Selasa, 06 April 2010

Saya Mengalami Mimpi Kiamat Selama 3 X

Friends,

Berikut tiga percakapan hari ini. Yg pertama dengan seorang rekan yg mostly sudah oke karena pernah mengalami mimpi kiamat selama 3 x. Untung gak bener-bener kiamat. Yg kedua dengan seorang teman pria lainnya yg terobsessi dengan istri orang selama 8 tahun berturut-turut. Aji gile, apa gak sempoyongan tuh? Pedahal kesempatan untuk melakukan kegiatan serong-menyerong terbuka lebar. Percakapan ketiga dilakukan dengan seorang teman wanita yg mempertanyakan apa bedanya pandangan dan kebenaran.


+

PERCAKAPAN 1: SAYA MENGALAMI MIMPI KIAMAT SELAMA 3 X


T = Mas Leo,

Saya ingin bertanya ada apakah dengan diri saya.

J = Boleh aja, what's the question?

T = Pada tahun 1997 saya mengalami mimpi kiamat selama 3 x... hingga terasa panas demam saat bangun tidur selama beberapa menit (bukan gerah).

J = Ok.

T = Setelah kejadian itu saya merasakan jika diri saya jadi pendiam, dan seolah-olah bisa membaca pikiran orang, sering mendengar suara-suara di dalam telinga atau otak saya seakan-akan mengajak tukar pendapat atau saran. Tidak jarang seolah-olah kita seperti bertengkar... Awalnya saya merasa terganggu namun sekarang sudah terbiasa dan bisa sedikit mengendalikan.

J = Ok.

T = Kehidupan sosial saya tidak terpengaruh... saya rasa (hanya sedikit pendiam / seakan malas berargumen kalo ga' penting banget -tidak apatis-).

J = Ok, then?

T = Dan saya sering mengalami berkeringat setengah badan dari ujung kepala sampai telapak kaki hingga mandi keringat namun sisi sebelahnya terasa biasa saja, sejuk (bergantian kanan kiri dengan waktu yang tidak sama). Terasa panas di bagian badan yang berkeringat. Itu masih sering terjadi sampai sekarang.

J = Ok, then?

T = Dan saya seakan memiliki daya hipnotis pada diri sendiri, apa yang saya angankan dalam waktu dekat atau tidak terlalu lama pasti terjadi.

J = Very good. Artinya anda mengalami transformasi diri dimulai dari mimpi kiamat sebanyak tiga kali itu. Dari sudut pandang psikologi anda termasuk orang yg sehat, dari sudut pandang spiritual juga. Anda merasa ada yg berubah, dan anda bisa menyesuaikan diri dengan diri anda yg berubah. Berubah itu suatu hal yg sangat wajar, tetapi tidak semua orang bisa menghadapinya. Kebanyakan orang merasa harus bertahan dengan apa yg dianggap "normal" (dalam tanda kutip). Pedahal apa yg dianggap normal sebenarnya tidak normal setelah melewati kurun waktu tertentu.

Memuliakan seorang guru spiritual di atas segala-galanya merupakan hal yg normal di masa lalu, tetapi dianggap sebagai suatu hal yg melecehkan harkat derajat kemanusiaan di masa kini. Yg normal bagi masa Post Modern ini adalah sikap independen, mandiri bahkan di antara berbagai pemikiran. Guru spiritual datang dan pergi tetapi kesadaran yg ada di diri kita tetap. Kita tidak tergantung sama sekali kepada orang-orang spiritual, tidak tergantung kepada agama-agama.

Kita cuma menjadi diri sendiri saja. Dan, walaupun tidak bisa menjelaskan dengan kata-kata berbunga-bunga sebagaimana layaknya seorang spiritual yg canggih, saya bisa membaca bahwa anda telah menjadi diri sendiri saja. Anda anggap apa yg telah terjadi merupakan hal yg memang seharusnya terjadi. Anda tidak menyesalkan masa lalu, dan anda tidak juga terlalu terheran-heran akan apa yg terjadi dengan diri anda sekarang. So, jalan terus aja.


+

PERCAKAPAN 2: SAYA TEROBSESSI ISTRI ORANG SELAMA 8 TAHUN


T = Mas Leo,

Maaf saya baru email, soalnya saya nggak tiap hari bisa konek internet. Begini ceritanya mas, ini kisah cinta lho mas jangan diketawain.

J = Ok.

T = Sekitar 8 tahun yang lalu ketika saya belum menikah, saya datang di kota ini. Tentu saja untuk bekerja. Jauh-jauh dari kota lain. Saat itulah pertama kali saya bertemu dengan T.

J = Ok.

T = Hari berikutnya sebuah persaan aneh mulai menyerang saya. Singkat kata saya jatuh cinta sama T. Saya tidak tau apakah dari kecantikanya? atau kebaikannya? Walaupun pada waktu itu ada beberapa wanita lain di sana yg menurut teman saya cantik-cantik. tapi kenapa saya hanya terpesona melihat keselurahan yang ada di diri T. Saat itulah saya melihat sosok wanita sempurna di mata saya. Mulai saat itu sebuah perasaan aneh mengalir di tubuh saya.

J = Ok

T = Tapi alangkah kecewanya saya ketika tau ternyata dia sudah menikah, dia masih sangat muda. Saya tidak menyangka sama sekali dia sudah menikah. Sudah punya suami. Apa yang mesti saya katakan, saya sudah jatuh cinta.

J = Ok.

T = Mas Leo, ada semacam perasaan terhadap dia. Perasaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata yang mengerogoti diri saya terus menerus. Saya tidak bisa menjabarkan bagaimana perasaan tersebut, walau saya mengerti, perasaan itu datang dari enzym yg dihasilkan oleh kelenjar di otak saya. Kelenjar pineal mungkin.

J = Mungkin kelenjar sex. Kalau kelenjar sex kita aktif, maka kita bisa terobsessi juga dengan suatu obyek sex tertentu. Obyeknya tetap sebagai simbol dari sesuatu yg ideal di dalam benak kita, dan bisa bertahan karena kelenjar sex yg ada di diri kita terus menerus memproduksi hormon. Hormon sex yg berlebihan plus gambaran ideal di dalam benak kita mengakibatkan obsessi seperti itu. Ada kemungkinan figur tersebut menyimbolkan sesuatu yg tidak pernah anda dapat ketika anda masih kecil. Bisa saja wanita itu memiliki simbol feminin yg tidak bisa anda temui sewaktu anda dibesarkan, tetapi anda percaya bahwa seharusnya anda memperolehnya. Simbol itu tersimpan di bawah sadar anda, dan ketika muncul sesosok figur fisik yg klop dengan bayangan anda, maka hiduplah energi obsessif itu. Bisa juga obsessi itu dimunculkan oleh alam bawah sadar anda sendiri agar anda mulai mencari ke dalam diri anda sendiri. Apakah anda telah menemukan sesuatu yg ditemukan oleh para pejalan spiritual sejati di sepanjang segala abad? Menurut saya anda belum menemukannya, dan anda terus terobsessi dengan wanita ini sebagai suatu bentuk "ajakan" dari alam bawah sadar anda agar anda menggali di sumur yg benar, yaitu kesadaran anda sendiri saja.

T = Mas Leo, saya orang yang sangat logis. Selogis ketika saya mempertanyakan tentang Tuhan di agama saya yg tidak bisa saya terima dan akhirnya meninggalkan agama saya. Pindah ke agama lain yg 100% saya tidak percaya juga, untuk birokrasi aja.

J = Anda tidak akan pernah menemukan Tuhan di dalam agama apa pun. Agama hanya mengajarkan dogma atau pemikiran manusia yg di-klaim berasal dari Tuhan, pedahal bukan. Tuhan tidak ada di dalam agama. Tuhan hanya ada di dalam kesadaran anda. Kesadaran anda yg sadar thok itu, sadar bahwa dirinya sadar, itulah yg sebenarnya disebut sebagai "Tuhan". Bisa disebut sebagai "Tuhan Kecil" sebagai penyeimbang dari "Tuhan Besar". Tuhan Kecil adalah kesadaran yg ada di tiap orang dari kita tanpa terkecuali, tanpa dibedakan oleh suku, agama, ras, usia, pendidikan, gender dan orientasi seksual. Tuhan Besar adalah alam semesta yg kita tidak bisa ketahui dan mengerti seluruhnya selama kita masih menjadi manusia hidup. Very simple. Tapi yg simple ini lah yg dijadikan lahan oleh para orang angkara murka itu untuk jualan berbagai agama maupun aliran spiritual. Pedahal the Tuhan itu cuma kesadaran anda. Tanpa anda perlu percaya agama dan segala macam Tuhan-nya, kesadaran itu tetap akan ada di diri anda. Ada karena ada. Cuma itu saja.

T = Hari-hari mulai berat saya lewati waktu itu. ketika perasaan itu menggangu sekali, tapi semua itu saya lawan demi tidak inginnya saya menggangu rumah tangga orang. Tapi saya yakin dia tau saya suka sama dia, dari sikap saya padanya dan gerak gerik saya. Dia pasti tau.

J = Ok.

T = Waktu berlalu. Tiada cara lain yg bisa saya lakukan kecuali berusaha mejauh dari T, tidak bicara denganya dan mencari penggantinya. Saat itu saya berkenalan dengan sesorang sebut saja A, karena kita masih sama-sama single akhirnya kita akrab dan suka jalan-jalan bersama-sama, ini membuat pikiran saya agak jauh dari T walau tidak sepenuhnya. Akhirnya saya menyayanginya, karena kebaikanya yang besar, singkatnya saya menikah dengan A.

J = Ok.

T = Mas Leo, waktu berlalu, 8 tahun berlalu, saya masih satu kantor dengan T, tapi saya tetap berusaha tidak berhubungan dengannya. Tapi perasaan itu tetap ada terus menerus. Belakangan saya jadi sering bicara lagi dengan T, akhirnya pada suatu saat saya mengantar T pulang ke rumah dan di perjalanan saya katankanlah padanya bahwa saya memang mencintai dia dari 8 tahun yang lalu sampai hari ini. Dia hanya diam.

J = Ok.

T = Mas Leo, 8 tahun bukan waktu yang singkat untuk tetap mempertahankan rasa cinta, dulu waktu muda saya pernah berkali-kali punya pacar mas, banyak. Tapi mudah sekali saya melupakannya.

J = Ok.

T = Seperti juga saya yang tidak ingin menyakiti istri saya, dia pun juga sepertinya tidak ingin bermasalah dengan keluarganya. Dan dia juga mengenal A, dia bilang ke saya kalo dia tidak ingin menyakiti A yang demikin baiknya. Dan saya pun juga menyayangi istri saya, tapi saya mencintai T.

J = Ok.

T = Mas, sampai hari ini T masih tetap baik sama saya, kadang masih suka saya antar pulang.

J = Ok.

T = Mas, mohon mencerahannya, tindakan apa yg mesti saya ambil, saya ingin menghilangkan perasaan yg tidak bisa dijelaskan ini. Bagaimana caranya agar saya tidak mencintai dia lagi. 8 tahun itu berat mas.

J = Anda bukan mencintai T tetapi terobsessi. T itu simbol dari sesutu yg ideal di dalam benak anda. Kalau anda belum menemukan yg real, maka T akan menjadi substitusi, anda akan terobsessi olehnya. Pedahal yg ingin ditunjukkan oleh alam bawah sadar anda adalah sesuatu yg lain, yg real, the woman within you. Kesadaran di dalam diri seorang pria itu simbolnya memang wanita. The woman within. Itulah yg anda cari, dan bukan seorang wanita secara fisik. Think about that !


+

PERCAKAPAN 3: SAYA MEMPERTANYAKAN APA BEDANYA PANDANGAN DAN KEBENARAN


T = Mas Leo,

Its all about konsep right? Jadi setiap orang bisa memiliki kebenarannya sendiri. Kalo saya bilang si A tidak menyukai saya, hal itu benar menurut saya. Tapi kemudian ada yg mengatakan kalo itu hanya pandangan.

J = Hm..

T = Berbeda dengan kebenaran, karena kebenaran yg sejati hanya ada satu.

J = Hm..

T = Contohnya mereka yg percaya Tuhan merasa benar dengan segala hal yg mereka lakukan untuk mengagungkan Tuhan. Tapi yg tidak percaya, meyakini Tuhan hanya konsep terbesar hasil karya manusia.

J = Hm..

T = Nah, pertanyaan saya apa beda antara pandangan dengan kebenaran sejati yg tunggal dan satu-satunya? Walau saya sendiri tidak yakin dengan adanya kebenaran sejati :)) Saya sendiri percaya tiap pilihan yg dianggap benar oleh seseorang adalah kebenaran di saat itu. Dan dapat berubah-ubah karena tidak ada yg "sejati" :))

J = Itu udah ngerti sendiri, kenapa harus tanya saya lagi? You know that it is so. Semuanya itu cuma tentang pandangan belaka, konsep belaka. Konsep is konsep dan bukan kebenaran kecuali dijadikan ajaran agama. Kalau dijadikan ajaran agama, maka walaupun asal mulanya cuma pandangan belaka, akhirnya dipaksakan untuk dipercayai dengan membabi-buta. Namanya iman. Iman itu percaya membabi-buta kepada satu pandangan yg telah diberikan sanksi sebagai "kebenaran" (dalam tanda kutip).

Pedahal cuma pandangan biasa saja. Bisa relevan di masa lalu dan tidak berlaku lagi di masa sekarang. Pandangan itu datang dan pergi begitu saja, tetapi kesadaran kita tetap. Kebenaran itu adalah kesadaran yg ada di diri anda. Anda sadar bahwa anda sadar. Itu benar. Tanpa perlu iman anda juga tahu itu. Tanpa perlu agama. Tanpa perlu pemaksaan oleh manusia terhadap manusia lain. Tanpa perlu berguru kepada orang spiritual. Tanpa perlu menyanjung-nyanjung ulama dan agama.

T = So, the point, what's the difference antara pandangan dan kebenaran?

J = Pandangan dan kebenaran menurut pengertian umum itu sama saja essensinya, sama-sama pandangan manusia belaka. Pandangan is pendapat, nothing is the single, universal truth. The real, genuine, universal truth is you yourself. You are the way, the truth and the life.

Andalah jalan, kebenaran dan hidup. Ucapkan itu dengan menunjuk diri anda sendiri: I am the way, the truth and the life. Itulah kebenaran sejati. Kebenaran sejati bagi diri anda.


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar