Selasa, 06 April 2010

Kita Pria dan Wanita Sekaligus

Friends,

Kali ini ada empat percakapan, kayaknya semuanya pria deh. Yg pertama menuduh saya menulis dengan bahasa gaul sehingga susah dimengerti. Saya protes, saya bilang saya menulis dengan bahasa Jakarta. Yg kedua curhat tentang kesukaannya terhadap wanita di bawah umur, antara 11 sampai 18 tahun, dan menanyakan kepada saya lubang-lubang kesempatan yg terbuka. I have no experience for that, tetapi kalau bilang bahwa yg dulu haram sekarang halal, maka saya is the expert seperti bisa dibaca di percakapan ketiga. Percakapan keempat dengan seorang teman yg very cerewet walaupun nulisnya singkat-singkat saja. Saya bilang kita pria dan wanita sekaligus.


+

PERCAKAPAN 1: SAYA MENULIS DENGAN BAHASA JAKARTA


T = Leo,

Anda mengedit pesan saya dengan baik. Sampai-sampai saya berpikiran mungkin anda seorang editor. Apapun saya yakin anda memiliki kelebihan dan pengetahuan yang saya cari. Saya mohon maaf saya terpaksa menghentikan membaca kumpulan percakapan anda. Saya kelelahan membacanya karena harus mentranslate gaya bahasa gaul anda dan kemudian saya gagal mencari pesan yang ingin anda sampaikan. Leo, mohon berkenan mengajarkan saya untuk membuka mata ketiga.

J = Saya menulis dengan bahasa Jakarta dan bukan bahasa gaul.

Kalau anda tidak bisa menangkap pesan yg ingin disampaikan berarti anda sudah sampai kepada titik nol. Titik nol itu artinya netral, tidak minus dan tidak plus. Dari titik nol itu anda bisa melihat segalanya datang dan pergi saja. Ada emosi datang dan pergi. Ada pemikiran datang dan pergi. Lalu anda bisa lihat niat anda juga datang dan pergi.

Pertanyaannya sekarang, apa yg ingin anda lakukan selanjutnya, bukan? Kalau anda ingin sesuatu, tentu saja harus ada prasyarat. Apakah prasyaratnya lengkap? Kalau lengkap, tentu kemungkinan untuk niat itu berhasil cukup besar. Kalau prasyaratnya tidak lengkap, maka anda harus mengumpulkan prasyaratnya.

Kalau prasyaratnya sudah lengkap, tentu akan ada langkah-langkah yg harus ditempuh. Maukah anda menempuh langkah itu? Kalau anda mau, ya tempuh sajalah. Ambil langkah pertama, langkah kedua, dst.

Itulah yg namanya "mata ketiga", cuma mengamati, mengambil kesimpulan, dan menjalankan keputusan yg anda inginkan. Tanpa perlu meribetkan diri lagi dengan berbagai kepercayaan lama yg ternyata tidak sesuai dengan realita.

Contoh kepercayaan lama yg tidak sesuai dengan realita adalah bayangan anda tentang "mata ketiga". Anda pikir mata ketiga adalah kemampuan melihat sesuatu yg ghaib, pedahal tidak ada hal seperti itu. Segalanya ternyata biasa saja walaupun bisa mengambil bentuk simbol-simbol yg kita kenal sebagai makhluk-makhluk halus.

Para makhluk halus adalah simbol energi yg kita bisa akses dengan kesadaran kita. Bisa kita pakai untuk kehidupan kita. Pedahal mereka adalah bagian dari kesadaran kita. Kalau bentuknya halus dan tidak bisa dilihat oleh mata fisik, mata jelas mereka adanya di dalam pikiran kita saja, bagian dari kita juga. Bagian kita yg non fisik atau tidak berwujud.

Simbol-simbol keagamaan seperti itu sifatnya, dan bukan berarti bahwa memang benar ada yg seperti itu. Betara Kala simbol dari waktu, Betara Wisnu simbol dari emosi, Betara Siwa simbol dari pikiran. Dan pikiran ternyata bisa di-daur ulang. Bisa dibunuh dan dibangkitkan kembali. Simbolnya adalah Siwa Nataraja, Betara Siwa yg menari-nari di atas tengkorak-tengkorak manusia di tengah api yg bernyala-nyala.

Artinya adalah kesadaran manusia itu tetap. Kesadaran itu abadi. Siwa atau kesadaran anda itu abadi.

Nah, itulah essensi dari semua pengajaran agama. Kalau kita mau menelanjangi semua agama dan kepercayaan sampai ke akarnya, maka kita cuma sampai kepada pengertian tentang kesadaran itu. Kesadaran yg asli, yg cuma sadar thok.

Sebagai kesadaran asli anda mau apa sekarang? Itu pertanyaannya bukan? Dan jawabannya akan kembali lagi kepada proses bernalar seperti di atas: membandingkan apa yg ada, memutuskan apa yg realistis dan apa yg tidak realistis, dan mulai menjalankan apa yg menurut anda realistis.

Itu saja. Dan itulah mata ketiga. Sudah terbuka, bukan?


+

PERCAKAPAN 2: DULU HALAL, SEKARANG HARAM


T = Mas Leo, saya ada sedikit tanya.

Kenapa saya menyukai gadis-gadis belia? Mulai dari anak umur11 tahun ampe 18 an. Tapi jangan su'udzon dulu. Saya cuman mengagumi mereka, tidak pernah berprilaku yang aneh-aneh. saya gentleman loh mas.

J = That's good, then what's the problem?

T = Apakah mungkin mereka memberikan saya citra tentang kesucian dan kepolosan yang saya tidak dapat dari wanita-wanita sebaya saya?

J = Itu mungkin saja. Wanita yg sudah melewati usia 18 tahun kan udah pinter bo'ong, kalo 18 taon ke bawah masih bisa di boongin. Well, as a matter of fact you are right, wanita di bawah umur memang menjadi simbol dari kepolosan, keluguan.

T = Salahkah saya?

J = Tentu saja tidak, salahnya dimana?

T = Saya mulai memahami kenapa nabi junjunan saya senang dengan Aisyah yg dinikahi umur 6 tahun dan ditiduri umur 9 tahun. Emang anak perempuan yang masih suci itu benar-benar memberikan citra kepolosan dan kemanjaan yang dirindukan oleh laki-laki dewasa.

J = Itu di masa lalu. Kalau di masa sekarang dan dilakukan di dunia beradab, maka laki-laki seperti itu akan digaruk oleh aparat hukum dengan alasan melakukan tindakan kriminal pelecehan HAM anak. Melakukan hubungan sex dengan anak wanita di bawah umur adalah perbuatan kriminal, apapun alasannya.

T = Tapi saya bukan pedofil loh, saya tidak pernah melakukan yang bertentangan dengan kode moral dan etika.

J = Kode moral dan etika berubah terus. Apa yg dianggap wajar di masa lalu sekarang dianggap kejahatan. Apa yg dianggap kejahatan di masa lalu sekarang dianggap hal yg biasa-biasa saja. Perbuatan lesbian dan homoseksualitas, misalnya, apabila dilakukan antara sesama orang dewasa tanpa paksaan sekarang dianggap sebagai hal yg wajar saja. Perbuatan yg sekarang dianggap pidana atau kriminal adalah hubungan seksual antara manusia dewasa dengan anak di bawah umur.

T = Saya sendiri sudah malas berhubungan serius dengan perempuan. Entah kenapa. Emang dari dulu ga nemuin aja. Gimana menurut Mas Leo solusinya?

J = Solusinya ya enjoy aja. Kalo ternyata tidak suka berhubungan serius dengan perempuan, ya tidak usah berhubungan serius. Gitu aja kok refot?


+

PERCAKAPAN 3: DULU HARAM, SEKARANG HALAL


T = Mas Leo yg saya kasihi,

Saya ingin menanyakan makna mimpi saya yg sampe sekarang masih teringat jelas. Ketika itu saya sedang berada di atas getek kayu di tengah lautan bersama om saya (adik ibu yg bungsu). Om saya ini di kehidupan sekarang adalah sosok yg sering bentrok dengan saya namun apabila tidak ada beliau maka mungkin saya sudah terjerumus ke hal-hal yg tidak saya inginkan (mungkn semacam mentorlah).

J = Ok.

T = Nah, di atas getek itu hanya kami berdua mengenakan pakaian layaknya suku-suku Kepulauan Samoa & Hawaii. Om saya berkata,"kita tunggu sebentar.."

Lalu dia berseru,"nah itu dia udah datang."

Lalu saya menoleh ke belakang ke dalam laut, nampaklah seekot hiu putih yg besar mendekati getek kami.

"Perhatikan!! Liat matanya," kata om saya. Lalu saya perhatikan hiu itu mengitari getek kami.

Tiba-tiba om saya berkata,"sekarang kamu terjun, pelan-pelan."

"Haaaaaaaaaahhh," pikir saya.. tapi anehnya saya menurut saja walaupun takutnya setengah mati.

"Tenang... tenaaaaaaang.... liat terus matanya."

Akhirnya saya turuti saja kata-katanya, dan hiu itu mulai berenang semakin dekat namun tenang. Ketika hiu itu sudah sangat dekat dengan saya tiba-tiba om saya berkata, "pegang!!!"

Lalu saya menyentuhkan tangan saya dari ujung moncongnya sampai ujung badannya sambil dia berenang melewati saya. Suatu perasaan aneh yg bikin mimpi ini terus melekat adalah ketika saya mulai menyentuh hiu tsb seketika itu juga segala rasa takut berubah menjadi rasa cinta seperti rasa cinta saya kepada istri saya. Lalu saya tidak ingat apa-apa lagi.

J = Ok.

T = Mohon petunjuk dari Mas Leo apakah kiranya maksud dari mimpi ini?

J = Maksud dari mimpi itu kan sudah jelas sekali, yaitu apa yg dulu diharamkan oleh om anda ternyata sudah lewat. Menyentuh hiu adalah perbuatan yg tentu saja akan dilarang oleh om anda ketika anda jauh lebih muda dari sekarang. Tetapi alam bawah sadar anda memperlihatkan bahwa apa yg dulu dilarang ternyata sekarang bisa anda lakukan. Malah disarankan. Coba saja buktikan di kehidupan anda sehari-hari. Apakah anda masih takut dengan segala larangan yg dulu itu? Alam bawah sadar anda sendiri bilang tidak usah takut. Ternyata tidak apa-apa. Apa yg tidak baik ketika kita masih muda belum tentu tidak baik ketika umur kita bertambah. Itu inti dari pesan di dalam mimpi anda.


+

PERCAKAPAN 4: KITA PRIA DAN WANITA SEKALIGUS


T = Mas Leo,

Apa arti hakikat ayat ini: masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan isteri-isteri kamu digembirakan?

J = Maksudnya be happy.

T = Simbol dari bidadari apa?

J = Wanita muda dan cantik.

T = Apakah di alam bawah sadar pria ada simbol feminin?

J = Of course ada. Di dalam setiap pria ada "wanita". Simbol saja, dan merupakan bagian dari kesadaran kita sendiri saja. Kita cuma berjenis kelamin secara fisik, sedangkan roh kita tidak berkelamin, atau bisa pula disebut sebagai biseksual. Ada prianya, dan ada pula wanitanya. Adanya di dalam diri kita sendiri. So, spiritually speaking, we are both feminine and masculine. Pria dan wanita sekaligus.

T = Kenapa Nabi Khidir simbolnya warna hijau dan hidupnya di samudra laut?

J = Laut artinya bahasa-bahasa manusia. Komunikasi, pemikiran yg universal. Nabi Khidir itu simbol dari manusia universal.


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

1 komentar: