Sabtu, 31 Oktober 2009

Anda Layak Jadi Miss Indonesia

Friends,

Kita tidak lagi berbicara tentang agama. Ajaran agama cuma berlaku bagi orang yg berpenddidikan kurang. Banyak dari kita sudah membuang agama. Kita sudah tahu bahwa agama diciptakan untuk mengontrol manusia agar tetap menjadi makhluk goblok sepanjang masa. Ketika manusianya sudah tercerahkan, maka agama akan dibuang. Dan manusianya akan menjadi insan spiritual yg menyadari kesatuan dari kesadarannya dengan, katakanlah, Al Khalik. Dan biasanya setelah itu kita agak risih menggunakan kata Allah karena sudah terlalu tercemar. Auranya kotor banget. Percakapan 1 dan 2 dilakukan dengan dua orang rekan wanita yg amat sangat oke, makanya Allah bilang mereka layak jadi Miss Indonesia.

Percakapan 3 dan 4 dilakukan dengan dua orang rekan pria. Rekan pria yg pertama kurang PD, begitu tulisnya, pedahal dia tidak perlu mempertontonkan tubuh secara terbuka dengan mengenakan bikini seperti para kontestan di ajang pemilihan Miss Universe. Dia cukup pake cangcut saja kalo mao berenang. Saya juga pake cangcut doang, byur byur... Rekan pria yg kedua termasuk jenis manusia curious, dia mao tahu segala sesuatunya tentang human sexuality. Saya bilang, saya juga tidak tahu semuanya. Saya tulis yg saya tahu saja. Enjoy !


+

PERCAKAPAN 1: ANDA LAYAK TERCERAHKAN


T = Salam kenal Mas Leo,

Tahun ini saya diberi kesempatan untuk membaca notes Mas Leo dan thanx God saya jadi tercerahkan.

J = Alhamdulilah, then?

T = Saya mau cerita sedikit nih. Saya sudah sering bermimpi solat ga pake mukena. Dari 5 tahun lalu atau lebih mungkin ya. Lalu akhir-akhir ini aja saya mulai terpikir untuk mencoba solat tanpa mukena. Sebenernya sekarang saya gak seperti dulu. Kalau dulu agak rajin solatnya. Sekarang kalau mau aja soalnya tau kalo mengingat Tuhan ga harus selalu dengan solat. Solat itu ritual aja. Kalo lagi kangen ama rasanya baru saya solat. Sampai sekarang saya masih disorientasi agama.

J = Disorientasi agama adalah ciri awal orang yg memperoleh pencerahan. Kalau tidak mengalami disorientasi artinya orangnya masih berada di bawah tempurung, masih mengagungkan Islam sebagai agama yg terakhir dan sempurna, pedahal ada banyak agama yg lebih akhir dan lebih sempurna daripada Islam. Disorientasi agama akan membawa pencerahan, dan banyak sekali wanita-wanita muda di Indonesia yg telah mengalami itu. Banyak dari mereka sharing kepada saya. Dan, for your information, bermimpi solat tanpa mukena bukan cuma dialami oleh anda saja. Many experience that, dan akhirnya mereka reformasi sendiri their own way of doing the solat.

Mu kena kek, gak mu kena kek, so what gitu lho!

T = Kemaren saya memberanikan diri untuk solat ga pake mukena (tapi tetep pake baju). Saya pikir, ga ada siapa-siapa ini...cuma saya dan Tuhan. Laki-laki juga ga pake mukena ga papa. Entahlah saya masih bingung. Nyaman juga sebenarnya seperti itu tapi kalau di tempat umum pastinya saya pakai mukena. Karena ga ingin orang lain resah gelisah gundah gulana liat saya aneh :p

J = Merupakan HAM yg ada di diri anda untuk solat tanpa mukena ketika anda seorang diri. Solat tanpa mukena beramai-ramai bisa saja dilakukan di antara orang-orang yg sependapat dengan anda. Itu HAM. Hak Azasi Manusia. Namanya HAM Kebebasan Beragama. Kebebasan Beragama artinya anda bebas menafsirkan agama anda, sesuai dengan nurani anda sendiri, dan orang lain tidak berhak memaksa anda untuk solat mengenakan mukena kalau anda merasa sudah tidak cocok.

Tetapi tentu saja ada kebiasaan yg lebih umum, dan tidak ada salahnya kita mengikuti kebiasaan umum kalau berada di tempat umum. Kebiasaan umum itu konvensi saja, artinya sesuatu yg diterima sebagai kewajaran karena sudah jadi tradisi. Misalnya, di gereja-gereja konservatif ada kebiasaan umum atau konvensi yg mengharuskan wanita mengenakan kerudung atau topi di dalam gedung gereja. Singkatnya, wanita diharapkan untuk mengenakan penutup kepala. Ini kebiasaan lama yg masih dipertahankan di sebagian gereja konservatif. Alasannya karena ada "malaikat" (dalam tanda kutip).

Jadi ceritanya the malaikat akan terangsang syahwatnya kalau melihat wanita dengan rambut terurai bebas masuk ke tempat peribadatan. Makanya rambut wanita Kristen konservatif harus ditutup ketika beribadat. Ditutup dengan kerudung atau topi. Kalau wanitanya seorang biarawati, aturannya lebih keras lagi. Rambut kepala harus ditutup rapat total. So, kalau anda seorang wanita yg liberal dan berkunjung ke tempat peribadatan Kristen konservatif, maka anda diharapkan untuk berkerudung atau memakai topi.

Tetapi kebiasaan lama itu sudah ditinggalkan di banyak gereja. Jadi, sekarang kebanyakan wanita justru masuk gereja dengan rambut yg terurai bebas. Bisa juga pakai rok mini, tidak haram. Dan itu bahkan lebih oke karena akan menyemarakkan pemandangan sehingga pria-pria bisa mengamati mereka dan terangsang syahwatnya. Of course tidak ada malaikat di sana. Yg ada cuma pria dan wanita biasa-biasa saja yg datang untuk "beribadat"... Bukan ibadat kepada Allah, melainkan ibadat kepada kesadaran yg ada di tiap orang dari kita, walaupun secara formal tetap saja Allah dibawa-bawa.

Allah cuma istilah untuk merujuk kepda kesadaran kita yg selalu sadar itu. Kita sadar bahwa kita sadar, dan kesadaran itu adalah bagian dari apa yg kita sebut sebagai Allah. Allah cuma istilah saja bukan? Di masyarakat Hindu disebut sebagai Brahman, dan bagian dari Brahman yg hidup di dalam diri kita disebut sebagai Atman. Atman itu essensinya sama dengan Brahman. Atman itu Brahman yg hidup di kesadaran kita. Dan Brahman tidak memberikan syariat apapun. Yg memberikan syariat itu orang-orang yg menciptakan agama-agama. Dan syariat bisa saja diikuti kalau orangnya masih kurang pendidikan. Masih uneducated. Setelah orangnya berpendidikan tinggi, maka agama dan syariatnya akan ditinggalkan. Dtinggalkannya sedikit demi sedikit. Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit.

Merupakan HAM (Hak Azasi Manusia) untuk meninggalkan ajaran agama dan syariatnya.

T = Buat saya sekarang yang lagi dalam masa belajar menjadi manusia spiritual, saya merasa bahwa ga ada salahnya untuk mengamalkan ajaran/ritual agama yang saya anut sejak kecil tapi tidak mengikuti yang jelek-jeleknya karena saya yakin semua agama mengandung kebaikan. Sekarang saya cenderung belajar mengambil intisari semua ajaran agama. Mohon pencerahan dari Mas Leo :)

J = Anda layak tercerahkan, saya sudah silau melihatnya, ho ho ho...


+

PERCAKAPAN 2: ANDA LAYAK JADI MISS INDONESIA


T = Mas Leo,

Sejak kenal sama mas, aku dapat banyak masukan yang membantuku menuju pencerahan. Baik dari Mas Leo ataupun dari temen-temen mas yg notesnya sering mas forward ke milis. Tambah melek deh, meskipun tambah merasa 'terpasung'...(hahaha...!).

J = Why terpasung?

T = Aku tinggal dan bekerja di lingkungan yang sangat agamis tapi nuansa spiritualnya kurang, dan sulit menerima perbedaan. Jadi dalam menjalankan ibadah aku anggap aja buat lucu-lucuan... show aja. Kalo ada orang sembahyang ya ikutan sembahyang, kalo ga ada ya meditasi aja (masih belajar juga sih).

J = Sembahyang menurut cara agama memang cuma untuk lucu-lucuan saja, then?

T = Di rumah, orang bilang kalo dia sembahyang, wiridan, puasa, dll, makanya kamu harus pintar berdoa, dsb... dsb... Saya dengerin aja dengan muka serius... mukanya doang yang serius. Malah dulu sempat ngasih dana buat islamisasi di satu daerah gara-gara ada tetangga yang dateng ke rumah dengan jubah putih kebesarannya (kebesaran bener...) bahwa kita ini sedang berjihad... bla.. bla.. bla. Karena PAHALA dipandang sebagai hal yang sangat penting... otomatis... sumbanganpun diberikan. Belum lagi yang pengen bikin rumah ibadahlah, pesantrenlah...wuih...! (pengeen...pengeeennn...).

J = Then?

T = Kalo di kantor, meskipun ada yang beragama lain, tapi dominasi dari kelompok yang dominan berasa sekali. Belum lagi ada yang bisik-bisik tentang pentingnya pendirian negara Islam, padahal yang namanya Piagam Madinah aja isinya memberikan perlindungan hukum kepada kaum Yahudi. (iya kan mas?). Lha kok sekarang ketahuan Yahudi bisa mati.

J = Then?

T = Tapi masih mendinglah di kantorku, di tempat lain gara-gara big bossnya orang dari partai tertentu... para pejabat di bawahnya jadi seragam penampakannya... botak, berjenggot plus celana ngatung... hahaha!!!

J = Hahaha!!!

T = Aku yakin suatu saat nanti bisa bebas dari 'pasungan' ..., dalam waktu yang tidak lama lagi ... dengan strategi yang lebih matang (... cuek beibeh maksudnya. Ada tips gak mas selain cuek? :D).

J = Gak ada.

T = Intinya, makasih banget mas, aku jadi berpikir lebih terbuka, belajar menerima perbedaan yang ekstrim, belajar menghargai pendapat orang lain. Awalnya gara-gara aku mengenal dirimu gitu loh... hehehe. Jadi biarpun dibilang jayus juga...thank you very much!!

J = Thank you very much juga for such a beautiful sharing. Anda layak jadi Miss Indonesia.


+

PERCAKAPAN 3: ANDA LAYAK PERCAYA DIRI


T = Mas Leo,

Kalo boleh saya bertanya apakah sesudah meninggal kesadaran kita akan hilang selama lamanya? Karena dari yg saya baca dalam catatan mas, walaupun baru beberapa, mas percaya tidak ada sesuatu apapun di kehidupan yg akan datang, karena saya sendiri tidak beragama sekarang, tapi saya tertarik akan ajaran Zen dalam Budhisme dalam beberapa tahun belakangan ini.

J = Saya tidak tahu karena saya belum pernah mati. Itu jawaban saya kalau saya menggunakan pikiran logis dan rasional. Tetapi untuk apa saya pikirkan? Kalau benar kesadaran kita semua akan hilang setelah kita mati, maka apapun yg akan kita lakukan tidak akan merubah hal itu bukan? Kalau benar kesadaran hilang setelah mati, maka agama apapun yg kita anut tidak akan mengubah fakta itu.

Pada pihak lain, kalau kita bisa survive kematian dan tetap sadar, maka apapun yg orang percayai atau tidak percayai juga tidak akan mengubah fakta itu. Baik orangnya atheist maupun beragama, ternyata kesadarannya tetap. Bahkan setelah mati. Lalu, apa gunanya segala macam syariat agama yg menuntut manusia untuk menyembah Tuhan dan berkorban segala macam supaya masuk Sorga? Ternyat segalanya mubazir bukan?

Yg jelas, berdasarkan penelitian anthropologi kita semua bisa tahu bahwa konsep Tuhan itu buatan manusia belaka. Akal-akalan untuk membuat manusia tetap bodoh. Pembodohan yg terakhir dan sempurna terutama dilakukan oleh agama-agama Timur Tengah yg mengajarkan bahwa ada Tuhan yg menciptakan manusia pertama bernama Adam. Lalu menurunkan ayat-ayat suci melalui malaikat. Ini semuanya bohong belaka. Dan sayangnya masih banyak orang yg percaya hal itu.

Zen Buddhisme lain lagi. Dari semua aliran spiritual, Zen mungkin termasuk kelas atas. Agama-agama Timur Tengah (Yahudi, Nasrani, Islam) termasuk kelas bawah. Atas itu yg memberikan manusia pengertian lebih, dan bawah itu yg memberikan manusia kebodohan lebih (ehem!)

Menurut Zen, semua manusia adalah Buddha yg telah tercerahkan, tetapi sekarang kita lupa tentang diri kita yg sejati. Kita tidak tahu bagaimana Buddha yg tercerahkan itu. Tetapi Zen mengajarkan bahwa manusia bisa menemukan kembali hakekat dirinya yg sejati itu. Ketika manusia menyadari bahwa dirinya itu Buddha, maka manusianya dibilang mengalami "pencerahan".

Saya Buddha, anda Buddha. Setiap orang adalah Buddha. Dan of course tidak ada Tuhan apalagi yg namanya Allah ta'alla.

T = Mohon maaf kalo saya mau bertanya lagi, saya sudah lama mengalami krisis kepercayaan diri, sudah dari kecil hingga dewasa Mas, sehingga program itu sudah tertanam kuat di alam bawah sadar, bahkan aku pernah merasakan bahwa semua yang ada di dunia ini tidak nyata adanya. Bahkan lebih parah lagi aku sudah menganggap diri ini tidak nyata, pikiran dan tubuhku seakan terpisah, dan membuat hidup hancur seakan di neraka. Itu kebodohan saya Mas Leo, tapi sekarang semua sudah berbalik, saya sudah mulai menemukan rasa percaya diri saya dalam beberapa tahun ini, tapi yg saya rasakan perkembangannya begitu lambat Mas, mungkin karena pengaruh program diriku di masa lalu yg tertanam masih kuat di dalam diriku. Mohon bantuannya Mas, apa resep Mas Leo sehingga begitu kuat rasa percaya dirinya, begitu yakinnya? Bagaimana melatih program diri supaya cepat untuk percaya diri? Mohon maaf kalo mengganggu Mas, tapi saya sangat menghargai n mengharapkan jawaban Mas Leo, untuk kesekian kalinya saya ucapkan rasa terima kasih yg sebesar-besarnya.

J = I am speechless.

In my opinion you are very much ok, anda tidak perlu menulis atau berbicara dengan gaya memohon-mohon atau mengucapkan terimakasih berkali-kali. Tulis apa adanya saja, tanpa perlu basa basi yg keterlaluan. Bicara apa adanya saja, tanpa perlu merasa diintimidasi oleh basa basi. Kalau anda terlalu banyak berbasa-basi, maka orang akan menekan anda. Anda akan ditekan karena dianggap lemah. Masyarakat kita ini masyarakat tukang tekan. Tukang tindas. Otoriter. Jahilliyah.

Kalau anda memperlihatkan wajah memelas, maka habislah anda diinjak-injak orang. So, please change yourself. Tidak usah memelas, tapi juga tidak usah sangar. Biasa-biasa saja. Tegaskan apa yg anda inginkan dari orang lain. Kalau orang pura-pura tidak mengerti, ulangi sekali lagi. Kalau masih tidak mengerti juga, tinggalkan saja. Masih ada orang lain lagi yg bisa diajak bergaul biasa-biasa saja.

Tidak perlu takut dengan manusia yg sok percaya diri dan menekan anda. Kalau ada orang seperti itu, saya sarankan anda lakukan hal yg sama terhadap dirinya. Ketahuilah bahwa mereka yg suka merendahkan orang lain itu adalah orang yg sebenarnya harus dibantu. Mereka merasa diri lemah, dan sebagai kompensasinya mereka akan meninggikan diri sendiri dan merendahkan orang lain. Kalau itu dilakukannya terhadap anda, saya sarankan anda hadapi orang itu secara frontal. Bilang saja terus terang bahwa anda tidak suka caranya. Kalau orangnya pura-pura tidak mengerti, ulangi lagi ucapan anda sampai orangnya terdiam dan mengerti.

Berarti anda percaya diri bukan?


+

PERCAKAPAN 4: ANDA LAYAK BERSIMPATI KEPADA LGBT


T = Maaf mungkin pertanyaan saya di luar jalur... mengenai homoseksual menurutmu memang ada sebab dari genetik juga atau pure dari lingkungan?

J = To be honest, I don't know. I only know that most of us are bisexuals, tapi budaya kita memang mengarahkan semua orang untuk menjadi hetero. Makanya kita suka menemukan sendiri bahwa ternyata kita bisa tertarik dengan sesama jenis. Ada yg panik ketika merasakan itu, pedahal harusnya biasa-biasa saja, karena basic dari tiap orang memang bisexual. Yg pure hetero atau pure homo itu sedikit sekali. Most of us are in the middle. Di tengah-tengah. Karenanya bisa memilih juga, mau yg mana.

T = Yes... it is right. So even the pure ones may change their preferences? And how do you think if we make a connection of this thing to what it was declared by the Holy Bible or Quran saying that it is a part of big and heavy sin?

J = Homosexuality is a sin according to Bible and Quran karena Bible dan Quran diciptakan berdasarkan konsep Tuhan yg patriarkal, yaitu Tuhannya orang Yahudi. Syariat Yahudi bilang homosexuality haram. Tetapi itu kan pemikiran orang masa lalu yg terbatas pemahamannya, walaupun bawa-bawa nama Tuhan yg mereka sebut Yehovah atau Allah. Setelah kita maju, setelah psikologi melakukan riset dan sebagainya, ternyata ditemukan bahwa homosexuality itu normal, bukan penyakit.

Homosexuality, lesbianism dan bisexuality itu normal, bukan penyakit kejiwaan. Bukan pula penyimpangan seksual. Psikolog menyebutnya sebagai variasi dari ekspressi seksualitas manusia. Dan tentu saja tidak ada dosa di sana. Dosa itu cuma konsep yg digunakan oleh agama. Dikonsepkan ada Tuhan yg melarang sesuatu. Sesuatu itu dilarang dan kalau dilakukan namanya dosa. Kalau dosa maka akan ada hukumannya. Semuanya konsep-konsep saja.

Di AS sendiri, kita tidak boleh diskriminasi manusia berdasarkan Suku, Agama, Ras, Etnik, Golongan, Usia, Jenis Kelamin, dan juga Orientasi Seksual. Semuanya harus diperlakukan sama. Tidak boleh di-diskriminasi. Banyak juga aktivis LGBT di friends' list saya. LGBT artinya Lesbians-Gays-Bisexuals-Transgenders. I'm not an activist in that field. I am a spiritual activist.


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar