Sabtu, 31 Oktober 2009

Ebook 'Menyongsong 2012' (Part 2)

NOTE 75: Huwal Awwalu wal Akhiru


PERCAKAPAN 1: HUWAL AWWALU WAL AKHIRU


T = Salam Mas Leo,

Sebelumnya terima kasih banget atas sharingnya. Saya ada pertanyaan mas, semoga mas berkenan menjawabnya.

Kesadaran tak berawal dan tak berakhir.. wal awwalu wal akhiru.. Kesadaran itu ada ketika sadar akan Kesadaran

Menurut Mas Leo, apakah ayat di Al Quran "Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia selain untuk beribadat kepada KU" itu has the same meaning with "Tidaklah ada kesadaran selain untuk sadar akan Kesadaran" ?

Bila sama berarti si sadar cuman pengen disadarin ya ? Maaf mas bila pemahaman saya salah dan mohon untuk diberi pencerahan.

J = Kalau mau langsung by pass segala macam kerancuan, maka ayat yg anda kutip bisa diartikan bahwa tidak ada kesadaran selain untuk sadar akan kesadaran.

Cuma, segala macam ayat tentang jin dan ciptaan itu biasanya bukan menyebabkan manusia menjadi bertambah pintar melainkan bertambah bodoh. Akhirnya orang malahan "beriman" (dalam tanda kutip) terhadap segala macam "jin" (dalam tanda kutip), dan segala macam "malaikat" (dalam tanda kutip juga).

Segala macam tanda kutip itu saya maksudkan untuk memperjelas bahwa apa yg dimaksud orang dengan jin dan malaikat sebenarnya merupakan istilah yg rancu. Jin dan malaikat itu tidak ada kecuali sebagai figment dari imajinasi di diri manusia.

Yg ada cuma kesadaran manusia yg menciptakan segalanya. Kesadaran manusia menciptakan Allah yg disebutnya sebagai pencipta. Kesadaran yg sama menciptakan Iblis. Kesadaran yg sama menciptakan jin, malaikat, yg dalam hal ini disebut sebagai ciptaan dari Allah.

Pedahal segala macam hal non fisik itu adanya cuma di dalam kesadaran manusia saja.

Tetapi manusia yg sama ternyata masih sadar akan permainannya itu sehingga akhirnya mengeluarkan ayat yg berbunyi:

Huwal Awwalu wal Akhiru.

Itu ayat yg pertama kali anda tuliskan bukan ? Artinya: Kaulah yg Awal dan yg Akhir.

Kau itu siapa ? Tuhan ? Allah ?

Kalau Tuhan atau Allah itu cuma kreasi dari kesadaran di diri manusia saja, maka yg awal dan yg akhir itu tidak lain dan tidak bukan adalah kesadaran di diri manusia.

Itu kesadaran yg ada di diri anda, di diri saya, dan di diri siapa saja.

Kesadaran itu yg menciptakan istilah "Allah" (dalam tanda kutip), dan lalu bilang bahwa "Allah" yg menciptakan segalanya, termasuk kesadaran di diri manusia.

Pedahal kesadaran di diri manusia itu memang selalu ada. Awwalu wal Akhiru. Yg Awal dan yg Akhir. Itu merujuk kepada kesadaran manusia yg tidak diciptakan dan tidak bisa musnah.

Tetapi karena ini semuanya permainan, maka Awwalu wal Akhiru akhirnya diberikan sebagai sebutan bagi "Allah" (dalam tanda kutip).

Pedahal "Allah" itulah yg merupakan kreasi dari Awwalu wal Akhiru, kesadaran yg tidak diciptakan, kesadaran anda.

T = Pada saat saya dilahirkan dan Kesadaran ada di saya, seiring waktu saya sadar akan Kesadaran itu... indera-indera saya mesra dengan Kesadaran itu.

Yang ingin saya tanyakan adalah ketika saya meninggal dunia ketika indera-indera saya tidak berfungsi lagi... apakah saya masih sadar akan Kesadaran saya ?

J = Kalau anda sadar bahwa anda sadar, maka anda akan tahu bahwa tidak ada gunanya mengajukan pertanyaan itu.

Anda sekarang sadar bahwa anda sadar, dan anda tidak akan pernah tahu apakah suatu saat anda akan tidak sadar.

Itu sudah cukup bukan ?

T = Bisa Mas ceritakan bagaimana perjalanan manusia dan kesadarannya sebelum seorang manusia itu lahir dan setelah manusia itu meninggal dunia ?

J = Bisa saja diceritakan, tetapi nanti jadinya semacam sahibul hikayat juga.

Cerita seperti itu banyak terdapat dalam agama-agama, dan menurut saya cuma cocok untuk anak kecil saja. Kita yg sudah dewasa secara spiritual tidak memerlukan hal seperti itu lagi.

Kita sadar bahwa kita sadar, sadarnya di sini dan di saat ini saja. Dan menurut saya itu sudah cukup.

Mau apa lagi ?

Saya cuma tahu bahwa kesadaran di diri saya adalah Awwalu wal Akhiru.

Kesadaran di diri anda juga Awwalu wal Akhiru.

Kesadaran yg ada di diri siapapun adalah Awwalu wal Akhiru.


+

PERCAKAPAN 2: MANTERA PEMANGGIL ALLAH


T = Thanx for answering my previous questions Mas Leo,

Jawaban yang masuk akal, tapi melahirkan banyak pertanyaan-pertanyaan tambahan );

Jika semua ini hanyalah konsep belaka, bagaimana cara kita mengetahui kalo 'your preachings' tidak menjebak orang ke dalam 'new age concept' of yours ? Hampir semua notes Mas Leo berisi 'ketidak-acuhan' yg mirip-mirip budaya I-dont-care-icans.

J = Terlambat, yg terjebak konsep new age dari saya sudah terlalu banyak.

T = Mas Leo mesti berhati-hati jangan sampe menerbitkan fanatik jenis baru lho.. Hehe.

J = Terlambat juga, fanatik jenis baru itu juga sudah terlalu banyak, bahkan sebelum saya terjun bebas ke dunia persilatan.

T = Tambahan juga, dulu pernah surfing ke forum spiritual (lupa namanya :p ) yang salah satu membernya mendeskripsikan semesta sebagai 'sekumpulan slideshow of memories' yg bisa dia playback during meditation. Apakah seperti itu mas kalo meditasi ?

J = Tidak.

T = Ajarin dong secara detil meditasi ala Mas Leo...

J = Caranya mudah saja, bisa dilakukan sambil berdiri, duduk, jongkok, tiduran. Sambil ML juga bisa, kalo mao. Di tempat sepi bisa, di tempat ramai juga bisa.

Sikap ikhlas pasrah harus diterapkan. Ikhlas artinya kita memutuskan pikiran kita dari segala macam penyesalan di masa lalu. Apa yg telah terjadi terjadilah, sudah lewat, tidak bisa kembali lagi.

Pasrah artinya kita memutuskan pikiran kita dari segala macam bayangan tentang masa depan. Mau bagus kek, mau jelek kek, I don't care gitu lho. Apa yg akan terjadi terjadilah, liat aja nanti, ngapain gw pikirin.

Karena kita sudah ikhlas en pasrah, sudah memutuskan pikiran kita dari rantai kemelekatan dengan masa lalu dan masa depan, akhirnya kita bisa stay on di sini dan di saat ini saja. Here and now.

Lalu mata dipejamkan, tapi tidak ditutup semuanya. Ujung mata dibuka sedikit, dan mata menghadap ke atas dengan sudut 45 derajat. Kalau dilihat dari arah depan, matanya akan terlihat putihnya saja. Serem juga, makanya jangan sampe ada yg liat.

Setelah itu ucapkanlah mantera-mantera pengusir Setan dan pemanggil Alllah supaya mau kita suruh-suruh apa aja. Bisa disuruh melet orang, disuruh nyantet, dan sebagainya. Bisa aja kalo mao walopun saya tidak begitu. Saya tidak perduli the Setan or the Allah itu ngapain aja, yg penting saya meditasi.

Manteranya bisa apa aja, dan gunanya agar pikiran kita tetap fokus sehingga kita akhirnya cuma sadar bahwa kita sadar. Aware of being aware.

Kita masih bisa mendengar, bisa melihat juga kalau membuka mata, bisa berpikir juga kalau mau. Tetapi yg jelas, kita akan mencapai frekwensi samadhi.

Samadhi artinya kita sadar bahwa kita sadar. Aware of being aware. Mantera pengusir Setan dan pemanggil Allah itu cuma alat bantu saja. Yg memiliki power adalah kesadaran kita, dan bukan mantera-mantera itu.

Remember, kesadaran kita adalah yg awal dan yg akhir. Tidak berawal dan tidak berakhir. Sedangkan Setan dan Allah merupakan kreasi dari kesadaran kita. Kita berpura-pura seolah-olah Setan dan Allah itu ada, pedahal yg ada cuma kesadaran kita saja.


+

PERCAKAPAN 3: NABI YG PINTER


T = Kemarin saya merenung,

Apa jadinya ya kalau yang disebut Nabi itu membuat peraturan atas nama ybs ?

Contoh Musa berkata kamu tidak boleh berzinah, bandingkan bila Musa atau nabi lain berkata dengan sbb: Allah berkata pada saya melalui mimpi kemarin, bahwa warga Ku tidak boleh berzinah, kalau berzinah dosa dan akan dirajam dengan batu keduanya.

J = Of course gak bakal laku.

Kalo Musa terus terang bahwa dia sendiri yg menyuruh orang-orang lain itu untuk patuh, maka namanya itu nabi yg goblok. Segala khotbahnya tidak bakal laku.

Karena Musa itu orang yg super pinter, makanya dia harus bohongin orang-orang dengan bilang bahwa segala hukum-hukum itu diberikan oleh Allah. Pedahal "Allah" (dalam tanda kutip) merupakan kreasi dari kesadaran yg ada di diri Musa.

Kalo Musa bilang bahwa hukum-hukum itu semuanya buatan manusia saja, which was he himself, maka artinya dia nabi yg goblok. Orang tidak bakal nurut, dan Musa tidak bakal jadi nabi sampe sekarang.

Untung Musa tidak goblok, sehingga kita mengenal kitab Taurat yg isinya hukum-hukum yg diberikan "Allah" (dalam tanda kutip). Pedahal itu hukum-hukum buatan Musa sendiri saja.

Makanya jadilah nabi yg pinter, pakailah nama Allah supaya orang mengikuti anda !


+

PERCAKAPAN 4: YOU ARE A BUDDHA


T = I am so sorry bung !

Lose control di thread nih !

Maaf jadi isinya ngawur-ngawuran komentarnya. Saya harus belajar menjadi lebih sabar lagi. Menjadi seperti Buddha ternyata memang sulit.

J = Of course menjadi seperti Buddha sulit sekali.

Yg gampang itu menjadi Buddha saja.

As far as I know you are a Buddha already, ngapain menjadi seperti Buddha lagi ?

T = Bung Leo, bagaimana caranya belajar untuk fokus ? Fokus dalam hal apa saja. Belajar misalnya, atau dalam meditasi. Karena saya merasa bahwa tingkat konsentrasi saya sangat rendah.

J = You are a Buddha already, dan a Buddha tidak perduli konsentrasinya tinggi ataupun rendah.


+

PERCAKAPAN 5: JALAN KAYAK POCONG


T = Bapak Leonardo,

Mohon maaf sebelumnya saya boleh minta saran dari bapak mengenai hal pekerjaan. Saya seorang PNS dalam bekerja selalu tidak nyaman dan menjadi bulan-bulanan kesalahan orang lain.

Di kantor saya ada seorang yang sipatnya sebagai provokator selalu mendapat hati dari atas dan lingkungan kerja.

Terus bagaimana saya dapat menetralisir dan mendapat suasana yang enak dan selalu beruntung untuk kelangsungan karir saya ?

J = Jadilah provokator.

Kalau anda selama ini merasa menjadi bulan-bulanan kesalahan orang lain, maka mulai saat ini anda harus menjadi provokator untuk menimpakan kesalahan kepada orang lain.

Cuma itu caranya agar segalanya menjadi netral.

Kita punya dua kaki bukan ? Kalau selama ini anda hanya berjalan dengan satu kaki saja, maka anda akan selalu menjadi bulan-bulanan karena cara jalan anda melompat-lompat seperti pocong.

Ngapain jalan kayak pocong ? Mendingan jalan dengan dua kaki. Kaki yg satu itu tidak pernah anda gunakan, gunakan saja untuk menimpakan kesalahan kepada orang-orang lainnya.

Kalau anda jalankan, maka anda akan normal melangkah.


+++

NOTE 76: Anda Sangat Waras


T = Dear Leo,

Gw baru aja membaca isi Notes kamu yg Huwal Awwalu Wal Akhiru dan Nabi Yg Pinter.

Beberapa pertanyaan untuk Leo nih. Tolong dimaklumkan kalau pertanyaan-pertanyaan gw sounds like a babbling fool soalnya gw cuma ibu rumah tangga dan orang awam sih.

J = Gw apalagi, belom pernah married dan memang orang awam juga.

T = By the way is this the right way to send you questions and concerns via FB Inbox or there is another proper way to send ?

J = It's the right way. Terkadang ada teman yg mengirimkan pertanyaan melalui facebook. Terkadang dikirimkan ke email address di . Both are ok.

T = Well, below are my questions.

Pertanyaan 1:

Kalau kesadaran itu ada karena we want it to be there (exists), then it wasn’t there to begin with ? Jadi itu cuma sesuatu yg kita reka-reka supaya kita feel better about ourselves, supaya manusia memiliki rasa superioritas dibanding makhluk hidup lainnya di dunia dan agar manusia mendapatkan apa yg disebut-sebut sebagai “balance in life” atau ketenangan jiwa ?

J = I 'm not sure what you mean here.

In my opinion, and based on my experience, yg namanya kesadaran itu cuma sadar thok. Saya sadar bahwa saya sadar, cuma seperti itu saja.

I am aware that I am aware, tanpa ada pemikiran segala macam. Pemikiran itu lahir dari kesadaran, dan bukan kesadaran lahir dari pemikiran.

Karena kita sadar, akhirnya kita berpikir darimana kita berasal. Kita semua pernah berpikir kita asalnya dari mana, dan nanti kita mau ke mana.

Tetapi, berdasarkan penelusuran segala macam, kita tidak pernah berhasil menemukan darimana asalnya kesadaran kita, dan akan pegi ke mana setelah kita mati.

Karena kita tidak bisa menemukan jawaban yg kita cari, akhirnya kita menciptakan agama. Agama adalah teori yg mencoba menjelaskan darimana kita berasal dan ke mana kita akan menuju.

Agama itu sudah ada sejak manusia mulai ada di atas bumi ini, yg mungkin sejak beberapa ratus ribu tahun yg lalu. Agama yg pertama kali muncul adalah agama primitif, yg memberikan nama dewa atau dewi kepada segala macam gejala alam.

Lalu muncul agama-agama yg lebih sophisticated. Agama Hindu yg muncul di India sejak sekitar 5,000 tahun yg lalu termasuk agama yg sophisticated karena tiap aspek kejiwaan manusia diberikan satu simbol berupa dewa atau dewi.

Agama Buddha adalah yg paling sophisticated dari kebudayaan India karena segalanya telah di-abstrakkan. Ada konsep tentang kesengsaraan yg ditimbulkan oleh segala macam pemikiran dan laku manusia. Sidharta Gautama bilang bahwa kalau mau seimbang, jalan yg perlu ditempuh adalah jalan tengah.

Kita membatasi segala yg ekstrim kanan dan ekstrim kiri, dan akhirnya kita akan bertahan di tengah saja. Bertahan di tengah artinya tidak terlalu jahat dan tidak terlalu baik. Tidak terlalu materialistis, dan tidak terlalu spiritualistis. Tidak terlalu kaku, dan tidak terlalu supel.

Agama-agama yg muncul di Cina, yaitu agama Tao dan Kong Hu Cu, terutama mengajarkan keseimbangan alam semesta. Ini juga konsep saja sebenarnya, dan kalau sudah diaplikasikan menjadi etika seperti dalam Kong Hu Cu, akhirnya manusia bisa menjadi semacam "robot" juga, yg dalam hal ini menjadi robot dari "keteraturan" bermasyarakat. Keteraturan dalam tanda kutip.

Kong Hu Cu berpikir masyarakat ada aturannya, dan itu memang benar. Tetapi yg tidak terpikirkan oleh Kong Hu Cu adalah bahwa aturan kemasyarakatan itu berubah terus. Apa yg di masa lalu dianggap sebagai pembangkangan dan ketidak-teraturan, di masa kini dianggap sebagai hal biasa saja.

Agama-agama besar di Timur Tengah: Yahudi, Nasrani dan Islam mungkin yg paling non toleran dibandingkan semua agama-agama lainnya. Non toleran di sini dalam arti menuntut diakuinya agama sebagai satu-satunya pegangan. Ada yg namanya syahadat atau pengakuan iman. Diajarkan bahwa syahadat itu asalnya dari Allah (sebutan bagi Tuhan yg tunggal).

Pedahal segala macam syahadat itu cuma kompromi politik yg diusahakan dan dicapai oleh manusia di suatu masa, dan untuk mempertahankan komunitas mereka maka manusia yg lahir sesudahnya diwajibkan untuk meng-imani apa yg telah dicapai tersebut. Dan nama Allah dibawa terus.

Kalau kita mengerti sejarah, maka kita akan bisa dengan mudah bilang bahwa segala syahadat itu cuma kompromi politik saja, dan jelas tidak ada nilai spiritualnya. Kalaupun ada nilainya, maka nilainya terletak di dalam penggalangan suara masyarakat, persis seperti pengumpulan suara pemilu di Indonesia.

Dan Allah di situ akan menjadi cap dari kelompok yg bisa mengumpulkan suara terbesar di suatu masa. Dan perubahan lalu di-haramkan.

Dan kelompok pemenang itu lalu mengeluarkan berbagai teori tentang penciptaan alam semesta, tentang bagaimana nabi-nabi itu berkiprah, tentang ajaran yg "benar" (dalam tanda kutip), dan tentang ajaran yg "salah" (dalam tanda kutip juga).

Tetapi ini semuanya cuma pemikiran belaka, yg lahir dari kesadaran manusia yg memang ada dan akan tetap ada.

Saya sadar bahwa saya sadar, dan itu tetap ada bahkan tanpa mengikuti segala macam pemikiran yg dilahirkan oleh berbagai aliran keagamaan.

T = Pertanyaan 2:

Kalimat ini saya kutip dari Notesnya Leo: “Yg ada cuma kesadaran manusia yg menciptakan segalanya. Kesadaran manusia menciptakan Allah yg disebutnya sebagai pencipta. Kesadaran yg sama menciptakan Iblis. Kesadaran yg sama menciptakan jin, malaikat, yg dalam hal ini disebut sebagai ciptaan dari Allah. Pedahal segala macam hal non fisik itu adanya cuma di dalam kesadaran manusia saja.”

Jadi kesimpulan gw dari kalimat di atas: God doesn’t exist at all but only in our minds. It exists because we as humans need it to be ? Because it is in our nature that as humans we need something to hold on to. Something more or less tangible in order to feel safe and have some kind of peace and order ?

J = Allah cuma istilah saja untuk merujuk kepada kesadaran yg ada di diri kita, yg memang ada karena ada. Kita tahu bahwa kesadaran kita selalu ada, tetapi kita bilang bahwa yg selalu ada itu Allah. Pedahal kesadaran kitalah yg selalu ada itu.

Allah sebagai sesuatu yg di-asumsikan menciptakan segalanya itu juga ada. Di atas kesadaran kita ada kesadaran lagi yg menciptakan kesadaran kita. Dan di atas kesadaran lebih tinggi itu ada kesadaran lagi. Begitu tidak ada habis-habisnya.

Simbolnya adalah langit yg berlapis-lapis. Cuma langit saja, kesadaran saja, dan tidak ada "bapak jenggot" yg menghitung amal ibadah orang.

Allah sebagai "bapak jenggot" yg mengancam menjebloskan orang ke dalam neraka adalah Allah yg buatan manusia. Ini Allah yg sama yg menjanjikan sorga penuh susu dan madu as well as bidadari kepada mereka yg mau taat kepada "agama" (dalam tanda kutip).

Nah, agama itu adalah ciptaan manusia yg mau merekayasa manusia-manusia lainnya. Caranya adalah dengan menciptakan konsep "Allah" yg menuntut syariat segala macam. Kalau syariat itu dipenuhi, yg untung siapa ? Mereka yg menciptakan dan menjadi pengurus dari institusi syariat itu sendiri bukan ?

Kalau kita mau jujur, kita akan bilang terus terang bahwa kalau benar Allah ada, maka kesadaran kita merupakan bagian dari Allah. Bagian yg tidak terpisahkan.

Ayat Al Quran yg paling bagus bilang: Allah lebih dekat daripada urat leher kita. Apa yg lebih dekat daripada urat leher kita ? Kesadaran kita bukan ?

Kita sadar bahwa kita sadar, dan Allah ada di sana.

Dan tanpa syariat, tanpa syahadat, tanpa amal ibadah.

T = Pertanyaan 3:

Pertanyaan gw jadi kita lahir ke dunia itu atas ciptaan siapa ? Apa muncul begitu aja without any reasons ? Or by accident seperti teori Big Bang ? Kalau kata ilmuan semesta kita yg sekarang ini tercipta seperti teori di bawah ini maka berarti harus ada suatu awal dong. Jadi yg gw pengen tahu sebelum awal tsb ada apa ? Or there was nothing at all ?

"Big Bang Theory - The Premise

Big Bang theory is an effort to explain what happened at the very beginning of our universe. Discoveries in astronomy and physics have shown beyond a reasonable doubt that our universe did in fact have a beginning. Prior to that moment there was nothing; during and after that moment there was something: our universe. The big bang theory is an effort to explain what happened during and after that moment.

According to the standard theory, our universe sprang into existence as "singularity" around 13.7 billion years ago. What is a "singularity" and where does it come from? Well, to be honest, we don't know for sure."

J = Sampai saat ini gw gak pernah ngalor ngidul sampai ke penciptaan alam semesta. Yg gw pegang cuma premis bahwa kita sadar karena kita sadar.

I am aware because I am aware. Dan kalau mau dilanjutkan, maka kesimpulannya adalah bahwa segala macam yg ada di alam semesta ini juga ada karena kita ada. Alam semesta ada karena saya sadar bahwa saya ada.

Karena saya sadar, maka bumi ada. Kalau saya tidak sadar, maka bumi tidak ada.

Dan karena saya tahu bahwa saya selalu sadar, maka for all practical purposes, yg namanya bumi itu selalu ada. Itu saja.

Siapa yg menciptakan bumi ini ? For all practical purposes juga, jawabannya adalah: kesadaran saya. Kesadaran saya lah yg menciptakan bumi ini, karena kalau saya tidak sadar maka bumi ini tidak akan ada.

T = Kalau dari tulisan kamu di atas berarti: there is no life after death ? Alias yg namanya surga itu janji palsu belaka ? Yg ini gw rather thinks this way too. But still confused why ? Karena kalau seperti itu adanya, maka there was no beginning (asal) ? Apakah benar kita exist in this world by accident and everything that happened or is happening or will happen to us is the result of random conincidence ? There is no big picture or real purpose for us ? We were born, we live and we die ? Who or what is behind all these creations in nature ? That is my big question !

J = We are conscious that we are conscious. We are conscious that we are alive. We have never been unconscious. Walaupun kita tidur, kita tahu bahwa kita tetap sadar, cuma fokusnya ke "alam" lain, dan memory di alam lain itu susah sekali untuk di bawa ke alam fisik ini.

What is the purpose of all these ?

Buat enjoy aja. All That Is, the big Consciousness living in you, in me and in everybody else wants to enjoy Itself/Himself/Herself/Themselves.

All That Is tidak bisa merasakan dirinya sendiri saja, makanya dia membelah diri. Yg membelah diri itu kesadaran yg BESAR sekali itu. Sebagian menjadi kesadaran anda, sebagian menjadi kesadaran saya, dan sebagian menjadi kesadaran yg ada di teman-teman lainnya.

All That Is selalu sadar bahwa dia sadar. Dan dia mau enjoy dirinya sendiri.

Bisa juga kita pakai istilah "pembelajaran". Yg belajar itu siapa kalau bukan All That Is juga ? Yg belajar itu Allah yg ada di diri kita. Kita sebagai Allah.

Tetapi istilah "pembelajaran" agak berat kesannya, makanya gw pakai istilah enjoy. Untuk enjoy saja. Untuk mencoba segala macam eksperimen, dari ekstrim ke ekstrim.

Ada yg hancur berantakan, ada yg maju, ada yg stagnant, dan semuanya itu enjoyment bagi All That Is. Dia yg BESAR itu mengalami semuanya.

Tidak ada dosa dan pahala di sini, tidak ada sorga dan neraka, yg ada hanyalah kesadaran BESAR dan kesadaran KECIL. Dan semuanya merupakan bagian dari kesadaran yg selalu ada itu.

T = Pertanyaan 4:

Gw setuju dengan tulisan kamu tentang Nabi Yg Pinter. Manusia memang perlu dibohongin dengan hal-hal yg berbau gaib + intangible agar mau turuti nasihat / aturan-aturan. Kalau nggak ya mau seenaknya aja dan akhirnya without proper guidelines and protocols this world would be in one big mess and chaos. Karena kita sebagai manusia punya primal fear againts something that is unknown, unseen, and untouchable. Lebih efektif dan mudah dipaksakan oleh para Nabi terhadap pengikutnya jika dia bilang kalimat itu langsung turun dari Tuhan.

Gw kira hal sama juga dilakukan oleh Nabi Muhammad. Since he was supposedly illiterate, people instantly thinks that he is the genuine thing. That he really heard God speaks to him directly. Kalau gw sih mengira dia lagi dalam keadaan trans karena meditasinya di gua or tempat dia menggembala di gurun pasir.

Pertanyaan gw adalah ngomong-ngomong soal Nabi seperti di atas: Kenapa agama-agama besar yg diturunkan lewat yg namanya para Nabi itu hanya di Semenanjung Arab ? Kenapa banyak pihak mengganggap Budha dan Hindu itu bukan agama tapi kepercayaan yg timbul karena suatu kebudayaan tertentu ? Kalau dipikir-pikir kan Judaism, Kristen dan Islam juga terlahir out of domestic necessity of certain culture in this case Jewish and Quraisy (Arabs) ?

J = Karena hanya agama-agama Yahudi, Kristen dan Islam saja yg ngotot habis-habisan bahwa hanya ada satu Allah yg memberikan satu agama, dan yg lain adalah orang kafir, murtad, musyrik, syirik dan berbagai sebutan laknatullah lainnya.

Pemikiran keagamaan Hindu dan Buddha itu luar biasa sekali, tetapi mereka ini tidak memaksakan pemikiran itu kepada penganutnya seperti dilakukan oleh pemuka-pemuka agama Timur Tengah, terutama Kristen dan Islam.

Agama agama yg sifatnya jahiliyah itu sebenarnya Kristen dan Islam. Ajaran agama di-klaim sebagai datang dari "Allah" (dalam tanda kutip), dan manusia yg tidak mau mengikuti akan didzolimi habis-habisan, termasuk dibakar hidup-hidup, hukum pancung, dan sebagainya.

Untungnya kalangan Kristen sudah banyak yg kapok dan meninggalkan adat kebiasaan jahiliyah itu. Islam sebagian sudah tercerahkan, dan sebagian lagi masih menganggap bahwa benar-benar ada Allah yg menurunkan segala ajaran itu.

T = Banyak hal yg mengganggu pikiran gw menyangkut pertanyaan-pertanyaan mengenai keimanan. Gw mengakui my heart and mind don’t belong to any organised religion. But by my simple logic I believe that there must be something intangible beyond our comprehention that regulates and creates this universe.

J = Ya, memang ada yg lebih besar daripada kesadaran kita. Kita cuma tahu bahwa kesadaran kita merupakan bagian dari DIA.

Cuma itu saja, dan tanpa syariat ataupun syahadat apapun.

T = Selalu aja ada yg mengganjal di pikiran gw tentang organised religions.

Kristen: buat apa harus susah-susah Tuhan menjelmakan dirinya dalam tubuh dan darah Jesus? Kalau tujuannya mau membuat manusia takut dan blind faith terhadap ajaran Jesus. Yes to some degree it helps. It has worked on some people at that time but not all Jews accepted him.

Lalu datanglah Islam yg katanya mengkoreksi past mistakes of Christianity: for me Islam has a lot of conflicting passages in Al Quran. Katanya agama perdamaian kok isinya mengajak orang memusnahkan mereka yg dianggap Kafir ? Nadanya jadi sama dengan G.W. Bush yg berfalsafah “If your’re not with me than your’re againts me”.

Padahal di ayat lain ada kalimat yg sifatnya tidak mau memaksa “Agamamu adalah agamamu dan agamaku adalah agamaku”.

Islam isinya kok mirip orang paranoid. Mayoritas isinya Larangan dan DOSA. Bolak balik ini-itu dosa dengan ganjaran yg keras in You’ll Burn in Hell. Lha kok isinya ancaman melulu ya ? Bagaimana manusia mau willingly submit themselves to this ?

Manusia semakin dilarang akan semakin melawan itu sudah basic human nature. I think Islam needs a major overhaul especially if it wants to survive in the coming centuries.

I don’t know if there are others that think like I do on this matter. Gw kaget juga waktu baca-baca Notes nya Leo di FB. Radikal sekali is my first impression of you. Sulit buat gw untuk bisa bicara terbuka seperti ini karena harus menimbang rasa dengan orang tua dan lingkungan sosial.

Kalau terbuka kepada orang di luar bisa-bisa gw dibilang atheist atau gila. Satu-satunya orang tempat gw bertukar pikiran cuma suami gw. Gw berdua suami untungnya punya pandangan yg sama tentang agama.

J = Wow, what a sharing !

Of course you are very sane, sangat waras.

Hanya orang waras yg bisa berpikir seperti anda, congratulations !


+++

NOTE 77: Be Natural, Be Atheist


PERCAKAPAN 1: BE NATURAL, BE ATHEIST


T = Leo,

Kalau bertanya untuk apa kita berada di sini (dunia maksudnya), what am I here for ? What the purpose of life ? To me it is more like a philosophical question, yes ?

J = Yes.

T = Karena tergantung philosophy siapa yg kita tanya, karena philosophy Islam, Kristen, Buddhism, Khong Hu Cu akan beda versinya, atau philosophy-mu, philosophy si Togar di tanah Batak sana, atau pak haji Mu'rad di Bogor sana, philosophy yg disuguhkan sangat variety, perhaps you're a rather nihilistic person who doesn't believe you have a purpose and that life has no meaning, or just simply go on with the flow (he he he.. I speak for myself).

J = No problem, please go on speaking for yourself.

T = It doesn't matter, really, not believing that you have any purpose would not prevent you from discovering it, trust me. I work on this for all these years of my life, spending time asking to myself what the hell am I here for ?

Mencari purpose of life bukan pekerjaan mudah, tidak akan bisa kita dapatkan di universitas manapun di dunia, just as a lack of belief in gravity would not prevent you from tripping, you see what I mean ?

J = Sure, I can see what you mean.

T = It all comes naturally when you're ready, and the timing is just right. Some folks study about life all their lives, and still have no answer, dan sebagian orang dengan mudahnya memecahkan teka teki hidup hanya dalam semedi sepuluh menit, go figure it !

J = Hmmm...

T = Sadar, awareness, eling or whatever you call it, mungkin kunci terbaik untuk melatih diri kita untuk melihat spiritual kehidupan atau philosophy natural yg sering terlihat samar-samar karena keraguan hati kita yg telah berhasil dicecoki oleh berbagai pholosophy yg beragam dalam pencarian art i/ makna hidup ini.

J = Natural philosophy, eh ?

T = Seorang yg tumbuh dalam lingkungan Islam tapi tidak puas dengan philosophy di dalamnya, lalu keluar dan mencermati philosophy dalam Kristen, belum puas juga, terus menerus mencari, tidak pernah ada kepuasan yg hakiki. Akhirnya the ultimate conclusion adalah be natural artinya be Atheist, jangan heran banyak para Atheis yg merasa puas dan merasa telah menemukan purpose of life nya.

J = Of course, then ?

T = My point is, percuma mencari 'kesadaran' yg Leo perbincangkan di sini bila tidak ada keberanian untuk mengakui kebenaran pendapat kita, argumentasi kita.

Embrace your honesty, your honesty has to be stronger than all your fear, bukan berarti saya akan berteriak di tengah-tengah kerumunan muslim bahwa Tuhan itu tidak ada, yg ada adalah "eling" mu, muka saya bisa bonyok dikeroyok.

Go with the flow and still keep your "eling" or sadar glued to your heart.

J = That's the point.

T = Once kita dapatkan kedamaian "eling", atau kesadaran kita, kita tidak akan merasa gelisah / ragu lagi mencari alasan-alasan lain.

J = That's very good of you to share that. Sebagai orang yg berlatar-belakang hobby wirid, you have reached the same conclusion as I do.

T = Leo, this topic is still too deep, don't you think ?

J = Maybe.

T = But I enjoyed it, one of my favorite stuffs to talk about.

J = Sure, enjoy aja !


+

PERCAKAPAN 2: TAROT DAN PSIKOLOGI SIMBOL


T = Selamat Ultah Mas Leo,

Saya mau kasih kado nih... buku 'Tarot dan Psikologi Simbol', akhir bulan ini akan saya selesaikan, tinggal dikit.

Dan sudah ada penerbit yang mau. Penerbit besar di Jawa Timur, yang baru berdiri 6 bulanan lalu. Hari Senin kemarin mereka ke kantor SMART, ngobrol dan eh.. minat nerbitin naskah "Tarot dan Psikologi Simbol", kali ini plus kartunya juga. Doakan semua lancar ya mas. Have a nice birthday !

J = Thank you, Mas Audifax ! And God bless you !

Berarti "Tarot dan Psikologi Simbol" akan menjadi buku kedua yg ditulis bareng oleh Mas Audifax dan saya.

Buku yg pertama "Psikologi Tarot" (Pinus, Maret 2008) telah menjadi best seller di mana-mana, dan sangat susah ditemukan di rak toko buku Gramedia. Saya cuma pernah melihat sekali buku itu di TB Gramedia, Surabaya, bulan November tahun lalu.

Tetapi di TB Gramedia, Pondok Indah Mall, Jakarta, buku ini tidak pernah ada. Ada di dalam katalog, tetapi tidak pernah bertahan lama kalau dipajang karena akan langsung disambar oleh orang yg berminat ataupun tidak berminat.

Kenapa ?

Alasannya sederhana sekali, yaitu buku itu telah diisikan berbagai macam makhluk halus dari jenis jins dan khodams sehingga orang tidak akan tahan kalau tidak membeli. Karena sudah ada isinya, maka mereka yg membaca buku itu akan langsung bisa menjadi pewacana tarot yg canggih, walaupun bukunya cuma dibawa tidur dan ditaroh di bawah kepala doang.

Sayangnya buku itu sudah langka sekali, bahkan saya juga tidak memiliki satu pun hard copy. So, kalau ada teman-teman yg berniat membaca buku "Psikologi Tarot" dan tidak bisa memperolehnya di toko buku, silahkan kirim email ke saya di .

Saya akan kirimkan langsung naskahnya ke email address anda asalkan anda berjanji di hadapan Allah Ta'alla bahwa buku itu akan anda baca sampai habis. Saya tidak ragu-ragu untuk mengabaikan copy right dengan cara mengirimkan naskahnya kepada rekan-rekan yg berminat karena buku ini memang susah ditemukan di mana-mana.

Semoga penerbit buku kedua oleh Mas Audifax dan saya memiliki hoki yg berbeda sehingga buku "Tarot dan Psikologi Simbol" akan selalu tersedia di TB Gramedia. Selalu ada, persis seperti Allah Ta'alla.


+

PERCAKAPAN 3: LEVEL SPIRITUALITAS TERTINGGI


T = Dear Mas Leo,

Saya sangat prihatin dengan pendidikan yang tersedia di negeri ini, apalagi pendidikan pra-sekolah dan dasar (TK/SD) yg kebanyakan dengan cap agama tertentu.

Alih-alih menanamkan imtaq, sepertinya sekolah-sekolah itu menjadi ajang indoktrinasi ke arah kefanatikan beragama dan intoleransi terhadap yg berbeda. Sampai-sampai saya enggan menyekolahkan anak saya yg berumur 5 tahun karena takut "terkontaminasi".

Di masa depan mungkin lebih banyak orang orang seperti Nurdin M Top atau fanatic dari agama lain bermunculan di negeri tercinta ini akibat pendidikan macam itu. Bagaimana pendapat anda tentang hal ini ?

J = Pendidikan agama di sekolah dasar merupakan ajang pembentukan manusia-manusia agnostic dan atheist.

Karena kita dididik untuk tidak menggunakan otak kita, termasuk dengan diharamkan untuk mempertanyakan ajaran agama, akhirnya kita akan terlatih untuk berpikir. Di mulut kita bisa bilang ya, tetapi di hati kita bilang tidak, kita tahu bahwa kita dibohongi.

Dan kita akan bersikap seperti itu sampai saatnya tiba ketika kita bilang bahwa agama yg diajarkan kepada kita isinya omong kosong saja. Dan kita tahu bukan karena kita melakukan riset mendalam di perpustakaan, melainkan karena kita sudah diajarkan agama sejak TK / SD, dan kita tahu bahwa agama yg diajarkan kepada kita isinya tidak masuk akal.

Tidak usah takut untuk menyekolahkan anak anda, walaupun ada banyak dosis agama di TK / SD itu. Saya sendiri sampai lulus SMA belajar di sekolah swasta Katolik. Saya tahu bagaimana pengajaran agama which is none other than pembodohan massal.

Tetapi itu bagian dari proses pembelajaran yg dialami oleh tidak terhitung dari kita di Indonesia. Mereka yg telah melepaskan diri dari agama-agama di negara-negara Barat juga banyak yg asalnya dari sekolah-sekolah agama kok. Dosis agama yg sudah tidak masuk akal akhirnya akan mendorong manusia untuk menjadi agnostic dan pada akhirnya atheist.

Menjadi agnostic dan atheist is good, malahan mungkin lebih baik dibandingkan dengan menjadi orang beragama. Agnostic dan atheist tidak semunafik orang beragama, dan juga lebih happy, walaupun propaganda agama bilang sebaliknya.

Menurut saya, tahap yg paling tinggi dari spiritualitas manusia itu adalah atheisme. Kalau masih beragama, maka artinya level spiritualitas orang itu masih TK / SD.


+

PERCAKAPAN 4: MIMPI DAN ASOSIASI


T = Dear Mas Leo,

Semalam istri saya bermimpi melahirkan anak laki-laki dan ketika baru keluar langsung bersin (kebetulan anak saya sekarang juga dulu lahirnya pas baru keluar juga langsung bersin).

Kata istri saya waktu bangun pun anehnya perutnya sakit seperti abis melahirkan.. meski ga terlalu sakit banget dan hingga sekarang masih teringat detil mimpi itu. Kira-kira arti mimpi itu apa ya Mas Leo ?

J = Tanya istri anda apa yg yg ada di lingkungan sekitarnya ketika baru melahirkan anak yg langsung bersin itu dulu.

Kemungkinan paling masuk akal adalah, apa yg dulu dihadapi sekarang muncul lagi. Seperti lingkungan kerja yg mirip, tantangan yg serupa, dan sebagainya.

Tanya saja, the answer is within the mind of your wife. Apa yg dia asosiasikan dengan anak yg baru dilahirkannya dulu itu. Asosiasi itu ada hubungannya dengan situasi yg sekarang dihadapinya.


+

PERCAKAPAN 5: SEMUANYA MONOTON


T = Om,

Aku kok jenuh dengan keatheisan karena menurutku gak ada pembaharuan, semuanya monoton. Menurut U ?

J = Emang monoton.

Atheisme dan agama-agama itu semuanya monoton, begitu-begitu aja. Makanya saya gak perduli dengan segala macam istilah itu dan saya enjoy aja.

Mo atheist kek, mo beragama kek, I don't care. Emang gw pikirin gitu lho !


+++

NOTE 78: Suka Gelisah Sendiri


PERCAKAPAN 1: SUKA GELISAH SENDIRI


T = Dear Mas Leo,

Terima kasih telah berkomentar atas kegelisahan saya atas pendidikan anak saya.

J = Terima kasih juga sudah sharing. Saya juga suka gelisah sendiri.

T = Yg dapat saya simpulkan dari jawaban Mas Leo kemarin adalah, makin banyak dosis "pendidikan" agama makin baik. Seorang anak yg terlalu banyak dapat dosis pendidikan agama makin cepat muak dan mempercepat pencapaian spiritual menjadi atheis / agnostic.

J = Ya, kurang lebih seperti itu.

T = Mudah-mudahan seorang Nurdin M Top yg 'Over Dosis' pendidikan agama cepat-cepat menjadi agnostic / atheist.

J = Mudah-mudahan. Insyaallah, amin.

Sebagian besar orang yg memperoleh pendidikan agama secara keterlaluan akan berpikir ada apakah gerangan sebenarnya. Dan sebagian besar dari yg berpikir itu akan bisa mengambil kesimpulan sendiri, apalagi setelah melihat praktek nyata dari mereka yg berkhotbah dan syiar agama.

Akhirnya mereka yg memperoleh pendidikan agama secara over dosis itu akan biasa-biasa saja. Agama tetap akan dipegang oleh sebagian besar dari kita, walaupun kalau mau ditanya secara face to face dan off the record, sebenarnya banyak dari kita juga telah menjadi orang agnostic dan atheist.

Bisa saja saya di KTP mencamtumkan salah satu agama resmi, dan ketika hari raya agama bersangkutan saya ikut merayakannya. Tetapi saya akan menjadi orang biasa-biasa saja dan tidak melakukan syiar agama karena saya tahu bahwa yg namanya institusi keagamaan itu isinya manusia-manusia kemaruk yg tidak tahu malu membawa-bawa nama Tuhan / Allah untuk kepentingan mereka sendiri saja.

Saya mempunyai Tuhan / Allah pribadi yg pengertiannya mungkin tidak akan bisa diikuti oleh orang-orang lainnya, dan pengertian itu saya pegang sendiri saja. Saya akan comfortable dengan sikap saya walaupun saya tahu bahwa sebenarnya saya telah menjadi orang agnostic / atheis kalau pemahaman saya dibandingkan dengan ajaran agama resmi.

Banyak dari kita telah mencapai tahap itu.

T = Tapi bagaimana kalau malah menjadi fanatic buta / robot yg ho-oh saja disuruh melakukan bom bunuh diri, atau menjadi beringas memukuli / menghancurkan orang / tempat yg dianggap maksiat ?

J = Hanya sedikit sekali orang yg bisa menjadi seperti itu.

Mungkin tidak sampai satu diantara 10,000 orang yg bisa menjadi fanatik buta. Sebagian besar orang masih bisa berpikir menggunakan otak mereka, dan mereka tahu bahwa agama itu mostly a game, permainan saja.

Sangat sedikit sekali orang yg bisa percaya buta lahir batin bahwa agama adalah kebenaran mutlak. Dan yg percaya mutlak itu adalah mereka yg sakit jiwanya. Istilah psikologinya "delusion", dalam bahasa Indonesia disebut "waham". Kalau terjangkit waham, mereka akan percaya bahwa mereka memegang "kebenaran" (dalam tanda kutip) sehingga merasa berhak untuk memaki-maki dan membuat onar terhadap orang-orang yg berbeda pandangannya.

T = Atau dengan kata lain apakah pendidikan agama seperti yg saya deskripsikan malah menjadi penghalang bagi pertumbuhan spiritual seseorang ?

J = Bukan penghalang, tetapi semacam tingkatan kelas.

Ada kelas 1, kelas 2, kelas 3, dst... Salah satu kelas untuk mencapai level spiritualitas universal adalah pendidikan agama. Melalui pendidikan agama, akhirnya sebagian besar orang akan belajar untuk tidak terlalu jahat dan tidak terlalu baik juga. Tidak terlalu beriman, dan tidak terlalu kafir. Tidak terlalu munafik, tetapi munafik secukupnya saja.

Yg membaca note ini boleh bilang telah memasuki tingkat itu. Semua dari kita telah merasakan pendidikan agama, dan kita telah belajar menjadi orang munafik yg secukupnya saja.

Tahapan selanjutnya adalah ngotot habis-habisan mempertahankan agama atau sedikit demi sedikit melepaskan agama untuk menjadi orang universal yg biasa-biasa saja.

Kita bisa melihat sebagian orang yg ngotot habis-habisan di sini, ngotot seolah-olah benar ada Allah yg menurunkan kitab suci. Tetapi mereka ini bukan orang jahat, sebenarnya. Mereka bukan teroris, walaupun bisa jadi teroris juga kalau mau.

Mereka cuma orang yg tidak berani berjalan terus tanpa agama. Agama adalah mati dan hidupnya mereka.

Nah, kalau bertemu dengan orang seperti itu saya akan biasa-biasa saja. Saya tahu bahwa itu adalah pilihan hidup mereka, dan belum tentu mereka akan seperti itu sepanjang hidupnya. Kemungkinan besar adalah pada akhirnya mereka juga akan menjadi orang biasa-biasa saja yg bisa menertawakan tahap kehidupan mereka sebelumnya ketika mereka ngotot tentang kebenaran agama.

Life is a process. Menjadi orang universal itu tidak sekali jadi, ada jatuh bangunnya juga. Bahkan orang agnostic dan atheist itu tidak harus selamanya begitu. Bisa saja mereka suatu saat kembali memiliki "iman" terhadap Allah. Eh, tahun depan mereka bisa eling dan kembali menendang Allah which is oke-oke aja karena Allah tidak marah.

Yg marah-marah adalah orang yg masih mempertahankan agama sebagai pegangan hidup. Kalau orang seperti saya ini, walaupun masih doyan sama yg bisa hidup kalau dipegang, tidak akan mencarinya di dalam agama.

Saya akan mencarinya di manusia tertentu dengan mana saya attracted sehingga bisa sama-sama hidup kalau itunya dipegang.

T = Oh ya, apakah definisi atheis / agnostic menurut Mas Leo ?

Kalau yg saya pahami, Atheis dan Agamis keduanya adalah konsep hasil karya manusia yg sama-sama memperbudak manusia.

So, saya tidak yakin bahwa Atheis yg dimaksud Mas Leo adalah orang yg benar-benar menolak sesuatu yg gaib macam tuhan atau hantu, yg kebalikan dari orang-orang beragama yg setengah mati mempertahankan bahwa tuhan yg gaib itu ada.

J = Menurut saya, Atheist adalah orang yg tidak mendefinisikan Tuhan itu apa. Saya tidak mendefinisikan Tuhan itu apa. Saya tidak mendefinisikan kesadaran itu apa.

Saya cuma bilang bahwa saya sadar karena saya sadar. Dan Tuhan adalah apa yg kita mau bilang tentang Tuhan. Kita mau bilang apapun tentang Tuhan akan oke saja karena Tuhan tidak bisa protes.

Ya, Tuhan cuma konsep saja.

T = Dalam salah satu note, anda menulis kurang lebih bahwa ada 'sesuatu' yg lebih besar dari kesadaran kita, dan kesadaran kita adalah bagian dari sesuatu yg besar itu.

Saya berpendapat bahwa sesuatu yg lebih besar dari kesadaran kita itu yg mungkin dianggap 'ketuhanan' (bukan tuhan seperti Bapak Jenggot :) ).

So, saya tidak yakin anda seorang Atheis dalam pengertian umum and juga bukan seorang Theis yg percaya mati sama Bapak Jenggot :)

J = Anda benar, saya orang biasa-biasa saja.


+

PERCAKAPAN 2: KEBENARAN BAGI ANDA


T = Mas Leo yg baik,

Banyak orang yg mengaku sudah tercerahkan, pandangannya plural dan universal tapi koq ga bisa lepas dari kefanatikan terhadap idealisme barunya itu ya... sehingga seringkali ditemukan perdebatan kusir yg sengit antara dua golongan yg berbeda tingkat kesadaran.

Lalu sebenarnya yg mana sih yg lebih fanatik ?

J = I don't know.

Menurut saya, it's very normal. Sangat normal bagi orang-orang yg sudah merasa "tercerahkan" (dalam tanda kutip) untuk menyiarkan pencerahan barunya itu.

Ada macam-macam aliran pencerahan, warnanya beda-beda: merah jingga kuning hijau biru nila ungu, persis seperti pelangi.

Intensitasnya juga beda. Ada yg 5 watt, ada yg 5,000 watt.

Saya sendiri tidak terlalu perduli dengan perdebatan macam-macam itu yg, walaupun oke, menurut saya tidak terlalu bermanfaat.

Mau cari apa lagi ? Cari yg lebih benar ? Semuanya benar.

You are the truth. Whatever you hold as true in your heart and mind, itulah yg menjadi kebenaran.

Kebenaran bagi siapa ? Bagi anda sendiri tentu saja, habis bagi siapa lagi ?


+

PERCAKAPAN 3: FOKUS SAMA KEPUASAN


T = Salam Mas Leo,

Saya mau tanya soal tips meditasi.

Percakapan sebelumnya mas katakan bahwa meditasi bisa dilakukan dalam kondisi apapun layaknya berdiri, duduk, jongkok, tiduran, saat ML juga bisa lagi.

Kalo ML saya fokus ma kepuasan hehe...

J = Sama, saya juga, then ?

T = Saya udah lama tiap pagi meditasi duduk lotus, cuma tujuannya cari enjoy pikiran agar refresh dan fokus pada harmoni alam.

Setelah melakukannya kembali lagi sekarang pikiran saya ga enjoy.

Mandi, makan, diam, tetap ada hal yg masuk lagi untuk saya perdebatkan dalam pikiran, terkecuali saat tidur udah dalam mimpi.

Akhir-akhir ini juga saya emang bentrok dengan ortu saya, udah biasa sih dari lama. Saya ga biasa sepaham dengan cara mereka. Kalo sepaham it's ok, kalo ga ya harus saya koreksi.

Wajar kalo lagi sengaja sendirian saya nangis n sedih deh, although I am a boy.

J = Kalau masih bisa nangis artinya masih sehat wal afiat. Crying is the best method to heal our broken hearts, apapun penyebabnya. A boy or a girl sama aja, yg penting kasih sayang, then ?

T = If you're alone, sometimes you feel that nobody understands you,

J = Namanya self pity which is mengasihani diri sendiri. Kesihan deh gw !

T = I understand you too, don't be sad when you're boring.

J = Biarpun boring yg penting goyangnya oke.

T = One day I will meet you, face to face, ok ?

J = Ok.

Dan karena pertanyaannya sampe saat ini belom muncul juga, maka the conversation akan saya tutup aja.

You know what, everybody is lonely somewhat, somehow. Kita cuma pretend bahwa everything is biasa-biasa saja. Saya juga lonely, dan rasanya mau membelai-belai kepala somebody yg adanya jauh di sana.

Tapi jangan sampai the person knows it, sebab saya belom tembak dia, dor dor dor !!! Dan maybe juga tidak akan ditembak sebab kalo orangnya mati gimana ?

Hormonal imbalance might be the diagnosis for what you experience. Tapi kok semua orang mengalaminya juga yah ?

We experience hormonal imbalance as long as we live here on this earth. Musti daur ulang juga, something like ganti oli and things like that. Kalau sudah dikeluarkan rasanya lega, sampai muncul lagi the next stage of imbalance.

Loneliness could be hormonal, and one of the cures is ganti oli aja, daur ulang, metamorfosis, dan berbagai istilah lainnya. Manunggaling kawula lan gusti is also one, which is none other than copulating with somebody.

When we copulate with somebody, we copulate with God, with ourselves juga.

T = I just feel alone, always, n maybe the solution is ganti oli or metamorphosis. Life is a process, but sometime I am afraid, worried.

In the past, I worried about the world, I wanted to do something. To heal myself n all of humanbeings.

I love all of humanbeings, n you love them, too. We love ourselves.

U want to hug somebody whom u like. But she / he is far away. I understand u, it's the same with me when we need somebody. Saya sepertinya tau siapa the body yg Mas Leo maksudkan. But I can't imagine. Far away...

J = Don't worry, biarpun secara fisik orangnya jauh, ada di luar Indonesia, saya masih bisa main SMS sehingga rasanya dia selalu ada di sebelah saya.

Siapapun orangnya, dia merupakan bagian dari kesadaran kita juga. You live in my consciousness, I live in your consciousness. We are part of one another.

Karenanya, biarpun kita tidak bisa melakukan esek-esek secara fisik, at least kita bisa melakukan esek-esek secara batin.

And that's what we have been doing with "God" (dalam tanda kutip).

Kita membayangkan Allah adalah sesuatu yg kita sembah, pedahal kita cuma menyembah kesadaran di dalam diri kita saja. yg selalu sadar bahwa dirinya sadar.

Tiap orang sadar bahwa dirinya sadar, cuma sebagian masih tidak bisa mengakui hal itu karena kelilipan debu agama yg mau agar manusia tetap bodoh. Kalau kita pintar maka agama-agama tidak akan laku.

So, gak ada gunanya bersedih. I always live in you, and you always live in me. We are always being part of one another.

Tapi of course ada hubungannya dengan psikologi juga, in this case psikologi perkembangan (developmental psychology).

You are only 17 years old, masih masuk kategori brondong of the 1-st grade.

So, ngapain mao buru-buru menjadi Buddha ? Buddha aja udah nyobain semuanya. Musti cobain dulu juga kalo gak mao rugi. Cobain jadi anak baik-baik, cobain jadi anak nakal (nyobanya bisa berdua sama saya), en finally jadi anak yg biasa-biasa saja.


+++

NOTE 79: GANDRUNG


PERCAKAPAN 1: GANDRUNG


T = Teman-teman,

Kami di Gaya Nusantara (saya baru bergabung), akan segera menerbitkan jurnal bernama Gandrung. Saya mengharap dukungannya. Terima kasih.

Soe Tjen Marching

------------

JURNAL GANDRUNG

Akan terbit: Jurnal Gandrung.

Jurnal kajian seksualitas kritis. Dalam ancangan ini seksualitas dan gender dipandang sebagai beraneka ragam dan dikonstruksi secara sosial-budaya. Seksualitas, yang dipahami sebagai bagian integral kepribadian setiap manusia, dikaji dari pinggir atau tepi untuk memahami pusat atau tengah yang ternyata berkemungkinan lain dari yang dipahami secara konvensional, apalagi normatif. Seksualitas, termasuk kesehatan dan kesejahteraan serta hak seksual dan reproduksi, disadari terkonstruksi dalam interaksi antara individu dan struktur sosial seperti ekonomi, nasion dan negara, hukum dan HAM, media, budaya, sejarah, dan sistem kepercayaan, ideologi dan fundamentalisme.

Jurnal akan terdiri dari artikel, wawancara, laporan reflektif, dan resensi buku. Semua artikel yang masuk akan diseleksi oleh redaksi dan kemudian dikirim pada penilai (referee) secara anonim.

Terbit: Dua kali per-tahun.
Edisi Perdana terbit: Maret 2010

Susunan Redaksi:
Redaksi: Soe Tjen Marching, Inoeng, Tonny.
Lay Out: Antok.
Manajer Produksi: Nur Agustinus.
Penasehat: Dede Oetomo, Tom Boellstorff, Julia Suryakusuma, Siti Musdah Mulia.

------------

J = Selamat buat Dr. Soe Tjen Marching yg sudah menceburkan diri secara total menjadi aktivis gender di daratan Indonesia, dan bukan dari pengasingan di London seperti selama ini.

Dengan adanya jurnal ini, semoga akan semakin banyak rekan-rekan di Indonesia yg tertarik untuk meninggalkan hubungan seksual antara pria dan wanita yg sudah tidak sehat, dan akhirnya berani mencoba untuk melakukan hubungan seksual sejenis yg insyaallah akan lebih nikmat karena tidak terikat syariat.

Begitu pula untuk Bang Thoyib yg selama ini dijajah oleh istrinya dan terpaksa jajan esek-esek di luar, semoga bisa menemukan hubungan sejenis dengan sesama pria yg bisa mencintai dirinya tanpa pamrih walaupun tidak diberikan nafkah bulanan karena maklumlah sesama pria bisa nyari duit sendiri dan tidak menuntut untuk dinafkahi secara materiil seperti layaknya seorang wanita.

Congratulation ! Proviciat !

Juga thumbs up untuk Nur Agustinus, psikolog kondang di Surabaya yg tak disangka dan dinyana ternyata udah begitu juga.

Kalau ada teman-teman di sini yg tertarik, please langsung hubungi Soe Tjen Marching aja di . Di facebook juga ada.

Saya sendiri sudah ketemu Soe Tjen tanggal 2 Juli 2009 yg lalu ketika beliau baru sampai di Jakarta dari London. Saya sudah briefing bahwa situasi dunia spiritual Indonesia sudah mantap dan matang untuk dilakukan perekrutan massal karena yg penting sekarang bukanlah jenis kelamin melainkan cinta kasih.

Yg penting kasih sayang dan jenis kelamin nomor belakangan karena untuk memperoleh kepuasan seksual ada macem-macem tekniknya: bisa pake mulut, bisa dijepit as well as pake dildo dan semacamnya.


+

PERCAKAPAN 2: TUJUAN HIDUP


T = Salam kenal mas,

Mau nanya nih mas, kalo menurut Mas Leonardo Rimba kita hidup di dunia ini untuk apa sih ?

J = Ada banyak teori tentang tujuan hidup kita di dunia ini. Ada yg dari filsafat seperti Stoicism dan Epicureanism, ada yg dari budaya seperti tradisi Jawa dan berbagai tradisi kedaerahan lainnya. Ada yg dari agama-agama dan berbagai sistem kepercayaan penuh takhayul lainnya.

Stoicism bilang tujuan manusia hidup adalah untuk menjalani apa yg bisa dijalani secara rasional. Kenikmatan dan kesengsaraan datang dan pergi, dan kita tidak perlu melekat kepada salah satu di antaranya. Kita hidup untuk menjalani apa yg ada di depan mata, yg bisa dijalani itulah jalan kita, dan yg tidak bisa dijalani adalah bukan jalan kita. Tidak perlu ada pengharapan dan penyesalan berlebih karena hidup di dunia tetap akan ada apapun yg kita pikirkan. Segala ide tentang kesengsaraan dan kebahagiaan berasal dari pikiran manusia belaka. Pikiran, the mind, adalah kunci dari Stoicism. Kedamaian batin atau peace of mind akan kita alami kalau kita mau berpikir rasional.

Epicureanism bilang tujuan hidup manusia adalah mencari kenikmatan, terutama kenikmatan makan dan minum. Dengan kata lain, kenikmatan sensasi fisik. Dan pencaharian kenikmatan itu bisa dikultivasi dengan berbagai macam cara, misalnya bergaul dengan sesama pencinta makanan, dan menjauhi mereka yg suka menyiksa diri dengan membungkus tubuh seperti mummy Mesir Kuno walaupun udara Jakarta panasnya luar biasa. Epicureanism juga cukup rasional, sebab untuk apa kita menyiksa diri kalau hanya untuk menyenangkan Allah Ta'alla yg sadis, pedahal the Allah yg sadis itu cuma hasil fantasi kita saja.

Budaya kedaerahan terutama bilang bahwa tujuan manusia hidup adalah mencari kesejahteraan. Dalam Bahasa Jawa: gemah ripah loh jinawi, toto tentrem, etc. Dan ada perilaku yg dikultivasi juga, yaitu bersikap moderat dalam segala hal. Tidak terlalu baik dan tidak terlalu jahat. Tidak terlalu ngeyel dan tidak terlalu fanatik. Ini filsafat keduniawian yg oke, walaupun terkadang agak xenophobic alias merasa takut terhadap budaya yg dianggap asing, walaupun akhirnya budaya asing itu diambil alih juga. Sinkretisme atau budaya gado-gado adalah hasil dari pandangan hidup seperti ini.

Yg paling tidak oke adalah ajaran tentang tujuan hidup yg berasal dari agama-agama Timur Tengah, terutama Kristen dan Islam dalam variasi fanatiknya. Kristen fanatik bilang bahwa semua orang harus di-Kristen-kan karena kalau tidak Kristen akan masuk neraka. Islam fanatik juga seperti itu. Agama-agama fanatik akan bilang bahwa tujuan manusia hidup adalah untuk membela agama karena agama berasal dari Allah. Pedahal, semua agama itu berasal dari pikiran manusia sendiri, termasuk the Allah yg digembar-gemborkan dan disembah-sembah itu.

Agama-agama India dan Cina lebih oke karena tidak memaksakan pengertian mereka terhadap orang lain. Varian dari agama Hindu tidak terhitung, dan sama sekali tidak memaksakan orang lain untuk dibungkus auratnya, apalagi dengan ancaman neraka dan sikap sok menggurui seolah-olah benar-benar ada Allah. Hindu adalah filsafat yg diterapkan untuk masyarakat banyak. Dan manusia bebas untuk kultivasi aliran apapun yg disukainya. Buddha demikian juga, memiliki berbagai macam aliran yg ciri utamanya adalah sikap welas asih which is tidak memaksakan pendapat.

Pemaksaan pendapat adalah ciri-ciri Kristen dan Islam fanatik. Untungnya Kristen pada umumnya telah dapat melepaskan diri dari sikap tidak manusiawi itu. Tetapi Islam masih kalang kabut membereskan rumah tangganya yg masih banyak terisi oleh manusia-manusia yg tidak sadar juga bahwa apa yg mereka percayai sebagai perkataan Allah merupakan hasil pemikiran manusia belaka.

Agama-agama asli di Cina, Jepang, dan berbagai wilayah dunia lainnya terutama mengatur keselarasan antara manusia dengan alam. Bagaimana agar manusia bisa hidup sejahtera sekaligus menjaga keseimbangan alam sehingga tidak hancur berantakan karena ulah manusia. Tidak ada sorga dan neraka dalam budaya-budaya ini karena konsep sorga neraka cuma berasal dari Timur Tengah. Dan mungkin memang perlu juga, karena orang Timur Tengah memang paling naluriah, sangat susah untuk diajari menjadi tertib dan beradab.

Saya pernah melakukan eksperimen memegang salah satu atau beberapa pandangan hidup yg berasal dari agama dan budaya, tetapi sekarang tidak lagi. Sekarang saya berpendapat bahwa tujuan hidup seseorang merupakan privilese dari orang itu sendiri untuk menentukan. Ada yg tujuan hidupnya menjadi istri yg baik. Ada yg tujuan hidupnya menjadi istri binal. Ada yg tujuan hidupnya menjadi politisi kawakan. Ada yg tujuan hidupnya menjadi koruptor. Semuanya oke saja, pilihan dari orang itu sendiri, dan kita tidak bisa menggeneralisir bahwa orang harus memiliki tujuan hidup tertentu.

Memaksakan suatu pandangan tertentu agar diterima menjadi tujuan hidup bagi orang lain merupakan pelecehan HAM (Hak Azasi Manusia). Sangatlah melecehkan kalau saya mengkuliahi seorang teman wanita yg suka berselingkuh bahwa Allah akan merazamnya di neraka. Itu hidup dia sendiri kan ? Dan dia berhak melakukan apa yg diinginkannya dengan hidupnya sendiri. Dia yg melakukan, dan dia yg sendiri yg menanggung konsekwensinya.

Itu salah satu contoh saja, dan kita bisa mengambil berbagai macam contoh lainnya, yg pada intinya mengatakan bahwa tujuan hidup seseorang adalah privilese orang itu sendiri, dan kita tidak berhak untuk mencampurinya. Saya bahkan tidak akan bilang apapun kalau saya tidak ditanya. Kalaupun ditanya, saya tidak akan men-judge atau menghakimi orang. Saya bisa menyodorkan alternatif, tapi orang itu sendiri yg harus memilihnya.

Tujuan hidup saya pribadi saat ini cuma untuk menyelesaikan tugas-tugas saya. Tiap orang memiliki apa yg dianggapnya sebagai tugasnya di dunia ini. Saya juga merasa ada tugas yg harus saya selesaikan di dunia. Setelah itu selesai, saya mao cabut aja. Gak mao lama-lama di dunia ini, dan kalau bisa gak mao balik lagi ke sini.

T = Kalo untuk mencapai kesadaran, kan Mas Leo sama beberapa orang udah pada mencapai kesadaan, selanjutnya mau ke arah mana?

J = Nggak ke arah mana-mana. Kita selalu di sini dan saat ini saja. Here and now. Emangnya mao ke arah mana lagi ?

T = Yg bagus itu tahap kesadaran seperti Mas Leo (sadar bahwa Mas Leo sadar), atau sadar bahwa suatu waktu kita menjadi tidak sadar (kondisi saat lahir atau mati) ?

J = Nggak pernah saya pikirin.

Yg saya tahu cuma satu, yaitu bahwa saya selalu sadar, dan sadarnya di sini dan saat ini saja. Memang ada memory yg tidak bisa dibawa ke alam fisik, seperti apa yg saya alami ketika saya tidur dan bermimpi. Tetapi, saya tahu bahwa kalaupun saya tidak bisa ingat, saat itu saya juga sadar. Saya sadar walaupun saya berada di alam mimpi.

Dan saat ini saya juga tidak tahu apakah suatu saat saya akan menjadi tidak sadar. Yg saya tahu bahwa saya selalu sadar. Dan itu sudah cukup bagi saya.

Pengertian seperti saya akan membawa manusia untuk bisa berjalan di tengah dan tidak jatuh terjerambab dalam jebakan-jebakan yg sengaja dipasang oleh agama-agama Timur Tengah. Agama-agama Timur Tengah tidak selalu jelek, walaupun biasanya selalu menakut-nakuti manusia dengan konsep mereka tentang sorga neraka, as well as jalan hidup mengejar pahala.

Mengikuti cara berpikir seperti itu cuma akan membuat manusia menjadi robot yg bisa disetir ke sana dan ke mari, tanpa menyadari bahwa segala apa yg dikhotbahkan itu cuma rekayasa manusia belaka.

Bahkan semua isi kitab suci itu merupakan hasil budaya manusia, walaupun ada ayat-ayat yg tidak tahu malu bilang bahwa dialah "Allah". Itu ucapan manusia belaka, yg berbicara seolah-olah Allah yg berbicara. Pedahal Allah di situ cuma proyeksi dari si manusia itu sendiri saja, dan yg berbicara cuma kesadaran di si manusia itu juga.

Kalau kita bisa menyadari dan menerima hal yg satu ini saja, maka tingkat spiritualitas kita akan langsung maju beberapa langkah. Kalau tidak, kita akan berputar di situ saja, dan itulah neraka dunia menurut saya. Neraka adalah ketika anda jungkir balik mengikuti syariat yg anda imani sebagai berasal dari Allah. Pedahal jelas Allah di situ cuma konsep yg dibuat, dan anda menjadi sapi perahan dari mereka yg mengangkat diri mereka sendiri menjadi ulama dari syariat itu.


+++

NOTE 80: Woman Juga Simbol Emosi


PERCAKAPAN 1: WOMAN JUGA SIMBOL EMOSI


T = Hello Bung !

Apa kabar ? Semoga baik selalu.

Tadi malem saya mimpiin bung. Padahal kita belum pernah bertemu kan ? Itu yang aneh. Dan wajah bung mirip banget yang ada di foto profil yang sekarang. Still very young. Apa masih ?

J = Masih. Dalemnya masih very young, jarang dipake soalnya.

T = Di mimpi, bung pake baju oblong plus rompi. Anda mengajar di kelas, dan saya termasuk salah satu murid anda. Tapi anehnya, muridnya itu dari segala umur. Bahkan masi ada yang umur 9 taonan.

J = Kalo sama yg 9 taonan saya gak berani, namanya under age, then ?

T = Anda mengajar bahasa Inggris. Entah kenapa ketika anda sedang berbicara, saya memperhatikan dan melihat bibir anda yang biru, saya langsung berpikir bahwa bung seorang perokok yang lumayan berat (namanya aja mimpi).

J = Memang benar, saya menghisap rokok Gudang Garam biasa satu setengah pak setiap hari.

T = Tibalah giliran saya yang harus membaca buku dan harus dibacakan keras-keras. Buku yang saya baca tulisannya aneh-aneh. Saya ga bisa baca, terbata-bata. Anda langsung duduk di sebelah saya. I think that you will be angry to me karna ga bisa baca, eh taunya malah disuruh santai.

J = Santai aja, take it easy !

T = Dan lagi-lagi, ketika anda duduk di samping saya, dugaan tadi yang anda seorang perokok berat hampir tepat -setidaknya. Karena badan anda penuh dengan bau asap rokok. Sekali lagi, namanya aja mimpi hehe..

J = Benar, saya penuh bau asap rokok kalo belom mandi.

T = Setelah itu, saya tidak ingat apa-apa lagi. Terbangun, dan langsung ngecek pesbuk, apa ada postingan baru dari Bung Leo ? Ternyata tidak ada. Ya sudah, cuma segitu aja.

J = Ya udah.

I have been thinking of you lately. Mungkin ada telepati yg nyambung juga. I was considering to tell you about something, tapi saya diem aja sampe sekarang. Maybe nanti saya tulis juga per japri. Kalo di sini kan banyak yg ngeliatin jadi agak malu karena bisa kebuka belangnya.

Saya sendiri banyak bermimpi tentang wanita akhir-akhir ini. Beberapa hari lalu saya bermimpi tidur di kamar orang lain, dan dipantau dengan close circuit TV. Karena saya tahu saya dipantau, akhirnya saya tidak jadi berbuat yg aneh-aneh.

Waktu saya mau pindah ke kamar saya sendiri, eh muncul seorang wanita yg tidur terlentang dengan pandangan mata menggoda. Saya merasa itu jebakan bagi saya, sehingga tanpa pikir panjang langsung saya tinggalkan saja. I'm not that easy a target gitu lho.

Malam berikutnya saya bermimpi bermain-main dengan anak kucing betina warna hijau. Kucing betina juga simbol dari wanita. Remember cat woman ?

Tadi malam saya mimpi seperti ada di suatu ruang kelas bersama banyak orang. Yg ada di sebelah saya seorang wanita muda, cantik. Wanita ini sepertinya suka sama saya, tetapi ayahnya tidak setuju. Dan ayah si wanita ini tidak berbuat apa-apa, tapi malahan minum bir.

Kalo gak setuju mustinya ngomong aja, bukannya minum bir, ya gak ? Lagipula, belom tentu saya mao sama si wanita itu dengan alasan belom pernah dicoba. Kalo udah pernah dicoba maybe saya mao juga kalo hasilnya memuaskan. Kalo gak memuaskan, saya gak mao.

Habis itu saya mimpi ikut mid-term tes mata pelajaran Kimia. Semua orang sudah selesai ikut tes, dan saya ikut tes susulan.

Lalu saya naik mobil sama Presiden SBY. Dia yg bawa mobil, dan saya duduk di sebelahnya, cuma berdua saja. Di mimpi itu saya pikir, kok SBY gak disupirin ya ?

Dreams have multiple meanings. The woman in my dreams could have been my anima, the woman within. Wajahnya selalu cantik, bahenol, dan kayaknya minta diapa-apain sama saya. Peraaan saya sendiri biasa-biasa saja sama the woman itu.

I'm not really sure about the exact meanings of my woman dreams lately, however, mungkin cuma luapan emosi sesaat saja. Woman juga simbol emosi.


+

PERCAKAPAN 2: SEKOLAH PRIVAT SAMA DUKUN


T = Selamat Jumpa,

Perkenalkan nama saya X, saya seorang karyawan swasta.

Saya berputera satu, nama anak saya Y. Dia lahir normal seperti anak-anak biasa, sejak kecil dia seperti anak-anak seumurnya, tetapi menginjak umur dua tahun ada yang aneh dalam dirinya, cara berpikir dia sudah seperti orang dewasa.

J = That's very good, then ?

T = Dia mempunyai indera ke enam sehingga mampu melihat makhluk halus.

J = Anda juga mempunyai indra ke enam sehingga bisa melihat makhluk halus. Setiap orang memiliki indra ke enam sehingga bisa melihat makhluk halus.

Yg namanya makhluk halus adalah apa yg kita lihat di dalam pikiran kita saja, dan bentuknya non fisik. Karena cuma ada di dalam pikiran kita saja, maka dinamakan makhluk halus. Setiap orang memiliki kemampuan itu. Untungnya, tidak semua orang mau berbicara tentang makhluk-makhluk yg dilihatnya di dalam pikirannya itu. Jadi, makhluk-makhluk itu dianggap tidak ada. Dianggap bahwa apa yg dilihat itu cuma perasaannya saja.

Dan memang benar, yg namanya peraaan adalah makhluk halus juga. Dan itu tidak terlihat secara fisik, baik oleh orang lain maupun oleh kita sendiri. Yg bisa terlihat secara fisik adalah gejala terpengaruhnya orang oleh perasaannya yg tidak terlihat itu. Orang bisa tiba-tiba menjadi nampak "merah" pedahal tidak ada apapun di hadapannya. Ternyata orang itu melihat suatu makhluk halus di dalam pikirannya sendiri sehingga dia menjadi marah.

Begitu cara kerjanya.

T = Satu lagi yang membikin saya kaget keberaniannya yang luar biasa tidak pernah takut dengan apapun.

J = That's also good, then ?

T = Kebetulan saya pernah membaca sebuah artikel tentang ciri-ciri anak indigo, kok tanda-tandanya mirip dengan anak saya. Apakah memang anak saya anak indigo ?

J = Apakah anda berpikir bahwa ciri-ciri anak indigo adalah kemampuan melihat hantu, yg di sini anda sebut sebagai indra ke enam ?

Itu salah kaprah yg mewabah di Indonesia. Hantu adalah "makhluk halus" (dalam tanda kutip). Adanya di dalam pikiran kita saja. Dan indra ke enam adalah kemampuan untuk merasakan apa yg orang lain rasakan. Dan merasakannya di dalam pikiran kita sendiri saja, sehingga seolah-olah kita bisa melihat suatu "makhluk halus".

Pedahal "makhluk halus" itu tidak lain dan tidak bukan cuma simbol yg muncul di dalam pikiran kita. Ada artinya juga. Kalau orangnya masih terbelenggu takhayul, apa yg dilihatnya itu akan diartikan sebagai hantu dan berbagai makhluk jadi-jadian lainnya. Pedahal makhluk-makhluk itu cuma simbol dari apa yg ada di sekitar lingkungan itu.

Kuntilanak yg bisa terlihat jelas merupakan simbol dari hasrat kewanitaan yg tidak bisa terpenuhi atau tidak pernah puas, misalnya. Gendruwo adalah emosi terpendam dari orang-orang yg hidup di dalam masyarakat yg sangat kompromistis seperti di pedesaan di Jawa, dan lain lain.

Dan kemampuan seperti itu memang sudah ada dari kapanpun. Di setiap generasi selalu ada anak-anak yg lebih sensitif sehingga bisa melihat munculnya simbol-simbol di dalam pikiran mereka sendiri. Cuma, kemampuan melihat simbol tidak selalu diiringi oleh kemampuan interpretasi. Jadinya adalah penumpukan takhayul di masyarakat kita.

T = Bagaimana saya harus memperlakukan anak saya karena kadang dia cenderung pemberontak, tidak mudah diatur, pengennya seperti raja ?

J = Atur saja.

Walaupun memberontak dan menjerit-jerit, anak kecil tetap harus diajar untuk tertib. Kalau dia mau jadi raja, biarkan saja dia pergi dari rumah dan mendirikan kerajaannya sendiri.

T = Apakah kemampuan indigo anak saya bisa hilang ? (karena saya pernah dengar cerita teman yang keponakannya dulu waktu kecil cerdas banget tapi setelah menginjak kelas 5 SD jadi berubah menjadi anak yang pendiam, pasif dan cenderung lambat daya tangkapnya). Nah bagaimana dengan kasus seperti ini ?

J = Kita semua lahir dengan kemampuan batin untuk melihat berbagai "makhluk halus".

Tetapi lama kelamaan kita belajar bahwa yg kita rasa kita lihat ternyata cuma ada di dalam pikiran kita sendiri saja, dan bukan secara fisik.

Kalau heboh melihat "makhluk halus" adalah ciri dari anak indigo menurut anda, maka tentu saja lama-kelamaan anak anda tidak akan menjadi indigo lagi. Kalau dia sudah bisa membedakan apa yg fisik dan apa yg cuma ada di dalam pikirannya saja, maka kelakuannya yg aneh tidak akan diteruskan, dan selesailah karirnya sebagai seorang anak indigo.

T = Apakah dengan sekolah umum ini kemampuan indigo anak saya bisa hilang ?

J = Of course bisa hilang. Kemampuan untuk menjadi anak aneh tentu saja akan sedikit banyak hilang setelah masuk sekolah umum. Anda mengalaminya, saya mengalaminya. Kita semua mengalaminya sendiri, so ?

T = Kemanakah saya harus menyekolahkan supaya kemampuan anak saya tidak hilang sampai dewasa sehingga kemampuan seperti itu bisa berguna kelak bagi nusa dan bangsa ?

J = Sekolah privat sama dukun aja.

T = O ya satu lagi, pernah suatu kali anak saya melihat sosok yang tidak kelihatan tetapi dia seperti ketakutan sekali sampai gemetaran, bagaimana sikap saya ketika menghadapi itu, tetapi kejadian ini memang jarang sekali terjadi, yang sering adalah dia hanya tertawa-tawa melambaikan tangannya seperti ngobrol dengan manusia biasa.

J = Kalau yg menyeramkan itu terjadi lagi, jelaskan saja bahwa yg dilihatnya itu cuma ada di dalam pikirannya sendiri saja. Simbol dari sesuatu yg ada di situ, tetapi secara fisik tidak ada. Yg menyeramkan bisa saja simbol dari mereka yg lalu lalang. Kalau yg lalu lalang banyak memiliki pikiran dan perasaan negatif, tentu saja simbol yg muncul bentuknya menyeramkan.

Tetapi itu cuma ada di dalam alam pikiran si anak itu sendiri, dan dia harus mengerti itu kalau mau sekolah terus di sekolah umum dan menjadi anak yg biasa-biasa saja. Sehat wal afiat dan sama sekali tidak indigo atau apapun istilahnya.


+++

NOTE 81: Selamat Jalan, Mas Willy!


PERCAKAPAN 1: SELAMAT JALAN, MAS WILLY !


T = Turut berduka cita atas meninggalnya penyair, aktor, budayawan kita; Bapak WS Rendra. Indonesia selalu mengenang jasa baiknya. Selamat jalan, Mas Willy !

J = Pantes saja kemarin sore tiba-tiba saya ingat WS Rendra. Pedahal saya tidak pernah memikirkan dia sama sekali. Rendra tiba-tiba berkelebat di dalam pikiran saya. Oh, itu Rendra, pikir saya di dalam hati. Ternyata dia mau berangkat pulang ke alam barzakh.

Saya pernah nonton pembacaan puisi oleh Rendra di TIM (Taman Ismail Marzuki), Jakarta, ketika saya masih SMP, sekitar akhir 1970-an. Itu masa keemasan Soeharto di mana tidak ada kebebasan berbicara. Semuanya dipasung. Tetapi Rendra nekat membacakan sajak-sajaknya yg mengkritik Soeharto. Walaupun tetap dibungkus dalam simbol-simbol, tetapi penonton tahu apa yg dimaksudkannya. Dan penonton memberikan applause bertubi-tubi. Tawa terbahak-bahak dan tepuk tangan berkepanjangan sambung menyambung seolah tanpa henti.

Tiba-tiba saya lihat ada orang mengendap-endap di atas atap di gedung sebelah. Pementasan itu di gelanggang terbuka, sehingga kita bisa melihat atap gedung sebelah. Saya lihat ada tiga atau empat orang yg mengendap-endap di atas atap. Semua orang melihat ke atas panggung, tetapi saya justru memperhatikan orang-orang yg mengendap-endap itu. Mereka pakai penutup wajah dengan kain, jadi tampangnya persis seperti bajingan tengik.

Beberapa saat setelah itu terdengar suara seperti ledakan petasan dan teriakan dari barisan depan, dan muncul bau amoniak yg menyengat. Ternyata para bajingan tengik itu melemparkan bom amoniak yg baunya seperti air kencing. Ada penonton yg langsung pingsan di bagian depan, dan yg di bagian belakang langsung ke luar gelanggang karena bau sekali. Pembacaan puisi dihentikan, bubar jalan grak !

Itulah kelakuan rezim Soeharto di masa lalu, pemberangusan kebebasan berbicara secara kampungan. Untung masa itu sudah lewat, syukur kepada Allah.


+

PERCAKAPAN 2: THERE IS NO ALLAH


T = Entah, I don't know why I feel that.

Your death is drawing near, n my death is drawing near too. But masih ada yg harus saya lihat, sehingga kontrak saya diperpanjang. Kalo Mas Leo mau cabut duluan, bagaimana dengan saya?

J = Biasa-biasa aja dong.

Kita selalu menyatu, dan kematian fisik tidak akan pernah memisahkan kita. Kesadaran yg ada di anda sama persis dengan kesadaran yg ada di saya. Kalau anda merasa sadar, itulah pula yg saya rasakan. Di manapun saya berada, saya selalu merasa sadar. Di manapun anda berada, anda selalu merasa sadar. Saya hidup di dalam kesadaran anda, dan anda hidup di dalam kesadaran saya. Saya adalah anda, dan anda adalah saya.

There is no Allah.

Yg ada hanyalah kesadaran di dalam tiap orang dari kita yg memang sudah ada karena ada. Tetapi itu pengertian spiritual thok, sedangkan kita masih memiliki tubuh fisik yg bisa digunakan untuk merasakan bahwa ternyata ada kesadaran lain selain kesadaran yg ada di diri kita. Metodenya is esek-esek. Digesek aja sampai terjadi orgasme. Esek-esek yg spiritual adalah yg menghargai bahwa the other person has the same kesadaran as we do. Rasanya beda. Kalo mao coba sama saya bilang aja ya. Saya suka anak umur 17 - 18 taon.


+

PERCAKAPAN 3: SO, I CREATE YOU !


T = Halo Pak Leo,

Salam kenal. Ini pertama kalinya saya kirim pertanyaan ke Anda. Semoga dijawab yaa...

J = Ya.

T = Bagaimana Anda bisa tahu kalau ada kesadaran yang lebih besar dari kesadaran kita, yang Anda sebut-sebut sebagai "All That Is" di note "Anda Sangat Waras" itu ?

J = Mudah saja.

Kalau anda sadar bahwa anda sadar, anda akan tahu sendiri bahwa ada memory di dalam kesadaran anda yg tidak dapat anda akses seenak jidat anda. Anda tahu bahwa memory itu ada: pengalaman-pengalaman anda ketika kecil, fantasi anda, hasil belajar anda, tetapi memory itu tersimpan di dalam kesadaran anda dan tidak akan muncul berapapun kerasnya anda memeras keringat. Setiap orang bisa merasakan itu, dan bisa tahu tentang itu.

Dari satu manusia saja sudah begitu banyak memory yg tersimpan, apalagi yg ada di semua manusia hidup di dunia saat ini. Apalagi ditambah dengan memory yg ada di semua manusia yg pernah hidup dan sekarang sudah dead. Memory itu tetap ada sampai kapanpun, abadi. Tetapi mereka itu hanyalah data. Data yg di-create ketika kesadaran menjalani kesadarannya sebagai seorang manusia hidup.

Lalu, kalau kesadaran saya merencanakan sesuatu, tanpa harus planning dengan terperinci, tiba-tiba segalanya muncul satu persatu sehingga saya bisa jalan. Bukan saya yg membuat jalan itu, tetapi jalan yg memunculkan diri mereka sendiri ke hadapan saya. Munculnya juga tidak sekaligus dari awal sampai akhir, tetapi satu persatu. Jalan 1 muncul, dan itu dijalani. Sebelum jalan 1 selesai dijalani, saya tidak bisa melihat ada apa lagi di depan. Tetapi, pas ketika jalan 1 sudah hampir habis dijalani, muncullah ujung jalan berikutnya, yg namanya jalan 2. Dan begitu seterusnya.

Of course semuanya itu adanya di dalam kesadaran saya saja. Saya sadar bahwa saya sadar, dan karena saya sadar akhirnya saya bisa menjalani apa yg ingin saya jalani. Bisa dibilang cukup dengan diniatkan saja. Niat itu adanya di dalam batin, bentuknya juga non fisik, tidak bisa kelihatan oleh mata. Tetapi bahkan yg batin itu akhirnya bisa terwujud secara fisik juga. Kalau saya seperti ini, berarti semua orang juga mengalami hal yg sama bukan ?

Tentu saja tidak ada Allah di situ, yg ada hanyalah kesadaran di dalam diri kita saja.

Kalau kita berbicara tentang Allah, maka kita sudah membicarakan tentang konsep. Pedahal yg ada di kesadaran kita bukanlah konsep melainkan kesadaran thok yg bisa menjadi apapun sesuai dengan apa yg kita mau konsepkan.

Membuat konsep Allah yg sadis otomatis akan memunculkan pengalaman hidup yg penuh penderitaan. Membuat konsep Allah yg pemurah otomatis akan memunculkan pengalaman hidup yg penuh kelimpahan. Macam-macam konsep Allah bisa kita ciptakan, makanya saya pakai istilah "All That Is".

All That Is Good, segala yg baik. All That Is Bad, segala yg buruk. All That Is Biasa-Biasa Aja. All That Is Luar Biasa. Apapun bisa kita isikan di sana. Agama-agama bekerja dengan cara mengisikan konsep mereka ke dalam "All That Is", dan bilang bahwa itulah God / Allah. Pedahal the real God itu jauh lebih besar daripada konsep yg dipaksakan oleh agama-agama, terutama yg berasal dari Timur Tengah.

T = Bagaimana Anda tahu bahwa All That Is tidak bisa merasakan dirinya sendiri saja, sehingga ia membelah diri menjadi kesadaran-kesadaran kecil seperti di diri saya, Anda, dan orang lain ? Bagaimana Anda tahu semua itu ?

J = Dari dalam kesadaran saya sendiri yg memberikan pengertian tentang itu, walaupun saya juga banyak belajar dari metafisika Barat.

Pengalaman kehidupan spiritual manusia-manusia lainnya yg hidup sebelum kita terbuka lebar apabila kita mau mempelajarinya. Saya belajar banyak dari buku, tetapi konfirmasi tentang kebenaran yg mereka tuliskan saya dapatkan dari dalam kesadaran saya sendiri.

I can feel it.

I am aware that I am aware, and I am lonely. So, I create you !


+

PERCAKAPAN 4: TUHAN SELALU SUKSES


T = Sejujurnya saya sering membayangkan seorang Leonardo Rimba.

Hidup hanya sekali, dengan segala keyakinan akan 'ke-fana-an yang mutlak'. Padahal manusia dari sono-nya, merindukan kelembutan, membutuhkan sentuhan...

J = Saya juga merindukan kelembutan dan sentuhan.

T = Di lain pihak, tak banyak --atau mungkin sangat amat sedikit, manusia lain yang sampai sebegitu jauh mencapai 'kesadaran' seperti beliau, tentulah bukan hal mudah menemukan seorang yang mau bersama menikmati hidup 'yang hanya sekali ini'.

J = Maybe.

T = Pak Rimba, Pak Rimba, dalam kesendirianmu, saya hanya bisa mengangkat topi, memberi hormat dan secuil tumpahan empati, semoga 'kesadaran' yang Pak Rimba capai sekarang, bukanlah, belumlah menjadi akhir dari perjalanan Pak Rimba.

J = Perjalanan saya sudah berakhir, perjalanan anda juga.

Bahkan ketika kita lahir di dunia ini, perjalanan kita sudah berakhir. Yg awal tetap ada, yg akhir telah terjadi, yg kita alami cuma saat ini dan di sini saja. The eternal present. Dalam keabadian saat ini, awal dan akhir menyatu. Awal masih berlangsung terus, dan yg akhir telah terjadi.

T = Hahahahaha...

Tuhan dalam tanda kutip, bagi saya, karena Tuhan itu Tuhan, Tuhan adalah Allah, Bapa di Surga, Yahweh, dan juga 'Kesadaran'...

Saya sama sekali tidak bermasalah dengan itu semua. Selama 'kesadaran' masih ada, manusia masih bisa melakukan sesuatu mengikuti mekanisme yang mesti dilakukan, yaitu kenyataan bahwa manusia tidak hidup sendiri, dan harus saling menghormati satu sama lain, harus saling membantu (kalau mau dan kalau bisa).

Sukses buat Pak Rimba ^^

J = Thank you, dan sukses juga buat anda.

Tuhan selalu sukses bukan ?


+++

NOTE 82: The Real God


PERCAKAPAN 1: TEKNIK GESTALT


T = Om Swastyastu Pak Leo,

Saya S dari Bali, mau nanya nie tentang mimpi saya.

Beberapa minggu yang lalu saya bermimpi berada di sebuah areal pura (ga tau pasti itu pura ato apa), kemudian saya melihat seorang pendeta Hindu sedang memerciki atau mengguyur (saya kurang jelas, seperti ritual ruwatan gitu kayaknya) beberapa orang dengan air suci atau tirta.

Kemudian pendeta itu menyadari kehadiran saya, lalu memanggil saya dan melakukan hal yang sama kepada saya.

J = Artinya akan tergantung dari pengalaman hidup anda sendiri apabila dihadapkan dengan situasi seperti itu. Pemercikan dengan tirta artinya pensucian, pembersihan pikiran, begitu bukan ?

T = Setelah itu tiba tiba saya berada di suatu tempat seperti di daerah pantai, saya juga melihat sebuah pura, menurut saya itu seperti Pura Tanah Lot, tetapi ketika saya mengambil jalan darat, saya seperti berada di sekitar Pura Sakenan yang teletak di Serangan, Sanur.

J = Apa kesan anda tentang Pura Tanah Lot dan Pura Sakenan ? Tanyalah itu kepada diri anda sendiri. Jadi, anda seperti berada di transisi antara apa yg disimbolkan oleh Pura Tanah Lot dan Pura Sakenan. Dua pura ini berbeda fungsi dan maksudnya. Fungsi dan maksud kehidupan anda juga berbeda-beda, tergantung periodenya, dan kelihatannya anda merasa berada di periode yg diwakili oleh Pura Tanah Lot, sedangkan ternyata anda sudah memasuki periode Pura Sakenan.

Ask yourself, the answer is within. Jawabannya ada di dalam kesadaran anda sendiri.

T = Saya beberapa kali bermimpi berada di suatu lokasi upacara agama (Hindu), seperti melihat barong, rangda, pelinggih-pelingguh (tempat suci di Bali), maupun tari tarian.

J = Maknanya juga bisa anda temukan di dalam kesadaran anda. Apa yg sedang anda hadapi saat itu dalam kehidupan, apa asosiasi anda dengan upacara yg muncul di dalam mimpi anda, etc ?

Hubungannya seperti apa saja akan bisa dijelaskan oleh kesadaran anda sendiri kalau anda mau jujur bertanya dan menjawab. Tanya jawab itu dilakukan oleh anda sendiri juga.

T = Pernah suatu kali saya bermimpi berada di pesisir pantai, saya menemukan sebuah batu teramat kecil yang terbungkus. Saya kupas pembungkusnya itu, batunya berwarna krem bening, ketika saya amati lebih dekat, di dalam batu itu ada seekor ikan yang masih hidup bergerak-gerak.

J = Menemukan benda mati yg isinya makhluk hidup. Sperma ? Tubuh anda sendiri ?

T = Itu beberapa mimpi yang saya ingin tanyakan maknanya kepada Pak Leo. Saya ingin mencoba mengartikannya sendiri, ingin tau apa makna dibalik simbol-simbol yang saya lihat itu, tetapi saya tidak bisa.

J = Bisa.

At least mulai sekarang anda akan bisa mengartikan mimpi anda sendiri. Tanya saja kepada apapun yg muncul di mimpi anda. Misalnya, anda bisa bertanya kepada batu yg anda temukan di pantai itu:

1. Kamu siapa ?
2. Kenapa kamu saya temukan ?
3. Mengapa ada ikan hidup di dalammu ?
4. Dll...

Kalau si batu itu menyalahkan ikan yg masuk ke dalam dirinya tanpa ijin, maka anda bisa tanya ikan itu:

1. Why are you inside the batu ?
2. Are you dewata or not ?
3. Do you like being in there ?
4. Dll...

Metode seperti itu namanya teknik Gestalt, digunakan dalam psikologi untuk mengurai benang kusut pikiran kita sendiri. Menggunakan teknik Gestalt akan membantu kita untuk memahami pikiran kita sendiri, terutama ketika kita harus mengubah orientasi dari cara berpikir lama ke cara berpikir baru. Ketika kita akan meninggalkan kebiasaan yg sudah tidak cocok dan ingin membiasakan cara hidup baru, dsb...


+

PERCAKAPAN 2: THE REAL GOD


T = Satu lagi tradisi Hindu lainnya adalah sungai suci Gangga.

Menurut tradisi Hindu, air Gangga tidak pernah dapat dipisahkan dari lambang Siwa (bulan sabit). Di manapun ada lambang Siwa, di sanalah ada air Gangga. Dan memang ! Di dekat Ka'bah ditemukan sebuah sumber mata air suci yang disebut ZAMZAM. Sampai sekarang, Zamzam dianggap suci karena tradisi jaman pra-Islam itulah !

J = Memang benar.

Sebelum ada Islam, Mekkah sudah merupakan pusat perdagangan yg memiliki budaya kosmopolitan. Jelas Ka'bah merupakan kuil untuk ratusan dewa dewi yg patungnya dipajang di sekeliling Ka'bah. Mungkin juga alirannya Hindu, dan Siwa termasuk salah satu dewa yg disembah di sana.

Setahu saya zamzam disahibul hikayatkan sebagai air yg berasal dari mata air yg terbentuk ketika Ismail, anak Hagar dan Ibrahim, menendang-nendang pasir. It's impossible. In my opinion tidak mungkin anak kecil bisa menciptakan mata air, tapi of course mungkin saja apabila itu dongeng atawa sahibul hikayat.

Gangga adanya di India, dan zamzam di Arabia. Tidak ada gunanya untuk disamakan kecuali apa yg sudah ada which is air biasa-biasa saja. Rumus kimianya H2O. Cek aja, ditanggung bener.

T = Tidak ada mesjid lain di dunia yang dikelilingi pengikut sampai 7 kali. Hanya orang Hindu yang ber'tawaf' mengelilingi dewa-dewi mereka. Lagi-lagi bukti bahwa Ka'bah adalah tempat ibadah Hindu jaman pra-Islam.

Praktek mengambil 7 langkah yang dikenal sebagai Saptapadi diasosiasikan dengan upacara perkawinan Hindu dan pemujaan dewa api. Upacara klimaks dalam perkawinan Hindu yang menggabungkan pasangan pengantin mengelilingi api suci sebanyak empat kali (tapi kemudian di-salah artikan dengan 7 kali).

Mengingat "Makha" berarti API, ketujuh tawaf itu membuktikan bahwa MEKAH ADALAH PUSAT PEMUJAAN DEWA API.

J = Maybe.

Setahu saya yg paling wah di Mekkah di jaman pra Islam adalah Dewa Bulan. Mungkin ada juga Dewa Api dan berbagai dewa dewi lainnya. Biarin aja, agama orang.

T = Jangan kaget bahwa kata ‘ALLAH’ sendiri berasal dari bahasa Sansekerta. Allah, Akka dan Amba adalan sinomin. Nama-nama ini berarti: DEWI atau Ibu.

Istilah ‘ALLAH’ merupakan bagian dari stanza-stanza Sansekerta yg memuja-muja Dewi Durga, yang juga dikenal sebagai Bhavani, Chandi dan Mahishasurmardini.

Islam menggunakan kata 'Allah', tapi lucunya, menganggap kata ALLAH itu adalah kreasi Muhammad ketika menerima wahyu Al Quran di gua.

J = Kata Allah berasal dari istilah "Eloah" dalam bahasa Aram.

Bahasa Aram itu semacam lingua franca yg digunakan di Arabia sampai Suriah. Jadi, Eloah atau Allah itu memang sudah ada sebelumnya dan bukan dilahirkan di Goa Hira.

Dan Allah sendiri tidak tahu bahwa nama-Nya digunakan karena maklum saja Allah cuma istilah thok. Tidak memiliki substansi. Substansi itu adalah kesadaran di diri manusia yg menggunakan medium berupa kata Allah untuk fokus pada sesuatu.

Dan bisa membawa hasil juga.

Yg memiliki power itu adalah kesadaran / awareness di diri manusia, dan bukan Allah. Allah itu cuma kata benda saja, in this case kata benda abstrak untuk merujuk suatu konsep. Konsep itu benda mati, dan cuma bisa hidup kalau di-aktualisasikan oleh manusia yg menggunakannya.

Yg hidup itu manusia dan kesadaran di dalam dirinya, dan bukan konsep-konsep yg digunakannya. Berbagai macam konsep seperti Allah dan sejenisnya cuma ada di dalam pikiran manusia saja. Dan kalau diaktualisasikan oleh kesadaran manusia, maka akan bisa muncul berupa halusinasi, mimpi, dll... gunanya agar manusia yg menggunakan konsep itu bisa semakin oke.

Kalau manusianya merasa segala konsep itu sudah tidak ada gunanya lagi, maka bisa saja dibuang dan diganti dengan konsep yg lebih valid.

T = Satu ayat Quran merupakan terjemahan persis dari sebuah stanza dalam Yajurveda. Seperti dijelaskan oleh pakar Hindu terbesar, Pandit Satavlekar dari Pardi, dalam salah satu artikelnya.

Pakar lain menunjukkan bahwa ayat Quran dibawah ini mirip persis dengan ajaran Kena Upanishad (1.7).

Quran:

"Sight perceives Him not. But He perceives men's sights; for He is the knower of secrets, the Aware." (IA melihat indera manusia; karena IA maha tahu segala rahasia)

Kena Upanishad:

"Apa yg tidak dapat dilihat dengan mata namun bisa ditembus dengan mata, itulah Brahma (Tuhan) dan bukan apa yg dipuja manusia (di dunia)."

J = Iyalah, Tuhan memang cuma awareness itu thok. Itulah yg selama ini saya tulis berkali-kali sampai jari tangan saya pegal-pegal.

Kesadaran di dalam diri tiap manusia, yg sadar bahwa dirinya sadar, aware of being aware, itulah Tuhan yg asli.

Allah dan berbagai dewa dewi sejenisnya adalah Tuhan yg palsu karena semuanya adalah konsep buatan pikiran manusia. Tuhan yg asli itu tidak diciptakan, memang ada karena ada, dan itu adalah kesadaran di diri anda, di diri saya, dan di diri siapa saja.

Kita sadar bahwa kita sadar, just that.

And that's the real God, our awareness yg cuma being aware itu saja.


+++

NOTE 83: Simbol Kesadaran Kita


T = Apa arti tanggung jawab dalam kehidupanmu ?

J = Tanya itu kepada diri anda sendiri.

Kalau anda bertanya kepada saya, maka segalanya akan terbalik. Kehidupan saya adalah kehidupan saya sendiri, dan tidak ada urusannya dengan anda. Tangung jawab dalam kehidupan anda harus anda tanyakan kepada diri anda sendiri.

T = Apa saja yang harus dipertanggung jawabkan dalam kehidupan ini ?

J = Tanya itu juga kepada diri anda sendiri.

Apa saja yg harus anda pertanggung-jawabkan dalam kehidupan ini ditentukan oleh anda sendiri. Kalau anda mau bertanggung-jawab kepada "Allah" (dalam tanda kutip), maka itu merupakan urusan anda sendiri. Kepada Allah jenis apapun juga tergantung anda sendiri.

Bisa saja anda percaya mutlak kepada Allah Ta'alla yg akan mengganjar amal ibadah anda dengan Surga dan melemparkan anda ke Neraka kalau anda tidak beragama Islam. Itu bisa saja, tetapi itu merupakan urusan anda pribadi dengan pemikiran anda sendiri.

Agama-agama itu isinya pemikiran belaka. Pemikiran dari manusia yg di-nabi-kan oleh manusia lainnya, plus pemikiran entah berapa banyak penerusnya yg dianggap sebagai pemimpin agama oleh manusia lainnya. Tetapi itu semuanya cuma pemikiran belaka. Valid bagi manusianya sendiri dan belum tentu valid bagi manusia lainnya. Apa yg anda anggap sebagai amal ibadah anda bisa saja tidak ada artinya bagi manusia lainnya.

Anda tidak bisa menuntut orang lain menghormati anda sebagai orang mukmin. Kalau anda menuntut penghormatan dari orang lain, anda akan tampil sebagai orang beragama yg tidak beradab, penuh dengan amarah dan selalu tersinggung. Anda akan selalu tersinggung karena orang lain memiliki pendapat yg berbeda. Anda akan tersinggung ketika saya bilang bahwa Allah itu cuma konsep saja dan asalnya dari Arabia.

Dalam dunia yg beradab, cukup orang lain mengakui bahwa anda memiliki HAM yg sama dengan manusia lainnya. Anda memiliki HAM Kebebasan Beragama, artinya anda bisa percaya agama apapun yg ingin anda percayai. Tetapi anda tidak bisa menuntut orang lain untuk menghormati kepercayaan anda itu. Yg dihormati adalah hak anda untuk mempercayai agama anda, dan bukan isi / contents dari agama anda.

Isi dari agama bisa saja dipercaya sebagai "kebenaran" (dalam tanda kutip). Tetapi itu kebenaran bagi penganutnya sendiri. Dan orang lain bisa saja bilang itu "bualan" (dalam tanda kutip juga). Hikmahnya, segala apa yg di-klaim sebagai kebenaran dan bualan itu relatif. Semuanya cuma pendapat saja.

T = Apakah setiap manusia harus memikul tanggung jawab yang sama ?

J = Setahu saya tidak sama karena kita terutama berbicara tentang domain pribadi di sini. Dan apa saja yg ingin anda masukkan ke dalam konsep anda tentang tanggung jawab diri anda haruslah anda sendiri yg menentukan.

Bisa saja anda bilang bahwa Allah menyuruh anda jungkang jungking sehari 10 kali. Tetapi tetap merupakan tanggung jawab bagi anda untuk menerima pemikiran semacam itu atau tidak. Anda bisa saja menerima, dan bahkan menambahkannya sehingga jungkang jungking anda akan berjumlah total 20 kali setiap hari karena anda percaya tempat anda di sisi Allah SWT akan semakin layak nanti.

Itu bisa saja dilakukan asal anda mau menerimanya. Tanggung jawab anda adalah memutuskan apa yg anda mau terima dan apa yg anda tidak mau terima sebagai tanggung jawab pribadi anda.

Mungkin seharusnya anda menggunakan istilah pertangung-jawaban dan bukan tanggung jawab. Pertanggung-jawaban adalah accountability dalam bahasa Inggris, dan biasanya itu diartikan sebagai pertanggung-jawaban terhadap Tuhan, terhadap masyarakat, terhadap diri pribadi.

Pertanggung-jawaban seperti itu harus diputuskan oleh kita sendiri juga, sampai sejauh mana kita mau bilang bahwa kita bertanggung-jawab (accountable). Dan pengertian pertanggung-jawaban sangat rancu di Indonesia terutama karena dimana-mana muncul "Allah" (dalam tanda kutip) yg bikin segalanya jadi runyam.

Allah mau kita menikah. Allah mau kita punya anak. Allah mau kita sembahyang. Allah mau kita berkorban. Allah mau segala-galanya. Pedahal itu Allah yg buat-buatan kita saja.

Walaupun ada kutipan ayat dari kitab suci, saya tetap bisa bilang bahwa itu Allah yg buatan manusia belaka. Dan saya lebih jujur daripada para ulama yg jualan agama dan berteriak-teriak sambil bersumpah kerak keruk bahwa benar Allah yg berbicara di kitab suci itu. Tidaklah, kitab suci isinya ucapan manusia biasa saja kok.

Kitab suci adalah kitab biasa yg disucikan. Disucikan oleh siapa ? Oleh manusia biasa tentu saja, memang oleh siapa lagi ? Dan disucikan artinya dibilang sebagai "suci" (dalam tanda kutip), pedahal aslinya biasa-biasa saja. Dan bahkan sampai sekarang yg namanya kitab suci juga biasa-biasa saja, tidak ada bedanya dengan kitab-kitab lainnya yg bernasib malang tidak ikut disucikan. Sama-sama keluar dari percetakan bukan ?

Tetapi tentu saja pengertian seperti yg saya peroleh tidak muncul dalam semalam. Ada berbagai macam cara memahami ketuhanan, salah satunya melalui laku disiplin menggunakan berbagai macam amalan untuk wirid. Syekh Abdul Qadir Jaelani muncul di hadapan saya bertahun-tahun lalu ketika saya wirid menggunakan tasbih 99 biji. Kalau mau disebut mursyid saya, that's him. Tapi wajahnya ramah sekali dan tubuhnya besar, pakaian dan tutup kepalanya serba putih. Jadi tidak seperti yg diperlihatkan dalam gambar yg banyak dipajang itu.

Mulanya saya kaget sekali ketika penglihatan itu muncul ketika saya sedang wirid. Saya pikir, kok ada bule tiba-tiba muncul di hadapan saya. Karena saat itu saya menggunakan amalan yg dipercaya berasal dari Syekh Abdul Qadir, akhirnya saya bilang bahwa itu Syekh Abdul Qadir, my mursyid.

Bisa saja itu orang lain, mungkin Hamzah Fansuri dari Aceh. Alirannya kurang lebih sama. Dan sama juga dengan aliran para sufi lainnya seperti Al Hallaj dan Syekh Siti Jenar.

Yg penting, kita akhirnya sadar bahwa DZAT yg dihebohkan itu ternyata cuma kesadaran yg ada di diri kita sendiri saja. Dzat itu kesadaran saya, kesadaran anda, dan kesadaran siapapun yg mau menerima bahwa dirinya merupakan bagian dari All That Is.

Tidak usah takut dengan apa yg muncul tiba-tiba ketika sedang wirid. Background saya wirid, sampai sekarang saya masih pakai Al Fatihah walaupun tidak pakai tasbih lagi. Saya bilang saya meditasi, pedahal yg saya lakukan wirid juga.

Tetapi sekarang saya tahu di mana kiblat yg asli itu, yaitu di Cakra Mata Ketiga. Kita cukup melihat ke arah 45 derajat ke atas, dengan mata terpejam atau setengah terpejam. Dan ternyata kiblat itulah yg tidak pernah diajarkan oleh para mursyid secara langsung. Kita harus menjalani laku wirid / meditasi dengan tekun sampai bisa menemukan titik kiblat yg pas.

Saya dapat sendiri titik itu setelah bertemu dengan berbagai mursyid, termasuk Dewa Ganesha yg muncul tiba-tiba di hadapan saya sebelum penampakan yg saya sebut sebagai Syekh Abdul Qadir. Ganesha dan Syekh Abdul munculnya di depan saya. Yg munculnya di atas kepala saya justru seorang bodhisatva Buddha, Dewi Kuan Im. Ini semua simbol saja, bisa diartikan juga asal kita tidak takut. Semuanya manifestasi dari All That Is.

Terakhir muncul Yesus, di dalam mimpi saya dua bulan lalu sehabis saya pulang menghadiri ceramah tentang Syekh Siti Jenar di tempat Achmad Chodjim. Semuanya simbol saja, tidak usah takut.

Nah, karena saya memiliki pengalaman pribadi "bertemu" (dalam tanda kutip) dengan berbagai figur itu, akhirnya saya bisa menemukan sendiri bahwa apa yg kita sangka sebagai kebenaran mutlak dari Allah itu ternyata cuma isapan jempol saja.

Ada yg bilang Al Quran sebagai perkataan Allah dan Alkitab isinya sudah korup. Ada yg bilang Alkitab sebagai perkataan Allah, dan Al Quran perkataan Setan. Yg bilang Al Quran perkataan Allah akan berkhotbah bahwa isinya kebenaran mutlak. Yg bilang Alkitab perkataan Allah juga seperti itu.

Saya sendiri, karena saya jujur 100 %, saya akan bilang bahwa Al Quran dan Alkitab isinya perkataan manusia saja. Yaitu apa yg pernah dituliskan atau diucapkan oleh manusia-manusia tertentu yg hidup ribuan tahun sebelum kita. Walaupun manusia itu mengucapkan kesaksiannya bahwa ada Malaikat Jibril yg muncul di hadapannya, saya tahu bahwa yg muncul itu cuma halusinasi saja.

Jibril itu munculnya di dalam pikiran si manusia itu saja dan tidak tampak secara fisik. Secara fisik yg namanya malaikat itu tidak ada. Secara ghaib, yg ada juga cuma pikiran kita sendiri saja.

Dan pikiran kita bisa berisikan apapun. Kalau kita mau menciptakan Jibril dengan kesadaran kita, ya jadilah itu. Kita bisa melihatnya di dalam pikiran kita sendiri saja. Kita juga bisa menciptakan Allah Ta'alla yg menuntut tanggung jawab dari manusia-manusia "ciptaan-Nya" (dalam tanda kutip).

Tetapi apakah Allah Ta'alla itu benar ada ? Tentu saja tidak ada. Yg ada cuma kesadaran kita thok. Kesadaran kitalah yg menciptakan Allah Ta'alla, Jibril dan berbagai penampakan lainnya.

Saya bilang bahwa ada "mursyid" (dalam tanda kutip juga) yg muncul di hadapan saya ketika saya wirid. Tetapi mereka juga simbol saja, they are figments of my own consciousness, percikan dari kesadaran saya sendiri.

Kesadaran saya memunculkan mereka sehingga saya bisa belajar. Oh, kalau saya sudah wirid sekian ratus ribu yg muncul ternyata Dewa Ganesha. Tambah sekian ratus ribu lagi, yg muncul Syekh Abdul Qadir. Tambah beberapa ratus ribu lagi, yg muncul Dewi Kuan Im. Dan entah setelah berapa ratus ribu kali lagi, yg muncul Yesus, walaupun saya tidak mengharapkannya.

Mereka cuma simbol saja, simbol dari kesadaran yg ada di diri kita juga.


+++

NOTE 84: Isro Mikraj


PERCAKAPAN 1: ISRO MIKRAJ


T = Mas mohon sharing,

Mas Leo kan mustine dah isro mikraj ke (sidratul muntaha) baitullohnya diri Mas Leo sendiri, nah cuma pengin tau saja gimana rasanya, soalnya masing-masing orang kan beda yg hasilnya adalah higher self kan ?

J = Rasanya biasa-biasa saja.

T = Bisa cerita ngga mas ke saya soalnya kalo dari yg backgroundnya Islam kok kayak gitu (:) Nah saya pribadi pengin ngerti yg Mas Leo alamin, ngga ada maksud mbanding-bandingin babar blas cuma, pengin denger ceritanya aja.

J = Isra Miraj cuma simbol saja dari pengalaman spiritual seseorang. Anda pasti pernah mengalaminya juga ketika merasa terbang-terbang ke awan tinggi dan melihat pengalaman indah. Saya pernah mengalaminya. Terkadang saya bilang pengalaman seperti itu namanya OOBE (out of body experience).

Untungnya saya masih waras dan tidak bilang bahwa ada Jibril yg bawa saya terbang-terbang. Kalau saya menjadi ulama dan ingin mencari pengikut, of course saya akan membesar-besarkan pengalaman saya seolah-olah saya orang yg sangat dimuliakan Allah sehingga memperoleh pengalaman spiritual yg wah.

Tetapi karena saya mau menjadi diri sendiri saja dan jujur, akhirnya saya bilang saja terus terang bahwa pengalaman terbang-terbang itu sangat umum. Biasa dialami oleh kita tatkala tidur. Ada yg mudah mengingat mimpinya dan ada yg tidak. Kalau anda tidak mudah mengingat mimpi anda, bukan berarti anda tidak pernah mengalami miraj.

Miraj itu istilah saja. Dan tidak harus ke Baitullah. Saya sendiri lebih suka miraj ke tempat yg indah-indah. Apa yg saya mau lihat langsung muncul di hadapan saya. Kalau saya ingin lihat yg bagus, itu langsung muncul. Kalau saya ingin lihat Setan, itu juga langsung muncul. Kalau saya ingin lihat Jibril, itu langsung muncul. Tapi saya tidak mau.

Saya tahu itu semua cuma bayangan yg muncul di dalam pikiran saya ketika saya berada di frekwensi antara tidur lelap dan terjaga. Jadi seperti bermimpi dalam keadaan sadar. Nilai spiritualnya berada di pengertian bahwa kesadaran kita bisa menciptakan apapun, dan bahwa tidak ada yg namanya Surga dan Neraka.

Kalau sedang berada di frekwensi itu anda ingin menciptakan Surga, maka terciptalah juga. Kalau ingin menciptakan Neraka, maka tercipta juga. Bahkan anda bisa menciptakan sensasi jatuh total seperti dari bulan ke atas bumi. Tetapi ternyata anda masih hidup juga, dan cuma ada di atas ranjang.

Kalangan Islam yg melebih-lebihkan pengalaman umum itu adalah mereka yg masih terkungkung oleh ketakutan. Mereka takut masuk ke dalam kesadaran mereka sendiri. Katanya akan ketemu Setan yg menyamar. Pedahal Setan itu buatan kesadaran kita sendiri. Jibril juga buatan kesadaran kita sendiri saja.

Karena saya berkali-kali mengalami sensasi "Isra Miraj", maka saya akan geleng-geleng kepala melihat orang-orang yg berlatar belakang pesantren terkagum-kagum kalau saya ceritakan apa saja yg saya sudah lihat. Pedahal apa yg saya lihat di mimpi atau OOBE merupakan hal yg biasa-biasa saja. Setiap orang bisa mengalami.

Dan tidak ada nilai spiritualnya kalau orang yg mengalami tidak mau keluar dari pemikiran sempit bahwa hanya orang yg diridhoi Allah yg bisa merasakan sensasi seperti itu. Pedahal Allah semacam yg anda bayangkan itu tidak ada. Walau mencarinya sampai di manapun anda tidak akan bertemu dengan Allah karena anda tidak tahu Allah itu sebenarnya apa.

Allah yg berupa konsep itu cuma akan anda temui dalam bentuk simbol. Bisa simbolnya Bouraq (kuda terbang) yg anda tunggangi ketika anda miraj. Anda menunggangi Allah which is oke-oke aja karena di dunia melek juga anda selalu menyuruh Allah. Allah is babu anda di dunia ini.

Ya Allah, lindungilah aku.
Ya Allah, berilah aku rejeki.
Ya Allah, berilah aku istri.
Dst...

Karena anda selalu menyuruh-nyuruh Allah, maka jelas Allah is babu anda. That's a fact. Tetapi, kalau mau lebih jujur lagi, yg bekerja itu adalah kesadaran anda sendiri. Jadi, seperti anda berdoa kepada kesadaran anda untuk melindungi tubuh fisik anda. Seperti anda berdoa kepada kesadaran anda untuk memberikan anda rejeki. Seperti anda berdoa kepada kesadaran anda untuk memberikan anda istri. Bisa juga berdoa supaya diberikan WIL atau pacar sementara yg bisa diajak begituan. Itu bisa saja, dan memang seperti itulah caranya.

Allah itu cuma medium agar kesadaran anda bisa fokus, seolah-olah anda memohon kepada sesuatu, pedahal anda cuma memohon kepada kesadaran di dalam diri anda sendiri saja yg akhirnya akan memunculkan apa yg anda mohon. Prinsipnya sangat simple kalau kita mau keluar dari kungkungan ketakutan dan cara berpikir primitif. Allah sebagai babu kita itu cara berpikir primitif, spiritualitas kelas bawah. Sedangkan kita at least sudah menjadi anggota masyarakat kelas menengah sehingga sangat layak kalau pengertian yg lebih akhir dan sempurna dari saya ini disebar-luaskan.

Ini pengertian yg terakhir dan sempurna. Yg sebelumnya itu cuma isapan jempol saja, cuma cocok untuk manusia dewasa yg berkelakuan seperti anak kecil terkagum-kagum mendengar cerita fantasi tentang manusia yg naik onta terbang ke Yerusalem.

We have grown out of that, don't we ?


+

PERCAKAPAN 2: MASUK DONG !


T = Pada suatu malam aku ga tidur, ga bangun, ga... pokoknya ga tau.

J = Anda berada di frekwensi tidur lelap tapi tetap sadar. Jadi, seperti kesadaran anda masuk ke dalam alam mimpi. Rasanya memang seperti tidak tidur walaupun anda sebenarnya tidur lelap secara fisik.

T = Aku diajak seorang lelaki berjubah biru, ke lapangan yang luas. Trus aku ditinggal.

J = Anda bertemu dengan bagian dari kesadaran anda sendiri yg sifatnya maskulin, simbolnya seorang laki-laki. Lelaki berjubah biru itu kesadaran anda sendiri, kesadaran anda yg berpikir karena biru adalah simbol dari pemikiran. Jubah biru dari laki-laki itu adalah simbol dari pemikiran anda yg ternyata cuma dipakai saja, dan bukan merupakan bagian inheren dari diri anda.

T = Beberapa saat kemudian aku dijemput seorang cewek, aku di bawa ke depan pintu yang lebar dan tinggi ga ada batesnya. Aku disuruh masuk dan ditinggal.

J = Cewek itu simbol dari kesadaran anda yg feminin. Ternyata kesadaran anda yg feminin itu lebih tinggi tingkatnya dibandingkan dengan kesadaran anda yg maskulin. Yg pertama datang adalah yg maskulin, dan yg kedua feminin. Yg maskulin masih mengenakan jubah biru which is simbol dari pemikiran, dan yg feminin tidak jelas mengenakan apa. Mungkin tidak mengenakan apapun.

Tapi kesadaran anda yg feminin itu berhasil membawa anda dari tanah lapang yg luas ke depan pintu yg lebar dan tinggi tanpa batas. Tanah lapang luas adalah simbol dari pilihan yg bisa anda ambil dalam hidup. Kesadaran anda telah berada di tanah lapang yg luas, dan arah apapun bisa anda ambil, sama saja.

Karena anda tidak mengambil pilihan apapun akhirnya kesadaran anda yg lebih tinggi lagi, dalam bentuk seorang wanita, menjemput anda dan menghantar anda menuju ke depan gerbang itu.

T = Di tempat itu ga ada apapun dan siapapun, hanya ada aku. PREN, MAKSUDNYA APA ?

J = Of course tidak ada siapapun di situ selain anda sendiri. Anda adalah kesadaran anda yg melihat saja, yg sadar bahwa anda sadar. Ternyata memang tidak ada orang lain di sana selain anda sendiri.

Anda sudah berada di depan gerbang itu, dan pilihan cuma ada dua, yaitu diam saja di depan gerbang atau masuk ke dalamnya. Diam di depan gerbang akan menyebabkan anda menjadi seperti orang linglung tanpa tahu mengapa dan untuk apa anda ada di sana setelah dijemput oleh seorang lelaki dan seorang wanita.

Lelaki dan wanita itu adalah simbol dari kesadaran anda yg maskulin dan feminin. Keduanya digabungkan barulah menjadi diri anda yg utuh, yg sadar bahwa anda sadar.

Gerbang itu sendiri adalah simbol dari pencerahan (enlightenment). Bisa juga dibilang sebagai Isra Miraj yg asli di mana anda sadar bahwa ternyata di luar gerbang dan di dalam gerbang tidak ada siapapun.

Yg ada hanya anda sendiri, kesadaran anda saja. Tidak ada Allah, tidak ada makhluk-makhluk apapun, yg ada hanyalah anda sendiri yg sadar bahwa anda sadar.

Dan anda yg sadar bahwa anda sadar adalah saya yg sadar bahwa saya sadar. Dan kesadaran itulah yg ada di semua manusia hidup, yg pernah hidup sebagai manusia, dan yg akan lahir sebagai manusia.

Cuma sadar bahwa kita sadar. Tanpa awal dan tanpa akhir. Awwalu wal akhiru, yg awal dan yg akhir. Eternal, abadi. Dan memang cuma satu itu saja.

Yg satu itu melihat dari banyak mata. Ada yg melihat dari mata anda, ada yg melihat dari mata saya, dan ada yg melihat dari mata manusia-manusia lainnya. Of course tidak ada Allah di situ. Allah itu cuma buatan dari kesadaran kita, bisa juga dibilang Allah babu kita karena kita sudah latih the Allah untuk menurut kalau kita suruh-suruh. Pedahal Allah itu cuma medium, istilah, dan yg bekerja selalu kesadaran kita sendiri yg selalu sadar itu.

Anda sudah diperlihatkan apa kesadaran itu. Sekarang anda mau apa dengan pengertian yg sudah didapat ? Apakah mau tetap diam saja di depan gerbang itu ?

Masuk dong !


+

PERCAKAPAN 3: DOBRAK AJA !


T = Cuma mau tanya aja mas,

Beberapa hari yg lalu menjelang subuh eh terdengar ada suara mengatakan: "Kamu bisa menghadapi Brahman Arya".

Kaget juga karena tidak tahu maksudnya. Setahuku Brahman adalah Tuhan dalam Hindu. Tapi arti keseluruhan tidak paham. Bisa dijelaskan mas ?

J = Brahman Arya di sini merupakan simbol dari pria. Cuma simbol saja yg arti sesungguhnya harus anda tentukan sendiri. Siapakah pria yg anda hadapi saat ini dan anda merasa tidak sanggup untuk menghadapinya ?

Ternyata alam bawah sadar anda mengatakan bahwa anda sanggup. Arya itu simbol dari kasta punggawa. Orang berkasta punggawa. Walaupun sama-sama memiliki roh brahman seperti kita semua, terkadang orang dari kasta punggawa suka banyak lagu seperti mempermainkan wanita dan dijadikan wanita simpanan seolah-olah celengan yg bisa diisikan uang logam kalau mau, dan bisa juga dibiarkan saja tanpa bertahun-tahun tanpa diisikan uang. Uangnya dipakai buat jajan.

Kalau anda merasa bukan wanita celengan, ya lawanlah. Ini jamannya wanita memberontak terhadap para arya or pria. Mo kasta apapun tidak ada pengaruhnya, yg penting berontak.

Dobrak aja !


+

PERCAKAPAN 4: LUPA TERTAWA


T = Mas Leo, honey..

Prosesi baptis tuh sebenernya kayak apa tho? Sama gak dengan yg aku liat saat aku meditate ?

J = Prosesi baptis berbeda-beda, tergantung dari alirannya. Mungkin yg anda maksud adalah prosesi yg benar-benar wah yg sekarang jarang sekali dilakukan.

I don't know what you exactly saw while meditating. Bayangan saya, prosesi baptis yg terlihat oleh anda itu seperti orang ngantri di depan kamar mandi. Kamar mandi cuma ada satu, dan yg ngantri banyak. Masuknya harus satu persatu, dan waktu mandi harus ada yg baca doa-doa dan bilang bahwa segala dosa orang itu diampuni.

Baptis artinya ditenggelamkan. Ditenggelamkan ke dalam air yg mengalir. Artinya simbolik, yaitu bahwa segala kotoran yg menempel di orang yg ditenggelamkan itu akhirnya hilang lenyap terbawa aliran air. Karena kotorannya hilang, maka dosanya hilang.

Pengertiannya seperti itu, jadi yg namanya dosa itu tidak menempel di kesadaran kita tetapi bisa hilang terbawa arus air. Of course apa yg disebut "dosa" juga banyak salah kaprahnya.

Katanya kita berdosa kepada Allah, pedahal yg namanya Allah itu tidak ada, dan yg ada cuma kesadaran kita sendiri saja.

So, akhirnya dosa berarti perasaan bersalah yg ada di diri kita. Kita merasa bersalah dan perasaan itu menempel terus di diri kita. Yg membuat kita merasa bersalah ternyata masyarakat kita sendiri yg bilang bahwa karena sampai umur segini belum menikah dan maunya kawin saja, maka kita "dosa" (dalam tanda kutip).

Dan kalau mau, baptis bisa menghilangkan perasaan bersalah itu. Asal kita percaya, segala macam dosa atau perasaan bersalah bisa hilang dengan sendirinya. Dan itu bisa kita lakukan sendiri saja tanpa orang lain tahu. Bisa di sungai, asal sungainya bersih dan tidak ada buayanya. Bisa di kamar mandi juga.

Bilang aja begini: "Saya membaptis diri saya sendiri atas nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus, amin."

Tidak usah perduli sumpah serapah dari Allah Ta'alla yg protes dia tidak punya anak; kita mau percaya atau tidak mau percaya kepada Trinitas will not matter karena semuanya itu konsep saja.

Yg asli itu cuma kesadaran di diri anda yg bisa menciptakan apapun untuk disembah dan disuruh-suruh. Many people worship Allah, pedahal yg disembah itu cuma kesadaran di dirinya sendiri saja. Dan Allah yg disembah itu juga bisa disuruh-suruh as babu kita.

Ya Allah, ampunilah dosaku. Wis diampuni, jawab Allah sambil berbisik-bisik. Yg minta kita sendiri, dan yg jawab kita sendiri juga. Allah yg kita sembah dan kita suruh itu cuma buatan dari kesadaran kita sendiri saja. Karena buatan kita, maka kita bisa buat Allah jenis apapun. Bisa dari jenis tidak punya anak, bisa juga dari jenis punya anak yg namanya Yesus, saya, anda, dan siapapun.

Segalanya ada di dalam pikiran kita saja, akal-akalan dari kesadaran kita sendiri saja yg akhirnya keblinger dan lupa bahwa kitalah yg membuat segala keribetan ini. Setelah kita bisa sadar akhirnya kita akan tertawa saja. Tertawa bahwa kita bisa lupa, bahwa ternyata kitalah pencipta semuanya.

Dan itu tidak sama dengan lupa tertawa. Yg lupa tertawa adalah mereka yg belum sadar. Kalau sudah sadar cuma tertawa saja.


+++

NOTE 85: MUI Akan Rugi


PERCAKAPAN 1: MUI AKAN RUGI


T = Hush hush jangan menyebar gossip ah,

OOBE dan Mikraj / Tawajuh itu beda kalu dalam pengertian daku, pokoknya beda u know, ga bisa disamain. Aku jadi kuatir sendiri, jangan-jangan yang aku ajak omong kemarin tuh bukan Mas Leo yang lagi OOBE ?

In OOBE u can go to places like Borobudur, your friend's room or tiba-tiba kayak di suatu hutan. But kalu Mikraj itu adalah go inside, ga go outside.

J = Sama aja.

Yg namanya OOBE juga go inside. Inside pikiran kita sendiri. Istilahnya memang OOBE = Out of Body Experience, tapi sebenarnya kita tidak kemana-mana, not even keluar dari body kita sendiri.

Kita cuma masuk ke dalam pikiran kita sendiri saja, dan bisa merasakan bahwa ternyata kita piknik ke Borobudur, pedahal masih di ranjang juga. Bisa merasa jalan-jalan ke Baitullah di Yerusalem, pedahal Baitullah di Yerusalem sudah hancur lebur berantakan diporak-porandakan oleh orang Romawi, dan Allah Ta'alla tidak bisa berbuat apapun. Sampai sekarang tidak ada Baitullah di Yerusalem, yg ada cuma Masjidil Al Aqsa dan Masjid Umar di areal bekas Baitullah.

Yg disebut Baitullah dibuat oleh Sulaiman, Raja Israel, dan itu sudah hancur lebur sejak nenek moyang kita masih tinggal di daratan benua Asia dan belum hijrah ke kepulauan Indonesia. Baitullah terakhir dibangun oleh Raja Herodes, tetapi ini juga sudah hancur ketika pemberontakan Yahudi dipadamkan orang Romawi di tahun 70 Masehi. Baitullah dihancurkan oleh orang kafir dan Allah memble saja. Sejak saat itu tidak pernah ada Baitullah lagi di Yerusalem.

Allah itu aslinya Tuhan kepunyaan orang Yahudi, namanya Yehovah. Yehovah itu disembah-sembah oleh orang Yahudi, sekalian disuruh-suruh. Statusnya Tuhan as well as babu. Jadi Yehovah itu kelakuannya persis seperti anak kecil yg suka merajuk, harus dipuja-puji setinggi langit, udah gitu baru bisa disuruh-suruh bantuin orang yg memuja-muji dia.

Oh Yehovah, Engkau begitu baik, sekarang usirlah penjajah Romawi dari tanah Palestina. Tetapi ternyata Yehovah diam saja, sampai akhirnya dibajak oleh orang Arab dan diberi nama sebagai Allah. Dibajak tanpa bayar royalty gitu lho.

Dan tidak tanggung-tanggung dibajaknya. Semua nabi-nabi Yahudi ikut dibajak ke Arab, including Yesus, seorang Yahudi yg bahkan tidak diakui sebagai nabi oleh orang Yahudi sendiri tetapi ikut diboyong ke Arab sebagai hasil, maybe, dari perjalanan perdagangan ke Suriah.

Ada yg diperdagangkan, dalam hal ini agama-agama. Agama Yahudi diperdagangkan, agama Kristen juga. Dan ternyata ada pedagang Arab yg membeli agama Yahudi dan Kristen, dan akhirnya mengklaim memiliki hak franchise untuk mengedarkan agama yg "terakhir dan sempurna" (dalam tanda kutip).

T = Mengenai baptis, yang aku lihat adalah prosesi yang simple koq, ga wah menurutku. Terus kalu simbol itu diterjemahkan dalam laku perbuatan, bukankah itu yang namanya ritual ?

J = Kalau simbol diterjemahkan dalam laku perbuatan, namanya bukan ritual lagi melainkan laku perbuatan thok. Ritual adalah ritus atau upacara untuk menyampaikan makna melalui simbol. Misalnya, dimaknakan bahwa "dosa" (dalam tanda kutip) akan hilang lenyap secara free of charge ketika manusia menerima simbol baptis. Ritual fisiknya dicelupkan ke dalam air yg mengalir. Kalau orangnya ikut ritual fisik baptis dan bisa mengerti arti dari simbol baptis yg diterimanya, maka dosanya hilang. Perasaan bersalahnya karena always kawin dan tidak mau menikah akan hilang saat itu juga.

Kegunaan simbol yg telah dimengerti adalah dalam kehidupan sehari-hari. Karena orang itu sudah diampuni dosanya karena kebanyakan kawin dan tidak mau menikah, maka sekarang orang itu akan mengurangi frekwensi kawinnya. Dulu setiap malam minggu dia kawin tanpa nikah, and not always pake kondom which is very dangerous karena dia melakukannya dengan seorang anak laki-laki yg terkenal masih perjaka sampe sekarang. Setelah ikut ritual baptis, hal itu sekarang dilakukannya satu bulan satu kali saja, dan always bawa sarung untuk dikenakan kepada sang pacar gelap.

Dan everybody is happy with that arrangement, including the Allah yg juga cuma SIMBOL. Allah itu simbol dari kesadaran kita sendiri saja.

Kalau kesadaran kita ternyata merasa biasa-biasa saja, maka kita tidak memerlukan segala macam simbol pembersihan dosa berupa ritual baptis, potong kambing or even teriak-teriak allahuakbar. Berarti kita sudah tahu bahwa Allah adalah kesadaran di dalam diri kita sendiri saja, dan memang akbar atau besar sekali sehingga tidak bisa kita mengerti seluruhnya. We don't even understand how great our consciousness is. Kesadaran kita hanya muncul sedikit sekali ke atas permukaan, seperti pucuk gunung es. Dan memang pantas dibilang akbar walaupun tidak harus selalu diteriaki melalui takbir. Bisa sambil bisik-bisik kepada diri kita sendiri: allahuakbar. Yes, I am.

T = Menurutku simbol / gambar dan perbuatan berada di satu keping uang logam. Mereka sebenarnya saling melengkapi. Ada orang yang sudah bisa mengartikan simbol-simbol dengan baik dalam artian bahawa dia sudah bisa menterjemahkan simbol itu dengan sesuatu yang dimaksud saat seseorang itu melakukannya.

J = Ya benar.

Yg termasuk simbolik itu adalah syahadat dan sholat. Makanya sebagian kaum sufi yg sudah merasa makrifat tidak mau mengucapkan syahadat dan melakukan sholat. Syahadat dan sholat sudah menyatu dalam perbuatannya sehari-hari which is biasa-biasa saja. Bahkan dengan tidak perlu mengaku sebagai penganut agama. Kalau masih mengaku sebagai penganut agama, maka artinya orang itu belum memahami makna simbolik yg terkandung dalam ajaran-ajaran agama. Kalau sudah mengerti, maka dia justru tidak akan berbicara tentang agama. Dia tidak akan syiar agama. Dia tidak akan perduli agama mau bubar ataupun berkembang. Agama is nothing buat orang itu.

Agama is also nothing buat saya. Saya tidak perduli agama orang. Mau beragama kek, mau gak beragama kek tidak akan berpengaruh bagi saya karena saya tahu bahwa kesadaran yg ada di tiap manusia sama persis dengan kesadaran yg ada di saya. Saya tahu segala haram dan halal itu juga cuma simbolik. So, daging babi tetap saja halal buat saya, tidak ada bedanya dengan daging sapi. Saya tidak akan penuh takut seperti para ustad itu yg merasa dirinya sangat dimuliakan Allah karena tidak pernah makan daging babi as well as tidak pernah bersalaman dengan wanita yg bukan muhrimnya.

Menurut saya, ustad jenis begitu adalah mereka yg spiritualitasnya kelas bawah. Mereka masih belajar memahami arti simbol, memahami apa arti Allah, memahami bahwa ternyata Allah itu cuma medium agar kita bisa fokus ikhlas dan pasrah di kesadaran kita sendiri saja. Mereka masih belajar, tetapi sombongnya bukan main. Yg memaki saya adalah mereka dari kategori spiritualitas kelas bawah ini, dan itu memang bisa dimengerti karena mereka bingung kok tidak bisa mencapai Allah.

Tentu saja mereka tidak akan pernah mencapai Allah yg menuntut puasa, zakat, syahadat, sholat,... dan syariat. Itu Allah jadi-jadian, dan sampai kapanpun tidak akan kita temui. Kita akan jatuh bangun menyembah Allah sejenis itu sampai akhirnya kita sadar bahwa kita ditipu. Sufi yg makrifat adalah mereka yg telah sadar, dan akhirnya bisa bilang bahwa Allah tidak ada. Yg ada cuma kesadaran di diri kita saja. Kita sadar bahwa kita sadar, dan kesadaran itulah yg menciptakan segala macam konsep, including the Allah.

T = U know , naik haji itu juga merupakan simbol, dari masuk gerbang, padang arafah, sampe lempar jumroh, semua itu simbolisasi. Tapi bagi orang yang ga mudheng maka they just do, pokoknya biar hajinya mabrur harus ikuti runtutan ritualnya, artinya mereka masih melihat satu sisi saja, belum kedua sisi.

J = Ya, ritual haji juga isinya simbol-simbol sehingga saya bilang itu tidak perlu bagi orang yg sudah mengerti. Saya tidak merasa saya memerlukan ritual haji karena saya tahu artinya apa. Ngapain buang duit kalo ternyata Allah yg asli adanya di dalam kesadaran saya saja, dan tidak menuntut segala macam ritual buang duit. Allah yg menuntut ritual buang duit adalah Allah yg palsu, yg bikin-bikinan manusia saja. Sebagian dari kita sudah bisa menanggalkan Allah seperti itu, dan sebagian lagi belum.

T = So untuk menyerderhanakan suatu perbuatan atau deskripsi yang sulit untuk diceritakan maka dipakailah simbol.

J = Ya, simbol digunakan untuk mengekspresikan sesuatu yg hanya bisa diraba dengan kesadaran kita saja. Sayangnya banyak orang tidak bisa mengerti juga arti dari simbol yg diberikan, maybe karena ada orang-orang tertentu yg mengambil keuntungan dari berlanjutnya kebodohan massal. Ulama-ulama itu akan rugi besar kalau orang mengerti arti simbolik dari ajaran-ajaran agama. Kalau kita sudah mengerti, kita memiliki pilihan untuk meninggalkan agama. Saya mengerti, dan saya meninggalkan agama.

Kalau banyak yg seperti saya maka MUI akan rugi.


+

PERCAKAPAN 2: WE TOLERATE ALLAH


T = Halo Leo,

Tau ga ada lagunya Bob Marley liriknya: "emancipate ourselves from mental slavery" ?

Kayaknya ngena banget buat Indonesia di mana orang-orang terkekang banget sama mentalitas ber-strata. Bukannya sok sosialis, emang kapitalisme pasti ngehasilin tingkatan-tingkatan sosial, tapi yang sedih itu adalah tingkat sosial bawah itu dirasa dan sendirinya merasa bahwa derajatnya lebih rendah, padahal manusia above all else, are only beings.

J = Indonesia masih terkungkung oleh cara berpikir feodal. Feodalisme itu membedakan manusia berdasarkan kelas sosialnya. Jadi orang akan dipandang berdasarkan jabatannya, uangnya, usianya, titelnya, dsb. Dan itu beda sekali dengan di USA, Australia dan negara-negara Barat liberal lainnya di mana tiap orang tahu bahwa dirinya sederajat dengan manusia lainnya.

Yg lebih gila di Indonesia, ulama-ulama itu merasa dirinya berderajat lebih tinggi dari manusia lainnya. Dan pengikut para ulama ini juga sama gilanya, merasa diri mereka derajatnya lebih tinggi dibandingkan dengan orang Atheist, misalnya.

Yg memaki-maki di notes saya, sekalian syiar agama (biasanya agama Islam), adalah mereka yg merasa derajatnya lebih tinggi dari manusia lainnya. Alasan mereka karena mereka dimuliakan oleh Allah. Kenapa dimuliakan oleh Allah ? Of course karena memeluk Islam. Pedahal mereka cuma menipu diri mereka sendiri saja. Karena segala makian itu di-inspirasikan oleh kitab suci mereka, maka saya bilang terus terang dan jujur saja bahwa kita suci mereka itu isinya ucapan manusia biasa saja, walaupun ayat-ayatnya mengaku sebagai "Allah" (dalam tanda kutip).

Seharusnya setiap orang merasa derajatnya sama saja, apapun jabatannya, hartanya, titelnya. Kita semuanya manusia biasa-biasa saja, dan tidak ada yg dilaknat ataupun dimuliakan oleh Allah. Segala makian laknat dan pujian dimuliakan itu cuma buat-buatan para ulama untuk mempertahakankan captured market mereka. Umat beragama adalah captured market, pasar yg sudah pasti dipegang, makanya harus dipertahankan habis-habisan demi pemasukan saat ini dan masa depan.

This is marketing pure and simple.

T = Selain itu juga spiritual slavery secara mental, u know best about this.

J = Ya, spiritual slavery adalah perbudakan rohani, dan itu sudah saya tuliskan di atas. Mereka yg mengikuti para ulama adalah mereka yg diperbudak secara rohani. Ulama bilang haram mereka ikut bilang haram, pedahal semuanya biasa-biasa saja. The ulama bahkan banyak yg tidak tahu malu memperingatkan mereka yg diperbudak itu untuk tidak menggunakan otaknya.

Diajarkan bahwa otak manusia terbatas, dan tidak boleh dipakai untuk mengkritik ulama dan agama. Pedahal, kalau otak yg terbatas itu dipakai, mereka yg sudah diperbudak itu akan dengan jelas melihat bahwa mereka dibohongi dengan amat mudahnya karena motivasinya adalah rasa takut. Takut masuk neraka, takut tidak diridhoi "Allah" (dalam tanda kutip), dsb.

Cara satu-satunya untuk keluar dari perbudakan rohani adalah menjadi diri sendiri saja. Terima diri sendiri bahwa kita semuanya manusia hidup yg biasa-biasa saja. Tidak lebih dan tidak kurang dari manusia lainnya. Dan kalau mati kita tidak akan kemana-mana. Cepat atau lambat semua orang akan mati juga, dan yg penting adalah bagaimana kita hidup di dunia ini. Bagaimana menerima diri sendiri, bagaimana menerima orang lain, bagaimana bersikap tidak menghakimi orang, bagaimana untuk enjoy aja.

Those are spiritual questions yg tidak bisa dijawab dengan jujur selama mereka menyerahkan diri mereka untuk diperbudak oleh agama.

T = Pada saatnya, kalo orang di 'tingkat atas' udah bisa untuk dalam kehidupan sosialnya berderajat sama dengan orang 'tingkat bawah', di mana orang tingkat bawah ngejalanin role-nya dengan penuh kesadaran dan senang hati, dan yang di atas ga nganggep remeh role yg di bawah, karena semua sadar sama rolenya masing-masing, baru kita bisa hidup bermasyarakat dengan sehat.

J = Iyalah.

Hal itu sudah dicapai di negara-negara Barat yg maju.

Tetapi orang-orang yg masih terbutakan oleh agama di Indonesia justru bilang bahwa Barat itu yg tidak beradab, dan mereka yg mengikuti ulama-ulama Islam sebagai manusia yg beradab. Segalanya terbalik-balik di Indoesia.

Sejujurnya, Barat itu jauh lebih beradab dibandingkan dengan masyarakat yg konon menganut nilai-nilai Islami seperti Indonesia.

Untungnya Indonesia tidak memiliki kadar Islam terlalu banyak. Sejak awal mulanya Indonesia memang bukan Islam, dan sampai sekarangpun Islam sering menjadi biang kerok saja. Yg bagus itu kalau orang menganut Islam secara biasa-biasa saja dan tidak fanatik. Lebih bagus lagi kalau bisa mengerti bahwa Islam itu isinya simbol-simbol belaka, sama saja seperti agama-agama lainnya. Dan paling bagus lagi kalau menyadari bahwa cepat atau lambat kita semua akan meninggalkan agama dan menjadi diri kita sendiri saja.

Spiritualitas yg tertinggi itu Atheisme ketika Allah Ta'alla total ditendang dari pikiran kita. In the meantime, we tolerate Allah. Selama tidak menjadi teroris masih okelah.


+++

NOTE 86: Karena Bujuk Rayu Syaiton


PERCAKAPAN 1: KARENA RASA RENDAH DIRI


T = Pada 23 September 2005, the Council on American Islamic Relations (CAIR) menerbitkan edaran yang memohon muslim dan “orang-orang yang peduli” untuk menulis kepada anggota dewan perwakilan untuk memaksa Kongres Amerika Serikat agar mengakui Islam sebagai “agama besar di dunia dan layak untuk dihargai sebesar-besarnya.”

Unik bukan ? Mengapa kita masih merasa perlu mendapatkan konfirmasi dari orang lain akan kebesaran agama kita ?

J = Karena rasa rendah diri. Orang-orang yg syiar Islam itu merasa dirinya tidak ada harganya, dan yg berharga adalah agamanya (dalam hal ini Islam).

Pedahal agama itu cuma buatan manusia saja, dan dibuat demi manusia. Agama ada untuk manusia dan bukan sebaliknya. Tetapi orang-orang yg, entah mental atau tingkat spiritualitasnya memang masih rendah, dan kebetulan beragama Islam, percaya bahwa agama mereka adalah segalanya.

Pedahal dunia telah ada jutaan tahun sebelum muncul Islam, dan akan tetap ada entah berapa juta tahun lagi setelah Islam dan agama-agama lainnya dilupakan. Mereka tidak sadar akan hal itu. Mungkin juga mereka memiliki kelainan jiwa, semacam kompensasi dari rasa rendah diri dan semacamnya.

Orang yg sehat tidak akan begitu gila agama. Agama cuma pakaian saja, dipakai karena kebiasaan. Tetapi orang tidak akan membela agama. Yg dibela adalah HAM manusia untuk beragama, dan bukan agamanya itu sendiri.

Agama bisa apa saja, dan tidak memerlukan pengakuan dari orang lain. Yg diakui adalah perilaku umat beragama. Kalau umat Islam berperilaku beradab, maka otomatis semua orang akan mengakuinya. Tetapi, karena sebagian umat Islam berperilaku tidak beradab, maka orang menganggap Islam sebagai agama yg paling terbelakang.

Saya sendiri sampai sekarang masih menganggap Islam sebagai salah satu agama yg paling terbelakang di dunia. Apalagi setelah saya melihat sendiri kelakuan orang-orang yg syiar agama Islam di notes saya, benar-benar terbelakang. Otak tidak dipakai, dan tanpa malu mengajari orang untuk menjadi bodoh dan mengakui bahwa Al Quran berasal dari Allah.

Pedahal Al Quran itu buatan manusia belaka, sama saja seperti kitab-kitab yg disucikan oleh agama-agama lainnya seperti Alkitab, Veda, dan entah berapa ribu kitab lainnya yg dianggap suci oleh bermacam-ragam manusia. Suci artinya diperlakukan berbeda, tetapi jelas semuanya buatan manusia biasa. Yg tidak biasa adalah ngotot bahwa kitab sucinya berasal dari Allah. Dan minta diakui pula. Ini kelakuan manusia terbelakang secara intelektual dan rohaniah. Dan itu banyak sekali di Islam.

Agama-agama lainnya juga memiliki elemen keterbelakangan seperti itu, untungnya tidak sebanyak di Islam. Hindu yg terbelakang juga ada. Buddha juga ada. Kristen juga ada. Tetapi yg benar-benar membuat orang beradab geleng-geleng kepala adalah keterbelakangan rohani di dunia Islam. Mereka pikir bahwa syiar agama mereka akan membuat orang mengakui Islam sebagai agama yg "terakhir dan sempurna" (dalam tanda kutip).

Dan mungkin itu betul, sebagai agama tidak beradab yg sempurna dan yg terakhir. Terakhir karena agama-agama lainnya telah berhasil merevisi diri mereka sendiri. Islam masih kalang kabut menertibkan elemen-elemen anti kemanusiaan di dalam dirinya. Anti HAM. Dan anti segala-galanya yg beradab dengan alasan bahwa Allah Ta'alla yg menyuruh.

Pedahal tidak ada Allah Ta'alla. Yg ada cuma konsep tentang Allah yg dibuat oleh manusia di masa lalu. Pemikiran belaka semacam Asma Al Husna yg seharusnya dibuat menjadi wiridan sampai bibir jontor dan batin orangnya terbuka bahwa yg penting itu sikap ikhlas dan pasrah terhadap kesadaran yg ada di diri kita masing-masing. Cuma itu saja, ikhlas dan pasrah. Itu inti dari Islam dan inti dari agama-agama lainnya juga.

Kalau itu sudah dicapai oleh manusianya, maka agama tidak akan berarti apapun. Orangnya bahkan akan risih menyebut dirinya sebagai manusia beragama. Tetapi, selama tingkat spiritual seperti itu belum tercapai, maka manusianya masih berontak-berontak. Masih syiar agama. Masih ingin agamanya diakui. Dan itu bisa dimaklumi karena spiritualitasnya masih rendah.

Kematangan spiritualitas bisa terlihat dari apa yg ditulis dan diucapkan oleh manusianya. Kalau manusianya masih syiar agama dengan membabi-buta, maka jelas spiritualitasnya masih rendah. Orang yg spiritualitasnya tinggi akan bisa tahu bahwa semua agama itu buatan manusia belaka. Walaupun awalnya penganut agama "ditipu" (dalam tanda kutip) bahwa ada Allah yg "menurunkan" (dalam tanda kutip juga) kitab suci, mereka yg spiritualitasnya sudah dewasa akhirnya akan biasa-biasa saja ketika rahasia itu dibuka.

Yg akan berteriak-teriak adalah mereka yg masih di tingkat pemula atau menengah. Mereka akan bilang bahwa agama mereka difitnah, pedahal yg dikatakan itu kejujuran sesungguhnya. Memang Al Quran dibuat oleh manusia biasa. Dan bukan Al Quran saja, melainkan semua kitab suci dari semua agama.

T = Sebagian orang tidak sadar bahwa sejatinya Islam adalah gerakan politik sejak awal lahirnya. Bedanya dengan gerakan politik yang lain, Islam mengklaim gerakannya berlandaskan titah Tuhan. Maka, wajar jika kemudian lahirlah fallacies di dalam Islam.

J = Iyalah, saya sudah tulis itu berkali-kali. Allah yg "berfirman" (dalam tanda kutip) di dalam Al Quran itu bukanlah Allah yg asli. Itu Allah buatan manusia belaka. Anda juga bisa berfirman seperti itu. Saya juga bisa. Semua orang bisa. Itu akal-akalan dari manusia yg membuat agama.

T = Ulil Abshar Abdalla menulis:

“Kita harus bedakan antara Islamisme dan Islam. Islamisme mungkin bertentangan secara diametral dengan budaya pencerahan. Tetapi, Islam, saya rasa, tidak, meskipun tidak seluruhnya ada kesejajaran antara keduanya."

Komentar saya: sulit membedakan Islam dengan Islamisme. Islam sering kali justru diwakili oleh orang-orang yang memang bertentangan dengan tradisi pencerahan. Penganut islamisme mengaku mendasarkan pandangan-pandangannya kepada Islam itu sendiri. Dalam ungkapan di atas, ada kesan keragu-raguan pada Ulil dengan kata-katanya sendiri. Itu sebabnya Ulil menggunakan kata “saya rasa” bukan “saya pikir”.

J = Berarti yg petantang petenteng ingin minta diakui sebagai agama "terakhir dan sempurna" adalah Islamisme ? Dan yg kultivasi spiritualitas pribadi sebagai Islam thok ?

Maybe begitu pengertiannya. Tetapi segalanya rancu. Banyak ulama yg sadar bahwa agamanya itu buatan manusia tetap saja syiar dan dakwah seolah-olah benar ada Allah yg menurunkan Al Quran, dan bilang bahwa kalau manusia memeluk Islam maka akan masuk Surga. Kalau keluar dari Islam akan masuk Neraka. Dan kelakuan seperti itu juga sangat dimaklumi karena namanya periuk nasi. Kalau tidak jualan agama maka para ulama itu mau makan dari mana ? Dan kelakuan seperti itu juga terdapat di agama-agama lainnya, terutama Kristen, walaupun biasanya Kristen jauh lebih beradab.

T = Fitna yang dikatakan oleh Geert Wilders lewat film bisa jadi benar adanya. Jika ada orang yang meragukan, maka menjadi tugasnya untuk menjelaskan kesalahan Wilders secara teoretis, dan lebih berat lagi, ia harus membuktikannya secara faktual. Orang yang meragukan Fitna Wilders dari sekarang harus menelaah Al Quran, hadis-hadis, dan sejarah Islam dengan akal yang sesehat-sehatnya.

J = Film Fitna memang benar. Islam memang menginjak-injak Hak Azasi Manusia, dan pemikiran-pemikirannya sangat tidak beradab. Wanita sangat dilecehkan. Pemeluk agama lainnya dilecehkan. Dan Islam harus diakui sebagai agama yg terakhir dan sempurna yg tidak boleh dicela.

Pedahal Islam adalah salah satu agama yg paling tidak beradab yg masih ada di dunia sampai saat ini. Buktinya banyak. Kalau masih berteriak-teriak minta diakui, maka artinya masih tidak beradab. Yg tidak beradab adalah penganutnya dan bukan agama itu sendiri.

Islam thok is benda mati. Cuma kumpulan pemikiran-pemikiran belaka. Semua agama itu benda mati dan tidak akan ada artinya sama sekali ketika tidak ada lagi orang yg mau mempraktekkannya. So, kalau kita bilang Islam tidak beradab, maka yg tidak beradab adalah orang yg memeluk Islam, walaupun tidak semuanya.

Ulil Abshar Abdalla berusaha untuk memberadabkan penganut Islam di Indonesia melalui JIL (Jaringan Islam Liberal). Tetapi tidak semua orang yg mengaku Islam Liberal adalah orang yg spiritualitasnya oke. Banyak dari mereka yg masih kalang kabut mencari formula paling pas untuk menjalani Islam yg beradab. Dan terkadang mereka memaki-maki juga. Orang beragama yg dalam pencaharian identitas selalu akan memaki-maki orang lain yg tidak sependapat dengan dirinya.


+

PERCAKAPAN 2: KARENA BUJUK RAYU SYAITON


T = Aku masi uhuk uhuk nie,

J = Uhuk ! Uhuk !

T = Yes, kalu ngomongin agama tuh banyak kontroversinya ya.

U know, banyak yang diakibatkan oleh agama-agama. Yang selalu aku sampe sekarang ga habis fikir itu bahwa hasil dari seseorang beragama itu sangat variatif. Sebagai contohnya orang yang beragama Katolik (dakoe suka liat tayangan di TV Borobudur judulnya aku lupa ), di situ ada pengalaman orang-orang yang merasakan mukzijat Tuhan Yesus.

Titik beratnya bukan di mukzijatnya tapi pada KASIH Tuhan yang dirasakan pada orang-orang itu yang mendapatkan pertolongan. So kayak mak nyyyess getho... They are talking about KASIH, KASIH, KASIH TUHAN.

Tapi di sisi lain kalu Islam, even though dakoe juga Islam nie, tapi secara in general yang terjadi di Indonesia sekarang, beragama malah membuat mereka jadi manusia yang tak bertanggung jawab dan... like you wrote: asking, asking, asking. A BEGGAR, jadi pengemis.

Bisa rasain bedanya khan ya. Kalu melakukan salah / bertindak kriminal, maka excusenya “karena bujuk rayu syaiton hirojim“, so kapan manusia itu akan belajar untuk BERTANGGUNG JAWAB terhadap perbuatannya ?

Kalu lagi melakukan aksi terror dan banyak juga manusia yang ga ada hubungannya ikut terbunuh, excusenya menegakkan agama Allah. Kembali lagi, kapan manusia itu akan belajar BERTANGGUNG JAWAB terhadap perbuatannya sendiri ?

J = I don't know. Maybe setelah orangnya itu sadar bahwa Allah di dalam Al Quran itu cuma bohong-bohongan saja. Cuma perkataan manusia saja yg mengaku-ngaku sebagai Allah dan memaki-maki orang lain yg bilang Allah ada tiga biji. Pedahal, menurutnya, Allah bijinya cuma satu.

Allah berbiji tunggal. Dan itu penyebab segala macam keribetan ini. Karena percaya kepada Allah yg berbiji tunggal itu, akhirnya mereka mengkafirkan semua orang yg tidak sependapat, selain ingin diakui sebagai penganut agama yg "terakhir dan sempurna". Semuanya berasal dari Allah yg tidak rasional itu.

Bukannya saya melarang berkata-kata atas nama Allah. Semua agama itu memiliki ayat-ayat yg seolah-olah diturunkan oleh Tuhan. Tetapi mbok ya kira-kira. Kalau Tuhan yg muncul itu sifatnya tidak beradab, menjanjikan Surga kepada mereka yg taat seperti kambing dungu, dan neraka kepada mereka yg mau berpikir sebagai manusia normal, maka Allah seperti apa itu ? Allahnya kaum teroris ?

Yg salah adalah Allah yg muncul di Al Quran, walaupun akan ada juga yg protes habis-habisan dan bilang bahwa agamanya itu selalu benar, dan yg salah orangnya. Enak aja !

Kalau agamanya benar maka orangnya benar. Kalau orangnya jadi teroris, maka agamanya tidak benar. Dan kalau agamanya tidak benar, berarti Allahnya juga tidak benar. Sekali lagi, mbok ya bikin Allah yg benar. Kalau tidak bisa dirubah, mbok ya lakukan revisi. Agama yg melahirkan banyak tindakan biadab harus direvisi habis-habisan. Kristen menjadi begitu menghormati HAM saat ini karena telah dilakukan revisi. Islam juga harus direvisi, termasuk konsep Allahnya.

T = Terus yang paling benar buatku sekarang adalah agama yang benar itu ya yang berpihak pada KEMANUSIAAN.

Kalu kita tenggelam pada fanatisme beragama maka kita akan jauh dari sifat-sifat kemanusiaan kita. We hate each other karena beda agama, kita ngejudge orang lain seenaknya, bilang mereka masuk neraka... ckckckck...

J = That's good. Tetapi justru itulah yg banyak dilupakan oleh mereka yg syiar agama Islam. Mereka pikir manusia tidak bisa menjadi manusia seutuhnya kalau tidak memeluk Islam. Pedahal, seringkali manusia menjadi tidak manusiawi setelah memeluk Islam.

T = Gw capek ma yang beginian, so aku lebih baik di atasnya ajah. Di atas bukan diluarnya lho yaa. It means I do confirm kalu agama-agama itu pasti mengajarkan hal yang paling baik dan mutakhir, yaitu soal ke-TAUHIDAN, atau KETUHANAN itu sendiri.

J = Tauhid atau Ketuhanan adalah hal menyadari bahwa apa yg kita mengerti sebagai Tuhan atau Allah cuma konsep saja. Allah di dalam Al Quran yg mencaci maki mereka yg bilang Allah ada tiga biji itu cuma Allah yg konsep saja. Allah di dalam Alkitab yg bilang bahwa dia menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam juga cuma konsep saja.

Setelah kita menyadari bahwa segalanya cuma konsep, kita akan tertuntun oleh batin kita untuk menemukan kesadaran di diri kita yg ternyata tidak kemana-mana. Kita sadar bahwa kita sadar, dan ternyata kesadaran kitalah yg memunculkan segala macam pemikiran keagamaan yg banyak sudah tidak relevan lagi itu.

Karena kita telah sadar, akhirnya kita bisa merevisi ajaran-ajaran agama. Kalau ternyata agamanya melakukan diskriminasi terhadap wanita, maka agama itu yg harus di-revisi, dan bukan memaksakan pelecehan HAM atas wanita seperti yg sampai saat ini terjadi di Saudi Arabia, Iran, Afghanistan, Sudan, dan banyak masyarakat Islami lainnya.

Yg salah adalah konsepnya, agamanya, Allahnya. Dan kita bisa merubah semuanya kalau mau. Rubah saja. Buat saja yg baru. Allah akan diam saja karena apapun yg mau kita tuliskan atau katakan tentang Allah is oke saja. Allah cuma kata benda abstrak. Benda mati. Yg hidup itu kesadaran di diri kita: di diri anda, saya, dan siapapun yg sadar bahwa ternyata kitalah yg membuat ini semua.

Ternyata kitalah yg membuat agama. Ternyata kitalah yg merasa rendah diri karena Islam ternyata dianggap sebagai agama tidak beradab di seluruh dunia. Dan rasa rendah diri kita semakin bertambah banyak karena kita tahu bahwa benar banyak elemen di Islam itu tidak beradab, bahkan sampai saat ini. Bahkan yg terjadi di depan mata kita sendiri.

T = That’s all that matters, to find out WHO WE ARE. Kalu di luarnya berarti dakoe menolak segala macam bentuk agama dan I do not believe in anything.

J = Berada di luar agama bukan berarti akhir segalanya. Menurut saya bahkan lebih oke berada di luar agama Islam yg tidak beradab daripada berada di dalam Islam yg mau memaksakan pendapatnya dan menginjak-injak HAM.

Remember, spiritualitas tertinggi itu kalau kita sudah tidak lagi mengenakan label agama. Kita akan menjadi diri kita sendiri saja. Enjoy aja. That's the highest type of spirituality.

T = Kebayang ga, harusnya para penganut agama Islam di Jawa ini harus berterimakasih sama pemeluk Hindu atau Buddha, saat Islam masuk pertama kali ke Jawa dan bebas melakukan manuver, mereka diterima dengan baik sama orang Hindu dan Buddha, tanpa diperangi.

J = Kalau mengaku sebagai penganut agama Islam tidak boleh berterima-kasih kepada pemeluk agama lain. Masa gak tau sih ?


+++

NOTE 87: Budaya Kesurupan Massal


PERCAKAPAN 1: MIMPI MENDENGAR MUSIK


T = Dear Mr. Leo yang saya hormati setara dengan Obama, Pak SBY, Antasari, n Mario Teguh,

Nama saya H. I would like to ask you about my dream. Mr. Leo, have you ever dreamt about music ?

J = Yes, I do.

T = Have you ever dreamt that you were listening to good music ? That somehow it made you enjoy and speechless ?

J = Yes, I do.

Rasanya seperti mendengarkan musik orkestra full di dalam kepala saya. Saya tahu saya tidur, dan saya sedang mendengarkan musik di dalam kepala saya sendiri. Musik apapun yg saya inginkan akan muncul begitu saja di dalam kepala. Karena saya suka musik klasik, maka yg dimainkan adalah musik orkestra.

T = Meski saya sering bermimpi, tapi mimpi seperti ini pertama kali terjadi pada saya akhir-akhir ini. Biasanya mimpi saya tidak jelas di awal dan akhir karena kadang mimpi saya bertumpuk atau mungkin juga karena lupa.

Tapi mimpi ini yang saya ingat begini: tiba-tiba saya berada di ruang yang gelap pekat sehingga saya tidak bisa melihat apa-apa. Dan sesaat kemudian terdengar musik yang mengalun dengan indahnya, gak terlalu slow n ga terlalu nge-rock juga. Rasanya seperti lagu “surrender”nya Andra & Backbone, atau lagunya Vanessa Mae, atau bahkan campuran keduanya. Yang jelas musik itu hanya terdengar melodinya saja. Saya ingat dalam mimpi itu saya berkata “what the… damn, what a great music !”

Setelah saya berkata itu kemudian saya merasa nyaman, damai n speechless. Saya menikmati musiknya tanpa bisa mengetahui siapa yang memainkannya. Hingga agak beberapa lama tiba-tiba mimpi saya berhenti dan selesai. Mungkin saya terbangun kemudian tidur lagi tapi tidak lagi bermimpi.

Mimpi yang aneh. Tapi saya sangat penasaran apakah ada artinya. Just want you to know that I’m not a music player. I’m just an ordinary person who enjoys music through his mp3 player and definitely can't sing or play music. Dan malam itu tidak ada perangkat elektronik yg sedang menyala, no TV, no kompi, neither mp3.

Yet, mimpi itu muncul n menyebabkan curiousity. Maafkan bahasa saya n ceritanya bertele-tele, but that was the truth as far as I could remember. Mohon petunjuk Pak Leo… (phew, I said it all… what a relief ! ^^)

J = Enjoy aja.

Saya juga tidak bisa memainkan alat musik, tetapi kadang-kadang saya bisa masuk ke frekwensi di mana saya sadar bahwa saya berada di alam mimpi. Dan tiba-tiba muncullah musik.

Kalau saya penuh takhayul, saya akan bilang bahwa saya miraj ke Surga dan ada banyak bidadari memainkan musik buat saya. Tetapi karena saya biasa-biasa saja, saya akan bilang bahwa saya berada di frekwensi tidur lelap tetapi sadar penuh, dan di frekwensi itu apapun yg ingin saya dengar akan saya dengar.

Ketika saya lagi ingin dengar musik, maka muncullah musik, full orchestra. Kalau saya ingin melihat pemandangan indah, maka muncullah pemandangan indah. Tapi frekwensinya mungkiin agak beda. Pemandangan munculnya lebih sering, dan musik munculnya jarang sekali.

But I know it's true.

Karena saya pernah mengalaminya juga, maka saya bilang bahwa pengalaman seperti itu memang ada. Tidak muncul setiap kali kita mau, tetapi sekali-sekali saja. Dan kalo muncul, enjoy aja.


+

PERCAKAPAN 2: BUKA/TUTUP MATA KETIGA


T = Salam kenal Mas Leo,

Nama saya W. Beberapa waktu yang lalu, saya telah mulai mengikuti beberapa tulisan Mas Leo di milis Spiritual Indonesia dan di tempat lainnya (sak nemunya mbah google). Ada beberapa pertanyaan yang masih mengganjal, yang berkaitan dengan mata ketiga.

Apakah memang semudah itu saja untuk membuka/aktifkan mata ketiga ? (hanya berdoa Bapa Kami, dst. kemudian memohon untuk dibuka) ?

J = Ya, memang semudah itu.

T = Kalau mata ketiga telah aktif, apakah bisa tertutup/ditutup kembali (di-nonaktifkan lagi) ?

J = Bisa aja kalo mao.

T = Dampak aktifnya mata ketiga ini, apakah cenderung positif atau negatif, bagi yang bersangkutan ?

J = Yg bersangkutan sendiri yg harus menilai dan bukan saya.

T = Sebenarnya yang berperan di sini kelenjar pituitary atau kelenjar pineal ?

J = Mungkin keduanya karena letaknya berdekatan sekali di batok kepala kita.

T = Kalo boleh Mas Leo terawangin, mata ketiga saya ini sudah aktif atau belum ? (kalo Mas Leo berkenan).

J = Sudah.

Semua orang lahir dengan mata ketiga yg terbuka lebar dan tidak pernah menutup. Segala doa minta dibukakan mata ketiga cuma akal-akalan saya saja. Sebenarnya yg namanya mata ketiga selalu terbuka dan tidak pernah tertutup.

Anda sadar bahwa anda sadar bukan ? Dan itulah mata ketiga anda, kesadaran anda. Dan bukan untuk lihat hantu. Kalau ingin lihat hantu caranya cukup dengan tidak tidur selama tiga hari dan tiga malam. Saya jamin anda akan lihat hantu.


+

PERCAKAPAN 3: BUDAYA KESURUPAN MASSAL


T = Halo Pak Leo,

Karena saya jarang menemui Pak Leo dalam chat, akhirnya saya kirim mesej saja. Kapan-kapan tulis tentang fenomena supranatural Pak (menurut sudut pandang Pak Leo of course).

Banyak sekali saya menemui fenomena supranatural, termasuk tetangga saya. Kesurupan dan menggigau sendiri (seperti ada roh lain) dalam dirinya. Bahkan ada yang kesurupan hingga sebulan lebih dan jadi sakit sampai sekarang.

Salah satu tetangga saya kasusnya katanya karana pipis di sebuah pohon tua di waktu tengah hari (siang), dan katanya Si Penunggu itu pohon tua tidak terima dan kemudian merasuki tetangga saya itu. Tolong jelaskan sedemikian rupa sehingga sangat jelas, dengan sudut pandang Pak Leo.

J = Si penunggu pohon tua itu cuma ada di dalam pikiran tetangga anda. Karena lingkungan masyarakat di mana dia tinggal hidup dalam belief system seperti itu, maka itulah yg terjadi.

Kesurupan massal sering juga terjadi di Indonesia karena masyarakatnya masih terbelakang. Mental budak merajalela, dan untuk menarik perhatian harus kesurupan. Di negara-negara Barat yg maju, fenomena kesurupan tidak pernah terdengar.

Orang Barat tidak bisa kesurupan. Saya tidak bisa kesurupan walaupun saya bukan orang Barat. Kenapa tidak bisa ? Karena saya tidak berpikir seperti layaknya kebanyakan orang Indonesia, terutama yg tinggal di lingkungan tradisional dan cara berpikirnya penuh dengan takhayul.

Kalau saya penuh takhayul dan mental saya lemah, maka sedikit guncangan emosional akan menyebabkan saya kehilangan keseimbangan, dan segala macam hantu akan "masuk" ke dalam pikiran saya. Istilah umumnya kesurupan. Pedahal yg muncul itu cuma bagian dari kesadaran di orangnya sendiri. Dan jelas aneh-aneh.

Ini gejala cukup umum di masyarakat terbelakang / setengah terbelakang. Dan cara menanggulanginya cuma satu, yaitu mengajarkan anggota masyarakat untuk berpikir logis dan rasional. Kalau segala sesuatu dilarang dengan alasan Allah, adat, kebiasaan, dsb... yg akan terjadi adalah sikap manusia yg lemah mental. Lemah karena selalu ditekan untuk menurut. Dan itu yg gampang kesurupan.


+++

NOTE 88: My Papi, Kyai Rahmat


Friends, seorang teman wanita yg cukup mesra secara batin dengan saya selama beberapa tahun terakhir ini mengirimkan artikel berikut:

+

Kutipan dari - Embracing Pluralism

The region of Aceh - long noted for its staunch adherence to Islamic laws and customs - had a succession of women rulers, and even a Muslim woman as the commander of its navy - Laksamana Kumalahayati.

This tradition of adaptation and compromise is still alive today, and its proponents include hugely popular and powerful figures like former President Abdurrahman Wahid, down to local preachers like Kyai Rahmat Hidayat, who leads a growing community of urban Sufis, or mystics, in Jakarta.

He invited me to one of his study sessions at his religious centre in Jakarta - again, to talk about Progressive Islam - and I had a taste of the mystical Islam he had to offer. I have to say, it tasted sweet.

"Islam itu luas dan luwes", he said, as he began his sermon.

"Islam is great and supple. Islam did not come to us like a typhoon, destroying everything in its path. It came as gentle waves, melting into our society and blending in slowly. Most of all, it came with love. Always love, rahman."

I felt like I was a member of the Beatles and I was sitting at the feet of some Mahaguru spinning some transcendental jive that was cooling my temper. Even my aching back - made worse by three weeks of travel - felt relieved for a while. But Kyai Rahmat was not some lovey-dovey hippy guru selling miracle cures for pain relief.

+

Kemudian the teman wanita menulis sbb:

My Papi (Pak Rahmat) sampe ke BBC.UK :D. Islam sufi itu softer daripada Islam wahabi. Ternyata emang ruwet ya Mas Leo, Madu…

Yg akan saya jawab demikian:

Madu or honey is different. Madu itu obat kuat, kalau merasa lemah dan tidak berdaya naik ranjang pengantin maka obatnya madu. Kalo honey lebih ke obat perangsang. Digunakan untuk merangsang syaraf dan syahwat. Atas dan bawah.

Konek atas en bawah is what sufism is. Yg atas adanya di cakra mata ketiga which is our kelenjar pineal. Dan yg di bawah adanya di cakra sex which is our kemaluan. Yg atas tidak malu, dan yg bawah selalu malu.

Malu dan tidak malu. Mau dan tidak mau. Konek dan konak. Semuanya itu ada, complete, sehingga selaras dan seimbang.

Itulah sufisme, dan prinsip keseimbangan seperti itu ada di semua agama-agama yg dipake oleh orang bener gitu lho.

Wahabi tidak seperti itu. Wahabi bilang kalo konek ya konek, dan kalo konak ya konak. Pedahal, konek dan konak harus ada keduanya sekaligus barulah kita menjadi manusia yg biasa-biasa saja.

Wahabi mau menjadi manusia yg dimuliakan oleh Allah Ta'alla dengan cara meninggikan diri sendiri di atas manusia-manusia lainnya. Pedahal semua manusia secara rohani tingginya sama saja. Wanita as well as pria tingginya sama, walaupun yg agak dalam itu wanita. Wanita agak dalam secara rohani dan fisik karena bisa menerima segala sesuatu yg keras-keras.

Dan yg keras itu diterima di cakra mata ketiga di bagian atas, dan di cakra kelamin di bagian bawah. Saya bukan wanita, tetapi saya mempraktekkan spiritualitas feminin dalam arti saya berusaha untuk "menerima" (dalam tanda kutip).

Yg bagian bawah saya tutup rapat kecuali untuk menerima orang yg benar-benar saya sukai saja. Konek en konak. Atas dan bawah konek, walopun masuk secara fisik is lain perkara.

Orangnya jauh di rantau nih ! Uhuk ! Uhuk !


+++

NOTE 89: Not Even Disebut Jalan


PERCAKAPAN 1: JALAN PENCERAHAN


T = Halo Mas Leo,

Saya sering baca postingan Mas Leo di milis, saya suka dengan penjelasan-penjelasan Mas Leo. Menurut penilaian saya Mas Leo sudah cerah. Saya ingin juga cerah seperti Mas Leo, bagaimana caranya ? Apakah dengan rajin meditasi ? Perlukah yang namanya inisiasi dari seorang guru ? Apa fungsinya inisiasi ?

J = Menurut anda saya sudah cerah, dan anda ingin cerah juga seperti saya. The question was, bagaimana caranya ? In my opinion cara untuk cerah mudah saja, yaitu berdiri di bawah teriknya sinar matahari. Bisa juga di bawah lampu sorot. Kalau tidak ada lampu sorot, lampu neon juga bisa.

Kalau yg anda maksud dengan "pencerahan" (dalam tanda kutip) adalah pengertian atawa understanding, maka caranya of course melalui jatuh bangun kehidupan. Coba-coba.

Coba masuk gang sempit, ternyata buntu. Masuk jalan lebar sekali or boulevard, ternyata buntu juga. Kirain ada patung Pembebasan Diri Pribadi di ujung jalan yg mewah dan di tengahnya banyak hiasan bertuliskan Allah. Gak taunya ujungnya buntu juga.

Cuma ada tulisan "No Entry". Dilarang masuk. Ternyata yg bisa masuk hanyalah para ulama pria dengan para wanita mereka yg terbungkus rapat seperti mummy Mesir kuno berjalan dengan patuh dan wajah bahagia karena bisa ikut masuk Surga. Tapi anda tidak bisa ikut masuk karena anda bukan ulama, dan anda tidak mau menjalankan syariat. So, for you is no entry.

Karena anda sudah jatuh bangun dan capek juga keluar masuk jalan sempit dan jalan lebar tanpa memperoleh hasil, akhirnya anda akan duduk saja di bawah pohon. Uang sedikit yg anda bawa anda belikan bakso, dan anda menonton Mbah Surip ngamen ta' gendong kemana-mana dari TV yg disetel oleh warung rokok di sebelah anda.

Lalu anda sadar bahwa Mbah Surip ternyata Tuhan. Iyalah, siapa yg menggendong semua orang kemana-mana dan bilang "I love you full" kalau bukan Tuhan ?

Kalau Mbah Surip is Tuhan, berarti anda juga Tuhan. Why ? Karena Tuhan tidak bisa menggendong siapa-siapa lagi kalau bukan Tuhan sendiri. Tuhan yg menggendong Tuhan. Ta' gendong kemana-mana merupakan ayat suci. Turunnya ke Mbah Surip who was Tuhan juga. Anda ternyata Tuhan juga.

Kesadaran di diri anda ternyata sama dengan kesadaran yg ada di Mbah Surip yg bisa tahu bahwa ada Tuhan yg hidup di dalam kesadarannya sendiri. Dan itulah pencerahan yg asli. Tetapi datangnya tidak melalui upaya ngotot mengotot seperti dilakukan orang-orang yg terbutakan oleh agama itu. Walaupun, tentu saja, kita juga bisa maklum bahwa mereka yg masih terbutakan oleh agama termasuk mereka yg masih jatuh bangun mengikuti pelajaran. Mereka masih di satu jalan yg ujungnya buntu.

Dan kalau mereka mau enjoy berada di ujung jalan buntu itu seumur hidup mereka, that is also their own business. Hidup mereka sendiri, biar saja.

Anda bertanya apakah perlu rajin meditasi ? Dan saya jawab bahwa meditasi memang perlu, walaupun tidak harus duduk bersila dan menutup mata. Ada ratusan cara meditasi yg intinya adalah agar anda bisa merasakan sadar bahwa anda sadar, bahwa kesadaran anda itu ternyata mengamati saja, dan tidak terpengaruh oleh apapun yg dikatakan oleh tetangga sebelah rumah anda.

Ada teman saya yg meditasi dengan melek, ada yg sambil tidur-tiduran dan dengar musik. Ada yg sambil jalan-jalan, ada yg sambil merokok (I am one). Ada bermacam ragam cara meditasi dan semuanya oke saja. Anda sendirilah yg harus memutuskan jenis meditasi mana yg paling anda sukai dan mau anda jalani.

Anda bertanya, perlukan inisiasi dari seorang guru ? Mungkin perlu bagi sebagian orang, dan tidak perlu bagi sebagian orang lagi. Saya sendiri tidak memerlukan inisiasi dari seorang guru, walaupun mungkin ada juga guru-guru yg merasa memberikan inisiasi kepada saya. Inisiasi is pengenalan. Kalau mengenalkan anda kepada suatu pemikiran, maka namanya itu inisiasi. Caranya bisa dengan ngobrol-ngobrol biasa saja. Dengan ngalor ngidul, dengan ngeyel-ngeyel.

Kalau anda sudah berada beberapa saat di milis spiritual indonesia, maka anda akan tahu sendiri bahwa inisiasi akan diberikan secara langsung on the spot apabila anda memintanya.

Teman-teman di milis itu memberikan inisiasi tanpa menyebutnya sebagai inisiasi. Anda bisa bertanya, dan mereka menjawab. Walaupun jawabannya sering tidak langsung, anda akan bisa tahu melalui batin anda bahwa mereka menunjukkan jalan. Tanpa dogma, tanpa syariat, tetapi jalan. Jalan pencerahan juga. Jalan pencerahan bisa dibuat di mana-mana, dan caranya cukup anda kasih nama saja.

Kasih nama saja, dan sebut itu Jalan Pencerahan.


+

PERCAKAPAN 2: JALAN SPIRITUALITAS


T = Maaf Mas mo nanya,

Apakah profesi mempengaruhi spiritualitas ?

J = Menurut saya ada pengaruhnya juga. Profesi apapun yg kita jalani selalu mempengaruhi spiritualitas kita, walaupun sebenarnya lebih tepat kalau dibilang bahwa spiritualitas kita akan berpengaruh terhadap profesi apapun yg kita jalani. Saya tidak membagi profesi menjadi bersih atau kotor karena segalanya itu relatif. Apa yg anda bilang bersih mungkin dibilang kotor oleh orang lain. Dan apa yg orang lain bilang kotor mungkin berarti bersih bagi anda. Yg jelas, spiritualitas anda akan terwujud dalam profesi anda, apapun yg anda jalankan.

Pada pihak lain, profesi keagamaan yg dikira bersifat kerohanian atau spiritual itu seringkali malahan tidak terlalu spiritual. Agama-agama itu dalam prakteknya sangat bersifat keduniawian. Memakai jilbab dengan alasan Allah yg suruh merupakan tindakan yg sangat duniawi. Pengertian yg spiritual adalah yg menyadari bahwa Allah yg konon menyuruh wanita memakai jilbab itu ternyata cuma konsep thok, buatan manusia saja.

Kenapa demikian ? Karena Allah juga akan bisa bilang bahwa memakai jilbab itu hukumnya haram. Itu bisa saja. Caranya cukup anda ucapkan bahwa Allah bilang jilbab itu haram, dan jadilah itu. Anda sendirilah yg mengucapkannya atas nama Allah. Bisa juga dengan mengutip ayat-ayat, yg tidak lain dan tidak bukan merupakan ucapan manusia lain yg hidup sebelum anda. Ucapkan saja. Kutip saja.

Allah of course akan diam saja karena kita di sini berbicara tentang konsep thok. Agama itu berbicara tentang konsep sehingga mereka yg beragama seringkali justru tidak spiritual atau rohaniah, melainkan sangat duniawi, yg terlihat dari kemelekatan mereka kepada simbol-simbol fisik, ritual yg diulang-ulang, pengertian salah kaprah, pelecehan manusia yg tidak sependapat, dsb.

Karena agama-agama itu semuanya terlibat dalam praktek memperebutkan market segment atawa pangsa pasar, maka jelas tindakan manusia-manusianya tidaklah rohaniah atau spiritual. Yg spiritualnya lebih oke justru yg biasa-biasa saja.

Spiritualitas adalah hal kerohanian, bagaimana anda kultivasi kesadaran yg ada di diri anda. Dan itu jelas lebih bebas dan merdeka dilakukan di luar agama. Jadi, profesi apapun yg anda jalani tidak akan secara langsung mempengaruhi kultivasi kesadaran anda. Kecuali anda jadi teroris atau maling.

Kalau cuma selingkuh dengan pasangan hidup orang lain masih termasuk oke karena ada suka sama suka. Dan itu bukan kriminal. Yg kriminal itu yg akan mempengaruhi spiritualitas anda secara negatif.


+

PERCAKAPAN 3: JALAN KESADARAN


T = Jalan kesadaran, jalan kesadaran. Ah entahlah, entah Leo,

Bantu aku !

J = Bantu apanya ?

Jalan kesadaran adalah menjalani apa yg harus anda jalani, itu saja. Bisa saja suatu saat anda merasa harus memberontak dari apa yg dipaksakan oleh lingkungan. Dan anda sadar bahwa anda memberontak. Kalau anda merasa bahwa itulah jalan kesadaran anda, ya jalanilah !

Bisa saja suatu saat anda merasa harus berbicara walaupun orang lain bilang sebaiknya tidak usah berbicara dan pura-pura tidak ada apa-apa. Tetapi anda merasa bahwa anda tetap harus bicara. Kalau merasa harus seperti itu, ya bicara sajalah. Itu jalan kesadaran anda.

Selalu seperti itu caranya. One step at a time. Satu demi satu. Setelah satu hal anda jalani, akan muncul satu hal lagi. Dijalani lagi, muncul lagi. Muncul satu demi satu, one by one. One step at a time. Ini jalan biasa-biasa saja bukan ? Or is it tidak biasa ?

Whatever you asked for, saya cuma bisa bilang bahwa apa yg anda rasa harus anda jalani saat ini adalah jalan kesadaran anda. Anda sadar harus jalan di jalan yg itu dan bukan di jalan yg lain; that's the reason namanya Jalan Kesadaran.

Apanya yg harus dibantu ? It's you yourself who jalan-jalan di Jalan Kesadaran.


+++

NOTE 90: Indonesia Bangsa Budak (Re: 17 Agustus 2009)


PERCAKAPAN 1: INDONESIA BANGSA BUDAK (RE: 17 AGUSTUS 2009)


T = Saya kelaparan karena tidak punya uang untuk membeli makanan, lalu minta belas kasihan tidak ada yg memberi, mau bekerja belum ada yang menerima. Saat ini saya lapar tak tertahankan dan sense of survival saya memaksa untuk kriminal (nyomot roti di salah satu kios). Hanya tinggal penguasaan diri yang memagari saya agar tidak menyakiti / merugikan orang lain.

J = Sure, then ?

T = Saya ingin selingkuh dengan pasangan hidup orang lain (berlandaskan suka sama suka). Bukan hanya selingkuh secara fisik, tapi juga ada keterlibatan emosi dan batin yang bisa dibangun secara sadar dengan persiapan langkah-langkah strategis. Bisa jadi hal ini akan menyakiti orang-orang di sekitar saya dan pasangan selingkuh saya (mungkin termasuk anak-anaknya). Hanya tinggal penguasaan diri yang memagari saya agar tidak menyakiti / merugikan orang lain.

J = Sure, then ?

T = Apakah karena nyolong roti itu masuk pasal pencurian jadi mempengaruhi spiritualitas secara negatif, sedangkan berselingkuh suka sama suka itu hanya masuk area etika sosial jadi masih termasuk oke ?

J = Kriminalitas yg mempengaruhi spiritualitas anda secara negatif adalah menjadi teroris atau maling. Contoh teroris, meledakkan bom di Marriott. Contoh maling: melarikan mobil orang. Jadi, ada usaha merugikan orang lain secara material yg direncanakan dengan matang. Selingkuh bisa saja direncanakan dengan matang, tetapi kalau dasarnya suka sama suka tetap saja tidak termasuk kriminal. Dan spiritualitas atau kerohanian anda tetap akan baik-baik saja, terutama karena anda tidak munafik.

Tidak terhitung banyaknya orang Indonesia yg selingkuh. Saya sendiri pernah diajakin begituan oleh suami as well as istri orang. Yg termasuk selingkuh itu mereka, karena mereka statusnya menikah. Dan saya tidak disebut selingkuh, karena saya tidak menikah.

Untuk selingkuh merupakan HAM yg ada di diri anda. Itu tubuh anda sendiri bukan ? Tetapi tentu saja akan ada konsekwensi yg harus anda tanggung sendiri. Makanya anda harus pintar-pintar mengatur strategi agar tidak ketahuan.

Lebih baik lagi kalau anda bisa berbicara terus terang dengan pasangan hidup anda kalau anda berniat untuk selingkuh. Banyak pasangan yg, setelah bertahun-tahun menikah, akhirnya memutuskan untuk berjalan sendiri-sendiri saja. Tiap hari mereka akan pulang ke rumah, dan tampil biasa-biasa saja di hadapan orang lain dan anak-anak mereka. Tetapi pada kenyataannya mereka telah "separate" (dalam tanda kutip). Berpisah walaupun tetap tinggal satu rumah.

Dan itu oke saja, suatu pilihan yg bisa diambil oleh manusianya sendiri. Itu hidup dia sendiri bukan ? Dia manusia bebas, kenapa harus menghambakan diri kepada nilai-nilai salah kaprah yg masih dianut oleh orang-orang lainnya ? Nilai salah kaprah akan selalu menyalahkan diri sendiri as well as orang lain. Nilai salah kaprah adalah kata lain dari nilai-nilai budak.

Sebagian besar manusia yg lahir di Indonesia diajarkan untuk hidup sebagai budak oleh orang tua mereka yg ketika kecil juga diajar untuk menjadi budak. Indonesia is bangsa budak. Budak terhadap adat kebiasaan, budak terhadap agama, budak terhadap negara.

Budak akan selalu berbicara tentang kewajiban / tanggung jawab. Perkataan terindah buat budak adalah "Ingatlah." "Ingatlah bahwa kita semua budak !"

Anehnya, walaupun budak selalu berbicara tentang kewajiban / tanggung jawab sebagai budak, dalam prakteknya budak akan selalu berusaha untuk menipu mereka yg dirasa membudakinya. Tipuan-tipuan kecil oleh budak sangatlah umum. Malas sedikit, korupsi sedikit, bohong sedikit, selingkuh sedikit adalah contoh tipuan-tipuan kecil oleh para budak.

Kalau dipanggil oleh Sang Tuan, budak akan selalu siap datang dengan terbungkuk-bungkuk. Dan kalau ada orang lain yg tidak datang ketika dipanggil, maka budak akan menunjukkan wajah tidak senang dan langsung membentak orang itu: "Ingatlah !"

"Ingatlah bahwa kita semua budak !" kata para budak.

Pedahal tidak semuanya budak. Saya bukan.


+

PERCAKAPAN 2: AJAKAN BERSELINGKUH DAN TANGGAPANNYA


T = Dear Leo,

Sesungguhnya, jatuh cinta atau apalah namanya, dan menyukaimu itu urusanku. Yang bukan urusanku adalah apakah kamu menyukaiku juga atau menolakku, atau... apapun itu ! Dan apakah lagu Dealova yang kukirimkan kepadamu itu mengganggu dan membuatmu tidak nyaman, atau malah menyakitimu ? Ya udah, aku minta maaf, deh ! Sinih, balikin aja lagu itu ke gw ... :-)

J = Hmmm...

T = Percayalah, ada banyak kesakitan dan kesedihan dalam hidupku, andai selama ini aku mengizinkan diriku untuk sakit dan sedih. Wah, tapi naga-naganya kau tolak cintaku akan membuatku sedih juga, nih (meski aku sungguh berusaha tidak mengizinkan hatiku menjadi sedih). Tapi mau bagaimana lagi, sih ? Menolak, kan, hakmu... dan aku tidak bisa ikut campur yang bukan menjadi urusanku, kan ?

J = Hmmm...

T = Ya sudah, sedihlah kalau memang saya musti sedih. Tapi beruntunglah aku, telah banyak belajar kepadamu tentang ikhlas dan pasrah. Tengkiu, tengkiu !

J = Hmmm...

T = Mau curhat, boleh yah... diiih, malah curhat ! Ya, biarin ! Suka-suka saya ! Sebenernya, memiliki perasaan suka kepadamu itu sesuatu yang rasanya rada-rada membuatku jadi manusia aneh gimana, gitu. Semacam mengalami "kecelakaan". Kayak nggak ada laki-laki lain aja, gituh.

J = Hmmm...

T = Bukan apa-apa. Kamu ini, kan, semacam manusia sakti mandraguna gitu. Sosok yang menurutku agak-agak menakutkan, gitu. Dan memang kadang-kadang saya ngerasa takut juga, sih. Udah ah, curhatnya segitu ajah. Ntar kalo diterusin malah jadi melo dan bikin gw mewek-mewek !

J = Ya udah.

Terima kasih juga sudah suka sama saya. Nanti kita bikin appointment ketemu di hotel aja. Asal gak ada yg tau it's ok with me. I promise not to behave menakutkan kalo di atas ranjang. Saya orangnya lembut dan pemalu, uhuk ! uhuk !


+++

NOTE 91: Selamat Berpluralisme!


T = Kalo yang bela-bela Arab, belum pernah jadi TKW di Middle East.

J = Apakah anda pernah jadi TKW ke Middle East ?

Berani nian ! Tak tahukah anda bahwa seorang wanita yg masih perawan akan kehilangan keperawanannya secara cuma-cuma ketika bekerja sebagai TKW di Timur Tengah ? Or, maybe anda sudah tidak virgin lagi ketika berangkat menjadi TKW sehingga it wouldn't have mattered very much for you ? Saya sendiri secara pribadi tidak terlalu mementingkan keperawanan, tetapi at least kita harus bisa memilih siapa yg diijinkan untuk keluar masuk the lobang, ya gak ? Kalo the majikan Arab masih muda en cakep, maybe itu enak juga. Tapi kalo udah tua en bau, siapa tahan ?

T = Kalo lihat pembantu di airport Dubai, Qatar, Kuwait, Saudi yang bisa 10-an orang diarak sopir untuk antre di airport. Majikannya tidak ada yang ngantar. Kita adalah ras rendah bagi Arab.

J = I don't know. Maybe ya, maybe tidak. Saya cuma tahu keturunan Arab di Indonesia yg boleh bilang semuanya keturunan Arab Yemen. Yemen sampe sekarang tetap saja miskin. Dan budayanya juga beda. Arab gurun pasir jauh lebih sangar, mungkin karena biasa hidup nomaden di tenda-tenda.

Untungnya Arab gurun pasir bisa menghasilkan agama yg katanya bisa membawa rahmatanlil alamin, walopun sebenarnya the agama is hasil gurun pasir yg sangat terbelakang dan tidak beradab dibandingkan dengan hasil budaya di bagian dunia lainnya. Semua orang tahu bahwa sampai sekarang Arab Saudi tetap berpegang pada budaya mereka yg sangat melecehkan wanita itu, for instance.

Setahu saya juga, pembantu wanita di keluarga Arab gurun pasir memang akan dianggap sebagai benda milik pribadi, sehingga bisa diperawanin. Maybe itulah alasannya keperawanan TKW bisa juga diperiksa sebelum diberangkatkan. Sebelum berangkat harus perawan. Ini demi nama baik or keunggulan produk kebanggaan bangsa, which is keperawanan wanita Indonesia yg bisa dan biasanya memang di-oho-oho oleh the majikan Arab.

Itu adat budaya mereka, makanya orang yg merawanin anda tidak bisa dituntut secara hukum. Mao menuntut keperawanan anda yg dinyam-nyam secara paksa tanpa ganti rugi oleh your majikan Arab ? Gak bisalah. Adat mereka memang seperti itu. Sudah biasa. Lagian siapa suruh anda mau jadi TKW ke Arab ? Anda sendiri yg gatel bukan ?

T = Lha ngapain juga mengagung-agungkan Budaya Arab ? Mereka hanya bajunya saja agamis tapi kelakuannya minus. Dan Pandai bersilat lidah dan memutar kata. Jangankan agama, apapun bisa dipelintir demi kepentingan diri.

J = Semua orang juga bisa seperti itu. MUI juga bisa memelintir segala-galanya. Maybe karena MUI juga meniru budaya Arab gurun pasir ya ?

Budaya Arab gurun pasir is mostly Saudi Arabia yg sangat beken dengan ke-Wahabi-an mereka yg sangat melecehkan wanita. Saudi Arabia juga tidak mengenal pluralisme atau keberagaman agama. Semua agama lain di dunia adalah buatan Setan, katanya, dan cuma Islam yg buatan Allah. Pedahal Allah dan Setan itu sama saja. Allah dan Setan cuma hasil pemikiran manusia saja.

Dan itu tidak disadari (atau sengaja tidak disadari) oleh ulama-ulama Arab Saudi dan MUI yg mengharamkan pluralisme agama. Pokoknya hanya Islam yg benar, dan agama lain tidak benar. Allah Ta'alla satu-satunya Tuhan yg benar, dan yg lain Setan. Idih ! Tapi itulah Arab Saudi yg Wahabi, dan syukur alhamdulilah MUI mengikuti mereka. Coba MUI menghalalkan pluralisme, pastilah orang-orang akan semakin tercerahkan.

Karena MUI mengharamkan pluralisme, alhasil para budak-budak agama Islam di Indonesia semakin kekal kedudukannya di dalam Islam. Semakin kokoh menjadi budak agama yg dimakelari oleh MUI sebagai agen tunggal dari Allah SWT di Indonesia.

Pluralisme beragama adalah kehidupan beragama yg majemuk, bhinneka, di mana setiap orang bisa memeluk agama apapun yg diinginkannya, atau tidak memeluk agama apapun. Tidak akan ada diskriminasi sama sekali. Dan agama-agama akan bersikap terbuka bagi semua orang.

Jadi, walaupun anda bukan beragama Kristen, anda akan bisa datang ke upacara keagamaan Kristen. Gereja-gereja Kristen, baik dari aliran Protestan maupun Katolik, selalu terbuka bagi penganut agama lainnya untuk datang. Anda bisa datang dan menjadi pengamat, atau anda bisa datang dan menjadi peserta. Itu bisa saja, dan memang seperti itulah tradisinya dari dahulu sampai sekarang. Agama Buddha, Hindu, Konghucu dan Kejawen juga seperti itu. Walaupun anda beragama lain, anda bisa saja datang dan ikut berpartisipasi. Tidak ada larangan.

Agama Islam mungkin seperti itu juga sebenarnya. Cuma, pemeluk agama lain biasanya tidak tahan untuk ikut serta apabila ada ritual jungkang jungking. Itu hambatannya.

Di Gereja Katolik Roma, ritual jungkang jungking sudah di-translate menjadi gerakan duduk, bangun dan berlutut. Karenanya mereka yg hadir di ritual Katolik Roma akan enak saja. Tinggal duduk, ikut berdiri, dan ikut berlutut. Berlututnya juga di tempat yg sudah disediakan. Jadi tidak perlu sampai kepala membentur lantai seperti sholat. Dan siapapun berhak untuk datang dan mengikuti misa di Gereja Katolik. It's open and free. Terbuka dan bebas. Anda tidak akan ditanya apa agama anda.

Hindu juga begitu. Buddha juga begitu. Kalau kita mau ikut ritual secara pasif sebagai pengamat, ataupun aktif sebagai peserta, kita akan diperbolehkan. Sebagian memilih untuk menjadi peserta pasif yg duduk saja dan nonton seperti kambing congek. Sebagian lagi akan ikut serta secara aktif.

Tetapi MUI bilang itu semua haram karena agama-agama lain di luar Islam menyembah Setan. Or at least Setan yg didandani sebagai Tuhan. Pedahal, kalau agama-agama lain menyembah Setan, berarti Islam juga menyembah Setan karena sama-sama diciptakan oleh manusia biasa saja bukan ?

Pluralisme beragama artinya mengakui tidak ada satu agamapun yg benar dan tidak ada satu agamapun yg salah. Semuanya benar dan semuanya salah. Karena semuanya benar dan semuanya salah, maka kedudukannya setara. Tidak ada yg lebih tinggi dan tidak ada yg lebih rendah. Pluralisme beragama adalah teman dari HAM Kebebasan Beragama. Kita bebas beragama apa saja, bebas untuk mengikuti ritual agama apa saja, bebas untuk tidak beragama. Bebas untuk tailor-made kepercayaan kita pribadi. Bebas untuk menjadi budak yg lebih merdeka.

Daripada menjadi budak yg sangat dibatasi penggunaan otaknya oleh ulama-ulama itu, kita bisa menjadi budak yg lebih berperi-kemanusiaan dengan mengakui bahwa semua agama itu statusnya setara. Sama benarnya dan sama salahnya.

Agama dan non agama statusnya sama di dalam pluralisme, tidak ada anak emas dan anak tiri. Semuanya anak-anak biasa saja yg membuka diri terhadap siapapun yg tertarik. Dengan kata lain tidak ada eksklusivisme seperti diinginkan oleh MUI.

Selamat Hari Proklamasi, Selamat Berpluralisme !


+++

NOTE 92: Kemerdekaan Spiritual


PERCAKAPAN 1: KUASA GURUN PASIR


T = ANAK-ANAKU BERJUANGLAH AGAR TERBEBAS DARI CENGKERAMAN KUASA GURUN PASIR.

J = Wow, suatu ayat suci rupanya.

Pertama kali saya agak bingung juga membaca ayat itu, mengingat bahwa saat ini saya sudah tidak pernah merasa jatuh lagi ke dalam cengkeraman kuasa gurun pasir. However, saya harap nasihat itu bisa berguna juga kalau ada teman-teman lainnya yg selama ini ternyata masih tercengkeram oleh kuasa gurun pasir, baik disadari maupun tidak.

Caranya mudah: Baca saja ayat di atas setiap kali anda mao bobo, dijamin anda akan terbebas dalam waktu singkat. Bisa juga dibuat wiridan, dibaca seratus kali setiap kali duduk. Insyallah anda akan selamat dari segala macam kuasa gurun pasir yg biasanya berupa pengharaman penggunaan otak manusia. Ciri cengkeraman kuasa gurun pasir akan terlihat jelas kalau kita bilang bahwa otak kita terbatas dan sebaiknya tidak usah dipake aja. Kalo kita masih mau pakai otak untuk berpikir rasional dan logis, maka artinya kuasa gurun pasir tidak berhasil menempel di diri kita.

Gaya hidup di gurun pasir mempengaruhi cara berpikir dan kultivasi spiritualitas manusianya yg tentu saja tidak compatible dengan life style manusia Indonesia pada umumnya. Kalau mengikuti petunjuk penghuni padang pasir, akhirnya kita akan terbuai untuk stop berpikir dengan alasan bahwa otak manusia terbatas. Pedahal yg terbatas kapasitasnya cuma otak manusia yg hidup di gurun pasir saja dan bukan di bagian dunia lainnya. Kita di Indonesia memiliki kapasitas otak yg jauh lebih oke dibandingkan dengan penghuni gurun pasir.


+

PERCAKAPAN 2: KEMERDEKAAN SPIRITUAL


T = Merdeka !

Happy Independence Day ya bang. Apa arti menurut abang ?

J = Hari Kemerdekaan tidak terlalu berarti bagi saya dalam tahun-tahun terakhir ini. Dulu saya selalu menyempatkan diri nonton upacara Hari Kemerdekaan di Istana Merdeka melalui TV, tetapi tidak lagi. Useless. Saya tahu ratusan orang yg hadir di sana adalah koruptor. Pejabat-pejabat kotor. Tahun lalu orangnya pernah hadir di acara serupa, dan tahun ini the person stays in the bui karena belangnya terbukti. Tetapi ratusan yg lain belangnya tidak terbukti walopun korupsi. Dan mereka duduk di tempat terhormat di upacara Hari Kemerdekaan di Istana Merdeka.

I am very cynical about the meaning of independence for Indonesia. Seharusnya kita sudah maju seperti India, Malaysia dan Singapura. Mereka dulu menjadi koloni dari Inggris, dan Indonesia menjadi koloni dari Belanda. Belanda itu kolonisator yg sangat tercerahkan, tidak jauh berbeda dari Inggris. Tetapi ternyata segalanya dibubarkan oleh pendahulu kita karena rasa rendah diri.

Soekarno membubarkan Uni Indonesia Belanda karena rasa rendah diri as well as ada issue Irian Barat yg masih tertinggal. Perang dingin waktu itu antara Blok Barat dan Blok Timur juga menjadi katalis sehingga Indonesia akhirnya berhasil merebut Irian Barat dengan memedi berupa persenjataan mutakhir dari Russia, plus tekanan Amerika Serikat yg ingin agar Indonesia tidak masuk ke blok Komunis dan tetap menjadi negara liberal.

Tetapi liberalisme kita berupa pemikiran bebas merdeka yg kita warisi dari Belanda sempat sedikit demi sedikit hancur lebur berantakan ketika Sukarno membungkam oposisi dan menjalankan Demokrasi Terpimpin which was nothing but autoritarianisme ala Sukarno. Masyumi dan PSI dibubarkan, tokoh-tokohnya ditangkapi. Pedahal mereka sohib dari the president sendiri. Ditangkap karena berani mengkritik the government, i.e. Yang Mulia Presiden Soekarno.

Lalu muncul era Soeharto yg dibangun dengan 1001 dusta yg diangkat dari neraka jahanam. Katanya ada kudeta PKI, pedahal most possibly itu cuma akal-akalan Soeharto saja agar Angkatan Darat bisa menduduki jabatan-jabatan strategis di semua jenjang pemerintahan, termasuk di BUMN. Ini era greedy go lucky. Yg greedy akan lucky. Saya lihat anak-anak mantan pejabat lembaga tinggi negara di masa Soeharto masih bisa hidup adil makmur dan gemah ripah loh jinawi sampe sekarang. Jadi mungkin bener juga pameo yg bilang bahwa hasil korupsi dan sejenisnya bisa menghidupi sampe tujuh turunan.

Pemikiran di Era Soeharto adalah prinsip "Trickle Down". Jadi, walopun kekayaan negara diselewengkan oleh para pejabatnya, bantuan luar negeri dicatut, dsb... dipercaya bahwa pada akhirnya akan terjadi tetesan ke bawah yg akan mengenai tangan rakyat kecil juga. Kalo ada menteri korupsi Rp 100 juta, misalnya. Kemudian Pak Menteri jajan ketoprak seharga Rp 5 ribu. Artinya sebagian dari uang korupsinya itu dipake buat jajan ketoprak sehingga bisa "menetes" ke bawah.

Tapi ternyata tidak menetes ke bawah melainkan terjadi pembusukan massal. Korupsi merajalela dari atas sampai bawah, tradisi mana masih berlangsung sampai sekarang. KPK itu basa basi doang, untuk membuat perasaan nyaman bahwa ada lembaga yg menangani korupsi. Pedahal korupsi yg tidak dikejar atawa yg bisa diselesaikan secara bawah tangan juga tidak terhitung. Pemberitaan hasil investigasi KPK cuma pucuk gunung es dari pelembagaan korupsi di Indonesia yg masih menduduki tempat sangat terhormat sebagai salah satu negara yg paling korup di dunia sampai saat ini.

T = Apakah kita sudah merdeka secara spiritual ?

Anda bertanya apakah kita sudah merdeka secara spiritual. Dan saya balikkan pertanyaan itu ke anda, apakah anda berpikir kita sudah merdeka secara spiritual kalau masih harus membahas banyak hal dari sudut pandang agama ? Ketika kita masih menghitung waktu puasa, waktu sembahyang, jumlah zakat, dsb... maka artinya kita belum bebas merdeka. Kita masih terikat kepada kuasa gurun pasir. Ketika kita takut membuka penutup tubuh kita sendiri di kolam renang umum dengan alasan Allah SWT mengharamkan, maka artinya kita belum merdeka.

Tinggalkan saja semuanya daripada capek ngurusin segala macam ayat tentang hal tetek bengek dan preseden yg sudah tidak relevan lagi itu. Eropa Barat sudah sejak ratusan tahun lalu membuang jauh-jauh ke tong sampah segala hukum-hukum agama dan dalil-dalilnya. Tidak usah dibicarakan lagi, tapi langsung dibuang saja. Itu cara paling efektif untuk menjadi bangsa yg modern. Eropa Barat sudah memperlihatkannya. That's the only way to do it.

We shall lose nothing by getting rid of those religious laws and thinkings. Tidak rugi malahan untung karena kita akan menjadi orang bebas merdeka secara spriitual. Merdeka secara spiritual artinya kita akan menjadi orang biasa-biasa saja, kita tidak akan sesumbar tentang Allah yg juga cuma hasil fantasi kita saja, kita tidak akan menginginkan dibilang sebagai orang mukmin, dan kita juga tidak akan perduli dibilang sebagai orang kafir. Such terms have nothing to do with us.

Mereka yg masih menjadi budak dari kuasa gurun pasir, on the other hand, selalu akan berbicara tentang sembahyang, zakat, ibadah, amal, sorga, neraka,... pahala. Kafir dan mukmin. Ini semua adalah istilah-istilah yg dipakai untuk menjerat leher kita agar menjadi manusia yg terbelenggu seumur hidup sampai mati. Kita akan bisa disetir dengan mudahnya atau paling tidak bisa dibuat histeris dengan segala macam issue, dari pemakaian jilbab yg konon sangat diridhoi Allah sampai makanan mengandung babi yg konon bisa bikin orang masuk neraka.

Kalau masih seperti itu berarti manusianya belum merdeka. Mereka yg seperti itu bukan manusia merdeka, melainkan budak agama, in this case budak dari kuasa gurun pasir because the agama berasal dari gurun pasir.

You know what, kalau bertemu dengan orang seperti itu biasanya saya cuma akan tertawa saja. Jadi, orang semacam itu akan berkhotbah tentang "Agama Allah" (dalam tanda kutip), dan bahwa kita harus takwa kepada Allah, harus begini, harus begitu. The kata kunci is "harus".

Pedahal, kalau kita sudah bebas merdeka secara spiritual, kita tidak akan berbicara tentang keharusan ini atau itu. Tidak ada yg mengharuskan kita untuk puasa atau sembahyang kecuali kita sendiri yg mau. Dan segala macam khotbah tentang keharusan itu bisa kita buang saja ke keranjang sampah, karena kita tahu bahwa mereka bukan untuk kita melainkan untuk orang yg masih mau menjadi budak.

The key word untuk menjadi manusia bebas merdeka secara spiritual is to think. Berpikir menggunakan otak. Kalau kita mau berpikir, maka kita akan bisa tahu bahwa segala macam khotbah itu cuma akal-akalan saja agar kita tetap menjadi budak, dan mereka yg duduk di organisasi kegamaan itu tetap menjadi tuan. Pedahal kita semuanya adalah manusia merdeka.

Kemerdekaan, secara politik kemasyarakatan maupun pribadi individual merupakan suatu keputusan. Yg satu diputuskan bersama, dan yg satu lagi diputuskan secara pribadi per pribadi. Kita semua cepat atau lambat harus memutuskan apakah masih tetap mau menjadi budak dari kuasa gurun pasir atau mau menjadi tuan bagi diri kita sendiri secara spiritual.

The answer is up to us. Kita mau yg mana ?


+++

NOTE 93: Compang-Camping


Friends,

Saya bingung ada yg minta maaf karena Ramadhan sebentar lagi tiba. Emangnya salah apa, ketemu aja belom pernah, dan I am not sexually attracted to the person. Biarpun minta maaf tidak akan mengubah my opinion of him/her karena hati saya sudah tertambat pada seseorang yg memakai agama sebagaimana layaknya pake sepatu which is diinjek aja. Mustinya emang begitu.

Agama is sepatu kita, pakenya harus diinjek-injek sambil jalan.

Kalau the sepatu tidak diinjak maka kita tidak akan bisa jalan. Kita akan diam saja dan merenung: Oh sepatu, betapa indahnya engkau, tanpamu aku tidak akan bisa jalan, denganmu aku akan bisa melanglang buana kemana-mana, even dari Kutub Utara sampe Kutub Selatan.

Tetapi the shoes tetap akan diam saja. Persis seperti ketika kita mengajak bicara agama yg akan selalu diam seribu bahasa betapapun dipuja-puji setinggi langit.

Sebagai perangkat eksternal dari tubuh manusia, agama memang harus dipakai. Kalau diumpamakan sebagai sepatu maka dipakainya harus diinjak. Kalau tidak diinjak maka tidak akan bisa jalan. Sayangnya banyak orang yg menunjung sepatu itu tinggi-tinggi di atas kepala mereka. Katanya itu sepatu suci sehingga tidak boleh diinjak, tidak boleh dipakai.

Sepatu kok dijunjung di atas kepala ? Kalau dijunjung di atas kepala berarti kitalah yg akan menjadi budak dari sepatu itu. Sepatu akan menjadi tuan dan kita menjadi hambanya. Bukan sepatu menjadi perangkat bagi kita, kita malahan menjadi hamba sahaya dari sang sepatu. Kemana-mana kita akan membanggakan sepatu kita yg menurut kita begitu indahnya, diturunkan oleh Allah SWT, begitu suci dan mulia sehingga harus selalu dijunjung di atas kepala.

Can you imagine, beban hidup kita sudah begitu banyak, tetapi kita dengan mantaf-nya menjunjung sepatu kita tinggi-tinggi di atas kepala karena kita dijanjikan oleh pabrik pembuat sepatu bahwa kalau sepatu itu bisa kita angkat terus kemana-mana dengan takwa seumur hidup, maka kita akan masuk ke dalam Sorga ?

Sorga para pembuat sepatu ?

Ada pula seorang teman yg meng-ibaratkan agama sebagai underwear atawa celana dalam yg gak perlu dipamerin. Kalo gak pake celana dalam jalan akan semriwing, katanya. Hmmm,... good point, said I to the friend.

Cuma dia belom tau aja bahwa saya pernah eksperimen jalan-jalan tanpa celana dalam dan itu oke saja. Rasanya ringan en lucu. Asal tidak ada makhluk imoet imoet alias very cute, it's ok untuk jalan-jalan without celana dalam. Kalo ada makhluk yg membuat saya tertarik secara seksual barulah jalan-jalan without underwear akan menjadi masalah karena my burung akan mulai bersiul-siul.

Agama sebagai sepatu dan celana dalam adalah analogi dari pengertian sesungguhnya tentang agama. Bukan untuk dipamerkan tetapi untuk dipakai. Analogi lainnya adalah agama sebagai pakaian. Gunanya ya untuk dipakai saja dan bukan untuk dipuja-puji setinggi langit.

Kalau mau dipakai bisa, dan kalau tidak mau dipakai juga bisa. Bisa disimpan saja, bisa dijual ke tukang loak, bisa disumbangkan kepada anak yatim, bisa dibuang. Dan itu bisa saja karena kita memiliki banyak pakaian yg bisa kita pakai berganti-ganti.

Agama is sepatu, celana dalam or pakaian. Gunanya untuk dipakai supaya kita tidak telanjang, supaya kita bisa jalan kemana-mana, dan supaya kita bisa action juga. Waktu action, kalo bajunya bagus maka orang akan senang melihatnya. Kalo bajunya compang camping, ngeliatnya risih juga. Tapi biasanya kita akan diam saja karena orang yg bajunya compang camping itu justru yg paling sombong.

"Baju saya asalnya dari Allah SWT, dan ini yg terakhir dan sempurna," begitu kata orang itu dengan pongahnya.

Dia merasa baju orang lain itu asalnya dari Syaiton Zahanam dan jelek luar biasa. Pedahal yg orang lain pakai adalah baju-baju import dari New York, Tokyo, Paris,... dan berbagai pusat kegiatan kafir lainnya.

Sebenarnya baju compang camping dari orang itu bisa dibuang saja dan orangnya akan bisa memperoleh baju lebih bagus dari orang lain yg kasihan melihatnya. Minta dari saya juga bisa, it's free. Tapi orang itu akan bertahan bahwa dirinya akan masuk ke dalam Sorga, in this case Sorga pembuat baju.

Ada Sorga pembuat sepatu, ada Sorga pembuat underwear, dan ada Sorga pembuat baju. Dan para pembuat sepatu, underwear dan baju ini akan selalu khotbah bahwa produk mereka tidak boleh dipakai. Dan harus selalu dijunjung tinggi di atas kepala. Kalau bajunya dipakai sebagaimana layaknya baju asli, maka akhirnya akan kelihatan belangnya, yaitu compang camping.


+++

NOTE 94: Ada Iblis dan Jin


PERCAKAPAN 1: ADA IBLIS DAN JIN


T = Om,

Liat thu, om. Acara sulap the Master diharamkan sama MUI karena DIDUGA menggunakan bantuan iblis dan jin. Katanya yg nuntun juga haram.

Huff... Picik banget pikiran mereka :-(..

J = Kalau tidak picik namanya bukan MUI.

For your information, MUI memang harus mengeluarkan fatwa-fatwa bodoh, semakin bodoh semakin oke because MUI memang mendapat mandat dari Allah Ta'alla untuk membodohi masyarakat Indonesia. Semakin bodoh masyarakat, maka semakin senanglah Allah, dan members dari MUI akan mendapat ganjaran berupa tempat yg layak di sisi-Nya kalo mati nanti.

Iblis dan Jin itu adanya di dalam pikiran kita saja. Kalau kita berpikir ada, maka adalah mereka. Dan adanya di dalam pikiran kita sendiri saja. Kita yg menciptakannya. Pedahal sebenarnya tidak ada. Members MUI yg bilang ada Jin dan Iblis di acara the Master menciptakan makhluk-makhluk itu di dalam pikiran mereka sendiri. Saya pikir malahan mungkin Iblis dan Jin itu adalah mereka yg duduk di MUI. Mereka yg bilang pluralisme haram kemungkinan besar adalah Iblis dan Jin yg asli, walaupun bentuknya manusia biasa.

Sulap the Master itu sendiri tidak apa-apa. Kita semua tahu bahwa sulap menggunakan berbagai macam tricks as well as kekuatan pikiran manusia. Tricks dan kekuatan pikiran inilah yg dibilang sebagai Iblis dan Jin oleh manusia-manusia yg bodoh as well as yg mau membodohi orang-orang lainnya.

Pedahal Iblis dan Jin tidak ada, yg ada cuma pikiran kita belaka.


+

PERCAKAPAN 2: AGAMA BISA GAGAL


T = Apakah penerapan beragama (Islam) di Indonesia bisa dikatakan gagal, Mas Leo ?

J = Tidaklah. Indonesia kan bukan Islam, Indonesia ini majemuk, bhinneka, plural. Kalau masih berantakan sampai sekarang, maka semuanya memiliki andil. Penerapan beragama Islam merupakan urusan pribadi per pribadi. Karena pribadinya masih tercengkeram oleh kuasa gurun pasir dan tidak bisa berpikir rasional, maka akhirnya kelakuannya terpengaruh. Sedikit sedikit akan histeris. Mendengar issue minyak babi langsung menjerit-jerit seolah-olah akan masuk Neraka zahanam kalau tersentuh oleh minyak babi. Pedahal kemungkinan besar babi lebih suci dibandingkan dengan mereka yg bilang pluralisme haram. At least babi tidak bisa jadi teroris.

So, segalanya itu ada di dalam pikiran belaka. Kalau kita mau menyalahkan Islam juga bisa. Jelas penganut agama yg paling tidak tercerahkan adanya di dalam Islam. Satu dunia sudah tahu itu, dan walaupun dicoba untuk ditutupi tidak akan ada gunanya. Makanya saya selalu bilang bahwa agama cuma tempelan belaka, dan tidak perlu mempengaruhi manusianya. Manusia bisa jadi oke, walaupun agamanya Islam. Yg amburadul itu Islam sebagai institusi, dan bukan manusia-manusianya. Manusianya banyak juga yg oke dan tidak terbawa-bawa, segila apapun MUI dan orang-orang fanatik itu berkiprah.

T = Mayoritas penduduk Indonesia khan beragama Islam tapi koq banyak koruptor, perselingkuhan dan pertikaian, plus pembunuhan / terorisme ?

J = Saya melihat bahwa dibandingkan dengan agama-agama lainnya, Islam lebih banyak mengajarkan kemunafikan. Agama Islam harus dipuji setinggi langit seolah tidak ada salahnya. Pedahal banyak salahnya. Agama yg mengajarkan pelecehan HAM wanita kok dianggap bener, ya gak ? Tetapi syukur alhamdulilah kita selalu bisa dimaafkan setiap tahun. Caranya mudah saja, which is korupsi sebanyak-banyaknya sepanjang tahun except di bulan Ramadhan. Selama Ramadhan kita harus berpuasa dan setelah itu bermaaf-maafan. Setelah bermaaf-maafan korupsinya juga akan terhapus di catatan Allah, dan nanti kalo orangnya mati bisa masuk Sorga juga.

T = Dan kalu secara global banyak negara-negara yang disebut negara Islam juga saling berperang.

J = Biarin aja, urusan orang. Islam itu gunanya cuma untuk disohorkan sebagai agama rahmatanlil alamin as well as yg terakhir dan sempurna. Kalau disejajarkan dengan agama-agama lainnya, maka Islam harus mendapat tempat paling terhormat sebab asalnya dari gurun pasir Arabia yg sampai sekarang masih hidup di zaman jahilliyah. Wanita-wanita Arabia sampai saat ini masih dibungkus rapet dan diperlakukan sebagai benda milik pria. Pada pihak lain, agama-agama lain budayanya jauh lebih tinggi dan beradab, karenanya harus direndahkan oleh Islam dengan alasan bahwa yg bisa masuk Sorga cuma yg agamanya Islam. Yg agamanya lain akan masuk Neraka.


+

PERCAKAPAN 3: EMPAT TAHUN MENCERMATI


T = Bung Leo,

Empat tahunan mencermati tulisan-tulisan sampeyan di milis Spiritual-Indonesia, mengkaji sebisa-bisanya, menikmati sebisa-bisanya.

J = That's great, then ?

T = Tiba-tiba tadi ingat percakapan tokoh Ki Lohcaya di dalam Serat Darmoghandul saat mendebat Sunan Bonang yang bikin kerusakan di Tanah Kediri. Juga percakapan Ki Sabdo Palon saat ingetin Prabu Brawijaya waktu mau ninggalin budi leluhur yang luhur ke belief system asing. Thanks saja untuk semuanya.

J = Thanks juga.

T = Paling ngga untuk satu hal bahwa Gusti Allahku pengasih, tidaklah horor... so what ? (Leo mode is on). Hahaha... I luv u full.

J = I love you full, too (Mbah Surip mode is on).


+

PERCAKAPAN 4: KETEMU DIRI KITA


T = Mas Leo yang baik,

Anda adalah inspirasi saya dalam berkarya. Dan saya adalah buah anda dari pohon yg telah anda tanam.

J = Kapan tanamnya ?

T = Entah, saya buah yg baik atau bukan. Apa yang ada dalam pemahaman tentang hakikat kehidupan dan spiritual dari anda,... pas banget buat saya dan itulah mengapa saya cocok dengan tulisan-tulisan anda.

J = I'm glad you did like my writings.

T = Terima kasih mas. Teruslah berkarya untuk menemukan anak-anak hilang itu.

J = Anak-anak itu tidak hilang beneran, mereka cuma merasa diri hilang saja. Nanti juga ketemu. Ketika kita tidak lagi merasa diri kita hilang, maka artinya kita sudah ketemu. Ketemu diri kita sendiri saja.


+

PERCAKAPAN 5: DIALOG DIRI SENDIRI


T = Note Pak Leo yang gurun pasir bagus. Tetapi saya tidak mau mengingat dan menyadari diri saya sebagai korban cengkeraman gurun pasir, pilihan saya untuk menjadi budak pikiran, yaitu pikiran tentang Tuhan adalah pilihan saya, walaupun tentu saya meyakininya, bukan memikirkannya dengan murni logika.

Saya hanya nggak sanggup membayangkan, betapa gersangnya hidup di gurun pasir seperti yang Pak Leo jalani saat ini. Pak Leo lah yang mengajak manusia untuk masuk ke gurun pasir yang lain: Gurun pasir materialisme. Jangan menghakimi pilihan orang Pak Leo. Mengajak orang merenung adalah sangat bagus -- mengajak orang bertindak arif. Tapi menghakimi pilihan orang adalah sesuatu yang sering dilakukan remaja dan anak kecil -- sangat saya sayangkan, untuk seorang dengan pencapaian seperti Pak Leo.

J = Anda sedang berdialog dengan diri anda sendiri dan bukan dengan saya.

Segala bayangan yg anda peroleh itu merupakan persepsi yg anda bentuk di dalam pikiran anda sendiri. Anda berpikir seolah-olah berdialog dengan saya, pedahal saya tidak berdialog dengan anda. Anda cuma berdialog dengan diri anda sendiri.

T = Yah, tapi apakah saya harus berharap banyak ? Cukuplah kita tidak merugikan yang lain maka itu menjadi sesuatu yang selayaknya diterima.

J = Yg ini merupakan salah satu hasil pemikiran anda juga. That's good, tidak ada yg salah.

T = Silahkan Pak Leo mencari kebahagiaan di Gurun Pasir ciptaan Pak Leo sendiri.

J = Anda mengkonsepsikan "saya" (dalam tanda kutip), pedahal yg anda konsepkan cuma sesuatu yg adanya di dalam pikiran anda sendiri. Apapun yg anda pikirkan tentang saya adalah hasil pikiran anda sendiri saja. Valid saja buat anda. Dan tentu saja hal itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan saya. Kegunaan dari notes saya cuma seperti itu, semacam alat bantu agar mereka yg tertarik bisa mengadakan dialog dengan dirinya sendiri. Bukan dengan saya.

Kalau notes yg saya tulis bisa berbicara kepada kesadaran anda, berarti diri anda sendirilah yg menginginkan adanya perubahan. Dan yg bisa melakukan perubahan itu juga cuma anda sendiri saja. Bisa saja muncul suatu pemikiran tiba-tiba di dalam kepala anda yg tadinya tidak pernah anda pikirkan. Bisa saja anda tiba-tiba melihat sesuatu di dalam tulisan saya sehingga yg tadinya anda anggap wajar saja akhirnya anda sadari sebagai hal yg tidak wajar. Untuk menjadi wajar kembali akhirnya anda merasa harus memeras pikiran.

Tetapi itu pilihan yg anda ambil, dan tidak ada hubungannya dengan saya. Anda cuma berdialog dengan diri anda sendiri dengan mengambil figur "saya" (dalam tanda kutip) sebagai rekan dialog. Pedahal saya tidak berdialog dengan anda. You are only dialoging with yourself. Anda berdialog dengan diri anda sendiri saja. Dan itu tidak salah bukan ?


+++

NOTE 95: Allah Berubah Pikiran


PERCAKAPAN 1: ALLAH BERUBAH PIKIRAN


T = Dear Mas Leo,

Lately, saya selalu menunggu notes anda muncul. Bila sehari tidak ada saya kangen berat gitu. Rasanya something happens in my mind after reading your notes. Mirip racun yg menetralkan keracunan saya akan konsep-konsep ketuhanan.

Btw, beberapa notes anda sepertinya hanya menghajar mereka yg terperangkap kuasa gurun pasir. Ok sih, tetapi bagaimana dengan mereka yg tercengkeram kuasa gelap lainnya semisal kuasa sungai Gangga, kuasa Roma, kuasa Barat dll ? Berikan mereka pukulan yg sama kerasnya biar ego mereka tidak tumbuh karena senang lawan mereka (kuasa gurun pasir) ditelanjangi habis-habisan oleh notes anda.

J = Kuasa gurun pasir sedikit banyak mencengkeram kita semua, termasuk saya juga.

Can you believe it, masa saya sampai pernah percaya bahwa berpuasa itu ibadah ? Pedahal ibadah kepada siapa ? Kepada Allah? While, as a matter of fact, puasa berkala memang baik bagi kesehatan kita. Dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan agama kecuali bagi mereka yg masih mau pikirannya tergantung kepada perkataan para ulama.

Ulama bilang pahala kita bertambah kalau kita puasa di bulan Ramadhan. Pahala kita bertambah kalau kita sembahyang. Pahala kita bertambah kalau kita berderma. In the end, kita seperti ngumpulin pahala buat masuk Surga. Pahala is tabungan buat beli tiket masuk Surga.

Tapi akhirnya saya sadar bahwa ternyata saya dibohongi. Ternyata itu semua akal-akalan dari institusi agama dan perangkatnya berupa belief systems. Gurun pasir is agama Yahudi, Nasrani dan Islam. Dan bukan cuma Islam saja. Agama-agama Timur Tengah boleh bilang semuanya agama gurun pasir. Semuanya aslinya mengharamkan babi dan mewajibkan sunat. Yahudi, Nasrani awal dan Islam sama-sama mengharamkan babi dan mewajibkan sunat bagi pria dengan alasan Allah yg suruh. Pedahal Allah bisa berubah pikiran juga.

Kalau kita berubah pikiran maka Allah berubah pikiran.

Contoh: Daging babi yg aslinya haram buat orang Yahudi akhirnya menjadi halal buat pengikut Nasrani. Pedahal ayat yg bilang babi itu haram jadah masih ada di kitab suci yg digunakan oleh orang Nasrani juga. Adanya di dalam hukum-hukum yg dikenal sebagai Taurat Musa. Musa ini seorang tokoh mitologis yg dipercaya memberikan hukum-hukum dari Allah untuk bangsa Yahudi.

Tetapi ribuan tahun setelah Musa menutup mata, seorang murid Yesus yg bernama Petrus tiba-tiba tertidur setelah sembahyang lohor. Tertidurnya di atap rumah di Palestina. Dalam mimpinya dia melihat ada berbagai macam hewan yg diharamkan oleh Allah dibawa turun ke hadapannya di atas selembar kain yg dibentangkan. Presumably ada juga hewan babi yg status up to date-nya haram jadah saat itu. Lalu Petrus mendengar suara yg bilang something like:

"Apa yg telah diciptakan Allah halal untuk dimakan."

Dan itulah asal-usulnya sehingga babi menjadi salah satu menu santapan orang Nasrani sampai sekarang. Jadi, Allah bisa berubah pikiran juga. Apa yg Allah bilang kepada Musa kemudian dicabut lagi oleh sang Allah. Allah muncul kepada Musa dalam penglihatan atau pemikiran, dan Allah muncul di Petrus berupa suara: Makanlah !

Sunat yg diwajibkan oleh Allah juga akhirnya dianulir sendiri. Oleh Allah juga. In this case Allah berbicara melalui sekumpulan orang yg berembuk di Yerusalem tentang status titit orang-orang yg percaya kepada Yesus dan tidak disunat. Tidak disunat karena mereka bukan orang Yahudi. Pedahal Yesus itu Yahudi dan his titit disunat. Akhirnya dirembukkanlah issue sunat or not, dan ternyata berhasil dicapai kesepakatan bahwa hukum potong ujung penis tidak berlaku bagi pengikut Yesus yg bukan orang Yahudi. Dua contoh di atas memperlihatkan bahwa apa yg kita bilang Allah suruh ini atau suruh itu merupakan sesuatu yg munculnya di dalam pikiran kita saja. Konsep saja.

Penglihatan yg dialami oleh Musa akhirnya ditulis. Ditulisnya ratusan tahun setelah Musa hidup. Kita sendiri tidak bisa membuktikan secara pasti bahwa Musa benar ada. Kemungkinan Musa cuma seorang tokoh mitologis saja yg dipercaya oleh suku-suku Ibrani sebagai orang yg membawa hukum-hukum dari Allah. Dan kepercayaan semacam itu sah saja.

Agama selalu bekerja seperti itu; bermula dari adanya orang-orang tertentu yg menciptakan mitos. Mitos bisa berupa datangnya malaikat Jibril membawa pesan dari Allah Remotullah. Bisa berupa Yesus yg mengaku sebagai anak dari Allah. Semuanya mitos belaka dan tidak ada salahnya.

Yg salah kalau kita tercengkeram oleh "kuasa gurun pasir" (dalam tanda kutip). Kuasa gurun pasir adalah sikap yg percaya mutlak bahwa kita tidak boleh menggunakan otak kita karena segalanya telah diberikan oleh Allah melalui para nabinya. Pedahal kisah para nabi itu juga mostly mitos saja. Terjadinya ribuan tahun lalu, dan isinya bermacam-macam yg belum tentu relevan dengan kehidupan kita masa kini.

Daud membantai orang atas nama Allah, misalnya. Dan Allah di situ tertawa ha ha ha... Malah menjanjikan bahwa Dinasti Daud akan bertahan selama-lamanya.

Tetapi yg dituliskan itu adalah pemikiran dari si manusia sendiri. Pemikiran dari Daud yg berdialog dengan Allah yg ada di dalam pikirannya sendiri. Allah itu cuma konsep yg ada di kepala Daud. Tetapi Daud tidak mengerti itu, dia pikir bahwa benar ada Allah, ternyata cuma konsep saja. So,... kita sekarang sudah mengerti bahwa apa yg kita sebut sebagai Allah ternyata cuma suatu konsep yg berada di dalam pikiran kita. Kita ajak Allah berdialog. Kita sembahyang, mengumpulkan pahala, etc... Pedahal kita cuma berdialog dengan kesadaran di diri kita sendiri saja.

Pengertian di atas sangat basic bagi perjalanan spiritual seorang manusia. Kalau manusianya masih bertahan mati-matian bahwa benar ada Allah yg datang ke nabi-nabi itu, maka berarti manusianya masih berada di level rendah. Level syariat. Ini tingkat terbawah dalam spiritualitas manusia. Dan tidak salah juga karena itu hidup dia sendiri. Sayangnya, manusia yg spiritualitasnya di level bawah ini merasa bahwa dia sudah memegang rahasia alam semesta karena mengikuti "petunjuk" (dalam tanda kutip) yg diberikan oleh Allah.

Petunjuk itupun, kalau mau diteliti, merupakan hasil pemikiran dari manusia juga. Berbagai macam orang memiliki vested interests di dalam agama. Demi kekuasaan, demi uang, demi penggalangan tenaga manusia. Dan pemikiran manusia-manusia yg memiliki vested interests itu dibakukan dalam ajaran agama. Kita yg spiritualitasnya sudah jauh lebih dewasa tentu saja tahu itu.

Kita tahu bahwa puasa di bulan Ramadhan dan sholat lima waktu merupakan metode ampuh untuk mengontrol populasi. Kalau masyarakat bisa diyakinkan bahwa apa yg kita ajarkan berasal dari Allah dan mempraktekkannya dengan bukti puasa di bulan Ramadhan dan sholat lima waktu, maka berbagai kemungkinan lainnya akan terbuka bagi kita. Kita bisa minta untuk dipilih menjadi pemimpin. Kita bisa menggerakkan massa untuk mencaci-maki Amerika dan Israel, misalnya. Kita bisa membuat Bank Syariah. Bisa menikahi empat wanita sekaligus. Bisa saja.

Kuasa gurun pasir adalah yg ngotot mempertahankan bahwa segalanya berasal dari Allah, pedahal semuanya berasal dari manusia biasa-biasa saja, yg tidak ada bedanya dengan anda dan saya. Saya tidak bilang bahwa kuasa gurun pasir adalah kuasa "gelap" (dalam tanda kutip). Tidaklah. Kalau dilihatnya siang hari seperti sekarang, tentu tidak gelap bukan ?

Yg jelas, sebagai manusia yg berniat menapaki spiritualitas yg asli, kita sudah mengerti bahwa Allah bisa berubah pikiran. Allah yg berbicara kepada Musa tidak sama dengan Allah yg berbicara kepada Petrus. Alalh yg berbicara kepada anda tidak sama dengan Allah yg berbicara kepada saya. As a matter of fact, Allah berbicara berbeda-beda, unik. Allah berbicara kepada tiap orang sesuai dengan kebutuhannya.

Allah cuma konsep saja yg kita gunakan untuk dialog dengan diri kita sendiri. Itu pengertian yg paling asli dan bebas merdeka.

Aliran-aliran keagamaan lainnya seperti Hindu dan Buddha lebih mengerti apa yg saya tuliskan. Mereka tahu bahwa ada kesadaran lebih tinggi yg bisa berbicara langsung kepada manusia. Tidak ada pemaksaan untuk "beriman" (dalam tanda kutip) seperti dipraktekkan oleh agama-agama Semit yg berasal dari gurun pasir. Yahudi, Nasrani dan Islam termasuk agama-agama gurun pasir karena mengharuskan syahadat dan syariat. Untungnya sebagian besar dunia Nasrani dan Yahudi sudah tercerahkan. Dan sekarang boleh bilang kita satu dunia bersatu membantu Islam untuk keluar dari bawah tempurung.

Cara saya cuma bilang bahwa kitab suci itu buatan manusia, syariat itu buatan manusia, segala macam syariat tentang ibadah, puasa, zakat, qurban, haram halal, sunat, jilbab, etc... merupakan buatan manusia. Karena buatan manusia maka bisa kita ubah. Ketika kita ubah maka kita bilang bahwa Allah berubah pikiran.


+

PERCAKAPAN 2: MASIH KETINGGALAN JAUH


T = Kalu aku bisa menyimpulkan bahwa argumen yang Mas Leo tawarkan itu adalah soal agama Islam lebih tinggi derajatnya daripada agama lain, but yang aku concernkan adalah bahwa menurut fakta di lapangan bahwa agama itu bukanlah OBAT AMPUH untuk MEMBAIKKAN MORALITAS MANUSIA.

J = Saya terkadang menulis dengan gaya sarkastik. Dibandingkan dengan agama lain maka Islam derajatnya lebih "tinggi" (dalam tanda kutip). Yg bilang seperti itu adalah mereka yg fanatik Islam dan menjunjung tinggi agama di atas kepala mereka. Benar lebih tinggi bukan ? Lebih tinggi karena selalu dijunjung di atas kepala.

T = Kalu menurut dakoe nie kita harus lebih honest melihat kenyataan. Kita harus berani ngomong kalu penerapan agama itu tidak bisa membaikkan moralitas manusia. Setuju Gak ?

J = Setuju.

Indonesia ini bukan kekurangan agama melainkan kelebihan. Agama di Indonesia sudah overdosis sehingga manusia menjadi keracunan. Kita terbelenggu oleh cara berpikir mereka yg hidup sebelum kita dan sumpah mati bahwa benar ada Allah yg memberikan kitab suci melalui Jibril, bahwa ada syariat yg harus diikuti kalau mau masuk ke dalam Surga. Ini semuanya pembodohan massal dan tidak membawa perbaikan moral. Yg ada justru pembusukan moral. Di mulut bilang demi Allah, tetapi tetap korupsi juga. Allah is semacam jajanan di Indonesia. Setiap orang bisa beli di warung dan menggunakannya. Just say it: demi Allah. Very easy.

T = Yang baik itu kalu orang sudah berkesadaran. Apapun kendaraan agama mereka kalu orangnya pingsan terhadap maksud dari dilahirkannya agama itu sendiri... yaa sama juga bo’ong.

J = That's what I have been saying until now. Kesadaran,... itu yg penting. Kita semua memiliki kesadaran yg bisa dipakai untuk berpikir. Agama itu buatan manusia, bisa kita ubah. Alalh saja bisa kita bikin, kenapa tidak bisa kita ubah ?

Yg membikin dan mengubah Allah adalah kita sendiri. You, me, and everybody else. The problem is, ada yg sudah sadar bahwa kita sendirilah yg membuat Allah, dan ada yg bilang bahwa Allah yg membuat dirinya. Pedahal sebenarnya kitalah yg membuat Allah. Kita konsepsikan ada Allah yg menciptakan alam semesta dan segala isinya. Konsep itu dari kita, kita yg buat. Lalu kita bilang bahwa the Allah menurunkan syariat untuk dijalankan dengan susah payah oleh manusia supaya masuk Surga. Pedahal the syariat itu juga kita sendiri yg buat. Kita yg bilang seperti itu.

T = Topografi agama di Indonesia itu harus dilihat jelas ya khan. Meby kalu dikatakan gagal 100%, musti banyak yang ga terima. Tetapi meby kalu kita bisa liat indikator dari moralitasnya... yaah we can see ourselves-lah, Indonesia urutan ke berapa soal korupsi dari negara-negara di dunia ?

J = Indonesia termasuk ranking teratas sebagai negara terkorup di dunia. Mungkin urutan ketiga atau keempat, I'm not sure. Dan itu atas ridho Allah.

T = Departemen Agama urutan ke berapa soal korupsi di Indonesia tercinta kita ini… nah itulah indikatornya.

J = Departemen Agama sangat tersohor sebagai salah satu departemen terkorup di Indonesia, kalau bukan yg terkorup. Dan itu atas ridho Allah juga.

T = So, meby penerapan agama itu gagal 85-90% , yang 10 % itu buat orang-orang yang bermoral baik setelah beragama. Bagaimanapun, mau tidak mau, tidak bisa lepas dari Islam yang menjadi sorotan, karena mayoritasnya beragama Islam getho loh…

J = Kalau saya pura-pura bodoh, maka saya akan selalu menyalahkan para oknum. Yg salah oknumnya dan agamanya tetap benar. Kalau saya mau jujur, maka saya akan bilang bahwa ini semua disebabkan oleh terlalu banyaknya dosis agama di Indonesia.

T = Harusnya MUI itu lebih mementingkan kategori korupsi. Mana yang masih halal dan mana yang sudah haram, termasuk juga fee / komisi yang halal dan komisi yang haram, daripada hal-hal yang ga krusial diurusin ya khan ?

J = Bagi MUI hukumnya haram untuk bilang bahwa korupsi haram. Kalau korupsi diharamkan, maka pemasukan lembaga-lembaga agama akan berkurang. Don't you know bahwa setiap koruptor pasti akan menyumbang lembaga agama as well as anak yatim ? Korupsi yg disumbangkan sebagian demi agama akan bisa menyogok Allah sehingga mau menerima sang koruptor di sisinya kalo mati nanti.

T = So, kalu menyangkut organisasi apalagi, well cuman ada tiga kepentingan or trinitas dalam orang berorganisasi: politik / kekuasaan, agama, dan sosial – ekonomi. Itu juga menurutku dah jauh dari hakekat kebebasan sebagai manusia. Mereka jadi terikat dengan peraturan organisasi. Dan apalagi mau disetir oleh kepentingan individu yang punya hajat mendirikan organisasi itu sendiri. Koq mau yak ?

J = Mau ajalah. Selama ribuan tahun agama telah membuktikan dirinya sebagai penggalang dana dan tenaga yg paling unggul. Tidak terhitung banyaknya manusia yg mau disetir oleh agama. Mau melakukan apa saja karena dijanjikan Surga.

Untungnya masyarakat maju sudah meninggalkan agama. Agama Nasrani boleh bilang sudah ditinggalkan di negara-negara maju di Eropa Barat, Amerika Utara dan Australia. Yg penting bagi mereka bukanlah agama melainkan pemerintahan bersih, keadilan sosial, hak azasi manusia,... termasuk di sini kebebasan berekspressi, kebebasan beragama, kesetaraan gender dan kesempatan sama bagi semua manusia tanpa diskriminasi.

Kita di Indonesia masih ketinggalan jauh.


+++

NOTE 96: Have a Nice Phony Ramadhan!


T = Dear Mas Leo,

Saya lagi muak nih sama 'atmosfir' sekarang yang dengan mudahnya orang bicara/ menulis mohon maaf lahir-bathin (most of them very shallow to me). Kenapa mereka bisa berpikir kalo segala kesalahan mereka terhadap sesama manusia ataupun terhadap mahluk hidup lainnya bisa otomatis terhapuskan simply karena mereka akan melakukan ibadah tertentu ?

J = Biarin aja, urusan orang.

T = Orang ini terpuruk Mas Leo, and the saddest part is, mereka sudah merasa cukup ! I've been there and I know how it felt like, dulupun aku pernah merasakan hidup as a 'hamba'. Menjalankan perintahNya, menjauhi laranganNya. Sampai akhirnya saya menyadari, beberapa perintahNya menyakiti perasaan orang yang berbeda, orang yang memilikiNya yang berbeda, dengan satu set perintah dan larangan yang berbeda pula.

J = Kalau sudah sadar artinya bagus, and then ?

T = I'm also sick of reading comments from your notes yang mostly isinya kopian dari textbook, ajakan untuk dialog lintas-agama, mencoba untuk membenarkan, etc.

J = Komentar di notes saya isinya "dialog" (dalam tanda kutip).

Ini dialog di dalam diri orang itu sendiri. Kalau orangnya sudah sadar, maka akan terlihat di tulisannya. Kalau orangnya masih terbutakan, itu juga akan terlihat di tulisannya. Mereka melakukan dialog dengan diri mereka sendiri saja, dengan persepsi (cara pandang) mereka sendiri.

Persepsi orang selalu bergerak dalam proses. Dari tidak oke menjadi lebih oke. Dari lebih oke menjadi paling oke. Yg paling oke itu yg tidak perduli lagi orang lain mau berpendapat apapun. Pendapat apapun merupakan pendapat thok. Dan itu adanya di dalam pikiran orang lain, dan bukan di dalam pikiran kita. Pikiran orang, persepsi orang, hidup orang,... semuanya ada di luar diri kita. Dan tidak ada hubungannya dengan kita.

So, apapun yg mau orang lain bilang tentang kita merupakan "milik" (dalam tanda kutip). Milik orang itu sendiri dan bukan milik kita. Kalau miliknya itu isinya pendapat klise, ya biar sajalah. Itu hidupnya sendiri bukan ? Kalau ternyata pendapat klise itu nyaman bagi orangnya, biar sajalah. Kalau orang itu tidak nyaman dengan pendapatnya sendiri, dan akhirnya memaki-maki di notes saya, itupun sebaiknya dibiarkan saja. Yg dia maki-maki adalah "saya" (dalam tanda kutip).

Tetapi apakah saya yg dia maki adalah saya sebagai saya sendiri ? Tentu saja bukan. Yg dia maki adalah saya yg ada di dalam pikiran dia. Persepsi dia sendiri saja. Dan tiap orang bisa mempersepsikan apapun tentang diri saya. Itu termasuk HAM juga, namanya HAM Kebebasan Berpikir.

Orang bebas berpikir apapun tentang saya dan mengekspresikannya melalui ucapan dan tulisan, namanya HAM Kebebasan Berpendapat. Saya sama sekali tidak keberatan karena saya tahu bahwa apapun yg orang pikir tentang saya merupakan persepsi yg ada di dirinya. Jadi, seperti orang itu melakukan "dialog" (dalam tanda kutip) dengan saya.

Pedahal yg dilakukannya cuma dialog antara orang itu dengan dirinya sendiri. Orang itu berdialog dengan kesadaran di dirinya sendiri menggunakan saya sebagai simbol. Seolah-olah saya yg diajak berbicara, pedahal dia cuma berbicara dengan dirinya sendiri saja. Makanya bisa ada komentar yg memuja-muji setinggi langit, bisa ada komentar yg bernada misterius, seperti melecehkan tapi saya tahu sebenarnya mengungkapkan kekaguman juga. Ada yg vulgar memaki seolah-olah saya menginjak ekornya terus dan tidak saya lepaskan dari kemarin.

Pedahal saya tidak merasa berdialog dengan siapapun.

Mereka itu berdialog dengan "saya" yg ada di dalam imajinasi mereka. Dan itu sah saja, valid saja. Sama saja seperti mereka melakukan "dialog" (dalam tanda kutip) dengan Allah.

Kita bisa puja-puji as well as memaki Allah bukan ? Pedahal Allah yg kita puja-puji dan maki-maki itu cuma simbol saja, sesuatu yg kita anggap ada, pedahal cuma merupakan figment dari imajinasi kita saja. Proyeksi dari pikiran kita saja. Kita bisa proyeksikan sesuatu dari pikiran kita dan kita sebut itu "Allah" yg lalu kita ajak berdialog.

Anda juga bisa memproyeksikan sesuatu di dalam pikiran anda ke suatu obyek yg anda sebut "Mas Leo" (dalam tanda kutip). Pedahal itu cuma proyeksi dari kesadaran anda yg bisa anda ajak berdialog dengan penuh kagum ataupun anda caci maki.

Allah seperti itu bagi anda. Saya juga seperti itu bagi anda. Allah dan saya adalah proyeksi dari pikiran anda saja.

T = Is it true Mas Leo, after 2012 there will be a world without religion ? Cause that would be heaven to me...

J = No, there will even be many more religions after 2012.

Bahkan akan ada lebih banyak lagi agama setelah tahun 2012. Sekarang saja agama sudah tidak terhitung banyaknya. Setiap orang sedikit banyak memiliki agama pribadi, apa yg benar diyakini dan dijalaninya. Dan agama pribadi ini tidak perlu di-syiarkan dan di-khotbahkan. Kita semua memilikinya bukan ? Dan kita nabi as well as Allah dari agama pribadi kita. Umatnya juga cuma satu, yaitu diri kita sendiri. Kita menjadi Allah, nabi dan umat dari agama pribadi kita.

Dan dari saat ke saat kita melakukan reformasi di dalam agama pribadi kita. Kalau tadinya kita ikut cuap-cuap seperti radio rusak, maka akhirnya kita akan mulai berpikir sendiri. In the end kita akan mengambil kesimpulan bahwa memang benar segalanya merupakan buatan pikiran kita saja. Buatan pikiran manusia.

Akhirnya kita akan menyadari juga setelah jatuh bangun puluhan tahun. Kita akan menyadari bahwa ternyata Allah yg kita sembah itu cuma figment dari imajinasi di diri manusia-manusia yg hidup sebelum kita. Kita akan tahu dengan pasti karena Allah yg ada di dalam pikiran kita juga cuma figment dari imajinasi kita saja. Ciptaan pikiran kita.

Segala asma Allah itu apa kalau bukan hasil olah pikir manusia ? Segala syariat agama, haram halal, larangan dan kewajiban,... itu semua apa kalau bukan hasil olah pikir manusia juga ? Dan Allah yg selalu namanya dicantumkan ternyata memang cuma simbol dari sesuatu yg kita konsepkan di dalam pikiran kita.

Tetapi ini semuanya proses. Ada yg dalam usia belasan tahun sudah bisa mencapai pengertian seperti itu, dan ada juga yg sudah puluhan tahun mempraktekkan amal ibadah tetapi masih belum bisa melihat essensi dari semuanya itu. Ada yg sampai mati percaya bahwa benar ada Allah, pedahal itu cuma proyeksi dari pikiran kita saja.

Yg mutlak dan abadi itu kesadaran di dalam diri kita dan bukan segala macam ajaran agama dan Allah-nya. Tetapi untuk mencapai pengertian ini tentu saja tidak instant. Dan kalau prosesnya harus dilalui melalui acara caci maki, ya laluilah. Caci makilah orang-orang lain yg berpendapat berbeda karena anda diajarkan untuk membela agama dengan cara mencaci maki orang lain. Cara itu sah saja, namanya HAM juga. HAM untuk mencaci-maki orang lain yg berbeda pendapat. Tetapi sebenarnya, yg dicaci-maki bukanlah orang lain, melainkan bagian dari kesadaran di diri orang itu sendiri.

Ada bagian dari kesadarannya yg tahu bahwa agamanya itu seperti rekayasa belaka. Tetapi orangnya diajar untuk tidak bertanya dan tidak berpikir. Dan ketika ada orang lain yg memperlihatkan bahwa agamanya itu ternyata benar rekayasa, maka orang itu merasa memiliki kesempatan untuk meyakinkan dirinya sekali lagi. Caranya bisa dengan memaki. Tetapi yg dimakinya sebenarnya cuma dirinya sendiri saja. Dirinya sendiri yg meragukan ajaran agamanya.

Dan tahun-tahun akan berlalu sampai sedikit demi sedikit orangnya akan menyadari bahwa apa yg dipraktekkan dan dipercayainya semasa muda ternyata isapan jempol belaka. Amal dan ibadah kepada siapa ? Kepada Allah ? ... Ini semua akhirnya akan disadarinya sebagai isapan jempol. Tapi itu nanti.

T = Trus mas, aren't you tired of being an online messiah ? Karena pola pikir society di sini sangatlah 'Semit-Javanic'. Orang selalu mencari something to worship or at least somebody to lead. Sehingga in case something goes wrong, mereka bisa murtad/ mencaci pemimpinnya.

J = Am I an online messiah ?

As far as I know everybody is a messiah. You are a messiah too, an almasih. Everybody reading this is a messiah. Kalau belum menyadarinya, maka hal itu tidak akan membatalkan ke-messias-an dirinya. Even a messiah needs time to realize his / her messiahship, ke-almasih-an dirinya.

Almasih is Ratu Adil. Bukan Isa AS yg akan datang pada hari kiamat, melainkan anda sendiri yg menyadari bahwa ternyata Isa AS itu diri anda sendiri. Dan anda cuma bisa menyadarinya di sini dan saat ini saja. Bukan di hari kiamat nanti melainkan di sini dan saat ini. Here and now.

T = Thanx Mas Leo, have a nice phony Ramadhan !


+++

NOTE 97: Budak Berdasi


PERCAKAPAN 1: BUDAK BERDASI


T = Om Leo,

Saya K, seorang budak berdasi yg mencari makan di Bandung. Saya salut sekali dengan tulisan "Allah Berubah Pikiran". Kelugasan dan keterbukaan perspektif semacam panjenengan inilah yg dibutuhkan banyak orang Indonesia sekarang ini.

J = Alhamdulilah.

T = Sudikah kiranya kita berteman di jagad maya ini. Semoga saya bisa belajar banyak dari Anda !

J = Of course saya sudi berteman dengan anda.

Rekan-rekan di Komunitas Spiritual Indonesia sudah melakukan ritual napak tilas dari ujung Timur sampai ujung Barat pulau Jawa dari akhir tahun 2007 sampai akhir tahun 2008. Di awal tahun 2009 kami menyeberang pulau naik pesawat ghoib yg bisa terbang di atas awan. Ternyata kami miraj ke pulau Dewata yg di alam maya ini disebut Bali. Sebentar lagi kami akan mengadakan sarasehan di tengah Pulau Nyawa which is Java Dvipa. Nama kotanya Ngayogyakarta Hadiningrat or biasa disebut sebagai Jogja. Datang saja kalau anda sempat, walau tanggal dan tempat pastinya belum ditentukan selain bahwa akan diadakan di Yogyakarta.

Ini bukan gawean Komunitas Spiritual Indonesia, melainkan acara bersama dari berbagai macam kelompok spiritual, baik yg resmi maupun liar. Kami dari Spiritual Indonesia is one of the participants. Dan saya sebagai moderator Spiritual Indonesia tinggal datang saja, istilahnya ikut-ikutan. Saya memang tukang ikut-ikutan. Setiap kali bikin acara unik dan bermakna saya pasti datang. Tinggal merem saja dan pasti sampai di tujuan.

Di Bandung pernah diadakan, di Semarang pernah. Karawang, Bogor, Jakarta, Temanggung, Surabaya, Denpasar. Dan sebentar lagi di Yogyakarta. Keep posted on it. Bisa dengan mengikuti postingan di Milis Spiritual Indonesia yg isinya mostly orang-orang musyrik dan syirik plus murid-murid mereka, yaitu orang-orang yg masih berusaha untuk mempertahankan eksistensi agama walopun dengan susah payah.

I shall post the invitation when the time and place for sarasehan in Yogyakarta is fixed. Saya pasti datang, and we could meet there in person as well as in spirit.

Jangan dateng pake dasi !


+

PERCAKAPAN 2: ALAM SEMESTA


T = Hello Mas Leo,

Btw mas, pemaham 'the Secret' ya ?

J = Maybe.

T = Kalo saya lihat dari gaya tulisan sih gitu. What do U think so will happen and U get it. Termasuk segala sesuatu yg orang bisa bilang melihat hal yg kasat mata tapi padahal muncul atas pikirannya sendiri.

J = Ya, apa yg kita alami boleh bilang semuanya dipicu oleh pikiran kita sendiri saja. Kalau kita merasa dikejar-kejar oleh perasaan rendah diri, maka kemana-mana kita akan selalu merasa "dihina" (dalam tanda kutip), pedahal semua orang biasa-biasa saja. Lalu kita akan menyalahkan orang-orang lain yg kita bilang "melecehkan" (dalam tanda kutip juga). Pedahal tidak ada yg dilecehkan.

So, semuanya berada di dalam alam pikiran kita saja. Kalau kita berpikiran negatif maka akan bepengalaman negatif. Kalau kita berpikiran positif, maka akan positif.

Very easy bukan ? Dan itu tanpa perlu gembar gembor ada Allah yg akan memberi ganjaran. Kalau pikiran kita positif, maka hasilnya positif, even without konsep tentang Allah yg sudah out of date itu, apalagi yg di-presentasikan dengan gaya khotbah seolah-olah dunia ini dia yg punya sehingga tidak boleh dikritik. Dan kita semuanya numpang ?

Tidaklah. Masa kejayaan agama sudah lewat, dan sekarang jamannya manusia bisa berpikir bagi dirinya sendiri. Bisa memutuskan sendiri apakah mau punya pengalaman positif atau pengalaman negatif. Pengalaman negatif adalah yg jelek-jelek, misalnya ketakutan masuk Neraka, dsb... Neraka itu rasa ketakutan akan "dosa" (dalam tanda kutip). Pedahal tidak ada yg namanya dosa di mana manusia akan dihukum oleh Allah. Yg ada hanyalah perbuatan kita sendiri, yg bisa saja merugikan orang lain atau melanggar hukum negara. Kalau terbukti bersalah maka ada ganjarannya berupa hukuman penjara atau denda. Cuma itu saja, and not dosa.

T = Kalo ada yg tanya gimana sih Mas Leo cara buka mata ketiga aku jadi mau ? So mas mungkin menjawab saat ini mata ketiga anda udah terbuka koq. Iyalah, anda fokus dan ingin itu, maka semesta sedang memberikannya atas pikiran anda.

J = Ya, memang seperti itu caranya.

Niat atau intensi is important. Niatkan saja, maka segalanya akan datang ke pangkuan anda. Hopla ! ... Kita tenang-tenang saja memiliki "the Secret" karena orang beragama maybe akan menghujat dengan bilang bahwa kita menggunakan Jin. Pedahal Jin cuma istilah saja untuk merujuk "makhluk" (dalam tanda kutip). The makhluk bisa kita ciptakan melalui pikiran kita kalau kita mau. Teman-teman juga bisa bertemu dengan Jin berbentuk saya di dalam mimpi, dan bisa dibawa terbang-terbang juga oleh the Jin. That's true. Banyak yg bilang telah bertemu Jin berbentuk saya di mimpi and even still expect to do so now.

Tapi itu kan cuma proyeksi dari pikiran orang itu sendiri. Walaupun saya muncul di dalam mimpi teman-teman, yg muncul itu cuma simbol dari diri saya saja. Artinya saya hidup di dalam kesadaran manusia-manusia lainnya. Saya adalah bagian dari manusia-manusia lainnya, seperti semua manusia lainnya juga merupakan bagian dari saya.

Kitalah the alam semesta.


+

PERCAKAPAN 3: TIDAK FANATIK


T = Dear Mas Leo,

Kami adalah pasangan kawin campur beda agama, berhubung di Indonesia kawin campur ndak boleh maka secara administrasi saya ikut suami.

J = Ya, UU Perkawinan di Indonesia merupakan produk era Soeharto di mana agama digunakan sebagai alat kontrol sosial. Kalau mau menikah harus membawa surat keterangan dari lembaga keagamaan, dsb... Ini pelanggaran HAM kelas berat yg belum diluruskan sampai sekarang.

Seharusnya perkawinan sipil terlepas dari agama, dan negara cuma bertugas mencatat saja siapa yg menikah dengan siapa, tanpa memperdulikan agama yg dianut. Tetapi karena Indonesia masih terbelakang, maka agama dibawa-bawa sehingga orang yg berbeda agama dan mau menikah harus memilih salah satu agama. Pelanggaran HAM ini masih ada sampai sekarang, walaupun Indonesia sudah meratifikasi Konvensi Internasional tentang HAM yg menyebutkan bahwa setiap orang berhak untuk menikah tanpa diskriminasi berdasarkan agama.

Tetapi ternyata Indonesia masih diskriminasi mereka yg mau menikah tetapi berbeda agamanya. Dan itu legal. Diskriminasi yg legal dan melanggar HAM.

T = Cuman yg jadi ganjalan adalah setiap kali pindah tempat dan bertemu dengan orang baru selalu saja ditanya agamanya apa ? Lalu dikomentari: kok gitu, kok mau, dibilang kafirlah, etc, sampe saya jadi males untuk ketemu orang baru ato sosialisasi dengan orang- orang, apalagi jika ketemu dengan orang-orang "fanatik" jadi enek deh.

J = Bisa saya simpulkan bahwa suami anda Kristen (Protestan atau Katolik), dan anda Islam. Dan waktu menikah anda mengikuti agama suami anda dalam administrasi pencatatan.

Kenapa saya bisa bilang begitu ? Karena yg menggunakan kata "kafir" cuma mereka yg dari kalangan Islam saja. Kristen sama sekali tidak pernah menggunakan kata "kafir". Dan Kristen juga biasanya lebih toleran dan educated dalam berbicara dibandingkan dengan mereka yg menganut Islam. Islam yg educated cukup banyak juga, tetapi jauh lebih banyak lagi yg tidak educated alias masih terjajah oleh kuasa gurun pasir. Dan itu terlihat jelas ketika mereka berbicara.

Tentu saja mereka berhak komentar tentang anda, dan anda juga bisa komentar tentang mereka. Anda bisa bilang bahwa mereka menjadi "budak gurun pasir". Tetapi it's not nice to say that to people. Sama tidak sopannya seperti bilang orang lain "kafir". Tetapi anda bisa bilang begitu kepada orang fanatik yg keterlaluan. Bilang saja bahwa Al Quran itu asli buatan manusia. Dan anda tidak salah. Semua kitab suci itu buatan manusia belaka, dan tidak ada yg jatuh gedebuk dari atas langit.

Sadly to say, bahkan orang yg bergabung dalam Jaringan Islam Liberal (JIL) masih ada yg menggunakan kata "kafir". Mungkin kata "kafir" itu ciri khas dari mereka yg sudah tercengkeram habis oleh kuasa gurun pasir sehingga selalu melihat dengan kata mata kuda, walaupun di Arab lebih banyak onta, tentu saja.

T = Maaf ya Mas Leo kalo curhatnya panjang, soalnya inilah yang paling membuat saya stres, pertanyaan-pertanyan orang tentang agama pasti akan muncul setiap kali pindah tempat, ingin rasanya nggak usah pindah lagi, di tempat lama aja di mana orang-orang sudah memahami kita yg "beda" tanpa harus memberikan penjelasan sama orang-orang baru, tapi kerjaan suami yg pindah-pindah memaksa saya untuk stres mikir karena harus memberi penjelasan sama orang lain.

J = Gak usah stres, enjoy aja !

T = Terus enaknya gimana ya Mas Leo ? Apakah saya harus benar-benar "pindah agama" mengikuti suami, ato kami semua pindah agama formal baru ato membuat agama sendiri ? Pengen rasanya cuek, tapi kadang bisa cuek sebentar eh mikirin lagi, stres lagi, capek deh.

J = Enaknya anda bilang saja terus terang kepada orang-orang yg sok tau bertanya.

Bilang saja bahwa menurut anda agama merupakan urusan pribadi. Agama apapun yg anda anut merupakan urusan anda pribadi dan tidak ada hubungannya dengan orang lain. Bilang saja begitu langsung kepada orang yg bertanya kepada anda. Saya jamin orangnya akan schock mendengar anda berkata dengan sopan bahwa agama anda merupakan urusan anda pribadi dan tidak ada hubungannya dengan orang lain. Ada kemungkinan orang itu akan minta maaf dan lain kali akan sungkan bertemu dengan anda.

Alternatif kedua, bilang saja bahwa anda menganut "Kebatinan" sehingga anda tidak perduli agama orang. Bilang bahwa menurut anda Islam dan Kristen sama saja. Sama benarnya dan sama salahnya. Sama kafirnya. Sama-sama buatan manusia biasa-biasa saja. Bilang saja seperti itu dengan cara manis. Saya jamin orang juga akan shock dan melongo mendengar anda berbicara seperti itu. Dan lain kali mereka akan sungkan kalau bertemu dengan anda.

Saya sendiri juga paling tidak suka ditanya apa agama saya. Dan menurut pengalaman, cara paling efektif adalah dengan bilang bahwa saya penganut "Kebatinan", dan bukan pengikut agama. Biasanya orang cuma akan tersenyum dan tertawa he he he... Lalu diam dan tidak dilanjutkan karena saya akan langsung mengalihkan pembicaraan. Lain kali orangnya mungkin akan coba-coba syiar agama lagi ke saya, bilang Islam yg paling sip atawa Kristen yg paling top. Saya akan pura-pura tidak mengerti dan langsung membicarakan hal lain. So, itu juga cara ampuh untuk menjadi orang yg tidak "menyakiti" (dalam tanda kutip).

Saya belum pernah tunjuk hidung orang dan bilang: Sorga dan Neraka adanya di jidat luh doang! Belum pernah secara fisik saya lakukan walopun sudah pernah diniatkan karena saya terlalu enek melihat pendeta-pendeta Kristen fanatik khotbah di pemakaman saudara sepupu saya tahun lalu. Saudara sepupu saya sebenarnya tidak beragama, walaupun di KTP Kristen. Dia menikah dengan wanita yg di KTP beragama Islam. Dan mereka suami istri tidak pernah beribadah dalam agama apapun. Ketika meninggal, sepupu saya dimakamkan dengan upacara Kristen which it should be. Agama itu fungsinya antara lain untuk upacara formal. Upacara kematian salah satunya.

Masalah muncul ketika datang sanak saudari dari istri almarhum yg semuanya Islam. Yg wanita datang dengan kerudung sebagaimana layaknya ke pemakaman Islam. Nah, si pendeta Kristen melihat ada "mangsa" sehingga khotbahnya semakin berapi-api dan bilang bahwa kalau tidak terima Yesus semuanya akan masuk neraka. Walhasil wanita-wanita berkerudung ini tidak berani masuk ke dalam tempat upacara, mungkin karena takut. Saya lihat juga kerudung mereka mulai dilepaskan karena mereka tidak melihat wanita-wanita lainnya mengenakan kerudung.

Akhirnya saya dekati mereka dan saya bilang: "Masuk saja, tidak usah takut." Saya bilang bahwa kerudungnya itu sebaiknya dipakai saja. Kalau mau dipakai, ya dipakai sajalah, dan tidak usah takut untuk masuk ke dalam. Walaupun berteriak-teriak seperti orang kesurupan Setan, pendeta Kristen tidak akan makan orang. Tetapi mereka tetap saja duduk di luar, tidak berani masuk. Mungkin juga karena mereka telah termakan oleh selebaran gelap tentang Kristen "kafir" dan sebagainya.

Keluarga dekat saya memang campuran dari Kristen dan Islam. Ada yg dari Kristen pindah ke Islam, dan ada yg dari Islam pindah ke Kristen. Ada yg Kristen KTP, dan ada yg Islam KTP. Ada yg memegang keduanya sekaligus. Dan ada juga yg tidak memegang satupun.

Untungnya tidak fanatik.


+++

NOTE 98: Burung Onta


T = Mas Leo,

Orang yang menghujat mas itu lucu bin aneh ya ? Jadi temen di FB tapi nyela terus kerjaannya. Kayak orang bingung.

J = Biarin aja, urusan orang.

As a matter of fact, kita bisa melakukan analisa terhadap berbagai tantangan kejiwaan yg dihadapi oleh berbagai manusia. Bisa melakukan penelitian juga dengan samples yg berasal dari berbagai komentar orang di notes saya.

Saya ini kan konselor bagi orang-orang bingung, jadi saya bisa tahu apa yg membebani orang dan bagaimana solusinya. Tetapi tentu saja hal itu tidak bisa saya tuliskan begitu saja kalau orangnya sendiri tidak meminta. Lagipula, notes saya di facebook isinya topik yg umum, yg bisa membantu kemaslahatan orang banyak. Jadinya seringkali saya tidak bisa menukik as well as menyungsep ke dalam heart of the matter yg paling relevan bagi tiap orang.

Kalau orangnya bertanya langsung kepada saya straight to the point, dan saya merasa bahwa orangnya sudah siap to confront the truth, saya juga akan bisa bilang: ini lho masalahnya which is your own frame of mind.

Frame of mind kita berubah terus. Ada yg namanya persepsi atau cara pandang, dan itu berubah terus walaupun biasanya orang akan bersumpah kerak keruk bahwa dirinya tidak akan berubah sampai mati karena sudah memegang segala macam janji dari Allah. Nah, kalau kita bertemu dengan orang seperti itu, kita akan tahu bahwa orangnya sedang berusaha untuk meyakinkan dirinya sendiri saja.

Yg ingin dia yakinkan bukanlah orang lain melainkan dirinya sendiri saja. Kenapa dia harus meyakinkan dirinya ? Karena dia melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa ada banyak orang lain yg memiliki frame of mind berbeda ternyata bisa jalan, dan bahkan jalannya lebih oke.

Nah, orang ini lalu merasa dirinya "tertantang" (dalam tanda kutip) untuk membuktikan bahwa keyakinannya itu benar. Caranya bisa dengan memaki orang lain yg berbeda pandangan, bisa dengan memasukkan kepalanya ke dalam lobang pasir seperti burung onta.

For your information, burung onta ini hibrida antara burung dan onta, jadi kelakuannya sedikit beda dibandingkan dengan onta yg hidup di Arab. Burung onta adalah onta yg dikawinkan dengan burung. Dengan kata lain, mereka yg sifatnya seperti burung onta adalah orang yg dibesarkan dengan pemikiran Arab (onta) tetapi diajarkan di sekolah untuk berpikir rasional seperti orang Barat (burung).

In the end jadilah burung onta yg, kalau saya tidak salah, suka bermunculan juga di notes saya memberikan komentar sambil menyembunyikan kepala mereka di dalam lubang pasir. Is that good, or is that bad ? Neither. Saya tidak menghakimi orang.

Menurut saya mereka orang biasa saja walaupun mereka bertahan dengan pendapatnya bahwa kita semua harus menjadi seperti onta. Pedahal dia sendiri juga sudah bukan onta asli melainkan hibrida antara burung dan onta. Makanya namanya burung onta.

T = Mas Leo inget ga saya pernah nanya, gimana caranya bisa cuek kayak Mas Leo ? Seperti feel free bilang agnostik, kata mas kan itu semua melalui proses puluhan taun.

J = Saya bisa cuek karena saya tahu bahwa semua manusia itu berproses.

Ada proses jatuh bangun, dan ketika sedang berada di tengah proses itu, ketika lagi hot-hotnya bersetubuh dengan pikirannya sendiri, maka orangnya akan tampil seperti orang kalap. Pokoknya harus jalan terus, naik turun terus, oho oho terus.

Nah, kalau kita tidak mengerti kita akan bingung juga melihat orang itu memaki-maki. Pedahal orang itu sedang merasakan kenikmatan. Nikmat merasakan bahwa dirinya itu hidup. Hidup dan bergerak-gerak sampai akhirnya dia mencapai klimaks. Begitu berulang kali.

Dan sebelum mencapai klimaks kita akan menyaksikan keluarnya ucapan-ucapan yg terlihat agak menyeramkan. Seperti memuja muji tetapi seperti memaki juga. Ada yg mendesis kayak ular cobra, dan bisa mematuk-matuk juga seperti ayam.

But all these weird behaviors are for the person only. Cuma untuk diri dia sendiri saja menyalurkan hormonnya. Dan itu bisa dilakukannya bersama dengan orang lain, muhrim or not, bisa juga dilakukannya seorang diri saja.

Dialog dengan diri sendiri seperti itu analoginya. Dialog dengan Allah juga seperti itu, seperti menggosok-gosokkan our genital to Allah's genital. Pedahal yg ada cuma genital kita sendiri saja, dan Allah itu none other than our own syaraf. In this case syaraf genital kita yg sangat sensitif. Dan itulah asal muasalnya sehingga kita bilang bahwa Allah Maha Sensitif.

Allah Maha Sensitif tidak boleh disinggung karena kalo disinggung bisa mekar.

Kita bisa bayangkan bahwa Allah adalah yg memberikan kita segala kenikmatan sentitit itu, pedahal yg ada cuma syaraf kita sendiri saja dan, lagi pula, siapa tahu ternyata Allah itu jenis kelaminnya sama dengan diri kita sehingga tanpa kita sadari ternyata kita telah melakukan hubungan sejenis or homosex. Pedahal neither homo nor hetero, melainkan masturbasi antara kita dan bayangan kita tentang Allah.

Lalu kita syiar apa pendapat kita tentang Allah yg kita peroleh ketika kita bermasturbasi. Kita bilang bahwa Allah harus dicubit-cubit baru bisa bereaksi karena dia itu frigid. Ada yg bilang musti dicupang dulu. Ada yg bilang musti main oral. Other persons might say bahwa cukup diam saja dengan sikap ikhlas dan pasrah sampai Allah berkenan datang dalam suatu mimpi basah yg bisa juga dibilang sebagai malam yg penuh rahmat. Lailatul something.

Tapi ini semuanya berasal dari imajinasi kita sendiri saja bukan ? Dan karena saya tahu bahwa semua orang berimajinasi, dan berhak untuk mengungkapkan hasil imajinasinya itu, dan juga berhak untuk bilang bahwa imajinasi orang lain kurang oke dibandingkan dengan imajinasi dirinya,... akhirnya saya bisa menerima segalanya. Segala hasil imajinasi itu valid. Sama validnya seperti burung onta yg menyembunyikan kepalanya di dalam pasir sambil mengkhayal sedang oho oho sama Allah karena selama ini sudah berusaha untuk menjadi onta yg baik walopun bentuknya burung.

T = Whedeew ! Trus, dulu gimana rasanya mas saat-saat pertama dihujatin orang-orang, sempet sebel dan marah juga ga mas ? Boleh ngga saya tau pengalamannya Mas Leo ?

J = Karena saya juga berproses, saya juga sempat marah-marah dulu waktu saya masih kecil sekali. Untungnya saya cepat sadar karena Malaikat Jibril datang tergopoh-gopoh membawa SMS dari Allah untuk saya. Isinya tulisan dalam bahasa Arab yg saya tidak mengerti. Allah dari Arab kata Jibril, makanya harus begitu tulisannya. Tapi the SMS dari Allah saya kembalikan. Saya bilang: I don't need Allah yg dari Arab. Kalo bener Tuhan, maka harus bicara langsung ke dalam kesadaran saya.

Akhirnya petunjuk dari Allah yg asli muncul di kesadaran saya. Saya langsung mengerti bahwa tiap orang menjalani prosesnya masing-masing. Ada jatuh bangun. Ada masa-masa di mana orangnya memaki-maki. Ada perhentian-perhentian. Ada orang yg bertahan di syariat. Ada yg sampai hakekat. Ada yg makrifat. Ada yg pakai alat bantu berupa ayat ayat Tuhan. Ada yg pakai ayat ayat Setan.

Tapi saya akan biasa-biasa saja karena saya tahu bahwa semuanya adalah pilihan bagi manusianya sendiri. Ada manusia yg mau bertahan di level SD, ada yg mau masuk SMP. Ada yg sudah SMA tapi kembali lagi ke TK. Dan ini semua sah saja, valid saja, karena berlaku bagi manusianya sendiri. Saya sendiri tidak apa-apa. I am an observer of life changing forms. Kesadaran yg berubah dari bentuk satu ke bentuk lainnya. Yg saya pegang cuma kesadaran thok. Saya tahu bahwa bentuk yg bermacam-macam itu semuanya valid bagi orangnya sendiri. And that's the true meaning of pluralism. Pluralisme yg diharamkan oleh MUI itu.

Pluralisme mengakui bahwa segalanya valid bagi manusianya sendiri. Tetapi MUI bilang bahwa yg valid hanyalah kelakuan para burung yg berusaha untuk menjadi onta.


+++

NOTE 99: Kesepian dan Solusinya


T = Lagi-lagi saya down mas. Kalo lagi alone sering down.

J = Sama, saya juga gitu.

T = Sama gimana ? Sometimes I feel your trouble. And I will be honest to say that you are the same with me, being alone. Yes we live in one consciousness, one with all people. But I think I have different trouble with people. I don't know what that is, I can't say about my mind and feeling. Sejujurnya yg saya rasakan masalah yg aneh !

J = Masalah apa ? Kalo mao cerita plis cerita aja. Saya sudah dengar segala macam cerita yg very aneh-aneh jadi tidak akan kaget lagi. But it's up to you.

T = Entah saya merasakan hal yg kadang membuat saya muak mengetahui masa depan. Entahlah.

Aku ingin memberikan cerita. Bayangan pribadiku terlihat dalam suatu masa, sedang berdiri dalam sebuah zaman, entah zaman apa. Melihat banyak hal berjatuhan dan penyembahan. Hujan turun saat itu, dengan banyak orang-orang yg sedih dan tak berkesudahan.

Aku merasakan hal lain dalam diriku sendiri, tak mungkin aku ungkapkan dengan kata-kata. Dan seolah diriku berkata untuk menunggu waktu capai tiba.

Daku berdiri dalam dua jalan, layaknya simbol iblis dan malaikat. Yin dan Yang. Terang dan gelap gulita. Saya merasakan daya kemampuan mereka. Tapi apa maksudnya. Aku bertanya kepada alam dan semesta tapi tanpa jawaban. Pikiranku sulit dikendalikan.

Dan yg bisa saya ungkapkan di hati hanya kalimat: Help me, anybody help me and please, control my mind.

J = Anda merasa bahwa pikiran anda tidak terkontrol.

Berjalan sendiri ke suatu "masa" (dalam tanda kutip). Dan masa itu anda artikan sebagai suatu masa depan di mana anda berdiri di suatu persimpangan jalan. Anda bisa jalan ke kiri ataupun ke kanan.

Pikiran anda tidak bisa anda kendalikan karena anda tidak tahu dengan pasti ada apa di jalan yg kiri, dan ada apa di jalan yg kanan. Pedahal tidak ada apa-apa yg menakutkan.

Baik anda mengambil jalan yg kiri maupun yg kanan, anda tetap akan menjadi diri anda sendiri saja kalau anda tidak jatuh ke dalam jebakan yg dipasang oleh orang-orang agama.

Agama selalu bekerja dalam kesempitan, menjanjikan kedamaian batin kalau anda mau menyerahkan pikiran anda untuk dikontrol. Sekali anda masuk dalam jebakan agama, maka akan perlu waktu bertahun-tahun untuk melepaskan diri darinya.

Anda akan diiming-imingi dengan tiket masuk Sorga kalau anda puasa, kalau sembahyang lima waktu, kalau membaca kitab suci, kalau ber-zakat. Pedahal anda cuma akan menjadi budak agama. Bukan orang bebas melainkan budak. Budak dari orang-orang yg menempatkan diri sebagai pemuka agama.

Kalau anda merasa kesepian, at least anda akan bisa menulis apa yg menyebabkan anda kesepian. Tulis saja ! Tulis saja ketika anda merasa bahwa tidak ada orang yg mengerti anda walaupun pada kenyataannya semua orang lain memang tidak akan pernah mengerti diri kita yg sesungguhnya. Bahkan kita sendiripun tidak mengerti siapa diri kita sesungguhnya.

Ada orang yg jujur seperti saya dan bilang bahwa kita tidak akan mengerti siapa sesungguhnya diri kita. Yg kita bisa tahu cuma kenyataan bahwa kita sadar. Dari mana asalnya kesadaran kita tidak bisa kita ketahui, dan akan ke mana kesadaran kita setelah tubuh fisik kita mati juga tidak kita ketahui.

Karena cuma itu yg kita bisa tahu, akhirnya kita akan melakukan apa yg kita bisa lakukan di sini dan saat ini saja. Untuk apa dipikirkan dari mana datangnya kesadaran kita ? Sampai kapanpun kita tidak akan tahu. Yg kita ingat hanyalah kejadian ketika kita masih kecil sekali, dan tahu-tahu kita sudah masuk sekolah dan bisa berbicara. Cuma itu saja.

Kita tidak tahu akan ke mana kesadaran kita setelah kita mati. Kita cuma tahu bahwa kita sadar, selalu sadar. Bahkan di dalam tidurpun kita selalu sadar, walaupun umumnya kita tidak ingat apa saja yg kita lihat ketika kita tidur.

Dan karenanya saya selalu bilang bahwa yg abadi itu kesadaran kita thok. Aware of being aware. Sadar bahwa kita sadar.

Karena kita sadar akhirnya kita akan bisa mengalami apapun yg mau dan bisa kita alami. Pengalaman itu bisa secara fisik ketika kita sedang terjaga. Bisa pula secara non fisik ketika kita tidur. Dan siapa bilang bahwa apa yg kita alami ketika tidur itu bukan pengalaman, experience ? Mereka pengalaman juga yg dialami oleh kesadaran kita. Cuma dialaminya di alam non fisik. Di dalam pikiran kita saja.

Dan siapa bilang bahwa apa yg kita alami secara non fisik itu kurang nilainya dibandingkan dengan pengalaman fisik ? ... Malah, kemungkinan besar, yg kita alami secara non fisik justru bernilai lebih tinggi bagi kejiwaan kita. Yg fisik itu datang dan pergi, sama saja seperti kita makan minum dan having sex. Datang dan pergi begitu saja. Tetapi yg non fisik itu abadi.

Kita ingat ada keterkaitan emosional antara kejiwaan kita dengan hal-hal tertentu. Ternyata, kalau diurutkan, hal-hal yg dekat dengan kita secara emosional bukanlah hal fisik melainkan abstrak belaka.

Nah, ternyata ada orang-orang yg bisa menangkap "rahasia" itu. Rahasia dalam tanda kutip. Ternyata kita manusia ini rindu dendam untuk diberikan segala macam santapan "rohani" (dalam tanda kutip juga). Perlu diberikan santapan karena kita tidak percaya kepada kesadaran yg ada di diri kita sendiri, dan karena kita selalu merasa kesepian.

Pedahal tidak ada yg perlu disantap secara rohani selain kenyamanan diri kita sendiri which is pengertian bahwa apapun yg kita lakukan merupakan urusan kita sendiri saja, dan bukan urusan orang lain. Dan segala macam santapan rohani yg dijejalkan kepada kita mostly akan selalu membuat diri kita menderita sampai kita mau menerima bahwa ada "Allah" dan syariatnya.

Allah seharusnya ditulis dalam tanda kutip karena kalau sudah d-syiarkan dalam bentuk ayat-ayat, atau sudah di-khotbahkan dalam ritual ibadah bersama... itu sudah bukan Allah yg asli melainkan buat-buatan saja. Ada yg namanya mind control atau upaya pengendalian pikiran anda yg dilakukan oleh manusia-manusia bertopeng agama.

Agama itu kejam, anda akan diiming-imingi Sorga as well as ditakut-takuti dengan Neraka. Anda akan jadi budak seumur hidup anda. Sampai anda mati. Sebagian orang menerima takdir menjadi budak agama sampai mati, dan sebagian lagi tidak.

Kalau para ulama itu khotbah tentang Sorga dan Neraka biasanya kita akan diam saja. Dan itu bukan berarti kita lebih goblok dibandingkan dengan mereka, melainkan karena kita memiliki sopan santun. Pedahal kita bisa saja bilang bahwa semuanya itu bullshit, omong kosong.

Bisa saja, dan itu bukan penghinaan agama melainkan HAM Kebebasan Berbicara. Syiar dan khotbah agama itu HAM Kebebasan Berbicara, dan kita juga berhak untuk bilang bahwa semuanya omong kosong. Sama-sama HAM Kebebasan Berbicara bukan ?

Dan rupanya sekarang pemerintah Indonesia sudah cukup maklum bahwa para ulama itu harus diawasi juga ceramahnya. Kalau tidak diawasi, umat yg mendengarkan ulama khotbah akan berpikir bahwa apa yg dikhotbahkan itu betul. Betul bahwa Kristen itu menyembah manusia. Pedahal yg disembah oleh Kristen bukanlah manusia melainkan konsep saja.

Sama saja seperti Islam yg juga menyembah konsep. Allah itu konsep.

Biarpun menjanjikan Sorga dan mengancam dengan Neraka, Allah itu konsep saja. Konsep abstrak. Konsep mati dan tidak ada apa-apanya. Yg ada apa-apanya adalah kesadaran kita. Kesadaran anda yg bisa kesepian itu, yg bisa mengajak bicara diri anda sendiri.

Yg asli dan berfaedah itu adalah ketika anda berbicara dengan kesadaran yg ada di diri anda sendiri, dan bukan berbicara dengan "Allah". Allah itu konsep, sedangkan kesadaran anda bukan konsep. Anda sadar karena anda sadar. Itu real. The only real thing in your life.

Barusan saya lihat wajah ketua MUI di TV yg protes atas dilakukannya pengawasan oleh kepolisian atas ceramah-ceramah yg dilakukan para ulama. Tentu saja dia protes karena dia mau menjual konsep "Allah". Dan konsep Allah yg ditawarkan oleh MUI dan para ulama itu tentu saja harus nyerempet "terorisme" (dalam tanda kutip juga). Terorisme bisa berupa teror fisik seperti peledakan bom. Bisa pula berupa teror mental dengan bilang bahwa Islam itu agama terakhir dan sempurna sehingga agama-agama lainnya statusnya lebih rendah. Itu inti dari ajaran Islam yg dijual di ceramah-ceramah agama. Maksudnya supaya mereka yg memeluk Islam menjadi PD dan tidak kesepian lagi.

Tetapi itu kan cuma isapan jempol saja.

Walaupun sudah dewasa ternyata banyak dari kita masih seperti anak kecil yg mau percaya saja segala bohong-bohongan itu. Mau saja terima bahwa kalau puasa akan mengumpulkan pahala sehingga nanti akan masuk Sorga. That's nonsense. Omong kosong. Yg bukan nonsense adalah fakta bahwa puasa diciptakan oleh pemuka agama agar kita bisa menjadi manusia yg bisa disetir. Bisa disuruh semakin lama semakin takwa, semakin patuh pada ulama, semakin menurut pada suami yg bebas kawin lagi. Semakin rajin bayar zakat. Semakin lama semakin tidak menjadi diri sendiri.

Jalan menjadi diri sendiri memang jalan yg "sepi" (sekali lagi dalam tanda kutip).

Tetapi ini jalan yg benar-benar memberikan kita kesempatan untuk menjadi manusia yg utuh. Yg bisa berpikir bagi diri kita sendiri tanpa memperdulikan segala macam memedi yg disodorkan oleh agama maupun budaya. Kita tahu bahwa kita manusia bebas, dan apapun yg kita pilih merupakan HAM yg ada di diri kita. Tetapi jalannya memang sepi karena tidak ada janji di situ.

Yg ada adalah kemungkinan-kemungkinan.

Kalau saya diam saja, kemungkinan yg terjadi adalah saya tidak akan kemana-mana, saya akan tetap di sini-sini saja. Kalau saya bicara, akhirnya saya akan diminta untuk berbicara terus. Kalau saya berbicara terus, akhirnya banyak orang akan terbantu. Dan orang-orang yg terbantu itu akan bisa membantu orang-orang lainnya lagi. Itu saja.

Tetapi kesepian awal yg ada di diri saya tentu saja akan tetap ada.

That's the loneliness of God. Memang ada dan akan selalu ada. Anda adalah salah satu pucuk dari kesadaran universal dan abadi yg kita sebut sebagai God. Ini Allah yg asli. Dan memang selalu kesepian sehingga harus selalu kreatif menciptakan dan menciptakan. Apapun bisa diciptakan oleh kesadaran kita. Selalu seperti itu sepanjang masa.

Ciptakan saja, jalani saja, enjoy saja.


+++

NOTE 100: The True Neraka


T = Halo Mas Leo,

Aku merasa jenuh... menunggu tapi ga tau apa yang aku tunggu. Yang muncul di pikiranku cuma ga percaya cerita orang tentang Tuhan, padahal aku sendiri ga tau Tuhan tu kayak apa.

J = Sama, saya juga begitu.

Saya menunggu tapi gak tau apa yg saya tunggu. Maybe saya tunggu saat harus say good bye to the physical world dan moksha. Moksha is a concept doang, no different than Sorga di dalam agama-agama Semit. Moksha adalah konsep dari jazirah India while Sorga konsep dari jazirah Arabia. The backgrounds to such are different kinds of kehidupan yg dialami oleh manusianya. Jazirah India is full of gemah ripah loh jinawi, segalanya berkelimpahan sehingga ada banyak maharajahs yg very rich. The maharajahs mempunyai banyak hamba sahaya yg gratis bisa dipake, bispak. Mao perawan or janda gak masalah. Laki perempuan juga no problem. Segalanya berkelimpahan.

And not only the maharajahs yg bisa berpesta pora dengan sorga duniawi itu, melainkan orang biasa-biasa saja juga bisa. Many things are cheap. Bisa orgasme dengan harga murah tanpa harus dikatain berzinah. Keperawanan is nothing. Keperjakaan juga nothing. Kita bisa enjoy other people punya genitals as much as we like kalau kita cukup mempunyai kedudukan dan harta di India. Kalau kita yg biasa saja bisa having all those nikmats dari Allah, apalagi para maharajahs dan their cronies, ya gak ?

And because of that, agama yg muncul di India menjanjikan Moksha alias bebas dari segala macam kenikmatan duniawi. Allah memuliakan manusia bukan dengan memberikan segala kenikmatan oral dan genital, melainkan dengan memberikan pencerahan sejati sehingga manusianya akan sadar bahwa all those bodily sensations are mere fleeting shadows, cuma bayangan yg bergerak-gerak saja, no different seperti ketika kita bergerak-gerak menggoyang alat kelamin untuk mencapai klimaks. And after that nothing.

Nothing until the sexual craving comes again. And the procedure is repeated, which is mencari what kind of hole we'd like to use today. And because ini di jazirah India yg bertebaran dengan perawan dan perjaka, maka kita akan bebas menentukan. Kalau mau bisa dipake. Bispak is the rule. Kita bisa pake yg kiri in one night, and pake yg kanan at another night. Habis pake dibuang, just like condoms... Makanan juga begitu, berlimpah-limpahan dengan daging ayam, kambing, babi, bebek,... For your information, dari sinilah asal mulanya lagu potong bebek angsa. Bebek angsa yg benernya bukan bebek melainkan soang. Angsa is soang atawa bebek seksi yg menjadi simbol dari gadis perawan when the angsa dipotret sedang meluncur di atas telaga bening.

Begitu yg terjadi tahun demi tahun bagi manusia yg sedang disiksa oleh Allah di jazirah India. Disiksa bukan dengan kekurangan melainkan dengan kelimpahan. Makanan dan minuman tidak kekurangan, dan semuanya enak-enak. Everybody knows how delicious is masakan India... Hidup di istana yg dibangun di areal luas tak terkira dengan tenaga kerja murah... Pesta-pesta semalam suntuk sampe cape dan bobo berhari-hari. Bangun bobo pesta lagi. The judul is pesta tanpa henti dengan lagu-lagu yg even sampe sekarang terkenal di seluruh dunia, including Indonesia. Lagu India is always top punya. Bollywood is the dewa of lagu-lagu India yg bisa disetel sepanjang malam dan siang hari without anybody complaining. Plus the film yg namanya apa lagi kalo bukan film India. Nehi, nehi...

Nehi artinya no, tidak. No, I am fed up with all these "nikmats" dari Allah. Nikmat dalam tanda kutip. Allah ternyata menghukum manusia dengan memberikan segala macam kenikmatan duniawi sehingga the next ejaculation rasanya hambar. Klimaks terasa seperti buka keran biasa. Keran dibuka, air mengalir. After that, it's gone. Now and it's gone, sampe terasa pengen stop saja semuanya. Tetapi tidak bisa... Dunia harus berputar terus, harus nonton film India setiap hari, denger lagu India setiap hari, makan masakan India setiap hari. Having sex dengan perawan or perjaka India setiap hari, or even with both at the same time. So, walaupun semuanya enak ketika kita masih muda, akhirnya terasa hambar dan menyakitkan ketika kita sudah dewasa dan berpikir: Oh kejamnya dikau ya Allah !

Karena pengalaman budaya yg serba berkelimpahan inilah akhirnya spiritualitas di India mengambil bentuk asketik, yaitu penolakan segala macam kenikmatan duniawi. Keduniawian itu ternyata tidak ada habis-habisnya. Seperti suka sama orang yg very cute, ternyata itu juga tidak ada habis-habisnya. Ternyata tiap kali muncul orang yg cute saya jatuh cinta lagi dan kepengen oho oho sama dia, pedahal di Indonesia that's impossible. Di India mungkin it's probable di masa lalu apalagi kalo saya dari jenis beruang dan yg very cute itu dari kalangan bispak, the lower castes, kasta rendahan. Karena hal-hal sensual itu sangat mungkin dan begitu mudahnya di India, akhirnya para spiritualis di sana bilang bahwa itulah Samsara atawa Neraka Dunia. Neraka bagi orang India adalah kenikmatan oral, genital, dan audiovisual yg tidak ada habis-habisnya. Bollywood is neraka dunia. Nehi, nehi...

Saya tidak mau lagi ya Allah. Cabutlah segala kenikmatan dunia ini yg cuma akan membawa saya lahir kembali dan lahir kembali. Lahir untuk menikmati lagi dan menikmati lagi. Walopun lupa syairnya, ternyata kuncinya tetap sama. And the same song is repeated from one life time to another life time. Dulu jadi raja, nanti jadi ratu. Dulu jadi pedanda, nanti jadi prostitute. Semuanya itu kenikmatan yg terasa menyiksa karena begitu sensual dan tak ada habis-habisnya. Sometimes ada yg mempersembahkan dirinya untuk saya pake, ada kalanya saya yg total surrender kalo orangnya ganteng dan saya suka as well as dibayar pake dollar.

Akhirnya saya bilang: Sampai kapan ya Allah ?

Akhirnya Allah yg muncul di jazirah India menurunkan ayat-ayat. Ayat-ayat itu turun tidak melalui Malaikat Jibril melainkan langsung ke dalam pikiran mereka yg tercerahkan seperti Sidharta Gautama yg sekarang kita kenal sebagai Sang Buddha. Ayat itu bilang bahwa pencerahan sejati dari Allah hanya akan diberikan kepada mereka yg benar-benar dimuliakan. Asli dimuliakan sehingga tidak akan lahir kembali ke dunia kenikmatan ini. Having sex berkali-kali cuma buat mereka yg dibenci Allah. Punya istri banyak hanya bagi mereka yg sedang disiksa. Makan dan minum berlimpah-limpah hanya untuk mereka yg spiritualitasnya sedang digodok sehingga sadar bahwa segalanya itu cuma fleeting sensations. Sensasi sesaat yg tidak abadi.

Yg abadi adalah Nibbana atawa kekosongan belaka. Kosong. Hampa. Habis tanpa ada apa-apa. Tidak ada kelahiran kembali, tidak ada lagi pesta pora, tidak ada lagi bidadari bugil maupun cowok bispak. Semuanya itu sudah lewat dan manusia yg tercerahkan akhirnya moksha, masuk dalam Nibbana atau keabadian di mana bahkan Allah juga tidak ada. Tidak ada apapun. Complete nothingness. Dan itulah keabadian, pencapaian spiritualitas tertinggi di mana Allah dan non Allah habis. Tidak ada apa-apa lagi. Musnah. Moksha.

Pada pihak lain, budaya di jazirah Arab yg serba kekurangan justru bilang kebalikannya. Karena segalanya serba susah di Arab, maka pencapaian spiritualitas tertinggi justru akan dihadiahi dengan bidadari. Harus bidadari karena Arab itu budaya lelaki, dan wanita harus tetap menjadi budak di dunia maupun akhirat. So, Allah akan memberikan kehidupan yg susah dan keras kepada mereka yg dimuliakannya di dunia ini. Dan kalau mereka mati maka akan dihadiahi dengan kehidupan penuh kelimpahan di dalam Sorga. Penuh susu dan madu. Susu itu bisa berasal dari bidadari maupun susu Cap Nona, it does'nt matter, pokoknya susu. The madu bisa asli madu tawon yg diimpor dari Indonesia. Bisa juga diproduksi di peternakan tawon yg dibangun di perbatasan antara Sorga dan Neraka. Itu juga tidak akan menjadi masalah. Yg pasti, mereka yg dimuliakan Allah akan memperoleh Sorga complete dengan bidadari yg selalu perawan plus susu en madu. The bidadari harus selalu perawan supaya always enak dipake. Habis dipake perawannya akan balik lagi, nutup lagi, pending the next penis intrusion. Something like that.

Agama itu lahir dari budaya.

Budaya di jazirah India yg serba berkelimpahan memunculkan pengertian bahwa spiritualitas tertinggi tercapai ketika kita bisa melepaskan diri dari kemelekatan terhadap kenikmatan duniawi yg memang mudah sekali untuk diperoleh. Saking mudahnya orang jadi bosen. Bosen nyanyi lagu India sehingga akhirnya akan meninggalkan segala macam lagu dan diam saja, expecting Allah akan mengasihani dirinya sehingga membukakan pintu moksha di mana segala kenikmatan itu tidak akan ada lagi. Yg ada cuma kekosongan belaka. Daripada bosen having sex every day selama ribuan tahun lahir berkali-kali, kan lebih enak masuk ke dalam keabadian, kekosongan, nibbana ?

Tetapi agama yg lahir dari budaya kekurangan seperti di jazirah Arabia justru mengajarkan sebaliknya. Hidup yg susah di dunia ini tidak sebanding dengan nikmat yg akan diberikan oleh Allah ketika kita mati dan masuk Sorga, begitu katanya. Air jernih akan mengalir tak henti-hentinya di Sorga bagi orang yg percaya kepada Allah, lanjutnya. Pedahal bagi kita it's nothing. Kita kebanjiran tiap taon sehingga air mengalir without putus is not an incentive for us to worship Allah. Tetapi Allah tidak putus asa, masih banyak janji-janji lainnya yg diberikannya kepada mereka yg mau bertahan hidup serba susah di Arabia. Pokoknya mereka yg hidupnya susah sekarang akan bisa pesta pora di Sorga. Pedahal yg pesta pora model begituan adalah orang yg sedang disiksa oleh Allah di jazirah India.

Kok bisa berkebalikan seperti itu ?

Ya bisalah, karena namanya budaya. Agama itu hasil ciptaan budaya, makanya isinya selalu sesuai dengan budaya di mana agama itu dilahirkan. Agama dilahirkan oleh pemikiran manusia yg dibentuk oleh alam sekitar. Kalau alam sekitarnya serba mewah berkelimpahan, maka Sorga yg dijanjikan adalah kekosongan abadi. Moksha ke Nibbana artinya menghilang dari segalanya, bahkan dari pikiran kita sendiri. Mungkin akhirnya yg ada cuma pure existence. Sadar bahwa sadar. Dan diam saja. Hening.

Tetapi Sorga bagi mereka yg hidup dalam kekurangan adalah tempat di mana segala macam keduniawian akan bisa dinikmati sampai puas tanpa akhir: Bidadari telanjang. Masakan India. Bollywood. Film Nehi Nehi. Anything is supposed to be available bagi para ustad dan ustadzah yg takwa menjalani agama Allah di dunia ini. Available di alam barzakh atawa setelah meninggal dunia dan masuk Sorga.

Untungnya the ustad dan ustadzah tidak tahu bahwa Allah yg menjanjikan segala kenikmatan dunia di dalam Sorga itu ternyata cuma hasil pemikiran thok. Hasil budaya manusia. In this case hasil budaya manusia di padang pasir yg serba kekurangan.

Hasil budaya manusia yg serba berkecukupan justru akan bilang bahwa bidadari telanjang dan segala kenikmatan indrawi yg tak berkeputusan itu is the true neraka.


+++

NOTE 101: Tuhan Belajar Menjadi Manusia


T = Hwaa,

Memang susah ya om jadi cuek bebek dengan orang-orang ? Emang beneran butuh pengalaman bertahun-tahun biar bisa kayak gitu ? Kasian sayanya donk om, keburu tuir.. He he..

J = Don't worry !

Pengalaman bertahun-tahun untuk menjadi diri sendiri cuma dibutuhkan oleh orang-orang yg ngotot dan ngoyo ingin masuk Sorga. Kalau kita menjadi diri sendiri saja dan enjoy everything, maka proses jatuh bangun to stay calm in the front of verbal abuses itu cuma akan makan waktu sebentar. Bisa cuma beberapa bulan saja.

For instance, selama beberapa bulan teman-teman anda akan kaget ketika jilbab anda dibuka. Pedahal itu kepala anda sendiri bukan ? Dan, seperti telah diduga, maka akan mulailah segala macam omongan jorok dikeluarkan oleh wanita-wanita yg masih berjilbab dan mengharap masuk Sorga. Tapi anda akan cuek saja dan bilang: Pakai jilbab panas !

Yg merasa panas mengenakan jilbab adalah anda sendiri, dan akhirnya anda memutuskan untuk melepaskan jilbab for good. Once and for all. Tetapi orang-orang itu tidak mau terima karena kenyamanan anda dengan diri anda sendiri "mengancam" (dalam tanda kutip).

Mengancam siapa ? Of course mengancam orang-orang yg masih berjilbab itu. Mereka itu kan berjilbab didasarkan kepada kepercayaan yg "dipaksakan" (dalam tanda kutip juga). Kenapa saya tulis dalam tanda kutip ? ... Karena walaupun sebenarnya dipaksakan, tetapi akan diakui sebagai tidak dipaksakan. Seolah-olah itu asli dari kepercayaan yakin hakkul yakin. Teorinya seperti itu. Pedahal cuma tekanan teman-teman dekat yg kebetulan telah jatuh terjerambab dalam gaya pemikiran sempit.

Pemikiran sempit itu yg bilang bahwa wanita mukmin harus berjilbab. Plus tambahan bonus bahwa kalau berjilbab seumur hidup akan diterima oleh Allah SWT kalo mati nanti. Plus akan dapat berkat berbentuk suami sholeh. Plus ini dan plus itu. Persis janji janji MLM.

Agama itu seperti MLM.

Jilbab itu juga MLM. Jadi, orang pertama yg berjilbab berkatnya akan bertambah sesuai dengan berapa banyak wanita-wanita lain yg bisa mengikuti jejaknya berjilbab ria. Pedahal most of the women itu cuma ikut-ikutan saja. Karena lagi mode ya ikutlah. Dan itu tidak salah. Yg salah adalah memaksakan orang yg tidak mau berjilbab untuk memakai jilbab.

Jilbab itu pilihan. Mao dipakai bisa. Mao tidak dipakai juga bisa. Dan isi otak manusia tidak ditentukan oleh jilbab. Apalagi spiritualitasnya. Saya tahu bahwa banyak orang yg berjilbab memiliki spiritualitas sangat rendah. Saya juga tahu bahwa banyak orang yg tidak berjilbab memiliki spiritualitas sangat tinggi. Tinggi rendah spiritualitas itu ditentukan oleh cara pandang, cara berpikir, dan bukan oleh segala macam perangkat dan perilaku lahiriah seperti jilbab, jenggot, sembahyang, puasa, dsb...

Nah, kalau saya ngomong terus terang seperti ini tentang suatu hal semacam jilbab, maka so pasti akan banyak komentar. Saya ok saja karena berkomentar merupakan HAM Kebebasan Berbicara. Tetapi kita akan bisa melihat isi dari spiritualitas manusia yg berkomentar. Orang yg spiritualitasnya dewasa justru akan tertawa saja mendengar pendapat saya tentang jilbab.

Memang tidak ada apa-apanya. Kalau mau dipakai ya dipakailah, kalau tidak mau ya tidak usahlah. Itu komentar dari orang yg dewasa secara mental dan spiritual.

Tetapi orang yg mental dan spiritualitasnya kelas bawah akan memiliki alasan untuk mencaci maki saya. Lha ? ... Iyalah. Bukankah mental dan spiritual mereka kelas rendah ? Kalau kelas rendah so pasti harus memaki-maki. Dan biasanya yg dijadikan alasan bahwa saya menghujat ajaran Allah.

Ajaran Allah ? Sejak kapan Allah ngajar ? ... Yg maybe lebih gila lagi akan bilang bahwa saya menghujat agama Allah. Agama Allah ? Sejak kapan Allah punya agama ?

Tetapi inilah yg namanya masyarakat manusia. Jenjang kedewasaan mental dan spiritual kita memang berbeda-beda. Kita plural, majemuk. Dan itu sah saja, tidak ada salahnya. Tidak ada salahnya untuk bilang bahwa Allah menyuruh anda berjilbab. Dan tidak ada salahnya juga untuk bilang bahwa Allah menyuruh anda buang jilbab. Keduanya sah saja untuk dikatakan. Cuma perbedaan konsep bukan ?

Allah sendiri, as always, akan diam seribu bahasa karena Allah juga cuma konsep thok. Allah is a concept, jadi anda mau bilang apapun tentang Allah akan oke saja. So, bilang saja. As simple as that. And because kita bisa bilang apa saja about Allah, then ngapain diributin ya gak ? Everybody is entitled to his or her own pendapat. Tidak ada yg salah or yg benar melainkan pilihan. Kita mau pakai yg mana.

Kalau suka pakai jilbab ya pakailah. Kalau tidak suka ya tidak usah pakailah. Dan tidak perlu ribut kalau ada orang lain yg bilang bahwa jilbab bentuknya seperti kondom. I even think that jilbab is a symbol of condom yg digunakan oleh para pria supaya wanita yg dioho-oho tidak hamil. And because wanita tidak bisa pake kondom di tempat yg semestinya which is di penis (wanita have no penis, by the way), maka diciptakanlah jilbab untuk sedikit menghibur gundah gulana itu.

At least ada sesuatu yg dibungkus secara botak plontos dan bisa membawa rasa aman damai karena tidak akan bocor dan mengakibatkan kehamilan, atau masuk angin melalui kepala in case of jilbab. Tidak akan terinfeksi oleh berbagai aliran pemikiran orang lain, secara konkritnya, dan akan tetap terbungkus rapat dan rapi di bawah sarung. Sarung atas dan sarung bawah gunanya seperti itu, tidak lebih dan tidak kurang. Kondom is sarung bawah, jilbab is sarung atas. Keduanya membawa efek nikmat tanpa harus terkena resiko terkontaminasi.

Dengan kata lain, enaknya mau tetapi tidak enaknya ogah which is oke aja. Tidak salah bukan ? Nah,... kalau para pria hidung belang dan hidung totol-totol bisa mengenakan kondom when having sex with women, dan kalau para wanita yg hidungnya pakai bedak or not bisa mengenakan jilbab untuk menaikkan citra mereka sebagai wanita yg taat beribadah, at least theoretically, maka tentu saja anda juga akan bisa mengenakan apapun yg anda sukai.

Anda bisa pakai pakaian rok mini yg sekarang sedang in itu. I like this one best sebab kalau anda duduk dengan mengangkat kaki di depan saya, saya akan very easily melihat celana dalam anda. Bisa tebak-tebakan dengan saya what color your underwear is. Tentu saja saya akan selalu menang, wong saya bisa lihat kok. Anda bisa pula pakai baju dengan leher rendah sampai toket anda belahannya terlihat. Bisa pakai apapun. Dan semuanya itu halal bagi anda. Cuma berbagai konsep pilihan bukan ?

T = Dari om, aku belajar buat ngembangin empati, katanya biar bisa masuk ke "dunia" orang itu. Emang berhasil sih om, tapi koq malah kayak diinjek-injek ya ?

J = Empati artinya kita mengerti apa yg dirasakan oleh orang lain tanpa perlu bilang itu benar atau salah. Saya mengerti bahwa ada sebagian teman yg takut melepas jilbabnya dengan alasan teman-teman kantornya akan heboh. Saya mengerti itu, tetapi saya tidak perlu sampai harus tergopoh-gopoh ikut ngurusin dia sampe tidak bisa tidur dan tidak bisa memikirkan yg lain. Saya tidak perlu merasa harus ikut-ikutan pakai jilbab juga, walaupun bisa saja kalau saya mau.

Empati means understanding thok.

Dan itu tidak berarti bahwa kita harus ikut-ikutan orang lain. Saya empati sama orang yg puasa dengan alasan sedang mengumpulkan tabungan buat beli tiket masuk Sorga. Saya mengerti itu, tetapi saya bilang itu omong kosong belaka. Tetapi, pendapat saya tidak saya paksakan kepada orang lain. Itu yg namanya empati, understanding. Tetapi tentu saja saya akan tetap makan minum dan merokok di depan orang yg sedang berpuasa itu.

It's my life.

Kenapa orang lain yg puasa harus menyebabkan saya kerepotan, ya gak ? Pada pihak lain, orang berpuasa yg kampungan tetap akan minta untuk dihormati. Untungnya jenis seperti ini sudah jarang dijumpai di Jakarta, jadi sudah ada kemajuan. Pedahal jaman dulu waktu saya masih kecil, mereka yg puasa minta dihormati seolah-olah orang suci. Suci apanya ? Suci means tidak korupsi, tidak menjadi teroris, tidak bilang agamanya terakhir dan sempurna, tidak mengharamkan pluralisme. Kalau semuanya dilanggar maka artinya orangnya is biasa-biasa saja. No different than you and me. Yg puasa dia sendiri kenapa kita orang semuanya musti ikut repot, ya gak ?

T = Huuufh ! Jadi aku teriak-teriak ke Tuhan, yg kata om cuma buatan kita aja ?

J = Ya, Tuhan atawa yg lebih dikenal dengan nama Allah itu cuma buatan kita saja, konsep saja.

Anda boleh teriak-teriak kepada Allah, dan itu tidak dilarang. Mesjid di dekat rumah saya sehari lima kali berteriak-teriak kepada Allah dengan loudspeaker yg suaranya audzubillah. And as far as I know Allah belom pernah menyahut tuh. Not even menyahut bahkan satu kalipun. Makanya the mesjid berteriak-teriak terus sampe sekarang, entah sampai kapan.

T = Jadi kita minta tolong ke diri kita sendiri gitu om ?

J = Ya, kita minta tolong ke diri kita sendiri yg lebih "tinggi" (dalam tanda kutip).

Tuhan yg asli adanya di dalam kesadaran kita sendiri saja, dan itu tidak bisa diteriakin. Kita bisa ngomong bisik-bisik saja kayak orang pacaran. Yg mendengar kita sendiri saja. Kita yg berbicara dan kita yg mendengar. Ketika kita berbicara kepada diri kita sendiri, maka kita berbicara kepada Tuhan. Tuhan itu adanya di dalam kesadaran kita sendiri.

T = Lha, gimana caranya bisa ketolong kalo gitu ?

J = Bisa aja.

Anda bisa hidup sampai sekarang karena apa ? Karena Tuhan itu hidup bukan ? Dan hidupnya di mana ? Di dalam kesadaran anda sendiri saja bukan ? Tuhan itu tidak seperti yg di-dakwahkan oleh orang-orang agama, walaupun kalau mau ambil yg model begitu juga bisa saja.

Dakwah itu isinya paparan tentang konsep Tuhan, dan bukan Tuhan itu sendiri. Tuhan sendiri adanya di dalam kesadaran tiap orang dari kita. Baik kita beragama maupun tidak. Baik kita beragama apapun.

Kita bisa bicara apapun dengan Tuhan, dan Tuhan of course akan menjawab. Menjawabnya juga melalui pikiran kita sendiri saja. Kita semua adalah Tuhan yg sedang belajar menjadi manusia.


+++

NOTE 102: Kalo Allah Ga Ikut Campur


PERCAKAPAN 1: KALO ALLAH GA IKUT CAMPUR


T = Aku paling suka komentar Leo.

J = Komentarin lagi dunk, it's free.

T = Komentar apalagi ya, yg jelas pikiran yg muncul selalu kepiawaian diri sendiri, tidak ada yg membatasi baik dari unsur agama maupun aliran keagamaan, betul gak ?

J = Betul, that's what it should be. Menjadi diri sendiri saja tanpa merasa perlu ikut-ikutan orang yg juga ikut-ikutan orang lain tanpa tahu sedang apa dan mau dibawa ke mana.

T = Tapi kadang-kadang aku terjerembab dalam Tuhan, segala sesuatu yg tak terpenuhi tanpa sadar mengadu kepada yg sebenarnya tidak perlu yaitu Tuhan, pedahal Tuhan tidak ada yg berbentuk ujud, ia hanya ciptaan pikiran, tapi kenapa selalu saja bersandar kepadanya untuk mendapatkan kedamaian ?

J = Kita bersandar kepada "Tuhan" yg merupakan ciptaan pikiran kita sendiri agar kita bisa merasakan kedamaian. Kita takut gagal, takut disingkirkan, takut tidak memperoleh apa yg kita inginkan di dunia ini maupun di dunia yg akan datang. Akhirnya kita memeras otak habis-habisan sehingga melahirkan pemikiran tentang "Tuhan". Tuhan harusnya selalu ditulis dalam tanda kutip karena merupakan konsep belaka, konsep yg diciptakan oleh pikiran kita sendiri agar bisa memperoleh kedamaian.

Di semua masyarakat ada yg namanya Tuhan, tetapi Tuhan yg mengaku sebagai Allah dan satu-satunya Tuhan cuma ada di Timur Tengah. Biang keroknya adalah agama Yudaisme yg diciptakan oleh orang-orang Yahudi. Yudaisme lalu dibajak oleh orang-orang Eropa dan jadilah agama Nasrani. So, agama Nasrani itu asalnya dari Yudaisme, merupakan turunan atawa derivativ dari pemikiran Yahudi... Sayang teramat sayang, akhirnya pemikiran Yudaisme dan Nasrani itu dibajak lagi. Kali ini oleh orang-orang Arab, dan diberi nama Islam. Islam itu none other than bajakan yg terakhir dan sempurna dari pemikiran Yahudi dan Nasrani. The nenek as well as kakek moyang is Yahudi.

Jadi, walaupun para ustad dan ustadzah di Indonesia gemar memaki-maki Yahudi dan Nasrani, sejarah membuktikan bahwa Islam itu membajak pemikiran Yahudi dan Nasrani tanpa bayar royalty. Dan mungkin tidak perlu bayar royalty juga karena segalanya itu free alias gratis. Pemikiran itu gratis, dihasilkan oleh manusia masa lalu yg berpikir, dan dibagikan kepada mereka yg mau mendengarkannya. Nabi-nabi dalam Islam itu hampir semuanya orang Yahudi, tetapi sekarang telah di-Islamkan tanpa seijin mereka yg maybe juga tidak perlu karena segalanya ini berada dalam wilayah pemikiran thok.

Musa, Daud, Zakaria, Yahya, dll, sampai Isa... semuanya ini orang Yahudi asli, agamanya is agama Yahudi. Tapi sekarang semuanya telah jadi Islam karena ada kudeta. Ceritanya Tuhan yg sekarang ganti nama menjadi Allah bilang bahwa nabi-nabi Yahudi itu tidak oke, dan yg lebih oke adalah nabi dari Arab. Pedahal yg ngomong seperti itu bukanlah Tuhan melainkan manusia biasa saja. Setiap manusia biasa bisa melahirkan pemikiran keagamaan yg memutar-balikkan sejarah. Islam populer itu memutar-balikkan sejarah dengan bilang bahwa Yahudi dan Nasrani sudah sesat dan yg benar cuma Islam saja. Pedahal kenyataanya, Islam itu yg copy paste pemikiran Yahudi dan Nasrani yg, setelah dipoles kiri kanan dan disesuaikan dengan konteks Arabia, akhirnya diberi nama Islam. As simple as that.

Saya tidak bilang itu salah. Nasrani copy paste dari Yahudi is ok. Islam copy paste dari Yahudi dan Nasrani is also ok. Anything is ok. Cuma pemikiran saja bukan ?

Apapun yg kita pikirkan tentang Tuhan adalah hasil pemikiran kita sendiri, dan itu sah saja. As long as kita tidak menjadi teroris dan petantang petenteng merendahkan orang-orang yg berbeda pendapat, maka everything is ok saja. Dan kita bisa ajak bicara Tuhan yg kita ciptakan di dalam pikiran kita itu. Ajak bicara saja, walaupun sebenarnya anda cuma berdialog dengan diri anda sendiri. Saya juga suka begitu kok,... saya akan bertanya kepada Tuhan:

"Tuhan, should I tell him that I love him ?"

Tapi Tuhan diam saja. Iyalah, Tuhan kan cuma konsep doang. Dan konsep itu benda mati. Karena abstrak dan mati, makanya kita sendirilah yg harus bertanya dan menjawab. Persis seperti dalang. We are the dalangs, dan Tuhan is one of the players. Sebagai Ki or Nyi Dalang kita bisa mengisikan perkataan apapun yg harus Tuhan ucapkan. So, akhirnya saya gerakkan Tuhan untuk menjawab:

"Dia sudah tahu kalo kamu suka sama dia."

Nah, itu jawaban yg oke punya bukan ? Selanjutnya saya bisa gerak-gerakkan the Tuhan sesuai dengan keinginan saya yg memang macam-macam. Saya bisa suruh-suruh Tuhan untuk kirimkan energi gatel-gatel ke orang yg saya suka supaya dia bisa memiliki perasaan yg sama. Supaya dia juga menginginkan saya seperti saya menginginkan dia. Lalu saya bisa berdoa kepada Tuhan. Berdoa itu another term untuk istilah suruh-suruh, by the way... Jadi kalo saya nyuruh Tuhan, saya bilang saya berdoa. So, akhirnya saya berdoa or nyuruh Tuhan:

"Ya Tuhan, kalau memang kami berjodoh plis let us be united seperti Manchester United."

Itu doa atawa suruhan saya untuk Tuhan agar dilaksanakan dengan cara seksama dan dalam waktu yg sesingkat-singkatnya. Dan, as always Tuhan akan melaksanakannya. Tuhan bilang insyallah amin. Yg jelas, everything will be soooo..... difficult kalo Allah ga ikut campur.


+

PERCAKAPAN 2: KANGEN KETEMU SAMA SETAN


T = Pak Leo yg saya hormati setara dengan Obama, Pak SBY, Pak Antasari, n Mario Teguh,

Saya ingin bertanya sesuatu yg lebih dalam, entah ini cenderung psikologis atau spiritualis. Saya telah membaca tulisan anda tahun 2008, dan saya menyimpulkan bahwa sebenarnya kita (manusia) memiliki energi yang sama, yang berasal dari suatu energi pusat (Tuhan), atau saya menyebutnya bahwa manusia bersahabat dengan Tuhan, manusia adalah sahabat yg menghormati Tuhan (tolong koreksi jika saya salah). Sedikit banyak saya setuju dengan pendapat anda tsb, karena saya juga merasa demikian.

J = Manusia memiliki energi, dan energi itu sama, baik yg berada di pusat maupun di daerah.

Kita bisa bilang bahwa energi ini Tuhan. Itu bisa saja, dan memang selalu bersahabat. Asal kita tidak ngotot dan ngoyo mau memaksakan agama Allah, maka segalanya akan bersahabat. Bersahabat artinya bisa mengalir apa adanya saja. Terkadang panas berhari-hari, terkadang hujan berhari-hari. Terjadinya wajar saja tanpa perlu doa tobat massal walaupun bisa saja dilakukan kalau mau.

Yg jelas, tidak ada agama apapun di sana. Agama itu sistem pemikiran thok, yg mungkin pernah juga berfaedah di masa lalu tetapi akhirnya lama kelamaan menjadi penjara bagi manusia. Manusia akhirnya tidak bisa lagi membedakan yg mana yg natural seperti berbicara dengan Tuhan yg adanya di dalam pikiran kita sendiri, dan mengikuti segala macam salah kaprah seperti kepercayaan bahwa puasa adalah ibadah. Bahwa ada wajib zakat, wajib shalat,... dan berbagai kewajiban lainnya yg semuanya merupakan hasil pemikiran manusia thok, tetapi diajarkan seolah-olah disuruh oleh Tuhan.

T = Saya merasa bersahabat dengan Tuhan, apalagi setelah membaca tulisan anda. I've been enlightened by you mister. Tetapi sejak itu, muncul suatu hal yg mengganggu saya. Saya tidak lagi merasa takut, karena saya merasa bersahabat dengan Tuhan, saya tidak lagi takut sama hal yg ngeri kayak setan n sebangsanya yg kadang mengganggu tidur saya.

J = Sama, saya juga gak takut lagi sama Setan.

Saya tahu bahwa Setan itu tidak ada. Yg ada cuma pikiran saya sendiri saja yg bisa ber-kamuflase. Kamuflase atawa permainan peran dari pikiran saya bisa mengambil berbagai macam bentuk. Bisa berbentuk Setan, bisa pula berbentuk Tuhan. Kalau bentuknya Setan, maka saya akan jadi pemarah, saya akan memaki-maki semua orang yg tidak sependapat dengan saya sebagai kafir. Saya akan seperti members Islam fanatik yg selalu merasa terancam oleh orang Nasrani, Yahudi, Hindu, Buddha, Kejawen, Agnostic, Atheist, Komunis, dsb... On the other hand, kalau pikiran saya berbentuk Tuhan yg asli, saya tidak akan takut apapun. Orang mau puasa atau tidak mau puasa will not matter to me. Orang mau jungkang jungking shalat di depan saya, ataupun jungkang jungking menyembah patung Dewa will not matter to me. Bukan urusan saya.

T = Frankly, it's disturbing me cuz setan dan sebangsanya aren't disturbing me anymore. Saya mulai merindukan kehadiran mereka dalam lelap saya. Pernah sih, ada yg datang ganggu pas saya tidur, tapi saya waktu itu tidak takut, sehingga membuat setan itu berhenti menggoda dalam lelap saya. Kemudian lama saya mulai tidak bermimpi yg ngeri lagi. Ya, saya merindukan mereka.

J = Sama, saya juga terkadang merindukan Setan. Setan, I miss you !

T = Apakah itu wajar ? apakah itu normal Pak Leo ?

J = Normal aja. Saya juga tidak takut lagi sama yg namanya Setan walopun bisa rindu juga. Saya bisa bilang: Setan, I miss you, I love you, I care for you,... Dan itu tidak salah. Setan is also a part of us, sama saja seperti Tuhan. Setan dan Tuhan merupakan bagian dari pikiran kita sendiri saja. They are figments of our own imaginations.

T = Menurut saya sebagai manusia, sebenarnya rasa takut itu perlu, fear is needed, don't you think ? Jenderal aja wajib takut dengan atasannya. Kalau dulu saya bisa melimpahkan rasa takut pada setan, jin, buto ijo n sebangsanya. Mereka yg menjadi kambing hitam untuk rasa takut saya. Tapi kini tidak bisa lagi... Kalau Tuhan beda, saya tidak takut dengan Tuhan, tapi saya menghormatiNya. saya mencintaiNya. Saya tetap tidak takut... Bagaimana ini Pak Leo ? saya tidak punya lagi kambing hitam yg namanya setan. Saya kangen kambing saya Pak Leo.

J = Saya juga kangen kambing saya, tapi bentuk fisiknya manusia. Orangnya jauh di rantau, dan kalo pulang akan saya cium-cium. Kalo Allah ikut campur pasti berhasil. Segala sesuatu yg Allah ikut campur pasti berhasil. Can you imagine kalo Allah ga ikut campur ?


+++

NOTE 103: Kekerasan dalam Rumah Tangga


PERCAKAPAN 1: KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA


T = Selamat siang Bapak Leo,

Saya sangat terkesan dengan konsultasi yang diberikan Bapak Leo. Mudah-mudahan bapak dapat membantu permasalahan saya.

Saya sudah menikah selama 13 tahun. Suami saya orang yang sangat disiplin mengenai kebersihan dan kerapihan. Saya dan suami kenal tidak terlalu lama hanya 4 bulan. Alasan suami saya mengajak menikah adalah dia disuruh ibunya mencari pendamping untuk menemaninya belajar di luar negri. Kebetulan pada waktu itu saya juga berkeinginan untuk belajar ke luar negri. Awal perkawinan, saya mengetahui bahwa suami saya emosinya tinggi sekali, sehingga sering kali saya menerima perlakuan kasar dari suami saya. Walaupun tidak fatal. Ini mungkin dilatar-belakangi oleh pendidikan yang keras oleh ibunya.

J = KDRT (Kekerasan dalam Rumah Tangga) bukan hal yg bisa ditolerir. Bisa dimengerti tapi tidak bisa ditolerir. Pendidikan keras oleh ibunya merupakan alasan bagi orang itu sendiri; alasan bagi suami anda, tapi bukan bagi anda. Kalau KDRT itu dilakukan terhadap anda, maka anda perlu melaporkannya ke pihak yg berwajib. Langsung dilaporkan dengan bukti-bukti visum dari dokter. KDRT is criminal, pidana.

T = Suami kadang sadar kadang tidak setelah berbuat kasar. Kata-kata kebun binatang tidak pernah absen untuk saya. Keadaan memburuk apabila suami sedang menghadapi permasalahan di kantor. Kata-katanya harus diikuti oleh saya tanpa alasan apapun (mengenai kebersihan dan kerapihan). Sekarang tiap hari yang ada hanya komplain dan komplain. Sampai akhirnya kami sudah dikaruniai dua anak. Anak-anakpun seringkali melihat kami berdua bertengkar.

J = Then what ? ... It's your life.

Yg jelas anda tidak akan bisa mengubah suami anda, tetapi anda bisa mengubah diri anda. Kalau anda bisa menerima sifat suami anda yg seperti itu selama bertahun-tahun ke depan, mungkin sampai mati, ya terima saja, tidak usah complain tentang kelakuan dia.

Kalau anda tidak bisa diterima, get a divorce. Lebih cepat lebih baik. Kumpulkan saja semua buktinya dari dahulu sampai sekarang. Bilang bahwa alasannya adalah anda tidak bisa hidup dengan orang yg terlalu obsessif mengenai kebersihan dan kerapihan. Plus segala macam kerajinan tangan dirinya. Plus segala macam sumpah serapah membawa-bawa nama hewan yg dipelihara dengan penuh kasih sayang di kebun binatang like: ular, macan, gajah, biawak, buaya, monyet, dll...

T = Semenjak ada Facebook, teman-teman lama khususnya wanita banyak sekali yang menghubungi suami saya. Suami saya dulu memang sangat populer di kalangan wanita.

J = Saya dulu dan bahkan sampai sekarang juga sangat populer di kalangan wanita.

T = Nah yang saya ingin tanyakan adalah: Apakah bisa saya bertahan dengan suami yang mempunyai sifat keras sepert itu ?

J = The answer depends on you, apakah anda mau ?

Kalau anda mau, maka anda akan bisa saja bertahan. Saya tahu cukup banyak wanita yg dibenci Allah sehingga seumur hidup harus menerima perlakuan yg sangat melecehkan dari suami mereka. Biasanya ada embel-embel di sini, yaitu sang wanita akan masuk Sorga karena telah melayani suami yg very difficult itu. Allah menginginkan wanita taat dan menurut kepada suami mereka. Something like that.

Tetapi kita tahu bahwa alasan di atas itu dicari-cari, dibuat oleh para ulama untuk membuat wanita menjadi budak pria seumur hidup. Ditakut-takuti bahwa wanita yg memberontak akan masuk neraka. Dan, kebalikannya, kalau pasrah suaminya menikah lagi, dsb... maka sang wanita akan masuk Sorga. Kalau anda mau menerima cara pemikiran seperti itu, ya terima saja. Tidak ada yg larang. Tetapi kalau anda tidak mau terima, maka tolak saja. Tolak saja dan bilang bahwa anda sudah tidak tahan lagi. So, the answer depends on you.

T = Bagaimana cara untuk mengurangi kadar emosi suami saya ?

J = Caranya cuma melalui kesadaran suami anda sendiri.

Kalau suami anda sadar bahwa dirinya emosional dan mencari bantuan dari psikolog atau psikiater, mungkin akan bisa terbantu juga. Tetapi kalau orangnya merasa sehat-sehat saja, maka tidak ada apapun yg bisa dilakukan oleh orang lain. Saya tidak akan bilang bahwa anda harus sabar, dsb... sebab sesabar apapun anda, kalau memang tidak compatible, tidak ada lagi yg bisa dilakukan. Suami anda akan tetap dengan sifatnya, dan anda akan tetap dengan sifat anda. So ?

T = Etika pergaulan seperti apa antar perempuan dan laki-laki yang sudah menikah ? Mengenai hal ini, sampai di mana saya dapat mencemburui suami saya mengenai cara bergaul (walaupun hanya perkataan di facebook maupun Blackberry) ?

J = Saya tidak tahu yg ini karena saya belum pernah menikah.

Menurut pendapat saya pribadi, menikah atau tidak menikah tidak ada bedanya karena kita semua manusia bebas. Walaupun sudah menikah, tidak ada salahnya untuk mengirimkan kata-kata rayuan maut ke orang lain yg bukan pasangan hidup. Itu tidak salah. Bukan pidana dan tidak kriminal.

Bahkan kalau sampai terjadi perselingkuhanpun, itu bukan pidana. Selingkuh bukanlah kejahatan melainkan berkat yg diberikan oleh Allah kepada mereka yg pandai memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Yg pidana dan kriminal itu yg KDRT.

T = Bagaimana menentukan pasangan itu masih mencintai pasangannya atau tidak ?

J = Yg bisa menjawab hanyalah pasangan dari orang itu sendiri.

Saya belum pernah menikah dan tidak tahu bagaimana menentukan kadar cinta. Yg saya tahu adalah apakah orang itu having something positive in his or her mind towards me. Saya bisa merasakan itu. It's very easy, termasuk perasaan dari pasangan hidup orang lain yg mengharapkan saya oho oho dengannya. Mulanya melalui facebook, lalu bertemu di darat. Tapi saya tidak begitu mudahnya jatuh. I have to really like the person baru bisa diajak begituan, apalagi oleh yg statusnya istri or suami orang.

Saya cuma bisa menjawab sekian. I'm not a married person, gak pengalaman. Mungkin teman-teman lainnya di facebook, yg kebetulan membaca note ini, baik yg telah maupun masih berencana untuk melakukan hal hal begituan akan bersedia ikut memberikan saran bagi anda. Kita tunggu saja.


+

PERCAKAPAN 2: YOU ARE YOUR OWN MURSYID


T = Mas Leo,

Setelah subuh tadi pagi aku kembali mimpi. Aku diajak ke tempat seorang yang dikenal sebagai sufi. Sebenarnya yang ingin ke sana adalah temanku, tapi entah bagaimana kok sang sufi tersebut malah berpaling ke aku. Entah bagaimana kok dia malah membersihkan beberapa bagian badanku dengan detil. Aku cuma manut dan pasrah aja. Sementara sang sufi tersebut tidak bicara apapun. Tidak ada rasa malu saat badanku dibersihkan hanya merasa pasrah dan nyaman saja. Setelah selesai membersihkan sang sufi tersebut malah ngobrol ringan denganku.

Saat bangun, yang muncul adalah pembersihan badanku tadi kok seperti proses pembersihan mayat sebelum dikafani. Hanya saja aku tidak dikafani. Apa sih makna mimpi tersebut ?

J = Orang sufi itu adalah simbol dari kesadaran anda sendiri. Mungkin bagian dari kesadaran anda yg selama ini terabaikan. Anda mengabaikannya sampai harus diberi tahu oleh alam bawah sadar anda bahwa ternyata anda "diajak".

Diajak oleh orang lain itu cuma alasan yg dicari-cari oleh alam bawah sadar anda untuk memperlihatkan bahwa ada bagian diri anda yg namanya "Orang Sufi". Pengertian orang sufi seperti apa tentu saja anda tahu sendiri. Ini orang yg kultivasi ilmu ketuhanan, dan Tuhan yg dikultivasi oleh orang sufi is none other than Tuhan yg ada di dalam kesadaran dia sendiri.

Ada bagian dari kesadaran anda yg namanya "Orang Sufi", dan bagian dari kesadaran anda ini membersihkan badan anda. Dibersihkannya di dalam mimpi,... dan artinya tentu saja self healing. Penyembuhan diri sendiri. Yg menyembuhkan dan yg disembuhkan adalah diri anda sendiri. You healed yourself.

Rasanya seperti proses pembersihan mayat ? ... Iyalah, proses penyucian diri sendiri memang seperti itu simbolnya. Kita mati, dan lalu disucikan. Karena sudah mati dan suci, berarti tidak bisa kotor lagi bukan ? Artinya tidak akan bisa tercemar lagi. Tercemar bisa oleh pikiran kita sendiri yg merasa salah karena oho oho dengan pasangan hidup orang lain. Pedahal perasaan berdosa itu cuma permainan pikiran kita saja. Kita bisa saja melakukan yg itu dan tidak merasa bersalah. Kalau suka sama suka, then it's our own business. Tanpa perlu merasa guilty, dan tanpa harus membuat orang lain merasa guilty juga.

T = Jadi berpikir juga terhadap proses hidup yang masih dijalani hingga sekarang. Awalnya memang emosi positif dan negatif masih bermunculan. Namun di titik yang sekarang sudah tidak terasa apapun. Lewat saja dan lempeng. Rasa apapun yang muncul tidak menimbulkan reaksi yang ajaib secara psikis meskipun secara fisik masih cenderung nyolot (ini gawan bayi).

Yang terjadi kemudian adalah munculnya pemikiran atau emosi (apa ya yang tepat istilahnya) yang bersifat intuitif. Bermunculan begitu saja dan kadangkala sulit dikendalikan karena memang tidak tahu bagaimana mengendalikannya. Memang kondisi ini jauh lebih ringan –eh sebenarnya kondisinya tidak menjadi ringan tapi aku yang mulai beradaptasi dengan kondisi- dan gejalanya kondisinya bakal lebih sulit lagi. Memahami ini semua, rasa-rasanya kok sudah saatnya mencari Mursyid. Cuma yang jadi pertanyaan, apakah memang perlu Mursyid ?

J = Perlu.

Mursyid itu sudah muncul sendiri di mimpi anda. Orang sufi yg muncul di mimpi anda itu mursyid anda. Itu mursyid yg baik, yg tidak khotbahin orang tapi langsung membersihkan badan orang. The mursyid is another part of your own psyche. Bisa juga dibilang another part of your personality yg selama ini terpendam dan mulai muncul ke permukaan. You are your own mursyid.


+++

NOTE 104: Coli dan Relaksasi


PERCAKAPAN 1: COLI


T = Aku sering baca note yg Pak Leo poskan baik di milis SI maupun di FB.

Aku coba renungkan, tafsirkan, mencerdasi dan pahami semampu pemahamanku yang rendah ini dan kupraktekkan hingga sampe aku nulis kegundahan di sharing ini heheheh...

J = Kegundahan apa nih ?

T = Aku sharing pada sampean karena aku belum PD buka di umum, masih takut sama kesalah-pahaman dll. Kalo sama njenengan kayaknya kok free githu.

J = Memang free, saya free segala-galanya, then ?

T = Aku ngerasa jadi orang yang bebas sebebas-bebasnya. Ora peduli halal haram entah apa orang nyebute... sampe nih saatnya orang traweh saya malah nonton BF pake coli / onani hahah...

J = That's good. Saya juga begitu.

T = Apa ada yg salah sama aku ini Pak Leo... kebablasan ato salah pahamkah aku dengan yang sampean paparkan ?

J = In my opinion tidak ada yg salah, salah apanya ?

T = Apa ini pengaruh dari masa silam (kehidupan lampauku dulu), tolong dilihatkan dong Pak Leo kehidupan aku yg lalu itu tokoh seperti apa heheh ?

J = Kehidupan masa lampau bisa seperti tokoh apa saja. Anda maunya kehidupan lampau seperti apa, then so be it. Mao jadi Arjuna ok. Mao jadi Srikandi juga ok. Rahwana no problem. Ibu Kartini. Nefertiti. Nabi dan nabiah. Petani. Tentara. Perampok. Pelacur. Pedanda. Ustad. What's the difference ? ... Tinggal sebut saja bukan ? Anda merasa sreg dengan yg seperti apa dan jadilah itu kehidupan masa lampau anda. As simple as that.

T = Dan apa ini coli / onani juga ngefek ke kehidupanku yang akan datang ?

J = Efeknya biasa-biasa saja.

Di masa lalu di Barat, onani dianggap akan mengakibatkan orang menjadi impoten dan bahkan gila. Tetapi itu bagian dari ajaran agama yg sekarang umumnya sudah ditinggalkan. Agama Katolik di Barat bilang bahwa onani adalah dosa, dan kalo terpaksa onani maka harus ngaku dosa kepada pastor. Kalo dosanya numpuk dan tidak ngaku-ngaku sama pastor akhirnya orangnya akan disiksa setelah mati.

Gereja Katolik bikin kapling khusus di alam barzakh, namanya Api Pencucian. So, ke tempat inilah orang-orang beriman yg suka main titit akan dikirimkan setelah mati. Di sini si pria yg suka meremas-remas his own burung akan diberikan khotbah subuh setiap harinya oleh para orang suci yg berkenan datang bergiliran ke Api Pencucian. Santa dan Santo itu orang suci, mereka tempatnya di Sorga tetapi suka baik hati datang ke Api Pencucian untuk menyadarkan jiwa-jiwa yg waktu hidupnya suka masturbasi sendiri ataupun berdua.

Masturbasi yg dilakukan sendiri aja udah dibilang dosa. Kalo dilakukan berdua maka dosanya dobel, pedahal yg berdua itu justru lebih enak rasanya, apalagi sama temen yg ok, baik sejenis maupun berlawanan jenis.

Gereja Protestan juga sama, bilang bahwa coli atawa masturbasi adalah dosa. Pokoknya segala sesuatu yg dilakukan untuk menikmati diri sendiri adalah dosa, begitu katanya. Pemikiran seperti itu namanya puritanisme. Jadi, kita manusia di dunia harus bergiat dalam ibadah dan kerja. Harus beribadah sepenuh hati dan bekerja sepenuh tenaga. Setelah itu harus berbuat baik semampu-mampunya kepada sesama.

Puritanisme di kalangan Protestan melahirkan kapitalisme. Ada thesis dari Max Weber yg bilang bahwa kapitalisme pertama kali lahir dan berkembang di negara-negara yg mayoritasnya Protestan karena gereja mengajarkan cara hidup puritan. Puritan artinya pure, murni. Murni tidak tercemar keduniawian. Yg termasuk keduniawian adalah segala hal-hal biasa yg bisa kita nikmati dengan panca indra seperti musik, pertunjukan wayang, BF, pesta pora, dan juga... sex.

Kenapa puritanisme akhirnya melahirkan kapitalisme ? Karena segala kegiatan masyarakat akhirnya dikonsentrasikan untuk kerja dan ibadah semata. Memang kerja dengan jujur dan giat karena gereja menjanjikan Surga. Mereka yg taat beribadah dan jujur dalam bekerja akan masuk Surga. Dan mereka yg senang menikmati keduniawian akan masuk Neraka. Tetapi kita tidak bisa tahu dengan pasti siapa yg akan masuk Surga dan siapa yg akan masuk Neraka, makanya selama di dunia yg bisa dilakukan cuma usaha... And that's it: usaha.

Usaha adalah kegiatan bekerja siang dan malam tanpa memperdulikan apakah uang yg dikumpulkan sudah cukup banyak atau masih kurang. Usaha adalah hidup hemat dan menjauhi sensasi indrawi, apalagi yg namanya coli atawa masturbasi. Usaha adalah hidup jujur dan tidak mengeluh. Usaha adalah mengikuti ajaran gereja dan tidak mempertanyakannya. Dan ini semua akhirnya melahirkan kapitalisme di negara-negara Barat yg menganut Prostestantisme, yaitu di Jerman, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat.

Pada pihak lain, negara-negara Barat yg mayoritasnya Katolik seperti Spanyol dan Portugal sangat lambat majunya. Kapitalisme di Spanyol dan Portugal sangat tersendat-sendat sebab gereja Katolik begitu kuatnya mengontrol kehidupan masyarakat dengan alasan tradisi. Segala sendi kemasyarakatan diatur oleh para pastor yg mengajarkan bahwa Allah harus selalu dibawa-bawa. Kalau menikah maka tidak bisa cerai seumur hidup karena Allah benci perceraian. Kalau belum menikah dan pengen main titit sendiri namanya dosa karena Allah benci masturbasi.

Tetapi akhirnya muncullah seorang nabi besar yg terakhir dan sempurna pada akhir abad ke 19 Masehi, namanya Sigmund Freud. Seperti semua nabi-nabi asli lainnya, Freud juga orang Yahudi, dan beliau bilang bahwa segala gejala sakit jiwa atau neurosis yg dialami oleh pasiennya ternyata diakibatkan oleh kompleks kejiwaan yg berasal dari masa kanak-kanak ketika diajarkan bahwa segala sesuatu yg berhubungan dengan sex adalah tabu. Tabu is haram jadah. Dan penyembuhannya of course dengan memberikan pengertian kepada si pasien bahwa segala macam dorongan seksual itu sah saja, normal saja, dan tidak perlu ditekan dengan alasan akan masuk Neraka. Ketika pasien bisa mengerti hal ini dan menerimanya, maka pasien itu sembuh.

Sigmund Freud dengan Psikoanalisanya membawa revolusi seksual di seluruh dunia Barat. Ajaran gereja Katolik dan Protestan yg bertentangan dengan kemanusiaan itu ditelanjangi habis-habisan. Ternyata sex bukan dosa, dan ternyata coli atawa masturbasi itu tidak membawa penyakit melainkan bisa membantu orangnya untuk refreshing. Penelitian terakhir malah membuktikan bahwa the cock should be used all the time. Kalo gak dipake melalui intercourse atau masturbation maka akan shrinking. Shrinking artinya mengecil. Menciut. Dan kalo sudah menciut even Mak Erot tidak bisa memelarkannya lagi.

Menciutnya burung milik pria adalah hal yg tidak diinginkan. Karena itu plis enjoy your cock as much as you like. It's fun to have a coli, and it's healthy.

T = Kalo aku pribadi masa depan masa lalu ben ben kono, yg penting nikmatin aja yang ini, rokok ini syuuppp sedull... heheheh

J = Sure, so what ?

T = Diri bebas ini dalam kenyataan aku jadi orang cuek, aku bekerja sepenuh hati dan semampuku, saat kurasa sudah ndak mampu bekerja di situ dan ndak ada rasa nyaman di hati saya pindah cari kerja yg lainnya. Saya ndak peduli dengan perusahaan yg aku tinggalkan pokoknya saya udah pamitan. Terus begitu kie kayaknya aku mau pindah lagi minta doanya ya pak, moga diterima di tempat kerja baru heheheh... Kebablasan ato salah pahamkah aku dengan yang sampean paparkan ?

J = Tentu saja tidak. You are yourself already.

T = Aku adalah Tuhan, Tuhan ya aku, aku bisa menjadi semauku, buat apa aku ingin nomer satu di dunia seperti ketenaran para nabi di kalangan agami ato Yesus anak Tuhan di mata Kristeni ato Buda di Budiisme dan sejenisnyalah pokoknya. Lha wong aku ini yo kamu, lha kamu itu yo aku, ndak ada ada, ndak ada halah terserah... ahhh... rokoan syepp sedull hahahahah... itu kan sah-sah saja tho Pak Leo ?

J = Ya, sah saja. Memang seharusnya seperti itu, apa adanya saja.

T = Kebablasan ato salah pahamkah aku dengan yang sampean paparkan ?

J = Definitely not. Enjoy aja.


+

PERCAKAPAN 2: RELAKSASI


T = Hi Mas Leo,

Loneliness gives me the means to become myself. Aku enjoy aja. Ini lho diri gue sendiri. My life is my choice... Saat pikiranku terpencar, banyak kata dan tanya yang muncul dalam kesadaran, juga gambaran. Tapi cuma hal yg wajar toh. Cuma harus di-interpretasikan. Saat merasa sulit aku minta dikendalikan. Bullshit so what gitu lho. Nyatanya, I can control myself. Hehe...

J = Of course you can control yourself, then ?

T = Aku mau bantu orang lain mas. Aku coba men-sugestikan diriku dan orang lain. Apa yg ingin aku lakukan yg penting aku bahagia and can heal my loneliness. Tak ada yg tak mungkin bagi kesadaran dan pikiran.

J = Yes, mostly so, then ?

T = Aku lagi minat mempelajari metafisika. Saat meditasi aku pegal dan pikiran masih terpencar. Mas memasuki bawah sadar dan relaksasi sulit ya, gimana tuh ?

J = Mungkin anda harus belajar untuk rileks dulu. Relaksasi is the first thing. Rileks aja, Enjoy aja. Diem aja. Kalo masih tegang bisa coli-coli dulu. After that baru coba rileks lagi.

Memasuki alam bawah sadar caranya melalui gelombang otak kita yg berada di level rileks itu, yaitu di gelombang otak Alpha ke bawah. Kalau kita tegang, gelombang otak kita berada di Beta. Kalau rileks, berada di Alpha. Kalau lebih rileks lagi, adanya di Theta dan bahkan Delta yaitu gelombang otak ketika kita tidur lelap.

So, the first thing to do to implant suggestions is to go into Alpha. Tidak usah tegang dan memikirkan apa hasilnya. Yg penting kita sudah rileks sehingga bisa men-sugestikan apa yg kita rasa mau kita sugestikan. Setelah itu apa hasilnya tidak usah kita pikirkan. Mau berhasil kek, mau gak berhasil kek, so what gitu lho !

Karena kita tidak perduli dengan hasilnya maka kita akan rileks saja, biasa-biasa saja dan tidak tegang. Kalau kita terlalu memaksakan diri untuk segera melihat hasilnya maka kita tidak akan rileks. Kita akan tegang terus. So, be calmed, be assured, enjoy aja. Ngomong atau tulis apa saja yg ingin anda sampaikan. And remember, kalo masih merasa tegang plis jangan ragu-ragu untuk coli dulu.


+++

NOTE 105: ROSO


PERCAKAPAN 1: ROSO


T = Salam kenal Mas Leo,

Saya selalu mengikuti Mas Leo di FB, dan semuanya bagus dan menarik. Sedikit bertanya: bagaimana dengan adanya badan jasad, badan jiwa, badan rasa... kalau dihubungkan dengan konsep ke-Tuhanan seperti yg ada dalam bahasan Mas Leo ?

J = Yg anda maksud sebagai jasad, jiwa dan rasa adalah tubuh, jiwa, dan roh. Spirit, soul and body. Soma, psyche dan pneuma.

Itu pengertian yg berasal dari filsafat Yunani kuno dan dibajak oleh para pemikir Nasrani. Lalu dijadikan sebagai bagian dari agama, pedahal asalnya dari filsafat. Nasrani berkembang di dunia Yunani. Bahkan setelah sampai ke kota Roma, pemikiran yg digunakan tetap yg berasal dari Yunani. Yunani itu marak dengan berbagai filsafat, dan yg paling populer adalah pengertian bahwa manusia terdiri dari jasad, jiwa dan rasa. Tubuh, jiwa dan roh.

Pengertian Nasrani itu lalu dibajak lagi oleh Islam. Islam dulu berkembang di alam pemikiran Yunani pula, jadi bisa dimaklumi kalau Islam akhirnya membajak pemikiran Yunani yg sudah diadaptasi menjadi bagian dari agama Nasrani itu. Sekarang kita bisa mendengar khotbah-khotbah yg merendahkan tubuh dan menaikkan roh, tentang bagaimana manusia bisa kultivasi kerohanian dengan menjauhi keduniawian. Ini semua asalnya dari pengertian tubuh, jiwa dan roh... yg aslinya berasal dari filsafat Yunani.

Menurut pengertian aslinya dari Yunani kuno, semua manusia memiliki tubuh, jiwa dan roh. Semuanya ada tanpa kecuali. Tubuh adalah yg bisa merasakan segala sensasi panca indra. Jiwa adalah tempat segala macam belief systems, kepercayaan, hubungan antara manusia dengan hal-hal yg dirasanya bermanfaat atau penting, emosi-emosi. Dan roh adalah tempat di mana kesadaran kita berada. Kita sadar bahwa kita sadar. Just that.

Saya sendiri agak risih menggunakan istilah dari anda: jasad, jiwa, dan rasa. Menurut saya seharusnya diterjemahkan sebagai tubuh, jiwa dan roh. Bahasa Inggrisnya: body, soul, and spirit... Kenapa saya risih ? Karena rasa itu artinya sensasi, sedangkan roh itu tidak merasakan sensasi apapun. Roh cuma sadar bahwa dirinya sadar. Kita cuma sadar bahwa kita sadar. Sadar is conscious. Conscious that it is conscious. Aware that it is aware if being conscious. Isi kesadarannya itu sendiri seperti apa termasuk bagian dari jiwa.

Jadi yg dimaksud jiwa adalah berbagai hal yg orang ngotot untuk percayai, termasuk di sini percaya ada Tuhan yg memberikan syariat untuk anda laksanakan supaya bisa masuk Sorga. Kepercayaan bahwa tubuh wanita harus dibungkus dan tidak boleh dipertontonkan. Kepercayaan bahwa anak lelaki harus disunat. Kepercayaan bahwa Allah mau kita berhubungan sex dengan lawan jenis dan bukan dengan sesama jenis. Ini semuanya merupakan bagian dari jiwa, dan bukan spirit.

Dengan kata lain, segala kepercayaan yg kita anut itu merupakan bagian pertengahan dari spiritualitas kita. Bagian pertengahan artinya bagian yg akan kita buang kalau kita sudah bisa mencapai pengertian tertinggi. Tertinggi itu spirit di mana kita tidak akan perduli lagi mau telanjang di depan orang yg bukan muhrim. Orang-orang Barat itu banyak yg sudah mencapai pengertian tertinggi sehingga wanitanya tidak malu untuk pakai bikini di depan semua orang. Mereka tahu bahwa yg dipamerkan hanyalah tubuh belaka, dan karena telah mencapai pengertian tertinggi akhirnya mereka merasa tidak perlu ngotot dengan sumpah serapah bahwa benar ada Allah yg bilang bahwa tubuh bugil hanya khusus untuk muhrim sendiri.

Sumpah serapah yg dikeluarkan oleh orang-orang agama itu asalnya dari jiwa dan bukan dari spirit atau roh. Ini bagian pertengahan di mana kita bisa turun ke kebinatangan belaka atau naik ke kerohanian asli yg terakhir dan sempurna. Terakhir dan sempurna walaupun bukan dari Arab, melainkan dari Yunani kuno. Yunani kuno juga berhak untuk bilang terakhir dan sempurna, by the way, walaupun akhirnya gelar itu direbut oleh orang Arab. Dan bahkan sekarang sudah direbut lagi oleh Sigmund Freud dan berbagai nabi-nabi modern lainnya, termasuk Karl Marx. Dua orang Yahudi ini adalah nabi asli yg terakhir dan sempurna. Asli karena Yahudi. Terakhir dan sempurna karena mereka adanya di abad ke 19 Masehi. Paling akhir dibandingkan dengan para nabi Yahudi sebelumnya.

Tetapi tentu saja mereka yg sudah membajak filsafat Yunani kuno tentang tubuh, jiwa dan roh tidak akan mau kalah. Agama Nasrani dan Islam sudah memberikan cap mereka kepada filsafat itu, plus menambahkan kata Allah di sana. Pedahal aslinya filsafat thok, dan sama sekali tidak ada Allah. Tetapi Nasrani bilang bahwa Allah ada di dalam spirit. Islam bilang bahwa Allah berada di sana juga. Dan cara untuk mencapai spirit itu adalah dengan mempraktekkan ajaran-ajaran agama. Pedahal aslinya segalanya yg berada di bagian tengah atau jiwa itu harusnya untuk dibuang. Untuk dikenal, dipakai dan akhirnya dibuang.

Yg akhirnya harus dibuang saja, atau at least dianggap biasa-biasa saja serta tidak terakhir dan sempurna adalah segala macam kepercayaan yg kita sebut sebagai agama, tradisi, hubungan antar manusia. Semuanya ini kalau dikultivasi sampai membludak habis akan membawa emosi-emosi. Emosi gembira ria ketika mengumandangkan takbir. Allahuakbar ! ... Tetapi takbir itu adanya di dalam jiwa, dan bukan di dalam spirit. Takbir hanya untuk latihan agar orang sadar bahwa dirinya berharga, dan bukan cuma seonggok daging belaka yg tidak berhak protes ketika suaminya menikah lagi.

Sangat disayangkan, yg akhirnya terjadi justru sebaliknya. Agama Nasrani dan Islam justru akhirnya men-Tuhankan jiwa. Tubuh dan jiwa menjadi Tuhan yg asli dari agama Nasrani dan Islam. Yg termasuk tubuh dan jiwa adalah keharusan mengenakan pakaian jenis tertentu. Keharusan berpegang pada kitab yg disucikan, dan berbagai keharusan lainnya seperti harus mengucapkan syahadat dan ber-ibadat. Haram makan babi itu termasuk bagian dari tubuh dan jiwa. Puasa juga. Dan semuanya itu membawa emosi-emosi belaka. Emosi sedih dan senang.

Senang ketika Ramadhan berakhir dan bisa mulai lagi caci maki orang yg agamanya beda, for instance. Senang ketika Islam dipuji sebagai agama yg rahmatanlil alamin. Senang ketika Nasrani diakui sebagai agama yg lebih manusiawi dibandingkan Islam. Ini semuanya berada di bagian jiwa, yaitu bagian dari diri kita yg tidak membawa faedah di dalam alam keabadian. Yg abadi itu cuma spirit, roh.

Pedahal spirit atau roh itu tidak merasakan apapun, tidak mempercayai apapun. Spirit cuma diam saja, cuma sadar bahwa dirinya sadar. Spirit bahkan tidak menyembah Allah, tidak mengenal Allah, tidak mengenal apapun. Spriit bahkan tidak mengenal dirinya sendiri. Dia cuma tahu bahwa dia sadar thok. Cuma itu saja. Dan segala macam sensasi yg asalnya dari tubuh maupun jiwa itu tidak akan berpengaruh baginya.

Spirit cuma akan menjadi dirinya saja, menjalani apa yg dirasanya perlu dijalani saja. Apa yg perlu dilakukan akan dilakukannya. Sebagai jiwa atau tubuh, sang spirit itu akan enjoy saja, menikmati saja. Tidak ada haram dan halal. Yg ada cuma jalan saja, menikmati saja semuanya. Dan itulah kerohanian yg tertinggi. Menjadi diri sendiri saja.

Nah, karena saya mengerti apa maksudnya jasad, jiwa dan rasa... atau yg saya sebut dengan istilah tubuh, jiwa dan roh... maka akhirnya saya akan tertawa saja melihat kelakuan orang-orang beragama yg justru bertentangan dengan pengertian aslinya. Jasad, jiwa dan rasa itu kultivasi spirit. Bisa juga diartikan sebagai "rasa"... Ini "roso" kalau dalam Bahasa Jawa. Artinya kesadaran. Sadar thok. Tanpa terpengaruh ini atau itu. Tanpa amal ibadah. Tanpa membela agama dan tradisi,... bahkan tanpa membela Allah yg cuma terminologi yg digunakan ketika manusia masih satu-satu melangkah di jenjang bawah. Ketika kita telah sampai kepada spirit atau roh, maka segalanya dilepaskan.

Bukankah pengertian seperti itu yg telah sering saya sharing selama ini ? Kesimpulan: Manusia terdiri dari body, soul and spirit. Bisa disebut sebagai tuibuh, jiwa dan roh (pengertian Nasrani). Atau jasad, jiwa dan rasa (pengertian Islami). Yg tertinggi itu spirit atau rasa. Dalam bahasa Jawa disebut roso.


+

PERCAKAPAN 2: TAT TVAM ASI


T = You are me,

Hmm jadi inget sama konsep pemikiran tat twam asi yg dibuat oleh tua-tua aku dulu di India. Kamu adalah aku, aku adalah kamu. So what's the biggest meaning of that ? All are a part of us, and we are a part of all. Andai semua orang tau ini, there will be no problem within; peace, love and kesadaran in the world. And just fuck them who told everything is me and mine, tak ada and gak boleh ada yg lain, yeah just fuck them...

J = Tat tvam asi, you are that.

You are that spirit. You are that roh. You are that roso. Dan that spirit itu ada di dalam diri anda, di dalam diri saya, dan di dalam diri siapa saja. Segala macam agama dan belief systems hanyalah perangkat luar yg akhirnya harus ditanggalkan ketika kita masuk dan menyadari tat tvam asi, bahwa ternyata yg disebut Tuhan atau Allah itu kesadaran kita sendiri saja.

Tetapi orang yg memegang agama tidak mau terima hal itu. Mereka takut kalau agamanya dilepaskan maka mereka akan telanjang. Pedahal yg telanjang itu yg asli. Tat tvam asi. Kita memang telanjang. We are only spirit, cuma roh. Cuma roso. Cuma kesadaran thok. Memang tidak ada apa-apa lagi di sana. Cuma sadar bahwa kita sadar. Karena kita sadar akhirnya kita akan biasa-biasa saja, menjalani apa yg bisa dijalani saja. Truth is very simple. Tat tvam asi.


+++

NOTE 106: Tuhan as a Big Hole


T = Mas Leo,

Kalu O itu khan meby maksudnya menunjukkan hal yang sempurna, kehampaan tapi ada. Realitas tak terbatas. Kalu semua mahluk yang ada di dunia harus menjadi O maka SUDAH PASTI semua itu harus berpasang–pasangan walaupun karakternya berlawanan. Termasuk Tuhan, harus berpasangan agar bisa menjadi O. Agar menjadi O, pasangan Tuhan adalah...

J = Agar bisa menjadi 0, maka pasangan Tuhan adalah manusia. Manusia angkanya 1. Tanpa ada 0 maka tidak bisa ada angka 1. Tanpa ketiadaan maka yg namanya ada itu tidak akan bisa ada.

T = So, O = Tuhan absolut.

J = Dan pasangan Tuhan absolut itu adalah manusia absolut. 1 = manusia absolut = kesadaran.

Pasangan ketiadaan abadi adalah ada yg abadi. Ada karena ada. Yg ada itu kesadaran di diri manusia, yg bisa sadar bahwa dirinya sadar. Tetapi untuk bisa sadar, si kesadaran harus mempostulasikan adanya ketidak-sadaran. Nah, ketidak-sadaran abadi itu adalah 0, kosong melompong, the big hole. Tuhan is a very big hole, sooo... big that kita tidak akan pernah sampai pada dasarnya walopun kita udah masuk en goyang-goyang teyus sambil nyanyi lupa lagunya tapi cuma ingat kuncinya.

We are the kunci, the key, dan cara goyangnya cuma masukin aja. Setelah masuk kita goyang teyus... dan memang enak. Namanya erection without ending. Sexual stimulation adanya cuma di dunia fisik, tapi karena ini dunia non fisik, maka istilahnya spiritual stimulation.

Kalo di-stimulate atawa di oho oho kita akan merasa enak dan rasanya tidak mau berhenti, semakin lama semakin enak. Sexual stimulation ada akhirnya juga, namanya klimaks atawa orgasme. Tetapi yg namanya spiritual stimulation tidak akan pernah ada akhirnya karena Tuhan is a very big hole without ending. Pokoknya the lobang menganga terus dan kita tidak akan pernah mencapai dasarnya.

Lupa lagunya tapi ingat kuncinya because we are the key. Kita semua kuncinya, makanya selalu ingat. Pria maupun wanita sifatnya seperti kunci ketika menghadapi Tuhan as the big hole. Masukin aja, goyang aja.

T = Terpikirkan gak, kalu manusia itu atau bahkan semua mahluk yang berbentuk itu juga O. Kalu logikanya, di dalam tubuh sendiri ada FEM / MAS, ION+ / ION- , ada sifat + / sifat - ...

J = Memang seperti itu juga di alam fisik.

Manusia seluruhnya bisa disebut sebagai kunci kalau menghadapi Tuhan as the big hole. Tetapi manusia sebagai manusia sendiri juga dibagi-bagi. Sebagian manusia sifatnya seperti 0, yaitu yg jenis feminin. Ini bisa dimasukin juga oleh yg bentuknya maskulin atawa keras memanjang. Masukin aja, tapi ada batesnya. Kalo sudah klimaks maka akan lemes.

Tetapi Tuhan sebagai the big hole tidak akan pernah membuat kita lemes. Kita akan bisa masuk terus, blup blup blup,... nyelem aja walopun tidak basah sebagaimana layaknya lobang manusia. Kita menyelam dan menyelam terus, sambil merem melek karena kita tahu bahwa kita tidak akan pernah menyentuh dasarnya. God is a very big hole; sifatnya seperti itu, menyerap, menarik... sampe kita nyungsep keenakan without ending.

T = Saat aku contemplating nie O, hubungannya sama kita sebagai manusia di planet ini maka ketemunya: Secara fisik / jasad, manusia adalah sekecil debu halus di antara jutaan galaksi dan antariksa, tapi secara dzat, semua yang di luar itu ada di dalam manusia.

J = Memang benar begitu. Tidak rugi sampeyan jadi anaknya Kyai Rahmat.

Semua yg bentuknya fisik dan gede-gede itu adanya di dalam pikiran kita sendiri saja, yg bentuknya kecil seperti semut, virus dan amoeba juga... Dengan kata lain, sebenarnya kesadaran manusia itu diam saja dari dahulu sampai sekarang, dan ternyata segalanya yg berbentuk fisik itulah yg bergerak di sekeliling sang kesadaran. Seolah-olah kita berangkat ke kantor, tapi gak taunya kantor yg datang ke kesadaran kita. Kesadaran adanya di alam non fisik. Sadar bahwa dirinya sadar, dimensinya di antah berantah, abadi, eternal,... tidak lekang oleh ruang dan waktu karena ruang dan waktu itu illusi, cuma ciptaan dari kesadaran kita saja.

Karena ruang dan waktu itu illusi, dan yg tetap itu kesadaran kita saja, maka kita akan bisa mengatakan bahwa semuanya itu ada di dalam pikiran kita saja. Jadi,... seperti kita sedang bermimpi. Kita merasa melek, pedahal kita semua sedang berada di dalam alam "mimpi". Ini mimpi dalam tanda kutip, artinya mimpi kolektif. Kolektif artinya bareng-bareng. Kita merasa tidak mimpi, pedahal kita semua sedang bermimpi. Dan ternyata kesadaran kita selalu berada di ujung satunya lagi.

Ujung satunya lagi adalah kesadaran kita yg berada di alam non fisik, yg kerjanya nyebur-nyebur di dalam lubang guede banget yg di alam fisik ini kita sebut Tuhan. Tetapi karena the lobang is without ending, akhirnya kesadaran kita bermain-main ke banyak dimensi, dan dimensi di mana kita semua berada saat ini which is dimensi ruang dan waktu, adalah salah satu dari berbagai dimensi itu.

Kesadaran kita ada di banyak dimensi. Ada yg seperti Indonesia. Ada yg seperti Sirius. Ada yg seperti Galaxi Andromeda. Ada yg seperti Galaxi Wallahualam... banyak sekali dan kita bahkan tidak ingat namanya apa ketika kita asyik masyuk bermain-main di dimensi ruang dan waktu ini. Kita tidak ingat mereka namanya apa karena jumlahnya banyak sekali, tidak terbatas, dan juga karena kita terlalu sibuk ngurusin syariat berupa puasa di bulan Ramadhan yg penuh rakhmat ini.

Puasa buat ngumpulin pahala sehingga kita nanti masuk ke dalam Sorga, pedahal di dimensi keabadian kita selalu ada. Selalu ada dan goyang teyus... without ending. Dan kesadaran kita yg abadi and always goyang-goyang itu tahu bahwa kesadaran kita yg ini, yg berada di dimensi ruang dan waktu, sedang bermain-main dengan permainan kanak-kanak, namanya agama berikut syariatnya.

T = So, contemplating lagi, jadi yang dimaksud Allah / Tuhan itu siapa ? Atau apa mungkin aku lagi mengalami disleksia soal mengartikan Tuhan ?

J = Allah / Tuhan is whatever you say about Allah / Tuhan.

Kita mau artikan apa saja terserah, karena memang tidak ada. Yg ada cuma kesadaran kita thok. Kesadaran kita bermain dengan kesadaran kita dan melahirkan berbagai pemikiran, al. yg namanya agama. Kalau mainnya di dimensi non ruang dan waktu, maka kita bisa artikan Tuhan sebagai the big hole. Kalau mainnya di dimensi ruang dan waktu, kita bisa artikan Tuhan sebagai oknum yg memberikan syariat supaya dijalankan agar kita nanti masuk Sorga... Kita juga bisa mengartikan Tuhan sebagai persona non grata alias oknum yg tidak diinginkan.

Di negara-negara maju, Tuhan adalah persona non grata karena sudah terbuka belangnya. Belang Tuhan itu ternyata rahasia yg disimpan oleh para orang suci. Setelah rahasia itu terbuka, orang akhirnya mengerti bahwa Tuhan / Allah yg diajarkan kepada umat ternyata cuma rekayasa saja. Buatan saja. Ternyata itu cuma akal-akalan orang-orang yg membuat agama agar bisa mengumpulkan uang / tenaga. Uang dikumpulkan supaya bisa menikah berkali-kali. Tenaga dikumpulkan supaya bisa mengerahkan umat agar mau berperang. Dan semuanya itu untuk keduniawian semata.

Agama-agama itu semuanya bertujuan keduniawian.

Cuma untuk dunia fisik ini belaka, walaupun selalu membawa-bawa Sorga Neraka... Dan itulah rahasia yg tersimpan selama ribuan tahun dan sudah terbuka dengan jelas di negara-negara maju. Makanya di sana agama-agama tidak laku. Orang tidak akan perduli lagi ulama mau bilang apapun karena orang tahu bahwa yg diajarkan cuma pikiran si ulama itu sendiri. Tuhan / Allah cuma pelengkap penderita.

T = Susyah banget mengartikan bagiku Tuhan itu yang dimaksud apa sie ? Tapi aku merasa terbantu saat seseorang ngomong: Some say it is Universal Energy, the Source or I called it GOD .

So GOD = Tuhan khan ya, dan di dalam bahasa Arab namanya Alloh dan di dalam bahasa Ibrani namanya Allah, terus meby ada yang bisa bilang it is COSMIC Energy. Tiada Tuhan selain Alloh, maka tiada Tuhan selain GOD, tiada Tuhan selain Universal Energy.

J = Iyalah,.. dan itu without syariat.

Energi thok, kesadaran thok. Kesadaran kita itulah yg sebenarnya kita sebut sebagai Tuhan. Kita sadar terus, Tuhan sadar terus. Kesadaran = Tuhan.

T = Yah meby aku masih gagap ajah soal perpindahan makna ini dari yang di-personkan menjadi truly ke absolutan energy. Disleksia oh disleksia… Hwah hwah hwah…

J = Hwah...


+++

NOTE 107: Salah dan Bahagia


PERCAKAPAN 1: SALAH DAN BAHAGIA


T = Mas mau tanya,

Minggu kemaren saya lagi ngelamun dapet kata "Falicius aun dufront felicius aun lifront"... terlintas begitu saja di kepala, ga tau artinya apa. Setelah tanya-tanya, artinya: memimpin dengan mudah yg dipimpin senang, tapi ada temen yg bilang artinya "di sana senang di sini senang". Kira-kira maksudnya gimana ya mas ? Koq aku dikasih kalimat itu ?

J = Fallacies aren't up front, felicitiousness aren't back front.

Begitu kalimatnya yg saya coba susun lagi. Dan kalau seperti itu, walaupun grammatically incorrect, maka artinya: Kesalahan tidak muncul duluan, dan kebahagiaan tidak muncul belakangan. Jadi, belum tentu kesalahan akan muncul lebih dahulu, bisa saja kesalahan itu muncul belakangan. Plus, kebahagiaan itu tidak muncul belakangan, sebab bisa saja kebahagiaan muncul duluan. Dengan kata lain, bisa saja kebahagiaan datang terlebih dahulu, dan kesalahannya datang belakangan.

Kesalahan adalah yg membawa ketidak-bahagiaan, begitu menurut pengertian umum. Tetapi di dalam kata-kata yg muncul begitu saja di dalam pikiran anda, seolah-olah anda diberikan pengertian bahwa bisa saja ada kebahagiaan walaupun ada kesalahan. Ternyata kesalahan dan kebahagiaan tidak berjalan secara logis. Bisa saja salah dan bahagia. Bisa juga salah dan tidak bahagia. Bisa tidak bahagia dan salah. Bisa juga tidak bahagia walaupun tidak salah.

Apa yg muncul di kepala anda merupakan permainan kata-kata saja yg menurut saya merupakan intuisi juga. Intuisi artinya muncul begitu saja di dalam pikiran kita. Kita bisa perkirakan bahwa itu bahasa Latin walaupun tata-bahasanya carut marut. Dan yg saya lakukan untuk interpretasi adalah mencoba mengurutkan kembali kemunculan kata-kata itu di dalam pikiran anda, dan ternyata jadinya seperti itu.

Fallacies aren't up front, felicitousness aren't back front. Kesalahan tidak muncul di depan, dan kebahagiaan tidak muncul di belakang. Ini tentu saja bertolak belakang dengan logika agama dan tradisi. Agama dan tradisi budaya mengajarkan bahwa harus ada kesalahan dahulu baru muncul ketidak-bahagiaan. Kalau salah pasti tidak bahagia. Dan kalau tidak salah, maka pasti bahagia. Logika agama dan tradisi itu seolah-olah logis seperti matematika tetapi sebenarnya tidak logis. Logika dalam agama dan tradisi terlihat seolah-olah logis karena ada yg memaksa.

Institusi atau lembaga sosial seperti keluarga dan teman-teman sepergaulan selalu memaksakan interpretasi mereka terhadap realita sehari-hari sehingga manusia menjadi tidak bebas, menjadi robot semata yg merasa harus mengikuti logika agama dan tradisi supaya bahagia. Pedahal aslinya tidak seperti itu. Aslinya kita ini semuanya kreatif, kita selalu bisa menciptakan hal-hal baru yg dianggap salah. Lalu hal-hal yg dianggap salah itu kita khotbahkan sebagai kebenaran.

Ini adalah kebenaran baru yg mula-mula akan ditentang habis-habisan oleh Orde Lama. Orde Lama adalah agama dan tradisi. Penentangan itu bisa berakibat fatal dan menelan korban jutaan jiwa habis saling membunuh seperti perang agama di Eropa ketika Protestan melawan Katolik. Keduanya saling menyalahkan. Yg baru bilang bahwa yg lama sudah menyimpang dari ajaran "asli". Dan yg lama bilang bahwa yg baru itu "sesat".

Selalu seperti itu cara berjalannya. Tetapi akhirnya yg baru akan sedikit demi sedikit menggeser yg lama dan akhirnya diterima sebagai kebenaran. Katolik sekarang malahan jauh lebih Protestan dibandingkan dengan kaum Protestan yg dahulu diperangi oleh nenek-moyang mereka. Protestan yg dahulu jauh lebih kolot dan tidak toleran dibandingkan dengan Protestan jaman sekarang yg boleh bilang sangat liberal.

Liberal artinya bisa menerima apapun karena segalanya tergantung kepada individu. Individu mau melakukan apapun adalah hak pribadi. Asalkan tidak mengganggu ketertiban umum, maka kita akan bisa saja melakukan oho oho dengan istri atau suami orang lain. Itu HAM... Tetapi mereka yg memegang kebenaran lama akan bilang bahwa oho oho tanpa menikah, apalagi dilakukan dengan istri atawa suami orang lain pasti akan membawa ketidak-bahagiaan. Mulanya salah, pasti tidak bahagia...

Tetapi anda diberikan pengertian langsung dari alam bawah sadar anda bahwa kesalahan tidak selalu datang duluan, dan kebahagiaan tidak harus selalu datang belakangan. Artinya, yg datang duluan bukanlah hal salah maupun tidak salah. Hal itu muncul duluan, just that. Cuma muncul lebih dahulu dan dinikmati lebih dahulu, tanpa bilang itu benar ataupun salah. Lalu, yg belakangan muncul bukanlah kebahagiaan melainkan hal biasa-biasa saja. Biasa saja karena kita tidak lagi memikirkan apakah kita bahagia atau tidak. Kita terima saja apa yg datang duluan tanpa menghakimi benar ataupun salah, dan juga kita nikmati saja tanpa perlu bilang kita bahagia atau tidak.

T = Terus gini mas, gimana cara ngilangin nafsu sex yg berlebih agar energinya buat yg laen aja ?

J = Cara ngilangin nafsu sex yg berlebih adalah dengan menggunakan alat kelamin anda se-efektif mungkin. Cara menggunakannya dengan digosok-gosokkan saja. Ada bagian sensitif yg harus disentuh berkali-kali dengan teknik tersendiri sampai akhirnya hormon anda muncrat. After that ambil tissue dan di-lap. Cuma itu saja tekniknya, dan cara lainnya cuma penipuan diri sendiri saja.

Kalau anda mau mengikuti teknik yg diberikan agama-agama, maka anda tidak akan bisa menjadi diri sendiri, apalagi teknik yg bilang bahwa your hormon bisa diubah menjadi energi. Energi listrik ? ... That's nonsense. Energi sex is energi sex, dan kalau berlebih cara satu-satunya adalah dengan mengeluarkannya sampai anda klimaks. Bisa sehari berkali-kali dan itu tidak salah. Penelitian bahkan memperlihatkan bahwa semua manusia bermasturbasi, baik pria maupun wanita. Bahkan mereka yg hidup di biara itu ikut bermasturbasi ria. Habis masturbasi baru ngaku dosa sama Tuhan. So, there's nothing wrong when you do it with your own body. Lakukan saja, enjoy saja.

Kesalahan tidak datang duluan, dan kebahagiaan tidak datang belakangan.


+

PERCAKAPAN 2: AIR BIASA, H2O


T = Pak Leo,

Saya mau menanyakan tentang keistimewaan air. Menurut Pak Leo di dalam air itu ada energi apa sih ? Di berbagai agama dikatakan bahwa air itu memiliki keistimewaan bahkan bisa untuk menyembuhkan. Benarkah itu Pak Leo ?

J = Itu benar.

Air rumus kimianya H2O, dan dipakai untuk minum dan mencuci. Tanpa perlu saya tulis di sini setiap orang sudah tahu sendiri bahwa air itu istimewa. Kalau orang haus, maka penyembuhannya dengan cara minum air. Kalau tidak minum air, maka orangnya akan semakin sakit. Kalau tubuh anda kotor, maka anda perlu mandi. Kalau tidak mandi maka berbagai kuman akan nempel terus dan anda akan bau keringat. Bau keringat termasuk sexy juga kalau anda sesuai dengan taste saya,... enak buat diajak bobo bareng dan diciumin. Tapi itu cuma berlaku sementara saja sebab setelah saya klimaks that's over. The game judulnya mandi bareng pake sabun. Habis itu baru bobo bener dan tidak meong lagi, zrrrr...

Agama-agama selalu menggunakan air sebagai simbol dari penyucian. Nyuci itu artinya membuat menjadi suci. Suci dan cuci berarti sama, yaitu bersih tanpa noda dosa walopun cuma pakai sabun colek dan bukan Rinso... So, anda memiliki pilihan untuk percaya iklan yg dibuat oleh orang agama, al. yg bilang bahwa mereka punya kitab suci. Kitab suci adalah kitab yg telah di-suci. Telah di-cuci.

Tapi lebih baik kita tidak men-suci kitab-kitab kita karena akan hancur. Air itu menghancurkan segala macam yg bisa hancur, terutama berbagai kitab. Kalau anda tidak percaya, boleh dicoba. Coba saja cuci kitab suci itu dengan air biasa. Pasti hancur. Kalau hancur artinya tidak suci melainkan bohong-bohongan saja alias iklan... Fyi, iklan is the expertise of agama-agama. Semua agama itu hidup dari mengiklankan diri agar bisa mencari pengikut baru. Pengikut lama mati dan pergi. Mati karena memang sudah harusnya mati, dan pergi karena sudah bosen dibohongin terus. Nah,... karena ada yg exit maka haruslah dicari pengikut-pengikut baru agar bisa mempertahankan agama yg sekarang disebut sebagai Agama Allah.

Allah itu merek yg sudah terdaftar di Malaysia, jadi anda tidak bisa sembarang menggunakannya. Kalau mau pakai kata Allah anda harus bayar royalty ke para ulama Malaysia yg sudah mendaftarkan merek itu. Tapi anda tidak perlu kuatir karena di Indonesia banyak pelanggaran hak cipta terhadap kata Allah. Komunitas Islam maupun Kristen menggunakan kata Allah dengan bebas di Indonesia tanpa pemegang hak cipta yg ada di Malaysia itu bisa berbuat apapun. Karena kita melanggar hak cipta kata Allah yg sudah didaftarkan mereknya di Malaysia itu, maka akhirnya Malaysia membajak segala macam hasil budaya kita. Batik kita dibilang asli Malaysia, lagu-lagu kita dibilang asli Malaysia, dan terakhir tari Pendet yg asalnya dari Bali juga diakui sebagai asli milik Malaysia. Harusnya kita introspeksi karena kita terlebih dahulu melanggar copy right. Kita menggunakan kata Allah dengan semena-mena tanpa menghormati hak cipta yg dipegang oleh Malaysia.

Back to the water, yes... it has tremendous power.

Ada yg namanya bom hidrogen, dan dibuatnya dari air thok. H2. Ketika berbagai molekul H2 atawa air itu disatukan, namanya fusion, yg tercipta adalah energi yg sooo big. BOM ! ... Kalau anda orang beragama dan sedang sakit, anda bisa juga ambil air biasa, lalu komat-kamit di atas air itu yg lalu diminum. Kalau anda percaya, anda akan sembuh. Kalau tidak percaya, insyallah bisa sembuh juga.

Pedahal ini air biasa, H2O.


+++

NOTE 108: Layangan Putus Benangnya Panjang


Friends,

Barack Obama itu kakak kelas saya di SD Katolik Strada Asisia, Menteng Dalam, Jakarta Selatan. Guru-gurunya di kelas 1, 2, dan 3 SD juga guru-guru saya. Itu SD di tengah kampung di Jakarta masa lalu, jalanannya masih setengah tanah, lobang-lobang dan becek. Olahraganya cuma main kasti or bola gebok. Jajanan di warung is combro, lontong, dll. Pulang sekolah main layangan.

Layangan dinaikkan dengan benang gelasan, dan akan diadu di atas langit. Kalo ada layangan yg putus karena kalah diadu, maka akan dikejar rame-rame sambil nyanyi: "Layangan putus benangnya panjang, orangnya kurus kontolnya panjang..."

I believe Obama still remembers that song, tanya aja kalo dia pulang kampung ke Jakarta nanti: "Hai Barry, masih inget gak ? Masih inget gak lagu layangan putus benangnya panjang ?"

Kalo Obama, seorang anak kampung di Jakarta, bisa menjadi seorang Presiden AS,... maka kita juga bisa. Kita bisa jadi apapun yg kita mau. Believe in it !

Dan berikut ini percakapan antara seorang rekan dan saya yg barangkali ada hubungannya juga dengan layangan putus.

T = Bung Leo,

Saya mau tanya bagaimana Anda bersikap terhadap orang-orang yg memaki-maki Anda di FB ?

J = Saya tidak pernah merasa ada orang yg memaki-maki saya di facebook.

Kalaupun muncul makian, maka saya tahu bahwa orangnya memaki dirinya sendiri saja, dan bukan memaki saya. Orang akan memaki karena dirinya merasa tidak nyaman dan berusaha untuk merubah dunia di sekitarnya. Tetapi dia merasa tidak sanggup sehingga akhirnya keluarlah makian dari mulutnya atau melalui tulisan. Terkadang tulisan berbentuk makian itu muncul di facebook saya, biasanya dari orang yg memegang teguh agama Islam. Dan itu sah saja, namanya harassment.

Harassment artinya pelecehan. Tetapi, karena dikeluarkannya oleh orang yg mendasarkan tulisannya atas pengertian dia tentang Islam, maka saya berpendapat bahwa orang itu sendirilah yg sebenarnya melecehkan Islam.

Islam seharusnya menjadi agama yg rahmatanlil alamin, yg membawa kesejahteraan kepada seluruh umat manusia tanpa membedakan latar belakang Suku, Agama, Ras, Golongan, Jenis Kelamin, Usia, dan Orientasi Seksual. Seharusnya begitu. Tetapi, karena ada orang-orang yg memaki-maki orang lain dengan dasar Islam, akhirnya Islam menjadi terpuruk sampai akhirnya terkenal ke seluruh dunia sebagai agama yg paling terbelakang.

Kalau agamanya itu benar rahmatanlil alamin, maka penganutnya pasti akan sangat toleran dan mengasihi perbedaan bukan ? Tetapi kalau buktinya penganut Islam ternyata tidak toleran, gila hormat, melecehkan semua orang lain yg berbeda pendapat, dsb... maka akhirnya orang mengerti sendiri bahwa Islam itu sinonim dengan keterbelakangan. Primitif.

T = Lha saya ini cuma nulis di status FB saya sendiri kalau saya tidak percaya agama, kok mereka memaki-maki saya di wall FB saya ?

J = Mereka yg memaki-maki anda itu seharusnya di taruh dalam tanda kutip.

Tanda kutip harus digunakan sebab yg mereka maki-maki itu bukan anda melainkan diri mereka sendiri saja. Mereka merasa kenyamanan mereka terancam oleh kehadiran anda. Terancam karena mereka diajarkan bahwa orang yg tidak beragama tidak pantas untuk hidup di dunia ini. Tidak pantas hidup karena Allah menurunkan agama untuk dipegang oleh semua orang. Tanpa agama orang akan terpuruk.

Tetapi anda membuktikan bahwa apa yg mereka percayai itu ternyata salah. Ternyata tanpa beragama anda bisa hidup dengan biasa-biasa saja. Karena anda bisa hidup, maka orang itu merasa tersudut. Mereka tersudut sendiri oleh pemikiran primitif yg masih mereka pegang. Biasanya pemikiran primitif itu berlabel Islam.

Fyi, sebagai agama yg meng-haramkan penggunaan otak, Islam sangatlah laris di kalangan yg mental dan emosionalnya sangat terhambat perkembangannya. Jadi, kecerdasan intelektual dan emosional mereka sangat rendah... Of course ini baru hipotesa saja, dan tidak bermaksud menjelek-jelekan Islam yg citranya memang sudah jelek itu. Saya cuma menduga bahwa kalau dilakukan penelitian yg mendalam dan seksama terhadap mereka yg memaki-maki anda, maka kita akan peroleh hasil bahwa tingkat kecerdasan dan emosional orang-orang itu ternyata berada di skala rendah.

Orang-orang yg memiliki kecerdasan intelektual dan emosional yg tinggi tentu saja tidak akan memaki-maki anda karena mereka tahu bahwa Islam itu cuma buatan orang. Dibuat oleh para ulama masa lalu dan masa kini agar bisa mendaya-gunakan manusia-manusia lainnya supaya bisa diperas uangnya, as well as bisa diperah tenaganya, walaupun tentu saja akan selalu ada Allah di sana. Islam selalu menggunakan kata Allah, dan untuk menjelaskannya juga membutuhkan keahlian tersendiri sebab orang yg kecerdasannya terbatas mengira bahwa mereka yg menggunakan kata Allah untuk berkhotbah adalah orang yg dekat dengan Allah.

Pedahal Allah itu cuma kata biasa saja, dan tidak tabu untuk digunakan oleh siapapun.

Kita mau bilang apapun tentang Allah is ok karena Allah tidak bisa berbicara. Allah itu istilah saja. Kita mau bilang bahwa Allah menurunkan Al Quran is ok. Kita mau bilang Allah menurunkan bokep atau blue films juga ok. Oke saja karena Allah tidak bisa bilang apapun. Yg bilang itu kita manusia. Kita manusia yg menggunakan kata Allah... Tetapi tentu saja pengertian seperti yg saya berikan ini cuma akan diterima oleh orang yg kecerdasannya sudah melewati ambang batas tertentu.

Kalau ternyata kecerdasannya rendah, dan mereka masih terpuruk oleh jeratan agama, yg kebetulan di sini namanya Islam, maka biarkan sajalah. Biarkan saja mereka memaki-maki karena merasa eksistensi anda sebagai orang yg tidak beragama mengancam eksistensi mereka sebagai orang beragama. Pedahal tidak ada yg mengancam eksistensi mereka. Mereka mau memeluk Islam yg primitif is HAM Kebebasan Beragama. Anda mau tidak beragama juga merupakan HAM Kebebasan Beragama.

T = Negara kita ini katanya menghargai HAM, kenapa kalo ada orang yg berbeda pandangan lantas dicaci maki ?

J = Indonesia sudah meratifikasi Konvensi PBB tentang HAM, yg isinya al. Kebebasan Beragama, Kebebasan Berpendapat, Kebebasan Menikah Tanpa Diskriminasi, dan berbagai kebebasan individu lainnya. Tetapi dalam prakteknya masih ada pelanggaran HAM.

Segala macam pelanggaran HAM itu biasanya berkedok agama, dan cara satu-satunya untuk menghapuskan segala macam pelanggaran itu adalah dengan cara menjalani semuanya. Jalani saja, dan ekspose saja segala pelanggaran HAM itu.

Kalau ada orang yg memaki-maki anda, saya tidak bilang itu pelanggaran HAM, melainkan bad taste, selera rendah. Dan menurut saya mereka cuma memaki dirinya sendiri saja. Kasihan sekali Islam dipenuhi oleh orang-orang seperti itu. Terus terang saya sendiri malu kalau ditanya di luar negeri dari mana saya berasal. Oh dari Indonesia ? Tempat di mana banyak orang Islam yg tidak menggunakan otak itu berada ? ... Dan, dengan rendah hati saya akan menjawab: Ya, anda benar.

Benar di Indonesia masih banyak orang yg dengan alasan Islam masih suka melakukan pelecehan. Mereka petantang-petenteng seolah-olah dunia ini milik Islam, dan semua orang lain numpang hidup. Pedahal kita semua tahu bahwa sebagai suatu ideologi atau sistem idea, Islam itu ideologi kelas rendah. Tidak menghargai HAM. Walaupun banyak juga usaha untuk memperbaiki citra Islam, kita semua tahu bahwa Islam masih tetap terpuruk karena masih cukup banyak orang Islam yg gemar memaki orang lain yg berbeda. Pedahal yg mereka maki itu cuma diri mereka sendiri saja. Ketika orang memaki anda berdasarkan agama Islam yg dia anut, maka orang itu memaki Islam.

Orang itu membuka belangnya sendiri bahwa ternyata agamanya itu terbelakang, tidak toleran, tidak menghormati perbedaan. Primitif.

Sebenarnya kita ini dari dahulu sampai sekarang selalu menghormati perbedaan. Cuma akhir-akhir ini muncul satu jenis manusia yg merasa dirinya lebih tinggi dari manusia lainnya dengan alasan bahwa dia memeluk agama Islam. Dia bilang bahwa segalanya harus dinilai berdasarkan Islam. Kristen itu sesat. Hindu Buddha itu menyembah Setan. Kejawen musyrik dan syirik. Atheist perlu dibasmi, dsb...

Pedahal segala perbedaan itu sah saja. 100 persen sah.

Penganut Kristen, Hindu, Buddha, Kejawen, Atheisme, dll... memiliki 100 persen hak yg sama dengan penganut Islam. Atheisme dan Islam itu statusnya sama, sama-sama pemikiran belaka. Anda yg atheist memiliki status dan HAM yg sama dengan orang lain yg memeluk Islam. Tetapi pemeluk Islam biasanya merasa dirinya lebih tinggi karena dimuliakan Allah. Dia gak tahu saja bahwa Allah itu masturbasi belaka. Masturbasi di dalam pikirannya yg telah dicuci otak oleh para ulama terbelakang. Pedahal Atheisme dan agama-agama lainnya memiliki hak yang sama persis seperti Islam.

Itu thesis saya, yg saya rasa juga sudah dibuktikan oleh banyak teman di facebook.

Kita bilang saja terus terang bahwa sebagai orang Indonesia kita malu memiliki banyak penganut Islam yg tidak toleran. Ketika mereka memaki-maki orang yg berbeda, maka sebenarnya mereka memaki diri mereka sendiri saja. Mereka memaki Islam sebagai agama terbelakang yg tidak bisa menghormati kenyataan bahwa kita semua statusnya sama. HAM kita sama.

Dan karena sama sebaiknya kita nyanyi saja. Kita bisa nyanyi lagu yg dinyanyikan oleh Barack Obama ketika menjadi seorang anak kampung di Jakarta.

Layangan dinaikkan dengan benang gelasan, lalu diadu di atas langit. Layangan yg putus karena kalah diadu akan dikejar rame-rame sambil nyanyi: "Layangan putus benangnya panjang, orangnya kurus kontolnya panjang..."

I believe Barack Obama still remembers that song.

Tanya aja langsung sama orangnya waktu dia pulang kampung ke Jakarta nanti: "Hai Barry, masih ingat lagu layangan putus yg benangnya panjaaaanngggg... sekali ?"


+++

NOTE 109: Jahiliyah Deh Loe, Indonesia!


T = 64 tahun Indonesia merdeka koq malah ga punya wibawa ya ?

J = Indonesia tidak punya wibawa di mata dunia internasional karena satu dunia tahu bahwa orang Indonesia tidak menghargai bangsa sendiri. Yg dihargai itu segala sesuatu yg datangnya dari luar. Apa yg orang luar bilang bagus, orang Indonesia akan ikut-ikutan bilang bagus. Begitu pula kalau orang luar bilang jelek.

Jadi, Indonesia ini penuh dengan orang-orang yg saling berkompetisi memperkenalkan dan mempertahankan segala sesuatu yg berasal dari luar. Yg dari luar itu selalu bagus, dan yg dari dalam selalu jelek. Orang luar tidak bisa salah, dan yg bisa salah cuma orang kita sendiri, dan karena itu harus dimaki-maki. And that's exactly the reason kenapa Malaysia begitu rajin dicaci-maki oleh orang Indonesia. The reason is, Malaysia dianggap sebagai satu keturunan dengan kita. Jadi, pantas untuk dicaci-maki. Kalau yg satu keturunan dan beda negara saja sudah diperlakukan dengan begitu semena-mena, apalagi orang kita yg satu negara, ya gak ?

Menurut pengamatan saya, orang Indonesia itu paling suka menjatuhkan dan memaki orang Indonesia juga. Dimaki habis-habisan sampai akhirnya orang-orang dari luar Indonesia yg mengangkat dan menghargainya. Setelah dihargai oleh orang luar barulah Indonesia akan mengakuinya. Sungguh goblok bukan ?

And that's the reason makanya Indonesia tidak punya wibawa di dunia internasional. Orang-orang luar itu ternyata tidak sebodoh yg dikira oleh orang Indonesia. Saya pernah tinggal di LN, jadi bisa mengerti cara berpikir internasional. Tetapi orang lokal di Indonesia tidak mengerti. Mereka berbangga, berpikir bahwa satu dunia terkagum-kagum dengan keaneka-ragaman atawa pluralisme Indonesia.

Aneka ragam sih aneka ragam, tetapi aneka ragam yg tidak dihargai oleh bangsa sendiri melainkan oleh bangsa asing.

Yg menghargai keaneka-ragaman atau pluralisme Indonesia justru orang luar. Orang luar menghargai Bali barulah orang Indonesia menghargai Bali. Orang luar menghargai Papua barulah orang Indonesia menghargai Papua. Orang luar menghargai Timor barulah orang Indonesia menghargai Timor. Orang luar menghargai Dayak barulah orang Indonesia menghargai Dayak... Tetapi inipun belum tuntas. Kita menghargai bangsa sendiri cuma di mulut saja tetapi dalam praktek nol besar.

Sebagai suatu bangsa keturunan Melayu, kita cenderung untuk menjatuhkan sesama Melayu, baik yg berada di Indonesia maupun yg ada di Malaysia.

Orang Melayu di Malaysia juga begitu sifatnya, saling menjatuhkan dan menekan sesama Melayu juga. Warganegara Malaysia keturunan Melayu tidak bisa pindah agama dari Islam ke agama lain, for instance, sedangkan warganegara Malaysia keturunan Cina dan India bisa. Keturunan Melayu tidak bisa minum alkohol di tempat umum, pedahal keturunan Cina dan India bisa. Moreover, keturunan Melayu yg wanita ditekan habis untuk berjilbab or at least berkerudung, sedangkan wanita keturunan Cina dan India bebas memamerkan belahan toket mereka. Mao pamer belahan paha juga boleh, halal.

So, segala kekangan terhadap kemanusiaan di Malaysia yg kita cemooh habis-habisan dari Indonesia bukanlah dilakukan terhadap warganegara keturunan Cina dan India, melainkan terhadap keturunan Melayu. Melayu harus ditekan oleh Melayu juga supaya kepala-kepala suku Melayu bisa masuk Sorga setelah mati, as well as bisa kaya raya sebelum mati.

Itulah paradoks ras Melayu, di Indonesia as well as di Malaysia.

Saya tahu kebusukan di Malaysia dari seorang teman saya, seorang wanita Malaysia keturunan Melayu yg menjadi professor di Kuala Lumpur. Dia heran mendengar saya menulis bahwa kita di Indonesia bisa saja berpindah agama. Ternyata di Malaysia hal itu tidak bisa dilakukan apabila anda keturunan Melayu. Kalau anda Melayu dan ingin ke luar dari Islam, maka anda harus ke luar negeri, menjadi pelarian. Kita di Indonesia masih lebih oke sedikit karena kita bisa ke luar dari Islam dan tetap tinggal di Indonesia,... walaupun tetap saja dicaci-maki oleh sanak keluarga dan handai taulan. Dimaki murtad.

Of course yg memaki murtad itu cuma manusia saja karena Allah tidak punya mulut untuk memaki-maki. Seperti telah sering saya tulis, Allah itu cuma kata benda abstrak yg mati. Yg hidup itu manusia, yaitu kita semua. Kita mau beragama ataupun tidak beragama tidak akan menjadi soal buat Allah karena dia itu cuma sebuah ilah. Ilah is berhala. Ingat kata-kata mutiara: tiada berhala selain berhala yg namanya Allah ? ... Allah is ilah, berhala, dan berhala itu benda mati. Bisa berbentuk abstrak atau cuma konsep saja, bisa juga berbentuk patung.

Allah ini termasuk berhala dari jenis konsep.

Orang Indonesia sangat gemar menyembah berhala berbentuk konsep, baik yg namanya Allah maupun yg namanya "kebenaran" (dalam tanda kutip). Dan orang-orang di dunia internasional geleng-geleng kepala melihat betapa gobloknya orang kita. Mereka tahu bahwa kebenaran itu selalu relatif, tetapi orang Indonesia yg imbecile dan idiot (termasuk cukup banyak juga di sini)... selalu akan bilang bahwa kebenaran itu ada, dan mutlak, dan namanya adalah Allah. Pedahal, sang berhala yg bernama Allah itu termasuk one of the main problems sebenarnya.

Salah satu pembawa masalah terbesar karena orang tetap tidak mau mengerti juga, dipikirnya benar bahwa ada Allah di awang-awang. Bahwa benar kalau kita teriakin sampai serak sang Allah akan mendengar dan memberikan kita kredit sehingga tempat kita bergeser menjadi lebih oke di alam barzakh, dari layak menjadi lebih layak. Menjadi lebih layak di sisi Allah.

Pedahal segalanya cuma konsep. Allah itu kata benda abstrak, benda mati. Yg hidup itu kesadaran kita yg bisa membuat berbagai pemikiran yg kita anggap sebagai "kebenaran". Kebenaran dalam tanda kutip itu akan dijalani sejadi-jadinya sampai suatu saat orangnya akan sadar sendiri bahwa ternyata dia telah tertipu, telah menipu diri sendiri as well as telah menipu orang lain.

Sayangnya banyak juga korban yg jatuh selama proses tipu menipu itu terjadi. Dan dunia internasional mengamatinya. Goblok, kata mereka. Tetapi kita tetap saja tidak sadar sampai sekarang.

T = Indonesia memang saat ini masih masuk di jaman jahiliyah. Ciri-cirinya: Banyak manusia yang menyekutukan Tuhan, dalam artian masih banyak yang belum tahu tentang kebenaran Tuhan, alhasil mereka beribadah dengan menyekutukan Tuhan.

J = Ya, Tuhan disamakan dengan syariat haram dan halal.

Pedahal Tuhan yg asli tidak pernah memberikan syariat apapun. Tidak ada syarat bagi manusia untuk hidup. Manusia hidup karena memang hidup, hidup karena berhak hidup. Dan kita bisa hidup dengan cara apapun karena Tuhan yg asli selalu ada di dalam kesadaran kita.

Tetapi, seperti telah kita ketahui bersama, sebagian manusia yg memiliki nafsu angkara murka untuk memperhamba manusia lainnya akhirnya menciptakan berhala yg bernama Allah... Plus, lebih runyam lagi, dikhotbahkan bahwa Allah menuntut diberlakukannya syariat supaya manusia bisa masuk Sorga. Akhirnya manusia menyembah segala macam syariat dan konsep "kebenaran". Pedahal segalanya itu buatan saja, asalnya dari manusia yg memiliki nafsu angkara murka mengumpulkan kuasa dan harta di bumi ini, dan bukan berasal dari Tuhan yg asli.

T = Banyak manusia yang salah kaprah dalam mengartikan beribadah untuk Tuhan.

J = Ya, salah kaprah.

Mereka pikir Tuhan perlu disembah dengan cara jungkang jungking. Pedahal yg perlu disembah dengan cara itu cuma berhala saja. Berhala bisa berbentuk patung, dan cara menyembahnya dengan nunggang nungging. Saya pernah melihat orang nunggang nungging di depan patung di Kelenteng Sam Po Kong di Semarang. Saya melihatnya dengan penuh takjub sampai akhirnya muncul pencerahan seketika di dalam kepala saya. Saya akhirnya sadar bahwa patung yg ada di Kelenteng Sam Po Kong itu ternyata Allah.

Cara menyembahnya sama, dengan nunggang nungging. So, gak salah lagi the patung itu pastilah Allah. Allah ada di mana-mana bukan ? Karena Allah ada di mana-mana berarti Allah juga ada di patung-patung yg disembah dengan cara nunggang-nungging, termasuk yg ada di Kelenteng Sam Po Kong di Semarang. Tapi saya tidak ikut-ikutan nunggang nungging, that's not my type of worship. Saya ini sudah sohib-an sama Allah, dan saya tahu bahwa Allah yg asli tidak perlu disembah.

Kalau masih perlu disembah artinya konsep doang, baik yg abstrak maupun yg berbentuk patung.

T = Banyak manusia yang tidak jujur dan berbohong terutama terhadap Tuhannya.

J = Tuhan yg asli adalah kesadaran di dalam diri kita. Kita sadar bahwa kita sadar, dan itulah Tuhan yg asli. Tetapi banyak orang masih suka membohongi the Tuhan. Kita tidak mau mengakui bahwa kesadaran kita itu Tuhan. Kita merasa "tidak sadar" (dalam tanda kutip), pedahal kita selalu sadar. Kalau kita sadar dan tidak mengakuinya, namanya kita berbohong. Berbohong kepada Tuhan yg ada di dalam diri kita sendiri saja.

T = Banyak manusia yang tidak menghormati hak-hak Tuhan yang azazi.

J = Hak Tuhan yg azasi adalah untuk menjadi dirinya sendiri saja, dan menciptakan apapun yg ingin diciptakannya melalui pikiran. Kita tidak menghormati hak azasi Tuhan ketika kita bilang bahwa kita harus berpikir berlandaskan syariat. Syariat itu menginjak-injak hak azasi Tuhan. Syariat bilang bahwa Tuhan yg ada di dalam kesadaran kita harus masuk ke dalam kerangkeng dan tidak boleh ke luar. Tuhan kok harus dikerangkeng ?

Tetapi itulah yg namanya manusia yg belum tercerahkan, yg tidak bisa melihat bahwa Tuhan itu adalah kesadaran di dalam dirinya sendiri. Tuhan itu bebas, selalu bebas dan tidak terikat kepada apapun. Tuhan bebas untuk berpikir apapun, bebas untuk berkiprah apapun. Kalau kita mau menaruh Tuhan dalam kerangkeng syariat, maka segalanya akan menjadi amburadul. Terbalik-balik, jahiliyah.

T = Banyak manusia yang jadi pemimpin tapi mencemooh Tuhan di belakang

J = Ya, itu benar. Banyak pemimpin di Indonesia yg tahu bahwa Tuhan itu hidup di dalam kesadaran setiap orang dari kita. Tetapi para pemimpin ini berpura-pura tidak tahu, dan malahan menjerumuskan Tuhan-Tuhan lainnya untuk tidak percaya bahwa kesadaran di dalam diri mereka itu Tuhan. Pemimpin menyodorkan syariat untuk dijalankan oleh para Tuhan, dan setelah itu pemimpin yg sama akan terbahak-bahak kegelian. Mereka geli karena ternyata Tuhan-Tuhan yg lain itu gampang sekali dibohongi. Karena gampang dibohongi maka akhirnya dicemooh secara diam-diam.

Kita di Indonesia ini adalah Tuhan-Tuhan yg gampang dibohongi oleh para pemimpin kita sendiri yg diam-diam mencemooh kita.

T = Akibat manusia Indonesia tidak tulus kepada Tuhan maka cobaan-cobaan datang: Manusia Indonesia direndahkan dan dilecehkan oleh bangsa lain. Manusia Indonesia cuman jadi kasta rendah, budak, hamba sahaya bagi bangsa lain. Manusia Indonesia dipandang cuma hanya pinter diplomasi, berkonsep doank tapi ga ada kenyataannya, makanya segala omongannya akhirnya ga pernah digubris sama bangsa lain. And so on, and so forth... daftarnya panjang, butuh waktu 15 tahun untuk menjadikan Indonesia bangsa yang berwibawa, secara moral dan material, tapi tergantung pemimpinnya juga.

Wis ben rak wis, sing penting dakoe bisa kerja dan bisa makan dan jajan. Kecien deh guwe, ga ada yang dengerin... hwa hwa hwa…

J = Hwa...


+++

NOTE 110: Om Shanti Om


"Derivatives (seed mantra) of the Big Bang sound OM may have been used to prescribe ancient hymns and mantras to be attuned with the cosmic sound listened by sages or ancient scientists."

T = Mas Leo,

Yang di atas nie maksudnya ngomongin apaan ? Sounds like your territory. Yang termasuk dalam ancient scientists contohnya siapa ?

J = Maksudnya ngomongin bahwa semua lagu dan mantera yg berasal dari budaya Hindu Buddha akan diawali dan diakhiri dengan kata Om.

Om ini suku kata yg very suci walopun tidak diturunkan oleh Allah. Allah sangat takut untuk masuk ke India karena orang-orangnya makan babi, sedangkan Allah itu haram makan babi. Karena Allah takut masuk ke India, maka akhirnya tidak bisa menurunkan apapun di sana.

Di India yg ada cuma dewa dewi, dan sepasang dewa dewi itu ternyata bisa juga dibujuk rayu untuk main film. In this case film India yg judulnya "Om Shanti Om". Om Shanti Om artinya tenang aja, halal...

The ancient scientists adalah orang-orang kafir yg sakti mandraguna, adanya di India. Mereka bisa mengirimkan pesan-pesan universal ke seluruh dunia, termasuk ke kepulauan Indonesia di masa lalu sehingga nenek-moyang kita akhirnya menganut Hindu juga.

Hindu itu agama universal, bisa dipeluk oleh siapa saja. Sifatnya seperti bantal guling, bisa dipeluk tanpa perlu mengucapkan syahadat atau pengakuan iman. Tidak perlu diakui karena kita pada dasarnya memang semuanya orang Hindu.

Kita semua Hindu karena kita semua bisa bilang Om.

Itu suku kata yg pertama kali kita ucapkan ketika belajar bicara, dan itu juga suku kata yg paling sering kita keluarkan sampai kita mati. Om, enak banget nih. Om, haus. Om, gile babi norak bener. En so on, en so forth...

Karena kita very hobby mengucapkan kata om begini en om begitu, makanya kita termasuk orang Hindu. Jelek-jelek begini saya orang Hindu juga lho, kalau ke Bali saya diterima dengan tangan terbuka untuk ikut upacara persembahyangan. And I enjoy that. Om, I enjoy that.

Orang Belanda agamanya juga Hindu.

Mereka suka manggil bapak-bapak dengan sebutan Om. Tulisannya "Oom" (dengan dua O), tetapi dibacanya sama, which is Om.

Oom, mao pergi ke mana oom ? Oom, Ik hau van jau !

Ik hau van jau artinya saya sayang sama kamu. Itu bahasa Belanda totok, dan digunakan oleh my own step father yg aslinya cuma bisa ngomong bahasa Belanda doang, en baru belajar bahasa Indonesia setelah so pasti Belanda angkat kaki for good dari Indonesia.

My step father is an Ambonese, orang Maluku Selatan. He was educated in Dutch, dan bahasa Indonesianya sangat baku as well as kaku sebab dia belajar khusus supaya bisa ngomong bahasa Indonesia. Aslinya cuma bisa bahasa Ambon en bahasa Belanda. Ini orang yg saya panggil Oom.

Oom, mo pigi ka mana oom ? ... Maksudnya: where are you going ?

Dan si Oom akan bilang: Nyong, oom dorang pulang. Kita orang mau pulang. He always called me Nyong. Until he died, my step father always called me Nyong.

Pedahal dia gak tau aja di Jawa ada yg namanya minyak sinyongnyong. Minyak sinyongnyong bisa dipakai untuk memikat berondong, dan some people thought that I was using it for just that. Pedahal saya pakainya cuma sesekali saja, dan yg mao juga si berondong sendiri, en the minyak sinyongnyong baru muncul belakangan sebagai pelengkap penderita.

Jadi, di sini selalu harus ada pelengkap penderita. Semacam Allah yg kita kategorikan sebagai penyebab, pedahal munculnya belakangan.

For instance, kita memang punya IQ tinggi dan bisa lulus dari PT dengan mudahnya. Terus, karena nasib sedang tidak beruntung, bertemulah kita dengan agen-agen Allah yg bilang bahwa kita bisa lulus begitu mudahnya karena ada Allah. Allah itu MLM, jadi harus ditaruh di ujung paling atas supaya semakin lama profit yg dikumpulkan oleh Allah akan semakin banyak.

Semakin banyak yg direkrut untuk menjunjung tinggi nama si Allah, maka cumulative points yg dikumpulkan-Nya akan semakin banyak. Buanyaaakk... sekali. Makanya Allah itu akbar atawa besar. Besar karena banyak pengikut MLM bermerk Allah. Buesarrrr... sekali. Dan juga suci. Suciiii... sekali.

Pedahal sebenarnya Allah itu muncul belakangan, dan bukan ada sejak semula seperti suku kata Om. Allah dibawa oleh para misionaris ke India dan ke seluruh dunia, termasuk ke Indonesia juga. Dan kita diajar untuk bilang bahwa semua ini ada karena Allah.

Pedahal tidak begitu aslinya.

Yg asli itu yg namanya Om. Ini asli dan tidak bisa dibuat main-main, dan telah terbuktikan bahwa di seluruh dunia semua umat manusia mengucapkan kata Om. Allah itu tidak asli dan cuma buatan saja. Kita tidak akan pernah mengucapkan kata Allah apabila tidak diajarkan oleh agen-agen-Nya.

Itupun karena kita dijanjikan akan masuk Sorga. Coba tidak dijanjikan Sorga, maka bahkan kata Allah juga tidak akan mau kita ucapkan !

Allah harus di-iklankan lengkap denga Sorga karena ini MLM atau upaya merekrut sebanyak mungkin pengguna. Dan tentu saja itu tidak ada hubungannya dengan ucapan yg memiliki vibrasi dekat sekali dengan ledakan primordial yg kita kenal sebagai the Big Bang.

The Big Bang adalah awal dari alam semesta kita, dan bunyinya OM.... Bukan Allah.


+++

NOTE 111: Allah Seperti Boneka di Tangan Kita


PERCAKAPAN 1: ALLAH SEPERTI BONEKA DI TANGAN KITA


T = Dari milis dan note facebook panjenengan ada banyak comments dari berbagai macam orang. Aku jadi timbul bimbang dan pertanyaan.

Bukankah pemahaman ketuhanan yang panjenengan ketengahkan itu hasil pemahaman, pemikiran dan pengalaman penjelajahan kesana kemari dalam mencapai akhir pemahaman ketuhanan seperti sekarang ini, yaitu Tuhan yg free tanpa syariat dan tetek bengeknya beserta bonus bebas mengutuk, mengejek dan mencemooh pemahaman ketuhanan yang lainnya dengan tendensi HAM ?

J = Bukan tendensi HAM melainkan benar-benar HAM.

HAM itu Hak Azasi Manusia, inheren ada di dalam setiap orang dari kita tanpa kecuali, walaupun tetap selalu ada usaha-usaha untuk menginjak-injak HAM kita yg biasanya dilakukan atas nama agama, biasanya agama Islam. Islam sangat terkenal sebagai agama yg paling doyan menginjak-injak HAM, biasanya dengan alasan disuruh Allah.

Ada yg namanya HAM Kebebasan Berbicara, yaitu berpendapat apa saja, termasuk berpendapat bahwa Allah itu haram makan babi karena Allah merupakan hasil karya cipta dari Arabia. Itu sah saja, namanya HAM Kebebasan Berbicara.

Pendapat itu sama sah-nya dengan bilang bahwa semua nabi-nabi dari Adam, Musa, Daud, sampai Yahya dan Isa adalah penganut Islam. Pedahal jelas mereka itu nabi-nabi Yahudi, walaupun para pencipta agama Islam dengan seenak-jidatnya membajak mereka dan meyunat mereka sekali lagi. Dengan kata lain, para nabi yg asli Yahudi itu di-Islamkan, alhamdulilah.

Dan itu sah saja, namanya HAM Kebebasan Berbicara atau Kebebasan Berpendapat. Di sini bahkan termasuk HAM Kebebasan Beragama juga, yaitu bebas menciptakan dan menganut agama baru, yg dalam konteks ini namanya Islam. Islam itu agama baru, diciptakan berdasarkan copy paste alias karya contek mencontek. Yg dicontek adalah agama Yahudi dan Nasrani. Riset membuktikan bahwa Islam itu hasil contekan agama-agama sebelumnya walaupun tentu saja cuma ulama Islam yg sudah tercerahkan yg akan mau mengakui hal itu.

Kebanyakan ulama Islam tidak menguasai kitab-kitab Yahudi dan Nasrani, jadi tidak bisa tahu apa dan dari mana contekan itu berasal. Saya termasuk sedikit orang yg menguasai kitab-kitab Yahudi dan Nasrani, dan saya bisa tahu apa yg tertulis di Al Quran itu dicomot dari kitab Yahudi dan Nasrani yg bagian mana. Comot is bahasa Betawi, artinya tinggal ambil saja dengan gratis.

Dan itu sah saja karena di masa lalu belum ada copy right. Kita bisa comot dari kitab-kitab Yahudi dan Nasrani yg mana saja, dan kita akui itu sebagai asli "diturunkan" oleh Allah. Diturunkan dalam tanda kutip sebab Allah-nya sendiri tidak ada, dan yg ada cuma sang manusia yg mengaku-ngaku bahwa ada Allah yg konon menurunkan ayat-ayat itu melalui malaikat bernama Jibril. Dan cara itu sah saja, tidak ada yg larang. Bahkan sampai sekarangpun masih ada manusia yg bisa mengaku ada Jibril datang dan menurunkan ayat-ayat.

Lia Eden mengaku didatangi oleh malaikat Jibril, dan itu tidak salah. Setiap orang berhak untuk mengaku didatangi oleh Jibril, dan berhak mengaku bahwa Allah menurunkan ayat-ayat kepadanya. Itu namanya HAM... Tetapi orang lain juga berhak untuk bilang bahwa segala macam kisah ajaib itu cuma rekaan si manusia saja. Cuma si manusia yg bermain dengan pikirannya saja. Dia bilang ada Jibril. Pedahal tidak ada siapapun. Dia bilang Allah menurunkan ayat, pedahal ayat-ayat itu adalah yg telah pernah didengarnya bertahun-tahun sebelumnya.

Agama-agama selalu diciptakan melalui kisah-kisah spektakuler seperti itu. Dan setiap orang berhak untuk percaya apapun yg ingin dipercayainya, setidak masuk akal apapun, namanya HAM Kebebasan Beragama. Yg dihormati itu HAM orang untuk percaya apapun, dan untuk mengungkapkan apa yg dipercayainya.

Lia Eden percaya Jibril datang kepadanya, lalu Lia Eden bisa saja bilang bahwa semua nabi dari Adam, Musa, Daud, Isa, Muhammad, sampai Lia Eden sendiri adalah penganut agama Eden, dan semua agama sebelumnya sudah sesat. Itu juga sah saja. Lia Eden itu tidak kriminal, dia cuma menggunakan HAM yg ada di dirinya untuk berkhotbah tentang apa yg dipercayainya. Lia Eden bahkan berhak untuk memaki-maki orang lain yg tidak sependapat dengannya. Sama seperti ulama-ulama Islam yg memaki-maki penganut Kristen sebagai penyembah manusia, maka Lia Eden juga berhak memaki Islam sebagai agama yg berisikan orang munafik. Itu sah saja. Namanya HAM Kebebasan Berpendapat.

Yg tidak boleh adalah melakukan pengrusakan terhadap harta benda milik orang lain.

Kalau sudah merusak harta benda orang lain, dan mengganggu orang lain secara fisik, maka sudah termasuk kriminal. Banyak anggota Jamaah Islamiyah itu kriminal. Meledakkan tempat ibadah orang lain itu kriminal. Tetapi berpendapat bahwa Islam menyembah berhala yg namanya Allah itu bukan kriminal. Kita bisa saja berpendapat bahwa Allah itu berhala yg tinggalnya di dalam Kabah. Itu bisa saja, namanya HAM Kebebasan Berpendapat. Dan itu bukan kriminal.

T = Aku timbul tanya bukankah secara tidak sadar ini jualan kecap nomor satu juga, mengapa khalayak ndak disuguhi pengetahuan Tuhan murninya saja, biarkan mereka milih sendiri tanpa mengetengahkan adanya embel embel bonus HAM ?

J = Pengetahuan Tuhan yg murni itu cuma satu, yaitu bahwa kesadaran yg ada di anda itu sama persis dengan yg ada di saya dan di diri orang lain tanpa membedakan Suku, Agama, Ras, Golongan, Usia, Jenis Kelamin dan Orientasi Seksual.

Tetapi karena kita masih berbentuk manusia fisik, maka akhirnya kesadaran kita memunculkan berbagai pemikiran atau konsep yg dikenal sebagai berbagai agama. Yg menjadi pembawa laknat adalah kenyataan bahwa agama-agama, terutama Islam, sangat mempraktekkan hard selling secara verbal, mungkin karena merasa minder atawa rendah diri. Kita semua tahu bahwa Islam itu agama yg paling terbelakang di dunia saat ini, penganutnya selalu memuja muji Islam setinggi langit dan orang-orang lain dianggap penyembah berhala atau paling tidak dianggap sesat. Pedahal Islam juga menyembah berhala. Allah itu berhala. Berhala artinya konsep, pemikiran.

Nah, karena adanya hard selling dari penganut agama yg fanatik, dan juga untuk memperlihatkan bahwa kita memiliki HAM Kebebasan Beragama dan HAM Kebebasan Berbicara yg sama persis dengan yg dimiliki oleh orang-orang beragama atau tidak beragama apapun, maka terkadang perlu juga untuk mengungkapkan apa yg ada di kepala kita. Kalau kita pikir Islam membawa laknat, ya tulislah, ya ucapkanlah. Itulah yg namanya HAM, dan itu tidak kriminal.

Tetapi Islam biasanya akan memperlihatkan kelaknatan dirinya dengan bilang bahwa orang lain tidak bisa berpendapat bahwa Islam laknat, pedahal memang laknat. Jadi, ada upaya-upaya pengaburan HAM yg dilakukan oleh para ulama maupun penganut Islam, dan itu yg perlu di-ekspose.

Kalau Islam sudah semakin manusiawi, maka tentu saja tidak perlu lagi ada upaya ekspose. Ketika semua orang sudah tahu bahwa segala sesumbar agama terakhir dan sempurna itu cuma jualan kecap saja, maka tidak perlu lagi ada usaha membabarkannya. Semua orang sudah tahu.

Tetapi saat ini sebagian orang belum tahu. Manusia masih terbutakan, masih percaya / setengah percaya bahwa memang benar ada Allah yg menurunkan ayat-ayat di Mekkah dan Medinah. Pedahal yg jelas, yg ada cuma sang manusia saja. Dan itu sudah terbuktikan. Yg tidak pernah terbuktikan adalah adanya Allah... Thesis saya, Allah itu cuma buatan sang manusia yg bilang bahwa Allah menurunkan ayat-ayat. Dan menurut saya, apa yg saya tulis jauh lebih berbobot dan jujur dibandingkan dengan ulama-ulama yg menakut-nakuti manusia atas nama Allah.

Pedahal Allah itu cuma konsep thok. Kita mau bilang Allah menuntut ibadah puasa is ok. Kita mau bilang Allah bilang puasa is najis juga ok. Allah itu seperti boneka di tangan kita.

T = Apa mengejek, menjelek-jelekkan kebodohan pemahaman ketuhanan orang lain itu juga HAM ?

J = Saya tidak pernah pakai istilah mengejek atau menjelek-jelekkan pemahaman orang lain.

Yg saya pakai adalah istilah HAM Kebebasan Berbicara. Kita bebas berbicara apapun, dan yg kita bicarakan itu merupakan pendapat pribadi kita. Pendapat saja, opini saja. Contoh, seorang ulama bisa berpendapat bahwa semua orang yg tidak mengikuti Islam versi tarekatnya adalah kafir. Tetapi, apakah benar orang-orang lain yg tidak mengikuti tarekat ulama itu adalah kafir ? Anda dan saya jelas tidak mengikuti tarekat dia, dan lalu apakah kita otomatis kafir ?

Tentu saja tidak. Apa yg sang ulama fanatik ucapkan merupakan pendapat dia saja, opini saja. Dan menurut perspektif HAM, itu sah. Apapun yg orang lain pikirkan atau ucapkan merupakan HAM yg ada di dirinya. Tetapi kalau orang itu sudah mencoba untuk mengganggu raga dan harta benda orang lain, maka tentu saja sudah berbeda halnya. Sudah ada indikasi kriminal.

Tetapi kalau masih sebatas wacana belaka, maka segalanya bisa ditolerir. Bisa ditoleransi. Dan inilah yg namanya pluralisme atau keberagaman. Kita bisa memiliki beragam pendapat atau opini, dan semuanya sah saja. Pluralisme itu selalu toleran terhadap perbedaan pendapat.

T = Apakah Tuhan itu ya memang HAM itu sendiri... free, bebas ?

J = Tuhan adalah apa yg anda mau bilang tentang Tuhan.

Kalau anda mau bilang bahwa Tuhan itu adalah HAM sendiri, then so be it, jadilah. Itu merupakan pendapat anda, dan sah saja. Sah, valid, berlaku bagi diri anda sendiri saja.


+

PERCAKAPAN 2: KIAT MENGHADAPI PERUBAHAN


T = Bang Leo, Mas Leo, Daeng Leo... atau Om Leo,

Perubahan itu tengah berlangsung dan itu alami. Ada banyak orang yg mengatakan bahwa abad ini adalah abad kebangkitan spiritual dan itu bener. Saya suka membaca catatan anda, saya dapat memahami, cuma rasa-rasa kalo terlalu berlebihan ada kesan memojokkan dan kesen ego bermain di situ sangat kuat.

J = Ego ada di semua manusia selama kita masih hidup.

Kalau tidak ada ego, maka kita tidak akan bisa menggerakkan satu jaripun. Untuk menggerakkan tubuh fisik kita memerlukan ego. Kalau yg anda maksudkan egois atau mementingkan diri sendiri, maka tentu saja anda sudah menghakimi. Saya tidak pernah menghakimi orang, saya bilang bahwa setiap orang berhak untuk berpendapat apa saja, berhak untuk percaya apa saja, dan berhak untuk mengungkapkan apa yg dipercayainya itu, walaupun tidak masuk akal sekalipun.

Saya tidak pernah menghakimi orang dengan bilang bahwa orang itu salah, dan orang lain yg benar. Paling jauh saya akan bilang bahwa semuanya salah, dan semuanya benar. Dan itulah yg namanya pluralisme atau keberagaman. Saya pro keberagaman, dunia beradab itu menghormati keberagaman. Keberagaman atau pluralisme artinya kita bebas berpendapat apapun, dan itu diakui. Yg diakui itu HAM untuk berpendapat apapun, dan bukan isinya.

Isi dari pendapat anda bisa saja omong kosong seperti khotbah para ulama itu. Dan kita bisa saja bilang bahwa ulama-ulama berkhotbah omong kosong, bisa saja. Kita bisa berpendapat bahwa semua agama itu jualan Allah; yg kita ungkapkan cuma pendapat kita saja dan itu tidak salah. Yg salah adalah kalau kita menginjak-injak HAM orang untuk jualan Allah versinya.

Ada yg jualan Allah versi Islam, versi Ahmadiyah, versi Kristen, versi Lia Eden, dan entah versi apa lagi. Semuanya memiliki HAM yg sama. Sama persis. Yg dihormati adalah HAM mereka untuk beragama apa saja dan berjualan agamanya itu, dan bukan isi dari agamanya itu.

Saya bilang bahwa banyak isi pengajaran dalam agama Islam dan Kristen itu omong kosong atawa pembodohan massal belaka. Nah, apa yg saya katakan merupakan HAM yg ada di saya, namanya HAM Kebebasan Berpendapat. Tetapi tentu saja agama-agama itu akan protes. Secara natural, semua agama itu maunya tidak dibantah. Kristen begitu. Islam juga begitu. Sama-sama tidak mau dibantah. Pedahal apa yg mereka ajarkan cuma pemikiran manusia belaka yg sayang seribu sayang selalu mereka bilang berasal dari Allah.

So, akhirnya saya buka saja "rahasia" itu.

Rahasia dalam tanda kutip, pedahal bukan rahasia karena banyak orang yg sudah tahu juga. Banyak yg sudah tahu bahwa para ulama dari semua agama itu cuma mengkhotbahkan pikiran mereka sendiri saja dengan membawa-bawa nama Allah. Cuma, kebanyakan orang tidak mau "menyakiti" (dalam tanda kutip lagi).

Pedahal kita tidak menyakiti siapapun kalau kita berbicara terus terang. So, kita bilang saja bahwa Sorga Neraka itu cuma ada di jidat si ulama. Dan itu benar, karena Sorga Neraka cuma konsep thok. Sama saja seperti Allah yg juga cuma konsep thok.

T = Spiritual bagi saya adalah Rahmatan lil alamin...Rahmat bagi alam semesta, sifat memelihara, bukan mencederai. Biarlah proses itu berlangsung alami. Damai dan Cinta.

J = Nah, apa yg anda ungkapkan itu merupakan bagian dari HAM Kebebasan Berbicara yg ada di diri anda. Menurut anda spiritual adalah yg rahmatanlil alamin, that's fine. Tidak ada yg salah dengan pendapat anda. Tetapi mungkin sebagian orang akan bilang bahwa anda "sesat".

Anda dikatakan sesat karena anda tidak mau sembahyang dan puasa, for instance. Kalau itu terjadi, maka orang yg mengatakan anda sesat juga cuma menggunakan HAM Kebebasan Berbicara yg ada di dirinya. Selama cuma terbatas di wacana kata-kata belaka, maka segalanya bisa diterima.

So, anda bisa saja menangkis tuduhan sesat itu dengan bilang bahwa Allah cuma berhala gila hormat yg tinggalnya di dalam Kabah di Mekkah. Itu bisa saja.

Cuma pendapat saja bukan ?


+

PERCAKAPAN 3: PENDAPAT YG MENCERAHKAN


T = UNTUK MENCAPAI DAYA NALAR YANG OPTIMAL DARI SUATU AGAMA YANG BERBAHASA ASING (ISLAM ARAB), SEBAIKNYA JANGAN PERNAH KELOMPOK TERTENTU MENGHARAMKAN BAHKAN MEMUSUHI SESAMANYA YANG BERSEMBAYANG DENGAN BAHASA KAUMNYA ATAU DENGAN BAHASA INDONESIA KALAU DI NEGARA INDONESIA, DAN BAHASA DAYAK BAGI SUKU DAYAK.

INGAT ! BAHASA ARAB ITU KAN BUKAN AGAMA ISLAM, YANG NAMANYA AGAMA ITU ADALAH BUDI PEKERTI YANG LUHUR.

J = That's fine, suatu pendapat yg sangat mencerahkan.

T = Terima kasih Bung Leo, tulisan anda dapat membangunkan pemikir-pemikir yang malas memikirkan kedamaian & kesejahteraan umat, sukanya memikirkan dirinya sendiri atau kelompoknya aja dan gak peduli dengan nasib sesamanya yang juga merindukan keselamatan hidup sekarang dan yang akan datang.

J = Terima kasih juga sudah mau sharing dengan saya.


+++

NOTE 112: Tidak Ada Lagi Nuansa Magis Itu


T = Bung Leo,

Yg paling susah itu membuang kerak yg ada di hati. Meski dari kecil saya gak doyan makan "makanan" yg itu, tapi oleh orang tua dijejalin ke mulut saya setiap saat. Sampai saya gak tahu lagi mana sebenarnya "makanan" yg paling sehat itu. Yg saya tahu cuma "makanan" yg setiap saat dijejalin ke mulut saya. Meski sekarang ingin mencoba menu yg lain, tetep saja "makanan" yg dulu kadang-kadang pengen dicicipi lagi, susah. Ada saran ?

J = Anda berlatar belakang Islam, walaupun mungkin dari jenis tasawuf atau yg mementingkan olah batin. Tetapi walaupun alirannya tasawuf, kita yg sudah berpendidikan jauh di atas orang tua kita tetap bisa membedakan apa yg takhayul dan apa yg merupakan spiritualitas. Kita tahu bahwa spiritualitas yg asli adalah olah batin diri kita sendiri, dan bukan mencari selamat dengan cara mengharamkan berbagai hal yg sebenarnya tidak haram. Mungkin tidak bermanfaat, tetapi tidak haram.

Apa yg diharamkan oleh manusia masa lalu selalu dengan embel-embel Tuhan atau Allah. Allah larang begini, Allah larang begitu. Pengharaman adalah seruan negatif. Ada lagi yg berupa suruhan. Allah suruh ini dan Allah suruh itu. Suruhan adalah seruan positif. Dan yg dijadikan ajang seruan dan suruhan itu adalah diri kita sendiri. Kita menjadi objek budaya, dengan Allah sebagai memedi atau junjungan. Yg harus diikuti kalau kita mau selamat. Pedahal kita tahu bahwa semuanya ciptaan budaya saja, dan dipaksakan kepada kita sejak kita masih kanak-kanak.

Apa yg dijejalkan kita di masa kanak-kanak selalu membekas seumur hidup.

Ada kenangan manis ketika kita percaya bahwa benar ada Allah yg mengharuskan kita beribadah di bulan Ramadhan. Ada kenangan manis ketika kita benar percaya bahwa segala dosa kita dihapuskan ketika kita berhasil menyelesaikan puasa dengan sempurna dan bermaaf-maafan di hari Idul Fitri. Itu bagi yg Muslim. Bagi yg Nasrani juga ada kenangan manis ketika merayakan Natal. Buat anak-anak kecil, Natal selalu berarti mainan baru dan baju baru. Datangnya dari Sinter Klaas yg berjenggot itu.

Dari jauh sebelum Natal, anak-anak ditakut-takuti bahwa Zwarte Piet akan memasukkan mereka ke dalam karung. Sebaliknya, kalau mereka patuh kepada orang tua, Sinter Klaas akan memberikan mereka macam-macam hadiah, permen, mainan, baju baru...

Sinter Klaas asalnya dari budaya Belanda, dan dibawa ke New Amsterdam, koloni Belanda di benua baru Amerika. New Amsterdam didirikan pada saat yg bersamaan dengan Batavia yg sekarang kita kenal sebagai Jakarta. New Amsterdam akhirnya menjadi New York City setelah kota itu berpindah tangan ke Inggris. Di New York City, Sinter Klaas berganti rupa menjadi Santa Claus.

Santa Claus sudah jadi sekuler walaupun nuansa simboliknya masih terasa juga. Simbolik relijius, yaitu pengajaran budi pekerti kepada anak-anak kecil. Sosialisasi atau penanaman nilai-nilai luhur yg apabila dijalankan dengan baik akan diberikan ganjaran berupa hadiah. Dan hukuman kalau ternyata gagal untuk berlomba mencapai target menjadi anak yg baik.

Bagi banyak orang di Belanda dan di Indonesia, Sinter Klaas akhirnya menjadi simbol dari Tuhan.

Kita tidak tahu Tuhan itu seperti apa, tetapi kita disosialisasi sejak kecil untuk mencoba mengerti bahwa Tuhan akan menghadiahi kita dengan berbagai berkat kalau kita baik, dan menghukum kita kalau kita jahat. Walaupun tidak terlalu pas, dan mungkin agak karikaturis, Sinter Klaas berhasil hidup dalam imajinasi kanak-kanak, termasuk saya juga. We were brought up to believe in God, dan caranya melalui akal-akalan semacam legenda Sinter Klaas yg dijalankan dengan tertib dan kontiniu setiap tahun sampai akhirnya kanak-kanak tumbuh menjadi besar dan menemukan sendiri bahwa ternyata "dibohongi".

Dibohongi dengan maksud baik, tentu saja. Maksudnya agar kita bisa tumbuh menjadi anak yg berbudi pekerti luhur. Tidak berantem dengan adik dan kakak, bersikap manis dan sopan terhadap orang tua, rajin belajar, dsb... Ketika kita mengerti maksudnya itu, kita akhirnya cuma tertawa saja. Dan mungkin akhirnya kita meneruskan tradisi yg sama kepada anak-anak kita. Tetapi sekarang Sinter Klaas yg orisinil dari Belanda itu sudah jarang terlihat. Yg ada malahan Santa Claus, sang tiruan Sinter Klaas. Santa Claus itu dari Amerika Serikat, dan nilai relijiusnya sudah sangat berkurang walaupun kita tetap bisa menangkap nuansa-nuansa magis di sana.

Magickal nuances. Nuansa-nuansa magis.

Dan itulah yg kita cari sepanjang hidup kita, walaupun harus dengan tersenyum meringis ketika kita mencarinya di tumpukan sampah yg kita sebut sebagai "kerak". Kerak is nasi yg sudah kering. Tidak enak dimakan, tetapi kalau mau bisa. Dan bisa kenyang juga. Kerak bagi saya ditemukan di gereja Katolik. Saya bukan anggota gereja Katolik, tetapi sampai lulus SMA saya bersekolah di sekolah Katolik, dan kami dididik untuk ikut Misa Kudus seminggu sekali.

Waktu masih sekolah, murid-murid disarankan untuk berdoa di dalam gedung gereja sebelum masuk kelas. Ceritanya berdoa kepada Tuhan. Saya juga begitu, saya pikir bisa ketemu Tuhan dengan cara masuk gedung gereja setiap pagi. Berlutut di tempat yg disediakan, lalu berdoa. Ternyata tidak ada Tuhan di sana.

Yg ada cuma nuansa-nuansa magis setiap kali Natal mendekat.

Saya ingat bahwa guru-guru sekolah minggu saya akan mempersiapkan anak-anak kecil sejak jauh hari sebelumnya. Latihan untuk pentas Natal. Ada yg ikut main drama, jadi Maria atau Yosep. Lalu ada boneka yg ceritanya menjadi bayi Yesus... Ada yg dapat tugas baca deklamasi. Lalu ketika saatnya tiba kami akan berpentas di depan tamu-tamu: para orang tua dan teman-teman lainnya yg semuanya diundang. Lagu-lagu Natal yg bernuansa magis dinyanyikan berulang-ulang. Kue taart, kado, permen, hadiah-hadiah...

Ini semuanya magis bagi saya, tetapi saya tahu bahwa saat-saat itu tidak akan terulang kembali.

Saya bisa mengikuti sentimen relijius orang Amerika di dalam film-film bertemakan Natal yg selalu diputar di televisi kita setiap hari Natal karena saya mengalaminya sendiri, besar di lingkungan gereja yg sangat dipengaruhi oleh tradisi Belanda. Teman-teman sekolah minggu saya boleh bilang semuanya orang Indonesia Timur, mostly Menado dan Ambon. Dan orang-orang tua mereka kalau bicara masih suka pakai bahasa Belanda. Itu di gereja Protestan, gereja orang tua saya. Di gereja Katolik nuansanya lain lagi, walaupun pastornya masih orang bule saat itu. Gereja Katolik selalu bernuansa Jawa dari dahulu sampai sekarang.

Walaupun saya sejak kecil sudah tahu bahwa oom saya agamanya Islam, cuma belakangan saja saya tahu bahwa kakek buyut saya yg orang Gorontalo aslinya beragama Islam. Dia dan istrinya pindah ke Kristen. Anak-anaknya menjadi Kristen juga, termasuk kakek saya, walaupun di tiap generasi selalu saja ada yg Islam. So, rupanya agama seperti baju saja di keluarga saya, bisa diganti-ganti.

Kita bisa berganti agama tanpa berganti Tuhan.

Tuhan itu ternyata sama saja, apapun agama kita. Itu pemahaman saya sejak masa kanak-kanak. Yg saya tidak tahu, ternyata nuansa-nuansa magis tentang Tuhan tidak bisa begitu saja dimunculkan. Ada personal history, sejarah pribadi sejak masa kanak-kanak di mana simbol tertentu akan bisa memunculkan sentimen tertentu.

Ketupat lebaran punya makna relijius tersendiri bagi saya, contohnya.

Walaupun keluarga kami tidak puasa, kami selalu ikut merayakan Idul Fitri. Makanan di rumah selalu berlimpah ruah karena teman-teman orang tua saya akan menghantarkan makanan. So, bagi saya bahkan sampai saat ini, Natal dan Tahun Baru, dan juga Lebaran sebenarnya merupakan hari raya yg patut saya rayakan. Tetapi walaupun saya coba paksakan untuk rayakan sendiri, nuansa religi masa lalu itu tidak pernah muncul lagi. Tidak pernah muncul dengan pas walaupun saya akan selalu ingat bahwa teman-teman seumuran saya selalu diundang datang oleh ibu saya untuk ikut merayakan Natal. Natal used to be for everybody, Lebaran juga begitu.

Tetapi itu masa lalu.

Semuanya itu rusak akhir-akhir ini ketika Islam fundamentalis menginjak-injak hak orang untuk saling merayakan hari raya satu sama lain. Di masa saya kecil, Natal dirayakan oleh semua orang. Lebaran juga. Tidak ada pengkotak-kotakan agama. Tidak ada issu Kristenisasi. Tidak ada issu Islamisasi. Agama itu cuma baju yg dipakai oleh setiap orang. Bajunya bisa beda-beda, tetapi manusianya tetap saja sama, tetap manusia biasa. Kita saling melihat manusianya, dan bukan bajunya. But it no longer like that now. Tidak seperti itu lagi.

MUI yg gila kuasa dan harta semakin bikin runyam semuanya. Apa yg tadinya benar-benar enjoyable akhirnya menjadi najis.

Perayaan Natal di gereja menjadi najis karena polisi berseragam memeriksa semua pengunjung dengan alat deteksi bom. Mungkin anda tidak percaya, tetapi kalau kita masuk Misa Natal, kita harus melewati penjagaan polisi yg membawa alat detektor. Diperiksa apakah kita membawa bom. Semuanya tanpa terkecuali harus melewati alat itu. Ini kenajisan yg diakibatkan oleh orang-orang Islam fanatik yg meledakkan bom di gereja-gereja pada malam Natal.

Dan pakaian Muslim bukannya menjadi suatu hal yg dikagumi sebagai pelengkap yg manis dilihat, melainkan telah menjadi cemoohan. Mereka yg tidak berjilbab akan melihat orang yg pakai jilbab dengan muak. Mesjid-mesjid di Jakarta yg dulu dikagumi sebagai tempat ibadah yg sopan dengan bedug aslinya yg terbuat dari kulit kambing itu akhirnya menjadi simbol dari kedegilan. Waktu saya kecil, bedug di mesjid dipukul bertalu-talu dengan tangan sehari lima kali. Suaranya merdu. Dan ada nuansa relijiusnya. Sampai sekarang kalau saya mendengar suara bedug mesjid yg asli terbuat dari kulit kambing itu, saya akan bisa terdiam. Saya terdiam, saya ingat masa kecil saya. Dug dug dug... very beautiful. Tapi tak ada lagi.

Mana bedug mesjid saya ?

Tak ada lagi. Yg ada cuma loudspeaker mesjid yg suaranya laknatullah. Bukan nuansa magis relijius yg tercipta, tapi rasa muak dan mual. Muak karena segalanya menjadi begitu vulgar. Sahut-menyahut saling bersaing antara mesjid yg berdekatan, bersaing memanggil Tuhan seolah Tuhan itu tidak ada. Don't they know that God lives in our consciousness ? Apakah mereka tidak tahu ? Mereka pikir Tuhan itu siapa sampai harus diteriaki dengan begitu tidak sopan ? Menjerit-jerit allahuakbar dengan loudspeaker mesjid merupakan ritual yg tidak sopan. Tidak pantas dipersembahkan bagi Tuhan yg ada di dalam kesadaran kita sendiri. Tapi itulah yg terjadi sekarang ini. Jaman berubah, nuansa berubah.

Tidak ada lagi nuansa magis itu.

Tapi kita masih tetap penasaran toh ? Apa benar tidak bisa lagi mencicipi nuansa yg pernah kita rasakan ketika kecil ? Apakah Natal telah kehilangan artinya karena polisi berseragam menjaga pintu masuk gereja dengan detektor bom ? Apakah Lebaran telah begitu vulgarnya sehingga suara bedug asli yg terbuat dari kulit kambing dan kayu sudah tidak pernah terdengar lagi, dan yg ada cuma tong kosong saja yg dipukul dengan histeris sambil teriak-teriak allahuakbar sampai kita bangun pagi di hari Idul Fitri dengan kuping yg sakit dan kepala migrain sebelah ? Apa benar semuanya sudah tidak ada ?

Untuk membuktikannya of course anda harus coba sendiri saja.

Coba lagi, coba lagi... Biar lupa syairnya tetap ingat kuncinya. Tiap Idul Fitri saya coba untuk ingat-ingat lagi, inikah Islam masa kecil saya ataukah sudah berubah menjadi kenajisan ketika kita tidak boleh saling mengucapkan selamat hari raya karena dilarang oleh Allah melalui MUI sebagai agen tunggal-Nya ? Inikah Natal masa kecil saya ketika saya bisa lari-lari keliling gereja dan mendongak ke atas melihat oom-oom dan tante-tante yg semuanya bebas bicara pakai bahasa Belanda. Saat itu tidak ada pengkafir-kafiran. Tidak ada saling kecurigaan.

Oops, ada orang-orang Islam fanatik.

Mereka bikin semuanya hancur lebur berantakan. Belanda is kafir, katanya. Bahkan Jawa asli juga kafir. Akibat kepongahan orang-orang Islam fanatik itu, akhirnya "kerak" peninggalan memory masa kecil juga sudah susah untuk dimakan akhir-akhir ini. Susah tertelan keraknya. Walaupun rindu dan mau, sudah susah tertelan keraknya.


+++

NOTE 113: Si Om Sudah Makrifatullah


T = Kalu Om bisa kita ucapkan, berarti alam semesta bisa mengucapkan Om juga ya khan ?

Karena menurut hukum absoluteness jagat gedhe = jagat cilik, so bagi yang udah bisa attune with the universe, keheningan itu bunyinya almost like OOOMM ?

Penasaran bangets pingin bisa denger. Mas Leo udah pernah denger ? Khan ahli meditasi gethoo...

J = Karena saya sudah makrifatullah, sejak beberapa tahun lalu kadang-kadang saya dengar suara alam semesta itu: bunyinya memang OM... Dan entah mengapa, semakin lama semakin sering suara itu saya dengar, apalagi akhir-akhir ini.

Bunyinya: OM... Tapi saya tidak suka, saya bilang panggil Leo aja, that's my name.

T = Ha ha ??!! Makrifatullah ?

Kata babeku harus berhati-hati, harus bisa membedakan orang yang ahli ilmu makrifatullah sama ahli makrifatullah... Hnngg mencurigakan ?

As my brother said, saat meleng kayak orang mabok gethoo, tapi bukan karena narkoba, kadang kita bisa meleng dalam keadaan sadar masih bisa jalan tapi jalannya kayak orang mabok or ngantuks tapi di antara orang-orang yang lagi wirid, kadang bisa kedengeran bunyi om…

Sayangnya dakoe gak suka meleng. Pernah sekali, then I didn’t like it. Mending di atas sajadah ajah. Kalu Mas Leo masih boleh khan ? U are 14 years older than me.

J = Alam semesta selalu diskriminasi melihat penampilan orang.

Kalau orangnya berjenis kelamin perempuan, maka suara magis berbunyi OM tidak akan pernah muncul. Bagi lelaki, suara magis OM cuma akan muncul setelah orangnya makrifatullah seperti saya. Itupun kalau ada berondong dan beronding.

Jadi, kalau bertemu berondong dan beronding saya suka gimana gituh. Ada kemungkinan saya akan mendengar suara kosmik OM dikirimkan kepada saya. And I hate that. Saya bilang: Ya Allah, biarlah suara yg muncul Leo aja. That's my name.

Tapi Allah bilang: Gak bisa. You are already makrifatullah. Harus dipanggil OM !

T = Om Leo... Ah ha ha…

Hhnggg xixixi...

Mosok aku panggil Om ? Btw, kalu manggil Om pasti aku dapet duwit. Ah hak ha ha... Makrifatnya sama guru mursyid siapa ? Denger-denger di AS sono ada guru mursyid ?

J = Guru mursyid saya namanya Om juga, makanya bisa saling memanggil Om. Saya panggil dia Om, dan dia panggil saya Om.

Om ! Om !

Dan ketika kami saling memanggil Om... maka Allah masuk kantong. Allah dikantongin aja karena Allah is only a concept. Allah dan tulisan-Nya yg melingker-lingker kayak uler itu kami kantongin aja ketika kami check in di suatu hotel berbintang di bulan Ramadhan.

Saya panggil dia Om, dan dia juga panggil saya Om.

Om ! Om !


+++

NOTE 114: Saya Dulu Seorang Muslim


PERCAKAPAN 1: SAYA DULU SEORANG MUSLIM


T = Mas Leo,

Bisa minta tolong untuk kasih tanggapan di wall saya di facebook yang sedang dibombardir oleh teman saya itu ?

Just FYI, saya dulu seorang Muslim, dan sekarang saya memilih untuk menjadi agnostic, karena saya sudah muak dengan ajaran Padang Pasir itu. Nah saya berusaha mengubah penampilan foto saya yg dulunya tampak sebagai seorang Muslim, dan sekarang tampak beda. Mungkin karena inilah teman saya itu tidak rela dan terus menerus menghantam saya yg di matanya telah menghina Islam dengan seringnya saya menulis quote-quote dari Mother Teresa, Buddha, Dalai Lama, dsb...

J = Alangkah bahagianya saya menerima kesaksian dari anda yg tadinya seorang Muslim dan sekarang telah menjadi agnostic. Muak dengan ajaran padang pasir sangatlah dimaklumi, dan bukan hanya anda sendiri saja tetapi banyak juga yg lain. Tidak terhitung banyaknya orang di Indonesia ini yg sudah muak dengan ajaran padang pasir. Saya juga muak. Mendengar khotbah Jumat di mesjid secara sepintas lalu saja ketika saya lewat sudah membuat kuping saya gatel-gatel, pedahal tidak digigit nyamuk.

Para ulama Islam itu rupanya berdampak seperti nyamuk. Kalau mereka bicara kita jadi gatel-gatel, terutama di bagian kuping. Karena ini bukan nyamuk, maka tidak bisa ditepok. Kalo ditepok oleh seorang wanita si ustad bisa lompat sambil mendelik. Haram, begitu katanya.

Kalo saya, karena saya bukan seorang Muslim ataupun Muslam, maka tepokan dari seorang wanita cantik, apalagi yg agnostic, otomatis akan membuat si Otong akan sedikit terjengkang. Mimpi apa daku sampai ditepok-tepok, begitu katanya. Fyi, Otong ini sebatang reinkarnasi dari Jin Kastubi. Kepalanya botak plontos, dan ada jenggotnya juga. Kalo doi ketawa bikin repot, ho ho ho ho... But Otong bukan Muslim. Walopun reinkarnasi Jin, dia itu bukan Muslim. Otong is Jin kafir, suka ereksi di tempat. Dan itu halal. Ereksi is chemistry, ada yg bercampur di alam astral sehingga si Otong ngaceng which is very normal, walaupun bukan terhadap muhrimnya.

Muhrim dan non muhrim cuma konsep padang pasir yg tidak berlaku lagi bagi kita. Kalo kita suka sama suka, biarpun muhrim orang bisa kita embat aja. Namanya HAM, Hak Azasi Manusia untuk menikmati tubuhnya sendiri. Kita ini semuanya manusia bebas. Baik menikah maupun tidak menikah, kita manusia bebas. Kita bisa menggunakan tubuh kita untuk oho oho dengan siapa saja asal ada chemistry which is suka sama suka. Tetapi alam pemikiran padang pasir bilang itu haram.

Bagi orang padang pasir dan pengikutnya, yg tidak haram adalah menteror orang lain. Orang yg meninggalkan Islam akan diteror, akan dicaki-maki, dikhotbahin, dsb... Dan itulah yg sebenarnya melanggar HAM. Merupakan HAM anda untuk meninggalkan Islam atau agama apapun yg anda anut sebelumnya. Anda juga berhak untuk mengatakan hal itu secara terus terang kepada teman-teman anda yg ingin memaksakan Islam kepada anda. Tulis saja di wall mereka bahwa anda telah meninggalkan Islam karena anda muak dengan agama padang pasir itu.

T = Saya rasa teman saya itu tampaknya belum tau saya telah keluar dari keyakinan saya, tapi tampaknya dia gemar sekali menyerang keyakinan lain. Kalau Mas Leo sempat, mungkin bisa membantu untuk menyumpal mulutnya yg kotor itu.

J = Kita semua sudah tahu bahwa Islam adalah agama yg paling terbelakang, penganutnya suka petantang petenteng membanggakan Islam sebagai agama terakhir dan sempurna. Pedahal jelas Islam adalah agama yg paling terbelakang satu dunia, dan terbuktikan oleh ulama-ulama Islam yg selalu berkhotbah seolah-olah mereka itu Allah, pedahal Allah sendiri tidak tahu apa-apa. Pedahal Allah cuma konsep buatan saja, suatu konsep mati yg tidak pernah bisa protes ketika nama-Nya dibawa khotbah.

Penganut Islam yg masih primitif selalu memaki-maki penganut agama lain, at least selalu merasa diri mereka sebagai penganut agama yg "benar", dan orang lain sebagai penganut agama yg "salah". Keduanya dalam tanda kutip karena benar dan salah adanya cuma di dalam pikiran si penganut Islam. Pedahal tidak begitu sebenarnya. Sebenarnya segalanya cuma rekaan saja, buatan.

Saya sudah bilang berkali-kali bahwa Al Quran merupakan buatan manusia biasa saja, walaupun di-iklankan jatoh gedebuk dari atas langit. Bilang saja terus terang kepada teman anda yg syiar agama Islam di wall anda. Walaupun mereka memaki-maki, bilang saja bahwa Islam merupakan agama buatan manusia. Mengatakan bahwa Al Quran dan Islam merupakan buatan manusia bukan merupakan fitnah melainkan fakta. Memang buatan manusia, asli. Dan karenanya ucapkan saja, tuliskan saja.

Don't expect me to do it for you. Walaupun mulut teman-teman anda yg mengaku beragama Islam itu sangat kotor, bukanlah kewajiban saya untuk menyumpalnya. Sumpal menyumpal is not my specialty, walaupun sesekali saya lakukan juga. Tapi saya musti liat-liat dulu orangnya. Kalo ada chemistry dan suka sama suka, barulah saya bisa menyumpal. Bukan saya sih, tapi si Otong yg bisa menyumpal. Dan itu halal. Asal ada chemistry dan suka sama suka, that's halal.

Allah akan tetap tutup mulut karena Allah cuma boneka di tangan ulama Islam, bisa digerak-gerakkan sesuai dengan kehendak si ulama. Dan semua orang sudah tahu itu. So, bilang aja terus terang. Bilang bahwa anda sudah fed up, sudah muak dengan segala kemunafikan dan kefanatikan Islam. Bilang itu terus terang, dan tanya kepada teman anda yg Islam dan memaki-maki anda itu, apakah dia ingin keluar dari daftar teman anda. Tanya saja baik-baik.

Kalau dia bilang tidak ingin keluar, maka anda harus tegaskan bahwa dia harus stop syiar Islam di wall anda. Kalau dia tetap syiar agama padang pasir itu, maka anda akan bisa mengeluarkannya tanpa peringatan terlebih dahulu. Bilang saja dengan tegas seperti itu. You have to do that yourself.


+

PERCAKAPAN 2: ATHEISME DAN AGNOSTISME MERUPAKAN "AGAMA" JUGA


T = Kalu orang-orang agama bebas mengiklankan kecapnya sebagai yg nomer 1, kenapa orang atheis dan agnostic tidak bisa melakukan hal yg sama yg orang agama lakukan ? Kenapa ? Mungkin Bung Leo harus mempelopori untuk mengiklankan kecapnya secara terbuka seperti yg orang-orang agama lakukan. Berani gak Bung Leo melakukanya secara terang-terangan ?

J = Orang atheist dan agnostic bisa saja mengiklankan "agama" mereka secara terang-terangan. Itu tidak dilarang, bahkan di Indonesia. Atheisme itu bukan Komunisme. Yg masih dilarang sampai saat ini adalah ideologi Komunisme, dan pelarangan itupun merupakan suatu pelanggaran HAM. Ideologi Komunis merupakan salah satu ideologi yg sah di dunia.

Tetapi Atheisme sendiri bukanlah Komunisme. Banyak orang kapitalis adalah orang atheist. Sebagian besar orang terpelajar di dunia ini adalah orang atheist. Sebagai suatu istilah, Atheisme dan Agnostisme juga merupakan agama. Agama adalah apa yg dipercayai bulat-bulat, di-imani, tanpa perlu ada nabi besar dan kitab suci.

Nabi besar dan kitab suci cuma diperlukan apabila anda ingin mencari duit as well as budak. Budak itu manusia-manusia lain yg akan anda cekoki dengan pengajaran dari "Allah". Pedahal segalanya berasal dari anda sendiri saja, termasuk satu manusia yg kemudian akan anda beri gelar sebagai "nabi besar". Allah mutlak perlu, dan itu juga sama mudahnya seperti membalik telapak tangan. Allah is always available untuk dikhotbahkan. Anda mau Allah yg jenis apa ? Itu bisa saja. Tinggal karang saja. Kitab suci juga demikian, tinggal bilang saja apa kitab suci anda, dan jadilah. Agama itu mudah sekali membuatnya, dan mudah sekali mengiklankannya. Peminatnya juga membludak.

Banyak orang-orang yg merasa tidak yakin akan diri mereka sendiri dan selalu mencari pegangan. Semakin keras teriakan anda maka mungkin akan semakin banyak pengikut anda. Pengikut anda adalah orang yg ingin mencari selamat. Keselamatan mereka itulah yg anda khotbahkan. Anda bilang bahwa di luar agama yg anda khotbahkan hanyalah ada azab dari Allah. Dan keselamatan hanyalah ada di dalam agama anda. Lalu, karena ini organisasi yg perlu duit, dan anda juga perlu duit, maka anda perlu khotbah tentang derma dan pahala yg akan diberikan kepada mereka yg berderma. Derma itu akhirnya menjadi "kurban". Yg minta kurban itu anda, tetapi lalu anda bilang bahwa segala kurban itu bagi Allah. Dan Allah juga yg akan membalas semua kurban yg diberikan.

Very easy. Membuat agama dan mengiklankannya is very easy, makanya banyak juga orang yg tertarik untuk menjadi penjual agama.

Atheisme dan Agnostisme merupakan "agama" juga, dan itu tidak dilarang di Indonesia. Banyak orang yg mengaku beragama ternyata sebenarnya agnostic, mungkin juga atheist. Mereka mengaku beragama hanya karena tradisi saja, ikut-ikutan saja, cuma untuk membuat keluarga dan handai taulan memiliki perasaan tenteram. Kalau kita mengaku terus terang sebagai seorang atheist atau agnostic, maka lingkungan sekitar akan heboh, dikiranya kita akan masuk neraka. Pedahal tidak ada yg berobah. Mao beragama apapun, ataupun mao menjadi atheist atau agnostic, tidak ada yg akan berobah. Semuanya sama saja. Kita tetap akan menjadi manusia biasa saja, walaupun ada agama tertentu yg membuat penganutnya menjadi kurang manusiawi seperti Islam, dan ada agama tertentu seperti Nasrani yg membuat penganutnya menjadi lebih manusiawi.

Saya sendiri tidak mengiklankan apapun. Tidak juga Atheisme ataupun Agnostisme. Bidang saya spiritualitas atau kerohanian yg bisa saja dikultivasi menggunakan agama. Bisa juga dikultivasi tanpa agama. Saya sendiri tidak menggunakan agama sebagai pegangan, walaupun terkadang saya menggunakan simbol-simbol yg berasal dari agama. Simbol adalah perlambang, petunjuk saja, dan bukan the real thing. Itu yg seringkali saya bagikan kepada teman-teman. Dan orang-orang beragama sering sewot ketika saya telanjangi agamanya habis-habisan. Mereka selalu berpikir bahwa simbol yg mereka pakai adalah the real thing, pedahal simbol itu benda mati. Yg real itu kesadaran di dalam diri kita. Kesadaran kita tetap ada walaupun kita buang segala agama dan simbol-simbolnya.


+++

NOTE 115: Bajakan yg Terakhir dan Sempurna


PERCAKAPAN 1: BAJAKAN YG TERAKHIR DAN SEMPURNA


T = Kiamat kehidupan akan terjadi di planet bumi bila bintang terdekat yaitu matahari kehabisan bahan bakarnya untuk proses pembakaran. Tapi tidak kiamat untuk galaksi bimasakti, apalagi untuk the universe. Jadi, kembali dipertanyakan "proses kiamat" versi agama.

J = Untuk apa dipertanyakan lagi kalau anda tahu bahwa agama isinya pembodohan massal? Islam membajak versi kiamat dari Nasrani, lengkap dengan kepercayaan bahwa Yesus akan datang kembali sebagai imam mahdi. Itu bajakan yg terakhir dan sempurna.


+

PERCAKAPAN 2: HIKMAH DARI MENGALAMI OOBE


T = Maaf Pa Leo saya mau konsultasi,

Sebelum saya tidur terkadang saya merasa roh saya ada yang menarik ke luar, pengalaman itu seperti nyata dan saya merasa terbang. Saya juga sering bertanya kepada diri saya tempat apa yang saya kunjungi pada saat itu. Dan saya juga merasakan ketika roh saya itu kembali ke masuk ke dalam jasad saya. Apa itu sebenarnya Pa Leo ?

J = Artinya anda memiliki gelombang otak yg bisa tetap sadar walaupun tubuh anda tidur. Tubuh anda tidur lelap, tetapi pikiran anda sadar. Dan karena sadar, maka anda bisa merasakan berbagai pengalaman. Bisa berkunjung ke tempat tertentu yg ingin anda kunjungi, misalnya. Dan bisa merasa balik lagi ketika anda bilang kepada diri sendiri bahwa anda ingin balik lagi. Pengalaman seperti itu sering disebut sebagai OOBE (Out of Body Experience).

OOBE artinya pengalaman keluar dari tubuh, pedahal kita tidak kemana-mana, tetap di tempat tidur saja. Yg jalan-jalan itu pikiran kita, pikiran kita masuk ke berbagai dimensi lain. Dimensi lain itu adanya cuma di dalam pikiran kita saja, dan bukan di alam fisik seperti yg kita dapati kalau kita melek. Enjoy aja !

T = Apakah itu tidak berbahaya ?

J = Tentu saja tidak. Tiap hari anda bisa bangun pagi dengan biasa-biasa saja bukan ? Dan malam berikutnya anda bisa mengalami hal itu lagi. Begitu seterusnya sampai anda bosan sendiri dan tidak mau lagi. Saya dulu seperti anda, mengharapkan datangnya hal yg sangat menyenangkan itu, tetapi lama-lama saya bosan sendiri dan akhirnya tidur biasa saja. Sekarang, kalau rasa sarrr serrr sarrr serrr itu muncul lagi, maka saya akan membalik tubuh sampai rasa itu hilang dan saya bisa tidur dengan normal. Rasa sarrr serrr sarr serrr adalah prolog dari OOBE.

T = Apakah peristiwa tersebut ada kelebihannya ?

J = Kelebihannya cuma satu, yaitu anda memiliki bukti bahwa kesadaran di dalam diri anda bisa menciptakan apapun ketika anda OOBE. Anda bilang Surga, ya jadilah Surga. Jadinya tentu saja menurut pengertian anda sendiri. Anda bilang Neraka, ya jadilah juga. Anda merasa berjalan-jalan ke Surga ataupun Neraka, pedahal anda cuma jalan-jalan di dalam pikiran anda sendiri saja. Pikiran anda itu bukan kesadaran anda, melainkan ciptaan dari kesadaran anda.

Kesadaran anda tetap, apapun pikiran yg anda ciptakan. Bisa saja anda terlena sehingga anda percaya bahwa yg anda lihat dan alami itu adalah realita, pedahal bukan. Yg anda alami hanyalah manifestasi dari pikiran anda. Dan manifestasi itu diciptakan oleh kesadaran anda.

Yg tetap itu kesadaran anda. Bisa menciptakan apapun, termasuk agama. Agama itu pemikiran kita. Diciptakan oleh kesadaran kita. Tetapi kesadaran kita sendiri bukanlah agama. Seperti itu contoh konkritnya. Tetapi tentu saja banyak orang yg masih tidak sadar. Mereka pikir agama itu mutlak, independen dari pikiran mereka. Pedahal agama itu pikiran, dihasilkan dari kesadaran manusia. Yg mutlak dan tetap itu kesadaran yg ada di setiap manusia. Yg tetap sadar apapun pemikiran yg diciptakannya.

Spiritualitas manusia akan jatuh bangun sampai akhirnya sang manusia menyadari bahwa apa yg dipercayainya itu merupakan hasil pemikiran saja. Allah itu hasil pemikiran manusia. Surga dan Neraka itu hasil pemikiran manusia. Kalau kesadaran kita masih bisa mengambil jarak dari sesuatu, maka sesuatu itu hasil pemikiran. Atau sesuatu yg adanya di luar kesadaran kita.

Kita masih bisa mengambil jarak dari baju kita, dari sepatu kita. Artinya baju dan sepatu bukanlah kesadaran kita. Tubuh kitapun bukanlah kesadaran kita karena kesadaran kita independen dari tubuh kita. Perasaan-perasaan kita bukanlah kesadaran kita karena kita masih bisa mengambil jarak dari mereka. Bisa saja kita marah, sedih, dsb... tetapi kesadaran kita ternyata tetap. Kita bisa diam mengamati emosi kita datang dan pergi. Artinya emosi kitapun bukanlah kesadaran kita.

Begitu pula dengan Allah. Kita bisa sadar dan memohon-mohon: Ya Allah ! Tetapi, apakah Allah itu bagian dari kesadaran kita ? Tentu saja bukan. Allah itu proyeksi dari kesadaran kita, pemikiran yg dihasilkan oleh kesadaran kita. Kesadaran kita tetap bahkan setelah kita buang Allah karena secara intuitif kita merasa bahwa Allah is useless. Tidak ada gunanya.

Dan ternyata kesadaran kita tetap ada, tidak hilang walaupun kita telah membuang Allah. Malahan akhirnya kesadaran kita semakin lama semakin murni tidak terkontaminasi oleh segala macam pembodohan massal yg ditanamkan oleh budaya dan agama sejak kita kecil. Ternyata segala perasaan dan pemikiran itu bukanlah kesadaran kita. Mereka cuma tempelan saja.

Yg abadi itu kesadaran kita, consciousness, dan itulah Tuhan yg asli.


+

PERCAKAPAN 3: HIKMAH DARI MENGALAMI RETROCOGNISION


T = Pagi tadi saya sempat berbaring di tempat tidur, saat kondisi setengah sadar saya kebetulan mendengar pembicaraan keluarga saya di ruang tamu sebelah sedang membicarakan soal gempa kemarin.

Hanya beberapa detik saya mendengar pembicaraannya, saya seperti mengalami deja vu,
kepala saya pening dan tubuh saya merasakan goncangan gempa hebat, saya agak melihat bayangan dinding kamar saya roboh (pedahal nyatanya tidak). Tubuh saya sulit bergerak refleks, pastinya berat karena saya sedang diharuskan merasakan itu. Lalu saya pasrahkan dan akhirnya tertidur lelap.

Jadi sebenarnya saat kejadian gempa kemarin lusa saya tidak merasakan gejala gempa apapun di Jakarta, hanya teman-teman kuliah saya berlarian keluar gedung. Saya seperti orang bingung melihat teman kuliah pada berlarian turun karena saya memang tak merasakan apapun.

Apa mungkin saat pagi tadi saya mengalami gejala retrokognision (merasakan dan seolah mengalami peristiwa masa lalu) dari bawah sadar mas ? Siang ini pikiran saya dibuat heran olehnya.

J = Ya, semacam itu. Waktu kejadian fisik, anda seolah tidak merasakan. Dan waktu kejadian sudah lewat, anda bisa merasakan.

Ada hikmahnya bukan ? Hikmahnya adalah pengertian bahwa ternyata kesadaran kita tidak terikat oleh ruang dan waktu. Time and place is illusion, dan yg real is our own kesadaran itu yg bisa merasakan time and place manapun. Bisa dilatih juga kalau mau, tapi untuk apa ? Yg penting kita tahu bahwa ada banyak dimensi. Kesadaran kita berada di banyak dimensi sekaligus, dan dimensi ruang dan waktu ini hanya salah satu saja. In other words, kalau kita cabut dari dimensi ruang dan waktu ini, kita akan tetap sadar. Kita masih ada di banyak dimensi lainnya. In innumerable dimensions. Isn't it wonderful ?

Yg tetap itu kesadaran di diri kita, tanpa perlu percaya kepada apapun. Tanpa perlu menjerat-jerit kepada Allah. Tanpa perlu merasa berdosa karena sudah murtad ataupun merasa tinggi hati karena masih memeluk bajakan yg terakhir dan sempurna. Segala macam pemikiran murtad as well as terakhir dan sempurna bukanlah kesadaran kita, mereka cuma hasil olah pikir kita saja, dan itu tidak abadi.

Kita masih bisa mengambil jarak dari Allah, kita masih bisa mengambil jarak dari perasaan berdosa, kita masih bisa mengambil jarak dari perasaan berbangga karena memeluk agama. Mereka itu adanya di luar kesadaran kita. Kalau kita lepaskan semuanya itu, maka kesadaran kita tetap ada.

Kesadaran kita itulah Tuhan yg asli.


+

PERCAKAPAN 4: HIKMAH DARI MENGALAMI DEJA VU


T = Tadi ketika sedang bersantai dengan istri dan anak, tiba-tiba teringat pada mimpi yang sama persis beberapa minggu sebelumnya. I know deja vu, the question is, kenapa mimpi tersebut baru saya ingat ketika sudah terjadi ? Kenapa isinya selalu hal-hal yang casual ? Kalo emang ini cara my inner self trying to communicate, bagaimana cara mengetahuinya ?

J = Communication with your own inner self is happening all the time, tetapi semuanya mostly berada di bawah sadar. Kita ini semuanya makhluk spiritual yg kebetulan memiliki tubuh fisik. Kita berada di banyak dimensi sekaligus, dan dimensi ruang dan waktu ini hanyalah salah satu saja di mana kesadaran kita berada. Kesadaran kita tidak terbatas, yg terbatas itu tubuh fisik kita, termasuk otak fisik kita yg harus memproses segala macam informasi yg kita terima dari alam astral / spiritual.

Cara mengetahui komunikasi dengan bagian kesadaran anda yg lain cuma dengan berdiam diri saja. Rasakan saja bahwa anda sadar. Lepaskan saja segala macam kekuatiran, ketakutan, kebingungan, rasa ingin bersaing, rasa ingin dihargai, rasa ingin diakui, rasa ingin masuk Sorga, rasa takut masuk Neraka, rasa takut sama Allah, rasa rendah diri... dan berbagai emosi-emosi kelas rendah itu. Semua emosi termasuk kelas rendah sebenarnya, terutama emosi-emosi yg berasal dari agama. They are classless, tidak berkelas. Tidak merupakan bagian yg hakiki dari kesadaran kita.

Coba saja anda diam dan rasakan bahwa anda sadar. Katakanlah anda meditasi. Ketika anda meditasi dan merasakan bahwa kesadaran anda tetap, anda akan tahu dengan sendirinya bahwa segala sesuatu yg dipaksakan oleh lingkungan kita ternyata cuma tempelan belaka. Bahkan self image juga tempelan belaka. Kepercayaan terhadap Allah dan agama-Nya juga tempelan belaka. Dan semuanya bisa dibuang dengan sempurna. Buang saja, dan nikmati bahwa anda sadar.

Ketika anda sadar maka anda bisa merasakan adanya komunikasi. Namanya intuisi. Dan komunikasi itu akan datang sendiri tanpa anda berupaya dengan doa ataupun puasa. Sebagai kesadaran yg abadi, anda tidak memerlukan doa dan puasa. Doa dan puasa hanyalah diperlukan oleh manusia yg belum tercerahkan, yg masih mau hidup di bawah tempurung, biasanya dari jenis agama.

Intuisi adalah komunikasi antara kesadaran kita dengan kesadaran kita juga, datangnya seperti kilat, melintas begitu saja. Dan akan melintas ketika saatnya tepat. Jadi, tidak bisa anda mengharapkan untuk tahu sesuatu yg belum saatnya bagi anda untuk tahu. Tetapi, ketika saatnya pas, maka anda akan tahu. Dan itulah yg anda sebut sebagai deja vu.

T = One more thing, meditasi bikin saya tambah skeptis. I realize there's a child inside of me, yg terkadang secara spontan bisa santun terhadap orang lain, and yet could be cruel to others. Kadang muncul di dalam pikiran saya melihat diri saya sendiri, like looking into a mirror, sometimes I hate what I saw. Kadang terpikir juga, being enlightened sucks, tapi saya udah lupa caranya hidup mengikuti dogma-dogma tertentu. Kayaknya udah sampe ke satu titik; couldnt get any higher than this. Atau tepatnya; don't wanna get any higher than this.

J = Apa yg anda lihat merupakan self image. Image itu adalah apa yg anda pikirkan tentang diri anda. Apakah image itu anda ? Apakah image itu kesadaran anda ? ... Tentu saja bukan. Kalau anda masih bisa melihat sesuatu sebagai berjarak dari kesadaran anda, maka hal itu bukanlah merupakan bagian dari kesadaran anda. Sama saja seperti Allah yg bisa kita benci habis. Kita bisa benci as well as mencintai Allah karena Allah adalah sesuatu yg adanya di luar dari kesadaran kita. Kalau Allah merupakan bagian dari kesadaran kita, maka kita tidak akan memikirkan apapun tentang Allah. Kita bahkan tidak akan mengenal Allah. Tetapi kenyataannya kita dididik untuk mengenal Allah. Artinya Allah adalah sesuatu yg diciptakan oleh kesadaran kita. Dan itu tidak abadi.

Sama seperti Allah, self image juga diciptakan oleh kesadaran kita saja, sifatnya tidak abadi. Kalau self image anda menyebabkan anda merasa tidak nyaman, maka anda mungkin harus melepaskan self image itu dengan sempurna. Lepaskan saja untuk terakhir kalinya. You are not that image. You are you. You are your kesadaran, consciousness.

T = Oh ya, sampai umur berapa sih seorang anak masih bisa melihat aura? Is there a way to keep that ability ?

J = Aura cuma istilah saja dan umumnya digunakan oleh orang New Age. Kita tidak melihat aura sebagai warna warni fisik melainkan sebagai impressi yg muncul di dalam kesadaran kita. Kalau kita sadar bahwa kita sadar, maka kita akan tahu bahwa orang-orang yg syiar agama itu auranya "merah".

Merah artinya penuh angkara murka karena mereka berpegangan kepada Allah dan agama-Nya, sedangkan kita tahu bahwa yg mereka pegang itu cuma fatamorgana saja. Allah dan agama-Nya itu fatamorgana, diciptakan oleh pikiran kita. Pikiran kita bukanlah kita. Emosi kita bukanlah kita. Allah dan agama-Nya bukanlah kita.

Karena mereka bukan kita, maka kita bisa buang mereka dengan sempurna. Ketika kita membuang segala macam tempelan itu, maka kita akan merasakan seperti mengupas bawang. Selapis demi selapis kita lepaskan kulitnya. Ternyata semuanya kulit belaka dan tidak ada isi. Ternyata semuanya kosong belaka. Bahkan Allah itu ternyata tidak ada. Allah adalah kulit terakhir yg kita lepaskan dari buah bawang itu, dan ternyata setelah itu tidak ada apa-apa lagi.

Tetapi kita yg mengupas bawang itu masih ada. Kita masih sadar, dan kita sadar bahwa ternyata kesadaran kita itulah yg ada dan tetap ada, bahkan setelah segalanya tidak ada.

Kesadaran kita itulah Tuhan yg asli.


+++

NOTE 116: Memang Murtad


Friends,

Seorang rekan wanita yg kuliah di fakultas psikologi di Yogyakarta baru saja mengirimkan sebuah SMS yg sangat lucu kepada saya. Dia menulis bahwa karena dia memasang profile picture dirinya sendiri bersama seekor anjing di facebook, akhirnya dia menerima pelecehan dari orang-orang yg merasa dirinya "Islam" (dalam tanda kutip). Orang-orang Islam yg dari jenis tertentu ini bilang kepadanya bahwa memasang profile picture bersama seekor anjing artinya murtad as well as tidak menghormati Ramadhan.

Komentar saya: Inilah satu bukti sekali lagi bahwa ternyata Indonesia telah disusupi paham Wahabi yg benar-benar tidak tahu malu. Wahabi itu tidak tahu malu memaki orang lain kafir dan murtad. Pedahal apa yg orang lain lakukan adalah hidup orang itu sendiri, private domain, wilayah pribadi. Kita mau pasang profile picture dengan apapun merupakan urusan kita sendiri.

Tetapi sebagai agama yg paling terbelakang, tentu saja Islam harus memiliki manusia-manusia yg tidak memiliki rasa malu mengomentari urusan pribadi orang lain. Islam itu memiliki banyak sekali manusia tidak berpendidikan. Uneducated. Walaupun masuk facebook tetap saja keliatan kalo orangnya berpikiran cupat, terbelakang, uneducated, nuansa padang pasir.

Saran saya, abaikan saja segala macam komentar murtad dan kafir itu. We lead our own lives. Ini hidup kita sendiri, kita yg menjalani, kita yg enjoy saja. Orang mau komentar apapun is urusan orang. Kita cuma tambah ngerti saja bahwa sebagian Islam memang mengajarkan keterbelakangan.

Congratulation untuk rekan wanita yg berpose bersama seekor anjing di bulan Ramadhan ini. It's your own life, you are a very BIGGG... girl now.

Memang murtad.


+

Dan berikut percakapan antara beberapa rekan dan saya:


+

PERCAKAPAN 1: KEMARAHAN


T = Bagaimana pendapat Mas Leo tentang kemarahan ?

J = Pendapat saya biasa-biasa saja.

Kalau saya mau marah, ya saya marahlah. Habis itu marahnya hilang, saya cari-cari, tapi tidak bisa ketemu lagi. The marah has gone for good until another time when I feel I am justified to be angry.

T = Apakah kemarahan menurut Mas Leo ?

J = Kemarahan adalah emosi yg muncul di diri kita ketika kita merasa tidak berdaya. Ada sesuatu yg harusnya kita peroleh dan tidak kita peroleh, kita merasa helpless, tidak mampu berbuat apapun. Kemarahan adalah suatu protes yg muncul begitu saja dari diri kita, katakanlah dari ego.

Ego itu self concept, konsep yg kita berikan kepada diri kita sendiri, jadi kemarahan yg muncul akan sebanding dengan besarnya ego kita. Kalau kita digelari nabi besar, maka ego kita harus besar juga. Kalau kita digelari nabi kecil, maka ego kita kecil. Itupun kalau kita mau menerima segala macam gelar kehormatan yg diberikan oleh orang-orang lain tanpa kita minta. Di luar segala macam gelar tempelan itu, ada juga gelar tersembunyi yg kita berikan kepada diri kita sendiri.

Kalau kita merasa harus dihormati oleh semua orang, maka sedikit gejala tidak hormat akan mengakibatkan kita marah. Kita merasa tidak berdaya karena orang-orang ternyata tidak mengakui bahwa kita layak dihormati. Apakah kita marah terhadap orang yg kita anggap melecehkan kita itu ? The answer depends. Kalau kita sudah dewasa dan jujur, kita akan mengakui bahwa kita cuma marah terhadap konsep diri kita yg kegedean itu. On the other hand, kalau kita masih kekanak-kanakan, maka kita akan seperti orang beragama itu, yg marah karena kita tidak menghormati Ramadhan mereka.

Pedahal ini dunia milik bersama bukan ? Dia orang mau puasa atawa gak mau puasa merupakan urusan pribadi, dan kita tidak perlu merasa tersinggung. Kita tidak perlu merasa diri sebagai orang suci karena menghormati Ramadhan. Sudah jelas di satu bumi ini sebagian besar orang menganggap ini bulan biasa saja, tidak ada bedanya dengan bulan lainnya. Setiap hari hari juga hari biasa saja, matahari terbit dari Timur dan tenggelam di Barat. Tidak ada yg berubah.

T = Apakah perbedaan kemarahan dengan kekesalan ? Soalnya kok aku pas lagi kesel/ marah (yg ngga aku wujudkan dalam perbuatan yg menyakiti/ merugikan orang lain), ada orang yg malah bilang bahwa aku udah buang-buang tenaga aja marah-marah/ kesel.

J = Marah dan kesal berbeda tulisan dan maknanya.

Kalau marah, kita akan merasakan emosi naik, dan setelah itu turun. Naik turun. Kalau kesal, emosi kemarahan itu mengganjal terus, tidak bisa ke luar.

T = Aku ngga cape kok hanya dengan marah.

J = Saya juga nggak capek, siapa bilang capek ?

T = Emang marah/ kesel itu salah ya mas ?

J = Nggak salah, siapa yg bilang itu salah ?

T = Padahal mah marah-marahnya cuma aku nikmatin sendiri, ngga aku bagi-bagi ke orang. Tapi kok pada sibuk bilang bahwa marah/ kesel itu ga ada untungnya. Padahal, dengan aku marah (meskipun dengan cara ngedumel sendiri kaya orang gila, yg penting orang lain ga kena marah aku), semakin cepat kemarahan itu hilang dan membuat pikiran lebih tenang.

J = Ya, memang begitu caranya yg oke. Marah itu akan hilang dengan sendirinya kalau kita jujur.

T = Eh terus orang itu malah bilang kalo ntar aku marah-marah, ntar aku kena karma dan akan mempertanggung-jawabkannya kepada Tuhan. Kok aneh sih ? Aku kan masih manusia, masih bisa marah ? Kok dia jadi bawa-bawa Tuhan ? Gimana menurut Mas Leo ?

J = Menurut saya, mendingan dibiarin aja orang-orang itu. Mereka mau komentar apapun merupakan urusan mereka sendiri. Mau bawa-bawa Tuhan juga tidak dilarang. Orang Indonesia memang selalu membawa-bawa Tuhan. Dan Tuhan yg dibawa oleh mereka tentu saja cuma diri mereka sendiri saja. Ketika mereka bilang Tuhan larang, artinya mereka sendiri yg larang. Dan itu berlaku bagi diri mereka sendiri saja, dan bukan bagi anda. Anda jalan terus saja, enjoy diri sendiri saja, dan tidak usah perduli orang lain mau omong apa.

Apapun yg orang ucapkan merupakan sesuatu tentang diri orang itu sendiri, dan bukan tentang anda. Kalau mau, anda bisa bilang agar mereka mengurusi hidup mereka sendiri saja. Bilang saja that it's your own life, bukan urusan mereka. Bilang saja sampai mereka terbelalak tidak percaya. Kalau mereka masih mau khotbahin anda tentang Tuhan, anda bisa ulangi lagi bilang agar orang itu mengurusi dirinya sendiri saja. Bilang dengan manis sampai orang itu malu sendiri. That might be the only way.


+

PERCAKAPAN 2: MIMPI POCONG


T = Bang Leo,

Ada hal yang mengganggu nih. Saya sering banget ngimpi pocong. Bikin takut ajah. Pernah ngimpi pocong itu banyaak banget, tau-tau muncul di tempat pertemuan gitu. Pernah saya mimpi pocong tau-tau muncul di depan muka saya, sampe stress. Tadi malam mimpi lagi, saya lagi nyetir atau naek motor, ada pocong yang ngejar saya. Stress juga lama-lama. Ini ada apa ya ?

Terus, ini masalah profesional sih. Saya suka mentok nih nulis disertasi, tentunya belajar dan belajar, usaha dan usaha terus. Tapi ada saran ?

J = That pocong is your disertasi. Anda tidak mau menghadapi the topik secara frontal, anda lari-lari, makanya dikejar-kejar terus. Saran saya, hadapi saja segala sesuatu yg menurut anda tidak mungkin tentang disertasi itu. Hadapi saja, dan so pasti mereka sendiri yg bakal lari terbirit-birit karena ternyata apa yg anda takutkan itu cuma pocong saja which is nothing.

Pocong itu tidak ada, so is the hambatan to your dissertation.


+

PERCAKAPAN 3: MIMPI BAYI


T = Dear Mas Leo,

Akhir-akhir ini istri saya sangat mendambakan kehadiran seorang anak lagi di keluarga kami, sebelumnya kami sudah memiliki seorang anak berumur 6 tahun, dan setelah sekian lama belum datang lagi calon adik bagi anak saya. Saking kepinginnya punya anak lagi kadang-kadang saya dapati dia sering mengeluarkan air mata bila melihat bayi, dan kadang sedih kalau ada teman atau tetangga yg menyinggung soal kapan punya anak lagi. Meski dia bisa cuek saja dengan hal itu tapi lama kelamaan dia kepikiran. Mungkin karena seringnya memikirkan hal itu sampai sering terbawa mimpi.

Dulu saya pernah tanya kepada Mas Leo tentang mimpi istri saya yg melahirkan dan anak saya yg keluar tiba-tiba bersin, and thanks atas penjelasannya ya Mas.

Baru-baru ini istri saya mimpi lagi, dan menurut Mas Leo apa ya artinya ? Istri saya mimpi melahirkan dan disaksikan dua orang temannya, tetapi tidak ada yg menolong, dan dia melahirkan seorang diri saja. Ada juga istri saya mimpi menyusui bayi dan air susunya sangat deras hingga tumpah.

J = Mimpi bermacam-macam maknanya.

Dan terkadang apa yg sangat kita harapkan di kehidupan fisik bisa muncul di dalam mimpi, seolah-olah kita sudah memperoleh hal itu, pedahal belum. Dari sudut pandang psikologi, mimpi yg jenis itu disebut sebagai wish fulfillment, artinya pemuasan keinginan. Kalau ingin punya anak lagi dan belum memperolehnya, maka keinginan yg menggebu-gebu itu muncul di dalam mimpi. Diperlihatkan di miimpi bahwa apa yg diinginkan telah terjadi.

Hikmah dari jenis mimpi itu cuma satu, yaitu semoga alam sadar kita bisa tenang saja dan tidak terlalu terobsessi lagi. Jadi, seolah-olah alam bawah sadar kita mengatakan bahwa cepat atau lambat hal yg diharapkan itu akan menjadi realita. Sudah muncul di mimpi artinya sudah di-mimpikan. Dan apa yg di-mimpikan cepat atau lambat akan menjadi kenyataan fisik. Bisa benar-benar dalam bentuk seorang bayi, bisa juga dalam bentuk hal lain yg "lahir" dari istri anda.

Saya tidak tahu apa latar belakang istri anda, tetapi kalau mimpinya seperti itu, maka dalam waktu dekat, atau bahkan saat sekarang inipun, istri anda mampu "melahirkan" sesuatu yg akan tumbuh menjadi besar. Bayi yg muncul di mimpi itu bisa merupakan simbol dari bayi fisik yg akan lahir, bisa juga menjadi simbol dari sesuatu yg akan bisa tumbuh terus dan melahirkan banyak bayi-bayi lainnya. Dan yg bisa membuat "bayi" itu tumbuh hanyalah istri anda.

Ada arti literal dan simboilik di mimpi istri anda. Bisa salah satu saja yg menjadi kenyataan, fisik saja atau simbolik saja. Bisa keduanya sekaligus. Yg jelas, mimpi melahirkan bayi selalu berarti bagus. Ada sesuatu yg dimunculkan dan memiliki potensi untuk tumbuh dan memunculkan banyak hal lainnya.


+++

NOTE 117: Amaterasu Omikami


PERCAKAPAN 1: AMATERASU OMIKAMI


T = Mas Leo,

This very morning, I made a major decision for my life. I declared myself as an agnostic, close to Christian Orthodox, close to Buddhism, and close to Sufism. My symbols are cruse and solar plexus... I leave the way of syariat Islam, but my Papi will remain my Papi.

J = Amen.

T = Saat aku meditasi subuh tadi, aku disambut oleh gemuruh suara lonceng.

J = Suara lonceng dari mana ? As far as I know, gemuruh setiap subuh itu bunyinya assyaduana blah blah blah...

T = I got an SMS, it said: Malam ini, insyaallah malam penuh barokah, lailatul qadar. Pergunakan waktu sebaik mungkin untuk meraih derajat taqwa. I slept, though, but I thought I ‘d got my own lailatul qadar, which was to find my identity and dare to accept what destiny would be.

J = Very good, you are a very brave young woman.

T = Aku mau meditate nanti malam, around 11 o'clock. If you want to join :D, it’ s free u know ?

J = Sure, it's free. To meditate every night is free. Tidak perlu puasa, tidak perlu doa, tidak perlu bayar zakat, tidak perlu mengharapkan pahala. It's completely free.

T = Lailatul qadar = malam 1000 bulan/ purnama, but in my dictionary right now, I call it solar plexus.

J = That's very great.

Lailatul qadar ada banyak, dan setiap orang harus menemukan sendiri apa lailatul qadar bagi dirinya. Kita tidak bisa lagi seperti manusia yg bersifat klenik dan penuh takhayul mengharapkan memperoleh sesuatu di lailatul qadar milik orang lain. Kita bisa memperoleh sesuatu hanya di lailatul qadar milik kita sendiri saja. Kita semua nabi dan nabiah, bisa memperoleh langsung intuisi yg dibawa oleh Jibril.

Intuisi itu roso, datangnya dari roh kita yg menyatu dengan roh alam semesta. Kesadaran anda bilang bahwa lailatul qadar berarti solar plexus bagi anda. That's very great. Solar plexus adalah pusat galaksi Bima Sakti, tempat kita nangkring berpijak di atas bumi. The Solar plexus secara fisik is our own matahari, the sun. Simbolnya Amaterasu Omikami, Dewi Matahari.

Walopun kafir, musyrik dan syirik menurut kosa kata Arabia, apa yg muncul di kesadaran anda adalah roso, intuisi. Dan anda berani menerimanya. Welcome to the club. Welcome to the world of kebangkitan spiritual satu dunia menjelang tahun 2012. Kebangkitan spiritual telah dialami oleh jutaan orang di seluruh dunia, dan caranya selalu seperti anda, jatuh bangun dalam syariat sampai akhirnya berani melepaskan segala-galanya dan menerima apa yg muncul di dalam kesadaran anda sendiri.

Your symbol is solar plexus, matahari, lotus. Duduk saja di atas singgasana lotus itu dan menjadi seorang dewi. You are a dewi, walopun di dalam kesadaran anda you are also a dewa. Dewa and dewi at the same time. Om Amaterasu Omikami, Dewi Matahari, Om... Om... Om...

T = For me , sholat right now is a yoga. It’s just firm movements without sentences.

J = Saya bahkan tidak pernah sholat jungkang jungking sama sekali. Yg saya lakukan adalah berjungkang thok sambil mengusap-usap kepala si Otong who is a jin kafir yg selalu mengikuti saya kemanapun saya pergi.

Om Amaterasu Omikami, Dewi Matahari, Om... Om... Om...


+

PERCAKAPAN 2: SAYA DAN SI DIA


T = Bung Leo,

Saya mau tanya. Pertanyaan saya gak berhubungan dengan urusan orang laen. Pake mata spritual mas, saya cocok gak sama si dia saya sekarang ? Yg saya tau dia pilihan dari DIA. Lha koq gak seiman ?

J = Kalau anda dan si dia suka sama suka, ada chemistry, dan merasa cocok satu sama lain, maka cocoklah jadinya. It's your life and not mine. You have to decide yourself apakah the relationship is for you. Soal seiman atau tidak merupakan issue pembodohan massal, seolah-olah kita manusia dipisahkan oleh agama-agama, pedahal tidak ada pemisahan itu.

Agama-agama semuanya bersifat seperti MLM (Multi Level Marketing), mencari pengikut sebanyak mungkin demi kekuasaan dan harta, dan bukan demi kerohanian. Semua agama itu berkiprah di lahan keduniawian semata. Ada berbagai syariat yg dipaksakan secara kasar maupun halus kepada mereka yg terjebak menjadi captured market.

Berkali-kali saya tuliskan bahwa iman berdasarkan agama is nonsense, omong kosong. Assyaduana hanyalah untuk mereka yg ikhlas dan pasrah dicocok hidungnya menjadi budak agama. Assyaduana blah blah blah... cuma ada di agama-agama bernuansa padang pasir yg kita kenal sebagai Nasrani dan Islam. Itu semua buatan manusia belaka, metode perbudakan manusia oleh manusia.

Kalau anda merasa cocok dengan si dia, ya teruskanlah. DIA besar itu hidup dalam dia kecil. Dia kecil itu kesadaran yg ada di diri anda. DIA besar adalah alam semesta, kesadaran yg tak terbatas. Dan untuk menerima segala intuisi atau pengertian yg datang dari DIA besar caranya cuma diam saja, rasakan saja kesadaran yg ada di anda. Kalau ada chemistry dan suka sama suka, ya jalanilah.


+

PERCAKAPAN 3: TIDAK PERNAH LAHIR


T = Pak Leo,

Saya kepengin sekali membaca pemikiran Pak Leo tentang kematian. Bilamana berkenan saya akan sangat senang kalau Pak Leo menulis full-out pemikiran Pak Leo tentang kematian, dan apa yang Pak Leo harapkan dari hidup sebelum mati ini ?

J = Bagaimana saya bisa menulis tentang kematian kalau saya tidak pernah dilahirkan ?

I've never been born, and only pretend that I was born sometime ago. Kita semua tidak pernah dilahirkan, dan karenanya tidak akan pernah mati. Kita cuma berpura-pura saja bahwa kita pernah dilahirkan pada tanggal, hari, dan jam tertentu. We've never been born in actuality though, so it's useless to talk about death.

Kalau anda pernah lahir, maka anda akan mati. Kalau anda tidak pernah lahir, apa yg bisa mati ?


+++

NOTE 118: Ritual dan Santet


PERCAKAPAN 1: SAYA BENCI RITUAL


T = Salam Bang Leo,

Saya orang Bali yg tinggal di lingkungan adat yg kuat. Sudah sekitar lima tahun saya tidak sembahyang di pura ato "mrajan" karena bagi saya kebanyakan ritual-ritual Hindu Bali justru membodohi dan menyusahkan umatnya. Tapi saya tetap berpegang kepada beberapa ajaran Hindu yg masih relevan menurut saya.

J = Bukan hanya anda saja yg seperti itu. Saya juga sudah tidak pernah lagi ikut ritual keagamaan yg menurut saya isinya pembodohan massal saja. Orang-orang di dunia Barat banyak yg sudah meninggalkan ritual keagamaan, dan gedung-gedung gereja menjadi kosong. Gedung-gedung gereja yg indah dan berusia ratusan tahun itu cuma menjadi tujuan wisata bagi turis-turis dari Jepang, Taiwan, India, Cina, dll... , termasuk dari Indonesia. Kita bisa menyaksikan bahwa gedung-gedung gereja menjadi saksi bisu bahwa pernah ada manusia-manusia yg keracunan oleh pemikiran keagamaan dan menghasilkan berbagai karya seni yg begitu indah.

Memang karya seni yg luar biasa, lukisan-lukisan frescoes di dinding dan langit-langit yg memperlihatkan bagaimana Yesus dipuja-puji oleh para orang suci dan malaikat. Patung-patung para orang suci yg terbuat dari marmer. Pelukis dan pemahatnya juga tidak main-main. Leonardo da Vinci, Michael Angelo, dan banyak lagi artis kelas dunia lainnya. Ada juga gedung yg usianya sudah ribuan tahun, pernah digunakan sebagai kuil Romawi, lalu menjadi gereja Katolik, dan sekarang cukup menjadi atraksi pariwisata saja.

Eropa Barat merupakan bagian dunia yg paling maju, mereka merupakan bagian dari Christendom atau Dunia Kristen. Penduduknya dibesarkan dengan tradisi Kristen, baik dari aliran Katolik maupun Protestan. Tetapi kita lihat saja situasinya sekarang, setelah masyarakat menjadi maju, kaya raya, berpendidikan. Bukannya masyarakat menjadi semakin agamis, tetapi justru menjadi semakin sekuler. Semakin memisahkan dengan tegas antara urusan sekuler dengan urusan agama. Urusan agama adalah urusan pribadi, dan negara tidak mencampuri agama yg mau dianut ataupun tidak dianut oleh tiap orang. Tidak ada pemaksaan, dan itu ciri dari masyarakat maju.

Tetapi di masyarakat terbelakang, termasuk di Indonesia saat ini, yg terjadi adalah kebalikannya. Masyarakat akan memaksa para anggotanya untuk beragama. Biasanya paksaan halus dan kasar itu akan diikuti oleh berbagai khotbah tentang ajaran agama, tentang bagaimana kita akan memperoleh hadiah berupa Sorga dan hukuman berupa Neraka. Itu bagi mereka yg pemikirannya masih terbelakang dan berlatar belakang agama-agama Timur Tengah.

Gereja-gereja sudah kosong di Eropa Barat, tetapi di Indonesia justru sebaliknya. Setiap hari Minggu, gereja-gereja di Indonesia akan penuh dengan umat yg mengharapkan untuk masuk Surga. Semuanya bernyanyi dan berdoa memuja-muji Tuhan. Pedahal Tuhan yg dipuja-puji itu cuma bisa terlihat di lukisan-lukisan karya seni yg luar biasa indahnya di museum-museum di Eropa Barat. Gedung-gedung gereja di sana sudah menjadi semacam museum juga, dikunjungi oleh turis di hari Minggu, untuk melihat karya-karya seni yg ada di dalam gedung-gedung gereja itu, dan bukan untuk beribadah.

Agama cuma dipeluk oleh manusia yg masih memiliki sentimen primordial primiitif, masih merasa perlu untuk berpegangan kepada simbol-simbol yg diciptakan oleh mereka yg di-nabi-kan di masa lalu. Manusia yg sudah tercerahkan justru akan meninggalkan agama secara total. Yg berada di tengah adalah hibrida antara manusia tercerahkan dan manusia primitif. Kita di Indonesia memiliki manusia primitif dalam jumlah banyak sekali, ciri-cirinya sangart jelas, yaitu mereka akan beribadah sesuai agamanya masing-masing. Mereka benar-benar percaya bisa masuk Surga atau masuk Neraka.

Sebagian dari kita sudah menjadi hibrida antara manusia primitif dan manusia tercerahkan. Hibrida ini biasanya suka pura-pura relijius, memuja-muji kehebatan agamanya, walaupun sebenarnya dia itu sudah tidak percaya lagi. Tetapi karena diajarkan untuk memuji agamanya setinggi langit, ya dipujilah. Kalau agamanya Islam, maka Islam akan dipujinya habis-habisan. Kalau dia Kristen, maka Kristen akan disohorkannya. Yg ada di mulutnya adalah agama yg secara resmi dianutnya, walaupun sebenarnya dia sudah tidak percaya lagi.

Sebagian kecil dari kita sudah masuk menjadi species tercerahkan dengan bilang terus terang bahwa kita sudah tidak percaya lagi kepada agama. Agama itu diciptakan oleh manusia masa lalu agar bisa menggerakkan manusia-manusia lainnnya. Agama Hindu di India diciptakan agar para Brahmana dan Ksatria bisa mengatur masyarakat mereka menjadi tertib. Agama Buddha di Srilanka, Tibet dan Indocina dipegang karena para raja dan bhikku bisa bersepakat untuk menetapkan Buddhisme sebagai ideologi negara, dan itulah yg diajarkan kepada rakyat kebanyakan yg oho oho saja...

Rakyat kebanyakan, apalagi di masa lalu, selalu oho oho saja apabila dijejalkan ajaran agama. Mereka tidak memiliki alternatif. Tidak ada internet, tidak ada surat kabar, tidak ada TV. Yg ada cuma para pemuka agama dan kasta ksatria yg juga tidak ragu-ragu untuk menggunakan kekuatan fisik agar rakyat menurut. Eropa Barat juga seperti itu di masa lalu, tetapi industrialisasi dan abad pencerahan membawa terjungkalnya dinasti para raja dan ambruknya cengkeraman gereja-gereja. Walaupun Inggris masih memiliki gereja negara, tetapi sang gereja negara statusnya is kambing congek atawa seremonial belaka. Denmark masih memiliki gereja negara, dan nasibnya juga sama seperti Gereja Inggris which is none other than seremonial.

Seremoni itu upacara formal, dan bukan ritual. Ritualnya sendiri bisa diikuti sesekali saja seperti ketika ada orang yg ingin membaptis anaknya, atau ingin menikah di gereja, atau ingin dimakamkan dengan upacara gereja. But no more than that. Selebihnya merupakan urusan pribadi masing-masing. Mau percaya Yesus atau Buddha tidak akan menjadi masalah. Tidak ada pemaksaan untuk menghadiri ritual gereja karena masyarakat telah berobah, telah menjadi beradab, telah menjadi masyarakat industri maju, telah berpendidikan, telah teratur, telah menghormati HAM (Hak Azasi Manusia).

Masyarakat di negara-negara maju mengerti bahwa agama cuma menjadi pegangan bagi orang-orang yg masih terbelakang. Agama itu pegangan bagi mereka yg status sosial ekonominya rendah. Di India banyak orang yg status sosial ekonominya rendah, miskin sekali, dan mereka terjebak dalam ritual keagamaan yg penuh takhayul. Tetapi, India juga memiliki kelas menengah terbesar di seluruh dunia. Kelas menengah di India bahkan jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan kelas menengah di Amerika Serikat. Kelas menengah dalam hal pendidiikan dan penghasilan. Makanya tidak mengherankan bahwa kita sering menemukan orang India yg sekuler. Sangat sekuler dan tidak perduli sama sekali dengan ritual penuh takhayul yg dipraktekkan oleh banyak orang di India.

Orang India bisa saja memamerkan foto Sai Baba di rumah mereka, lengkap dikalungi dengan bunga. Bisa saja mereka mengucapkan 'namaste', tetapi dalam kehidupan sehari-hari sangatlah sekuler dan tidak memperdulikan ritual lagi. Sama seperti orang Inggris yg bisa mengucapkan 'God bless you' tanpa merasa perlu berjejal di gereja di hari Minggu. Mereka bisa menyanyikan 'God Save the Queen', lagu kebangsaan Inggris. Tapi apakah mereka benar percaya kepada God itu ? Tentu saja tidak. God itu cuma istilah saja, tradisi saja, dan tidak perlu disembah-sembah lagi dalam ritual yg menghabiskan waktu dan tenaga seperti yg masih dilakoni oleh banyak orang di Indonesia.

Indonesia masih terpuruk dalam cengkeraman pembodohan agama, dan satu dunia memakluminya. Indonesia masih terbelakang, kelas menengah masih relatif terbatas jumlahnya, dan mayoritas masih kelas bawah. Kelas bawah selalu memaksakan pendapatnya, selalu menciptakan huru hara karena mereka pikir langit akan runtuh kalau Allah Ta'alla tidak disembah. Pedahal yg mereka percayai itu cuma fatamorgana saja. Fatamorgana kelas bawah.

T = Kemarin-kemarin saya bisa agak cuek akan gunjingan, cemooh, dsb dari masyarakat sekitar akan ketidak-pernahnya saya ikut sembahyang, karena saya jarang di kampung dan tinggal di Denpasar. Tapi sekarang saya harus tinggal di kampung.

J = Alangkah malangnya nasib anda. Oh malangnya nasibku, hu hu hu...

T = Bagaimana cara saya menghadapi masyarakat sekitar saya yg merasa "terganggu" dengan kehadiran saya, hanya karena saya tidak sembahyang walau tanpa pernah mengganggu mereka. Terutama saya bingung akan sanksi-sanksi adat yg dikaitkan dengan agama. Kalau saya tidak pernah ke pura dan ikut gotong royong di pura saat odalan bsa dikenai sanksi adat. Sedangkan saya tidak mau memaksakan diri sembahyang demi penghargaan masyarakat sekitar. Saya minta pencerahan dari Bang Leo atas kendala di atas dan saya juga tidak ingin mengecewakan orang tua dan keluarga saya karena mereka sangat tergantung dengan hukum serta lembaga adat yg ada.

J = Bali has been changing. Telah banyak yg berubah di Bali sejak Belanda masuk ke Bali Selatan seratus tahun yg lalu. Perubahannya boleh bilang cepat sekali, tetapi tidak cukup cepat untuk mereka yg sudah bisa menangkap essensi dari pengajaran agama. Essensi dan bukan ritual.

Jaman dulu Belanda bahkan melarang misionaris Kristen untuk masuk ke Bali karena dilihat akan merusak tatanan adat yg begitu kaku di Bali. Tetapi gereja Katolik menyusup masuk, dan diam-diam merekrut banyak orang Bali menjadi penganut Katolik. Kalau sudah menjadi penganut Katolik akhirnya orang Bali akan bisa ke luar dari adat. Gereja menyediakan fasilitas untuk ke luar dari segalanya yg dianggap menyesakkan itu. Itu salah satu pilihan yg bisa diambil oleh orang Bali yg merasa adat banjar terlalu "tidak manusiawi" (dalam tanda kutip).

Bali harus seperti itu karena dituntut oleh situasi di masa lalu. Banjar harus independen mencukupi kebutuhan dirinya sendiri karena orang lain tidak bisa bantu. Bahkan raja-raja dan para pedanda tidak bisa membantu banjar. Banjar harus ditopang oleh para anggotanya, yaitu anda dan tetangga kiri kanan anda. Itu Bali masa lalu, dan kelihatan masih dipaksakan sampai sekarang. Tentu saja banyak hal yg dipaksakan itu bukanlah agama melainkan adat. Sama saja seperti di Kristen dan Islam, segala hal yg dipaksakan itu bukanlah kerohanian melainkan tradisi dan kebiasaan kemasyarakatan belaka. Dengan kata lain, segala sanksi itu sebenarnya berkaitan dengan tradisi gotong royong yg mutlak dilakukan di masa lalu tetapi tidak lagi terlalu relevan di masa sekarang ketika kita bisa membayar gantinya dengan uang.

Di Bali, apabila anda tidak ikut gotong royong, maka anda bisa membayar denda berupa uang. Setahu saya seperti itu. Karena anda hidup di lingkungan seperti itu, maka mau tidak mau anda harus membayar. Bayar saja. Dan jelaskan juga bahwa anda memiliki "panggilan" untuk tidak mengikuti segala ritual itu. Panggilan dalam tanda kutip itu adalah yg harus anda jelaskan satu persatu kepada orang-orang yg akan datang kepada anda.

Setahu saya orang Bali itu sangat curious, dan kalau anda mulai terkenal sebagai orang yg memiliki ilmu, maka mungkin anda tidak akan punya banyak waktu lagi untuk diri sendiri. Orang-orang akan datang berganti-ganti ke tempat anda untuk konsultasi. Dari masalah jodoh, santet, pelet, kesehatan, rejeki,... sampai ilmu kesaktian mandra guna akan ditanyakan kepada anda. So, you could become a no nonsense consultant to the people. Kalau anda mau, ambillah peran itu, yg sangat memungkinkan di Bali.

Di Jakarta dan tempat lain anda akan dianggap sebagai orang nyentrik, tetapi di tengah kampung di Bali anda akan bisa menjadi orang sakti. Anda tidak mempan guna-guna bukan ? Karena anda kebal, maka anda akan bisa membantu orang-orang yg histeris merasa dikirimi guna-guna. Caranya terserah kepada anda sendiri, tetapi saya melihat peran semacam itu yg bisa anda jalani di kampung anda, kalau mau.

Kalau anda dianggap sebagai orang "pintar", maka tidak akan ada yg berani mencemooh anda lagi. But you have to stand up. Tunjukkan bahwa anda memiliki panggilan untuk tidak ikut ritual, dan sebagai gantinya anda bisa memberikan pertolongan kepada banyak orang yg datang kepada anda. Saya percaya anda bisa menangkap apa yg saya maksudkan di sini. If you have that calling, just do it.


+

PERCAKAPAN 2: PENANGKAL ILMU SANTET


T = Apa kabar Bung ?

Langsung aja saya mau nanya. Apa benar makanan mempengaruhi aura seseorang ? Seperti contoh penari Bali yang katanya pantang memakan daging sapi karena akan mempengaruhi taksu ketika menari. Atau seorang pendeta alias orang suci pantang memakan daging karena akan mempengaruhi taksunya juga. Dan kalau emang bener daging-daging tertentu bisa mempengaruhi kualitas taksu, maka apa yang menyebabkannya ? Jenisnya binatangnya kah ? Wajahnya kah ? Atau sifatnya kah ? Atau semua itu juga hanya simbol-simbol tertentu untuk mengeksklusifkan dirinya (si manusianya) saja ?

J = Taksu merupakan istilah khas Bali, artinya bisa aura, kharisma, kesaktian, keampuhan, dll... Kalau orangnya percaya bahwa taksu di dirinya menuntut pantangan makan daging sapi, maka apa yg dipercayainya itu akan bekerja just like that. Ini permainan pikiran saja. Kalau orangnya percaya, maka apa yg dipercayainya akan menjadi kenyataan.

Penari yg makan daging sapi akan seperti sapi sehingga tidak bisa bergerak dengan lincah, pedahal kelincahan dan kelenturan itu sangat dibutuhkan, apalagi oleh seorang penari legong keraton yg pantatnya harus goyang-goyang dengan frekwensi very fast. Penari Hawaian yg juga goyang pantat belum tentu bisa menyamai goyangnya penari legong keraton. Dan maybe, who knows, hal itu disebabkan karena penari Hawaian doyan makan beef steak. Steak daging sapi.

Makan daging babi is haram buat orang yg suka mengaji Al Quran karena nanti suaranya tidak bisa merdu lagi melainkan berbunyi ngrookkk ngrookkk..., kurang lebih seperti bunyi seekor babi. Babi is halal untuk penari legong kraton di Bali, on the other hand, yg haram itu sapi. Sapi itu haram karena penari Bali harus bergerak cepat pinggulnya. Suara tidak terlalu penting, makanya babi tidak haram. Suara itu penting bagi mereka yg berasal dari Arabia karena segalanya harus dikeluarkan melalui mulut, makanya babi di-haramkan. Suara babi is ngrookkk ngroookkk... dan itu akan sangat mengganggu taksu orang yg gemar meneriakkan assyaduana tiap subuh melalui corong mesjid.

Segalanya itu simbol-simbol saja, dan efektifitasnya tergantung apa yg dipercayai oleh manusianya sendiri. Kalau percaya makan sapi akan mengurangi kadar kelenturan tubuhnya, maka tidak usah dimakanlah sapi itu. Masih banyak hewan lain yg bisa dimakan. Ada penyu laut, tetapi ini sudah dilindungi sekarang, termasuk satwa langka, pedahal enak sekali. Sang penyu dilindungi karena diuber-uber banyak orang Bali buat dibikin sate penyu sebagai kelengkapan upacara keagamaan.

Sebenarnya ini juga berlaku di dalam dunia astral. Astral artinya tidak terlihat atau cuma berada di dalam alam pikiran kita saja. So, kalau anda memperoleh kesulitan dan percaya bahwa penyebabnya adalah santet yg berasal dari Bali, maka penangkalnya itu daging sapi. Suruh orang yg merasa dikirimi guna-guna itu untuk makan sapi sebanyak-banyaknya. Sebaliknya, mereka yg merasa disantet oleh dukun Islam bisa makan babi sebanyak-banyaknya. Itu penangkalnya, daging babi dan minyaknya. Sang minyak babi yg baunya naudzubillah itu juga bisa disiramkan ke sekeliling rumah dari korban santet itu, dan walhasil jin-jin Muslim yg dikirimkan untuk berbuat jahil akan lari terbirit-birit sambil berteriak: haram, haram...


+++

NOTE 119: Tuhan Tergantung Kita


PERCAKAPAN 1: JIN KAFIR


T = Hai,

I knew last nite u connected me by something Bung Leo.

J = Many people feel connected with me, and I feel connacted to somebody. Konek artinya suci murni tanpa niat rese, dan konak kalo merasa ada chemistry. I feel connacted to somebody, and because of that I could connect with many other people. That special person becomes a symbol for all other persons for me. So, when I imagine having a spiritual copulation with that person, artinya I also have the same kind of thing with all other people, laki maupun perempuan, and that's the origin of many jins... Jin-jin kafir yg dilahirkan dari percakapan saya bisa ditelusuri dihasilkan dari perkonakan secara batin. Dan ini sudah berlangsung nonstop selama tiga tahun terakhir di bagian dunia maya yg paling subversif spiritual ini.

T = I've heard before about solar plexus. I've learnt this by rosicrucianism. Would u give ur personal opinion about rosicrucianism ?

J = Rosicrucian itu semacam organisasi spiritual di mana ada berbagai tingkatan inisiasi. Semacam organisasi rahasia di masa lalu ketika gereja masih ngotot agar manusia menerapkan syariat Kristen. Asalnya dari abad pertengahan ketika orang harus sembunyi-sembunyi menjalani spiritualitas yg asli karena gereja tidak mengijinkannya. Gereja mau agar manusia tetap menjadi bodoh selama-lamanya sehingga bisa diperas uang maupun tenaganya demi Allah, pedahal demi para pejabat gereja sendiri.

Solar plexus itu cakra di tubuh kita, adanya di udel alias puser. Puser itu bekas tali yg menghubungkan kita dengan our own bundo kanduang. Dulu kita nyambung dengan tubuh ibu melalui puser. Ketika kita lahir, maka tali puser kita dipotong. Kalo gak dipotong akan repot karena kemana-mana akan nyambung terus, seperti doggy yg dirante. Memutuskan tali puser dilakukan oleh manusia di seluruh dunia, dan walaupun akhir-akhir ini diputuskannya dengan ucapan bismillah, itu bukan bagian dari Islam. Islam baru muncul 1,400 tahun yg lalu, sedangkan tali puser dan ilmu memutuskannya sudah ada sejak jutaan tahun yg lalu ketika nenek moyang kita masih berbentuk setengah monyet.

T = O ya. Kapan sebaiknya saya menikah ? Karena katanya tahun ini gak match secara solar plexus ?

J = Gak match gimana ? Solar plexus kan cakra doang, adanya di puser kita masing-masing. Coba aja dijejerin puser anda dan calon suami itu, apakah bentuknya sebanding, atau yg satu bodong ? Whatever the case, kalo memang sama-sama punya puser berarti bisa menikah kapan saja. Kawin dulu aja juga boleh, gak haram.

T = Then, his name is Leonardo too.

J = Berarti orangnya setia, saya kan orangnya setia sama satu orang aja whom I feel connacted to (sampe saya atau orangnya bosen sendiri).

T = Apa yg dia rahasiakan dari saya (pertanyaan konyol hahaha) ?

J = Gak apa-apa, jawabannya juga konyol. Yg berikut ke luar sendiri dari ketikan tangan saya, dan mungkin yg tersurat dan tersirat mewakili sesuatu yg selama ini dirahasiakannya dari anda:

"Perempuan Indonesia suidah jadi cemoohan satu dunia karena terkena wabah jilbab. Latah. Bahkan Ibu Kartini yg hidup di jaman doeloe aja gak pake jilbab. Cut Nyak Dien gak pake jilbab. Jilbab itu pembodohan massal dan sayangnya banyak wanita Indonesia yg bisa dibodohin. Tapi tenang aja, sebab anak-anak dari mereka yg berjilbab akan menjadi orang agnostic alias tidak mempercayai agama lagi. Ibunya berjilbab, anaknya tidak akan berjilbab."

Itu yg barusan ke luar dari tangan saya, bahkan sebelum saya membaca pertanyaan anda. Biasanya jin kafir yg berkiprah melalui saya suka menggunakan cara itu, which is automatic writing. Saya akan menulis ketak-ketik, dan ternyata itulah jawaban dari pertanyaan yg muncul kemudian. In other words, jawabannya muncul bahkan sebelum saya membaca pertanyaan yg diajukan. If you wish to say thank you, say that to the jin kafir: Thank you !


+

PERCAKAPAN 2: MIMPI BERKELANJUTAN


T = Mas Leo,

Apakah arti dari bermimpi melihat enam bintang dan enam bulan berderet dalam satu garis di langit malam, dengan posisi bintang di sebelah kiri dan bulan di sebelah kanan ?

J = Kalau anda seorang pria, apa yg anda lihat itu terbalik, seharusnya para bintang itu di sebelah kanan, dan para bulan di sebelah kiri. Bintang artinya kekuatan maskulin, dan bulan artinya kekuatan feminin. Maskulin itu di kanan, dan feminin di kiri... Tetapi anda lihat yg feminin itu di kanan, dan yg maskulin di kiri. Karena anda wanita, maka apa yg anda lihat tidak terbalik, melainkan benar. Artinya anda memang benar-benar feminin, klemar klemer menghanyutkan mengakibatkan para pria kelelep, blup blup blup...

T = Mimpi melihat langit subuh dengan matahari bersinar di ufuk Timur dan banyak bintang-bintang bersinar yang mengeluarkan bunyi-bunyi kelintingan seperti lonceng di langit.

J = Ini bunyi-bunyian asli dari alam semesta, ting... teng... tang... tong... The original music of the universe. Artinya anda memang nyambung dengan frekwensi alam semesta. You are part of the universe, and the universe is part of you.

T = Mimpi mengendarai mobil antik berwarna merah, sepertinya mobil produksi Jerman yg berlambang bintang itu,... di atas karpet merah yg berkelok hingga ke langit. Perasaan di mimpi itu sih senang + dingin.

J = Artinya anda bisa berjalan terus sampai naik ke atas langit. Dengan tubuh fisik, sehat walafiat mengalami moksa atawa masuk ke dalam Surga.

T = Saya juga mau tanya mas, bagaimanakah penjelasannya bila seseorang sering bermimpi yg menjadi kenyataan ? Dari detil kejadian, hingga apa-apa yg ada di mimpi, menjadi kenyataan di dunia fisik ?

J = Artinya orangnya konek en konak dengan alam semesta, selalu sadar baik melek maupun tidur. Karena sadar terus, maka tidak ada yg terlewat. Ketika ada siaran ulangan (kejadian fisik), kita akan ingat bahwa kita pernah melihat siaran itu sebelumnya di jam tayang pertama (di dalam tidur).

T = Satu lagi Mas Leo, sepanjang pengalaman tidur saya, suatu mimpi itu terjadi dalam sekali waktu tidur. Setelah bangun, maka bles! Selesailah mimpi itu. Tapi saya pernah juga mengalami mimpi yg berkelanjutan..Padahal sempet terbangun beberapa saat. Lalu tidur lagi dan bermimpi kelanjutannya. Gimana menurut Mas Leo ?

J = Gak gimana-gimana. Memang bisa seperti itu. Saya juga suka mimpi berkelanjutan. Yg saya lakukan saat ini adalah kelanjutan mimpi kemarin ketika saya menjawab pertanyan yg berasal dari internet. Setiap pagi mimpi itu berulang kembali, dan saya enjoy aja.


+

PERCAKAPAN 3: TUHAN TERGANTUNG KITA


T = Suara lonceng gereja yg aku dengar sebenernya bukan gemuruh tapi riuh. Bunyi suara lonceng dari banyak gereja dan bunyinya pada bersamaan, saling saut-sautan Begonolah. :D

J = Astagfirullah allazzim, rupanya anda mendengar suara alam semesta juga. Tidak ada suara lonceng gereja secara fisik di pagi hari, tetapi kalau anda merasa mendengarnya, maka yg anda dengar adalah gemerincing suara alam semesta. Artinya frekwensi anda sudah nyambung dengan lonceng-lonceng yg ada di langit: lonceng kecil di langit yg tinggi...

Di bagian bawah tubuh pria juga ada lonceng, tapi namanya berbeda, dan tidak ada suaranya. Yg datang ke saya bilang kalau namanya Darmo Gandhul, dan kaki saya dipegangin terus tidak mau dilepaskan. Biar saya tendang-tendang, kaki saya dipegang terus. Darmo Gandhul juga semacam lonceng, tapi isinya pengajaran budi pekerti yg akan muncul di abad ke 21 M ini. Darmo Gandhul is Serat Darmo Gandhul, ajaran Budhi, ramalan-ramalan yg semuanya sedang berjalan menjadi kenyataan.

T = Perjalanan melawan kendala dari dalam diri ternyata tidak lebih mudah dari yang di luar, butuh tekad yang kuat. But kalu gak sekarang kapan lagi ? Aku tidak mau jadi bejana tanah yang rembes atau bocor. Setiap aku merasa tidak suka dengan yang ada di luar, dan tidak sreg dengan rosoku khususnya jalan yang kutapaki saat ini, di situlah dakoe mengalami kebocoran energi... or buang-buang energi. Sayang, kalu dibiarin akan pecah bejananya, atawa muspro, akhirnya habis untuk sesuatu yang bersifat kesia-siaan.

J = Harus ada niatnya dulu kalo mao buang-buang energi. Harus dibayangkan wajah seseorang dengan siapa kita ada chemistry. In my experience, that's better than having long prayers with words containing Allah. Allah kan jenggotan, and I don't like that. Saya suka yg mukanya mulus atawa kumis tipis aja, at the most.

T = Aku ingin jadi fish bowl dari kaca, kalu kaca khan ga rembes ya khan, tapi kalo emang airnya mau ditumpahin, itu karena sengaja ditumpahin alias di share – dibagi. :D

J = Tumpahin aja, namanya klimaks atawa orgasme, then ?

T = Seseorang menurutku membutuhkan suatu identitas: bagaimana seseorang itu disebut brahmacharya pasti ada keadaan dari dia yg memenuhi kriteria untuk disebut bramacharya, orang disebut anatta karena juga memenuhi kriteria seperti seorang anatta, and so on. Jadi tidak salah, jika kita ingin menjadi diri sendiri harus mengenali kondisi kita dulu. Bukan sekedar kata generalisasi: Aku adalah Aku...

J = We learn to know ourselves all these times. I have been learning to know myself too, little by little. Jelek-jelek gini I know myself.

T = Everyone has a symbol, know your symbol and be total with it. Kenalilah simbol anda dan fokuslah dengannya, dan semoga bisa mencapai derajat taqwa (iman dan percaya).

J = Takwa means whatever genuine, real. Segala sesuatu yg memang asalnya dari dalam diri kita akan terlihat real karena memang asli, tidak dipaksakan. Itu pengertian takwa menurut saya. Takwa menurut the men and women in the street adalah memaksakan diri untuk mengikuti ajaran agama, and that's just the opposite. Justru kebalikan dari pengertian takwa saya. Kalau mau memaksakan diri menjalankan ajaran agama, jadinya akan terlihat dibuat-buat. Sintetik. Palsu. Orang-orang beragama itu mengaku bertakwa, tetapi kita bisa jelas melihat bahwa mereka palsu. Palsu karena apa yg mereka praktekkan dan ucapkan tidaklah berasal dari dalam diri mereka sendiri, melainkan dipaksakan dari luar tanpa mengerti apa maknanya.

T = Banyak kitab modern saat ini yang beredar atau cukup dengan kitab kuno, semua itu baik adanya kerana Tuhan itu bersifat universal. Walopun konteksnya Tuhan bisa mengerti bahasa apa saja, dikau mau pake bahasa Jawa, Arab atau India carilah bahasa yang nyaman buat dirimu.

J = Tuhan ya diri kita sendirilah. Kita pakai bahasa Indonesia artinya Tuhan juga pake bahasa Indonesia. Tuhan itu tergantung dari kita, dan bukan kita tergantung dari Tuhan.

T = Setelah aku meninggalkan syariat Islam maka cara aku memberikan penghormatan kepada Rasul Muhammad, papiku, ibu dan bapakku, saudara muslim dan yang seiman denganku, penduduk bumi dan alam semesta pun berbeda, aku lebih memakai bahasa Alkitab.

J = Alkitab artinya 50 kitab-kitab Yahudi dan Nasrani, bahasanya macam-macam itu. Ada yg pakai bahasa Ibrani, Aram, dan ada juga yg pakai bahasa Yunani. Om agape om... Artinya: love. Universal love.

T = So, after melakukan perjalannan kepada kehampaan – Tuhan = O, maka perjalanan dilanjutakan ke bawah kepada umat, itulah mengapa risalah yang dibawa para rasul bisa berbeda-beda.

J = Kitalah rasulullah. Setiap orang dari kita adalah rasul Allah. Itu inti dari ajaran agama yg terakhir dan sempurna. Tapi jangan harap para ulama mau mengakuinya. Mereka mau umat tetap bodoh agar bisa diperas uang dan tenaganya. Tetapi kita mau pencerahan bagi semuanya. Pencerahan yg datang ke saya bilang bahwa setiap orang dari kita adalah rasulullah. Rasul Allah.


+++

NOTE 120: Langit Terbelah di Semarang


T = Halo Mas Leo,

Saya mau tanya tentang mimpi saya nih semoga ngga bosan ya soalnya nanya mulu :)

Dulu sewaktu saya masih duduk di sekolah dasar, saya pernah bermimpi dan hingga saat ini masih sering keinget-inget dan curious banget artinya apa.

Begini mas, ceritanya saya ada di dalam sebuah mobil entah merk apa dengan atap terbuka dan sedang dalam perjalanan ga tau tujuannya ke mana dan sedang berada di mana. Kemudian tiba-tiba sampai ke suatu daerah.

Saya melihat langit saat itu seperti terbagi dua, yang satu sisi berwarna hitam dan yg satu berwarna putih. Tiba-tiba dalam hati saya bicara: Oh, ini daerah Semarang. Terus kendaraan saya berjalan di tengah-tengah garis pertemuan hitam dan putih tersebut.

Kira-kira artinya menurut Mas Leo apa ya ? Padahal saya ga pernah ke Semarang dan ga tau everything about Semarang. Kok tiba-tiba di mimpi saya bilang gitu, apalagi saat itu saya masih SD ?

J = Anda merasa melihat langit terbelah di Semarang ketika anda masih SD.

Satu sisi berwarna hitam, dan satu lagi berwarna putih. Hitam dan putih adalah simbol kontras, perbedaan, pemisahan. Hitam adalah simbol dari spiritualitas yg asli karena tidak berwarna. Hitam itu bukan warna melainkan kekosongan, keabadian, baka, dan itulah spiritualitas yg asli. Putih adalah simbol dari spiritualitas yg palsu karena putih terdiri dari tiga warna dasar: merah, kuning dan biru.

Tiga warna dasar ini diputar dengan cepat sekali seperti roda mobil, dan walhasil kita melihatnya putih. Pedahal tidak bersih seperti putih, melainkan coreng-moreng dengan warna-warni merah, kuning dan biru. Hitam adalah spiritualitas asli dan putih adalah spiritualitas palsu.

Bisa kita lihat di semua bagian dunia bahwa mereka yg mempraktekkan spiritualitas palsu sangat gemar menggunakan warna putih. Mereka pikir mereka suci, putih bersih, pedahal coreng moreng dengan berbagai warna yg dikaburkan dengan berbagai uraian keagamaan sehingga terlihat seolah-olah putih bersih. Pedahal berwarna-warni dengan merah, kuning dan biru,... keduniawian semata.

Keduniawian adalah yg dikandung oleh warna putih. Dan keabadian adalah yg dikandung oleh warna hitam. Hitam itu menyerap segalanya, semua warna itu akan habis oleh hitam. Masuk ke dalam lubang yg very great, tanpa dasar. Tanpa awal dan akhir, tanpa batas. Itulah makna hitam, simbol dari spiritualitas yg asli.

Karena secara intuitif kita mengerti simbolisme dari hitam dan putih, makanya orang-orang yg berpegang kepada agama-agama ciptaan manusia paling takut dengan warna hitam. Hitam diasosiasikan dengan Setan, dan putih diasosiasikan dengan Allah. Pedahal yg terbatas dan fana itu adalah yg putih, Allah. Dan yg baka atau tak terbatas itu adalah yg hitam, Setan.

Anda bisa mendefinisikan Allah, tapi anda tidak bisa mendefinisikan Setan. Setan itu adalah Tuhan yg tak terbatas, dan Allah adalah Tuhan yg terbatas. Terbatas karena cuma konsep yg anda buat dengan pemikiran anda yg terbatas. Setan itu, pada pihak lain, tidak pernah anda definisikan. Adanya beyond your mind, cuma bisa dirasakan di kesadaran anda saja. Setan di dalam kesadaran andalah yg melahirkan berbagai konsep Tuhan, termasuk Asmaul Husna yg cuma memuat 99 asma Allah.

Pedahal asma Setan ada 99 juta kali 99 juta... dan kali 99 juta lagi. Tak terbatas. And that's the real God. Allah yg asli. Tapi Allah yg asli itu selalu berusaha untuk di-repressed, ditekan habis, karena kita takut untuk menghadapinya. Kita takut untuk menghadapi ther real God yg hidup di dalam kesadaran kita sendiri. Kita cuma berani menghadapi Allah yg sudah menjadi konsep mati hasil olah pikir kita belaka.

Semarang adalah simbol dari masuknya kesadaran lebih tinggi dari peradaban manusia di belahan bumi lainnya. Kita di Indonesia semuanya merupakan keturunan manusia dari berbagai belahan bumi, tetapi kita tetap mengakui bahwa ada penduduk asli Indonesia yg bisa juga kita sebut sebagai nenek moyang kita. Nenek moyang kita sekarang telah menjadi fossil, banyak ditemukan di Trinil, Jawa Timur.

Sang nenek moyang jelas masih berbentuk manusia setengah kera, dan ditemukan oleh Eugene Dubois di tahun 1893. Sekarang terkenal sebagai the Java Man. Manusia Jawa yg masih dalam tahap evolusi menjadi manusia sesungguhnya.

Setelah Java Man hidup dan mati, datanglah manusia-manusia yg lebih maju dari Cina Selatan, dari India, dari Eropa, dari Arabia... semuanya bercampur baur dengan nenek moyang kita yg aslinya berbentuk setengah kera. Karena semuanya dicampur akhirnya ke-kera-an kita mengecil, dan ke-manusia-an kita membesar. Kita menjadi semakin manusiawi, semakin bisa berpikir untuk melemparkan segala macam doktrin terakhir dan sempurna itu ke keranjang sampah karena segala yg datang lebih baru so pasti lebih terakhir dan sempurna.

Dan yg lebih terakhir dan sempurna itu masuk ke Indonesia lewat Semarang.

Semarang artinya Semar orang. Semar yg telah menjadi orang. Semar adalah simbol dari mata ketiga di diri kita. Mata ketiga itu mata batin, kesadaran, consciousness. Tuhan yg asli yg hidup di dalam kesadaran kita. Orang Semarang belum tentu Semar yg telah menjadi orang. Tetapi Semar yg telah menjadi orang bisa berasal dari Semarang seperti terlihat dari kesaksian di bawah ini.

+

Ditulis oleh seorang wanita muda dari Semarang:

"About the bunyi lonceng, well aku dah jadi puteri papiku dari tahun 2006, dan aku mengikuti jalan yang dibawa oleh beliau, karena aku secara KTP negara adalah Islam, as ini juga agama warisan dari ortu, so aku ikut ajah, lebih tepatnya ikut-ikutan, glundhung dot com… Bisa enjoy ya syukur, ga yaaa lumayan benjoet pas kena batu. :D

Panggilan untuk menjadi agnostic Kristen sudah lumayan lama, sekitar satu tahun yang lalu, tapi baru bisa benar-benar terealisasi Ramadhan ini.

Tahu tidak bahwa kitab-kitab yang turun ke setiap Rasul (tidak hanya Muhammad) itu turun juga di bulan Ramadhan ? So, fenomena bulan suci itu tidak hanya untuk Muhammad bin Abdullah saja, tapi juga rasul-rasul pendahulunya.

So, dengan rujukan demikian mengikuti desakan dari dalam yang bersifat urgent, maka setelah nangis-nangis, flashback, etc... talking ini itu sama udara dan memutuskan aku harus berubah. Kalu aku terima segala sesuatunya yang datang padaku melaui mimpi, vision dll...

Aku terima dan aku gak lagi berlindung di balik kata-kata indah dan membuatku merasa di dalam comfort zone yang semu. Aku ki sopo ? Koq aku diharapkan ini itu, ah ga mungkin, aku butuh penegasan lagi... dan akhirnya aku berangkat tidur, sebelumnya aku denger suara hujan gerimis.

Paginya, sepertinya aku masih harus bangun pagi seperti saudara-saudaraku Muslim yang masih saur. Well, kalu kemarin, saat belum declared sebagai seorang agnostic, aku langsung cari makanan, setelah declared meninggalkan syariat Islam, aku lebih mengutamakan meditation. Transformasinya aneh ? Tapi kayak ada alur kemantapan dalam diri, so aku ikutin ajah.

Aku ingin mengconfirm declarationku lewat meditasi dan memulainya dengan penyapaan yang berbeda (dengan bahasa Alkitab), well saat itulah aku dengar suara lonceng gereja yang riuh: Teng... kloneng-kloneng, teng... bersaut-sautan sampe gendhang telinga ini mau pecah dan akhirnya bunyi lonceng ntu memelan dengan sendirinya.

Tak ada yang istemewa dari cerita itu bukan ? ... Tapi dari situlah, kiblatku telah berubah, posisiku bergeser, agak ke kiri (dulunya tengah) dan sang Rasul yang selalu mendatangiku itu posisinya ada di depanku sekarang..

Intisarinya, meby banyak orang yang mengalami kebingungan seperti diriku, dan aku ingin mengatakan: Di saat anda kebingungan tentang apa yang ingin anda percayai atau yakini maka tengoklah ke dalam hati anda. Setiap dari kita tak pernah lepas dari putaran reinkarnasi dan inkarnasi, jika anda telah mendatangi Guru Mursyid dan mengalami pencerahan, maka itu adalah suatu awal perjalanan bagi anda untuk menjadi diri anda sendiri.

Saya orang yang tak percaya diri, tapi saya harus memberanikan diri saat keberanian itu memang dibutuhkan. Memang, ada saatnya atau mungkin saja anda akan terjebak dalam perasaaan anda sendiri, bahwa guru anda telah membentangkan jalan kebenaran untuk anda – dan itu adalah jalan yang paling selamat, tapi seharusnya jalan yang anda tapaki adalah jalan yang sesuai untuk anda, sesuai dengan irama bathin anda, sesuai dengan segala yang membentuk anda."

+

J = Indah sekali kesaksian itu bukan ?

Kalau kita mengeluarkan ucapan atau tulisan yg asli berasal dari olah batin kesadaran kita sendiri, maka segalanya akan terlihat indah. Tidak dibuat-buat. Tanpa pretensi apapun. Kalau panggilan dari kesadaran di dalam dirinya ternyata untuk meninggalkan syariat Islam dan menjadi seorang agnostic, dan ketika hal itu diikutinya, maka yg akan muncul adalah perasaan bebas lepas. Perasaan bahwa kita telah jujur terhadap diri sendiri, berhadapan langsung dengan "Rasul". Rasul itu simbol dari kesadaran tinggi yg ada di diri kita, our own higher self.

Kita adalah rasul Allah, dan di hadapan kita cuma ada diri kita sendiri, sang rasul itu. Di atas kita juga cuma ada sang rasul. Di sebelah kiri dan kanan kita juga cuma ada sang rasul. Di belakang kita juga cuma ada sang rasul. Dan suatu saat,... kita akan sadar bahwa sang rasul itu ternyata kita sendiri. Kitalah rasulullah, Rasul Allah.

Very simple bukan ? Dan inilah spiritualitas yg asli. Tanpa memikirkan tentang hidup dan mati, tanpa memikirkan tentang amal ibadah, tanpa meribetkan diri dengan puasa, zakat dan pahala. Untuk apa semuanya kalau kita sudah bisa menemukan yg asli itu, yg tidak pernah diciptakan ? Yg memang ada karena ada ? Dan, sekali lagi, ini datang dari Semarang.

Semarang, Semar di diri orang. Langit terbelah dua, di satu sisi hitam, dan sisi lainnya putih. Dan anda berjalan persis di tengah kedua sisi langit yg total hitam dan total putih itu. Anda bukanlah langit. Anda adalah diri anda, tetapi anda bisa lihat bahwa di sebelah anda itu warnanya putih, dan di sebelah anda yg satu lagi itu hitam. Dan anda tahu bahwa anda bukanlah keduanya. Anda berjalan saja terus, di antara hitam dan putih.

That's the spiritual path. Jalan spiritual. Your own spiritual path.


+++

NOTE 121: Spiritualitas dan Agama


PERCAKAPAN 1: SPIRITUALITAS DAN AGAMA


T = Mas Leo,

Apakah bila ingin menjadi orang spiritual saya mesti meninggalkan agama yang sekarang saya anut ?

J = It's up to you, tergantung dari anda sendiri.

Apakah yg anda maksudkan sebagai orang spiritual ? Apakah orang spiritual menurut anda adalah orang yg memiliki ilmu sakti untuk berhubungan langsung dengan Tuhan ? Kalau itu definisinya, maka kita semua adalah orang spiritual. Tuhan adalah kesadaran yg ada di diri semua manusia, baiik menggunakan istilah Tuhan ataupun tidak. Tuhan bahkan ada di orang yg tidak beragama dan mengaku sebagai komunis sejati. Tuhan bahkan ada di orang yg menjadi atheis fanatik. Tuhan bahkan ada di orang yg dilecehkan dengan sebutan kafir, musyrik dan syirik oleh orang Islam fanatik.

Tuhan ada di dalam kesadaran semua manusia. Yg bisa sadar bahwa dirinya sadar adalah Tuhan yg berdiam di diri manusia. Di luar itu semuanya adalah Tuhan buatan. Tuhan buatan memberikan berbagai syariat agama: syariat Islam, syariat Katolik, syariat Hindu, syariat Buddha, dll... ini semuanya berasal dari Tuhan buatan.

Tuhan buatan adalah pemikiran manusia. Pemikiran dan bukan kesadaran.

Kesadaran yg saya sebut Tuhan di diri manusia adalah yg sadar thok. Sadar bahwa dirinya sadar, tanpa pernah tahu dirinya itu siapa, asalnya dari mana, dan akan ke mana. Dia cuma tahu bahwa dia sadar. Full stop. Titik.

T = Tidak bisakah menjadi orang spiritual di satu sisi saya tetap jadi penganut agama ? Saya ingin sekali mendapatkan pencerahan dari anda. Mohon berkenan menjawab kerisauan yang ada dalam batin saya. For your information, saya adalah penganut Katolik selama kurang lebih 22 tahun.

J = Bisa saja anda mengaku sebagai seorang spiritual, yaitu orang yg melakukan kultivasi kesadaran di dalam dirinya sendiri, belajar memahami apa itu kesadaran, consciousness, dan bagaimana hubungannya dengan segala macam hal yg dipaksakan oleh lingkungannya. Kalau anda kultivasi spiritualitas dengan jujur, maka cepat atau lambat anda akan menyadari bahwa agama lebih banyak memiliki aspek keduniawian daripada kerohanian. Ada simbol-simbol yg digunakan dalam agama, tetapi kebanyakan penganut agama tidak tahu apa makna dari simbol-simbol itu.

Simbol dianggap sebagai hal yg hakiki, pedahal cuma simbol saja. Makna dari simbol ditemukan di dalam kesadaran kita sendiri. Meanings, makna, arti. Dan ketika kita bisa menangkap artinya, maka simbol-simbol bisa saja dilepaskan dan tidak dipegang lagi. Tetapi orang beragama justru dipaksa dengan kasar maupun halus untuk selalu berpegang kepada simbol-simbol itu. Akhirnya yg terjadi adalah pemutar-balikkan. Kepala jadi kaki, dan kaki jadi kepala.

Agama Katolik Roma sudah eksis selama 2,000 tahun, menjalani jatuh bangun habis-habisan. Perang salib, perang dengan Protestan, perang dengan Modernisme, perang dengan Komunisme, perang dengan Agnostisme, perang dengan Atheisme,... tetapi gereja tetap bisa bertahan. Bertahan karena ada dogma-dogma dan tradisi. Dan ada pembaharu-pembaharu di dalam gereja Katolik yg bisa melakukan modernisasi dari dalam sehingga gereja bisa bertahan sampai sekarang.

T = Kiranya saya cepat memperoleh apa yang anda istilahkan dengan kesadaran.

J = Apa yg saya maksud dengan kesadaran adalah kesadaran thok. Sadar bahwa anda sadar. Di luar itu ada yg namanya intuisi atau pengertian yg muncul begitu saja di dalam kesadaran anda. Tetapi pengertian-pengertian itu bukan merupakan bagian dari kesadaran, melainkan bonus. Intuition is bonus. Tambahan belaka.

Kalau anda mengamati gereja Katolik, contohnya, anda akan bisa memperoleh intuisi langsung. Anda akan tahu bahwa Yesus yg dikhotbahkan itu hidup di dalam kesadaran anda. Yesus itu kesadaran tinggi di diri anda, your own higher self. Anda bahkan bisa bilang bahwa kesadaran anda adalah Yesus. Namanya kesadaran Kristus. Santo Paulus bilang: Semoga kesadaran yg ada di diri Kristus hidup di dalam kesadaran kamu. Artinya, semoga kita semua bisa tersadarkan bahwa kesadaran kita itu adalah kesadaran Kristus.

Kristus itu selalu ada. Awal dan akhir. Tidak diciptakan dan tidak bisa mati. Kristus adalah Allah. Karena Kristus seperti itu, maka kita juga seperti itu. Kitalah Kristus. Kitalah Allah... At least gereja Katolik secara implisit mengajarkan bahwa seluruh umat gereja adalah Kristus, dan Kristus itu cuma ada satu. Kristus = Allah. Allah juga cuma ada satu. Kalau ditarik kesimpulannya, maka kita semua adalah Allah.

Tetapi sayangnya, gereja Katolik menyisakan sedikit ruang bagi dirinya untuk menarik "upeti" dari umat, yaitu berupa sakramen-sakramen. Sakramen perjamuan kudus, contohnya. Melalui sakramen perjamuan kudus, manusia diingatkan bahwa kita semua merupakan bagian dari Kristus. Kristus hidup di dalam kesadaran kita. Dan itu benar. Tetapi gereja menempatkan dirinya sebagai makelar bagi ritual itu. Pedahal tanpa dimakelari oleh gerjea, kita memang sudah memiliki kesadaran Kristus. Dari lahir sudah seperti itu.

Lalu ada sakramen pengakuan dosa, harus mengaku dosa kepada imam yg lalu memberikan absolusi. Ini terlalu berlebihan, walaupun dampak psikologisnya cukup baik juga bagi manusia masa lalu yg membutuhkan afirmasi bahwa "dosa" (dalam tanda kutip) telah dihapuskan. Pedahal kalau kita sadar bahwa apa yg kita lakukan tidak benar, dan kita mau berubah, segala perasaan bersalah itu akan hilang dengan sendirinya. Apa yg sudah terjadi, terjadilah. Tidak bisa kembali lagi. Dan kita cuma bisa memaafkan diri kita sendiri saja.

Ada lagi sakramen perkawinan di mana dikatakan bahwa apa yg sudah disatukan oleh Tuhan tidak bisa dipisahkan oleh manusia. Jadi, apabila anda menikah di gereja Katolik Roma, maka sampai kapanpun anda tidak bisa bercerai. Tidak bisa bercerai di mata gereja (baca Tuhan),... kecuali Vatican memberikan dispensasi. Jadi, kalau ada dispensasi, maka perkawinan anda akan dianggap tidak pernah ada oleh gereja yg sebelumnya pernah menikahkan anda. Tetapi prosesnya rumit, bisa tahunan dan, setahu saya, telah membuat entah berapa banyak manusia menderita.

Di negara-negara maju, perkawinan oleh gereja tidak sama oleh perkawinan di catatan sipil. Jadi, mereka yg dinikahkan oleh gereja harus dinikahkan lagi oleh pencatatan sipil baru diakui sebagai legal. Tetapi di Indonesia yg terjadi adalah pelecehan HAM atas nama agama, dan gereja Katolik ikut serta berkomplot. Anda bisa menikah secara Katolik di Indonesia, dan dicatat juga oleh catatan sipil. Tetapi kalau anda mau bercerai, maka gereja juga harus dimintakan persetujuannya. Ini pelecehan HAM. Dan banyak orang yg menikah secara Katolik akhirnya menjadi korban dari birokrasi itu. Harus menunggu bertahun-tahun. Kalau gereja tidak mengijinkan perceraian, maka anda tidak bisa menikah kembali. Tidak akan bisa menikah kembali kecuali anda menyatakan diri ke luar dari gereja Katolik. Kurang lebih seperti itu situasinya, sangat kabur memang karena orang malu untuk membicarakannya.

Agama-agama di Indonesia semuanya punya andil dalam mengekalkan rejim Suharto yg melahirkan UU Perkawinan No. 1 tahun 1974 di mana dikatakan bahwa hanya yg seagama bisa dinikahkan secara sah dan diakui oleh negara. Kalau tidak seagama maka tidak bisa menikah. Pedahal menurut Konvensi HAM PBB yg juga telah diratifikasi oleh Indonesia, setiap manusia berhak menikah tanpa diskriminasi berdasarkana SARA. Di Indonesia, mereka yg mau menikah masih di-diskriminasi berdasarkan agamanya.

Tentu saja hal ini bukanlah spiritualitas melainkan politik. Agama-agama memperoleh fasilitas dari rejim Suharto. Fasilitas untuk semakin mengekalkan cengkeraman mereka terhadap umat. Dan umat beragama adalah rakyat yg juga dicengkeram oleh pemerintah ORBA. Dengan kata lain, agama-agama dan pemerintah bejat memang selalu bekerjasama. Kerjasama yg saling menguntungkan. Simbiosis mutualisma. Seperti di Eropah pada masa lalu, gereja Katolik Roma juga bisa bekerja-sama dengan rejim Suharto. Yg jadi korban adalah rakyat, umat, anda dan saya.

To be fair, di luar segala kebejatan dan kediktatoran gereja Katolik, masih ada kelebihannya. Dibandingkan dengan agama-agama lain di Indonesia, Katolik memiliki banyak sisi positif, terutama dalam hal pengabdian masyarakat. Rumah sakit dan sekolah Katolik jumlahnya banyak sekali, dan sudah ada di Indonesia sejak jaman Belanda. Intelektual Katolik juga tidak terhitung. Soegijapranata yg menjadi seorang pahlawan nasional itu seorang uskup Katolik. Beliau dekat sekali secara pribadi dengan Presiden Sukarno dan Ibu Fatmawati. Orang Katolik sudah membangun Indonesia bahkan jauh sebelum kemerdekaan.

Mayoritas penganut Katolik Indonesia ada di Jawa, berasal dari etnik Jawa. Dan ini memberikan kestabilan yg luar biasa bagi Indonesia. Tanpa ada penyeimbang berupa sumbangan pemikiran dan karya dari dunia Katolik (dan Protestan juga), Indonesia akan sangat lebih miskin daripada sekarang. Tetapi orang Katolik tidak semuanya agamis. Mungkin hampir seluruhnya dari intelektual Katolik itu orang agnostik. Saya tahu sendiri. Jadi, mereka bisa saja menghadiri misa kudus, bisa saja aktif dalam kegiatan sosial, tetapi secara keimanan mereka mengerti bahwa segalanya itu simbol belaka. Kristus itu kesadaran kita. Mau diputar dengan ritual apapun, kesadaran kita tetaplah Kristus. Dan itu abadi.

Saya sendiri bersekolah di sekolah Katolik sampai lulus SMA. Saya bisa enjoy segalanya kecuali satu, yaitu ritual mencium kaki salib Yesus pada hari Jumat Agung. It's the most disgusting thing to me. Umat akan maju satu-persatu ke depan, dan mencium kaki salib Yesus. Tetapi ketika giliran saya sampai, saya akan pura-pura ke belakang. Ngapain itu kaki patung diciumin ?

Jesus lives in our kesadaran, dan kita tidak perlu cium-cium kaki patungnya. Biarpun dibilang bahwa ritual itu sudah ada lebih dari 1,000 tahun, saya tidak mau menjalaninya. I know Jesus lives in me, and I don't need to kiss his feet or his ass...


+

PERCAKAPAN 2: GOD CAN'T DO IT FOR YOU


T = Halo Mas Leo,

Ada sedikit pertanyaan yang sering mengganggu pikiran saya, mungkin Mas Leo bisa memberikan sedikit pencerahan: Apa yang kita cari di dunia ini ?

J = Saya tidak tahu saya mencari apa di dunia ini.

Karena saya sendiri tidak tahu saya mencari apa, bagaimana mungkin saya berbicara bagi kita ? Bagi orang-orang lainnya ? Yg saya tahu, waktu masih kecil tiba-tiba saya sadar bahwa saya sadar. Saya tahu bahwa saya dipanggil Leo, dan saya melihat ke sekeliling saya wajah-wajah yg harus dipanggil Mama dan Papa. Terus saya masuk SD, dan diajari bahwa kita harus menurut sama guru dan orang tua. Lalu saya ikut upacara agama, dan dikasih tahu bahwa saya harus menyembah Tuhan. Setelah saya puber, saya jatuh cintrong sama teman satu kelas. Terus saya cium-cium dia dan saya merasa berdosa. Dia juga suka kayaknya, tapi menurut agama itu salah. Dan akhirnya kami berpisah tanpa pernah bisa meng-consume segala-galanya.

Jaman sekarang lebih enak karena ada facebook, kita bisa baca bahwa segalanya halal. Di jaman saya SMA semuanya masih haram jadah, kondom jarang di jual. Tetapi di masa sekarang many things have become halal dan tidak perlu menjadi obsessi lagi. Cinta is obsessi. Obsessi semacam yg ada di lagu Arjuna Mencari Cinta sampai saya sadar sendiri bahwa saya bukan Arjuna. Bukan Bima. Bukan wayang, in short... Ternyata saya adalah saya, dan yg saya cari selalu berubah tergantung apa yg saya butuhkan. Kalau saya butuh, maka saya cari. Kalau saya tidak butuh, saya tidak cari.

T = Setelah kita mendapatkan apa yang kita cari, mau dibuat apa ?

J = Terserah kita dong.

Kita sudah dapatkan cinta itu, for instance, lalu kita pake siang malem sampe kita bosen. Udah gitu kita bisa say goodbye, pisah secara baik-baik. Udah gitu kita nyari yg lain lagi sampe emosi ingin diterima oleh orang lain, baik sejenis maupun berlawanan jenis, akhirnya menghilang dengan sendirinya dari diri kita. Tidak ada lagi keinginan untuk mencari karena sudah pernah didapatkan, dinikmati, bosen, dan gak kepengen lagi. Setahu saya, apa yg telah kita dapatkan dengan full tidak akan mengakibatkan kita terobsessi.

Kalau sudah mendapatkan Tuhan, maka kita tidak akan terobsessi untuk ke tanah suci lagi. Tanah yg kita pijak sudah suci, suci karena kita bilang itu suci. Karena kita sudah full menginjak tanah suci di mana-mana, ngapain pergi ke tanah suci yg disucikan oleh orang lain, ya gak ?

Banyak hal yg tadinya kita inginkan akhirnya tidak lagi kita inginkan ketika kita sadar bahwa kita cuma kena sugesti iklan saja. Sugesti iklan MLM. Sugesti iklan agama. Sugesti bujuk rayu ulama untuk pakai jilbab. Kena diiming-imingi oleh Sorga dan ditakut-takuti oleh Neraka. Kita tidak inginkan lagi semuanya karena kita tahu kita pernah berada di sana. I've been there. Saya sudah pernah masuk ke dalam jebakan agama, baik yg fanatik maupun kurang fanatik, dan saya tahu rasanya bagaimana berbangga diri menjadi penganut agama yg terakhir dan sempurna. Setelah itu saya rasakan akhirnya saya bosan karena saya mengerti bahwa saya cuma menipu diri saya sendiri saja. Akhirnya saya buang saja semuanya.

T = Apa tugas kita sebetulnya ?

J = Tugas saya adalah melaksanakan apa yg saya anggap sebagai tugas saya.

Saya tahu ada hal-hal yg harus saya bereskan di dunia ini sebelum saya moksa masuk Nirvana. Orang lain tidak bisa melakukannya, dan mau tidak mau saya harus turun tangan dan kaki juga. Maka turunlah saya. I do it myself. Itu tugas saya. Tugas anda tentulah apa yg anda putuskan merupakan tugas anda, dan saya tidak bisa berbicara mewakili anda. You have to decide what your duties are. You have to decide about it yourself. Not even God can do it for you...


+++

NOTE 122: Habis Lebaran Jadi Setan Lagi


PERCAKAPAN 1: LEONTIN HATI BERWARNA MERAH


T = Mas Leo,

Ada satu mimpi yg ingin sekali saya tanyakan artinya. Saya pernah bertanya ke orang tapi dia ngambang menerangkannya. Saya orang yg jarang sekali mendapatkan mimpi tapi mimpi yg satu ini sama sekali tidak bisa saya lupakan dan saya sangat penasaran sekali akan maknanya.

Saya bermimpi ini kira-kira enam bulan sebelum ibu saya meninggal dunia (ibu saya meninggal pada 27 April 2004), dalam mimpi saya waktu itu adalah saya melihat ibu saya meninggal terbujur di ruang tengah ditutupi kain panjang batik tapi mama memberikan leontin hati berwarna merah jernih pada saya. Yg saya agak konfius adalah waktu memberikan itu saya merasa ibu saya bahagia sekali, demikian juga saya padahal latar belakangnya adalah kematian ibu saya. Rasa bahagia damai itu susah untuk saya describe. Terus saya terbangun dan sampai saat ini saya masih ingat tentang mimpi itu.

J = Tentu saja semua orang akan bahagia kalau mau meninggalkan dunia fisik ini, kenapa harus sedih ? Kesadaran kita tidak pernah dilahirkan, dan tidak akan pernah mati. Kesadaran kita cuma berkunjung saja ke dunia fisik yg kita alami ketika kita melek. Tetapi kita tetap bersambung dengan alam non fisik di mana kesadaran kita memang selalu ada dan tetap akan ada. Yg namanya mati secara fisik adalah pemutusan hubungan antara kesadaran kita yg abadi dan tubuh fisik. The tubuh fisik akan menjadi dead, decomposed, busuk, dan terurai kembali menjadi komponen-komponen aslinya, unsur-unsur alam, molekul, atom.

Tetapi kesadaran kita yg asli justru senang karena tidak harus terpaksa berkiprah di alam fisik ini, yg mungkin merupakan salah satu dimensi terkasar yg bisa dirasakan oleh kesadaran. Kasar artinya kita tidak bisa tembus segala macam dalam waktu sekejap seperti bisa dengan mudahnya kita lakukan ketika kita tidur. Ini dimensi kasar karena kita harus selalu membawa-bawa ego kita. Ego adalah apa yg kita definisikan sebagai "aku". Aku, tubuhku, pikiranku, perasaanku, jabatanku, penghasilanku, tujuanku, negaraku, sukuku, agamaku,... segalanya berkaitan dengan "aku". Dan itulah ego.

Di dalam dimensi lain, segala macam keakuan itu tidak seperti di alam fisik. Kalau kita mau jatuh ke dalam jurang, ya jatuhlah. Ternyata ternyata masih tetap hidup juga. Masih bisa bangun di atas ranjang dan terbang-terbang lagi ketika kita tidur. Terbang lagi di dalam dimensi non fisik ketika kita tidur lelap. Kalau mau membawa ego atau keakuan juga bisa. Kita bisa menjalankan berbagai "skenario" keakuan. Kalau saya menjadi raja diraja yg bisa memusnahkan Malaysia, bagaimana the result, for instance ? ... Ternyata Malaysia itu diri kita juga. Ternyata diperlihatkan di mimpi bahwa kita menusuk pantat kita sendiri. Kirain orang Malaysia, gak taunya diri kita sendiri saja.

And the dream puzzles us.

Banyak mimpi bersifat seperti itu, seperti rehearsals. Ada skenario-skenario yg kita uji coba sampai kita menemukan yg pas. Makanya ketika peristiwanya benar terjadi di dimensi fisik, kita merasa mengalami deja vu, seperti pernah mengalaminya... Dan memang pernah, dialaminya di alam mimpi ketika kita tidur lelap dan kesadaran kita melakukan rehearsals. Alam fisik ini cuma salah satu alternatif, tentu saja, banyak alternatif lainnya yg ternyata tidak kita pilih, dan kita telah lihat semuanya di alam non fisik ketika kita tidur.

Itulah sebabnya dikatakan bahwa kehidupan kita ini cuma mimpi saja. Memang benar mimpi, tidak ada bedanya dengan mimpi-mimpi yg kita alami setiap malam. Cuma, ada mimpi-mimpi yg tidak kita pilih menjadi kenyataan fisik, dan mereka tetap tinggal mimpi. Dan ada mimpi yg kita pilih menjadi realita fisik.

Kita akan tahu juga ketika kita akan selamanya meninggalkan dimensi fisik ini. Dan itu membuat kita bahagia. FYI, dimensi non fisik tidak memerlukan agama yg cuma membuat kita capek itu. Tidak ada Allah. Tidak ada Sorga. Tidak ada Neraka... yg semuanya itu cuma hasil dari pemikiran kita belaka ketika kita berpegangan kepada ego di dimensi fisik. Kita pusing karena kita ngotot bahwa ada Allah. Pedahal kesadaran kita yg selalu ada itu tidak pernah bertemu dengan Allah. Yg kita temui selalu manifestasi. Baik manifestasi fisik ketika kita terjaga maupun manifestasi non fisik ketika kita tidur.

So, ternyata tidak ada Allah. Yg ada cuma kesadaran thok.

Kesadaran kita juga mulanya tidak tahu bahwa ternyata yg ada cuma kesadaran kita saja. Ternyata benar bahwa Tuhan itu cuma satu biji, dan itulah kesadaran kita. Saya. Ujung dari biji yg kita sebut Tuhan ternyata memiliki mata, dan matanya ada di saya. Tapi itu juga setelah sang saya menjalani jatuh bangun melakukan wiridan jutaan kali sampai kesadarannya bisa hening. Hening karena capek, karena ternyata Jibril sudah muncul dan pergi lagi. Allah juga sudah muncul dan pergi lagi. Setan juga muncul dan pergi lagi. Akhirnya yg tinggal hanyalah sang kesadaran thok. Dan itulah Tuhan yg asli. Tuhan yg ada di sang saya, yg bahkan tidak tahu dirinya sendiri itu siapa.

Ketika hal itu sampai, Al Hallaj bilang: Ana al haq.
Syekh Siti Jenar bilang: Kulo gusti.
Yesus bilang: Bapa dan aku adalah satu.

Tetapi orang-orang yg gila agama karena ingin kedudukan dan harta tidak mau terima, dan mereka yg telah menemukan kesadaran itu dikejar-kejar terus, sampai sekarang... Tetapi orang yg mencapai kesadaran bahwa dirinya sadar tidak putus asa. Sadar thok. Tidak bisa diapa-apakan. Tidak bisa diancam karena tidak takut mati. Kenapa takut mati ? Karena tidak pernah lahir maka tidak pernah mati bukan ? ... Yg ada hanyalah saying goodbye to the physical dimension for good. Untuk selama-lamanya. Dan itu maknanya indah. Indah karena sudah tidak perlu lagi beragama. Indah karena sekarang bisa jalan-jalan ke dimensi yg lebih halus. Lebih spiritual. Lebih bermartabat dibandingkan dimensi fisik ini.

Dan itulah sebabnya mengapa anda dan ibu anda merasa bahagia di mimpi itu, walaupun konteksnya adalah rehearsal perpisahan ibu anda dengan dimensi fisik ini.

T = Apa yg saya liat di mimpi semua persis sama kenyataannya pada waktu ibu meninggal sampai kain panjang yg digunakan pun sama, yg tidak sama adalah soal leontin hati warna merah itu. Setelah saya cari di tempat perhiasannya juga tidak ada. Saya percaya itu adalah suatu simbol yg bermakna.

J = Tentu saja ada maknanya, dan ada energinya juga.

Liontin hati berwarna merah artinya jantung, kehidupan, cinta kasih. Your mother gave hers to you, it is already in you. You are wearing leontin hati berwarna merah. Kemana-mana anda pergi, anda selalu mengenakan leontin itu. Adanya di alam astral. Energinya adalah energi kehidupan. Life force. Anda bisa bagikan energi itu kepada siapa saja yg merasa putus asa karena diganggu terus oleh teriakan orang-orang yg berjualan agama.

Mereka yg diganggu terus oleh orang yg berjualan agama telah merasa putus asa, rasanya mau mati saja, pedahal mereka tidak bisa mati. Pedahal kesadaran mereka hidup terus, baik di dimensi fisik ini maupun setelah cabut. Dan mereka inilah yg bisa anda bantu.

T = Dua bulan sebelum ibu meninggal saya bergabung dengan suatu komunitas yg kebetulan salah satu ajarannya melakukan healing melalui enerji, nah selama dua bulan terakhir terlebih setelah ibu koma selama satu bulan, saya secara intensif full tercurah menyalurkan energi pada beliau. Apakah soal arti leontin itu ada hubungannya dengan kejadian ini ?

J = Tentu saja ada hubungannya.

Apa yg anda salurkan kepada ibu anda tidak hilang percuma, melainkan terkumpul. Ibu anda mengumpulkannya dalam suatu bentuk simbol yg anda lihat sebagai leontin berwarna merah. Ibu anda memang harus meninggalkan dimensi fisik, dan tidak lagi membutuhkan energi penyembuhan. Tetapi energi penyembuhan yg anda berikan telah bisa di-convert olehnya menjadi suatu bentuk yg akan tetap tidak berubah. Tetap karena telah menjadi suatu simbol, simbol dari suatu sumber energi penyembuhan which is leontin berwarna merah itu, yg anda selalu kenakan kemana-mana.

You are a healer already. You have been wearing that red leontin. It's the symbol of your own healing power.


+

PERCAKAPAN 2: HABIS LEBARAN JADI SETAN LAGI


T = Bung Leo,

Thanks telah mendengarkan dan memberi banyak masukan ke saya dalam beberapa hari kita kenal. Senang sekali !

J = Saya juga senang sekali.

T = Buat saya notes Bung Leo mengagetkan, tapi juga mampu bkin saya senyum-senyum ketika tanggapan-tanggapan kepada Bung Leo tidak bersahabat.

J = Good, you've got the point.

Notes saya memang berisikan percakapan antara banyak rekan dan saya. Kalau orangnya sudah bebas merdeka dari penjajahan Allah Ta'alla, maka apa yg saya tuliskan tidak ada apa-apanya alias biasa-biasa saja. Tetapi mereka yg masih menjadi budak agama akan merasa dirinya dipanggang di api neraka, pedahal saya tidak membawa panggangan. So, kesimpulannya, mereka terpanggang oleh belief systems mereka sendiri. Karena belief systems mereka cuma buatan belaka, make believe, akhirnya mereka akan merasa terpanggang ketika membaca tulisan saya yg jujur apa adanya.

Kita bisa juga memberikan nilai: Oh, yg ini sudah oke. Yg itu masih jadi budak agama. Yg satu lagi masih fifty-fifty. Cara melihatnya juga mudah sekali... Dan tentu saja apa yg mereka komentari itu merupakan masukan yg sangat berharga bagi mereka sendiri. Not even MUI mau berbicara terus terang seperti saya. Kalau para ulama terus terang tentu saja orang akan menemukan siapa Tuhan itu bukan ? Dan kalau Tuhan ternyata ada di dalam kesadaran kita sendiri akibatnya lembaga-lembaga agama akan bubar dengan sendirinya bukan ? Akan bubar karena orang sudah terlalu pintar.

Dan hal itu sangatlah tidak diharapkan karena menyangkut periuk nasi. Kalau sumbangan tidak masuk, siapa yg mau kasih makan para ulama ? Bahkan Allah tidak bisa ngasih makan mereka karena Allah cuma istilah saja. Para ulama itu tetap harus cari makan sendiri juga. Caranya yg paling mudah adalah dengan jualan Allah, dengan bilang bahwa orang harus beribadah dan beramal. Dengan bilang bahwa orang berdosa, dll... Pedahal itu semuanya trik saja, dan kita yg sudah tercerahkan sudah tahu semuanya.

Cuma orang yg masih menapaki spiritualitas kelas bawah saja yg masih mau mendengarkan para ulama berkhotbah as well as merogoh koceknya untuk memberi derma. Dan jenis seperti inilah yg akan memaki-maki di notes saya. Sekarang masih mending karena mereka puasa. Nanti setelah Lebaran mereka akan jadi Setan lagi. Karena sudah bermaaf-maafan pada hari Lebaran, maka mereka bisa jadi Setan lagi sampai Lebaran berikutnya.

T = Pertama membaca notes Bung Leo ga sengaja, saya menemukan begitu saja ketika bongkar-bongkar facebook. Waktu itu dialog tentang dulunya saya adalah Muslim. Pandangan seperti ini tidak menganggu buat saya, karena saya pikir tiap orangg itu punya alasan, dorongan, background, dll... dan adalah hak mereka mengeluarkan pandangan-pandangannya.

J = Iyalah, itu urusan orang.

Yg saya shared di note itu adalah kesaksian dari seorang rekan wanita, yg pernah menjadi korban agama padang pasir dan sekarang merasa bebas merdeka mencampakkan jilbab for good dan menjadi diri sendiri saja. Isn't it wonderful ? ... Tetapi tidak semua orang berani seperti itu, kebanyakan orang justru lebih berani untuk menjadi munafik, seolah-olah berjalan di jalan yg benar, pedahal mereka tahu bahwa yg namanya "jalan yg benar" itu juga tidak benar.

Yg benar itu kalau kita mau menjadi diri sendiri saja, apapun konsekwensinya. Selama masih di dalam domain pribadi, maka kita berhak melakukan apapun. Kita semuanya manusia dewasa, yg sudah tahu sendiri apa yg baik dan tidak baik bagi kita. Tetapi justru orang yg dewasa dan mau mengambil sikap terhadap kehidupannya yg akan dicaci-maki oleh masyarakat sekelilingnya.

T = Saya menyukai pemikiran-pemikiran bebas, wild dan tegas seperti itu. Berarti manusianya telah merdeka menentukan sikap. Menurut saya inilah yg manusia !

J = Iyalah, itulah hakekat menjadi manusia dewasa. Menentukan apa yg kita mau untuk hidup kita sendiri saja tanpa perlu merisaukan orang lain mau bilang apa.

T = Bung Leo, thanks juga telah memberi masukan tentang elemen fire di diri saya. Buat saya itu a suprise, karena biasanya hal begini bukan membuat kenyataan senang bagi orang, tapi seringnya menimbulkan dengki. Bung Leo mengingatkan tanpa embel-embel disebut baik hati, saya tau itu.

J = Yes, you are a fire woman. A physical healer, memiliki kharisma untuk menyembuhkan orang-orang yg letoy fisik maupun jiwanya.

T = Nah, hal seperti yg Bung Leo lakukan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan 'aura' seperti itu yg membuat Bung Leo telah berhasil untuk disebut tulus. Saya tidak memuji, karena ini fakta.

J = Tulus is sincere, apa adanya. Saya memang seperti itu orangnya, makanya masih tetap single terus sampe sekarang, belom laku juga (tapi apa hubungannya yah?).

T = Ada sebuah beban dalam hidup saya yg kadang saya lupakan saja. The man I love bilang saya gak bisa mengelak sebagai jendela alam. Dia memprediksi beberapa hal dan dia tidak sepenuhnya Kristen, dengan beberapa prinsip dia berbau agnostic.

J = Agnostic artinya suka-suka, saya juga begitu orangnya, suka suka saya saja.

T = Apakah Bung Leo bisa mengulas apa itu jendela alam ? Dan apa memang jumlah mereka telah ditentukan, dipilih, atau tiap manusia adalah jendela alam ? Kalau saya simpulkan, manusia itu tidak seragam kualitasnya.

J = Jendela alam ? This is the first time I ever heard of that term.

Kalau mau pakai istilah itu, maka seharusnya setiap manusia adalah jendela alam. Mata kita itu jendela, dan kita melihat ke alam sekitar. Jadilah kita jendela alam. Tapi nanti saya dibilang diskriminasi terhadap orang yg physically handicapped, yaitu terlahir tanpa memiliki mata fisik alias tunanetra. Untuk tuna netra, istilahnya should have been telinga alam. Telinganya very sensitive, bisa mendengarkan suara alam.

Whatever your boyfriend means by that term "jendela alam" is his own understanding, dan tidak berarti bahwa segalanya harus seperti itu. Menurut saya, boyfriend anda cenderung New Age. Orang agnostik bisa saja cenderung ke aliran New Age, bisa juga menjadi anggota organisasi keagamaan, bisa juga total sekuler seperti saya. Semuanya oke saja.

Dan pemikiran yg dihasilkannya juga oke saja, berlaku bagi orangnya sendiri, walaupun ada sebagian pemikirannya yg mungkin sifatnya seperti agama, yaitu mengandung elemen ketakutan. Contohnya adalah kepercayaan bahwa ada orang tertentu yg dipilih, ada takdir, ada pembuangan, ada penderitaan, ada ini dan ada itu yg katanya, konon, harus dilakoni. Pedahal tidak ada itu semua, dan segalanya cuma buat-buatan pikirannya saja. Kalau mau percaya is ok. Mau tidak percaya juga ok. Belief systems itu kurang lebih seperti kepercayaan agama, jadi ada sesuatu yg dipaksakan. Kalau mau terima, ya terimalah. Kalau tidak mau, ya buanglah.

T = Mungkinkah orang biasa ke Bermuda ? Yg saya lihat di sana real apa halusinasi atau angan-angan doang ? Saya telah masuk ke pintu pertama dari empat pintu berbentuk altar-altar luas, masing-masingnya dengan pengawal yg banyak hilir mudik. Saya pernah ajak boy friend saya ke sana, tapi 1/3 perjalanan dia balik lagi karena dia merinding, pedahal saya riang gembira ke sana.

Katanya gelap sekali. Memang, tapi setelah itu kata ketemu bangunan parabola yg terang, yg batasnya terbuat dari arus panas dan dingin sehingga terjadi semacam filter tipis pembeda tempat itu dengan sekelilingngnya. Apa pendapat Bung Leo ?

J = Biasa-biasa saja.

Anda cuma masuk ke dalam pikiran anda saja karena memang berbakat untuk itu. Yg anda lihat adalah simbol-simbol belaka. Simbol dari energi-energi yg bisa anda gunakan untuk membantu orang lain. Kalau mau, ambillah energi yg ada di sana, caranya terserah, dan salurkan kepada orang yg membutuhkan di dimensi ruang dan waktu ini. Apa yg anda lihat adanya di dimensi non ruang dan waktu, dan anda masuk ke sana melalui pikiran anda. Kalau anda cuma mau jalan-jalan saja, maka arti konkritnya kecil sekali. Tetapi kalau anda bisa mengakses dan menggunakan energi yg diambil dari sana untuk membantu orang-orang sakit di dimensi ini, maka anda akan semakin ok. Saya melihat peran anda seperti itu, dan bukan seperti dukun-dukun yg aneh dan bikin repot banyak orang itu.

T = Saya sekarang berhati-hati ke tempat itu, karena pernah ada jin menggiring saya ke luar dari tempat itu dengan paksa, katanya saya sangat sok tau dan bertindak bodoh. Apa pendapat Bung Leo, segitiga Berrmuda yg di laut dan di darat ? Saya menemukan segitiga di darat yg ukuran luasnya sedikit lebih kecil dari yg di laut. Sebenarnya apa dua tempat itu dan apa kekonyolan ?

J = Tidak konyol kalau anda kebetulan bisa datang ke sana.

Coba saja lagi perlahan-lahan, dan "negosiasi" saja dengan jin itu. Bilang bahwa anda memiliki missi untuk mengambil energi dari sana yg bisa digunakan untuk membantu penyembuhan manusia di dimensi fisik yg kita tempati. Kalau ternyata ada energi yg bisa diambil, teruskanlah usaha anda. Tetapi, kalau ternyata tidak ada apapun yg bisa anda ambil dari sana yg bisa berguna bagi manusia lainnya, maka mungkin sebaiknya anda jalan-jalan ke tempat lain saja.

There are innumerable places in the universe. Our own mind is the universe.


+++

NOTE 123: Konthol Bimo


Friends,

Kemarin saya menulis sbb:

"Berarti Tuhan memang ada kan ? Dan memang cuma satu kan ? Memang ada dari awal kan ? And that Tuhan is you. You are the Tuhan. And as the Tuhan you don't need anybody to worship you. You don't even worship yourself. As a matter of fact, you might be against worship karena tidak bermartabat. Undignified. Worship is only proper for those still crawling in the lower scale on the evolutionary ladder atawa yg dikenal sebagai agama-agama."

Eh ternyata ada yg komentarin, sbb:

"Saya beberapa kali mengamati banyak yang memiliki pemahaman sama dengan anda. Mungkin ini yang disebut pemahaman manunggaling kawula gusti di mana pemahaman tersebut menjelaskan bahwa kita sudah menjadi Tuhan. Barangkali bisa dipaparkan lebih jauh agar bisa lebih mudah dimengerti, terutama loncatan kalimat dari 'Berarti Tuhan memang ada kan ?', terus dilanjut ke kalimat 'Dan memang cuma satu kan ?', lalu kemudian 'Memang ada dari awal kan ?', dan pada puncak orgasme-nya muncul pada kalimat 'And that Tuhan is you.''"

Jawaban saya:

Gak bisa lagi. Kemarin yg ke luar cuma segitu aja. Tulisan saya semuanya boleh bilang automatic writings, gak pake mikir. Kalo musti mikir ntar jadinya kayak ustad dan ustadzah yg energinya semuanya menekan ke bawah. Rasanya sesak. Allah yg dikhotbahkan oleh para ulama itu bukan membawa kebebasan melainkan penjara. Kita semuanya manusia bebas, roh-roh gentayangan yg bebas berkiprah menjadi diri kita sendiri saja di bagian alam semesta yg kita sebut sebagai galaksi Bima Sakti ini.

We are free spirits. And as free spirits we don't need a prison, walaupun namanya agama, dan walaupun kita diberikan ransum makanan sehari tiga kali yg bernama Allah. We don't even need Allah walopun diberikan sebanyak sehari lima kali. Dan sebagai buktinya, lihatlah percakapan di bawah ini:


+

PERCAKAPAN 1: KONTHOL BIMO


T = Pada waktu saya ngobrol dengan teman yang kelihatannya tahu masalah perkhodaman, dia mengatakan bahwa dalam tubuh saya bertengger Syekh Jadam Jahu. Dan dia mengatakan hanya orang ahli spirituallah yang tahu.

J = Saya sering dibilang sebagai ahli spiritual, tetapi saya tidak tahu bahwa di tubuh anda bertengger Syekh Jadam Jahu.

T = Saya juga pernah kesurupan dan berlangsung kurang lebih dua bulan. Dalam dua bulan itu saya banyak mengalami pengalaman spiritual. Seperti suara berubah bergema (kata orang), Tidak bisa menyebut nama Allah tapi gampang sekali mengucap kata Konthol Bimo (penis Bima). Terasa dekat matahari seolah olah dekat mulut saya. Dan juga melihat mahluk-makhluk gaib (seperti manusia layaknya, tapi gerakannya sangat cepat). Paranormal mengatakan saya ketempelan dajjal.

J = Saya sering dibilang sebagai seorang paranormal (pedahal normal-normal saja), dan menurut saya anda tidak ketempelan dajjal. Setahu saya dajjal itu biasanya menempel di mereka yg mengaku sebagai paranormal.

T = Awal saya kesurupan karena saya berdoa pada Tuhan: Ya Tuhan, tunjukkanlah kuasamu , Jika engkau benar-benar ada, dan nyawaku sebagai taruhannya.

J = Good, then ?

T = Kemudian saya juga berdoa mohon ditunjukkan kekuatan unsur nuclear. Yang terjadi kemudian pada waktu kesurupan itu saya mengalami panas yang sangat hingga tangan bengkak. Pengalaman yang dua bulan itu sangat membekas dalam kenangan saya.

J = Of course.

T = Yang ingin saya tanyakan : Siapakah Syekh Jadam Jahu ?

J = Syekh Jadam Jahu artinya jahanam dan jahat deh luh, berani-beranian main kontol Bimo dan tidak mau memuja muji Allah seperti orang-orang yg masih terbelakang mental dan emosionalnya sehingga bisa disetir dan ditakut-takuti oleh akhli ilmu khodam. In other words, Syekh Jadam Jahu is another memedi yg dibuat-buat saja oleh orang yg konon mengerti tentang perkhodaman itu. Perkhodaman adalah ilmu sugesti diri menggunakan berbagai perangkat usang dan kedaluwarsa, terutama yg bernama Allah.

T = Apakah phenomena kesurupan cuma efek psikologis belaka ataukah ada kekuatan lain yang mengendalikan ? Misalkan kekuatan roh jahat ?

J = Kesurupan atau "possessed" dalam bahasa Inggris adalah istilah keagamaan. Mereka yg percaya kepada Allah akan bilang bahwa anda kesurupan, ada roh jahat yg masuk. Tapi itu cuma istilah keagamaan saja, sebab secara psikologis sebenarnya tidak ada roh jahat itu, yg ada cuma kesadaran kita saja dan berbagai aspek-aspeknya. Aspek-aspek dari kesadaran kita bisa berupa pemikiran dan perasaan. Dan bisa terlihat sebagai gejala fisik juga.

Dari sudut pandang psikologi, yg namanya Allah itu tidak ada. Yg namanya roh jahat itu juga tidak ada. Yg ada cuma kesadaran anda dan aspek-aspeknya.

Anda sadar bahwa anda sadar saat itu, dan anda juga sadar bahwa anda telah mensugestikan diri anda untuk merasakan kuasa Tuhan. Dan anda rasakanlah semuanya ketika "kesurupan" (dalam tanda kutip).

Kesurupan dalam waktu dua bulan itu menurut saya bukanlah kemasukan roh jahat, melainkan permainan anda dengan diri anda sendiri saja. Ternyata kesadaran anda tahu bahwa yg namanya Allah itu tidak ada. Kesadaran anda yg ebih dalam dan kuat ternyata menolak untuk mengucapkan nama Allah, that's najis.

Allah merupakan kenajisan bagi banyak dari kita, dan kesadaran kita yg lebih dalam tahu itu. Kita tidak mau mengucapkan kata Allah ketika kita bisa akses ke kesadaran kita yg lebih kuat itu. Kesadaran kita yg lebih kuat adanya di bawah sadar, tidak tampil ke permukaan ketika kita dalam keadaan melek kecuali dalam saat tertentu ketika orang lain menyebut kita "kesurupan" (dalam tanda kutip).

Tetapi kita tidaklah kesurupan atau kemasukan roh jahat, melainkan ada bagian kesadaran kita yg selama ini kita tekan tiba-tiba muncul dan mengambil alih.

Jadi, apa yg selama ini ada di bawah ambang batas kesadaran melek, tiba-tiba muncul dan ada di permukaan. kesadaran kita yg normalnya berada di permukaan, tiba-tiba menghilang dan berada di bawah permukaan. Akibatnya orang lain bingung dan bilang kita kesurupan. Inilah kesurupan yg asli dan tidak dibuat-buat.

Kesurupan asli dan tidak dibuat-buat bahkan tidak akan ragu-ragu untuk memaki-maki Allah dan para ulama. Ternyata kesadaran kita yg lebih kuat itu tahu dan mengerti bahwa para ulama dan sang Allah itulah yg menyebabkan banyak masalah dalam kehidupan kita. Kita tidak bisa menjadi diri sendiri karena ulama bilang bahwa ada Allah. Pedahal yg ada cuma para ulama itu yg ingin memperbudak kita menggunakan kata Allah sebagai memedi. Dan kesadaran kita yg lebih dalam tahu itu. Makanya orang yg sedang tranced akan gemar memaki para ulama dan Allah.

Tetapi anda sendirilah yg meminta hal itu bukan ? Anda minta kepada Tuhan untuk ditunjukkan kuasanya, dan ditunjukkanlah kuasa Tuhan kepada anda. Anda mengalami apa yg orang lain bilang sebagai kesurupan, tetapi sebenarnya bukanlah kesurupan, melainkan cuma pengalihan kesadaran anda saja. Apa yg biasanya ada di permukaan turun ke bawah sadar, dan apa yg ada di bawah sadar naik ke permukaan.

Anda tetap saja sadar bukan ? Buktinya kesadaran anda bisa melihat segala pergerakan energi itu. Makhluk-makhluk halus yg anda lihat itu adalah energi. Energi yg dipancarkan oleh manusia-manusia lainnya, baik berupa pemikiran maupun emosi. Dan mereka tampak kepada anda sebagai pergerakan yg cepat sekali. Suara anda juga berubah, itupun energi. Suhu tubuh anda juga berubah, itu juga energi.

Kalau saat itu anda di-tes dengan alat EEG yg bisa mengukur gelombang otak, maka gelombang otak anda juga berubah. Bukan di Beta seperti gelombang otak umumnya, tetapi kemungkinan berada di Theta atau gelombang otak ketika kita tidur lelap. Tetapi anda tetap sadar bahwa anda sadar.

Anda mengalami bahwa kesadaran anda tetap, dan anda bisa mengamati segalanya berjalan. Anda tahu bahwa anda tahu, tetapi seolah-olah anda tidak bisa mengontrol apa yg anda ucapkan. Tetapi, sekali lagi, bukankah hal itu yg anda telah minta dengan sadar sebelumnya ? Anda minta kepada Tuhan untuk menunjukkan kuasanya, dan untuk merasakan apa itu unsur nuklir ? ... Dan ternyata anda "diberikan" (dalam tanda kutip).

Anda meminta kepada diri anda sendiri, dan anda diberikan oleh diri anda sendiri juga. Selama dua bulan itu anda merasakan apa yg telah anda minta, dan anda akhirnya tahu sendiri bahwa Allah itu memang benar tidak ada. Yg ada hanyalah Tuhan dan kesadaran anda. Ternyata kesadaran anda dan apa yg anda sebut Tuhan itu sama, begitu bukan kesimpulannya ?

Tetapi akhli khodam, terutama yg berada di kampung-kampung tidak mengerti tentang hal ini. Mereka menyebutnya Syekh Jadam Jahu, artinya jahat dan haram jadah deh luh !

That's what we are kalau dilihat dari sudut pandang mereka yg menyembah Allah dan mau kita tetap menjadi budak. On the other hand, kesadaran kita yg lebih dalam tahu bahwa kita akan tetap ada, dan Allah cuma memedi yg diciptakan oleh agama agar manusia tetap bodoh. Dan itulah sebabnya kesadaran anda yg lebih dalam itu merasa najis untuk menyebut Allah, dan lebih suka untuk menyebut kontol Bimo which is very great.

Kontol Bimo is your kontol, my kontol too. That one is real while Allah is not.

Bimo is Bima, pandawa lima yg nomor dua, dan dalam khazanah pemikiran Hindu merupakan simbol dari manusia spiritual. Ingat kisah Bimo Dewa Ruci ketika Bima mencari-cari Dewa Ruci atau his own higher self ? Bisa juga dibilang sebagai Bima mencari Tuhan... bahkan sampai ke dasar samudera. Ternyata Tuhan itu kecil sekali, very small compared to Bima yg ukurannya raksasa. Bima ini simbol dari diri kita sebagai insan spiritual. Dewa Ruci itu simbol Tuhan yg hidup di dalam kesadaran kita. Bisa juga disebut sebagai simbol dari kesadaran kita sendiri sebagai Tuhan.

Kontol Bimo is our kontol, the penis that sticks out from our own bodies. Kontol is Lingga. Lingga itu simbol kesadaran kita. So, kontol = lingga = kesadaran. Sadar bahwa kita sadar. Sadar thok. Ngaceng thok...

Bima juga simbol dari Galaksi Bima Sakti, the Milky Way. Ini galaksi tempat tata surya kita berada. Matahari dan planet-planetnya, termasuk bumi kita, berada di galaksi Bima Sakti. Bima yg sakti. Dan Bima yg sakti itu of course punya kontol which is also a symbol of human beings, manusia biasa which is none other than you, me, and our brothers and sisters every where tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, usia, jenis kelamin, orientasi seksual, dan difabelitas...

Lastly, I don't feel that you have anything bad about you. You are balanced. Energinya itu balanced, seimbang. So, you can even begin to give healings to those who ngaku-ngaku ahli khodams, pedahal mereka sendirilah yg error karena keracunan Allah dan agama. Caranya terserah kepada anda. You have that understanding already.

You have been there !


+

PERCAKAPAN 2: KUPING DITIUP


T = Bang Leo,

Beberapa hari lalu, entah ini mimpi atau gak, saya tau-tau kerasa sekali ada yang niup telinga saya. And my oh my, saya kaget, bangun dan langsung kerasa takut. What's wrong ? Ada apa yah ? Yang tiup-tiup jelas bukan istri, orang dia tidur nyenyak. Atau perasaan aja ya ?

J = Bisa perasaan aja, bisa juga istri anda yg tiup-tiup kuping anda walaupun dia sendiri sedang tidur nyenyak.

Pengalaman seperti itu is very common, dan tidak perlu buat kita bingung. Terkadang memang kita bisa mendengar sesuatu walaupun orangnya sendiri diam. Saya pernah mendengar orang berbicara kepada saya, pedahal orangnya diam saja. Saya tahu bahwa saya mendengar apa yg diucapkan oleh orang itu tentang diri saya. Diucapkannya di dalam hatinya saja, dan tidak dikeluarkan melalui mulutnya. Tetapi saya mendengarnya jelas seperti dia berbicara persis di telinga saya.

So, kemungkinan it's your wife who did it. Or some other persons, maybe, walaupun mereka sama sekali tidak menyangka bahwa keisengan niup kuping orang secara gaib itu ternyata bisa juga sampai ke orangnya, dan dirasakan seolah-olah benar secara fisik. Pedahal impressi yg tertangkap itu tidak ada secara fisik, walaupun benar syaraf kita bereaksi seolah-olah ada yg memberikan stimulus itu. Walaupun tidak bisa dibuktikan siapa yg mengirimkan sinyal kurang ajar tsb,... at least hal semacam ini memberikan indikasi bahwa kita berkomunikasi satu sama lain secara telepatik. Telepatik artinya komunikasi langsung antara kesadaran tanpa lewat SMS.


+++

NOTE 124: Soul Mate


T = Dear Leo,

Senang bisa bertemu denganmu di imel. Sebenarnya sudah lama, bahkan saya add kamu di FB dan bilang pengen diskusi tetapi batal terus karena keraguan saya. Tetapi sekarang saya coba untuk membuka hal ini denganmu untuk membantu saya memahami diri sendiri dan tugas saya di dunia ini.

J = Ok, I'll try.

T = Sebenarnya saya sudah merasakan memiliki kemampuan berbeda dengan anak lain ketika SMP, saat mana saya mengetahui seseorang sakit atau mati sebelum dia/mereka tahu. Hal ini membuat saya takut karena berpikir itu karena saya. Saya anak pemarah. Sejak itu, saya mencoba melupakan meski sesekali saya iseng bermain-main dengan rasa panas yang keluar dari tangan saya dan mendeteksi apakah seseorang baik atau tidak.

J = Saya juga anak pemarah, then ?

T = Seiring dengan kemampuan berpikir rasional dan pekerjaan, saya praktis tidak terlalu memikirkan lagi. Bagi saya, kisah tentang indra keenam atau paranormal hanya sekedar konsumsi bacaan di tengah pekerjaan harian. Apalagi pekerjaan saya di LSM menuntut saya berpikir kritis dan mengutamakan rasio.

J = Good, then ?

T = Tahun 2001 saya mengalami masa-masa sulit, masa di mana trauma kekerasan seksual saya bangkit kembali dan membuat saya harus betul-betul menyembuhkan luka batin. Saya melakukan terapi menulis.

J = Saya juga melakukan terapi menulis, I'm doing it now, then ?

T = Beruntung kemudian saya mendapatkan beasiswa untuk S2 di Thailand sehingga saya bisa berjarak dari situasi yang ada. Pelan-pelan saya bisa menormalkan kembali hidup saya, menerima seluruh peristiwa bahkan tesis saya tentang kekerasan seksual pada anak melalui perkawinan muda. Bagi saya, pemilihan tema tesis adalah upaya untuk memahami seluruh latar belakang peristiwa kekerasan seksual pada anak.

J = I assumed that you had that experience yourself, merasa pernah mengalami kekerasan seksual ketika masih menjadi anak-anak, then ?

T = Tahun 2002, Desember, saya pergi berlibur ke Kunming bersama seorang teman yang memang orang Cina Selatan. Namanya Mei. Satu hari, kami pergi ke Green Lake, sebuah danau tua di Kunming yang dibangun pada abad ke-2. Di situ sebuah pengalaman spiritual saya alami. Segera setelah menginjakkan kaki di tepian danau saya merasakan seperti sebuah energi yang begitu kuat masuk ke tubuh saya dan saya kemudian meramal.

J = Meramal apa ?

T = Saya meramal Mei dan pacarnya. Entah mengapa saya bisa seperti itu. Setelah meramal kemudian kami duduk di tepi danau dan tiba-tiba saya begitu sedih, berbeban dan menangis. Saya tidak tahu mengapa menangis tetapi hanya ingin menangis. Mei pun bingung dan hanya bisa diam. Dalam keheningan, seorang pendeta berbaju kuning tiba-tiba sudah berdiri di dekat kami dan berkata-kata tentang saya. Saya bingung, Mei lebih kaget dan bingung lagi sehingga tidak sempat menerjemahkan kata-kata beliau.

Tetapi satu hal yang sangat penting beliau katakan tentang saya adalah bahwa saya adalah orang dengan penderitaan yang bertubi-tubi di masa kecil tetapi akan mendapatkan kebahagiaan. Kedengarannya klise, tidak ada yang istimewa. Dan saya ditanya apa yang diinginkan? Lalu saya bilang ingin bertemu nenek saya. Dia bilang saya harus minum herbal dan anggur/arak dan nanti malam akan bertemu nenek saya. Setelah itu dia pergi meninggalkan kami dalam kebingungan yang sangat. Tetapi karena masuk angin, saat itu angin dingin Desember, jadi kami balik ke apartemen Mei. Saya diberi ramuan herbal untuk menghangatkan tubuh. Tetapi kami merencanakan akan ke sinshe untuk membeli herbal dan anggur. Kami kemudian balik lagi ke Green Lake karena temannya Mei ingin bertemu untuk diramal (oleh saya). Jadilah hampir menjelang malam kami di Green Lake dan rumah sinshe sudah tutup. Akhirnya kami pindah ke sebuah cafe dan di situ saya minum anggur!

Malamnya saya bermimpi bertemu dengan seorang nenek dengan rambut putih dan cantik sekali seakan sudah menunggu saya. Beliau tersenyum dan meraih saya dalam pelukannya. Saya berada di sebuah istana yang indah di tepi pantai. Saya lalu dibawa masuk ke dalam dan diminta duduk lalu seketika saya diminta menumpangkan tangan dan satu demi satu orang-orang bersujud di depan saya. Mereka orang-orang miskin dan sakit. Saya bingung, bingung sekali. Lalu saya pergi ke sebuah menara di benteng tepi pantai, menatap matahari sore. Kedamaian penuh di dalam diri saya. Dan mimpi saya berhenti di situ.

Tetapi kisah Kunming membuat saya merenung tentang siapa saya. Karena setelah itu saya seperti dapat menyembuhkan. Seorang teman sakit dan tiba-tiba tangan saya panas dan seperti ingin memegangnya. Tangan saya terus-menerus panas tetapi saya juga bingung harus bagaimana. Memang selama beberapa hari saya mencoba mentransfer energi, sebisa saya, teman itu membaik, tetapi kemudian saya menyerah dan akhirnya kami membawanya ke rumah sakit. Tetapi diagnosa kami sama. Saya kemudian mulai berpikir tentang Kunming dimana saya yang harus menumpangkan tangan pada orang-orang.

J = Pengalaman anda di Kunming itu cuma konfirmasi tentang apa yg anda rasakan sejak masih kecil. Anda memang memiliki bakat alami untuk menyembuhkan orang lain, dan seringkali bakat seperti itu tidak dapat berkembang sebelum orangnya sendiri jatuh bangun dalam penderitaan dunia, ceile ! ... I have been like that too, more or less, walaupun tidak sama persis. Dan saya tahu bahwa memang seperti itulah prosesnya. Kita tahu bahwa ada sesuatu di dalam diri kita sejak kita masih kecil, tetapi sesuatu itu kita abaikan karena kita mungkin merasa terganggu atau tidak yakin. Lalu kita jatuh bangun dalam pengalaman hidup. Kita melakukan kesalahan yg sama seperti yg kita nilai telah orang lain lakukan kepada diri kita. Bisa seperti itu. Akhirnya, setelah kita mengalami semuanya, kita tidak lagi bersikap judgmental, tidak lagi menghakimi. Akhirnya kita sadar bahwa ya, kita telah menjadi korban. Tetapi orang lain juga telah menjadi korban dari kita. In the end, kalau kita mau menghakimi orang lain, akhirnya kita cuma akan menghakimi diri kita sendiri saja.

Karena kita tidak mau menghakimi diri sendiri, akhirnya kita anggaplah semuanya impas. Apa yg orang lain lakukan terhadap saya ternyata telah saya lakukan juga terhadap orang lain. Dan ternyata saya sama jahatnya. Orang lain jahat, dan saya jahat juga... Ketika kita sadar itu, kita bisa meneruskan segalanya tanpa berubah. Bisa juga kita memutuskan untuk berubah. Ya, saya sama jahatnya, sehingga tidak ada gunanya lagi untuk menyalahkan orang lain. Orang lain yg jahat itu ternyata diri saya sendiri juga. Saya juga jahat, sama jahatnya seperti orang lain. So, orang lain adalah saya juga, cuma namanya saja yg berbeda, tapi dalamnya sama.

In other words, kita akhirnya sadar bahwa nobody is sinless, tidak ada yg putih bersih. Kalaupun kita terlihat putih oleh orang, kita tahu bahwa dalamnya kita itu hitam legam. Areng bo !

Kejadian di tepi danau ketika anda merasakan memperoleh energi yg begitu besar merupakan titik katharsis ketika kesadaran anda tahu bahwa saatnya telah sampai. Anda tahu bahwa anda tahu. You knew that you knew that you were destined for something. Dan masa lalu adalah masa lalu, sudah terhapuskan, impas... Lalu segalanya bubbled up, ke luar begitu saja dari kesadaran anda. Anda bilang anda "meramal" teman anda Mei. Pedahal yg anda katakan adalah pembacaan anda tentang the present life of Mei, dan kemungkinan-kemungkinan yg akan dialaminya. Probabilita. Ini istilah saya sendiri untuk menggantikan kata "meramal" yg terkesan klenik itu. So, anda membaca kehidupan Mei di masa sekarang dan kemungkinan-kemungkinan apa yg bisa dilakukannya di masa depan.

Pendeta yg tiba-tiba menghampiri dan "meramal" anda berada di sana dalam suatu sinkronisitas. Ada hubungan batin yg telah tersambung, dan pendeta itu berada di sana untuk menjalankan secara fisik apa yg telah secara intuitif dirabanya. Dia melihat apa yg anda alami di tepi danau itu, dan tidaklah susah untuk melihat seseorang yg sedang mengalami katharsis dan mengeluarkan segala energi yg ada di dalam dirinya. Segala yg tersimpan rapat dan tersisa dari masa lalu harus dikeluarkan saat itu juga, dan yg baru harus masuk. Yg baru itulah yg diberikan konfirmasinya oleh sang pendeta itu. Dia tahu perannya. Bahkan dia sudah tahu bahwa anda akan memperoleh apa yg anda minta saat itu kepadanya. Anda minta bertemu nenek anda, dan dia bilang "amin".

Dan anda bertemu dengan nenek anda itu. Your own guardian angel, malaikat pelindung. Bisa juga disebut sebagai your own higher self dengan mana anda bisa memperoleh petunjuk lanjutan tentang apa yg anda bisa lakukan sebagai seorang healer.

T = Tahun 2003, hanya beberapa bulan dari Kunming, kami studi banding ke Chiang Mai dan Chiang Rai, Thailand. Dalam sebuah perjalanan ke beberapa temple ada hal menarik yang membuat saya kembali merenung. Ketika kami masuk ke temple pertama, iseng saya dan Mei pergi ke pojok temple untuk diramal. Kamu tahu ada sebuah wadah panjang seperti tabung dengan beberapa sumpit bertuliskan sesuatu pada tangkainya? Nah saya harus mengocok tabung tersebut dan salah satu sumpit akan keluar. Pada sumpit tersebut tertulis bahwa hidup penuh penderitaan tetapi kelak akan ditemukan kebahagiaan. Saya dan Mei berpandangan, kami teringat Kunming. Tetapi kami pikir ini hanya sebuah kebetulan. Lalu kami pergi ke temple berikutnya. Kami melakukan hal yang sama. Dan kamu tahu? Sumpit yang keluar sekali lagi mengatakan hal yang sama. Mei ketakutan dan marah, dia tidak ingin saya mengocok lagi. Tetapi saya penasaran. Pada temple ketiga ternyata sumpit yang keluar tetap sama. Saya bingung tetapi saya mencoba untuk menerjemahkan situasi ini. Tetapi tak ada jawaban. Umurku pada saat itu 32 tahun.

J = Tidak ada yg kebetulan, semuanya sinkronisitas. Dunia fisik kita memang tersambung dengan dunia non fisik. Kalau segalanya dilakukan dengan meditasi, maka apapun medium yg digunakan akan bisa membantu orang yg membutuhkan. Saya juga seperti itu. Medium saya kartu tarot. Kartu yg muncul selalu tepat, yg jadi masalah bagi saya adalah interpretasi karena saya bisa juga bias. Kalau menggunakan metode seperti di kuil-kuil Thailand itu, maka tidak perlu ada lagi orang yg melakukan interpretasi. Anda bisa baca sendiri kata-katanya. As a matter of fact, you have to interprete it yourself. You are the interpreter. Dan, secara sinkron, apa yg anda peroleh selama tiga kali berturut-turut mengocok di tempat berbeda adalah jawaban yg sama. Masa lalu yg kelam. Areng bo !

T = Saya terus mengalami kebimbangan tentang siapa saya sebenarnya. Sepertinya semua saling berhubungan. Tahun 2004, dalam kebimbangan saya pergi ke Jenar, Purworejo, tempat nenek dari bapak saya dimakamkan. Saya tidak pernah tahu Nenek saya sebelumnya karena beliau meninggal jauh sebelum saya lahir, beliau adalah etnis Cina. Ternyata, nenek saya ini berbeda dengan nenek yang saya temui di Kunming. Di kuburannya, saya beliau dan bapak saya yang sudah meninggal menangis bersama ketika mereka tahu seluruh kebimbangan dan ketakutan saya tentang apa yang terjadi di Kunming dan Thailand. Intinya saya bilang, saya tidak sanggup dengan apa yang saya terima, apapun kemampuan itu. Mereka memahami dan menguatkan saya.

J = That's good. You communicated with their spirits, then ?

T = Tahun 2005-2006 adalah masa tenang meski sesekali saya iseng meramal dengan kartu (bukan kartu tarot tapi kartu biasa) untuk teman-teman yang iseng-iseng bertanya tentang hidup mereka. Sekitar 80% ramalan itu benar. Tapi saya bilang ini cuma iseng saja. Tidak ada keinginan untuk lebih karena memang iseng.

J = That's a good attitude to begin with. Predicting the future should not be taken that seriously karena segalanya cuma proyeksi dari saat ini saja. Berbagai probabilita itu memiliki kesempatan untuk menjadi realita, tergantung apa yg kita pilih saat ini.

T = Tahun 2007, saya bertemu seorang laki-laki. Ketika pertama melihatnya saya langsung terkoneksi dengannya, merasakan ada putaran energi. Saya bingung, saya seperti jatuh cinta pada pandangan pertama. Karena sebelumnya tidak kenal maka perkenalan kami sekedar basa-basi saja dan ngobrol seadanya. Tetapi saya merasa sangat dekat dan percaya bahwa satu saat bertemu kembali.

J = Then ?

T = Tahun 2008, saya mengalami kebingungan kedua, tentang siapa diri saya sebenarnya. Saya sempat menjalani hipnoterapis. Namun saya sempat tidak percaya pada hasilnya karena sekali lagi saya berpikir dengan rasio. Pada satu kali hipno tersebut, saya melihat anak laki-laki Indian yang komunitasnya dihancurkan dan sangat menderita dan pada berikutnya melihat seorang tentara bule yang sekarat terkena perangkap bambu runcing. Saya takut sekaligus bertanya apa maksud dari semuanya. Hipnoterapis, Natalia, minta saya datang lagi tetapi saya enggan jadi saya tidak pernah datang lagi.

J = Then ?

T = Tahun 2009, cowok itu bekerja di kantor saya. Saya senang sekali. Kami menjadi dekat dan meski saya tahu dia sudah punya pacar tetapi saya bilang perasaan saya yang sebenarnya tentangnya. Perlahan tapi pasti, sebuah visi terlihat, terdiri dari 4 adegan yang anehnya merupakan sambungan dari mimpi saya di Kunming. Pada menara benteng, sore hari yang indah, sambil memandang pantai saya bertemu dengan kekasih saya, yang juga pengawal saya! Adegan berikutnya, kami berpelukan erat. Adegan ketiga, dia pergi dengan menunggang kuda dan pada adegan ke-4, saya berdiri, menunggu di menara benteng, pada sore hari. Dan visi itu berhenti di situ.

J = Then ?

T = Hubungan kami mengalami pasang-surut perasaan. Karena kami seperti pacaran padahal sebenarnya tidak. Tetapi jauh di dalam hati saya menolak ditinggalkan. Saya mencoba untuk menelaah semuanya, mencoba untuk tidak bingung lagi. Apakah dia adalah kekasih saya yang bertemu kembali di masa sekarang? Ada banyak hal yang sebenarnya mungkin bisa jadi petunjuk. Pertama, kemampuan saya menyembuhkan ternyata kembali lagi! Kedua, saya menjadi lebih sensitif/peka, saya bisa menerawang melalui foto, saya mendapatkan komunikasi dari makhluk halus dan saya merasakan energi saya meningkat terutama jika dia berada di sekitar saya. Aneh bukan? Akhirnya saya menemui seorang paranormal, sebelumnya saya tidak pernah mencoba mencari paranormal karena takut terjebak pada mistik, dan beliau mengatakan betul bahwa laki-laki itu adalah kekasih saya ketika saya menjadi putri penyembuh! God, saya senang tetapi juga bingung bagaimana menceritakan hal ini karena takut dianggap gila!

J = Then ?

T = Leo, satu hal yang membuat saya kerap menyimpan semuanya karena saya takut dianggap mengada-ada, tidak waras dan terlalu berhalusinasi. Situasi ini membuat saya tidak percaya pada banyak hal tetapi di sisi lain, saya mulai menyadari bahwa saya memiliki tugas penting di dunia ini untuk kebaikan banyak orang. Tetapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus memulai. Please, give me some inputs ya. Terima kasih untuk bantuannya dan thanks sudah bersedia membaca imel panjang ini.

J = Anda tidak mengada-ada. Memang ada something dengan pria itu. Energi anda besar sekali ketika tulisan sampai di bagian ketika anda menceritakan pertemuan dengan pria itu. Very strong energies. Telapak tangan saya rasanya seperti ditusuk-tusuk. Real pranic energies. Dibandingkan dengan segala macam prolog ketika anda cerita kejadian di Kunming dan Thailand,... kisah anda dan sang pria ini memiliki kekuatan yg luar biasa. Saya tidak tahu itu apa. Saya tidak bisa bicara tentang past life, karena hanya akan membuat orang bingung saja. Tetapi saya bisa bicara tentang energi penyembuhan kalau saya merasakannya.

Energi penyembuhan yg anda miliki ke luar dengan begitu dahsyatnya ketika pikiran anda konsen ke pria ini. What is that ? Soul mate ? ... Saya juga tidak mau bicara tentang soul mates karena akan membuat orang makin bingung saja. Paling jauh saya hanya bisa bilang bahwa pria itu bisa melengkapi sesuatu yg tidak ada di diri anda, sehingga energi anda akan ke luar dengan lebih oke ketika anda bisa fokus ke dirinya.

This is not about sex, but about love. Love for humanity. Dan pria itu menjadi simbol dari the whole of humanity for you. Saran saya, jalani saja. Bisa saja pria itu terus menjadi suami anda kelak, bisa juga tidak. Yg jelas, dia telah menjadi simbol dari, katakanlah, Animus atau pria di dalam diri anda.

Anda seorang wanita yg memiliki guardian angels. Salah satu guardian angel itu berbentuk pria, namanya Animus kalau mengikuti istilah dari Carl Gustav Jung. Ambil saja pria itu sebagai simbol, masukkan saja dalam batin anda. Kalau sudah ada di dalam anda, maka artinya forever, abadi, dan tidak tergantung lagi dari yg fisik. I can only say that.

Energi anda tajam sekali, telapak tangan saya seperti ditusuk-tusuk jarum rasanya. Energi jenis itu bisa digunakan untuk menyembuhkan mereka yg terluka parah secara batin. It is inside you already, dan pria itu cuma pemicunya saja. Yg essensial adalah energi penyembuhan di diri anda yg bisa dipakai membantu kemanusiaan itu, dan bukan tentang anda menjadi sepasang kekasih. Menjadi kekasih bisa di alam keabadian, itu tidak berubah. Tetapi energi-energi penyembuhan harus disalurkan.

Salurkan saja tanpa ragu-ragu !


+++

NOTE 125: Metatron dan Alam Semesta


PERCAKAPAN 1: METATRON


T = Saya baca di notes Mas Leo yg sebelumnya, dan mau tanya:agnostik itu punya aliran-aliran juga ya mas ? Apa aja tuh ? Mohon penjelasan...

J = Agnostik artinya tidak percaya kepada agama yg bilang bahwa ada Allah yg menurunkan kitab suci. Itu definisi dari saya. Jadi, bukan berarti agnostik tidak percaya kepada "Tuhan" (dalam tanda kutip),... melainkan tidak percaya kepada orang-orang yg bersumpah kerak keruk bahwa benar Allah menurunkan Taurat, Zabur, Injil dan Al Quran. Orang agnostik tahu bahwa segalanya di dalam kitab suci merupakan ucapan manusia biasa saja, manusia biasa yg tidak berbeda dari anda dan saya.

Walaupun ayat-ayat di dalam kitab suci bisa saja mengaku sebagai "Allah", orang agnostik tahu bahwa itu semua merupakan hasil olah pikir manusia belaka.

Ayat-ayat itu tidak ada bedanya dengan sajak. Sama saja seperti orang yg membaca sajak, seolah-olah dia itu seekor burung yg terbang bebas. Apakah sajak itu diturunkan oleh sang burung ? Tentu saja tidak. The sajak digubah dan dibacakan oleh manusia juga. Begitu pula dengan ayat-ayat di Taurat, Zabur, Injil dan Al Quran yg berkata seolah-olah itu Allah. Pedahal itu semuanya digubah dan diucapkan oleh manusia.

Kita semua sebenarnya orang agnostik karena alam bawah sadar kita tahu bahwa segala agama itu merupakan hasil karya manusia. Walaupun di-iklankan bahwa ada Allah yg menurunkan kitab-kitab itu, alam bawah sadar kita tahu bahwa semuanya itu hasil karya manusia belaka, dan Allah cuma suatu istilah saja. Semacam the X factor. Faktor X yg untuk gampangnya kita sebut saja sebagai Allah. Siapa si Allah itu akan terbuka dengan sendirinya ketika kita semakin dewasa secara spiritual.

Dan selama proses pendewasaan spiritualitas itu, alam bawah sadar kita tetap tahu bahwa agama cuma metode thok. Tetapi kesadaran melek kita biasanya dipaksakan oleh masyarakat untuk menerima adanya Allah yg konon menurunkan kitab suci. Lalu alam bawah sadar kita mencari-cari di mana Allah. Ternyata, baik waktu melek maupun tidur kita tidak akan pernah bertemu dengan yg namanya Allah.

Yg kita temui adalah berbagai manifestasi dari pikiran dan perasaan kita saja, baik berbentuk events fisik maupun non fisik.

Lalu kita berpikir, ternyata yg kekal itu adalah kesadaran yg bisa mengalami berbagai events fisik dan non fisik itu. Why ? Karena segala macam events itu datang dan pergi saja, tetapi kesadaran kita tetap. Tetap sadar bahwa kita sadar. Saya tetap sadar bahwa saya sadar sejak saya masih kecil sampai sekarang. Sekarang juga saya masih kecil, dan tidak bertambah besar. Yg bertambah cuma pengertian saya saja.

Kalau dulu saya bisa dibohongi oleh orang yg mengajarkan agama, maka sekarang saya tidak bisa lagi dibohongi. Saya tahu bahwa segala nabi-nabi itu cuma manusia biasa saja yg, kebetulan, merasa ada Allah yg berbicara kepada mereka. Pedahal tidak ada siapa-siapa. Yg ada cuma kesadaran mereka yg berkomunikasi dengan kesadaran mereka sendiri saja. Para nabi itu sama saja hakekatnya dengan anda dan saya. Mereka bisa berpikir juga, tetapi pikiran mereka datang dan pergi...

Mereka juga bisa mengalami events fisik dan non fisik. Tetapi events itu datang dan pergi. Yg tetap di diri mereka cumalah kesadaran thok. Sadar bahwa mereka sadar. Dan itu sama saja dengan kesadaran yg ada di anda dan saya saat ini. Kita sadar bahwa kita sadar... Dan ternyata memang benar tidak ada Allah. Paling jauh kita merasa mendengar suara "Allah" (dalam tanda kutip), pedahal yg kita dengar cumalah suara batin kita sendiri saja. Suara yg dihasilkan oleh kesadaran yg ada di diri kita.

Nah, agnostik itu artinya kita sadar bahwa kita sadar tidak ada Allah yg menurunkan kitab-kitab suci. Yg ada hanyalah permainan pikiran oleh manusia masa lalu yg berbicara atas nama Allah. Pedahal semuanya berasal dari kesadaran si manusia saja.

Kita ini semuanya agnostik karena secara intuitif kita semua tahu bahwa agama-agama cuma permainan belaka. Cuma, sebagian orang tidak mau mengakuinya karena merasa takut akan ancaman halus dan kasar yg dikeluarkan oleh mereka yg berpegang kepada agama-agama, dan sebagian lagi belum mencapai pengertian yg pas. Banyak yg ragu-ragu, apakah benar dibohongi ? ... Kalau agnostik yg seperti saya jelas sudah tidak ragu-ragu lagi. Saya tahu bahwa saya dibohongi oleh agama-agama. Ternyata semuanya itu hasil olah pikir manusia belaka.

Karena kita semuanya secara intuitif agnostik atau tidak percaya kepada klaim agama, maka berarti alirannya tidak terhitung. Setiap orang memiliki aliran tersendiri. Aliran is aliran pemikiran atau pengertian, dan jumlahnya jelas tidak terbatas, sebanyak jumlah manusia itu sendiri. Setiap orang bisa membuat alirannya sendiri dan menggunakannya sendiri. We are free people. Kita bukan budak agama, not even budak Allah.

T = Emm...Mas Leo pernah dengar Archangel Metatron ?

J = Pernah juga, dari buku "Flower of Life" karya Drunvalo Melchizedek. Buku itu membahas tentang Metatron's Cube, Kubus Metatron.

T = Apa yg Mas Leo tau tentang itu ?

J = Banyak juga, tapi intinya cuma pengertian bahwa ternyata segala macam pengajaran yg masih mentah dan kasar di agama-agama, berikut energi-energi penyembuhannya, dan kesadaran spiritual yg sepadan dengannya, ternyata bisa disederhanakan dalam bagan abstrak berbentuk kubus. Namanya Kubus Metatron.

Ada meditasinya juga, bagaimana kita bisa mengakses energi alam semesta menggunakan teknik-teknik pernapasan dan visualisasi tertentu. Saya tidak pakai teknik itu karena ribet. Yg jelas, saya tahu bahwa Melchizedek secara umum has got the point, bahwa segalanya di diri kita bisa digambarkan dalam bentuk-bentuk geometris.

Ketika saya tranced karena tidak tidur berhari-hari saya pernah lihat bahwa segalanya di sekitar kita ternyata berbentuk geomatrikal. Ada garis lurus yg bisa ditarik dari berbagai sudut. Tanpa kita mengaturnya, ternyata lingkungan fisik kita sudah tertata dalam alur energi yg beraturan. Saya melihatnya seperti garis-garis lurus. Bahkan taplak meja kita tersusun dalam garis-garis lurus medan energi, walaupun kita melihatnya secara fisik seperti tidak ada apa-apa di sana. Saya melihatnya dalam keadaan gelombang otak rendah sekali, tentu saja. Kalau kita tidak tidur selama berhari-hari kita akan bisa melihatnya.

Metatron adalah istilah yg diberikan kepada archangel yg berada di luar segalanya itu, yg merupakan pengawas dari aturan-aturan geometris di alam semesta. Tentu saja Metatron cuma istilah juga. No different than Allah. Cuma Metatron lebih oke dibandingkan Allah karena kita bisa akses energinya, yaitu energi kesadaran yg ada di tiap orang dari kita.

Metatron bisa juga dibilang sebagai our highest consciousness, kesadaran kita yg tertinggi. Yg menerima kita semua tanpa menghakimi.

Allah itu kesadaran kita yg rendah karena Allah selalu menghakimi manusia. Bilang ada yg benar dan ada yg salah. Bilang bahwa wanita harus menurut kepada pria. Bilang bahwa ada daging yg haram dan halal. Itu kesadaran rendah... Metatron tidak seperti Allah. He / She accepts us all without judging, tanpa menghakimi. Dan itulah kesadaran kita yg tertinggi.


+

PERCAKAPAN 2: ALAM SEMESTA


T = Salam Mas Leo,

Saya paham setiap tujuan akhir dari note yg Mas Leo tulis secara panjang-lebar di semua isi tulisannya Mas Leo. Tapi dari semua catatan, ga ada yg membahas soal semesta.

J = Saya pernah tulis bahwa alam semesta is jagad gede, dan kesadaran kita is jagad cilik. Jagad gede = jagad cilik. Cara mengakses alam semesta cuma melalui kesadaran kita saja.

T = Saya minta tolong dong. Mudah-mudahan Mas Leo bisa buatkan satu topik yg menjelaskan mengenai pemahaman semesta dan hubungannya dengan alam bawah sadar, serta detail koneksi yg dapat kita raih melalui alam bawah sadar.

J = Ok, tapi tidak bisa sekaligus, harus step by step, sedikit demi sedikit. Kalau berbicara tentang alam semesta maka kita harus memiliki dasar yg cukup kokoh, yaitu kesadaran. Kita sadar bahwa kita sadar. Dan itulah yg selama ini saya tekankan. Kalau kita masih terbelenggu oleh penjajahan agama, maka kita tidak akan bisa berbicara tentang alam semesta. Kita akan takut untuk masuk ke dalam kesadaran kita sendiri. Pedahal, cara mengakses energi alam semesta cuma melalui kesadaran kita saja.

T = Kalau ga salah dalam pemahaman semesta ini banyak sekali akses menuju pemahaman potensi diri yg dapat kita pelajari ya ?

J = Banyak sekali metodenya, dan hampir semuanya masuk dalam label New Age. New Age banyak omong kosongnya juga. Tapi kalau bisa memahami essensinya, maka kita akan bisa mengembangkan metode sendiri yg paling cocok untuk kita.

T = Gimana cara kita menuju ke salah satu akses yg ada ini ?

J = Salah satu cara adalah metode yg selama ini anda gunakan, whatever it is...

T = Atau mungkin Mas Leo punya cara pandang yg berbeda dalam menjelaskan hal ini ?

J = Pada umumnya saya oke saja dengan berbagai aliran New Age, semuanya bertujuan baik untuk membawa healings bagi alam semesta raya dan alam semesta kecil. Jagad gede dan jagad cilik. Tuhan besar dan Tuhan kecil. Alam semesta bisa dibilang sebagai Tuhan besar, dan kesadaran kita sebagai Tuhan kecil. Kita selalu menjadi bagian dari Tuhan besar. Tanpa perlu puasa dan sembahyang, kita memang sudah Tuhan.

Saya pakai pengertian dari Kabalah, ilmu mistik yg didasarkan pada kepercayaan Yahudi dan pemikiran Yunani. Kabalah itu abstrak, sama abstraknya seperti Kundalini. Tetapi Kabalah lebih comprehensive dibandingkan Kundalini. Jadi diasumsikan bahwa kesadaran kita berjalan dari titik 0 sampai 10. Dari yg tak terbatas sampai yg paling terbatas. Dan cara berjalannya selalu zigzag, ke kiri dan ke kanan. In the end, segalanya akan stabil atau berada di tengah saja. Ada garis lurus dari atas sampai bawah. Kesadaran kita bisa turun dari atas sampai bawah, dan dari bawah naik ke atas lagi.

Kalau kita tetap saja, maka kita cuma akan menjadi satu titik. Sadar bahwa kita sadar. Itulah kita sebagai Tuhan kecil yg menyatu dengan Tuhan besar atau alam semesta. Tetapi ketika itu kita lakoni dalam meditasi, we don't even think about Tuhan anymore. We just enjoy being aware. Aware of being aware.

Dulu saya pakai mantera / doa dari berbagai agama, tetapi sekarang saya sudah tinggalkan semuanya. Saya cuma pakai Mantra Gayatri saja sekarang sebab saya percaya Mantra Gayatri itu universal. Salah satu doa yg dulu saya pakai namanya the Qabalistic Invocation of Solomon dari Eliphas Levi, bunyinya sbb:

"POWERS of the Kingdom, be beneath my left foot, and within my right hand.
Glory and Eternity touch my shoulders, and guide me in the Paths of Victory.
Mercy and justice be ye the Equilibrium and splendour of my life.
Understanding and Wisdom give unto me the Crown.
Spirits of Malkuth conduct me between the two columns whereon is supported the whole edifice of the Temple.
Angels of Netzach and of Hod strengthen me upon the Cubical Stone of Yesod.
O GEDULAHEL! O GEBURAHEL! O TIPHERETH!
BINAHEL, be Thou my Love!
RUACH CHOKMAHEL, be Thou my Light!
Be that which Thou art, and that which thou willest to be, O KETHERIEL!
Ishim, assist me in the Name Of SHADDAI
Cherubim, be my strength in the Name of ADONAI
Beni Elohim, be ye my brethren in the Name of the Son, and by the virtues of TZABAOTH.
Elohim, fight for me in the Name of TETRAGRAMMATON.
Malachim, protect me in the Name Of YOD HE VAU HE.
Seraphim, purify my love in the Name of ELOAH.
Chaschmalim, enlighten me with the splendours of ELOHI, and of SCHECHINAH.
Aralim, act ye; Auphanim, revolve and shine.
Chaioth Ha-Qadosch, cry aloud, speak, roar, and groan; Qadosch, Qadosch, Qadosch., SHADDAI, ADONAI, YOD CHAVAH, EHEIEH ASHER EHEIEH!
Halelu-Yah! Halelu-Yah! Halelu-Yah. Amen."

Saya hapal doa itu yg bertahun-tahun saya gunakan sebagai mantera meditasi. Ada pengertian-pengertian kabalistik yg comprehensive terkandung di dalam doa itu. Berbagai nama Tuhan dari yg paling tinggi sampai yg paling rendah disebutkan di sana. Berbagai aspeknya juga. Dan alur energi dari doa ini bergerak zigzag, dari kiri ke kanan, lalu ke kiri lagi, lalu ke kanan lagi. In the end semuanya balanced atau seimbang di tengah.

Kalau anda mau bisa pakai doa itu, hapalkan saja, dan mulai pakai saja untuk meditasi. Diucapkan di dalam hati selama meditasi. Semoga ada pengertian yg bisa masuk sendiri atau dimasukkan oleh saya dalam tulisan berikutnya. Meditasinya dengan cara biasa saja, fokus di titik antara kedua alis mata. Atau bisa juga fokus kepada kesadaran anda yg ada di tengah batok kepala. Rasakan bahwa segalanya kosong. Tidak ada apapun, bahkan tubuh anda sendiri. Yg ada cuma kesadaran anda.

Anda sadar bahwa anda sadar. Just that... Dan dari kultivasi kesadaran yg dilakukan secara rutin ini, at least 30 menit di pagi hari dan 30 menit di malam hari, akhirnya akan muncul sendiri berbagai pengertian di dalam pikiran anda. Namanya intuisi, muncul begitu saja. Akan muncul pula berbagai kemampuan penyembuhan, munculnya juga begitu saja, namanya healing powers. Tapi semuanya dimulai dari meditasi atau kultivasi kesadaran. Sadar bahwa kita sadar...


+++

NOTE 126: Orgasme Spiritual


PERCAKAPAN 1: ORGASME SPIRITUAL


T = Saya ingin menanyakan tentang orgasme spiritual Mas Leo.

J = Boleh aja, gak dilarang.

T = Menurut artikel yg saya baca itu adalah energi yg berkumpul dari bawah tubuh naik ke atas dan seperti terjadi orgasme pada otak (atau orang menyebutnya orgasme spiritual). Mengapa itu bisa terjadi ? Apakah sama dengan kundalini ? Apakah orang biasa bisa merasakannya ?

J = Menurut saya itu bukan orgasme melainkan perasaan menyatu dengan alam semesta karena kelenjar pineal di otak kita memproduksi hormon melatonin secara berlebihan. Hormon melatonin menimbulkan rasa tenang, seolah-olah kita memang menjadi bagian yg tak terpisahkan dari seluruh alam semesta ini. Ketika tidur di dalam ruang yg gelap, otak kita banyak memproduksi hormon ini. Juga ketika kita meditasi dalam ruang yg gelap. Nah, karena hormon ini terkumpul begitu banyaknya akhirnya kita merasakan "orgasme" (dalam tanda kutip).

Kalau yg seperti itu saya pernah merasakannya juga setelah tidak tidur berhari-hari dan meditasi terus. Rasanya seperti berada di tengah suatu pusaran halus, bergetar sambung menyambung antara kepala di atas dan kelamin di bawah. Seperti merebus air yg tidak bisa mendidih, cuma gelembung-gelembung kecil saja, serr serr serr...

Karena saya orangnya no nonsense, perasaan seperti itu tidak terlalu enak buat saya. Saya maonya orgasme itu ejakulasi dan bukan desar desir saja. Akhirnya saya keluarkanlah, pake tangan. I had real orgasm.

Mengapa orgasme spiritual bisa terjadi ?

Bisa saja karena tubuh kita merupakan sistem perputaran energi dari bawah naik ke atas dan turun ke bawah lagi. Bisa disebut sebagai sistem kundalini juga. Setahu saya orgasme spiritual itu cuma sarr serr... tanpa ejakulasi. Tapi ternyata ada seorang rekan saya, seorang wanita, yg benar-benar bisa merasakan ejakulasi berkali-kali, pedahal dia tidak sedang melakukan hubungan sex. Mungkin karena dia ada bakat yah ?

Jadi, sang wanita itu akan duduk dan pantatnya sedikit bergerak-gerak. Eh,... tiba-tiba dia merasakan ejakulasi. Enak sih, begitu pengakuannya. Tetapi itu belum seberapa karena ternyata alam semesta maha baik kepadanya. Si wanita ini akan mengalami multiple orgasms atau ejakulasi berkali-kali. So, setelah pindah duduk, dia akan mengalami ejakulasi lagi. Pedahal tidak ada yg pegang-pegang dia. Dia ejakulasi dengan dirinya sendiri saja. Dan bukan cuma secara batin melainkan juga secara fisik. I envy her karena saya gak bisa begitu.


+

PERCAKAPAN 2: SIAPA SAYA


T = Mas Leo,

Mohon pencerahan, saya tidak tahu siapa saya, apakah saya ini ?

J = Saya juga tidak tahu siapa saya dan apakah saya ini.

T = Please tell me everything about me or help me find a way to know myself.

J = Stop doing that.

The only way to know ourselves is stop the effort. Kalau masih mau berusaha, kita tidak akan tahu siapa kita. Kalau kita stop berusaha, kita mungkin akan bisa tahu siapa kita. Siddharta Gautama menjadi pertapa selama enam tahun, haram ini dan itu, puasa all the time. Tapi dia tidak bisa menemukan siapa dirinya sesungguhnya. Akhirnya dia putus asa dan tertidur di bawah pohon Bodhi. Waktu bangun tidur dia tiba-tiba mengalami pencerahan, bisa tahu siapa dirinya sebenarnya. Tetapi hal itu tidak bisa didapatnya ketika dia masih full of ambitions.

So, to know yourself is just to be, enjoy aja, amati saja. Ternyata segala events di dunia fisik berjalan apa adanya, sambung menyambung. Tapi kok saya yg mengamati tidak berubah.? Saya kok bukan pikiran saya, bukan emosi saya, bukan agama saya, bukan tubuh saya.? Lalu saya itu siapa ?

Kejadian-kejadian non fisik di dalam pikiran kita juga sambung menyambung tanpa henti. Tapi ternyata kita yg mengamati tidak berubah. Dari saya umur lima taon sampe lima puluh taon, ternyata saya tetap mengamati saja. Saya ternyata bukan segala perasaan culas, marah, takut... ngebet, cinta, ambisi, dll. Ternyata saya itu independen dari segala hal yg saya alami secara non fisik.

Fisik dan non fisik ternyata sambung menyambung dan lewat begitu saja di depan saya. Dan ternyata saya tetap.

That saya is you. It is also me. It is also everybody. Yet, it can only be experienced from inside out. We look out from our very eyes or consciousness. Pemandangannya berubah-ubah, tetapi consciousness itu tetap. The consciousness is the real you, the Small God or Tuhan Kecil. Yg anda lihat di sekeliling anda adalah alam semesta atau the Big God, Tuhan Gede.

Tapi, the Tuhan Gede juga tidak bisa ada kalau the Tuhan Kecil tidak ada. Kalau kesadaran anda tidak ada, maka alam semesta ini juga tidak akan ada. Tanpa ada kesadaran yg mengamati, maka alam semesta tidak ada. Tanpa ada kesadaran tidak akan ada alam semesta... Kosong. Empty.

And somewhat the kekosongan is actually what you might want to really feel when you are quiet, diam saja. Ternyata segalanya itu kosong, tetapi kita tetap saja sadar. Kita sadar bahwa kita sadar. No past. No future. Only the present.

We feel it... - I feel it.

The I is not the real you, but the feeling is.


+

PERCAKAPAN 3: NOT MY KORBAN


T = Duh Mas Leo,

Minta bantuan tolong liatkan sejauh mana aku punya kesadaran sadar yg dimaksud sadar seperti sing njenengan paparkan (sadar tok).

J = Kalau anda sudah enjoy diri sendiri, that's it. Sadar thok mungkin istilah yg terpengaruh oleh filosofi Buddhist. I am a little bit Buddhist... On the other hand, kalau mengikuti pemaparan psikologi populer dari dunia Barat, orang yg paling oke itu adalah yg bisa menerima diri sendiri apa adanya saja, bisa enjoy. So, orang yg bisa enjoy aja adalah orang yg sadar.

Kalo tidak bisa enjoy artinya belom sadar, mungkin dengan masih mencoba mengumpulkan pahala melalui puasa dan amal ibadah. Pada pihak lain, kalau orangnya ternyata enjoy dengan perannya itu, so what gitu lho ! It's his or her own life. Saya tidak akan meribetkan hidup orang lain kecuali orang itu sendiri yg complain bahwa hidupnya menderita setelah puluhan tahun menyembah Allah.

Nah, orang sejenis itulah yg biasanya menjadi korban saya. Saya akan cerita panjang lebar tentang nikmatnya kesadaran yg benar-benar sadar. Yg tahu bahwa segalanya datang dan pergi saja. Yg tahu bahwa sang sadar di dirinya cuma mengamati saja, enjoy saja. You are not such; hence, not my korban.

T = Aku bahkan ndak paham akan apa itu simbol, apa itu intuisi lemah banget kayaknya konsen otak ini. Aku hanya berusaha sekuat tenaga untuk jadi orang yang eling tanpa embel embel tetek bengek yang nyesakkan hati, melemahkan semangat dan embuh sak liyane maneh rakenek ditulis sangkeng akehe basa basi belgedes ikie.

J = That's good.

T = Setiap manausia itu ada tujuannya untuk eling itu saja, dan bila dah eling tinggal pilih kita terserah mau apa, mau pulang sadar tok monggo, mau missi monggo, mau opo ta opo monggo, terserah karepmu opo sing mbok mau ngono ta mas.

J = That's also my point. I've been talking about that all the time, menjadi diri sendiri saja tanpa meribetkan dengan segala beban yg tidak perlu dan cuma membuat dirinya sakit saja. Menjadi diri sendiri saja, enjoy saja... those two are my points. Sama saja bukan ?

T = Mas, aku ndak punya apa-apa, cuman puya semangat dan usaha untuk sadar eling tok dan sampe saat ini sadar elingku masih eling elingan sadar sadaran, jadilah aku ini merasa sadar di sini tanpa misi ... karena tak punya apa apa untuk berbagi, plonga plongo koyok wong ilang... huakakakak...

J = Sama, saya juga tidak punya apa-apa, cuma semangat untuk enjoy saja. Enjoy apa yg bisa dilakukan saat ini. Saya juga tidak punya apa-apa yg bisa dibagi kecuali diri saya sendiri, itu juga kalo orangnya mao sama saya.


+

PERCAKAPAN 4: GENDER GAK PAS


T = Emang tiap past life pasti sama gendernya ? I wonder about it also, aku selalu ketemu sama cowo-cowo yg agak "lembek'', dalam artian yah ga segahar-gahar aku gitu, mereka malah ngacir liat aku yg gahar, hehehehe... pedahal aku justru bawaannya pengen ngelindungin mereka aja, udah terbalik kan tuh dunia, hehehe...

J = Cewek maskulin has a certain daya tarik juga. Saya juga suka cewek maskulin.

T = Istriku di past life ternyata best frenku dari kecil (perempuan juga pastinya), terus gimana mo cari my ideal partner yah, hehehehe... tapi sebelum aku tau past lifeku itu sebagai cowo, aku juga udah ngerasa sih di mana aku ini seperti cowo terjebak di badan cewe sekarang ini, hehe...

J = Saya lebih parah lagi, my soul mate itu ternyata sekarang cowok juga. Dan saya ragu-ragu untuk membuka identitas alias menembak sang cowok dengan alasan saya biseksual. Pedahal hal itu maybe sifatnya ideological doang. Emang dasarnya saya suka aja sama dia, terus saya cari-cari alesan. The tembak-tembakan belum dilakukan, fyi, saya masih liat gelagat sebab saya suka gampang jatuh cintrong. Tiap kali jatuh cintrong saya bilang dia soul mate saya, dan orangnya gak bisa protes. Protes bayar.

T = Tapi apa emang tiap past life pasti sama gendernya ? Kan sapa tau sekarang cowo terus next lifenya cewe ?

J = Yg saya tahu pasti cuma satu, yaitu sebagian besar dari kita memang biseks. Bisa jatuh cinta dengan mereka yg sejenis maupun berlawanan jenis. Yg total straight atau hetero paling banyak cuma 10 persen, dan yg total gay/lesbian juga sekitar itu juga populasinya. Most of us, the majority, ada di 80 persen yg biseks itu. Dan ini merupakan hasil penelitian ilmiah.

Karena kita secara intuitif tahu bahwa kita bisa jatuh cinta dengan sejenis maupun berlawanan jenis, akhirnya kita menciptakan berbagai belief systems yg menekan. Katanya haram atawa dibenci Allah kalo jadi lesbi, pedahal lesbianism is very normal, bukan penyakit. Gays are also normal. Kalau panggilannya memang ke arah sana, ya jadilah. But most of us are bisexuals, makanya sering bingung kok terbayang-bayang wajah si dia yg ada kumisnya juga...

But ini romantic feelings lho, dan tidak harus diwujudkan dalam hubungan fisik, walopun kalo mao juga bisa. This issue is still unexplored in Indonesia, mostly. Kalau ada yg mau tanya secara spesifik tentang topik ini akan saya jawab juga di next notes.


+++

NOTE 127: Wanita Amazon


PERCAKAPAN 1: DODOL KETAN


T = Dear Leo,

Thanks for your response ya. Very positive. Setidaknya membantu saya untuk membangun semua fenomena yang terjadi. Menegaskan segala sesuatu tentang hal-hal apa yang perlu saya mulai. Sungguh, tidak singkat, enam tahun berada dalam kebingungan dan kebimbangan.

J = Six years is nothing compared to eternity, though. Rasanya seperti baru kemarin saja bukan ? Dan ternyata kita tetap saja di sini bukan ? You stay at your place, and the events paraded before your very eyes. Bukan kita yg berjalan dari satu waktu ke waktu lainnya, dari satu tempat ke tempat lainnya, melainkan kita diam saja dan waktu serta tempat itu yg bergantian muncul di depan kita.

Saya suka berpikir bahwa kalau saya ke Amerika, maka sebenarnya saya tetap di sini saja, dan Amerika yg datang ke saya. Kalau saya bertumbuh dari kanak-kanak menjadi dewasa, melihat tubuh saya membesar selama bertahun-tahunm walopun tidak besar-besar amat, maka sebenarnya saya juga cuma diam saja di satu titik saat ini, dan melihat perubahan itu muncul satu demi satu. Munculnya selalu di saat ini. Masa lalu is memory dan masa depan cuma proyeksi.

Yg bisa dialami oleh kesadaran kita cuma saat ini dan di sini saja. Here and now. Dan here and now itu dimension-less, tidak ada dimensi. I am just I am... Tetapi I am just I am ini suka dimanipulasi oleh events or kejadian-kejadian yg berganti-ganti muncul di depan dirinya. Seolah-olah si I am itu yg berjalan ke sana ke mari, pedahal the events yg bergantian berlaga di depan si I am.

God is the great I am. And me is the small I am. When God and me are one, there is no longer I... but only am. Am.... in. Amen, so be it.

T = Tetapi memang yang paling dramatis bagi saya adalah tahun 2009 karena rentang kemunculan kemampuan saya menjadi lebih pendek. Saya pikir memang sudah saatnya, di luar bahwa cowok tersebut memang menjadi simbol cinta abadi saya. Pada visi terakhir terlihat bahwa saya selalu menunggunya di menara benteng dengan banyak harapan dan cinta yang tak lekang oleh waktu. Dan itu yang membuat saya begitu terharu karena pada akhirnya kami bisa bertemu kembali di abad ini. Kebahagiaan tersebut memang dibarengi dengan ketakutan akan kembali ditinggalkan karena ketika bersamanya saya adalah penyembuh dan ketika dia pergi saya kehilangan seluruh harapan dan cinta yang membuat saya kemudian hanya fokus pada diri sendiri dan melupakan seluruh tugas kemanusiaan saya. Apakah sekali ini saya akan diuji lagi? Apapun saya harus siap, bukan?

J = Of course anda harus siap untuk kemungkinan apapun. Baik anda bisa having a relationship with the cowok or not, you still have to lead your own life. Kalo sama dia apakah akan jadi seperti kembar siam yg nempel terus gak bisa pisah gitu ? Certainly not. You are different persons, different personalities, walopun maybe ada chemistry yg lengket banget kayak dodol ketan which has somewhat become a rarity nowadays. Dulu the dodol jadi tradisi penganan Lebaran, tetapi sekarang sudah tergeser oleh biskuit Marie Regal yg diiklankan gede-gedean: Sudah tradisi, begitu bunyi iklannya.

Pedahal yg tradisi adalah si dodol ketan, at least the dodol udah ada puluhan taon before the Marie Regal nongol di Indonesia. Dodol ketan sudah eksis sejak jaman Belanda, while Marie Regal baru muncul di Era Suharto. Tapi begitulah kekuatan iklan, bisa menggeser yg lebih awal ke lebih udik lagi. Dodol ketan has even susah didapet di udik karena memang susah bikinnya, lebih mudah beli Marie Regal aja di warung, dan kita merasa sudah menjalankan tradisi menyajikan penganan Lebaran.

Pedahal kita cuma jadi mangsa iklan saja.

No complain. Kita semua sudah menjadi captured market, konsumen laris manis bagi para produsen. Dari produsen makanan, minuman, sampai mode baju dan rambut,... and even sampai produsen Tuhan yg akan memberikan kita Surga. Cukup dengan berzakat maka anda akan bisa membersihkan hasil korupsi anda setahun hijriyah terakhir. Begitu bunyi iklannya kalau saya tidak salah. Enak bukan ? Berzakatlah, maka harta hasil korupsi anda akan dibersihkan oleh para jin yg dikirimkan oleh Allah Ta'alla.

Image tentang cowok soul mate atawa pasangan hidup yg berkali-kali bertemu setelah kita mati dan hidup lagi is also such an advertisement. Laris manis di kalangan New Age. Apakah benar ada yg namanya soul mate is of course debatable. The concept of past life itself is still debatable. Yg jelas, kita cuma bisa sadar thok, dan segalanya datang dan pergi begitu saja, termasuk masa-masa di mana kita termakan iklan ingin menjadi manusia populer karena mengenakan produk tertentu, berpikir dengan aliran pemikiran tertentu,... termasuk mengucapkan kata tertentu seperti minal aidin wal faizin, pedahal itu gak perlu-perlu amat karena cuma basa-basi. Basa basi is bahasa yg basi, tradisi.

Habis Lebaran jadi setan lagi is the greatest insight that I received from alam semesta recently. And it might be true. Intuitively we know that it is true, though we hope that it won't.

Many things are true but we say that they are not. Many others which are not true, we say that they are. Society works that way, and each of us struggles personally just to get rid of those nuisances, gangguan, error messages yg diakui sebagai kebenaran. Pedahal error dan cuma memperpanjang our miseries...

T = Fakta bahwa dia membuat saya seimbang tampaknya juga harus dibarengi dengan fakta bahwa saya cukup kuat untuk membiarkannya pergi pada satu waktu. Saya harus menjaga api harapan dan cinta saya tanpa harus merasa kehilangan ketika penyeimbang itu pergi karena pada dasarnya keseimbangan diciptakan dari diri sendiri. Malam ini saya telah merefleksikannya, dalam air mata dan kepedihan jiwa, memikirkan segala hal yang terjadi pada saya. Betapa lama pertemuan ini saya nantikan seraya membangun harapan dan cinta. Sungguh, cuma itu obat dunia yang bisa ditawarkan! Harapan dan cinta. Karena ke depan kita dan dunia ini memang akan berhadapan dengan persoalan akut kemanusiaan manakala harapan dan cinta sudah terbuang sia-sia.

J = Harapan dan cinta is always good.

We know that we can live on because we have hopes. Hopes that things would get better somehow. Hopes that the cowok might return someday. Hopes that another male would come and create another chemistry yg rasanya seperti dodol ketan which is the real tradisi. Dodol ketan is very nice, legit dan lengket, unforgettable. One dodol could be easily replaced by another dodol, rasanya kurang lebih sama, kenyal-kenyal... And when we have such nice penganan, kita bisa lupakan saja the advertisement dari sang biskuit yg bilang bahwa it has become a tradition. Sudah tradisi. Enak aja. We know for sure yg tradisi is the dodol ketan...


+

PERCAKAPAN 2: WANITA AMAZON


T = Ada seorang clairsentient yg bilang kalo energiku tuh kayak cewe-cewe jaman Hercules, emang bener kerasa gitu ?

J = Cewek-cewek jaman Hercules ?

Hercules kan mitos doang, asalnya dari Yunani kuno. Dan cewek-cewek yg sejaman dengannya adalah para wanita di pulau Lesbos. Lesbos is the island di mana para wanita bisa menjadi diri mereka sendiri dan saling mencinta tanpa diganggu oleh syariat yg bilang bahwa wanita harus pasrah dijajah pria... Lesbos is the origin of the term lesbong or lesbianism, wanita yg mencintai wanita lainnya which is oke aja karena tidak mengganggu saya. It's their business, dan kalo sukanya sama sesama wanita kenapa harus saya yg kebakaran jembut, ya gak ?

Saya tidak tahu energi lesbian seperti apa karena saya belom pernah having sex with a lesbian. I'm not yet married you know ?

Cewek yg sejaman dengan Hercules bisa juga berarti the Amazon women, yaitu wanita-wanita yg menjajah para pria. Jadi, masyarakat dikuasai oleh wanita-wanita yg gagah perkasa ini yg akan menculik para pria dan dijadikan cem-ceman. Sang pria yg diculik akan memiliki status seperti burung dalam sangkar. Setiap hari dikasih makan dan dijadikan mainan saja. Kalau sang wanita Amazon lagi kepengen having sex, maka si pria akan dikeluarin dari penjara dan burungnya dipake.

T = Ada masukan gimana bisa salurin energiku dengan baik ? Pengen kayak di note yg berjudul "Soul Mate" itu, bisa disalurkan untuk kebaikan... Pernah juga sih ngalamin kayak di note itu, ada seorang cowo yg buat aku jadi lebih powerful energinya secara spiritual, tapi kok setelah dia caow, berangsur-angsur caow jg yah rasanya energi itu... Apa aku ga aware sama energi itu, atau emang cuma bisa lebih powerful kalo bareng cowo itu aja ?

J = Nggak juga.

Cari lagilah ! ... - As far as I know jaman sekarang banyak juga cowok yg bisa dipake sebagai cem-ceman. They might believe that you spoil them, memanjakan mereka, pedahal mereka dijadikan a sort of toy boys. In a sense, that's the nature of the relationship, walopun tentu saja kita tidak bisa bilang seperti itu di depan orangnya. Dia akan tersinggung, dan kalo tersinggung burungnya bisa terbang dan hilang. Harus dibelai-belai juga supaya bisa masuk ke dalam sangkar, sangkar burung. And, don't forget. Kalo sang burung lepas maka very easy untuk mencarinya di alam bebas. Banyak burung yg rela masuk sangkar demi memperoleh apa yg diinginkannya which is his jatah rutin.

Ingat law of attraction, like attracts like. Kalau energi anda memang model Amazon, ya jadilah seorang wanita Amazon...


+++

NOTE 128: Be a Brilliant Woman!


PERCAKAPAN 1: BE A BRILLIANT WOMAN !


T = Mungkin lebih tepatnya Waktu berhenti sesaat bersama kita karena film kehidupan kita berputar serta merta. Cuma sepersekian detik dan kita sudah menjadi seseorang yg lain. Itu sebabnya, jika kita tidak aware dengan hal ini maka kita akan terbelah, split. Awareness membuat kita mampu mengontrol diri sendiri. Dan ketika kontrol itu terjadi maka Waktu pun menjadi milik kita. Mengerikan ya menyadari bahwa manusia sebenarnya kita bisa menjadi Tuhan bahkan atas Waktu. Sama mengerikannya membayangkan bahwa manusia hanya berpindah dari satu alam semesta ke alam semesta lain dan kita harus menyesuaikan diri dengan situasi yang ada.

J = Alam semesta ini bukan Islam sehingga tidak memiliki syariat. Karena tidak memiliki syariat, maka kita tidak perlu menyesuaikan diri. Alam semesta memiliki berbagai perangkat khas, dan kesadaran kita bisa berpindah dari satu alam semesta ke alam semesta lainnya. Dari alam semesta fisik ke alam semesta tidur. Dan itu automatic. Alamiah, dari sononya memang sudah begitu. Yg tidak automatic itu yg pakai nama Allah, contohnya Saudi Arabia. Kalau anda seorang wanita, dan tinggal di Saudi Arabia, maka tubuh anda harus dibungkus. Semakin rapet semakin oke. Dan anda tidak boleh bersalaman dengan pria, haram. Dan anda tidak boleh menelpon teman pria, haram juga. Dan tidak boleh makan babi. Lalu mesjid-mesjid akan meneriakkan takbir allahuakbar kepada Allah yg, of course, tidak akan pernah datang. Tetapi orang-orang akan diajarkan untuk selalu takjub kepada Allah dan tidak boleh berpendapat beda karena polisi rahasia berada di mana-mana.

Saudi Arabia adalah alam semesta yg artifisial, buatan belaka, dan di-maintain oleh para polisi rahasia yg menjaga agar manusia tidak salah berbicara. Salah berpikir boleh saja, tetapi tidak boleh diucapkan atau dituliskan. Kalau diucapkan atau dituliskan maka akan masuk penjara karena mencemarkan nama Allah... Dan itulah cara kerjanya sehingga sampai sekarang Saudi Arabia termasuk negara yg menginjak-injak HAM Kebebasan Beragama, Kebebasan Berpendapat, Kesetaraan Gender, dlsb... pokoknya banyak sekali, tidak terhitung. Dan semuanya atas nama Islam. Dan itulah juga alasannya sehingga sampai saat ini Islam diasosiasikan dengan peradaban terbelakang.

Alam semesta yg asli tidak seperti itu kerjanya. Ada karena memang ada. Tidak ada syariat, tidak ada Allah. Tidak ada aturan sholat. Tidak ada syahadat. Kita bisa berpindah dari alam melek ke alam tidur secara otomatis. Kalau melek dipaksa sholat oleh syariat Islam, maka di alam semesta berikutnya, yaitu alam tidur, maka kita bisa bebas merdeka. Di sana tidak ada Allah, tidak ada syariat Islam... Dan alam-alam lainnya juga begitu. Kita semua bebas merdeka berkiprah di alam semesta manapun kecuali di alam fisik ini di mana syariat Islam diterapkan. Itu penjara yg dibuat oleh manusia yg menggunakan kata Allah. Pedahal Allah itu tidak ada dimana-mana. Kalau ada Allah maka so pasti kita akan berjumpa di semua kebudayaan. Ternyata Allah cuma ada di Arab. Maybe Allah juga ada di Indonesia tetapi, terus terang saja, saya tidak mendengar berita bahwa ada manusia yg beruntung berhasil bertemu dengan Allah walopun diteriakin sampai klimaks oleh ribuan orang di malam takbiran kemarin. Tidak adalah!

Alam semesta Islam adalah alam semesta yg artifisial, cuma penipuan diri sendiri saja menggunakan istilah Allah, pedahal kita cuma kultivasi kesadaran di diri kita sendiri saja yg juga bisa, dan bahkan lebih oke dilakukan, tanpa mengunakan kata Allah.

T = Betapa sering pikiran kita dibentuk tentang siapa diri kita bahkan kita percaya bahwa menjadi laki-laki pasti memiliki 'burung'! Jika tidak maka image berikutnya akan muncul: banci! Kita bermain di sekitar image, padahal image bisa jadi sebuah kesadaran palsu. Justru di situ letak kontrol kita. Saya berusaha memahami bahwa ketika kita berputar bersama Waktu dan itu berarti kita bertemu dengan banyak orang maka sebenarnya ada banyak Soul Mate yang membuat kita berhenti dan masuk dalam putaran energinya. Tetapi bahwa seorang Soul Mate mampu membuat kita fokus sehingga kita tidak mampu melepaskan 'lem dodol ketannya' saya pikir juga bukan sesuatu yang mengada-ada. I totally can't hide from him at all. Dengan atau tanpa bantuan advertisement kita telah membentuk image kita dalam energi ketertarikan sehingga Marie Regal pun cuma jadi 'kambing congek' di hadapan kita. Kita sebenarnya saling tarik-menarik satu sama lain karena kita sama-sama memiliki pengalaman di masa lampau, ingat atau tidak ingat. Karena itu kesadaran kritis menjadi hal penting yang harus dipegang karena itu mendorong kontrol kita atas tubuh. Di sini sebenarnya jebakan advertisement Soul Mate dan kehidupan abadi bermain. Alhasil, tentu saya tidak akan mengawini seorang laki-laki yang tidak punya cukup kesiapan untuk masuk dalam wilayah komitment meskipun saya tahu dia adalah Soul Mate saya karena itu berarti saya mempertaruhkan sebuah proses pembelajaran hidup yang terpotong seketika hanya karena saya percaya pada sesuatu bernama Soul Mate. Bagi saya, tahap komitmen lanjutan tidak sekedar kita hidup bersama, having sex tetapi lebih dari itu sebuah proses belajar bersama yang penuh lika-liku bahkan kerap berujung konflik.

J = Konflik adalah hal yg biasa, normal-normal saja, dan sebagai seorang wanita anda patut menjadi teladan. You are a real penerus Ibu Kartini yg bisa berbicara dengan para pria agar ber-komitmen. You think, while most women don't. Sebagian besar wanita Indonesia tidak berpikir melainkan asal comot apa yg bisa ditirunya dari tetangga. Tetangga pake jilbab, maka pake jilbablah sang wanita Indonesia... Dan, for your information, hal itu sudah menjadi bahan tertawaan di seluruh dunia. Wanita Indonesia terkenal tidak berprinsip, gampang dibodohi, cengeng, histeris, emosional. But you are different, you have your own principle. A real penerus Ibu Kartini, then?

T = Harapan dan Cinta adalah dua kata ampuh yang membuat kita tetap fokus menjalani hidup, bagaimanapun kualitas kehidupan kita. Harapan bahwa kita akan bertemu dengan Soul Mate lain adalah juga peluang yang harus kita buka dalam setiap kesempatan dan membiarkan Cinta menuntun pelan-pelan. Exactly right, one dodol ketan could be easily replaced by another dodol!

J = Tetapi rasanya laen lho, tatapan matanya sangat menggairahkan, I could swim in there, bisa kelelep di tatapan matanya, blep blep blep... Of course the dodol ketan is sama aja, paling ada yg lebih panjang dan lebih tebel dagingnya, kekenyalan juga sedikit berbeda. Ada yg lebih keras dan ada yg sudah maksimum kekerasannya emang segitu aja, kita gak bisa complain. Tetap tatapan mata tidak bisa di-replaced. Oh nasibku, kenapa jatuh cintrong kepadanya, hu hu hu...

T = Emang apa hubungannya antara having sex with a lesbian dengan "I'm not married yet", as you said before ? You just can ask them to explain though :)

J = Gak tau, namanya juga automatic writing, my jari-jari ngetiknya seperti itu and I felt that it was untrue to the source of my kesadaran, atawa yg biasa disebut sebagai Allah ta'alla even though I hate to use the term, if I deleted it. So, the wording stayed the same as it was when I typed it. I have never had sex with a lesbian, swear, walopun kalo dibayangin kayaknya enak juga, nyam nyam nyam...

T = Or maybe we can explore our sexuality karena sebagaimana kata Jung kita terdiri dari Anima dan Animus, hehehehehe..... Tapi jawabanmu menjadi berlebihan dan tidak sinkron dengan pertanyaannya tentang energi cewek jaman Hercules. Bisa jadi yang dimaksud adalah perempuan Androgini, sebuah konsep ideal manusia yang seimbang antara femininitas dan maskulinitas. Hanya gara-gara advertisement dan film maka perempuan Amazon distigma juga melakukan kekerasan terhadap laki-laki sebagaimana gambaranmu tentang laki-laki yang terpenjara dan siap memberikan pelayanan seks jika dibutuhkan. Padahal sebenarnya kita tidak perlu menunggu hadirnya perempuan Amazon untuk membuktikan bahwa gradasi kemanusiaan kita kadang jatuh pada keinginan untuk memperbudak yang lain?

J = That's true, banyak pria memiliki bakat sadistis untuk memperbudak wanita. Pria yg dibesarkan dengan budaya Arab Saudi atawa yg lebih dikenal sebagai Wahabi so pasti akan memperlakukan wanita dengan semena-mena, dan itu diridhoi Allah. Makanya kata Allah sudah menjadi begitu najisnya di seluruh dunia beradab karena bukti-bukti tidak terbantahkan dari peradaban Islam masa kini memperlihatkan perlakuan tidak manusiawi yg dilakukan para pria terhadap wanita. Pedahal wanita dan pria sama saja kemampuannya. Bedanya cuma satu, yaitu wanita bisa melahirkan anak. Di luar itu segalanya sama saja. Riset membuktikan bahkan kejiwaan pria dan wanita juga tidak banyak berbeda. Ada wanita di dalam jiwa setiap pria. Dan ada pria di dalam jiwa seorang wanita. Jiwa kita semuanya androgin, biseksual... Itu yg natural, alamiah. Tetapi Allah yg muncul di gurun pasir Arabia membuat segalanya menjadi terbalik-balik, seolah-olah pria benar lebih berkuasa daripada wanita. Pedahal itu artifisial, buatan. Aslinya tidak begitu.

T = Saya pikir persoalannya bukan pada si cowok, tetapi ini akibat energi positif yang muncul ketika kita jatuh cinta. Tahu kan rasanya jatuh cinta? Semua indah, bahagia, tidak ada kesedihan, kita tersenyum bahkan senyum-senyum sendiri, dunia milik berdua yang lain ngontrak, etc... Seluruh energi positif yang terkumpul menyebabkan energi yang sudah built-in di dalam kemudian mengalami tambahan energi yang membuatnya menjadi powerfull. Jadi silakan jatuh cinta setiap hari, pada apapun, supaya kita tidak terjebak romantisme cinta ala Hollywood. Karena jika begitu kita akan terjebak pada proses manipulasi. Toh, siapa yang peduli tentang Soul Mate, meski kita sangat merindukannya, kalau justru dengan berlindung di balik kata ampuh itu seseorang mendapatkan keuntungan? So, be a brilliant woman in the middle of a very manipulative world!

J = Eureka ! Be a brilliant woman !


+

PERCAKAPAN 2: HIPNOTIS OLEH AGAMA DAN IKLAN


T = Saya cukup puas atas penjabaran Mas Leo tentang semesta dan alam bawah sadar karena pemahaman sayapun menggambarkannya seperti itu, artinya saya hanya faham tanpa mampu berkata-kata seperti yg Mas Leo buat dalam setiap note yg Mas Leo susun kata-perkata.

J = Saya juga cukup puas.

T = Topik selanjutnya ya mas...

J = Ya, what's that?

T = Kalau kita adalah Tuhan kecil yang merupakan bagian dari Tuhan besar, bagaimana menjelaskan keterkaitan ini dengan pengaruh hypnosis/hipnotis yg dilakukan oleh seseorang terhadap orang yang lainnya?

J = Hipnotis ada dua macam, yaitu yg bertujuan untuk menguasai orang lain, dan yg bertujuan untuk membantu penyembuhan orang. Keduanya menggunakan metode yg sama, yaitu sugesti. Hipnotis yg bertujuan untuk menguasai orang lain pada umumnya digunakan oleh orang-orang agama, caranya dengan menjatuhkan pertahanan kita. Jadi, kita akan dijatuhkan habis-habisan seolah-olah yg berbicara itu Allah. Mereka akan bilang bahwa Allah lah yg berkuasa, harus dihormati, harus dipuja-puji,... dan Allah suka wanita yg taat pada pria, dan Allah suka pria yg bayar zakat, dan Allah tidak suka Kristen karena melecehkan Allah sehingga jumlahnya menjadi tiga, dsb... Energi dari hipnotis yg dilakukan oleh para ustad dan ustadzah selalu menekan ke bawah. Ini hipnotis juga. Kita dibuat tidak berdaya dan "terpaksa" (dalam tanda kutip).

Kita akan merasa terpaksa harus menuruti apa yg diucapkan si ulama walaupun sebenarnya kita bisa berpikir juga. Kita pikir, kok aneh ya... ulama itu dari tadi ngomong tentang Allah, tapi kok Allah-nya sendiri tidak ada. Apakah Allah itu si ulama? Pikiran kita bisa bekerja tetapi si ulama akan berteriak-teriak terus dengan nada yg semakin lama semakin keras sampai kuping kita pekak. Lalu keluar juga ucapan-ucapan bahasa Arab yg kita tidak mengerti sampai akhirnya kita pusing tujuh keliling dan cuma bisa bilang amin,... Amin thok. Dan masuklah sugesti dari si ulama. Itu hipnotis juga.

Bentuk hipnotis yg manipulative lainnya adalah iklan, baik dari TV, radio, billboards, suratkabar maupun majalah. Di situ kita diperlihatkan nuansa-nuansa tentang image yg kita inginkan di dalam alam bawah sadar kita. Jadi, kalau kita membeli produk atau jasa yg diiklankan, maka bisa terpenuhilah hasrat kita. Pedahal yg terpenuhi cuma pemenuhan hasrat kita menjadi image tertentu. Belum tentu kalau kita pakai jilbab akan terpenuhi hasrat kita untuk diakui sebagai orang beriman. Tetapi, iklannya memang seperti itu. Kita ingin diakui, ingin dihargai, ingin dimuliakan oleh Allah. Dan sebagai seorang wanita, cara termudah adalah dengan berjilbab. Dan berjilbablah para wanita. Berjilbab berjemaah... As a matter of fact, banyak wanita merasa telah "membeli" (dalam tanda kutip).

Mereka merasa telah membeli image yg diinginkan sebagai wanita muslimat. Telah diridhoi oleh Allah ta'alla. Telah menemukan kedamaian. Pedahal yg ditemukan hal-hal yg semu belaka. Sang wanita berjilbab tetap saja memiliki rasa rendah diri, tetap saja merasa culas kepada teman wanitanya yg lain, tetap saja merasa gundah gulana karena boy friend yg biasa datang ke kost nya sekarang rutin ke tempat kost di sebelah... Dan jilbab yg telah bertengger di atas kepala ternyata susah dilepaskan tanpa mengakibatkan heboh satu kampung atawa at least satu kantor. Dengan kata lain, sang wanita telah menjadi korban iklan jilbab, telah terhipnotis. Merasa terpuaskan sampai titik tertentu, tetapi tidak juga karena yg dipuaskan hanyalah bayangan saja, image saja, fantasi belaka.

Ada juga jenis hipnotis yg bertujuan penyembuhan, dan biasanya dikenal sebagai hipnotherapi. Hypnotherapi lebih jujur dibandingkan dakwah dan iklan. Jadi, sebelum proses penyembuhan dilakukan, telah ada kesepakatan sebelumnya antara si therapist dan pasien tentang apa yg ingin dicapai. Misalnya ingin agar berat badan turun, atau ingin berhenti merokok, atau ingin agar memiliki positive self image. Semuanya bisa saja dilakukan, tetapi dilakukannya dengan jujur dan tidak manipulative seperti dakwah dan iklan... Hasilnya relative tergantung dari kuatnya keinginan dari si pasien. Kalau pasien itu keinginannya kuat untuk turun berat badan, ya bisa saja hasilnya terlihat dengan cepat. Tetapi itupun tidak selamanya, karena kebiasaan lama untuk makan sebanyak-banyaknya bisa saja muncul kembali. Hypnotherapi harus dilakukan berulang kali, dan biayanya mahal juga. Bisa efektif sampai tahap tertentu, tapi belum tentu selamanya. Selain itu hypnotherapi juga tidak bisa dilakukan untuk semua orang karena tidak semua orang bisa dengan begitu mudahnya tersugesti oleh orang lainnya.

T = Lalu pemahaman seperti apa yg perlu kita ketahui tentang detil hypnotis itu sendiri?

J = Hipnotis dan hipnotherapi menggunakan kekuatan kesadaran kita sendiri untuk masuk ke dalam alam bawah sadar. Sugesti-sugesti yg diberikan selalu melalui "persetujuan" (dalam tanda kutip).

Persetujuan ini diberikan oleh kita sendiri kepada orang yg melakukan hipnotherapi. Jadi, seolah-olah kita sendiri yg mensugesti diri kita untuk menurunkan berat badan, dsb... Sebaliknya, persetujuan kita diambil alih secara paksa oleh mereka yg melakukan hipnotis, terutama dalam bentuknya yg paling umum dan gamblang seperti dakwah dan iklan. Dakwah dan iklan akan menggoyang-goyang kesadaran kita sehingga kita lengah, dan setelah itu mereka akan masuk ke dalam alam bawah sadar kita memberikan sugestinya. Kita lengah, dan tahu-tahu telah menjadi orang fanatik. Tadinya kita bisa berpikir rasional sebagaimana layaknya manusia normal, tetapi setelah ikut pengajian akhirnya kita menjadi orang fanatik yg sebentar-sebentar bilang bahwa ada Allah yg menentukan. Gak taunya si Allah itu adalah sang ustad atau ustadzah sendiri yg sebentar-sebentar ditanya pendapatnya. Dan of course, ulama yg dikonsultasikan itu akan berbicara seolah-olah dia mengerti apa keinginan Allah.

Of course mereka mengertilah, karena Allah itu cuma konsep yg diciptakan oleh manusia, termasuk oleh sang ustad dan ustadzah itu. Tetapi biasanya hal ini tidak disadari oleh sang "korban" (dalam tanda kutip).

Sang korban akan menjadi beo mengikuti ucapan ulama panutannya. Dikiranya dia sekarang menjadi orang yg paling mulia di seluruh dunia karena telah memeluk Islam, pedahal Islam itu cuma karang-karangan manusia belaka. Dan hal itu akan berjalan bertahun-tahun sampai, kalau alam semesta maha baik kepadanya, orang itu sadar sendiri... Sedikit demi sedikit akan sadar bahwa dirinya telah tertipu. But it takes years. Bertahun-tahun sampai manusianya benar-benar bisa melek total bahwa dirinya telah kena hipnotis.

Saya rasa yg paling relevan dari pengertian tentang hipnotisme cuma tiga hal itu saja, yaitu hipnotis yg dilakukan oleh juru dakwah agama dan iklan... Plus hipnotherapi yg dilakukan oleh spesialis untuk penyembuhan pribadi pasiennya. Di luar itu ada hipnotis yg dilakukan oleh ahli sulap. Dan ini umumnya tidak relevan karena cuma untuk entertainment saja, dan tidak berbahaya juga. Yg paling berbahaya itu hipnotis oleh agama.


+

PERCAKAPAN 3: HIPNOTIS UNTUK POLIGAMI


T = Dear Mas Leo,

Apa pendapat Mas Leo tentang poligami? Jika memang Islam adalah ajaran rahmatan lil alamin, tentunya salah satu syariatnya, yaitu poligami, tidak akan melukai banyak wanita di muka bumi ini?

J = Rahmatanlil alamin cuma iklan saja, dan bukan fakta. Faktanya bisa saja kebalikannya seperti kita lihat dari maraknya terorisme yg dilakukan atas nama Islam. Poligami yg dilakukan di masyarakat Islami juga telah membawa laknatanlil alamin, laknat bagi alam semesta. Dan semuanya dilakukan atas nama Allah ta'alla. Rahmatanlil alamin cuma iklan saja, kita tidak perlu percaya itu. Yg percaya itu cuma mereka yg bisa ter-hipnotis. Saya tidak bisa. Saya tahu bahwa itu iklan agama dan memang sah saja untuk diudarakan. Iklan tidak sama dengan fakta, tentu saja. Ada yg percaya isi iklan, ada juga yg tidak. Kalau percaya, ya belilah produknya (agamanya). Kalau tidak percaya, kita tidak usah beli. As simple as that.

T = Jika memang poligami adalah pemahaman yang universal, tentunya, semua wanita di muka bumi ini dapat dengan ikhlas menerimanya.

J = Poligami adalah perbudakan para wanita oleh pria, biasanya dilakukan atas nama Allah SWT. Ini sekali lagi memperjelas thesis saya bahwa Allah itu cuma kata kunci untuk masuk ke dalam alam bawah sadar kita, seolah-olah benar ada Allah. Pedahal yg ada cuma para pria yg nalurinya untuk having sex sudah tidak terbendung lagi. Di Arab masih bisa disalurkan kepada para TKW Indonesia, tetapi di Indonesia sendiri yg begituan sudah jarang. Di Indonesia, para pria bernuansa Arabia akan berusaha untuk menghipnotis wanita korbannya untuk menjadi istri kedua, ketiga, dst... as well as membujuk istri pertamanya untuk menerima dengan ikhlas dan pasrah. Para ustad dan ustadzah juga bekerja keras memantapkan hipnotis yg dilakukan terhadap para korban, yaitu wanita-wanita yg insyallah akan bisa menerima nasibnya dengan ikhlas dan pasrah.

T = Kesimpulan saya pribadi, poligami adalah bentuk egoisme laki-laki yang dibungkus oleh kemasan agama.

J = Semua orang sudah tahu itu, kecuali yg masih belum bisa melepaskan diri dari pengaruh hipnotisme yg dipraktekkan oleh para ulama.


+++

NOTE 129: Allah Minta Korban Manusia


PERCAKAPAN 1: ALLAH MINTA KORBAN MANUSIA


T = Mas Leo,

Menurut anda komponen manusia itu dasarnya berapa ? Menurut saya sih dua, fisik dan ruh/spirit. Then, akal / pikiran dan perasaan itu bagian dari ruh kan ?

J = Sebenarnya komponen manusia cuma ada dua, yaitu fisik (yg bisa dirasakan oleh panca indra), dan non fisik (tidak bisa dirasakan oleh panca indra). You are correct to say that. Tetapi seringkali yg non fisik itu dibagi-bagi lagi sehingga menjadi complicated.

T = But kenapa anda katakan itu komplikasi bagi spirit untuk memiliki pikiran dan perasaan ?

J = Karena pikiran dan perasaan bukanlah bagian dari kesadaran kita yg sadar thok. Kita yg sadar bahwa kita sadar adalah diri kita yg asli, tanpa ego. Kalau sudah ada ego, maka kita bisa berpikir dan merasa. Ego adalah sesuatu yg dihubungkan dengan tubuh fisik kita atau dengan suatu image. Lalu kita berpikir dengan patokan ego itu. Kalau sesuai dengan ego kita, maka kita puas. Kalau tidak sesuai, maka tidak puas.

Pedahal ego atau konsep diri bukanlah bagian yg hakiki dari kesadaran kita. Ego cuma ada kalau kita melihat tubuh fisik. Tanpa ada tubuh fisik, maka tidak ada ego. Ego itu sendiri merupakan suatu konsep abstrak. Abstrak karena dihasilkan dari pemikiran. Yg berpikir itu kesadaran kita.

Kalau kesadaran kita tidak berpikir, maka jadinya diam saja, mengamati saja. Dan inilah kita yg asli, yg cuma sadar bahwa kita sadar. Di luar ini semuanya merupakan bentukan dari perbenturan antara ego dan lingkungan fisik, baik tubuh kita sendiri maupun alam semesta fisik yg bisa kita rasakan ketika kita melek.

Tuhan juga merupakan konsep thok, dihasilkan oleh pemikiran kita juga. Tuhan itu ada karena kita membandingkan ego kita dengan alam semesta fisik. Ada kita yg kita pikir merupakan diri kita: tubuh kita, keluarga kita, tetangga kita, alam sekitar,... Lalu ada sesuatu yg kita postulasikan merupakan asal dari segalanya, dan sesuatu itu kita sebut Tuhan.

Lalu berpikirlah kita.

Karena ada ego yg selalu mendahulukan dirinya sendiri agar bisa survive secara fisik, maka sang ego lalu memproyeksikan segala sifat-sifat itu kepada yg disebutnya sebagai Tuhan. Tuhan yg bisa disogok supaya menuruti kemauan kita akhirnya kita sebut Allah. Tuhan yg tidak bisa disogok dan selalu jalan semaunya sendiri kita sebut Setan.

Allah dan Setan merupakan dua sisi dari Tuhan.

Berdasarkan pengalaman pribadi, akhirnya kita tahu sifat-sifat Allah dan sifat-sifat Setan. Lalu kita adulah mereka berdua. Segala sesuatu yg terjadi dan kita nilai buruk kita bilang asalnya dari Setan. Dan segala sesuatu yg kita nilai baik kita bilang asalnya dari Allah. Pedahal keduanya merupakan konsep hasil pemikiran kita saja.

Dari hasil adu-aduan itu, yg selalu menjadi pemenang adalah kita saja. Kitalah yg berpikir menciptakan Allah dan Setan itu. Ketika keduanya diadu dan ternyata tidak ada yg kalah maupun menang, kita juga tidak akan rugi apapun. Kesadaran kita yg asli tetap ada. Tetap sadar bahwa kita sadar. Yg mungkin akan kalah total adalah ego, suatu konsep yg kita buat berdasarkan pemikiran kita.

Ego, Allah, dan Setan merupakan hasil pemikiran kita sendiri. Ketika kita menyembah Allah dan Allah mengabulkan apa yg kita minta, maka ego kita merasa menang. Ketika Allah meminta korban manusia berupa hampir 200 orang yg kehilangan nyawa di jalan raya dalam Idul Fitri 1430 H ini, maka kita bilang itu diakibatkan oleh Setan.

Pedahal Setan itu sisi lain dari Tuhan. Setan itu Allah juga, tapi Allah yg tidak mau mengikuti kemauan kita. Allah yg mengikuti kemauan kita cukup puas diberi korban kambing. Tetapi Allah yg tidak mau mengikuti kemauan kita selalu meminta korban manusia. Allah dan Setan itu sama saja, Tuhan juga. Hasil bentukan dari pemikiran manusia yg memiliki konsep diri atau ego.

So, tidaklah salah kalau kita bilang Allah selalu minta korban manusia sebanyak ratusan orang setiap Idul Fitri di Indonesia. Kenyataannya seperti itu, walaupun ego kita tidak mau terima dan tetap saja menyalahkan si Setan.

T = Hmm.. yg fisik cuma sekedar fisik yg terlihat. Tetapi kalau spirit kita tak menyatu lagi dengan yang fisik tetap bisa berpikir dan merasakan mas ?

J = Kesadaran ya kesadaran thok. Sadar bahwa kita sadar. Kalau tidak lagi berbentuk fisik, kesadaran itu bisa tetap ada. Kita asumsikan tetap ada kalau kita orang relijius. Kalau kita orang atheist, kita akan asumsikan tidak ada. Kalau kita orang agnostik, maka kita tidak akan perduli. Yg kita tahu cuma satu, yaitu kita sadar bahwa kita sadar di sini dan saat ini. Kebetulan saja kita masih memiliki tubuh fisik. Nanti jadinya akan seperti apa tidak kita pikirkan karena tidak ada gunanya.

Semua pencerahan tingkat tinggi bilang untuk tidak usah memikirkan apa yg akan terjadi setelah tubuh fisik kita mati. Walaupun kita cuma bisa tahu secara pasti tentang kesadaran kita saat ini, kita tidak perlu spekulasi ke mana kesadaran kita akan pergi setelah kita mati. Diasumsikan bahwa kita akan tetap sadar. Ada juga yg mengasumsikan bahwa kita akan masuk ke "keabadian" (dalam tanda kutip).

Keabadian juga konsep, konsep tentang sesuatu yg tidak didefinisikan lebih lanjut. Pokoknya abadi, everlasting, no time, di luar dimensi ruang dan waktu. Pokoknya ada deh.

Kenapa hal itu tidak didefinisikan atau diuraikan ? ... Karena kalau sudah diuraikan maka jadinya akan seperti pembahasan bersifat pembodohan massal di agama-agama itu. Ada Sorga dan Neraka. Ada amal ibadah. Ada pahala. Ada Allah yg menghitung berapa banyak pahala kita dan berapa banyak dosanya.

Akhirnya kita akan menjadi sapi perah agama, menjadi budak agama yg diageni oleh para ulama berbentuk ustad / ustadzah, pastor, pendeta, dan berbagai pemuka agama lainnya. Kita akan dibodohi terus, disetir untuk puasa, untuk mengucapkan syahadat, untuk sholat, untuk bayar zakat, untuk disuruh membela "agama Allah" (dalam tanda kutip).

Pedahal Allah itu cuma konsep saja yg dihasilkan oleh kesadaran kita. Kesadaran kita memunculkan konsep diri atau ego karena kita memiliki tubuh fisik. Lalu kesadaran kita berpikir menggunakan ego itu sebagai acuan. Lalu lahirlah konsep Tuhan yg selalu ada dua, yaitu Allah dan Setan. Allah itu kembaran dari Setan. Kalau kita bisa sogok dengan korban kambing kita namakan Allah. Kalau tidak bisa disogok dan tetap meminta korban manusia hidup kita sebut Setan. Pedahal Tuhan juga, Allah juga.

Makanya tidak usah heran mendengar berita bahwa Allah minta korban manusia, sudah hampir 200 orang hidup-hidup dikorbankan selama Idul Fitri 1430 H ini di Indonesia.


+

PERCAKAPAN 2: HAMPIR NAIK KE SORGA


T = Apakah mata ketiga saya sudah terbuka ?

J = Belum.

T = Jika belum adakah cara yg mesti saya lakukan agar mata ketiga saya terbuka ?

J = Tidak ada.

T = Saya sudah coba meditasi. Tapi cuma bisa 10-15 menit saja.

J = Gak apa-apa.

T = Saya juga mau tanya tentang unsur yg dominan pada diri saya.

J = Unsur udara, simbol dari pemikiran.

Orangnya tidak bisa diam dan hening, maunya mikir terus aja which is not a sin. Bukan dosa dan tidak haram dilakukan. Karena tidak ada Allah, maka tidak ada dosa dan yg diharamkan. Semuanya dihasilkan oleh pemikiran kita saja. Kalau kita maunya berpikir, ya berpikirlah. Nothing is wrong. As long as you can enjoy it, ya enjoy aja. Just do it.

T = Oh ya, saya juga sering mengalami rep-repan. Dan saya takut dibuatnya.

J = Saya juga takut dibuatnya.

T = Dulu pernah setelah doa Bapa Kami saya mengalami kejadian sepertinya saya terangkat dan semakin mendekati langit-langit kamar saya.

J = Gak apa-apa. Lain kali maybe akan terangkat sampai menembus langit-langit. Enjoy aja siapa tahu bisa naik terus ke atas langit seperti Yesus. For your information, Yesus atawa Nabi Isa juga seperti itu, terangkat bulat-bulat naik ke dalam Sorga yg adanya di atas langit yg tinggi sekali...


+

PERCAKAPAN 3: SUDAH LAMA INGIN MATI


T = Mas Leo,

Sebenarnya, sudah lama saya ingin mati, bukan karena frustasi hidup diatas bumi ini, tapi karena saya penasaran, apakah setelah mati itu ?

J = Saya juga sudah lama penasaran ingin mati.

T = Dalam hidup ini, rasanya tidak ada yang baru buat saya. Saya sudah merasa cukup, tapi hanya karena tanggung jawab lah yang membuat saya tidak mengambil pistol dan meledakkan kepala saya. Kematian bukanlah suatu hal yang mengerikan buat saya.

J = Kematian juga bukan merupakan sesuatu yg mengerikan buat saya.

Walaupun saya tidak bisa klaim sudah pernah mati dan sekarang hidup lagi, saya tahu bahwa yg namanya kematian itu tidak ada. Tahu secara intuitif. Tapi apa yg saya ketahui itu tidak saya paksakan kepada orang-orang lainnya karena saya bukan juru dakwah agama. Saya tahu karena saya tahu. I know that I know. Kalau orang lain mau sependapat dengan saya, it's ok. Kalau orang berpendapat beda, it's also ok.

Sebenarnya yg seperti saya ini yg paling enak karena tidak memiliki beban seperti orang-orang yg egonya kegedean sehingga merasa harus mempertahankan agama berikut perangkatnya berupa syariat, lengkap dengan berbagai boneka yg saling diadu guna memberikan justifikasi atas kelakuan si manusia yg berjualan agama. Seperti kita ketahui bersama, the bonekas biasanya disebut sebagai Allah dan Setan. Keduanya merupakan bagian dari konsep Tuhan.

Konsep Tuhan berupa Allah dan Setan selalu harus ada apabila manusia tetap bertahan menggunakan konsep diri. Ego itu konsep diri. Cara kita memandang tubuh kita dibandingkan dengan tubuh-tubuh manusia lainnya, plus tubuh-tubuh fisik non manusia. FYI, tubuh-tubuh non fisik juga ada, tetapi semuanya berada di dalam pikiran saja. Ada kaitannya dengan ego juga. Kalau egonya dikonsepkan berada di alam multi-dimensional, maka bisa juga dimunculkan boneka-boneka non fisik seperti Malaikat Jibril, Jin, Hantu,... dan berbagai sanak kerabatnya.

T = Salah satu yang membuat saya penasaran tentang kematian adalah karena ternyata manusia yang katanya beragama, malah takut mati. Bukankah kematian itu adalah penyatuan dan pertemuan dengan Tuhan mereka ? Kenapa ditakuti ? Bukankah keabadian dalam suasana yang menyenangkan (versi agama) sungguh jauh lebih berharga dan memuaskan jika dibandingkan kehidupan di atas bumi yang sementara ini ?

J = Saya juga tidak tahu pasti apa alasannya kenapa orang beragama takut mati.

Kemungkinan besar mereka terjebak dalam pemikiran mereka sendiri yg mengasumsikan bahwa Allah itu tidak pernah puas, selalu menuntut disembah dan dipuja-puji, diberikan korban. Semakin banyak Allah disembah, maka si manusia yg menyembahnya akan memperoleh lebih banyak pahala. Semakin banyak kambing yg dipotong bagi Allah, maka akan semakin oke tempat bagi manusia yg berkorban di sisi Allah.

Yg menjadi tarohan adalah tempat di sisi Allah SWT.

Manusia beragama semuanya berebut tempat yg lebih layak di sisi Allah. Kalau ternyata di dunia ini jabatannya menteri dan ternyata di alam barzakh cuma dapat tempat di kelas kambing, maka malunya bukan alang kepalang. Apakah anda belum tahu bahwa Indonesia ini masyarakat yg sangat menghargai rasa malu ? ... Rasa malu juga dibawa oleh ego atau konsep diri belaka. Pemikiran belaka. Pemikiran bahwa ada diri kita atawa sang ego yg harus mendapat tempat yg layak di sisi Allah. Makanya kalau sang menteri dapat tempat yg kurang layak, maka dia akan merasa malu sama tukang ojek yg ternyata tempatnya lebih layak di sisi Allah SWT.

Ustadzah yg rela suaminya menikah sampai empat kali juga akan merasa malu kalau dapat tempat di kelas kambing, pedahal tiap tahun dia potong sapi korban. Makanya sang ustadzah tiap hari berzikir ribuan kali, sholat lima waktu tidak pernah absen, puasa tidak jebol,... dan of course dakwah ke mana-mana mengingatkan wanita-wanita lainnya untuk ikhlas dan pasrah menerima suami mereka menikah lagi, as well as mendorong para perawan untuk tidak ragu menjadi istri muda. Pahalanya gede di Sorga, begitu katanya. Tapi sang ustadzah of course takut mati karena kalo ternyata tempatnya di kelas kambing doang berarti dia rugi as well as malu.

Kelas kambing itu tidak layak buatnya, buat egonya, karena tiap tahon dia korban sapi. Kalau korban sapi tempatnya harus layak di sisi Allah. Kalo korban manusia apalagi, itu yg paling layak, karena akan duduk persis di kepala Allah atawa telah menjadi Allah.

Allah itu konsep doang. Telah menjadi Allah artinya telah dikonsepkan menjadi Allah. Konsep bertemu konsep. Which means nothing. Useless.


+++

NOTE 130: Wanita Anti Poligami


PERCAKAPAN 1: WANITA ANTI POLIGAMI


T = Jika Mas Leo berkenan,

Bisakah Mas Leo menjelaskan lebih rinci, mengapa poligami dapat tetap dan terus berjalan hingga kini meski kita tahu bahwa mudharatnya lebih besar daripada manfaatnya? Para pria pelaku poligami tetap dan terus tumbuh seperti jamur. Padahal, jelas mereka melakukan prostitusi yg dilembagakan secara sadar dan terang-terangan. Menjijikan.

J = Poligami dapat terus berjalan sampai kini karena masih banyak wanita yg mau menerima poligami. Kalau sudah tidak ada wanita yg mau menerima, maka habislah poligami. Wanita mau menerima poligami biasanya dengan alasan ekonomi, yaitu tergantung dari si pria. Wanita-wanita yg tidak mempunyai penghasilan sendiri, atau yg merasa penghasillannya belum cukup, sangatlah mudah untuk menerima menjadi salah satu istri. Motivasinya adalah uang, ekonomi. Ada juga wanita yg mau menerima poligami dengan alasan "cinta" (dalam tanda kutip).

Cinta sebenarnya berarti napsu berahi. Jadi si wanita merasa gatel-gatel melihat burung si pria. Dan si pria pemilik burung ini mau saja mematuk kanan kiri, apalagi tidak harus mengeluarkan biaya sepeserpun. Yg dilakukannya hanyalah memberikan jatah sex kepada wanita yg mau diperistrinya. Poligami jenis ini juga cukup banyak.

Alasan lainnya adalah pria mudah bosan. Setelah beberapa tahun menikah dengan wanita yg sama, biasanya pria akan mulai melirik ke kiri kanan, siapa tahu ada wanita yg mau menawarkan diri. Lampu hijau selalu diberikan oleh sang wanita terlebih dahulu. Kalau wanita tidak memberikan green light, maka pria tidak berani maju. Dan green light dari para wanita kesepian juga tidak kurang. Di mana-mana kita bisa menemukan wanita-wanita yg melirik pria lain. Wanita bersuami yg melirik pria beristri, maupun wanita single melirik pria bersuami. Lirik-lirikan is the first step. Setelah itu curhat. And after that, apa yg terjadi terjadilah. Bisa dilanjutkan dalan institusi poligami, bisa juga diselesaikan di kamar hotel saja. Bisa ngamar sekali dua kali saja, bisa juga ngamar dalam jangka waktu panjang.

T = Saya melihat dan dapat merasakan wanita-wanita yg menjadi korban kasus ini. Bisa jadi, karena mereka bodoh dan berpikiran sempit, sehingga merasa tidak ada jalan ke luar yg lain selain menerimanya.

J = Wanita yg menerima poligami biasanya menerimanya dengan "terpaksa" (dalam tanda kutip). Sebenarnya keterpaksaan tetapi jarang diakui karena masyarakat kita adalah masyarakat munafik. Bilang tidak pedahal ya...

Alasan yg umum adalah faktor ekonomi atau ketergantungan si wanita kepada pria. Ini yg paling umum. Alasan kedua, dan sama kuatnya, adalah rasa malu. Malu kalau menjadi janda. Jadi, daripada menjadi janda, lebih baik menerima suaminya kawin lagi. Pedahal menjanda bukanlah suatu aib. Janda bisa menikah lagi, bisa juga punya banyak brondong. Saya malah kenal seorang wanita bersuami yg punya sampai dua brondong. Dan kelihatannya oke saja karena si wanita beralasan pria suaminya dingin sekali. Dan si wanita tidak merasa harus bercerai dengan suaminya.

Pernikahan tetap berlangsung, wanita dan pria itu tetap suami istri, tetapi si wanita memiliki satu atau beberapa simpanan pria lain. Ini kasus yg normal juga, walaupun, tentu saja, lebih banyak kasus pria yg memiliki satu atau beberapa simpanan wanita lain. Perceraian tidak diinginkan karena pasangan suami istri merasa sudah cukup stabil. Pernikahannya stabil dan bisa dicapai saling pengertian dengan pasangan masing-masing. Dan mungkin cara ini lebih oke dibandingkan dengan di AS di mana satu diantara dua pernikahan beakhir dengan perceraian. Daripada kawin cerai lebih baik punya piaraan aja.

T = Namun sebagian dari mereka yg telah menemukan dirinya dapat dengan tegas berkata TIDAK. Meski harus sambil berjuang keras untuk menyembuhkan luka bathinnya. Akibat yg jelas muncul akibat praktek poligami yg dilakukan secara paksa oleh sang suami adalah dampak psikologis yg menyebabkan sang wanita kehilangan kepercayaan dirinya. Dan butuh waktu yang sangaaaaaattt lamaaaaa untuk menyembuhkannya.

J = Banyak juga wanita yg tidak mau menerima poligami dan memilih untuk bercerai. Ada juga yg tidak bercerai tapi berpisah. Ibu Fatmawati tidak menerima poligami, tetapi tidak bercerai. Dia ke luar dari istana sebagai protes dari praktek obral burung pelatuk yg dilakukan oleh Presiden Sukarno. Fatmawati statusnya tetap sebagai istri resmi, tetapi tidak lagi hidup sebagai suami istri. Ini juga kasus pengecualian, jarang terjadi.

Sang wanita tidak perlu trauma juga, sebenarnya. Kalau pria bisa berpoligami, maka wanita juga bisa ber "poliandri" (dalam tanda kutip).

Poliandri artinya satu wanita yg digilir oleh banyak lelaki atawa memiliki berbagai macam koleksi burung. Saya kenal ada satu wanita di Jakarta yg memiliki anak hasil dari hubungan gelap dengan pria cem-cemannya. Dan suami resmi si wanita tidak tahu. Malahan suami resmi ini sayang sekali sama anak hasil hubungan gelap istrinya yg tentu saja tidak perlu dibeberkan kepada khalayak ramai. Saya tahu, memang, tapi saya tidak akan melaporkan hal itu. It's none of my business.

Cuma saya curious aja waktu itu, bagaimana caranya si wanita bisa menentukan ini anak hasil dari hubungan gelap dan bukan dari si suami. Si wanita bilang rasanya laen. Masuknya beda, something like that which I still don't understand karena saya bukanlah ahli berhubungan badan, apalagi dengan wanita istri orang.

T = Poligami paksa adalah bentuk lain dari pengkhianatan. Dan dapat membunuh wanita secara perlahan. Tentu akibat perasaan inferior yg terus menerus terpupuk. Adik perempuan saya memilih diceraikan setelah menerima pengakuan suaminya yg telah menikah lagi dan punya anak dari wanita lain. Meski harus melewati proses pengadilan yg panjang karena si suami keukeuh mempertahankannya. Bagi adik saya hidup sendiri jauh lebih baik dibandingkan menerima kenyataan bahwa si suami jelas-jelas pulang ke rumah after having sex with another woman yg katanya secara sah juga merupakan istrinya.

J = Jelas jauh lebih baik karena dia sendiri tidak mau menerimanya. Kalau tidak mau menerima di-poligami, ya bercerailah, as simple as that.

T = Secara detil adik saya mengungkapkan rasa sakitnya dengan menggambarkan seperti kulit lepas dari dagingnya. Ia sempat kehilangan keseimbangan, masuk rumah sakit dan dirawat, rambutnya yg hitam legam serta merta memutih tiba tiba padahal usianya baru 34 tahun. Sedikit cerita tentang adik saya di atas hanyalah satu dari banyak kisah menyakitkan yg dialami wanita yg dipaksa menerima poligami.

J = Bisa dimaklumi karena adik anda ditipu mentah-mentah oleh suaminya.

Menikah lagi secara diam-diam adalah salah satu bentuk penipuan. Kalau tidak mau terima, ya cerailah, dan tidak perlu juga merasakan trauma berkepanjangan. Masih banyak pria lain yg mau kepada seorang janda. Mungkin adik anda bisa menikah kembali, walaupun agak susah juga di Indonesia mengingat usianya sudah di pertengahan 30-an tahun. Tapi, kalau mau cuma having fun saja, kesempatannya boleh bilang tidak terbatas.

Menurut pendapat saya, kalau adik anda memiliki penghasilan sendiri, lebih baik tidak usah menikah lagi. Kawin saja, dan tidak perlu menikah lagi. Banyak pria-pria burung belang di luar sana yg akan menyatroni adik anda dengan setia. Tapi harus diberikan lampu hijau dulu, green light. Lampu hijau datangnya selalu dari sang wanita. Setelah itu mulai curhat-curhatan, dan berakhir dengan apa yg kita kenal sebagai apa yg terjadi terjadilah...

It usually works like that.


+

PERCAKAPAN 2: WANITA ANTI KAMUFLASE


T = Mas Rimba,

Ini profile photo JADUL sampean ? Enak nggih dunia anak-anak, rukun tidak dipolitisir ?

J = Itu udah dipolitisir juga, disuruh pake topi kerucut dan disuruh makan kue taart, udah gitu dipotret. Namanya sosialisasi gaya hidup borjuis atawa kelas menengah perkotaan. That was also part of politics...

T = Jujur pada diri sendiri. Berbesar jiwa. Berendah hati. Tenyata tidak mudah karena tidak disadari sejak kecil kita diajari KAMUFLASE.

J = Bahkan sejak dalam kandungan telah di-telepati-kan kepada sang jabang bayi bahwa kita harus menjadi semacam robot syariat. Semua pengaturan yg dibuat manusia adalah syariat, walaupun tentu saja ada excuses semacam Allah, adat, dsb... Robotisasi itu sosialisasi, yg anda bilang sejak kecil, dan saya bilang bahkan sejak dalam kandungan. Robot harus selalu menggunakan program. Kalau tidak pakai program akhirnya terbongkarlah segalanya bahwa ternyata kita bukan robot melainkan manusia. Real human beings.

Kenapa harus terus jadi robot ? Kenapa harus terus ber-kamuflase ? Lepaskan saja semuanya, dan kita tidak akan kemana-mana, tidak akan bablas ke neraka para robot. Bahkan ketika segala kamuflase itu kita lepaskan, kita cuma akan menjadi diri kita sendiri saja yg asli. Real human beings.

Kita manusia Indonesia sampai saat ini tidak real, kita ber-kamuflase, terutama kalau berbicara tentang Tuhan. Pedahal waktu lahir kita tidak mengenal Tuhan. Kita cuma kenal orang tua kita, sanak-saudara, dan kita ternyata biasa-biasa saja. Tetapi mulai masuk sekolah kita diperkenalkan oleh gaya hidup munafik, yaitu sedikit-sedikit akan berbicara tentang Tuhan. Kita diajarkan untuk ber-kamuflase dengan mengucapkan bismillah, alhamdulilah, insyaallah, innalilahi, minal aidin wal faizin, dll...

Ini semuanya kamuflase. Dan termasuk di sini segala belief systems bahwa wanita adalah makhluk lemah yg harus dilindungi. Pedahal wanita aslinya lebih kuat dibandingkan pria. Pria itu lemah sekali, makanya harus menciptakan belief systems yg menekan wanita. Ketika wanita ditekan, maka otomotis spiritualitas atau kerohanian kita ditekan. Agama-agama yg menekan wanita semuanya bukanlah agama yg kultivasi spiritualitas melainkan kamuflase belaka. Islam, Kristen masa lalu, Hindu Buddha, bahkan Kejawen... yg menekan wanita untuk tunduk di bawah kaki pria adalah kamuflase.

Kamuflase adalah penipuan diri sendiri, dan terutama dipraktekkan oleh mereka yg berlindung di balik agama dan adat. Para ulama dari semua agama itu mempraktekkan kamuflase. Mereka menekan wanita dengan berbagai macam alasan, pedahal yg mereka tekan adalah spiritualitas mereka sendiri. Karena ditekan, wanita tidak bisa menjadi diri mereka, harus selalu berpura-pura tunduk kepada pria. Pada pihak lain, pria yg menekan juga tidak bisa menjadi diri mereka sendiri.

Ulama-ulama Islam yg mempraktekkan poligami cuma berimajinasi dengan "ridho" (dalam tanda kutip)... Ridho dari Allah itu cuma fantasi yg dibuat oleh kaum pria pencipta agama Islam. Penipuan diri sendiri. Kamuflase. Dan wanita merasa tidak berdaya menghadapinya. Pedahal bisa berdaya juga. Bisa minta cerai, bisa ke luar dari Islam. Bisa minta asylum di kedutaan negara Barat yg menghormati HAM.

Sampai sekarang banyak wanita Indonesia yg diinjak-injak HAM-nya oleh para pria dengan alasan Islam belum tahu bahwa kita bisa minta perlindungan PBB dan negara maju. Caranya mudah saja, yaitu masuk ke salah satu kedutaan besar negara Barat, dan setelah ada di dalam lalu membacakan pernyataan tentang segala macam kebiadaban pria berdasarkan Islam yg telah dilakukan terhadapnya. Lalu si wanita menyatakan mencari perlindungan karena dirinya tidak aman. Istilahnya meminta asylum atawa suaka politik.

Kalau permohonan itu dikabulkan, maka si wanita akan eng ing eng... ber-indehoy ke negara maju secara gratis atawa cuma-cuma, dan di sana akan dielu-elukan sebagai seorang pejuang HAM yg berani melawan kesewenang-wenangan para pria.

Dan, ini bonusnya, you would later know that, as a matter of fact, bahwa ternyata pria bule itu jauh lebih manusiawi dalam memperlakukan wanita. Dibandingkan pria beraliran Wahabi, pria bule sangat manusiawi. You shall be treated as an equal. Sederajat. Sederajat artinya bukan budak.

Dan di negara-negara Barat yg menghormati HAM tidak perlu lagi ada kamuflase. Kamuflase cuma perlu di negara terbelakang seperti Indonesia. Indonesia termasuk terbelakang dalam sikap dan perilaku karena pengaruh Islam masih cukup dirasakan. Tetapi hal ini juga berubah terus, semakin lama semakin oke... Semakin banyak pengaruh Islam yg dibuang, maka semakin oke-lah negara dan masyarakatnya.

We are heading toward it.


+++

NOTE 131: NEHI NEHI...


T = Dear Leo,

Malem senin lalu, lepas jam 23 aku berniat bubuk bentaran untuk kemudian bangun lagi nerusin kerjaan. Tapi belum lama tertidur, aku terjaga karena mengalami kejadian yang bikin aku geragapan. Saat aku masih dalam keadaan tidur, tiba-tiba aku seperti disambangi semacam pusaran (mungkin energi) kayak kabut pekat campuran warna merah (api, bara), abu-abu, item, yang langsung membuatku tersadar dan terdiam.

J = Then?

T = Pusaran itu menghadap mukaku, mengintimidasiku, di sebelah kiriku, berderu dan seperti berdesis juga, dan energinya yang kuat bisa kurasakan (aku tidur telentang dengan kepala menghadap dinding sebelah kiri). Dia tidak pergi-pergi ketika aku memilih diam dan pasrah, dan baru hilang ketika akhirnya kulawan.

J = Then?

T = Lalu aku bangun, dan jam dindingku menunjuk pukul setengah 12 (jam-jam di dinding, komputer, tangan, hape, emang beda-beda). Begitu bangun, aku ngidupin leptop, nyalain internet, dan nulis imel kepadamu (masih dengan sensasi yang aduhai). Tapi, entah kenapa, ketika imel kukirim, internetku idel, dan ketika windonya ku-bek dan lalu tak balikin, imelku dah raib. Trus, aku kehilangan mud buat nulis ulang. Dan sekarang baru kutuliskan lagi, meski sudah tanpa sensasi lagi, dan kejadian mingggu malam itu serasa cuma mimpi.

J = Good, then?

T = Pertanyaanku: apakah menurutmu aku sedang berhalusinasi? Kalo tidak, apakah itu? Tolong, kasih aku penjelasan yang mencerahkan....

J = Itu bukan halusinasi melainkan riel. As real as apa yg kita rasakan di dunia fisik ini karena otak kita me-register segalanya dan, walhasil, tubuh kita merasakan juga walaupun tidak ada apa-apa secara fisik. Yg anda hadapi saat itu adalah perpaduan antara gelombang otak yg masih aktif dan tubuh fisik yg sudah mau bobo en indehoy dengan makhluk gaib secara prodeo atawa gratis tanpa bayar.

Sang tubuh fisik sudah ditarik-tarik buat meong sama makhluk-makhluk gaib, dan biasanya saat itu kita sudah merem melek walopun secara ragawi mata kita merem aja dan terdengar mendengkur zrrr zrrr zrrr... Tetapi, unfortunately, kesadaran anda memiliki rasa keingin-tahuan yg sedemikian besar sehingga mengintip ada apa di sana. Ternyata yg ada cuma pusaran energi saja, yg berpusar dengan begitu cepatnya sehingga kepala terasa keliyengan seolah-olah telah naik pesawat ulang alik Columbia milik negara adi daya Amerika Serikat. Pedahal saat itu anda cuma kumkum di Pulau Kapuk atawa, maybe, Pulau Busa mengingat saat ini fungsi buah kapuk sebagai bahan baku kasur bagi manusia Indonesia sudah tergeser oleh busa buatan pabrik.

Istilah awam dari apa yg anda alami adalah "rep-repan". Jadi rasanya seperti disirep atawa dihipnotis Setan sehingga tidak bisa bergerak. Saya juga kadang-kadang mengalami hal itu, tubuh saya tidak bisa digerakkan. Walaupun meronta-ronta saya tidak dilepaskan juga. Mao berteriak juga tidak ada suara yg bisa ke luar. Saya cuma bisa menggerak-gerakkan ujung jempol kaki saya saja. Dan saya panik luar biasa karena saya tahu bahwa saya mau diperkosa oleh seorang lelaki. I don't mind at all being raped by a gentle and cute guy, asal ada chemistry saya juga mao. Tetapi karena sang pria berbentuk gaib akhirnya saya jadi panik sendiri. Kalo yg muncul jin berbentuk gorilla gimana ayo?

So, akhirnya saya berontak dengan sekuat tenaga menyebut nama Allah. Allahuakbar teriak saya di dalam hati. Tetapi Allah diam saja karena it's none of my business, begitu kata-Nya. Siapa suruh kamu membayangkan cowok ABG, begitu kata Allah... Pedahal kalo kamu bayangin bidadari 72 butir (as if bidadari ada butir-nya), maka yg akan muncul adalah para bidadari bugil. Being raped by nymphs or bidadari Sorga.

Gak mao, kata saya kepada Allah. Siapa tau kuntilanak atau gendruwo yg pura-pura jadi bidadari. Moreover, kalo asli bidadari kenapa saya gak bisa liat? Kenapa saya harus di-sirep atawa di-hipnotis Setan sehingga tidak bisa bergerak? Ngaceng sih ngaceng tapi gak bisa bergerak, and I hate it. Begitu sumpah serapah saya di hadapan Alllah.

Akhirnya, di suatu saat yg nun jauh di masa lampau, saya ketemu juga trik-nya yaitu ikhlas dan pasrah. Ikutin aja segala pusaran energi itu sampai akhirnya berhenti sendiri. Dan, it's true, setelah berhenti ternyata kita bisa masuk ke dalam pikiran kita sendiri. Kalau mau membayangkan cowok ganteng, ya muncullah. Kalo membayangkan cewek cantik, ya muncul juga. Terus kalo mao minta diperkosa akan dilayanin juga. Free of charge, of course. Bisa terbang-terbang juga melihat nenek moyang kita Adam dan Hawa yg ternyata masih penuh bulu karena bentuknya setengah monyet, nguik nguik nguik...

Itu dulu waktu saya masih suka eksperimen masuk ke dalam alam pikiran saya sendiri. Saya bilang itu OOBE (Out of Body Experience), pedahal saya tidak kemana-mana. Masih di atas kasur juga. Masih bobo dan cuma mengalami segala kejadian itu di dalam alam pikiran saya saja. OOBE is a very common phenomenon. Tidak perlu takut.

T = Baca posting "Soul Mate"-mu itu, diam-diam, seperti memutar ulang kejadian-kejadian masa laluku. Soal segala gonjang-ganjing masa "inkubasi spiritual" (pinjam istilahmu ketika menjawab imel pertamaku tahun lalu - maret, ya?), dan ... soal pelecehan seksual!!! Sebuah peristiwa yang sesungguhnya pernah kualami juga, tidak pernah kuceritakan kepada siapa-siapa sampai aku bercerita kepadamu saat ini, lama kupendam, kusimpan untuk diri sendiri, dan jarang sekali muncul dalam ingatan, kecuali cuma berkelebat dengan sangat sayupnya, dan karena itu, kupikir bukan apa-apa lagi bagiku, tidak menimbulkan trauma buatku. Dan selama ini aku memang merasa baik-baik saja, merasa sehat jiwa-raga-mental-emosional-sosial, juga bisa jatuh cinta tra-la-la....

J = Tralala trilili... whatever will be will be. Apa yg sudah terjadi terjadilah.

Walopun saya juga pernah mengalami pelecehan seksual, ternyata saya juga bisa jatoh cinta lagi. Tralala trilili... Pelecehan seksual is very common, saya ngalamin, banyak teman lain ngalamin, walopun maybe saat itu saya tidak mengerti bahwa itulah yg dinamakan pelecehan seksual. Kita pikir gak sengaja, atau maybe kita merasa kita sendiri yg ngajakin si orang itu untuk berbuat begitu. Or, ini lebih important, mungkin juga sama-sama gatel. Most cases of pelecehan seksual should be termed sama-sama gatel. Dan karenanya tidak perlu dibesar-besarkan amat. Kalo bisa jatuh cinta lagi, so what gitu lho, tralala trilili...

T = Tetapi benarkah "kesakitan" jiwaku akibat pelecehan seksual itu sudah bisa kuatasi sendiri, dan tidak menimbulkan trauma bagiku?

J = Benar.

T = Bisa jadi aku telah bias mencermati diri sendiri selama ini. Merasa tidak traumatik, tapi naga-naganya ... jadi, tolong, bantu aku, ya, Leo, dengan segala kemampuan analisa psikologis dan segala kemampuan "paranormalmu" itu. toloooongggg.... saya coba tuliskan ceritaku, semampuku, sekuatku!

J = Gimana?

T = Kekerasan seksual, pelecehan seksual, dan sejenisnya, adalah tindakan tak bermoral yang paling potensial menghancurkan perempuan! Aku tahu, karena aku pernah menangani kasus kekerasan terhadap perempuan, termasuk kekerasan seksual. dan ... aku pernah mengalaminya, ternyata!

J = Ternyata gimana?

T = Pelecehan seksual yang kualami terjadi saat aku dalam masa "inkubasi spiritual" yang penuh gonjang-ganjing itu, dalam usian 20-an, dilakukan oleh laki-laki yang kukenal baik, yang mengaku hendak membantuku keluar dari kebingungan dan menyelamatkanku. Gimana cara dia melecehkanku, kapan, di mana, aku tidak bisa menceritakannya (jadi, aku ternyata masih trauma, ya?). Aku sadar meski tidak rela, tidak ikhlas melakukannya, tapi aku seperti tidak berdaya untuk menolaknya, aku seperti cuma bisa mengikuti kemauannya begitu saja. Aku ditelanjanginya, dilecehkannya, dan ... aneh, benar-benar sebuah mukjizat, aku berhasil memertahankan diri tidak koitus dengannya!

J = Anda lebih beruntung karena yg saya alami lebih parah. Saya sampai koitus atawa berhubungan badani, pedahal saya tidak mau, dan saya terheran-heran what was going on.

T = Sejak remaja (usia 15/16 tahun) aku bisa orgasme tanpa having sex, tanpa masturbasi, bahkan tanpa perlu menggerak-gerakkan pantat segala seperti temanmu yang kau ceritakan dalam posting "percakapan" itu, hingga selama bertahun-tahun ke depan. dan setelah kuingat-ingat, aku tidak lagi mengalaminya setelah aku mengalami pelecehan seksual itu.

J = Berarti anda menjadi normal setelah mengalami pelecehan seksual yg tanpa koitus atawa hubungan sex itu. Tadinya anda tidak normal karena bisa orgasme sendiri tanpa dipegang-pegang. Saya aja gak bisa begitu, musti always dibantu pake tangan atawa gerak-gerakin pantat. So, you had been not normal, and after that sexual pelecehan akhirnya menjadi normal, then?

T = Aku pernah mengalami kengerian tentang seks, bahkan hanya dengan membayangkan having sex! Dan abrakadabra, simsalabim! Sampai sekarang aku masih virjin! Entah ini berkah ato musibah!

J = Itu berkah. Saya juga sampai sekarang masih virgin dalam arti belum pernah melakukan hubungan sesungguhnya yg melibatkan everything: spirit, soul and body. Penuh perasaan, full of emosi as if we were one. Itu belom pernah. Dan karena itu belom pernah, I always feel that I am a virgin. Kalo yg esek-esek biasa-biasa aja udah pernah, and I count them nothing. Gak aci.

T = Aku tidak punya "keberanian" untuk menikah. Aku telah pernah beberapa kali berencana hendak menikah, dan aku telah nekat menggagalkannya, dengan segala konsekuensinya! Dan sampai sekarang sepertinya aku tidak punya bayangan menikah. Ada seorang cowok yang kayaknya sampe "putus asa mencintaiku" setelah berkali-kali melamarku dan kuabaikan, dan masih juga mengharapkanku! Aku menyukainya sebagai kawan, dan punya potensi untuk menyukai lebih dari sekedar kawan, tapi sepertinya aku memang tidak terobsesi dengan pernikahan!

J = Sama, saya juga tidak terobsessi dengan pernikahan.

T = Mengapa yang paling sering muncul dalam mimpi erotisku justru sosok perempuan, bukan laki-laki? Apakah aku punya kadar lesbian yang lumayan? Apakah dalam kehidupan masa laluku aku ini pernah menjadi seorang laki-laki? Apakah kecenderunganku untuk tidak terobsesi dengan pernikahan adalah karena dalam salah satu past livesku, aku ini seorang pendeta perempuan (ada yang bilang, aku ini pernah menjadi seorang pendeta perempuan Hindu yang gimanaa di zaman jawa kuno dulu!)

J = Your kadar lesbian is more than lumayan. Itu jelas.

Kalo segala fantasi tentang past lives tentu saja tidak bisa dibuktikan. Yg bisa dibuktikan adalah perasaan ketertarikan terhadap sesama perempuan which is very normal. Normal aja kok. Saya juga bisa tertarik kepada kedua jenis kelamin. Tertarik kepada kedua kutub itu sampe saya bingung sendiri mao pilih yg mana. Kiri oke, kanan oke. Akhirnya saya di tengah aja. Enjoy aja... Mungkin juga we are asexual. Asexual artinya tidak tertarik kepada sex. Ini kategori baru.

In terms of sexual orientation, tadinya cuma ada heterosexual, homosexual, dan bisexual. Karena Allah sangat baik kepada umat manusia, maka diturunkanlah orientasi seksual yg terakhir dan sempurna, namanya asexual. Orang asexual bisa saja memiliki orientasi hetero, homo atau bi. Tetapi orientasinya itu mostly cuma ada di alam roh atawa batin saja, dan tidak diwujudkan secara fisik. Kalau diwujudkan secara fisik, maka orangnya mungkin akan merasa sakit karena memang tidak tertarik. Tidak tertarik untuk esek-esek. Asexualitas termasuk cukup banyak juga menurut saya. Dan mereka yg tidak happy dalam pernikahan bisa saja dikarenakan asexualitas bawaan ini. Orangnya asexual atau tidak tertarik kepada sex, tetapi adat dan agama "mengharuskan" (dalam tanda kutip).

Mengharuskan menikah dan punya anak dengan berbagai macam insentif (kalau positif), dan stigma (kalau negatif). Kalau menikah, maka akan dipuji, dan kalau tidak menikah akan dicemooh. Masyarakat Indonesia bekerja dengan cara itu, memberikan insentif untuk orang yg mau menjadi robot budaya. Budaya itu adat dan agama. Bentukan manusia saja tetapi diucapkan seolah-olah sakral: berasal dari Allah atau nenek moyang, sehingga tidak bisa dilanggar. Kalau dilanggar dengan cara tidak menikah, maka orangnya akan memperoleh stigma atau "hukuman" (dalam tanda kutip).

Hukuman sosial diberikan kepada mereka yg tidak menikah, kepada janda-janda, terutama janda cerai dan masih muda. Ini perilaku yg sangat tidak beradab dari masyarakat kita yg masih cupat dan terbelakang dalam pemikiran. Pedahal mau menikah dan tidak menikah merupakan HAM. Menjadi janda muda juga merupakan HAM. Sang janda juga berhak untuk eksplorasi seksualitasnya sendiri, dan itu merupakan privasi yg ada di dirinya, masyarakat tidak perlu ikut campur. Bukan urusan publik.

Yg urusan publik adalah yg menyangkut kesejahteraan bersama, seperti corong mesjid yg cepat atau lambat harus ditertibkan itu karena membuat penduduk perkampungan padat di tengah kota Jakarta semakin lama semakin budeg kupingnya. Disinyalir seperti itu, dan harus diambil tindakan tegas oleh pihak yg berwenang karena kita tahu bahwa Allah yg diteriakin tidak akan pernah perduli tentang hal itu. Allah doesn't care about corong mesjid yg bikin budeg kuping orang. It's none of my business, begitu kata Allah.

T = Kayaknya ceritaku sangat kompleks! Maksudku: acak-adul antara pernyataan dan pertanyaan! Segitu aja sudah bikin aku merasa pilu! Huhuhu ... sedih aku!

J = Janganlah bersedih hati karena kita merupakan mayoritas. Sebagian besar manusia memiliki hasrat biseksual alias tengok kiri en kanan tanpa ingat bahwa jenis kelamin kita di dunia materi ini sudah fixed, gak bisa sembarangan potong titit seperti Dorce, walopun bisa aja kalo mao dan rela, tapi biayanya mahal. In my opinion, you are a bisexual. Seorang bisex. Saya juga. Banyak teman lain, kemungkinan besar the majority, juga bisex. Sayangnya tidak semua orang sesensitif anda, jadi masih bisa ber-kamuflase.

Anda dan saya termasuk orang yg tidak bisa ber-kamuflase. Makanya kita masuk kategori spiritual, artinya orang yg berkiprah mostly di lembah spirit atawa roh, memberikan penyembuhan kepada badan-badan yg merasa terbelah, pedahal tidak ada yg belah.

Yg terbelah itu cuma pikiran kita. Terbelah karena kita di-sosialisasi untuk percaya ada Allah. Ternyata setelah gede kita ngerti sendiri tidak ada Allah. Yg ada cuma Allah buatan manusia, termasuk syariat-Nya. Pikiran kita terbelah karena kita menemukan sendiri bahwa ternyata manusia itu tidak terbagi dua jenis secara jelas. Tidak seperti potong kue lapis. Ternyata ada gradasinya. Dari yg paling hetero sampai yg paling homo. Plus... ada juga gradasi dari yg paling doyan sex sampai yg paling tidak doyan. You and me mungkin termasuk jenis di tengah dalam hal kedoyanan. Di tengah dalam hal orientasi seksual, dan di tengah juga dalam hal taraf kedoyanan. In other words, bisex dan tidak terlalu doyan sex. Most people are like this.

I believe such is the predicament of the majority. Makanya banyak orang yg jiwanya terganggu karena tidak mau menerima kenyataan bahwa ternyata dirinya biseksual dan tidak terlalu doyan sex. Tetapi tetap dipaksakan untuk menikah juga oleh budaya kita (baca: adat dan agama).

Akhirnya yg terjadi adalah jiwa-jiwa yg terbelah. Jiwa-jiwa yg terbelah ini bisa menemukan kompensasi juga di dalam agama. Bisa menjadi ustad dan ustadzah yg berdakwah agar orang semakin menurut kepada adat dan agama. Pedahal mereka cuma berkhotbah kepada diri mereka sendiri saja. Jiwa mereka sakit, dan mereka terus menekan diri mereka sendiri untuk bertahan dalam kesakitan mereka. Dan mereka juga mendorong orang lain untuk berbuat yg sama. So, in the end, we become a sick society.

Bisa ditelusuri segala masalah yg dibawa oleh budaya kita sebagai berakar dari obsessi tentang sex juga. Sigmund Freud sudah bilang bahwa akar permasalahan manusia adalah obsessi tentang sex yg berasal dari sosialisasi masa kanak-kanak. Tanpa perlu teori dan contoh panjang lebar kita bisa bilang bahwa kurang lebih memang begitulah.

Islam itu terobsessi dengan sex. Seksualitas pria dan wanita dipersoalkan tanpa habis-habisnya. Agama-agama lainnya juga seperti itu. Obsessi dengan sex adalah bukti bahwa agama itu masih infantile. Masih kekanak-kanakan. Masih belum bisa meluruskan segala prejudice atau prasangka. Dikiranya benar ada Setan, gak taunya cuma Setan yg dibuat oleh pikiran kita saja. Dikirannya benar ada Tuhan, gak taunya Tuhan atawa Allah cuma buatan pikiran kita juga. Dikiranya ada jin, tidak tahunya cuma rep-repan atawa proses biologis kejiwaan yg normal saja. Semua orang juga mengalaminya.

T = Apakah meditasi akan bisa menyembuhkan trauma?

J = Definitely yes. But in my opinion you are not traumatic. You just pretend to be so. Kalau anda traumatic, maka akan tetap berasa sampai sekarang. Dan saya akan ikut merasakannya. I don't feel that about you. You are ok.

T = Apakah aku harus melakukan meditasi untuk menyembuhkan diri?

J = Meditasi dilakukan untuk penyembuhan segalanya, tanpa memperdulikan diri. Kalau masih ada niat menyembuhkan diri maka namanya bukan meditasi melainkan meditasi plus. Meditasi plus dikenal sebagai relaksasi. Ada juga meditasi plus plus (2 plus). Meditasi plus plus adalah relaksasi plus pijat. Bisa gratis juga asal ada chemistry. Kalo mao singkat dan padat harus bayar. I hate that. I like yg jenis suka sama suka, tapi susah ketemu orangnya. Musti ketemu di alam astral dulu, dan itu ribet because not everybody could do that. Only certain people yg sudah jauhhh... sekali dari Allah.

T = Apakah hanya dengan meditasi aku akan "sehat" kembali?

J = Of course not. Even tanpa meditasi you are already healed. Sekarang cuma tinggal ngajarin orang-orang lain cara meditasi yg baik dan benar which is not even thinking about ourselves. Without even thinking that we are meditating. Tanpa niat. Tanpa pamrih. Tanpa syahadat. Tanpa ingat amal ibadah. Tanpa ingat himbauan basi ulama tentang Sorga Neraka. Tanpa ini. Tanpa itu.

Istilahnya NETI NETI. Neither this, nor that. Itu teknik lama dari anak benua India. Bukan ini, bukan itu. Neti Neti.

Sekarang of course sudah menjadi NEHI NEHI, artinya: Oh, no! ... Oh, no! No! No!... Dan ucapan itu diteriakkan dengan tekanan yg berasal dari arah cakra genital. Biasanya oleh sang bintang film India yg berjenis kelamin perempuan. Dan efeknya adalah munjungnya sang linggasakti atawa penis di para pemirsa berjenis kelamin pria yg membayangkan diri menjadi bintang pilem India juga. But actually NETI NETI is an ancient method.

Bukan ini. Bukan itu. Bukan Allah. Bukan Jibril. Bukan Islam. Bukan Kristen. Bukan Hindu. Bukan Buddha. Bukan Kejawen. Bukan Semar. Bukan Nyi Roro Kidul. Bukan kawula. Bukan gusti. Bukan. Bukan... without ending. Itu teknik meditasi yg very old.

Akhirnya kita tidak akan menemukan apapun. Tetapi ternyata kok kita tetap sadar yah? Lalu yg sadar ini siapa? Saya tadi sudah bilang bukan saya, so ini siapa? Bukan siapa siapa is the jawaban. Bukan siapa-siapa. Neither I, nor you, neither anybody, neither any spirit. Neither. No Either. Tidak satupun.

T = O ya, kalo kamu kepengen tahu, apakah aku masih menyayangimu... Iya, aku masih menyayangimu! Apa salahnya menyayangimu, sih? Apa salahnya aku berterus terang kepadamu? Mencintaimu? Nggak tahu! dan nggak mau tahu juga! Emangnya cinta itu apa? Aku tidak mau memikirkannya!

J = Bukan ini. Bukan itu. Bukan cinta. Bukan benci. Bukan napsu. Bukan birahi. Bukan menstruasi. Bukan muntah lagi. Bukan menopause. Bukan ekstasi. Bukan ini. Bukan itu. Neti Neti. Nehi Nehi...

T = Apakah aku sedang merayu-rayumu?

J = Bukan rayuan. Bukan pujian. Bukan penyembahan. Bukan siksaan. Bukan godaan. Bukan penggoda. Bukan sex. Bukan gatel-gatel. Bukan obsessi. Bukan anti. Bukan ini. Bukan itu. Neti Neti. Nehi Nehi...

T = Tidak! Saat ini aku cuma kepengen "sembuh" saja! Tolong, ya, Leo.... Bantu aku untuk kesembuhanku!

J = Bukan ingin sembuh. Bukan ingin sakit. Bukan ingin mencintai. Bukan ingin dicintai. Bukan ingin ditolong. Bukan ingin menolong. Bukan nyalahin Tuhan. Bukan disalahin Tuhan. Bukan nyalahin agama. Bukan disalahin agama. Bukan nyalahin masyarakat. Bukan disalahin masyarakat. Bukan dilecehkan. Bukan melecehkan. Bukan seksual. Bukan fantasi. Bukan kesepian. Bukan keramaian. Bukan happy. Bukan unhappy. Bukan ini. Bukan itu. Neti Neti. Nehi Nehi...


+++

NOTE 132: Agama sebagai Folklore atau Cerita Rakyat


Friends,

Seorang komponis dan profesor musik dari Jerman, Dieter Mack, bilang ke saya: I don't know what music is. I can make music, I can enjoy music. I can tell the difference between good and bad music, but I don't know what music is.

And that made me think.

Kalau seorang praktisi dan akademisi di bidang musik bisa berkata seperti itu, maka saya juga bisa bilang bahwa I don't know what consciousness is. Saya tidak tahu kesadaran itu apa. Yg saya bisa tahu bahwa saya sadar. Sadar karena memang sadar. Aware of being aware. Dari mana datangnya kesadaran itu dan akan ke mana perginya tidak saya pikirkan. Saya tidak tahu. Saya cuma bisa tahu bahwa saya sadar. Dan itu sudah cukup bagi saya.

Ada juga yg bilang bahwa saya Krislam (Kristen-Islam), but I don't care.

Saya tidak pegang satu agamapun karena saya tahu bahwa keduanya cuma bermain dengan imajinasi belaka yg bisa kita pakai sebagai referensi. Kalau tidak mau juga tidak apa-apa, masih banyak metode lainnya. Tidak pakai metode berupa agama juga tidak apa-apa. Agama cuma software saja, dan tubuh kita hardware-nya. Kesadaran kita melihat hasil kerja software itu di layar monitor. Kalau programnya ternyata berjalan jelek, maka yg jelek itu softwarenya (agamanya). Buang aja dan ganti software yg lain.

Tubuh kita (hardware) tetap, tidak error.

Terkadang kita harus update hardware juga, tambah memory, dsb. Dan itu dilakukan oleh kesadaran kita di luar segala software berupa agama.

Agama cuma software saja, bisa dipakai dan bisa dibuang. Versi software juga macam-macam. Ada software Islam primitif, Islam progresif, Islam liberal. Kristen juga begitu, versinya bervariasi. Harganya juga beda-beda.


+

AGAMA SEBAGAI FOLKLORE ATAU CERITA RAKYAT


T = Mas Leo,

Maaf kalo ini pertanyaan yang tak bermutu. Tapi ini yang bikin ngganjel otakku sapa tahu dengan pemaparan panjenengan ganjalan di otak ini bisa hilang heheheh... Kayaknya njenengan kok lebih free delam pembeberan tentang kesadaran.

Dalam kepercayaan masyarakat Jawa ada pemahaman tentang yang dinamakan sedulur papat limo pancer, ada lagi keblat papat limo pancer, kalo di agama Islam ada malaikat penunggu manusia, ada lagi nafsu empat: amarah, mutmainah, syufiah yg satu lupa hehehe... Kalo menurut pandangan Mas Leo tentang hal tersebut itu gimana, apa hanya sebatas teori buatan manusia saja atao memang ada dalam pandangan psikologi kesadaran Mas Leo, minta penjelasannya dong?

J = Sadulur papat limo pancer adalah empat elemen alam semesta: udara, air, api, dan tanah. Plus roh. Roh inilah yg saya sebut sebagai kesadaran dan melihat saja segalanya datang dan pergi. Elemen udara artinya pemikiran kita. Kita berpikir terus, tapi apakah kesadaran kita sama dengan pikiran kita? Tentu saja tidak. Ternyata kesadaran kita tetap ada walaupun kita tidak berpikir. Kita tetap sadar bahwa kita sadar.

Yg termasuk elemen udara adalah agama dan ilmu pengetahuan. Apakah kesadaran kita sama dengan agama kita? Jawabannya of course tidak. Agama ya agama, adanya di luar kesadaran kita, dan ternyata kesadaran kita independen dari agama. Kita mau pakai agama A bisa, mau pakai agama B juga bisa. Bisa Islam, bisa pula Kristen, bisa pula agama lainnya. Dan apakah kesadaran kita menjadi lain ketika kita beralih memeluk agama lain? Itu juga tidak.

Kesadaran kita ternyata independen dari agama.

Apakah ilmu pengetahuan bisa dipisahkan dari kesadaran kita? Bisa juga. Kita sadar bahwa kita sadar, bahkan tanpa perlu membawa-bawa ilmu pengetahuan.

Elemen air adalah emosi kita, perasaan-perasaan, hubungan antar manusia. Kita bisa bertanya apakah emosi kita sama dengan kesadaran kita? Ternyata tidak sama. Emosi datang dan pergi, dan ternyata kita tetap sadar juga. Sadar bisa melihat ketika kita marah dan ketika kita sedih. Hubungan antara manusia juga begitu. Ternyata walaupun kita putus cinta, itu tidak akan membawa masalah berlarut-larut karena kesadaran kita tetap ada. Kita sadar bahwa kita sadar.

Elemen api adalah tindakan fisik. Apakah kesadaran saya sama dengan jari-jari tangan saya yg mengetik? Kalau sama, berarti saya akan mengetik terus tanpa henti. Ternyata tidak sama. Ternyata kesadaran saya tetap ada walaupun saya berhenti mengetik.

Elemen tanah adalah tubuh fisik kita. Apakah kesadaran saya sama dengan kaki saya? Kalau kaki saya harus diamputasi, apakah kesadaran saya akan hilang? Enak aja! ... Ternyata saya tetap saja sadar, bahkan setelah kaki saya dipotong. Apakah kesadaran saya sama dengan rasa lapar saya? Itu juga tidak. Ternyata rasa lapar, kenyang, haus,... birahi, dll.. yg berasal dari metabolisma dan pergerakan hormon di tubuh kita juga bukanlah kesadaran kita. Kita sadar bahwa kita sadar di luar semuanya itu.

Kita yg sadar inilah yg disebut roh. Pancer. Kesadaran. Itu pemahaman saya tentang sadulur papat limo pancer. Penjelasan saya mungkin beda dengan mereka yg berlatar-belakang kejawen. Mereka menggunakan berbagai macam trik masa lalu seperti berbagai jenis tapa atau meditasi. Saya bisa langsung memahami essensinya tanpa perlu mempraktekkan tapa yg aneh-aneh itu.

T = Bahkan di beberapa kepercayaan Jawa kalo kita ingin sukses harus pake minta bantuan sedulur papat itu, dan bahkan ada ritual puasa patigeni, terus ada yang puasa mutih tujuh hari, puasa nganyep, puasa ndak pake garam dan masih banyak lagi. Bagaimana menurut pandangan Mas Leo tentang hal itu semua?

J = Biasa saja.

Puasa artinya membulatkan niat pada titik kesadaran atau pancer. Mungkin manusia masa lalu tidak bisa seperti kita sekarang yg berpikir secara rasional dengan planning. Tidak tahu bagaimana bisa secara rasional mencapai apa yg dituju. Cara mereka membulatkan keinginan dirinya adalah dengan puasa. Macam-macam puasa itu menurut saya merupakan tapa atau meditasi juga. Seharusnya disebut tapa dan bukan puasa.

Tapa patigeni adalah mematikan semua perasaan di tubuh. Dan ternyata hal itu tidak bisa dilakukan. Ternyata kita masih saja bisa merasakan sensasi di tubuh fisik. Walaupun demikian, niat berpatigeni itupun sudah bisa menghantarkan kita untuk mengerti bahwa kesadaran kita ternyata tetap dan tidak tergantung dari sensasi tubuh. Sensasi fisik datang dan pergi, sedangkan kesadaran kita tetap. Dan itu yg dikultivasi ketika melakoni patigeni.

Ada lagi tapa kumkum, yaitu berusaha merasakan bahwa ternyata kesadaran kita tetap ada, mengambang, dan tidak terpengaruh oleh dinginnnya air. Air mengalir melewati tubuh kita yg terendam, tetapi ternyata kesadaran kita tetap.

Ada yg namanya tapa surya, jadi si pelaku akan dibungkus oleh kain hitam, dan ditaruh di bawah terik matahari. Akhirnya orangnya akan terpaksa diam saja. Diam saja dan mengamati kesadarannya yg ternyata tetap dan independen dari segalanya setelah orangnya dibungkus rapat seperti mayat dan dijemur di bawah matahari terik selama berjam-jam. Ketika dia diam kepanasan mengamati matahari dengan matanya yg tertutup, dia mungkin akan mengerti juga bahwa kesadaran di dirinya itu ternyata tetap saja... bahkan tidak terpengaruh oleh panasnya matahari.

T = Di tanah Jawa ada ilmu ketuhanan yang diturunkan tiap bulan tertentu (biasanya Suro untuk inti ketuhanan ), terus nurunin mantranya biasanya lewat jam 12 malam s/d sekitar jam tiga-an dini hari, menunggu istilah 'sa’at' katanya. Dan mantra itu bila dibaca ndak pas saatnya bisa cilaka yang membacanya, dan bahkan membaca mantranya itu meski pas 'saatnya' tapi di sembarang tempat membacanya yg dengar bisa celaka, wong telur yang diengkrami induknya bisa ndak netas lho, dan binatang yg mengandung bisa keguguran. Kalo dak liat isi mantranya sih mengarahkan kita tuk suwung lewang lewong ndak ada apa apa, yg ada ya ke sadar tok itu. Yg jadi aneh kok pake mantra terus pake ritual puasa segala ya? Kalo menurutku ritual puasa dan mantra ini hanya untuk lebih focus dalam visualisasi ke kesadaran tok itu, kalo menurut pandangan Mas Leo gimana ya?

J = Ritual mantra dan puasa itu cuma prasyarat yg dibuat-buat oleh manusianya saja. Kalau yg membuatnya merasa harus begitu cara memakainya, ya dipakailah cara itu. Keampuhannya akan tergantung dari seberapa besar pelakunya sendiri bisa kuat menjalankan apa yg disyaratkan itu. Yg bekerja itu bukanlah segala macam prasyarat dan mantera, melainkan kekuatan pikiran si manusia. Dengan kata lain, kesadaran manusialah yg membuat energi-energi itu bergerak. Kalau kita meniatkan sesuatu, dan kita percaya bahwa kita bisa melakukannya. Dan segala pra-kondisi telah terpenuhi, maka mau tidak mau akan jalanlah apa yg kita niatkan.

Tetapi kalau pra-kondisi tidak ada, orangnya bisa juga menjadi gila kalau masih tetap mau memaksakan diri memperoleh juga apa yg diinginkannya melalui cara-cara "klenik" (dalam tanda kutip).

Saya bilang segala prasyarat dan lakon ilmu-ilmu Jawa itu bersifat klenik karena didasarkan kepada "katanya" (dalam tanda kutip juga).

Katanya harus diturunkan di bulan Suro antara jam 12 malam sampai jam 3 pagi. Katanya tidak boleh dibaca sembarangan manteranya. Katanya harus puasa senin kemis. Katanya tidak boleh menyentuh perawan, kalo menyentuh janda boleh... Ada lagi yg katanya tidak boleh menyentuh wanita, kalo pria yg didandani sebagai wanita boleh. Ada yg bilang tidak boleh makan babi karena kalau makan babi bisa jadi babi juga, pedahal tidak bisa. Pedahal tetap manusia biasa saja.

Ilmu-ilmu yg dianeh-anehkan seperti itu mungkin berfaedah di masa lalu tetapi tidak ada gunanya lagi di jaman post modern ini. Sama saja seperti agama-agama yg mengajarkan bahwa kalau tidak sholat dan puasa maka tidak akan masuk Sorga melainkan harus siap-siap masuk Neraka. Semuanya itu takhayul belaka. Bisa bermanfaat bagi manusia masa lalu yg tidak menggunakan facebook, tetapi tentu saja akan menjadi bahan tertawaan manusia masa kini yg sudah tahu bahwa segala guru-guru klenik aliran Kejawen dan guru-guru agama aliran Islam atau Kristen cuma bekerja menggunakan kekuatan pikiran manusia saja. Yg didaya-gunakan itu pikiran murid-murid dari para "orang sakti" (dalam tanda kutip) itu.

Of course sakti dalam tanda kutip karena mereka juga manusia biasa saja. Dan mereka bisa mempertahankan sugesti yg ditanamkan kepada murid-murid mereka selama murid-murid itu mau mempercayainya. Kalau tidak mau percaya segala macam itu, tentu saja tidak akan ada pengaruhnya bagi kita. Ulama-ulama itu tidak memiliki pengaruh atas saya karena saya tidak percaya mereka. Orang-orang klenik juga begitu... - How could they influence me? ... Bagaimana mereka bisa mempengaruhi saya kalau saya sendiri bisa berpikir? That's the keyword: berpikir.

Segala sesuatu yg aneh, baik dari agama maupun adat, cuma bisa dijalankan oleh mereka yg tidak berpikir. Kalau kita bisa berpikir dan memutuskan bahwa kita tidak mau yg model seperti itu, maka kita tidak akan terpengaruh. Kita tetap bisa meditasi tanpa perlu perduli dengan segala macam praktek pantangan, puasa, sembahyang, amalan,... dan sebagainya, yg cuma membuat orang menjadi takut berpikir. Kita bisa berpikir. Dan kita tidak perlu takut untuk membuang yg kita tidak suka. Kita pakai yg kita suka saja. Kita bahkan bisa membuat ritual kita sendiri saja, kalau mau.

T = Ada satu lagi, banyak di daerah saya itu orang pergi ke makam para orang ampuh katanya ngalab barokah, ada ke makam Bung Karno di Blitar, ada ke petilasan muksanya Sri Aji Joyo boyo di Kediri, dan makom makom lain yang dianggap orang sebagai orang yang linuwih dan sebagainya. Saya juga pernah ikutan tapi belum bisa ketemu sama yg 'mati', tapi ada yg sebagian orang waktu ziaroh itu bisa bertemu dan dialog sama orang ampuh yang sudah mati itu, dan kadang malah bilang wah orang ampuhnya ndak ada, akhirnya ziarohnya ndak jadi deh. Tentang hal ini bagaimana pendapat Mas Leo? Apa memang bisa kita dialog dengan yang sudah tiada, ajarin dong huakakakak?

J = Bisa aja kalo mao. Bilang aja anda dapet "bisikan" (dalam tanda kutip).

Bisikan ini sifatnya goib, jadi tidak ada yg bisa mendengar. Anda sendiri juga tidak bisa mendengarnya. Yg anda bisa rasakan cuma munculnya kelebatan pikiran di dalam kepala anda. Itu yg asli, namanya intuisi. Intuisi yg muncul bukanlah berasal dari orang yg sudah mati itu sebenarnya, melainkan dari diri anda sendiri saja. Seolah-olah anda menempatkan diri sebagai si orang yg telah mati itu.

Mereka yg dinabikan di dalam agama Yahudi, Kristen dan Islam juga begitu cara kerjanya.

Jadi nabi-nabi Yahudi itu akan bilang bahwa Allah marah, atau Allah minta korban kambing, atau Allah ngamuk-ngamuk karena dibilang punya anak, pedahal belom pernah kawin. The question is, apakah benar para nabi itu mendengar Allah ngomong? Of course not, yg berpikir dan berbicara cuma manusia saja yg memposisikan dirinya seolah-olah tempat curhat. Tempat curhat bagi Allah. Pedahal yg disebut Allah itu cuma istilah yg dimunculkan oleh intuisi di kesadaran si nabi itu sendiri saja... Not even kesadaran dari manusianya, melainkan intuisi. Intuisi itu hasil dari kesadaran, dan bukan kesadaran itu sendiri. Kesadarannya sendiri tetap. Sadar bahwa dirinya sadar.

T = Ada pula keyakinan yg berkembang orang kalo dah sakti mandraguna itu dia sebenarnya tidak mati tapi muksa musno sirno sak ragane, bisa jadi sekehendak karepe atina bisa mancolo putro biso mancolo putri untuk memberi petunjuk kawulo sing ndak genah karuan polah tingkahe neng dunyo iki... (Seperti yg terdengar santer di daerah kami: Bung Karno di Blitar, Sri Aji Joyooyo di Kediri, Mahapatih Gajahmada, dan banyak lagi).

Ternyata Jawa saja banyak orang saktinya huakakakak... tapi kenapa sekarang jadi seperti ini ya hikss hiksssss... Wah enak ya jadi manusia yg abadi mukso sejati? Apakah ini semua hanya polah tingkah hasil pola pikir dan imaji serta belief system saja ato gimana?

J = Belief system saja, namanya kepercayaan rakyat, folklore.

Kepercayaan rakyat Jawa namanya folklore Jawa. Kepercayaan rakyat Timur Tengah, namanya folklore Timur Tengah. Agama-agama Timur Tengah itu bermula sebagai folklore, kepercayaan rakyat. Ada orang yg dinabikan, ada ucapan yg direkam, diedit, dan disebar-luaskan. Lalu dipercayai dan akhirnya dilembagakan. Kalau sudah dilembagakan artinya sudah ada organisasi terpusat dan cabang-cabangnya, lengkap dengan para imam dan syariat. Ada hukuman bagi rakyat yg tidak patuh, dan ada pula uang yg dikumpulkan bagi kepentingan organisasi dan pengurusnya. Kepercayaan rakyat Jawa masih berupa folklore, belum dilembagakan. Kepercayaan rakyat Yahudi sudah dilembagakan sejak sekitar 3,000 tahun yg lalu. Kalau sudah dilembagakan akhirnya disebut sebagai agama. Malah sudah ada turunannya juga berupa agama Kristen dan Islam.

Pedahal asalnya semuanya folklore belaka, kepercayaan rakyat Yahudi.


+++

NOTE 133: Cara Jadi Happy atawa Mimpi Pura Besakih


Friends,

Berikut dua percakapan tentang happiness dan Pura Besakih sebagai simbol dari kiblat atawa titik pusat kesadaran manusia. Happiness is a choice, bisa diperoleh apabila kita membuang segala macam software yg sudah tidak relevan lagi. Agama itu software, biasanya sudah lapuk dan bikin hardware sering hanged. Pedahal tubuh kitalah hardware itu. Makanya orang beragama sering error. Cara satu-satunya adalah membuang software agama itu dan menggantinya dengan cara berpikir yg rasional supaya kita bisa hidup happy. Supaya hardware atau tubuh kita tidak hanged. Supaya jalannya mulusss... terus.

Pura Besakih yg muncul di mimpi seorang rekan adalah simbol dari cakra mata ketiga di tubuh fisik kita. Tubuh fisik adalah hardware, dan layar monitornya itu cakra mata ketiga. Kalau kita berkiblat ke tempat lain selain cakra mata ketiga, maka yg muncul di layar monitor adalah berbagai kisah horror yg tidak relevan. Misalnya perasaan dikejar-kejar Setan, pedahal Setan has been very busy since 2,000 years ago. Tidak pernah ke luar sarangnya lagi which is di Sorga. Setan tempatnya di Sorga karena Setan sebenarnya malaikat atau derivativ dari Allah... Simbol belaka. Allah, Setan, malaikat, Sorga, Neraka, semuanya simbol belaka, aktor dan aktris yg muncul di layar monitor kesadaran kita ketika kita memakai software berlabel agama.

Kalau sudah tidak memakai software agama, maka segala simbol juga berganti. Tidak ada Allah, Setan, malaikat, Sorga, Neraka. Tidak ada syariat demi penumpukan pahala melalui amal ibadah. Tidak ada kejar mengejar dengan hadiah tempat yg paling layak di sisi Allah SWT. Itu semuanya ada di software agama. Tetapi tidak ada di software 'Menjadi Diri Sendiri' yg sekarang sudah banyak dipakai juga oleh manusia-manusia yg telah tercerahkan, mengingat tahun 2012 sudah semakin mendekat.


+

PERCAKAPAN 1: CARA JADI HAPPY


T = Mohon maaf lahir batin sebelumnya Mas Leo,

Saya mau bertanya, terkadang saya berpikir kalau manusia berada dalam perasaan negatif dan positif. Dan hal ini pernah saya alami. Tepatnya setahun yang lalu waktu saya terlalu mengkhawatirkan tentang masa depan saya.

J = Perasaan negatif dan positif normal saja bukan? Karena kita masih berwujud manusia fisik, maka kita bisa merasa positif maupun negatif. Masih ada kiri dan kanan, masih ada depan dan belakang, masih ada atas dan bawah. Masih ada positif dan negatif.

Pada pihak lain, kalau anda menguatirkan apapun, maka anda akan goyah, anda akan ke luar dari posisi anda di sini dan saat ini. Here and now. Posisi kesadaran kita selalu di sini dan saat ini. Itu stabil, tidak kemana-mana. Kita sadar bahwa kita sadar.

Pemikiran bisa datang dan pergi, tetapi kita tahu bahwa pikiran bukanlah kita. Kekuatiran bisa datang dan pergi, tetapi kita tahu bahwa kekuatiran kita bukanlah kita. Perasaan negatif dan positif bisa datang dan pergi, tetapi kita tahu bahwa perasaan bukanlah kita.

Cara mentesnya mudah saja.

Tanyakan kepada diri anda sendiri, apakah kekuatiran itu diri anda? Apabila anda bilang ya, maka berarti there is no hope for you. Kalau anda bilang bahwa kekuatiran itu bukanlah diri anda, maka artinya masih bisa anda lepaskan.

Lepaskan saja, dan kembali saja ke posisi anda yg stabil itu, di sini dan saat ini. Anda sadar bahwa anda sadar. Anda tahu bahwa ada kekuatiran. Tetapi kekuatiran itu tidak bisa mempengaruhi anda karena kesadaran anda cuma mengamati saja. Anda yg asli itu kesadaran anda, dan bukan kekuatiran anda.

T = Di saat itu saya merasa bahwa di dalam tubuh saya ada dua perasaan, negatif dan positif. Pada waktu saya berpikir bahwa saya baik-baik saja dan saya bisa menggunakan energi positif tersebut, maka kehidupan yang saya lalui pada saat itu akan sangat menyenangkan. Tetapi pada waktu saya berpikir bahwa saya dalam keadaan perasaan negatif, maka saya akan merasa tidak bahagia dan membuat diri saya tidak happy.

J = Memang seperti itulah cara kerja kesadaran kita. Kesadaran kita melahirkan pemikiran. Kalau kita berpikir kita happy, maka happy-lah kita. Kalau kita berpikir kita unhappy, maka unhappy-lah kita. Happiness and unhappiness are simply states of mind. Keadaan pikiran. Dan keadaan pikiran itu diciptakan oleh kesadaran kita sendiri saja.

Kalau kita mau happy, apapun situasi yg kita hadapi, maka kita akan happy. Kalau kita tidak mau happy, walaupun satu dunia ini sudah menjadi daulah Islamiyah, maka kita tetap saja tidak bisa happy. Happiness is a choice, dan tidak perlu harus selalu ada Allah di sana, walaupun tidak juga dilarang kalau masih mau tetap pakai Allah.

Why? ... Because yg namanya Allah cuma suatu konsep abstrak yg diciptakan oleh pikiran kita sendiri saja. Kita syaratkan bahwa ada Allah, ada hukum-hukum Allah atawa syariat. Dan ada kebahagiaan atau kemuliaan yg akan diberikan oleh Allah kepada kita apabila kita menjalankan syariat dari Allah.

Akibatnya, kalau tidak bisa menjalankan syariat Allah, maka anda tidak akan merasa happy. Dan kalau bisa menjalankannya, maka anda akan happy.

Tetapi ini semua adalah prasyarat yg anda buat sendiri di dalam pikiran anda, dan akhirnya membawa ketidak-bahagiaan ketika anda memutuskan bahwa anda telah berjalan di luar jalan Allah... Pedahal segalanya itu cuma software yg anda pasang di badan anda.

Agama itu software, diciptakan oleh manusia sendiri. Diciptakan oleh pikiran anda.

Tubuh anda itu hardware, dan akan merasakan segala dampak dari software yg anda pasang itu. Kalau software anda berlabel Islam syariat, maka kebahagiaan anda akan tergantung dari seberapa jauh tubuh anda (hardware) jatuh bangun menjadi budak dari Allah dan syariat-Nya. Allah itu tokoh yg dimunculkan oleh software bernama Islam syariat.

Allah akan menuntut anda sholat, puasa, dan zakat. Dan kalau anda patuh, maka anda akan merasa bahagia. Kalau anda tidak patuh, anda tidak akan merasa bahagia.

Software Islam syariat itu bisa anda tukar dengan software yg, kita sebut saja, bernama 'Menjadi Diri Sendiri'. Programnya jelas beda karena di dalam software 'Menjadi Diri Sendiri' ini tidak ada lagi Allah melainkan cuma kesadaran anda sendiri saja. Ketika anda menjalankan software ini, terbaca di layar monitor bahwa kebahagiaan anda cuma tergantung dari diri anda sendiri. Terbaca juga bahwa agama cuma akan membuat anda semakin jauh dari diri anda sendiri. Ada juga petunjuk bahwa kebahagiaan anda merupakan keputusan.

Happiness is a decision.

Kalau anda mau bahagia, maka bahagialah anda. Situasi lingkungan tidak akan berpengaruh terhadap kebahagiaan yg anda rasakan. Anda bahagia bukan karena lingkungan anda telah berubah, melainkan anda bahagia karena anda mau bahagia.

T = Saya berkutat dengan pola pemikiran tersebut hampir selama dua bulan Mas; sampai akhirnya saya ke psikiater dan beliau menyarankan obat penenang pemikiran dan harus diminum selama tiga bulan. Tapi menurut saya bukan itu yang membuat saya getting better... karena kadang-kadang kalau saya merasa terlalu khawatir tentang sesuatu yang besar kadang-kadang perasaaan itu muncul lagi... tetapi hanya beberapa saat saja. Karena di dalam pemikiran saya selalu bilang kalau saya sudah pernah mengalami ini so saya bisa menyelesaikannya tanpa berlarut-larut dan membuat saya tersiksa.

J = Good, you have found the trick.

Ternyata bukan obat penenang itu yg bisa membuat anda stabil melainkan kesadaran anda yg memutuskan bahwa anda tidak mau jatuh lagi ke dalam lembah kekuatiran. Tanpa perlu obat penenang dan Allah, ternyata anda bisa. Ternyata anda telah memiliki software yg lumayan ampuh untuk membuat diri anda bahagia.

Sekarang anda bisa berpikir dan membandingkan ketika anda jatuh bangun didera oleh siksaan yg datang dari pikiran anda sendiri (software A). Tetapi ternyata sekarang anda telah berubah (telah memakai software B). Karena pengalaman, anda telah berhasil mengontrol cara berpikir anda sendiri sehingga tidak jatuh lagi.

Cuma soal ganti software saja bukan?

T = Saya mau bertanya, bagaimana supaya perasaan negatif yang kadang-kadang muncul dalam diri saya dan menguasai diri saya dan membuat saya sedih tidak muncul lagi?
Saya ingin melenyapkan hal tersebut dalam diri saya selamanya dan ingin hidup bahagia tanpa khawatir memikirkan hal negatif yang nenguasai pikiran saya.

J = Perasaan negatif tidak bisa hilang selama kita masih memiliki tubuh fisik, perasaan itu selalu ada di sana kalau anda mau merasakannya.

Kalau anda memasang lagi software lama itu, maka anda bisa jatuh lagi dalam perasaan negatif. Tubuh anda (hardware) tetap sama tidak berubah, jadi anda bisa pasang software yg mana saja. Bisa pasang software lama, bisa juga pasang software baru.

Kalau anda tidak mau merasakan hal negatif itu lagi, cara satu-satunya cuma dengan berusaha untuk seimbang di titik tengah. Ini titik kesadaran kita di mana kita bisa melihat segala perasaan datang dan pergi. Marah dan sedih datang dan pergi. Gembira dan bosan datang dan pergi. Dan ternyata kesadaran kita tetap tidak berobah. Ternyata yg namanya kesadaran itu tetap. Tidak berpikir dan tidak merasakan apapun. Pikiran dan perasaan cuma merupakan states. Keadaan. States of mind and emotions. Keadaan pikiran dan perasaan. Tetapi kesadaran kita tetap. Kita sadar bahwa kita sadar.

In my opinion that is the only way to be happy all the time. Initiates of all ages and from all cultures practice just such. So, kebahagiaan tidak tergantung dari Allah atau software berupa agama. Kebahagiaan itu suatu keputusan.

When we decide to be happy, we shall be happy.


+

PERCAKAPAN 2: MIMPI PURA BESAKIH


T = Mas Leo,

Saya mau tanya, beberapa hari yang lalu saya bermimpi saya sedang di sebuah tempat, kemungkinan itu di tepi pantai. Dalam hati saya bilang itu di Bali, dan saya melihat ke arah laut tetapi pandangan saya dihalangi oleh seseorang entah siapa, tapi yang saya rasa dia adalah teman saya. Kemudian saya berusaha untuk melihat ke arah laut meski sepertinya orang itu berusaha menghalang-halangi pandangan saya, dan saya tahu dia cuma main-main. Akhirnya dia pun menyingkir dan saya bisa melihat ke arah laut, ternyata yang ada di belakang orang tadi adalah sebuah pulau batu karang, bentuknya seperti Tanah Lot tetapi terpisah agak jauh dari daratan dan merupakan pulau yang tunggal. Dalam hati saya bilang itu Pura Besakih.

J = Anda melihat suatu pulau yg terpisah dari Bali, dan kesadaran anda bilang bahwa itu Pura Besakih. Secara fisik, Pura Besakih letaknya di lereng Gunung Agung yg berada di sebelah timur daratan Bali. Arah Gunung Agung adalah 'Kaja' kalau mengikuti istilah Bali. Kaja artinya arah kiblat. Semua padmasana atau altar pemujaan di seluruh Bali diarahkan menghadap ke Kaja atau Gunung Agung. Jadi, kalau anda berada di Bali Utara, maka arah Kaja bagi anda adalah Selatan. Tetapi kalau anda berada di Bali Selatan, maka arah Kaja bagi anda adalah Utara. Kaja artinya arah mata memandang langsung menghadap Gunung Agung. Itu arah kiblat pagi semua ritual penyembahan di pulau Bali.

Karena anda bukan orang Bali, tetapi mungkin sudah ke-Bali-Bali-an juga, maka muncullah mimpi tentang Pura Besakih ketika anda tidur. Pura Besakih yg terpisah dari pulau Bali. Artinya kiblat yg berada di luar pulau Bali, kiblat yg universal. Dan ternyata kiblat itu tetap sama saja tempatnya, yaitu di cakra mata ketiga.

Saya sendiri mendengar kata 'Gayatri' ketika sedang tertidur dalam perjalanan untuk bersembahyang ke Pura Besakih untuk pertama kali dan satu-satunya sampai saat ini. Gayatri, the mother of all mantras. Doa dari segala doa, yg telah ada sejak 5,000 tahun yg lalu bahkan sebelum softwares yg kita kenal sebagai agama-agama itu di-disain dan di-aplikasikan di hardwares atau tubuh-tubuh manusia hidup. Mantra Gayatri sudah ada sebelum agama Hindu, Buddha, Yahudi, Kristen dan Islam.

Mantra Gayatri merupakan simbol juga sebenarnya, tetapi menggunakan syllables, suku kata, yg apabila diucapkan akan bisa menggetarkan cakra-cakra penting di sekujur tubuh kita. Tubuh kita hardware. Agama itu software. Mantra Gayatri bukan software karena tidak terikat dengan belief system tertentu. Softwares atau agama-agama bekerja berdasarkan belief system 'terakhir dan sempurna' makanya selalu tidak terakhir dan tidak sempurna. Makanya kita harus selalu membuang agama lama dan membuat agama baru. Tetapi Gayatri bukanlah agama, bukan software, melainkan katalis untuk membantu tubuh kita selaras dengan alam semesta. Very simple. Truth is very simple.

Pura Besakih, Gunung Agung, Mantra Gayatri... tiga nama ini memiliki arti sama bagi saya. Artinya kiblat meditasi di cakra mata ketiga.

T = Kemudian kami berjalan sedikit ke arah kiri. Di sana tampak seperti malam hari dan ada beberapa kumpulan orang-orang. Saya melihat di atas kepala mereka bercahaya-cahaya warna ungu, bahkan ada yang cahayanya seperti garis lurus menuju langit, perasaan saya saat itu takjub sekali melihat pemandangan itu.

J = Ini adalah orang-orang yg berada di luar pulau Bali dan telah menemukan kiblat cakra mata ketiga. Mereka telah mengunjungi Pura Besakih yg berada di luar pulau Bali. Pura Besakih yg ada di luar Bali adanya di alam astral, alam roh, alam kesadaran. Kita semua bisa akses ke sana. Ketika kita meditasi di cakra mata ketiga, atau mencapai kiblat kesadaran kita yg sejati, maka secara astral kita berada di 'Pura Besakih'.

Dan tentu saja akan terlihat seperti ada cahaya berwarna ungu dari atas kepala. Ungu adalah warna dari cakra mata ketiga. Artinya sudah menyambung dengan alam semesta. Ketika kesadaran kita menyambung dengan kesadaran alam semesta, maka aura kita berwarna ungu. Dan tentu saja berjalan ke arah kiri. Berjalan ke kiri artinya berjalan ke masa depan. Kiri itu simbol dari the future, our destination. Kanan simbol dari masa lalu, our origin, which is kesadaran yg terbelenggu berbagai softwares agama.

Masa depan tidak pakai software agama, melainkan cuma berkiblat ke Pura Besakih yg letaknya di Gunung Agung. Gunung Agung is our own heads. Kepala kita sendiri saja. Dan Pura Besakih adanya di lereng gunung itu. Di ttitik antara kedua alis mata kalau kita tempatkan di wajah kita. Itu kiblat kita. Kaja.

Kita diam saja di sana, dan akan berjalan terus ke kiri, ke masa depan. Aura ungu bisa terlihat memancar, but we don't care about that. We just be ourselves. We know that we've found that. Kaja. Kiblat. Cakra mata ketiga. Tat tvam asi...

T = Kemudian saya terbangun dan mikir kok Pura Besakih pulau yak? Mestinya kan itu Tanah Lot?

J = Pura Besakih di mimpi anda berbentuk pulau sehingga bisa dikunjungi oleh semua orang di luar Bali, tidak terikat oleh Kaja atau arah kiblat yg asli menurut pengertian Bali. Kaja dan bukan Kelod. Tanah Lot itu simbol dari Kelod. Kelod = Ke laut.

Di tempat yg seharusnya bernama Tanah Lot, ternyata anda menemukan Pura Besakih yg menjadi simbol dari kaja atau arah kiblat. Artinya, di tempat yg orang lain bilang sesat, ternyata anda menemukan yg benar. Yg orang lain bilang sesat ternyata kebenaran. Dan yg diyakini sebagai kebenaran ternyata akhirnya terbukti cuma software usang saja. Agama yg lapuk dan cuma bikin tubuh kita (hardware) jadi sering hanged.

Anda sudah ganti softwares, sudah tidak lagi memegang agama yg isinya pembodohan massal itu. And that's the reason you were given this kind of dream. Ini mimpi revelation. Arti simbolik. Memberikan aba-aba ke arah mana anda seharusnya berjalan.


+++

NOTE 134: Dewa Thoth


Friends,

Karena saya sudah tidak kuat lagi menahan desakan bertubi-tubi dari banyak teman untuk segera membuat pernyataan tentang apa yg saya rasa akan terjadi di tahun 2012, akhirnya kemarin saya menulis sbb:

-

"Mereka yg akan tercerahkan pada tahun 2012 sudah merasakan dirinya gatel-gatel sekarang ini, tapi masih malu-malu untuk menggaruknya. Pedahal kalo gatel tinggal digaruk aja. Tapi orang masih bilang kalo menggaruk itu haram. Akhirnya digaruklah yg gatel-gatel itu secara sembunyi-sembunyi. Nanti, setelah tahun 2012, mereka akan coming out. Mereka tidak akan malu-malu lagi mengakui bahwa dirinya kena gatel-gatel. Mereka bahkan akan menggaruk yg gatel-gatel itu secara terbuka di depan umum."

-

Gatel means itchy, rasanya tidak tahan untuk tidak digaruk, and the word as it is used here means gatel for pencerahan. Pencerahan means enlightenment. Ketika kita berada di dalam ruang tertutup terlalu lama maka kita akan gatel for pencerahan. Kalo sudah ketemu maka akan mengalami sedikit kejang-kejang ekstasi seperti dilaporkan oleh seorang rekan di bawah ini. Di bawahnya lagi ada percakapan tentang past lives dan energi.


+

PERCAKAPAN 1: DEWA THOTH


T = Mas Leo,

Membaca tulisan Mas Leo hari ini tentang mantra Gayatri, wow... kebetulan aku juga mau tanya yang berkaitan dengan itu. Kemarin aku baru aja nyoba meditasi dengan mantra itu setelah beberapa hari ngapalin dulu, dan sebulan lalu sampe minjem kitab Veda buat nyari Mantra itu, padahal kalo mau nyari di Youtube juga banyak, cuma hehehehehe... ya itu, sifat ngeyelan itu lebih mendominasi, kalo gak nyari di sumbernya kayaknya kurang afdol, nah kalo udah liat dari sumbernya baru deh di-confirm ke sumber lain, itu baru sreg namanya. Hihihihi... hidup ngeyel!

J = Hmmm...

T = Nah, aku mau tanya, kemarin tuh aku nyoba meditasi dengan terus membaca mantra Gayatri itu, wow... rasanya bener-bener luar biasa, sekitar tubuh rasanya gemana getu, trus denger bunyi ‘nguuuungg ………’ yang panjang seperti bunyi alat apa tuh namanya yang buat memecah energi atau menetralkan energi atau pembersih cakra yang bentuknya bulat dari logam berwarna kuning yang cara membunyikannya dengan alat kayu dengan digesekkan memutari logam itu, biasa dipakai para yogi. Dan energi rasanya separuh ngawang-ngawang, sampai aku selesai meditasipun, aku masih mendengar suara dengung itu dan separuh dari soulku rasanya terbang, energi mantra itu terasa besar bersinergi dengan energiku. Ajaib. Hebat sekali energi mantra Gayatri itu.

J = Hmmm...

T = Semula aku pikir mantra Gayatri itu sama seperti Al Fatehah, ketika aku menggunakan Al Fatehah dalam meditasiku, rasanya biasa-biasa aja, uppss... maaf aja, emang iya kok... beda banged dengan ketika aku menggunakan mantra Gayatri kemarin itu. Penuh sensasi yang menakjubkan. Sepertinya, mulai hari kemarin itu, aku akan selalu menggunakan mantra Gayatri itu di setiap meditasiku, eh tapi aku semalam ketika mau tidur membaca mantra Gayatri juga. Mengingat ayat Kursi aku rasakan sudah tidak ampuh lagi untuk mengusir energi jahat, setan malah ketawain ketika aku baca ayat Kursi dan Yasin, dia bilang: 'Heh, baca Yasin ya, gue udah hapal Yasin sejak ribuan tahun lalu, lo mau ngusir gue tapi masih baca buku….’, gitu kata setan. Uhhh… mati gaya deh sama setan.

J = Hmmm...

T = Lalu, beberapa saat setelah meditasi kemarin itu, aku buka FB, ada permintaan pertemanan, aku approved aja karena beliau ini juga teman Mas Leo, jujur aja, aku akan langsung approve permintaan pertemanan kalo emang dia itu juga fren sama Mas Leo, heheheh… patokan standar FB umat kafirin dan kafirat. Dan weh, entah kebetulan atau apa, teman baru ini menulis di wall ku, dia bilang dia merasakan energiku yang katanya dari Egypt, tradisi yang berasal dari Dewa Thoth… huehehehehehehehe…. ge-er bin tersanjung, bukan apa-apa, emang hampir di setiap keinginan dalam meditasiku aku pengen ketemu Thoth, sang dewa keren dari Egypt itu, lha kok tau-tau dia itu bilang begitu.

J = Dewa Thoth dari Mesir kuno akhirnya ber-imigrasi ke Yunani kuno. Karena sama kunonya makanya bisa saling ber-imigrasi, maklum jaman dulu tidak ada paspor. Thoth di Mesir kuno berganti nama menjadi Hermes di Yunani kuno. Saya sendiri dulu menggunakan mantra 'Emerald Tablet' yg ditulis oleh Hermes Trimesgistus yg bunyinya sbb:

-

"True, without error, certain and most true: that which is above is as that which is below, and that which is below is as that which is above, to perform the miracles of the One Thing.

And as all things were from One, by the meditation of One, so from this One Thing come all things by adaptation. Its father is the Sun, its mother is the Moon, the wind carried it in its belly, the nurse thereof is the Earth.

It is the father of all perfection and the consummation of the whole world. Its power is integral if it be turned to Earth.

Thou shalt separate the Earth from the Fire, the subtle from the coarse, gently and with much ingenuity. It ascends from Earth to heaven and descends again to Earth, and receives the power of the superiors and the inferiors.

Thus thou hast the glory of the whole world; therefore let all obscurity flee before thee. This is the strong fortitude of all fortitude, overcoming every subtle and penetrating every solid thing. Thus the world was created. Hence are all wonderful adaptations, of which this is the manner.

Therefore am I called Hermes the Thrice Great, having the three parts of the philosophy of the whole world. That is finished which I have to say concerning the operation of the Sun."

-

Bisa dibaca di situ bahwa ternyata kita manusia hidup berada di tiga dunia sekaligus. Bisa ke luar masuk dengan enaknya tanpa dibelenggu oleh syariat.

For your information, Dewa Thoth juga sudah pernah ber-imigrasi ke Jawa masa lalu, dan di sini dia dikenal sebagai Ngen-thoth. Ngen-thoth sudah menjadi tradisi di tanah air kita, tetapi banyak yg tidak tahu bahwa asal usulnya dari Mesir kuno. Dari Dewa Thoth...

T = Yang jadi pertanyaanku, dia itu cuma iseng aja atau emang lagi mencoba melambungkan seorang teman baru… hehehehehehhe… ge-er ni yee…. Gemana gak ge-er deh, lagi ngerasain sensasi akibat mantra Gayatri kok tau-tau dia bilang begitu, eh trus gak lama datang message di inboxku dari dua orang teman, dia bilang, coba tanya aja deh sama Leo, dia kan temennya Leo, banyak yang bilang dia itu Dewa atau Semi God, atau bahasa gaulnya Setengah Dewa… wew…. sumpe lo, jadi yang nulis di wall ku tadi itu Dewa? Hah…?

J = Dia memang manusia setengah dewa, namanya Krisnaji Mahayogi Purushotaman. Dalam reinkarnasi kali ini saya sudah kenal Krisnaji sejak tahun 2004, dan kalau bertemu selalu di alam astral. Kami dulu sama-sama hidup di Atlantis, menjadi orang ekstrim yg ingin melakukan revolusi tetapi gagal. Saat itu kami terlalu tidak sabar, terlalu gegabah sehingga sumber energi yg menghidupi Atlantis meledak dan satu bumi bergeser kutubnya. Sebelum itu kami hidup di Lemuria sebagai makhluk-makhluk penakut yg tinggalnya di lorong-lorong bawah tanah. Karena dua pengalaman dari ekstrim ke ekstrim itu, akhirnya kami belajar untuk menjadi seimbang di kehidupan kali ini.

Krisnaji lahir di Jawa dengan background Islam fanatik, tapi syukur alhamdulilah akhirnya bisa melepaskan dirinya dengan sempurna dan menemukan bahwa banyak kebenaran ternyata tersembunyi di khazanah Hindu Buddha. Ternyata Islam itu cuma cocok diterapkan bagi manusia-manusia yg baru mulai menyadari bahwa dirinya ternyata manusia. Bagi manusia yg telah melangkah lebih jauh lagi, Islam justru akan menjadi penjara. Orang-orang Sufi itu sebenarnya sudah bukan Islam lagi, walaupun masih tetap memakai label Islam supaya tidak meresahkan mereka yg masih berjalan di jalur syariat. Sufi seperti Jalaluddin Rumi, Abdul Qadir Jaelani,... bahkan sampai Kahlil Gibran dan Salman Rushdie semuanya memiliki latar belakang Islam. Lalu mereka dikenal memiliki nuansa Sufi atau mistisisme, pedahal sebenarnya sudah atheist.

Atheisme adalah puncak dari spiritualitas manusia, yaitu ketika kita bisa tertawa saja melihat kebodohan kita di masa lalu ketika kita diajarkan bahwa Allah mau kita sholat sehari lima kali dan puasa di bulan Ramadhan. Ternyata semuanya itu diperuntukkan bagi manusia yg baru mulai sadar bahwa dirinya manusia. Ketika kita melangkah maju dalam kerohanian, maka mau tidak mau segala ajaran Islam syariat harus dibuang. Kita sudah mengerti bahwa Islam cuma software saja. Seperti semua agama lainnya, Islam cuma software. Tubuh kita hardware. Kalau software sudah usang, hardware bisa dirongrong terus. Cara satu-satunya adalah ganti software dengan yg lebih up to date.

Ganti software artinya melepaskan diri dari agama lama, agama dengan mana kita dibesarkan. Prosesnya sama saja seperti kita membuang baju lama yg kita kenakan ketika kita berusia lima tahun. Sekarang kita sudah dewasa, tidak mungkin lagi mengenakan baju yg memang pas bagi kita ketika kita masih kecil. Our bodies have grown, our tastes change. Keinginan kita juga beda. Kalo dulu waktu masih kecil kita maunya ngisep candy atawa permen, maka setelah memasuki tahap pubertas kita akan berhasrat untuk menghisap the real thing. Cara menghisapnya sama, tapi bendanya beda... Rasanya juga beda. Biarpun tasteless tapi lebih enak.

Akhirnya kita menyadari bahwa ternyata kesadaran kita tidak hilang ketika kita membuang software usang atau agama. Kesadaran kita tetap, selalu ada di sini dan saat ini saja. Tetapi kita dulu semuanya takut melepaskan agama karena kita ditakut-takuti bahwa eksistensi kita bisa hilang lenyap ketika kita meninggalkan agama. Pedahal eksistensi ktia semakin mantap. Semakin berjalan maju mundur dengan lancarnya, ke luar dan masuk dengan entengnya tanpa ada penghalang berupa syarat-syarat harus membawa-bawa Allah yg sudah tidak lagi relevan. Allah itu candy, lollypop untuk anak kecil. We are adults now. Walaupun masih doyang ngisep, yg di-isep beda, bukan candy melainkan the real thing... Bukan Allah lagi, melainkan kesadaran alam semesta.

Kesadaran kosmik, kesadaran universal, tidak terdefinisikan...


+

PERCAKAPAN 2: MASA LALU


T = Ada yang mengatakan bahwa di past lives-ku aku ini seorang pendeta Hindu, seorang putri di sebuah kerajaan di Jawa. Dan sesungguhnya aku juga tidak terpaku dengan segala macam cerita tentang past lives. Cuma aku, kok, ngerasa aku ini juga pernah jadi cowok juga. Maukah kamu ngeliatin my past lives? Kalo ada gunanya buat menyembuhkanku, tentunya.

J = To be honest, I really hate to talk about past lives. Apa yg orang bilang tentang past lives terutama berasal dari impressi di masa kini saja. Termasuk fantasi juga. Fantasi itu realita. Di alam astral, fantasi kita menjadi realita. Sama saja kalau kita berfantasi dengan Sorga Neraka, complete with the Allah... maka walaupun kita sadar sesadar-sadarnya bahwa itu cuma fantasi belaka, di alam astral tetap saja ada yg namanya Sorga, Neraka dan Allah. Adanya di dalam alam astral atau alam pikiran kita saja.

We believe so, and so be it.

Orang yg membaca kehidupan masa lalu atau past lives tentunya melihat ciri-ciri anda yg bisa dirasakannya pada saat ini. Kalau cirinya feminin seperti seorang putri Jawa, maka dengan amat mudahnya dia bilang bahwa di reinkarnasi masa lalu anda adalah seorang putri keraton. Pedahal itu cuma akal-akalan dia saja. Mungkin juga dia cuma ber-fantasi. Tidak ada bedanya dengan para ulama yg berfantasi tentang Allah yg akan memberikan nikmat dunia kepada mereka yg rajin ibadah. Semuanya fantasi belaka, dan akan menjadi realita juga kalau kita percaya.

Kalau kita percaya adanya Allah, maka jadilah Dia realita di dalam pikiran kita. Kalau kita mau percaya adanya reinkarnasi, maka jadilah reinkarnasi suatu realita di dalam pikiran kita. Fantasi dan realita saling sambung menyambung sehinga kita bingung. Dan itulah yg namanya samsara atau kelahiran berulang-ulang. Selalu berulang karena kita sok tahu, tetap ngotot bahwa ada reinkarnasi, tetap ngotot bahwa ada Allah, tetap ngotot bahwa ada Dewa Thoth,... tetap ngotot bahwa ada ini dan ada itu, pedahal segalanya itu antara ada dan tiada. Ada kalau kita mau percaya, dan tiada kalau kita tidak mau percaya.

Everything depends on us. We have to decide. Kita harus memutuskan mau percaya yg mana. Kalau mau percaya reinkarnasi, maka kita akan memakai software reinkarnasi. Kalau mau percaya Allah, maka kita akan memakai software agama. Semuanya softwares belaka, bisa dibuang juga kalau sudah usang dan kita telah mampu menciptakan software baru yg bisa kita beri nama 'Menjadi Diri Sendiri'.

Menjadi diri sendiri artinya menentukan kita ini siapa, mau menjadi apa, apa yg bisa kita lakukan, dan apa yg akan kita lakukan. Kitalah yg menentukan semuanya, dan bukan segala macam kata orang ataupun kata agama. Kata orang anda pernah menjadi putri keraton di Jawa masa lalu. You could accept it or reject it, it's up to you. Then you asked me whether you had a past live as a man...

Kalau menggunakan software reinkarnasi, maka kita akan selalu bisa menjawab pertanyaan tentang past lives. Patokannya: semua orang sudah pernah menjadi pria dan wanita. Semua orang sudah pernah hidup menjadi raja dan ratu. Semua orang sudah pernah menjadi penjahat. Semua orang sudah pernah berbuat kesalahan fatal. Kalau tidak membuat kesalahan fatal kenapa harus balik lagi ke kehidupan di dunia ini, ya gak?

T = O ya, orang itu juga bilang katanya aku ini memiliki energi yang, kalo musti digambarkan, seperti spiral, kayak obat nyamuk. Sekilas energiku tidak seberapa. Tapi kalo dicermati dalam-dalam (yang katanya tidak setiap orang mampu), energiku gede banget. Dia sampe merinding, katanya. Bahkan tatapan mataku bisa membalikkan aliran darah seseorang kembali ke jantung, dan karena itu bisa membunuh. Yang begini tidak kupercayai. Cuma... jadi ingat, duluuu, ada seorang yang iseng-iseng coba-coba menerawangku (bersama beberapa temennya), melihatku dikitari oleh sosok-sosok serupa denganku, banyak, berseliweran di sekelilingku. Dan katanya juga, kekuatan pikiranku bahkan bisa membunuh seseorang (dari jarak jauh). Yang ini agak kupercayai. Kukira setiap orang punya potensi mempekerjakan pikirannya.

J = Cara kerja mereka yg membaca past lives dan energi memang seperti itu. Mereka merasakan impressi, kesan. Kesan apa yg anda timbulkan terhadap mereka yg "menerawang" anda, maka itulah yg mereka ucapkan. Karena mereka yg menerawang ini biasanya dari aliran klenik bin mistik jungklak jungklik... makanya seringkali terawangan mereka juga tidak keruan bahasanya. Bisa dibilang ada energi muter-muter kayak angin ribut, bisa dibilang ada tatapan mata seperti Dewi Gorgon yg akan membuat para pria yg menatap langsung matanya langsung berubah menjadi batu.

Maklumlah, para penerawang ini masih hidup di masa Candi Prambanan dibuat dalam waktu satu malam saja... Spiritual sih spiritual, tapi dari aliran Candi Prambanan didirikan dalam waktu semalam. Bisa juga dibilang berasal dari masa Sangkuriang tendang kapal dan jadi gunung Tangkuban Perahu. Atawa, even, jaman Malin Kundang disumpah-serapahi dan jadi batu.

T = Yang meresahkanku, aku merasa aku ini telah pernah mencelakai seseorang (laki-laki) dengan pikiranku, dan si cowok ini lalu menderita kesakitan akut (secara fisik di otaknya), hingga suka pingsan-pingsan mendadak. Tolong, Leo, aku diterawang, apakah "pikiranku" memang telah pernah mencelakai seseorang dengan kejinya, sehingga dia memiliki gangguan di otaknya? Feelingku mengatakan, iya! oooh, alangkah mengerikannya aku, ya... apa yang musti kulakukan?

J = Gaklah, gak begitu. Itu cuma perasaan anda saja. You could from now on forget that for good. Anda bukan seorang penyihir. Not a witch.

T = Soal energiku, aku sendiri kadang-kadang bisa merasakannya... Apakah kamu merasakannya juga? Apakah aku ini memang mengerikan? Aduuuh... aku merasa begitu rapuh sekarang. pengennya nangis mulu. Ini juga udah mulai nagis. Yaaah... meweks, deh!

J = Energi tiap orang bisa dirasakan. Dan, in my opinion, your energy is ok. Memang besar, tapi banyak bersifat menarik ke dalam. Seharusnya bisa dialirkan ke luar dari dalam diri anda untuk membantu penyembuhan orang lainnya. Kalau anda menarik energi anda yg besar ke dalam diri anda sendiri, maka akibatnya anda bisa sakit. Anda akan merasa rapuh, merasa selalu kesepian, pedahal sebenarnya anda kuat. Anda cuma akan merasakan diri anda kuat apabila telah mulai melakukan penyembuhan terhadap orang lain, caranya terserah.

T = O ya (lagi), orang itu pernah mengajakku bertemu, aku mengiyakannya, tapi lalu aku membatalkannya (entah kenapa, aku ini suka merasa nggak nyaman kalo ketemu orang-orang "sakti" yang gimana), dengan permintaan maaf, tentunya. dan sepertinya dia kecewa, dan ... dia lalu meramalku (tanpa kuminta), kira-kira ... bahwa di masa depan nanti aku akan merasa sunyi, sepi ... yah, semacam itu. Aku kaget, juga takjub dengan reaksi negatifnya. Langsung imelnya kubalas dengan doa yang baik-baik untuknya, juga untuk diriku sendiri. Apakah menurutmu demikian Leo? apakah tindakanku "membalikkan kata-kata negatifnya dengan doa yang baik" itu sudah benar, artinya bisa menetralkan segala ramalannya (andai benar)?

J = Sudah benar. You did the right thing.


+++

NOTE 135: Mao Belanja Tuhan


Friends,

Berbeda dari percakapan sebelumnya, dua percakapan berikut dilakukan dengan seorang rekan yg sama. Pertanyaanya dikirimkan dalam waktu berbeda, dan dijawab secara terpisah. Intinya, bagaimana manusia bisa hilang ditelan jin sehingga muncul ketakutan-ketakutan yg lalu berusaha diatasi dengan cara belanja Tuhan. Selengkapnya sbb:


+

PERCAKAPAN 1: HILANG DITELAN JIN


T = Apakah itu empati?

J = Empati adalah memahami pengertian orang lain tentang suatu hal. Misalnya, seorang wanita Muslim ngotot habis-habisan bahwa poligami itu baik sifatnya. Pedahal jelas-jelas poligami membawa laknat. Laknat kok dibilang baik? Tetapi saya bisa berempati kepada wanita itu karena di dalam kepala saya muncul intuisi, yaitu pengertian yg datang begitu saja. Intuisi saya bilang bahwa wanita itu bukannya setuju kepada poligami, melainkan dia membela agamanya, Islam. Dia pikir kalau Islam tercemar, maka identitas dirinya akan runtuh. Walhasil, wanita itu pro poligami dengan alasan poligami dibenarkan dalam Islam. Jadi, bukan karena dia benar-benar jujur dan setuju dengan praktek poligami, tetapi karena dia takut dirinya akan kehilangan "kesadaran" (dalam tanda kutip).

Islam dibela olehnya hanya karena dia takut kesadaran di dirinya hilang lenyap ketika tidak ada lagi yg bisa dipegang. Dia pikir Allah akan meruntuhkan langit di atasnya ketika dia menyangkal Islam. Pedahal tidak begitu. Pedahal bumi dan langit sudah ada puluhan juta tahun sebelum adanya Islam. Islam itu rekayasa manusia padang pasir, penuh takhayul, prakteknya banyak yg melanggar HAM. Bahkan Islam yg rahmatanlil alamin juga masih melakukan diskriminasi terhadap wanita. Wanita tidak bisa menjadi imam untuk seluruh umat, misalnya. Dan wanita tidak memperoleh bagian warisan yg sama dengan pria. Ini semua praktek jahilliyah di dalam Islam.

Pada pihak lain, kesadaran di wanita itu tentu saja akan semakin sempurna ketika dia mau mengakui dengan jujur bahwa Islam memang terbelakang. Tetapi prosesnya lama. Perlu waktu. Wanita itu perlu mengumpulkan keberanian untuk akhirnya mampu berkata tegas bahwa Islam bagi dirinya sudah bagian dari masa lalu. Tetapi, hal itu belum bisa dilakukan oleh wanita itu sekarang. Dan saya bisa mengerti dia. Saya bisa berempati kepada dirinya. Saya tidak menyalahkan orang itu ketika dia bersikap munafik, tetapi saya menerima dia apa adanya. Itu yg namanya empati.

Empati juga bisa berarti merasakan apa yg orang lain rasakan. So, saya bisa merasakan dada saya sakit ketika membaca wanita itu menulis tentang Islam yg dibelanya habis-habisan. Tetapi saya tahu bahwa saya cuma merasakan apa yg wanita itu rasakan. Itu sensasi di fisik yg cuma lewat begitu saja ketika kita berempati atau mencoba mengerti apa yg ada di alam pikiran orang lain. Tetapi tidak semua orang bisa merasakan secara fisik apa yg orang lain rasakan. Saya bisa. Dan saya tidak tahu sejak kapan saya bisa seperti itu. Jadi, kalau ada orang yg memiliki beban berat dan sharing kepada saya, bahkan cuma melalui facebook atau yahoo messenger, maka saya bisa merasakan apa yg dia rasakan. Kalau sakitnya berat, dada saya rasanya seperti ditusuk-tusuk pakai pisau. Sakit sekali. But whatever will be will be... Kalau memang harus seperti itu caranya, ya jadilah. Cara saya melakukan penyembuhan dengan menarik rasa sakit itu ke tubuh saya sendiri. Lewat begitu saja, dan setelah itu hilang.

Ada berbagai teknik penyembuhan yg didasarkan pada empati. Teknik saya dengan berbicara atau menulis, lalu menarik energi negatif itu ke diri saya. Cuma lewat saja, dan setelah itu hilang ditelan jin.

T = Bagaimana kita dapat melakukan/ melatih empati?

J = Caranya lakukan saja secara langsung, namanya berempati, mencoba memahami tanpa menghakimi. Kalau kita menghakimi orang lain, maka kita tidak bisa berempati. Kalau kita tidak menghakimi, maka kita bisa. Menghakimi itu kalau kita bilang orang lain benar atau salah, kalau kita menyalahkan atau membenarkan. Saya tidak pernah menyalahkan orang. Yg selalu saya bilang, setiap orang bebas untuk berpendapat apapun. Setiap orang bebas untuk memilih apapun. It's his or her own life. Orang itu sendirilah yg harus memutuskan apa yg ingin dipercaya dan dilakukannya. Who am I to judge another?

T = Kenapa terkadang, jika saya sedang menebar tarot untuk satu kasus yang sama, tebarannya dapat berulang sama jika di lakukan dua kali?

J = Gak apa-apa, namanya kebetulan. Bisa juga dibilang sinkronisitas. Sinkron karena anda masih dalam tahap terheran-heran. Karena anda masih bisa heran, maka muncullah fenomena yg akan bikin anda tambah terheran-heran lagi.

T = Apa itu channeling?

J = Channeling artinya berbicara atas nama sesuatu yg bukan dirinya. Orang yg melakukan channeling disebut medium. Jadi, si medium bisa berbicara seolah-olah yg bicara itu orang yg sudah mati. Bisa juga berbicara seolah-olah yg bicara itu malaikat Jibril. Bisa juga berbicara seolah-olah yg berbicara itu Allah... Jenis terakhir ini sangatlah berbahaya, namanya bernubuah. Nubuah itu channeling, dan sang medium disebut nabi. Nubuah adalah kegiatan berbicara seolah-olah dirinya itu Allah, dan banyak dipraktekkan di Timur Tengah pada masa lalu. Ini kegiatan yg biasa saja sebenarnya. Di Timur Tengah itu orang bisa bernubuah atas nama siapapun. Bisa atas nama Allah. Bisa atas nama rival dari Allah yg namanya Setan.

Tetapi sejak agama Yahudi dilembagakan, nubuah yg dilakukan terhadap rival Allah disebut sebagai kegiatan sesat. Nubuah yg dilakukan atas nama Allah biasanya juga cuma diakui setelah manusianya meninggal. Setelah manusianya meninggal karena dibunuh oleh umat beragama, barulah ucapan-ucapannya dikumpulkan, dan sang manusia akhirnya disebut sebagai nabi. Dengan kata lain, seorang nabi biasanya baru diakui sebagai nabi setelah almarhum atau almarhumah. Yg diakui sebagai nabi selama manusianya masih hidup biasanya bermotif politik atawa terlibat dalam proses pembodohan manusia-manusia lainnya. Lia Eden bilang bahwa dirinya didatangi oleh malaikat Jibril, dan jadilah beliau seorang nabi. Itu tidak salah, setiap orang berhak mengaku sebagai nabi, namanya HAM Kebebasan Beragama. Berhak juga untuk deklarasi dirinya sebagai nabi yg paling besar as well as paling terakhir dan sempurna, namanya HAM Kebebasan Berbicara.

Yg tidak boleh dilakukan adalah men-dzolimi orang yg mengaku sebagai nabi. Tidak boleh karena hal itu termasuk melanggar HAM. Jadi, kalau kita men-dzolimi Lia Eden, maka artinya kita ternyata reinkarnasi dari penduduk Mekkah di jamah jahilliyah. Mekkah di jaman jahilliyah penduduknya pindah secara massal ke Indonesia. Di sini diberikan challenge yg sama, bisakah kita tolerir munculnya nabi-nabi baru? Kalau masih belum bisa, maka kita akan masuk ke lingkaran samsara tak berkeputusan. Lahir lagi dan diberikan tantangan yg sama. Sudah bisakah kita mentolerir munculnya nabi-nabi baru?

Pertanyaannya sekarang, apakah benar ada Allah yg menurunkan Taurat, Zabur, Injil dan Al Quran? Pedahal kita sudah tahu bahwa semua kitab-kitab itu merupakan hasil channeling saja. Jadi, manusianya akan berucap atau menulis seolah-olah dirinya itu Allah... Tentu saja jawabannya tidak. Tidak ada Allah seperti yg digembar-gemborkan oleh para manusia yg sekarang dinabikan itu. Yg ada cuma manusia itu sendiri dan kesadarannya. Lalu kesadarannya ingin "membuka diri" (dalam tanda kutip).

Membuka diri untuk sesuatu yg disebutnya sebagai Allah. Lalu Allah itu datanglah. Lalu muncullah tulisan atau ucapan itu, yg bisa saja pakai kata ganti pertama tunggal "Aku". Akulah Allah yg tunggal dan patut disembah dan ditakuti olehmu karena engkau tidak pernah bayar zakat, blah blah blah... Pedahal yg bicara itu cuma si manusia itu saja, seolah-olah dia itu Allah. Allah sendiri cuma figment dari kesadaran orang itu. Suatu figur simbolik yg adanya cuma di alam pikiran saja.

For your information, Allah cukup sewenang-wenang berbicara melalui banyak manusia di Timur Tengah. Kalau di bagian dunia lainnya Allah tidak laku which is also ok saja, karena ini cuma hal reka-reka. Kesadaran yg mereka-reka apa bagusnya dalam konteks suatu budaya. Kalau bagusnya disunat, ya keluarlah Allah yg bilang bahwa sunat itu wajib. Kalau bagusnya tidak disunat, ya keluarlah Shiva yg bilang sunat itu haram jadah. So, semuanya budaya belaka. Budaya manusia belaka.

T = Dapatkah seseorang melakukan possessing atau memindahkan kesadarannya kepada orang lain?

J = Bisa saja, apabila orang lain itu mengijinkannya. Ada orang yg bisa mengijinkan kesadaran orang lain masuk ke dalam dirinya, dan ada yg tidak bisa. Orang yg berniat memindahkan kesadarannya kepada orang lain itu cukup banyak. Para ulama itu boleh bilang semuanya berniat untuk mencangkokkan cara berpikir mereka kepada umat. Tetapi sampai saat ini tidak pernah berhasil karena sebagian besar umat masih bisa berpikir menggunakan otaknya. Cara cangkok mencangkok otak itu cuma bisa dilakukan terhadap mereka yg lemah mental dan emosionalnya, as well as berpendidikan rendah. Kalau untuk kita yg ada di sini, saya rasa sudah tidak bisa lagi. Kita bukan reinkarnasi dari penduduk Mekkah di jaman jahilliyah, walaupun sebagian dari kita berpura-pura untuk seperti itu.

T = Bagaimana caranya agar kita dapat mempengaruhi orang lain secara persuasive melalui ucapan?

J = Be genuine, be real. Kalau anda berpura-pura antusias, maka orang akan bisa merasakannya. Kalau anda berpura-pura tulus orang juga akan tahu, walaupun biasanya tata krama kita mengharuskan kita berpura-pura tidak tahu. Be genuine, be real. Don't be a fake seperti orang-orang dari aliran motivasional itu yg punya hobby mengucapkan salam luar biasa gonjang ganjing kanan kiri maha dahsyat... Lho?


+

PERCAKAPAN 2: MAO BELANJA TUHAN


T = Saya berlatar belakang agama Buddha sejak lahir. Namun, beberapa tahun belakangan ini saya menjadi sadar bahwa Buddha bukanlah Tuhan, melainkan manusia suci.

J = Buddha bukanlah Tuhan. Buddha adalah Buddha. Di bawah Buddha ada calon Buddha, dan di atas Buddha ada Buddha paripurna atawa bekas Buddha. Buddha adalah kesadaran yg ada di anda, di saya, dan di siapa saja. Ini adalah kesadaran kosmik, kesadaran universal, yg sadar bahwa dirinya sadar. Dan itu real... Tuhan itu tidak real karena cuma konsep saja. Dikonsepkan oleh manusia yg masih tidak bisa mengerti juga bahwa kesadaran di dirinya itu memang ada, dan alam semesta ini ada karena ada kesadaran kita. Tanpa ada kesadaran kita yg bisa merasakannya, maka alam semesta ini tidak ada.

Tanpa ada anda dan saya, maka alam semesta ini tidak ada. Karena anda dan saya ada, maka alam semesta ini ada. Cuma itu saja intinya bukan? Dan kita tidak perlu Tuhan bukan?

T = Apa lagi setelah saya bersekolah di sekolah Katolik. Saya merasa sangat kesal jika ada teman-teman yang menyebut nama Tuhan Allah (Yahweh di Perjanjian Lama), karena menurut saya, Yahweh merupakan mahluk yang sangat pencemburu, pembuat perang antar bangsa, gila hormat dan kejam! Jujur saya benci dengan Yahweh, dan salah satu keinginan saya adalah saya ingin sekali bertemu Yahweh dan menghancurkan dirinya serta kepercayaan masyarakat tentang Yahweh tersebut!

J = Di Indonesia, Yahweh lebih dikenal sebagai Allah SWT, dan itu merupakan konsep dari Timur Tengah. Nama aslinya Yahweh, tapi nama itu haram untuk disebutkan, apalagi diteriakkan melalui corong mesjid, sehingga dibuatlah kata ganti untuk menyebutnya. Orang Yahudi menyebutnya sebagai Adonai. Orang Aram menyebutnya, antara lain, sebagai Eloah. Di Arab dikenal sebagai Allah...

Allah memang konsep yg sangat primitif, maklumlah lahirnya dari padang pasir. Dari padang pasir ke padang pasir. Dari Mesir, menyeberang padang pasir Sinai, sampai ke Palestina, jalan-jalan ke Arabia, dan akhirnya di-import ke Indonesia. Yahweh atau Allah adalah konsep yg sangat tidak manusiawi. Dilahirkan oleh pemahaman manusia nomaden atawa penghuni padang gurun. Kita tidak perlu membencinya tetapi cukup meletakkannya di sudut tersembunyi di rak buku kita. Taurat, Zabur, Injil dan Al Quran bisa disimpan saja di rak buku. Allah yg ada di dalam buku-buku itu dijamin tidak akan lari kemana-mana.

T = Jika saya berbicara tentang Yesus, terlalu banyak hal yang tidak dapat saya mengerti atau bersifat samar-samar, karena ada sebagian kelompok yang mengatakan bahwa Yesus menikah, atau Yesus sebagai Lucifer, yang tidak sesuai dengan yang tertera di Alkitab.

J = Yesus itu tokoh legendaris, simbol dari manusia yg mau menjadi dirinya sendiri. Ada banyak versi tentang Yesus dan kita bisa hidup tenteram dan bahagia bahkan tanpa mengenal Yesus yg di Indonesia lebih beken dengan nama Nabi Isa AS. For your information, ISA Allaihisallam itu asli orang Yahudi, tetapi dibajak oleh orang Arab dan dikasih nama Arab. Menurut kepercayaan Arab, Yesus terangkat bulat-bulat ke atas langit, dan nanti akan datang lagi sebagai imam mahdi yg akan mengadili semua manusia. Makanya orang-orang yg mengikuti kepercayaan Arabia atau Islam harus menghormati Yesus Kristus. Kalo gak gitu nanti mereka bisa dilempar ke dalam neraka. Mereka juga harus belajar bahasa Yahudi karena Yesus tidak bisa bahasa Arab.

Yesus akan schock berat ketika dia turun dari atas langit dan diteriakin allahuakbar pake ribuan loudspeaker. Najis, kata Yesus. I am Jewish, Yahudi asli, gak ngerti bahasa Arab. Gak kenal siapa itu Alloh. I only know Yahweh atawa Adonai... Adonai, oh Adonai, begitu kata Yesus sambil menengadah ke atas langit seperti sering dijumpai di gambar-gambar.

T = Sepertinya saya membenci semua agama langit (Kristen, Katolik dan Islam). Islam dengan Nabi Muhammad nya yang sangat rasis terhadap perempuan dan orang dari kepercayaan lain. Katolik dengan Paus yang pernah membuat perang salib sehingga membunuh banyak orang. Kristen yang fanatik dengan melarang ramalan.

J = Yahudi, Nasrani dan Islam bukanlah agama langit walaupun di-iklankan turun dari atas langit. Mereka semuanya agama dunia atau diciptakan di atas dunia ini saja oleh manusia-manusia biasa yg tidak berbeda dari anda dan saya. Yg paling terbelakang adalah Islam, masih terpuruk sampai sekarang. Dan yg paling oke adalah Protestan Liberal, karena hampir melepaskan agama secara total, dan cuma masih malu-malu kucing saja untuk ngaku bahwa mereka sudah jadi humanis atawa almost atheist. Katolik bermacam ragamnya, dari yg paling kolot sampai yg paling liberal atawa pake kondom oke-oke aja. Sedangkan Kristen fanatik cuma fenomena sesaat, sekarang sudah mulai normal lagi atawa tidak teriak-teriak Yesus, I love you.

Berisik, kata Yesus dari dalam Sorga.

T = Semakin hari, saya semakin sadar bahwa sebenarnya Tuhan itu tidak ada. Sebagai contoh yang saya buat dalam pikiran saya: Ada seorang Ibu yang menderita sakit keras, lalu dia berdoa dan percaya bahwa Tuhan dapat menyembuhkannya, maka tak lama penyakitnya sembuh. Di sini, kesembuhan yang terjadi pada diri Ibu adalah karena apa yang ia percayai (objek/percaya bahwa ia dapat disembuhkan), bukan terhadap siapa yang ia percayai (subjek/Tuhan).

J = Of course Tuhan itu tidak ada,.Tuhan cuma konsep yg kita pakai di dalam pikiran kita saja. Kita bilang kita berdoa kepada Tuhan, sebenarnya kita berdoa kepada diri kita sendiri saja. Dan kita bisa sembuh juga kalau percaya. Kalau tidak percaya Tuhan juga bisa sembuh asal minum makan obat yg tepat.

T = Setelah membaca berbagai notes Mas Leo belakangan ini, saya menjadi lebih tercerahkan. Kalau di notes Mas Leo dikatakan bahwa hal itu merupakan ciri-ciri agnostik. Tapi saya masih menyukai beberapa hal, seperti dewa dewi Romawi, Alam Raya dan Malaikat Raphael.

J = Semuanya juga konsep saja, adanya di dalam alam pikiran kita saja. Dewa Dewi Romawi semuanya konsep. Alam semesta atau the universe juga konsep, dalam hal ini konsep yg lebih netral dibandingkan konsep Allah karena alam semesta tidak menurunkan syariat, tidak diskriminasi wanita, tidak mengharuskan sunat dan jilbab. Malaikat Raphael is very cute, suatu konsep yg bisa kita wujudkan dalam alam pikiran kita juga. Bisa kita akses energinya kalau mau, walaupun semuanya berasal dari dalam kesadaran kita saja.

T = Mohon bantu saya menemukan pencerahan dalam hidup saya. Siapa saya, untuk apa saya diciptakan, kepada siapa saya harus berdoa, siapa Tuhan saya, dll?

J = Anda adalah apa yg anda pikir tentang anda. Untuk apa anda diciptakan ditentukan oleh apa pendapat anda tentang untuk apa anda diciptakan. Kepada siapa anda harus berdoa tergantung kepada siapa anda mau berdoa. Siapa Tuhan anda tinggal pilih aja di supermarket agama. Banyak Tuhan, ada yg namanya Allah, Yesus, Buddha, Bunda Maria, Siwa, dan berbagai malaikat termasuk Raphael... walopun yg paling terbelakang itu Tuhan yg namanya Allah. Dia itu ngotot sebagai Tuhan satu-satunya, pedahal Allah itu muncul belakangan, dan aslinya bernama Yahweh atawa Tuhannya orang Yahudi. Konsepnya orang Yahudi.


+++

NOTE 136: Sun Go Kong vs. Biksu Gundul


Friends,

Apa yg anda bilang tentang Tuhan merupakan konsep saja, buatan manusia saja. Tuhan atau Allah is nothing, cuma konsep, dan sebagian dari anda keracunan oleh-Nya.

Kalau anda masih belum sadar juga sampai saat ini, maka terimalah nasib anda sebagai manusia yg belum tercerahkan. Anda merasa anda manusia beragama, artinya manusia yg ber-konsep tentang Tuhan. Anda tidak bisa menjadi diri anda sendiri, dan cuma menjadi robot agama. Beragama itu fungsinya sosial, dan bukan spiritual. Secara sosial anda bisa saja menjadi orang tertib dan merasa dekat dengan Allah, tetapi itu cuma penipuan diri sendiri saja. Anda memang diajarkan seperti itu sedari kecil, dan anda mengerti, dan mungkin sampai mati anda akan seperti itu juga.

Kalau memang anda seperti itu, maka notes saya bukanlah untuk anda. Please stay away. Notes saya hanya untuk mereka yg mau jujur menjadi diri sendiri saja. Bagi mereka yg sudah sadar bahwa agama berisikan penipuan dan pembodohan massal. Bagi mereka yg sudah muak dan mual melihat segala ulama berkhotbah tentang Allah yg cuma imajinasi belaka. Kita bisa berimajinasi apapun tentang Allah, dan itu sah saja. Para ulama dari semua agama itu berimajinasi tentang Allah, dan anda mau percaya mereka bukan?

Pedahal anda bisa berimajinasi yg berbeda. Different imaginations, different results. Indonesia di masa depan akan jadi salah satu pusat spiritualitas dunia karena sudah lama sekali banyak dari kita ditipu oleh agama. Generasi di bawah kita akhirnya akan mengerti sendiri bahwa agama hanya ciptaan manusia, dan bukan diturunkan oleh Allah. Allah itu simbol saja, konsep saja, dan yg hakiki adalah kesadaran manusia yg bisa mengkonsepkan apapun. Tanpa perlu dipenjara oleh agama.

Melepaskan diri dari agama adalah salah satu essensi dari spiritualitas atau kerohanian. Be spiritual, be yourself, menjadi diri sendiri saja. Apa susahnya?


+

PERCAKAPAN 1: SUN GO KONG VS. BIKSU GUNDUL


T = Kemarin malam saya bermimpi mao sembahyang di sebuah pura besar, tiba-tiba ketika saya baru memulai beribadat tempat itu berubah menjadi sebuah vihara, dan muncullah beberapa biksu gundul bertubuh kuning seperti emas.

J = Pura menjadi vihara atau sebaliknya, vihara menjadi pura, merupakan simbol yg cukup umum muncul di dalam mimpi. Artinya, di dalam alam bawah sadar, ternyata kita mengasosiasikan Hinduisme dan Buddhisme sebagai satu aliran. Memang asalnya satu, yaitu dari hulu sungai Gangga di anak benua India. Karena asalnya dari sana, maka kita yg berada di tempat jauh seperti Indonesia seringkali rancu dan melihatnya secara tersamar, as if Hindu dan Buddha itu sama, pedahal tidak persis sama karena ada juga bedanya. Serupa tapi tak sama.

But don't be disappointed, karena bukan kita saja yg bisa terkecoh, melainkan mereka yg orang India juga. Pernah ada seorang teman keturunan India yg sharing kepada saya tentang mimpinya menjumpai sang Buddha di dalam sebuah kuil Hindu. Niatnya ingin bertemu dengan Ganesha. Ternyata bukanlah Ganesha yg ditemuinya, melainkan sang Buddha. Dan saya bilang kepadanya bahwa Ganesha itu Buddha, dan Buddha itu Ganesha. Simbol dari kesadaran yg ada di manusia yg tercerahkan. Simbol saja.

Di kuil Hindu, simbol itu muncul sebagai Ganesha, dan di vihara Buddha disimbolkan sebagai Sakyamuni atau Sidharta Gautama yg telah tercerahkan dan menjadi Buddha. Pedahal di alam astral atau pikiran, keduanya itu sinonim. Layaknya mata uang, yg satu dollar AS, dan yg satunya lagi rupiah. Dollar AS bergambar Jendral George Washington, dan rupiah Indonesia bergambar Jendral Sudirman. Tetapi nilainya sama saja, yaitu satu dollar AS sekitar 10,000 rupiah.

T = Gak tao kenapa, biksu-biksu gundul itu semua melarangku memasuki vihara mereka, dan memakiku agar segera keluar dari sana.

J = Biksu gundul sok tau adalah simbol dari ulama, yaitu mereka yg merasa sudah memiliki tiket masuk Sorga. Mereka menggunduli kepala mereka sebagai simbol dari sikap emoh sex. Pedahal kita tahu bahwa para ulama itu bisa kawin dengan empat wanita sekaligus dengan alasan yg dicari-cari saja atawa disumpelkan di mulut Allah ta'alla. Ulama itu tersohor sebagai kelas tersendiri, yaitu kelas pencipta agama, spesialisasi mereka mengucapkan kata-kata yg dengan mudahnya disumpelkan di mulut Allah yg memang tidak bisa bicara karena Allah cuma simbol saja. Akhirnya orang mengira kata-kata itu dari Allah, pedahal cuma disumpelkan di mulut Allah oleh sang ulama.

Biksu gundul juga simbol dari wanita-wanita berjilbab yg merasa diri diridhoi oleh Allah, pedahal Allah cuma tokoh fantasi yg mereka pegang erat-erat karena mereka tidak tahu siapa diri mereka sendiri sebenarnya. Mereka cuma mendengar bahwa katanya Allah mao wanita berjilbab, maka berjilbablah mereka. Kalau dilihat sepintas lalu, wanita berjilbab itu mirip sekali seperti biksu gundul. So, dengan kata lain, berjilbab itu cara pintas dan akal-akalan untuk tampil sebagai biksu gundul yg patut diacungi jempol karena konsekwen. Daripada saya berjilbab atawa bermunafik ria, lebih baik saya menggunduli kepala saya saja dengan konsekwen, begitu kata mereka.

Simbolismenya sama saja, yaitu penyangkalan seksualitas, seolah-olah gairah kepengen mengembat atawa diembat itu asalnya dari Setan, pedahal cuma desakan hormon yg diperparah dengan siklus menstruasi. Daripada ngajakin orang lain untuk saling menggesek-gesekkan anggota tubuh, lebih baik berbotak-ria lah. Lebih baik berjilbab lah. Begitu jalan pikiran mereka walaupun, of course, selalu diucapkan dengan kata-kata mutiara bersayap seolah-olah sang Buddha bilang sex menjauhkan manusia dari Nirvana, atau seolah-olah Allah bilang bahwa rambut wanita yg terurai bebas akan menyeret pemiliknya ke Neraka. Seolah-olah saja, pedahal segalanya wajar saja.

Bukan hal tentang Sorga Neraka atawa Nirvana Samsara, melainkan hormon sex yg mengalir dengan sempurna karena kita berbentuk manusia fisik.

T = Namun tiba-tiba datanglah sang Buddha yang bercahaya sangat terang menyihir saya menjadi Son Go Kong. Setelah melihat itu, para biksu gundul tadi, tiba-tiba jadi sujud semua di hadapanku.

J = Sang Buddha adalah simbol dari kesadaran sejati yg ada di setiap orang dari kita. Ini kesadaran kosmik yg bisa membuat penampilan kita berubah. Kesadaran kosmik atau sang Buddha bisa "menyihir" (dalam tanda kutip).

Anda disihir menjadi Sun Go Kong atau Dewa Monyet. Dewa Monyet itu reinkarnasi dari Buddha juga, dan dulu pernah berkiprah bersama para ksatria dari Cina atau Negeri Tengah yg kebelet kepengen jadi Buddha. Ada kitab yg harus di-impor dari India, sehingga para ksatria ini membulatkan tekad untuk mengambilnya sendiri, melewati perjalanan yg luar biasa berat menembus pegunungan Himalaya. Ada segala macam dedemit berbentuk kuntilanak berjilbab, genderuwo berjenggot yg suka komat-kamit allahuakbar juga ada, jin Muslim dan jin kafir bertebaran dengan sempurna di sepanjang perjalanan, dan mereka semuanya menghalangi usaha ini.

Salah satu ksatria teman Sun Go Kong berbentuk jin berkepala babi, dan jin inilah yg akan maju sebagai santapan untuk kuntilanak berbentuk wanita berjilbab. Sang wanita berjilbab itu akan lari terbirit-birit mengetahui dirinya akan diberikan santapan berupa babi panggang. Ya Allah, bantulah aku, begitu teriaknya dengan histeris... Tetapi tentu saja Alah tidak akan turun ke atas bumi.

Seperti juga Ganesha dan Buddha, Allah SWT itu simbol saja, konsep saja. Essensinya sendiri ditemukan di luar itu semua.

Sun Go Kong sendiri adalah simbol dari manusia yg telah menemukan jati dirinya, mau menjadi diri sendiri saja. Kita memang mirip monyet, dan kita menerima fakta itu dengan ikhlas dan pasrah. Dengan sikap welas asih dan pantang mundur, kita akuilah bahwa secara fisik kita memang hewan. Hewan yg bermasyarakat, dan bisa berpikir, yg bebas merdeka, tanpa perlu ditakut-takuti oleh biksu gundul atawa para ulama dari semua agama... So, biksu gundul merupakan simbol dari ulama-ulama yg merasa memiliki kunci Sorga, pedahal segalanya itu cuma isapan jempol belaka. Termasuk isapan jempol adalah kisah tentang kuntilanak berjilbab, ustad berjenggot yg komat-kamit menyebut Allah dengan keyakinan bahwa mereka akan masuk Sorga, dll... Dan kisah aneh-aneh seperti itu masih dipercayai oleh mereka yg berada di tingkat spiritualitas rendah, yaitu menggunakan manual atau agama yg diciptakan oleh manusia padang pasir.

Budaya padang pasir itu jauh di bawah budaya India dan Cina yg lebih canggih, jauh di bawah budaya Indonesia yg pluralistis. Padang pasir itu budayanya tribal. Kesukuan. Cupat dan non toleran. Makanya tidak heran Allah SWT yg lahir dari budaya padang pasir akhirnya cuma menjadi simbol dari Tuhan yg terbelakang. Bahkan orang yg kesurupan Setan di Indonesia tidak bisa disembuhkan oleh para ustad yg membawa-bawa nama Allah. Setan saja tidak takut Allah.

Setan yg merasuki para ulama dari berbagai agama cuma takut kepada Sun Go Kong, sang Dewa Monyet, simbol dari manusia sejati, manusia yg mau mengakui bahwa dirinya itu hewan. Hewan yg memiliki kesadaran Buddha. Hewan yg memiliki kesadaran kosmik.

In short, real men and women, manusia yg manusiawi.


+

PERCAKAPAN 2: LINGKUNGAN MENYIKSA JANDA


T = Adik wanita saya tadinya dipaksa untuk bertahan tidak bercerai demi anak-anak, walaupun suaminya telah kawin lagi secara diam-diam. Tapi dia tidak mau. Dan sekarang sudah hampir dua tahun berlalu. Dia sudah berusaha hidup mandiri. Sayang lingkungan kita kurang baik menyikapi janda.

J = Tidak usah tergantung dari lingkungan. Harus bisa tidak perduli dengan omongan orang. Kalau bisa, pindah tempat saja, dan menjadi janda yg ok. Masih bisa laku, baik dengan perjaka maupun suami orang. Ngapain stress? Jadi diri sendiri saja. Enjoy saja.

T = Betul sekali Mas Leo, makanya saya mau banget kenalin Mas Leo dengan adik saya. Supaya dia bisa lebih jujur kepada diri dan lingkungannya. Fyi, demi nama baik keluarga dia masih tinggal dengan keluarga suaminya, meski sudah bercerai dan mapan secara ekonomi. Kami adalah korban dari bentukan keluarga yg hipokrit, fanatik, dan terkungkung oleh dogma agama yg kaku. Hasilnya, yaa itu. Ngga bisa jujur kepada diri sendiri. Saya pribadi sedang berusaha untuk sepenuhnya bisa menjadi diri sendiri. Dan ternyata itu sangat nyaman!

J = Of course sangat nyaman. Kita menjadi diri sendiri saja tanpa tergantung kepada pendapat orang lain tentang kita. Pendapat orang lain tentang kita sebenarnya merupakan pendapat mereka tentang diri mereka sendiri saja. Orang beragama itu selalu menghakimi orang lain, pedahal yg mereka hakimi cuma diri mereka sendiri saja.

Mereka menilai apakah sudah menjadi orang baik, sudah beramal ibadah, dst... Mereka mengikuti manual agama, dan mereka bilang itu dari Allah. Suatu penipuan diri sendiri bukan?

T = Apa pendapat Mas Leo tentang poliandri?

J = Pendapat saya biasa-biasa saja. Poliandri artinya satu wanita memiliki lebih dari satu pasangan untuk berbuat tidak senonoh alias sex. Istilah umumnya adalah 'salome', yaitu satu lobang rame-rame. Asal tertib masuknya satu-satu, it's quite ok. Kalo masuknya sekaligus juga bisa, walopun memiliki potensi untuk merobek the lobang sehingga harus dibawa ke tukang jahit. Dijahit ulang dan diobras.

Islam harus menerima poliandri juga baru bisa disebut sebagai agama yg beradab. Kalau hanya menerima poligami dan mengharamkan poliandri, artinya Islam melakukan diskriminasi berdasarkan jenis kelamin, dan itu melanggar konvensi PBB tentang HAM. Artinya membedakan perlakuan terhadap wanita. Seharusnya apa yg boleh untuk pria juga boleh untuk wanita. Kalau pria bolah menikah sampai empat kali sekaligus, wanita juga harus bisa. Kalau tidak bisa namanya diskriminasi. Agama yg terbelakang selalu mempraktekkan diskriminasi di segala bidang.

T = Apakah ada adat atau kepercayaan yg melegalkannya, seperti poligami dalam Islam?

J = Ada juga, tetapi sedikit sekali, cuma dipraktekkan dalam masyarakat etnik tertentu di mana jumlah pria jauh lebih banyak daripada wanita. Ada lembaga perkawinan poliandri di masyarakat itu, sehingga para suami bisa giliran menikmati the one and only hole dengan sikap ikhlas dan pasrah karena ketahuilah bahwa Allah sangat mencintai para suami yg bisa menerima istrinya kawin lagi dan di oho oho oleh pria lain.

Saya sendiri akan menyarankan janda-janda muda untuk mempercantik diri mereka, karena banyak sekali pria Indonesia yg berminat kepada para janda. Yg penting, milikilah self image yg positive. Menjadi janda sama saja dengan menjadi perawan. Akan dikerubungi oleh laler juga, yaitu para pria yg gatel ingin menikmati. Bisa pria yg sudah beristri, dan bisa juga pria yg masih bujangan. Tinggal pilih aja, dan plis berhati-hatilah. Jangan salah pilih. Apalagi adik wanita anda telah mapan. Lebih baik kalau memilih pria yg juga sudah mapan dan tidak morotin uang. Kalau bisa diporotin aja prianya. Hitung-hitung gantian.

Itu kalau mau, kalau tidak mau juga tidak apa-apa. Banyak alternatif yg bisa dilakukan, dan semuanya berada di dalam domain pribadi.

Kebutuhan tiap orang berbeda, dan kita tidak bisa menyama-ratakan dan menghakimi orang lain. Kalau suka dengan brondong, ya nikmatilah. Kalau suka dengan pria matang, ya makanlah, walaupun biasanya pria matang sudah jadi suami orang. Yg penting suka sama suka, tanpa ada pemaksaan.

Kalau sama-sama gatel dan tidak ada pemaksaan, maka jalanilah. It's her own life, and nobody else's. Bukan urusan orang lain. Bukan pula urusan Allah yg cuma ada di dalam kitab-kitab itu.


+

PERCAKAPAN 3: KENA GATEL-GATEL


T = Halloow Mas Leoo...saya kena gatel-gatel nih... :'(

J = Berarti menular dari saya. Saya memang penular virus gatel-gatel, then?

T = Btw, kata kepala suku Maya, kiamat 2012 bukan suatu hal yang menakutkan, itu seperti kelahiran. Selalu ada darah perjuangan, dan rasa SAKIT... Orang yang terlahir kembali sudah mulai bermunculan untuk menjalani kehidupan baru.. :-) Bener ngga?

J = Benar, spiritualitas baru sudah bermunculan di mana-mana, dan adanya di luar agama-agama. Bahkan Anand Krishna sudah bicara bahwa spiritualitas itu bukanlah ritual, bukan agama. Agama itu sosial, isinya budaya atau tradisi saja, walaupun menggunakan berbagai konsep, al. yg disebut sebagai Tuhan atau Allah.

Pedahal yg ada cuma kesadaran kita saja. Kita sadar bahwa kita sadar, dan kita diajarkan oleh orang tua kita untuk percaya kepada Tuhan. Pedahal Tuhan itu apa kalau bukan konsep untuk mentertibkan naluri hewaniah kita? Ketika kita sudah bisa tertib, maka kita tidak memerlukan lagi segala konsep usang tentang Tuhan. Kita malah telah bisa melihat dengan jelas bahwa orang-orang yg berteriak allahuakbar itu justru orang-orang yg masih belum tertib, masih mencoba untuk membanggakan diri sebagai manusia yg derajatnya tinggi. Merasa berderajat tinggi karena memeluk agama Islam, pedahal menjadi Islam dan menjadi atheist tidak ada bedanya sama sekali.

Spiritualitas adalah kultivasi kesadaran kita. Kita belajar untuk menerima bahwa pikiran kita bisa terwujud menjadi kenyataan. Apa yg kita percayai akhirnya muncul. Kalau percaya bahwa semua manusia itu sama tidak ada beda, maka dimana-mana akan berjumpa dengan manusia yg manusiawi, tidak ada bedanya. Kalau percaya bahwa cuma memeluk Islam saja akan membuat manusia menjadi di-ridhoi oleh Allah, akhirnya manusia itu akan sakit jiwa sendiri karena jelas sekali bahwa masyarakat Islami itu salah satu masyarakat yg paling menginjak-injak HAM di seluruh dunia, paling terbelakang, paling terpuruk... dan penyebabnya adalah belief system bahwa ada Allah yg menurunkan ayat-ayat.

Pencerahan artinya membuang jauh-jauh segala kepercayaan primitif bahwa ada Allah yg menurunkan ayat. Kita tahu bahwa segala ayat dalam kitab suci itu merupakan buatan manusia. Semua kitab suci dibuat oleh manusia biasa yg, karena masyarakatnya masih primitif, akhirnya mengaku ada Malaikat Jibril. Pedahal tidak ada siapa-siapa.

Mengerti tentang bagaimana agama dan Tuhan diciptakan oleh pikiran manusia merupakan pencerahan. Mengerti bahwa kita semuanya manusia bebas merupakan pencerahan. Mengerti bahwa apa yg kita lakukan dalam domain pribadi merupakan urusan kita sendiri merupakan suatu pencerahan. We are all free people.

We were born free, and we shall die as free people.


+++

NOTE 137: Hikmah dari Tiga Phase Mimpi Spiritual


PERCAKAPAN 1: HIKMAH DARI TIGA PHASE MIMPI SPIRITUAL


T = Banyak orang membicarakan jalan/ cara / wasilah. Aku jadi ingat soal mimpi-mimpiku tentang jalan. Dan temenku pernah cerita, pada saat dia dalam keadaan pengaruh bius (dia keguguran dan harus dikiret –red ), maka saat itulah dia bermimpi berhadapan dengan banyak jalan yang lintang melintang di depannya, dan saat itu yang dia rasakan hanyalah sebuah kebingungan. Dan dia sangat lega, saat dia menuju sadar, dia merasakan gengaman tangan suaminya. Dia bahagia bahwa dia masih hidup.

J = Then?

T = Seandainya cerita itu dilanjutkan, di saat waktu telah berhenti untuk dirinya... Dia tidak sadar dan malah meninggal, sekiranya apa yang terjadi kemudian ya? Apakah dia akan berhenti menatap jalan-jalan itu dengan kebingungan atau dia akan memilih salah satu? Lalu apakah yang terjadi selanjutnya. Background temanku ini adalah ukthi yang pandai mengaji dan beragama Islam dengan serius, hidup bersama keluarganya di lingkungan pesantren.

J = Ada seorang teman wanita saya di Surabaya yg cerita bahwa dia pernah comma selama satu bulan karena melahirkan. Dia bilang dia mati suri, dan menurutnya mati itu tidak enak, tempatnya gersang, seorang diri... Tentu saja teman ini berada dalam pengaruh obat-obatan juga, dan dia masuk ke dalam alam pikirannya sendiri. Setelah satu bulan comma, akhirnya dia sembuh, dan sekarang jadi seorang paranormal terkenal di Surabaya.

For your information, saya memang biasa ke luar masuk lingkungan paranormal atau dukun. Saya paranormal dari para paranormal, tetapi mohon info ini jangan dibocorkan kepada khalayak umum. Hikmahnya cuma satu saja, yaitu saya bisa tahu beyond doubt bahwa yg namanya paranormal itu tidak normal. Hal biasa akan mereka besar-besarkan, yg tidak ada dibilang ada, dan yg ada dibilang tidak ada. Paranormal itu mirip dengan ulama dalam agama, mereka mencari uang dari membodohi orang dan membuat orang lain tergantung. Setelah orangnya tergantung, maka mudahlah untuk diporotin duitnya.

Ulama dan paranormal itu sama saja, sama-sama tidak normal.

Tentang apa yg akan terjadi terhadap orang yg comma dan terus meninggal tentu saja bukan merupakan urusan kita. Kita cuma bisa tahu pengalaman mereka kalau mereka bisa sadar dan sembuh. Kalau ternyata orangnya tidak sadar dan langsung bye bye... ya sudah. Tidak ada gunanya untuk spekulasi. Kalau kita mau spekulasi tentang alam barzakh, nanti jadinya seperti kisah-kisah yg disebar-luaskan di kalangan agama, katanya ada malaikat, katanya ada Sorga Neraka. Dan akibatnya kita akan menjadi "tawanan".

Tawanan di sini berarti captured market atawa konsumen setia seumur hidup tak tergoyahkan, memegang teguh apa yg ke luar dari mulut si ulama yg bicara yaqin haqqul yaqin bahwa orang yg memegang agama terakhir dan sempurna pasti masuk Sorga, or at least tempatnya layak di sisi Allah SWT. Pedahal itu semua kan cuma bohong-bohongan saja, karang-karangan si ulama supaya bisa terus dapat uang derma dari umatnya.

Sama saja dengan paranormal yg bilang ada orang ngirim santet dan pelet, dan harus bikin sesajen dan sebagainya, atau wiridan tujuh hari tujuh malam, atau potong kambing. Atau potong bebek angsa. Whatever... Intinya pembodohan.

Kalau kita mau spekulasi apa yg akan kita temui ketika say goodbye to the physical world, maka kita akan menjadi santapan empuk bagi para ulama. Ulama itu seperti paranormal, cuma mau uang kita saja. Mereka mau kita tergantung terus kepada mereka. Enak kan?

T = Then, my experience about dreams of jalan. Ada tiga phase tentang jalan yang pernah aku alami.

J = Phase pertama bagaimana?

T = Pertama, saat aku ngaji sama Abah Z, ada acara inisiasi juga. Suka tangkep-tangkep jin yang lagi nimbrung di pohon-pohon atau di sekolah Al Azhar di Semarang. Reputasinya cukup terkenal di kalangan kami.

J = Betul kan? Ulama memang seperti itu, suka nangkepin jin. Pedahal acara tangkep jin itu cuma trik saja, tidak ada apa-apa di sana. Tetapi si ulama akan action terus untuk memikat dan memukau umatnya. Umatnya adalah captured market, konsumen yg sudah terperangkap, then?

T = Saat aku ikut sebagai umatnya katakanlah... well, aku mimpi jalan yang berada di dalam semak belukar yang very spooky dan gelap, jalan tanah yang becek dan susah dilalui, aku pernah jatuh terpeleset dan suasananya sangat mencekam. Not only once, tapi entah beberapa kali dengan kondisi pelukisan jalan yang hampir sama.

J = Artinya, alam bawah sadar anda memberitahukan bahwa jalan bersama Abah Z adalah jalan yg penuh semak belukar, becek, mengerikan. Alam bawah sadar anda memberitahu hal itu kepada anda secara langsung walaupun mungkin anda tidak menyadarinya saat itu, then?

T = Phase kedua, saat aku ngaji sama my Papi. Saat aku jadi umatnya, aku pernah ngimpi berada di pertigaan jalan raya yang lebar, very quiet, lengang dan sepi, jalan yang terang dan tidak seorangpun yang melintas. Hanya ada aku dan temanku yang saat itu hanya bermaksud mengantar daku pulang. So, I said to my friend: I wanna go home.

Di mimpi itu aku pulang sendiri karena temanku belum ingin pulang. So aku tapaki jalan raya itu, semakin menanjak, semakin menyempit dan dilanjut dengan jalan setapak yang kemudian ternyata mengarah ke bagian belakang sebuah surau, dan kujumpai di sana banyak orang-orang yang lagi beribadah. Kostum mereka cukup unik, ada yang seperti Jalaluddin Rumi, atau baju panjang putih. Mereka sempat memandangku, dan aku tidak tahu harus kemana lagi. Alhasil aku berhenti di teras surau itu . Entah apa yang daku tunggu.

J = Artinya anda telah menapaki jalan spiritual, bermula dari jalan yg lapang, dan semakin lama semakin sempit. Bermula gampang, dan lama-lama makin berat, dan pilihannya semakin sedikit. Anda berjalan terus seorang diri sampai berakhir di surau itu. Surau adalah simbol dari tempat berkumpul. Ada banyak orang di surau itu, dan anda berhenti di sana. Anda berhenti di suatu tempat beraktifitas. Nuansa Sufi tentu saja.

T = Mimpi ketiga, setelah aku memilih jalanku sendiri, setelah aku confirm mengikuti jalan salib dan mengakui Guru yang datang padaku melalui mimpi-mimpi dan vision. Aku bermimpi sebuah jalan yang berada di dalam hutan. Jalan tanah +/- 80 cm, bersih dan rata. Warna tanahnya yang kekuningan sejauh mata memandang. Kanan kiri jalan itu ditumbuhi pohon-pohon besar menjulang yang rindang dan rapat selayaknya pagar. Jauh, jauh... jalannya tetap sama. Lebih dalam lagi ada danau, ada hewan-hewan hutan. Ada gua hutan yang menyenangkan dan menyejukkan.

Sekiranya ini yang aku bisa share mengenai sebuah jalan. Jalan yang tidak hanya sebuah konsep dan kata-kata belaka. Anda sedang menapaki sebuah jalan, mungkin tidak semua bisa melihat, hanya sebagian sahaja, dan itu adalah informasi buat kalian semua yang mempercayai sebuah jalan.

Jalan bisa berubah. Pertama, anda melewati semak belukar penuh duri dan gelap. Kedua, anda melewati jalan yang tampak lebar dan menjanjikan. Tetapi anda berhenti di suatu keadaan.

Ketiga, anda melewati jalan yang pas buat diri anda. Ada suatu kefitrahan dalam diri anda dan itu adalah Tuhan. Tuhan akan menemukan jalan Tuhan.

Jika anda memberikan kesempatan kepada Tuhan dalam diri anda untuk membimbing anda, pada akhirnya anda akan menemukan jalan Tuhan. Amen.

J = Amen. Anda sudah bisa interpretasi sendiri tentang mimpi-mimpi anda, dari yg pertama, kedua sampai yg ketiga. Jalan ketiga anda sebut sebagai "jalan salib", walaupun tidak ada salib di sana. Salib cuma simbol saja, simbol dari empat elemen alam semesta: Udara, Tanah, Air, Api... Sadulur papat. Empat saudara kita. Dan kesadaran kita adalah pancer atau roh, adanya di tengah.


+

PERCAKAPAN 2: BARU LAHIR DI DUNIA SPIRITUAL


T = Salam kenal Mas Leo,

Nama saya Ketut X, Denpasar, usia sudah tua, 39 tahun, tapi di dunia spiritual saya baru lahir mas.

J = Sama, saya juga baru lahir.

T = Saya sangat tertarik tentang bahasan Mas Leo mengenai agama, Tuhan, Gayatri mantram, mata ketiga, pokoknya semuanya. Saya sudah membaca walau mungkin hanya baru sebagian. Langsung saja Mas Leo: Bisakah saya diberikan penyelarasan mata ketiga saya dengan Mas Leo? Kalo bisa apa syaratnya? Apakah saya harus menyediakan waktu khusus untuk itu?

J = Penyelarasan mata ketiga atau attunement sebenarnya langsung. Semua tulisan saya mengandung energi atau frekwensi mata ketiga. Menurut pakem, kalau anda membaca tulisan saya, maka otomatis anda akan mendapat attunement. Cuma itu saja, tidak ada syarat apapun maupun waktu khusus. Saya juga haram untuk diskriminasi manusia berdasarkan Suku, Agama, Ras, Golongan, Usia, Jenis Kelamin dan Orientasi Seksual.

Jadi, melalui tulisan-tulisan saya, anda akan bisa merasakan semacam frekwensi meditasi di sana. Itu frekwensi saya. Kalau anda bisa merasakannya, maka langsung saja meditasi dengan frekwensi itu. Ada tiga ebooks saya yg sudah jadi, judulnya: Pelangiku Warna Ungu; Mata Ketiga, Simbol dan Interpretasinya; dan, Mencari Tuhan dalam Kesadaran. Baca saja percakapan di tiga ebooks ini satu persatu. Semuanya bisa di download dari bagian files di milis Spiritual Indonesia .

Ada yg bilang bahwa energi di ebook Mata Ketiga, Simbol dan Interpretasinya adalah yg paling kuat. Mungkin ya, untuk yg disebut jenis "terawangan" (dalam tanda kutip).

Terawangan sebenarnya cuma berarti ucapan/ tulisan spontan, mengikuti apa yg muncul di dalam pikiran. Apa yg muncul begitu saja namanya intuisi atau roso. Di ebook Mata Ketiga itu, semuanya merupakan percakapan spontan yg dilakukan melalui Yahoo Messenger, tidak diedit lagi, sehingga frekwensinya bisa juga digunakan untuk mereka yg ingin melatih intuisi. Bisa merasakan sengkrang sengkring juga kalau anda sensitif.

Tulisan-tulisan saya sejak bulan April 2009 sampai saat ini (1 Oktober 2009) belum dikumpulkan dalam sebuah ebook. Tulisan-tulisan terakhir ini berbeda lagi energinya. Menurut saya, jenis energi yg terakhir ini lebih mengarah kepada frekwensi manunggaling kawula gusti. Bisa juga dibilang sebagai Mata Siwa yg sadar bahwa dia sadar, itu saja. Lebih pada deep meditation. But you have to try it yourself, bisa di search tulisan saya di milis sejak tanggal itu, di facebook juga ada.

T = Apakah Mas Leo punya semacam ashram ato padepokan ato apalah untuk tempat belajar atau latihan? Kalo ada di mana alamatnya?

J = Tidak ada. Tetapi kalau anda ada di Bali, anda bisa juga bergabung dengan Pak Putu Ngurah Ardika (Guru Sejati Kundalini). Beliau sedang membangun sebuah ashram, lengkap dengan puranya sekalian, luasnya puluhan hektar, letaknya di lereng sebuah gunung antara Kintamani dan Ubud. Saya pernah ke sana malam-malam, dingin sekali... Nanti kalau tempat itu sudah jadi, saya bisa bikin pelatihan di sana. Pak Ngurah bilang begitu.

Cuma saya tidak tahu pelatihan apa yg akan saya bikin sebab kalau ngumpul-ngumpul biasanya saya cuma jadi moderator saja untuk sharing. Puluhan teman akan sharing pengalaman pribadi bergantian, dan saya cuma akan jadi moderator saja. Setelah itu kami akan meditasi bareng di tengah malam, dan selanjutnya ketawa ngakak nggak jelas sampai pagi. Itu ritual kami kalau ngumpul.

T = Mohon penjelasan apakah takdir atau nasib itu memang ada ataukah hidup ini merupakan pilihan?

J = Hidup ini merupakan pilihan. Kalau kita mau mengikuti karepe dhewe, ya jadilah. Kalau mau ikuti tuntutan agama, ya bisalah. Mau jadi pintar, ya bisa. Mau tetap bodoh, ya bisa juga. Everything depends on us. Kita tinggal pilih saja. Biasanya seperti itu. Tetapi ada juga yg namanya jalan takdir.

Jalan takdir tidak bisa disebutkan sebelum terjadi. Kalau sudah lewat dan tidak bisa diulangi lagi, ketika kita tidak bisa lagi memilih jalan yg lain, maka kita bisa bilang bahwa itulah takdir. Kalau masih bisa memilih, kita bilang semuanya pilihan. Takdir itu cuma kalau sudah menjadi masa lalu. Masa depan semuanya pilihan.


+

PERCAKAPAN 3: PENGALAMAN SANTET DAN PERDUKUNAN


T = Saya ingin menanyakan tentang fenomena santet dan perdukunan nih mas, yang membuat saya penasaran tapi belum gentayangan.

J = Gentayangan?

T = Pengalaman saya dulu pernah sakit selama satu tahun, dan saat itulah saya mulai mengenal yang namanya perdukunan. Kalo di kampung saya di Bali disebut balian. Padahal saya sama sekali tidak percaya pada hal semacam itu. Sampai sekarang pun saya masih ragu biarpun dalam perjalanan sakit saya ikut andil dalam penyembuhan, katanya sakit saya ini karena ada yang akan menyerang ortu tapi terus melenceng kena ke saya. Kalo menurut orang di kampung saya katanya kalo santet itu nggak kena ke ortunya pasti yang dicari anak pertamanya, dan kebetulan saya anak pertama.

J = Itu kepercayaan rakyat di Bali. Saya sendiri tidak percaya begituan.

T = Satu bulan yang lalu saya dapat kiriman email dari seorang peramal bule. Katanya di saat saya berumur 13 tahun terjadi perubahan dalam diri saya sehingga sampai sekarang kehidupan saya tidak menentu, nggak beres, rejeki kagak jelas layaknya kehidupan manusia normal akibat adanya aura gelap yg menyelimuti diri saya, padahal seharusnya perjalanan hidup saya tidak seperti itu, dan saya harus membersihkan aura gelap itu. Katanya lagi aura gelap itu datang dari orang yang nggak suka dengan keluarga saya n saya lagi yang kena gelapnya.

J = Biarin aja itu paranormal ngomong kayak gitu. Paranormal itu kerjanya seperti ulama, selalu berusaha untuk meyakinkan orang tentang hal yg bukan-bukan. Mereka dapat duit dari sana. Ulama meyakinkan orang bahwa ada Tuhan yg gila hormat dan perlu disembah-sembah dengan cara yg diatur oleh sang ulama. Perlu bayar amal dan sebagainya. Paranormal juga begitu, bilang anda harus membersihkan aura melalui dia. Duit lagi, duit lagi...

T = Kemaren waktu saya pulkam saya merasakan lagi pengalaman tentang balian itu. Kebetulan di kampung sedang ada upacara perkawinan dan kebiasaan di kampung kalo ada suatu upacara pasti minta tolong balian untuk perlindungan agar tidak ada gangguan selama berlangsungnya upacara, paling enggak untuk juru terang agar tidak hujan. Saya melihat sendiri waktu upacara berlangsung memang sudah mendung akan hujan dan dengan menggunakan sarana dupa yg dikasih balian ternyata mendung yang menjelang hujan itu bisa berubah jadi terang benderang dan panas mencolot banget sehingga upacara bisa berjalan dengan sukses.

J = Kalau itu memang bisa. Ada balian di Bali yg spesialisasi memindahkan hujan. Hujannya pindah ke tempat lain.

T = Kalo dari pandangan spirit mas, apakah kehidupan saya ini memang bener seperti yg dikatakan balian atau peramal itu?

J = Nggaklah. You are what you are, bukan ditentukan oleh ulama ataupun peramal. Kalau ramalannya bagus, bisa saja anda percaya. Kalau ramalannya jelek, gak usah percaya. Ramalan itu proyeksi ke masa depan. Kalau kita bilang amin, maka bisa terjadi. Kalau kita tidak bilang amin, maka belum tentu bisa terjadi.

Di Bali terdapat banyak cerita rakyat atau mitos yg bisa bekerja karena masyarakatnya homogen. Satu orang percaya, dan yg lain ikut percaya. Kalau yg jelek dipercaya, akhirnya bisa terjadi histeria massal juga.

Sebenarnya paling enak kalau anda bisa berpikir dalam belief system berbeda. Saya bisa mengerti budaya dan kepercayaan Bali, tetapi saya hidup di luar belief system Bali, akibatnya saya tidak terkena segala macam sugesti yg negatif. Kalau anda bisa seperti itu, mungkin itulah yg terbaik bagi anda. Tinggal di Bali, tetapi berpikir seperti bukan orang Bali. Menurut saya itu cara satu-satunya untuk tidak terkena segala macam dampak negatif dari ketakutan-ketakutan yg, kita semua tahu, sampai sekarang tetap menghinggapi masyarakat Bali. Banyak takutnya. Banyak paranoia.


+++

NOTE 138: Jaringan Islam Liberal


Friends,

Berikut tanya jawab dengan dua orang rekan berbeda tentang aliran liberalisme dan makna dalam hidup kita. Tentang pembaharuan dalam praktek keagamaan bersama, dan tentang arti atau makna yg kita berikan terhadap hidup kita sendiri. Apa dan mengapa? Kenapa saya harus jadi liberal untuk menjadi manusia seutuhnya? Baca saja:


+

PERCAKAPAN 1: JARINGAN ISLAM LIBERAL


T = Saya ingin tanya pendapat Mas Leo tentang Islam Liberal. Selama ini yang saya tahu, mereka berusaha untuk menyajikan alternatif lain dalam beragama Islam.

J = Iklannya memang seperti itu, tetapi tidak semua orangnya ok. Ada juga aktivis JIL (Jaringan Islam Liberal) yg masih bisa mengeluarkan ucapan kafir, dsb... Banyak aktivis JIL merasa hidup di atas air mendidiih yg sudah tidak perlu lagi. Mereka bilang sekarang jaman sudah berubah. Bukan air yg mendidih tetapi lebih tepat es batu karena global warming sudah melanda Indonesia juga. Tetapi, air itu tetap saja mendidih karena ada kompor yg menyala terus.

Kompornya adalah para ulama konservatif yg selama ini meraup untung dari pembodohan umat. Dunia Islam yg kalang kabut kebakaran jenggot itu dikompori oleh kelas ulama yg selama ratusan tahun menempati kasta tersendiri, dihormati seolah-olah mati hidupnya umat ditentukan oleh mereka. Mereka merasa berhak menginterpretasikan ucapan "Allah" (dalam tanda kutip).

Pedahal orang yg mengerti tahu bahwa Allah itu konsep saja, dan apapun yg kita mau bilang tentang Allah tidak akan menjadi masalah bagi Allah. Allah itu konsep mati, dan yg hidup adalah kesadaran di diri kita manusia. Kalau dikatakan Allah meridhoi anda, contohnya, maka anda akan merasa nyaman. Kalau dikatakan Allah melaknat anda, maka anda akan merinding. Pedahal Allah di situ cuma satu kata saja, tidak memiliki faedah apapun selain untuk membuat impressi di dalam kesadaran anda. Yg bereaksi itu pikiran anda. Pikiran anda bisa mengkonsepkan apapun, dan bereaksi sesuai dengan konsep atau "software" (dalam tanda kutip).

Agama dan Allah-nya itu software. Bisa di-revisi terus-menerus. Ada penciptanya juga. Pencipta pertama yg digelari nabi maha besar, pencipta kedua yg digelari imam maha besar, pencipta ketiga adalah imam cukup besar, pencipta keempat imam besar ukuran biasa, pencipta kelima imam kurang besar, dst... Revisi demi revisi sudah digulirkan dan di-aplikasikan kepada "hardwares" (dalam tanda kutip).

Hardwares adalah pikiran umat. Software atau agama yg lebih up to date akan menghasilkan output atau perilaku umat yg lebih relevan untuk jaman. Software atau agama yg sudah terlalu konservatif atau ber-orientasi ke masa lalu, otomatis akan menghasilkan output atau perilaku manusia yg error. Penuh kemarahan dalam beragama. Mereka yg beragama dengan penuh kemarahan adalah hardware yg menggunakan software jenis lama atau ajaran yg sudah tidak cocok... Akibatnya orangnya error, merasa diri manusia paling mulia satu dunia, merasa lebih tinggi derajatnya dibandingkan manusia lain yg tidak memeluk Islam. Dan akhirnya mereka menjadi badut saja. Badut paling lucu adalah para teroris Islam semacam Noordin M. Top dan Jemaah Islamiyah. Badut yg tidak terlalu lucu adalah para "pejuang" (dalam tanda kutip).

Pejuang Islam di facebook bergerilya memaki orang yg tidak sepaham. Mereka memaki karena diajarkan oleh software yg dipasang di otak mereka, bahwa pemeluk Islam berhak memaki orang lain. Bahwa mereka akan masuk Sorga, dan orang lain akan masuk Neraka. Bahwa Allah akan membela mereka. Pedahal tidak ada Allah, dan orang-orang yg berkelakuan tidak senonoh ini akan mudah saja kita tendang. Tendang saja, block saja. Saya sendiri sudah beberapa kali menendang unwanted persons yg memakai software error berlabel Islam. Ternyata kita bisa tendang mereka. Ternyata tidak ada Allah yg datang tergopoh-gopoh membela para teroris Islam ini.

Agama dan Allah-nya itu software, hardware adalah kita manusia. Tetapi mereka yg menangguk untung dari royalty yg dibayarkan kepada software versi lama tentu saja akan mencak-mencak tidak mau terima ketika umat beralih ke software versi baru. Royalty akan berpindah kantong, dan itulah issue-nya. The issue is money. Uang dan kekuasaan. Mereka yg merasa jualan mereka tergeser akan meributkan software jenis baru. Yg diperebutkan adalah para pengguna, para hardwares, yaitu kita semua.

Air mendidih adalah emosi umat yg beragama dengan marah. Mereka adalah pengguna software agama versi lama. Mereka marah karena sedari kecil mereka diprogram oleh software jenis lama bahwa Islam itu agama yg terakhir dan sempurna. Turun dari atas langit dibawa oleh Malaikat Jibril. Karena terakhir dan sempurna seharusnya dihormati oleh satu dunia. For your infformation, Allah SWT yg muncul di Al Quran itu gila hormat luar biasa, sehingga tentu saja umat yg percaya Allah menurut Islam harus dihormati juga. Begitu logikanya. Tetapi ternyata umat Islam dianggap biasa saja, tidak ada bedanya dengan orang lain. Mau atheist kek, mau Islam kek, orang satu dunia tidak perduli. Sama-sama manusia. Pedahal menurut mereka seharusnya atheisme itu dinjak-injak dan Islam dipuja-puji, tetapi nyatanya tidak begitu. Nyatanya justru Islam yg jadi cemoohan satu dunia karena umatnya terbelakang dan berkelakuan seperti hewan terluka.

Ada megalomania di Islam. Ulama Islam juga banyak yg terkena penyakit kejiwaan itu sehingga mereka mau umat mencium tangan mereka, pedahal jaman cium tangan sudah lama berlalu. Sekarang salaman saja sudah cukup. Tetapi,... bahkan diajakin salaman sama wanita juga tidak mau. Haram, katanya. Akhirnya jadi serba salah. Akhirnya orang akan bilang Islam itu agama aneh. Agama yg sempurna kok kayak begitu? Kayak bait lagu aja, ada kata sempurnanya. Atau, kayak iklan rokok Sampurna itu. Iklan, segalanya iklan, dan buktinya boleh bilang cuma ada di awang-awang.

Agama yg diskriminasi wanita kok sempurna? Orang beragama dengan penuh kemarahan kok sempurna? Percaya takhayul bahwa ada malaikat Jibril yg turun dari atas langit kok dibilang sempurna? Apalagi ketika dibilang bahwa semua agama lain di dunia ini sudah ketinggalan jaman dibandingkan dengan Islam yg paling akhir dan sempurna. Bukti yg tak terbantahkan lagi justru memperlihatkan bahwa Islam yg paling ketinggalan jaman. Wilayah terbelakang di dunia ditempati oleh mereka yg menganut Islam secara turun temurun. Pakistan, Bangladesh, Iran, Saudi Arabia,... semuanya terbelakang. Cupat. Fanatik. Penuh takhayul. Mempraktekkan diskriminasi dan poligami. Menginjak-injak HAM (Hak Azasi Manusia).

T = Islam Liberal selalu mengotak-atik ayat-ayat Al Qur'an yang dirasakan sudah tidak up to date lagi atau yang dirasakan tidak manusiawi, agar lebih sesuai dengan kondisi sosial masyarakat saat ini. Misalnya saja ayat tentang poligami. Mereka berusaha mengotak-atik ayat tsb, yang istilah kerennya "menafsirkan ulang", agar sesuai dengan zaman. Mereka katakan bahwa sebenarnya Islam itu agama yg mengajarkan hidup monogamis. Karena Muhammad bermonogamis lebih lama daripada berpoligami, dan berpoligami itu karena kondisi tertentu yang masih bisa dibenarkan. Dikatakan pula bahwa poligami dalam Islam itu untuk membatasi jumlah istri orang-orang sebelum Islam datang. Dsb... dsb....yang akhirnya disimpulkan poligami itu haram dalam Islam.

J = Itu sah saja. Re-interpretasi itu sah saja karena semua agama merupakan buatan manusia. Islam Liberal cuma mencontoh Kristen Liberal yg sudah melakukan re-interpretasi sejak 100 tahun lalu. Tapi Kristen sudah memulai usaha itu dari titik yg jauh lebih maju dibandingkan dengan Islam. Kristen sudah re-interpretasi agama sejak hampir 2,000 tahun yg lalu ketika kitab-kitab Yahudi mereka ambil alih.

Kristen sudah mengeliminasi praktek poligami sejak hampir 2,000 tahun yg lalu, sedangkan Islam masih mempraktekkannya sampai sekarang. Malah sudah dilembagakan segala macam. So, tantangannya berat sekali untuk membawa Islam ke abad post modern ini. Ibaratnya seperti membawa cara berpikir Mekkah post Jahilliyah berpindah 1,300 tahun sekaligus. Susah sekali. Dan itu juga sebabnya banyak orang Islam Liberal jadi stress. Mereka mau re-interpretasi, tetapi tradisi re-interpretasi itu sendiri boleh bilang langka di Islam. Apalagi penganut Islam biasanya dihimbau dan dipaksa secara halus maupun kasar untuk tidak menggunakan otak mereka dengan alasan Allah tidak bisa dijangkau oleh otak manusia.

Pedahal Allah itu cuma konsep saja. Asalnya dari konsep Yehovah Elohim di agama Yahudi. Yehovah tidak boleh diucapkan, haram, dan sebagai kata gantinya dipakailah antara lain kata Adonai dan Eloah. Dari Eloah lalu menjadi Allah (lafal Arab). Dan itu kata ganti untuk merujuk Yehovah yg tidak boleh diucapkan karena dianggap sangat sakral.

Di kepercayaan aslinya, yaitu agama Yahudi, segala syariat yg diberikan oleh Musa atas nama Yehovah sudah sejak 2,500 tahun yg lalu mengalami re-interpretasi. Ditulis ulang dengan pengertian berbeda oleh banyak pembaharu atau yg sekarang dikenal sebagai para nabi... Yahudi sekarang bermacam ragam, dan kelompok fanatik kecil sekali. Sebagian besar Yahudi justru moderat. Dengan kata lain, manusia yg normal-normal saja.

Yg tidak normal itu Islam. Umat Islam justru diajarkan untuk menyangkal bahwa Islam merupakan copy paste dari agama Yahudi dan Nasrani. Pedahal asli copy paste. Ayat-ayat di dalam Al Quran itu asalnya dari kitab-kitab Yahudi dan Nasrani yg susunannya berurutan. Tetapi di Al Quran urutannya lompat-lompat sampai orang tidak bisa mengerti lagi bahwa ada sejarah kepercayaan semitik yg melahirkannya. Tetapi untuk mengajarkan kejujuran seperti itu berarti harus re-interpretasi tentang kepercayaan Muhammad buta huruf. Tentang Jibril yg datang tiba-tiba bawa ayat,... pedahal orang yg berpikir normal bisa tahu dengan mudahnya bahwa ayat-ayat itu hampir semuanya berasal dari kitab-kitab Yahudi dan Nasrani.

Orang-orang yg tidak pernah membaca Tanakh (kitab suci Yahudi) dan Perjanjian Baru (kitab suci Nasrani) tentu saja tidak tahu. Saya tahu karena saya menguasai kitab-kitab itu. Dan kalau orang menguasai kitab-kitab asal dari Al Quran, orang akan mengerti bahwa agama Yahudi itu diciptakan oleh manusia. Dan sudah ada reformasi berkali-kali di dalam agama Yahudi bahkan sebelum Nasrani muncul. Yg sekarang dikenal sebagai nabi-nabi dalam Islam itu adalah mereka yg melakukan reformasi agama Yahudi. Dan semuanya dicatat di dalam kitab-kitab Yahudi itu. Dicatat dengan jujur apa adanya segala jatuh bangun reformasi yg mereka lakukan.

Nasrani boleh bilang kelanjutan dari agama Yahudi, reformasi terhadap agama Yahudi yg saat itu sudah terlalu kaku diatur oleh syariat. Islam adalah kelanjutan dari Yahudi dan Nasrani, walaupun lebih banyak Yahudinya menurut saya. Di luar penerimaan terhadap Isa sebagai Imam Mahdi, boleh bilang isi dari Islam itu Yahudi. Syariat Islam itu syariat Yahudi yg merupakan hasil reformasi terhadap Yahudi awal. Dulu yg diambil alih oleh Islam sudah merupakan kemajuan luar biasa bagi penduduk Mekkah yg masih jahilliyah, tetapi sekarang sudah ketinggalan jaman lagi. Harus direformasi lagi, harus di-update lagi. Agama itu software, dibuat oleh manusia, dan harus dikeluarkan versi baru terus-menerus.

T = Kalau saya perhatikan, Islam Liberal ini justru sedang melakukan pembodohan umat. Karena kenyataannya tidaklah demikian. Karena nabinya sendiri berpoligami itu karena memang pengen kawin lagi setelah melihat perempuan cantik.

J = Re-interpretasi semacam itu sah saja. Kita bisa bikin mitos baru. Agama itu isinya mitos-mitos. Ada mitos agama yg terakhir dan sempurna. Ada mitos nabi yg gagah perkasa mengawini banyak wanita sekaligus. Dan sekarang ingin dibuat mitos nabi yg aslinya monogami dan terpaksa mempraktekkan poligami karena ingin mereformasi praktek jahilliyah sebelumnya. Itu sah saja... Agama-agama itu dibuat oleh manusia biasa, walaupun selalu dengan membawa nama Tuhan yg di sini lebih dikenal sebagai Allah. Sang Tuhan ini pelengkap penderita saja dalam agama semitik. Kalau tidak bawa nama Tuhan maka kurang afdol, umat tidak percaya. Maka dibawalah Tuhan. Pedahal Tuhan itu konsep saja.

Dari Musa yg bilang Tuhan namanya Yehovah dan haram disebut, sampai kata Eloah/ Allah sebagai pengganti untuk menyebut Yehovah, semuanya itu konsep saja. Makanya bisa di-reformasi. Bisa di-tata ulang. Sah saja. Memang seperti itu caranya.

T = Namun mungkin upaya mereka ini bisa dijadikan alternatif lain untuk orang-orang yang masih ingin beragama Islam, sehingga orang-orang tsb ber-Islam dengan cara yg lebih santun dan damai.

J = Iyalah. Saya secara moril selalu mendukung JIL. Saya dukung niat mereka. Terkadang saya suka kesihan juga melihat beberapa aktivis JIL yg dicaci-maki oleh orang Islam terbelakang dan fanatik. Mungkin mereka sudah kebal sekarang. Semua pembaharu di agama semitik selalu dicaci-maki, anyway... Caci maki itu tradisi semit, yaitu Yahudi dan Arab. Nasrani juga agama semitik, penganutnya suka mencaci-maki orang yg tidak sepaham juga. Tetapi itu jaman dulu karena sekarang umumnya Nasrani sudah jauh lebih beradab. Relatif sudah liberal. Sudah jauh lebih ok dibandingkan Islam.


+

PERCAKAPAN 2: MELIHAT BAHTERA NUH


T = Bicara mengenai mimpi, beberapa tahun lalu saya pernah bermimpi yg cukup mengganjal fikiran saya. Pernah saya tanyakan hal ini kepada salah satu rekan Mas Leo sebelum saya mengenal Mas Leo di facebook ini. Tapi saya ingin tahu pandangan Mas Leo langsung tentang mimpi saya ini, apakah ada satu kandungan arti di dalamnya.

J = Bagaimana mimpinya?

T = Suatu hari saya berada pada sebuah padang gurun pasir yg nyaris tanpa ada pemandangan lain yg dapat saya lihat. Saya hanya melihat satu-satunya bahtera mirip cerita nabi Nuh yg terdampar di tengah padang gurun itu.

J = Bahtera nabi Nuh yg terdampar di tengah padang gurun merupakan sesuatu yg impossible, tidak mungkin. Menurut pakem aslinya, bahtera Nuh terdampar di gunung Ararat ketika air bah menyurut. Gunung Ararat itu letaknya di Turki sekarang. Gunungnya tinggi sekali, dan atasnya dilapisi salju abadi. Air bah melanda seluruh bumi, begitu yg tertulis di kitab "Bereshith" di dalam Tanakh atau kitab suci Yahudi. Bereshith artinya "kejadian", isinya tentang penciptaan bumi oleh Yehovah Elohim dalam waktu tujuh hari saja. Ada mitos Adam dan Hawa di Firdaus. Ada mitos Yakub yg bergulat dengan seorang malaikat ganteng sepanjang malam dan bisa bertahan hidup sehingga akhirnya lalu diberi nama Israel oleh sang malaikat itu. Israel itu nabi Yakub, nenek moyang orang Yahudi.

Dari sini muncullah mitos-mitos berikutnya, turun temurun semuanya tentang orang Yahudi dan syariat mereka, tentang bagaimana mereka sebagai bangsa dan pribadi-pribadi berhadapan dengan Tuhan semesta alam yg mereka namakan Yehovah Elohim...

Yehovah Elohim terlalu sakral untuk disebut, sehingga dipakailah kata ganti. Bisa disebut Adonai, bisa El Shaddai, bisa Eloah, dll.. Tetapi ini mitos juga karena kita saat ini bisa saja berteriak-teriak mengucapkan kata Yehovah, dan itu tanpa ada dampak apapun. Ternyata Yehovah cuma sepotong kata saja, cuma konsep saja. Yg jelas bagi kita, kata Yehovah itu sakral sekali bagi agama semit pertama yg menganut monotheisme. Yahudi itu boleh bilang monotheist pertama di satu dunia yg berhasil melembaga dan dijalankan ribuan tahun sampai saat ini. Agama-agama semit sebelumnya politheistik. Agama Yahudi yg diciptakan oleh Musa merupakan reformasi dari praktek politheisme di Timur Tengah. Musa membawa essensi ajaran Mesir Kuno ke dalam agama baru itu, dan para pembaharu berikutnya, yg sekarang kita kenal sebagai nabi-nabi setelah Musa, memasukkan berbagai kepercayaan tambahan yg asalnya dari Mesopotamia kuno. Ajaran Mesir kuno plus Mesopotamia kuno semuanya masuk ke dalam agama Yahudi itu yg direformasi terus-menerus dan baru dibukukan secara resmi sekitar 2,000 tahun lalu.

Berbagai macam kitab yg ditulis oleh para pembaharu kepercayaan Yahudi akhirnya dikumpulkan dan disebut sebagai Tanakh. Isinya bermacam-macam, ada Taurat yg berisikan hukum-hukum syariat Yahudi dan dipercaya diberikan oleh Yehovah kepada Musa di gunung Sinai. Ada kisah raja-raja Yahudi, termasuk Daud dan Sulaiman. Ada Zabur yg merupakan kumpulan lagu yg digubah oleh Daud. Semuanya buatan manusia belaka, yg menuliskan jatuh bangun perjuangan batinnya di hadapan Yehovah Elohim...

Bukan berarti bahwa benar ada Yehovah Elohim yg cuma istilah saja, tetapi benar bahwa semua manusia itu pada hakekatnya spiritual, yaitu bisa melakukan refleksi atas pikiran di dirinya sendiri. Refleksi diri dilakukan oleh manusia yg berpikir. Berpikir lalu bertindak. Lalu refleksi lagi. Lalu ada insights yg dituliskan dan dianggap suci oleh manusia lainnya. Dianggap bahwa itulah perkataan yg berasal dari Yehovah Elohim, pedahal asalnya dari si manusia itu sendiri. Refleksi jatuh bangun si manusia rohaniah itu.

Kisah para nabi Yahudi adalah kisah spiritual, refleksi pribadi, pergulatan batin. Ini semua ada di dalam kitab suci Yahudi (Tanakh) yg kemudian di copy paste oleh Islam. Al Quran itu banyak sekali mengambil ayat dari Tanakh. Pedahal Tanakh sendiri isinya refleksi pribadi manusia-manusia biasa. Refleksi pribadi ketika para manusia biasa melakukan reformasi di dalam masyarakat Yahudi. Para manusia yg melakukan reformasi agama ini sekarang dikenal sebagai nabi-nabi atau telah di-nabikan.

Reformasi agama adalah tema dari Tanakh atau kitab suci Yahudi. Reformasi agama adalah juga tema dari Perjanjian Baru atau kitab suci Nasrani. Mereka yg sekarang dipuja-puji sebagai orang suci di Nasrani: Yesus, Petrus, Paulus, Yohanes,... semuanya adalah pembaharu. Mereka adalah orang-orang liberal.

Semua pembaharu adalah orang liberal bagi jamannya. Yesus atau Isa juga seorang liberal bagi jamannya, sangat liberal malahan, walaupun kemudian Nasrani yg diciptakan berdasarkan ajarannya sempat juga terpuruk menjadi agama terbelakang ketika reformasi yg seharusnya digulirkan terus-menerus ditahan mati-matian oleh organisasi gereja. Organisasi keagamaan selalu bersifat konservatif atau menolak pembaharuan yg dibawa oleh orang-orang liberal. Selalu menolak karena ada vested interests atau kepentingan pribadi yg dipertaruhkan. Kepentingan pribadi ini dalam bentuk kekuasaan dan uang. Jabatan dan materi. Hal-hal keduniawian semata-mata. Organisasi keagamaan itu selalu membela kepentingan duniawi berupa kekuasaan dan uang. Bukan kerohanian.

Balik kepada mimpi anda melihat bahtera Nuh di tengah padang pasir: Bahtera adalah simbol dari diri anda sendiri yg telah berhasil selamat dari air bah yg melanda seluruh bumi. Anda selamat, tidak kurang suatu apapun. Tetapi anda terdampar di suatu padang pasir. Tidak ada apa-apa di sana, selain pasir belaka. Mungkin ada minyak di sana, tetapi anda tidak bisa makan minyak. Kita bukan mesin mobil, bukan robot syariat. Kita manusia belaka. Menurut pakem aslinya, sebagai bahtera Nuh yg selamat dari air bah, seharusnya anda terdampar di gunung Ararat yg bersalju itu, tetapi anda justru terdampar di tempat kebalikannya, yaitu di padang gurun yg tandus. Artinya, anda ternyata telah tiba di tempat yg salah. Tempat itu salah, seharusnya anda tidak berada di sana.

Mimpi adalah pesan dari alam bawah sadar. Jadi seolah-olah bawah sadar anda pada saat itu memperlihatkan bahwa anda berada di lingkungan yg salah, bergaul dengan orang yg salah, bekerja di tempat yg salah, dsb... Yg muncul di mimpi itu simbol saja, dan interpretasinya harus dihubungkan dengan situasi anda secara fisik atau mental pada saat itu. Yg jelas, dari mimpi ini kita bisa tahu bahwa pada saat itu anda berada di suatu keadaan yg salah. Anda seharusnya berada di tempat lain, secara fisik atau secara emosional dan intelektual.

T = Kemudian saya masuk ke dalam bahtera itu... dan saya melihat ada tiga pintu saat itu, tapi hanya dua pintu yg berpenghuni sepasang manusia yg sedang mengerjakan sesuatu. Di pintu 1 terdapat sepasang manusia yg sedang berbenah, dan di pintu 2 terdapat sepasang manusia yg terus-menerus sujud. Tapi ketika saya melihat pintu ke 3, saya hanya melihat ruang gelap dari kejauhan dengan tulisan di atas pintu itu "DAPUR TANPA MAKNA".

J = Yg anda lihat adalah tiga situasi alternatif yg anda hadapi saat itu di dalam pikiran anda. Pintu-pintu itu adalah simbol dari alternatif yg bisa anda ambil dalam kehidupan anda sendiri. Pintu atau alternatif 1 adalah cara hidup berbenah, yaitu menyiapkan diri untuk abandon the ship, meninggalkan bahtera yg terdampar itu dan pergi ke tempat lain yg lebih layak untuk ditinggali. Bisa pergi ke negara Barat di mana HAM sangat dihormati. Bisa pergi ke Indonesia di mana tanahnya gemah ripah loh jinawi, walaupun terkadang ada bencana alam luar biasa yg memperlihatkan bahwa Allah tidak setuju dengan penerapan syariat Islam. Bencana Tsunami terbesar di dunia melanda Aceh beberapa bulan setelah syariat Islam diterapkan di sana. Dan bagi orang beragama, seharusnya hal itu menjadi pertanda bahwa Tuhan semesta alam muak dengan syariat Islam sehingga memuntahkannya. Terjadilah tsunami. Itu cara berpikir orang yg beriman kepada Tuhan semesta alam. Tetapi organisasi keagamaan tentu saja tidak mau mengakuinya karena, sekali lagi, ada kepentingan pribadi dalam bentuk kekuasaan dan uang. Semuanya tentang keduniawian semata dan bukan kerohanian.

Pintu kedua adalah simbol dari orang yg sujud bersembahyang tanpa berbuat apapun. Dan tentu saja orang itu akan mati kelaparan di tengah padang gurun. Sujud saja terus seolah-olah ada Tuhan yg akan mengirimkan malaikat Jibril, pedahal Jibril itu cuma hasil imajinasi manusia yg sedang stress. Tidak akan ada Jibril yg datang bahkan sampai manusia itu mati mengering di tengah padang pasir. Walaupun mati dengan bersujud, orang itu tidak akan memperoleh apapun. Bahkan tidak pula pencerahan karena jelas the person itu very goblok. Harusnya ke luar dari bahtera dan mencari penghidupan yg layak dan bukannya sujud menyembah "Tuhan" (dalam tanda kutip).

Tuhan yg asli berada di dalam kesadaran kita sendiri. Makanya mereka yg sudah sadar sesadar-sadarnya bisa bilang ana al haq, bisa bilang kula gusti, bisa bilang Abba and me are one. Bahwa Tuhan dan saya itu satu... Mereka yg bilang seperti ini adalah orang-orang liberal. Al Hallaj, Syekh Siti Jenar, Isa Almasih,... semuanya ini orang liberal yg akan di-dzolimi oleh para ulama yg duduk di organisasi keagamaan itu. Di-dzolimi karena orang-orang liberal ini tahu bahwa hidup kita ditentukan oleh kita sendiri. Bahwa Tuhan itu ada di dalam kesadaran kita, dan bukan di tangan para ulama konservatif yg masing-masing merasa diridhoi untuk beristri sampai dengan empat orang.

Pintu ketiga adalah sesuatu yg belum anda jalani sampai saat itu. Anda diperlihatkan oleh alam bawah sadar anda bahwa anda takut. Anda melihat ada tulisan "Dapur Tanpa Makna" di atas pintu nomor 3, tetapi apakah benar seperti itu belum anda buktikan. Anda belum pernah masuk ke sana, atau paling tidak melongok apa benar ada manusia di dalam sana. Kalau tidak ada manusia di sana, maka tulisan "Dapur Tanpa Makna" berarti bohong belaka. Dapur kok kosong? ... Tetapi kalau benar itu dapur yg berisi berbagai bahan makanan untuk dimasak, maka berarti anda menemukan harta karun. Anda bisa berpesta pora memasak makanan untuk diri anda sendiri. Dan maknanya tentu saja harus anda sendiri yg memberikan. Dapur tanpa makna cuma seperti itu kalau anda melihat dari kejauhan. Setelah anda masuk dan menikmati makanan di dalamnya, anda akan tahu sendiri bahwa tempat itulah yg paling bermakna. Anda bisa bertahan hidup, bisa makan. Pedahal mereka yg ada di pintu 1 dan pintu 2 akan mati kelaparan. Kelaparan tanpa makanan di tengah padang pasir.

Bagi anda saat itu, dan mungkin sampai saat ini juga, pilihan-pilihan itu selalu terbuka. Mau berbenah saja, mau sujud saja, atau mau makan saja? Berbenah saja dan sujud saja akan membuat anda mati. Makan saja akan membuat anda hidup. Walaupun anda takut untuk masuk ke dalam dapur itu karena diwanti-wanti bahwa dapur itu tanpa makna, cepat atau lambat anda akan bisa memberikan makna juga.

Makna, meanings, diberikan oleh kita sendiri. Bukan oleh ulama konservatif yg memegang teguh ajaran masa lalu yg sudah tidak relevan lagi. Bukan oleh orang lain yg akan memuji anda kalau anda sujud terus menerus tanpa perduli makan. Bukan oleh orang lain yg akan memuji ketika anda selalu sibuk berbenah. Makna itu diberikan oleh diri kita sendiri, oleh kesadaran yg ada di dalam diri kita. Para pembaharu agama yg sekarang disebut sebagai para nabi itu sudah mencontohkan bahwa makna, meanings, diberikan oleh diri kita sendiri. Kita bisa saja menggunakan kata Yehovah atau Allah, dan itu sah saja... walaupun sebenarnya yg melakukan refleksi itu kesadaran kita sendiri saja.

Kita refleksi, kita putuskan untuk melakukan pembaharuan, reformasi. Kita menjadi orang liberal, kita memberikan makna atas hidup kita sendiri. Dan itulah essensi dari spiritualitas atau kerohanian. Bukan tentang syariat atau software agama versi lama, melainkan tentang makna-makna baru yg ditemukan terus-menerus di dalam kesadaran kita ketika kita melakukan dialog dengan Tuhan yg adanya di dalam kesadaran kita sendiri saja.


+++

NOTE 139: Gempa Sumbar dan QS 17:16


PERCAKAPAN 1: GEMPA SUMBAR DAN QS 17:16


T = Sedih nih om,

Waktu hari Minggu kemarin bapak minta aku lupain dia. Eh pas Rabunya kampung halamanku kena bencana. Teganya Allah memporak porandakan negeriku, pas banget pukul 17:16. Kalau kata orang tepat banget sama QS:17 ayat 16, yang katanya Allah membinasakan suatu kaum. Kenapa bisa sinkron gitu ya om?

J = Gempa bumi 7,6 Skala Richter yg menimpa Sumatra Barat pada hari Rabu kemarin terjadi tepat pada pukul 17:16 WIB.

QS 17:16 atau Al Quran Surah 17 Ayat 16 berbunyi sbb: "Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menta'ati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya."

Kalau mau dihubungkan gempa bumi ini dengan QS 17:16 tentu saja bisa. Ada hubungannya juga, yaitu di dalam pikiran manusia relijius. Kalau percaya bahwa Al Quran benar diturunkan oleh Allah, seharusnya gempa bumi Sumbar kemarin itu menjadi teguran yg sebesar-besarnya untuk masyarakat Sumbar yg mungkin sudah terlalu materialistis dan berpatokan mati terhadap agama. Allah disembah, tetapi prakteknya pelecehan terhadap HAM. Pengekangan kebebasan berpendapat, niat menerapkan syariat Islam, plus teriak-teriak Allah sejadi-jadinya dari corong semua surau sehari lima kali.

Allah yg muncul di Al Quran aslinya adalah Yehovah Elohim, Tuhan dari orang Yahudi. Dan apakah orang-orang Yahudi diakui sebagai umatnya Allah di Sumbar? Tentu saja tidak, Yahudi malah dicaci-maki di Sumbar, mungkin sejadi-jadinya juga... Pedahal Allah itu asalnya dari kata Eloah, sebutan pengganti untuk Yehovah Elohim yg terlalu sakral untuk disebut. Sampai sekarang umat Yahudi yg relijius tidak berani mengucapkan nama Yehovah, yg dipakai kata gantinya yaitu Adonai.

Tidak mungkin nama Yehovah Elohim digunakan begitu sembarangannya seperti orang menggunakan kata Allah. Bismillah, alhamdulilah, allahuakbar, dll... bukanlah menggunakan nama Tuhan yg asli, melainkan kata pengganti saja. Taurat yg diterima oleh Nabi Musa di gunung Sinai jelas melarang orang untuk menyebut nama Tuhan dengan sebegitu murahnya. Di situ tertulis: "Jangan menyebut nama Yehovah Elohim dengan sia-sia."

Yg unik, ketika umat membaca ayat itu, maka kata 'Yehovah Elohim' tidak diucapkan. Jadi, yg akan terdengar cuma kata-kata: "Jangan menyebut nama ... dengan sia-sia." So, begitu sakralnya nama Tuhan bagi umat-Nya yg asli, sehingga bahkan nama-Nya pun tidak boleh disebutkan. Yg boleh disebut dengan gaya obral membabi-buta cuma kata penggantinya semacam Eloah yg di Indonesia dikenal sebagai Allah.

Di Indonesia, orang-orang secara salah kaprah mengira bahwa Allah itu nama dari Tuhan maha tinggi yg memberikan Taurat kepada Musa, Zabur kepada Daud, dan Injil kepada Isa. Pedahal bukan. Musa, Daud, dan Isa cuma mengenal Yehovah Elohim sebagai nama Tuhan. Eloah atau Allah itu kata pengganti saja, dan bukan nama Tuhan menurut konteks aslinya..

Pertanyaannya sekarang, apakah benar Tuhan menurunkan azab kepada umat yg tidak menghormati Hak Azasi Manusia (HAM)? Apakah benar segala amal ibadah kepada Allah SWT ternyata tidak ada faedahnya karena ternyata azab Allah berupa bencana alam justru terjadi terhadap mereka yg rajin sholat lima waktu? Bencana tsunami terbesar di dunia melanda Aceh hanya beberapa bulan setelah syariat Islam diterapkan. Dan sekarang bencana gempa bumi memporak-porandakan Sumbar yg masyarakatnya dikenal taat beribadah kepada Allah ta'alla.

Saya berpendapat, bahwa orang relijius seharusnya bisa mengambil kesimpulan sendiri. Bisa menarik hubungan langsung antara praktek keagamaan mereka dan bencana alam yg terjadi. Mereka percaya bahwa Allah bisa menghancurkan umat yg dzolim bukan? Dan Allah menghancurkan umat itu sejadi-jadinya lewat bencana alam. Mereka yg relijius dan terkena bencana seharusnya sudah tahu jawabannya. Cuma pertanyaannya sekarang, apakah mereka mau mengakui bahwa mereka memang dzolim, dan sekarang menikmati azab dari Allah itu?

Syariat Islam di Aceh jelas menginjak-injak HAM wanita, dan karena itulah Allah menurunkan tsunami terbesar di dunia di Aceh. Beragama seperti robot dan sikap non toleran terhadap sesama orang Sumbar yg meninggalkan Islam akhirnya membuat Allah murka dan menurunkan gempa bumi kemarin. Itu cara berpikir orang relijius, kalau mau dipakai bisa saja. Cuma, adakah keberanian untuk mengakuinya dan merubah praktek yg menginjak-injak kemanusiaan di Aceh dan Sumbar? Kalau tidak mau mengaku dan masih meneruskan praktek jahilliyah berkedok agama, maka bencana-bencana berikutnya akan datang. Cepat atau lambat akan datang lagi...

Saya sendiri tidak berpegang pada penjelasan keagamaan. Menurut saya, Allah yg muncul di Al Quran itu konsep saja, turunan dari konsep Yehovah Elohim di kitab-kitab Yahudi. Memang gaya bahasa Tuhan-nya orang Timur Tengah seperti itu, suka mengancam. Kalau manusia tidak menurut, maka akan dihancurkan. Pedahal yg berkata seperti itu bukanlah Tuhan melainkan manusia biasa. Manusia biasa yg merasa bahwa Tuhan berbicara melalui dirinya. Tuhan itu konsep. Kalau kita mau mengakses konsep Tuhan dan diam sejenak,... maka bisa saja kita akan merasa ada yg menggerakkan mulut kita untuk berbicara. Namanya ber-nubuah; ber-nubuah artinya menjadi nabi atau mengucapkan kata-kata yg berasal dari Tuhan itu.

Pedahal yg ke luar itu perkataan si manusia sendiri yg berusaha menjadi corong bagi Tuhan menurut konsepnya. Kalau konsep Tuhan yg dipakai adalah Tuhan yg maha pendendam dan pilih kasih, maka ayat-ayat yg ke luar dari mulutnya akan penuh kebencian dan ancaman. Ada iming-iming Sorga, dan ada ancaman berupa Neraka. Ada pula peringatan agar manusia tidak pindah agama ke Tuhan jenis lain. Ada ancaman untuk menghancurkan umat melalui bencana seperti yg akhirnya dialami oleh masyarakat Aceh dan Sumbar. Dan tentu saja semuanya akan terbukti. Kalau percaya yaqin haqqul yaqin, ya terjadilah. Dan seharusnya diakuilah bahwa memang masyarakat Aceh dan Sumbar sudah terkena azab dari Allah.

Saya sendiri tidak percaya bahwa kitab-kitab suci itu (Taurat, Zabur, Injil dan Al Quran) diturunkan oleh Tuhan. Saya percaya mereka semua merupakan perkataan manusia biasa yg tidak berbeda dari anda dan saya. Manusia biasa yg kebetulan hobby menjadi juru bicara Tuhan menurut konsep mereka. Ini konsep Tuhan versi lama, agama-agama masa lalu, softwares yg sudah kedaluwarsa dan akan membuat para manusia seperti kita menjadi error atau sakit jiwa. Kita adalah hardwares, dan kalau software agama yg sudah kedaluwarsa dipakaikan di otak kita, akibatnya kita akan bisa kalang kabut mencari-cari sumber kesalahan dari segala bencana alam. Kita pikir kitalah yg membawa sial.

Tetapi pada pihak lain, kita juga akan malu mengakuinya karena kita terkenal sangat rajin beramal-ibadah. Lalu akhirnya kita akan mencari-cari kesalahan orang lain. Kita mungkin akan bilang bahwa bencana ini semua terjadi karena Indonesia tidak menerapkan syariat Islam. Lho? ... Ketika ternyata tidak ada lagi yg bisa disalahkan, akhirnya kita akan menyalahkan Setan. Atau kita akan bilang bahwa Allah itu misterius.

Allah memang misterius, suatu konsep kabur yg kita gunakan untuk membuat kita percaya diri mengarungi kehidupan. Tetapi saat-saat seperti terjadinya bencana alam membawa kita berpikir dengan rasional dan jujur, apakah benar ada Allah? .. Ternyata Allah tidak ada, yg ada cuma konsep Allah saja. Lagipula Allah itu tidak kita ketahui maunya apa karena pencipta si Allah juga sudah meninggal. Kita cuma diwarisi konsep usang tentang Allah yg tidak bisa menjawab dengan rasional. Untuk menjawab secara rasional kita perlu menggunakan otak kita.

Kita mungkin akan memutuskan bahwa kita perlu membuang jauh-jauh konsep Allah dan ancamannya. Kita akan memutuskan bahwa kita tidak perlu lagi konsep Sorga dan Neraka, tidak perlu lagi ancaman dan iming-iming dari Allah. Kita tidak perlu lagi arti yg masih dipaksakan oleh para pemuka agama.

Back to your question, kenapa bisa sinkron antara QS 17:16 dan gempa Sumbar hari Rabu kemarin?

Yg harus menjawab itu adalah mereka yg percaya kepada Al Quran, tentu saja. Berdasarkan kepercayaan terhadap Al Quran, hubungkanlah keduanya. Kita bisa lihat bahwa memang ada hubungannya. Memang sinkron. Memang pas. Tapi, apakah mereka mau jujur mengakuinya? Kejujuran terhadap diri sendiri adalah apa yg diminta oleh Tuhan yg asli yg ada di dalam kesadaran semua manusia tanpa melihat apa agamanya. Agama cuma kamuflase saja, nama Tuhan cuma buatan saja, ayat-ayat kitab suci cuma rekayasa saja, tetapi kejujuran terhadap diri sendiri bukan.

Apakah kita semua mau jujur terhadap diri sendiri?


+

PERCAKAPAN 2: BISA DISALAH-GUNAKAN PENJAHAT KELAMIN


T = Soal poligami saya kurang sepakat, soalnya poligami bukan hanya di Islam saja. Dulu raja-raja sebelum Islam juga poligami. Sulaiman poligami/ punya banyak selir dsb, saya kira syah-syah aja asal tiada intimidasi pemaksaan dsb. Kan HAM tuh di sini, sisi positifnya ada kok. Terus sex bebas saya sih setuju aja, bebas sex artinya doing sex secara bebas tanpa ada tekanan ketakutan dsb. Dan penuh tanggung jawab. Tapi kalo sekedar kayak buang limbah trus ditinggal wah piye tho? Asal suka sama suka trus gak ada yang merasa disakiti, dirugikan it's ok lah, nikah kan konsep juga, zinah juga. Kalo gak ya mending beli aja deh aman, anggap mahar nikah siri. Trus kalo doing sex sama pacar asal gak bo'ong, ngegombal hanya buat gituan aja n si cewek or cowok oke-oke aja ya gak apa. Kecuali cuma sekedar main-main itu bencana. Pengertian ini bisa disalah-gunakan soalnya bagi para penjahat kelamin.

J = Poligami dipraktekkan oleh Daud dan Sulaiman sebagai alat politik. Sama saja seperti banyak raja-raja masa lalu yg saling mengirimkan anak gadisnya untuk diperistri oleh raja sahabat. Akhirnya para raja jadi kerabat atau sekutu politik. Raja-raja di Bali juga poligami. Raja-raja Jawa juga poligami. Raja-raja Nasrani tidak poligami karena praktek itu sudah diharamkan sejak agama Yahudi masuk ke kota Roma. Aslinya Nasrani itu sempalan dari agama Yahudi, dan sempalan ini isinya orang-orang liberal atau berpandangan bebas merdeka. Praktek poligami mereka bilang tidak sesuai lagi dengan jaman, haram. So, haramlah poligami di Eropa.. Bahkan raja-raja Eropa tidak lagi poligami atau menikah resmi dengan banyak istri. Yg ada cuma praktek pergundikan.

Secara resmi sang raja cuma memiliki istri satu orang. Bisa saja istrinya jelek, tetapi diterima juga karena merupakan perkawinan politik. Sang istri yg buruk rupa merupakan hadiah dari raja sahabat yg sekarang menjadi sekutu militer. Untuk memuaskan keinginan sex, sang raja akan melampiaskannya kepada sang gundik. Gundik bisa siapa saja, tidak perlu tampil ke depan umum dan tidak perlu diakui sebagai istri, walaupun semua orang tahu bahwa sang raja punya gundik. Dan bisa punya anak juga dari gundik itu. Anak dari gundik adalah anak haram dari raja, dan tidak punya hak untuk naik tahta. Yg berhak adalah anak dari istri resmi. Jadi, setelah sang istri bisa punya anak lelaki, maka sang raja akan bebas merdeka ber oho oho dengan (para) gundiknya seumur hidup. Begitu prakteknya.

Hukum Barat tidak mengakui lebih dari satu istri. Satu pria cuma bisa menikah resmi dengan satu orang istri. Kalau mau menikah lagi, maka harus bercerai dulu. Tetapi tentu saja hal itu tidak menutup kemungkinan bergundik ria, kalau pria. Kalau wanita, istilahnya sedikit berbeda, yaitu biasanya disebut ber-brondong ria. Gundik dan brondong tidak harus berjumlah satu saja. Satu pria bisa saja memiliki banyak gundik. Asal mampu bisa saja. Satu wanita juga bisa memiliki banyak brondong. Asal masih kuat goyang hayoh aja...

Islam dicemooh di Barat karena melegalkan poligami. Pedahal tanpa dilegalkan, praktek pergundikan dan perbrondongan akan berjalan dengan alamiah karena memang semua manusia berbakat untuk berbuat oho oho dengan dasar suka sama suka. Suka sama suka artinya halal, tanpa pemaksaan, tanpa ada ancaman ditimpukin pake batu seperti tertulis di Taurat Musa atau di syariat Islam. Berzinah itu bukanlah pidana. Sifatnya tidak kriminal kalau dilakukan dengan dasar suka sama suka. Berzinah merupakan HAM, dan Allah ta'alla tidak berhak mencampurinya. HAM manusia untuk berbuat begituan dengan siapapun yg diinginkannya. Baik orangnya sudah menikah atau belum, asal ada orang lain yg mau berbuat begitu dengan itu orang, maka tinggal ngamar aja. Namanya selingkuh kalau orangnya sudah menikah. Selingkuh juga HAM. Bukan pidana atau kriminal.

Menurut saya, pergundikan dan perbrondongan is the solution. Institusi perkawinan tetap, satu pria dengan satu wanita, tetapi sang pria bebas bergundik ria, dan sang wanita berbrondong ria. Asal suka sama suka semua halal. Itu HAM yg bermartabat.


+

PERCAKAPAN 3: MANUSIA YANG KEBELET MOKSA


T = Tentang energi mata ketiga, saya sebelumnya sudah baca ebook-nya yang saya dapat dari milis, jadi... ooo itu yang Mas Leo maksud sengkrang- sengkring? Saya merasakannya di kepala tepatnya di ubun-ubun, lalu di antara kedua alis terasa kencang dan sengkrang-sengkring itu turun dari kepala ke bawah ke tubuh...

J = Ya, itulah energi mata ketiga.

T = Terima kasih Mas Leo. Mohon bimbingan selanjutnya... saya hanya ingin belajar untuk memperbaiki kehidupan saya di masa yang akan datang, karena saya percaya apa yang saya hadapi di kehidupan saya sekarang ini adalah buah dari kehidupan saya sebelumnya dan untuk mendapatkan yang lebih baik di kehidupan yang akan datang saya harus mempelajari diri di kehidupan ini, saya tidak ingin hanya berputar pada soal-soal ujian yang sama di setiap kehidupan saya, karena untuk memutus rantai reinkarnasi di kehidupan saya sekarang ini rasanya tidak mungkin saya bisa, saya merasa perkembangan pembelajaran saya sangat lambat, mungkin karena di kehidupan sebelumnya saya tidak pernah mempelajari diri, banyak berbuat dosa, dan di kehidupan sekarang juga banyak dosa mas hehehe... dan mungkin banyak lagi sebab lain?

J = Kalau anda memakai pengertian reinkarnasi, ya seperti itulah. Reinkarnasi itu konsep untuk mengatur hidup manusia agar tertib mengikuti ajaran agama. Dalam hal ini agama Hindu, Buddha, dsb... Kalau hidupnya tertib ber-bhakti dan mempraktekkan dharma, maka nanti akan masuk Nirvana dan tidak lahir kembali ke dunia. Dunia ini samsara. Samsara itu sengsara dalam bahasa Indonesia. Walaupun kaya raya, tetap saja dibilang menjalani samsara karena bukti tak terbantahkan memperlihatkan bahwa manusianya masih ada di dunia fisik ini. Kita semuanya samsara/ sengsara karena masih balik lagi ke sini, ke dimensi ruang dan waktu. Kalau kita sudah sempurna, maka kita tidak akan balik lagi. Kita akan moksa. Moksa adalah masuk ke keabadian. Bisa disebut nothingness juga. Nibbana.

Dan justru itulah yg dihindari oleh mereka yg menggunakan agama-agama Timur Tengah. Agama Timur Tengah akan menghadiahi mereka yg rajin beramal ibadah dengan Sorga yg penuh dengan buah korma dan air susu bidadari. Onta tidak terhitung banyaknya, dan bisa ditunggangi oleh anda tanpa perlu dikasih makan dan dimandikan. Ada budak-budak yg akan melayani kebutuhan seksual anda. Ada tontonan yg bisa anda lihat untuk menghibur hati anda. Tontonan itu tempatnya di kavling sebelah yg bernama Neraka di mana mereka yg menganut agama-agama kafir (Hindu, Buddha, Nasrani, Islam Liberal, dsb... ) akan ditempatkan dan dipanggang. Disiksa selama-lamanya oleh Allah yg akan manggut-manggut saja melihat semua rencana-Nya berjalan dengan sempurna.

So, segalanya konsep saja. Reinkarnasi itu konsep. Amal ibadah itu konsep. Kalau anda merepotkan diri dengan konsep-konsep itu, akibatnya anda akan parno sendiri. Anda akan menjadi sapi perah bagi para pemuka agama yg akan terus-menerus menambahkan "kewajiban" bagi anda... Pedahal tidak ada kewajiban anda selain yg normal-normal saja. Mencari nafkah biasa saja, jujur saja kepada diri sendiri, dan berusaha mencari celah yg sah sehingga tidak terlalu berat menunaikan panggilan adat kalau anda tinggal di Bali... Solusi dari saya adalah menjadi diri sendiri saja. Kita tidak perlu memusingkan segala konsep itu. Jamannya sudah lewat. Semuanya buatan manusia belaka. Dibuat agar manusia bisa diperbudak oleh agama, pedahal aslinya kita bukan budak. Kita semuanya manusia bebas...

T = Mohon penjelasannya untuk meditasi dengan mantra Gayatri apakah diucapkan dengan mulut ataukah cukup dalam hati saja?

J = Bisa diucapkan dengan mulut, bisa juga di dalam hati saja. Saya sendiri tidak pernah mengucapkan mantra Gayatri dengan mulut karena orang bisa kaget. Mereka bisa mengira saya kesurupan arwah dari India kuno. Karena saya orangnya cukup considerate of other people, akhirnya saya memakai mantra itu di dalam hati saja. Sama saja.

T = Untuk memusatkan pikiran di mata ketiga apakah kita perlu visualisasi?

J = Kalau anda berbakat visualisasi, maka anda bisa juga pakai bakat anda. Kalau tidak berbakat, ya tidak usah. Tidak semua orang berbakat untuk visualisasi. Daripada mau visualisasi gunung jadinya korek api mendingan biasa saja, tidak usah pakai visualisasi.


+

PERCAKAPAN 4: MELIHAT AVATAR SAI BABA


T = Dear Mas Leo,

Mas tahu sesuatu, siapakah Avatar Sai Baba? Dua tahun lalu sosok ia pernah muncul dalam mimpi saya sebagai seseorang yang memimpin beberapa kerumunan Hindu dan banyak golongan orang, entah artinya apa, ia memakai baju jingga dan memperlihatkan sesuatu yang tak begitu jelas.

J = Mungkin anda melihat simbol dari Avatar Sai Baba yg dipercaya sudah berkali-kali reinkarnasi. Banyak foto Sai Baba yg berambut kribo itu di rumah-rumah orang India. Di Bali juga banyak. Ada teman-teman saya yg percaya penuh kepada Sai Baba,... menurut mereka Sai Baba akan bertanya kepada mereka yg mengunjunginya: What do you want?

Ada yg bilang ingin jadi orang terkenal. Ada yg bilang ingin jadi orang sakti. Dsb... Dan Sai Baba akan selalu menjawab sesuai dengan permintaan orang. Kalau mau jadi paranormal nomor satu di Indonesia, Sai Baba akan bilang: So, you'll become the number one psychic in Indonesia. Karena orangnya percaya, ya jadilah. Siapa paranormal paling tekenal di Indonesia saat ini? Menurut saya orang itu memperoleh konfirmasi dari Sai Baba, dan jadilah... Enak bukan? Lebih enak daripada percaya kepada Allah bukan?

Kalau percaya kepada Sai Baba, maka apapun yg dimintanya akan dikabulkan. Yg bekerja adalah kepercayaan di diri orang itu sendiri dan bukan Sai Baba yg cuma simbol saja. Kemampuan untuk percaya merupakan salah satu fungsi dari kesadaran kita. Kalau kita percaya bisa jadi orang sakti, dan kita percaya itu akan jadi kenyataan bila Sai Baba bilang "ya", maka kita akan berusaha datang menemuinya. Lalu kita peroleh jawaban "ya" dari Sai Baba, dan jadilah kita orang sakti mandraguna. Itu cara kerjanya.

Di suatu padepokan kebatinan di Jawa Tengah saya pernah melihat suatu bagan tubuh manusia di mana ditempatkan berbagai macam nama orang spiritual terkenal. Semar sebagai simbol dari mata ketiga ditempatkan di cakra ajna atau mata ketiga, di titik antara kedua alis mata. Yesus ditempatkan di cakra jantung atau di dada. Ada Krishna dan Buddha Gautama dengan tempatnya masing-masing. Dan di bagan ini Sai Baba ditempatkan di cakra sex yg letaknya antara pusar dan kelamin. Tentu saja ini Sai Baba yg pertama, Avatar Sai Baba dan bukan Sai Baba yg kribo itu. Herannya, nama Muhammad tidak ada di bagan itu.

Pendiri padepokan itu pernah ditanya oleh seseorang kenapa Muhammad tidak ada di bagan itu, dan kalau ditempatkan akan ditaruh di mana? ... Menurut cerita, sang pendiri padepokan langsung menjawab dengan kesal: Muhammad tempatnya di kontol!

T = Oh ya mas, belum lama saya pernah bermimpi melihat gerhana matahari pada langit gelap. Anehnya, yang saya lihat gerhana matahari muncul pada saat matahari mau terbit pagi-pagi, dan aneh pula, mosok matahari terbitnya di arah Barat?

J = Artinya anda mungkin akan mengalami kejadian luar biasa. Apa yg tidak mungkin akan menjadi mungkin. Anda melihat itu di alam mimpi, semacam peringatan bahwa yg semacam itu mungkin saja anda alami di alam fisik. Bukan berarti persis sama, tetapi akan membawa kekagetan yg sama. Tidak mungkin tapi ternyata bisa.


+

PERCAKAPAN 5: CARA MENGARTIKAN SIMBOL DALAM MIMPI


T = Dear Leo,

Apa kabar? Semoga tidak bosan menerima suratku dan sms ku ya, hehehehe. Aku mau berbagi dan bertanya. Belakangan ini kemampuan 'melihat' ku muncul, tanpa perlu meditasi atau konsentrasi khusus. Aku diperlihatkan beberapa detik seperti film. Beberapa hari sebelum gempa Padang, aku 'diperlihatkan' sebuah film gedung roboh dengan tiba-tiba. Aku terkesiap, apa itu? Aku bertanya-tanya. Kegelisahanku tentang bumi yang sedang bergerak ditambah dengan perubahan iklim memang sedang mengeras. Lalu sehari sebelum gempa Padang, aku bersama dua orang temanku ngobrol dan saat itu kukeluhkan keprihatinanku pada climate change dan tercetus bahwa akan terjadi gempa di Sumatra dengan perkiraan Padang. Besoknya aku kaget sekali ketika melihat di televisi, bahwa Padang mengalami gempa yang cukup besar. My God, aku tidak pernah mengira gempa bisa datang secepat itu! Lalu beberapa hari kemudian aku kembali 'diperlihatkan' air laut bergolak, bergulung-gulung, tinggi, sangat kelam, mengerikan. Hanya beberapa detik. Dan aku kembali bertanya, akankan terjadi hal yang lebih mengerikan? Kemarahan laut seperti sebuah tsunami?

J = Gempa di Padang sudah diperkirakan sejak lama. Cepat atau lambat akan terjadi juga. Orang cuma tidak tahu kapan gempa sesungguhnya akan terjadi. Kalau gempa kecil-kecilan sudah sering, dan harusnya orang sudah bersiap-siap. Ternyata tidak ada persiapan. Selalu seperti itu, pedahal Indonesia ini rawan gempa sejak dahulu kala. Sejak ribuan tahun sudah seperti itu, dan entah sampai kapan.

T = Tiga hari lalu aku bermimpi mendapatkan sebuah salib berukuran agak besar, terbungkus dalam kertas putih dan pada salib tersebut ada ikatan pita dan bunga yang indah. Aku langsung terbangun dan bertanya-tanya, apa maksud dari mimpi ini? Aku memang sudah amat jarang ke gereja lagi sejak tahun 2000 dan mencari cara baru untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Kesadaran kritisku terhadap agama memang mengalami titik kuat ketika agama ternyata luput membawa harapan baru bagi dunia sebagaimana misi awalnya. Agama hanya menjadi alat dan sayangnya banyak orang kemudian terjebak pada sesuatu yang bersifat simbolistik. Pada beberapa hal, pandangan kita terhadap agama tidak jauh berbeda, karena kita memandang dengan kacamata kritis.

J = Anda memperoleh simbol salib itu di tangan, artinya tangan andalah yg akan memberikan salib itu kepada mereka yg membutuhkannya. Salib adalah simbol dari pengorbanan, sacrifice... Dikorbankan oleh manusia hidup di suatu ruang dan waktu tertentu, dan diterima oleh manusia-manusia hidup lainnya di suatu ruang dan waktu tertentu yg berbeda. Makna simbolik. Anda telah menerimanya, telah ada di tangan anda. Artinya, anda bisa membagikan salib itu kepada orang-orang yg membutuhkannya. Ini bukan tentang agama melainkan tentang "penyembuhan" (dalam tanda kutip).

Salib itu simbol dari penyembuhan, bisa penyembuhan batin, mental, fisik, maupun materi... Simbol universal yg bahkan telah dikenal manusia sejak jaman Mesir kuno. Simbol salib bukan berarti Kristen, melainkan konsep universal tentang niat baik manusia membantu sesamanya. Membantu karena ingin membantu, ingin sharing, ingin berbagi... You have that ability now, and you can start distributing what you have received already. Mungkin juga sudah dilakukan, dan simbol itu cuma konfirmasi saja. Konfirmasi agar anda tetap di jalan yg sudah anda pilih.

Sekali lagi, ini bukan tentang agama, melainkan tentang pengertian kemanusiaan universal tanpa terikat ruang dan waktu. You are one of its agents...

T = Lalu semalam aku bermimpi melihat peta Indonesia berwarna hijau tua/ lumut dengan bayang-bayang hitam lalu dari pulau Sumatra keluar satu cahaya berkelap-kelip seperti menunjukkan satu kota. Aku bingung sekali karena tidak mampu melihat dengan detil kota apa itu. Tiga kali aku diperlihatkan peta yang sama dan tiga kali pula aku gagal. Apakah ini menunjukkan sesuatu?

J = Tentu saja menunjukkan sesuatu. Kalau anda bisa melihat, ya bagus. Kalau tidak bisa melihat, ya bagus juga. Banyak yg sudah tahu bahwa Sumatra itu paling rentan sekarang. Kita cuma tidak tahu secara pasti kota apa saja yg akan kena giliran berikutnya.

T = Apakah setiap mimpi harus dimaknai?

J = Tidak. Kebanyakan mimpi justru tidak bermakna atau cuma release hormon saja. Stress atau tekanan mental dan emosional banyak yg dikeluarkan melalui mimpi-mimpi.

T = Kapankah kita bisa mengatakan sebuah mimpi adalah sebuah peringatan atau hanya sebuah mimpi belaka?

J = Anda akan tahu sendiri suatu mimpi memiliki makna atau tidak. Kalau membekas dan teringat terus, berarti ada maknanya. Anda bisa belajar untuk memberikan arti terhadap simbol-simbol yg muncul di mimpi anda yg berkesan itu. Dari sini anda akan bisa belajar interpretasi. Itu cara saya. Bukan belajar dari buku, tapi belajar dari mimpi kita sendiri dengan cara menghubungkan apa yg muncul di mimpi dan apa yg muncul di kehidupan fisik. Selalu ada hubungannya, walaupun simbol yg muncul tidak selalu harus seperti yg kita biasa mengerti di dimensi ruang dan waktu. Ada distorsi juga. Sejauh mana kita bisa mengeliminir distorsi yg muncul, that's the crucial question.

Tapi yg seru itu distorsinya. Kalau gak ada distorsi kita tidak bisa bermain-main. Segalanya akan menjadi rutin dan membosankan, dull. Makanya kesadaran kita suka bermain juga, memunculkan berbagai macam simbol. Bahkan menciptakan berbagai macam agama. Lalu kita pura-pura terperanjat ketika kita sadar bahwa agama ternyata berisikan banyak distorsi juga. Iyalah...


+++

NOTE 140: Sekarang Jangan Bilang Itu "Kota Hantu"


Friends,

Seorang teman di Kota Padang baru saja berbicara dengan saya di telpon. Saya ingat terus kepadanya bukan hanya akhir-akhir ini sejak gempa di Padang hari Rabu lalu, melainkan sejak tahun lalu ketika dia telpon saya dan bilang bahwa Padang sudah diguncang gempa berkali-kali. Teman ini sudah bersiap-siap karena tahu bahwa cepat atau lambat gempa yg dahsyat akan menimpa Padang. Dia tidak bisa meninggalkan kota itu karena pekerjaannya, tetapi saya tahu bahwa dia bersiap-siap. Dan ternyata persiapan itupun tidak bisa menghindari kehancuran fisik. Bangunan rumahnya hancur, tetapi penghuninya selamat. Bisa kita bayangkan pusat gempa berkekuatan 7,6 pada Skala Richter yg cuma berjarak 40 kilometer dari rumahnya. Pasti rasanya seperti berada di dalam mobil yg terguling-guling masuk jurang... 1,100 orang lebih tewas di Padang karena gempa kemarin, dan kemungkinan masih akan ada gempa susulan dan korban lebih banyak lagi.

QS 17:16 muncul di benak banyak manusia relijius yg mau percaya bahwa ada Allah ta'alla... Kalau mau percaya, maka sinkronlah segalanya. Itu teguran bagi masyarakat Indonesia untuk sadar bahwa kita ini sudah murtad ke luar dari essensi kerohanian. Kita menempel pada yg fisik: jilbab, puasa, shalat, zakat... dan melupakan essensi dari kepercayaan kepada Tuhan YME. Essensi dari segalanya adalah sikap manusiawi, penerimaan terhadap sesama manusia tanpa menghakimi. Tanpa perlu merasa diri lebih tinggi dibandingkan manusia lainnya yg beragama beda. Tanpa perlu harus mengkafir-kafirkan orang lain.

Tetapi kita melakukannya, kita merasa memiliki bumi ini, dan orang beragama lain kita anggap menumpang. Orang lain yg berbeda agama atau aliran bisa kita caci maki, bisa kita rendahkan. Dan akhirnya alam semesta menjawab semuanya dengan bahasanya sendiri. Alam memunculkan gempa bumi di kota Padang tepat pada pukul 17:16 WIB yg tidak salah juga kalau dihubungkan dengan QS 17:16.

So, instrospeksilah bagi orang-orang beragama yg ingin memaksakan syariat Islam. Ini sudah kedua kalinya dapat teguran dari Allah ta'alla. Kalau mau percaya, itulah teguran dari Allah dalam bentuknya sebagai alam semesta yg tidak membedakan manusia berdasarkan Suku, Agama, Ras, Golongan, Usia, Jenis Kelamin dan Orientasi Seksual.

Saya sendiri tidak percaya kepada upaya menghubungungkan QS 17:16 dengan bencana di Padang. Saya bukan orang relijius. Saya cuma bisa bilang bahwa bencana alam adalah bencana alam, dan semua orang sudah tahu bahwa itu akan datang. Kalau tidak ada persiapan, maka tuailah buahnya. Pedahal korban bisa diminimalisir kalau sudah ada persiapan sebelumnya. Manajemen penanggulangan bencana tidak ada, makanya selalu dicarilah alasannya. Bisa menyalahkan Allah yg menurunkan adzab, bisa pula tidak menyalahkan siapa-siapa dan bilang cuma kebetulan saja, dan bisa juga menarik arti simbolik dari kejadian itu.

Arti simbolik adalah yg selalu saya berikan. Ada makna simbolik juga di balik kejadian itu kalau kita mau berpikir dengan terbuka tanpa membawa belief systems tentang benar dan salah. Menurut saya, gempa bumi adalah penyeimbang elemen udara atau pemikiran yg terlalu panas atau memaksakan diri. Cuma manusia yg bisa memaksakan pemikiran tertentu, dan kalau tidak ada penyeimbangnya yg sepadan di dunia manusia, maka alamlah yg akan bergerak. Pemiikiran yg membuat alam memanas bisa berbentuk syariat agama yg tetap mau dipaksakan juga sehingga akhirnya bergoyanglah tanah yg dipijak untuk menyeimbangkan segalanya. Itu interpretasi saya. Bumi ini Ibu bagi kita, namanya Ibu Pertiwi. Allah itu Bapak, makanya selalu memaksakan keinginannya. Ketika kita manusia membela Bapak secara keterlaluan, maka berontaklah sang Ibu Pertiwi, the original power behind the Bundo Kanduang myth of West Sumatra, Bundo Kanduang adalah tanah yg kita pijak.

Padang used to be a beautiful city. Sekarang jangan bilang itu "Kota Hantu".


+

PERCAKAPAN 1: WHAT'S WRONG YA? ATAW "HANTU" NAKSIR SAYA, HAHA


T = Hmm... Mas Leo,

Seusai meditasi, terkadang saya memang mengalami rep-repan saat lagi tiduran. Rep-repan yang kalo saya biasa sebut kondisi setengah sadar. Macam-macam pengalaman saya soal itu, tapi yang pasti kondisi saya selalu sulit bergerak dan refleks. Pernah kuping saya mendengar suara 'nguiiing..' kencang banget kayak terbang ke angkasa (langit ke tujuh haha).

J = Memang seperti itu rasanya. Nguinggg... Pekak sekali di telinga. Tapi sekarang saya tidak pernah seperti itu lagi. Dulu ya, sekarang tidak lagi. Maybe karena kundalini saya kepalanya udah jadi naga sekarang. Nagasosro Sabuk Inten, turun ke bumi bikin orang jadi nguing nguing for the first few times. Udah gitu Matiroso Cuek Bhebhek. Artinya I don't care beybeh... then?

T = Ataw juga pernah seperti ada yang mendekap saya, saya seperti mau diperkosa gitu, lalu di kuping saya terdengar suara tawa terkekeh-kekeh, huuii selem banget... (Jakarta banyak hantunya, haha).

J = Saya juga pernah yg seperti itu, maksudnya saya yg pengen diperkosa gituh. For your information, saya orangnya pasif kalo soal-soal begituan. Saya akan diam saja dan mengharapkan the other person untuk mulai jalan-jalan tangannya. I would pretend that nothing unusual happens, pedahal it is happening, until the zippers of both of us have been opened completely dan ular-ular mulai menjalar. Ada ulerrr !!!

T = Dan pernah juga saya digelitikin, biasanya waktu saya kecil... Napa tuh mas?
Mungkin dari dulu diam-diam udah ada yang naksir dan punya chemistry gitu kali dengan saya, (haha just kidding..).

J = Kalo yg suka main gelitik-gelitik itu, maybe it was just me yg sedang mencari mangsa baru karena ketahuilah bahwa saya sukanya sama anak ABG (hantu mode is ON).


+

PERCAKAPAN 2: BENER-BENER ADA HANTU YG NAKSIR


T = Salam kenal Mas Leo,

Duh bingung mw mulai kata-katanya dari mana? hehehe... Tapi sebelumnya notes yang di buat Mas Leo bagus-bagus jadi dapet ilmu baru neh saya.

J = Saya juga dapat ilmu baru dari banyak teman, then?

T = Gini Mas Leo, dulu saya pernah punya asisten rumah tangga yang kerja di rumah saya, nah ceritanya berawal dari dia. Dia pernah cerita kalo ada sekelompok orang (katanya suka sama saya) yang suka ngikutin saya sama kakak saya... Saya sampai detik ini belom pernah ketemu mereka, saya tw mereka cuma dari cerita asisten RT saya itu. Saya dulu gak percaya karena gak pernah ketemu mereka. Si asisten RT saya ini tahu segala hal yag saya lakuin di sekolah, padahal dia kan di rumah. Ternyata orang-orang itu sampai ngikutin saya ke sekolah, makanya asisten RT saya itu selalu tw apa yang saya lakuin di luar rumah dari situ. Saya mulai percaya keberadaan mereka itu bener ada... Saya juga bingung kenapa asisten RT saya itu gak pernah mw mempertemukan saya dengan mereka. Saya cuma mw tw asisten saya itu bohong sama saya atau gak, dan kalo emank cerita itu bener apa saya bisa ketemu mereka dan gimana caranya supaya saya bisa ketemu orang-orang itu?

J = Asisten RT anda itu tidak bohong, karena yg diucapkannya adalah apa yg dipercayainya. Dia percaya bahwa dia bisa berbicara dengan makhluk-makhluk gaib yg mengikuti anda kemana saja anda pergi. Dan makhluk gaib ini bisa melaporkan melihat anda ada di mana saja. Pedahal tidak ada siapapun secara fisik... Dengan kata lain, your assisten RT itu seorang yg masih hidup di masa lalu ketika kita bisa percaya bahwa ada hantu yg naksir dan buntutin kita kemana-mana. Mungkin hantu itu asalnya dari proyeksi kesadaran manusia tertentu juga, manusia ini berfantasi dan lalu coli-coli membayangkan anda. Ketika dia membayangkan ber oho-oho dengan anda, maka energi yg diproyeksikan oleh kesadarannya akan bisa "terlihat" (dalam tanda kutip).

Yg bisa melihat adalah orang yg sensitif, dan tidak banyak orang seperti itu. Selain sensitif, orangnya juga harus percaya takhayul. Plus percaya kepada Gusti Allah juga karena terkadang kepercayaan terhadap takhayul yg keterlaluan akan membuat orangnya takut sehingga aktor yg bernama Gusti Allah cukup diperlukan jasanya untuk dimintai bantuan. Ya Allah, jauhkanlah aku dari segala hantu yg naksir diriku, blah blah blah...

So, your asisten RT is such a person. Suka ngaco juga. Biarin aja karena ketahuilah bahwa meracau tentang hantu dan Gusti Allah juga merupakan HAM.


+

PERCAKAPAN 3: ASTAGFIRULLAH, HANYA ALLAH TA'ALLA YG WASKITA


T = Dearest Mas Leonardo yg waskita,

J = Astagfirullah naudzubillah bismillah, ketahuilah olehmu bahwa sesungguhnya hanya Allah ta'alla saja lah yg waskita, then?

T = Abang saya yg berada di Banda Aceh memberikan uraian yg sampai sa'at ini masih belum saya fahami sepenuhnya, untuk itu mohon perkenan Mas Leo untuk menjelaskan arti kata-kata tersebut pada diri saya.

J = Bagaimana kata-katanya?

T = Jangan pernah berfikir akan hasilnya. Buang prasangka apapun, jalani dengan intuisi, berbaik dan bantulah setiap makhluk, banyak mendengar daripada berbicara.

J = Artinya hidup apa adanya saja, melakukan ikhtiar tanpa perlu kuatir tentang hasilnya. Apapun hasilnya merupakan urusan nanti, kita hanya bisa melakukan apa yg kita bisa lakukan saat ini saja. Ikhtiar sebatas kemampuan. Hidup di sini dan saat ini saja.

T = Perasaan takut atau apapun yang terjadi hal biasa karena tubuh/ indera mencoba untuk menyesuaikan diri, itu bagian dari sensasi tubuh.

J = Artinya, perasaan takut yg ada di dalam pikiran kita merupakan refleksi dari spontanitas tubuh kita menanggapi keadaan lingkungan. Misalnya, tubuh langsung bereaksi ketika kita mendekati wilayah yg suhu udaranya berubah. Kalau memasuki wilayah panas, tubuh fisik sudah mendeteksinya sejak jauh. Memasuki wilayah dingin juga begitu. Memasuki wilayah ketinggian, memasuki kerumunan orang, dsb... Cuma, seringkali pikiran kita terlambat. Kita cuma merasakan "risau" (dalam tanda kutip).

Pikiran kita risau tidak tahu ada apa, pedahal otak fisik kita sudah mencatat bahwa tubuh kita sudah melakukan adaptasi karena akan memasuki lingkungan berbeda. Kerisauan yg tidak diketahui menyebabkan rasa takut. Takut karena tidak mengerti. Pedahal kalau sadar bahwa segalanya cuma perubahan di tubuh fisik yg melakukan adaptasi, maka kita tidak perlu risau, tidak perlu takut. Ini proses alamiah biasa saja.

T = Biasakanlah antara tubuh dan fikiran sejalan, itu bagian dari kontemplasi atau tafakur atau shalat daim + rasa-ku.

J = Tubuh dan fikiran sejalan artinya "centered" atau terpusat. Terpusat artinya tidak terpecah. Kita berjalan sesuai dengan apa yg kita niatkan tanpa perlu terpengaruh apapun kata orang dan lingkungan. Upaya "centering" ini adanya di pusat kesadaran kita, yaitu di cakra mata ketiga. Bisa dibilang di God Spot atau kelenjar pineal. Ini kiblat yg asli, ada di setiap manusia. Pengajaran tentang kiblat fisik yg adanya di Mekkah cuma bagi mereka yg belum mampu menangkap essensinya. Essensi dari ibadah adalah selalu menghadap ke kiblat. Bukan kiblat fisik yg cuma simbol saja, melainkan kiblat asli yg adanya di dalam diri setiap manusia. Tempatnya di cakra mata ketiga itu yg bisa kita rasakan di titik antara kedua alis mata... Tafakur tempatnya di sana. Dan kalau tidak sedang tafakur, kita juga bisa tetap di sana. Diam saja dan rasakan saja. Bahkan ketika sedang berjalan kaki atau berbicara dengan orang lain, kita akan bisa selalu tafakur. Selalu attune dengan frekwensi tafakur, atau katakanlah frekwensi ibadah all the time.

Ketika hal ini dibiasakan, maka kita akan selalu "centred" (terpusat). Bukan terpusat di wejangan-wejangan para ulama, melainkan terpusat di dalam kesadaran kita sendiri saja. Inilah makna dari perkataan ana al haq dari Al Hallaj. Ini pula yg dimaksudkan oleh para sufi itu. Mereka mungkin menggunakan istilah kesatuan antara pikiran dan tubuh... karena ucapan inilah yg paling mudah dimengerti oleh khalayak umum. Tetapi yg dimaksudkan adalah pengertian yg lebih subtle, yaitu "centering" atau memusatkan kesadaran di satu titik. Pemusatan sepanjang waktu, sehingga kita tidak terombang-ambing oleh apapun yg kita hadapi. Kita terpusat, kita "menyatu" (dalam tanda kutip).

Yg digunakan adalah istilah kesatuan antara pikiran dan tubuh karena kata-kata itu bisa diterima oleh orang banyak. Kalau menggunakan kata-kata kesatuan kesadaran dengan Al Khalik, misalnya, maka akan menimbulkan kontroversi. Pedahal yg dimaksud adalah kesatuan dengan Al Khalik itu, dan tubuh kita akan otomatis mengikutinya. Al Khalik adalah kesadaran alam semesta, dan kesadaran kita akan menyatu dengan kesadaran alam semesta ketika kita terpusat. Terpusat di kesadaran kita sendiri saja, di kiblat yg adanya di dalam diri kita sendiri. Tubuh fisik akan ikut. Tanpa perlu diatur, tubuh fisik akan mengikuti kesadaran kita yg, katakanlah manunggaling kawula gusti.

Memang tubuh fisik akan bereaksi terhadap lingkungan. Tetapi kesadaran kita akan mencatatnya saja, tanpa perlu kalang kabut, tanpa perlu risau... Kita tidak risau karena pikiran dan tubuh menyatu. Selalu kontemplasi, selalu tafakur, walaupun bisa saja sangat aktif dalam kegiatan fisik dan hubungan antar manusia.

T = Setiap kita unik, itu terjadi karena kita ujud, jika yang tinggal adalah "Dzat" yang tampak adalah nyata/ tercerahkan. Tidak usah dijelaskan sudah tahu.

J = Kita disebut unik karena memiliki kepribadian atau personality. Persona artinya topeng. So, personality adalah topeng yg kita gunakan ketika kita berhadapan dengan manusia lain. Bahasa Indonesianya: kepribadian. Kepribadian itu ada karena kita masih berbentuk manusia fisik. Wujud fisik kita berbeda-beda, cara berpikir kita berbeda tergantung dari latar belakang budayanya. Sikap terhadap berbagai hal juga berbeda-beda, tergantung selera orangnya sendiri. Tetapi di balik semuanya itu ada yg namanya roh. Roh itu "dzat", dan sama saja di manapun roh itu berada. Roh yg ada di anda sama persis dengan roh yg ada di saya, sama persis dengan roh yg ada di para manusia yg di-nabi-kan. Bahkan sama persis dengan roh yg ada di manusia-manusia atheist.

Mau atheist ataupun agamis sama saja, semuanya memiliki roh yg sama. Dzat yg sama. Roh itu sadar bahwa dirinya sadar, dan melihat dari sudut pandang berbagai pribadi yg unik itu. Ada roh yg melihat dari dalam mata fisik anda. Ada roh yg melihat dari dalam mata fisik saya. Ada roh yg melihat dari dalam mata fisik seorang teroris. Ada roh yg melihat dari mata fisik seorang sufi. Kepribadian manusianya berbeda, cara berpikirnya berbeda, melihatnya dari mata fisik yg berbeda... tetapi roh atau "dzat" yg melihat itu semuanya sama.

Saya adalah anda yg melihat dari dalam mata fisik saya. Dan anda adalah saya yg melihat dari dalam mata fisik anda... Yg melihat itu ternyata essensinya sama saja, dzat yg sama, roh yg sama. Yg sadar bahwa dia itu sadar. Cuma ada satu saja bukan? Bahkan cuma ada satu "Dzat" di seluruh alam semesta ini. Dalam bahasa agamis, cuma ada satu Tuhan. Dan Tuhan itu "Dzat" yg ada di mana-mana. Ada di anda, ada di saya, dan ada di siapa saja.

T = Jangan pernah merasa tahu, tahu itu ibarat kita tidur, bukan sebelum atau sesudahnya.

J = Tahu itu ibarat kita tidur, yaitu mengamati apa yg muncul di depan kita saja. Waktu tidur kita tidak merasa bahwa kita tahu. Kita cuma melihat saja tanpa membawa-bawa ego atau konsep diri kita. Karena tidak ada ego, maka kita tidak merasa sok tahu. Kita tahu adalah essensi dari diri kita ketika kita tidur... Sebelum tidur kita tidak tahu karena pikiran kita berjalan-jalan. Sesudah bangun tidur, pikiran kita berjalan-jalan kembali. Pikiran kita tidak pernah diam di tempat. Pikiran yg diam di tempat dan tahu adalah pikiran di kala kita tidur. Kita saat itu tidak bilang kita tahu, tetapi tahu itu adalah kita sendiri. Saya tahu karena saya tahu. Memang yg saya ketahui ada di depan mata kita yg secara fisik sedang tidur lelap itu. Dan kita tidak perduli dengan apa yg ada sebelumnya, dan apa yg akan ada sesudahnya. Yg ada cuma di titik saat itu saja, yg ada di depan mata. Itulah tahu. Dan bahkan kita tidak perlu merasa tahu seperti dalam keadaan melek. Dalam keadaan tidur, kita tahu karena kita tahu. Tanpa perlu menghubungkan dengan masa lalu dan masa depan seperti "tahu" dari jenis biasa, yg pengertiannya kita pakai sebagai pengertian tahu yg umum, yaitu ketika kita sadar secara fisik, ketika mata kita terbuka lebar, dan ketika ego kita selalu menyaring segala-galanya sehingga terjadi distorsi. Distorsi adalah pengaburan. Tahu dalam keadaan melek selalu distorted, selalu dikaburkan karena ada ego kita di sana. Dalam keadaan tidur tidak begitu.

T = Pencerahan bukan untuk dimengerti tapi nikmati, kalimat ini juga tidak tepat. Cobalah fahami bagaimana rupa manis itu. Coba jelaskan. Kira-kira begitulah.

J = Kita tidak mencoba mengerti cahaya itu apa bukan? Definisinya banyak, bisa menurut fisika, bisa menurut penyair, bisa menurut para filsuf. Tapi kita tidak perduli semuanya. Kita cuma tahu bahwa ada cahaya, dan kita bisa pakai cahaya itu untuk melihat. Kalau tidak ada cahaya maka segalanya jadi gelap, mata fisik kita tidak bisa melihat. Kalau ada cahaya, maka layar monitor bisa terbaca. Dan dibacalah saya tulis apa, walaupun jelas tidak ada seorangpun pembaca notes saya yg mengerti cahaya yg membawa pencerahan ke layar monitor mereka itu sebenarnya apa. Yg penting monitornya cerah, dan saya bisa membaca note ini. Siapa yg membawa pencerahan atau pencahayaan bagi monitor saya, saya tidak pernah perduli. Saya tidak mengerti bagaimana bekerjanya mata rantai dari penambangan alumunium sampai pengolahan plastik dan kawat-kawat untuk membuat monitor itu dilakukan. Lalu distribusi plus pembangkitan tenaga listrik. Ribet. Yg penting baca aja. Sudah cerah. Tanpa perlu saya bilang bismillah dan alhamdulilah memang sudah cerah. Bisa dibaca.

T = Hiduplah dengan badan surgawi, hilangkan citra, prasangka dan sejenisnya, jalani kehidupan tubuh sesuai dengan hukum alam, dinamis, tertib, tanpa keluhan.

J = Artinya tidak neko-neko dalam bahasa Jawa. Menjadi diri sendiri saja, apa adanya saja, tanpa perlu ngotot dan ngoyo. Tanpa perlu memaksakan diri, tanpa perlu complain kiri kanan. Tanpa perlu merasa diri lebih tinggi, tanpa perlu merasa diri lebih rendah. Dengan kata lain, hidup dengan cara wajar dan biasa-biasa saja.

T = Shalat atau sejenisnya adalah bentuk kepatuhan bagi yang memerlukan dan yang tidak memerlukan.

J = Shalat dan sejenisnya seperti meditasi dan yoga adalah bentuk kepatuhan atau disiplin. Disiplin itu praktek yg mengikuti bentuk tertentu. Ada kebakuan dalam format yg diulangi berkali-kali. Dinamakan kepatuhan karena orang beranggapan bahwa cara itu akan mencapai apa yg diinginkan. Kalau orangnya percaya cuma akan memperoleh kedamaian bila menjalani kepatuhan atau disiplin itu, maka orangnya akan selalu kembali lagi melakukannya. Berkali-kali, berulang-kali, bertahun-tahun bahkan sampai puluhan tahun. Kepatuhan dijalani sampai orang merasa tidak lagi memerlukannya. Walaupun sudah tidak lagi merasa membutuhkan sholat atau meditasi, sang manusia tetap akan bilang bahwa ada bentuk kepatuhan. Kepatuhan yg bisa dijalani kalau merasa membutuhkan, dan bisa pula tidak dijalani kalau merasa tidak membutuhkannya lagi. Yg jelas, mereka memang suatu praktek, suatu disiplin, suatu kepatuhan. Bisa dijalani kalau mau, dan bisa pula tidak dijalani kalau tidak mau. Bentuk kepatuhan bermacam-macam. Bisa disebut sholat dan meditasi, bisa pula diciptakan model lain lagi. Dan model baru itu, misalnya dugem setiap hari, bisa pula akhirnya disebut sebagai suatu macam kepatuhan. Kepatuhan yg bisa diikuti oleh mereka yg memerlukannya. Dan tidak diikuti oleh orang lainnya seperti saya dan anda yg merasa tidak memerlukannya.

T = Jangan berfikir, kembali ke kehendak diri bukan Ego. Jangan meniru, ikutilah panggilan Nurani. Jadilah pengembara tanpa tujuan.

J = Artinya be yourself. Jadilah diri anda sendiri saja. Anda mau jadi pengembara tanpa tujuan? Ya jadilah. Kalau mau punya tujuan, ya punyalah. Be genuine, sejati dan bukan pura-pura. Walaupun jatuh bangun, akhirnya anda akan mengerti bahwa yg namanya tujuan cuma sebutan saja. Saya mau pulang bisa dibilang sebagai tujuan. Tetapi apakah saya benar-benar langsung pulang ke rumah is another thing. Bisa saja saya merantau ke manca negara bertahun-tahun sebelum akhirnya pulang. Bisa saja saya tidak pulang ke rumah lagi. Tujuannya cuma untuk pulang, tetapi akhirnya terdampar dimana-mana. Lalu, apakah akhirnya saya pulang juga? Iyalah,... cepat atau lambat saya akan "pulang" (dalam tanda kutip). Pulang di sini berarti meninggalkan tubuh fisik, dan itulah tujuan satu-satunya dari kita hidup di dunia ini. Di luar itu semuanya bukan tujuan. Biarpun disebutkan cita-cita kita, itu tetap bukan tujuan. Kita tidak akan pernah punya apa yg disebut tujuan di dunia ini karena kita semuanya memang cuma akan pulang saja. Itu tujuan, dan sudah ada sejak kita lahir ke dunia ini. Dan tujuan yg asli itu cepat atau lambat akan kita capai. Di luar itu semuanya cuma fantasi, imajinasi, pengisi waktu...

T = Alami saja, seiring dengan waktu akan mengalami keselarasan antara tubuh, fikiran, hati dan ruh. Ritual hanya alat, setiap orang beda. Intinya pengendalian.

J = Ritual yg ada di agama-agama itu hanyalah alat agar manusia bisa selaras. Pertama selaras dalam diri sendiri, dan kedua selaras dengan lingkungan manusia dan alam. Kalau sudah selaras, artinya kita bisa menerima diri sendiri apa adanya, tanpa merasa perlu tergantung apa yg orang lain ucapkan tentang diri kita. Kita tidak akan memaksa orang lain untuk "selaras" (dalam tanda kutip). Selaras yg menggunakan pemaksaan bukanlah penyelarasan melainkan pengrusakan. Ada yg dirusak, yaitu kemampuan manusia pribadi per pribadi untuk secara alamiah mencari titik yg paling pas atau selaras bagi dirinya... Manusia itu semuanya belajar, dan kemampuan belajarnya beda. Dan kita tidak merasa perlu untuk memaksa orang lain agar selaras dengan pangertian kita. Bukan orang lain yg harus menyelaraskan diri, tetapi kitalah yg harusnya selaras dengan orang lain. Selaras artinya bisa menerima orang lain apa adanya tanpa merasa perlu menuntut agar mereka menyesuaikan diri dengan kita... Agama yg sejati seharusnya seperti itu, memberikan kebebasan bagi setiap manusia untuk mencari dan menemukan titik keselarasan yg paling cocok dengan dirinya. Bukan dengan cara memaksa yg hanya akan membuat banyak manusia semakin bingung dan jatuh dalam kesakitan jiwa. Menjadi munafik. Menjadi robot syariat. Bukan itu,.. melainkan kebebasan untuk kultivasi ritual ataupun non ritual yg dipilihnya sendiri.

T = Jika sabar pasti ketemu. Jangan pernah menilai salah atau benar. Senyum saja karena kita sedang memainkan peran kita masing-masing.

J = That's it. Memang seperti itu. Peran. Lakon. Ada guru ada murid. Saat berikutnya sang murid menjadi guru bagi mantan gurunya. Guru dan murid cuma peran saja, pedahal essensinya sama, dzat yg sama. Kita semuanya guru bagi diri kita sendiri. Kita semuanya juga murid, murid dari diri kita sendiri juga.

T = Alm. ayah abang saya adalah guru spiritual ayah saya. Dan abang saya mengatakan bahwasanya saya akan menemui seorang sebagai mursyid bagi diri saya yang berumur ± 40 tahun di ranah Jawa yg akan membimbing saya secara langsung, dan satu hal lagi setiap kali saya menatap wajah abang saya, maka seakan-akan wajahnya selalu berubah-ubah dan seakan-akan bersinar membuat hati saya terasa teduh.

J = Guru mursyid adalah kesadaran "tinggi" (dalam tanda kutip), adanya di dalam diri anda sendiri. Ketika anda masuk ke dalam kesadaran anda, akan ada yg membimbing anda dari dalam sana. Bisa dibilang sebagai guru mursyid, pedahal cuma kesadaran anda sendiri saja. You are your own guru mursyid di Tanah Jawa.


+++

NOTE 141: Sepatu Baru, Peran Baru...


Friends,

Acara sarasehan 'Temu Gathok ing Roso' dengan banyak teman dari bermacam-ragam kelompok spiritual resmi maupun liar telah terselenggara dengan sempurna pada tanggal 3 Oktober 2009 yang lalu di Yogyakarta. Walaupun sempurna, tidak berarti ini yg terakhir karena akan ada banyak gathok-gathokan lagi di masa depan yg dekat maupun jauh. I don't know what gathok exactly means, saya tidak bisa bahasa Jawa. The istilah berasal dari Mbah Dhodo yg selalu menyebut dirinya sebagai "sodaramoe". So, terima kasih kepada Mbah Dhodo Sodaramoe di Yogyakarta atas bhaktinya menancapkan satu lagi tonggak bersejarah. The tonggak bentuknya astral alias ghoib, tidak bisa dilihat dengan mata biasa. Hanya mereka yg sudah terbuka mata ketiganya sampai mata ke seribu bisa melihat tonggak ini. Menancapnya pas di ulu hati yg saya juga tidak tahu secara pas letaknya di mana. Maybe di bagian dada, antara cakra jantung dan cakra solar plexus. In other words, nowhere to be seen. Dan memang harus seperti itulah. Tidak terlihat tapi bisa dirasakan. Roso.

Pencerahan massal satu dunia memiliki patokan juga di dimensi waktu, yaitu pada tanggal 21 Desember 2012, tetapi sebenarnya telah berjalan tanpa formalitas di seluruh dunia. Berjalan dengan gaya masing-masing di luar agama-agama yg resmi maupun yg dilarang oleh Pemerintah Indonesia seperti Ahmadiyah dan Lia Eden. Dan dalam rangka ikut menyalakan lampu-lampu pencerahan satu dunia itulah maka secara estafet Komunitas Spiritual Indonesia telah melaksanakan srononya dengan cara tersendiri sejak November 2007. Estafet menancapkan tombak-tombak tan kasat mata dari ujung Barat sampai ujung Timur pulau Jawa, plus satu di pulau Bali. Sarasehan demi sarasehan diadakan dari Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya,... sampai Denpasar. Simbolik memang karena maknanya cuma satu, yaitu memperlihatkan kepada para dhemits as well as malaikats bahwa telah ada komunitas spiritual di Indonesia yg tidak takut dibilang kafir, musryik, syirik maupun murtad...

Kita memiliki wakil satu figur dhemit, namanya Mbah Dhomit Sontul. Dunia malaikat juga diwakili oleh Mbah Malaikat Jibril. Cuma gelar saja memang, dan manusia aslinya ada. Professional di bidangnya masing-masing, tetapi sudah dikenal luas sebagai dhemit dan malaikat di kalangan terbatas dan sangat terjaga kerahasiaannya ini.

Ada juga Mbah Semar Sama Aja, maksudnya orangnya selalu tersamar dan tampil sama aja, tidak ada bedanya terhadap semua orang. Gayanya datar menghanyutkan. Kita kira kita akan di bawa ke muara Sungai Cisadane which is di sekitar teluk Jakarta. Tidak tahunya kita dihantar ke hulu, tempat kerajaan Pakuan pernah berada. Semar Sama Aja akan mengajar kita bahwa segalanya sama aja, tergantung maunya apa. Mau menyamar, ya menyamarlah. Mau buka-bukaan, ya bukalah. Baik tersamar maupun terbuka ternyata tetap sama aja. And that's the message of Semar Sama Aja according to me...

Dhemits dan malaikats juga berjenis kelamin kalau turun ke dunia fisik ini. Yg dari jenis perempuan juga banyak. One of these pernah bertahun-tahun mencari nafkah di salah satu negara Arab dan ternyata bisa pulang ke tanah air sebagai wanita normal, maksudnya tidak pakai jilbab. Utuh tidak diperkosa karena bukan TKW. Spesialisasinya adalah nyasar tapi nyampe. Kalau ada sarasehan sering jalan nyasar tapi always nyampe in the end. The person ini masih muda, tapi jiwanya very ancient. Penampilannya gagah perkasa tetapi sangat feminin. Walah, walah,... dan suka bawain saya jamu-jamu dari Madura yg sudah diisikan khodams aliran jaran goyang. Perjuangan batinnya luar biasa, dan tetap tegar walaupun rumah fisiknya terhajar lumpur Lapindo yg merupakan simbol dari angkara murka. Lapindo tidak bisa menghancurkanku karena rumah asliku ada di dalam Surga, begitu kata Mbah Loe Loe. Kesihan deh loe!

Mbah Pie Pie kali ini lahir ke dunia berwujud seorang wanita, dan perjuangan spiritualnya adalah menyesuaikan diri dengan kodrat sehingga rela dipake oleh pria walopun lagi tidak mood. Wanita harus belajar menerima berada di bawah pria, harus bisa cari makan sendiri dan cukup puas dengan status sebagai istri resmi. Daripada tidak laku dan dibilang janda cerai, lebih baik pasrah karena ketahuilah bahwa Allah akan meridhoi wanita-wanita yg pasrah. Tetapi Mbah Pie Pie tidak terima. Memangnya Allah diskriminasi wanita, begitu katanya. Walopun Allah asalnya dari Arab, aku tidak mau terima diperlakukan berbeda dari para pria, lanjut Mbah Pie Pie. Ketahuilah ya Allah, bahwa aku aslinya pria dan reinkarnasi sebagai wanita kali ini cuma untuk melanjutkan perjuangan Srikandi dan Ibu Kartini untuk menancap para pria yg masih suka main tancap wanita. Enak azzah!

Banyak lagi teman lainnya yg hadir, baik yg sudah pernah bertemu saya berkali-kali maupun yg belum pernah. Fisik saya di sarasehan di Yogya diwakili oleh Ika Sari Puspita, seorang gadis cantik jelita yg masih tetap single sampai saat ini walaupun sudah cukup layak dikawinkan karena usianya sudah 28 tahun. She is very psychic, makanya kemarin saya tulis bahwa ada yg akan "masuk" ke Ika. Menurut kabar burung, dari Yogya akhirnya Ika melanjutkan perjalanan ke Surabaya. Dan jelas ini pertanda bahwa ada yg benar-benar masuk ke dirinya karena seharusnya the person itu cepat balik kembali ke Jakarta karena harus masuk kantor Senin ini untuk melindungi aura mantan dosen saya yg sekarang menjadi salah satu menteri terpenting di kabinet SBY.

Ini pertama kalinya saya tidak bisa ikut datang dalam sarasehan ke 15 (lima belas) sejak November 2007. Akan ada banyak lagi sarasehan berikutnya di berbagai kota. Mungkin saya akan bisa datang, mungkin pula tidak. Dan akhirnya tidak akan ada bedanya lagi ketika saya datang ataupun tidak karena saya selalu akan hadir in spirit. Maksudnya dalam bentuk roh gentayangan yg bisa merasuki siapa saja yg malas sembahyang, dsb...

Saya meditasi sampai jam 11 malam pada hari Sabtu, 3 Oktober 2009. Meditasi sinkron dengan teman-teman yg sedang ada di Yogya. Setelah jam 11 malam saya tidak bisa lagi meditasi. Pagi ini baru saya baca di milis bahwa dupa di acara 'Temu Gathok ing Roso' mulai dinyalakan sejak pukul 10 malam. Artinya meditasi berjalan sampai dengan jam 11 malam. I was there in spirit. Rasanya tenang, damai, nothing special. Biarpun bumi gonjang ganjing, we are very quiet in spirit. Spiritually quiet.

Sodaramoe tersamar tapi sama aja. Lu pim pah jalanin aja. Biarpun dibilang melihat dengan mata ketiga sampai dengan mata ke seribu, mata fisik kita cuma dua. Dua mata saya, hidung saya satu. Dua kaki saya pakai sepatu baru.

Sepatu baru. New Shoes. Simbol dari peran baru...


+

PERCAKAPAN 1: OSHO, ANAND KRISHNA DAN SAYA


T = Hi Mas Leo, apa kabar?

Baru saja saya tersadarkan kalo anda adalah salah satu Guru Spiritual saya. Walaupun anda tidak merasa menjadi guru, saya tetap menganggap anda sebagai guru. Salam hormat saya.

J = I'm speechless.

T = Setahun terakhir, saya selalu dihantui oleh pertanyaan: who am I? Sebuah pertanyaan yg saya tulis dalam profil FB saya. Hari ini saya baru ngerti jawabannya. Tertulis di profile FB anda 'you are me'. Yes, that's the answer! Thanks to you....

J = You are me, and I am you. Memang begitu. The spirit atawa kesadaran yg ada di anda sama persis dengan yg ada di saya. Saya adalah anda yg melihat dari belakang sepasang mata saya. Dan anda adalah saya yg melihat dari belakang sepasang mata anda. Of course jumlah matanya bisa ditambah lagi kalau anda mengenakan kaca mata, then?

T = Kita memang belum pernah copy darat, but, thanks to the internet and khususnya Facebook, 'pelajaran' yg anda kirimkan via notes, dengan jelas dapat diterima oleh saya dan ribuan 'murid' anda lainnya. Pantas saja ada ulama-ulama yg mengharamkan Facebook. Sooner or later they have to find a new job :).

J = Facebook memang haram karena kita bisa murtad dengan mudahnya dan tetap hidup baik-baik aja. Musyrik dan syirik juga tidak terelakkan karena ada banyak Tuhan yg dijajakan di facebook. Tinggal pilih saja mau beli Tuhan yg jenis apa. Kalau tidak sesuai dengan taste juga bisa bikin Tuhan sendiri saja. Yg paling oke itu Tuhan yg tailor-made, kita buat sendiri saja sehingga tidak tergantung dari Tuhan ciptaan para ulama.

Kalau kita tergantung dari Tuhan yg dibuat oleh agama, akhirnya kita akan melihat ke ulama itu untuk memberikan fatwa. Fatwa ulama adalah pendapat Tuhan menurut ulama itu. Ulama mengharamkan facebook, artinya Tuhan ciptaan ulama itu bilang facebook haram. Tuhan orang lain bisa saja bilang facebook halal. Tuhan ciptaan saya bilang halal, Tuhan ciptaan anda juga. Kita bilang halal karena kita tahu bahwa Tuhan itu man-made, konsep yg dibuat manusia. Tentu saja ulama-ulama yg berjualan konsep Tuhan akan tetap bilang haram karena mereka tahu bahwa facebook menelanjangi agama-agama.

Ternyata agama itu buatan manusia saja. Ternyata Tuhan itu konsep. Ternyata kita mau bilang apapun tentang Tuhan bisa saja. Ternyata haram dan halal itu buatan saja karena Tuhan yg asli adanya di dalam kesadaran kita dan tidak pernah mengharamkan atau menghalalkan sesuatu. Etc, etc...

T = Before I knew you, saya mengenal Osho. Sekali lagi, thanks to the internet, saya mendapatkan buku-buku dan ceramah-ceramah beliau. Sayangnya Osho sudah tak berdarah-daging lagi dan Ia menuntun saya untuk belajar pada anda.

J = Osho was never born, never died, just visited this planet earth sometime ago. We were never born, and we will never die. We are just visiting this earth right now, then?

T = Before I knew Osho, saya mengenal Anand Krishna. Beliau punya pesan yg sama seperti Mas Leo dan Osho untuk disampaikan kepada 'para murid' tetapi tentunya dengan gaya yg berbeda. Osho adalah Guru spiritual 'terbesar' saya. Beliau punya tempat belajar dan komunitas yg saya anggap 'kelas' seperti di sekolah spiritual. Beberapa kali saya ikut kelas beliau, tetapi akhirnya DO dan lebih suka belajar jarak jauh via internet atau via perasaan saja pada Mas Leo dan Pak Anand Krishna.

J = Audience dari Osho adalah cream of the world society. Orang-orang intelektual dari negara-negara Barat yg sudah muak dan mual terhadap kemunafikan gereja-gereja dan masyarakat mereka. Osho itu seorang professor filsafat di India sebelum banting setir menjadi guru meditasi. Lalu dia pergi ke AS, menjadi guru spiritual yg paling flamboyan. Message dari Osho selalu sama, bahwa kitalah kesadaran... Bahwa tidak ada haram dan halal, bahwa sensasi cuma datang dan pergi, bahwa tidak perlu ada kemelekatan. Tidak perlu menolak dunia, dan tidak perlu memeluknya juga. Osho berbicara tanpa berpikir, sama seperti saya. Buku-buku Osho adalah transkrip dari percakapannya. Ada tanya jawab. Pertanyan-pertanyaan yg diajukan kepada Osho sangatlah intelligent. Pertanyaan yg bagus-bagus.

Kenapa begitu? ... Karena murid-murid Osho adalah orang-orang Barat yg berpendidikan. Orang-orang yg sudah agnostic to begin with. Mereka sudah tidak lagi repot dengan konsep Tuhan yg masih menjadi batu sandungan bagi banyak manusia di negara-negara berkembang seperti Indonesia.

Percakapan saya semuanya melalui tulisan. Ada yg bertanya dan saya menjawab. Kalau tidak ditanya akan sulit bagi saya untuk menulis. Mau menulis apa, I'm blank, kosong... Tetapi kalau ditanya saya akan jawab. Dan jawabnya apa adanya saja, masuk begitu saja ke dalam pikiran saya. Sehabis menulis saya lupa tulis apa. Sering saya tidak ingat judul dari note saya yg kemarin itu apa. Saya cuma ingat judul dari note hari ini, dan besok sudah lupa. Isinya lebih lagi, sama sekali tidak ingat. Dan itulah yg Osho bilang sebagai intuisi, muncul apa adanya saja di dalam pikiran kita, ke luar pada saat yg dibutuhkan. Dan tidak perlu dipikirkan juga, untuk apa?

Anand Krishna menulis jauh lebih teratur. Ada jalan pikiran tertentu yg sebenarnya sama saja, walaupun Osho jauh lebih gamblang. Osho tidak lagi berhadapan dengan umat beragama, sedangkan Anand Krishna masih. Koresponden saya juga banyak yg masih malu-malu untuk melepaskan agama. Secara praktek sudah, tetapi masih sungkan untuk mengakuinya di depan umum karena merasa bahwa keterus-terangan akan melukai hati orang yg merasa bahwa ke luar dari agama akan membuat dirinya masuk Neraka. Pedahal Neraka dan Sorga cuma konsep yg dibuat oleh agama Timur Tengah untuk memperbudak manusia. Samsara dan Moksa dibuat oleh agama India dengan maksud yg sama. Osho sudah bilang seperti itu. Saya juga. Dan memang seperti itulah fungsi agama, untuk mengatur manusia agar senantiasa menjadi "captured market" dari para ulama, baik yg namanya Kristen, Hindu, Buddha, Islam,... dan ratusan agama lainnya.

Pedahal kita bukanlah tawanan. Kita semuanya manusia bebas. Kalau masih mau menjadi tawanan agama, biar sajalah. Itu urusan orangnya masing-masing. Tetapi kita memang harus bicara kalau ada orang agama yg ingin memaksakan syariat mereka seolah-olah itu dari Tuhan. Tuhan yg mana? Tuhan yg ada di saya bilang bahwa syariat agama merupakan akal-akalan dari manusia spiritual tingkat rendah untuk memperbudak manusia lainnya demi kekuasaan duniawi dan uang... Dan karenanya, kenapa kita mau diperbudak? Kenapa mau ditakut-takuti? Pedahal kita tidak akan kehilangan apapun tanpa syariat dari agama. We shall lose nothing. We bring nothing to this earth, and we shall take nothing out of it. Nothingness is the theme. And progress the sub-theme.

Nothingness and progress. Kekosongan dan kemajuan. Dua sisi dari mata uang yg sama. Again...

T = Pertanyaan saya: apakah cara belajar saya salah?

J = Tidak salah.

T = Haruskah saya menghadiri kelas (belajar bareng meditasi or kumpul bareng)?

J = Tidak harus.

T = Saya sendiri merasa tidak ada yg salah, tetapi mudah-mudahan ini bukan pembenaran atas kelemahan saya.

J = Tidak ada yg salah. Saya sendiri tidak pernah merasa harus menghadiri kelas apapun. Saya pernah datang ke suatu perkumpulan selama beberapa saat, dan setelah itu saya pergi dan tidak pernah datang lagi. Saya baca buku Osho. Saya baca buku Jane Roberts, William James, Carl Gustav Jung, Drunvalo Melchizedek, dll... Setelah itu saya taruh dan ambil lagi bertahun-tahun kemudian. Baca lagi sedikit, lalu taruh lagi. Saya menulis tentang psikologi, walaupun saya sama sekali tidak pernah mengambil satupun kelas psikologi. Saya ilmuwan sosial yg masih takjub sampai saat ini karena banyak ilmuwan sosial Indonesia ternyata tidak bisa atau malu-malu kucing untuk melepaskan konsep tentang Tuhan yg dijajakan oleh agama-agama. Pedahal penelitian anthropologi, sosiologi, dsb... telah membuktikan bahwa Allah itu konstruksi sosial. Dan penelitian psikologi membuktikan bahwa kita sejak kecil dididik dengan hukuman untuk percaya kepada Allah yg impossible itu. Yg bisa diskriminasi manusia.

Diskriminasi oleh manusia terhadap manusia lainnya dilakukan oleh manusia yg percaya kepada Allah yg diskriminasi. Pedahal Allah itu konsep yg tinggal dirobah saja. Ketika kita merobah konsep kita tentang Allah, maka berobahlah perilaku kita. Kalau kita berpegang kepada konsep Allah yg sudah kedaluwarsa, akibatnya kita jadi error. Sakit jiwa. Tetap menginjak wanita dengan alasan pria harus selalu di atas wanita, for instance... Lucu-luculah Tuhan dalam agama-agama itu, makanya Osho berada di luar agama. Mau beragama ataupun tidak, kita tetap manusia biasa-biasa saja.

We were never born. We shall never die. We are just visiting this planet earth for the moment...


+

PERCAKAPAN 2: CENTERED AND SPONTANEOUS


T = Selamat pagi Mas Leo, salam bahagia selalu,

Saya mau memberi contoh kepada teman saya perbedaan antara kesadaran dan pemikiran kepada teman saya... dan saya memberikan contoh antara telur dan ayam, apa yang lahir duluan. Dan dia berpikir lama dan akhirnya frustrasi dan itulah pikiran kita. Kita akan tidak bahagia jika kita dipengaruhi oleh pikiran kita, namun jika kita mau sadar bahwa itu hanya merupakan pikiran kita dan bukan kesadaran kita, maka kita saat itu juga bisa keluar dari stres itu. Dan dia langsung percaya dengan teori tersebut.

J = Good, then?

T = Yang dia mau tanyakan adalah bagaimana cara yang mudah untuk membedakan pada waktu dia sadar atau berpikir atau berperasaan?

J = Yg namanya kesadaran itu cuma sadar thok. Sadar bahwa kita sadar. Kita tidak berpikir apapun, kita cuma sadar. Kalau sudah memberikan label terhadap benda atau peristiwa, maka artinya kita sudah berpikir. Kita berpikir ketika kita tahu ada orang yg kita sukai. Kenapa kita suka dia? Karena saya membandingkan orang itu dengan diri saya. Diri saya adalah konsep diri tentang saya, dan itulah ego. Ada ego yg menempatkan dirinya diantara obyek-obyek lain. Ada ego yg menempatkan diri dengan sesuatu yg disebutnya Tuhan sehingga si ego akan mulai berpikir.

Berpikir tentang bagaimana caranya supaya setelah mati masuk Sorga. Bagaimana supaya merasa bahagia di dunia ini. Bagaimana supaya tidak kena sial. Bagaimana supaya tenteram dan bahagia. Ini semuanya pemikiran karena ada konsep diri atau ego. Sedangkan yg namanya kesadaran adalah di luar pikiran. Kita tidak berpikir. Kita cuma sadar bahwa kita sadar. Sadar thok. Pikiran dilahirkan oleh kesadaran, and not vice versa... Tanpa ada kesadaran, maka kita tidak bisa berpikir. Tetapi kita bisa sadar tanpa berpikir. Sadar karena memang sadar. Bisa juga disebut keadaan samadhi.

Perasaan muncul kalau kita menempatkan diri kita sebagai obyek dari apa yg ada di luar diri kita. Ada inside dan outside. Ada ego atau konsep diri kita yg bisa merasakan emosi-emosi: senang, sedih, bosan, dsb... Sedangkan yg namanya kesadaran tidak merasakan emosi apapun. Sadar karena memang sadar. Tidak bahagia, tidak sedih, tidak bosan. Cuma sadar thok.

T = Yang kedua dan yang sangat penting adalah bagaimana cara yang efektif untuk bisa selalu di titik tengah, di titik kesadaran kita?

J = Konsen saja di pusat kesadaran kita, di cakra mata ketiga. Ini pusat kesadaran yg kita dapatkan ketika meditasi, ketika kita sadar bahwa kita sadar, frekwensi samadhi. Kalau kita terpusat di titik ini, maka apapun yg kita lakukan secara fisik akan berjalan apa adanya saja. Bisa menulis tanpa berpikir, bisa berbicara tanpa berpikir. Kalau kita tidak berpikir artinya kita spontan. Spontanitas adalah suatu ciri spiritualitas yg dewasa. Karena kita spontan kita tidak akan risau apapun yg orang lain akan pikirkan. Orang lain mau bilang kita benar ataupun salah merupakan urusan orangnya sendiri, yg penting kita apa adanya saja, spontan.

Spontanitas dan terpusat di kesadaran. Saya rasa cuma dua hal itu saja yg penting tanpa perlu menambahkan segala macam kata-kata mutiara seperti ikhlas pasrah, takwa, dsb... Konsep-konsep dari agama itu cuma akan membuat kita menjadi seperti orang yg berkejaran dengan diri kita sendiri (ego kita). Seolah ada yg mau direbut, dan kitalah yg harus merebutnya. Pedahal tidak ada sesuatupun yg perlu direbut. Kita cuma perlu menjalani saja, dengan spontan dan terpusat.

Centered and spontaneous.


+

PERCAKAPAN 3: BERGETAR NIH YE!


T = Mas Leo,

Saya seorang Jawa dan Islam. Dalam meditasi saya gunakan Islam dan Jawa. Sampai saat ini saya belum bisa melihat cahaya di mata ketiga, hanya merasakan getaran. Mungkin ada metode efektif untuk bisa focus melihat cahaya?

J = Tidak ada karena sampai kapanpun anda tidak akan bisa melihat cahaya ketika anda menutup mata dan meditasi di dalam kamar yg gelap. Anda hanya akan melihat cahaya ketika anda meditasi di depan lampu yg terang benderang atau di depan matahari terik. Tetapi cahayanya datang dari sensasi yg anda rasakan di mata fisik anda. Bukan dari mata ketiga atau mata batin. Mata batin tidak akan pernah melihat cahaya. Yg ada cuma getaran-getaran energi atau prana. Itu saja.

Kalaupun kita merasa melihat cahaya, maka yg terlihat cuma sekelebat saja. Namanya penglihatan, dan itu jarang sekali. Yg normal adalah tidak melihat apapun. Meditasi saja, dan rasakan getaran-getaran itu. Bergetar nih ye!


+

PERCAKAPAN 4: I HATE THE WORD "PENCERAHAN"


T = Mas Leo,

Uraian tanya jawab di dalam note kemarin yg berjudul 'Sekarang Jangan Bilang itu "Kota Hantu"' sangat menarik. Saya mau tanya mas apa yang dipertanyakan itu seperti sesuatu yang akan atau pasti dijalankan oleh seorang yang telah tercerahkan. "Pasti" apakah jika seorang yang telah tercerahkan akan otomatis berlaku seperti itu, tanpa perlu ada yang disebut pengendalian diri. "Akan" di sini maksudnya apakah jika saya melakukan seperti apa yang digambarkan maka saya akan tercerahkan?

J = Tanpa membaca kembali note kemarin, saya tidak tahu apa yg anda maksudkan. Saya lupa kemarin saya menulis apa. Jawaban yg saya berikan ke luar begitu saja ketika menjawab pertanyaan itu satu persatu. Setelah saya jawab langsung saya kirim. Tidak pernah saya pikirkan.

Kalau tentang pengendalian diri mungkin sesuatu hal baru juga, karena memang tidak pernah dibahas secara tuntas. Sampai saat ini saya merasa belum pernah menulis tentang pengendalian diri seperti dimengerti oleh banyak orang, yaitu beramai-ramai berteriak: tidak !! ... - Itu pengendalian diri ala masyarakat terbelakang ketika setiap manusia diasumsikan akan lepas kontrol apabila dibiarkan memutuskan apa yg diinginkannya, diasumsikan bahwa orang itu tidak dapat mengendalikan dirinya sendiri. Dan sebagai gantinya, beramai-ramailah kita semua "mengendalikan" orang itu. Mengendalikan dalam tanda kutip.

Banyak orang Indonesia terkena gangguan kejiwaan karena terlalu banyak pengendalian yg berasal dari luar dirinya. Orang tua mau mengendalikan kita, tetangga mau mengendalikan kita, guru mau mengendalikan kita, bahkan teman-teman mau mengendalikan kita. Suami atau istri mau mengendalikan kita. Memangnya kita kuda? ... Kita semuanya manusia dewasa yg tahu apa yg kita inginkan, dan apa yg kita tidak inginkan. Tetapi kita didididk untuk bisa dikendalikan. Kita dididik untuk menjadi budak masyarakat. Menjadi budak agama. Menjadi budak ulama, Menjadi robot...

So, jawaban dari pertanyaan anda saya kembalikan lagi. Anda ingin menjadi diri sendiri saja atau masih takut? Kalau masih takut, tetaplah di posisi anda sekarang ini yg "dikendalikan" (dalam tanda kutip).

Seumur hidup anda, anda telah dikendalikan oleh segala macam pemikiran yg penuh ketakutan itu yg ditanamkan sejak anda masih kanak-kanak. Ketika anda menurut, maka anda dibilang orang sholeh. Ketika anda membangkang, maka anda akan dikata-katai. Ada rewards dan punishments yg akan menjamin anda seumur hidup akan tetap menjadi budak dari apa yg dianggap bagus oleh masyarakat. Tapi apakah yg masyarakat sumpalkan ke dalam otak dan perasaan anda benar-benar bagus bagi anda sendiri is another matter.

Menjadi manusia spiritual yg tercerahkan berarti mengerti dan menyadari bahwa segala belief systems itu cuma "penjara" (dalam tanda kutip). Dan penjara itu gelap, walaupun tidak terkunci rapat. Kita seumur hidup diawasi supaya tidak ke luar dari penjara atau cara berpikir penuh ketakutan yg ditanamkan kepada kita sejak masih kanak-kanak. Pedahal kalau kita mau ke luar dari sana, bisa saja, dan namanya adalah "pencerahan" (dalam tanda kutip juga).

Disebut pencerahan karena di luar penjara agama dan budaya ternyata suasananya cerah. Banyak cahaya matahari. Sebagian teman menyebutnya sebagai pencerahan, and I hate the term. I hate the word "pencerahan"...


+++

NOTE 142: Dari Paham Atheisme sampai ke Gerbang Alam Semesta


Friends,

Berikut percakapan hari ini, dari paham Atheisme sampai ke Gerbang Alam Semesta. Cuma konsep-konsep saja, dan tidak ada gunanya juga kalau tidak digunakan secara konkrit dalam bentuk meditasi. Kita cuma akan tahu bahwa kita tahu kalau kita sudah menjalani lakon spiritual universal segala abad, yaitu meditasi. Kalau tidak mau meditasi, akhirnya akan jadi seperti orang-orang agama itu yg kemana-mana meneror orang lain yg tidak mau percaya. Pedahal kalau orang beragama itu mau meditasi secara rutin, akhirnya orangnya akan tertawa saja mengingat kelakuan busuknya di masa lalu. Tetapi busuk di sini juga cuma konsep saja bukan? Busuk dalam agama is just another concept. Yg real itu telor busuk. Atau mayat-mayat busuk yg mati karena adzab Allah di Sumbar minggu lalu. Baca aja.


+

PERCAKAPAN 1: PAHAM ATHEISME


T = Mas Leo, mau nanya adakah paham Atheisme sebelum angka "nol" ditemukan?

J = Atheisme sebagai suatu sikap yg tidak perduli dengan segala macam konsep tentang Tuhan yg disumpalkan ke dalam mulut kita telah ada sejak semula. Semua manusia lahir sebagai orang Atheist, artinya tidak beragama. Agama itu baju yg dipaksakan kepada kita oleh orang tua kita. Kita dipaksa percaya ada Tuhan yg namanya Yehovah dan tidak boleh diucapkan. Atau Tuhan yg namanya Allah dan harus selalu disebutkan. Pedahal ketika lahir kita tidak mengenal Yehovah maupun Allah. Kita semua lahir sebagai orang Atheist.

Angka "nol" ditemukan di India. Artinya ketiadaan. Dan semua yg ada lahir karena adanya ketiadaan. Kalau tidak ada "nol", maka tidak akan ada 1, 2, 3, dst... Kalau tidak ada ketiadaan, maka tidak akan ada Tuhan, baik yg namanya Yehovah, Allah, Tao, Alam Semesta, dan berbagai konsep lainnya. Konsep-konsep ini semuanya ada, dan bisa ada karena ada tiada. Tiada itu kekosongan, nol. Dari yg kosong akhirnya lahirlah yg isi. Kalau tidak ada kosong, maka tidak akan pernah ada yg isi.

Sama saja seperti konsep Setan di dalam agama-agama Timur Tengah. Allah itu ada karena ada Setan. Kalau tidak ada Setan maka tidak akan ada Allah. Atau konsep negatif dan positif. Positif ada karena ada negatif. Tanpa ada negatif, maka positif juga tidak ada. Tanpa ada kekosongan, maka isi tidak akan pernah ada. Tanpa ada Atheisme, maka tidak akan pernah ada agama. Agama itu dibuat karena kita semua lahir sebagai Atheist.

T = Sebenarnya logika manusia ditentukan dengan angka-angka ataukah sebaliknya angka-angka itu disesuaikan dengan logika manusia?

J = Pertanyaan yg sangat dalam. Mungkin harus dijawab bahwa angka-angka independen dari logika manusia yg berusaha menelusuri segalanya menggunakan angka. Bisa menggunakan dasar desimal (1 s/d 9, plus 0). Bisa juga menggunakan sistem binary (1 dan 0). Bisa juga sistem lainnya. As a matter of fact, kita bisa menggunakan logika manusia dengan menggunakan sistem apa saja. Dan yg paling "metafisikal" itu adalah sistem binary di mana digunakan cuma angka 1 dan 0. Cuma ada dan tiada. Kalau tidak ada 0, maka sistem itu tidak bisa jalan. Kalau tidak ada kekosongan, maka segalanya non existent. Tidak ada eksistensinya.

Eksistensi ada karena ada non eksistensi. Dan orang-orang Atheist lebih rasional karena menerima keabsolutan non eksistensi yg memunculkan eksistensi. Orang-orang spiritual yg paling paham juga menerima keabsolutan pengertian non eksistensi dari mana segala yg eksis berasal. Agama-agama populer, pada pihak lain, selalu bermasturbasi seperti ketika kita masih kanak-kanak dan sampai saat ini juga. Agama bilang bahwa non eksistensi mustahil karena ada Allah. Pedahal non eksistensi itu yg memunculkan segalanya, termasuk Allah.

Konsep-konsep saja, yg bisa dirasakan secara intuitif kalau kita mau bersikap terbuka dan tidak terlibat oleh dogma. Dogma atau ajaran agama itu bukanlah pemahaman metafisika atau spiritual tingkat tinggi, melainkan tingkat rendah. Gunanya untuk menggalang dana dan upaya anggota masyarakat agar mau mendukung para pemimpin agama dan politik tertentu. Untuk keduniawian semata, dan bukan untuk peningkatan spiritualitas manusia agar menjadi semakin manusiawi.

T =- Bila hitungan yang tak terbatas adalah imajinasi yang disimbolkan dengan angka, begitu juga tata cara peribadatan manusia merupakan hasil imajinasi yang disimbolkan juga melalui gerak fisik dan batin manusia untuk menghambakan pada yang tak terbatas, apakah ini benar?

J = Tak terbatas, infinite, adalah konsep. Ada nol atau kekosongan. Ada isi atau angka 1. Lalu ada jumlah positif tak terbatas. Dan ada juga jumlah negatif tak terbatas. Semuanya konsep. Kita tidak perlu menyembah konsep itu. Kita tahu bahwa ada jumlah tak terbatas, baik disembah maupun tidak, jumlah itu tetap ada.

Berarti orang Atheist lebih oke bukan? Lebih oke karena orang-orang yg mengaku beragama itu menyembah konsep tak terbatas yg tidak akan terpengaruh, baik disembah maupun tidak disembah. Dan orang-orang beragama itu juga biasanya lupa bahwa jumlah tak terbatas cuma bisa ada karena ada 0, kekosongan abadi, eternal void.


+

PERCAKAPAN 2: JALAN JIN


T = Mas Leo, apa beda jalan jin dan jalan tuhan?

J = Cuma beda namanya aja. Secara fisik jalannya sama aja, gang buntu yg becek dan banyak lobang-lobang. Sejak ribuan tahun bentuknya seperti itu karena tidak ada kontraktor yg berani mengerjakan karena disinyalir banyak makhluk-makhluk ghoib bertebaran di jalan itu. Mula-mula dikasih nama "Jalan Jin". Terus tanpa selametan diganti namanya menjadi "Jalan Tuhan". Sebagian orang masih mengenalnya sebagai Jalan Jin, dan sebagian orang lain lagi bilang itu Jalan Tuhan. Tapi sebenarnya sama saja, gang becek yg berlobang-lobang. Ujungnya buntu. Saya sendiri tidak suka masuk ke jalan itu, saya lebih suka jalan-jalan ke mall atau duduk di sebelah brondong yg oke.

T = Apa beda spiritual logika dan spiritual ilahi?

J = Idem, beda namanya saja. Spiritualitas is spiritualitas, kegiatan manusia yg mencoba menghayati kemanusiaannya. Logika selalu dipakai, dan yg berbeda cuma asumsinya saja. Ada yg mengasumsikan bahwa Allah itu cuma konsep. Ada juga yg mengasumsikan bahwa Allah bukan konsep melainkan benda. Istilahnya "dzat". Sesuatu yg tidak bisa diraba tetapi bisa dirasakan, persis seperti kesadaran kita yg tidak menempati ruang dan waktu. Tidak bisa dideteksi secara fisik tetapi ada.

Kultivasi spiritualitas dilakukan oleh kedua aliran ini, baik yg menamakan dirinya aliran "logis" maupun aliran "ilahi". Jadi sebenarnya tidak ada bedanya secara konkrit selain asumsi belaka. Dan asumsi itu juga cuma konsep bukan? Diasumsikan. Dikonsepkan bahwa Allah itu ada. Diasumsikan bahwa kesadaran manusia ada. Konsep bahwa Allah ada tidak terlalu membawa manfaat karena cuma imajinasi belaka. Tetapi konsep bahwa kesadaran kita ada bisa membawa manfaat. Saya sadar, saya tahu itu. Tetapi kalau saya ngotot bahwa Allah ada, akhirnya saya akan jatuh bangun sendiri merajut segala macam kisah yg akhirnya akan saya paksakan agar orang lain ikut percaya. Dan jadilah agama.


+

PERCAKAPAN 3: FENOMENA ALAM


T = Mas Leo, sekarang dan seterusnya bakal banyak fenomena-fenomena alam yg merugikan manusia dan apesnya Indonesia lumayan banyak kena terus... Sebegitu juahatnya yah orang di Indonesia ini sampe kena bencana terus? What do u think? hehehe...

J = Kemarin saya sudah tulis dua notes tentang bencana alam di Padang. Mungkin nanti mau tulis lagi, tapi rasanya capek. Kayaknya mungkin bener, orang-orang terlalu jahat. Kalau mau itu corong-corong mesjid volumenya dikecilin dikit, maka bencana akan berkurang. Tetapi bukan dikecilin malah dikencengin. Makanya Allah makin marah aja. Gue gak budeg kata Allah yg ada di dalam diri kita semua. I need action, bukan cuma teriak-teriak allahuakbar tapi kelakuan naudzubilah. Korupsi. Munafik. Dan sebagainya. In my opinion, yg akan terkena itu kantong-kantong yg terlalu munafik seperti Aceh dan Padang. Yg terkena semua orang, baik berdosa gara-gara sering sembahyang lima waktu, maupun mereka yg tidak berdosa karena tidak pernah mengucapkan syahadat dan sembahyang lima waktu... Alam Semesta ini tidak pilih kasih, yg suka pilih kasih itu Allah. Kirain bakal dilindungin Allah, gak taunya Allah ta'alla cuci tangan.


+

PERCAKAPAN 4: GERBANG ALAM SEMESTA


T = Mas Leo, saya mau tanya lagi tentang arti mimpi saya semalam. Begini mimpinya, saya ada di suatu ruangan bersama dua orang yaitu si A adalah bapak angkat saya, dia duduk di sebelah pintu. Dan si B adalah teman saya yg tinggal di Jakarta, kebetulan dia juga orangnya universal, yang duduk di sebelah saya. Ruangan terang sekali karena cahaya matahari yg masuk dari pintu dan jendela. Kami berbincang-bincang tapi saya tidak ingat apa yg diperbincangkan. Yang saya ingat adalah saya bilang gini:

"Jadi bapak mengenal chakra yg 7 itu juga ya pak?"

Lalu bapak A jawab cuma dengan senyum dan dia bilang: "Kalau mau meditasi yg paling baik itu adalah melihat ke atas/ ke arah langit".

Kemudian saya berbisik kepada teman saya si B: "Itu kan chakra gerbang alam semesta".

Setelah itu mimpi saya dilanjutkan dengan mimpi-mimpi yg lain. Tapi yang membuat saya curious percakapan di mimpi saya yg ini. Menurut Mas Leo apa ya artinya?

J = Artinya, melihat ke arah atas memang artinya melihat ke cakra gerbang alam semesta. Kalau kita angkat tangan kita setinggi-tingginya ke atas kepala, maka telapak tangan kita akan menyentuh cakra gerbang alam semesta. Dulu bertahun-tahun saya meditasi dengan fokus di cakra gerbang alam semesta. Saat itu muncul berbagai macam penglihatan seperti Ganesha, Syekh Abdul Qadir Jaelani, dan Dewi Kuan Im...

Akhirnya fokus meditasi saya turunkan saja ke cakra mata ketiga karena cakra gerbang itu terlalu "tinggi" (dalam tanda kutip)... Maksudnya, pengertian yg datang tidak bisa dipakai langsung begitu saja, harus diolah terlebih dahulu. Kalau fokus meditasi di cakra mata ketiga, pengertiannya bisa langsung dipakai. Itu pengalaman saya.


+++

NOTE 143: Nyi Roro Kidul


T = Entah pada umur berapa, yang jelas waktu itu saya belom sekolah, saya nonton film soal seseorang yang nggak percaya sama adanya larangan pakai baju hijau di pantai selatan. Trus laki-laki ini nglukis perempuan pake baju hijau dan dianya sendiri juga pakai baju hijau. Sangking nggak percayanya waktu diingetin untuk tidak melanggar pantangan, dengan nekatnya dia menceburkan diri di laut. Kelanjutannya, tiba-tiba ada makhluk-makhluk menyerupai manusia di laut yang menarik dia masuk ke dalam laut. Film ini benar-benar menghantui pikiran saya bahkan sampai sekarang. Pernah saya pergi ke Pelabuhan Ratu dan saya cuman duduk di kamar nggak berani ke pantai.

J = Cuma film saja bukan? Isinya kepercayaan rakyat, mitos. Setahu saya di pantai Selatan banyak juga orang yg pakai baju hijau. Ternyata tidak ada masalah. Masalah baru bisa timbul kalau orangnya berjalan persis di pinggir pantai. Bisa tiba-tiba muncul ombak besar sekali, dan orangnya tersapu ombak. Karena memakai baju hijau, maka akan susah sekali dibantu karena warnanya tersamar. Asal usul pantangan itu menurut saya dikarenakan warna hijau akan menyamarkan orang di pantai Selatan. Susah terlihat dari jauh, apalagi kalau sudah masuk ke dalam air laut. Itu penjelasan rasionalnya.

T = Pengalaman berikutnya yang bikin saya tambah ketakutan karena saya waktu kecil pernah nyaris tenggelam di Anyer. Padahal waktu itu posisi saya lebih deket ke pantai di banding saudara-saudara saya. Tapi pas saya mau ke darat tiba-tiba saya kegulung ombak. Saat itu saya cuman berpikir saya akan terdampat di suatu tempat. Alhamdulillah Tuhan masih kasih saya umur dan saya bisa menguasai diri dan naek ke pantai. Takutnya saya sama laut nggak berhenti begitu aja. Waktu honeymoon saya pergi ke Bali. Sejak sebelum berangkat suami saya udah bilang kalau dia pengen banget berenang di laut dengan tentunya mengajak saya. Sebelum saya berangkat, saya sempet ngimpi saya tenggelem di laut. Deg-deg an dong saya. Yang lebih bikin stress lagi, sahabat saya waktu itu telfon (kebetulan dia feelingnya tajem ama saya, dan tanggal ulang tahun kita sama tapi beda tahun) dan bilang kalau dia ngimpi saya tenggelem di laut. Mendengar dua pertanda yang menurut saya cukup jelas untuk jangan berenang di laut, suami saya tetep keukeuh untuk berenang. Saking putus asanya saya, waktu itu kita lagi mau naik tangga di tebing hotel, trus saya ngucap dalam hati kalau seandainya saya emang nggak boleh berenang di laut saya minta ada petunjuk yaitu ada bunga kamboja berkelopak empat kalo saya sampe di atas tangga. Begitu saya sampe ke jejak paling atas, saya liat bunga kamboja berkelopak empat. Saya rasa ini nggak main-main. Untungnya suami saya bisa nerima alasan saya yang ini. Selamatlah saya dari berenang di laut.

J = Traumanya berkaitan dengan laut yah...

T = Pada waktu saya kecil juga dan ini juga terjadi sebelum saya SD, saya nonton film (nonton mulu yah?) yang membuat saya selalu berfikir dan berfilsafat. Ada suatu rumah yang mengalami berbagai disaster, kayak banjir aneh, badai, dll. Ternyata pas di teropong dari atas, orang-orang yang ada di rumah itu sebenernya adalah boneka yang ada di rumah boneka seorang anak perempuan. Banjir disebabkan karena minuman anak itu tumpah ke rumah boneka, dan kejadian-kejadian ajaib lainnya tentu juga disebabkan anak perempuan itu. Film ini membuat saya sempet berfikir, apa jangan-jangan itu yang terjadi sama kita saat ini?

J = Anak perempuan itu anda sendiri. Kejadian-kejadian ajaib di rumah anda, disebabkan karena emosi anda yg meluap ke luar. Ini energi. Dan rupanya energi anda cukup besar sehingga mempengaruhi orang satu rumah. Itu interpretasi saya terhadap mimpi yg anda alami sebelum anda masuk SD. Jadi, bahkan saat itu anda telah melihat simbol. Boneka-boneka itu adalah orang-orang yg tinggal di rumah. Orang tua anda dan saudara-saudara anda. Mereka semuanya seperti boneka bagi anda. Dan anda adalah anak perempuan pemiliki boneka-boneka itu. Ketika minuman (emosi) anda tumpah, maka terjadilah banjir. Banjir itu simbol dari emosi yg meluap ke luar. Seperti itu bukan?

T = Pada saat SD, saya sudah sibuk menanyakan diri tentang Tuhan. Dan saya sibuk pengen pindah agama. Trus saya ngomong ke ibu dan bokap tiri saya, mereka ngebolehin saya pindah agama. Saya salut banget sama ibu yang begitu demokratisnya sampai anaknya yang masih SD pun punya pemikiran yang aneh dan diijinkan. Beberapa tahun saya jalanin, saya nggak nemuin kenyamanan, dan saya menjadi bosen. Bukan ini yang saya mau, saya butuh sesuatu yang lebih khidmat kalau untuk urusan agama. Saya butuh suasana yang bikin saya semakin dekat dengan Tuhan dan bukan gedombrangan. Saya sendiri masih sering bikin studi banding. Saya tanya ke pendeta mengenai arti trinitas, dan lain-lain. Saat yang bersamaan kakak saya pulang dari Amerika dan murka begitu tau saya pindah agama. Kitab suci saya sampai dibanting. Kakak saya waktu itu fanatik banget. Saya sedih dan terus terang saya sendiri nggak tau maunya apa. Saya bener-bener butuh petunjuk yang jelas. Menangislah saya malam itu sambil minta tolong Tuhan untuk kasih saya clue. Malem itu juga saya diimpiin. Saya masuk ke dalam sesuatu dan di sana saya ngeliat ada dua batu makam. Yang satu punya nabi Muhammad SAW, dan yang satunya punya Jesus. Batu punya Nabi Muhammad ditutup kain kafan. Sementara tempat Jesus kosong. Tiba-tiba di tangan saya ada foto yang saya rasakan adalah fotonya Jesus, perlahan-lahan foto itu ketutup tinta hitam, dan saya mengambil keputusan untuk kembali menjadi Moslem. Waktu itu saya minta temen saya beliin mukena, dan saya mulai belajar sholat sama kakak saya dan pacarnya.

J = Mimpi isinya simbol belaka. Anda bisa melakukan interpretasi apapun. Menurut saya, anda dari semula sampai sekarang tidak beragama apapun. Secara intuitif anda tahu bahwa agama isinya cuma pengajaran belaka, yg belum tentu cocok dengan manusia yg selalu berubah terus. Ada kepercayaan-kepercayaan yg dipaksakan di dalam agama, praktek-praktek yg membabi buta, dsb... Dan anda tahu.

T = Saat ini saya Moslem. Cuman saya punya kepercayaan sendiri. Saya baru mau sholat kalau saya lagi ingin. Karena kalo saya sholat kepaksa, saya malah ngerasa palsu. Saya juga cenderung nggak sholat kalo lagi ada masalah karena saya ngerasa kalo saya sendiri baru didatengin kalo orang lagi ada masalah saya jadi kesel. Saya nggak pernah ngerasa kalo agama saya yang paling baik. Menurut saya semua agama sama, dan kita nggak ada yang tau yang bener yang mana. Saya udah memilih Moslem sebagai agama saya dan ngejalanin semaksimal mungkin, karena itu agama warisan, dan kedua ya karena mimpi-mimpi saya itu.

J = Mimpi anda tentang kubur Nabi Muhammad yg tertutup kain kafan, dan kubur Yesus yg kosong bisa diartikan lain. Kubur Yesus sudah jelas kosong karena menurut kepercayaan orangnya sudah tidak ada di bumi, terangkat naik ke dalam "Surga". Lalu anda merasa memegang fotonya, dan foto itu hitam, gelap, tidak bisa terlihat. Tetapi anda memegang foto itu. Anda merasa itu Yesus, tetapi tidak bisa melihat figurnya karena tertutup tinta hitam. Ada yg melakukan "sensor" di situ, yaitu alam bawah sadar anda sendiri yg mungkin tidak mau membuat anda kaget. Menurut saya, seharusnya foto yg anda sebut sebagai "Yesus" itu memperlihatkan anda sendiri. You are Jesus. Andalah Yesus, dan karena anda Yesus maka anda tidak perlu beragama. Anda bisa menciptakan agama anda sendiri. You are Jesus, I am Jesus. Everybody who can realize that Jesus is us will get rid of religions completely. Kita akan merasa tidak ada lagi gunanya agama bagi kita. We can create our own religions...

T = Dari kecil saya udah ngalamin begitu banyak kejadian yang menurut saya sekarang terlalu banyak untuk dialami seorang anak seumur saya. Saya bahkan selalu disuruh ibu untuk bantu ngomong ke temennya kalau dia lagi ada masalah. Aneh yah….saya benernya mualesh bangeth…abis tau banget kalo temennya ini fake banget. Pura-pura pingsan, pura-pura sakit. Pura-pura stress. Tapi ibu nggak pernah percaya kalo saya bilangin. Tapi tetep nyuruh saya buat jadi utusan. Padahal waktu itu berlangsung dari saya SD – SMA. Cape bener.

J = Anda elemen air. Bisa merasakan apa yg orang lain rasakan. Anda merasakan emosi orang, dan bisa langsung berapa kalau ternyata apa yg diucapkan oleh orangnya tidak sama dengan apa yg anda rasakan. Makanya anda bisa bilang orangnya fake, palsu.

T = Saya suka nglukis. Tapi saya nggak suka diatur. Pokoknya kalo ada aturan-aturan baku saya paling sebel. Kayak disuruh nglukis balok-balok disusun. Paling nggak suka. Bahkan saking sukanya ama desain, waktu saya disuruh gambar pakek ukuran waktu lagi ambil D1 desain interior di interstudi, itu hari terakhir saya dateng ke kelas.

Ibu saya yg benernya nemuin bakat ngelukis saya. Waktu SMA kelas 2 saya disuruh nglukis gara-gara anak temennya bisa nglukis. Trus nglukislah saya. Dibawanya ke temennya yg pelukis dan diminta pendapat. Katanya saya ada bakat dan disuruh nglukis terus. Terus sampe beberapa bulan kemudian disuruh untuk pameran tunggal. Yg buka juga menteri. Dahsyat deh. Saya beraninya cuman ngelukis bunga. Kalo ngelukis orang saya suka ketakutan sendiri. Anehnya saya punya keyakinan kalo yg beli lukisan saya orang yg bener maka dia bakalan sukses, tapi kalo ngaco dia akan kacau bisnisnya. Terbukti dari beberapa pembeli yg waktu itu menteri ada yg turun jabatan, tapi ada yg berhasil bahkan jadi presiden. Pak Habibie waktu itu.

J = Cuma dirasa saja bukan, that's the mode of operation untuk orang yg elemen utamanya air. A water person.

T = Pas kuliah pengennya ambil desain interior atau art. Udah dapet beasiswa ke Perancis tapi nggak boleh sama ibu. Disuruh ngambil hukum nerusin usahanya. Malesh bangeth. Akhirnya pas UMPTN sengaja dijawab ngaco. Entah karena tangan Tuhan atau tangan ibu, ketrimalah saya di FH UI. Semester 1 sempet terancam DO, tapi setelah menemukan jalan yg tepat saya berhasil nyelesein kuliah 3,5 tahun, dengan IPK di atas 3, dan jadi wisudawati terbaik. Kata ibu, kalo saya niat pasti selalu tercapai.

J = Ini juga contoh orang elemen air, mengalir saja...

T = Saya orangnya males gaul. Temen banyak, kalo lagi mood bisa rame, tapi umumnya lebih seneng maen sama yg itu-itu aja yg ada di deket saya pada saat itu. Ganti kelas ya ganti temen. Nggak pernah ke rumah temen. Pengennya temen yg maen ke rumah. Paling deket sama kakak laki yg nomer 2. Suka diajak pergi ketempat temennya. Kakak yg ini buaeknya minta ampun. Seumur hidup dia baru bikin saya nangis dua kali. Pertama gara-gara dia ngeledekin, “Ih abish ketawa kok nangis”, trus saya nangis lagi. Yg kedua, pada saat dia meninggal. Dia pernah ngajakin saya ke tempat temennya, disitu saya diramalin kalo bakal mati muda, waktu saya udah punya 2 anak. (Btw saya udah punya 2 anak). Meninggalnya gara-gara denger kabar dari suami saya. Trus kakak saya diramalin meninggal karena kecelakaan (bener!). Trus ibu saya juga diramalin meninggal karena sakit kanker kelenjar getah bening. Saya malesh bangeth nih diramalin kayak gini. Cuman ada saudaranya dia (ibu-ibu) yg katanya punya kemampuan supranatural dan cerita soal Ratu Pantai Selatan. Wah saya semangat bangeth ngedengerinnya. Nggak tau kenapa.

J = Karena anda memiliki elemen air yg kuat. Ratu Pantai Selatan atau Nyi Roro Kidul itu simbol dari elemen air. Elemen air itu perasaan, emosi-emosi. Bagian dari alam semesta yg bergerak melalui air (apabila di fisik), dan melalui perasaan manusia. Bisa menghancurkan dan menyembuhkan. Semua energi bisa menghancurkan dan menyembuhkan. Air seperti tsunami bisa menghancurkan. Tetapi bisa juga menyembuhkan orang yg haus, bisa membersihkan orang yg kotor... Kalau ramal-meramal model begituan lebih baik tidak usah diperhatikan. Sudah jelas ngawur. Meramalkan kapan orang meninggal justru pantangan yg saya pegang. Saya akan bisa prediksi apapun, tetapi saya cuma bisa bilang satu hal tentang kematian, yaitu cepat atau lambat kita semua akan mati. Kapan dan bagaimana saya tidak tahu dan tidak mau bilang. Untuk apa?

T = Alhamdulillah saya nggak pernah ngeliat makhluk gaib. Saya minta-minta bangeth supaya jangan diliatin. Tapi saya pernah waktu abish idul adha, saya korban kambing buat oma saya. Eh malemnya antara mimpi dan enggak, saya ngerasa tempat tidur saya ada yg naekin dan ngiterin kayak bilang trimakasih. Beberapa bulan setelah kakak saya meninggal saya diimpiin dia bilang dia bahagia bangeth.

J = Impressi yg datangnya di dalam pikiran anda sendiri saja. Anda merasa seperti itu, ya itulah. You communicate with your own consciousness. Itu penjelasannya.

T = Waktu saya kuliah, saya pernah juga diajak temen saya ke tempat om nya. Om nya nebak kalo ada tai lalat di salah satu anggota tubuh saya. Katanya ada ular putihnya (nggak tau bener ato enggak). Trus dia mau bantu ngilangin karena ini bahaya buat suami saya. Tapi nggak dilakuin karena saya nggak yakin sama Om ini.

J = Saya juga nggak yakin.

T = Saya sering ngimpi yg aneh-aneh tapi menurut saya bagus-batus. Ngimpi ibu saya naik naga besaar sekali, dan saya naik unicorn putih di depannya sambil nuntun naga itu. Waktu itu saya peluk unicornnya, trus dipunggung unicorn itu ada wajah laki-laki yg kayaknya anak temen ibu saya. Tapi yah nggak saya pikirin karena nggak tau artinya, atau nggak mau nyari tau juga. Ngimpi muterin ka’bah. Ngimpi terbang, dll. Waktu SD aja saya sampe beli buku primbon gara-gara pengen tau arti mimpi.

J = Banyak juga elemen apinya. So, you are elemen air dan elemen api. Bertolak belakang. Makanya orangnya bisa maju mundur. Suka ragu-ragu. Tapi juga suka hantam terus. Full of contradictions like most of us.

T = Saya juga suka ngelamun kalo lagi kesepian. Saya ngebayangin saya punya temen imajinasi yg saya kasih nama dan saya bayangin tempat tinggalnya, wujudnya, posisinya waktu saya telfon dia (gambaran dia lagi turun dari tangga karena saya nelp). Anehnya nggak berapa lama kemudian saya dapet pacar yg punya ciri-ciri sama. Saya crita pengalaman saya ini ke sahabat saya. Trus kita coba sama-coba ngebayangin sosok yg kita imajinasiin. Saya critain versi saya, dan gitu juga dia. Kejadian terulang lagi, nggak brapa lama saya ketemu orang yg mirip sama yg saya bayangin ciri-cirinya dengan situasi kenalan yg sama. Tapi temen saya nggak berhasil. Begitu beberapa kali.

J = Untuk mewujudkan sesuatu berdasarkan imajinasi dibutuhkan energi. Kalau energinya cukup terpusat, maka bisa terwujud. Harus ada iman juga. Iman artinya percaya. Walaupun tidak ada buktinya, tetap saja percaya. Akhirnya buktinya datang belakangan. Terwujud menjadi kenyataan. Yg mewujudkan adalah kesadaran kita sendiri saja, walaupun bisa saja kita pakai kata "Tuhan".

T = Dulu komunikasi saya dengan Tuhan juga cukup baik. Setiap tanya langsung dijawab lewat mimpi. Sekarang nggak se obvious itu, mungkin karena udah banyak dosa. Dulu pernah nanya waktu sholat, kebetulan ada 2 laki-laki yg deketin saya. Saya bingung mesti milih yg mana. Jawabnya dalam mimpi sambil ada visualisasinya, yg satu dibilang ‘jangan’, yg satunya dibilang, ‘dia baik, tapi bukan yg ini’.

J = Anda cuma komunikasi dengan diri anda sendiri dengan memakai istilah "Tuhan". Kalau anda bilang anda banyak "dosa", maka banyak dosalah anda. Kalau anda bilang anda biasa saja, maka akan biasalah anda. Tuhan itu cuma konsep thok. Coba saja untuk bicara langsung kepada kesadaran anda tanpa memakai konsep Tuhan dan segala permintaan-Nya yg aneh-aneh itu. It might have to take some time until you are proficient, but it's worth trying. Coba aja, then?

T = Trus saya dulu pas kuliah sering dimintain temen buat ngeramalin. Gara-garanya saya gantiin temen saya yg lagi jaga stand ramal, pas dia ke kamar mandi saya terpaksa gantiin karena antriannya banyak banget. Saya asal ngomong aja, tapi banyak yg bilang bener. Saya nggak tau beneran bener ato dari misalnya 10 omongan saya ada 5 yg bener, jadi yg 5 salah dah nggak diperhatiin. Sampe setelahnya dosen-dosen saya juga ikutan minta diramal. Malah ada yg bilang kalo saya pernah bilang ati-ati kakinya, nggak brapa lama dia keseleo.

J = Ramal meramal bekerja dengan cara menggunakan kesadaran di diri orang lain. Kalau orang yg diramalkan percaya bahwa dirinya akan selamat, ya bisa selamatlah. Makanya sebaiknya tidak usah meramalkan yg jelek-jelek. Mending bilang bahwa kakinya akan mulus dan bekas koreng itu akan hilang dengan sempurna. Kalau orangnya percaya, maka itu bisa kejadian. So, be careful with what you say. Words have power.

T = Waktu saya kecil juga ibu saya pernah kedatangan tamu, pas saya mau dikenalin waktu saya liat padahal dari jarak jauh mendadak saya merinding banget. Ternyata emang ada apa-apanya dengan tamu itu. Peramal kalo nggak salah.

J = Berarti orang itu memiliki energi. Ramal-meramal membutuhkan energi besar juga untuk mendorong apa yg diramalkan untuk menjadi kenyataan. Bisa berupa healings kalau dilakukan oleh orang yg "tercerahkan". Dan bisa juga menjadi malapetaka kalau dilakukan oleh orang yg bergerak dalam bisnis tipu menipu orang lain. Paranormal dan ulama itu sebenarnya sama saja, suka meramal tanpa diminta. Makanya hati-hati kalau berhadapan dengan mereka, jangan sembarangan bilang amin. Kalau ternyata tidak sreg, tidak usah bilang amin.

T = Waktu saya SD saya juga udah ngerasa kalo sodara saya kayaknya gay. Ternyata bener. Padahal saat itu saya nggak tau istilah gay. Bahkan waktu kakak saya meninggal, lagi tengah-tengah nangis, saya dikenalin sama temennya temen kakak saya, dan saya nebak kalo dia gay. Padahal abish itu beberapa taun kemudian dia sempet pacaran sama saya dengan tetep saya ngerasa kalo dia gay (maklum ibu saya stuju bangeth kalo saya jadian sama dia karena ganteng dan mapan). Dan sampai sekarang dia belon nikah.

J = Biarin aja dia jadi gay, itu kan cuma soal taste... doang. Taste, selera.

T = Saya juga sering bikin tebakan-tebakan jitu, kadang-kadang nggak pake mikir. Misalnya ibu saya trima telfon waktu di airport Bali . Waktu itu saya dari Bali sama ibu saya, pacar saya dan temen keluarga. Mendadak saya nyeletuk ke pacar saya, “dari istri kamu tuh”… nggak taunya bener… padahal saya baru tau kalo dia itu udah nikah pas pulang dari Bali .

J = That's good.

T = Suami saya sering ngenalin saya ke temen-temen bisnisnya dia. Dan saya selalu bilang yg kurang menyenangkan buat dia. Misalnya saya bilang saya nggak seneng, ato temennya tukang tipu, atau bisnis ini nggak bener, ada yang nggak beres, dan lainnya. Tapi dia malah ngelawan dan ngebelain temennya. Ternyata yg saya omongin 99% bener. Saya sampe nangis-nangis ngasih tau kalo dia diboongin. Secara feeling dan logika saya bilang ada yg nggak beres. Tapi nggak dipercaya. Sampe saya terpaksa boong bilang kalo saya seneng sama temennya dia karena ganteng. Maksud saya supaya dia ngga bisnis lagi ama temennya. Eh, malah tetep aja. Yg ada waktu dia beneran ketipu sama temennya, dia malah bilang, “Padahal kamu kan seneng sama dia ya”..susah emang.

J = Ya susah emang.

T = Terjadi terus seperti itu. Kadang sampe saya nggak ngerti, kok temen-temen bisnisnya nggak ada yg bener. Saya sampe takut apa saya nyumpahin dia atau saya tau apa yg bakal kejadian.

J = Impressi yg muncul saja, dan lalu anda ucapkan. Kalau tidak diucapkan, belum tentu benar. Tetapi kalau sudah diucapkan, bisa menjadi benar karena ada energi dari anda yg mendorong untuk menjadi realita. So, lebih baik bicara yg baik, atau melakukan yg positif untuk meminimalkan dampak negatif yg akan muncul. Daripada histeris, lebih baik ambil cara yg positif. Kalau tidak bisa juga, ya biarkan saja. Anggap saja urusan orang lain.

T = Saya bisa ngebaca karakter orang dari bentuk wajah ato perawakan. Ternyata di bidang anthropologi teori (yg menurut saya cuman saya yang tau) itu dikenal. Saya sering juga ngingetin temen saya kalo lagi deket sama orang yg menurut feeling saya nggak bener.

J = Tapi persepsi orang bisa berbeda. Bener dan nggak bener. Cuma dua sudut pandang yg berbeda dengan obyek yg sama.

T = Saya percaya sama karma. Makanya saya suka takut jangan-jangan orang di deket saya yang nggak berhasil usahanya ini gara-gara nyakitin saya. Saya kadang punya kepercayaan-kepercayaan sendiri yg sok pede dan aneh. Saya orangnya juga gampang kualat. Misalnya saya pernah pas SMP liat foto model laki-laki di majalah. Saya bilang dalem hati kalo orang ini aneh banget. Ternyata pas SMA kelas 1 saya malah pacaran sama orang itu. Kenalannya aja nggak sengaja di telfon.

J = Orang lain berhasil atau tidak berhasil bukan tergantung dari anda. Terkadang ada sesuatu di dalam diri orang yg membawanya untuk "jatuh". Dari situ orangnya akan belajar sendiri agar bisa mengerti dan tidak jatuh lagi.

T = Sy juga pernah liat TV dan ngliat ada laki-laki yg menurut saya lumayan ganteng karena berjambang. Beberapa tahun kemudian saya deket dengan orang itu dan ternyata selama ini kirim salam ke saya lewat temen.

J = You knew that already, namanya komunikasi secara telephatik.

T = Soal feeling juga, saya sering ngasih masukan ke ibu saya yg menurut saya gampang bangeth diakalin orang. Bahkan sampe brantem segala sama kakak saya. Pernah ibu saya pengen modalin usaha sodara saya. Saya nggak stuju bangeth sampe sering dikira sirik. Saya prediksi kalo barang-barang yg mau ibu saya beliin ke sodara saya nantinya akan dijual pretelan dengan harga murah. Ibu dan kakak saya nggak percaya ke saya, dan nerusin niat mereka. Hasilnya, nggak sampe setaun, bener-bener dijual pretelan. Kakak saya juga sering bisnis yg menurut saya nggak bener. Taunya bener kebukti dia ditipu. Sampe capek saya kasih tau ke orang-orang, tapi jarang didengerin. Mungkin karena yg saya bilang nggak ada yg bagus, ato mungkin karena cara saya nyampeinnya. Saya sendiri nggak tau semua itu terjadi karena emang terjadi atao karena apa yg saya omongin bisa terwujud.

J = Anda membantu sehingga hal-hal negatif itu terwujud. Sebaiknya anda ucapkan yg positif, atau mengambil tindakan yg positif. Daripada membuat orang lain defensif dan bertahan di jalan yg anda anggap jelek itu, lebih baik anda melakukan sesuatu yg bisa membelokkan mereka sedikit. Ketika ada sedikit yg berbelok, maka apa yg tadinya anda lihat jelek bisa juga menjadi bagus. Act positively. Kalau itu tidak bisa anda lakukan, lebih baik abaikan saja segalanya. Daripada memberikan tambahan energi ke arah yg negatif, lebih baik diam saja. Itu cara saya.

T = Begitu juga dengan kakak ipar saya. Saya bener-bener nggak suka bangeth, dan saya kasih tau ke ibu saya. Saya sendiri suka bingung kok saya nggak cocok sama kakak-kakak ipar saya. Jangan-jangan saya ngiri karena mereka cantik-cantik bangeth. Tapi apa yg saya prediksi ternyata bener. Sampe akhirnya kakak saya cerai. Waktu kakak saya nikah lagi dengan orang yang jauh lebih cantik dari mantan-mantan istrinya, saya kok malah deket bangeth sama yg ini. Bahkan saya rela tuh beliin dia baju, nyambung kalo ngobrol , bahkan cenderung proteksi dia. Saya akhirnya lega, ternyata saya nggak suka sama mantan ipar bukan karena sirik, tapi emang ada yang nggak bener sama orang itu.

J = Anda melihat ada yg gak bener, dan anda memberikan energi agar apa yg seharusnya terjadi menjadi lebih cepat terjadi. Memang menuju perceraikan, dan anda memberikan tambahkan energi ke arah itu sehingga bercerai lebih cepat.

T = Permasalahan berikutnya, saya nggak bisa benci sama orang. Kesel banget iya, tapi bisa abis itu baik bangeth tanpa ngerasa sakit hati. Makanya saya paling sebel sama orang yg suka ungkit-ungkit kesalahan orang lain.

J = Ini ciri elemen api di diri anda. Anda air dan api. Terkadang airnya yg kuat, dan terkadang apinya. You are both.

T = Saya juga bisa nyembuhin diri sendiri. Kalo saya lagi pilek ato batuk beratpun, saya yakinin nggak akan nularin anak-anak saya, dan alhamdulillah nggak ada yg ketularan. Kalau mau sakit typhus pun saya tau, jadi saya langsung melakukan pengobatan-pengobatan ala kadarnya. Kadang saya suka berusaha nyembuhin orang tapi rada gagal. Nggak tau apa karena saya kurang yakin ato salah cara. Padahal pengen banget nyembuhin. Kalo batukpun saya sengaja minum es, malah cepet sembuh. Orang lain pernah nyoba cara saya malah tambah parah. Suami saya sering bilang kalo saya punya teori-teori aneh.

J = Memang aneh kalau orang tidak mengerti. Anda bisa menyembuhkan orang yg sakit secara fisik maupun emosional. Coba saja dengan cara memegang tubuh orang yg sakit fisik. Metodenya terserah, tapi perlu dipegang. Itu cara penyembuhan menggunakan elemen api di diri anda. Tetapi karena anda punya elemen air yg juga kuat, maka anda bisa menyembuhkan orang yg sakit emosi. Caranya dengarkan saja. Tidak usah mengucapkan apapun, tetapi dengar saja semuanya. Kalaupun mau berbicara, ucapkan yg positif. Misalnya, bilang saja bahwa mulai minggu depan segala sakit hati yg sudah ada selama 10 tahun terakhir itu akan hilang lenyap. Dan itu bisa menjadi kenyataan apabila anda mengucapkannya dengan yakin. Apabila muncul secara spotan dari dalam kesadaran anda. Itu cara penyembuhan yg saya lakukan juga. Saya cuma berbicara dengan orang, dan tiba-tiba saya bisa bilang sesuatu. Coba saja.

T = Saya percaya juga sama first impression. Kalo kesan pertama saya sama seseorang nggak bagus biasanya walopun nantinya saya sempet deket sama orang itu tapi akhirnya pasti jelek. Begitu juga sebaliknya.

J = Ini ciri orang elemen api. Curigation terus.

T = Suami saya juga bilang kalo saya anti social. Suka males bergaul. Temen saya banyak tapi yang deket cuman 1. Paling males pergi kumpul-kumpul kecuali keluarga ibu saya karena heboh-heboh.

J = Ini ciri orang introvert, ciri orang elemen air.

T = Saya juga lebih gampang deket ke orang tua dibanding ke yg muda-muda. Makanya banyak ibu-ibu yg deket sama saya. Beda saya sama suami juga 8 taun. Mungkin karena bapak ibu saya udah cerai sejak saya masih 5 taun. Jadi kata temen-temen saya mencari figure bapak. Bisa jadi bener.

J = Mungkin bener.

T = Trus biasanya yg saya cita-citain terkabul tanpa saya sadari. Umur 25 tahun udah nikah. Umur 27 udah punya anak. Umur 30-an udah S3, udah punya 2 properti. Propertinya tercapai, S3 dalam proses. Tahun 2005 secara nggak sadar saya daftar s3. dan sekarang saya masih harus menempuh 2 ujian lagi biar lulus doctor. Saya juga plan umur 35 udah professor. Cuman saya cenderung lelah dan pesimis dengan cita-cita ini karena saya demam panggung. Saya pengen share knowledge saya ke orang-orang, tapi terhambat dengan aturan-aturan kerjaan yg harus tidak membagi semua knowledge karena bisa mengurangi klien.

J = You can work it out later. Nanti akan ketemu kiatnya sendiri.

T = Kemaren ini saya juga semangat sekali kuliah S3, tapi langsung hancur mood saya karena waktu ujian pada saat saya presentasi, dosen-dosen saya malah ngobrol sendiri dan langsung saya hilang respect ke mereka. Saya orangnya sangat tergantung mood. Waktu rumah saya masih ngontrak dengan dapur ala kadarnya, masakan saya rasanya kayak sandal jepit. Padahal waktu masih belum nikah, saya terkenal jago masak. Waktu saya beli rumah, saya desain dapur saya sesuai selera saya. Skarang malah saya bisnis catering juga. Dalam bisnis juga alhamdulillah saya sering berhasil, walopun orang tua dan kakak saya menentang cara yg saya pakek. Tapi ternyata berhasil, dan bahkan bisa beli beberapa property dari usaha saya ini.

J = Elemen air mengambil keputusan berdasarkan perasaan. Kalau merasa tidak sreg, tidak bisa jalan. Kalau sreg, bisa jalan dan merasa beruntung.

T = Saya yakin bangeth kalo saya niat saya pasti bisa melakukan apapun. Saya juga sering pakek reverse theory untuk menghilangkan bad luck. Misalnya waktu ujian saya dapet nomer 4, di ruang nomer 4. Padahal waktu itu saya lagi percaya fengshui yg sering bilang kalo angka 4 itu sial. Tapi saya yakinin kalo angka itu malah jadi angka keberuntungan buat saya. Akhirnya dari 30 orang pendaftar saya termasuk 10 orang yg diterima di program doctor. Cuman saya satu-satunya yg bukan dosen. Padahal menurut saya, saya nggak pinter. Saya cuman punya banyak ide bagus.

J = Ini ciri orang elemen api yg bisa jalan terus tanpa perduli hambatan.

T = Waktu saya tau mengenai buku the secret, saya ngerasa tulisan itu saya bangeth. Tapi ternyata nggak semua orang berhasil menerapkan metode itu.

J = Rasanya saya sendiri belum pernah baca buku itu. Mungkin pernah lihat sekilas, tapi lupa isinya apa. Menerapkan metode seperti di buku-buku semacam the Celestine Prophecy dan the Secret memerlukan dedikasi. Dedikasi orang berbeda-beda. Perlu keluwesan juga. Anda termasuk luwes, bisa berubah-ubah.

T = Saya selalu dikelilingin sama orang-orang yg rada klenik. Beberapanya pernah nebak kalo saya bisa liat hantu. Saya bilang saya nggak mau. Ngerasa sih sering. Mereka bilang kemampuan saya bisa dikembangin. Saya bilang saya mau bangeth ngembangin kemampuan saya kalo emang ada buat nolong orang, tapi saya nggak mau bisa ngeliat hantu.

J = Hantu cuma impressi yg muncul di pikiran kita. Secara fisik tidak ada. Sama saja seperti perasaan yg datang dan pergi, mereka itu tidak ada, cuma states of mind. Kita melihat tempat yg seronok, lalu merasa melihat "hantu". Pedahal cukup tempat itu dibersihkan saja, dan "hantu" itu akan pergi sendiri. Tuhan juga semacam hantu. Kita bilang kita bicara dengan Tuhan, pedahal kita cuma bicara dengan kesadaran kita sendiri saja. Kita berdoa kepada kesadaran kita yg bisa memunculkan berbagai macam simbol dalam mimpi maupun secara fisik. Kalau muncul di fisik kita sebut sinkronisitas.

T = Ada juga yg pernah nyoba liat warna aura saya. Trus dia bilang saya indigo. Saya juga nggak tau artinya apa. Menurut dia yah bisa ngeliat itu.

J = Yg terlihat cuma impressi saja. Cuma terasa dan bukan terlihat secara fisik.

T = Saya baru rada baca soal indigo gara-gara orang-orang rame ngomongin soal 2012 bakal kiamat. Bahasannya ada soal anak indigo. Saya sendiri nggak ngerasa bakal knapa-knapa, insyaallah selamat. Tapi feeling saya ini bukan kiamat. Kiamat kecil iya karena banyak bencana yg lebih dahsyat, tapi bukan kiamat beneran karena masih ada yg survive. Yg bikin saya nangis karena saya nggak mau anak-anak ngalamin kejadian seseram ini. Doa saya tiap hari supaya anak-anak saya selamat. Saya rela deh lakuin apapun buat keselamatan mereka. Apalagi kalo saya bisa nyelamatin anak-anak lainnya juga. Saya benci sama ketidakadilan, saya benci sama orang-orang yg sombong, sama orang-orang yg suka buang sampah sama ngerusak bumi. Kadang saya mikir apa sih susahnya pemerintah buat ngeluarin sedikit aja uang supaya bisa memperbaiki ini semua. Saya yakin nggak mahal kok untuk nanem pohon-pohon, bikin rumah susun untuk semua pemulung yg rumahnya ada di pinggir kali yg dibikin dari kardus-kardus ato kayu-kayu. Apa sih susahnya nyiptain lapangan pekerjaan buat mereka. Kirim kek mereka ke daerah yang bisa ditanemin, modalin kek, bikin sistem bagi hasil atau cara apapun yg bisa bekerja.

J = Tetapi ternyata susah. Pemerintah RI termasuk yg paling korup di seluruh dunia. Rankingnya salah satu yg teratas. Ini negara termasuk terkorup di dunia. Yg korup itu manusianya, termasuk anda dan saya. Dan itu semua di-maintain oleh agama-agama. Agama mengajarkan manusia untuk terus berdoa, tetapi tidak mau mengharamkan korupsi. Kalau korupsi diharamkan, darimana sumbangan untuk agama ayo? Maka korupsilah berjamaah sambil tetap tersenyum membanggakan diri sebagai orang sholeh. That's us, Indonesia saat ini.

T = Saya nggak suka kerja social yg pergi-pergi atau rame-rame. Saya lebih suka kerja sendiri-sendiri biasanya lebih berhasil. Menurut saya orang nggak harus kumpul-kumpul karena cenderung buang-buang duit. Lebih mending management by phone, atau imel, atau facebook. Lebih cepat hasilnya. Makanya balik lagi seperti kata suami saya, saya emang anti social. Saya nggak suka ngantri kayak ke dokter kulit sampe ber jam-jam. Saya lebih milih on time.

J = Ini ciri dari elemen air di diri anda. Air itu orientasinya ke dalam, api orientasinya ke luar. Jadi, anda memiliki dua orientasi yg berlawanan ini di dalam diri anda which is also very normal.

T = Saya pengen tau bangeth saya itu indigo atau bukan. Kemaren ada ahli aura yg liat hasil foto aura saya trus pas saya nanya saya indigo atau bukan, dia bilang iya, padahal warna fotonya hijau dan biru. Tapi kok saya nggak yakin sama kata-katanya dia yg kayaknya cuman buat nyesuaian ke saya aja. Bukannya saya nggak percaya diri, tapi saya butuh pendapat orang lain aja apalagi orang yang selama ini menyelami mengenai ini.

J = Foto aura yg hasilnya berwarna indigo akan terlihat berwarna indigo (biru ungu). Kalau hasilnya hijau dan biru, artinya hijau dan biru. Bukan warna indigo.

T = Gunanya buat apa? Supaya saya ada penjelasan mengenai apa yg ada di kepala saya dan pengalaman-pengalaman saya selama ini? Biar jelas kenapa kok bisa kayak gini. Sukur-sukur ada yg bisa tau saya itu siapa. Saya sering ngerasa kalo saya itu sesuatu yang saya nggak tau siapa, entah masa lalu saya atau leluhur-leluhur saya. Bahkan saya sering nyari tau tentang Ratu Pantai Selatan. Saya nggak tau apa hubungannya atau cuman karena kebanyakan nonton film aja waktu kecil. Pernah ada orang yg kayaknya bisa ngeliat bilang kalo saya yah sebaiknya jangan ke laut di manapun yang merupakan laut selatan karena ada yg mirip sama saya. Tapi kok sy lagi-lagi nggak yakin sama jawabannya.

J = Saya juga gak yakin sama jawabannya. Yg jelas, Ratu Pantai Selatan or Nyi Roro Kidul itu simbol dari elemen air. Anda memiliki elemen air yg kuat. Dan kalau anda mau, bisa anda kultivasikan lagi sehingga tambah kuat. Caranya dengan meditasi dan mencoba untuk tidak takut dengan laut. Coba saja berenang di laut. Tidak usah jauh-jauh ke tengah. Cukup berendam di pantai saja. Dan rasakan laut itu. That's water element. Elemen air atau emosi-emosi di diri anda yg selama ini mungkin anda tekan ke bawah. Ketika emosi-emosi anda bisa ke luar dengan wajar, maka kemampuan anda menyembuhkan akan mengalir apa adanya saja. Kemungkinan besar malahan anda lebih kuat elemen airnya dibandingkan elemen apinya. Lebih pada penyembuhan emosional daripada penyembuhan fisik. Tetapi anda takut. Takut kehilangan kontrol diri.

T = Saya juga cukup tertarik dengan planet-planet, sampe anak saya, saya beliin segala hal kayak buku dan CD yg kaitannya sama planet-planet. Jauh sebelum saya denger ada isu 2012.

J = Anda curious tentang the unknown. The unknown itu kesadaran anda sendiri. You have to start meditating. Perlu buang segala konsep dari agama dan masuk ke dalam kesadaran anda sendiri sampai anda benar-benar yakin bahwa ternyata anda itu "kosong". We are empty. No ego. No body. Nothing. And that's the highest consciousness that could be achieved by any living human being in flesh. Cuma yg seperti ini tidak diajarkan di dalam agama karena kalau orang bisa menemukan itu, maka orangnya akan melemparkan agama ke keranjang sampah. I did that.

T = Saya juga sering kecapekan mikirin perasaan-perasaan orang. Saya berusaha selalu entertain orang-orang di sekitar saya. Kayak kalo liat suster nya anak saya lagi muram ato pembantu saya rada diem, saya suka stress sendiri. Kayak bisa nebak apa yg mereka pikirin. Saya sampe sering ngajak jalan semua satu rumah: dua anak, dua suster, dua pembantu, sama staff-staff saya. Kayaknya mereka itu keluarga saya. Saya nggak pernah dateng lagi ke kantor hukum ibu saya. Padahal saya managing partner. Saya di sana ditakutin karena sering marah-marah kalo ada yg nggak disiplin, padahal saya sendiri nggak disiplin. Saya nggak suka ke sana karena orang-orangnya nggak sesuai criteria saya. Saya orang yg lebih suka ngebebasin orang pake caranya sendiri untuk kerja tapi kerjaannya harus beres. Tapi kalo kantor penuh dengan aturan-aturan kaku yg nggak mungkin dilanggar. Makanya saya malesh kalo ke kantor. Dan banyak masalah-masalah yg bukan karena kesalahan saya tapi harus saya beresin. Akhirnya sekarang saya lebih milih lepas tangan daripada ikutan nanganin tapi jadi disalahin. Saya sama kakak saya yg di lawfirm ini kurang cocok karena suka beda cara pandang.

J = Ini ciri orang elemen air lagi.

T = Saya pengen bisa bantuin orang lain dengan feeling-feeling saya ato kalo saya punya kemampuan lain yg bisa dipake buat nolong orang yg tidak bersifat materiil. Cuman kadang saya suka nggak pede, takutnya saya cuman tebak-tebak buah manggis ato emang feeling itu bener. Saya butuh guidance mengenai cara-cara ngasahnya, ato cara nyampeinnya. Selama ini cara saya nyampein sering sambil emosi atau terlalu nafsu ngasih taunya sampe orang ngerasa aneh, risih, atau malah nolak.

J = You have to start meditation. Mulai dengan 30 menit di pagi hari, dan 30 menit di malam hari. Itu saja dilakukan. Setelah itu bisa bicara sesuai apa yg muncul di dalam pikiran anda. Anda ini campuran antara elemen air dan api. Kemungkinan besar akan seperti itu terus seumur hidup, so the challenge is to be a stable person while still having that kind of constitution. Emang dasarnya begitu mau diapain gitu lho. Bisa ditambah elemen airnya dengan cara berendam di laut. Bisa ditambah elemen apinya dengan jalan-jalan di mall. Bisa ditambah elemen udaranya dengan meditasi rutin. Dan bisa ditambah elemen tanahnya dengan mengkreasikan metode-metode baru.

Everybody is a healer, dan itu tanpa perlu membawa-bawa konsep indigo yg bikin orang bingung jadi tambah bingung saja. Indigo is mostly about nonsense, so it's better if you forget about it and be yourself. Start meditating and doing whatever comes to your kesadaran. Kesadaran itu when you are aware of being aware, just that.

Dan kesadaran kita memang empty, nothing is there. Kita sadar bahwa kita sadar. Ini yg namanya "Tuhan". Kiblatnya di cakra mata ketiga yg ada di dalam batok kepala kita. Tutup mata, lihat ke arah atas dengan sudut 45 derajat, itu kiblat kita yg asli. Di semua manusia ada, namanya cakra mata ketiga, the way to see the real God living in us.

T = Saya ini indigo atau bukan? Saya ini siapa? Gimana? Dan bagaimana?

J = You'd better forget about the term indigo. Lebih baik kultivasi spiritualitas and sendiri agar menjadi orang yg utuh, whole. Dan stabil. Caranya melalui meditasi rutin. Saya sudah kasih hints bahwa kesadaran kita yg asli itu formless, void. Dan segala konsep-konsep itu bisa kita anyam kalau mau. Bisa kita buat dan kita buang. Baik yg dari agama maupun dari manajemen, kita bisa anyam yg baru dan buang yg lama. Bisa pungut yg lama, dan buang yg baru kita pakai. All things are possible.

But you have to start from yourself. Harus meditasi juga. Wirid itu semacam meditasi juga asal bisa dilepaskan dari kerangka belief systems. Bisa pakai amalan apa saja, yg gunanya cuma agar kita bisa konsentrasi dan tidak terpecah. Pikiran kita akan terpecah kalau kita tersugesti segala macam. Dan meditasi akan melatih pikiran kita untuk diam saja. Stand still. Dan dari yg diam ini akan muncullah segala pengertian. Munculnya pada saat yg diperlukan dan bukan seperti ketika kita buka file dan mau baca semuanya. Kalau seperti itu bisa di Wikipedia. Sedangkan kalau melalui pikiran, kita cuma akan tahu ketika saatnya tiba. Just at the right time gitu lho.

The Nyi Roro Kidul or Ratu Laut Selatan is your symbol. Pakai saja kalau mau, walaupun tidak harus jatuh dalam klenik atau takhayul. She is the symbol of elemen air. Kayaknya anda akan banyak mengambil energi dari air. Emosi-emosi, penyembuhan emosional. Pertama bagi diri anda sendiri, dan kemudian bagi orang lain.


+++

NOTE 144: Gempa Padang, Lalat Ijo dan Blacky


Friends,

Berikut percakapan dengan empat teman berbeda tentang berbagai topik; al. Gempa bumi di Padang, orang yg happy dalam kemurtadan dan kekafirannya, guna-guna dan serbuan lalat ijo. Ada juga tentang penempatan kuburan Blacky almarhum di bawah pohon belimbing di rumah saya. Terakhir ada wajangan untuk seseorang yg antusias memahami segalanya. Have a nice weekend!


+

PERCAKAPAN 1: SAYA MENGALAMI PERISTIWA GEMPA DI PADANG


T = Bung Leo, saya mengalami peristiwa gempa di Padang kemarin.di lantai 3 kantor yg sekarang rusak parah. Kenapa sekarang saya jadi pemarah, tidak punya keinginan apa-apa lagi?

J = Tidak semua orang seperti anda. Ada teman saya di Padang yg bisa menerima semuanya dengan ikhlas walaupun rumah dan tempat usahanya hancur. Dia bisa telpon saya dan banyak teman lainnya di Jawa. Dia masih bisa tertawa walaupun tetap bertanya kepada saya apa makna ini semua. Masih bisa jadi seksi sibuk menyalurkan minyak tanah gratis untuk orang-orang di kampung-kampung. Saking sibuknya sehingga belum bisa mengirimkan no rekening walaupun kami di milis spiritual indonesia sudah ready untuk transfer uang ala kadarnya untuk membantu orang yg tertimpa bencana alam itu.

T = Bung Leo, ada saran apa yg bisa saya lakukan?

J = Sharing saja dengan teman kita yg ada di Padang. Anda bisa add "Iskandar Effendi" di facebook. HP 087895476376. Dia ada di Padang, sudah buka usaha lagi, menyalurkan Elpiji dengan harga normal, walaupun banyak juga orang yg menaikkan harga secara gila-gilaan di Padang. He is much more senior than me. Sudah jatuh bangun segalanya. Dan sekarang bahkan gempa bumi tidak bisa menggoyahkannya. Bumi bisa bergoyang tetapi aku tidak akan bergoyang, begitu katanya.

T = Dan apa makna semua ini?

J = Teguran dari alam semesta untuk kita semua. Kita semua bertanggung-jawab untuk menjadi manusia yg adil, tetapi ternyata kita jahil. Semuanya punya andil berbuat kejahilan terhadap sesama, saya juga punya andil.

T = Benarkah akan terjadi bencana selanjutnya? Saya telah redup.

J = Bencana selanjutnya sudah pasti ada. Ini fenomena alam biasa saja, dan kita cuma bisa berusaha untuk mencegah korban jiwa yg sebenarnya tidak perlu. Kita juga tidak perlu lagi mengandalkan Tuhan atau Allah, karena bencana alam tidak pernah pilih kasih. Tidak membedakan manusia berdasarkan SARA. Paling saya berharap agar manusia bisa sadar bahwa sumber segala kejahilan kita adalah konsep Allah yg di-syiarkan oleh agama-agama itu. Kita menjadi tidak manusiawi karena kita berpegang kepada agama yg mengajarkan bahwa kita berderajat lebih tinggi dibandingkan dengan orang lain yg beragama beda atau tidak beragama, dan alam muak dengan kelakuan kita.

Kalau kita mau berubah dan menghadapi semuanya dengan jujur tanpa menipu diri sendiri, maka mungkin kita akan bisa ikhlas dan pasrah. Kita akan bisa tenang, walaupun sudah tidak lagi memegang konsep Allah. Itu salah satu solusinya dibandingkan segala macam khotbah klise yg bisa kita dengar melalui corong-corong mesjid. Allah tidak menurunkan "cobaan" (dalam tanda kutip), melainkan kita memang tinggal di wilayah yg paling rawan gempa bumi sedunia. Dari kita SD sudah diajarkan itu.


+

PERCAKAPAN 2: SAYA TIDAK MAU PERCAYA ADA ALLAH TA'ALLA


T = Sudah tiga hari ini aku merasa aneh ndak tinemu nalar apa yg telah terjadi, saya kemaren hari diputus menjadi teman hanya karena masalah saya ndak mau sholat hikss hikss.. dan tidak mengikuti ajaran nabi. Saya dianggap murtad pisan.beh beh .. yowes peneran.... dia tak anggap teman sendiri sudah plek istilah Jawa (teman akrab) karena dia rajin dan pinter agama & paham tasawuf juga. Yg jadi heran bukankan di Qur'an udah dibilang "Lakum dinukum waliyadin" kok dia malah main putus-putusan teman segala napa ndak, guyub rukun huidup berteman dan berdampingan meski ada perbedaan. Apa benar Tuhan itu ndak akan menerima semua amal manusia kalo dianya ndak ngikut ajaran seseorang yg disebut "Nabi Muhammad"?

J = Biarin aja, ngapain dipikirin? Orang itu mengalami delusion (waham), dia merasa berjalan di jalan yg benar, pedahal dia cuma menipu dirinya sendiri saja. As you already know, Tuhan bagi orang-orang Timur Tengah diciptakan oleh Nabi Musa. Nama aslinya Yehovah Elohim, lalu dibajak ke Arab dan diganti namanya menjadi Allah. Dan bajakan itu akhirnya dikenal sebagai agama Islam. Semua nabi-nabi dalam Islam itu boleh bilang orang Yahudi. Tentu saja, karena semuanya bajakan, di-Arab-kan, tanpa bayar royalty. Quran itu copy paste dari kitab-kitab Yahudi dan Nasrani. Bahkan Muhammad sendiri aslinya berkiblat ke Yerusalem, ibu kota orang Yahudi. Tetapi ketika dia bentrok dengan orang Yahudi di Medinah, kiblat-nya dipindahkan ke Mekkah. Alasannya disuruh sama Allah, pedahal Allah itu adanya di dalam pikiran dia sendiri saja.

Allah itu adanya di dalam pikiran anda juga. Anda mau bilang apapun tentang Allah akan ok saja. Anda bilang anda tidak mau sholat juga ok saja karena Allah itu cuma konsep thok. Dengar saja khotbah-khotbah di mesjid itu, semuanya berbicara dengan fasih tentang Allah. Apakah Allah berbicara kepada mereka? Tentu saja tidak. Allah cuma konsep yg ada di dalam kepala mereka. Mereka mau bilang Allah menyuruh sholat is ok. Mereka mau bilang Allah muak sama orang-orang munafik yg rajin sholat is also ok. Semuanya ok saja karena Allah tidak punya otak untuk berpikir, dan tidak punya mulut untuk berbicara. Yg punya otak untuk berpikir dan mulut untuk berbicara cuma kita manusia. You and me...

T = Di kepercayaan sufi nya temanku itu asal semua yang ada di dunia adalah dari "Nur Muhammad" yang kemudian Nur Muhammad ini bener bener maujut lengakap dalam bentuk manusia dan lahir di Mekkah sebagai "Nabi Muhammad" itu. Karena dari situlah awal mula kenapa manusia harus ngikut ajarannya Nabi Muhammad yang dianggap sebagai nabi akhir jaman. Dan disini pula akhirnya ridho Tuhan dipertaruhkan sapa yang ndak ngikut Nabi Muhammad ndak dapat ridhonya, Tuhan itu memberikan sesuatu itu ke semua mahluk tanpa pilih kasih cuman dari pemberian itu ada yang diridhoi dan tidak disertai ridhonya. Nah ridho itu bisa turun lantaran mengikuti segala yang diajarkan oleh Nabi Muhammad itu selain itu segala usaha kita bisa dikabulkan tapi tidak akan mendapatkan ridho nya Tuhan. Nah klo sudah ndak dapat ridho ujungnya kita masuk neraka bersama Setan.

J = Perfect. Suatu teori yg sangat perfect. Bisa di-syiarkan untuk orang-orang yg tidak mau menggunakan otak mereka. As a matter of fact, itulah yg saya sebut sebagai pembodohan massal. Penipuan yg terakhir dan sempurna karena tidak ada lagi teori yg bisa bikin orang lebih goblok dibandingkan dengan teori itu. Kalau masih mau percaya begituan, anda akan jadi seperti mantan teman anda itu, yg kelakuannya jadi impossible. Dia ketakutan sendiri akan menjadi "murtad dan kafir" seperti anda. Pedahal, orang yg murtad dan kafir seperti anda adalah manusia yg lebih dewasa secara kerohanian. Sudah tahu essensi segalanya. Secara intuitif mengerti bahwa ajaran agama itu cuma karangan belaka, dibuat agar manusia tidak berani menjadi dirinya sendiri, dan seumur hidup menjadi budak agama.

Konsep Nur Muhammad itu bajakan juga, by the way. Asalnya dari kepercayaan Nasrani, namanya Roh Kudus atau Roh Kristus. Tetapi dibajak ke Arab dan diganti namanya menjadi Nur Muhammad. Dibajak tanpa bayar royalty juga.

T = Kayaknya nasibku sama dengan nasih si setan dalam cerita disuruh sujut ama Adam ndak mau akhirnya dia di nas masuk neraka jahanam. Ini cerita nyata apa gimana sih? Beneran to Tuhan itu nyuruh setan sujud pada Adam?

J = Gak bener. Itu cuma sahibul hikayat, artinya kisah yg diceritakan kepada kawan. Dongeng atau mitos sebelum bobo yg harusnya sudah kita tendang secara sempurna ketika kita sudah dewasa secara fisik dan spiritual.

T = Kalo menurut anda yang sudah paham ketuhanan dan kesadaran yang free.. njenengan terangkan tentang hal hal diatas ini ya biar terang aku yang bodoh ini? kayaknya aku harus menerima kenyataan kemaren hari satu teman entah berapa banyak lagi esok hari yang akan ikut ikutan... Kenapa ya manusia yang katanya tinggi budi pekerti dan akal budinya karena ada otak di kepalanya sulit diajak berteman duduk bersampingan dalam damai meski beda keyakinan, tak rasa kok malah enak berteman ama rokok free ndak ributkan itu dan ini asal mau tinggal diemot disumet di isep jadi... Syupppp Sedulllll...

J = Orang beragama itu takut terhadap manusia yg bebas merdeka seperti anda. Mereka tahu bahwa anda lebih kuat secara spiritual dibandingkan mereka. Lebih dewasa. Tidak terpuruk dan terpenjara oleh segala macam sahibul hikayat atawa kibul-kibulan yg di-syiarkan oleh agama-agama. They are afraid of you. Mereka takut kepada anda karena mereka tahu bahkan Allah ta'alla tidak akan mampu untuk membujuk anda untuk percaya kepada-Nya.


+

PERCAKAPAN 3: SAYA SELALU DIDATENGIN LALAT IJO GEDE


T = Dari dulu sampe sekarang kalo tidur pasti mimpi, mimpi apapun deh. Dan dari dulu sampe sekarang abis mimpi pasti cerita ke siapapun, sering juga mimpi berulang ulang sama, dan yg anehnya dulu aku suka banget sadar pas lagi mimpi, jadi pas lagi mimpi ngeliat cewe cantik langsung ta' cium aja karena sadar ini mimpi jadi ga mungkin digaplok, atau lagi mimpi naik mobil terus tiba-tiba sadar langsung ta' terjunin mobilnya ke jurang karena yakin ga bakal apa-apa, atau lagi mimpi dikejar kejar orang pokoke serem banget... terus tiba-tiba sadar ini tuh mimpi terus aku brenti ta' hadepin aja orangnya. Tapi sekarang jarang banget sadar pas mimpi... Orang bisa sadar lagi mimpi itu hal biasa atau ga?

J = Sebenarnya biasa juga. Saya juga dulu suka sadar di dalam mimpi. Tetapi sekarang tidak lagi. Sekarang saya sukanya bangun berkali-kali kalo tidur. Setiap tidur selalu mimpi, tetapi mimpi itu akan mudah terlupakan. Cara satu-satunya untuk mengingat mimpi adalah langsung bangun. Bangun, minum kopi sedikit, merokok, sambil inget-inget barusan mimpi apa. Terus, karena memang masih ngantuk, akhirnya tidur lagi. Tidur dua jam terus bangon lagi. Minum kopi lagi, merokok lagi, inget lagi barusan mimpi apa. Ternyata kita mimpi sepanjang malam. Isinya simbol-simbol belaka. Nothing to be afraid of. Mungkin saya juga masih sadar di dalam alam mimpi, tetapi karena sudah terlalu biasa akhirnya saya tidak terlalu heboh seperti dulu. Kalo dulu suka heboh, merasa jadi orang sakti yg bisa masuk ke alam mimpi. Sekarang saya biasa-biasa saja. Dan tidak takut juga karena saya tahu saya tidak akan bertemu Allah. Di alam fisik maupun di alam mimpi kita tidak akan pernah bertemu yg namanya Allah karena Allah is a concept thok. Very empty. Fungsinya untuk nakut-nakutin anak kecil atawa orang dewasa yg masih ingin jadi anak kecil dan mengejar ridho si Allah. Pedahal penipuan diri sendiri saja.

T = Seperti yg kemaren kubilang saya pernah belajar kundalini, terus diajarkan untuk himpun energi. Bisa lakukan penyembuhan dengan cara menumpangkan tangan di kepala orang yg sakit dan bisa menidurkannya. Nah beberapa taun lalu kakakku di guna-guna orang. Dari bawah tempat tidurnya keluar banyak belatung, terus dia tiap sore menggigil kedinginan tapi badannya panas. Udah dibawa ke dokter sampe Singapore dokter ga bisa nemu penyakitnya, dibilang sehat. Kebetulan kakak pindah Moeslim, katanya kalo pengajian suka sakit telinganya karena kayak ada orang teriak-teriak di kuping. Nah pas dia lagi ke Bandung, penyakitnya kamboeh lagi pas sore... Terus ta' kundaliniin.. Terus dia langsung tertidur.

J = Then?

T = Nah sehabis itu muncul efek negatif ke saya. Saya selalu didatengin lalat ijo gede yg suka ada di pembuangan sampah... beeuuu ijo gitu deh. Pertama pikir kebetulan aja, tapi ini lalat ngikutin terus kemana saya pergi, di mall, di gereja, waktu lagi interview di bank, lama-lama jadi parno... padahal udah mandi 3X sehari, udah cebok kalo b a b he he. Ga ngaruh ada terus, sampe satu saya udah kesel saya bunuh ini lalat, setelah mati ga sampe 1 menit tiba-tiba muncul satu lagi. Saya bunuh lagi, tiba-tiba muncul lagi terus menerus sampe saya hitung juamlah ada lebih dari 10. Ini terjadi di rumah, saat itu saya freak out... dan selalu ada, mau di kamar, mau di mana selalu lalat itu ada. Suatu hari lalat itu muncul lagi di kamar saya bunuh terus saya tetesin air suci dari Lourdes (bener ga neh nulisnya he he) bawaan ibu saya. Nah sejak itu tuh lalat berangsur angsur ilang dan saya juga mencoba ga parno kalo tuh lalat datang. Kalo sampe datang, tiba-tiba muncul di dalem mobil saya ajak ngobrol aja (kayak orang gila he he), terus buka kaca mobil biar tuh lalat pergi. Yang jadi pertanyaan ini emang ada pengaruh dari guna-guna atau dari kakak saya atau apa ya?

J = I don't know. Saya sendiri tidak percaya guna-guna sehingga tidak pernah mengalami hal begituan but, in my opinion, kalo muncul belatung en lalat caranya untuk get rid of them in a healthy way. Semprotkan Baygon sayang...

T = Kalo baca tulisannya Mas Leo dibilang hantu itu cuman ilusi kita sendiri, tapi kalo kita misalnya mendatangi suatu tempat terus merasa keeung (merasa ga enak) itu apa ya? Kadang saya suka seperti itu, tapi kadang juga merasa nyaman aja. Kemaren di rumah kakak baru kejadian... Rumah kosong, saya dateng dari Bandung. Saya masuk ke dalem rumah keadaan gelap terus saya mau ganti baju masuklah ke kamar keponakan ternyata pintu dikunci dari luar jadi saya masuk dari dalem kamar kakak saya terus saya buka kuncinya dari dalem. Setelah ganti baju saya keluar darri pintu yang dikunci tadi, terus ke wc. Setelah itu saya balik lagi ke ruang TV di depan kamar keponakan yg sudah saya buka kuncinya. Pintu masih dalem keadaan tertutup. Tiba-tiba ga berapa lama pintu terbuka dengan sendirinya. Waktu yg ada dalam pikirin saya ooo pantesan ini pintu dikunci karena ga bisa nutup dengan benar... eeeh tiba-tiba pintunya nutup sendiri dunk... nah loh ini hantu atau bukan? Padahal ga ada angin, jendela semua tertutup rapat.

J = Memang ada hantunya, biarin aja. The hantu tidak mengganggu orang, dan cuma hobby buka tutup pintu which is oke aja. Plis jangan coba bawa-bawa nama Allah karena, as always, hantu-hantu yg asli tidak takut sama Allah. Gue tau itu boong-bongan doang, kata the hantu dengan penuh PD. Hantu yg asli selalu full of confidence karena dia tahu dia bukan fake. Orang as well as hantu yg genuine tidak akan perlu takut sama yg fake seperti Allah dan segala macam kerabatnya.

T = Kalo nanam pohon belimbing ada pengaruh jelek ga dengan rumah kita? Atau cuman mitos saja?

J = Pengaruhnya biasa-biasa saja. Di rumah saya ada pohon belimbing sayur, buahnya banyak sekali dan rasanya asem kalo dimasak. Tidak ada yg ngambilin, dan jatoh terus ke bawah. Di bawah pohon ini ada kuburan si Blacky, anjing saya yg mati several years ago waktu umurnya 11 taon. Untung gak jadi hantu walopun waktu dikuburin di situ saya tidak baca doa-doa. Masa musti didoain supaya Blacky diterima di tempat yg layak sisi Allah SWT?


+

PERCAKAPAN 4:SAYA INGIN MEMAHAMI SEGALANYA


T = Mas Leo, meditasi menyentuh alam spiritual n kehidupan keimanan seseorang, tergantung masing-masing pribadi akan dibawa kemana, dan bagaimana masing-masing mengartikan 8 chakra yang ada pada diri manusia.

J = Ya, tergantung masing-masing orang mau mengartikannya seperti apa.

T = Penggunaan masing-masing chakra juga berbeda, mau digunakan untuk apa, berhenti di chakra yg keberapakah?

J = Ya, ada orang yg kultivasi cakra solar plexus di perut. Biasanya ini aliran kanuragan. Ada juga yg kultivasi cakra jantung di bagian dada, biasanya ini di aliran Buddhist yg ingin mengembangkan sifat welas asih. Ada juga yg di cakra mata ketiga karena tertarik untuk bicara / menulis apa adanya saja seperti saya. Ada juga yg naik sampai ke cakra mahkota dan, digabungkan dengan fantasi tentang energi alam semesta, akhirnya turun lagi ke bawah seperti hujan. Rasanya sar ser sar ser... dan ini dilakukan oleh praktisi kundalini. There's nothing standard about meditation, tergantung anda mau model yg mana. Anda juga bisa ciptakan cara meditasi anda sendiri.

T = Sensasi yg didapatkan masing-masing pribadi yg merasakan tak bisa disama ratakan.

J = Ya, sensasinya berbeda-beda. Ada orang yg sensitif, dan ada juga yg tidak. Bahkan sensasi bukanlah essensi, sebenarnya. Sensasi cuma impressi saja, kesan, dan tidak berarti bahwa orangnya sudah ok. Banyak orang yg mencari sensasi bahkan akhirnya cuma berputar di situ-situ saja. Kalau sensasi dirasakan, dipikirnya dia sudah benar. Pedahal, kalau sudah benar, sensasi tidak lagi kita butuhkan. Ada atau tidak ada sensasi, kita tetap akan jalan saja. Biasa-biasa saja.

T = Saya tetap percaya kebesaran Allah, tangan kebaikan Allah campur tangan dalam kehidupan spiritual manusia.

J = Bisa juga pakai konsep seperti itu, tidak ada yg larang. Tidak mau pakai juga tidak apa-apa karena tidak akan merubah sesuatupun.

T = Bagaimana tentang kehidupan zaman sekarang disinkronkan dengan segala pemahaman yang begitu banyak ada di dalam pikiranmu?

J = We are at the brink of spiritual revival. Dan kebangkitan spiritual itu terjadi di luar agama-agama. Mau tidak mau akhirnya kita harus menendang ke luar segala macam konsep yg berasal dari agama dan tidak membawa faedah bagi seluruh umat manusia. Konsep tentang Allah yg cuma meridhoi kelompok tertentu adalah ide yg sangat terbelakang. Tanpa perlu saya jelaskan, semua orang juga sudah tahu itu. Bahkan orang yg mengimani konsep kedaluwarsa itu juga sudah tahu. Konsep tentang penghukuman oleh Allah juga harus dibuang jauh-jauh. Allah tidak menghukum dan tidak meridhoi. Allah cuma sepotong kata belaka. Yg menghukum dan meridhoi itu kita juga. Kita yg menghukum dan meridhoi diri kita.

Makanya semuanya harus sadar. Harus mau berubah. Harus berpikir rasional. Harus tidak takut untuk jalan terus. Harus melepaskan diri dari takhayul tentang segala macam hantu, malaikat, nabi-nabi besar maupun kecil, orang-orang suci, dsb... Kita semuanya manusia biasa-biasa saja. Manusia spiritual itu manusia biasa-biasa saja. Baik orangnya atheist maupun relijius, semuanya biasa-biasa saja. Tidak berbeda sedikitpun. Masih makan dan minum juga. Masih bisa sakit juga. Dan masih bisa mati juga. Gitu lho.


+++

NOTE 145: Kebebasan Beragama di Indonesia


Friends,

Kali ini ada interpretasi mimpi tentang abjad Mesir kuno atau hieroglyph, kiat melepaskan diri dari cengkeraman agama, dan wejangan bagaimana bersikap terhadap kemampuan luar biasa yg memang sudah ada di diri kita sendiri semuanya tanpa terkecuali. Enjoy!


+

PERCAKAPAN 1: NANTI JUGA AKAN MENGERTI SENDIRI


T = Hi Mas Leo,

Udah lama banget ya aku ga nanya... This time mo nanya lagi, singkatnya semalem di mimpi aku yang aku tau bahwa langit subuh itu ditutupin banyak sekali tulisan mirip hieroglyph, bukan bintang, dan huruf-huruf itu glowing dan sparkling seperti bintang dan warnanya ke-emasan. Jadi, di situlah aku melihat diriku sendiri. Menjelang pagi. Langit udah mulai terang dan lagi cepet-cepet mencatat semua huruf/ kata-kata yg berserakan di langit. It was a beautiful scene. Aku sendiri ga ngerti apa artinya. Aku cuma terus aja nyatet dan dalam hati aku ngomong sendiri "biarin deh dicatet dulu, mungkin nanti lama-lama aku ngerti artinya". Ga lama sinar matahari udah mulai ada dan tulisan-tulisan itu jadi hilang karena langit jadi putih dan terang. Apa ya artinya mas?

J = Artinya apa yg ditemukan di dalam hidup anda sekarang ini semuanya dikumpulkan dahulu. Walaupun sekarang tidak mengerti, tetapi dikumpulkan saja, sebab suatu saat akan mengerti juga. Ada tulisan yg tidak dimengerti, contohnya, tetapi tulisan itu disimpan saja karena suatu saat akan mengerti juga ketika dibuka kembali. Things like that. Yg cukup menakjubkan bukan mimpinya itu, tetapi interpretasinya yg diberikan juga di dalam mimpi yg sama. Anda yg bermimpi, dan anda pula yg memberikan interpretasi. Interpretasinya di dalam mimpi juga. Berarti anda sadar di dalam alam mimpi. A great leap forward dibandingkan dengan orang-orang yg masih mau menjadi manusia sakti mandra guna berbekalkan nama Allah. Kalo kita sih biasa-biasa aja dari dahulu sampai sekarang. We enjoy things coming and going. Biarpun sekarang tidak mengerti, nanti juga akan mengerti. Good luck!


+

PERCAKAPAN 2: CARA MEMBEBASKAN DIRI DARI AGAMA


T = Mau tanya...

Sejak kecil saya (dan pastinya kebanyakan manusia) sudah diprogram untuk takut pada ulama dan yakin sekali pada Allah yang gampang kecewa dan gemar menyiksa. Nah, gimana cara efektif dan termudah untuk menghilangkan ketakutan yang sudah berurat akar?

J = Langgar saja semua pantangan agama. Ada seorang teman saya yg memiliki latar belakang Muslim. Dia dibesarkan dengan cara ditakut-takuti bahwa ada Allah yg tidak boleh dipertanyakan. Tidak boleh membantah para ulama karenan nanti bisa masuk Neraka, dsb... Akhirnya teman itu justru melakukan apa yg dilarang. Kalau dilarang masuk tempat ibadah orang kafir, maka dia justru akan masuk dan ikut ibadah. Kalau ke tempat-tempat keramat dibilang musyrik dan syirik, dia justru ke tempat-tempat yg dikeramatkan itu. Kalau babi dibilang haram, dia akhirnya malah makan babi. Ternyata orangnya tidak mati, sampai sekarang masih hidup biasa-biasa saja.

Ternyata semuanya tetap biasa-biasa saja. Ternyata tidak ada segala macam yg diancamkan kepadanya. Ternyata orang tua dan ulama tidak bisa apa-apa. Ternyata tidak ada Allah yg datang tergopoh-gopoh memberikan "hukuman" (dalam tanda kutip). Teman itu sekarang mengaku sebagai seorang HIndu. Sangat happy. So, saran saya untuk anda adalah langgar saja segala larangan agama yg dijejalkan kepada anda sejak masa kanak-kanak. Kalau anda mau, masuk saja ke dalam gedung gereja, vihara Buddha, pura Hindu. Ikut saja beribadat. Tidak akan ada yg mengusir anda ketika anda masuk gereja, vihara ataupun pura. Anda akan diterima dengan tangan terbuka. And, don't forget to eat pork. Makan babi akan mengakibatkan anda kebal terhadap jin Muslim yg akan lari terbirit-birit dari hadapan anda sambil berteriak: haram, haram !!

Tentu saja saran saya ini berlaku untuk semua orang. Kalau anda dibesarkan dalam keluarga Muslim fanatik, maka cara me-netralkan segalanya adalah dengan melakukan segala apa yg dilarang oleh Islam. Kalau anda berasal dari Kristen fanatik, caranya juga sama, yaitu melakukan apa yg dilarang oleh Kristen. Kalau dibilang bahwa Buddha itu Setan, ya masuklah ke vihara Buddha dan ikut sembahyang di sana. Sembahyang kepada "Setan" (dalam tanda kutip). Akhirnya kita sendiri akan sadar bahwa ternyata segala larangan itu omong kosong belaka, dan tujuannya cuma untuk membuat kita menjadi robot seumur hidup. Menjadi robot agama, captured market yg tidak bisa membebaskan diri. Menjadi manusia yg tidak bisa merealisasikan dirinya. Semua agama sifatnya menginjak-injak kebebasan manusia, cuma memang ada yg keterlaluan sekali menginjaknya seperti Islam. Makanya saya suka senang sekali ketika mendengar ada teman yg bisa membebaskan diri dari keracunan Allah. Akhirnya,...

T = Apakah notes Bang Leo ini juga terbit dalam bentuk blog atau situs? Maksudnya yang ditag hingga mudah disearch berdasarkan topik. Alamatnya di mana?

J = Belum ada. Yg saat ini ada barulah tiga ebooks yg akan bisa anda peroleh langsung di mailbox anda apabila anda join milis spiritual indonesia di . Judulnya: 1) Pelangiku Warna Ungu, 2) Mata Ketiga, Simbol dan Interpretasinya, dan 3) Mencari Tuhan dalam Kesadaran.

Di facebook sendiri ada sekitar 200 notes. Kalau mau baca klik saja di


+

PERCAKAPAN 3: BAGAIMANA MENJADI ORANG BERKEMAMPUAN LUAR BIASA


T = Dear Leo,

Ini beberapa pertanyaanku setelah membaca e-book mu: Bagaimana kamu tahu bahwa kamu tahu? Bagaimana kamu tahu bahwa kamu tidak tahu?

J = Gak pernah dipikirin, walaupun bisa juga dikatakan bahwa pengalaman dan pengetahuan berperan banyak. Contoh, saya bisa tahu bahwa semua konsep Allah itu buatan manusia belaka. Allah itu konsep yg dilahirkan dari budaya Timur Tengah. Darimana saya tahu itu? Dari belajar, dari membandingkan, dari membaca sendiri sumber-sumber aslinya dan tidak mengandalkan diri dari "katanya".

Pada pihak lain, saya tahu bahwa saya tidak tahu apabila saya belum pernah mengalaminya. Saya tidak bisa bilang bahwa setelah mati saya akan pergi ke mana, karena saya belum pernah mati gitu lho. Dan saya juga tahu bahwa saya tahu, bahwa orang-orang beragama itu cuma berfantasi saja ketika mereka berkhotbah tentang Sorga dan Neraka. Mereka tahu dari mana ayo? Dari fantasi belaka bukan? Dan daripada ber-fantasi, lebih baik saya bilang bahwa saya tidak tahu. Yg saya tahu bahwa saya saat ini sadar. Saya sadar bahwa saya sadar. Dari dulu juga seperti itu.

Jadi, ada yg bisa kita ketahui secara pasti, dan ada juga yg tidak bisa kita ketahui. Kalau tentang segala macam nabi-nabi yg katanya menurunkan ayat-ayat dari Allah, saya bisa tahu pasti bahwa asalnya dari manusianya sendiri. Mereka sendiri yg bilang dari Allah, pedahal Allah itu cuma figment dari their own imaginations. Saya juga bisa, caranya mudah saja: Saya tinggal bilang saja bahwa ada Malaikat Jibril yg menurunkan ayat melalui saya, as simple as that...

T = Apakah munculnya sifat galak melulu lower? Apakah sifat tenang melulu higher?

J = Tidak selalu. Terkadang galak diperlukan, terutama dalam menghadapi manusia-manusia naluriah yg merasa dirinya kebal karena membawa-bawa nama Allah. Ternyata mereka biasa saja, dan bisa ditendang ke luar dengan sempurna. Galak dan tenang itu dua sisi dari mata uang yg sama. Tapi galaknya saya tentu saja berbeda dengan galaknya orang beragama. Mereka galak karena merasa "terluka" ( dalam tanda kutip) karena ternyata saya bisa menelanjangi agama mereka. Ternyata agamanya itu buatan manusia belaka, dan tidak seperti yg diiklankan. Mereka merasa terluka karena diperlihatkan bahwa mereka selama ini menipu diri mereka sendiri.

Pada pihak lain, galaknya orang beragama adalah galak yg pengecut. Mereka tidak berani berhadapan langsung karena mereka mungkin secara intuitif juga tahu bahwa Allah yg mereka bawa-bawa itu cuma pemanis bibir saja. Cuma penipuan diri sendiri saja. Sudah ribuan tahun agama-agama menipu manusia di seluruh bagian dunia. Semua agama seperti itu kelakuannya.

Sifat tenang adalah tidak terpengaruh apapun yg mau orang lain bilang. Orang lain mau senang atau sedih bukanlah urusan kita. Orang lain mau berpendapat apapun bukanlah urusan kita. So, tidak ada yg lebih tinggi dan lebih rendah. Galak dan tenang cuma dua sisi dari mata uang yg sama.

T = Mengapa ada dikotomi yg menempatkan sifat galak sebagai jelek/ rendah dan tenang sebagai baik/ tinggi?

J = Karena orang yg mengerti akan memberikan advis bahwa ketenangan akan bisa menghadapi segalanya. Kalau kita tenang, maka kita akan bisa memilih modus operandi apakah yg akan kita lakukan. Kita bisa tetap tenang saja, dan kita bisa berpura-pura galak sampai orang yg bawain kita Allah di atas sebuah talam akan lari terbirit-birit... Pedahal kita biasa saja. Tidak terpengaruh apapun. Galak yg dikeluarkan cuma action doang supaya orang tidak sembarangan main bluffing. Bluffing atau ancam mengancam merupakan spesialisasi orang beragama, dikiranya kita akan takut kalo dia bawa nama Allah. Ternyata akhirnya dia membuktikan sendiri bahwa kita tidak takut. Orangnya sendiri yg bawa-bawa nama Allah tidak takut bawa-bawa nama itu. Mengapa kita musti takut, ya gak? The thing is, nama yg begitu pasaran dan murah meriah seperti Allah tidak perlu ditakutkan. Itu bukan Tuhan, melainkan memedi. Allah is memedi yg diciptakan oleh manusia pencipta agama agar manusia lainnya bisa diperbudak. Kalau manusianya sudah sadar bahwa dia selama ini dibohongin, ya udah. Game over. Tetapi terkadang perlu dikeluarkan galak lebih dahulu.

Saya galak ketika saya bilang bahwa Allah tidak bisa apa-apa ketika manusia yg mengiklankan Allah saya tendang dengan sempurna. I hope they will understand that the Allah is just a concept. Kita mau bilang apapun tentang Allah is ok karena Allah cuma konsep yg kita buat saja. Abstrak. Mati. Yg hidup itu kesadaran manusia. Dan kesadaran manusia itu ada di anda dan di saya. Bukan di Allah.

T = Bahwa semua mimpi dan petunjuk sebagai simbol, aku setuju, kita yang menginterpretasikannya; pertanyaannya bilamana interpretasi kita cukup akurat, tidak bias dan bagaimana memprosesnya?

J = Interpretasi mimpi tidak menggunakan patokan "akurasi" melainkan utilitas, kegunaan. Apakah suatu interpretasi berguna bagi anda? Apabila berguna, ya pakailah. Kalau ternyata tidak berguna, ya buanglah. Akurasi sendiri tidak dipertanyakan karena harus ada standards. Lalu standards mana yg akan kita pakai? Standard interpretasi Freudian? Standard interpretasi primbon Jawa? Standard interpretasi dari New Age? ... So, akurasi merupakan istilah yg terlalu berat untuk dibawa-bawa, selain cuma akan membuat manusianya semakin bingung. Yg penting kita bisa artikan dan bermanfaat. Bermanfaat artinya interpretasi itu bisa terdengar sebagai benar di telinga manusia yg mengalaminya. Manusianya merasa terbantu, and that's all...

T = Mengapa kamu memilih hidup sebagai tarot reader? Apa pertimbangannya?

J = Saya tidak memilih hidup sebagai tarot reader, saya memilih hidup biasa-biasa saja. Tarot is only a medium, bisa digunakan bisa juga tidak. Malahan saya boleh dibilang jarang menggunakan tarot. Kalau tidak diminta, saya tidak akan mengeluarkan tarot karena sebenarnya lebih mudah bila langsung bicara saja. Lebih cepat dan efisien. Tapi tarot bisa digunakan oleh mereka yg baru mulai belajar tentang simbol-simbol. Ternyata kita akan tahu bahwa segalanya di dunia ini cuma simbol belaka. Bahkan Allah itu cuma simbol, dan bukan essensi. Yg essensial itu ternyata kesadaran kita saja yg bisa menciptakan Allah. Bisa menciptakan Shiva. Bisa menciptakan Vishnu. Bisa menciptakan Durga. Bisa menciptakan Bunda Maria. Semuanya itu simbol yg diciptakan oleh kesadaran kita. Dan ketika kita fokus kepada simbol-simbol itu, bisa juga terjadi "interaksi". Ada sesuatu yg diolah oleh kesadaran kita dan menghasilkan sesuatu yg baru. Tetapi yg bekerja itu tetap kesadaran kita saja. Yg awal dan akhir itu kesadaran kita, our consciousness. Roh Kudus atau Roh Allah itu kesadaran kita. Nur Muhammad juga. Shiva itu simbol dari diri kita. Bunda Maria simbol dari diri kita. Semuanya simbol. Makanya kita tidak perlu takut terhadap orang yg bawa-bawa simbol begituan untuk menjatuhkan kita. Our own kesadaran lebih besar daripada segala simbol yg kita ciptakan sendiri.

T = Bagaimana kamu dealing dengan kemampuan luar biasamu?

J = Susah sekali. Terkadang kemampuan saya yg luar biasa itu mau mengajak saya jalan-jalan ke angkasa luar, menembus bulan dan bintang. Tapi benernya cuma mau berada di sebelah seseorang yg very cute and very quiet. Akhirnya saya diam saja dan berdoa kepada Allah ta'alla. Saya bilang: Ya Allah, kalo memang bener saya musti berjodoh sama dia, jadikanlah. Tapi, as always, Allah diam saja. Mana pernah sih Allah menjawab kalo ditanya? ... So, akhirnya saya belajar bahwa Allah itu cuma boneka yg diajak bicara oleh kita. Kita sendiri yg bertanya, dan kita sendiri yg menjawab. Nothing luar biasa, melainkan kemampuan biasa-biasa saja. Semua orang juga bisa. You can do it too.

T = Pernahkah merasakan kebingungan?

J = Pernahlah. Kalo gak pernah bingung namanya bukan manusia melainkan ulama. Ulama selalu yakin atas pilihannya karena Allah berbicara kepada mereka dan tidak bisa dilihat oleh orang lain. Berdasarkan ngomong-ngomong dengan Allah, the ulama akan berbicara dalam khotbah Jumat. Ingatlah bahwa Allah cuma menurunkan "cobaan" di Padang supaya umat semakin bertakwa kepada Allah, begitu kata si ulama.

Bertakwa apanya lagi? Kan barusan sembahyang lohor sambil nangis-nangis, eh udah gitu the surau runtuh. Mao takwa apanya lagi? Tapi the ulama membutakan telinganya, pura-pura budeg atawa memang sudah budeg sejak dia dikenal sebagai ulama.

T = Pernahkah merasa tidak yakin atas pilihan?

J = Pernahlah. Kalau selalu merasa yakin atas pilihan namanya bukan manusia melainkan ulama. Ulama harus selalu yakin akan apa yg diucapkan/ dituliskannya walaupun hati kecilnya tahu bahwa dia cuma membodohi umat. Kalau sudah menjadi ulama artinya sudah tidak lagi manusiawi, sudah tidak bisa lagi membedakan benar dan salah. Sudah keracunan Allah dan ayat-ayat. Ulama adalah penjaja candu. Candu itu agama bagi rakyat. Sebagai pedagang candu, para ulama harus selalu yakin atas pilihannya. Kalo gak yakin, siapa yg mao beli the candu (agama) ayo?

T = Mengapa 'mata ketiga' kadang aktif, kadang tidak?

J = Mengapa mata fisik terkadang aktif terkadang tidak? Kalau aktif berarti kita sedang melek. Kalau tidak aktif artinya lagi bobo. Tetapi waktu bobo ternyata kita bisa melihat pemandangan juga. Yg melihat pemandangan ketika kita tidur itu adalah 'mata ketiga'. Melihatnya tanpa mata fisik, tetapi diproses di dalam otak sehingga muncul sebagai impressi berbentuk simbol-simbol. Pedahal the mata fisik merem. Hebat kan?


(Illustrasi): HAM Kebebasan Beragama di Indonesia masih terinjak-injak, walaupun masih lebih bebas dibandingkan dengan situasi di Korea Utara, Cina dan Iran. Kebebasan beragama jauh lebih besar di Israel dibandingkan dengan di Indonesia. HAM Kebebasan Beragama (Religious Freedom) cuma bisa diterapkan kalau manusianya mau membuang segala macam pantangan yg di-haramkan dalam agama. Merupakan HAM untuk ke luar dari agama apa saja, masuk agama apa saja, dan membuang agama apa saja. Ini HAM yg dijamin oleh PBB dan negara-negara maju di seluruh dunia.

4 komentar:

  1. Hai kepada manusia yg sadar...sungguh berani kamu mengatakan bahwasanye Allah tu tak wujud dengan pemikiran mu yang di katakan sadar dgn kata kata mu sini...adakah kamu benar benar sadar.. bahwasanye kata katamu itu dtg dari mahkluk yang digelar iblis yang menyampaikan wahyu dari kepala otakmu yang tidak waras yang kamu katakan tadi Sadar..hingga ke bisikkan hati mu yg kecil itu untok menyesatkan manusia yang pemikiran mereka terhad pada dirinye sendiri..Aku sadar bahwasaye kamu yg sadar ini tidak sadar diri yang kamu telah di goda oleh iblis yg telah menutup hatimu daripada mempercayai Allah...Sadarr..adakah kamu sadar bahwasayne kamu telah diciptakan dgn tidak sadar oleh ibu dan bapamu dari bernih dan segumpal darah...di mana kamu telah diproses di Alam rahim ibumu...yang sebelum ini kamu hanya berbogel di Alam roh..Sadar..adakah kamu sadar apabila kamu keluar di Alam rahim ibumu.. Allah telah memberikan mu otak.. untokmu berfikir dan mengenal si pencipta sekelian Alam ini..bahwasanye Allah tu wujud..our parent is like factory of making babies..but they are not God..they are just a human that we call them father n mummy..we need to respect them cause they bring us out to this world...but the element(recipe)is come from this earth who was created by Allah..(food chain)human being body is full of secret till the organ of our body can smash the food n divided into n go into difference places where the waste food goto wasted area n the good one produce vitamins n transfer to other places..Did u aware about this that our organ already setup by the forever unknown too(Allah).. Adakah kamu sadar apa yang ada di langit dan bumi adalah kepunyaan Allah...adakah kamu sadar bahwasanye kamu telah meminjam haknye Allah..Api,Ayer,Tanah dan angin..manusia takkan hidop tanpa oxygen..sedangkan manusia dan binatang menghidu dan menghayatti angin udara kepunyaan Allah itu..Adakah kamu sadar bahwasanye Roh kamu adalah mahkluk ciptaan Allah..Apakah kamu masih tidak Sadarr..Kalau tidak sadar jugak manusia jenis apakah kamu..yang dilahirkan sebagai manusia di muka bumi ini dgn tidak rasa bershukor bahwa Allah telah memberikanmu sifat yg sempurna hinggakan kamu yg sadar ini telah lupa daratan..kan lebih baik dilahirkan sebagai binatang yang tak payah memikikan sadarr kesadaran..I think u need to do soul searching..if u need to know (The God )transalation in arabic call Allah..whatever stated inside here is all come from the faith of the believer n it not come from sadarr that playing at ur brain with the help of iblis that can make u go to wrong path... so choose ur path properly cause ur spirit is travelling from one distination to destination..dari Alam Roh ke Alam Rahim ke Alam nyata ke Alam Khubor dan ke Alam Akhirrat..where the soul will be judged mana yg baik dapatlah ganjarannye dan mana yang jahat dapatlah azabnye..If Allah can create the universe apakah lagi kita yg hina ini..Allah is forever Unknown..Allah is unique n special..we jus know that Allah tu wujud through Allah creation..antara langit dan bumi ini semua adalah ciptaan Allah bukan ciptaan Sadar kesadaran..believe or not it up to individual pemikiran yang waras dan keimanan...thk u..may peace be upon u sadarrr..

    BalasHapus
  2. Dari pertanyaan dan jawaban dari T dan J, seakan2 terliat jawaban tsb sangat individualis dan egois. bukan kah agama mengajarkan kepada kita bahwa kita harus senantiasa merendah dan bersyukur dengan apa yg udah kita punyai berdasarkan ada diantara dari sesama kita masih serba kurang di banding dengan diri kita sendiri ? semoga kata2 saya tidak menyinggung. saya hanya pemula dan mohon petunjuk :)Peace

    BalasHapus
  3. Menyimak Percakapan diatas menjelaskan mereka mencoba bermain di ranah filsafat untuk mengkaji kebenaran tanpa dalil Quran dan hadist yg komprehensif, untuk aqidah umat islam jelas sangat membahayakan. sebab pd akhir pemikiran kelompok seperti ini akan meniadakan tuhan (atheis). adanya kelmpk seperti ini merupakan product dari gerakan pemikiran freemasonry yg berasal dari datok nya agama paganisme dimana jika di runut mbah mereka dari jaman firaun yang kemudian diadopsi oleh si Dajjal lalu diajarkan berketurunan kpd bani israel. Atheis sosialisme Komunisme adalah salah satu produknya, saat ini berubah wajah menjadi humanisme, ham, kebebasan tdk terbatas, dimana semuanya ini ada dlm protokol zionis. Naudzu billahi minzalik wa Audzu Billahi Minassyaithonirradjim

    BalasHapus
  4. Selamat siang

    Namaku Nyonya Ahmed Neni dan saya berbicara sebagai salah satu orang paling bahagia di dunia saat ini dan saya mengatakan kepada diri sendiri bahwa pemberi pinjaman yang menyelamatkan keluarga saya dari situasi buruk kami, saya akan menceritakan namanya kepada dunia dan saya sangat bahagia dengan katakan bahwa keluarga saya kembali untuk selamanya karena saya membutuhkan pinjaman sebesar 150.000.000,00 untuk memulai hidup saya sejak saya adalah satu ibu dengan 3 anak dan dunia sepertinya sedang bergantung pada saya saat saya mencoba untuk mendapatkan pinjaman Dari bank dan online bank menolak saya pinjaman mereka mengatakan bahwa penghasilan saya rendah dan saya tidak memiliki jaminan untuk pinjaman jadi saya pergi online dan hal-hal menjadi lebih sulit karena mereka merobek uang saya dari saya dengan janji manis untuk membantu saya sampai saya bertemu dengan ALLAH mengirim pinjaman pinjaman yang mengubah hidup saya dan keluarga saya, ONE BILLION RISING FUND dimana Juruselamat ALLAH dikirim untuk menyelamatkan keluarga saya dan pada awalnya saya pikir ini tidak akan mungkin terjadi karena pengalaman masa lalu saya dan janji palsu tapi untuk mengejutkan saya, saya menerima pinjaman saya sebesar 150.000.000,00 dan saya akan menyarankan siapa saja yang benar-benar membutuhkan pinjaman untuk menghubungi perusahaan tersebut, melalui email di: "" "onebillionrisingfund@gmail.com" "" "" "karena mereka adalah pemberi pinjaman yang paling pengertian dan baik hati. Jika Anda melihat bagaimana memastikan pinjaman atau bagaimana mendapatkan pinjaman asli, perusahaan dapat membantu Anda. "
    BBM: D8E814FC

    Sebagai penerima manfaat dari perusahaan saya adalah bukti hidup dari kerja baik perusahaan dan saya meyakinkan Anda bahwa Anda akan mendapatkan formulir pinjaman ONE BILLION RISING FUND. cukup hubungi mereka dan ikuti proses pemberian pinjaman yang mudah

    Anda dapat menghubungi saya Ahmed Neni pada informasi lebih lanjut ((ahmedneni48@gmail.com))

    Allahu akbar

    BalasHapus