bilang bahwa segala potong memotong kambing tidak perlu lagi karena Allah itu Abah bagi kita. Abah is father, babe, dan adanya di dalam kesadaran kita sendiri saja.

Tetapi, seruan Nabi Isa tetap masuk kuping kiri en keluar kuping kanan, bahkan di banyak masyarakat Kristen yg tetap saja gemar mengumpulkan sumbangan demi menyogok Allah agar dapat tempat yg lebih ok di Surga nanti. Sama saja seperti terjadi di masyarakat Islami.

T = Tanpa aturan, penyimpangan dan kriminalitas berhamburan.

J = Semua masyarakat harus memiliki aturan agar tertib.

Tetapi aturan-aturan itu tidak harus berasal dari agama. Hukum yg digunakan di Indonesia adalah hukum warisan dari Belanda, dan itu hukum sekuler, bukan hukum agama.

Kalo orang nyolong ayam dan ketangkep, maka dihukum tiga bulan tanpa bilang itu dosa atau tidak dosa. Itu hukum kita, hukum pidana biasa saja dan bukan hukum agama.

T = Tanpa agama, penyimpangan moral juga terjadi.

J = Penyimpangan moral selalu terjadi baik ada agama maupun tidak.

Di Indonesia sangat marak sekali bisnis agama, adzan sehari lima kali sepanjang tahun, sedikit-sedikit orang akan bilang Ya Allah. Naik angkot orang bilang Bismillah. Tetapi penyimpangan moral berupa korupsi juga sangat tinggi. Indonesia menduduki ranking atas sebagai salah satu negara terkorup di dunia. Dan Allah Ta'alla jelas sangat senang akan hal itu.

Kenapa senang ? Karena Allah tahu bahwa semakin banyak orang korup, maka akan semakin banyaklah kambing yg dipotong oleh orangnya itu, dan akan semakin banyaklah sumbangan ke agama Allah. Allah itu agamanya Islam, by the way.

Contoh: Korupsi 100, bagi-bagi anggota komplotan 30, sumbang mesjid dan anak yatim 20. Masih sisa 50 untuk dinikmati sendiri. Dan itu sudah komplit dengan tiket ke Surga yg dijanjikan oleh pengurus mesjid dan panti asuhan anak yatim.

T = Agama memang memaksa tapi berdasarkan kesepakatan agar terjalin hidup yg manusiawi.

J = Dulu memang agama bisa memaksa karena manusia masih bodoh.

Tetapi akhirnya muncul Abad Pencerahan di Eropa yg mulai menendang agama ke kolong ranjang. Sekarang boleh bilang agama-agama sudah disunat habis di negara-negara maju, tidak lagi bisa memaksa orang.

Masyarakat di negara maju bebas berkiprah memuja-muji Allah, tetapi itu di dalam ruang lingkup pribadi, dan bukan di ruang publik.

Orang di negara-negara maju tidak lagi membawa-bawa nama Allah karena fantasi tentang Allah hanya pantas bagi domain pribadi saja.

Kalau masih suka membawa-bawa Allah dalam pembicaraan umum, akibatnya manusianya jadi munafik seperti di Indonesia. Semua koruptor itu menyebut demi Allah. Demi Allah tidak korupsi, tetapi benernya korupsi. Lha ?

T = Tak usah lah membicarakan dogma dalam agama.

J = Memang tidak usah dibicarakan, karena semuanya buatan manusia belaka walaupun manusianya akan sumpah mati kerak keruk demi Allah bahwa dogma itu berasal dari Allah, pedahal dari manusia belaka. Bahkan Allah itu sendiri cuma konsep buatan manusia saja. Tapi mana ada yg mau ngaku ?

Tidak mau ngaku karena mungkin tingkat spiritualitasnya masih kelas bawah yg diakibatkan oleh ketakwaannya. For your information, semakin orang bertakwa dalam agama, maka semakin mandeglah spiritualitasnya. Itu terjadi dimana-mana.

T = Menurut mas, memang kawin dan nikah beda pengertian ?

J = Sedikit beda. Nikah pakai surat, dan kawin pakai aurat.

T = Tapi menurut mas melakukan pemenuhan hak seksual tanpa nikah juga ga masalah ya, kawin instan tanpa modal duit dan persiapan yg matang toh. Kalau masyarakat kita bisa melakukan hal bebas seperti itu, boleh aja. Resikonya perzinahan dan perbuatan asusila berhamburan. Gimana menurut anda ?

J = Gak gimana-gimana.

Yg melakukan kawin tanpa nikah sudah banyak sekali di Indonesia, dan biasa-biasa saja kok.

Perzinahan itu konsep lama, digunakan oleh orang agama untuk merujuk mereka yg tidak menikah tapi kawin saja. Menurut saya, kalau suka sama suka dan dilakukan oleh mereka yg sudah dewasa, maka itu sah saja. Saya tidak pakai istilah zinah.

Asusila itu kalau anda kawin di keramaian, misalnya di mall. Dan itu jelas mengganggu ketertiban umum karena orang-orang akan datang menonton anda kawin di tempat terbuka. Yg bersusila itu kalau anda kawin di tempat tertutup, atau ditonton orang tertentu saja.


+

PERCAKAPAN 2: ASLINYA MERUPAKAN SIFAT MANUSIA


T = Mas Leo,

Repot juga jadi manusia yg beragama.

Berupaya mewujudkan sifat-sifat Tuhan ke dalam diri katanya berdosa. Merendahkan Tuhan.

Padahal sifat-sifat itu positif dan tidak akan menjadikan manusia sebagai Tuhan. Apa sih yg ditakutkan sehingga dilarang ?

J = Yg ditakutkan adalah pencerahan di diri anda ketika anda sadar bahwa sifat-sifat Tuhan itu cuma proyeksi saja. Buatan manusia dan diproyeksikan ke sesuatu yg disebut Tuhan.

Pedahal sifat-sifat atau asma itu ada di diri kita juga, dan asalnya dari diri kita juga. Cuma nenek moyang kita yg membuat agama bilang bahwa itulah sifat-sifat Tuhan.

Pedahal aslinya merupakan sifat kita manusia.


+++

NOTE 68: Orbs Itu Apa Sih?


PERCAKAPAN 1: APAKAH JI TERLIBAT LAGI ?


T = Pak Leo,

Apa kabar, apakah JI terlibat lagi ?

J = Saya tidak tahu.

Yg jelas saya mengalami deja vu ketika menyalakan TV dan melihat Tim McKay diangkat ke luar hotel di atas stretcher dengan tubuh berdarah-darah. Saya lihat dia masih bisa duduk tegak ketika stretcher itu diletakkan di atas trotoar untuk menunggu ambulans datang. McKay kemudian meninggal di rumah sakit.

Minggu lalu saya bermimpi disunat sampai berdarah-darah, tapi anehnya saya tidak merasakan sakit sama sekali. Saya tetap berdiri tegak sambil melihat begitu banyak darah yg mengucur dari tubuh saya.

Rupanya saya "merasakan" Tim McKay satu minggu sebelum kejadian. Jadi, walaupun dilaporkan bahwa McKay terluka parah di tubuh bagian kirinya dan mata kirinya hancur, saya tahu bahwa McKay tidak merasakan sakit.

I had felt him before, and yesterday I said goodbye to him. His frequency is the same frequency as that of mine and many other friends. His consciousness remains, it's eternal.

Walaupun di mimpi itu saya merasa disunat, dan konotasinya Islam, saya tidak mau menuduh kalangan Islam fanatik sebagai dalang dari terorisme ini. Bisa saja pelakunya berasal dari Islam fanatik yg dibayar, dan dalangnya berasal dari kelompok lain.

.
+

PERCAKAPAN 2: EMANGNYA HARUS BEGITUAN TERUS ?


T = Ass Wr Wb,

Barusan saya baca posting Pak Leo tentang jodoh, saya jadi ingin sharing.

J = Monggo, silahkan.

T = Saya single usia hampir setengah abad. Yang ingin saya tanyakan, kayaknya simple aja untuk ikhlas menerima apa yg Allah berikan, kalau jodoh pasti ketemu dan kalau ngga jodoh... meskipun kita ngotot ya ngga bakalan ketemu.

J = Ya, memang begitu.

T = Nah, kadang perasaan kita up and down untuk menerima kenyataan itu. Malah mikir, kenapa Allah kasih kita rasa sayang sama dia tapi dia ngga mbales ?

J = Kenapa ?

T = Info aja, dia duda satu anak.

J = Berarti dia single.

T = Saya sudah berusaha keras untuk menghapus rasa itu karena toh ngga ada gunanya. Tapi sulitnya luar biasa. Pak Leo ada saran ?

J = Gak ada.

Saya juga suka sama satu orang, dia single dan belom punya anak (iyalah!). Saya pikir dia tahu kalau saya suka dia, dan mungkin juga dia suka sama saya tapi saya yg terlalu kaku sehingga tidak bisa menangkap nuansa-nuansa halus.

Menurut saya, bisa saja suatu saat saya dan dia main buka-bukaan, secara verbal dan harafiah, sehingga apa yg terjadi-terjadilah. Tetapi itu pun belum merupakan jaminan bahwa kami akan sehidup semati, apalagi lengkap dengan surat-surat legal dan formal.

Kalaupun kejadian buka-bukaan itu cuma bisa terjadi sekali atau dua kali saja, itupun sudah jodoh juga menurut saya, emangnya harus begituan terus seumur hidup ?


+

PERCAKAPAN 3: ORBS ITU APA SIH ?


T = Hallo there, how are you ?

J = Fine, baik-baik aja.

T = Btw orbs itu apa sih mas ? Jelasin dunk.

J = In my opinion, yg disebut orbs itu gelembung-gelembung yg bisa tertangkap oleh kamera di tempat-tempat yg diduga memiliki energi tinggi. Bentuknya seperti bola transparan, dan melayang-layang di tempat yg tidak semestinya. Kalau kita ada di tempat itu, kita tidak bisa melihatnya dengan mata telanjang.

Kalau mata kita tidak telanjang, kita bisa melihatnya, yaitu melalui lensa kamera. Dijepret saja dengan kamera, maka kita akan bisa melihat gelembung-gelembung itu. Mungkin itu energi, mungkin juga kombinasi antara kelembaban udara dan pencahayaan.


+

PERCAKAPAN 4: ASAL CAKEP SAYA SUKA


T = Pagi Mas Leo,

Emm.. Saya sedikit mengerti dengan penjelasan yg disampaikan mas tempo hari. Religion maupun budaya adalah materi yg terus membuat manusianya terbelenggu oleh aturan intern-nya. Pedahal hanya dengan memiliki kesadaran diri, kita sudah bisa melangsungkan kehidupan dengan baik.

J = Ya betul, 100 untuk anda.

T = Kita tidak usah basa basi lagi ya membicarakan seputar ke religion, saya tidak perlu pro maupun kontra terhadap hal itu, keyakinan ya udah yg punya mereka ya mereka.

Seperti halnya menilai sebuah obyek, sampai sekarang kebiasaan masyarakat kita hanya menilai dengan pengamatan obyektif padahal seharusnya subyektif, sehingga untuk mengetahui jawaban sebenarnya bsa terlihat secara langsung.

Seseorang akan mengerti tentang proses hidup yg harusnya dijalankan setelah mengalami jatuh bangun dalam sulitnya hidup, jungkir balik untuk memohon doa, kenyataannya yg di sana tak mendengar dan mengabulkan. Dan setelah sadar akan hal itu, ia baru tercerahkan dan mata hatinya baru terbuka.

J = Ya betul, 100 untuk anda.

T = Hehe.. saya sedikit mengerti soal masa lalu Mas Leo. Maaf ok..

J = Emangnya udah pernah ketemu saya di mimpi ?

T = The true God is consciousness in ourselves, isn't in religion that we must be faithful to Him, God in religion is nonsense.

J = Ya betul, 100 untuk anda.

T = Buat apaan di post foto yg kemarin ? Kalo para ladies yg lihat kebanyakan komen "gak enak dilihat". Kalo fotonya diganti cowok, gantian para guys banyak yg komen "ga enak dipandang", haha dasar manusia.

J = Makanya saya suka gonta ganti pasang foto cowok dan cewek. Saya sendiri suka dua-duanya. Asal cakep saya suka.


+++

NOTE 69: Teror Bom Lagi, Mas Leo


PERCAKAPAN 1: TEROR BOM LAGI, MAS LEO


T = Teror bom lagi, Mas Leo...

J = Iya, semua orang udah tahu. Udah biasa, ternyata pelakunya dari Jemaah Islamiyah lagi.

For your information, Jemaah Islamiyah sangatlah dimuliakan oleh Allah sehingga ketika mati syahid dalam meledakkan bom, maka ruh mereka langsung melejit ke Sorga dan diterima di sisi Allah SWT.

T = Yg membuat teror kok tidak sadar bahwa cara mereka justru membuat orang akan berpikir bahwa agama ternyata punya sisi keji ?

J = Kalau anda ingin mengikuti agama Allah, anda tidak boleh berpikir. Anda tidak boleh sadar.

Ketahuilah, otak manusia itu terbatas, dan semakin anda tidak berpikir maka Allah akan semakin senang.

Sebagai seorang wanita, anda juga harus tunduk mutlak kepada pria, karena itu yg diinginkan oleh Allah. Sesungguhnya Allah akan memuliakan wanita-wanita yg patuh kepada suami mereka, walaupun suami mereka menikah lagi.

T = Bisa dipastìkan orang akan meninggalkan agama dan mencari sesuatu yg membuat hidup menjadi damai.

J = Jangan.

Kalau anda meninggalkan agama Allah maka anda akan masuk neraka.

Ketahuilah bahwa segalanya itu tipu muslihat Iblis, dan yg benar itu kalau anda mengucap syukur melihat orang-orang kafir, musyrik dan syirik tewas terkena bom.

Allahuakbar ! Allahuakbar !


+

PERCAKAPAN 2: SAYA BENAR-BENAR RESAH


T = Pak Leo,

Saya boleh tanya lagi ya pak ?

J = Boleh aja, untuk yg terakhir kalinya.

T = Saya benar-benar resah banget pak, kenapa saya belom juga bisa kerja ya pak ?

J = Kenapa ?

T = Apa saya bisa cepat kerja n dapet kerjaan yg saya damba-dambakan di tahun ini pak ?

J = Gak bisa.

T = Resah juga pak dah 6 bulan masih nganggur hehe...

J = Iyalah, dan masih akan nganggur for at least 6 bulan lagi kalau anda masih menunggu kerjaan yg anda dambakan itu.

Solusinya adalah mengerjakan apa yg tidak anda dambakan, pokoknya pekerjaan yg bisa menghasilkan. Kalau itu telah anda pegang, maka pekerjaan yg anda dambakan mungkin akan menyusul belakangan.

Mungkin juga tidak akan datang sama sekali, tetapi anda telah memiliki pekerjaan yg akhirnya akan bisa menjadi pekerjaan yg anda dambakan juga.


+++

NOTE 70: Haram, Dibenci Allah


PERCAKAPAN 1: HARAM, DIBENCI ALLAH


T = Pak,

Kenapa saya koq ga boleh tanya-tanya lagi ?

J = Karena jawabannya udah diberikan waktu itu dan tinggal dijalankan aja. Kalau belum dijalankan tidak boleh tanya-tanya lagi. Haram, dibenci Allah.

T = Maap pak, kalo emang saya ngerepotin Pak Leo.

J = You are not ngerepotin saya karena ini belom seberapa.

T = Pak sebenarnya semua pekerjaan yg saya dambakan adalah pekerjaan yg dapat membuat saya bisa mencukupi kebutuhan hidup saya dan juga membantu orang tua dan orang-orang di sekitar saya.

J = Tujuan anda bagus, tetapi tidak mungkin tercapai ketika anda belum memiliki pengalaman kerja sama sekali. Kalau anda baru lulus kuliah, dan selama 6 bulan nganggur karena anda tidak mau pekerjaan lain kecuali pekerjaan yg anda dambakan itu, maka namanya anda stupid.

It's very stupid to expect that you could meet all your needs from your first job. Pekerjaan pertama itu hampir selalu yg paling jelek, dibayar paling sedikit, tetapi di situlah kita bisa belajar banyak sehingga akhirnya akan bisa, sedikit demi sedikit, mencapai pekerjaan yg didambakan.

Kalau baru lulus langsung mau dapat pekerjaan yg didambakan, it's very stupid. Almost impossible.

T = Yawdah deh pak kalo emang saya harus nganggur n nganggur... terima kasih Pak Leo.

J = Terima kasih kembali. Selamat nganggur yah !


+

PERCAKAPAN 2: AREN'T WE GLAD WE ARE ?


T = Maaf sebelumnya Mas Leo,

Bukannya ingin curhat ato mengeluh yg mungkin waste your time saja, tapi jika mas ada waktu n respect pliz reply my message, but if u dont, ga usah jawab no problemo, he he...

Why I feel seperti ini ya, sometime is up but sometime is down ?

J = Saya juga seperti itu. I feel nobody understands me which I usually don't care. Tetapi kalau bulan purnama mendekat, tanpa saya sadari saya merasa lonely.

Walaupun berada di keramaian saya merasa lonely dan tiba-tiba ingat kepada matanya yg indah itu. Menurut saya orangnya very cute, tetapi very strange juga.

Do I like the person very much sehingga merasa gundah gulana ? In my opinion, ini cuma gejolak hormon saja. Saya proyeksikan hormon berlebih itu ke dia, dan dia yg tanpa dosa akhirnya menjadi sumber dari segala fantasi saya, dari yg palng suci murni sampai yg melibatkan erotisisme sampai saya kegelian sendiri sampai basah.

Dan Allah diam saja. Emang gw pikirin, begitu kata Allah.

T = Hmmm, explanation maybe ! hehe...

J = The explanation is, we want to be one with somebody. Ketika kita menyatu dengan orang lain secara fisik, maka mental, emosional dan spiritual kita juga menyatu.

Itu untuk orang yg telah bisa merasakan kesatuan dari kesadaran di dirinya dengan kesadaran-kesadaran lainnya. Jadi bukan cuma nempel di kelamin saja seperti yg dilakukan oleh para pria yg bisa kawin up to four times, persis seperti kambing bandot.

Kambing bandot itu istilah Jawa Barat, artinya satu kambing jantan yg dipasangkan dengan beberapa betina. Mungkin satu bandot akan dipasangkan dengan empat muhrimnya. Kalau bandot itu sudah tua, maka tinggal dipotong saja untuk korban hari raya. Allah suka kalau kita korbankan kambing.

Tetapi kita bukan kambing, yg seperti kambing itu mereka yg berpegang pada agama Allah. Kita tidak berpegang pada agama Allah karena kita tahu itu buatan belaka, dibuat oleh orang-orang yg spiritualitasnya tidak lebih tinggi dari kambing which is naluri-naluri belaka.

Kita tahu bahwa kesadaran kita universal dan eternal. Ada di mana-mana dan abadi. Karena kita tahu itu, terkadang kita ingin merasakan menyatunya kesadaran kita dengan kesadaran yg ada di diri orang lain. Tetapi kita tidak bisa melakukannya dengan sembarang orang. Bisa dengan lawan jenis maupun sesama jenis, tetapi tidak bisa dengan sembarang orang.

Harus ada chemistry and the like.

So, mulanya adalah hormon yg dipadu dengan kesadaran di diri kita. Lalu ada chemistry. Lalu ada proyeksi dan fantasi. Semuanya itu bermain-main di sanubari kita.

Kalau sudah fully loaded dan orangnya tidak ada, yg muncul adalah perasaan kesepian.

I am lonely because I long to be united with YOU.

You itu Allah Ta'alla yg asli dan bukan yg bilang ini haram itu haram. Itu Allah Ta'alla yg palsu.

Allah Ta'alla yg asli ini hidup di dalam kesadaran saya, kesadaran anda, dan kesadaran siapa saja. Kita mau menyatukan kesadaran di diri kita dan kesadaran yg ada di pribadi lainnya, dan merasakan bahwa kita semua adalah satu.

Simbolnya hubungan sex, klimaks, orgasme.

Habis itu kita akan tenang sampai datang gejolak berikutnya.

Spirituality is very closely related with sexuality. Dan itu tanpa segala macam syariat yg cuma perlu diterapkan untuk manusia-manusia naluriah yg cuma berpikir berdasarkan syahwatnya saja.

We are not like that. We are different.

T = Kabari lagi kalo maen-maen ke Bali lagi.

J = Sure, I will, even though I consider myself a Balinese too. Saya merasa saya diberikan pengertian tentang Mata Shiva oleh para dewata di Gunung Agung dalam perjalanan menuju Pura Besakih. Simbolnya adalah Mantra Gayatri, walaupun saat itu saya tidak mengerti Mantra Gayatri itu apa.

Saya ikut masuk saja ke dalam pura, dan duduk di depan padmasana untuk Brahma, Wisnu dan Shiva. Membawa canang dan dupa yg dinyalakan saya duduk bersila di sana, sembahyang sampai selesai.

Saya tidak merasa apa-apa.

Lalu saya berjalan ke gerbang utama Pura Besakih, dan dari sana memandang ke arah bawah. Very beautiful. That's the land of the Gods and Goddesses, Bali, and we are a part of it.

Aren't we glad we are ?


+

PERCAKAPAN 3: BERPIKIR MENGGUNAKAN OTAK


T = Mas Leo,

Beragama pada awalnya memang terasa positif. Sebagai manusia kita jadi paham mana yg baik dan buruk. Hanya saja pemahaman itu berubah negatif saat yg baik dan buruk disertai hukuman dan hadiah berupa neraka dan surga. Ditambah lagi adanya labelisasi.

J = Labelisasi halal itu dilakukan oleh MUI, sebagai agen dari Allah Ta'alla di Indonesia ini.

Ketahuilah, kalau anda makan babi maka anda akan masuk neraka, sehingga makanan harus pakai label halal. Kalau anda makan yg halal dan selalu patuh kepada suami anda, maka anda akan masuk sorga.

Biarkanlah suami anda bermain dengan wanita-wanita "jalang" (dalam tanda kutip), sebab suami anda juga memang asalnya "jalang" (dalam tanda kutip pula).

Dan Allah tahu itu semua, dan Allah akan menilai berapa banyak ketaatan dan kepatuhan anda kepada suami anda yg jalang itu.

Dan akhirnya anda akan masuk sorga. Bersabarlah, karena orang sabar disayang Tuhan (peribahasa).

T = Jadi ada yg dilabel kafir, syirik dll ?

J = Iyalah, selain Islam semuanya itu kafir dan syirik. Semua penganut agama lain itu akan masuk neraka, makanya anda tidak boleh keluar dari agama Islam.

Bertahanlah, sesungguhnya Allah akan memuliakan wanita yg bertahan dilecehkan oleh suaminya sendiri. Nanti di sorga anda akan dilayani oleh 72 bidadara ganteng (apabila anda berjilbab). Kalau anda tidak berjilbab maka bersiaplah untuk di-discount.

Mungkin anda cukup memperoleh 10 bidadara ganteng, dan tidak semuanya bugil. Semuanya akan full bugil dan berjumlah 72 kalau anda juga full jilbab.

T = Jadi berpikir apakah memang Tuhan dalam agama tsb membeda-bedakan ?

J = Iyalah, Allah Ta'alla agamanya Islam, dan jelas membedakan manusia. Kalau bukan Islam maka akan masuk neraka. Anda seharusnya sudah tahu itu sejak lama.

T = Untuk tujuan apa ?

J = Untuk syiiar agama tentu saja. Allah itu perlu promosi juga supaya Islam laku.

T = Tanpa harus melabeli, ada cara yg lebih manusiawi mengubah perilaku manusia menjadi baik?

J = Tidak ada.

Untuk manusia naluriah, caranya harus melalui teknik-teknik pembodohan massal. Label haram dan halal itu termasuk pembodohan massal juga. Belief system bahwa Allah memuliakan wanita berjilbab termasuk pembodohan massal juga. Dan cuma cara itu yg tepat guna untuk manusia-manusia yg masih bertahan di level naluriah, yaitu yg tidak beda jauh dengan hewan pemamah biak lainnya.

Kalau tingkatan spiritualitasnya sudah meningkat, barulah yg essensial akan terungkap dengan sendirinya di kesadaran manusia-manusia itu.

Manusianya akan mulai berpikir menggunakan otak, dan bukan ayat.


+++

NOTE 71: Jiwa Mereka Sakit


PERCAKAPAN 1: LOGIKA YG BERJALAN


T = Bagaimana menurut Anda keadaan dunia pendidikan pada saat ini ?

J = Pendidikan formal di Indonesia jelas semakin lama semakin mahal.

Waktu saya kuliah di Universitas Indonesia, uang kuliah hanya Rp40 ribu per semester. Sampai lulus SMA saya bersekolah di sekolah swasta Katolik, uang sekolahnya mungkin sekitar Rp20 ribu per bulan saat itu. Sekarang sekolah yg sama mungkin memungut Rp500 ribu per bulan.

Sehabis lulus dari UI saya melanjutkan sekolah ke Amerika Serikat, di Penn State, dan lulus tahun 1994. Master's degree sudah cukup, dan yg penting saya tahu seperti apa yg diajarkan di luar negeri.

Ternyata pendidikan di luar Indonesia mengajarkan hal yg sama dengan di Indonesia. Cuma kenapa lulusan mereka lebih dihargai ? Apa karena kemampuan berbahasa Inggris ? Atau adakah suatu kelebihan lainnya yg tidak dimiliki oleh lulusan Indonesia ?

Saya bukan pemerhati pendidikan, walaupun secara sepintas lalu saya bisa melihat bahwa lulusan baru sikapnya lebih kritis. Anak-anak belasan tahun itu sudah bisa berpikir bahwa banyak hal yg diajarkan di sekolah-sekolah, terutama yg berhubungan dengan agama dan akhlak adalah omong kosong belaka.

Kita tidak bisa lagi membohongi anak-anak kita dengan bilang bahwa Allah menurunkan kitab suci dan bahwa ada Sorga dan Neraka kalau para pemimpin negara memperlihatkan bahwa mereka tidak takut masuk Neraka dan cuma perduli pada Sorga ketika mengucapkan innalilahi wa innaillahi roji'un, semoga di terima di sisi-Nya.

Nya itu siapa ? Allah ?

Saya pemerhati spiritualitas manusia, dan saya melihat bahwa kemunafikan semakin meraja-lela. Memang jilbab sedang menjadi mode sekarang, bahkan pemerintah Pekanbaru secara tidak tahu malu mengeluarkan peraturan bahwa di sekolah-sekolah umum diwajibkan memakai jilbab bagi siswi wanita.

Itu adalah "pendidikan" (dalam tanda kutip) yg diberikan oleh kita terhadap generasi muda. Pendidikan kemunafikan. Munafik luar dalam. Yg dikutip adalah alasan bahwa akhlak itu ditentukan oleh jilbab, pedahal dalam praktek siswa siswi itu tahu bahwa pemerintah Indonesia, baik pusat maupun daerah, bukanlah pemerintahan yg bersih. Korupsi merajalela, dan bahkan banyak dari orang tua para siswa siswi itu juga terlibat korupsi, dan mereka juga tahu itu.

Tapi Allah tetap disembah bukan ? Pelajaran agama tetap menjadi pelajaran wajib bukan ? Pedahal yg penting bukanlah pelajaran agama yg hasil akhirnya adalah kemunafikan, melainkan pelajaran etika dan logika. We do good to each other because we want to do good, dan bukan karena ada Allah.

Logika juga penting, karena kalau tidak kita akan seperti ini saja, seperti MUI yg bilang bahwa pluralisme haram. Bahwa perbedaan itu haram, tetapi kondom dijual bebas, dan sudah banyak sekali yg menggunakannya. Itu kemajuan luar biasa sekali, yg di jaman saya sekolah belum ada.

Anak-anak sekarang semakin lebih cepat dewasa, they can have sex with each other walaupun tetap pakai jilbab. Bukan akhlak yg rusak, tetapi logika yg berjalan.


+

PERCAKAPAN 2: GAK HABIS PIKIR


T = Gak habis pikir,

Bagaimana bisa ada sekelompok orang yg agar "dipuji" oleh Tuhannya dan dijanjikan masuk Surga agar bisa bersetubuh dengan bidadari dengan cara membunuh sebanyak mungkin orang-orang yg tidak berdosa ? Suatu kepercayaan yg sangat sangat menyesatkan dan sangat sangat berbahaya.

Pertanyaan saya, apa yg bisa kita lakukan dengan orang-orang seperti itu ?

J = Orang-orang seperti itu tetap bebas berkeliaran karena kita tidak bisa mengadili jalan pikiran orang. Apapun yg orang mau percayai merupakan HAM yg ada di orang itu. Namanya HAM Kebebasan Beragama.

Tetapi kalau sudah melakukan tindakan terorisme, maka tentu saja sudah masuk kriminalitas, dan pelakunya harus ditindak dengan tegas.

Menurut saya, kita masih bisa melakukan tindakan preventif dengan berbicara dan menulis terus terang bahwa Allah itu cuma konsep saja.

Dan bahwa kitab-kitab suci itu semuanya buatan manusia belaka, walaupun tentu saja ada ayat yg bilang bahwa dia Allah yg menciptakan langit dan bumi dan menjanjikan Sorga as well as mengancam dengan Neraka.

Surga bagi manusia yg mau taat kepada si Allah, dan Neraka bagi orang yg tidak mau mengikuti kemauan si Allah.

Ayat-ayat itu semuanya buatan manusia belaka, dan dibuatnya oleh manusia yg jauh lebih terbelakang pemikirannya dibandingkan dengan kita yg hidup di abad 21 M ini.

Cukup pengertian itu saja yg disebar-luaskan, dan sedikit demi sedikit orang akan sadar juga bahwa yg selama ini diajarkan ternyata kebohongan belaka.

Mengajarkan bahwa agama diturunkan oleh Allah adalah suatu kebohongan. Itu belief system belaka, sesuatu yg tidak benar tetapi dipercayai sebagai benar.

Sesungguhnya agama-agama itu diciptakan oleh manusia-manusia di masa lalu yg bilang bahwa Allah menurunkan ayat-ayat itu. Pedahal semua ayat itu asalnya dari si manusia itu sendiri, hasil pemikirannya sendiri.

And this is as honest as I can say it.

Kalau kita sudah sadar bahwa ternyata agama-agama itu buatan manusia di masa lalu, akhirnya kita akan tergugah untuk menciptakan agama yg lebih manusiawi. Kalau agama yg kita warisi ternyata tidak beradab dengan melakukan diskriminasi terhadap kaum wanita, maka kita akan mampu untuk membuat agama yg lebih beradab dengan menghapuskan diskriminasi terhadap kaum wanita.

Manusia sadis di masa lalu menciptakan syariat supaya kita bisa masuk Sorga. Kita di masa kini bisa saja menendang syariat itu dan bilang bahwa kita tidak masochistic. Kita tidak memerlukan Allah yg sadis yg cuma ada di pikiran si manusia masa lalu yg mengatas-namakan Allah.

Pedahal Allah yg asli ada di dalam kesadaran setiap manusia.

Kalau itu bisa disadari dan diterima, maka dunia ini semakin lama akan semakin baik. Kita akan bisa membawa rahmatanlil alamin.

Rahmatanlil alamin tanpa syariat dan tanpa Allah yg gila kuasa, gila darah orang "kafir" dan sangat melecehkan wanita.


+

PERCAKAPAN 3: JIWA MEREKA SAKIT


T = Tuhan,

Apa yg membuat mereka melakukan itu ?

J = Karena mereka tidak tahu bahwa saya juga Tuhan.

T = Apakah karena mereka terlalu merindukan MU juga ?

J = Mereka terlalu merindukan fantasi mereka tentang saya. Mereka pikir saya ada di dalam Sorga, pedahal saya ada di sini saja, di Jakarta, Indonesia.

T = Ataukah iming-iming MU akan surga dan neraka itu ?

J = Saya tidak mengiming-imingi mereka dengan Sorga dan Neraka. Saya cuma bilang bahwa Tuhan yg mereka sebut sebagai Allah dan mengiming-imingi mereka dengan Sorga cuma hasil fantasi mereka saja.

Mungkin juga mereka belum sadar atau tidak mau sadar karena otaknya terlalu banyak dicuci dengan ayat-ayat.

Mereka pikir mereka menyenangkan hati Tuhan yg haus darah itu. Pedahal yg mereka senangkan hanyalah kesakitan jiwa mereka sendiri saja.

Jiwa mereka sakit.

Orang yg telah tercuci otaknya oleh ayat-ayat yg "diturunkan" oleh Tuhan yg haus darah adalah orang yg jiwanya sakit.

T = Jernihkanlah mereka...

J = Merekalah yg harus menjernihkan isi pikiran mereka sendiri. Harus tobat dan mengaku bahwa selama ini mereka telah tertipu oleh ayat-ayat itu, bahwa mereka telah dicuci otak oleh pemimpin agama mereka, bahwa jiwa mereka sakit.


+++

NOTE 72: Daripada Masuk Neraka


PERCAKAPAN 1: PERSIS SEPERTI AGAMA


T = Helo Mas Leo,

Ya, saya sedikit pernah mendengar kabar tentang Vincent Liong, bocah yang sampai sekarang berusaha mengemukakan sistem kompatiologinya. For me his system and concept is good. Sistem berpikir yang simple.

J = Vincent Liong adalah contoh kegagalan saya.

Saya dekat sekali dengan Vincent sejak dia masih kelas 2 SMA di Gandhi International School, Jakarta. Saya temanin dia waktu belajar untuk ujian akhir kelas 3 SMA. Lalu saya rekomendasikan untuk diterima di Fakultas Psikologi, Universitas Atmajaya. Saya tulis yg baik-baik karena Vincent nilai sekolahnya jelek. Ternyata saya gagal, Vincent akhirnya tidak mau sekolah lagi setelah satu tahun kuliah di Atmajaya.

Bukan anaknya bodoh, tetapi karena dia terlalu malas. Dia tidak mau belajar dari orang lain, tetapi mau mengajarkan apa yg disebutnya sebagai Kompatiologi yg menurut saya merupakan ilmu jadi-jadian semacam agama. Mungkin juga karena saat itu Vincent sudah mulai mengenal vagina. Tapi saya kenal banyak anak cowok belasan tahun yg sudah kenal vagina berkali-kali tapi tetap normal saja, dan tidak langsung berubah menjadi manusia yg sangat naluriah seperti perobahan drastis yg dialami Vincent.

Vincent used to be a good boy, saya anggap adik saya sendiri. Mungkin saya terlalu lemah terhadap dia, saya tidak dapat menegur dengan keras walaupun saya tahu Vincent salah. Akhirnya saya kena getahnya sendiri, saya gagal membimbing dia. Sebagai orang yg lebih tua, saya anggap saya gagal mendidik orang yg jauh lebih muda dari saya. Makanya sekarang saya tidak mau plin plan lagi. Kalau orang salah, saya akan langsung bilang salah.

Yg salah bukan soal kenal mengenal vagina itu. It's very normal, tidak dosa. Yg salah adalah berubahnya kelakuan setelah tahu bahwa vagina itu enak. Harusnya kelakuan bertambah baik, bertambah rajin belajar. Eh, ini malahan jadi ancur-ancuran. Mogok sekolah dan bermain Kompatiologi seolah-olah itu ilmu sakti mandra guna yg bisa membawa orang menjadi superman atawa superwoman. Persis seperti agama.

T = By the way,

Padahal menurut saya konsep yang saya terapkan, adalah tujuan untuk menuju sistem berpikir yang simple, kalau menurut anda teori dan praktiknya justru berkebalikan ya ?

Jadi intinya dalam menilai sesuatu kita pakai asumsi juga, salah satunya karena itu untuk mencapai hipotesa dalam permasalahan, itu hal biasa.

J = Kompatiologi dari Vincent Liong adalah ilmu dekonstruksi. Orang akan dibilang bahwa dia mempelajari A, tidak tahunya diajari B. Katanya mempelajari intuisi, ternyata yg diajari adalah naluri. Dan intuisinya tetap tumpul.

Orang yg intuisinya tajam seperti pisau dapur akan tenang saja menghadapi segalanya. Dia akan bisa melihat bahwa yg kebakaran jenggot itu adalah mereka yg berpegang kepada Allah which is none other than rekayasa belaka. Sintetik.

Nah, orang-orang agama itu berpikir mereka menggunakan ilmu sakti mandraguna dari Allah Ta'alla, sehingga merasa berhak mengajari orang lain yg dianggapnya bodoh. Cara mengajarinya juga dengan tidak tanggung-tanggung, komplit dengan kutipan ayat-ayat yg disampaikan dengan gaya ceramah, seolah-olah kita goblok banget.

Tetapi yg goblok adalah orang-orang beragama itulah. Mereka tidak tahu bahwa yg mereka ceramahkan itu cuma pemikiran belaka, dan mostly pemikiran yg sudah kedaluwarsa. Maybe pernah relevan di masa lalu, tetapi sudah tidak sesuai lagi di masa sekarang. Dulu nabi naik onta, kita sekarang at least naik bajaj. Anjing menggonggong, onta nabi tetap berlalu. Anjing menggonggong, I don't care.

Bukan anjing saya, gitu lho.

Nah, anjing adalah simbol dari naluri. Sedikit-sedikit anjing akan menggonggong karena dipikirnya manusia-manusia itu numpang hidup, dan cuma sang anjing sendiri yg punya jalan. Persis seperti kelakuan orang yg berpegang pada agama, dan mirip sekali dengan Vincent ketika dia keracunan Kompatiologi ciptaannya itu.

T = Semua yang kita asumsikan berdasarkan pengetahuan dalam dan pengalaman. Process of life is long.

J = Asumsi adalah apa yg kita anggap sementara sebagai benar selama dilakukan proses pembuktian. Kalau apa yg diasumsikan itu langsung dianggap benar, dan benarnya mutlak serta abadi, maka orangnya akan sedikit-sedikit merasa kebakaran jenggot.

Untung saya tidak berjenggot di bagian atas, dan untung saya juga bisa berpikir dengan jernih, tidak terpengaruh dengan segala ceramah dan khotbah dari orang-orang yg berpikir mereka berada di jalan Allah.

Allah yg mana ? Allah yg cuma diasumsikan saja bukan ?

Salahnya, Allah sebagai asumsi itu dianggap sebagai real. Itu jelas pemutar-balikkan metode berpikir. Asumsi adalah asumsi, dan selama belum terbukti, tidak bisa kita anggap asumsi itu sebagai bagian dari iman. Asumsi kok di-imani ?

T = Namun kalau menilai atau mencap objek, masyarakat pada umumnya hanya berdasarkan sistem penamaan atau "kata" yang sudah dijadikan budaya dan kebiasaan. Tanpa mau merasakan objek penderita.

Semisal dalam agama, seseorang bisa menyatakan objek yang beragama lain dengan sebutan kafir, musyrik atau lainnya, dan lanjutannya objek tadi diberikan justifikasi yang tak baik. Padahal objek itu juga bisa menyatakan hal yang sama padanya.

Itulah kita mencap seseorang tapi tidak memiliki empati pada objeknya. Kita mengamati dengan ranah objective (melihat dengan nilai yang sudah ada, nilai yang ada tadi berasal dari cara agama dan budaya pastinya), padahal jelas agama maupun budaya terbiasa merongrong dan membebani masyarakat kita dengan aturannya.

J = Iyalah, banyak dari kita sudah sadar bahwa agama banyak sifat jeleknya. Ada yg bilang bahwa orangnya yg salah, dan agamanya selalu tetap benar. Itu juga cara berpikir bego yg masih banyak dilakukan oleh orang beragama..

Bagaimana mungkin buah semangka berasal dari pohon duren ?

Kalau hasilnya semangka bom dan pohonnya itu Jemaah Islamiyah, maka jelas Jemaah Islamiyah adalah aliran agama yg mengajarkan terorisme. Dan Allah Ta'alla yg disembah oleh Jemaah Islamiyah adalah biang kerok dari segala kerusuhan itu.

Apakah Allah Ta'alla yg disembah oleh Jemaah Islamiyah sama dengan Allah Ta'alla yg disembah oleh Islam Liberal, for instance ?

Tentu saja tidak sama.

Allah Ta'alla itu konsep doang, dan kita harus melihat definisi yg diberikan seperti apa. Kalau kita menyembah Allah, maka kita menyembah definisi yg kita berikan kepada Allah. Makanya Allah dari Jemaah Islamiyah itu beda. Allah dari orang-orang Kristen beda lagi. For your information, Kristen itu kafir, musyrik dan syirik, walaupun juga tetap menggunakan istilah Allah.

T = By the way,

Sampai saat ini saya masih bertanya-tanya tentang arti diri saya ? Jadi hal itu kadang membuat saya sedih, bahkan pernah sekali dulu saya ingin bunuh diri, hehe... tapi hal konyol seperti itu tak saya lakukan.

J = Orang-orang yg menjadi teroris itu merasakan hal yg sama. Mereka mencari arti hidup, dan ingin bunuh diri juga. Sebagian berhasil dengan meledakkan bom bunuh diri di tempat-tempat yg ada orang kafirnya.

Allahuakbar ! Allahuakbar !

T = Hidup adalah air yang mengalir dalam sungai, artinya sungainya dianalogikan sebagai dimensi ruang dan waktu. Namun tiap detiknya ada air yang diam dan tak mengalir di kolam.

J = Saya cenderung bilang bahwa saya adalah sungai itu, dan tiap detiknya selalu ada air di dalam saya. Air yg mengalir maupun air yg diam.

Hidup adalah mengamati bahwa ada air yg diam dan ada air yg berjalan, dan ternyata saya tetap saja, diam saja dan mengamati saja.

T = Kapanpun dan di manapun saya berada selalu ada suara yang timbul dalam pikiran. Padahal itu pikiran saya sendiri, tapi selalu yang dipertanyakan adalah problematika dalam kehidupan dan kadang solusi.

J = Saya juga seperti itu.

T = Hah.. saya cepat sakit dan frustrasi karena itu tak pernah berhenti. Bumerang yang menyerang saya kapanpun...

J = Berarti harus bertemu dengan saya face to face untuk belajar meditasi di Cakra Mata Ketiga sehingga, kalau mau, kita bisa berhenti berpikir dan enjoy aja, mengamati aja.

Persis seperti Allah Ta'alla yg asli, yg diam saja dan mengamati saja, not even menghitung amal ibadah yg dikumpulkan oleh orang-orang beragama itu.

T = I always feel alone, kesendirian adalah perasaan yang biasa untuk saya. Alone.. alone and alone.. saya berada di samping keluarga, kawan atau siapapun tapi saya selalu sadar bahwa saya sendiri bagi saya.

No one understands about me.. -_-

J = I understand about you, cup cup cup...


+

PERCAKAPAN 2: DARIPADA MASUK NERAKA


T = "KEYAKINAN" DAN KEBENARAN SEJATI ADALAH DUA HAL YG BERBEDA. ANDA TIDAK BISA MENJADI ORANG YG "BERKEYAKINAN" SEKALIGUS JADI ORANG YG RASIONAL DALAM WAKTU BERSAMAAN.

J = Keyakinan yg anda maksud adalah iman kepada agama Allah, yaitu sesuatu yg harus dipercayai oleh seseorang supaya bisa masuk Sorga.

Biarpun iman itu isinya pemikiran goblok, orang yg ingin masuk Sorga harus tetap percaya dan ngotot habis-habisan.

Istilahnya membela Allah Ta'alla yg menjanjikan Sorga kepada mereka yg membela-Nya.

Daripada masuk neraka gitu lho !


+++

NOTE 73: Kalau Gak Bodoh Kamu Kafir!


T = Krisis sistem hukum dan peradilan Indonesia semakin parah. Disamping penyakit klasik seperti mafia pengadilan, suap-menyuap, ketidakpastian hukum, kini muncul berbagai pertikaian antar institusi hukum. Semua itu mencerminkan kebobrokan sistem hukum dan peradilan kapitalis.

Karena itu, adalah penting bagi siapapun melirik ke jalan Islam untuk menjadi pilihan bagi sistem hukum dan pengadilan yang terbaik. Sebab, disamping memiliki keteguhan dan kematangan konsepsional yang teruji secara empirik lebih dari 1300 tahun, sistem hukum dan peradilan Islam memiliki berbagai kaidah unggulan yang tak terbantahkan.

Negara Islam (daulah Khilafah) adalah negara hukum. Artinya, semua aspek pengaturan masyarakat diatur oleh hukum yang jelas, yakni syariah Islam, termasuk untuk mengadili berbagai perselisihan di tengah masyarakat. Hukum menjadi penting dalam sistem Islam, karena Allah telah mewajibkan siapapun untuk terikat pada aturan-aturan Allah, yang menjadi sumber hukum. Wajar jika produk hukum berupa kitab fiqh berkembang luar biasa dalam sistem Islam.

J = Bukankah Allah di situ juga konsep ?

Manusia mengkonsepkan bahwa Allah yg memberikan hukum-hukum itu, pedahal semuanya buatan manusia saja.

Bahkan Allah di situ merupakan salah satu konsep buatan manusia.

Kalau satu hal ini saja sudah bisa dimengerti, maka segala macam kerancuan tentang "Hukum Allah" akan sedikit demi sedikit memudar.

Orang kan bingung tentang "Hukum Allah", dikiranya benar-benar Allah yg memberikan hukum-hukum itu.

Ternyata manusia juga yg membuatnya.

Cukup jelas ?

T = Dasar bodoh ! Kalau gak bodoh kamu kafir !

J = Saya kasih tahu kamu yg sebenarnya bahwa segala macam ulasan tentang Allah itu cuma buatan manusia belaka.

Kalau kamu sudah makrifat kamu akan tahu sendiri.

Dan jangan kirimi saya tulisan kamu lagi. I know all about those, tapi mereka untuk orang yg masih merangkak di syariat.

Dan jalan syariat itu tidak akan selesai sampai kapanpun kecuali orangnya sendiri sadar bahwa Allah itu cuma figment dari imajinasi kita belaka.

Saya rasa sudah benar-benar jelas sekarang.

Jangan kirimi saya tulisan kamu lagi, saya tidak mengikuti jalan syariat yg cuma cocok untuk manusia-manusia yg masih terbelakang intelek dan mentalnya. Syariat itu spiritualitas kelas rendah. Harusnya kita bisa keluar dari jalan itu dan menapaki spiritualitas yg asli.

Tapi banyak orang yg takut, termasuk anda sendiri.

Anda takut kafir bukan ? Pedahal kita semua memang orang kafir karena Allah itu tidak ada, cuma fantasi saja.

Cuma orang kafir yg bisa berteriak bodoh kalau dikasih tahu yg benar. Anda berteriak bodoh bukan ?

Artinya anda kafir.

Tetapi kafir atau bukan kafir merupakan istilah saja bukan ? Apa bedanya ?

All That Is, kesadaran itu tetap ada, walaupun anda dibilang kafir.

Kesadaran anda itu lebih daripada Allah yg cuma merupakan produk dari kesadaran anda.

Allah itu fantasi, imajiner. Yg real itu kesadaran di diri anda.

Kalau anda berpegang pada pengertian rahmatanlil alamin, maka anda harus akui juga bahwa semua orang itu muslim, termasuk yg makan babi dan having sex without surat nikah.

Rahmatanlil alamin adalah agama universal, walaupun masih menggunakan idioms Islam. Saya muslim, anda muslim, semua orang muslim.

Menjadi muslim adalah ad dien, jalan hidup, life style, dan ditempuh oleh setiap orang, pribadi per pribadi.

Itu jalan spiritual, bagaimana kita menghayati kesadaran yg ada di kita sebagai bagian dari kesadaran yg memang ada, selalu ada, dan akan tetap ada.

Dan Allah cuma kata bantu di situ. Simbol saja dari kesadaran yg ada di tiap orang dari kita.

Kesalahan fatal sampai saat ini adalah kebanyakan orang tidak mengerti bahwa Allah itu cuma simbol saja, imajiner.

Yg real adalah kesadaran di dalam setiap manusia, yg bisa menciptakan apapun yg ingin diciptakannya.

Bisa menciptakan Allah dan segala syariatnya. Bisa pula menciptakan Setan dan segala tipu muslihatnya.

T = Soal Allah itu imajiner, lihat nanti di akhirat. Kamu masuk neraka atau surga. Kalau Allahnya kamu anggap imajiner, surganya juga imajiner buat kamu. Yg nyata adalah neraka buat kamu.

J = Memalukan sekali anda mengaku sebagai orang Islam Liberal.

T = Lebih memalukan lagi anda yg mengaku sebagai orang Islam

J = You are a very confused person, mungkin karena baru saja mengikuti acara HTI.

Islam Liberal tidak seperti anda, very different.

Lihat Achmad Chodjim. Lihat Yusuf Daud. Dan banyak lagi yg lain.

Anda tidak pantas menyebut diri sebagai seorang Islam Liberal karena anda masih bisa mengkafirkan orang lain.

Semoga anda bisa berjalan terus menemukan bahwa semuanya itu ternyata kesadaran anda saja.

Bahkan akhirnya segala label Islam Liberal, rahmatanlil alamin, dsb akan kita buang.

Kita bahkan tidak akan menyebut-nyebut Allah lagi.

Kita cuma akan menjadi diri sendiri saja.

Semoga suatu saat anda akan bisa mencapai itu juga.

Have a nice day !


+++

NOTE 74: Tidak Mencari Allah Lagi


PERCAKAPAN 1: MARI BERJIHAD !


T = Sore Mas Leo,

Mari Berjihad !

Mari membom diri sendiri. Gak ikutan boleh dibilang kafir dan neraka jadi tempat anda. Jika berjihad anda akan diberikan kompensasi yg tak cuma-cuma.

Tinggal di sorga. Ditemani puluhan bidadari yg cakepnya jangan dikira. Datangnya dari taman terindah, that is taman pemakaman.

Bisa mandi dan menikmati kolam susu dan madu, tapi jangan tersinggung habis berendam badan lengket n dikerumuni semut saking manisnya.

ALLAHUAKBAR !
ALLAHUAKBAR !
Haha..

J = Ya udah, selamat berjihad.


+

PERCAKAPAN 2: BERSYUKUR KEPADA "TUHAN"


T = Saya bersyukur "Tuhan" menurunkan (seorang) agnostic ke bumi ini. Anda memiliki peran yang sangat mulia.

Teruslah menulis, kehadiran anda merangsang saya untuk terus beraktualisasi.

Merangsang semua penganut agama mainstream untuk tidak diam dalam kejumudan, untuk terus mengaktualisasi pemahaman dan pemikirannya.

J = Wow, thanks a lot !


+

PERCAKAPAN 3 : "TUHAN" (DALAM TANDA KUTIP)


T = Yang menulis di wall-nya Bung Leo kalu nulis Tuhan kenapa selalu di kasih tanda kutip ("...") ?

J = Mungkin karena mereka tahu bahwa yg namanya Tuhan harusnya memang selalu diberi tanda kutip. Kalau diberi tanda kutip artinya kita menegaskan bahwa ini adalah Tuhan buatan kita sendiri.

Kita bisa mengatakan apapun tentang Tuhan, dan itu Tuhan yg harus ditempatkan dalam tanda kutip. Segala apapun yg kita katakan tentang Tuhan harusnya dimengerti sebagai Tuhan dalam tanda kutip.

Artinya, Tuhan seperti yg kita mengerti, tetapi bukan Tuhan seperti Tuhan sendiri. Tuhan seperti Tuhan sendiri tidak pernah muncul sampai saat ini. Yg selalu muncul adalah Tuhan dalam tanda kutip.

"Tuhan" bilang anda orang kafir.

"Tuhan" bilang anda orang mukmin.

Harusnya kita tulis begitu, karena yg menulis cuma kita sendiri saja. Yg mengucapkan juga kita sendiri saja.

Kitab suci isinya seperti itu, tetapi tidak pakai tanda kutip.

Pedahal harusnya pakai tanda kutip, karena isinya merupakan perkataan "Tuhan" (dalam tanda kutip).

"Tuhan" (dalam tanda kutip) adalah Tuhan buatan, hasil kreasi manusia belaka.


+

PERCAKAPAN 3: TIDAK MENCARI ALLAH LAGI


T = Setelah Mas Leo menyadari bahwa Allah itu hanya konsep, bahwa yg nyata itu adalah kesadaran diri, apakah pencarian Mas Leo akan Allah berhenti ?

J = Of course saya tidak mencari Allah lagi. Allah hidup di dalam kesadaran saya, kesadaran anda, dan kesadaran siapa saja.

Kita sadar bahwa kita sadar, dan itulah Allah yg hidup di dalam kesadaran kita.

Mau cari apa lagi ?

T = Apakah boleh disharingkan pengalaman Mas Leo, supaya menjadi pencerahan bagi kami ?

J = Saya sharing dengan banyak sekali teman sejak tiga tahun yg lalu. Atau mungkin, lebih tepat, banyak sekali teman yg memilih sharing dengan saya.

Sampai saat ini kumpulan sharings antara banyak teman dan saya telah terkumpul menjadi tiga ebooks, judulnya:

1. Pelangiku Warna Ungu
2. Mata Ketiga, Simbol dan Interpretasinya
3. Mencari Tuhan dalam Kesadaran

Kalau anda join milis spiritual indonesia, tiga ebooks ini akan langsung terkirim ke dalam mailbox anda. Untuk join tinggal klik saja di: .


+

PERCAKAPAN 4: TIDAK DI-NABI-KAN


T = Lama nih ga' tanya tanya, soalnya suka dapet jawaban n pengertian sendiri. Kok bisa ya ?

J = Bisa aja, namanya anda dikasihani "Tuhan" (dalam tanda kutip) sehingga tidak perlu mengemis-ngemis seperti orang-orang itu.

Orang-orang itu, walaupun mengemis-ngemis ya Allah, ya Allah, tetap tidak diberikan pengertian karena mereka tidak mau pakai otak mereka.

Anda mau pakai otak anda, sehingga bisa dapat jawaban dan pengertian sendiri, munculnya dari Allah yg hidup di kesadaran anda.

Tanpa perlu mengemis-ngemis anda bisa dapat sendiri, gile ! Yg udah jenggotan sampe putih atas en bawah aja banyak yg belom dapet.

Abu Bakar Baasyir aja belom dapet, pedahal rambutnya udah putih semua.

Rambut anda atas en bawah masih item legem, masih lebat, dan udah dapet pengertian itu. Allah memang baik sekali bagi mereka yg mau memakai otaknya.

T = Mau tanya dunk Om, kesadaran manusia itu mulai adanya pas kapan ?

J = Allah adanya pas kapan ? Memang selalu ada bukan ?

Karena Allah selalu ada, maka kesadaran anda selalu ada. Memang ada dari sononya dan akan tetap ada sampai kapanpun, persis seperti Allah yg asli, dan bukan yg dikonsepkan.

T = Anak bayi dah punya kesadaran belum ?

J = Udah.

Bayi itu sadar bahwa dia sadar, cuma belum bisa ngomong bahasa Indonesia aja. Bayi bisanya cuma bahasa malaikat doang, nyunyunyunyu oeoe eoeo...

T = Jelasin yang detail Om, proses mulai adanya kesadaran manusia. Ga' nemu-nemu nih jawabannya, habis ternodai mulu ni kesadaran ama agama :(

J = Anda selalu sadar bahwa anda sadar. So, kesadaran di manusia tidak ada mulainya dan tidak ada akhirnya.

T = Elemenku masih balance ya ?

J = Masih.

T = Avatar dunk kalau balance.

J = Iyalah, you are an avatar in disguise, avatar yg sedang menyamar.

Jangan sampe orang-orang agama itu tahu kalau anda seorang avatar karena nanti anda akan bisa didzolimi karena dianggap akan menyaingi nabi mereka. Pedahal anda tidak lebih dan tidak kurang dari nabi manapun.

Anda bahkan lebih oke karena anda tidak di-nabi-kan.


+

PERCAKAPAN 5: JUALAN KONSEP ALLAH


T = Mas Leo,

Kalo selama ini Mas Leo mengatakan bahwa Tuhan itu hanyalah konsep belaka, lalu apakah alam semesta ini juga tercipta dari konsep manusia juga ?

J = Ya, konsep juga.

Kita mengkonsepkan bahwa ada alam semesta yg terdiri dari manusia seagama yg akan masuk surga bersama kita.

Lalu ada manusia beragama lain yg akan masuk neraka.

Lalu ada usaha-usaha mengumpulkan pahala melalui amal ibadah supaya dapat tempat yg semakin dekat dengan Allah Ta'alla di dalam sorga.

Ini semua konsep belaka, adanya cuma di dalam pikiran manusia.

Ada pula fenomena fisik yg tidak dikonsepkan tetapi bisa dirasakan karena kita memiliki tubuh fisik. Sayangnya, fenomena fisik itu juga sudah dikonsepkan sehingga banyak dari kita menjadi runyam.

Wanita dan pria itu bagian dari alam semesta, dan kemampuannya sama. Tetapi dikonsepkan bahwa alam semesta ini dikuasai oleh pria, dan wanita harus tunduk kepada pria. Dikonsepkan tubuh wanita harus dibungkus supaya bisa masuk sorga.

Dikonsepkan bahwa ada kitab suci yg "diturunkan" (dalam tanda kutip) oleh Allah. Dikonsepkan bahwa ada Allah yg menciptakan alam semesta.

Semua ini konsep saja yg kalau kita mau buang juga tidak apa-apa. Kita bisa memakai pemahaman yg lebih natural ketika kita membuang konsep alam semesta yg berasal dari agama. Caranya mudah, yaitu dengan memakai otak kita.

For your information, memakai otak adalah hal yg paling haram bagi manusia beragama karena Allah sangat membenci manusia yg menggunakan otaknya.

Why ? Karena manusia yg menggunakan otaknya akan dengan mudah menemukan bahwa Allah itu ternyata cuma konsep saja yg dibuat oleh manusia-manusia yg ingin mengambil keuntungan dari jualan Allah di masa lalu dan di masa sekarang.

Organisasi-organisasi keagamaan dan para pengurusnya mengambil keuntungan dari jualan konsep Allah, bahkan sampai saat ini.


+

PERCAKAPAN 6: ALLAH YG SINTETIK


T = Mas Leo,

Baca komentar di catatan Mas Leo malah gregetan.

Mas Leo tidak mengajarkan suatu agama baru dengan syariat-syariatnya. Cuma menunjukkan bagaimana cara memahami hakekat Tuhan dengan benar dan praktis karena tidak perlu dibanting-banting dulu.

Seharusnya malah berterima kasih kan ?

J = Yg berterima kasih adalah mereka yg kesadarannya memang telah terbuka sendiri seperti anda.

Orang yg masih keracunan agama justru akan memaki-maki yg akan saya biarkan saja, karena saya tahu bahwa yg mereka maki adalah diri mereka sendiri saja.

Cepat atau lambat manusia akan sadar juga. Sooner or later they will realize that I tell them the truth. Masa kita mao dibodohin terus oleh orang-orang yg jualan Allah itu, ya gak ?

T = Jadi sebenarnya mereka tidak paham dengan esensi tulisan Mas Leo. Kalo Tuhan mereka tidak haus darah kenapa harus tersinggung ?

Lagi-lagi memang sulit melepaskan prejudice dan prasangka dalam memahami sesuatu. Yg beragamapun ternyata masih seperti itu.

J = Kalau tidak memaki-maki orang lain namanya bukan orang beragama.

Orang beragama memang harus selalu memaki orang lain yg tidak sependapat karena Allah yg berasal dari Arabia itu memang Allah yg suka memaki orang.

Maklum Allah yg sintetik, buatan belaka, konsep semata.


+++

1 komentar:

  1. Salam untuk setiap tubuh yang membaca komentar saya, Semua Terima kasih pergi ke dr.trust, saya menikah dengan suami saya, dan kami tinggal dengan baik dan bahagia. datang ke memperpanjang bahwa suami saya yang menggunakan untuk mencintai dan peduli padaku, mereka tidak punya waktu lagi, sampai saya didenda di bahwa ia berselingkuh dengan wanita lain, saya mencoba untuk menghentikannya, semua usaha saya di-sia-sia sayangnya dia menceraikan saya dan pergi untuk wanita. ia hidup saya dengan dua anak-anak kita, saya menangis sepanjang hari, aku berada di sakit, penderitaan dan mencari bantuan. saya membaca surat kabar, saya melihat bagaimana dr. percaya membantu orang dengan cinta dan penyatuan mantra. jadi saya memutuskan untuk menghubungi dia dan menjelaskan masalah saya kepadanya, dia melakukan mantra cinta yang membuat suami saya untuk datang kembali kepada saya dan anak-anak kita dan tidak pernah memikirkan wanita itu. orang ini adalah Allah yang dikirim untuk memulihkan patah hati dan menyatukan kembali hubungan. mungkin Tuhan menjadi kekuatan dan terus menggunakan Anda untuk menyelamatkan orang-orang hubungan dan masalah yang mereka hadapi menghubungi dia untuk bantuan ULTIMATESPELLCAST@GMAIL.COM. saya berjanji bahwa Anda, dia akan tetapi senyum di wajah Anda dan membuat Anda merasa bahagia. keberuntungan.

    BalasHapus