Berikut percakapan yg sangat terus terang antara seorang rekan wanita dan saya. Awas gak dibaca!
+
SAYA PENGANUT FREE SEX
T = Mas Leo,
Aku baca note Mas Leo yg terakhir tentang mata ketiga.
J = Hm..
T = Pengalaman dia ada juga aku alami. Sampai aku simpulkan sementara that I was naturally an emotion sponge (bob).. :D
J = An emotion sponge is karet busa penyedot emosi, hm..
T = Denyut di titik ajna dan ubun-ubun itu, aku anggap sebagai sinyal. Sebagai denyut saja..
J = Memang sebagai denyut saja, hm..
T = Aku belajar untuk just let it go, seperti kalau kita bersin, atau batuk. Atau kebelet pipis..
J = Just let it go artinya biarkan sajalah, hm..
T = Hasilnya, migren saya udah jarang sekali kambuh. Kadang, kalau aku gak gelung rambut aku ke atas, ubun-ubunku protes.
J = Gimana protesnya, hm..
T = It's getting better now, karena akhir-akhir ini aku malah sering biarkan rambutku lepas, n I'm just fine..
J = Saya juga sering biarkan rambut saya lepas, hm..
T = Ada masanya aku bawel *uhuk* dan mau tahu pendapat Mas Leo, lagi dan lagi: Denyut di ajna n ubun-ubun itu, apa sumbernya?
J = Sumbernya adalah perpaduan dari energi Yin dan Yang atau feminin dan maskulin yg ada di tubuh etherik kita. Karena Yin dan Yang sudah menyatu di tengah batok kepala, maka kita menikmati Tao. Tao itu tidak bisa diuraikan, bisanya cuma dirasakan saja. Rasakanlah, hm..
Kalau pakai istilah dari India, namanya perpaduan antara Ida dan Pinggala, energi jalur kiri dan jalur kanan di tubuh etherik kita. Jepret, bersatulah kedua aliran eksrim kiri dan ekstrim kanan ini sehingga kita menjadi korslet dan merasakan energi alam semesta, hm..
Tao bisa dibilang sebagai energi alam semesta, and more than that. Tao yg asli tidak bisa dibicarakan, makanya kita tidak boleh mengulasnya panjang lebar. Yg penting kita tahu bahwa kita tahu. Dan itu sudah lebih dari cukup. Enough is enough, hm..
Kita tidak bisa pakai istilah Timur Tengah seperti Allah untuk menjelaskan fenomenon ini. Allah itu bisa diuraikan habis-habisan sehingga bukanlah Tao. Allah beragama Islam atau Kristen, punya 99 asma, menurunkan ayat-ayat yg bernama Alkitab dan Al Quran, dan Allah menjanjikan Sorga dan mengancam Neraka. Kalau mau masuk Sorga, maka anda harus masuk Kristen atau Islam. Kalau tidak maka anda akan masuk Neraka. Allah seperti ini tentu saja tidak bisa dipakai untuk menjelaskan fenomenon cenat cenut di jidat itu, hm..
Allah versi Al Quran dan versi Alkitab cuma bisa menjelaskan tentang terciptanya bumi menurut dongeng-dongeng Timur Tengah. Ada manusia yg jalan-jalan ke tanah orang yg lalu diakuinya sebagai tanah yg diberikan oleh Tuhan. Lalu ada niat potong orang, niat mana lalu diganti oleh kambing. Potong kambing yg lalu menjadi tradisi Arab sampai saat ini, yg syukur alhamdulilah tidak lagi dipraktekkan oleh orang Kristen karena Yesus menjadi penggantinya.
Biarlah saya menjadi kambing yg dipotong untuk selama-lamanya, kata Yesus. Dan itulah alasannya maka orang Kristen tidak pernah lagi potong kambing korban. Yesus itu kambing korbannya.
Tetapi kisah beginian tidak bisa menjelaskan tentang spiritualitas asli manusia karena cuma berputar di konsep-konsep kelas bawah saja. Anda mau masuk Sorga atau Neraka? Kalau mau masuk Sorga, maka masuklah Islam, begitu kata yg Islam. Yg Kristen bilang terimalah Yesus dan jadilah Kristen supaya bisa masuk Sorga.
Tetapi tentu saja kita sudah jauh di atas level TKK (Taman Kanak Kanak). Kisah-kisah dari Timur Tengah cuma cocok untuk anak-anak kecil atau mereka yg sudah tua bangka tetapi masih ingin tetap bermain-main dengan konsep untuk anak kecil. Kitab-kitab suci itu hanya berlaku untuk mereka yg belum menapaki spiritualitas. Spiritualitas yg asli sudah meninggalkan kitab-kitab suci (baca yg disucikan), baik yg namanya Bhagavad Gita, Torat, Zabur, Injil maupun Al Quran. Kalau masih mau pakai kitab-kitab begituan artinya belum menapaki spiritualitas yg asli atau masih kelas pemula belaka.
Mereka pikir mereka orang spiritual, pedahal mereka cuma pura-pura saja jadi spiritual. Mereka masih berpegang kepada Allah yg cuma konsep thok saja. Itu ciri orang kelas pemula dan kita semua bisa memakluminya, hm..
T = Boleh jelaskan lagi kekhasan tiap elemen, Mas? Supaya aku tahu cara harmoniskan semua..
J = Ciri khas tiap elemen dasar manusia cuma satu, yaitu tidak terlihat. Karena tidak terlihat maka cara mengharmoniskan semuanya juga secara tidak terlihat. Kalau mau terlihat orang, maka anda akan jatuh terpuruk ke dalam praktek ritual keagamaan. Dan jelas itu tidak harmonis, bikin mata sepet, hm..
T = Menurut Mas, aku elemen apa n bagaimana, dan baiknya gimana? (Pertanyaan bandel. Hikhik)
J = Elemen luarnya api dan dalamnya air. Dari luar terlihat seperti menggoda, sampai dalam ternyata maunya digoda. It's ok though. Ini sangat halal karena kita tidak menggunakan Allah, hm..
T = Dari note-note Mas Leo yang aku baca, reinkarnasi, dll itu pun adalah juga konsep..
J = Memang konsep saja. Semuanya itu konsep saja, tetapi kita tahu bahwa ada konsep kelas atas dan konsep kelas bawah. Konsep yg membedakan manusia sebagai mukmin dan kafir itu konsep kelas bawah. Konsep yg tidak membedakan manusia itu konsep kelas atas. Saya tidak membedakan manusia berdasarkan agamanya, saya cuma bilang bahwa ada manusia spiritual kelas pemula dan kelas advanced. Yg advanced itu tidak lagi perduli dengan konsep Allah dan lebih suka menjadi diri sendiri saja. Kalo gatel garuk aja tanpa bilang bismillah, hm..
T = Aku lebih paham kalau segala sinkronitas adalah frekuensi. Komunikasi astral, kind of. Dan karena materi = energi, so ada dan tiada itu menjadi senilai. Jadi sama saja. One at once. Atau manunggaling kawula gusti kalau orang kata. Trajumanggala kalau aku kata. Sama saja..
J = Memang sama saja. Manunggaling kawula gusti. Memang manunggaling dari semula, dan tidak ada sekat-sekat seperti dipasangkan oleh orang-orang agama itu, terutama yg berasal dari sekte-sekte Timur Tengah yg membedakan manusia menjadi mukmin dan kafir. Pedahal semua manusia sama saja, selalu menyatu dengan apa yg disebut sebagai "Allah". Ini Allah yg asli lho, yg tidak bisa kita uraikan lagi. Allah yg asli itu bisa juga disebut Tao. Dan menurut Lao Tzu, sang nabi Tao yg terakhir dan sempurna dari negeri Cina, Tao yg bisa dibicarakan bukanlah Tao. Allah yg bisa dibicarakan bukanlah Allah.
T = Meanwhile, ruh manusia (=energi, menurut aku) yang lahir (kembali) juga 'menentukan' wadah dan latar/kondisi lahir fisiknya. It's kind of arus AC-DC, kind of diodes filosofi, or whatever. Darma-karma adalah nilai dalam arus, yang adanya itu adalah 'demi null'. Kind of lah. Aku gak pandai transfer idea lah..
J = Saya juga gak pandai transfer idea, hm..
T = Sewaktu aku masih usia SD, aku sering menangis sendiri karena merasa 'aku tak harus lahir lagi', dan 'merasakan wadah' itu sudah aku mulai di usia itu..
J = Saya juga seperti itu waktu SD, hm..
T = Sewaktu masih balita, kata-kata aku dianggap 'bijak' kalau orang Batak kata, bijak bukan artinya wise, melainkan 'adaaaaa aja jawaban'.. Istilahnya: 1 pertanyaan, 10 jawaban..
J = Saya juga seperti itu sampe sekarang, hm..
T = Tetapi semakin besar, kata-kata aku dianggap semakin aneh dan 'khayalan'. Nasib baik aku ada pengasuh yang 'mengajari' rasakan rasa.. The only one that let me have all my feelings and thoughts, tanpa menempatkan aku jadi obyek yang aneh..
J = Rasakan saja, hm..
T = Kesukaan aku adalah menyendiri di atap rumah. Dunno la. Aku merasa alam ini berbahasa, dan bisa diajak 'ngobrol'. Tapi setelah, pengasuh aku itu tiba-tiba pergi (karena sudah terlalu tua, menurut Mami) aku jadi 'belajar diam' bahkan 'belajar menolak diri sendiri'..
J = Semua orang spiritual asli mengalami yg semacam itu. Kalo spiritual palsu so pasti tidak mengalaminya karena mereka biasanya sudah menelan mentah dan mateng segala macam yg disajikan di depan mata mereka dengan janji-janji buta dari Allah. Hap lalu dimakan, hm..
T = Kondisi aku ini memang tidak sampai menjadi kasus dalam keluargaku, tetapi sempat aku dianggap mewarisi 'ruh jahat' karena garis keturunan ayah Papi aku adalah Raja marga, dan keturunan datuk pula. Buat Mami saya (sempat), saya terikat kekuatan jahat. Or so whatever..
J = Saya juga mewarisi kekuatan jahat dari roh-roh nenek moyang saya di Gorontalo. Kakek saya punya ilmu begituan, dan tanpa diundang segala macam jin masuk ke dalam saya, hm..
T = Mas Leo, aku justru tak kenal diriku saat jadi anak baik dengan standar yang selalu direvisi. Dan saya putuskan untuk kembali jadi diri sendiri yang bandel itu..
J = Saya juga akhirnya menjadi diri saya sendiri saja yg bandel itu, hm..
T = Di saat saya biarkan saya bandel, saya jadi baik at the same time. Semua jadi sama saja. Jadi bilangan null dan tak terhingga sekaligus. Saya mulai kumpulkan rasa yang dulu saya tafik. Saya biarkan rasa bahwa saya bersyukur 'dikenankan' lahir dengan latar kebangsaan dan agama yang sekarang..
J = Bohong. Anda tidak lagi beragama. Anda sudah jadi kapir, sama seperti saya, hm..
T = Saya bersyukur dengan latar belakang keluarga besar Mami dan Papi saya. Bahkan latar belakang fisik saya (for your information, I love my body, n get horny sometimes. Hikhik)
J = I get horny all the time, hm..
T = I never ask for the rest, so aku anggap itu seperti homework. Termasuk bonding yang semakin kuat dengan negeri jiran. Ada tautan emosi yg jelas terasa..
J = Jiran goyang?
T = Saat ini aku masih mengumpulkan semua 'puing' yang kalau aku rangkai seperti puzzle, ini akan membentuk sesuatu yg aku kenal dan pahami. So, apa pendapat Mas Leo?
J = Biasa-biasa saja. Apa yg anda alami sangatlah normal. Yg tidak normal itu kalau anda menggunakan kata-kata Tuhan dan Allah. Dua kata yg bisa dipertukarkan itu telah menyebabkan begitu banyak kesengsaraan dari dulu sampai sekarang, dan anda telah melewatinya. Telah menjadi orang spiritual atau kafir yg sempurna. Dan sangatlah normal kalau anda menulis ulang kisah hidup anda. Anda adalah tuan dan nyonya dari hidup anda sendiri, anda tahu itu tanpa perlu diajari lagi segala macam dasar-dasar menjadi diri sendiri dan menapaki spiritualitas. You are an advanced person. Orang spiritual tingkat tinggi, hm..
T = Maaf kalau saya tidak dapat hadir secara fisik saat kopdar kemarin. But, I was there, indeed. Antara pukul 00.00-03.00, saya 'mendatangkan' diri saya ke sana. And I saw people duduk bersandar punggung. Dan saya lihat ada garis-garis cahaya biru muda terang yang kalian satukan menjadi bola biru muda terang yang berbinar indah. I saw one man di tengah-tengah kalian as the center, the pengumpul. I thought it was you, Mas Leo coz he looks like you..
J = Itu memang saya yg menggunakan kekuatan roh-roh jahat untuk mengusir sisa-sisa cuci otak yg ditanamkan kepada kita semua sejak kita lahir, biasanya berbentuk nilai-nilai anti kemanusiaan yg dikhotbahkan oleh agama Islam dan Kristen.
T = I felt bahagia n nelangsa sekaligus. Diterima dan ditolak sekaligus. But, I'm glad. We're together. One at once..
J = Hm..
T = Last notty question, Keris Taming Sari. Would you please share me everything you feel about it?
J = Energi halus, sama seperti saya. Kesepian tetapi pasrah. Percaya diri, tidak perdulian. Energinya sudah ke luar dari tadi. Kata-kata saya di bagian atas itu diinspirasikan oleh energi dari keris ini. Baca lagi saja, hm..
T = That's all. I really wanna see you soon, sharing things. Maaf kalau tulisanku awur-awuran babar blass dan nyelip-nyelip curcol. I Love you too, Mas Leo.. :)♥
J = Hm, saya penganut free sex, you know?
+
Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar