Minggu, 31 Januari 2010

Mata Ketiga dan Perjalanan Spiritualku

Friends,

Berikut percakapan antara seorang rekan pria di luar Jawa dan saya di Jakarta. Isinya macam-macam: dari mata ketiga, kesadaran spiritual, makna hidup, rasa kekosongan, dan kelakuan orang beragama dan orang spiritual yg memuji dirinya sendiri demi pemasukan berbentuk uang. Biasalah.


+

MATA KETIGA DAN PERJALANAN SPIRITUALKU


T = Mas Leo,

Aku barusan baca ebook 'Pelangiku Warna Ungu'(fyi, semua ebook Mas Leo udah tamat kubaca). Barusan aku coba buka mata ketigaku dengan meniatkan atas bantuan dari mata ketiga Mas Leo sambil berdoa Bapa Kami. Kok gak ada apa-apa tuh?

J = Memang gak ada apa-apa. Maonya ada apa? Mao liat Setan?

T = Banyak master reiki yg bilang mata ketiga hanya untuk orang yg telah siap. Makanya, banyak praktisi reiki yg sejak lahir mata ketiganya telah terbuka ditutup lagi oleh si master. Master reikiku yg terakhir juga pernah memarahi aku karena aku minta mata ketigaku dibukakan. Aku malah dikatain orang yg cari kesaktian. Padahal sejak aku kenal meditasi 6 tahun lalu sampe sekarang aku gak ada kesaktian apa-apa tuh. Kalaupun ada niat/harapan untuk memiliki kewaskitaan, itu kan manusiawi dan aku gak merasa itu salah. Lagian, aku ternyata gak menuruti keinginan untuk mendapatkan kewaskitaan tsb.

J = Ok, then?

T = Kata dia, aku sebenarnya berbakat dan condong ke mata ketiga, tapi karma negatif terlalu tebal menutup mata ketigaku. Dia justru menyarankan aku melatih kepekaan perasaan batin instead of menerawang pake mata ketiga. Tapi, karena aku orang yg sangat logis, rasional dan tidak peka, aku susah melatih kepekaan batin. Cuman bikin frustasi.

J = Kepekaan batin itu mata ketiga, dan jenisnya berbeda-beda. Orang yg elemen air akan bisa melihat macam-macam bahkan tanpa perlu latihan. Elemen air bisa melihat emosi orang seolah-olah memiliki bentuk. Orang yg elemen api tidak bisa melihat apapun, tetapi banyak memperoleh penglihatan di dalam mimpi. Orang yg elemen udara akan merasa memperoleh pengertian seperti kelebatan petir. Muncul begitu saja di dalam pikirannya. Tetapi orang yg elemen tanah tidak mengalami semua itu. Orang elemen tanah tahu-tahu sudah bisa segala sesuatu. Bisa menjalankan apa adanya saja tanpa memperoleh sensasi yg wah. Menurut saya anda ini terutama elemen tanah, orangnya slow but sure, dan pengertian yg muncul adalah pengertian akhir. Muncul dan bisa langsung dipakai.

Apanya lagi yg mau dibuka? Sampai kapanpun anda tidak bisa melihat setan karena anda bukan elemen air. Dan kemampuan melihat setan bukanlah pertanda orangnya waskita. Mereka yg sensitif sejak lahir malahan sudah bisa melihat setan tanpa perlu meditasi segala macam. Bakatnya memang melihat Setan, tetapi mungkin tidak berbakat untuk berpikir logis dan rasional seperti anda. Dan kemampuan seperti itu bukan berarti orangnya waskita. Paling jauh kita bisa bilang bahwa orangnya sensitif untuk merasakan melihat bentuk energi, walaupun bentuk itu tidak ada secara fisik.

T = Banyak master reiki jg bilang bahwa mata ketiga bisa terbuka selain orangnya siap secara mental, juga punya energi yg cukup besar. tapi Mas Leo tampaknya cuman meniatkan dan gak pake energi-energi segala?

J = Semuanya pake energi. Manusia itu sistem energi, bukan? Energi itu sudah ada, dan memang tinggal meniatkan saja. Kalau kita niat batin kita terbuka, maka terbukalah. Kalau kita tidak niat, maka tidak akan terbukalah. Ada juga orang yg berniat membuka batinnya, tetapi dia masih berpegang kepada belief systems yg dilandasi rasa takut. Agama-agama itu tidak lain dan tidak bukan merupakan belief systems, sistem kepercayaan, yg digerakkan oleh rasa takut. Kalau mau batinnya terbuka tetapi masih berpegang kepada agama, maka tentu saja batinnya akan serong.

Orang itu akan merasa bahwa batinnya suci bersih, selalu mendesis Subhanallah blah blah blah... tetapi apa yg terjadi? Serong menyerong to the fullest. Judgmental. Menghakimi. Bilang ini benar dan itu salah. Ini haram dan itu halal. Kalau masih mau begitu maka mata ketiganya is mata ketiga yg tertutup kaca mata berwarna hitam. Kaca mata hitam itu sistem kepercayaan, biasanya berasal dari agama dan budaya masa lalu. Motivasinya adalah rasa takut. Takut masuk Neraka.

T = Mas Leo kan sering menganjurkan meditasi di God Spot/kelenjar pineal. Tapi aku masih mau meditasi vipassana MMD dulu.

J = No problem. Vipassana kan gaya bebas, fokus dan tidak fokus. Akhirnya orang akan menemukan titik yg paling pas buat dirinya. Bisa saja orang akan merasa nyaman untuk meditasi di cakra jantung, di cakra solar plexus atau bahkan langsung di cakra mata ketiga. Itu sah saja. Tetapi yg terdalam itu di cakra mata ketiga dan cepat atau lambat orang akan sampai ke sana juga. Caranya dengan fokus dan tidak fokus. Ada dan tidak ada. Kalau benar-benar fokus, maka cakra mata ketiga bisa menghasilkan energi yg luar biasa besar untuk membantu penyembuhan orang lain. Ini energi elemen udara, dikeluarkan melalui ucapan atau tulisan. Dalam tradisi Timur Tengah namanya bernubuah. Dalam tradisi Jawa disebut sabda pandito ratu. Dalam tradisi Tao dan Zen dikeluarkan dengan gaya ngeyel-ngeyel. It's about healing. Energi penyembuhan.

T = Menurut Mas Leo, apa peningkatan kesadaran atau kemajuan spiritual yg telah kualami sejak pertama kali kenal meditasi? Kok menurutku gak ada apa-apa ya. Bahkan dulu aku pernah merasa sangat down, jatuh, kecewa dan sangat sedih sekali karena aku merasa keburukan-keburukanku tetap ada dan kadang bahkan merajalela padahal aku rajin meditasi (termasuk latihan-latihan reiki). Keburukan yg paling utama adalah amarah tak jelas, dan kritik plus celaan terhadap segala sesuatu. Pikiran kritisku sangat kuat dan selalu menyalahkan segala sesuatu. Itu sebabnya, aku sempat berhenti meditasi. Kalaupun ada pemahaman-pemahaman spiritual yg terbuka, toleran yg kudapatkan, menurutku itu hasil pemikiran intelektualku belaka yg kuperoleh melalui bacaan-bacaan seperti chatting dengan master reikiku yg dulu, buku-buku filsafat, artikel-artikel di internet, notes Mas Leo, dsb.

J = Yg anda alami itu suatu perjalanan spiritual yg cukup luar biasa. Setiap manusia yg, katakanlah tercerahkan, selalu harus melalui jalan seperti itu. Onak dan duri, dan bukan bed full of roses. Bukan jalan bersama Yesus melainkan jalan bersama Setan. Kalau jalan bersama Yesus kita tidak akan belajar apa-apa. Kita cuma akan bengong melihat Yesu main sulap. Tetapi kalau jalan bersama Setan, kita akan belajar banyak. Kita akan belajar menjadi Setan juga. Lalu kita akan mencoba menjadi Tuhan. Akhirnya kita sadar bahwa Setan dan Tuhan cuma ciptakan pikiran kita saja. Kita akan tahu bahwa segala macam ajaran itu merupakan konsep-konsep saja. Tidak ada yg salah dan benar, dan semuanya merupakan pilihan. Kita bisa marah karena merasa dibodohi oleh orang-orang agama dan orang-orang spiritual. Saya juga pernah marah. Mungkin kadang-kadang saya masih marah juga melihat pembodohan massal masih merajalela... Menurut saya, kalau mau marah ya marahlah. Orang tercerahkan itu orang yg bisa marah.

T = Menurut Mas Leo penyebab amarahku yg tak jelas itu apa? Si master reikiku yg terakhir itu bilang bahwa di masa lalu aku pernah jadi prajurit kerajaan, baru nikah belum sempat bersetubuh di malam pertama, eh dipanggil ke medan perang dan tewas terbunuh. Katanya, aku kesal dan marah, dan emosi negatif ini terbawa sampe sekarang.

J = Itu penjelasan berdasarkan belief system si master reiki. Seorang psikolog jelas akan memberikan penjelasan berbeda. Saya juga akan memberikan penjelasan berbeda. Saya akan bilang bahwa penyebab amarah anda adalah tidak nyambungnya teori dan praktek. Teori agama dan prakteknya beda, bedanya seperti bumi dan langit. Teriak allahuakbar sambil merusak rumah ibadah orang dianggap akan membawa pahala bagi orang yg merasa dirinya so pasti masuk Surga, contohnya. Itu beda jauh antara teori dan praktek. Dan saya akan bilang terus terang bahwa semua agama itu isinya mostly pembodohan massal. Dan kalau saya bilang terus terang seperti itu, maka amarah saya akan hilang karena saya jujur. Anda bisa menghilangkan amarah apabila anda mau jujur. Kalau tidak suka, bilanglah tidak suka. Kalau suka, bilanglah suka. Dan kita tidak perlu jatuh terpuruk ke dalam belief system gak jelas seperti penjelasan berdasarkan kehidupan masa lalu atau reinkarnasi.

T = Aku juga sering merasakan kehampaan di dalam meditasi dan keadaan biasa. Aku pernah bilang itu ke master reikiku yg terakhir dan dia bilang bahwa aku punya harapan tersembunyi dan punya konsep sendiri tentang Tuhan. Lalu, aku balik bertanya, harapan apa? Konsep Tuhan yg bagaimana? Kalo punya harapan, kenapa aku tidak tau harapan itu apa? Kalo punya konsep Tuhan, kenapa aku tidak bisa menjabarkan konsep itu?

J = Setiap orang memiliki harapan tersembunyi dan konsep tersendiri tentang Tuhan. Tetapi biasanya hal ini dikaburkan oleh orangnya sendiri. Jadi orangnya akan pura-pura tidak memiliki harapan tersembunyi, dan pura-pura tidak memiliki konsep tersendiri tentang Tuhan. Pedahal punya. Orang-orang itu namanya orang munafik, banyak ditemui di kalangan penganut agama... Dan anda tidak seperti itu. Apa harapan tersembunyi anda, dan apa konsep tersendiri anda tentang Tuhan tentu saja cuma diketahui oleh anda sendiri saja. Orang lain cuma bisa bilang anda punya itu. Dan itu bisa terasakan oleh setiap orang yg jeli, walaupun bukan seorang master reiki. Untuk melihat hal seperti itu tidak memerlukan reiki. Semua orang yg jeli bisa melihat kok.

T = Aku juga sering merasa tujuan hidupku tidak jelas. Ibaratnya, mati segan hidup tak mau. Aku pikir itu juga salah satu sebabnya aku dulu ikut hipnoterapi yg mahal itu. Cuman, ke si hipnoterapisnya aku bilang mau menyelesaikan skripsi karena aku anggap tujuan hidup itu terlalu besar dan skripsi yg selesai adalah tujuan yg realistis dan dekat. Kalo aku mengkhayalkan langit malam atau ruang angkasa, rasa hampa itu biasanya semakin kuat terasa.

J = Saya juga begitu. Dan menurut saya semua orang yg telah mencapai spiritualitas yg dewasa merasakan rasa hampa itu. Sidharta Gautama merasakan itu. Yesus merasakan itu. Yg tidak bisa merasakan itu adalah orang yg masih merangkak di tangga paling bawah. Mereka merasa harus membela agama, mau mati untuk agama supaya bisa masuk Sorga, mau mengajari orang lain supaya terima Yesus, mau mengajarkan welas asih supaya bisa moksha dan jadi Buddha. Mau mengajarkan apa yg haram dan apa yg halal. Orang-orang seperti itu adalah orang spiritual kelas pemula. Banyak di Indonesia. MUI itu isinya orang spiritual kelas pemula. Ustad-ustad yg mau tutup jalan raya milik umum di malam taon baru itu termasuk orang spiritual kelas pemula. Kelakuan mereka selalu kekanak-kanakan, mau mengajar orang yg sudah jauh lebih dewasa dengan alasan mereka berjalan di jalan Allah. Mereka tidak mengerti bahwa Allah itu konsep. Mereka tidak tahu bahwa Hak Azasi Manusia itu mutlak, dan bahwa kelakuan mereka itu bikin malu satu nusa dan bangsa Indonesia. Saya ikut malu sebagai orang Indonesia. Saya ikut malu melihat kelakuan umat Islam di Indonesia.

T = Btw, tentang para master reiki, menurutku apa yg mereka ajarkan itu banyak omong kosong. Omong kosong yg paling utama adalah tentang unconditional love. Mereka mengajarkan teknik untuk kultivasi unconditional love, tapi pada kenyataannya tidak ada itu unconditional love. Itu cuman ada dalam latihan, dan oleh karena itu, khayalan belaka. Aslinya, mereka juga sewot kalo ada orang lain yg mengklaim energi reiki yg telah ia temukan. Mereka juga sering menganjurkan (sebagai penghalusan dari melarang macam para ulama itu) agar murid mereka tidak mempraktekkan latihan reiki aliran lain. Mereka juga bilang reiki mereka yg terbaik. Mereka juga sok jaim tidak mau ikut berdebat dalam milis-milis padahal melalui debat bisa ketahuan alur pemikiran mereka aslinya bagaimana. Master reiki itu sebenarnya beralih dari agama konvensional (agama di KTP) ke agama baru yaitu reiki mereka sendiri.

J = Menurut saya banyak orang juga sudah tahu itu. Banyak master reiki yg mengajarkan ketakutan ala reiki (untuk membedakan ketakutan ala agama). Reiki yg penuh ketakutan tersaingi itu juga isinya orang-orang spiritual pemula. Walaupun pakai gelar 'master reiki' tetap saja mereka orang spiritual pemula, masih merangkak di bagian bawah, masih takut untuk terbuka dan apa adanya saja. Kalau mereka mau terbuka, maka akhirnya mereka tidak dapat duit. Sama saja dengan alim ulama, bukan? Kalau mau mengakui kebenaran yg ada di agama-agama lain, akhirnya orang akan tidak mau beragama. Kalau ternyata orang mengerti Setan dan Tuhan cuma ciptaan pikiran, akhirnya agama tidak laku. Kalau peserta reiki tahu bahwa semua orang bisa akses energi, akhirnya reiki yg dijual si master tidak laku. Lalu mao makan apa, haiyya !!

T = Fyi, aku pernah ditendang dari milis reiki kundalini gara-gara aku bilang energi itu boleh diakses/di-attune siapa aja dan bukan hak eksklusif seorang master tertentu. Lalu, master reikiku yg terakhir, yg ngakunya merasakan getaran batin yg sangat kuat ketika pertama kali membaca emailku di milis reiki tao dan tergerak untuk membantuku, pada akhirnya menjauhi aku. Aku sempat nganggap dia guruku yg terakhir yg akan membawaku mencapai pencerahan sempurna karena dulu aku sering merasa sedang menantikan seseorang yg akan menunjukkan kebenaran dan membawaku menuju pemahaman total atas segala sesuatu, mulai dari pemahaman atas diri sendiri hingga rahasia penciptaan alam semesta.

J = Biarin aja dia pergi. Anda jauh lebih oke dari si master reiki. Walopun gelarnya master reiki dan anda tidak pakai gelar apapun, anda lebih oke dari dia. Jauh, jauh lebih oke !


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

3 komentar: