Senin, 08 Maret 2010

Bertanya Tentang Pengalaman Saya Terbang Seperti Muhammad

Friends,

Teman kita yg satu ini usianya baru 17 tahun saja, tapi ternyata sudah bisa terbang-terbang ke langit ketujuh seperti Muhammad. Seperti apa kisahnya? Baca aja.

+

BERTANYA TENTANG PENGALAMAN SAYA TERBANG SEPERTI MUHAMMAD


T = Mas Leo, bolehkah saya bercerita tentang pengalaman mimpi saya?

J = Boleh aja, dipersilahken.

T = Kemarin siang, saya mimpi, kakak saya membangunkan saya yang sedang tertidur (tidur di dalam mimpi -- waktu dan keadaan kamar seperti tidur yg asli).

Dia membangunkan saya sambil berkata, "Dek, bangun Dek. Ibu meninggal" secara berulang-ulang.

J = Hm..

T = Kemudian di mimpi saya itu, saya terbangun dan lalu menanyakan lagi ke kakak saya, "kenapa Mas?".

"Ibu meninggal" jawabnya sambil berjalan menuju kamar mandi dengan telanjang badan dan memegang handuk ungu yg biasa dipakainya dalam sehari-hari.

J = Hm..

T = Merasa ada yg aneh, saya jalan mengikuti terus kakak saya menuju kamar mandi. Anehnya, ketika saya mengikutinya, kakak saya melewati Ibu saya (berstelan & berjilbab ungu) yg terlihat sedang ngobrol dengan temannya (saya tidak kenal dan tidak pernah melihat sebelumnya). Tapi justru saya tidak menghiraukan Ibu saya dan terus mengikuti kakak saya ke arah kamar mandi karena penasaran dengan kata-katanya itu.

J = Ok.

T = Ketika dekat kamar mandi, kakak saya masuk ke kamar mandi. Nah, ketika itu saya mulai menyadari kalau saya sedang bermimpi (karena terdengar suara tv di ruang tamu). Tapi saya tidak bangun. Saya berusaha tetap mengikuti mimpi saya.

J = Sadar di alam mimpi merupakan kejadian yg cukup umum juga, then what happened?

T = Kemudian, di mimpi saya, ketika kakak saya di dalam kamar mandi, saya seperti diangkat dan tebang ke atas dengan kecepatan tinggi tanpa sayap layaknya Muhammad ke langit ke tujuh. Saya terbang tinggi ke atas dengan cepat. Lalu turun dengan kecepatan yg agak pelan dan mengurang. Kemudian saya terbang ke atas lagi dengan kecepatan awal.

J = Ternyata biasa saja bukan? Ternyata anda bisa terbang seperti Muhammad. Semua orang bisa mengalami hal seperti itu tanpa perlu mengaku sebagai nabi yg ditunjuk Allah ta'alla. Hanya orang megalomaniak saja yg akan mengaku menjadi nabi terakhir gara-gara pengalaman "terbang" (dalam tanda kutip) dan mendengar ayat-ayat. Pedahal banyak yg mengalaminya.

T = Sesudah itu, tidak ada gambaran apa-apa lagi. Saya sengaja bangun dari tidur saya. Lalu langsung menulis mimpi-mimpi saya.

J = That's good. Memang harusnya seperti itu untuk catatan anda sendiri.

T = Sadar saat di dalam mimpi itu adalah pengalaman saya pertama kali. Memang akhir-akhir ini saya sedang asik membicarakan sleep paralysis dan lucid dream dengan teman saya yg sering ngerasa ketindihan jin saat tertidur. Tapi saya malah tidak pernah ketindihan jin. Termasuk di mimpi saya yg menarik itu.

J = Tidak ada jin maupun Jibril. Yg ada cuma diri anda sendiri dengan tubuh fisik anda dan kesadaran anda. Kalau sudah bicara tentang jin dan Jibril artinya sudah mau melakukan upaya pembodohan. Mau membohongi orang lain supaya diakui sebagai nabi. Selayaknya kita menjauhi hal itu karena kita sudah hidup di abad 21 M, ini masa Paska Modern di mana cuma orang yg ditakdirkan menjadi goblok saja yg akan tetap bertahan bahwa hanya Muhammad yg bisa "terbang" (dalam tanda kutip). Pedahal semua orang bisa walaupun pada umumnya tidak menyadarinya selain tidak berminat untuk mengaku sebagai nabi karena kalau mengaku sebagai nabi akan dikejar-kejar, persis seperti nasib Muhammad yg dikejar-kejar orang Qurais.

T = Sebelum saya tidur, saya sempat konsentrasi pada tengah jarak antara alis mata. Tapi saya melakukannya dengan tiduran, bukan duduk seperti umumnya.

J = No problem, sama aja. Artinya anda fokus di cakra mata ketiga, di pusat kesadaran anda.

T = Pertanyaan saya, menurut Mas Leo, pengalaman saya itu sebenernya gambaran ketika tidur (mimpi) atau gambaran meditasi?

J = Pengalaman anda sebenarnya cuma gambaran yg memperlihatkan bahwa anda selalu sadar. Walaupun melek ataupun tidur anda tetap akan bisa sadar. Namanya sadar bahwa anda sadar. Segala pengalaman itu datang dan pergi, tetapi anda tetap saja sadar. Ada pengalaman ketika anda melek, dan ada pengalaman ketika anda tidur, tetapi anda yg mengalami tetap sama. Yg mengalami itu anda yg sadar. Sadar bahwa anda sadar.

T = Lalu, artinya apa ya Mas?

J = Artinya anda sudah sadar bahwa kesadaran anda itu tetap dan tidak terpengaruh oleh dimensi ruang dan waktu. Anda melek ataupun tidur, tetap saja anda sadar. Dan ternyata tidak ada jin dan Jibril. Yg ada cuma pikiran anda saja. Anda masuk ke dalam pikiran anda sendiri saja. Of course tidak ada "Tuhan" (dalam tanda kutip), baik yg namanya Allah ta'alla, Sanghyang Widi, Sanghyang Adi Buddha, Sanghyang Yesus maupun Sanghyang Ini-Itu. Semua tokoh-tokoh keagamaan itu merupakan figments dari imajinasi anda saja.

Kalau anda masih mau berimajinasi tentang jin dan malaikat, contohnya, maka mereka bisa muncullah. Untungnya anda sudah bisa melepaskan diri dari pembodohan massal yg dicekokkan kepada diri anda semenjak lahir. Walaupun baru berusia 17 tahun, ternyata anda jauh lebih oke dibandingkan para ulama gaek yg walaupun sudah tua bangka tidak mengerti dan sadar juga bahwa segalanya cuma permainan pikiran kita saja. Tuhan yg disebut Allah itu cuma konsep saja. Tuhan yg disebut Sanghyang Adi Buddha, Sanghyang Widi, Sanghyang Yesus dan Sanghyang Ini-Itu juga cuma konsep saja.

Yg asli dan tetap ada ternyata cuma kesadaran kita saja. Itu tetap ada dan tidak terpengaruh oleh agama yg kita anut. Mau atheis kek, mau beragama apapun kek, mau free sex kek, semua kesadaran itu ada. Ada di diri kita. Dan itu tetap, ada selama-lamanya.

Yeah !!


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar