Minggu, 31 Januari 2010

Seperti Permainan Jelangkung

Friends,

Selamat memasuki tahun 2010. Percakapan kesatu tentang sistem kepercayaan Kejawen klenik. Percakapan kedua tentang mimpi disuruh menanam kembali hutan, dan percakapan ketiga tentang sadar di dalam alam mimpi. Gimana caranya? Baca aja.


+

PERCAKAPAN 1: SEPERTI PERMAINAN JELANGKUNG


T = Sudah lama aku mengikuti note Mas Leo, meski dari ocehan teman dan juga dari baca catatan ebooks sampean beberapa judul dari hasil downlotan, tapi rasanya kok kurang mantap kalo belum sharing sendiri langsung dengan Mas Leo.

J = Gimana sharingnya?

T = Di awal tahun 2010 ini saya beranikan diri membuat facebook sendiri untuk tau dan mengerti yg sebenarnya tentang spiritual.

J = Saya memberanikan diri membuat facebook sendiri dua tahun yg lalu.

T = Background spiritual yang saat ini masih ada di benakku Kejawen.

J = Salah satu background saya juga Kejawen, ehem..

T = Dari note Mas Leo dan ebooks yang aku baca saya berkesimpulan sama-sama meyakini kesadaran diri itu pokok dari segala kehidupan ini dan adanya dalam diri kita sendiri-sendiri, sepahamku itu disebut sukma sejati pancere hidup yang membawahi sedulur papat (kalo di Mas Leo elemen air, api, udara, tanah).

J = Ok.

T = Dan di mana orang sudah paham di sini orangnya akan netral kalo menurut saya, namun dari kenetralan ini seseorang Kejawen harus memilih satu jalan agar hidupnya berguna untuk orang lain, harus jadi putih, hitam, merah. Dari sini saya bingung, rasanya ada benturan, mungkin Mas Leo melihat ada benang merah ke sana.

J = Hm..

T = Kalo mau jadi orang putih harus tirakat/kultifasi mati-matian dengan meniatkan untuk menemukan si sejatinya aluwamah. Bila beruntung ketemu dia akan bisa menolong orang, bisa melihat sakjeroning winarah untuk menolong orang lain menuju kebaikan. Contoh: menyembuhkan orang kena tenung santet dan sebangsanya.

J = Ok.

T = Kalo mau jadi orang hitam harus tirakat/kultifasi mati-matian dengan meniatkan untuk menemukan si sejatinya mutmainah. Bila beruntung ketemu dia akan bisa sakti mandraguna, bisa melihat sakjeroning winarah, juga untuk menolong orang lain menuju keburukan. Contoh: tenung santet, dll.

J = Ok.

T = Kalo mau jadi orang merah tirakat/kultifasi mati-matian dengan meniatkan untuk menemukan si sejatinya amarah, bila beruntung ketemu dia akan bisa sakti mandraguna dalam ilmu kadikdayaan.

J = Ok.

T = Dari sedulur papat yang satunya entah dikemanakan aku juga gak ngerti.

J = Saya juga gak ngerti, then?

T = Sebatas itu kayaknya yang aku pahami, sepahamku dari Kejawen yg ini tak mengenal ritual patokan yg pasti untuk yg dicari itu, tergantung si manusianya sendiri memilih apa ritual untuk mencapai ke arah situ, kuncinya jujur pada diri sendiri dan keberuntungan diri.

J = Ok.

T = Cuman di sana masih memakai perhitungan Jawa kalo mau laku 40 hari bisa diringkas hanya dalam 3 hari tiga malam dalam hari dan pasaran tertentu dll. Suksesnya dari misi yang dilakukan pasti bertemu dengan sesuatu, entah orang, cahaya simbul atau apapun yg akhirnya setelah itu orangnya jadi bisa begini begitu.

J = Ok.

T = Dan ini yg jadi ganjalan dalam hatiku, faktor keberuntungan ini bila si pelaku tidak beruntung maka tidak akan menemukan yg dicari, malah bisa-bisa gila kalo tidak lenggono dengan kenyataan ini.

J = Ok.

T = Dan fakta temenku dengan perhitungan Jawanya bisa tahu sembuh ato mati pada orang yg sakit detail di tepat hari & pasarannya, juga tahu berhasil tidaknya sesuatu yang akan dilakukan misalnya daftar lurah jadi ato tidaknya, tapi itu semua disampaikan dengan gaya bahasa perlambang. Dan kayaknya dia juga tahu aku sharing ini dengan Mas Leo, nih tubuhku gemetar, ada hawa panas dari bawah tulang punggungku ke dada deg-degan dan ke atas lagi ke tengkuk kepalaku klieng-klieng, trus umbunku berasa berdenyut kencang hehehe... emmmm

J = Emmmm

T = Aku pemula dalam spiritual, aku tahu ini rahasia dan ada pantangan-pantangannya karena kata orang ini ilmu tua dan bisa kuwalat bila mewartakannya, bila sakit tidak ada penyembuhnya bila gila tidak akan pula kembali pulih kesadarannya, tapi kesadaranku yg berontak aku ndak kuat nahan ini semua tanpa penjelasan selamanya, semoga pencipta alam semesta yg menghidupi kita semua mengerti dan memaafkanku serta menjauhkanku dari hal-hal yg tidak kuinginkan itu semua.

J = Amin.

T = Aku hanya mau tahu dan mengerti untuk apa sih hidupku ini sebenarnya... hikss hikss...

J = Urip yo urip. Enjoy aja, tanpa perlu neko-neko menjadi putih, hitam, merah, kuning, dsb... walaupun kalau mau juga bisa saja karena tidak ada yg larang, dan konsekwensinya tanggung dhewe-dhewe. Itu inti ajaran Kejawen, sehingga pertanyaan anda akhirnya balik kembali ke diri anda sendiri. Anda mau hidup anda untuk apa? Kalau mau jadi orang sakti mandraguna menggunakan kepercayaan Kejawen klenik, ya jalanilah. Mungkin berhasil, mungkin pula tidak berhasil. Mungkin setengah berhasil. Mungkin ketika tidak berhasil jadi stress dan orang lain bilang kuwalat atawa setengah gila. Semuanya pilihan dan ada konsekwensinya. Konsekwensinya anda sendiri yg tanggung.

Paling saya cuma bisa mengkomentari bahwa Kejawen klenik seperti itu cuma permainan pikiran thok. Game of mind. Kalau orangnya percaya, maka jadilah. Kalau orangnya tidak percaya, ya tidak jadilah. Sama saja seperti permainan jelangkung.


+

PERCAKAPAN 2: MENAMAM KEMBALI HUTAN


T = Selamat siang Mas Leo, saya mau tanya tentang mimpi saya beberapa hari yang lalu. Saya hampir lupa sebagian besar ceritanya tapi yang saya ingat saya diberi secarik kertas putih yang tergulung entah oleh siapa saya tidak ingat. Ketika saya buka gulungan kertas itu ada tulisan berbahasa Inggris tapi lupa persisnya kalimatnya gimana, tapi arti yang saya dapat adalah 'jika kamu ingin mendapat uang kamu harus menanam kembali hutan', lalu saya terbangun setelah membacanya.

J = Ok, then?

T = Awalnya saya gak kepikiran dengan mimpi saya ini, tapi akhir-akhirini jadi kepikiran karena secara kebetulan akhir-akhir ini pula saya sering melihat/membaca/mendengar hal-hal yg berhubungan dengan kalimat di mimpi saya itu, terutama tentang menanam kembali hutan. Menurut Mas Leo arti mimpi saya itu apa ya?

J = Artinya bisa harafiah bisa pula simbolik. Kalau diartikan secara harafiah, artinya anda harus mulai mengumpulkan bibit tanaman keras untuk ditanam di hutan yg sekarang gundul sehabis dijarah orang. Kalau simbolik, apa yg ada di pengertian anda tentang penghijauan perlu diterapkan. Menanam kembali hutan, reboisasi, penghijauan. Lebih dalam lagi, itu bisa pula berarti peng-Islaman. Tetapi peng-Islaman yg bagaimana? Kalau anda ingin mendapat uang, mimpi itu bilang anda harus melakukan penghijauan yg bisa diartikan sebagai peng-Islaman. Peng-Islaman itu tentu saja dalam versi anda sendiri. Ada 1001 versi Islam, semuanya sah saja. Versi anda yg mana?

Penghijauan juga berarti menggunakan kembali perasaan. Hijau itu simbol dari emosi yg berasal dari cakra jantung, bentuknya perasaan-perasaan. Kalau selama ini anda kehilangan kemampuan anda untuk merasakan emosi, maka mimpi itu bisa juga diartikan sebagai himbauan agar anda membuka kembali hati anda. Bukan berarti harus jatuh bangun didera oleh emosi, melainkan untuk merasakan kembali apa yg bisa dirasakan. Anda sudah tahu bahwa emosi itu bukanlah anda melainkan apa yg anda rasakan. Kalau selama ini anda bilang bahwa emosi tidak perlu lagi dirasakan, maka mimpi yg muncul merupakan suatu pengertian dari alam bawah sadar anda. Pengertiannya bilang bahwa emosi itu tidak salah, dan bisa digunakan untuk menghasilkan uang apabila dipupuk. Dengan kata lain, anda disarankan untuk kultivasi energi perasaan sehingga bisa menjadi produktif. Uang itu simbol dari produktifitas. Niat dengan emosi yg kuat memang bisa menghasilkan.

Kalau anda merasa bahwa arahnya harus ke sana, maka jalan sajalah. Spesialisasi tiap orang berbeda-beda, dan memang ada juga yg menggunakan kekuatan batin melalui emosi untuk memperoleh uang dan sebagainya. Kultivasi cakra jantung untuk memperoleh apa yg diinginkan.


+

PERCAKAPAN 3: SADAR DI DALAM MIMPI


T = Beberapa hal tentang mimpi saya telah baca di tulisan anda.

J = That's good, then?

T = Dari tahun 1999 saya sering mimpi terbang dan akhirnya hingga beberapa tahun kemudian saya justru bisa mengatur kendali keinginan di alam mimpi saya.

J = Tidak banyak orang yg bisa seperti itu, then?

T = Di alam mimpi saya sadar saya sedang bermimpi, lalu saya gunakan untuk berpergian dan melakukan banyak hal di alam mimpi itu. Mohon dijelaskan kenapa bisa terjadi?

J = Bisa terjadi karena anda memang berbakat, anda punya niat dan tidak takut. Saya dulu sering juga sadar di dalam alam mimpi, dan secara khusus saya niatkan untuk terbang-terbang. Pemandangannya indah sekali, tetapi harus saya jaga terus keseimbangan antara tidur dan tidak tidur itu. Kalau saya melihat pemandangan dengan terlalu fokus, maka saya akan bangun. Kalau saya pandang semuanya sekilas saja, maka saya akan bisa terbang terus, melihat pemandangan terus. Tetapi kalau saya sudah niat untuk masuk ke tempat-tempat begituan biasanya saya akan berdebar-debar, saya akan melotot di dalam alam mimpi. Dan ini haram. Akibatnya saya bangun karena dihukum oleh Allah. Gak boleh masuk rumah orang tanpa ijin, kata Allah. Pedahal itu kata diri saya sendiri.

Pengalaman seperti itu tentu saja menarik sampai suatu saat ketika kita akhirnya bosan. Saya akhirnya bosan menunggu titik antara tidur dan tidak tidur ketika saya bisa terbang-terbang. Sekarang lebih enak langsung tidur saja dan bermimpi. Setelah bermimpi saya bangun dan mengingat-ingat barusan mimpi apa. Lalu saya tidur lagi. Setiap malam bisa setiap 2 jam sekali saya bangun. Minum kopi sedikit, merokok, dan mengingat-ingat barusan mimpi apa. Lalu saya tidur lagi. Saya mempelajari simbol-simbol yg muncul di mimpi saya, dan saya bandingkan dengan apa yg saya alami secara fisik dan mental ketika saya sedang tidak tidur. Ternyata ada hubungannya. Apa yg muncul di mimpi merupakan refleksi dari keadaan diri kita ketika sedang tidak tidur.

Di alam tidur tentu saja kita tidak merasa tidur. Kita merasa melek. Kita cuma bilang bahwa itu alam tidur ketika kita melek. Pedahal kita melek terus, tidak pernah tidur. Yg tidur itu cuma tubuh fisik kita saja. Dan tentu saja yg terlihat di alam tidur tidak sama dengan alam fisik. Yg melihat tetap sama, yaitu kesadaran kita. Tetapi apa yg dilihat tidak sama. Kita bisa menafsirkan apa yg kita lihat di alam tidur sebagai simbol-simbol. Dan, dari dalam alam tidur, seharusnya kita tafsirkan apa yg kita lihat di alam fisik sebagai simbol juga. Semuanya itu simbol belaka. Bahkan tubuh fisik kita juga simbol.

Simbol itu bahasa, digunakan untuk komunikasi antara satu kesadaran dan kesadaran lainnya. Yg dikomunikasikan itu essensi atau hakekat. Dan hakekat itu adanya di balik simbol. Hakekat saya adanya di balik diri saya secara fisik. Tidak bisa terlihat dengan mata fisik, tetapi cuma bisa dikomunikasikan saja dengan simbol-simbol. Kalau orang mengartikan simbol sebagai hakekat, maka dia akan terjebak. Agama dan kepercayaan begitu juga, isinya simbol belaka, bukan hakekat. Hakekat itu adanya di dalam kesadaran kita saja, di bagian khusus yg disebut pikiran. Tetapi hakekat yg ada di dalam pikiran itu juga masih merupakan simbol. Ada simbol Allah di situ, simbol malaikat, simbol ayat. Semuanya simbol belaka yg masih bisa dicari hakekatnya yg lebih tinggi di dalam kesadaran kita. Ternyata hakekatnya yg tunggal cuma satu, yaitu kita sadar bahwa kita sadar. Cuma itu saja.

Tetapi dunia fisik masih terus berputar, bukan? Makanya kita harus terus menerus menciptakan simbol-simbol untuk berkomunikasi. Untuk memperbaiki apa yg bisa diperbaiki. Untuk membuang apa yg sudah harus dibuang. Begitu selalu sepanjang segala abad, dari semula dan entah sampai kapan.


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar