Selasa, 10 November 2009

Saya Bertemu Nabi Khidir

Friends,

Anggaplah percakapan pertama merupakan kontemplasi saya seorang diri, dipicu oleh tulisan pembuka di halaman seorang teman. Saya tulis, antara sains dan agama menang siapa. Ya, sains lah... Percakapan kedua merupakan curhat dari seorang wanita muda yg merasa tersiksa setelah bertemu dengan Nabi Khidir di dalam mimpi. Saya tafsirkan mimpinya, dan saya bilang yg salah adalah agamanya. Agama yg membuat wanita normal menjadi tersiksa selama 3 tahun terus menerus sudah pantas dibuang ke keranjang sampah. Mengapa demikian? Baca aja.


+

PERCAKAPAN 1: ANTARA SAINS DAN AGAMA MENANG SIAPA?


T = Antara sains dan agama biarkan berjalan di relnya masing-masing. Tak perlu dipadu padankan atau diselaraskan. Juga tak perlu dinanti kapan bisa sejalan. Berbagai penemuan dan teori ilmiah diciptakan bertujuan utama untuk kemaslahatan umat manusia. Begitu pula sebaliknya, ajaran agama mustinya memberikan ajaran moral semata, tak perlu dikemas sedemikian rupa agar berbau-bau ilmiah karena malah menyesatkan.

J = Pendapat seperti di atas merupakan batu pijakan terakhir sebelum orang menjadi agnostik atau tidak percaya lagi segala macam klaim dan ajaran agama. Bahkan negara-negara Eropa Barat yg liberal itu juga harus melewati tahap ini pula ketika diajarkan bahwa sains adalah sains, dan agama adalah agama sekitar pertengahan abad lalu. Dikatakan pula bahwa kita tidak boleh mencampur-adukkan antara sains dan agama.

Setengah abad perlu dilewati lagi sampai akhirnya mereka bisa bilang bahwa agama sudah ditendang dengan sempurna. Agama sudah masuk dalam blik pribadi masing-masing orang, dan sama sekali tidak pantas untuk dibicarakan di muka umum karena semua orang sudah tahu bahwa agama berisikan pembodohan massal yg terakhir dan sempurna.

Tanpa perlu secara eksplisit dibilang bahwa agama adalah buatan manusia, akhirnya orang akan menyadari bahwa benar agama adalah buatan manusia. Bahkan "Allah" sendiri juga buatan manusia. Konsep saja. Sintetik.

Banyak juga orang Indonesia yg sudah sampai pada tahap pengertian seperti itu. Tetapi kalau ditanya tetap saja akan memberikan lip service, seolah-olah ikut mendukung bahwa ada agama yg benar dan diturunkan oleh "Allah". Pedahal orangnya sendiri sudah menjadi agnostik. Like most of us here.

Agnostik artinya menyadari bahwa agama cuma berisikan pemikiran. Dan tidak perlu diikuti kalau tidak suka. Dan tidak ada Tuhan maupun Setan seperti digambarkan dalam tulisan-tulisan bernapaskan keagamaan. Agnostik artinya menyadari bahwa agama cuma dibuat untuk manusia yg tidak berpendidikan. Semakin berpendidikan orangnya, maka semakin tidak beragama. Semakin agnostik.

Yg ada cuma lip service. Seremonial. Tradisi. Dan itu tentu saja tidak perlu iman. Kita tidak perlu iman untuk mengerti bahwa segala pemaparan keagamaan cuma hasil karya manusia masa lalu yg cara berpikirnya berbeda dengan manusia Post Modern. Sebagian dari kita sudah masuk dalam masa Post Modern. Sebagian lagi masih berada di masa "Modern" (dalam tanda kutip).

Masa modern itu periode yg sudah lewat bagi negara-negara maju, tetapi baru dimasuki oleh negara-negara berkembang, termasuk kita di Indonesia. Masa modern dicirikan oleh kata-kata mutiara bahwa sebaiknya sains dan agama jalan sendiri-sendiri saja. Tidak bisa disatukan. Tetapi, kalau kita mau berpikir, maka kita akan bisa tahu juga tahap mana selanjutnya yg akan kita masuki setelah ini. Kalau kita tidak mau berpikir juga tidak dilarang. Kita akan bermanis-manis saja sementara banyak manusia menjadi agnostik dan bahkan atheist di sekitar kita dalam hitungan detik. The change is very fast in Indonesia these days. Agnostisme dan atheisme tidak jelek dan tidak pula bagus. Sama saja seperti agama-agama, tidak ada yg jelek dan tidak ada yg bagus.

Yg ada cuma persepsi, cara pandang. Urusan pribadi masing-masing orang yg bisa berpikir tanpa perlu dicocok-hidung seperti kebiasaan yg dipraktekkan oleh institusi agama bahkan sampai saat ini.

T = Kuat dugaan bahwa apa yang dituliskan kaum Semit dalam Torah (Taurat) sebenarnya adopsi dan 'mnemonic history' dari budaya Mesir Kuno (Ancient Egypt) dan peradaban maju lainnya. Jauh sebelum kaum Semit menjadi sekumpulan manusia yang beradab, Mesir sudah mencetak bangsa yang unggul dalam semua hal: seni, budaya, teknologi, politik, ilmu pengetahuan dan lainnya. Ada masa kaum Semit mengembara hingga ke Egypt dan berinteraksi dengan mereka (kisah Abraham, Moses, dan nabi-nabi lainnya).

J = Intuisi saya bilang seperti itu.

Apa yg diagungkan di Indonesia sebagai Nabi Musa AS itu cuma tokoh mitos, ciptaan kejeniusan orang Yahudi ribuan tahun yg lalu. Musa itu Moshe, artinya "anak" dalam Bahasa Mesir. Kitab Genesis yg merupakan acuan dasar dari kaum Creationist dipercaya ditulis oleh Musa. Isinya tentang penciptaan langit dan bumi oleh Yehovah Elohim. Yg haram diucapkan oleh orang Yahudi itu nama Yehovah, diterjemahkan sebagai "Tuhan" dalam bahasa Indonesia. Sedangkan Elohim diterjemahkan sebagai "Allah".

Yehovah atau JHVH adalah Tuhan yg impersonal. Bisa juga dibilang menyimbolkan prinsip keseimbangan dinamis alam semesta oleh empat unsur: Udara, Air, Api, Tanah. Dan itu diharamkan untuk disebut dengan sia-sia. Diharamkan oleh Taurat Musa. Taurat Musa adalah syariat Yahudi. Syariat Yahudi mengharamkan disebutkannya nama Tuhan atau Yehovah, nama itu tidak boleh diucapkan bahkan dalam peribadatan sekalipun. Nama itu hanya boleh diucapkan satu tahun satu kali oleh imam besar di dalam ruang maha kudus di kuil Yahudi di Yerusalem.

Yg bisa diucapkan adalah kata penggantinya seperti Adonai, atau berbagai asmanya seperti El Shaddai, El Shabaoth, dan Eloah. Eloah itu adalah Tuhan yg personal. Dan inilah yg diangkut ke Arab sebagai "Allah". Makanya tidak heran betapa murahnya orang yg mengikuti tradisi Arab mengucapkan kata "Allah". Allah ini Tuhan pribadi, milik orang per orang, dan boleh diobral semurah-murahnya, tidak haram. Yg suci dan tidak bisa dikompromikan itu Jehovah. Dan kemungkinan besar yg itu tidak ikut terangkut ke Arab.

Pada pihak lain, dasar filsafat Jehovah itu kemungkinan besar juga dicomot begitu saja oleh tokoh mitologis Musa atau Moshe yg belajar sampai usia 40 tahun di istana Firaun Mesir. Dia berhasil merangkum segala hikmah dari budaya Mesir Kuno. Sayangnya apa yg dimengerti oleh Musa tidak bisa terbawa semuanya sampai ke masa kini, karena manusia yg naluriah selalu terjebak dalam Tuhan yg personal itu, yg bisa kita konsepkan. Yg bisa kita pelintir dan buat sesuka hati kita. Kita mau bilang apapun tentang Tuhan yg personal akan oke saja. Sifatnya personal atau suka-suka.

Tuhan personal atau Allah adalah Tuhan yg dikonsepkan. Dan prinsipnya adalah suka-suka. Kita maunya buat Tuhan model apa, ya jadilah itu. Tetapi Tuhan yg impersonal tetap. Bahkan Musa cuma bisa menuliskan: Aku adalah Aku, eheieh asher eheieh. JHVH: Yehovah: Udara - Air - Api - Tanah. Unspeakable. Full stop.

Musa itu tokoh mitos. Bisa dinobatkan sebagai "nabi" (dalam tanda kutip). Cara menobatkannya juga mudah saja, yaitu tinggal menyebutkan bahwa Musa itu seorang nabi. As easy as that. Buat teman-teman yg masih rancu, sekali lagi saya tegaskan bahwa merupakan HAM Kebebasan Berbicara dan Kebebasan Beragama bagi setiap orang untuk menobatkan nabi baru. Kita tidak usah takut dengan orang beragama yg akan mencak-mencak melihat bahwa kita sudah tahu bahwa Indonesia sudah meratifikasi konvensi PBB tentang HAM Universal.

Hak Azasi Manusia (HAM) itu mutlak. Kita bebas berpendapat apa saja. Kita bebas beragama ataupun tidak beragama. Basic rights, hak dasar manusia. Dan HAM itulah yg berusaha dikaburkan oleh institusi agama, terutama yg berasal dari golongan Islam. Secara umum, Islam bertujuan melakukan pembodohan massal yg terakhir dan sempurna terhadap seluruh umat manusia. Semakin bodoh manusianya, maka Islam akan semakin bebas merajalela. Tidak boleh dibantah ajarannya walaupun tidak masuk akal.

Saya tidak mendebat ajaran agama. Yg saya lakukan hanyalah memperlihatkan bahwa semua agama itu buatan manusia. Ayat-ayat dalam Quran, Alkitab, dsb... semuanya merupakan buatan manusia belaka, walaupun di-klaim diturunkan oleh malaikat. Pedahal tidak ada malaikat. Yg ada cuma si manusia sendiri yg sekarang dinabikan dan dipuja-puji setinggi langit. Pedahal sang nabi itu cuma manusia biasa saja, tidak ada bedanya dengan anda dan saya.

Kini sudah saatnya kita berbicara langsung kepada orang yg jualan Tuhan. Bilang saja bahwa kita tidak tertarik dengan agama yg dia tawarkan. Bilang saja bahwa Islam membawa laknat ke atas dunia (dan itu memang benar). Bilang saja bahwa kita tidak perlu konsep Allah yg ada di dalam Islam. Bilang saja bahwa kita bisa membuat konsep Allah sendiri. Kita bisa menobatkan nabi wanita dan nabi pria sendiri. Semuanya bisa kita lakukan, namanya HAM. Hak Azasi Manusia. HAM Kebebasan Beragama dan HAM Kebebasan Berbicara.

Yeah !!!


+

PERCAKAPAN 2: SAYA BERTEMU NABI KHIDIR


T = Mas Leo,

Sudah hampir 3 tahun ini saya cemas n tidak tenang memikirkan hal ini. Saya merasa telah dikutuk dan dihantui kutukan tsb. Saya sudah coba mengalihkan dan melupakan hal ini, tapi berat...

J = Kenapa berat?

T = Ini berawal dari mimpi saya yg terasa begitu nyata.

J = Bagaimana mimpinya?

T = Saya bertemu dengan Nabi Khidir. Ceritanya ada pengajian di rumah tsb, seorang wanita yg saya tidak kenal berkata:

"Pergilah ke sana, ada Nabi Khidir, dia bisa meramal masa depan, minta berkah darinya, bawa air mineral ini, nanti Dia doakan".

Di tangan saya memang ada botol air, saya pergi ke rumah itu, selendang warna gelap saya kenakan. Di depan pintu rumah Nabi saya melihat ke dalam, sudah ada ibu-ibu ramai duduk bersila menghadap ke Nabi.

Say lihat Nabi, wajahnya kira-kira berumur 30 puluhan, tidak tua. Berpakaian biasa seperti kemeja dan celana jahitan. Tidak ada sorban atau atribut Arab yg dikenakan (saya sangat jelas mengingatnya, seperti orang yg pernah bertatap muka langsung).

Di hadapan Nabi berjejer botol air mineral, Nabi kelihatan sedang komat kamit seperti berzikir. Saya masuk, langsung ke hadapan Nabi sambil jongkok kecil seperti orang keraton menghadap raja.

Ketika saya meletakkan botol saya di samping botol yg lain, mendadak Sang Nabi berdiri. Seperti orang murka dia menunjuk wajah saya. Nabi berkata:

"Kamu orang yg telah percaya dengan ramalan, tidak akan selamat hidupmu... (sumpah demi Allah SWT saya menangis mengetik ini, saya takut, cemas).

Dia sebut semua dosa saya, semuanya. Saya menangis berguling-guling sambil memukul dada. Saya minta ampun, tapi Nabi tambah murka.

Terakhir Nabi berkata: "Saya kutuk kamu, kamulah manusia terkutuk."

Dan saya terbangun....

J = Mimpi adalah manifestasi dari alam pikiran anda sendiri. Isinya simbol-simbol belaka. Anda ceritakan mimpi itu kepada saya, dan saya langsung bisa tahu bagaimana belief system anda. Ada yg tidak beres di sana sehingga jiwa anda resah. Yg tidak beres bukanlah anda, melainkan apa yg anda anggap sebagai sesuatu yg harus anda "hormati" (dalam tanda kutip). Pedahal sudah tidak pantas dihormati. Lalu bagaimana?

T = Saya tidak tahan hati lagi, 3 tahun saya pendam mimpi itu dan terbayang-bayang, sekali lagi demi langit dan bumi saya menangis menulis ini.

J = Cup cup cup,... janganlah menangis lagi karena itu cuma mimpi. Diperlihatkan oleh alam bawah sadar di diri anda bahwa ada yg tidak beres dengan belief system anda. Anda menderita karena masih berusaha untuk berpegang kepada belief system itu. Pedahal itu belief system ancur-ancuran. Fantasi belaka. Belief system yg mensyariatkan agar anda sembahyang dan beramal. Yg akan memaki anda apabila anda tidak melakukannya. Anda akan tersiksa sendiri selama anda berpegang kepadanya.

T = Saya mau tanya: apakah benar Nabi yg saya temui di dalam mimpi ini? Saya bukan orang yg taat beribadah, mungknkah saya bertemu Nabi?

J = Nabi Khidir itu simbol bagi anda. Simbol dari image orang tua anda. Rupanya anda dididik oleh orang tua yg sangat impossible, tidak masuk akal. Relijius sekaligus klenik. Akibatnya ada kerancuan di dalam pikiran anda. Kemungkinan, yg memiliki sifat klenik adalah ibu anda. Ibu kandung anda disimbolkan oleh ibu-ibu yg menyuruh anda datang ke "Nabi Khidir".

Dan ayah kandung anda ternyata tidak mau perduli dengan perasaan wanita. Maunya menyalahkan saja. Walaupun dia bisa memberikan bantuan kepada orang-orang lainnya, dia selalu merendahkan dan membanting rasa percaya diri anaknya sendiri. Nabi Khidir yg anda lihat adalah simbol dari ayah kandung anda. Itu yg saya lihat.

T = Saya percaya Tuhan n rasulullah, saya tidak membunuh orang, tidak pernah terlibat tindakan hukum, dosa saya sama seperrti dosa anak muda seumur saya, hidup dan gaul bebas, apa saya telah pantas dikutuk?

J = Tentu saja tidak pantas. Yg mengutuk anda itu cuma makhluk jadi-jadian saja, simbol dari ayah kandung anda yg tidak masuk akal kelakuannya terhadap anda, dan dia ini mengambil bentuk "Nabi Khidir". Pedahal yg muncul itu cuma segala macam yg pernah dijejalkan kepada anda ketika anda masih anak kecil. Ada orang tua pria yg selalu menekan anak perempuannya. Dan anak perempuan itu anda.

Tetapi kita sebaiknya tidak berkata apapun kepada orang tua kita karena sudah merupakan suatu siksaan sendiri bagi orangnya untuk hidup sebagai manusia yg membawa "laknat" (dalam tanda kutip).

Laknat itu disebarkan oleh orang tua anda yg tidak perduli kepada anaknya. Dia cuma perduli kepada egonya sendiri. Mau dianggap sebagai orang tua yg "beriman" (dalam tanda kutip juga).

Pedahal iman orang Indonesia adalah iman yg salah kaprah. Di mulut bilang musyrik syirik, pedahal dia sendiri sudah musyrik syirik dari jaman dahulu kala sampai sekarang. Iman kebanyakan orang Indonesia adalah iman yg munafik. Memaki Yahudi tetapi memakai ilmu pengetahuan dan teknologi yg dikembangkan orang Yahudi. Bilang Islam nomor satu di dunia tanpa mau mengakui bahwa Islam mencontek habis dari agama dan syariat Yahudi. Kemunafikan ini berasal dari budaya Arab. Mereka munafik vulgar. Itu jelas terlihat dan sangat lucu, seperti menginjak-injak HAM wanita di Saudi Arabia dan Iran. Hak Azasi manusia diinjak dengan alasan disuruh "Allah".

Allah itu cuma konsep thok. Dibuat khusus untuk menakut-nakuti manusia seperti anda yg belum bisa melepaskan segala pengaruhnya. Kalau anda mau terus berpegang pada agama, maka deritalah yg akan anda dapatkan. Anda harus memutuskan bahwa anda sudah tidak mau percaya lagi kepada Tuhan yg dibuat oleh manusia naluriah. Allah yg menginjak wanita dengan lebih keras. Allah yg plin plan karena dibuat oleh orang yg plin plan juga. Kalau anda mau dengan tegas dan sadar melepaskan segala belief system lama, maka segala macam "kutuk" (dalam tanda kutip juga) akan lenyap.

Lenyap karena memang tidak ada kutuk itu.

Yg mengutuk adalah anda sendiri juga. Sejak kecil anda dididik untuk mengutuk diri anda sendiri. Apabila anda melanggar apa yg ditanamkan dalam otak anda, maka orang tua anda akan secara tidak langsung bilang anda "terkutuk". Ada orang tua wanita dan orang tua pria. Orang tua wanita mendorong anda untuk menjadi orang yg praktis. Tetapi orang tua pria justru mengutuk segala kepraktisan kaum wanita di keluarganya. Keluarga yg impossible melahirkan jiwa-jiwa yg sakit.

T= Habbul minnannas saya baik, saya suka memberi (alhamdulillah saya punya rezeki lebih). Mungkin hanya ini yg dapat saya sampaikan. Terima kasih banyak atas perhatian Mas Leo. Semoga Allah melapangkan jalan kita semua... Amin.

J = Buang saja semua belief system anda dari masa lalu itu. Buang semuanya dan jadilah diri anda sendiri saja. Saya sudah bilang terus terang bahwa anda sudah menjadi seperti "hewan" (dalam tanda kutip). Saya lihat anda seperti kucing atau anjing yg suka dipukuli majikannya sejak lahir. Agama anda sifatnya seperti itu. Bukan membantu manusia agar menjadi lebih manusiawi, melainkan mencetak robot-robot yg harus jalan berjongkok, dan memohon-mohon. Dan minta-minta ampun.

Buang saja agama anda, itu kenajisan yg terakhir dan sempurna.


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

2 komentar:

  1. lalu. Bagaimana jadinya dunia tanpa agama dan hanya didasari Ham semata... satu kata "ngawuuur"

    BalasHapus
  2. lalu. Bagaimana jadinya dunia tanpa agama dan hanya didasari Ham semata... satu kata "ngawuuur"

    BalasHapus