Selasa, 06 April 2010

Saya 100 % Pure Gay

Friends,

Percakapan pertama dilakukan dengan seorang teman yg bergerak dalam bidang food production, in this case pembuatan baso. Yg kedua dengan seorang teman lainnya yg memperoleh sms ghoib dari seseorang yg telah meninggal. Yg ketiga dengan seorang teman yg mengaku 100% pure gay. Apa dan bagaimana hebohnya? Baca aja..


+

PERCAKAPAN 1: SAYA BERGERAK DALAM BIDANG FOOD PRODUCTION


T = Dear Leo,

Ada yang mau saya tanyakan. Menurut anda apakah vegetarian dan tidak melibatkan diri dalam profesi yang melibatkan suatu pembunuhan adalah mutlak untuk seseorang mencapai kesadaran spiritual yang tinggi?

J = Tentu saja tidak. Menurut saya menjadi seorang vegetarian sama sekali tidak ada hubungannya dengan belief system apapun kecuali fakta bahwa mengurangi konsumsi daging bisa membuat kita lebih sehat. Konsumsi daging berlebih-lebihan is not healthy. Menurut penelitian di seluruh Indonesia, prosentasi terkena serangan jantung tertinggi ternyata ada di Sumatra Barat. Bisa diduga karena konsumsi daging yg berlebih-lebihan.

Saya sendiri bukan seorang vegetarian. Saya jarang makan daging karena rasanya panas, badan jadi berat. Saya lebih suka makan sayur setiap hari, dan makan daging cuma sekali-sekali saja. Tapi itu juga bukan karena saya percaya bahwa menjadi vegetarian akan meningkatkan kesadaran spiritual. Nggaklah. Itu banyak orang yg vegetarian dan tetap saja munafik. Mereka merasa dirinya memiliki spiritualitas tingkat tinggi, antara lain karena telah menjadi vegetarian selama puluhan tahun. Pedahal spiritualitasnya biasa saja. No different than you and me.

T = Saya tanyakan ini karena saya seorang yang bergelut dalam bidang food production, dalam hal ini pembuatan baso. Tadinya saya merasa dilematis , namun setelah menimbang-nimbang apa salahnya membuat baso, toh bukan saya yg menyembelih itu sapi, saya beli sudah bangke koq.

J = Hm..

T = Siapapun bisa membelinya, bukan saya saja, jadi sapi itu mati bukan atas permintaan saya. Juga, saya melihat tidak mungkin hidup tanpa sama sekali membunuh. Anjing rabies, tikus di rumah, tikus di sawah , tidak mungkin dibiarkan.

J = For your information, tikus sawah itu dimakan juga lho. Di Sulawesi Utara tikus sawah dijual sebagai bahan makanan. Bukan tikus rumah which is very jorok, melainkan tikus sawah yg makan padi dan mungkin lebih bersih. Walopun begitu saya gak mao makan tikus. Kalo kalong is ok. Masakan Manado dari kalong is very nice, I like it. Kalong itu sodaranya tikus, by the way. Tikus gede yg bisa terbang namanya kalong. Kalo tikus kecil namanya kampret. Karena kakek saya dari Sulawesi bagian Utara, maka saya juga kenal makanan aneh-aneh seperti kalong. Dan juga RW yg terbuat dari daging doggy. It's also very nice.

T = Kehidupan dan kematian adalah fase yang wajar dalam hidup ini. Saya pikir asal niat hati kita tidak didasari oleh dendam, rakus, dan jumawa - biar saya jadi nelayan pun saya akan tetap jalani sebagai nelayan / pembunuh ikan dengan kesadaran bahwa itu adalah darma saya.

J = Of course, menjadi nelayan is a good darma. Yesus juga membunuh ikan untuk dimakan. Murid-murid Yesus itu nelayan. Kerjanya menangkap ikan yg tentu saja juga dimakan. Dari dulu sampai sekarang manusia selalu makan ikan. Orang Eskimo malahan makan ikan paus mentah-mentah tanpa dimasak. Ikan mungkin makanan yg paling sehat untuk manusia. Saya punya teman yg setiap hari makan siang dengan ikan sardin. Menurut penelitian, itu makanan manusia yg paling sehat. Yg suka membawa penyakit itu daging hewan darat: sapi, babi dan ayam.

T = Bukankah Krisna juga menasehatkan hal yang sama kepada Arjuna?

J = Konteksnya agak beda walaupun essensinya sama. Krishna bilang, apapun keraguan yg dirasakan, kalau itu merupakan tugas yg harus dilakukan, ya lakukanlah. Tuing tuing tUING !!!

T = Lagian kata membunuh itu bila dipahami dalam spektrum yg lebih luas, kan tidak hanya sekedar menghilangkan nyawa, para koruptor juga pembunuh koq. pembunuh masa depan bangsa, para pembuat makanan yang memakai zat-zat warna untuk kain juga pembunuh konsumernya secara perlahan-lahan. Jadi itu tergantung niatan, manusia bisa mengambil peran sebagi Brahma, Visnu dan Shiva dalam hidup ini, sebagai kreator / komposer, preserver dan recycler, bukankah begitu?

J = Ya, bisa begitu walaupun saya tidak berpikir begitu rumit. As far as daging makanan manusia, selama diperoleh dengan cara yg beradab, maka it's ok. Yg penting cara membunuhnya itu lho, harus cepat sehingga tidak terasa sakit. Harus bisa membunuh hewan tanpa menyakiti. Di negara-negara maju sudah cukup banyak LSM yg bergerak dalam bidang advokasi hak-hak binatang. Mereka antara lain mendorong cara-cara membesarkan dan membunuh hewan santapan manusia dengan cara yg beradab, selain membesarkan dan menjaga hewan peliharaan dengan baik, dan juga membiarkan hewan liar yg ada di sekitar kita untuk hidup alamiah di habitatnya sendiri tanpa perlu dibasmi. Di Belanda bahkan ada tempat di mana pengendara mobil harus berjalan perlahan-lahan karena di tempat itu banyak kura-kura menyeberang jalan. Itu salah satu praktek nyata Arjuna di Kurusetra modern, in this case di Belanda.


+

PERCAKAPAN 2: SAYA MENERIMA SMS JADI-JADIAN


T = Leo,

Saya mau tanya tentang kejadian yang saya alami beberapa hari lalu. Background ceritanya cukup panjang, singkatnya gini: Sebelum saya nikah dengan istriku, saya ada punya kisah cinta dengan cewek berinisial IR (dia cinta pertamaku di SMP yang kemudian berlanjut lagi setelah kuliah walaupun jarak jauh). Tapi orang tua si IR gak setuju dengan hubungan kita, akhirnya IR ini saya tinggalkan tanpa pesan apapun (jahat juga sih). Jujur saya masih sayang.. sama IR tapi mau gimana lagi?

J = Ok.

T = Kejadian itu terjadi pada tahun 2004. Dan Mbak IR baru tau kalau aku merried tahun 2006. Selama itu pun kita gak pernah saling contact. Lalu tahun 2009 kemaren, karena urusan kerjaan Mbak IR, memaksa kita untuk berkomunikasi kembali walaupun by phone or sms. Di situ saya tau Mbak IR sudah bertunangan dengan Mas EP.

J = Ok.

T = Tahun 2010, kita ada contact lagi karena adik keponakan saya yang kebetulan kawan satu angkatan di SMP meninggal. Dari situ kita semakin intens berkomunikasi.. seputar kabar kita.. marahan juga kenapa saya ninggalin dia. Yang intinya Mbak IR ini sangat kecewa sama saya. Tapi apa lajur kondisi kita sudah berbeda. Saya sudah punya anak istri.. dan dia sudah punya tunangan yang bentar lagi mau nikah (bulan September 2010).

J = Ok.

T = Tapi karena rasa sayangku ke dia belum hilang aku bilang gini: “Kalau nanti kita ada jodoh.. saya akan kembali ke kamu.. dan saya yakin saya ada jodoh dengan kamu.. tapi gak tau kapan.. dan bagaimana kisahnya. Semoga yang terindah.”

J = Ok.

T = Akhirnya kita pun mencoba berkomunikasi sebagai layaknya teman. Namun.. beberapa hari yang lalu, 7 harian lah.. saya dapat khabar dari teman Mbak IR dan IR sendiri bahwa tunangan Mbak IR ini meninggal dunia (innalillahi wainailaihi rojiun). Dan singkat cerita saya pun berusaha untuk intens menenangkan dia layaknya orang yang pernah dekat dengannya. Memberi dorongan moral.. baik itu lewat sms maupun telepon (tapi kebanyakan lewat sms saja sih).

J = Ok.

T = Nah disela-sela kami sms (waktu kematian Mas EP kurang dari 7 hari), muncul sms dengan pesan berikut “AKU TITIP IR“ dikirim dengan nomer hp Mbak IR. Aku check ke Mbak IR katanya gak ngirim.. Dan SMS yang sama pun saya terima bunyinya sama “AKU TITIP IR”. Akhirnya aku balas aja: “Ya mas Insya ALLAH”. Kemudian dibales lagi: “TERIMA KASIH”

J = Ok.

T = Aku pun cerita ke IR bener gak nih kamu gak kirim... Singkat cerita IR gak ngirim, terus IR dan temannya konsultasi ke seorang habib, dan ternyata yang ngirim itu Mas EP.

J = Ok.

T = Pertanyaanya: Bagaimana menurut Leo, kejadian apa yang saya alami ini? Terus kenapa titipnya ke saya, padahal orang yang dekat dengan Mbak IR tidak saya saja? Terus konteks titip itu titip bagaimana? Temporary or bagaimana? Sebab ketika saya sms-an lagi dengan Mbak IR yang isinya Mbak IR pingin mencoba hubungan baru lagi dengan salah satu teman cowoknya yang sedikit dia suka (bukan saya yang jelas), sms dengan bunyi “AKU TITIP IR” muncul lagi… hal itu terjadi ketika usia kematian Mas EP 5 hari-an.

J = Semua sms yg anda terima itu jelas dari IR. Dia stress berat, dan mungkin mengirim sms itu tanpa merasa sadar. Kalau anda mau bantu, ya bantu sajalah, tanpa perlu meribetkan diri dengan sms jadi-jadian itu.


+

PERCAKAPAN 3: SAYA 100 % PURE GAY


T = Mas Leo,

Apa kabar? Senang bergabung dengan milis anda. Bagus.. Dapat banyak pencerahan.

J = Tulis aja, tulis semuanya. Actually I would like you to write a testimony about growing up. I would like to publish it in many mailing lists and FB. Growing up to be a gay is very normal, and people should learn about it, hm..

T = Hmm,,,, good idea ...

J = Aku lebih cenderung ke arah advokasi. Sekarang advokasi HAM Kebebasan Beragama. Dan itu ada kaitannya dengan HAM untuk menentukan life style without persecution. To be an LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender) is a choice, human rights juga. Dan itu agama-agama yg masih persecuting LGBT persons harus diajar adat juga.

T = Ya.. Bener.. Kebanyakan kena agama..

J = I used to know many gay friends, dulu waktu masih kuliah. Sekarang gak lagi.

T = Aduh Mas Leo... I should learn a lot from you...!

J = I learn from many friends. Being gay is not that important than being oneself. Gay is good, but should not be an obsession. Being gay is just a sexual orientation. Sama saja seperti being straight or bisexual. We should take it as natural, without being obsessed about it. Kalau obsessed, jadinya bisa "gila" sendiri.

T = Eh bener. Ganti-ganti pasangan.

J = Kalau mikirin kenapa bisa begitu, lalu panik, lalu nyari ini nyari itu,... jadinya gak keruan juga. I understand the psychology of growing up gay. I thought I was gay, but maybe not. I'm not comfortable among gay people. But I can understand it. Most people are bisexual.

T = Nah... Bisexual.. Sepertinya bahasa yg tepat mas..

J = I can say I am a bisexual.

T = I am 100% pure gay..

J = Mayoritas itu aslinya bisexual. Cuma kita di- condition untuk jadi straight. Most people akhirnya jadi straight. Sebagian kecil (maybe 10% ) jadi gay. Dan sebagian lagi (maybe 20% ) tetap bisexual. Yg asexual juga ada, dan mungkin lumayan gede. I believe about 10% of the population is asexual. Asexual itu tidak tertarik ngesex. Bukan berarti impoten, tetapi tidak tertarik untuk berhubungan sex secara fisik. Jadi lebih doyan coli sendirian aja. Maybe I am also asexual.

T = Hah? Asexual?

J = Kayaknya begitu. Orang asexual bisa orientasinya straight, gay or bi. Asexuality itu kategori yg melintas batas-batas. Makin lama makin banyak orang yg jadi asexual karena ternyata lebih enak juga, maybe. Ini frontier. We deal with human psychology. Nah, yg namanya "komunitas gay" itu begitu penuh dengan stereotype juga. Very full of stereotypes. Sama saja seperti straight. Pedahal kita berada di frontier. Semakin banyak orang realize bisa tertarik dengan sesama jenis. Orang realize bahwa mereka bisa suka sama sejenis juga. Nah, karena aku ini advokasi, tujuannya cuma untuk membantu orang agar menjadi comfortable dengan kecenderungan mereka. Without judgment. Lalu mulai eksplorasi tanpa perlu ter-obsessi.


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar