Sabtu, 31 Oktober 2009

Tuhan Berkelamin

Friends,

Ada orang yg bilang Tuhan itu berkelamin, dan ada orang yg takut dibilang kafir. Saya bilang Tuhan memang berkelamin dan kita semua orang kafir. Kafir artinya non Yahudi.


+

PERCAKAPAN 1: TUHAN BERKELAMIN


T = Mau nanya lagi dong, iseng-iseng berhadiah... hohohoho

Topik pertanyaan pertama (terinspirasi dari "kamu yang homo" note... hohoho). Ada ajaran agama tertentu yang mengajarkan bahwa Tuhan bukan laki-laki dan bukan perempuan. Lalu, jika disambung... melainkan keduanya? Atau tidak keduanya karena tidak berkelamin? Atau tidak keduanya karena tidak memiliki gender?

Dalam agama tertentu itu, bukankah disinggung sifat-sifat Tuhan? Dan bukankah, sifat-sifat Tuhan pada agama itu ada yang maskulin dan ada juga yang feminin? Pengasih dan penyayang sifat femininkah? Adil dan pemurah sifat maskulinkah?

*Mulai ribet, kalo udah masuk definisi dan nilai... *__*....

J = Yang suka membuat definisi tentang Tuhan itu agama-agama Semit (Yahudi, Nasrani dan Islam). Semuanya konsep saja. Yg jelas pembuat Tuhan mostly kaum pria atawa makhluk manusia dari jenis yg bertitit, walaupun Tuhan yg dibuatnya dikebiri sedemikian rupa sehingga tidak berkelamin tunggal maupun ganda.

Kecuali Tuhan Yesus, of course. Yesus adalah Tuhan yg berkelamin.

T = Topik pertanyaan kedua (ng.. semoga penjelasannya bisa panjang juga... hohoho). Pernah diteror gak?

J = Rasanya gak pernah.

T = Diancam dibunuh?

J = Gak pernah.

T = Disantet?

J = Pernah. But of course nggak mempan. Saya gak mempan disantet, hohoho...


+

PERCAKAPAN 2: TAKUT DIBILANG KAFIR


T = Menurut anda bagaimana terjadinya kehidupan pertama kali di dunia semua diatur/dijadwal sedemikian rupa seperti di Qur'an?

J = Quran itu buatan manusia, anda bisa saja bikin Quran sendiri dengan cara mengaku bahwa ada malaikat Jibril datang kepada anda bawa ayat-ayat.

Pada pihak lain, Quran itu contekan dari kitab-kitab Yahudi yg sudah ada ribuan tahun sebelumnya. Dan orang-orang Yahudi juga mencontek dari kepercayaan Mesir dan Babilonia. So, semuanya buatan manusia belaka.

Kisah kehidupan bermula di dunia seperti dimuat di kitab suci Semit (Tanakh, Alkitab, Quran) bisa juga dibilang sebagai teori penciptaan (creationism). Di luar itu ada juga teori evolusi yg berasal dari science. Semuanya teori belaka. Dan tidak perlu pakai iman.

Saya sendiri tidak pernah memikirkan terjadinya kehidupan pertama kali di dunia. Untuk apa? Yg saya tahu, teori penciptaan dunia di Quran itu contekan dari kitab Yahudi. Dan orang Yahudi yg membuat kitab suci mereka juga mencontek dari kepercayaan-kepercayaan sebelumnya. Contek menyontek is the rule di Timur Tengah. Waktu itu belum ada copy rights.

Ada pula teori penciptaan dunia dari khazanah Hindu. Ada pula versi Cina. Versi Jepang. Versi suku-suku Indian di benua Amerika. Semuanya teori belaka. Dan bisa saja dipakai kalau mau.

Yg saya bilang, semuanya buatan manusia yg berusaha untuk menjelaskan asal usul dunia. Termasuk di situ ada "Allah". Allah itu konsep yg cuma ada di Timur Tengah. Seperti bapak jenggot yg pegang remote control. Agama-agama Yahudi, Nasrani dan Islam memakai konsep Allah yg pegang remote control.

Budaya-budaya lainnya tidak pegang konsep itu. Agama-agama di India, Cina, Jepang, dll... tidak mengenal Allah. Konsepnya beda. Dan itu sah saja. Bukan berarti bahwa Tuhan yg muncul di Timur Tengah lebih oke atau kurang oke, melainkan perkembangan masyarakat di masa lalu mungkin mengharuskannya.

Tuhan yg patriarkal di Timur Tengah pertama kali dikonsepkan oleh orang Yahudi. Dilakukan oleh tokoh mitos bernama Musa yg kemungkinan besar melakukan sintesa atas kepercayaan Mesir kuno yg lalu disimplifikasi, disederhanakan. Dari banyak dewa akhirnya diringkas menjadi satu dewa saja yg dinamakannya Yehovah Elohim. Yehovah lalu diimport ke Arab dan diganti namanya menjadi Allah.

Kalau mengikuti hikayat Musa di dalam Taurat, kita akan tahu bahwa Musa tinggal di istana Firaun sampai usia 40 tahun, belajar segala macam ilmu Mesir. Setelah itu Musa mengasingkan diri di padang pasir selama 40 tahun lagi. Usianya sudah 80 tahun ketika dia akhirnya mengeluarkan hasil kontemplasinya bahwa ada Tuhan yg bernama Yehovah Elohim.

Itulah asal muasal agama-agama Semitik / Ibrahimik. Tetapi itu belum semuanya. Agama Yahudi masih dipoles terus menerus, ditambah lagi dengan kepercayaan yg diambil alih dari Babilonia berupa berjenis-jenis malaikat. Jadi, kitab demi kitab terkumpul sampai akhirnya dilakukan kodifikasi.

Tanakh atau kitab suci Yahudi itu isinya puluhan buku. Ada 5 buku yg dipercaya ditulis oleh Musa. Ada buku yg dipercaya ditulis oleh Daud. Ada yg dipercaya ditulis oleh Sulaiman. Ada yg dipercaya ditulis oleh Ayub. Semua ini akhirnya diambil alih oleh Nasrani.

Nasrani punya buku-buku lagi yg disatukan dengan kitab suci Yahudi dan akhirnya dijadikan satu buku dan dikenal sebagai Al Kitab. Al Kitab itu isinya 50 kitab. Rentang waktu penulisannya mungkin sekitar 3,000 tahun.

Quran itu copy paste kitab-kitab yg disucikan oleh orang Yahudi dan Nasrani. Kalau anda menguasai kitab-kitab Yahudi dan Nasrani, anda bisa tahu ayat-ayat yg susunannya lompat-lompat di Quran itu asalnya dari mana. Quran tidak disusun secara kronologis melainkan lompat-lompat tidak beraturan. Rujukan kepada Musa bisa tiba-tiba melompat kepada Isa. Dan ini beda waktunya sekitar 3,000 tahun. Di buku-buku aslinya tidak begitu, melainkan berurutan. Alkitab itu boleh bilang buku sejarah. Terperinci, dan tertulis apa adanya saja.

Quran boleh bilang "ringkasan" dari kitab-kitab Yahudi dan Nasrani. Dan tentu saja itu juga dibuat oleh manusia. Tidak ada Allah yg digembar-gemborkan menciptakan dunia dan menurunkan ayat kepada para nabi. Musa sampai Isa tidak mengenal Allah yg cuma nama baru bagi Tuhan yg disembah oleh orang Yahudi. Nama aslinya Yehovah Elohim.

Tetapi segala macam kisah ini memang ada maknanya juga. Maknanya adalah tentang bagaimana manusia jatuh bangun menjadi dirinya sendiri dengan memegang filsafat bahwa ada Tuhan yg tunggal. Semuanya kisah manusia, dan bukan kisah Tuhan, karena Tuhan cuma proyeksi dari si manusia saja. Diproyeksikan bahwa ada Tuhan yg mengajar si manusia melewati jatuh bangun kehidupan. Pedahal si manusia cuma jatuh bangun dengan dirinya sendiri saja.

Kisah nabi-nabi itu kisah psikologis, bagaimana kejiwaan manusia terbentuk dari pengalaman real. Pengalaman real adalah ketika kita menghadapi orang-orang lain dan diri kita sendiri. Kita melakukan dialog dengan orang, dengan diri sendiri, dan dengan sesuatu yg kita sebut Tuhan. Orang lain dan diri kita berbentuk fisik, tetapi Tuhan tidak. Tuhan itu cuma konsep yg diajak berdialog oleh si manusia itu. Sama saja seperti lagu-lagu pop Indonesia yg banyak mengandung kata 'Tuhan'.

Apakah benar ada Tuhan yg terlibat dalam pembuatan lagu? Apakah benar ada Tuhan yg membubarkan hubungan di luar nikah antara si penyanyi dan pacar gelapnya? Tentu saja tidak. Tuhan cuma sebuah kata kosong yg dpakai dengan cuma-cuma supaya lagunya laku karena orang Indonesia masih suka dengar lagu yg pakai kata 'Tuhan'. Dan dipakailah kata 'Tuhan'. As simple as that.

Di budaya-budaya lain seperti India dan Cina, tentu saja tidak ada Tuhan yg personal seperti di Timur Tengah. Kisah pencerahan manusia di bagian dunia itu lain lagi, beda lagi. Sama-sama menapaki spiritualitas, tetapi dengan framework (kerangka berpikir) yg berbeda.

So, saya bilang anda mau bikin Tuhan yg mana, karena Tuhan yg muncul di kitab-kitab Yahudi itu juga berbeda-beda kelakuannya. Beda nuansanya, tergantung pengalaman pribadi si manusianya yg sekarang disebut para nabi. Tuhan itu dikonsepkan oleh manusia. Tanpa ada manusia tidak akan ada Tuhan.

T = Kalo menurut anda TUHAN itu adalah suatu konsep yang dibuat manusia, berarti menurut anda TUHAN itu tidak ada?

J = Tuhan menurut anda adalah konsep yg berasal dari Timur Tengah di mana dikonsepkan bahwa Tuhan itu bernama Allah dan menurunkan ayat-ayat melalui malaikat Jibril. Tuhan yg seperti itu tidak ada. Cuma sahibul hikayat. Dari kata sahibul muncul istilah 'ngibul' dalam bahasa Indonesia. Ngibul artinya menipu. Menipu manusia yg masih bodoh.

Di kebudayaan India, Cina, Jepang, dll... tidak ada Tuhan yg seperti itu. Konsepnya lain lagi. Di Cina bahkan dibilang: Tao yg bisa dibicarakan bukanlah Tao. Tuhan yg bisa dibicarakan bukanlah Tuhan... Tuhan yg bisa dibicarakan adalah budak kita yg bisa kita suruh-suruh. Dan Tuhan yg bisa disuruh itu diciptakan oleh manusia yg ingin memperbudak manusia lainnya. Manusia yg memperbudak manusia lainnya namanya pemimpin agama. Si pemimpin agama bilang ada syariat agama yg datangnya dari Tuhan. Pedahal datangnya dari si pemimpin agama itu sendiri.

Pada pihak lain, Tuhan yg asli itu ada, dan adanya di dalam kesadaran anda. Kalau anda diam saja, maka anda bisa menyadari bahwa kesadaran anda itu selalu ada. Dalam budaya lain di sebut sebagai pengalaman pencerahan. Pencerahan itu ketika anda menyadari bahwa anda sadar bahwa anda sadar. Dan segalanya ini ada karena anda ada.

T = Tapi keberadaan-NYA yang perlu kita rahasiakan.

J = Itu dulu. Tapi saya merasa sekarang sudah saatnya kita buka saja. Kita tidak perlu main rahasia-rahasiaan lagi. Semua orang juga sudah tahu, sebenarnya. Dan cuma memerlukan konfirmasi saja.

Saya tidak mengajarkan apapun kepada orang. Saya cuma memberikan konfirmasi terhadap apa yg sudah diketahui orang secara intuitif.

T = Tapi kalau kita buka di public maka masyarakat kita ini belum bisa menerima dan kita akan dianggapnya kafir.

J = Yg belum bisa menerima berarti memang belum saatnya untuk menerima. Yg bisa menerima berarti memang sudah saatnya untuk menerima. Saya cuma memberikan konfirmasi saja melalui sharings seperti ini.

I have no problem with the term 'kafir'. Kita semuanya orang kafir, artinya orang yg bukan Yahudi. Itu pengertian asli dari kata 'kafir''. Tetapi lalu ulama Islam mendefinisikan 'kafir' sebagai orang-orang di luar agama Samawi. Jadi, penganut agama Yahudi dan Nasrani dianggap bukan kafir. Dan penganut Hindu dan Buddha dianggap kafir.

Banyak yg masih memiliki pengertian itu, makanya cukup banyak juga perpindahan agama dari Kristen ke Islam, atau dari Islam ke Kristen. Islam dan Kristen itu tidak terlalu jauh berbeda sebenarnya. Kristen itu boleh bilang Islam tanpa syariat. Tetapi perpindahan dari Kristen atau Islam ke Hindu atau Buddha jarang sekali. Orang masih banyak curiga bahwa Hindu dan Buddha itu kafir.

Tapi saya tidak menggunakan pengertian salah kaprah dari orang-orang. Menurut saya semua agama itu cuma metode saja. Pengkafir-kafiran cuma berlaku bagi masyarakat yg masih terbelakang, dan lama kelamaan akan ditinggalkan juga ketika kita menyadari tidak ada bedanya kafir dan non kafir, sama-sama manusia biasa saja.

T = Yang perlu kita hindarikan manusia-manusia yg perilakunya salah kaprah, mereka mengatasnamakan TUHAN tapi sifat seperti binatang.

J = Aren't we all? Aren't we all animals, too?


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar